PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan/ and Subsidiary Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Consolidated Financial Statements For the years ended 31 December 2011 and 2010 beserta Laporan Auditor Independen/ with Independent Auditors’ Report thereon
Isi/ Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report Laporan keuangan konsolidasian/ Consolidated financial statements Laporan posisi keuangan konsolidasian/ Consolidated statements of financial position
1-2
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Consolidated statements of comprehensive income
3
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian/ Consolidated statements of changes in equity
4
Laporan arus kas konsolidasian/ Consolidated statements of cash flows
5
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian/ Notes to consolidated financial statements
6 - 70
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated Statements of financial position As of 31 December 2011 and 2010
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Posisi keuangan konsolidasian Per 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 2011
Catatan/ Note
2010
Assets
Aset
Current assets
Aset lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 37.743.334.294 pada 2011 dan Rp 36.299.378.812 pada 2010 Pihak ketiga Piutang lain-lain setelah dikurangi kerugian penurunan nilai sebesar nihil pada 2011 dan 2010 Pihak ketiga Persediaan Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah aset lancar
44.487.214.905 2d, 2s, 3, 35 43.881.553.085 16.380.166.777 2e, 2s, 4 22.448.479.990
519.791.142 33.785.236.774 193.617.557 342.129.499
Cash and cash equivalents Short term investment Trade receivables – net of allowance for impairment losses of Rp 37.743.334.294 in 2011 and amounting Rp 36,299,378,812 in 2010 Third parties Other receivables – net of allowance for impairment losses amounting to nil in 2011 and 2010 Third parties Inventories Prepaid expenses Prepaid tax
117.483.126.665
Total current assets
20.599.222.694 2f, 2s, 5, 35 16.312.318.618
1.862.626.408 31.534.942.541 187.174.472 -
2s, 6 2g, 7 2h, 8 18a
115.051.347.797
Non current assets
Aset tidak lancar Investasi pada entitas asosiasi 6.100.180.393 Aset keuangan tidak lancar lainnya 15.150.000.000 Properti investasi 2.203.676.250 Aset pajak tangguhan bersih 22.650.352.631 Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 37.542.178.283 dan Rp 36.140.945.786 per 31 Desember 2011 dan 2010 11.162.623.619 Biaya eksplorasi ditangguhkan Uang jaminan 4.440.000 Jumlah aset tidak lancar Jumlah aset
6.071.850.829 2.203.676.250 16.010.651.740
10.738.026.214 23.171.020.898 4.440.000
Investment in associated company Other non-current financial assets Investment property Deferred tax assets - net Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of Rp 37.542.178.283 and Rp 36,140,945,786 as of 31 December 2011 and 2010 Deferred exploration cost Security deposits
57.271.272.893
58.199.665.931
Total non current assets
172.322.620.690
175.682.792.596
Total assets
2e, 2s, 9 12 2i, 10 2o, 18d 2j, 11
2k, 32
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements, form an integral part of these consolidated financial statements.
1
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated Statements of financial position (continued) As of 31 December 2011 and 2010
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Posisi keuangan konsolidasian (lanjutan) Per 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 2011
Catatan/ Note
2010 Liabilities and equity
Liabilitas dan ekuitas -
2s, 13, 33
5.259.735.000
16.395.380.272
2s, 14, 33
14.735.869.216
332.375.575 1.200.911.690 99.421.622 3.790.874.647 200.000.000 28.971.000 122.877.000
2s, 15 16 2s, 17, 35 18b
350.979.181 1.172.104.181 233.952.239 2.295.750.219 79.920.000
Current liabilities Bank loans Trade payables Third parties Other payables Third parties Dividend payable Accrued expenses Taxes payables Advance of sales Unearned revenue Office rental deposits
24.128.310.036
Total current liabilities
6.905.898.925 17.308.072.163
Non current liabilites Other payables Related parties Post employment benefit liability
Jumlah liabilitas jangka panjang 18.982.620.623
24.213.971.088
Total non current liabilities
Jumlah liabilitas
48.342.281.124
Total liabilities
24
82.782.488.000 93.450.650
Equity Stock capital Par value of Rp 250 per share Authorized capital of Rp 135,000,000,000 in 2011 and 2010 Issued and paid-in consisting of 331,129,952 shares in 2011 and 2010 Share premium
2e, 4
318.745.691
25
3.850.000.000 33.781.821.108
Liabilitas jangka pendek Utang bank Utang usaha Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Utang dividen Biaya masih harus dibayar Utang pajak Uang muka penjualan Pendapatan diterima dimuka Jaminan sewa kantor Jumlah liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Utang lain-lain Pihak berelasi Liabilitas imbalan pasca kerja
19
22.170.811.806
18.982.620.623
2l, 2s, 20 2n, 2s, 21
41.153.432.429
Ekuitas Modal saham Nilai nominal Rp 250 per saham
23
Modal dasar Rp 135.000.000.000 pada tahun 2011 dan 2010 Ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 331.129.952 lembar saham pada tahun 2011 dan 2010 82.782.488.000 Agio saham 93.450.650 Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual 100.432.478 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 4.200.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 34.020.968.642 Ekuitas yang dapat di atribusikan kepada pemilik perusahaan induk 121.197.339.770 Kepentingan Nonpengendali Jumlah ekuitas
9.971.848.491 131.169.188.261
Jumlah liabilitas dan ekuitas
172.322.620.690
22
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
120.826.505.449
Unrealized gain (loss) from securities available for sale Retained earnings Appropriated Unappropriated Equity atributtable to owners of the parent
6.514.006.023 127.340.511.472
Non-controlling interest Total equity
175.682.792.596
Total liabilities and equity
The accompanying notes to consolidated financial statements, form an integral part of these consolidated financial statements.
2
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated Statements of comprehensive income For the years ended 31 December 2011 and 2010
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)
Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha Pendapatan lain-lain Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas beban eksplorasi & pengembangan Beban lain-lain Laba (rugi) usaha Beban pendanaan Bagian laba (rugi) bersih dari entitas asosiasi
(In Rupiah) 2011
Catatan/ Note
2010
121.168.473.285 (91.187.286.233)
2m, 26
97.283.942.857
29.981.187.052 (20.591.318.840) 13.333.675.449
(30.014.449.408) (49.749.843)
9
Jumlah penghasilan (beban) pajak penghasilan
878.165.641
Laba (rugi) bersih per saham dasar
(381.470.029) 15.311.928.683
28.329.564
(5.761.535.250) 6.639.700.891
Jumlah laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik perusahaan induk Kepentingan nonpengendali
2k, 32 31
30
Penghasilan (beban) pajak : Pajak kini Pajak tangguhan
Jumlah laba komprehensif
2m, 28 (17.375.667.969) 29 7.677.787.330
(207.550.093)
(7.519.876.119)
Laba (rugi) komprehensif lainnya tahun berjalan
25.391.279.351
(7.340.655.590)
Laba sebelum pajak penghasilan
Laba tahun berjalan
2m, 27 (71.892.663.506)
2o, 18c 2o, 18d
(6.641.710.478)
(118.151.110)
Net sales Cost of revenue Gross profit Operating expenses Other income Provision for impairment in value of the load exploration and development expense Others expenses Profit (loss) from operations
2.285.562.482
Financial expenses Net portion of gain (loss) of Associated company
17.479.340.055
Profit before income tax
(4.054.620.250) 608.848.227
Tax income (expense) : Current tax Deferred tax
(3.445.772.023)
Total tax income (expense)
14.033.568.032
Profit for the year
-
-
Other comprehensive income for the year
(6.641.710.478)
14.033.568.032
Total comprehensive income
3.900.447.054 (10.542.157.532)
14.749.983.545 (716.415.513)
(6.641.710.478)
14.033.568.032
11,78
2p,33
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
44,54
Total profit (loss) atributtable to : Owners of the parent Non-controlling interest
Net basic earning (loss) per share
The accompanying notes to consolidated financial statements, form an integral part of these consolidated financial statements.
3
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated statements of changes in equity For the years ended 31 December 2011 and 2010
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan perubahan ekuitas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)
(In Rupiah)
Catatan/ Note Saldo per 1 Januari 2010/ Balance as of 1 January 2010 Laba (rugi) yang belum direalisasikan dari Efek yang tersedia untuk dijual / Unrealized gain (loss) from securities available for sale
Modal ditempatkan dan disetor/ Issued and paid-in capital
Agio saham/ Share premium
82.782.488.000
93.450.650
-
Laba yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual/ Unrealized gain (loss) from securities available for sale
Saldo laba/ Retained earnings
Jumlah ekuitas/ Total equity
Kepentingan non pengendali/ Non Controlling Interest
Jumlah ekuitas/ Total equity
Ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
73.285.151
3.500.000.000
21.368.617.275
107.817.841.076
7.230.421.536
115.048.262.612
-
245.460.540
-
-
245.460.540
-
245.460.540
(350.000.000)
-
Cadangan umum / General reserve
25
-
-
-
350.000.000
Dividen tunai / Cash dividen
25
-
-
-
-
(1.986.779.712)
(1.986.779.712)
-
(1.986.779.712)
-
-
-
-
14.749.983.545
14.749.983.545
(716.415.513)
14.044.568.032
82.782.488.000
93.450.650
318.745.691
33.781.821.108
120.826.505.449
6.514.006.023
127.340.511.472
Laba (rugi) yang belum direalisasikan dari Efek yang tersedia untuk dijual / Unrealized gain (loss) from securities available for sale
-
-
(218.313.213)
-
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
-
-
-
-
Laba komprehensif tahun berjalan/ Comprehensive income for the year Saldo per 31 Desember 2010/ Balance as of 31 December 2010
3.850.000.000
-
(218.313.213)
-
(218.313.213) 14.000.000.000
14.000.000.000
-
-
Cadangan umum/ General reserve
25
-
-
-
350.000.000
(350.000.000)
-
Dividen tunai/ Cash dividend
25
-
-
-
-
(3.311.299.520)
(3.311.299.520)
-
-
-
-
3.900.447.054
3.900.447.054
(10.542.157.532)
(6.641.710.478)
82.782.488.000
93.450.650
100.432.478
4.200.000.000
34.020.968.642
121.197.339.770
9.971.848.491
131.169.188.261
Rugi bersih komprehensif tahun berjalan/ Net comprehensive loss for the year Saldo per 31 Desember 2011/ Balance as of 31 December 2011
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
4
(3.311.299.520)
The accompanying notes to consolidated financial statements, form an integral part of these consolidated financial statements.
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated statements of cash flows For the years ended 31 December 2011 and 2010
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan arus kas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 2011
Arus kas dari aktivitas operasi : Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
Catatan/ Note
172.342.105.592
2010
136.685.060.217
(152.175.517.164) 20.166.588.428
(117.016.333.110) 19.668.727.107
(235.789.115) (5.808.762.314)
(89.912.088) (4.329.111.409)
14.122.036.999
15.249.703.610
Arus kas dari aktivitas investasi : Penerimaan bunga Pencairan (penempatan) investasi sementara Pembelian aset tetap Uang muka penjualan properti investasi Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tidak lancar lain-lain bersih Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan : Penerimaan (pelunasan) pinjaman bank Penerimaan (pembayaran) pinjaman dari pihak berelasi Pembayaran dividen tunai Peningkatan modal disetor dan konversi utang anak perusahaan oleh kepentingan non-pengendali Kas bersih yang diperoleh (digunakan) dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas Pengaruh perubahan kurs Saldo awal kas dan setara kas Saldo akhir kas dan setara kas
5.601.126.853
3.123.976.602
(9.300.000.000)
(7.850.000.000)
(2.010.034.902)
(1.529.304.564)
200.000.000
-
600.000
2j, 11
500.000.000
(6.843.428.510)
(81.740.900)
(12.351.736.559)
(5.837.068.862)
(5.432.462.837)
5.396.782.032
(5.100.000.000) (3.033.411.045)
25
12.194.102.000
1.530.000.000 (1.819.617.198)
-
(1.371.771.882)
5.107.164.834
398.528.558
14.519.799.582
207.133.262
(497.106.220)
43.881.553.085
29.858.859.723
44.487.214.905
43.881.553.085
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
Cash flows from operating activities : Cash receipt from customers Cash payment to suppliers and employees Cash generated from operations Interest paid and financial charges Payment of income tax Net cash provided from operating activities Cash flows from investing activities : Interest income Divestment (placement) of temporary investment Purchase of Property, plant, and equipment Advances for sales invesment property Proceed from sales of property, plant, and equipment Addition of other current asset,net Net cash used in investing activities Cash flows from financing activities : Receipt (payment) of loans from bank Receipt (payment) of loans from related parties Cash dividend payment Increase paid in capital and debt conversion subsidiary by Noncontrolling interest Net cash provided from used in financing activities Increase (decrease) in cash and cash equivalents Effect of foreign exchange rate changes Beginning balance of cash and cash equivalents Ending balance of cash and cash equivalents
The accompanying notes to consolidated financial statements, form an integral part of these consolidated financial statements.
5
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
1.
Umum
1.
General a. Establishment and general information
a. Pendirian dan informasi umum PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-79/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah didaftarkan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum dengan surat No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal 14 Januari 2010.
PT Duta Pertiwi Nusantara ("the Company"), was established based on in notarial deed No. 45, of Jahja Irwan Sutjiono SH, notary in Jakarta, dated 18 March 1982. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in decree No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 dated 4 January 1986. The Company's articles of association have been amended for several times. The most recent amendment was documented in the notarial deed No. 34 dated 11 June 2009 of Fathiah Helmi, S.H, notary in Jakarta. Concerning the changes in the Articles of Association to conform with regulation of Bapepam-LK No. IX.J.1. on principles of the company’s Articles of Association to conduct offering on equity securities and Public Company, as contained in the annex to Decree of Chairman of Bapepam-LK No: Kep-79/BL/2008 dated 14 May, 2008. This amendment has been registered to the Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, Directorate General of General Legal Administration with letter No. AHU0002536.AH.01.09. Th 2010 dated 14 January 2010.
Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122. Sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.
The Company is domiciled in Pontianak, West Kalimantan. The Company's head office is located at Jl. Tanjung Pura No. 263D, Pontianak 78122. Meanwhile the factory is located at JI.Adisucipto Km. 10,6 Teluk Kapuas village, Sei Raya, Subdistrict, Kubu Raya Regency, Pontianak 78391.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri lem, barang-barang kimia dan pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri. Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha. Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 rata-rata 110 dan 115 karyawan.
According to article 3 of the Company's articles of association, the Company operates in the industry of glue, chemical goods, and mining. The Company began to produce commercially in 1987. The products are sold at local market. Over the current period, there is no expansion or Contraction of Company’s business. The Company had employees for the years ended 31 December 2011 and 2010 with total average of employees 110 and 115 respectively.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The Company's management as of 31 December 2011 and 2010 consists of the following:
6
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 1.
(In Rupiah) 1.
Umum (lanjutan)
General (continued) a. Establishment and general information (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
Board of Commissioners
Dewan komisaris
2011
2010
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Tn/Mr. Ng Tjie Koang Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli
Tn/Mr. Ng Tjie Koang Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli
Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Tn/Mr. Budiono
Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Tn/Mr. Budiono
Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo
Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo
Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Jumlah kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 13.495.301.787 dan Rp 11.368.811.965.
Perusahaan memiliki saham anak perusahaan, sebagai berikut :
PT Intitirta Primasakti
Board of Directors President Director Directors
Audit Committee Chairman Members
The total amounts of compensation received by the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the years ended 31 December 2011 and 2010 amounting to Rp 13.495.301.787 and Rp 11.368.811.965, respectively. b. Subsidiary
b. Anak perusahaan
Anak perusahaan/ Subsidiary
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
Jakarta,
Pertambangan/ Mining
The Company has direct ownership interest in the following subsidiary : Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership tahun/year 2011 2010 60%
60%
Tahun operasi komersil/ Start of commercial operations Tahap pengembangan/ Development stage
Jumlah aset/Total assets 31 Desember / December 2011 2010 26.310.480.656
26.651.217.485
As of 31 December 2011, the subsidiary is still in the development stage. Commercial production plan of subsidiary in 2011 was delayed until an unspecified time limit.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, anak perusahaan masih dalam tahap pengembangan. Rencana produksi komersial anak perusahaan pada tahun 2011 ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
7
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 1.
2.
Umum (lanjutan)
(In Rupiah) 1.
General (continued)
c. Penawaran umum saham Perusahaan c. Public offering of the Company’s shares On 18 June 1990 the Company obtained approval from Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan the Minister of Finance in his Letter No. SImemperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan 118/SHM/MK-10/1990, to offer 2.270.000 of its shares to dengan Surat No. SI-118/SHM/MK.10/1990, public, and since 8 August 1990, the entire Company's untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada shares were listed on the PT Bursa Efek Indonesia masyarakat, dan pada tanggal 8 Agustus 1990 (formerly PT Bursa Efek Jakarta). seluruh saham Perusahaan telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT. Bursa Efek Jakarta). Kebijakan akuntansi 2. Summary of significant accounting policies a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian a. Consolidated financial statement presentation The consolidated financial statements are Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep prepared based on the historical cost concept. The biaya perolehan historis. Laporan arus kas consolidated statements of cash flows are prepared disusun menggunakan metode langsung dan arus using the direct method, and by classifying cash kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, flows on the basis of operating, investing and investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan financing activities. For the purpose of arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank consolidated statements of cash flows, cash and dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo cash equivalents include cash on hand, cash in dalam waktu tiga bulan atau kurang dan yang banks, and short term investment with maturity for tidak dijadikan jaminan. Laporan keuangan three months or less and which are not used as disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang collateral. These consolidated financial statements berlaku umum. are presented in accordance with generally accepted accounting principles. The accounting policies adopted for this period Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam are consistent with those applied in the audited periode ini adalah konsisten dengan penerapan financial statements of the Company and pada laporan keuangan Perusahaan dan anak subsidiaries for the year ended 31 December 2010, perusahaan yang telah diaudit untuk tahun yang except for policies affected by the implementation berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, of the following accounting standards, which were kecuali kebijakan-kebijakan yang dipengaruhi effective for financial statements covering periods oleh implementasi standar akuntansi yang beginning on or after 1 January 2011 as follows: berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, sebagai berikut : Standar akuntansi keuangan yang efektif pada tahun 2011 PSAK 1 (revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan PSAK 1 (revisi 2009) menetapkan persyaratan untuk penyajian laporan keuangan secara keseluruhan dan memberikan pedoman untuk struktur dan persyaratan minimum penyajian laporan keuangan. Sebuah laporan utama yang baru, “laporan laba rugi komprehensif”, telah disajikan dalam laporan keuangan ini. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban dalam bentuk satu laporan (laporan laba rugi komprehensif).
Financial accounting standard effective in 2011 SFAS 1 (revised 2009) - Presentation of Financial Statements SFAS 1 (revised 2009) sets overall requirements for the presentation of financial statements and provides guidelines for their structure and minimum requirement of the financial statement presentation. A new primary statement, “the statement of comprehensive income”, has been presented in these financial statements. The Company has elected to present all items of income and expense in one statement ( statement of comprehensive income).
8
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
(In Rupiah)
Kebijakan akuntansi (lanjutan) a. Penyajian (lanjutan)
laporan
keuangan
2. Summary of significant accounting policies (continued) konsolidasian a. Consolidated financial statement presentation (continued)
PSAK 7 (revisi 2010) - Pengungkapan PihakPihak Berelasi PSAK 7 (revisi 2010) menyempurnakan definisi dan pengungkapan untuk pihak-pihak berelasi. Standar ini berdampak pada identifikasi pihak berelasi dan tambahan pengungkapan pihak-pihak berelasi.
SFAS 7 (revised 2010) - Related Party Disclosures SFAS 7 (revised 2010) enhances the definitions and the disclosures for related parties. The standard affected the identification of related parties and additional disclosures on related party. The related party disclosures as disclosed in Note 20 have been prepared in accordance with the standard and the change has been applied retrospectively
Pengungkapan pihak-pihak berelasi yang diungkapkan pada Catatan 20 telah disusun sesuai dengan standar ini dan perubahan tersebut diterapkan secara retrospektif.
The adoption of the following standards, which are relevant to the Company’s operations, did not result in a material effect on the consolidated financial statements:
Penerapan standar berikut, relevan dengan operasi Perusahaan, namun tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian:
PSAK/SFAS 2 (revisi/revised 2009) PSAK/SFAS 3 (revisi/revised 2010) PSAK/SFAS 4 (revisi/revised 2009) PSAK/SFAS 5 (revisi/revised 2009) PSAK/SFAS 8 (revisi/revised 2010) PSAK/SFAS 12 (revisi/revised 2009) PSAK/SFAS 15 (revisi/revised 2009) PSAK/SFAS 19 (revisi/revised 2010) PSAK/SFAS 22 (revisi/revised 2010) PSAK/SFAS 23 (revisi/revised 2010) PSAK/SFAS 25 (revisi/revised 2009)
PSAK/SFAS 48 (revisi/revised 2009) PSAK/SFAS 57 (revisi/revised 2009) PSAK/SFAS 58 (revisi/revised 2009)
ISAK/IFAS 7 ISAK/IFAS 9
ISAK/IFAS 10 ISAK/IFAS 14 ISAK/IFAS 17
:Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flows :Laporan Keuangan Interim/ Interim Financial Reporting :Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/ Consolidated and Separate Financial Statements :Segmen Operasi/Operating Segments : Peristiwa Setelah Periode Pelaporan / Events after the Reporting Period : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama / Interests in Joint Ventures : Investasi pada Entitas asosiasi / Investments in Associates : Aset Tak berwujud / Intangible Assets : Kombinasi Bisnis / Business Combinations : Pendapatan / Revenue : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan / Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors : Penurunan Nilai Aset / Impairment of Assets : Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi/ Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasional yang Dihentikan / Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations : Konsolidasi Perusahaan Bertujuan Khusus / Consolidation – Special Purpose Entities : Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa / Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities : Program Loyalitas Pelanggan / Customer Loyalty Programmes : Aset Tak berwujud - Biaya Situs Web / Intangible Assets – Web Site Cost : Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai / Interim Financial Reporting and Impairment.
9
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
(In Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan) a. Penyajian (lanjutan)
laporan
keuangan
konsolidasian
Summary of significant accounting policies (continued)
a.
Consolidated (continued)
financial
statement
presentation
Penerapan standar-standar tersebut menyebabkan adanya perubahan dalam penyajian dan pengungkapan informasi keuangan, namun tidak mengakibatkan dampak yang material terhadap kinerja dan posisi keuangan Perusahaan.
The adoption of those standards has resulted in changes of presentation and disclosure of the financial information, but did not have material impact on the performance and financial position of the Company.
Laporan keuangan Perusahaan tahun sebelumnya tidak disajikan kembali, karena pengaruh atas penerapan standar akuntansi yang memerlukan penerapan retrospektif adalah tidak material, kecuali seperti yang telah disebutkan di atas.
The previous year financial statements of the Company were not restated because the effect of adopting accounting standards, which require retrospective application, were immaterial, unless otherwise stated.
Sebagai dampak penerapan standar akuntansi secara prospektif dalam ketentuan transisinya, laporan keuangan Perusahaan tahun berjalan tidak dapat diperbandingkan dengan informasi komparatifnya.
As an impact of adoption of accounting standards prospectively in its transitional provisions, the financial statements of the Company in the current year can not be compared to its comparative informations. New standards, amendments and interpretations issued but not effective for the financial year beginning on or after 1 January 2011 and not adopted earlier.
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, tetapi belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 dan tidak diterapkan lebih awal. Ikatan Akuntansi Indonesia telah menerbitkan standar akuntansi revisi yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan yang periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012, sebagai berikut :
The Indonesian institutes of Accountants has issued the following revised accounting standards that may be applied to the financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:
PSAK/SFAS 10 (revisi/revised 2010): Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing / The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK/SFAS 18 (revisi/revised 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya / Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans. PSAK/SFAS 24 (revisi/revised 2010): Imbalan Kerja / Employees’ Benefits PSAK/SFAS 46 (revisi/revised 2010): Pajak Penghasilan / Income Taxes PSAK/SFAS 50 (revisi/revised 2010): Instrumen Keuangan – Penyajian / Financial Instruments - Presentation PSAK/SFAS 53 (revisi/revised 2010): Pembayaran Berbasis Saham / Share-based Payment PSAK/SFAS 56 (revisi/revised 2010): Laba per Saham / Earnings per Share PSAK/SFAS 60 : Instrumen Keuangan – Pengungkapan / Financial Instruments-Disclosures PSAK/SFAS 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi / Financial Reporting in Hyperinflationary Economies ISAK/IFAS 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri / Hedge of Net Investment in Foreign Operation ISAK/IFAS 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya / The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
10
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
(Dalam Rupiah) 2.
(In Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan) a. Penyajian (lanjutan)
laporan
ISAK/IFAS 19
ISAK/IFAS 20 ISAK/IFAS 23 ISAK/IFAS 24
keuangan
konsolidasian
Summary of significant accounting policies (continued)
a.
Consolidated (continued)
financial
statement
presentation
: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam SFAS 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi / Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies : Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Perusahaan atau Para Pemegang Saham / Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders : Sewa Operasi – Insentif / Operating Leases – Incentives : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa / Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar/interpretasi ini dan pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
As of the issuance of the financial statements, management is still evaluating the impact of these revised standars/interpretation and their effect on the Company’s consolidated financial statements. b.
b. Prinsip konsolidasian
Principles of consolidation
Sejak tanggal 1 Januari 2011
Since1 january 2011
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan anak perusahaan , kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan anak perusahaan seperti yang disebutkan pada Catatan 1b, dimana Perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company and its subsidiary, unless otherwise stated. The consolidated financial statements include the financial statements of a subsidiary as mentioned in Note 1b, in which the Company owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly.
Semua saldo dan transaksi antar Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its subsidiary as one business entity.
Anak perusahaan dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal perusahaan induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan , lebih dari setengah kekuasaan suara perusahaan. Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Subsidiary is fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
11
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
(Dalam Rupiah) 2.
(In Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
Summary of significant accounting policies (continued)
b.
b. Prinsip konsolidasian (lanjutan)
Principles of consolidation (continued) Prior to 1 january 2011
Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dana operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entity controlled by the Company (and its subsidiary) which are prepared up to 31 December each year. Control is achieved when the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition and the Company’s portion over the fair values of the identified net assets and liabilities acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over five years.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan liabilitas non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.
When the cost of acquisition is lower than the Company’s portion over in the fair values of the identified assets and liabilities acquired as at the date of acquisition, the fair values of acquired nonmonetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The excess remaining after reducing the fair values of non-monetary assets and liabilities acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line method over 20 years.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority's proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority's share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest exceeding the minority interest are allocated against the interests of the parent.
12
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2.
Summary of (continued)
significant
accounting
policies
b. Principles of consolidation (continued)
b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) Sebelum tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Prior to 1 january 2011 (continued)
Hasil akuisisi atau penjualan anak perusahaan selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Adjustments are made, where necessary to the financial statements of the subsidiary to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat proses konsolidasi.
All inter-company transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation process. c. Foreign currency transactions and translation
c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations. d. Cash and cash equivalents
d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
e. Investment
e. Investasi Deposito berjangka
Time deposits
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dari tanggal laporan posisi keuangan disajikan sebagai investasi jangka panjang dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Time deposits with maturities of more than one year from statements of financial position date are presented as long term investments and are stated at their par values.
13
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2.
Summary of (continued)
significant
accounting
policies
e. Investment (continued)
e. Investasi (lanjutan) Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia
Investments in equity securities with readily determinable fair values.
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Gains and losses arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations.
Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara disajikan sebagai investasi sementara. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang..
Securities available for sale which are held temporarily are presented as temporary investments. To calculate realized gain or loss, cost of securities sold is determined using the weighted-average method.
Investasi pada entitas asosiasi
Investments in associated companies
Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but has no control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan perusahaaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investee secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas entitas asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.
Investment in associated companies is carried in the statements of financial position at cost and subsequently adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associated company, less any impairment in the value of the invidual investment. Losses of the associated company in excess of the Company’s interest are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associated company, in this case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments.
Goodwill dan goodwill negatif dari investasi pada entitas asosiasi diakui dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari perusahaan yang dikendalikan (lihat kebijakan akuntansi mengenai prinsip konsolidasi).
Goodwill and negative goodwill from investment in associated company are recognized and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (see accounting policy for principles of consolidation).
14
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
e. Investment (continued)
e. Investasi (lanjutan) Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
Investments in associated companies (continued)
Amortisasi goodwill dan goodwill negatif termasuk dalam bagian perusahaan atas laba entitas asosiasi.
The amortization of goodwill and negative goodwill are included in the Company's share in the results of the associated company. f. Trade receivables
f. Piutang usaha Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
Trade receivables are stated in net amount. Allowance for impairment losses is provided based on a review of the collectibility of the individual receivable accounts at the end of the year. g. Inventories
g. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO).
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the First In First Out (FIFO) method.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.
Allowance of obsolete inventories is determined based on review result of the condition of inventories at the end of the period h. Prepaid expenses
h. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. i. Investment property
i. Properti investasi Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas akun pembelian properti investasi selama tahun berjalan. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran yang bisa langsung diatribusikan.
The Company applied the cost value model to account for the purchase of investment property during the year. On initial recognition, investment property is measured at cost, including any direct attributable expenditure.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih antara hasil bersih pengurangan dan jumlah tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi akhir tahun dimana akun tersebut dihentikan pengakuannya.
An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use or no future economic benefits are expected from its disposals. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the income statement at the end of the year in which the item is derecognised.
15
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
(In Rupiah)
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
j. Property, plant and equipment – direct acquisition
j. Aset tetap - pemilikan langsung
Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap dimana aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi : • Tanah • Golongan bangunan dan prasarana • Golongan bukan bangunan dan prasarana yang terdiri terdiri dari :
In accordance with SFAS 16 (Revised 2007), The Company and Subsidiary have chosen cost model in accounting policy of property, plant and equipment which are stated at cost less accumulated depreciation. Property, plant and equipmentare clasisified as follows: • Land • Buildings and infrastructures • Nonbuildings and infrastructures consisted of :
>
> Group II : consists of transportation and office equipment with estimated useful lives of more than 4 years but not more than 8 years.
Golongan
> Golongan
II
:
III:
meliputi kendaraan/alat angkutan dan inventaris kantor dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun. meliputi mesin dan perlengkapan dengan masa manfaat lebih dari 8 tahun.
> Group III : consists of machinery and equipment with estimated useful lives of more than 8 years.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan bukan bangunan disusutkan dengan metode saldo menurun ganda (double declining-balance method), masing-masing dengan tarif per tahun sebagai berikut:
Land is stated at cost and is not depreciated.
Golongan II Golongan III
Group II : 25% Group III : 10%
Buildings and infrastructures are depreciated using the straight-line method at the rate of 5% per year from acquisition cost, mean while nonbuildings are depreciated using the doubledeclining balance method with the following annual rates:
: 25% : 10%
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
16
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of (continued)
j. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan)
significant
accounting
policies
j. Property, plant and equipment – direct acquisition (continued)
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.
Repairs and maintenance expenses are charged in the statement of income as incurred. Expenditures which extend the useful life of the assets or result in increasing future economic benefits such as increase in capacity improvement, the quality of output or standard of performance are capitalized.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
When property, plant and equipment are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts. Any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun berjalan.
If the economic value of property, plant and equipment are no longer same with carrying amount, the asset must be stated at an amount commensurate with the value of the remaining economic value. The decrease of the usage value of property, plant and equipment is reported as loss in the current year.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap bila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs of construction in progress are transferred to the respective property, plant and equipment when completed and the asset is ready for use. k. Deferred exploration cost
k. Beban eksplorasi ditangguhkan Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi, geologi dan fisika anak perusahaan ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan menggunakan metode unit produksi.
Expenses incurred in connection with general research, licensing and exploration, geology and physics of the subsidiary are deferred and will be amortized using unit of production method when the mining operations begins.
17
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
l. Related parties transactions
l. Transaksi hubungan berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company and its subsidiary adopted SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosure”. The revised SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, as well as individual financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised SFAS on the consolidated financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan anak perusahaan jika: a. Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan anak perusahaan ; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan anak perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan anak perusahaan ; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan anak perusahaan ; b. suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan anak perusahaan ; c. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan anak perusahaan sebagai venture; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan anak perusahaan atau induk; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan anak perusahaan atau perusahaan lain yang berelasi dengan Perusahaan dan anak perusahaan .
A party is considered to be related party to the Company and its subsidiary if: a. directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company and its subsidiary; (ii) has an interest in the Company and its subsidiary that gives significant influence over the Company and its subsidiary; or (iii)has joint control over the Company and its subsidiary; b. the party is an associated of the Company and its subsidiary; c. the party is a joint venture in which the Company and its subsidiary is a venturer; d. the party is a member of the key management personnel of the Company and its subsidiary or its parent; e. the party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d); f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by, or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and its subsidiary, or any entity that is a related party of the Company and its subsidiary.
18
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary
of
significant
accounting
policies
(continued) l. Related parties transactions (continued)
l. Transaksi pihak berelasi (lanjutan) Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
m. Revenue and expenses recognition
m. Pengakuan pendapatan dan beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective from 1 January 2011, the Company and its subsidiary adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. The revised SFAS identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribe the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact on the adoption of the revised SFAS on this consolidated financial statements.
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Sales are recognized when the goods are delivered and ownership has been transferred to the customers. Expenses are recognized when incurred.
n. Post-employment benefit
n. Imbalan pasca kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawannya sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama/Peraturan Perusahaan serta sesuai dengan UU Tenaga kerja No. 13/2003.
The Company provides post employment defined benefit to its employees in accordance with Working Agreement/Company's Regulation and in accordance with Labor law No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
The calculation of post employment benefit is using Projected Unit Credit Method. Accumulated net actuarial gain and loss that has not been recognized exceeding the larger amount between 10% from present value of defined benefit and 10% fair value of assets program were recognized with straight line method during average of estimated year of services from all employees in the program.
19
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary
of
significant
accounting
policies
(continued) n. Post-employment benefit (continued)
n. Imbalan pasca kerja (lanjutan) Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak.
Past service expense has been charged directly when the compensation become rights or vested and on the contrary will be recognized as expense with straight line method during average period until the compensation become vested.
Jumlah yang diakui sebagai imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The amount that has been recognized as defined benefit on consolidated statements of financial position represents present value of defined benefit liability, which is adjusted to unrecognized actuarial gain and loss, unrecognized past service expense and fair value of program assets. o. Income tax
o. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the consolidated statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except for items previously charged or credited to equity.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented, except if these are for different legal entities.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk perusahaan yang berbeda.
20
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary
of
significant
accounting
policies
(continued) p. Net earning per share
p. Laba bersih per saham Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", laba bersih per saham sebelum dan sesudah pos luar biasa dihitung dengan membagi laba bersih sebelum dan sesudah pos luar biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Jumlah saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham sebesar 331.129.952 saham masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010.
In accordance with SFAS No. 56, “Earnings per Share”, net earning per share excluding and including extraordinary items is computed by dividing net earning excluding and including extraordinary items with the weighted average of issued and fully paid shares during the year. The number of shares outstanding used for the computation of earnings (loss) per share was 331,129,952 shares in 2011 and 2010, respectively. q. Segment information
q. Informasi segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis serta lingkungan ekonomi di mana perusahaan beroperasi.
Effective from 1 January 2011, the Company and its subsidiary adopted SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised SFAS requires disclosures that will enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan anak Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company and its subsidiary that are engaged either in providing certain products (business segment) or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan anak Perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra- group balances and intra-group transactions are eliminated as part of the process of consolidation.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmensegmen tersebut.
Assets and liabilities that are jointly used in two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses22 are also allocated to those segments.
21
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
r. Use of estimates
r. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of the consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates. s. Financial instruments
s. Instrumen keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
Effective from 1 January, 2010, the Company and subsidiary have applied SFAS 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and SFAS 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede SFAS 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and SFAS 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
PSAK 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu perusahaan yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The disclosure requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
22
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
s. Financial instruments (continued)
s. Instrumen keuangan (lanjutan) PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan items non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides among others the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
s1. Aset keuangan
s1. Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
Financial assets within the scope of SFAS 55 (Revised 2006) are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not measured at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company and subsidiary commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, investasi jangka pendek dan investasi pada entitas asosiasi.
The Company and subsidiary’s financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, short term investment and investment in associated company.
The Company and subsidiary determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each financial year-end.
23
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of (continued)
significant
accounting
s. Instrumen keuangan (lanjutan)
s. Financial instruments (continued)
s1. Aset keuangan (lanjutan)
s1. Financial assets (continued)
policies
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Financial assets measured at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets measured at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition measured at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of income.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value are recognized in the consolidated statement of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.
24
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
(In Rupiah)
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
policies
s1. Financial asset (continued)
s1. Aset keuangan (lanjutan) setelah
accounting
s. Financial instruments (continued)
s. Instrumen keuangan (lanjutan)
Pengukuran (lanjutan)
significant
pengakuan
Subsequent measurement (continued)
awal
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
• Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, dan investasi jangka pendek Perusahaan dan anak perusahaan termasuk dalam kategori ini.
The Company and subsidiary cash and cash equivalents, trade and other receivables, and short term investment are included in this category.
• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-ToMaturity (“HTM”)]
• Held-to-maturity (HTM) investments
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
25
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
(In Rupiah)
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
pengakuan
policies
s1. Financial asset (continued)
s1. Aset keuangan (lanjutan) setelah
accounting
s. Financial instruments (continued)
s. Instrumen keuangan (lanjutan)
Pengukuran (lanjutan)
significant
Subsequent measurement (continued)
awal
• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-ToMaturity (“HTM”)] (lanjutan)
• Held-to-maturity
• Available-for-sale (AFS) financial assets
• Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available For Sale (“AFS”)]
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available- for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized.
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
The Company has the following investments classified as AFS:
Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS: Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.
-
Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.
investments
The Company did not have any HTM investments for the years ended 31 December 2011 and 2010.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki investasi HTM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
-
(HTM)
(continued)
- Investments in shares of stock that do not have readily ownership of capital in which the equity interest is less than 20%, and other long-term investments. These are carried at cost. - Investments in equity shares that have readily ownership of capital in which the equity interest is less than 20% and which are classified as AFS. These are recorded at fair value.
26
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
s1. Financial instruments (continued)
s1. Instrumen keuangan (lanjutan)
s2. Financial liabilities
s2. Liabilitas keuangan Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of SFAS 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, including of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi utang usaha, utang lainlain, biaya yang masih harus dibayar, utang bank, utang lain-lain kepada pihak berelasi, dan imbalan pasca kerja.
The Company and subsidiary’s financial liabilities include trade payable, other payable, accrued expenses, bank loans, due to related parties and post employment benefit liability.
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
• Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
• Financial liabilities measured at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities measured at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition measured at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
27
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
s. Financial instruments (continued)
s. Instrument keuangan (lanjutan)
s2. Financial liabilities (continued)
s2. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal • Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
Subsequent measurement • Financial liabilities measured at fair value through profit or loss (continued)
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of income.
• Pinjaman dan utang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. s3. Saling hapus dari instrumen keuangan
• Loans and borrowings After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process s3. Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasi jika, dan hanya jika, perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated Statements of financial position if, and only if, there is a currently legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
s4. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
s4. Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted active market bid or ask prices at the closing of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; usage of the current fair value of another instrument that is substantially similar; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
28
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan) s. Instrument keuangan (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of significant accounting (continued) s. Financial instrument (continued)
policies
s5. Amortized cost of financial instruments
s5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
s6. Impairment of financial assets
s6. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period the Company and subsidiary evaluate whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
• Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and subsidiary first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and subsidiary determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether it is significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
29
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
(In Rupiah)
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of significant accounting (continued) s. Financial instrument (continued)
s. Instrument keuangan (lanjutan) s6. Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
policies
s6. Impairment of financial assets (continued)
keuangan
• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
• Financial assets carried at amortized cost (continued)
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management's judgment as to whether current economic and credit conditions are in such condition that the actual losses are likely to be greater or less than the amount suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through statement of income.
s7. Derecognition of financial assets and liabilities
s7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan
Financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or the Company transfers the entire rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which the company transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability
30
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan) s. Instrumen keuangan (lanjutan)
(In Rupiah) 2. Summary of significant accounting (continued) s. Financial instruments (continued
policies
s7. Derecognition of financial assets and liabilities (continued)
s7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepascan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.
The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lainlain.
The Company writes off a consumer financing receivables when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written-off is recorded as other income.
In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
31
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 3.
(In Rupiah)
Kas dan setara kas
3.
Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari :
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents as of 31 December 2011 and 2010 consist of :
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
142.674.667 142.674.667
49.845.850 49.845.850
Cash on hand Total cash on hand
3.562.318.588 604.198.326 36.279.645 19.891.443 218.336.549 1.711.539 1.079.505.317 2.552.817.123 256.250.982 8.331.309.512
8.178.779.283 11.210.026 37.254.265 71.443.036 419.606.953 9.969.776 57.869.493 819.052.544 9.605.185.376
Cash in banks : Rupiah accounts Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Panin, Pontianak Bank UOB Buana, Jakarta Bank UOB Buana, Pontianak Bank Permata, Pontianak PT Bank Mandiri, Pontianak PT Bank Mandiri, Jakarta Bank Danamon, Pontianak Bank BTPN, Jakarta Sub total
Rekening Dollar Amerika Serikat Bank OCBC NISP, Pontianak Bank UOB Buana, Jakarta Bank UOB Buana, Pontianak Bank of Tokyo Mitsubishi, Jakarta
10.442.663.279 36.423.979 14.724.165 19.419.303
7.485.674.362 532.359.628 12.795.452
US Dollar accounts Bank OCBC NISP, Pontianak Bank UOB Buana, Jakarta Bank UOB Buana, Pontianak Bank of Tokyo Mitsubishi, Jakarta
Sub jumlah
10.513.230.726
8.030.829.442
Sub total
Kas Jumlah kas Bank : Rekening Rupiah Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Panin, Pontianak Bank UOB Buana, Jakarta Bank UOB Buana, Pontianak Bank Permata, Pontianak PT Bank Mandiri, Pontianak PT Bank Mandiri, Jakarta Bank Danamon, Pontianak Bank BTPN, Jakarta Sub jumlah
Simpanan Deposito - Rupiah Bank BTPN, Jakarta Bank Danamon Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Permata, Pontianak Sub jumlah
Time Deposits - Rupiah 15.000.000.000 2.500.000.000 8.000.000.000 25.500.000.000
13.195.692.417 2.000.000.000 15.195.692.417
Bank BTPN, Jakarta Bank Danamon Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Permata, Pontianak Sub total
Obligasi – Rupiah Subordinasi Bank Panin III tahun 2011 Jumlah kas di bank
44.344.540.238
11.000.000.000 43.831.707.235
Obligation - Rupiah Subordinated Bank Panin III in 2011 Total cash in banks
Jumlah kas dan setara kas
44.487.214.905
43.881.553.085
Total cash and cash equivalents
Suku bunga deposito: Rupiah Suku bunga obligasi: Rupiah
6,5% - 9,5%
7,00% - 9,75%
-
10,50%
32
Interest rate on time deposits: Rupiah Interest rate on obligation: Rupiah
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 3.
4.
(In Rupiah)
Kas dan setara kas (lanjutan)
3.
Cash and cash equivalents (continued)
Obligasi subordinasi Bank Panin III tahun 2010 dibeli dengan harga nominal sebesar Rp 11.000.000.000, jangka waktu 7 tahun (09/11/10 s.d. 09/11/17) dengan tingkat bunga 10,5% dimiliki sementara untuk tujuan dijual. Pada tanggal 07 Januari 2011 obligasi tersebut telah dijual dengan harga sebesar Rp 11.049.500.000. Perusahaan mencatat pendapatan bunga obligasi per 31 Desember 2010 sebesar Rp 141.808.333.
Subordinated bonds Bank Panin III in 2010 are purchased at a par value nominal price of Rp 11,000,000,000, a term of 7 years (09/11/10 to 09/11/17) with an interest rate at 10.5% held temporarily for the purpose of sale. On 7 January, 2011 bonds were sold at a price of Rp 11.049.500.000. The Company recorded interest income of bonds as of 31 December, 2010 amounting to Rp 141,808,333.
Tidak ada kas dan setara kas pada pihak berelasi.
There are no cash and cash equivalents to related parties. 4.
Investasi jangka pendek
31 Des 2011 31 Dec 2011
Short term investment 31 Des 2010 31 Dec 2010
Efek tersedia untuk dijual:
Securities available for sale:
Biaya perolehan: Bank OCBC NISP (351.633 lembar) Berlian Laju Tanker (2.133 lembar pada 2011 dan 2010) Laba (rugi) yang belum direalisasi Nilai pasar efek
279.281.400
279.281.400
452.899 100.432.478 380.166.777
452.899 318.745.691 598.479.990
Deposito : Bank BTPN, Jakarta Bank Windu, Jakarta Jumlah deposito Jumlah Suku bunga rata-rata deposito
At cost: Bank OCBC NISP (351.633 shares) Berlian Laju Tanker (2,133 shares in 2011 and 2010) Unrealized gain (loss) Market values Time deposits :
10.000.000.000 6.000.000.000 16.000.000.000
21.850.000.000 21.850.000.000
Bank BTPN, Jakarta Bank Windu, Jakarta Total time deposits
16.380.166.777
22.448.479.990
Total
8% - 8,5%
9,5% - 9,75% Average interest rate on time deposits
Sesuai dengan PSAK 50 (Revisi 2006), aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya, dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasikan disajikan sebagai ekuitas.
In accordance with SFAS 50 (Revision 2006 available-for-sale financial assets are presented at fair value and the unrealized gain (loss) is presented as part of equity.
Harga pasar saham Bank OCBC NISP dan PT Berlian Laju Tanker Tbk masing masing adalah sebesar Rp 1.080,- dan Rp 189,- per lembar pada 31 Desember 2011 dan Rp 1.700,- dan Rp 330,- per lembar pada 31 Desember 2010.
Stock market price of Bank OCBC NISP and PT Berlian Laju Tanker Tbk amounted to Rp 1,080 and Rp 189, - per share on 31 December 2011 and Rp 1,700 and Rp 330,- per share on 31 December 2010 respectively.
33
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 5.
(In Rupiah) 5.
Piutang usaha Saldo piutang usaha per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari :
Trade receivables Trade receivables as of 31 December 2011 and 2010 consist of :
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010 Third parties
Pihak ketiga PT. Batasan PT. Erna Djuliawati PT. Hutan Domas Raya PT. Sabak Indah PT. Hasil Deliberty PT. Partikalindo Lestari PT. Wana Bangun Agung PT. Tunggal Yudi SP PT. Indopan Panel Boards PT. Novopan Indotama PT. Hutrindo Prajen PT. Trinusa Armadhana PT. Gelora Citra Kimia Abadi PT. Resource Alam Ind.
14.408.760.680 11.917.501.126 8.704.853.122 8.008.302.500 4.800.117.815 3.964.642.767 3.646.125.418 1.876.485.530 673.419.068 188.695.513 78.958.697 74.694.752 -
14.408.760.680 11.181.054.860 8.704.853.122 4.800.117.815 3.964.642.767 4.182.537.516 1.876.485.530 851.340.134 188.695.513 78.958.697 74.694.752 2.144.199.375 155.356.669
PT. Batasan PT. Erna Djuliawati PT. Hutan Domas Raya PT. Sabak Indah PT. Hasil Deliberty PT. Partikalindo Lestari PT. Wana Bangun Agung PT. Tunggal Yudi SP PT. Indopan Panel Boards PT. Novopan Indotama PT. Hutrindo Prajen PT. Trinusa Armadhana PT Gelora Citra Kimia Abadi PT. Resource Alam Ind.
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
58.342.556.988
52.611.697.430
Total
(37.743.334.294)
(36.299.378.812)
Jumlah piutang usaha, bersih
20.599.222.694
16.312.318.618
Rincian piutang usaha berdasarkan lokasi penjualan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
Allowance for impairment losses Total trade receivables, net
Details of trade receivables based on sales area are as follows:
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Pontianak Banjarmasin Jambi Samarinda Palembang Jakarta Jumlah piutang usaha bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai
39.599.262.387 8.704.853.122 8.008.302.500 1.876.485.530 78.958.697 74.694.752 58.342.556.988
39.732.505.954 8.704.853.122
(37.743.334.294)
(36.299.378.812)
Jumlah piutang usaha, bersih
20.599.222.694
16.312.318.618
34
1.876.485.530 78.958.697 2.218.894.127 52.611.697.430
Pontianak Banjarmasin Jambi Samarinda Palembang Jakarta Total gross trade receivable Allowance for impairment losses Total trade receivables, net
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 5.
(In Rupiah) 5. Trade receivables (continued)
Piutang usaha (lanjutan) Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables based on currency, are as follows:
2011 Mata uang asing Mata uang Rupiah Foreign currency Rupiah currency USD Rupiah
1.099.045,38
9.966.143.506 48.376.413.482
Jumlah/Total Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
58.342.556.988 (37.743.334.294)
2010 Mata uang asing Foreign currency 1.329.761,94
Mata uang Rupiah Rupiah currency 11.955.889.603 40.655.807.827 52.611.697.430 (36.299.378.812)
Jumlah piutang usaha, bersih/ Total trade receivables, net
20.599.222.694
Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur, adalah sebagai berikut:
An aging schedule of trade receivables from third parties from the invoice date, is as follows:
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
15.612.757.694
14.750.699.456
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari 121 – 150 hari Diatas 150 hari Jumlah piutang usaha bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai
4.986.465.000 37.743.334.294 58.342.556.988
37.860.997.974 52.611.697.430
(37.743.334.294)
(36.299.378.812)
Jumlah piutang usaha, bersih
20.599.222.694
16.312.318.618
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai:
16.312.318.618
Not due Over due: 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days 91 – 120 days 121 – 150 days Over 150 days Total gross trade receivable Allowance for impairment losses Total trade receivables, net
Movement on allowance for impairment losses:
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
36.299.378.812
36.439.637.620
Saldo akhir tahun
37.743.334.294
1.443.955.482
(140.258.808) 36.299.378.812
Beginning of year balance Current year provision (recovery) End of year balance
Since 1 January, 2010, trade receivables are evaluated for impairment on the basis as described in note 2s6.
Sejak 1 Januari 2010, piutang usaha dievaluasi untuk penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan di catatan 2s6.
35
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 5.
6.
(In Rupiah) 5. Trade receivables (continued)
Piutang usaha (lanjutan) Piutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari setelah tanggal jatuh tempo dikategorikan lancar, sehingga tidak dibentuk penyisihan. Adapun yang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, dibentuk penyisihan berdasarkan estimasi kemampuan bayar tiap-tiap debitur yang bersangkutan. Per 31 Desember 2011 dan 2010, terhadap debitur yang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, karena pertimbangan kemampuan bayarnya yang sangat diragukan, manajemen mengambil kebijakan untuk membentuk penyisihan 100% dari sisa nilai piutang yang belum tertagih. Namun, manajemen tetap berupaya terus melakukan penagihan terhadap sisa piutang tersebut.
All account balances with 30 days overdue are deemed collectible, hence no allowance is provided. Meanwhile for those with more than 150 days overdue, allowance is made based on the assessment of debtors, paying ability. As of 31 December 2011 and 2010, debtors with more than 150 days overdue, because of their highly doubtful paying ability, management decided to provide 100% allowance on the remaining balance. However, management still carries out efforts to collect the remaining amount.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that allowance for impairment losses on receivable account is adequate to cover possible loss from uncollectible accounts.
Dalam saldo piutang usaha tidak terdapat piutang usaha kepada pihak berelasi.
In trade receivables balance, there are no accounts receivable to related parties.
Selama periode laporan, tidak ada piutang usaha yang direstrukturisasi dan yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman Perusahaan
Over the reporting period, there are no account receivables which were restructured nor pledged for the purpose of loan of the Company. 6. Other receivables
Piutang lain-lain Saldo piutang lain-lain pihak ketiga 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari :
per
Other receivables to third parties 31 December 2011 and 2010 consist of :
as
of
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Karyawan Bunga deposito Lain-lain
1.682.650.000 177.358.908 2.617.500
306.632.150 213.158.992 -
Employees Deposits interest Others
Jumlah piutang lain-lain bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai
1.862.626.408 -
519.791.142 -
Total gross other receivables Allowance for impairment losses
Jumlah
1.862.626.408
519.791.142
Total
Terhadap piutang lain-lain tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih.
Management believes that all other receivables are collectible, accordingly no allowance for impairment loss is made.
36
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 7.
(In Rupiah) 7. Inventories
Persediaan Saldo persediaan per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari : 31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
3.531.768.343 2.576.544.586
1.796.128.918 2.646.772.664
Bahan baku dan bahan pembantu Suku cadang Jumlah Cadangan penyisihan persediaan usang
24.168.775.183 1.257.854.429 31.534.942.541
27.966.624.152 1.375.711.040 33.785.236.774
-
-
Finished goods Goods in process Raw materials and supporting materials Spareparts Total Allowance for obsolescence inventory
Jumlah
31.534.942.541
33.785.236.774
Total
Barang jadi Barang dalam proses
8.
Inventories as of 31 December 2011 and 2010 consist of :
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan atas nilai persediaan dan persediaan usang.
Based on the result of the assessment on physical condition of inventories, the management is of the opinion that no provision for decline in inventory value and obsolescence is necessary.
Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 4,744,809 pada 31 Desember 2011 dan USD 3,288,277 pada 31 Desember 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.
All inventories were insured with PT Asuransi Buana Independen and PT Asuransi Central Asia against fire, and other possible risks for USD 4,744,809 at 31 December 2011 and USD 3,288,277 at 31 December 2010. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses to the Company.
Sebagian dari persediaan di atas dengan nilai USD 1,500,000 (satu juta lima ratus ribu US Dollar) dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman dari Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ (lihat catatan 13).
Some of the above mentioned inventories with the value of USD 1,500,000 (one million and five hundred thousand US dollar) are collateralized for the purpose of loan facility obtained from Bank of Tokyo Mitsubishi, UFJ (see note 13) 8. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka 31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Asuransi Sewa tanah, ruang kantor dan parkir Tenaga kerja Lain-lain
124.288.855 34.509.367 27.966.250 410.000
122.365.039 46.571.086 21.998.100 2.683.332
Insurance Rental land, office space and parking Labor Others
Jumlah
187.174.472
193.617.557
Total
Asuransi merupakan premi asuransi gedung, bangunan, peralatan pabrik, kendaraan, dan persediaan milik PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
Insurance represents insurance coverage for building, factory equipment, vehicle, and inventory owned by PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
37
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 9.
(In Rupiah) 9. Investment in associated company
Investasi pada entitas asosiasi 31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Investasi di PT Chang Chun DPN Chemical Biaya perolehan (1.500.000 lembar, (25%) 3.113.599.960 Bagian laba (rugi) entitas asosiasi Saldo awal Tahun berjalan Saldo akhir Jumlah
Investment in PT Chang Chun DPN Chemical Acquisition cost (1.500.000 shares, 3.113.599.960 (25%)
2.958.250.869 28.329.564 2.986.580.433
672.688.387 2.285.562.482 2.958.250.869
Portion of profit (losses) of associated company Beginning balance Current year Ending balance
6.100.180.393
6.071.850.829
Total
Tidak ada aset investasi pada entitas asosiasi yang dijaminkan kepada pihak ketiga.
There are no investment assets in associated company which are pledged to third parties
10. Investment property
10. Properti investasi 31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Tanah hak guna bangunan 931 m² berlokasi di Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1.533.300.000
2.203.676.250
Total
1.533.300.000
Tanah hak guna bangunan 94.750 m² berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak 468.126.250 Tanah hak milik 228 m² berlokasi di Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat 202.250.000 Jumlah
202.250.000
Land with building use right, of 931 sqm located at Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, West Jakarta Land with building use right of 94,750 sqm² Located at Kampung Sungai Rengas, Pontianak Land ownership of 228 sqm located at Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, West Jakarta
468.126.250
2.203.676.250
Perusahaan menetapkan kebijakan untuk menyajikan nilai properti investasi di laporan posisi keuangan konsolidasian dengan menggunakan model biaya.
Management determines policy to present the value of the investment property in the consolidated statements of financial position using cost model.
Nilai wajar atas dua kavling tanah yang berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta yaitu dengan luas 1.159 m² berdasarkan penilaian appraisal independen PT Inti Utama Penilai tertanggal 18 Maret 2010 ditetapkan sebesar Rp 4.784.000.000. Adapun tanah yang berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak, belum dapat ditentukan nilai wajarnya mengingat transaksi jual-beli tanah yang serupa di sekitar lokasi tanah tersebut sangat jarang terjadi.
The fair value of those above mentioned land sites at Kebon Jeruk, Jakarta of 1.159 sqm according to the assessment made by PT Inti Utama Penilai, an independent appraisal dated 18 March 2010, is Rp 4,784,000,000. Meanwhile, the fair value of land sites at Kampung Sungai Rengas village, Pontianak area are difficult to determine due to very rare occurance of land sale and purchase within its surrounding area.
38
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 11. Property, plant and equipment
11. Aset tetap Saldo aset tetap per 31 Desember 2011 terdiri dari:
Property, plant and equipment as of 31 December 2011 consist of :
Saldo awal Beginning balance 1-1-2011
Penambahan Addition
Pengurangan Deduction
Saldo akhir Ending balance 31-12-2011
1.704.402.150
-
-
1.704.402.150
6.937.336.056
-
-
6.937.336.056
29.431.694.278
519.784.675
-
29.951.478.953
7.023.143.240 1.782.396.276
1.340.186.727 150.063.500
180.000.000 4.205.000
8.183.329.967 1.928.254.776
7.749.706.281 (7.749.706.281) 46.878.972.000
2.010.034.902
184.205.000
7.749.706.281 (7.749.706.281) 48.704.801.902
5.876.850.738
201.155.547
6.078.006.285
23.475.180.918
649.777.999
24.124.958.917
5.272.548.317 1.516.365.813
631.330.947 103.173.004
180.000.000 4.205.000
Sub jumlah/Sub total
36.140.945.786
1.585.437.497
184.205.000
Nilai buku/ Book value
10.738.026.214
Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition Tanah/ Land Bangunan dan prasarana/ Building and facilities Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment Kendaraan dan alat pengangkutan/ Vehicles and transportation Inventaris kantor/Office equipment Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress Nilai perolehan/ Acquisition value Penyisihan/Provision Sub jumlah/ Sub total Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation Kepemilikan langsung/Direct acquisition Bangunan dan prasarana/ Building and facilities Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment Kendaraan dan alat pengangkutan/ Vehicles and transportation Inventaris kantor/Office equipment
Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2011 sebagai berikut:
5.723.879.264 1.615.333.817 37.542.178.283 11.162.623.619
Details of disposal of Property, plant and equipment during 2011 are as follows:
Harga perolehan/ Acquisition cost
Nilai buku/ Book value
Harga jual/ Selling price
Laba (loss)/ Gain (loss)
Komputer/ Computer
4.205.000
-
600.000
600.000
Sub jumlah/ Sub total
4.205.000
-
600.000
600.000
Pada tahun 2011 manajemen menghabiskan nilai buku kendaraan atas mobil Suzuki Escudo senilai Rp 180.000.000 akibat kecelakaan, dan mendapat klaim asuransinya sebesar Rp 74.800.000 (lihat catatan 29).
In 2011, management erase on the book value of vehicles Suzuki Escudo cars valued at USD 180,000,000 due to an accident, and got the insurance claim amounting to Rp 74,800,000 (see note 29).
39
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 11. Property, plant and equipment (continued)
11. Aset tetap (lanjutan) Saldo aset tetap per 31 Desember 2010 terdiri dari:
Property, plant and equipment as of 31 December 2010 consist of :
Saldo awal Beginning balance 1-1-2010
Penambahan Addition
Pengurangan Deduction
Saldo akhir Ending balance 31-12-2010
1.704.402.150
-
-
1.704.402.150
6.937.336.056
-
-
6.937.336.056
29.195.609.261
236.085.017
-
29.431.694.278
6.370.076.422 1.744.145.003
1.249.968.274 43.251.273
596.901.456 5.000.000
7.023.143.240 1.782.396.276
7.749.706.281 (7.749.706.281) 45.951.568.892
1.529.304.564
601.901.456
7.749.706.281 (7.749.706.281) 46.878.972.000
Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition Tanah/ Land Bangunan dan prasarana/ Building and facilities Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment Kendaraan dan alat pengangkutan/ Vehicles and transportation Inventaris kantor/Office equipment Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress Nilai perolehan/ Acquisition value Penyisihan/Provision Sub jumlah/ Sub total Akumulasi penyusutan/Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung/Direct acquisition Bangunan dan prasarana/ Building and facilities Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment Kendaraan dan alat pengangkutan/ Vehicles and transportation Inventaris kantor/Office equipment
5.675.419.266
201.431.472
-
5.876.850.738
22.756.225.869
718.955.049
-
23.475.180.918
4.928.437.382 1.419.551.206
666.112.070 101.814.607
322.001.135 5.000.000
5.272.548.317 1.516.365.813
Sub jumlah/Sub total
34.779.633.723
1.688.313.198
327.001.135
36.140.945.786
Nilai buku/ Book value
11.171.935.169
Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2010 sebagai berikut:
Mobil/Vehicle Toyota Camry KB. 8 LV Mobil/Vehicle Isuzu Panther KB 1237 AW Mobil/Vehicle Mitsubshi KB 1168 DP Mobil/Vehicle Daihatsu Hiline KB 883 AC Sepeda motor/motorcycle Honda Grand KB 5060 AY Sepeda motor/motorcycle Suzuki Crystal KB 2739 AL Sepeda motor/motorcycle Yamaha KB 4452 AN Sepeda motor/motorcycle Vespa PX150 KB 6079 AH Sepeda motor/motorcycle Honda Prima KB 2739 AL Sub jumlah/ Sub total
10.738.026.214
Details of disposal of property, plant and equipment during 2010 are as follows:
Harga perolehan/ Acquisition cost
Nilai buku/ Book value
Harga jual/ Selling price
Laba (loss)/ Gain (loss)
420.933.970 108.000.000 27.000.000 24.745.786 5.150.000 3.321.700 2.900.000 2.500.000 2.350.000 596.901.456
212.111.258 62.789.063 274.900.321
350.000.000 93.000.000 18.500.000 30.000.000 3.500.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 2.000.000 500.000.000
137.888.742 30.210.937 18.500.000 30.000.000 3.500.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 2.000.000 225.099.679
40
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 11. Property, plant and equipment (continued)
11. Aset tetap (lanjutan) Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut :
Beban overhead pabrik Beban usaha Jumlah
Depreciation of property, plant and equipmentis charged as follows :
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
893.925.404 691.512.093 1.585.437.497
1.011.653.715 676.659.483 1.688.313.198
Factory overhead Operating expenses Total
Seluruh aset tetap kecuali tanah diasuransikan kepada PT. Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 5.530.800.000 dan USD 4.000.381 pada 31 Desember 2011 dan Rp 5,159,800,000 dan USD 5,374,405 pada 31 Desember 2010.
All property, plant and equipment, except land, were insured to PT Asuransi Buana Independen and PT Asuransi Central Asia against fire, theft and other possible risks for a total coverage of Rp 5,530,800,000 and USD 4,000,381 as of 31 December 2011 and Rp 5,159,800,000 and USD 5,374,405 as of 31 December 2010, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Aset tetap tidak dijaminkan kepada pihak manapun.
Were not property, plant and equipment were not pledged to any parties.
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
PT Intitirta Primasakti (anak perusahaan) memiliki dua pelabuhan yang dapat dipergunakan sebagai prasarana bongkar muat batu bara yaitu yang terletak di Talang Duku dan di Muara Bulian. Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari harga perolehan beberapa sarana yang dibangun oleh PT Intitirta Primasakti di pelabuhan Talang Duku, Jambi seperti bunker penimbunan batu bara, bangunan ruang operator dan pondasi crushing plant.
PT Intitirta Primasakti (subsidiary) has two coal loading ports used for cool loading facility located at Talang Duku and Muara Bulian. Construction in progress as of 31 December 2011 and 2010 included acquisition cost of facilities constructed by PT Intitirta Primasakti in Talang Duku port, Jambi such as coal storage bunker, operator room building, and crushing plant foundation.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan manajemen PT Intitirta Primasakti, dinilai bahwa pengoperasian sarana yang terdapat di pelabuhan Talang Duku tersebut kurang ekonomis dalam menunjang kegiatan produksi batu bara pada masa mendatang. Oleh karena itu, terhadap nilai perolehan sarana tersebut dilakukan penyisihan penurunan nilai. Namun demikian, manajemen PT Intitirta Primasakti tetap berencana untuk memfungsikan kembali sarana-sarana tersebut di tahun-tahun mendatang sebagai pelabuhan penyangga terutama apabila daya dukung kapasitas yang terdapat di Muara Bulian ternyata tidak mencukupi.
According to assessment made by PT Intitirta Primasakti’s management, it was determined that the utilization of Talang Duku port facilities was no longer economically adequate to support the coal production in the near future. Accordingly, a provision was made to reduce the acquisition cost of the facilities construction. However, PT Intitirta Primasakti’s management still plans to utilize those facilities in the future years as a buffer port in case when the production volume requirement exceeds the loading capacity of Muara Bulian Port
41
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 12. Aset keuangan tidak lancar lainnya
(In Rupiah) 12. Other non-current financial assets
Saldo aset keuangan tidak lancar lainnya per 31 Desember 2011 sebesar Rp 15.150.000.000 merupakan Deposito berjangka dengan mata uang Rupiah dengan jangka waktu tiga tahun dan tingkat suku bunga 4% sampai 5% yang di tempatkan di bank OCBC NISP cabang Pontianak.
Other non-current financial assets balance per December 31, 2011 amounting to Rp 15,150,000,000 is an deposits in Rupiah with a period three year and the interest rate of 4% to 5% that were placed in the bank OCBC NISP branch of Pontianak.
Tidak ada penempatan deposito pada Pihak berelasi.
No deposit relate to the Parties.
13. Utang bank
13. Bank loans
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dari The Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ, Ltd dengan jumlah plafon USD 2,000,000 dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 2009. Fasiltas ini diperpanjang setiap tahun. Fasilitas pinjaman bank ini terakhir kali diperpanjang dari 31 Oktober 2011 sampai dengan 31 Oktober 2012 dengan jumlah plafon maksimum USD 1,000,000 dan tingkat bunga yang relevan pada periode tersebut + 2% p.a. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan (lihat catatan 7). Pihak Bank tidak menetapkan persyaratan lainnya kepada Perusahaan.
The Company obtains a short-term loan facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd amounting to USD 2,000,000. this facility is valid untill 30 July 2009. This facility is extended every year. The last extended from 31 October 2011 until 31 October 2012 with a maximum amount of USD 1,000,000. And rate for the relevant interest period at + 2% p.a. This facility is pledged with inventory (see note 7). The Bank does not specify any other requirements to the Company.
The loan balance at Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ per December 31, 2011 and December 31, 2010 amounted to nil and Rp 5.259.735.000 (USD 585.000), 3.8% interest rate, maturity date of 25 February 2011. Intended use of loan funds for the purchase of raw materials.
Up to 31 Desember 2011, the Company does not use this loan facility. As of 31 December 2010, the facility used amounting to Rp 5,259,735,000 (USD 585,000), interest rate at 3.8%, due on 25 February 2011. The purpose of the use of loan funds is to purchase raw materials.
42
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 14. Trade payables
14. Utang usaha Saldo utang usaha per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari :
Trade payables as of 31 December 2011 and 2010 consist of :
31 Des 2011 31 Dec 2011
Pihak ketiga Sumitomo Corporation Asia Pte.Ltd PT OCI Kaltim Melamine PT Jasa Putra Khatulistiwa PT Humpuss PT. AKR Corporindo Tbk Hua Hsin Engineering Pte.Ltd PT Makro Chemindo PT Trada Trading Indonesia Lain-lain (dibawah Rp 70 juta) Jumlah
6.561.427.521 5.133.740.040 1.255.500.000 1.135.319.773 1.043.130.000 783.475.200 286.000.000 196.787.738
8.438.288.640 338.580.000 5.884.703.246 74.297.330
Third parties Sumitomo Corporation Asia Pte.Ltd PT OCI Kaltim Melamine PT Jasa Putra Khatulistiwa PT Humpuss PT. AKR Corporindo Tbk Hua Hsin Engineering Pte.Ltd PT Makro Chemindo PT Trada Trading Indonesia Others (below Rp 70 Million)
16.395.380.272
14.735.869.216
Total
Rincian utang usaha berdasarkan komoditi :
Details of trade payables based on commodities: 31 Des 2011 31 Dec 2011
Phenol Melamine Caustic Soda Urea Methanol HCL Coconut Shell Flour Bahan pembantu dan suku cadang Potassium Carbonate Ammonium Chloride
6.561.427.521 5.917.215.240 1.343.650.000 1.255.500.000 1.135.319.773 76.600.000 56.025.000 49.642.738 -
Jumlah
31 Des 2010 31 Dec 2010
16.395.380.272
Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
31 Des 2010 31 Dec 2010
Phenol 8.438.288.640 Melamine Caustic Soda Urea 5.884.703.246 Methanol HCL 49.875.000 Coconut Shell Flour 24.422.330 Supporting material and spareparts 316.800.000 Potassium Carbonate 21.780.000 Ammonium Chloride
The details of trade payables based on currency are as follows:
2011
USD Rupiah
Total
14.735.869.216
2010
Mata uang asing Foreign currency
Mata uang Rupiah Rupiah currency
Mata uang asing Foreign currency
Mata uang Rupiah Rupiah currency
1.438.567,31
13.044.928.367 3.350.451.905
1.448.145,51
13.020.276.281 1.715.592.935
USD IDR
14.735.869.216
Total
Jumlah
16.395.380.272
Rincian umur utang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
An aging schedule of trade payables from third parties from the invoice date is as follows:
2011
2010
1 – 30 hari 31 – 60 hari
3.210.380.024 13.185.000.248
11.380.465.916 3.355.403.300
1 – 30 days 31 – 60 days
Jumlah utang usaha, bersih
16.395.380.272
14.735.869.216
Total trade payables, net
43
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 14. Trade payables (continued)
14. Utang usaha (lanjutan) Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 30 sampai 90 hari.
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 60 days.
Dalam saldo utang usaha tersebut tidak terdapat utang usaha kepada pihak berelasi.
In the balance of trade payables, there were no trade payable to related parties.
Perusahaan tidak memberikan jaminan atas utang usaha.
The Company does not provide collateral for account payable.
Tidak ada hedging atas utang usaha karena berdasarkan pertimbangan manajemen tidak ada risiko yang besar terhadap keuangan Perusahaan dimana aset dalam mata uang asing cukup untuk menutupi utang dalam mata uang asing. Juga tidak ada restrukturisasi utang karena semua utang dapat dibayar tepat waktunya.
There were no hedging for account payable because according to management’s consideration there were no high risks on the Company’s financial whereas, assets in foreign currency are adequate to cover debt in foreign currency. There were no restructured account payable because all payables can be paid on time. 15. Other payables
15. Utang lain-lain Saldo utang lain-lain per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari :
Other payables as of 31 December 2011 and 2010 consist of :
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Pihak ketiga PT Arpeni Pratama Ocean Line PT Pelabuhan Indonesia II, Jambi Lain-lain
246.925.300 59.472.875 25.977.400
246.925.300 59.472.875 44.581.006
Third parties PT Arpeni Pratama Ocean Line PT Pelabuhan Indonesia II, Jambi Others
Jumlah
332.375.575
350.979.181
Total
Tujuan penggunaan dana pinjaman tersebut adalah untuk pembelian bahan baku.
The purpose of the loan funds usage is to purchase raw materials
Rincian utang usaha menurut jenisnya adalah sebagai berikut
The details of trade payables based on its type, are as follows:
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Pihak ketiga Biaya pengangkutan Sewa Lain-lain
251.425.300 80.950.275 -
251.425.300 80.950.275 18.603.606
Third parties Transportation Rental Others
Jumlah
332.375.575
350.979.181
Total
44
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 16. Dividend payables
16. Utang dividen Sejak tahun 1990, terdapat sejumlah dividen tunai yang belum diambil oleh pemegang saham yang berhak. Jumlah dividen yang belum diambil ini dicatat sebagai Utang Dividen sebesar Rp 1.200.911.690 tahun 2011 dan Rp 1.172.104.181 tahun 2010.
Since 1990, there has been a sum of cash dividend that remains unclaimed by the entitled shareholder. This amount is recorded as Dividend Payable amounting to Rp 1,200,911,690 in 2011 and Rp l,172,104,181 in 2010.
17. Accrued expenses
17. Biaya yang masih harus dibayar
Accrued expenses are as follows :
Biaya yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut : 31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Biaya angkut pembelian bahan baku Biaya angkut pengiriman glue Dana Astek Biaya bunga pinjaman dari Bank of Tokyo Lain-lain (dibawah Rp 3 juta)
58.500.000 19.757.000 5.501.824
178.094.068 3.571.275
15.662.798
28.239.022 24.047.874
Freight cost - raw material Freight cost - Glue Man power insurance fund - Astek Interest expense on loan from Bank of Tokyo Others (below Rp 3 Million)
Jumlah
99.421.622
233.952.239
Total
18. Perpajakan
18. Taxation a. Prepaid tax
a. Pajak dibayar dimuka 31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Pajak pertambahan nilai, masukan
-
342.129.499
Value added tax - in
Jumlah
-
342.129.499
Total
b. Taxes payable
b. Utang pajak 31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak bumi dan bangunan Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak pertambahan nilai, keluaran
1.276.113.726 510.947.742 481.668.229 451.318.917 2.147.740 1.068.678.293
1.118.859.623 573.045.902 215.055.735 382.671.819 6.036.640 80.500 -
Income tax art 21 Land and building tax Corporate income tax Income tax art 25 Income tax article 4 section 2 Income tax art 23 Value added tax - out
Jumlah
3.790.874.647
2.295.750.219
Total
45
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 18.
(In Rupiah) 18. Taxation (continued)
Perpajakan (lanjutan) c.
c. Corporate income tax
Pajak penghasilan badan Penghasilan (beban) pajak Perusahaan terdiri dari :
Tax benefit (expense) of the Company consists of the following :
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Pajak kini Perusahaan Anak perusahaan
(5.761.535.250) -
(4.054.620.250) -
Current tax The Company Subsidiary
Jumlah
(5.761.535.250)
(4.054.620.250)
Total
Penghasilan (beban) pajak tangguhan Perusahaan 770.823.265 Anak perusahaan 5.868.877.626
382.306.927 226.541.300
Deferred tax income (expense) The Company Subsidiary
Jumlah
608.848.227
Total
6.639.700.891
Jumlah penghasilan (beban) pajak, bersih 878.165.641
(3.445.772.023)
Tax benefit (expense), net
Pajak tangguhan lihat catatan 18d.
Deferred tax see note 18d.
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan badan dengan taksiran penghasilan (rugi) kena pajak adalah sebagai berikut :
Reconciliation between profit (loss) before estimated corporate income tax and estimated taxable income (loss) is as follows :
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasian (7.519.876.119) (Laba) rugi anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 32.224.271.455
17.479.340.055
Laba (rugi) Perusahaan sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak
Profit (loss) of the Company before estimated tax 19.496.920.138 income (expense)
Beda waktu : Beban imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Beban penyisihan penurunan nilai piutang Jumlah beda waktu
24.704.395.336 1.496.163.793 143.173.782 1.443.955.482 3.083.293.057
46
2.017.580.083
Profit (loss) before income tax based on consolidated statement of income (Profit) loss of subsidiary before income tax
Timing differences : Employment benefit expense Depreciation of property, plant, and 204.955.881 equipment Allowance for doubtful Allowance for doubtful (140.258.808) receiveble expense
1.464.530.634
1.529.227.707
Total timing differences
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 18.
(In Rupiah) 18. Taxation (continued)
Perpajakan (lanjutan)
c. Corporate income tax (continued)
c. Pajak penghasilan badan (lanjutan) 31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Beda tetap :
Permanent differences : Interest income and demand deposit Rental income Donation Representation Employees’ fringe benefit Gain (loss ) portion from associated company Capital gain on the sale of bonds that have been withheld Final income tax article 4, paragraph 2 Interest expense on borrowings
Penghasilan bunga dan jasa giro (5.454.594.102) Penghasilan sewa (371.695.500) Sumbangan 105.802.000 Representasi 481.884.830 Kenikmatan karyawan 359.910.330 Bagian rugi (laba) entitas asosiasi (28.329.564) Laba penjualan obligasi yang dipotong Pajak penghasilan final pasal 4 ayat (2) (42.075.000) Beban bunga pinjaman 207.550.093
(3.236.746.410) (289.647.000) 143.601.000 364.415.990 378.121.110
Jumlah beda tetap
(4.741.546.913)
(4.807.666.682)
Total permanent differences
Laba (rugi) fiskal, bersih
23.046.141.480
16.218.481.163
Taxable income (deficit), net
Laba (rugi) fiskal, dibulatkan
23.046.141.000
16.218.481.000
Taxable income (deficit), rounded off
Perhitungan taksiran pajak penghasilan : 25% x Rp 23.046.141.000 25% x Rp 16.218.481.000
(2.285.562.482)
118.151.110
Provision for income tax calculation :
5.761.535.250 -
4.054.620.250
25% x Rp 23.046.141.000 25% x Rp 16.218.481.000
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan 5.761.535.250 Anak Perusahaan -
4.054.620.250 -
Provision for taxable income Company Subsidiary
Dikurangi uang muka pajak Perusahaan Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 25
Utang pajak penghasilan kurang bayar
(494.585.000) (4.785.282.021) (5.279.867.021)
(280.933.000) (3.558.631.515) (3.839.564.515)
481.668.229
215.055.735
Laba kena pajak dan pajak kurang bayar Perusahaan tahun fiskal 2011 dan 2010 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Less prepaid taxes Company Income tax article 22 Income tax article 25
Income tax payable under paid
Taxable income and tax underpayment of the Company for the fiscal year of 2011 and 2010 are in agreement with Income Tax Return which is submitted to the Tax Administration Office.
47
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 18. Taxation (continued)
18. Perpajakan (lanjutan)
d. Deferred tax
d. Pajak tangguhan Rincian dari aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut : 1 Januari/ January 2011
The details of the Company’s deferred tax assets are as follows : Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income statements
31 Desember/ December 2011
Perusahaan/The Company Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax asset (liabilities) : Penyisihan piutang ragu-ragu/ Allowance for doubtful account 9.074.844.704 Imbalan pasca kerja/ Post employment benefit liability 4.247.719.796 Penyusutan aset tetap/ Depreciation of property, plant, and equipment 150.697.814 Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih/Deferred tax assets (liabilities), net 13.473.262.314
360.988.871
9.435.833.575
374.040.948
4.621.760.744
35.793.446
186.491.260
770.823.265
14.244.085.579
2.537.389.426
5.868.877.626
8.406.267.052
Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih konsolidasian/Deferred tax assets (liabilities), net consolidated 16.010.651.740
6.639.700.891
22.650.352.631
Anak Perusahaan/The Subsidiary Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax asset (liabilities)
1 Januari/ January 2010
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income statements
31 Desember/ December 2010
Perusahaan/The Company Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax asset (liabilities) : Penyisihan piutang ragu-ragu/ Allowance for doubtful account 9.109.909.406 Imbalan pasca kerja/ Post employment benefit liability 3.881.587.137 Penyusutan aset tetap/ Depreciation of property, plant, and equipment 99.458.844 Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih/Deferred tax assets (liabilities), net 13.090.955.387
(35.064.702)
9.074.844.704
366.132.659
4.247.719.796
51.238.970
150.697.814
382.306.927
13.473.262.314
2.310.848.126
226.541.300
2.537.389.426
Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih konsolidasian/Deferred tax assets (liabilities), net consolidated 15.401.803.513
608.848.227
16.010.651.740
Anak Perusahaan/The Subsidiary Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax asset (liabilities)
48
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 18. Taxation (continued)
18. Perpajakan (lanjutan)
d. Deferred tax (continued)
d. Pajak tangguhan (lanjutan) Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :
Reconciliation between the total tax benefit (expense) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows :
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010 The Company
Perusahaan Laba (rugi) Perusahaan sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak
24.704.395.335
Profit (loss) of the Company before estimated tax 19.496.920.138 income (expense)
Tarif pajak (2011:25%, 2010:25%)
(6.176.098.750)
(4.874.230.000)
Efek pajak perbedaan tetap :
Tax effect of permanent differences : Interest income and demand 809.186.603 deposits Gain (loss) portion from 571.390.621 associated company 72.411.750 Rental income Income tax art 4 paragraph (2) on the transfer of bonds (29.537.778) Interest expense on borrowings (35.900.250) Donation (91.103.998) Representation (94.530.278) Employee’s fringe benefit
Penghasilan bunga dan jasa giro Bagian (rugi) laba entitas asosiasi Penghasilan sewa Laba penjualan obligasi yang telah Dipotong PPh final pasal 4 ayat 2 Beban bunga pinjaman Sumbangan Representasi Kenikmatan karyawan
1.363.648.526
Jumlah
1.185.386.765
1.201.916.677
(4.990.711.985)
(3.672.313.323)
Manfaat (beban) pajak Lain–lain pembulatan Penyisihan atas tidak terpulihnya aset pajak tangguhan Penyisihan penurunan nilai beban eksplorasi dan pengembangan Jumlah penghasilan (beban) pajak penghasilan Anak Perusahaan Penghasilan (beban) pajak penghasilan Jumlah penghasilan (beban) pajak penghasilan
7.082.391 92.923.875 10.518.750 (51.887.523) (26.450.500) (120.471.208) (89.977.583)
37
7
-
-
-
-
(4.990.711.985)
5.868.877.626 878.165.641
49
Tax rates (2011:25%, 2010:25%)
(3.672.313.323)
226.541.300 (3.445.772.023)
Total Tax benefit (expense) Other rounding Provision for unrecovered deferred tax Expense allowance for exploration and development Total income tax benefit (expense) The Subsidiary Income tax benefit (expense) Total income tax benefit (expense)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 19. Office rental deposit
19. Jaminan sewa kantor Deposit tahun 2011 sebesar Rp 122.877.000 merupakan deposit atas sewa gedung kantor di Sudirman Tower sesuai kontrak perjanjian nomor : 001/MS-LA/I/2011 kepada PT. Centralwatch Perkasa International. Deposit tahun 2010 sebesar Rp 79.920.000 merupakan deposit atas sewa gedung kantor di Sudirman Tower sesuai kontrak perjanjian nomor : 001/MS/LA/2006 kepada PT Artadwipa Persada (sekarang PT Buana Capital). Deposit ini telah dikembalikan kepada yang bersangkutan pada tanggal 10 Maret 2011 sehubungan dengan telah berakhirnya kontrak sewa.
Deposit in 2011 of Rp 122,877,000 represent deposit on office building rental in the Sudirman Tower according to contract number: 001/MSLA/I/2011 to PT. Centralwatch Perkasa International. Deposit in 2010 amounting to Rp 79,920,000 represent deposit on a rental office building rental in the Sudirman Tower according to agreement contract number: 001/MS/LA/2006 to PT Artadwipa Persada (now PT Buana Capital). This deposit has been refunded to the person concerned on 10 March 2011 due to the expiration of the lease. 20. Transactions with related parties
20. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Utang lain-lain pihak berelasi/ Other payables to related parties : Bapak/ Mr. Siang Hadi Widjaja PT Ayrus Prima Jumlah/ Total
The balance of transactions with related parties is as follow:
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
-
5.100.000.000 1.805.898.925 6.905.898.925
Persentase terhadap total aset/liabilitas/pendapatan /beban yang bersangkutan/Percentage of total assets/ liabilities/revenue/expense (for the current period) 31 Des/Dec 2011 31 Des/Dec 2010
-
10,55 3,73 14,28
Utang lain-lain pihak berelasi pada Bapak Siang Hadi senilai Rp 5.100.000.000 telah dilunasi di tahun 2011 sedangkan utang lain-lain kepada PT Ayrus Prima telah dikonversi menjadi penambahan modal PT Intitirta Primasakti, anak perusahaan pada tanggal 15 Nopember 2011.
Other payables to related party, Mr. Siang Hadi, amounting to Rp. 5,100,000,000 was paid in 2011 while the other debts against PT Ayrus Prima have been been converted into capital increase of PT Intitirta Primasakti, a subsidiary, on 15 November 2011.
PT Intitirta Primasakti, anak Perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Ayrus Prima yang juga merupakan pemegang 40% saham PT Intitirta Primasakti. Pinjaman ini tidak berbunga dan tidak ditetapkan batas waktu pelunasannya.
PT Intitirta Primasakti, a subsidiary, obtained loan from PT Ayrus Prima, 40% shareholder of PT Intitirta Primasakti. This loan facility bears no interest and has no maturity date.
Utang lain-lain kepada Bapak Siang Hadi Widjaja merupakan pinjaman PT Intitirta Primasakti, anak Perusahaan. Atas pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan jadwal pembayaran yang tetap.
Other payables to Mr. Siang Hadi Widjaja represent PT Intitirta Primasakt’s loans, a subsidiary. This loan facility bears no interest and no schedule of fixed repayment has been set.
50
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 20. Transactions with related parties (continued)
20. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Sifat transaksi hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut : Pihak yang mempunyai hubungan berelasi/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak berelasi/ Nature of related parties
PT Ayrus Prima
Bapak/Mr. Siang Hadi Widjaja
Details of nature of transactions with related parties are as follows:
Pemegang 40% saham/ Shareholders of 40% shares PT Intitirta Primasakti (Anak Perusahaan/Subsidiary) Pengurus/manajemen PT. Intitirta Primasakti/ The management of PT. Intitirta Primasakti
Transaksi yang signifikan/ Significant transaction
- Pinjaman operasional - Operational loans - Pinjaman operasional/ - Operational loans
21. Post employment benefit liability
21. Liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawannya sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
The Company provides post employment defined benefit to its employees in accordance with prevailing Laborship Law No. 13/2003.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 115 dan 107 karyawan per 31 Desember 2011 dan 2010.
Total employees entitled for the post-employment benefits are 108 and 114 as of 31 December 2011 and 2010.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
Post employment benefit expense recognized in consolidated income statements is as follows:
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan (kerugian) aktuaria yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu (non vested)
1.368.311.394 944.465.483
1.131.516.903 955.442.791
Jumlah beban imbalan pasca kerja
(284.744.059)
(335.948.498)
11.951.750
11.951.750
Current service cost Interest expense Recognized actuarial gain (loss) Amortization of past service cost (non vested)
2.039.984.568
1.762.962.946
Total employees benefit expense
51
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 21. Post employment benefit liability (continued)
21. Liabilitas imbalan pasca kerja(lanjutan) Imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
Post employment benefit liability recognized in the consolidated Statements of financial position is as follows:
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
14.792.127.496
12.048.026.959
Status pendanaan 14.792.127.496 Liabilitas masa lalu yang belum diakui (non vested) (80.196.247) Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui 4.270.689.374
12.048.026.959
Nilai kini imbalan pasti
Liabilitas (aset) yang diakui di Laporan Posisi keuangan
18.982.620.623
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
(92.147.997) 5.352.193.201 17.308.072.163
Present value of defined benefit liability Financing status Unrecognized past liability (non vested) Unrecognized actuarial gain (loss) Liability (asset) recognized in Statements of financial position
The changes of net liability in the consolidated statements of financial position are as follows :
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Saldo awal Pembayaran imbalan pada tahun berjalan Beban imbalan pada tahun berjalan
17.308.072.163
15.762.269.072
Jumlah imbalan kerja
18.982.620.623
(365.436.108) 2.039.984.568
(217.159.855) 1.762.962.946 17.308.072.163
Beginning balance Payment of current year benefit expenses Current year benefit expense Total post employment benefit liability
Perhitungan imbalan pasca kerja per 31 Desember 2011 dan 2010 mengacu pada laporan aktuaris independen dari PT Dian Artha Tama masingmasing tanggal 29 Desember 2011 dan 6 Januari 2011.
The calculation of post employment benefit as of 31 December 2011 and 2010 is based on statements of independent actuary of PT Dian Artha Tama dated 29 December 2011 and 6 January 2011, respectively.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
The main assumptions used to determine actuarial valuation are as follows:
31 Des 2011 31 Dec 2011 Tingkat diskonto Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat pengunduran diri
31 Des 2010 31 Dec 2010
6.5% 8% 10% 10% Commissioner standard Commissioner standard Ordinary 1980 Ordinary 1980 0,5% 0,5%
Frekuensi penilaian dilakukan per triwulan. Sesuai dengan laporan aktuaris tersebut, seluruh biaya jasa lalu yang telah menjadi hak atau vested dibebankan pada tahun berjalan.
Discount rate Projection rate of salary increase Mortality rate Resignation rate
Assessments are made quarterly. Based on actuarial report, all past vested provision cost, has been credited in the current year.
52
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 22. Non-controlling interest
22. Kepentingan non-pengendali Akun ini merupakan nilai ekuitas PT Ayrus Prima sebagai pemegang 40% saham pada PT Intitirta Primasakti (anak perusahaan) dengan rincian sebagai berikut:
Modal disetor Bagian saldo rugi bersih awal tahun Bagian rugi bersih tahun berjalan Ekuitas pemegang saham minoritas
This account represents equity value of PT Ayrus Prima as the 40% shareholder of PT Intitirta Primasakti (subsidiary), with details as follows:
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
28.000.000.000
14.000.000.000
(7.485.993.977) (10.542.157.532)
(6.769.578.464) (716.415.513)
Beginning balance of net loss Current balance of net loss
9.971.848.491
(6.514.006.023)
Minority shareholder’s equity
Paid-in capital
23. Capital stock
23. Modal saham Komposisi para pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2011 dan 2010 didukung data yang bersumber dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut :
The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2011 and 2010 supported with data from PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and Securities Administration Bureau i.e PT Datindo Entrycom is as follows :
31 Desember/ December 2011 Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service Trust A/C Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith Siang Hadi Widjaja Kop. Karyawan Sejahtera Ir. Honky Widjaja Budi Satria Sanusi Budi Rachmat Kharli Ir. Winata Indradjaja Masyarakat/Publik
164.485.935
49,67
41.121.483.750
33.570.935
10,14
8.392.733.750
22.538.303 18.899.111 1.354.278 6.309 3.759 3.156 1.261 90.266.905
6,81 5,71 0,41 0,00 0,00 0,00 0,00 27,26
5.634.575.750 4.724.777.750 338.569.500 1.577.250 939.750 789.000 315.250 22.566.726.250
PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service Trust A/C Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith Siang Hadi Widjaja Kop. Karyawan Sejahtera Ir. Honky Widjaja Budi Satria Sanusi Budi Rachmat Kharli Ir. Winata Indradjaja Society/Public
Jumlah
331.129.952
100
82.782.488.000
Total
53
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 23. Capital stock (continued)
23. Modal saham (lanjutan)
31 Desember/ December 2010 Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service Trust A/C Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith Budi Satria Sanusi Siang Hadi Widjaja Kop. Karyawan Sejahtera Budi Rachmat Kharli Ir. Honky Widjaja Ir. Winata Indradjaja Masyarakat/Publik
164.485.935
49,67
41.121.483.750
38.439.435
11,61
9.609.858.750
22.538.303 3.527.813 18.899.111 1.354.278 301.618 6.309 1.261 81.575.889
6,81 1,07 5,71 0,41 0,09 0,00 0,00 24,63
5.634.575.750 881.953.250 4.724.777.750 338.569.500 75.404.500 1.577.250 315.250 20.393.972.250
PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service Trust A/C Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith Budi Satria Sanusi Siang Hadi Widjaja Kop. Karyawan Sejahtera Budi Rachmat Kharli Ir. Honky Widjaja Ir. Winata Indradjaja Society/Public
Jumlah
331.129.952
100,00
82.782.488.000
Total
24. Agio saham
24. Additional paid-in capital
Riwayat perubahan saldo agio saham sejak penawaran umum saham Perusahaan pada tahun 1990 hingga 31 Desember 2007 dapat diuraikan sebagai berikut:
The changes chronology in this account balance from the initial public offering of The Company's share in 1990 up to 31 December 2007 can be summarized as follows:
Hasil emisi IPO tahun 1990 18.387.000.000 Jumlah nominal saham (2.270.000.000) Saldo agio saham per 31 Desember 1990 16.117.000.000 Pembagian saham bonus tahun 1991 (12.582.000.000) Saldo agio saham per 31 Desember 1991, 1992 dan 1993 3.535.000.000 Pembagian saham bonus tahun 1994 (3.145.500.000) Saldo agio saham per 31 Desember 1995, 1996, 1997 dan 1998 389.500.000 Penambahan agio saham dari penerbitan dividen saham (24.220.350 lembar) pada tahun 1999 21.192.806.250 Saldo agio saham per 31 Desember 1999 21.582.306.250 Pembagian saham bonus tahun 2000 (10.495.485.000) Saldo agio saham per 31 Desember 2000, 2001, 2002, 2003 dan 2004 (dipindahkan) 11.086.821.250
54
Proceeds from IPO in 1990 Par value of shares issued Balance as of 31 December 1990 Bonus Share Issuance in 1991 Balance as of 31 December 1991, 1992 and 1993 Bonus Share Issuance in 1994 Balance as of 31 December 1995, 1996 1997 and 1998 The additions from the issuance of share dividend (24.220.350 shares) in 1999 Balance as of 31 December 1999 Bonus Share Issuance in 2000 Balance as of 31 December 2000, 2001, 2002, 2003 and 2004 (carried forward)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 24. Additional paid-in capital (continued)
24. Agio saham (lanjutan)
Saldo agio saham per 31 Desember, 2000 2001, 2002, 2003 dan 2004 (pindahan) Penambahan agio saham dari penerbitan dividen saham (6.297.291 lembar) pada tahun 2005 Pembagian saham bonus tahun 2005 Pembagian saham bonus tahun 2007 Saldo agio saham per 31 Desember 2011 dan 2010
11.086.821.250
Balance as of 31 December 2000, 2001, 2002, 2003 and 2004 (brought forward)
5.667.561.900
The additions from the issuance of share dividend (6,297,291 shares) in 2005
(10.951.795.500) (5.709.137.000)
93.450.650
25. Saldo laba ditentukan penggunaannya
Bonus Share Issuance in 2005 Bonus Share Issuance in 2007 Balance of additional paid-in capital as of 31 December 2011 and 2010
25. Retained earning - appropriated
Pembagian laba tahun buku 2010
Income Distribution for fiscal year of 2010
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No. 35 tanggal 13 Juni 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengumumkan pembagian dividen kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 3.311.299.520 atau sebesar Rp 10 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 350.000.000.
Based on decision made by General Shareholder’s Annual Meeting as documented in notarial deed No. 35 dated 13 June 2011 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, the Company has declared the distribution of cash dividend for the year ended 31 December 2010 amounting to Rp 3,311,299,520 or Rp 10 per share and determined the general reserve of Rp 350,000,000.
Pembagian laba tahun buku 2009
Income Distribution for fiscal year of 2009
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No. 48 tanggal 18 Juni 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengumumkan pembagian dividen kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.986.779.712 atau sebesar Rp 6 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 350.000.000.
Based on decision made by General Shareholder’s Annual Meeting as documented in notarial deed No. 48 dated 18 June 2010 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, the Company has declared the distribution of cash dividend for the year ended 31 December 2009 amounting to Rp 1,986,779,712 or Rp 6 per share and determined the general reserve of Rp 350,000,000.
55
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 26. Net sales
26. Pendapatan bersih
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Glue Hardener Formalin
118.042.380.398 2.693.400.000 432.692.887
94.796.920.245 2.061.000.000 426.022.612
Glue Hardener Formaline
Pendapatan bersih
121.168.473.285
97.283.942.857
Net sales
Rincian pembeli dan jumlah penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut :
The detail of buyers and total sales of more than 10% from total net sales is as follows :
2011
2010
%
Rupiah/ Rupiah
%
Rupiah/ Rupiah
PT Erna Djuliawati PT Indopan Panel Boards
87,98 % 10,36 %
106.601.004.922 12.554.394.494
79,92 % 14,56%
77.745.673.167 14.160.250.570
PT Erna Djuliawati PT.Indopan Panel Boards
Jumlah
98,34 %
119.155.399.416
94,48%
91.905.923.737
Total
Selama tahun buku 2011 dan 2010, tidak ada penjualan kepada pihak berelasi. 27. Harga pokok pendapatan
During 2011 and 2010, there were no sales to related parties. 27. Cost of goods sold
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik
78.302.730.121 1.244.878.650 13.305.088.809
58.127.306.811 1.026.457.607 11.570.719.397
Raw materials used Direct labor Factory overhead
Jumlah biaya produksi
92.852.697.580
70.724.483.815
Total production cost
Persediaan dalam proses (formalin) Awal tahun Akhir tahun
2.646.772.664 (2.576.544.586)
2.054.313.166 (2.646.772.664)
Work in process (formaline) Beginning of year End of year
Biaya pokok produksi
92.922.925.658
70.132.024.317
Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun
1.796.128.918 (3.531.768.343)
3.556.768.107 (1.796.128.918)
Harga pokok pendapatan
91.187.286.233
71.892.663.506
56
Finished goods inventory Beginning of year End of year Cost of goods sold
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 27. Cost of goods sold (continued)
27. Harga pokok pendapatan (lanjutan) Rincian pemasok dan jumlah pembelian yang melebihi 10 % dari jumlah pembelian bersih adalah sebagai berikut : %
The details of suppliers and total purchases more than 10% from total net purchases are as follows :
31 Des 2011 31 Dec 2011
%
31 Des 2010 31 Dec 2010
PT OCI Kaltim Melamine PT Trada Trading Indonesia Sumitomo Corporation PT Jasa Putra Khatulistiwa PT Mitsui Indonesia
33,00% 20,20% 12,83% 10,00% 9,80%
32.710.994.470 14.784.990.055 17.981.801.722 13.394.490.909 10.102.939.407
32,78% 21,64% 12,21% 14,96% 12,25%
27.684.821.288 18.272.935.291 10.311.397.679 12.634.090.909 10.347.601.023
PT OCI Kaltim Melamine PT Trada Trading Indonesia Sumitomo Corporation PT Jasa Putra Khatulistiwa PT Mitsui Indonesia
Jumlah
85,83%
88.975.216.563
93,84%
79.250.846.190
Total
28. Beban usaha
28. Operating expenses 31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Beban penjualan
Selling expenses
Gaji dan kesejahteraan karyawan Beban penyisihan penurunan nilai piutang (catatan 5) Pengiriman dan pengangkutan Gudang dan pengepakan Operasi armada lainnya Promosi dan sampel Pemeliharaan dan perbaikan kapal Beban keperluan kapal Penyusutan Iuran asosiasi
5.042.050.243
4.866.697.604
1.443.955.482 1.144.736.000 87.755.577 53.836.315 33.750.000 30.907.875 24.430.324 24.376.631 4.800.000
1.052.101.868 41.939.775 54.395.085 32.472.000 4.151.000 16.405.018 12.511.627 4.800.000
Employees’ salary and benefits Allowance fo impairment receiveble expenses (note 5) Delivery and transportation Warehousing and packaging Other fleet operations Promotion and sample Repair and maintenance of ships Ship supplies Depreciation Association contribution
Jumlah beban penjualan dipindahkan
7.890.598.447
6.085.473.977
Total selling expenses carried forward
57
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 28. Operating expenses (continued)
28. Beban usaha (lanjutan)
Jumlah beban penjualan pindahan
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
7.890.598.447
6.085.473.977
Beban umum dan administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Imbalan pasca kerja Penyusutan Jamuan Sewa Transportasi dan perjalanan dinas Reparasi dan pemeliharaan Jasa profesional Pos dan telekomunikasi Keperluan kantor dan cetak Pajak dan perijinan lainnya Sumbangan Asuransi Rapat Pencatatan saham Listrik dan air Beasiswa/magang/pelatihan Lain-lain
Total selling expenses brought forward
General and administration expenses 7.836.006.473 1.674.548.460 667.135.462 614.884.830 359.540.452 191.877.471 194.182.908 166.844.025 165.392.535 194.713.717 127.286.237 115.562.000 111.644.006 75.819.200 68.058.333 50.487.759 19.859.000 66.877.525
6.741.141.811 1.545.803.091 664.147.856 443.466.280 317.667.568 340.532.335 184.624.242 139.920.000 174.422.546 176.980.064 84.345.264 143.601.000 112.165.915 64.962.500 72.400.000 52.387.336 7.483.500 24.142.684
Jumlah beban umum dan administrasi
12.700.720.393
11.290.193.992
Repair and maintenance Professional fee Post and telecommunication Office supplies and printing Taxes and other licences Donations Insurance Meetings Stock registry fee Electricity and water Scholarship / internship / training Others Total general and administration expenses
Jumlah beban operasi
20.591.318.840
17.375.667.969
Total operating expenses
Jumlah
Transportation and travelling
29. Others income
29. Pendapatan lain-lain
Keuntungan atas penjualan bahan baku Penghasilan bunga Laba kurs mata uang asing-bersih Penghasilan sewa Klaim asuransi kendaraan bermotor Laba atas penjualan obligasi Laba penjualan aset tetap Pemulihan piutang ragu-ragu Lain-lain – bersih
Employees’ salaries and benefits Post-employment benefits expense Depreciation Entertainment Rental
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
6.769.819.837 5.565.326.768 509.357.860 371.695.500 74.800.000 42.075.000
3.766.700.155 3.237.576.125 289.647.000 -
600.000 484
13.333.675.449
Saldo keuntungan penjualan bahan baku per 31 Desember 2011 dan 2010 merupakan keuntungan penjualan bahan baku berupa methanol, urea, melamine, ammonium chloride, caustic soda dan liquid phenol
Gain from the sale of raw materials Interest income Gain of foreign exchange, net Rental income Motor vehicle insurance claims Gain from selling bonds Gain (loss) on sale of property, plant 225.099.679 and equipment 140.258.808 Recovery of doubtful accounts 18.505.563 Others, net
7.677.787.330
Total
The balance of gain on sale of raw materials as of 31 December 2011 dan 2010 represents a gain on sale of raw materials in the form of methanol, urea, melamine, ammonium chloride, caustic soda and liquid phenol.
58
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 30. Financial expend
30. Beban pendanaan Saldo beban pendanaan tahun 2011 dan 2010 sebesar Rp 207.550.093 dan Rp 118.151.110 merupakan beban bunga atas pinjaman uang kepada Bank of Tokyo Mitsubishi. Utang ini telah lunas di tahun 2011.
The balance of financing costs in 2011 and 2010 amounting to Rp 207,550,093 and Rp 118,151,110 represent the burden of interest on money loan to the Bank of Tokyo Mitsubishi. This debt was paid off in 2011. 31. Others expends
31. Beban lain-lain
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
Beban Administrasi bank Rugi kurs mata uang asing-bersih Lain-lain - bersih
48.595.649 1.154.194
63.567.452 317.864.375 38.202
Bank administration expense Loss of foreign exchange, net Others, net
Jumlah
49.749.843
381.470.029
Total
32. Deferred exploration cost
32. Beban eksplorasi ditangguhkan Saldo beban eksplorasi ditangguhkan per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari :
Area A (seluas 47,680 ha) Area B (seluas 494.8 ha) Jumlah Penyisihan penurunan nilai
Deferred exploration cost as of 31 December 2011 and 2010 consists of :
31 Des 2011 31 Dec 2011 7.828.260.416 22.186.188.992
31 Des 2010 31 Dec 2010 7.828.260.416 15.342.760.482
A district (47,680 ha) B district (494.8 ha)
30.014.449.408 (30.014.449.408)
23.171.020.898 -
Total Allowance for impairment value
23.171.020.898
Total
Jumlah
-
Biaya ditangguhkan merupakan kapitalisasi atas beban eksplorasi dan pengembangan usaha yang akan diamortisasi setelah Perusahaan berjalan secara komersial.
Deferred expense represents the capitalization of the exploration and business development expenses that will be amortized after the Company started its commercial operation.
Sesuai dengan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 3070 K/ 30 MEM / 2011 tentang pengakhiran “Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara” (PKP2B) antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PT Intitirta Primasakti di daerah Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi dan Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
In accordance with the decision of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia Number 3070 K / MEM 30/2011 on the termination of "Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara" (PKP2B) between the Government of the Republic of Indonesia and PT Intitirta Primasakti in Sarolangun regency and Batanghari regency in Jambi Province and Musi Banyuasin regency, South Sumatra Province.
59
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
(Dalam Rupiah)
(In Rupiah)
32. Beban eksplorasi ditangguhkan (lanjutan)
32. Deferred exploration cost (continued)
Menetapkan Pengakhiran PKP2B antara pemerintah Republik Indonesia dengan PT Intitirta Primasakti, yang mengakibatkan seluruh Wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara PT Intitirta Primasakti yang terletak di daerah Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi dan Kabupaten Musi Banyuasin , Provinsi Sumatera Selatan, seluas 48.174,8 ha dikembalikan kepada Pemerintah Republik Indonesia, selain wajib melaksanakan semua kewajibannya berdasarkan ketentuan PKP2B yang belum diselesaikan pada saat PKP2B tersebut berakhir, Perusahaan diwajibkan melaksanakan likuidasi Perusahaan sesuai peraturan yang berlaku, keputusan Menteri itu mulai berlaku pada tanggal 1 Desember 2011.
Determine the Termination of PKP2B between the Government of Indonesia and PT Intitirta Primasakti, which resulted in the entire Region Coal Mining Agreement of PT Intitirta Primasakti located in Sarolangun and Batanghari regencies, Jambi Province and Musi Banyuasin regency, South Sumatra Province, covering an area of 48174.8 ha to be returned to the Government of the Republic of Indonesia, in addition shall perform all obligations under the provisions of PKP2B that have not been resolved at the time PKP2B the ends’, the Company is obliged to conduct liquidation of the Company in accordance with the applicable regulations, the Minister's decision is applied from 1 December 2011.
Atas dasar surat keputusan dari Menteri ESDM, pihak manajemen memutuskan menyisihkan biaya ditangguhkan dengan dasar atas beban eksplorasi dan pengembangan side A dan B yang sudah tidak dapat dimanfaatkan untuk menjalankan usaha.
On the basis of the decision letter from the Minister of energy and mineral resources of republic of Indonesia the management decided to set aside the deferred expense on the bases of to deferred exploration and development of side A and B which can not be used to run the business.
Menyikapi masalah pengakhiran kerjasama ini oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Anak Perusahaan (PT Intitirta Primasakti) melakukan gugatan perkara hukum dan telah terdaftar pada Pengadilan Tata usaha Negara Jakarta, perkara rol No. 42/G/2012/PTUN.JKT tanggal 13 Maret 2012 dan pada saat ini sedang dalam proses pemeriksaan.
Addressing the issue of termination of this agreement by the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia, its subsidiaries (PT Intitirta Primasakti) to the current lawsuit and has been listed on the Jakarta State Administrative Court business, roll No matter. 42/G/2012/PTUN.JKT dated March 13, 2012 and is currently in the process.
33. Laba bersih per saham
33. Net earning per share
Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan hanya 1 (satu) jenis saham biasa dengan nilai nominal yang sama yaitu Rp 250 per lembar.Perhitungan laba (rugi) per saham adalah sebagai berikut:
Laba bersih kepada pemegang saham (dalam rupiah) Jumlah saham beredar (rata-rata tertimbang) Laba bersih per saham dasar
The Company only issued one common stock with the same par value of Rp 250,-/share. The calculation of earnings (loss) per share is as follows:
31 Des 2011 31 Dec 2011
31 Des 2010 31 Dec 2010
3.900.447.054
14.749.983.545
331.129.952
331.129.952
Net income attributable to shareholders (in Rp) Total outstanding shares (weighted average)
11,78
44,54
Net basic income per share
60
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 34. Business segment information Business segments
34. Informasi segmen usaha Segmen usaha Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan anak perusahaan dibagi dalam dua divisi operasi - industri lem dan pertambangan. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan anak perusahaan. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 2011
For management’s reporting purpose, the Company and its subsidiary are divided into two operation segments i.e. glue industry and coal mining. The two segments are used as basis of reporting primary segment of the Company and its subsidiary. Below is the segment information based on business segment:
Industri lem/ Glue industry
Pertambangan/ Mining
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
121.168.473.285
-
-
121.168.473.285
11.708.740.305
(2.318.872.093)
-
9.389.868.212
509.181.425 5.454.594.102 371.695.500
176.435 110.732.666 -
-
509.357.860 5.565.326.768 371.695.500
6.769.819.837
-
-
6.769.819.837
42.075.000
-
-
42.075.000
600.000
-
-
600.000
74.800.000 13.222.765.864
484 110.909.585
-
74.800.000 484 13.333.675.449
(46.736.110) (1.154.194)
(1.859.539) -
-
(48.595.649) (1.154.194)
(47.890.304)
(1.859.539)
-
(49.749.843)
-
(30.014.449.408)
-
(30.014.449.408)
(207.550.093)
-
-
(207.550.093)
-
15.813.236.297
28.329.564
Pendapatan/Revenues Penjualan pihak ketiga/ Sales to third parties Hasil/Margin Hasil segmen/ Segment income Pendapatan lain-lain Laba (rugi) selisih kurs/ Gain (loss) on foreign exchange Pendapatan bunga/Interest income Penghasilan sewa/Rental income Laba penjualan bahan baku/ Gain on raw material sales Capital gain atas penjualan obligasi/ Gain On sale of bonds Laba penjualan aset tetap/ Gain on sale of fixed assets Klaim asuransi kendaraan bermotor/ Motor vehicle insurance claims Lain-lain, bersih/Others, net Beban lain-lain Beban Administrasi Bank/ administration expense Lain-lain, bersih/Others, net Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas beban explorasi & pengembangan / Provision for impairment in value of load exploration Beban pendanaan/ Financial expenses Beban bunga/ Interest expend
Laba (rugi) perusahaan asosiasi / Gain (loss) from Associated Company (15.784.906.733) Laba (Rugi) sebelum pajak/ Profit (loss) before 8.891.159.039 Penghasilan (beban) pajak/ Tax income (expense) Laba (rugi) setelah pajak/gain (loss) after tax Pendapatan comprehensif lainnya / Other comprehensive income Laba (rugi) Bersih komprehensif / Net comprehensive gain
(32.224.271.455)
(7.519.876.119)
(4.990.711.985)
5.868.877.626
-
878.165.641
3.900.447.054
(26.355.393.829)
15.813.236.297
(6.641.710.478)
-
-
-
-
3.900.447.054
(26.355.393.829)
15.813.236.297
(6.641.710.478)
61
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 34. Business segment information (continued)
34. Informasi segmen usaha (lanjutan) Segmen usaha (lanjutan) 2011 Laba (Rugi ) bersih komprehensif diatribusikan kepada - Pemilik entitas induk/ Parent owner - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest Laba (rugi) Bersih komprehensif / Net comprehensive gain
Business segments (continued) Industri lem/ Glue industry
Pertambangan/ Mining
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
3.900.447.054
-
-
3.900.447.054
-
(26.355.393.829)
15.813.236.297
(10.542.157.532)
3.900.447.054
(26.355.393.829)
15.813.236.297
(6.641.710.478)
160.969.912.772
26.310.480.646
(14.957.772.728)
172.322.620.690
39.772.573.002
1.380.859.427
-
41.153.432.429
2.010.034.902 1.418.475.823
166.961.674
-
2.010.034.902 1.585.437.497
Informasi lainnya/ Other informations Aset segmen/Segment assets Liabilitas segmen/ Segment liabilities Pengeluaran modal/ Capital expenditures Penyusutan/Depreciation
ARUS KAS SEGMEN / SEGMENT CASH FLOW Arus kas dari : / Cash flow from: Aktivitas operasi/Operating activities 16.138.673.793 Aktivitas investasi/Investing activities (8.349.909.207) Aktivitas pendanaan/Financing activities (8.465.873.882) Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas Increase (decrease) cash and cash equipment (677.109.296) Kas dan setara kas awal tahun/cash and Cash equivalent, beggining years 43.785.329.903 Pengaruh perubahann kurs mata uang Effect on changes of foreign currency 207.133.262 Kas dan setara Kas akhir tahun 43.315.353.869 2010
(2.016.636.794) (22.796.827.352) 25.889.102.000
18.795.000.000 (18.795.000.000)
14.122.036.999 (12.351.736.559) (1.371.771.882)
1.075.637.854
-
398.528.558
96.223.182
43.881.553.085
1.171.861.036
-
207.133.262 44.487.214.905
Industri lem/ Glue industry
Pertambangan/ Mining
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Penjualan pihak ketiga/ Sales to third parties
97.283.942.857
-
-
97.283.942.857
Hasil/Margin Hasil segmen/ Segment income
10.032.069.477
(2.016.458.094)
-
8.015.611.383
3.236.746.410 289.647.000
829.715 -
-
3.237.576.125 289.647.000
3.766.700.155
-
-
3.766.700.155
225.099.679
-
-
225.099.679
140.258.808 18.505.563 7.676.957.615
829.715
-
140.258.808 18.505.563 7.677.787.330
Pendapatan/Revenues
Pendapatan lain-lain Pendapatan bunga/Interest income Penghasilan sewa/Rental income Laba penjualan bahan baku/ Gain on raw material sales Laba penjualan aset tetap/ Gain on sale of fixed assets Pemulihan piutang ragu-ragu/ Recovery of doubtful accounts Lain-lain, bersih/Others, net
62
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah)
34. Informasi segmen usaha (lanjutan)
Business segment information (continued)
34.
Segmen usaha (lanjutan)
Business segments (continued)
2010
Industri lem/ Glue industry
Pertambangan/ Mining
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
(61.892.796)
(1.674.656)
-
(63.567.452)
(317.589.026) (38.202) (379.520.024)
(275.349) (1.950.005)
-
(317.864.375) (38.202) (381.470.029)
(118.151.110)
-
-
(118.151.110)
1.210.939.212
-
1.074.623.270
2.285.562.482
18.422.296.868
(2.017.580.083)
-
17.479.340.055
(3.672.313.323)
226.541.300
-
(3.445.772.023)
14.749.983.545
(1.791.038.783)
-
14.033.568.032
-
-
-
-
14.749.983.545
(1.791.038.783)
-
14.033.568.032
Beban lain-lain/others expenses Beban Administrasi Bank/ Bank administration expense Rugi kurs mata uang asing/ Loss on foreign exchange Lain-lain, bersih/Others, net
Beban pendanaan/ Financial expenses Beban bunga/ Interest expenses Laba (rugi) entitas asosiasi / Gain (loss) consolidation company Laba (Rugi) sebelum pajak/ Profit (loss) before tax Penghasilan (Beban) pajak/ Tax income (expenses) Laba (rugi) setelah pajak/gain (loss) after tax Pendapatan comprehensif lainnya/ Other comprehensive income Laba (Rugi ) Bersih komprehensif/ Net comprehensive gain (loss) Laba (Rugi) Bersih komprehensif/ Net comprehensive gain (loss) - Pemilik perusahaan induk/Parent owner - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest Laba (rugi) bersih/ Gain (loss) net
14.749.983.545 (716.415.513) -
-
-
14.033.568.032
161.007.584.148
25.651.217.484
(11.976.009.036)
175.682.792.596
40.181.078.699
10.366.202.425
(2.205.000.000)
48.342.281.124
1.529.304.564 1.515.347.385
172.965.813
-
1.529.304.564 1.688.313.198
Informasi lainnya/ Other informations Aset segmen/Segment assets Liabilitas segmen/ Segment liabilities Pengeluaran modal/ Capital expenditures Penyusutan/Depreciation
ARUS KAS SEGMEN/SEGMENT CASH FLOW Arus kas dari :/Cash flow from : Aktivitas operasi/operation activities 17.017.269.558 Aktivitas investasi/invetsment activities (6.061.227.133) Aktivitas pendanaan/financing activities 3.577.164.834 Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas/ Increase (decrease) in cash and cash equivalent 14.533.207.259 Kas dan setara kas awal tahun/ Cash and cash equivalent, begining years 29.749.228.865 Pengaruh perubahann kurs mata uang asing Effect on changes of foreign currency rates (497.106.220) Kas dan setara Kas akhir tahun 43.785.329.904
(1.767.565.948) 224.158.271 1.530.000.000
-
15.249.703.610 (5.837.068.862) 5.107.164.834
(13.407.677)
-
14.519.799.582
109.630.858 96.223.181
63
29.858.859.723
-
(497.106.220) 43.881.553.085
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah)
34. Informasi segmen usaha (lanjutan)
34.
Selama tahun buku 2011 dan 2010 tidak ada transaksi bisnis antar segmen
35. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing
Mata uang/ Currency Aset/Assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/ Account receivables
Jumlah liabilitas/Total liabilities Aset bersih/ Net assets
During fiscal year 2011 and 2010 there was no business transactions between segments
35.
Assets and liabilities in foreign currencies
31-12-2011 Nilai/ Value
Rp’000
31-12 -2010 Nilai/ Value
Rp’000
USD
1.159.701,01
10.516.169
893.241,59
8.031.135
USD
1.099.045,38
9.966.144
1.329.761,94
11.955.890
2.258.746,39
20.482.313
2.223.003,53
19.987.025
USD USD
1.438.567,31 -
13.044.928 -
1.448.145,51 585.000,00
13.020.276 5.259.735
USD
233,70
2.119
3.486,01
31.343
1.438.801,01
13.047.047
2.036.631,52
18.311.354
819.945,38
7.435.266
186.372,01
1.675.671
Jumlah aset/Total assets Liabilitas/Liabilities Utang usaha/Account payables Utang bank/Bank loans Biaya yang masih harus dibayar/ Accrued expenses
Business segment information (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing berupa dollar Amerika Serikat dikonversikan ke Rupiah dengan nilai kurs masing-masing sebesar Rp 9.068 dan Rp 8.991 per 1 Dollar Amerika Serikat.
As of 31 December 2011 and 2010, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies (i.e. US Dollar) are translated using foreign exchange rate of Rp, 9,068/USD and Rp 8,991 perUSD 1, respectively.
64
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 36. Manajemen Resiko
(In Rupiah) 36. Risk management
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perusahaan menghadapi risiko yang terkait dengan instrumen keuangan (risiko keuangan) sehingga manajemen mengambil kebijakan yang dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak keuangan yang akan merugikan.
In conducting its business activities, the Company faces risks associated with financial instruments (financial risk) so that management took measures intended to minimize the financial impact which would be detrimental.
a. Resiko mata uang asing
a. Foreign exchange risk
Untuk meminimalisasi risiko terhadap mata uang asing, manajemen melakukan kebijakan dengan mengupayakan aset dalam mata uang asing selalu tersedia atau cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing. Apabila aset yang tersedia tidak mencukupi, maka manajemen akan segera melakukan pembelian mata uang asing di saat- saat yang tepat dengan cara selalu memantau fluktuasi/perubahan nilai tukar (kurs) mata uang asing.
To minimize the risk of foreign currency, management applied the policy by providing assets in foreign currencies are always available or sufficient to pay off liabilities in foreign currencies. If the available assets are insufficient, then the management will soon make a purchase of foreign currency at the right moments by always monitoring the fluctuations / changes in exchange rates of foreign currency.
Manajemen memandang belum perlu melakukan aktivitas lindung nilai (hedging) untuk mengelola risiko terkait mata uang asing karena aset dalam mata uang asing yang tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing.
Management hedging is not necessery to manage risks associated with foreign currency for foreign currency assets that are sufficient to pay off liabilities in foreign currencies.
b. Risiko pasar
b. Market risk
Pengelolaan terhadap risiko pasar dimaksudkan untuk memastikan kemampuan kelangsungan usaha Perusahaan. Pasca penertiban illegal logging di Kalimantan Barat, banyak pabrik pengolahan kayu ditutup karena kekurangan pasokan bahan baku. Hal ini otomatis berpengaruh terhadap pabrik lem. Diantara semua pabrik lem yang ada di Kalimantan Barat, hanya PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk lah satu-satunya yang masih bisa bertahan hingga saat ini.
Management of market risks is intended to ensure continuity of operations capabilities. After the demolition of illegal logging in West Kalimantan, many wood processing plant was closed due to insufficient supply of raw materials. This is an automatic effect on the glue factory. Among all the glue factory in West Kalimantan, only PT. Duta Pertiwi Nusantara was the only one who can still survive until today.
Kondisi perekonomian di sektor perkayuan yang semakin sulit mengakibatkan Perusahaan menghadapi risiko pasar. Adapun langkahlangkah yang ditempuh oleh Perusahaan dalam pengelolaan terhadap risiko pasar yang utama adalah memiliki inovasi produk yang menjadi produk unggulan, produk ini telah berhasil membantu hasil produksi langganan menembus pasar internasional.
Economic conditions in the timber sector is increasingly difficult to lead the Company faces market risk. The steps taken by the Company to market risk management is of major product innovations that have become the flagship product, this product has helped subscription products penetrate the international market.
65
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 36. Manajemen Risiko (lanjutan)
(In Rupiah) 36. Risk management (continued)
b. Risiko pasar (lanjutan)
b. Market risk (continued)
Perusahaan juga sangat menjaga dan mempertahankan semua mutu produkproduknya, memberikan pelayanan yang prima kepada setiap langganan serta mengusahakan pengiriman barang yang tepat waktu. Di samping itu Perusahaan juga berusaha menaikkan omzet/memperluas pangsa pasar dengan cara melakukan penjualan bahan baku seperti terlihat dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif dengan menyajikan sebesar keuntungan bersihnya atau mencapai jumlah omzet selama tahun 2011 sebesar Rp 40.245.096.806 atau setara 33% dari Pendapatan Bersih. 37.
Perikatan
The Company also is keeping and maintaining all the quality of its products, providing excellent service to every customer as well as pursue the timely delivery of goods. In addition the Company also seeks to raise the turnover / expand market share by selling raw materials as shown in the Consolidated Statements of Comprehensive income for the present to achieve the net profit or turnover during the year 2011 amounting to Rp 40,245,096,806 or the equivalent of 33% of Net Income.
37. Engagement
a. Fasilitas pinjaman bank
a. Bank Loan Facility
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dari The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd berupa fasilitas pinjaman jangka pendek dengan jumlah plafon USD 1,000,000 dari tanggal 30 Oktober 2009 jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2010. Fasilitas ini diperpanjang setiap tahun. Terakhir diperpanjang dari tanggal 31 Oktober 2011 sampai jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2012 dengan tingkat bunga yang relevan pada periode tersebut + 2% p.a.
The Company obtained a short-term loan facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. in the form of short-term loan facility with a ceiling amount of USD 1,000,000 from the date of 30 October 2009 maturity date of 31 October 2010. This facility is renewed every year. Last extended from the date of 31 October 2011 and will mature on 31 October 2012 with the relevant interest rate for the period at + 2% pa.
Saldo pinjaman pada The Bank of TokyoMitsubishi UFJ per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar nihil dan Rp 5.259.735.000.
The loan balance at the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ as of 31 December 2011 and, 2010 amounted to nil and Rp 5,259,735,000
66
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
(Dalam Rupiah) 37.
Perikatan (lanjutan)
(In Rupiah) 37. Engagement (continued)
b. Perjanjian sewa
b. Rental agreement
i. PT. Sentralwatch Perkasa Internasional
i. PT. Sentralwatch Perkasa Internasional
Berdasarkan Perjanjian sewa menyewa No. 01/MS-LA/I/2011 tanggal 12 Januari 2011, PT. Duta Pertiwi Nusantara menyewakan ruang perkantoran seluas 222 m2 yang berada di Menara Sudirman Lt. 7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta kepada PT. Sentralwatch Perkasa Internasional. Jangka waktu sewa 7 tahun 4,5 bulan (tujuh tahun empat setengah bulan) mulai dari 15/02/11 sampai dengan tanggal 30/06/18. Harga sewa : 15/02/11-30/06/12 = Rp 145.000/m2/bulan 01/07/12-30/06/15 = Rp 155.000/m2/bulan 01/07/15-30/06/18 = Rp 178.250/m2/bulan
Under the lease agreement No. 01/MSLA/I/2011 dated 12 January 2011, PT. Duta Pertiwi Nusantara rented office space covering an area of 222 sqm located in Menara Sudirman Lt. 7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta to PT. Sentralwatch Perkasa International. Lease period 7 years and of 4.5 months (seven years and four and a half months) starting from 15/02/11 through 30/06/18. Rental price: 15/02/11 - 30/06/12 = Rp 145.000/m2/month 01/07/12 - 30/06/15 = Rp 155.000/m2/month 01/07/15 - 30/06/18 = Rp 178.250/m2/month
Jaminan sewa sebesar 3 (tiga) bulan = Rp 122.877.000
Rental guarantee for 3 (three) months = Rp 122,877,000
Jumlah pendapatan sewa ruang kantor selama tahun 2011 adalah sebesar Rp 304.195.500.
The amount of office space rental income during 2011 amounted to Rp 304 195 500.
Bila pihak penyewa lalai untuk melakukan pembayaran harga sewa, service charge dan biaya lain yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal yang telah ditentukan, maka pihak penyewa dikenakan denda sebesar 2,5% (dua setengah) persen per bulan dari jumlah pembayaran yang telah jatuh tempo tersebut yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran.
If the tenant fails to pay the rent, service charge and other charges past due for more than 30 (thirty) days from the date specified, then the tenant is charged of fine of 2.5% (two and a half percent) per month of the total payment that was due calculated from the due date until the date of payment.
ii. PT. Berkat Bukit Emas Berlimpah
ii. PT. Berkat Bukit Emas Berlimpah
Berdasarkan surat Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 25 Mei 2007, PT. Duta Pertiwi Nusantara menyewakan tanah yang terletak di Jl. Arjuna Selatan No. 46-49, Jakarta seluas 1.159 m2, dengan harga Rp 75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah) per tahun selama 5 (lima) tahun dari tanggal 01 Juni 2007 sampai dengan 31 Mei 2012 kepada PT. Berkat Bukit Emas Berlimpah.
Based on lease agreement letter dated May 25, 2007, PT. Duta Pertiwi Nusantara rented land located in Jl. No South Arjuna. 46-49, Jakarta with an area of 1159 sqm, with a price of Rp 75,000,000 million (seventy five million rupiah) per year for 5 (five) years from the date of June 1, 2007 through 31 May 2012 to PT. Berkat Bukit Emas Berlimpah.
Jumlah pendapatan sewa tanah selama tahun 2011 adalah sebesar Rp 67.500.000.
The land rental income during 2011 amounted to Rp 67.500.000.
67
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah)
38. Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang 38. Significant accounting estimates and judgements penting Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah.
Estimates and judgements used in preparing the consolidated financial statements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable. Actual results may differ from these estimates. The estimates and assumptions that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.
Aset tetap
Property, plant, and equipment
Perusahaan menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan aset tetap milik Perusahaan. Perusahaan akan menyesuaikan beban penyusutan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau Perusahaan akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis telah usang atau aset non-strategis yang dihentikan penggunaannya
The Company determines the estimated useful lives and related depreciation charges for the Company’s property, plant, and equipment . The Company will revise the depreciation charge when the useful lives are different to those previously estimated, or the company will write off or write down technically obsolete or non-strategic assets that have been disposed off.
Imbalan pasca kerja
Employees’ benefits obligation
Nilai kini imbalan pasca kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan sejumlah asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas asset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan pasca kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.
The present value of the employees’ benefits obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the expected long-term rate of return on the relevant plan assets and the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employees’ benefits obligation. The expected return on plan assets assumption is determined on a similar basis, taking into consideration long-term historical returns, asset allocation and future estimates of long-term investment returns. Other key assumptions for employees’ benefits obligation are partly based on current market conditions
68
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah)
38. Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang 38. Significant accounting estimates and judgements penting (lanjutan) (continued) Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan anak perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant consideration is made in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and the calculation of the tax determination which are uncertain during the normal business activities. Company and its subsidiary recognize the corporate income tax liability based on estimates of whether there are additional corporate income tax..
39. Kejadian-kejadian setelah tanggal pelaporan
39. Subsequent events after the reporting date
Pada tanggal 13 Maret 2012, Anak Perusahaan (PT Intitirta Primasakti) melakukan gugatan perkara hukum dan telah terdaftar pada Pengadilan Tata usaha Negara Jakarta, perkara rol No. 42/G/2012/PTUN.JKT tanggal 13 Maret 2012, sehubungan dengan pencabutan ijin/pengakhiran “Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara” (PKP2B) antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PT Intitirta Primasakti di daerah Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi dan Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Dan pada saat ini ini sedang dalam proses pemeriksaan.
On 13 March 2012, the Subsidiary (PT Intitirta Primasakti) to the current lawsuit and has been listed on the Jakarta State Administrative Court business, roll No matter. 42/G/2012/PTUN.JKT dated 13 March, 2012, in connection with the revocation / termination of the "Coal Mining Agreement" (PKP2B) between the Government of the Republic of Indonesia by PT Intitirta Primasakti Sarolangun regency and Batang regency in Jambi Province and Musi Banyuasin, South Sumatra Province. And at this moment is in the process.
Biaya eksplorasi ditangguhkan yang telah dikeluarkan dalam proyek pertambangan batubara hingga saat ini mencapai Rp 30.014.449.408 dimana seluruhnya telah di lakukan penyisihan penurunan nilai dan dicatat sebagai beban penyisihan kerugian penurunan nilai (lihat catatan 32).
Deferred exploration cost incurred in the coal mining project to date reaching Rp 30,014,449,408 which has been done entirely allowance and recorded as an expense allowance for impairment losses (see note 32).
40. Reklasifikasi
40. Reclassification
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Akun-akun yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut
Several accounts in the consolidated financial statements in 2010 have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2011. These accounts which have been reclassified are as follows
69
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)
(In Rupiah)
40. Reklasifikasi (lanjutan) Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
40. Reclassification (continued) Setelah reklasifikasi/ After reclassification
Jumlah/ Amount
Keterangan/ Description
Pendapatan bunga/Interest income
Pendapatan lain-lain/ Other income
3.237.576.125
Untuk menyesuaikan dengan penyajian PSAK 1 (Revisi 2009)/ To adjust with the presentation of SFAS 1 (Revised 2009)
Laba penjualan aset tetap/ Gain on sale of property, plant, and equipment
Pendapatan lain-lain/ Other income
225.099.679
Keuntungan penjualan bahan baku/ Gain from the sale of raw materials
Pendapatan lain-lain/ Other income
3.766.700.155
Penghasilan sewa/Rental income
Pendapatan lain-lain/ Other income
289.647.000
Pemulihan piutang ragu-ragu/ Recovery of doubtful accounts
Pendapatan lain-lain/ Other income
140.258.808
Rugi selisih kurs, bersih/ Loss on foreign exchange, net
Beban lain-lain/ Other expenses
(317.864.375)
Lain-lain, bersih/ Other expenses
Beban lain-lain/ Other expenses
(45.100.091)
Biaya bunga/ Interest expenses
Beban pendanaan/ Financial expenses
(118.151.110)
Pendapatan (beban) lain-lain/ Other income (expenses)
41. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
41. Completion statements
Untuk menyesuaikan dengan penyajian PSAK 1 (Revisi 2009)/ To adjust with the presentation of SFAS 1 (Revised 2009) Untuk menyesuaikan dengan penyajian PSAK 1 (Revisi 2009)/ To adjust with the presentation of SFAS 1 (Revised 2009) Untuk menyesuaikan dengan penyajian PSAK 1 (Revisi 2009)/ To adjust with the presentation of SFAS 1 (Revised 2009) Untuk menyesuaikan dengan penyajian PSAK 1 (Revisi 2009)/ To adjust with the presentation of SFAS 1 (Revised 2009) Untuk menyesuaikan dengan penyajian PSAK 1 (Revisi 2009)/ To adjust with the presentation of SFAS 1 (Revised 2009) Untuk menyesuaikan dengan penyajian PSAK 1 (Revisi 2009)/ To adjust with the presentation of SFAS 1 (Revised 2009) Untuk menyesuaikan dengan penyajian PSAK 1 (Revisi 2009)/ To adjust with the presentation of SFAS 1 (Revised 2009)
of
the
consolidated
financial
The Company’s management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements and has approved that the Company’s consolidated financial statements for the year ended 31 December 2011 to be issued on 19 April 2012.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, pada tanggal 19 April 2012.
70