PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI 2009 DAN 2008/ JUNE 30, 2009 AND 2008
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2009
2008 ASSETS
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Biaya dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar
2,177,421 455,688 14,447 416,117 137,403 8,038,910 374,492 512,014 185,322
4,277,064 173,577 294,091 205,163
Jumlah aset tidak lancar
5,020,154
48,324 21,935
17,331,968
9,644,878
Total current assets
47,816 19,963
Non-current assets Deferred tax assets Investments in shares
4,239,656 179,500 331,938 154,937
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,899,113 in 2009 (2008: Rp1,559,662) Land for development Goodwill - net Other assets - net
4,973,810
Total non-current assets
14,618,688
TOTAL ASSETS
403,013 6,601
22 23 22 6 24
12 7
8 9
16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1
419,351 126,869 7,797,713 407,059 157,947
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco Prepaid expenses and other assets
326,325
12,311,814
Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.899.113 pada tahun 2009 (2008: Rp1.559.662) Tanah untuk pengembangan Goodwill - bersih Aset lainnya - bersih
JUMLAH ASET
4,23 5,23
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2009
2008 LIABILITIES
KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak dan cukai Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Hutang dividen Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban jangka pendek
333,632 436,144
226,465 244,463
22 11,23
210,830 297,491
22 23
82,811 45,724 3,513,090
22 12
130,284 43,149 3,577,106
883,982 2,629,800
13,23 21
635,076 1,709,370
999,875 60,525
14
8,985,583
55,839
Accrued expenses and provisions Dividend payable Long-term debts maturing in one year Bonds payable Obligations under finance leases -
7,130,073
Total current liabilities
999,375 119,417 55,704 215,056
Non-current liabilities Deferred tax liabilities Long-term debts Bonds payable Obligations under finance leases Deferred revenue Post-employment benefit obligations
429,059
1,402,157
Total non-current liabilities
3,114
3,234
MINORITY INTEREST
Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Pendapatan ditangguhkan Kewajiban imbalan pasca-kerja
89,156 51,771 253,578
Jumlah kewajiban jangka panjang HAK MINORITAS
10
Current liabilities Short-term borrowings Third parties Related party Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes and excise tax payables
34,554
12 14
12,605
20
EQUITY Share capital
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
90,000 6,742,429
90,000 4,918,650
Cumulative translation adjustments Difference in equity transactions of subsidiaries Retained earnings Appropriated Unappropriated -
Jumlah ekuitas
7,914,212
6,083,224
Total equity
17,331,968
14,618,688
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
438,300 42,077
Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital
15
631,127
623,918
(29,721)
(29,721)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR SIX MONTHS ENDED JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar) Catatan/ Notes
2009
2008
Penjualan bersih
18,663,597
Beban pokok penjualan
13,090,417 8,16,17,22
Laba kotor
5,573,180
Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi
1,437,471 387,064
Jumlah beban usaha
1,824,535
Laba operasi
3,748,645
(Beban)/penghasilan lainnya Laba penjualan aktiva tetap Penghasilan bunga Beban pembiayaan Amortisasi goodwill Beban kurtailmen dari pergantian program pensiun Lain-lain - bersih Beban lainnya - bersih Bagian (rugi)/laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan
16,22
8,18,20,22
16
16,697,005
Net sales
12,020,109
Cost of goods sold
4,676,896
Gross profit
1,283,877 335,631
Operating expenses Selling General and administrative
1,619,508
Total operating expenses
3,057,388
Operating income
38,851 27,597 (90,663) (18,923)
22 19 9
4,512 11,785 (57,796) (18,923)
11,885
20 3
(145,391) 18,906
Other (expenses)/income Gain on sale of fixed assets Interest income Financing costs Goodwill amortisation Curtailment impact on pension plan changes Miscellaneous - net
(186,907)
Other expenses - net
(153)
Share of (losses)/results of associates
(31,253) 409
7,16
3,717,801
2,870,328 12
Profit before income tax Income tax expense/(benefit) Current Deferred -
Beban/(manfaat) pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
1,160,785 33,158
Beban pajak penghasilan - bersih
1,193,943
904,922
Income tax expense - net
Laba konsolidasi sebelum hak minoritas
2,523,858
1,965,406
Consolidated profit before minority interest
775
622
Minority interest
2,523,083
1,964,784
Net income
Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham
916,838 (11,916)
Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 448 4,383,000,000 shares
576
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR SIX MONTHS ENDED JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2008
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
438,300
42,077
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
Penerapan prospektif atas PSAK No.16
-
-
Laba bersih
624,320 (402) -
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transactions of subsidiaries
Selisih penilaian kembali aset tetap/ Fixed assets revaluation reserve
(29,721) -
Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated
Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated
16
90,000
6,898,550
-
-
-
-
16
(16)
Jumlah/ Total Equity
8,063,542 (402)
Balance at January 1, 2008 Cumulative translation adjustments
- Prospective adjustment on PSAK No.16
-
-
-
-
-
-
1,964,784
1,964,784
-
-
-
-
-
-
(3,944,700)
(3,944,700)
Saldo 30 Juni 2008
438,300
42,077
623,918
(29,721)
-
90,000
4,918,650
6,083,224
Balance at June 30, 2008
Saldo 1 Januari 2009
438,300
42,077
658,094
(29,721)
-
90,000
8,047,896
Balance at January 1, 2009
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
-
-
-
-
Laba bersih
-
-
-
-
-
-
2,523,083
2,523,083
-
-
-
-
-
-
(2,629,800)
(2,629,800)
438,300
42,077
631,127
-
90,000
6,742,429
7,914,212
Dividen
Dividen Saldo 30 Juni 2009
21
21
(26,967)
(29,721)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
6,849,146
(26,967)
Net income Dividends
Cumulative translation adjusments Net income Dividends Balance at June 30, 2009
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Halaman 3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR SIX MONTHS ENDED JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah) Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada - Pemasok - Karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari - pinjaman jangka pendek - pembayaran piutang hubungan istimewa Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Sewa pembiayaan Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Peningkatan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode
Catatan/ Notes
2009
Cash flows from operating activities 18,504,298 Cash receipts from customers Cash payments to (5,215,549) Suppliers (921,019) Employees (8,778,875) Taxes and excise tax (102,506) Financing costs 11,785 Interest income 6,369 Other operating activities
20,062,211 (6,065,648) (1,000,087) (9,539,836) (83,775) 27,597 (13,512) 3,386,950
3,504,503 7,995
(299,728) (247,649)
Cash flows from financing activities Proceeds from 5,468,752 short-term borrowings payment of loan to related party Repayments of (6,185,627) Short-term borrowings (27,245) Finance leases -
3,138,290 44,132 (3,138,290) (36,471) (482,130)
21
(474,469) 2,664,832 (487,411)
Jumlah
2,177,421
10,890
(2,235,330)
Dividends paid to shareholders
(110,937)
Intercompany loan
(3,090,387)
Net cash flows used in financing activities
(301,400)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
401,260
2,177,421
2,177,421 -
Net cash flows provided from operating activities
Cash flows from investing activities Proceeds from sale of fixed assets Payments for purchases of (723,511) fixed assets Net cash flows used in (715,516) investing activities
52,079
Kas dan setara kas pada akhir periode terdiri dari - Kas dan setara kas - Cerukan
Transaksi non kas Kapitalisasi beban pembiayaan ke aset dalam penyelesaian Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
2008
99,860
4 10
326,325 (226,465)
Cash and cash equivalents at the beginning of the period Cash and cash equivalents at the end of the period Cash and cash equivalents at the year end comprises Cash and cash equivalents Overdraft -
99,860
Total
8,19
58,441
8
43,227
Non-cash transactions Capitalisation of financing costs to construction in progress Acquisition of fixed assets using finance leases
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 4
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM
GENERAL INFORMATION
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 254 tanggal 26 Juni 2008 dalam rangka menyesuaikan dengan UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-78005.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the “Company”), was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Deed of Establishment of the Company was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 254 of Sutjipto, S.H., dated June 26, 2008 in order to comply with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. This Articles of Association amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU78005.AH.01.02.Year 2008 dated October 24, 2008.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta.
Pada tanggal 30 Juni 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersamasama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 28.600 orang karyawan tetap (2008: 29.150 orang).
As at June 30, 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the “Group”) had approximately 28,600 permanent employees (2008: 29,150 employees).
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksitransaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:
In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange (previously known as Jakarta and Surabaya Stock Exchange) at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:
Halaman 5/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
Tahun/ Year 1994
GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions
Keterangan/ Description Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares
450,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share
900,000,000
Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share
928,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share
4,640,000,000
Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares
4,500,000,000
2002
Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares
4,391,869,500
2004
Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares
4,383,000,000
1996
1999
2001
Pada tanggal 30 Juni 2009, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
As at June 30, 2009, the Company’s Commissioners and Directors are as follows: Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Angky Camaro(*) Matteo Lorenzo Pellegrini Ekadharmajanto Kasih (**) Phang Cheow Hock (**) Douglas Walter Werth
Eunice Carol Hamilton
Direksi: Presiden Direktur Direktur
(*) (**) (***) (****)
Directors: President Director Directors
John Gledhill Yos Adiguna Ginting Kevin Douglas Click(***) Paul Janelle (****) Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh (*) (**) (***) (****)
Meninggal pada 22 Juni 2009 Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen Sampai dengan tanggal 1 Agustus 2009 Efektif sejak tanggal 1 Agustus 2009
Halaman 5/2
Page
Passed away on June 22, 2009 Act as Independent Commissioners Until August 1, 2009 Effective as of August 1, 2009
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan adalah sebagai berikut:
2.
GENERAL INFORMATION (continued) The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company are listed below:
Domisili/ Domicile
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2009 2008
Jumlah aset/ Total assets 2009 2008
Nama perusahaan/ Company name
Kegiatan usaha/ Business activity
PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas
Distribusi rokok/ Cigarette distribution
Indonesia
1989
99.9
99.9
1,352,132
851,632
PT Sampoerna Printpack
Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging
Indonesia
1989
100.0
100.0
693,207
588,988
PT Handal Logistik Nusantara
Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing
Indonesia
1989
100.0
100.0
123,417
115,303
PT Asia Tembakau
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2002
100.0
100.0
150,989
136,909
PT Sampoerna Air Nusantara
Jasa transportasi udara/ Air transportation
Indonesia
1989
100.0
100.0
87,223
101,981
PT Union Sampoerna Dinamika
Investasi saham pada perusahaan lain/ Equity holdings
Indonesia
2005
100.0
100.0
45,318
78,118
PT Taman Dayu
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
1990
100.0
100.0
211,973
240,690
PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd.
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Malaysia
1998
100.0
100.0
228,189
268,862
Sampoerna International Pte. Ltd.
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Singapura/Singapore
1995
100.0
100.0
23,662
38,445
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 29 Juli 2009.
The Group’s consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on July 29, 2009.
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, which are set out in the Statements of Financial Accounting Standards and The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company.
Halaman 5/3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan konsolidasi
laporan
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES(continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar.
The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative instruments which are valued at fair value.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang. Manajemen menyimpulkan, berdasarkan penilaian atas resiko-resiko (jika ada) seperti resiko kredit, likuiditas, pendanaan, pasar dan penawaran, bahwa asumsi kelangsungan usaha ini telah sesuai.
The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on management’s knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge, and current expectations of future events and actions. Management has concluded, based on assessment on risks (if any) around credit, liquidity, funding, market and supply risks, the going concern basis is appropriate.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Halaman 5/4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Akuntansi Grup
ACCOUNTING
Group accounting
(1) Subsidiaries
(1) Anak perusahaan Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional.
Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated.
Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2m untuk kebijakan akuntansi atas goodwill).
Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2m for the accounting policy on goodwill).
Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi.
Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. (2) Associates
(2) Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitasentitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2m).
Halaman 5/5
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2m).
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Akuntansi Grup (lanjutan)
ACCOUNTING
Group accounting (continued)
(2) Associates (continued)
(2) Perusahaan asosiasi (lanjutan)
c.
2.
Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.
The Group’s shares of its associates’ postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred. c. Foreign currency translation
Penjabaran mata uang asing
(1) Transactions and balances
(1) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income.
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
As at June 30, 2009 and 2008, the exchange rates used based on the last published average transactions exchange rates by Bank Indonesia as at June 30, 2009 and 2008, respectively, were as follows:
Rupiah penuh/ Full Rupiah 2009 2008 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Franc Swiss
14,432 10,225 9,458
Halaman 5/6
14,563 9,225 9,048
Page
1 Euro 1 United States Dollar 1 Swiss Franc
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued)
(2) Foreign entities within the Group
(2) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan.
Statements of income and cash flows of foreign entities are translated into the Group’s reporting currency at average exchange rates for the year, their balance sheets are translated at the exchange rates prevailing on the balance sheet date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as “Cumulative translation adjustments” under the equity section in the consolidated balance sheet. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale.
Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the balance sheet date.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan sebagai berikut:
The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the Bank Indonesia’s middle rates on the balance sheet date and Bank Indonesia’s average middle rates during the year as follows:
Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2009 2008 2009 2008 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura d.
10,225 7,055
9,225 6,779
11,020 7,419
1 United States Dollar 1 Singapore Dollar
d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari ”pinjaman jangka pendek” pada kewajiban lancar dalam neraca konsolidasi.
e.
9,251 6,660
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within “short-term borrowings” in current liabilities on the consolidated balance sheet. e. Trade receivables
Piutang usaha
Trade receivables are recorded net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. Halaman 5/7
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
h.
KEBIJAKAN
Transaksi istimewa
dengan
AKUNTANSI PENTING pihak-pihak
hubungan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. g. Inventories
Persediaan Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. h. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
i.
ACCOUNTING
Prepaid expenses are amortised over the expected period of benefit on a straight-line basis. i.
Instrumen derivatif Instrumen derivatif dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi.
Halaman 5/8
Derivative instruments Derivative instruments are recorded in the balance sheet as either an asset or liability and measured at their fair value. The gains or losses arising from changes in derivative instruments fair values are recognised in the consolidated statement of income.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
2.
AKUNTANSI PENTING
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali untuk aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut:
ACCOUNTING
Fixed assets Fixed assets are stated at historical cost, (except for assets revalued in accordance with government regulation) less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Lapangan golf
4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16 20
Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Golf course
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya.
Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use.
Biaya bunga untuk mendanai konstruksi aset tetap tertentu dikapitalisasi selama periode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dan menyiapkan aset tetap tersebut sampai siap digunakan sesuai tujuan penggunaannya. Biaya-biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Interest costs to finance the construction of certain fixed assets are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the assets for their intended use. Other borrowing costs are expensed.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang menambah umur hidup atau memberikan manfaat ekonomis tambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The insignificant costs of maintenance and repairs are charged as an expense as incurred. The costs of significant renewals and improvements that extend the useful life or provide further economic benefits are capitalised. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of income for the year.
Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun “Aset lainnya - tidak lancar” serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah.
The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the licence for the land. The related costs incurred to acquire or renew the licence for the land are deferred and presented under “Other assets - noncurrent” and amortised over the legal term of the land rights.
Halaman 5/9
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Sewa
ACCOUNTING
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of income on a straightline basis over the period of the lease.
Dalam persewaan aset tetap dimana grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.
l.
Tanah untuk pengembangan
Land for development
Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun “Tanah untuk pengembangan” dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih.
Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under “Land for development” and stated at the lower of carrying cost or net realisable value.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun “Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual”.
The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to “Inventory - land and buildings held for sale” upon commencement of the development and construction of infrastructure.
Halaman 5/10
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI PENTING
2.
m. Goodwill
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi, dengan pertimbangan bahwa estimasi masa manfaat dari aset-aset utama yang diakuisisi oleh Grup melalui investasi adalah sepuluh tahun. n.
Aset yang tidak digunakan dalam usaha
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition and considering the estimated useful life attributed to the main assets acquired by the Group through the investments, is ten years. n.
Aset yang tidak digunakan dalam usaha dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat yang telah terdepresiasi dan nilai realisasi bersih. o.
p.
Penurunan nilai aset
Assets not used in operations Assets not used in operations are recorded at the lower of depreciated carrying cost or net realisable value.
o. Impairment of assets
Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset.
At balance sheet date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
Kewajiban estimasian
p. Provisions
Kewajiban estimasian diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal. q.
ACCOUNTING
Biaya emisi efek Biaya emisi obligasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama lima tahun. Halaman 5/11
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. q. Bonds issuance costs
Page
Bonds issuance costs (presented as net of accumulated amortisation) incurred in connection with the issue of bonds are presented as a deduction from the proceeds from the bonds issue. The bonds issuance costs are amortised using the straight-line method over the life of the bonds, which is five years.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Pengakuan pendapatan dan beban
ACCOUNTING
Revenue and expense recognition
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai.
Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax.
Pendapatan atas keanggotaan golf diakui sebesar jumlah amortisasinya dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu keanggotaan golf tersebut.
Revenue from golf memberships is recognised at the amount of the amortisation using the straightline method over the golf membership period.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognised when incurred. s.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti hingga 31 Maret 2008, yang kemudian dihentikan dan diganti dengan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008.
The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan until March 31, 2008, which was curtailed and replaced by a defined contribution pension plan starting April 1, 2008.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines the pension benefits that will be received by an employee on entitlement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service, and compensation.
Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid.
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya kewajiban pensiun berdasarkan UUTK adalah kewajiban imbalan pasti. Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri.
The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represent defined benefit obligation. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestics subsidiaries.
Halaman 5/12
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
t.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
ACCOUNTING
Post-employment benefits (continued)
Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Dalam program pensiun imbalan pasti, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun imbalan pasti pertama kali diterapkan atau perubahan atas imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. In the defined benefit pension obligation, actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations or 10% of the assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service costs arising from the introduction of a defined benefit pension obligation or changes in the benefit payable of an existing plan are amortised over the period until the benefits concerned become vested.
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri mengakui keuntungan atau kerugian pada laporan laba rugi atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti, perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset program, dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya di laporan laba rugi.
The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise gains or losses in the statement of income on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprises any resulting change in the present value of the defined benefit obligation, any resulting change in the fair value of the plan assets, and any related actuarial gains and losses and past service cost which had not previously been recognised in the statement of income. t.
Perpajakan Grup menggunakan metode kewajiban pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih.
Halaman 5/13
Taxation The Group applies the liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
u.
v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Perpajakan (lanjutan)
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.
Amendemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined. u.
Pelaporan segmen
Segment reporting
Suatu segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment which are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments.
Grup mensegmentasikan pelaporan keuangan sebagai berikut:
The Group segments its financial reporting as follows:
(i) segmen usaha (primer), yang mengklasifikasikan aktivitas bisnis Grup menjadi industri dan perdagangan rokok; percetakan, pengemasan dan pengangkutan; serta segmen usaha lainnya.
(i) business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into manufacturing and distribution of cigarettes; printing, packaging and transportation; and others.
(ii) segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
(ii) geographical segments (secondary), which consist of Indonesia and outside of Indonesia operations. v.
Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih periode berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Halaman 5/14
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the period by the weighted average number of shares outstanding during the period.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
3.
PENJUALAN DAN AKUISISI SAHAM
SALES AND ACQUISITION OF SHARES
Penjualan saham
Sales of shares
Pada tanggal 15 Januari 2008, Grup menjual 100% kepemilikan saham pada PT Graha Sampoerna dengan harga jual sebesar Rp156,2 milliar. Atas penjualan ini, Grup membukukan rugi penjualan sebesar Rp0,1 milliar.
On January 15, 2008, the Group sold its 100% interest in PT Graha Sampoerna for Rp156.2 billion. Upon this disposal, the Group recorded a loss on sale of Rp0.1 billion.
4.
KAS DAN SETARA KAS 2009
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2008
Kas Bank Deposito berjangka
82,652 387,533 1,707,236
23,125 297,655 5,545
Cash on hand Cash in bank Time deposits
Jumlah
2,177,421
326,325
Total
Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
There are no bank balances or time deposits placed at related parties.
a.
a. Cash in bank
Bank 2009 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. Lain-lain Jumlah
237,705 39,153
93,742 56,634
26,550 13,170 12,141
28,960 35,909 15,712
Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. Others
328,719
230,957
Total
Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Mata uang asing lainnya
38,176 240 138 20,260
34,205 3,990 395 28,108
United States Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Others Other foreign currencies
Jumlah
58,814
66,698
Total
387,533
297,655
Total cash in bank
Jumlah bank b.
2008
b. Time deposits
Deposito berjangka 2009 Rupiah Standard Chartered Bank Deutsche Bank AG Lain-lain Mata uang asing lainnya Jumlah deposito berjangka
2008
1,675,000 30,000 2,236
2,738
Rupiah Standard Chartered Bank Deutsche Bank AG Others
-
2,807
Other foreign currencies
5,545
Total time deposits
1,707,236 Halaman 5/15
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Deposito berjangka di atas memperoleh tingkat bunga tahunan sebagai berikut: Rupiah Mata uang asing lainnya
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) The above time deposits received interest income at the following rates:
2009
2008
5.50% - 8.00% 1.25% - 2.75%
5.25% - 7.75% 2.38% - 3.20% 5.
PIUTANG USAHA 2009
Rupiah Other foreign currencies
TRADE RECEIVABLES 2008
Pihak ketiga Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
459,893
Bersih Pihak hubungan istimewa (Catatan 22)
455,688 14,447
403,013 6,601
Net Related parties (Note 22)
Jumlah
470,135
409,614
Total
(4,205)
407,470 (4,457)
Third parties Less Provision for doubtful accounts
Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok.
Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants.
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan konsolidasi.
There were no sales to any single customer exceeding 10% of the consolidated sales.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2009
2008
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
438,158
386,978
30,256 175 151 5,600
17,441 2,170 258 7,224
Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
474,340
414,071
Bersih
470,135
(4,205)
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut: 2009 Saldo pada awal periode 4,712 Penambahan penyisihan periode berjalan 693 Penghapusan (1,200) Saldo pada akhir periode 4,205 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. Halaman 5/16
(4,457) 409,614
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total Less Provision for doubtful accounts Net
The movements in the provision for doubtful accounts are as follows: 2008 6,066 Balance at beginning of the period 689 Provision raised during the period (2,298) Write-off 4,457 Balance at the end of the period Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period, management believes the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collectible receivables in the future.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
6.
PERSEDIAAN Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan Barang dagangan Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual Jumlah persediaan
INVENTORIES
2009 1,610,813 6,954 5,320,792 512,337 135,517 19,086 18,637 7,624,136 380,718 8,004,854
2008 1,198,184 9,741 5,468,815 690,504 115,798 26,132 15,987 7,525,161 245,687 7,770,848
(37,716) 7,967,138 71,772 8,038,910
(40,867) 7,729,981 67,732 7,797,713
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2009
Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit Merchandise inventory Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories Net Land and buildings held for sale Total inventories
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows: 2008
Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan
34,031 7,988 (4,303)
41,929 733 (1,795)
Saldo pada akhir periode
37,716
40,867
Balance at beginning of the period Provision raised during the perod Write-off Balance at the end of the period
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari.
Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future.
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Catatan 8). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at June 30, 2009 and 2008 (Note 8). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Halaman 5/17
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
7.
PENYERTAAN SAHAM
INVESTMENTS IN SHARES 2009
Kegiatan usaha/ Principal activities Metode ekuitas/ At equity method Vinasa Tobacco Joint Venture Company
PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries
Domisili/ Domicile
Selisih kurs karena Akumulasi Akumulasi penjabaran bagian laba/ laporan (rugi) bersih/ penerimaan Persentase Accumulated dividen/ keuangan/ Biaya kepemilikan/ equity in net Accumulated Cumulative Percentage perolehan/ earnings/ dividends translation of ownership Cost (losses) received adjustments
Penjualan saham/ Disposal of shares
Nilai tercatat/ Carrying value
Industri dan perdagangan rokok/ Cigarette manufacturing and trading Vietnam
49.0%
10,278
6,744
-
(5,520)
-
11,502
Produksi krat plastik/ Plastic crate manufacturing
49.0%
5,736
(3,999)
(980)
-
-
757
16,014
2,745
(980)
(5,520)
-
12,259
9,006
670
-
-
-
Indonesia
Metode biaya perolehan/ At cost method PT Titan Kimia Nusantara Tbk Produksi OPP film/ OPP film manufacturing Indonesia
1.3%
Jumlah/Total
9,676 21,935
2008
Kegiatan usaha/ Principal activities Metode ekuitas/ At equity method Vinasa Tobacco Joint Venture Company
PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries
Domisili/ Domicile
Selisih kurs karena Akumulasi Akumulasi penjabaran bagian laba/ laporan (rugi) bersih/ penerimaan Persentase Accumulated keuangan/ dividen/ Biaya equity in net Accumulated Cumulative kepemilikan/ Percentage perolehan/ earnings/ dividends translation of ownership (losses) received Cost adjustments
Industri dan perdagangan rokok/ Cigarette manufacturing and trading Vietnam
49.0%
Produksi krat plastik/ Plastic crate manufacturing
49.0%
Indonesia
Metode biaya perolehan/ At cost method PT Titan Kimia Nusantara Tbk. (dahulu/ previously PT Fatrapolindo Nusa Produksi OPP film/ Industri Tbk.) OPP film manufacturing Indonesia
1.3%
10,278
5,839
-
Penjualan saham/ Disposal of shares
Nilai tercatat/ Carrying value
(7,123)
-
8,994
5,736
(3,463)
(980)
-
-
1,293
16,014
2,376
(980)
(7,123)
-
10,287
9,006
670
-
-
-
Jumlah/Total
9,676 19,963
Bagian laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi terdiri dari:
The equity interest in net earnings/(losses) of associates consists of:
2009
2008
Vinasa Tobacco Joint Venture Company PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries
410
Jumlah
409
304
(1)
Halaman 5/18
Page
(457)
Vinasa Tobacco Joint Venture Company PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries
(153)
Total
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
ASET TETAP
8.
FIXED ASSETS
2009
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain Jumlah Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
328,832 24,385 1,719,993 2,786,487
21,037 66,195 95,102
430 6,743 13,512
(11) (60) (13,008)
349,428 24,385 1,779,385 2,855,069
544,790 206,843 5,611,330
55,791 238,125
1,924 33,287 55,896
(333) (218) (13,630)
598,324 173,338 5,779,929
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total
247,940
10,890
16,179
-
242,651
Finance leases Transportation equipment
34,579 84,106 77,316
94,964 43,413 57,149
84,511 93,751 59,668
-
45,032 33,768 74,797
Construction in progress Building and improvements Machinery and equipment Others
196,001 -
195,526 (237,930)
237,930 (237,930)
-
153,597 -
Total Reclassifications
206,611
72,075
6,176,177
Total historical cost
6,055,271
(13,630)
14,530 350,805 821,408
610 44,502 103,683
5,936 8,289
(51) (8,553)
15,140 389,320 908,249
345,569 115,632
45,933 4,717
1,876 26,567
(421) (197)
389,205 93,585
Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
1,647,944
199,445
42,668
(9,222)
1,795,499
Total
77,821
37,900
12,107
103,614
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
1,725,765
237,345
54,775
1,899,113
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
4,329,506
4,277,064
Net book value
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Halaman 5/19
Page
(9,222)
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
2008
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
273,954 24,385 669,350 1,999,312
10,947 206,663 143,453
1,656 119,851
1 3 125
284,902 24,385 874,360 2,023,039
426,297 213,889
29,518 3,088
8,537 4,014
3 16
447,281 212,979
3,607,187
393,669
134,058
148
3,866,946
Total
Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
174,817
43,227
3,252
-
214,792
Finance leases Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
522,287 543,243 130,162
357,857 397,832 143,138
193,939 138,709 44,291
-
686,205 802,366 229,009
Construction in progress Building and improvements Machinery and equipment Others
-
1,717,580 -
Total Reclassifications
148
5,799,318
Jumlah Reklasifikasi
1,195,692 -
898,827 (376,939)
376,939 (376,939)
Jumlah biaya perolehan
4,977,696
958,784
137,310
Total historical cost
13,412 284,075 745,400
508 28,205 81,686
1,335 63,874
3 (257)
13,920 310,948 762,955
285,274 112,586
32,654 6,485
6,912 3,954
58 14
311,074 115,131
Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
1,440,747
149,538
76,075
(182)
1,514,028
Total
14,613
31,683
662
45,634
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
1,455,360
181,221
76,737
1,559,662
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
3,522,336
4,239,656
Net book value
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
(182)
Pada tanggal 14 Juli 2006, Perusahaan menerima Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia sehubungan dengan proyek perluasan modal dalam negeri sebesar lebih kurang Rp2,8 triliun. Sebagian besar rencana investasi telah direalisasikan dan pabrik baru telah beroperasi secara komersial pada kuartal tiga tahun 2008.
On July 14, 2006, the Company received an approval letter from the Investment Coordinating Board for a domestic capital expansion project of approximately Rp2.8 trillion. The expansion project was substantially completed and the new factory started its commercial production in the third quarter of 2008.
Pada tahun 2008, biaya pinjaman sebesar Rp58,4 miliar yang timbul dari pembiayaan untuk membangun pabrik baru, dikapitalisasi pada tahun berjalan. Tingkat kapitalisasi yang digunakan berkisar antara 8,50% 8,84%.
In 2008, borrowing costs of Rp58.4 billion arising on financing for the construction of a new factory, were capitalised during the year. The capitalisation rates ranged from 8.50% - 8.84%.
Halaman 5/20
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 30 Juni 2009, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 67,34% (2008: 81,9%). Aset dalam penyelesaian diharapkan akan selesai pada tahun 2009 dan 2010.
As at June 30, 2009, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 67.34% (2008: 81.9%). Construction in progress is expected to be completed in 2009 and 2010.
Laba atas penjualan aset tetap yang dibebankan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 dialokasikan sebagai berikut: 2009
Gain on sale of fixed assets for the period ended June 30, 2009 and 2008 was allocated as follows:
Penjualan asset tetap Nilai buku bersih
52,079 (13,228)
62,495 (57,983)
38,851
4,512
Penyusutan yang dibebankan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 dialokasikan sebagai berikut: 2009 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2008 Sale of fixed assets Net book value
The depreciation charge for the period ended June 30, 2009 and 2008 was allocated as follows: 2008
172,548 40,748 24,049
128,102 31,611 21,508
237,345
181,221
Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Catatan 6).
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at June 30, 2009 and 2008 (Note 6).
Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$12,7 juta dan Rp42,0 miliar pada tanggal 30 Juni 2009 (2008: US$14,1 juta dan Rp40,5 miliar). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risk insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$12.7 million and Rp42.0 billion as at June 30, 2009 (2008: US$14.1 million and Rp40.5 billion). Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Perusahaan memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku. Beberapa HGB yang masa berlakunya telah berakhir pada 30 Juni 2009 hingga kini masih dalam proses perpanjangan. Manajemen yakin bahwa Pemerintah akan memberikan perpanjangan hak atas seluruh HGB pada saat berakhirnya masa berlaku.
The Group has parcels of land with strata titles of Building Utilization Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates. Several HGB that have expired as at June 30, 2009 are currently still under the renewal process. Management believes the government will renew all rights at expiration date.
Penyajian akun aset tetap yang tidak digunakan dalam usaha dalam laporan keuangan konsolicasi 2008 telah direklasifikasikan ke akun aset lainnya agar sesuai dengan penyajian laporan keungan konsolidasi tahun 2009.”
Assets not used in operations in the 2008 consolidated financial statements have been reclassified to other assets to conform with the presentation of account in the 2009 consolidated financial statements.
Halaman 5/21
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
9.
GOODWILL Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Saldo pada awal tahun Amortisasi periode berjalan Saldo pada akhir tahun Nilai buku bersih
2009 379,952
GOODWILL 2008 379,952
(66,938) (18,923) (85,861)
(29,091) (18,923) (48,014)
294,091
331,938
Cost Accumulated amortization At the beginning of the year Current period amortisation At the end of the year Net Books Value
10. SHORT-TERM BORROWINGS
10. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2009 Pihak ketiga Cerukan - Deutsche Bank AG
2008 Third parties Overdraft Deutsche Bank AG -
-
226,465
-
226,465
Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Philip Morris Finance SA
-
244,463
Related party (Note 22) Philip Morris Finance SA
Jumlah
-
470,928
Total
Pihak ketiga
Third parties
Tingkat bunga tahunan yang berlaku untuk Cerukan dan Pinjaman bank jangka pendek:
The annual interest rates of the overdraft and shortterm bank loans:
2009 Cerukan Pinjaman bank jangka pendek
2008
9.25% - 14.35% 8.18% - 10.75% 8.90% - 13.85% 8.18% - 9.10%
Overdraft Short-term bank loan
Pada tanggal 30 Juni 2009, Grup memperoleh fasilitasfasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp2,35 triliun dan US$135,0 juta (2008: Rp3,26 triliun dan US$210,0 juta).
At June 30, 2009, the Group had unsecured credit facilities from several banks with maximum limits of Rp2.35 trillion and US$135.0 million (2008: Rp3.26 trillion and US$210.0 million).
Pihak hubungan istimewa
Related party
2009
2009
Pada tanggal 1 September 2008 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman antar perusahaan dari Philip Morris Finance SA sampai dengan 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan (berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang sudah diaudit). Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 September 2018.
On September 1, 2008, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA of up to 10% of the total revenue of the Company (based on the latest audited annual financial statements). This facility will expire on September 1, 2018.
Pada tanggal 30 Juni 2009, tidak terdapat saldo pinjaman dari fasilitas di atas.
On June 30, 2009, there was no outstanding loan from the facility.
Halaman 5/22
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
10. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 2008
2008
Pada bulan Desember 2007, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman antar perusahan dari Philip Morris Finance SA, sampai dengan setara EUR75,0 juta dan jatuh tempo pada bulan Desember 2008. Selanjutnya, jumlah fasilitas tersebut ditingkatkan menjadi setara US$300,0 juta.
In December 2007, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA, up to the equivalent of EUR75.0 million which expired in December 2008. Subsequently, the facility amount was increased to the equivalent of US$300.0 million.
Pada tanggal 30 Juni 2008, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar US$26,5 juta (setara dengan Rp244,1 miliar) yang jatuh tempo dan telah dibayar pada tanggal-tanggal 3 dan 9 Juli 2008 dan memiliki tingkat suku bunga 2,210% - 3,386% dalam US$ (Catatan 22).
As at June 30,2008 the outstanding intercompany loan amounted to US$26.5 million (equivalent to Rp244.1 billion) which matured and were repaid on July 3 and 9, 2008 and bore annual interest rates of 2.210% - 3.386% in US$ (Notes 22).
Untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar pinjaman jangka pendek sebesar US$26,5, Perusahaan menandatangani kontrak foreign currency swap dengan Hongkong and Shanghai Bank dan Standard Chartered Bank sebesar US$15,5 juta dan US$11,0 juta yang mencakup pokok pinjaman dan bunga. Kontrak foreign currency swap berkisar antara Rp9.364 sampai dengan Rp9.367 per US$1. Kontrak ini jatuh tempo pada tanggaltanggal 3 Juli dan 9 Juli 2008.
To mitigate the risk of fluctuations in the exchange rate from short-term loans of US$26.5 million, the Company entered into foreign currency swap contracts with Hongkong and Shanghai Bank and Standard Chartered Bank in total amount of US$15,5 million and US$11.0 million which covered the underlying loan principal and interest. The foreign curreny swap contracts rates range from Rp9,364 to Rp9,367 for US$1. The contracts matured on July 3 and July 9, 2008.
Pada tanggal 30 Juni 2008, kontrak foreign currency swap di atas menghasilkan posisi pasiva bersih sebesar Rp3,5 miliar (disajikan sebagai bagian dari “Hutang lainnya pihak ketiga”).
As at June 30, 2008, the above foreign currency swap contracts resulted in a net liability position amounting to Rp3.5 billion (presented as part of “Other payables - third parties”). 11. TRADE PAYABLES
11. HUTANG USAHA 2009
2008
Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 22)
333,632 436,144
210,830 297,491
Third parties Related parties (Note 22)
Jumlah
769,776
508,321
Total
Hutang usaha - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, saos dan bahan pembungkus.
Trade payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobaccos, sauces and wrapping materials.
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade payables is as follows:
2009
2008
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
724,361
484,028
44,027 917 214 257
20,689 775 1,809 1,020
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Jumlah
769,776
508,321
Total
Halaman 5/23
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. TAXATION
12. PERPAJAKAN a.
Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Cukai Lain-lain Jumlah b.
a. Taxes and excise tax payables
Hutang pajak dan cukai 2009
2008
215,138 608,355 2,492,885 196,712 3,513,090
47,595 725,492 2,644,936 159,083 3,577,106 b.
Beban/(manfaat) pajak penghasilan 2009 Perusahaan Kini Tangguhan Jumlah Anak perusahaan Kini Tangguhan Jumlah Konsolidasi Kini Tangguhan Jumlah
Income tax expense/(benefit)
2008
1,052,627 23,451 1,076,078 108,158 9,707 117,865 1,160,785 33,158 1,193,943
842,545 (17,400) 825,145 74,293 5,484 79,777 916,838 (11,916) 904,922
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian rugi/(laba) bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
Corporate income tax Value Added Tax Excise Tax Others Total
The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and the Company’s estimated taxable income for the years ended June 30, 2009 and 2008 is as follows:
2009
2008
3,717,801
2,870,328
(265,942)
(157,729)
(409) 3,451,450
Halaman 5/24
The Company Current Deferred Total The Subsidiaries Current Deferred Total Consolidated Current Deferred Total
153 2,712,752
Page
Profit before income tax per consolidated statements of income Less Profit of subsidiaries before income tax Shares of losses/(results) of associates Profit before income tax attributable to the Company
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. TAXATION (continued)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) 2009 Beda temporer Kewajiban imbalan pasca-kerja Amortisasi biaya ditangguhkan Aset tetap Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan
b.
Income tax expense/(benefit) (continued)
2008
7,779 607 (98,417)
(1,577) 334 3,422
Temporary differences Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets
7,846
55,822
Accrued expenses and provisions Permanent differences
414,478
46,143
(19,864) (4,494)
(4,352) (4,002)
3,759,385
2,808,542
Perhitungan pajak penghasilan tahun berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2009
Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company
The computation of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows: 2008
Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan
1,052,627 108,158
842,545 74,293
Income tax expense - current The Company Subsidiaries -
Jumlah
1,160,785
916,838
Total
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan
866,131 79,516
795,772 73,471
Less payments of income taxes The Company Subsidiaries -
Jumlah
945,647
869,243
Total
Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan
186,496 28,642
46,773 822
Corporate income tax payables The Company Subsidiaries -
Jumlah
215,138
47,595
Total
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak progresif yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung dengan tarif pajak progresif
The reconciliations between the income tax expense by applying the progressive tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statements of income are as follows:
2009
2008
3,451,450
2,712,752
Profit before income tax attributable to the Company
966,845
813,808
Tax calculated at progressive tax rate
Halaman 5/25
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. TAXATION (continued)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa
b.
Income tax expense/(benefit) (continued) Tax effect of permanent differences:
116,053
13,844
(5,562) (1,258)
(1,306) (1,201)
Income already subjected to final tax Interest Rent -
Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan
1,076,078 117,865
825,145 79,777
Income tax The Company Subsidiaries -
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
1,193,943
904,922
Income tax expense per consolidated statements of income
Rincian manfaat pajak penghasilan - tangguhan adalah sebagai berikut: 2009 Perusahaan - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Amortisasi biaya ditangguhkan - Aset tetap
c.
Non-deductible expenses
The details of income tax benefit - deferred are as follows: 2008 The Company
Anak perusahaan
(1,858) (1,711) (133) 27,153 23,451 9,707
(16,746) 473 (100) (1,027) (17,400) 5,484
Jumlah
33,158
(11,916) c.
Pajak penghasilan tangguhan
2009
-
Subsidiaries Total
Deferred income tax
Aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Perusahaan Aset/(kewajiban) pajak tangguhan - bersih - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Biaya ditangguhkan - Aset tetap
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets
The deferred tax assets and liabilities as at June 30, 2009 and 2008 are as follows: 2008 The Company Deferred tax assets/(liabilities) - net
96,095 57,425 278 (130,128)
93,692 59,544 38 (106,827)
Jumlah
23,670
46,447
Total
Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih
24,654
1,369
Subsidiaries Deferred tax assets - net
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(34,554)
(12,605)
Konsolidasi Aset pajak tangguhan - bersih
48,324
47,816
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(34,554)
(12,605)
Halaman 5/26
Page
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Deferred charges Fixed assets
-
Deferred tax liabilities - net Consolidated Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities – net
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. TAXATION (continued)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
d.
Peraturan baru
New regulation
Di bulan September 2008, pemerintah Indonesia menerbitkan perubahan atas undang-undang pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya undang-undang baru ini, tarif pajak penghasilan badan akan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% di tahun fiskal 2009 dan 25% di tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, the Indonesian government issued an amendment to the income tax law which became effective commencing January 1, 2009. With this law, the corporate income tax rate will be reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and 25% for the fiscal year 2010 onwards.
Pada tanggal 11 Desember 2008, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan PMK-210/PMK.03/2008 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009. Berdasarkan peraturan ini, produsen rokok tidak lagi ditunjuk sebagai pemungut pajak penghasilan pasal 22. Sejak tanggal 1 Januari 2009, pajak penghasilan badan distributor rokok dihitung berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Oleh sebab itu, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), anak perusahaan yang bergerak dalam usaha distribusi rokok menentukan pajak penghasilan badan berdasarkan metode pajak penghasilan sejak tanggal tersebut.
On December 11, 2008, the Minister of Finance of Republic of Indonesia issued a Regulation PMK210/PMK.03/2008, which was effective January 1, 2009. Under this regulation, the cigarette producers are no longer appointed a collector of Income Tax article 22. From January 1, 2009, cigarette distributors are subject to income tax under article 17 of the Income Tax Law No. 36 Year 2008. Accordingly, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), a subsidiary engaged in cigarette distribution determine their income tax based on the income tax method instead of the final tax method, from this date.
Pada tanggal 10 Juni 2009, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan PMK-No.104/PMK.03/2009 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009. Berdasarkan peraturan ini, biaya promosi dan penjualan yang dapat dikurangkan besarnya dibatasi pada persentase tertentu dari penjualan atau nilai absolut tertentu berdasarkan peredaraan usaha. Perusahaan dan anak perusahaan yang bergerak di bidang produksi rokok telah menyesuaikan perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2009 dengan peraturan ini.
On June 10, 2009, the Minister of Finance of Republic of Indonesia issued a Regulation PMK104/PMK.03/2009, which was effective January 1, 2009. Under this regulation, the deductibility of promotional and selling expenses for the cigarette industry were capped as certain percentage of sales or as an absolute amount based on the level of revenue. The Company and its subsidiary engaged in the production of cigarettes have incorporated the regulation in the computation of its income tax for 2009.
13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN ESTIMASIAN 2009 Iklan dan promosi 250,327 Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan 300,453 Sumbangan kepada Yayasan Putera Sampoerna 25,875 Bunga 19,111 Honorarium tenaga ahli 19,106 Lain-lain 269,110 Jumlah
Jumlah
2008 189,685 234,184
883,982
25,875 19,493 11,423 154,416
Advertising and promotion Salaries, wages, and employee benefits Donation to Putera Sampoerna Foundation Interest Professional fees Others
635,076
Total
14. LONG-TERM DEBTS
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG Hutang obligasi Biaya emisi obligasi setelah dikurangi dengan amortisasi Bersih Hutang sewa pembiayaan
13. ACCRUED EXPENSES AND PROVISIONS
2009 1,000,000 (125) 999,875 149,681 1,149,556 Halaman 5/27
2008 1,000,000 (625) 999,375 175,256 1,174,631 Page
Bonds payable Bonds issuance cost - net of amortisation Net Obligations under finance leases Total
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. LONG-TERM DEBTS (continued)
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 2009 Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan
2008
999,875 60,525
55,839
Less current maturities Bonds payable Obligations under finance leases -
1,060,400
55,839
Bagian jangka panjang - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan
89,156
999,375 119,417
Long-term portion Bonds payable Obligations under finance leases -
Bagian jangka panjang
89,156
1,118,792
Long-term portion
Hutang obligasi
Bonds payable
Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi III) yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2009, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang akan dibayar setiap tiga bulan. Obligasi III telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 26 Oktober 2004. Berdasarkan hasil pemeringkatan terakhir yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, Obligasi III memperoleh peringkat id AAA.
In October 2004, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond III) which will be due for repayment on October 26, 2009, bearing a fixed interest rate at 10.75% a year, payable quarterly. Bond III was listed on the Indonesia Stock Exchange (previously known as Surabaya Stock Exchange) on October 26, 2004. Based on the latest credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia, the Bond III obtained an id AAA grade.
Perjanjian perwaliamanatan untuk Obligasi III dan perubahan-perubahannya dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal tanpa persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain:
The related trustee agreements for the Bond III and the related amendments with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. imposed several restrictive covenants for the Company to obtain the trustee’s prior written approval for certain significant transactions, including:
-
menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perusahaan serta hak atas pendapatan kecuali: (i) agunan tersebut telah dijaminkan dan/atau digadaikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (ii) agunan diberikan atas penerbitan letters of credit; (iii) pemberian jaminan sehubungan dengan hutang anak perusahaan yang memiliki investasi atau bergerak dalam bidang industri rokok dengan jumlah tidak melebihi 10% dari nilai ekuitas konsolidasi.
-
memberikan hutang, pinjaman atau kredit untuk pihak manapun, kecuali: (i) hutang yang timbul atas transaksi dagang normal; (ii) hutang, pinjaman atau kredit yang telah diberikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (iii) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada anak perusahaan; dan (iv) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada pihak afiliasi di luar anak perusahaan setinggi-tingginya sejumlah 10% dari nilai ekuitas konsolidasi.
-
-
Halaman 5/28
securing and/or pledging assets of the Company and rights on revenue, except for: (i)
the collateral has been previously secured and/or pledged;
(ii) the collateral is given for the issue of letters of credit; (iii) the collateral is given to subsidiaries whose business is also in the cigarette industry with a maximum limit of 10% of consolidated stockholder’s equity. granting payables, loans or credit to any parties, except: (i) payables that arise from normal business transactions; (ii) payables, loans or credit that have been previously granted; (iii) additional new payables, loans or credit granted to subsidiaries; and (iv) additional new payables, loans or credit granted to affiliated companies other than the subsidiaries with a maximum limit of 10% of the consolidated stockholders’ equity. Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. LONG-TERM DEBTS (continued)
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang obligasi (lanjutan)
Bonds payable (continued)
-
mengadakan merger dan/atau memberikan persetujuan kepada Panamas untuk mengadakan merger, kecuali untuk penggabungan Panamas dengan Perusahaan dan/atau anak perusahaan;
-
conducting a merger and/or giving approval to Panamas to conduct a merger; except to merge Panamas with the Company and/or subsidiary;
-
mengadakan perubahan bidang usaha bagi Perusahaan dan Panamas;
-
changing the business activities of the Company and Panamas;
-
menjual atau mengurangi aset tetap produktif Perusahaan kepada anak perusahaan lebih dari 10% dari nilai aset tetap produktif Perusahaan per tahun;
-
selling or disposing of the Company’s productive fixed assets to subsidiaries over 10% of the Company’s productive fixed assets per year;
-
melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan;
-
decrease in issued and fully paid capital of the Company;
-
mengurangi kepemilikan saham dalam Panamas sehingga menjadi kurang dari 51%.
-
decrease in share ownership of Panamas to less than 51%.
Di samping itu, Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu sebagai berikut: - aset lancar : kewajiban jangka pendek - jumlah hutang : ekuitas - (laba bersih + beban bunga + beban pajak penghasilan + penyusutan + amortisasi +/- rugi/laba kurs yang belum direalisasi) pembayaran bunga
In addition, the Company is required to maintain certain financial ratios as follows:
1 2
: 1 : 1
2
: 1
current assets to current liabilities total debt to equity (net income + interest expense + income tax expense + depreciation + amortisation +/- unrealised losses/gains on foreign exchange) payment of interest
Berdasarkan perjanjian wali amanat, Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk dana cadangan (sinking fund) untuk pelunasan hutang pokok obligasi.
Based on the trustee agreements, the Company is not required to provide a sinking fund for the settlement of the principal of the bonds.
Sumber dana untuk pelunasan pokok dan bunga obligasi akan diambilkan dari kas internal Perusahaan dan pinjaman jangka pendek. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki fasilitas pendanaan yang mencukupi untuk melunasi pokok dan bunga obligasi pada tanggal jatuh tempo.
The Company will use internally generated cash and short-term loans to settle the principal and interest of the bonds. Management believes that the Company has sufficient funding facilities for the settlement of the principal and interest of the bonds at the maturity date.
Hutang sewa pembiayaan
Obligations under finance leases
Grup mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Serasi Auto Raya dan PT CSM Corporatama untuk pembelian alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga sampai dengan lima tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal.
The Group has lease commitments with PT Serasi Auto Raya and PT CSM Corporatama covering transportation equipment under finance leases with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates.
Halaman 5/29
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. LONG-TERM DEBTS (continued)
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang sewa pembiayaan (lanjutan)
Obligations under finance leases (continued)
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
As at June 30, 2009 and 2008, the future minimum rental payments required under the lease agreements are as follows:
2009
2008
Dalam 1 tahun Lebih dari 1 tahun
72,724 101,307
71,518 139,725
Within 1 year More than 1 year
Jumlah
174,031
211,243
Total
24,350
35,987
149,681
175,256
Less amount applicable to interest Present value of minimum rental payments
60,525
55,839
Less current portion
89,156
119,417
Long-term portion
Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai kini atas pembayaran sewa minimum Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset tetap terkait.
Obligations under finance leases are secured by the respective fixed assets. 15. SHARE CAPITAL
15. MODAL SAHAM Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham/ Shareholders
The Company’s shares have a par value of Rp100 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at June 30, 2009 and 2008 are as follows: 2009
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,297,067,705 85,932,295
98.04 1.96
429,707 8,593
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
2008
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,293,067,705 89,932,295
97.95 2.05
429,307 8,993
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
Halaman 5/30
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. SEGMENT INFORMATION
16. INFORMASI SEGMEN USAHA
The Group classifies its operations into primary and secondary business segments, as follows:
Grup mengklasifikasikan usahanya ke dalam segmen usaha primer dan sekunder sebagai berikut: 2009 Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Penjualan bersih eksternal Penjualan bersih antar segmen Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan Beban pokok penjualan eksternal Beban pokok penjualan antar segmen Jumlah beban pokok penjualan Laba/(rugi) operasi Bagian laba/(rugi)bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan
Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
-
18,571,591
71,915
20,091
-
488,229
16,629
(504,858)
-
18,571,591
560,144
36,720
(504,858)
18,663,597
Total segment net sales
13,090,417
Inter-segment net sales
12,665,060
413,187
12,170
458,880
-
12,549
(471,429)
-
Cost of goods sold External cost of goods sold Inter-segment cost of goods sold
13,123,940
413,187
24,719
(471,429)
13,090,417
Total segment cost of goods sold
3,615,537
113,114
(3,218)
23,212
3,748,645
Operating income/(loss)
409
Share of results/(losses) of associates
17,096,584 21,935
Segment assets Investments in shares
410 16,142,608 11,502
(1) 858,655 10,433
381,827 -
-
(286,506) -
Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
18,663,597
Business Segment Information (Primary) Segment net sales External net sales
5,101,447
110,169
88,005
(159,772)
Jumlah kewajiban konsolidasi
213,449
Unallocated assets
17,331,968
Total consolidated assets
5,139,849
Segment liabilities
4,274,793
Unallocated liabilities
9,414,642
Total consolidated liabilities
Pengeluaran modal
308,251
1,694
673
-
310,618
Penyusutan dan amortisasi
248,753
26,297
2,313
-
277,363
Capital expenditure Depreciation and amortisation Geographical Segment Information (Secondary) Segment net sales Indonesia Outside Indonesia
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan bersih segmen Dalam negeri Luar negeri
18,278,345 293,246
560,144 -
36,720 -
(504,858) -
18,370,351 293,246
Jumlah penjualan bersih segmen
18,571,591
560,144
36,720
(504,858)
18,663,597
Total segment net sales Segment cost of goods sold Indonesia Outside Indonesia
Beban pokok penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri
12,910,345 213,595
413,187 -
24,719 -
(471,429) -
12,876,822 213,595
13,123,940
413,187
24,719
(471,429)
13,090,417
17,313,094 531,059
843,924 36,952
395,020 1,826
(1,789,907) -
16,762,131 569,837
Total segment cost of goods sold Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia
17,844,153
880,876
396,846
(1,789,907)
17,331,968
Total
Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri
308,025 226
1,694 -
673 -
-
310,392 226
Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
308,251
1,694
673
-
310,618
Total
Halaman 5/31
Page
Jumlah beban pokok penjualan segmen Aset konsolidasi Dalam negeri Luar negeri Jumlah
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. SEGMENT INFORMATION (continued)
16. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
2008 Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Penjualan bersih eksternal Penjualan bersih antar segmen Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan Beban pokok penjualan eksternal Beban pokok penjualan antar segmen Jumlah beban pokok penjualan Laba/(rugi) operasi Bagian laba/(rugi)bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan
Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
-
16,624,406
47,149
25,450
-
421,069
17,853
(438,922)
-
16,624,406
468,218
43,303
(438,922)
16,697,005
Total segment net sales
12,020,109
Inter-segment net sales
11,660,281
348,345
11,483
396,794
-
13,335
(410,129)
-
Cost of goods sold External cost of goods sold Inter-segment cost of goods sold
12,057,075
348,345
24,818
(410,129)
12,020,109
Total segment cost of goods sold
2,959,380
94,875
(6,372)
304 13,546,414 8,994
(457) 756,777 10,969
431,133 -
-
9,505 (257,380) -
Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
16,697,005
Business Segment Information (Primary) Segment net sales External net sales
4,144,639
105,304
100,708
(164,774)
Jumlah kewajiban konsolidasi
3,057,388 (153) 14,476,944 19,963
Operating income/(loss) Share of results/(losses) of associates Segment assets Investments in shares
121,781
Unallocated assets
14,618,688
Total consolidated assets
4,185,877
Segment liabilities
4,346,353
Unallocated liabilities
8,532,230
Total consolidated liabilities
Pengeluaran modal
708,269
58,469
-
-
766,738
Penyusutan dan amortisasi
173,154
25,418
2,385
-
200,957
Capital expenditure Depreciation and amortisation
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan bersih segmen Dalam negeri Luar negeri
16,329,871 294,535
468,218 -
43,303 -
(438,922) -
16,402,470 294,535
Geographical Segment Information (Secondary) Segment net sales Indonesia Outside Indonesia
Jumlah penjualan bersih segmen
16,624,406
468,218
43,303
(438,922)
16,697,005
Total segment net sales
Beban pokok penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri
11,847,519 209,556
348,345 -
24,818 -
(410,129) -
11,810,553 209,556
Segment cost of goods sold Indonesia Outside Indonesia
Jumlah beban pokok penjualan segmen
12,057,075
348,345
24,818
(410,129)
12,020,109
Total segment cost of goods sold
Aset konsolidasi Dalam negeri Luar negeri
14,508,041 550,613
744,361 34,162
445,949 1,859
(1,666,297) -
14,032,054 586,634
Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
15,058,654
778,523
447,808
(1,666,297)
14,618,688
Total
Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri
707,806 463
58,469 -
-
-
766,275 463
Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
708,269
58,469
-
-
766,738
Total
Halaman 5/32
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. COST OF GOODS SOLD
17. BEBAN POKOK PENJUALAN 2009
2008
3,689,787 7,208,509
3,444,896 6,521,528
Beban produksi Pita cukai Persediaan barang jadi dan barang dagangan awal periode Pembelian barang dagangan Persediaan barang jadi dan barang dagangan akhir periode
1,631,133 2,540,349
1,375,283 2,110,790
(1,991,531)
(1,443,871)
Beban pokok penjualan rokok Beban pokok penjualan lainnya
13,078,247 12,170
12,008,626 11,483
Cost of goods sold for cigarette Cost of other sale
Jumlah
13,090,417
12,020,109
Total
Tidak ada pembelian dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan konsolidasi selain dengan pihak hubungan istimewa yang telah diungkapkan pada Catatan 22.
There were no purchase exceeded 10% of the consolidated sales other than purchase from a related party which was explained in Note 22.
18. OPERATING EXPENSES
18. BEBAN USAHA 2009 Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 20) Jasa manajemen (Catatan 22) Pengangkutan dan distribusi Penyusutan Sewa Honorarium tenaga ahli Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20 miliar) Jumlah
Production costs Excise tax Beginning balance of finished goods and merchandise inventory Purchase of merchandise inventory Ending balance of finished goods and merchandise inventory
2008
511,829
473,402
341,640 202,933 171,380 40,748 29,940 27,166 22,842
287,209 168,710 152,276 31,611 35,823 33,663 18,917
88,993
82,266
Selling Advertising and promotion Salaries, wages, and employee benefits (Note 20) Management services (Note 22) Transportation and distribution Depreciation Rent Professional fees Travel Others (less than Rp20 billion each)
1,437,471
1,283,877
Total
Umum dan administrasi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 20) Jasa manajemen (Catatan 22) Penyusutan Honorarium tenaga ahli Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20 miliar)
202,027 22,164 27,026 24,163 21,521
160,652 25,045 21,508 15,417 33,204
90,163
79,805
General and administrative Salaries, wages, and employee benefits (Note 20) Management services (Note 22) Depreciation Professional fees Rent Others (less than Rp20 billion each)
Jumlah
387,064
335,631
Total
1,824,535
1,619,508
Total operating expenses
Jumlah beban usaha
Halaman 5/33
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. FINANCING COSTS
19. BEBAN PEMBIAYAAN 2009 Beban bunga Hutang obligasi Pinjaman bank Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Kapitalisasi beban pembiayaan (Catatan 8)
2008
53,750 16,497 10,132
53,750 25,680 11,486
607
11,952
-
(58,441)
Interest expense Bonds payable Bank borrowings Obligations under finance leases Short-term loans - related party (Note 22) Capitalisation of financing costs (Note 8)
Jumlah Biaya lindung nilai Lain-lain
80,986 8,330 1,347
44,427 13,013 356
Total Hedging costs Others
Jumlah beban pembiayaan
90,663
57,796
Total financing costs
20. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA Program pensiun
Pension plan
Sejak tahun 1999, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan bulanan tetap yang memenuhi syarat yang didanai melalui kontribusi Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri, yang dihitung/ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial yang dilakukan setiap tahun. Aset program pensiun imbalan pasti tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Sampoerna, yang pendiriannya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-398/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999.
Since 1999, the Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan covering substantially all of their eligible permanent monthly employees, funded through contributions from the Company and certain domestic subsidiaries, at contribution levels determined using annual actuarial computations. The assets of the defined benefit pension plan were managed by Dana Pensiun Sampoerna, the establishment of which was approved based on the Decision Letter No. Kep-398/KM.17/1999 dated November 15, 1999 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia.
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk membubarkan Dana Pensiun Sampoerna sehubungan dengan rencana perubahan program pensiun dari program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan anak perusahan tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,50% dari gaji karyawan atau Rp27,0 miliar untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 (2008:Rp12,1 miliar).
On April 1, 2008, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to liquidate Dana Pensiun Sampoerna in relation to the change of pension plan from a defined benefit pension plan to a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by the employee will be determined based on the contribution paid by the employer and the employees and the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries’ contribution to the defined contribution pension plan is 8.50% of the employee’s basic salary or Rp27.0 billion for the period ended June 30, 2009(2008:Rp12.1 billion).
Halaman 5/34
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
20. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Program pensiun (lanjutan)
Pension plan (continued)
Perhitungan kurtailmen dari perubahan program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti ini didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, pada tanggal 31 Maret 2008 berdasarkan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
The curtailment calculation for the change from the defined benefit pension plan to the defined contribution pension plan was determined based on the actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, as at March 31, 2008 using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
31 Maret/ March 31, 2008 Tingkat diskonto tahunan Hasil aset program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian
12.00% 10.00% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
Nilai bersih aset program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut:
Annual discount rate Expected return on plan assets Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
The net funded status of the defined benefit pension plan as at March 31, 2008 was as follows:
31 Maret/ March 31, 2008 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Kurtailmen dari program pensiun
(287,737) 474,883
Present value of obligation Fair value of plan assets
187,146 (41,755) (145,391)
Funded status Unrecognised actuarial losses Curtailment of pension plan
Biaya pensiun dibayar di muka
-
Prepaid pension costs
Kurtailmen ini mengakibatkan penghapusan ”Biaya pensiun dibayar di muka” sebesar Rp145,4 miliar yang diakui pada laporan laba rugi pada bulan April 2008 .
The curtailment resulted in a write-off of the “Prepaid pension costs” amounting to Rp145.4 billion being recognised in the statement of income in April 2008.
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun
Post-employment benefits not covered by a pension plan
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan Undangundang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan atas karyawankaryawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program.
Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan referred to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan.
Halaman 5/35
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
20. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pension (lanjutan)
Post-employment benefits not covered by a pension plan (continued)
Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen berdasarkan metode the “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
2008
2007
Tingkat diskonto tahunan 12.50% Tingkat kenaikan gaji tahunan 10.00%; 15.00% (2009) Usia pensiun normal 55 tahun/years Usia pensiun dini 45 tahun/years Tabel tingkat kematian TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
10.25% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
Mutasi kewajiban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
The movement in post-employment benefit obligations was as follows:
2009
2008
Saldo awal periode Beban imbalan pasca-kerja periode berjalan Pembayaran imbalan kepada karyawan
243,961
214,889
36,740 (27,123)
29,022 (28,855)
Saldo akhir periode
253,578
215,056
Balance at the beginning of the period Post-employment benefit expense Payments to employees Balance at the end of the period
21. DIVIDENDS
21. DIVIDEN 2009
2009
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Tahunan tanggal 27 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp2,63 triliun atau Rp600,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2008 dimana sebesar Rp1,49 triliun atau Rp340,0 (Rupiah penuh) per saham akan dibayar pada tanggal 6 Juli 2009 dan Rp1,14 triliun atau Rp260,0 (Rupiah penuh) dibagikan dalam satu tahap atau lebih dimana besaran, jadwal dan tatacara distribusinya dikuasakan kepada Direksi Perusahaan.
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2009, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp2.63 trillion or Rp600.0 (full Rupiah) per share from the 2008 net income in which Rp1.49 trillion or Rp340.0 (full Rupiah) per share will be paid on July 6, 2009 and Rp1.14 trillion or Rp260.0 (full Rupiah) per share will be distributed in one or more phases, in which the amount, schedule and procedure of the distribution is delegeted to the Directors of the Company.
2008
2008
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Tahunan tanggal 27 Mei 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp1,7 triliun atau Rp390,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2007 dimana sebesar Rp1,2 triliun atau Rp280,0 (Rupiah penuh) per saham dibayar pada tanggal 29 Oktober 2008 dan Rp0,5 triliun atau Rp110,0 (Rupiah penuh) per saham dibayar pada tanggal 25 Maret 2009.
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2008, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp1.7 trillion or Rp390.0 (full Rupiah) per share from the 2007 net income in which Rp1.2 trillion or Rp280.0 (full Rupiah) per share was paid on October 29, 2008 and Rp0.5 trillion or Rp110.0 (full Rupiah) per share was paid on March 25, 2009.
Halaman 5/36
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. DIVIDENDS(continued)
21. DIVIDEN (lanjutan) 2008 (lanjutan)
2008 (continued)
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Pebruari 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp2,2 triliun atau Rp510,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari akumulasi laba ditahan tahun-tahun buku sebelum tahun 2007 dan telah dibayar pada tanggal 17 Maret 2008.
Based on a resolution of the Extraordinary Shareholders’ General Meeting on February 1, 2008, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp2.2 trillion or Rp510.0 (full Rupiah) per share from the accumulated retained earnings before 2007, which was paid on March 17, 2008.
22. INFORMASI ISTIMEWA
MENGENAI
PIHAK
HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan dengan persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length basis).
The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties, which are conducted on an arm’s length basis.
Sifat transaksi dan hubungan istimewa
Nature of transactions and relationship with related parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
PT Philip Morris Indonesia
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
- Penjualan bahan kemasan rokok/Sales of cigarette packaging materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Pembelian mesin/Purchase of machinery - Pendapatan jasa manajemen/Management services income - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Philip Morris Products SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
-
Philip Morris International Management SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Biaya jasa teknis/Technical services charges - Biaya jasa manajemen/Management service charges
Halaman 5/37
Page
Penjualan rokok/Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/Technical services income for product development
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sifat transaksi dan hubungan istimewa (lanjutan)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Nature of transactions and relationship with related parties (continued)
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian tobacco
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spare parts - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian tembakau, saos dan flavor/Purchase of tobacco, sauce and flavor - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Pembiayaan/Financing
Philip Morris Management Services SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa manajemen/Management services charges
Philip Morris International IT Service Center SARL
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa teknis/Technical services charges
Philip Morris Information Services Limited
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa teknis/Technical services charges
Philip Morris Finance SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembiayaan/Financing
Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
Halaman 5/38
Page
tembakau/Purchase
of
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi hubungan istimewa yang material
Significant transactions with related parties
Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut:
The details of transactions with related parties are as follows:
2009
2008 Trade transactions
Transaksi usaha Penjualan PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan konsolidasi Pembelian PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan konsolidasi
41,590 8,118 1,690 578
9,323 8,092 4 1,143
51,976
18,562
0.28%
0.11%
2,537,677
2,107,518
151,119 1,211 125
65,178 11
2,690,132
2,172,707
14.41%
13.01%
As a percentage of the consolidated sales Purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated sales Other transactions
Transaksi lainnya Penjualan lainnya PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion)
1,983 172
5,964 -
Other sales PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion)
Persentase terhadap penjualan konsolidasi
2,155
5,964
0.01%
0.04%
As a percentage of the consolidated sales
Pembelian lainnya Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
1,147
11
Other purchases Others (below Rp1.0 billion)
1,147
11
0.01%
0.00%
Persentase terhadap penjualan konsolidasi
Halaman 5/39
Page
As a percentage of the consolidated sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
HUBUNGAN
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi hubungan istimewa yang material (lanjutan) 2009 Biaya jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris Information Services Limited
Significant (continued)
transactions
with
related
parties
2008 Service charges and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris Information Services Limited
203,652 85,053 27,820
152,532 52,301 28,803
20,968 13,967 10,932 5,500
10,255 11,607 12,894 3,016
367,892
271,408
1.97%
1.63%
As a percentage of the consolidated sales
607
11,952
Financing costs Phillip Morris Finance SA
Persentase terhadap penjualan konsolidasi
0.00%
0.07%
As a percentage of the consolidated sales
Pendapatan jasa Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
14,735 11,575 7,963 665
14,894 11,665 9,375 604
Service income Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion)
34,938
36,538
0.19%
0.22%
As a percentage of the consolidated sales
3,060
2,137
Interest income Phillip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
0.02%
0.01%
As a percentage of the consolidated sales
Persentase terhadap penjualan konsolidasi Beban pembiayaan Phillip Morris Finance SA
Persentase terhadap penjualan konsolidasi Penghasilan bunga Phillip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Persentase terhadap penjualan konsolidasi
Halaman 5/40
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
HUBUNGAN
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa
Account balances with related parties
Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of balances from related parties are as follows:
2009 Piutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap aset konsolidasi Piutang lainnya Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris Management Services SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap aset konsolidasi
2008
12,947 375 1,125
2,455 3,809 337
14,447
6,601
0.08%
0.05% As a percentage of the consolidated assets
111,281 20,313 3,193 2,441 175
115,423 3,288 5,299 2,859 -
137,403
126,869
0.79%
Trade receivables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Others (below Rp1.0 billion)
Other receivables Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris Management Services SA Others (below Rp1.0 billion)
0.87% As a percentage of the consolidated assets
Pada bulan Januari 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., anak perusahaan di Malaysia, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. maksimum sampai dengan setara US$32,0 juta.
In January 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., a subsidiary in Malaysia, provided an intercompany loan facility to Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. up to the equivalent of US$32.0 million.
Jumlah saldo piutang adalah sebesar RM37,5 juta (setara dengan Rp109,7 miliar)(2008:RM39,0 juta/setara dengan Rp110,9 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga antara 3,45%-4,70%(2008:3,95%-4,10%).
The outstanding intercompany loan amounted to RM37.5 million (equivalent to Rp109.7 billion)(2008:RM39.0 million/equivalent to Rp110.9 billion) and bore annual interest rates of 3.45-4.70% (2008:3.95%-4.10%).
2009 Pinjaman jangka pendek Philip Morris Finance SA Persentase terhadap kewajiban konsolidasi Hutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
2008 -
244,463
-
2.87%
423,683
297,491
12,406 55
-
436,144
297,491
4.63%
3.49%
Halaman 5/41
Page
Short-term borrowings Philip Morris Finance SA As a percentage of the consolidated liabilities Trade payables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated liabilities
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
HUBUNGAN
Account balances with related parties (continued)
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan) 2009 Hutang lainnya Philip Morris International Management SA Philip Moris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Products SA Godfrey Philips (Malaysia) Sdn.Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
2008
24,146 8,328 4,377 3,151
15,667 7,635 5,474 102
2,886 1,658 1,064 114
4,505 4,012 5,745 9
45,724
43,149
0.49%
0.51%
Other payables Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Products SA Godfrey Philip (Malaysia) Sdn.Bhd. Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated liabilities
23. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
23. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 30 Juni 2009, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at June 30, 2009, the Group’s domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: 2009 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih
US$ 3,681,676
CHF
-
EUR
178
Assets 37,648 Cash and cash equivalents Trade receivables and 9,817 other receivables
960,179
-
-
4,641,855
-
178
47,465
US$ 14,304,642
CHF 3,708,311
EUR 1,802,411
207,350
Total assets Liabilities Trade payables and other payables
818,639 15,123,281
4,632 3,712,943
68,334 1,870,745
9,401 216,751
Accrued expenses and provisions Total liabilities
US$(10,481,426) CHF (3,712,943) EUR (1,870,567)
Halaman 5/42
Page
(169,286)
Liabilities – net
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
b.
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar.
a. On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Company’s total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price.
Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan memiliki uang muka sejumlah Rp0,5 triliun untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit.
As at June 30, 2009, the Company had Rp0.5 trillion advanced for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by Standby Letter of Credit.
Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihak-pihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi merek dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan.
b. The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing.
Transaksi hubungan istimewa di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006.
The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders’ General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006.
c.
Pada tanggal 10 Januari 2005, Panamas, menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh tahun sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia, berlaku sejak tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015.
c.
d.
PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama dua puluh tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005. Persentase pendapatan TD terhadap penjualan konsolidasi adalah sebesar 0,06%
d. PT Taman Dayu (TD) has a twenty year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005. TD revenue as a percentage of the consolidated revenue was 0.06%.
e.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang per tahun atas persetujuan kedua belah pihak.
e. The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements are generally valid for a oneyear term and are extendable annually based on mutual agreement by both parties.
Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS masing-masing sebesar Rp600,1 miliar dan Rp602,5 miliar pada tahun 2009 dan 2008, termasuk dalam biaya produksi.
Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp600.1 billion and Rp602,5 billion in 2009 and 2008 respectively, are included within cost of production.
Halaman 5/43
Page
On January 10, 2005, Panamas, entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten years as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesia‘s cigarette products in Indonesia, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. COMMITMENTS
25. KOMITMEN a.
a. Purchase of fixed assets
Pembelian aset tetap
As at June 30, 2009, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp61.0 billion (2008: Rp166.3 billion).
Pada tanggal 30 Juni 2009, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp61,0 miliar (2008: Rp166,3 miliar). b.
b. Rent
Sewa
The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows:
Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewamenyewa biasa adalah sebagai berikut: 2009 Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun
42,112
38,891
57,590
89,543
Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years
Jumlah
99,702
128,434
Total
26. ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
26. STANDAR AKUNTANSI a.
b.
2008
a. Prospective
Prospektif Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi yang mungkin relevan terhadap Grup sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards which may be applicable to the Group:
- PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010).
- SFAS 50 (Revised 2006) – Financial Instruments: Presentation and Disclosures (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010).
- PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010).
- SFAS 55 (Revised 2006) - Financial Instruments: Recognition and Measurement (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010).
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
The Group is still evaluating the possible impact of these standards on the financial statements. b. Effective 2008
Efektif di tahun 2008 Standar-standar akuntansi berikut ini yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia berlaku untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2008: - PSAK 14 (Revisi 2008) – Persediaan
The following accounting standards issued by the Indonesian Institute of Accountants became effective for the period ended December 31, 2008:
Penerapan standar-standar ini menghasilkan dampak yang tidak material terhadap laporan keuangan.
The implementation of these accounting standards has had an immaterial impact on the financial statements.
Halaman 5/44
- SFAS 14 (Revised 2008) – Inventory
Page