PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011 / SEPTEMBER 30, 2011
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS AT SEPTEMBER 30, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2011/ Catatan/ 31 Desember 2010/ September 30, 2011 Notes December 31, 2010 ASSETS
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Beban dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar
177,127
224,834
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco Prepaid expenses and other assets
12,436,578
15,768,558
Total current assets
1,468,471 792,172 71,456
4 5
3,209,559 821,727 34,723
20
37,161 149,675 7,880,178 173,877
20 6
29,243 114,589 9,802,455 435,570
1,686,461
21
1,095,858
Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.628.736 pada tahun 2011 (2010: Rp2.307.638) Tanah untuk pengembangan Goodwill Aset lainnya - bersih
26,785 20,999
11 7
42,537 12,161
3,942,412 176,477 49,424 198,715
8
4,087,338 175,265 237,320 201,944
Non-current assets Deferred tax assets Investments in associates Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp2,628,736 in 2011 (2010: Rp2,307,638) Land for development Goodwill Other assets - net
Jumlah aset tidak lancar
4,414,812
4,756,565
Total non-current assets
16,851,390
20,525,123
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
9,21
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS AT SEPTEMBER 30, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2011/ Catatan/ 31 Desember 2010/ September 30, 2011 Notes December 31, 2010 * LIABILITIES
LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Hutang usaha dan lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak Hutang cukai Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian Hutang dividen Hutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah liabilitas jangka pendek
843,920 549,768 966,857 3,290,359
10
42,234
Current liabilities Trade and other payables Third parties Related parties Taxes payable Excise tax payable Accrued expenses and provisions Dividends payable Obligations under finance leases - current
9,778,942
Total current liabilities
20 11 12
583,686 490,831 1,073,346 3,126,171
467,439 1,139,580
19
474,144 3,988,530
28,454
8
7,286,377 12,637
11
11,352
38,884 39,716
8
44,928 41,807
Liabilitas imbalan pasca-kerja
503,223
18
432,642
Non-current liabilities Deferred tax liabilities Obligations under finance leases - long-term Deferred revenue Post-employment benefit obligations
Jumlah liabilitas jangka panjang
594,460
530,729
Total non-current liabilities
Liabilitas jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Hutang sewa pembiayaan jangka panjang Pendapatan tangguhan
EQUITY
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan Kepentingan non pengendali Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
438,300 42,077
Equity attributable to the owners of holding entity Share capital Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital Cumulative translation 629,769 adjustments Difference in equity (29,721) transactions of subsidiaries Retained earnings 90,000 Appropriated 9,044,039 Unappropriated -
13
615,991 (29,721) 90,000 7,813,608 8,970,255
10,214,464
298
988
Non-controlling interest
8,970,553
10,215,452
Total equity
16,851,390
20,525,123
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
* Disajikan kembali karena penerapan PSAK No. 1 (Catatan 2a)
* Restated due to implementation of SFAS No. 1 (Note 2a)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR NINE MONTHS ENDED SEPTEMBER 30, 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar) 2011
Catatan/ Notes
Penjualan bersih
38,341,415
14,20
Beban pokok penjualan
27,328,745 8,14,15,20
Laba kotor
11,012,670 8,16,18,20
2010 31,335,065
Net sales
22,169,699
Cost of goods sold
9,165,366
Gross profit
2,308,166 563,528
Operating expenses Selling General and administrative
Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi
2,513,023 587,847
Jumlah beban usaha
3,100,870
2,871,694
Total operating expenses
Laba operasi
7,911,800
6,293,672
Operating income
Penghasilan/(beban) lainnya Laba atas penjualan merek dagang Penghasilan bunga Laba penjualan aset tetap Amortisasi goodwill Rugi selisih kurs dan biaya swap Rugi atas persediaan Beban pembiayaan Biaya atas penurunan nilai goodwill Lain-lain - bersih
297,234 89,099 18,616 (12,582) (14,101) (15,933) (187,896) (2,262)
Penghasilan/(beban) lainnya - bersih
172,175
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
8,838
Laba sebelum pajak penghasilan
8,092,813
Beban pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
2,118,777 17,037
Beban pajak penghasilan - bersih LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
20 8 9 17,20 9
7
63,179 12,655 (28,385) (1,925) (27,993) (27,789) 1,834
Other income/(expenses) Gain on sale of trademark Interest income Gain on sale of fixed assets Goodwill amortisation Forex loss and swap costs Inventory loss Financing costs Goodwill impairment expenses Miscellaneous - net
(8,424)
Other income/ (expenses) - net
(586) Share of results of associates 6,284,662
Profit before income tax
1,640,177 25,832
Income tax expense Current Deferred -
2,135,814
1,666,009
Income tax expense - net
5,956,999
4,618,653
CURRENT YEAR INCOME
11
Other comprehensive income, net of tax Cumulative translation 10,855 adjustments TOTAL OTHER 10,855 COMPREHENSIVE INCOME
(13,778) (13,778)
5,943,221
4,629,508
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2/1
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR NINE MONTHS ENDED SEPTEMBER 30, 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share) (continued)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar) (lanjutan) 2011 Laba/(rugi) yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
Jumlah laba/(rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
Laba per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham
Catatan/ Notes
2010 Income/(loss) attributable to The owners of holding entity Non-controlling interest
5,957,689 (690)
4,617,512 1,141
5,956,999
4,618,653
5,943,911 (690)
Comprehensive income/(loss) attributable to 4,628,367 The owners of holding entity 1,141 Non-controlling interest
5,943,221
4,629,508 Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 1,054 4,383,000,000 shares
1,359
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2/2
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
19
5,957,689 (7,188,120) 7,813,608
42,077
9,044,039
7,240,122
-
(6,684,075)
4,617,512
9,306,685
-
42,077
42,077
-
-
-
42,077
Selisih Saldo laba - belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
PSAK No. 1 (Catatan 2a)
* Disajikan kembali karena penerapan
438,300
-
Dividen
Saldo 30 September 2011
-
438,300
Saldo 1 Januari 2011
Jumlah pendapatan komprehensif
438,300
-
Saldo 30 September 2010
Dividen yang dibayarkan oleh anak perusahaan ke kepentingan non pengendali
-
Dividen
19
-
438,300
Jumlah pendapatan komprehensif
Saldo 1 Januari 2010
Catatan/ Notes
Modal saham/ Share capital
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Dalam jutaan Rupiah)
Jumlah/ Total
8,405,908
-
(6,684,075)
4,628,367
(29,721)
-
-
8,970,255
(7,188,120)
5,943,911
(29,721) 10,214,464
(29,721)
-
-
-
298
-
(690)
988
810
(4,640)
-
1,141
4,309
Kepentingan non pengendali/ Noncontrolling interest *
* Restated due to implementation of SFAS No. 1 (Note 2a)
Balance at September 30, 2011
Dividend
Total comprehensive income
Balance at January 1, 2011
Balance at September 30, 2010
Dividend from subsidiary to non-controlling interest
Dividend
Total comprehensive income
Balance at January 1, 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
8,970,553
(7,188,120)
5,943,221
10,215,452
8,406,718
(4,640)
(6,684,075)
4,629,508
10,465,925
Total Ekuitas/ Total Equity
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY AS AT SEPTEMBER 30, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 (Expressed in millions of Rupiah)
(29,721) 10,461,616
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transactions of subsidiaries
Page
615,991
-
(13,778)
629,769
625,130
-
-
10,855
614,275
Halaman 3
90,000
-
-
90,000
90,000
-
-
-
90,000
Selisih Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR NINE MONTHS ENDED SEPTEMBER 30, 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
2011
2010
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya
41,625,414
34,034,629
(13,608,108) (19,739,284) (15,970) 89,099 (44,012)
(12,539,466) (16,732,175) (23,614) 63,211 (56,877)
Cash flows from operating activities Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees Taxes and excise tax Financing costs Interest income Other operating activities
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
8,307,139
4,745,708
Net cash flows provided from operating activities
2
Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan - Merek dagang - Aset tetap - Anak Perusahaan - Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
297,234 20,159 -
21 8
29,825 58,228
-
8,973
(264,323)
(303,350)
53,070
(206,324)
(3,352,995)
Cash flows from financing activities Proceeds from Receipt of loan from related party Short-term borrowings Repayments of Short-term borrowings Finance leases Placement of loan to related party Dividends paid to shareholders
(3,481,982)
Net cash flows used in financing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari - Pinjaman pihak hubungan istimewa - Pinjaman jangka pendek Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Sewa pembiayaan Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
(10,037,070)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(10,101,297)
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode Transaksi non kas Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
1,682 -
10,142 3,413,132
(36,002)
(3,507,133) (45,128)
(29,907)
19
Net (decrease)/increase in 1,057,402 cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at (125,483) the beginning of the period
(1,741,088) 3,209,559 1,468,471
17,472
Cash flows from investing activities Proceeds from sale of Trademark Fixed assets Subsidiary Investments in shares of associated company Payments for purchases of fixed assets Net cash flows provided from (used in) investing activities
4
8
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 4
931,919
Cash and cash equivalents at the end of the period
13,848
Non-cash transactions Acquisition of fixed assets using finance leases
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1. GENERAL INFORMATION
INFORMASI UMUM PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., yang dibuat di hadapan Notaris Pengganti Aulia Taufani, S.H., No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the “Company”) was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Company’s Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 107 of Sutjipto, S.H., which made before the Substitute Notary Aulia Taufani, S.H., dated December 15, 2009 in order to comply with Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency regulations (BAPEPAM-LK). This amendment to the Articles of Association were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU-0006503.AH.01.09. Year 2010 dated January 26, 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta.
Pada tanggal 30 September 2011, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersama-sama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 27.150 orang karyawan tetap (30 September 2010: 27.800 orang).
As at September 30, 2011, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the “Group”) had approximately 27,150 permanent employees (September 30, 2010: 27,800 employees).
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:
In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:
Halaman 5/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1. GENERAL INFORMATION (continued)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
Tahun/ Year 1994
Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions
Keterangan/ Description Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares
450,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share
900,000,000
Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share
928,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share
4,640,000,000
Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares
4,500,000,000
2002
Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares
4,391,869,500
2004
Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares
4,383,000,000
1996
1999
2001
Pada tanggal 30 September 2011, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
Direksi: Presiden Direktur Direktur
As at September 30, 2011, the Company’s Commissioners and Directors are as follows:
Paul Norman Janelle Eunice Carol Hamilton Niken Rachmad Ekadharmajanto Kasih (*) Phang Cheow Hock (*)
Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Directors: President Director Directors
John Gledhill Yos Adiguna Ginting (**) Mark Ingo Niehaus Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh (*)
(*)
Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen
(**)
Telah mengajukan pengunduran diri pada tanggal 16 September 2011 yang akan berlaku efektif pada tanggal 15 Nopember 2011.
Halaman 5/2
Act as Independent Commissioners
(**) Have tendered his resignation on September 16, 2011, which will be effective on November 15, 2011
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1. GENERAL INFORMATION (continued)
INFORMASI UMUM (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Nama perusahaan/ Company name
Kegiatan usaha/ Business activity
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company as at September 30, 2011 and December 31, 2010 are listed below:
Domisili/ Domicile
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2011 2010
Jumlah aset/ Total assets 2011 2010
PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas
Distribusi rokok/ Cigarette distribution
Indonesia
1989
99.0
99.0
155,180
155,647
PT Sampoerna Printpack
Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging
Indonesia
1989
100.0
100.0
239,970
226,675
PT Handal Logistik Nusantara
Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing
Indonesia
1989
100.0
100.0
31,642
31,398
PT Asia Tembakau
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2002
100.0
100.0
376,545
316,911
PT Union Sampoerna Dinamika
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Indonesia
2005
100.0
100.0
45,312
55,992
PT Taman Dayu
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
1990
100.0
100.0
294,095
288,300
PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd.
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Malaysia
1998
100.0
100.0
175,088
281,124
Sampoerna International Pte. Ltd.
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Singapura/Singapore
1995
100.0
100.0
298,478
74,855
PT Harapan Maju Sentosa
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
1989
100.0
100.0
77,088
45,922
PT Persada Makmur Indonesia
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2003
100.0
100.0
50,737
5,039
Halaman 5/3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 31 Oktober 2011.
The Group’s consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on October 31, 2011.
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesia financial accounting standard and The Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAMLK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasi
laporan
keuangan
Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrument derivatif) yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) which are classified as fair value through statement of comprehensive income.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang.
The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on management’s knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge and current expectations of future events and actions.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates. Accounting principles generally accepted in Indonesia also require management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies.
Halaman 5/4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan konsolidasi (lanjutan)
laporan
keuangan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
Sejak 1 Januari 2011, Grup telah mengimplementasikan PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 3 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Interim” dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi ini. Dampak atas penerapan standar-standar ini diantaranya pengklasifikasian “hak minoritas” (yang sekarang disebut “kepentingan non pengendali”) ke dalam bagian dari ekuitas dan perubahan periode laporan keuangan komparatif untuk laporan keuangan interim.
Starting January 1, 2011, the Group has implemented SFAS No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” and SFAS No. 3 (Revised 2009) ”Interim Financial Report” in the preparation of the consolidated financial statements. The impact of the implementation of these standards includes the reclassification of “minority interest” (which is now called “noncontrolling interest”) to the equity section and changes of the comparative financial statements period in the interim financial statements.
PSAK lainnya yang mulai berlaku sejak Januari 2011 telah diimplementasikan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.
The other SFAS which were effective starting January 2011 have been implemented and do not have a significant impact to the consolidated financial statements.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. b.
Akuntansi Grup (1)
Group accounting (1)
Anak perusahaan
Subsidiaries
Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional.
Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated.
Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2l untuk kebijakan akuntansi atas goodwill).
Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2l for the accounting policy on goodwill).
Halaman 5/5
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
b.
Akuntansi Grup (lanjutan) (1)
(2)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Group accounting (continued) (1)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi.
Intercompany transactions, balances and unrealised gains/losses on transactions between Group companies are eliminated.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. (2)
Perusahaan asosiasi
Associates
Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitas-entitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2l).
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2l).
Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui liabilitas atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.
The Group’s shares of its associates’ postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of comprehensive income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred.
Halaman 5/6
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Penjabaran mata uang asing (1)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Foreign currency translation (1)
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of comprehensive income.
Nilai tukar terhadap Rupiah pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used against the Rupiah as at September 30, 2011 and December 31, 2010 are as follows:
Rupiah penuh/ Full Rupiah 31 Desember 2010/ 30 September 2011/ December 31, 2010 September 30, 2011 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Franc Swiss 1 Ringgit Malaysia (2)
12,321 9,050 10,097 2,847
11,817 9,003 9,466 2,914 (2)
Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing Laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan pada laporan posisi keuangan dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan.
Halaman 5/7
1 Euro 1 United States Dollar 1 Swiss Franc 1 Malaysian Ringgit
Foreign entities within the Group Statement of comprehensive income and cash flows of foreign entities are translated into the Group’s reporting currency at average exchange rates for the year and their statement of financial position are translated at the exchange rates prevailing on the statement of financial position date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as “Cumulative translation adjustments” under the equity section in the consolidated statement of financial position. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of comprehensive income as part of the gain or loss on sale.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (2)
c.
Foreign currency translation (continued) (2)
Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing (lanjutan)
Foreign entities within the Group (continued)
Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan liabilitas entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal laporan posisi keuangan.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the statement of financial position date.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the following rates:
Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan liabilitas / Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 30 September 2011/ 31 Desember 2010/ 30 September 2011/ 30 September 2010/ September 30, 2011 December 31, 2010 September 30, 2011 September 30, 2010 1 Dolar Amerika Serikat 9,050 1 Dolar Singapura 6,994 d.
9,003 6,941
Kas dan setara kas
8,526 7,052 d.
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari ”pinjaman jangka pendek” pada liabilitas lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. e.
Piutang usaha
Aset dan liabilitas keuangan Sejak 1 Januari 2010, Grup telah mengimplementasikan PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen keuangan: Penyajian dan Pengungkapan“ dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Standar-standar ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi kecuali persyaratan untuk menyajikan hal-hal seperti manajemen resiko keuangan dan nilai wajar seperti yang telah disajikan pada Catatan 3. Halaman 5/8
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within “short-term borrowings” in current liabilities on the consolidated statement of financial position.
e.
Pada saat pengakuan awal piutang usaha diakui pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskontonya tidak material, dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih. Penyisihan piutang tidak tertagih diukur berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. f.
9,141 1 United States Dollar 6,610 1 Singapore Dollar
Trade receivables Trade receivables are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method except where the effect of the discounting is not material, less provision for impairment. A provision for impairment of trade receivables is established based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.
f.
Financial assets and liabilities Starting from January 1, 2010, the Group has implemented SFAS No. 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. These standards do not have significant impact to the consolidated financial statements except for the requirement of disclosures such as financial risk management and fair value which has been included in Note 3.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
g.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan
Financial assets
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif jika diperoleh terutama untuk dijual kembali dalam jangka pendek. Derivatif diklasifikasikan sebagai kategori yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan kecuali yang merupakan instrumen lindung nilai.
A financial asset is classified as fair value through statement of comprehensive income category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are categorised as held for trading unless they are designated as hedges.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari piutang usaha, piutang lainnya dan kas dan setara kas di laporan posisi keuangan konsolidasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of the reporting period. The Group’s loans and receivables comprise trade receivables, other receivables and cash and cash equivalents in the consolidated statement of financial position.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Hutang usaha dan lainnya, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian, hutang sewa pembiayaan merupakan liabilitas keuangan yang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskontonya tidak material. Liabilitas kategori ini diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar, kecuali untuk hutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Liabilitas keuangan ini diklasifikasikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade and other payables, accrued expenses and provisions, and obligations under finance leases are financial liabilities initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method except where the effect of the discounting is not material. They are included in current liabilities, except for some part of obligations under finance leases with maturities more than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as noncurrent liabilities.
g.
Instrumen derivatif keuangan
Derivative financial instruments
Instrumen derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar tergantung apakah derivatif tersebut dirancang dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yang dilindung nilainya.
Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss on the changes in fair value depends on whether the derivative is designated and qualified as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the risk being hedged.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
The gains or losses arising from changes in the fair value of derivative instruments that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recognised in the consolidated statement of comprehensive income.
Halaman 5/9
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Persediaan
Inventories
Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. i.
Aset tetap
Fixed assets Fixed assets are stated at historical cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows:
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan
4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16
Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each statement of financial position date.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya.
Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use.
Halaman 5/10
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Aset tetap (lanjutan)
Fixed assets (continued)
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar manfaat ekonomis sehubungan dengan aset tersebut di masa mendatang akan mengalir ke Grup dan biaya perolehannya dapat diukur secara handal. Jumlah tercatat komponen yang diganti, dihapusbukukan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Subsequent costs are included in the fixed assets’ carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Keuntungan dan kerugian yang timbul akibat pelepasan ditentukan dengan membandingkan hasil pelepasan dengan nilai tercatatnya dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
Gains and losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the consolidated statement of comprehensive income.
Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun “Aset lainnya - tidak lancar” serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah.
The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the license for the land. The related costs incurred to acquire or renew the license for the land are deferred and presented under “Other assets - noncurrent” and amortised over the legal term of the land rights. j.
Sewa
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the period of the lease.
Dalam penyewaan aset tetap dimana risiko dan manfaat kepemilikan secara substansi berpindah ke lessee (Grup), maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Halaman 5/11
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Sewa (lanjutan) Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah liabilitas sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang lainnya. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
k.
l.
Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statement of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.
k.
Tanah untuk pengembangan
Leases (continued)
Land for development
Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun “Tanah untuk pengembangan” dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih.
Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under “Land for development” and stated at the lower of carrying cost or net realisable value.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun “Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual”.
The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to “Inventory - land and buildings held for sale” upon commencement of the development and construction of infrastructure. l.
Goodwill
Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Sebelum 1 Januari 2011, goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Before January 1, 2011, goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition.
Sejak 1 Januari 2011, goodwill sudah tidak diamortisasikan lagi karena implementasi PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”. Pengujian atas penurunan nilai goodwill dilakukan setiap tahun dan dicatat dengan nilai perolehan yang dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai goodwill ini tidak dapat dipulihkan kembali.
Starting from January 1, 2011, Goodwill is not amortised due to the implementation of SFAS 22 (Revised 2010) “Business Combinations”. Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed.
Halaman 5/12
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Impairment of assets
m. Penurunan nilai aset
n.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset.
At statement of financial position date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
n.
Liabilitas estimasian
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
Liabilitas estimasian diakui apabila Grup mempunyai liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan liabilitas tersebut dapat diestimasi dengan handal. o.
o.
Imbalan pasca-kerja
Provisions
Post-employment benefits
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008.
The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined contribution pension plan starting April 1, 2008.
Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki liabilitas pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid.
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya liabilitas pensiun berdasarkan UUTK adalah liabilitas imbalan pasti.
The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represents a defined benefit obligation.
Halaman 5/13
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat liabilitas imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri.
If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestic subsidiaries.
Dalam penentuan liabilitas imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal laporan posisi keuangan dalam mata uang rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash out flows using interest rates of high quality government bonds on the statement of financial positions date that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations or 10% of the plan assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in the consolidated statement of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight line basis over that period.
Halaman 5/14
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
r.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Taxation
Perpajakan Grup menggunakan metode liabilitas neraca (balance sheet liability method) pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan liabilitas atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau liabilitas pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih.
The Group applies the balance sheet liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the statement of financial positions date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is recognised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.
Amendemen terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined. q.
Pengakuan pendapatan dan beban
Revenue and expense recognition
Pendapatan diukur dengan nilai wajar atas imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai.
Revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable. Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognised when incurred. r.
Segmen Pada tahun 2010, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.5 (Revisi 2009) ”Segmen Operasi”. Standar ini mengharuskan pendekatan manajemen dimana segmen operasi dilaporkan secara konsisten dengan pelaporan internal. Manajemen berpendapat bahwa Grup memiliki satu segmen operasi yaitu industri dan perdagangan rokok.
Halaman 5/15
Segment In 2010, the Company adopted Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No.5 (Revised 2009) “Operating Segments”. This standard requires a management approach under which operating segments are reported in a manner consistent with their internal reporting. Management is of the view that the Group operates in one operating segment, i.e. manufacturing and distribution of cigarettes.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
t.
Transaksi istimewa
dengan
pihak-pihak
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Transactions with related parties
hubungan
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. t.
Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aktivitas Grup memiliki berbagai macam risiko keuangan yaitu: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program risiko manajemen Grup difokuskan untuk menghadapi ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi hal-hal yang berpotensi memberikan dampak buruk pada kinerja keuangan Grup. Fungsi manajemen risiko keuangan dijalankan oleh departemen treasuri sesuai kebijakankebijakan yang disetujui oleh Direksi.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Group’s financial performance. Financial risk management is carried out by the treasury department under policies approved by the Board of Directors.
a.
a.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Grup memonitor adanya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Grup melakukan swap atas pinjaman dalam mata uang asing ke dalam mata uang fungsionalnya menggunakan kontrak swap valuta asing kecuali jika pinjaman tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari mata uang yang sama.
The Group monitors the risk due to foreign exchange fluctuations. The Group swaps its foreign currency borrowings into functional currency using foreign currency contract swaps except where the foreign currency borrowings are paid for with cash flows generated in the same foreign currency.
Tujuan dari transaksi swaps ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap laporan keuangan konsolidasi.
The purpose of these swaps is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on the consolidated financial statements.
Halaman 5/16
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
Foreign exchange risk (continued)
b.
Pada tanggal 30 September 2011, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at September 30, 2011, the Group’s domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: 2011 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Jumlah aset Liabilitas Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian Jumlah liabilitas Liabilitas - bersih
b.
c.
US$
549,140
CHF
- EUR
3,504
5,937,304
-
-
6,486,444
-
3,504
Assets 4,887 Cash and cash equivalents Trade receivables and 52,385 other receivables 57,272
Total assets
26,634,699
3,512,063
3,872,339
315,749
Liabilities Trade payables and other payables
17,092,020 43,726,719
3,512,063
3,872,339
150,803 466,552
Accrued expenses and provision Total liabilities
3,512,063 EUR 3,868,835
409,280
Liabilities – net
US$ 37,240,275 CHF
b.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Grup tidak memiliki aset dengan tingkat suku bunga dan pinjaman dengan risiko suku bunga yang signifikan. Grup melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif yang mungkin timbul.
The Group has no significant interest bearing assets and interest rate risk arising from borrowings. The Group monitors the interest rate risk exposure to minimise any negative effects.
Kebijakan Grup untuk meminimalisasi risiko suku bunga adalah dengan menganalisa pergerakan tingkat suku bunga dan profil jatuh tempo aset dan liabilitas. Grup juga melakukan kontrak swap valuta asing untuk melindungi risiko mata uang asing atas bunga dan atas ketidakpastian suku bunga itu sendiri.
The Group’s policy to minimise the interest rate risk is by analysing the movement of interest rate margins and the maturity profile of assets and liabilities. The Group also enters into foreign currency contract swaps to hedge the exposure of interest in foreign currency and the interest rate itself. c.
Risiko kredit
The Group has no significant concentrations of credit risk. Sales are generally made in cash. Sales made with credit terms are secured with bank guarantees on behalf of customers. The Group has policies in place to ensure that sales of products are made to customers with an appropriate credit history, to limit the amount of maximum credit threshold to customers and to monitor the utilisation of the credit limits on a regular basis.
Grup tidak memiliki konsentrasi untuk risiko kredit. Penjualan kepada pelanggan pada umumnya dilakukan secara tunai. Penjualan dengan jangka waktu kredit dijamin dengan bank garansi dari pelanggan. Grup mempunyai kebijakan untuk memastikan bahwa penjualan terhadap pelanggan dilakukan dengan riwayat kredit yang tepat, untuk membatasi jumlah kredit maksimum kepada pelanggan dan untuk memonitor pengunaan dari setiap batas kredit secara berkala.
Halaman 5/17
Credit risk
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
d.
4.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko kredit
Credit risk
Kualitas kredit dari tiap pelanggan dinilai berdasarkan posisi keuangan, pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lainnya. Setiap jumlah kredit diatur berdasarkan kebijakan internal atau sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan oleh Direksi.
The credit quality of customers is assessed based on the financial position, past experience and other factors. The individual credit limits are set based on internal policies or in accordance with limits set by the Board of Directors.
Risiko kredit yang timbul dari uang muka kepada PT Sadhana dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit seperti diungkapkan pada Catatan 21b.
Credit risk that arises from advance to PT Sadhana is fully covered by Standby Letter of Credit as disclosed in Note 21b. d.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memastikan tersedianya kas dan setara kas yang cukup dan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat. Oleh karena sifat dasar dari bisnis yang dinamis, departemen treasuri juga memastikan tersedianya pendanaan melalui fasilitas kredit dari Philip Morris Finance SA dan beberapa bank.
Liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. Due to the dynamic nature of the underlying business, the treasury department also maintains flexibility in funding by maintaining availability under credit lines from Philip Morris Finance SA and several banks.
Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan diasumsikan mendekati nilai wajarnya karena dampak dari diskonto yang tidak signifikan.
The carrying amounts of the financial assets and liabilities are assumed to approximate their fair values as the impact of discounting is not significant.
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Deposito berjangka Jumlah
30 September 2011/ September 30, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
103,254 566,914 798,303
47,625 884,311 2,277,623
Cash on hand Cash in bank Time deposits
1,468,471
3,209,559
Total
Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Halaman 5/18
There are no bank balances or time deposits placed at related parties.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) a.
a.
Bank 30 September 2011/ September 30, 2011 Rupiah - Deutsche Bank AG - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - The Royal Bank of Scotland - PT Bank Central Asia Tbk. - Citibank N.A - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - PT Bank CIMB Niaga Tbk. - Lain-lain Jumlah Dolar Singapura - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - DBS Bank Limited Dolar Amerika Serikat - The Royal Bank of Scotland - Deutsche Bank AG - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - Lain-lain Ringgit Malaysia - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Mata uang asing lainnya Jumlah Jumlah bank
b.
Cash in bank
31 Desember 2010/ December 31, 2010
534,794
684,115
8,598 2,230 1,824 956 562 222 1,545
8,861 469 5,814 26,596 1,335 1,192 1,495
Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The Royal Bank of Scotland PT Bank Central Asia Tbk. Citibank N.A PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Others -
550,731
729,877
Total
5,715 -
1,444 4,659
3,210 1,741
761 26
1,566 10
1,217 17
2,158 1,783
144,062 2,248
Singapore Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited DBS Bank Limited United States Dollars The Royal Bank of Scotland Deutsche Bank AG The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Others Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Other foreign currencies
16,183
154,434
Total
566,914
884,311
Total cash in bank
b.
Deposito berjangka 30 September 2011/ September 30, 2011
Time deposits
31 Desember 2010/ December 31, 2010
- PT ANZ Panin Bank - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - Standard Chartered Bank - The Royal Bank of Scotland - Lain-lain
633,000
1,605,000
162,908 2,395
340,000 330,000 2,623
Jumlah
798,303
2,277,623
Seluruh deposito berjangka pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah dalam mata uang Rupiah dan memperoleh tingkat bunga tahunan 3,50% - 6,50% (31 Desember 2010: 3,75% - 6,75%).
Halaman 5/19
PT ANZ Panin Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Standard Chartered Bank The Royal Bank of Scotland Others
-
Total
All time deposits as at September 30, 2011 and December 31, 2010 are denominated in Rupiah and received interest income at 3.50% - 6.50% (December 31, 2010: 3.75% - 6.75%).
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
5. TRADE RECEIVABLES
PIUTANG USAHA 30 September 2011/ September 30, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih
796,324
826,269
Bersih
792,172
821,727
Net
71,456
34,723
Related parties (Note 20)
863,628
856,450
Total
Pihak hubungan istimewa (Catatan 20) Jumlah
(4,152)
(4,542)
Third parties Less: Provision for doubtful accounts
Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok.
Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants.
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi.
There were no sales to any single customer exceeding 10% of the consolidated net sales.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
30 September 2011/ September 30, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
838,598
802,841
20,100 1,627 166 7,289
52,247 459 9 5,436
Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
867,780
860,992
Bersih
863,628
(4,152)
(4,542) 856,450
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut:
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total Less Provision for doubtful accounts Net
The movements in the provision for doubtful accounts are as follows:
30 September 2011/ September 30, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan
4,542
3,917
Balance at beginning of the period
790 (1,180)
1,589 (964)
Provision raised during the period Write-off
Saldo pada akhir periode
4,152
4,542
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp863.628 (31 Desember 2010: Rp856.450) sepenuhnya dapat ditagih.
Halaman 5/20
Balance at the end of the period
Management believes the trade receivable as of September 30, 2011 of Rp863,628 (December 31, 2010: Rp856,450) were fully performing.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
6. INVENTORIES
PERSEDIAAN 30 September 2011/ September 30, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan
1,048,535 158,158 5,394,179 669,751 108,292 139 3,181
1,402,191 133,603 6,561,035 986,661 113,057 18,567 7,752
Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit
Barang dagangan
7,382,235 490,084
9,222,866 561,882
Merchandise inventory
7,872,319
9,784,748
Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang
(51,438)
(56,465)
Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories
Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual
7,815,854 64,324
9,733,310 69,145
Net Land and buildings held for sale
Jumlah persediaan
7,880,178
9,802,455
Total inventories
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows:
30 September 2011/ September 30, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan
51,438
86,279
Balance at beginning of the period
50,896 (45,869)
32,005 (66,846)
Provision raised during the period Write-off
Saldo pada akhir periode
56,465
51,438
Balance at the end of the period
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari.
Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future.
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$2,0 miliar pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (Catatan 8). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$2.0 billion as at September 30, 2011 and December 31, 2010 (Note 8). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Halaman 5/21
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
7. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Pada tanggal 30 September 2011, investasi pada perusahaan asosiasi terdiri atas 49% kepemilikan Grup di Vinataba-Philip Morris Limited (dahulu Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) yang dicatat berdasarkan metode ekuitas.
8.
As at September 30, 2011, investments in associates includes the Group’s 49% interest in Vinataba-Philip Morris Limited (previously Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) which is accounted for under the equity method.
8. FIXED ASSETS
ASET TETAP
30 September 2011/ September 30, 2011
31 Dec 10 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
30 Sep 11 Saldo akhir/ Ending balance
355,256 1,943,524 2,863,983
25,257 57,013 112,011
44,060 1,619 15,681
(3) (4)
336,453 1,998,915 2,960,309
801,696 114,256
41,235 2,004
14,950 10,328
(1) -
827,980 105,932
Historical cost Direct ownership Land Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
6,078,715
237,520
86,638
(8)
6,229,589
Total
227,845
17,472
96,537
-
148,780
Finance leases Transportation equipment
88,416 -
206,354 (101,991)
101,991 (101,991)
-
192,779 -
Construction in progress Reclassifications
359,355
183,175
(8)
6,571,148
Total historical cost
6,394,976
535,869 1,090,909
71,912 240,474
1,163 15,230
(3)
606,618 1,316,150
489,818 43,627
93,768 16,626
14,530 10,328
2,821 (2,826)
571,877 47,099
Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
2,160,223
422,780
41,251
(8)
2,541,744
Total
147,415
33,780
94,203
-
86,992
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
2,307,638
456,560
135,454
(8)
2,628,736
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
4,087,338
3,942,412
Net book value
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Halaman 5/22
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
8. FIXED ASSETS (continued)
ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2010/ December 31, 2010
31 Dec 09 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
31 Dec 10 Saldo akhir/ Ending balance
345,664 1,856,192 2,859,882
9,652 92,647 151,118
67 5,355 155,832
7 40 8,815
355,256 1,943,524 2,863,983
650,796 244,222
230,715 390
80,039 130,491
224 135
801,696 114,256
Historical cost Direct ownership Land Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
5,956,756
484,522
371,784
9,221
6,078,715
Total
Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
240,907
18,787
31,849
-
227,845
Finance leases Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi
211,953 -
348,463 (472,000)
472,000 (472,000)
-
88,416 -
Construction in progress Reclassifications
379,772
403,633
9,221
6,394,976
Total historical cost
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah
Jumlah biaya perolehan
6,409,616
440,863 983,935
98,971 228,532
4,000 126,602
35 5,044
535,869 1,090,909
450,176 107,599
117,198 9,505
79,211 73,604
1,655 127
489,818 43,627
Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
1,982,573
454,206
283,417
6,861
2,160,223
Total
116,849
57,679
27,113
-
147,415
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
2,099,422
511,885
310,530
6,861
2,307,638
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
4,310,194
4,087,338
Net book value
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Pada tanggal 30 September 2011, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 54,8% (31 Desember 2010: 58,0%). Aset dalam penyelesaian yang sebagian besar terdiri atas bangunan dan prasarana dan mesin dan peralatan diharapkan akan selesai secara bertahap sampai tahun 2015.
As at September 30, 2011, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 54.8% (December 31, 2010: 58.0%). Construction in progress which mainly consists of building and improvements and machinery and equipment is expected to be completed in phases until 2015.
Laba atas penjualan aset tetap yang diakui untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 ditentukan sebagai berikut:
Gain on sale of fixed assets for the period ended September 30, 2011 and 2010 was determined as follows:
30 September 2011/ September 30, 2011 Hasil penjualan Nilai buku bersih
30 September 2010/ September 30, 2010
20,159 (1,543)
29,825 (17,170)
18,616
12,655
Halaman 5/23
Page
Proceeds of sale Net book value
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
8. FIXED ASSETS (continued)
ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan yang dibebankan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 dialokasikan sebagai berikut: 30 September 2011/ September 30, 2011 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
The depreciation charge for the period ended September 30, 2011 and 2010 was allocated as follows: 30 September 2010/ September 30, 2010
328,137 60,124 68,299
283,299 Cost of goods sold 63,707 Selling expenses 36,684 General and administrative expenses
456,560
383,690
Grup mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama dan PT Adira Sarana Armada untuk alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga sampai dengan lima tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal. Saldo nilai kini atas pembayaran sewa minimum berkaitan dengan alat transportasi sebesar Rp67,3 miliar (31 Desember 2010: Rp87,2 miliar).
The Group entered into finance lease agreements with PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama and PT Adira Sarana Armada covering transportation equipment with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates. The remaining balance of present value of minimum lease payments relating to the transportation equipment is Rp67.3 billion (December 31, 2010: Rp87.2 billion).
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$2,0 miliar pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (Catatan 6).
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$2.0 billion as at September 30, 2011 and December 31, 2010 (Note 6).
Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$21,9 juta dan Rp1,37 miliar pada tanggal 30 September 2011 (31 Desember 2010: US$31,4 juta dan Rp1,39 miliar).
Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risks insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$21.9 million and Rp1.37billion as at September 30, 2011 (December 31, 2010: US$31.4 million dan Rp1.39 billion).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Grup memiliki tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku.
The Group has parcels of land with Building Utilisation Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates.
Halaman 5/24
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
9. GOODWILL
GOODWILL Goodwill pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011/ September 30, 2011 Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Penurunan nilai Nilai buku bersih
Goodwill as at September 30, 2011 and December 31, 2010 is as follow: 31 Desember 2010/ December 31, 2010
379,952 (142,632) (187,896)
379,952 (142,632) -
49,424
237,320
Cost Accumulated amortisation Impairment Net book value
10. TRADE AND OTHER PAYABLES
10. HUTANG USAHA DAN LAINNYA 30 September 2011/ September 30, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
843,920
583,686
Third parties
549,768
490,831
Related parties (Note 20)
1,393,688
1,074,517
Total
Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 20) Jumlah
Hutang usaha dan lainnya - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, saos, bahan pembungkus dan biaya marketing.
Trade and other payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobacco, flavour, wrapping materials and marketing expenditure.
Analisis umur hutang usaha dan lainnya adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade and other payables is as follows:
30 September 2011/ September 30, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
1,132,197
1,017,416
105,878 61,332 24,358 69,923
42,185 1,975 869 12,072
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Jumlah
1,393,688
1,074,517
Total
11. TAXATION
11. PERPAJAKAN a.
a.
Hutang pajak 30 September 2011/ September 30, 2011
Taxes payable
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain
257,169 444,941 264,747
254,203 590,376 228,767
Corporate Income Tax Value Added Tax Others
Jumlah
966,857
1,073,346
Total
Halaman 5/25
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAXATION (continued)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
b.
Beban/(manfaat) pajak penghasilan
Income tax expense/(benefit)
30 September 2011/ September 30, 2011
30 September 2010/ September 30, 2010
Perusahaan Kini Tangguhan
2,106,357 14,925
1,547,659 5,656
The Company Current Deferred
Jumlah
2,121,282
1,553,315
Total
Anak perusahaan Kini Tangguhan
12,420 2,112
92,518 20,176
Subsidiaries Current Deferred
Jumlah
14,532
112,694
Total
Konsolidasi Kini Tangguhan
2,118,777 17,037
1,640,177 25,832
Consolidated Current Deferred
Jumlah
2,135,814
1,666,009
Total
The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and the Company’s estimated taxable income for the years ended September 30, 2011 and 2010 is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011/ September 30, 2011 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Dikurangi Rugi/(Laba) anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Liabilitas imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian Amortisasi biaya ditangguhkan Aset tetap Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan
30 September 2010/ September 30, 2010
8,092,813
6,284,662
248,529
(264,890)
(8,838)
586
8,332,504
6,020,358
Profit before income tax per consolidated statements of comprehensive income Less Loss/(Profit) of subsidiaries before income tax Shares of results of associates Profit before income tax attributable to the Company
Temporary differences 77,960 Post-employment benefit obligations
69,704 (38,192) (19,070) (72,140)
35,783 Accrued expenses and provisions (11,977) Amortisation of deferred charges (124,389) Fixed assets Permanent differences
237,988
243,141
(83,711) (1,662)
(49,129) (1,109)
8,425,421 Halaman 5/26
6,190,638 Page
Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAXATION (continued)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
b.
Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Perhitungan pajak penghasilan periode berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Income tax expense/(benefit) (continued) The computations of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows:
30 September 2011/ September 30, 2011
30 September 2010/ September 30, 2010
Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan
2,106,357 12,420
1,547,659 92,518
Income tax expense - current The Company Subsidiaries -
Jumlah
2,118,777
1,640,177
Total
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan
1,841,410 20,198
1,418,325 81,454
Less payments of income taxes The Company Subsidiaries -
Jumlah
1,861,608
1,499,779
Total
Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan
264,947 (7,778)
129,334 11,064
Corporate income tax payables The Company Subsidiaries -
Jumlah
257,169
140,398
Total
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi adalah sebagai berikut: 30 September 2011/ September 30, 2011 Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 8,332,504 Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi
The reconciliations between the income tax expense by applying the applicable tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statement of comprehensive income are as follows: 30 September 2010/ September 30, 2010
2,083,126
6,020,358
Profit before income tax attributable to the Company
1,505,089
Tax calculated at applicable tax rate Tax effect of permanent differences:
59,498
60,785
Income already subjected to final tax (12,282) Interest (277) Rent -
(20,927) (415) 2,121,282 14,532
2,135,814 Halaman 5/27
Non-deductible expenses
Page
1,553,315 112,694
Income tax The Company Subsidiaries -
1,666,009
Income tax expense per consolidated statements of comprehensive income
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAXATION (continued)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
b.
Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Rincian beban/(manfaat) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: 30 September 2011/ September 30, 2011 Perusahaan - Aset tetap - Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian - Amortisasi biaya ditangguhkan - Liabilitas imbalan pasca-kerja
c.
Income tax expense/(benefit) (continued) The details of income tax expense/(benefit) deferred are as follows:
30 September 2010/ September 30, 2010
18,035
The Company Fixed assets -
31,097
9,548 4,768 (17,426)
(8,945) Accrued expenses and provisions 2,994 Amortisation of deferred charges (19,490)Post-employment benefit obligations -
Anak perusahaan
14,925 2,112
5,656 20,176
Subsidiaries
Jumlah
17,037
25,832
Total
c.
Pajak penghasilan tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011/ September 30, 2011
121,617
- Liabilitas imbalan pasca-kerja - Beban tangguhan - Aset tetap
124,035 (16,900) (202,518)
Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih
The deferred tax assets and liabilities as at September 30, 2011 and December 31, 2010 are as follows: 31 Desember2010/ December 31, 2010 The Company
Perusahaan Aset/(liabilitas) pajak tangguhan - bersih - Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian
Jumlah
Deferred income tax
Deferred tax assets/(liabilities) - net 131,165 Accrued expenses and provisions Post-employment benefit 106,609 obligations (12,132) Deferred charges (184,483) Fixed assets -
26,234 551
41,159
Total
1,378
Subsidiaries Deferred tax assets - net
Liabilitas pajak tangguhan bersih
(12,637)
(11,352)
Konsolidasi Aset pajak tangguhan - bersih
26,785
42,537
Liabilitas pajak tangguhan bersih
(12,637)
(11,352)
Deferred tax liabilities - net Consolidated Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net
12. EXCISE TAX PAYABLE
12. HUTANG CUKAI Hutang cukai merupakan hutang yang timbul dari pembelian pita cukai.
Halaman 5/28
Excise tax payable represents payables arising from the purchase of excise stamps.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SHARE CAPITAL
13. MODAL SAHAM Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham/ Shareholders
The Company’s shares have a par value of Rp100 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at September 30, 2011 and December 31, 2010 are as follows:
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,303,168,205 79,831,795
98.18 1.82
430,317 7,983
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
14. SEGMENT INFORMATION
14. INFORMASI SEGMEN Management berpendapat bahwa Grup memiliki satu segmen usaha, yaitu industri dan perdagangan rokok, karena penjualan dan aset segmen usaha tersebut merupakan masing-masing 99,8% dan 96,3% dari total penjualan bersih dan aset konsolidasian Grup (31 Desember 2010: 99,4% dan 97,1%; 30 September 2010: 98,7% dan 96,8%).
Management is of the view that the Group operates in one operating segment, i.e. manufacturing and distribution of cigarettes, given that sales and assets of this segment represented 99.8% and 96.3% of the total consolidated net sales and assets of the Group respectively (December 31, 2010: 99.4% and 97.1%; September 30 2010: 98.7% and 96.8%).
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran modal Grup dari usaha di dalam negeri, pada tahun 2011, masing-masing mencerminkan 99,4%, 99,4%, 98,0% dan 100% dari jumlah penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran konsolidasi (30 September 2010: 98,7%, 98,7%, 96,8% dan 100%).
The Group’s net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure in Indonesia in 2011, represents 99.4%, 99.4%, 98.0% dan 100% of total consolidated net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure, respectively (September 30, 2010: 98.7%, 98.7%, 96.8% dan 100%).
15. COST OF GOODS SOLD
15. BEBAN POKOK PENJUALAN 30 September 2011/ September 30, 2011
30 September 2010/ September 30, 2010
Beban produksi Pita cukai Persediaan barang jadi dan barang dagangan awal periode Pembelian barang dagangan Persediaan barang jadi dan barang dagangan akhir periode
6,820,109 14,988,200
5,735,185 12,278,877
(1,538,619)
Production costs Excise tax Beginning balance of finished goods 2,035,117 and merchandise inventory 4,374,760 Purchases of merchandise inventory Ending balance of finished goods (2,264,431) and merchandise inventory
Beban pokok penjualan rokok Beban pokok penjualan lainnya
27,315,606 13,139
22,159,508 10,191
Cost of goods sold for cigarettes Cost of other sales
Jumlah
27,328,745
22,169,699
Total
1,964,072 5,081,844
Tidak ada pembelian dari pihak tertentu dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi selain pembelian dari PT Philip Morris Indonesia (Catatan 20).
Halaman 5/29
There were no purchases from any party exceeding 10% of the consolidated net sales other than purchases from PT Philip Morris Indonesia (Note 20).
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. OPERATING EXPENSES
16. BEBAN USAHA
Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 18) Jasa manajemen (Catatan 20) Pengangkutan dan distribusi Sewa Penyusutan Honorarium tenaga ahli Perjalanan dinas Dana pensiun Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20 miliar) Jumlah
30 September 2011/ September 30, 2011
30 September 2010/ September 30, 2010
893,623
838,639
619,314 340,446 234,961 107,966 60,124 49,145 40,786 40,469
571,144 318,111 161,809 85,032 63,707 20,362 33,775 23,654
126,189
191,933
Selling Advertising and promotion Salaries, wages and employee benefits (Note 18) Management services (Note 20) Transportation and distribution Rent Depreciation Professional fees Travelling expense Pension fund Others (less than Rp20 billion each)
2,513,023
2,308,166
Total
Umum dan administrasi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 18) Penyusutan Honorarium tenaga ahli Biaya EDP Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20 miliar)
305,481 68,299 48,088 28,472 20,126
295,814 36,684 37,074 17,395 21,365
117,381
155,196
General and administrative Salaries, wages, and employee benefits (Note 18) Depreciation Professional fees EDP expense Travelling expense Others (less than Rp20 billion each)
Jumlah
587,847
563,528
Total
3,100,870
2,871,694
Total operating expenses
Jumlah beban usaha
17. FINANCING COSTS
17. BEBAN PEMBIAYAAN
Beban bunga Pinjaman bank Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 20) Jumlah Lain-lain Jumlah beban pembiayaan
30 September 2011/ September 30, 2011
30 September 2010/ September 30, 2010
1,207 6,193
12,297 10,254
Interest expense Bank borrowings Obligations under finance leases
44
305
Short-term borrowings related party (Note 20)
7,444 8,489
22,856 4,933
Total Others
15,933
27,789
Total financing costs
Halaman 5/30
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
18. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA Program pensiun
Pension plan
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIAF (DPLK AIAF). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima karyawan ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan anak perusahan tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,50% dari gaji karyawan atau Rp48,2 miliar untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (30 September 2010: Rp44,4 miliar).
On April 1, 2008, the Company established a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIAF (DPLK AIAF). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by an employee is determined based on the contribution paid by the employer and the employee and the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries’ contribution to the defined contribution pension plan is 8.50% of the employee’s basic salary or Rp48.2 billion for the period ended September 30, 2011 (September 30, 2010: Rp44.4 billion).
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun
Post-employment benefits not covered by a pension plan
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan UndangUndang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan atas karyawankaryawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program.
Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan referred to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan.
Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Towers Watson Purbajaga, aktuaris independen berdasarkan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Towers Watson Purbajaga, an independent actuary using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian
2011
2010
9.50% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
10.75% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
Rincian beban imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian/(keuntungan) bersih yang diakui aktuarial pada tahun berjalan Jumlah beban
Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
The details of the post-employment benefit expenses not covered by the pension plan were as follows:
30 September 2011/ September 30, 2011
30 September 2010/ September 30, 2010
27,943 35,896 69,778
26,890 38,530 8,495
Current service cost Interest cost Past service cost
521
Net actuarial losses/(gains) recognised during the year
74,436
Total expense
(1,315) 132,302 Halaman 5/31
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
18. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut: 30 September 2011/ September 30, 2011
The movements in post-employment obligations were as follows:
benefit
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Saldo awal tahun Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran imbalan kepada karyawan
432,642
363,398 Balance at the beginning of the year
132,302
99,501
(61,721)
(30,257)
Saldo akhir tahun
503,223
432,642
Post-employment benefit expense Payments to employees Balance at the end of the year
19. DIVIDENDS
19. DIVIDEN 2011
2011
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Mei 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen tunai sebesar Rp7,19 triliun atau Rp1.640,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari Rp6,42 triliun laba bersih tahun buku 2010 dan Rp0,77 triliun dari laba ditahan sampai dengan tahun buku 2009 dimana:
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 18, 2011, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp7.19 trillion or Rp1,640.0 (full Rupiah) per share from Rp6.42 trillion of the net income of 2010 Financial Year and Rp0.77 trillion from the 2009 retained earning in which:
- Rp4,87 triliun atau Rp1.110,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 24 Juni 2011; - Rp1,18 triliun atau Rp270,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 29 September 2011; - Rp1,14 triliun atau Rp260,0 (Rupiah penuh) akan dibagikan dalam satu tahap atau lebih dimana besaran, jadwal dan tata cara distribusinya dikuasakan kepada Direksi Perusahaan.
- Rp4.87 trillion or Rp1,110.0 (full Rupiah) per share paid on June 24, 2011; - Rp1.18 trillion or Rp270.0 (full Rupiah) per share paid on September 29, 2011;
2010
2010
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembayaran dividen tunai sebesar Rp6,68 triliun atau Rp1.525,0 (Rupiah penuh per saham yang berasal dari Rp5,1 triliun laba bersih tahun buku 2009 dan Rp1,6 triliun dari laba ditahan sampai dengan tahun buku 2008, yang telah dibagikan sebagai berikut:
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on June 18, 2010, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp6.68 trillion or Rp1,525.0 (full Rupiah) per share from Rp5.1 trillion of the net income of 2009 Financial Year and Rp1.6 trillion from the 2008 retained earning, which was distributed as follows:
- Rp2,69 triliun atau Rp615,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 29 September 2010; - Rp3,99 triliun atau Rp910,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 18 Januari 2011.
Halaman 5/32
- Rp 1.14 trillion or Rp260.0 (full Rupiah) per share will be distributed in one or more phases, in which the amount, schedule and procedure of the distribution is delegated to the Directors of the Company.
- Rp2.69 trillion or Rp615.0 (full Rupiah) per share paid on September 29, 2010; - Rp3.99 trillion or Rp910.0 (full Rupiah) per share paid on January 18, 2011.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
20. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan metode perhitungan harga cost plus.
The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties which have been priced using a cost plus method.
Sifat transaksi material dan hubungan istimewa
Nature of material transactions and relationship with related parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
PT Philip Morris Indonesia
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
- Penjualan bahan kemasan rokok/Sales of cigarette packaging materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Pembelian mesin dan suku cadang/ Purchase of machinery and spare parts - Pendapatan jasa manajemen/Management services income - Pendapatan jasa teknis/Technical services income
Philip Morris Products SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
-
Penjualan rokok/Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/Technical services income for product development - Pembelian bahan material/Purchase of raw materials
Philip Morris International Management SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
-
Philip Morris Service SA (sebelumnya dikenal sebagai/previously known as Philip Morris Management Services SA)
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa manajemen/Management services charges
Philip Morris International IT Service Center SARL
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa teknis/Technical service charges
Halaman 5/33
Page
Penjualan rokok/Sales of cigarettes products Pembelian tembakau/Purchase of tobacco Penjualan tembakau/Sales of tobacco Biaya jasa manajemen/Management service charges - Pendapatan jasa teknis/Technical services income
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sifat transaksi material dan hubungan istimewa (lanjutan)
Nature of material transactions and relationship with related parties (continued)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Philip Morris Information Services Limited
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa teknis/Technical services charges - Pendapatan jasa teknis/Technical services income
Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Penjualan rokok/Sales of cigarettes products - Penjualan material/Sales of raw materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spare parts - Pembelian tembakau, saos dan flavor/Purchase of tobacco, sauce and flavour
Philip Morris Finance SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembiayaan/Financing
Philip Morris Korea Inc.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan tembakau/Sales of tobacco
Philip Morris Vietnam SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa services income
Philip Morris Ukraine
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spareparts
Philip Morris Global Services Inc.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa manajemen/Management service charges
Philip Morris Limited Moorabin
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan rokok/Sales of cigarettes - Biaya jasa teknis/Technical service charges
Vinataba Philip Morris Limited
Perusahaan asosiasi/Associated company
- Penjualan rokok/Sales of cigarettes
Halaman 5/34
Page
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
teknis/Technical
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
20. RELATED PARTY INFORMATION (continued) Nature of material transactions and relationship with related parties (continued)
Sifat transaksi material dan hubungan istimewa (lanjutan)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
Philip Morris Brasil Industrial
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan mesin/Sales of machinery
Intertaba S.P.A., (Zola Bologna)
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian mesin cadang/Purchase of spareparts
Godfrey Philips (India) Ltd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
dan suku machinery and
- Pembelian tembakau/Purchase of tobacco
Transaksi hubungan istimewa yang material
Significant transactions with related parties
Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut:
The details of transactions with related parties are as follows:
30 September 2011/ September 30, 2011
30 September 2010/ September 30, 2010 Trade transactions
Transaksi usaha Penjualan PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris Limited Moorabin Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pembelian PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Limited Moorabin Godfrey Philips (India) Ltd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
83,429
62,587
64,140 22,787 21,570 14,322 6,940 5,129 1,368
31,652 3,298 1,946 13,487 879
219,685
113,849
0.57%
0.36%
4,865,239
4,236,141
51,282 4,306 3,964 1,034 644
31,815 11,318 437 18,145 77
4,926,469
4,297,933
12.85%
13.72%
Halaman 5/35
Page
Sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris Limited Moorabin Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated net sales Purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Limited Moorabin Godfrey Philips (India) Ltd. Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated net sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Significant (continued)
Transaksi hubungan istimewa yang material (lanjutan) 30 September 2011/ September 30, 2011
transactions
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Biaya jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Philip Morris Global Services Inc. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Beban pembiayaan Philip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pendapatan jasa dan lainnya Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Brasil Industrial Philip Morris Korea Inc. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
related
parties
30 September 2010/ September 30, 2010 Other transactions
Transaksi lainnya Pembelian lainnya PT Philip Morris Indonesia Intertaba S.P.A., (Zola Bologna) Philip Morris Ukraine Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
with
1,252 1,114 -
2,734 27
2,366
2,761
0.01%
0.01%
Other purchases PT Philip Morris Indonesia Intertaba S.P.A., (Zola Bologna) Philip Morris Ukraine Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated net sales
297,125 182,086
299,673 105,974
35,347
39,900
34,577 12,657 6,514 2,685 1,099 10
25,812 18,064 13,087 2,929 8,560
Service charges and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd Philip Morris Products SA Philip Morris Global Services Inc. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
377
46
Others (below Rp1.0 billion)
572,477
514,045
1.49%
1.64%
As a percentage of the consolidated net sales
44
305
Financing costs Philip Morris Finance SA
0.00%
0.00%
As a percentage of the consolidated net sales
100,743
32,266
63,310 18,295 15,719
75,848 479 15,515
15,304 1,721 125 993
2,638 317
216,210
127,063
0.56%
0.41%
Halaman 5/36
Page
Service income and others Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Brasil Industrial Philip Morris Korea Inc. Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated net sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Significant (continued)
Transaksi hubungan istimewa yang material (lanjutan)
Penghasilan bunga PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Finance SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
transactions
30 September 2011/ September 30, 2011
30 September 2010/ September 30, 2010
1,020 67 -
6,769 94 3,015
1,087
9,878
0.00%
0.03%
with
related
parties
Interest income PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Finance SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. As a percentage of the consolidated net sales
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa
Account balances with related parties
Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of balances from related parties are as follows:
30 September 2011/ September 30, 2011 Piutang usaha Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Korea Inc. Philip Morris Brazil Industrial Philip Morris Service SA Philip Morris Limited Moorabin Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap aset konsolidasi Piutang lainnya Philip Morris Finance SA Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Service SA Philip Morris Vietnam SA Philip Morris Products SA Philip Morris Information Services Limited Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap aset konsolidasi
31 Desember 2010/ December 31, 2010
21,078 15,863 9,445 6,877 4,489
20,772 8,396 769 1,553 -
4,315 3,998 2,507 2,170 714
1,475 724 859 175
71,456
34,723
0.42%
0.17%
149,675
91,227
-
9,218 3,924 2,402 1,915 1,901 1,736
-
1,011 1,255
149,675
114,589
0.89%
0.56%
Halaman 5/37
Page
Trade receivables Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Korea Inc. Philip Morris Brazil Industrial Philip Morris Service SA Philip Morris Limited Moorabin Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated assets Other receivables Philip Morris Finance SA Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Services SA Philip Morris Vietnam SA Philip Morris Products SA Philip Morris Infromation Services Limited Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated assets
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sampoerna International Pte. Ltd. dan Sampoerna Packaging Asia Pte., anak perusahaan di Singapura, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris Finance SA.
Sampoerna International Pte. Ltd. and Sampoerna Packaging Asia Pte., subsidiaries in Singapore, provided intercompany loans to Philip Morris Finance SA.
Jumlah saldo piutang adalah sebesar US$16,5 juta/setara dengan Rp149,7 miliar (31 Desember 2010: US$10,1 juta/setara dengan Rp91,2 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga antara 0,05%-0,13% (31 Desember 2010: 0,09%-0,38%).
The outstanding intercompany loan amounted to US$16.5 million/equivalent to Rp149.7 billion (December 31, 2010: US$10.1 million/equivalent to Rp91.2 billion) and bore annual interest rates of 0.05%0.13% (December 31, 2010: 0.09%-0.38%).
30 September 2011/ September 30, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
484,809
340,910
42,650 14,099
82,149 25,075
4,546
3,257
3,062
7,549
602
21,915 6,357 2,681 938
549,768
490,831
6.98%
4.76%
Hutang usaha dan lainnya PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Lain-lain (di bawah Rp 1,0 miliar) Persentase terhadap liabilitas konsolidasi
As a percentage of the consolidated liabilities
21. SIGNIFICANT AGREEMENTS
21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
Trade and other payables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Others (below Rp 1.0 billion)
Sehubungan dengan diberlakukannya perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan merestrukturisasi kegiatan usaha produksi rokok di Malaysia melalui PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) dan anak perusahaannya.
a.
Perusahaan mengalihkan produksi rokok untuk pasar Malaysia yang dilakukan oleh SJL ke Perusahaan di Indonesia. Dengan pengalihan ini, Perusahaan menutup kegiatan produksi rokok SJL di Malaysia pada bulan Maret 2010, yang diikuti oleh terminasi karyawan SJL.
Halaman 5/38
With the implementation of the ASEAN Free Trade Area (AFTA) effective from January 1, 2010, the Company has restructured the cigarette operations in Malaysia through its subsidiary PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) and its subsidiary. The Company has moved the manufacture of the cigarettes for Malaysian market from SJL to the Company in Indonesia. As part of this plan, the Company closed down SJL' s cigarette production in Malaysia in March 2010, followed by the termination of SJL' s employees.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
b.
c.
21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pada tanggal 27 Mei 2011, Perusahaan telah melakukan penjualan merek dagang untuk pasar Malaysia kepada Phillip Morris Products S.A ("PMPSA") (afiliasi dari pemegang saham utama perusahaan) sebesar Rp297,2 miliar. Sebagai hasilnya Perusahaan mengakui laba dari penjualan merek dagang tersebut sebesar Rp297,2 miliar sebagai bagian dari penghasilan/(beban) lainnya. Perusahaan juga telah menurunkan nilai goodwill sebesar Rp187,9 miliar.
On May 27, 2011, the Company sold the trademark for the Malaysian market to Philip Morris Products SA ("PMPSA") (an affiliate of the Company' s ultimate shareholder) for Rp297.2 billion. As a result the Company recognized gain from sale of trademark of Rp297.2 billion as part of other income/(expenses). The Company has also written down goodwill of Rp187.9 billion.
Transaksi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
This transaction has no significant impact to the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries.
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar.
b. On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Company’s total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price.
Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan memiliki uang muka sejumlah Rp1,7 triliun (31 Desember 2010: Rp1,1 triliun) untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit.
As at September 30, 2011, the Company had advanced Rp1.7 trillion (December 31, 2010: Rp1.1 trillion) for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by a Standby Letter of Credit.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu bervariasi antara satu sampai dengan tiga tahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.
c.
Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp1.1 trillion for the nine months ended September 30, 2011 (September 30, 2010: Rp872.0 billion), are included within cost of production.
Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS masing-masing sebesar Rp1,1 triliun untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (30 September 2010: Rp872,0 miliar), termasuk dalam biaya produksi. d.
Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihak-pihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok, mesin dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi merek dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan. Halaman 5/39
The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements vary from one to three years and are extendable based on mutual agreement by both parties.
d.
Page
The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials, machinery and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
e.
f.
21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Transaksi hubungan istimewa di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006.
The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders’ General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006.
Pada tanggal 10 Januari 2005, Panamas menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh tahun sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia, berlaku sejak tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015.
e. On January 10, 2005, Panamas entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten years as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesia‘s cigarette products in Indonesia, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015.
Pada tanggal 22 Desember 2009, perjanjian distribusi diatas telah dirubah dengan mengalihkan seluruh hak dan kewajiban Panamas sebagai distributor tunggal kepada Perusahaan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2010.
On December 22, 2009, the distribution agreement was amended by assigning all Panamas’s rights and obligations as the sole distributor to the Company effective from January 1, 2010. f.
PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama 20 tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005. Persentase pendapatan TD terhadap penjualan konsolidasi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebesar 0,06%.
PT Taman Dayu (TD) has a 20 year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005. TD revenue as a percentage of the consolidated revenue for the nine months ended September 30, 2011 and 2010 was 0.06%.
22. COMMITMENTS
22. KOMITMEN
a. Purchase of fixed assets
a. Pembelian aset tetap
As at September 30, 2011, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp39.25 billion (September 30, 2010: Rp72.07 billion).
Pada tanggal 30 September 2011, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp39,25 miliar (30 September 2010: Rp72,07 miliar).
b. Rent
b. Sewa
The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows:
Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewamenyewa biasa adalah sebagai berikut: 2011
2010
Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun
122,131
77,483
301,720
131,031
Not later than 1 year More than 1 year and up to 5 years
Jumlah
423,851
208,514
Total
Halaman 5/40
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
23. STANDAR AKUNTANSI Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi yang mungkin relevan terhadap Grup, dengan ringkasan sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards which may be applicable to the Group, as follows:
-
-
17 standar dan 10 interpretasi yang berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Halaman 5/41
17 standards and 10 interpretations applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2012.
The Group is still evaluating the possible impact of these standards on the consolidated financial statements.
Page