PT Sumberdaya Sewatama dan Entitas Anak/and Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan Auditor Independen 31 Desember 2012 dan 2011 Consolidated financial statements with independent auditors’ report December 31, 2012 and 2011
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Daftar Isi
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Halaman/ Page
Table of Contents
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………..
1-3
.… Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ……………………………………….
4
Consolidated Statements of Comprehensive ...…………………………………………...Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian..............
5
.... Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian.............................
6-7
..……….. Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian...…
8 - 116
... Notes to the Consolidated Financial Statements
*********************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2012
2011
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan atas penurunan nilai sebesar Rp18.256 pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: Rp10.648)
CURRENT ASSETS 296.967 7.923
2e,2r,4 35,36d,37 2f,2r,5,14 35,36d,37 2r,6 35,36d,37 2g,25a
201.496
61.256
Cash and cash equivalents
184.547
Restricted time deposits
5.424
Trade receivables Related parties
237.609 2r,7,14 35,36d,37
Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya
36.318 394 18.236 73.898 4.900 1.216
TOTAL ASET LANCAR
641.348
2g,25a 2h,3,8 18a 2i,9 10
136.267 2 18.127 18.538 3.223 1.414
Other receivables Third parties Related parties Invetories Prepaid tax Prepaid expenses Other current assets
666.407
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.158.971 pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: Rp814.751) Aset tak berwujud Tagihan atas keberatan dan hasil pemeriksaan pajak Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya
Third parties, net of allowance for impairment of Rp18,256 as of December 31, 2012 (December 31, 2011: Rp10,648)
NON-CURRENT ASSETS 61.198
1.806.925 14.884 46.145 30 214.580
2d,11
2k,2l 3,12 1b,2c,2d 2l,3,41 2d,2o 2r,18b 2o,3,18f 2r,13
61.501
1.409.464 -
Investment in associated entities Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,158,971 as of December 31, 2012 (December 31, 2011: Rp814,751)
39.544 824 103.816
Intangible asset Claims for tax refund and tax assessments under appeal Deferred tax assets Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
2.143.762
1.615.149
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
2.785.110
2.281.556
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka pendek
126.245
Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
70.970 162.914
Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
7.369 1.480
Beban Akrual Utang pajak Uang muka pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka panjang Yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak ketiga Pihak berelasi Utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
14,35 36e,37 15,35 36e,37 2g,25a
188.458
Short-term bank loans
94.631 352.029
Trade payables Third parties Related parties
4.214 3.691
Other payables Third parties Related parties
35,36e,37
13.314 2.739 1.889
2g,25a 2f,16,25a 35,36e,37 2e,18c 2m
37.758 3.884 1.238
7.156
17
5.421
100.228
19,35,36e 13,19 2j,20,35
29.540
2g,25a
1.503 61.475
23,35,36
34.492
Current maturities of long-term loans: Long-term bank loans Finance lease payables Third party Related party Long-term loans non-trade - related party
999.290
TOTAL CURRENT LIABILITIES
523.844
210.496
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak berelasi Utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi Utang obligasi Sukuk Ijarah Liabilitas pajak tangguhan, neto Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Accrued expenses Taxes payable Advances from customers Short-term employee benefit liability
NON-CURRENT LIABILITIES
489.618 266 793.995 198.498 85.714 13.414
35,36e 19 2g,20 25a 2g,23 35,36e 2u,21 2u,22 2o,18f 2q,3 25a,24
9.164
Long-term debts - net of current maturities: Long-term bank loans Finance lease payables Related party Long-term loans non-trade - related party Bond payables Sukuk Ijarah Deferred tax liabilities, net Long-term employee benefit liability
585.223 26.716 149.468 33.766
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
1.581.505
804.337
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
2.105.349
1.803.627
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2012
2011
EKUITAS
EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT COMPANY
Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 600.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh 200.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: 150.000.000 saham) Saldo laba
200.000 460.879
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
150.000 327.929
Share capital - Rp1,000 (full amount) par value per share Authorized capital - 600,000,000 shares as of December 31, 2012 and 2011 Issued and fully paid capital 200,000,000 shares as of December 31, 2012 (December 31, 2011: 150,000,000 shares) Retained earnings
660.879
477.929
Total equity atributable to owners of the parent company
18.882
-
Non-controlling Interest
679.761
477.929
TOTAL EQUITY
2.785.110
2.281.556
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
26
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
2012 PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO
1.274.288 (809.527)
(164.570)
Pendapatan operasi lain
22.759
Beban operasi lain
(15.602)
LABA USAHA
307.348
Biaya keuangan Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi
2g,2m,2t 25b,29 2g,2m,2t 11,25b,30
464.761
Beban penjualan, umum dan administrasi
Pendapatan keuangan
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
44.758 (164.318) (688)
2011 1.006.469 (617.506) 388.963
2g,2m,12 25b,31 2m,2n 32 2m,2n 33
2m 2f,2m,2n 25b,34 2d,2m 11,38c
(106.377) 4.708 (9.548)
REVENUES COST OF REVENUES GROSS PROFIT Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
277.746
INCOME FROM OPERATIONS
9.879
Finance income
(77.744) 261
Finance costs Equity in net income (loss) of an associated company
210.142
INCOME BEFORE INCOME TAX
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
187.100
BEBAN PAJAK PENGHASILAN, NETO
(55.971)
LABA TAHUN BERJALAN
131.129
155.751
INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
131.129
155.751
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
132.950 (1.821)
TOTAL
131.129
LABA PER SAHAM
758,53
2o,18d,18f
2b
2s,27
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(54.391)
155.754 (3)
INCOME TAX EXPENSE, NET
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interest
155.751
TOTAL
1.038,36
EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to owners of the parent company
Catatan/ Notes Saldo, 1 Januari 2011
26
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital
Saldo laba/ Retained earnings
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
Total/ Total
Total Ekuitas/ Total Equity
150.000
172.175
322.175
-
322.175
Balance, January 1, 2011
-
155.754
155.754
(3)
155.751
Total comprehensive income for 2011 Non-controlling interest arising from acquisition of new Subsidiary
Total laba komprehensif tahun 2011 Kepentingan non-pengendali dari akuisisi Entitas Anak baru
1b
-
-
-
3
3
Saldo, 31 Desember 2011
26
150.000
327.929
477.929
-
477.929
Penambahan modal saham dari konversi utang pemegang saham Kepentingan non-pengendali dari akuisisi Entitas Anak baru Total laba komprehensif tahun 2012 Saldo, 31 Desember 2012
Balance, December 31, 2011
26
50.000
-
50.000
1b
-
132.950
132.950
20.703 (1.821)
20.703 131.129
Addition of new shares arising from conversion of shareholder loan Non-controlling interest arising from acquisition of new Subsidiary Total comprehensive income for 2012
26
200.000
460.879
660.879
18.882
679.761
Balance, December 31, 2012
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
-
50.000
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
2012 ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Kas diperoleh dari operasi Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari taksiran tagihan pajak Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan lainnya Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tetap dan pembayaran utang pembelian aset tahun lalu Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan investasi pada Entitas Anak, setelah dikurangi kas dan setara kas Penambahan uang jaminan Penambahan uang muka penyertaan saham Penambahan penyertaan investasi pada entitas asosiasi Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari penerbitan obligasi dan Sukuk ijarah, neto Penambahan utang bank jangka pendek Penambahan utang bank jangka panjang Penerimaan piutang kepada pihak ketiga Setoran saham Entitas Anak dari pihak non-pengendali Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Penambahan piutang kepada pihak ketiga Pembayaran biaya keuangan Pembayaran utang non-usaha pihak berelasi Pembayaran utang sewa pembiayaan
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011
1.255.966 (780.127) (136.982)
923.414 (260.190) (95.830)
338.857 43.067
567.394 2.663
26.127 (91.669) 15.955
18b
332.337
764 (45.997) 832 525.656
CASH FLOWS FROM (FOR) OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Cash provided by operating Receipts of interest income Receipts of estimated claims for tax refund Payments for income taxes Other receipts Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM (FOR) INVESTING ACTIVITIES
184.547 11.721
5 12
(175.627) -
(592.088)
12,41
(593.371)
(147.949)
(60.088)
(17.201) (1.718) (1.500)
13
(385)
999
(564.573)
992.493 961.595
(869.798)
21,22
649.489 292.456 122 (1.034.502) (849.182)
(41.711)
14 19
(176.813) (164.605) (142.725) (60.942)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Restricted time deposits Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets and payment of payable from prior year asset aquisition Addition of advance for purchase of fixed asstes Addition of investment in a Subsidiary - net of cash and cash equivalents Additional from security deposit Additional advance for stock subscription Aquisition of investment in associated companies Net cash used in investing activities
CASH FLOWS FROM (FOR) FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issuance of Bonds payable and Sukuk Ijarah, net 184.672 Proceeds from short-term bank loans Proceeds from 428.035 long-term bank loans Payments of receivable from a third party Stock subscription of Subsidiary by non-controlling interest Payments of short-term bank loan (144.816) Payments of long-term bank loan Additional receivable (96.434) toz a third party (86.411) Payments of finance cost Payment for non-trade payable third party Payments of obligation (77.703) under finance lease
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
2012 ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN (lanjutan) Penerimaan dari pihak berelasi Penambahan utang non-usaha pihak berelasi Pembayaran utang jangka panjang lainnya
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2011
-
CASH FLOWS FROM (FOR) FINANCING ACTIVITIES (continued) 735 Payments from a related party Additional non-trade payable 190.860 related parties
-
(17.000)
-
Payment for other long-term loan
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
467.386
381.938
Net cash provided by financing activities
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
235.150
37.796
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
561
84
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
61.256
23.376
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
296.967
61.256
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a. The Company’s Establishment
PT Sumberdaya Sewatama (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 201 tanggal 31 Januari 1992. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2602.HT.01.01.TH.92 tanggal 27 Maret 1992 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 59 Tambahan No. 3388 tanggal 24 Juli 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 63 tanggal 29 Juni 2012, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU0075175.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 15 Agustus 2012.
PT Sumberdaya Sewatama (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 201 dated January 31, 1992 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice through Decision Letter No. C22602.HT.01.01.TH.92 dated March 27, 1992 and published in the State Gazette No. 59 Supplemental No. 3388 dated July 24, 1992. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment of which was based on Notarial Deed No. 63 dated June 29, 2012 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., in relation to the increase in issued and fully paid shares. The amendments were acknowledged by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU0075175.AH.01.09. Tahun 2012 dated August 15, 2012.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik, pompa tambang, dan perawatan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in the rental of power engines, mining pumps and maintenance and operation of power plants.
Perusahaan berdomisili di gedung Tiara Marga Trakindo 2, Lantai 1 dan 2, Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta Selatan, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1992.
The Company is domiciled in Tiara Marga st nd Trakindo Building 2, 1 and 2 Floor, Jl. Cilandak KKO No. 1, South Jakarta, Indonesia. The Company started its commercial operations in 1992.
Valle Verde Pte. Ltd., yang didirikan di Singapura, adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Perusahaan dan Entitas Anak.
Valle Verde Pte. Ltd., incorporated in Singapore, is the parent company and ultimate parent company of the Company and Subsidiaries.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
GENERAL (continued) b.
Structures of the Associated Company
Nama entitas/ Entity name
and
The percentages of ownership, either directly or indirectly, of the Company in, and total assets of, the Subsidiaries and Associated Entities are as follows:
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset Entitas Anak dan Entitas Asosiasi adalah sebagai berikut: Ruang lingkup aktivitas/ Scope of Activities
Subsidiaries
Kedudukan, tanggal pendirian/ Domicile, Date of Establishment
Usaha komersial dimulai/ Year Start of Commercial Activities
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2012
Total aset sebelum eliminasi/ Total Assets Before Elimination
2011
2012
2011
Entitas Anak/Subsidiaries Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)
Industri pembangkit listrik energi thermal/ Thermal Energy Independent Power Plant (“IPP”)
Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011
-
99,90%
99,90%
126.116***)
45.523
Industri pembangkit listrik energi terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011
-
99,90%
99,90%
4.902***)
1.026
Industri pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP
Aceh, 22 Maret 2005/ March 22, 2005
2008
70,00%
-
61.868
-
Industri pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 18 Januari 2012/ January 18, 2012
2012
51,00%
2.137
-
Jakarta, 31 Januari 2005 January 31, 2005
2007
20,00%
826.697
625.487
Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: PT Nagata Bisma Shakti (“NBS”)
Kepemilikan tidak langsung:/ Indirect ownership: Melalui PAS:/ Through PAS: PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) **)
Melalui NBS:/ Through NBS: PT Nagata Dinamika (“ND”) **)
-
Entitas Asosiasi/ Associated Company PT Metaepsi Pejebe Power Generation (”Mepppogen”)*)**)
Industri pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP
9
12,00%
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Structures of the Subsidiaries Associated Company (continued)
The percentages of ownership, either directly or indirectly, of the Company in, and total assets of, the Subsidiaries and Associated Entities are as follows: (continued)
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset Entitas Anak dan Entitas Asosiasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Nama entitas/ Entity name
Ruang lingkup aktivitas/ Scope of Activities
and
Kedudukan, tanggal pendirian/ Domicile, Date of Establishment
Usaha komersial dimulai/ Year Start of Commercial Activities
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2012
Total aset sebelum eliminasi/ Total Assets Before Elimination
2011
2012
2011
Entitas Asosiasi (lanjutan)/ Associated Company (continued) Kerjasama Operasi Bersama dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”)/ Joint Operation Agreement with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”)
Industri pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 1 Oktober 2010/ October 1, 2010
2012
25,00%
-
2.593
-
*) Pada tanggal 29 Oktober 2012, investasi di Meppo-Gen menjadi 20,00% (Catatan 11)./ As of October 29, 2012, the investment in Meppo-Gen was become 20.00% (Note 11). **) Entitas Anak dan Entitas Asosiasi telah beroperasi./Subsidiaries and Associated Entities has start its commercial activities. ***) Total aset mencerminkan total aset di laporan keuangan konsolidasian Entitas Anak./Total assets reflect total assets in consolidated financial statements of Subsidiaries
PAS
PAS
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 25 tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan PT Sanggar Sarana Baja (“SSB”), pihak berelasi, mendirikan Entitas Anak dengan nama PT Pradipa Aryasatya, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1.000 dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%.
Based on Notarial Deed No. 25 dated May 13, 2011 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the Company and PT Sumber Sarana Baja (“SSB”), related party, established a subsidiary under the name PT Pradipa Aryasatya, with a total initial paid-up capital of Rp1,000 with ownership percentage of 99.90% and 0.10%, respectively.
NBS
NBS
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan SSB, pihak berelasi, mendirikan Entitas Anak dengan nama PT Nagata Bisma Shakti, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1.000 dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%.
Based on Notarial Deed No. 26 dated May 13, 2011 of Notary Ny. Djumini Satyoadi, S.H., M.Kn., the Company and SSB, related party, established a subsidiary under the name PT Nagata Bisma Shakti, with a total initial paid-up capital of Rp1,000 with composition of ownership percentage of 99.90% and 0.10%, respectively.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Structures of the Subsidiaries Associated Entities (continued)
and
EAS
EAS
Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 1 tanggal 1 Mei 2012, PAS, mengakuisisi 5.950 saham EAS yang bernilai nominal seluruhnya sebesar Rp54.680 dari Link Energy Pte. Ltd., pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar AS$7.000.000 dan Rp1.000, yang mewakili 70,00% kepemilikan di EAS (Catatan 11). Akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”.
Based on Notarial Deed No. 1 dated May 1, 2012 of Notary Mohammad Dalwan Ginting, S.H, Sp.N., PAS, acquired 5,950 EAS’s shares with a nominal value totaling Rp54,680 from Link Energy Pte. Ltd., third party, with acquisition price of US$7,000,000 and Rp1,000, which represents 70.00% ownership in EAS (Note 11). The acquisition was accounted for in accordance with PSAK No. 22 (Revised 2010) “Business Combinations”.
Tujuan dari akuisi EAS adalah untuk memperluas pangsa pasar Perusahaan dalam industri listrik serta akuisisi ini akan memberikan sinergi dimana EAS dapat memanfaatkan sumber batubara milik pihak berelasi dan menjual listriknya kepada pihak ketiga.
The purpose of the acquisition of EAS is to expand the Company's market share in the power industry, and this acquisition will provide synergies whereas EAS can utilize coal resources owned by a related party and sell power to third parties.
Harga perolehan melalui pembayaran kas Nilai wajar aset neto yang diperoleh
62.906 (48.022)
Goodwill
Purchase consideration through cash payment Fair value of net assets acquired
14.884
Goodwill
Details of fair value of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows:
Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: Nilai Buku/ Book Value
Nilai Wajar/ Fair Value
Kas pada bank Piutang usaha - pihak ketiga Persediaan Uang muka Biaya dibayar di muka Aset tetap Aset pajak tangguhan Utang usaha Utang non-usaha Liabilitas imbalan kerja karyawan
3.993 3.557 3.735 159 380 56.195 792 (9.268) (3.069) (61)
Aset neto
56.413
3.993 3.557 3.735 159 380 68.385 792 (9.268) (3.069) (61) 68.603
Kepentingan non-pengendali (30%) Goodwill
Cash in banks Trade receivables - third parties Inventories Advances Prepaid expenses Fixed assets Deferred tax assets Trade payables Non-trade payables Liability for employee benefits Net assets
(20.581) 14.884
Non-controlling interest (30%) Goodwill
Harga perolehan melalui pembayaran kas Kas pada bank pada EAS
62.906 (3.993)
Purchase consideration through cash payment Cash in banks of EAS
Arus kas keluar neto dari akuisisi Entitas Anak
58.913
Informasi pendapatan dan laba rugi sejak akuisisi adalah sebagai berikut:
Revenue and profit or loss information from the acquisition are as follows:
Pendapatan Laba rugi
30.353 5.645
11
Net cash outflow from acquisition of Subsidiary
Income Profit loss
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Structures of the Subsidiaries Associated Entities (continued)
and
ND
ND
Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012, NBS dan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, pihak ketiga, mendirikan Entitas Anak dengan nama PT Nagata Dinamika, dengan total modal awal disetor sebesar Rp250, dengan komposisi pemilikan masing-masing sebesar 51,00% dan 49,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012 (Catatan 38d).
Based on Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting,S.H.,Sp.N., NBS and PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, a third party, established a subsidiary under the name PT Nagata Dinamika, with a total initial paidup capital of Rp250, with ownership percentage of 51.00% and 49.00%, respectively. The deed were acknowledged by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012 (Note 38d).
Meppo-Gen
Meppo-Gen
Berdasarkan Akta Notaris Andreas, S.H., LL.M., No. 36 tanggal 24 November 2010, Perusahaan mengakuisisi 27.900 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (dalam Rupiah penuh) per saham dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera, pihak ketiga, sebesar AS$6.500.000 (setara dengan Rp59.519), yang mewakili 20,00% kepemilikan di MeppoGen.
Based on Notarial Deed No. 36 dated November 24, 2010 of Andreas, S.H., LL. M., the Company acquired 27,900 shares at par value of Rp1,000,000 (full amount) per share from PT Widjaja Tunggal Sejahtera, a third party, amounting to US$6,500,000 (equivalent to Rp59,519), representing 20.00% equity interest in Meppo-Gen.
Pada tanggal 31 Oktober 2011, pemegang saham Meppo-Gen lainnya melakukan konversi pinjamannya, yang mengakibatkan kepemilikan Perusahaan di Meppo-Gen terdilusi menjadi 12,00% (Catatan 11).
On October 31, 2011, the other shareholders of Meppo-Gen converted their convertible loans which diluted the equity interest of the Company in Meppo-Gen to 12.00% (Note 11).
Pada tanggal 29 Oktober 2012, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen, para pemegang saham sepakat untuk melakukan pembatalan atas konversi utang ke saham. Oleh karena itu, kepemilikan Perusahaan di Meppo-Gen berubah menjadi 20,00%. Para pemegang saham Meppo-Gen juga menyetujui perubahan nama dari PT Metaepsi Pejebe Power Generation menjadi PT Meppo-Gen (Catatan 11).
On October 29, 2012, based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen, the shareholders of MeppoGen agreed to cancel convertion of their convertible loans to equity. Futhermore, the Company’s ownership in Meppo-Gen changed 20.00%. The shareholders of Meppo-Gen also agreed the changes in Meppo-Gen’s name from PT Metaepsi Pejebe Power Generation to PT Meppo-Gen (Note 11).
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
c.
1.
Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Structures of the Subsidiaries Associated Entities (continued)
and
JOA
JOA
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris Nomor 01 tanggal 01 Oktober 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Mohammad Dalwan Ginting SH, Sp.N. untuk pengembangan Mini-hydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 subproyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing sub-proyek) di Indonesia Timur.
On October 1, 2010, the Company entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 01 dated October 01, 2010, Notary Mohammad Dalwan Ginting SH, Sp.N for the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
c.
Boards of Commissioners, Directors, and Employees The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut: 2012
2011
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
Board of Commissioners Yovie Priadi Achmad Ananda Djajanegara Syahnan Poerba Willy Agung Adipradhana
Yovie Priadi Achmad Ananda Djajanegara Syahnan Poerba Willy Agung Adipradhana
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors
Natali Hasto Kristijono Tjong Samuel Triswandi
Natali Hasto Kristijono Tjong Samuel Triswandi
President Director Director
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan personil manajemen kunci.
The Board of Commissioners and Directors of the Company are the key management personnel.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi Perusahaan No. SSBOD/05/KEPBOD/01/2012 tanggal 1 Mei 2012, Perusahaan telah menunjuk Sri Sulistyari Sonia sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).
Based on the Company’s Board of Directors’ Decision Letter No. SSBOD/05/KEPBOD/01/ 2012 dated May 1, 2012, the Company appointed Sri Sulistyari Sonia as Corporate Secretary.
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 771 dan 511 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2012 and 2011, the Company and Subsidiaries had a total of 771 and 511, (unaudited) permanent employees, respectively.
Perusahaan berkomitmen untuk selanjutnya membentuk suatu Komite Audit terkait dengan penerbitan utang obligasi dan Sukuk Ijarah sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK. Perusahaan telah memiliki divisi Internal Audit yang diketuai oleh P Rustriono Gunadi.
The Company is committed to subsequently establish an Audit Committee in relation with the issuance of bonds payable and Sukuk Ijarah in accordance with BAPEPAM-LK regulation. The Company had Internal Audit division which is led by P Rustiono Gunadi.
Penyelesaian Konsolidasian
Laporan
Keuangan
d.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
Completion of the Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements were completed and authorized for issuance by the Company’s Directors on March 22, 2013.
Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 22 Maret 2013. 2.
Boards of Commissioners, Directors, and Employees (continued)
2.
keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau perusahaan publik.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and regulations No.VIII.G.7 issued by BAPEPAMLK concerning Presentation and Disclosure of Financial Statements of listed or public company.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant Notes herein.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun-tahun sebelumnya, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan terkait.
The accounting policies which are adopted in the preparation of the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2012 are consistent with those made in the preparation of the Company and Subsidiaries’s consolidated financial statements for the prior periods, except for the adoption of several amended FASs effective January 1, 2012 as disclosed in this note.
Sehubungan dengan hal di atas, walaupun terdapat reklasifikasi pos-pos tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011, namun laporan posisi keuangan awal tahun komparatif tidak disajikan karena pengaruhnya dianggap tidak material.
Relative to the above, although there were reclassifications of certain accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2011, the opening comparative statement of financial position was not presented as the impact was considered immaterial.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities with operating activities presented using the direct method.
Tahun buku Perusahaan dan Entitas Anak adalah 1 Januari - 31 Desember.
The financial reporting period of the Company and Subsidiaries are January 1 December 31.
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.
The accounts included in the Company and Subsidiaries consolidated financial statements are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). The Company's and Subsidiaries’ consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the functional currency of the Company and Subsidiaries
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
All amounts in the consolidated financial statements are rounded to and presented in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation The consolidated financial statements include accounts of the Company and Subsidiaries, in which the Company owns either directly or indirectly, more than 50.00% equity interest.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dimana Perusahaan, baik secara langsung dan tidak langsung memiliki lebih dari 50,00% kepemilikan saham.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
A Subsidiary is fully consolidated from the date of its acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continues to be consolidated until the date such control ceases.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
i.
Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai dengan perjanjian dengan investor lain;
i.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
ii.
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
ii.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
iii.
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut;
iii.
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body;
iv. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
iv. power to cast the majority votes at meeting of the board directors or equivalent governing bodyand control of the entity is by that board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interests even if such losses result in a deficit balance for the non-controlling interests.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebegai transaksi ekuitas.
Changes in the Company’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
c.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan dan Entitas Anak: - menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; - mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan - mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi, atau ke saldo laba.
In case of loss of control over a Subsidiary, the Company and Subsidiaries:
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Non-controlling interests represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.
-
-
Kombinasi Bisnis
c.
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in statement of comprehensive income; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings.
Business Combination Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business Combination (continued)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Company and Subsidiaries acquire a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Perusahaan dan Entitas Anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Perusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Perusahaan dan Entitas Anak menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and Subsidiaries report in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Company and Subsidiaries shall retrospectively adjust the provisional amounts recognised at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognised as of that date. The measurement period ends as soon as the Company and Subsidiaries receive the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is restated to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui sebagai laba rugi atau pendapatan komprehensif lain. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business Combination (continued)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan total setiap KNP atas selisih total dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized as profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan Entitas Anak yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated, from the acquisition date to each of the Company and Subsidiaries cashgenerating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
Investasi pada entitas asosiasi
d.
Investment in Associate Entity Investments in which the Company and Subsidiaries have ownership interests of at least 20% but not exceeding 50% are accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Company and Subsidiaries has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company and Subsidiaries’ share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Investasi dimana Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Investment in Associate Entity (continued)
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas entitas asosiasi, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berlaku, dalam laporan perubahan ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai hasil transaksi-transaksi antara Perusahaan dan Entitas Anak dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company and Subsidiaries recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and Subsidiaries and the associate are eliminated to the extent of the Company and Subsidiaries’s interest in the associate.
Setelah menerapkan metode ekuitas, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dan Entitas Anak dalam entitas asosiasi. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas Anak menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After application of the equity method, the Company and Subsidiaries determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company and Subsidiaries’s investment in its associate. The Company and Subsidiaries determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company and Subsidiaries calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Jika bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, maka Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kepentingan pada entitas asosiasi adalah jumlah tercatat investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas ditambah dengan setiap kepentingan jangka panjang yang secara substansi, membentuk bagian investasi neto investor pada entitas asosiasi.
If the Company and Subsidiaries’ share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Company and Subsidiaries discontinue recognising its share of further losses. The interest in an associate is the carrying amount of the investment in the associate under the equity method together with any long-term interests that, in substance, form part of the investor's net investment in the associated entity.
Bagian partisipasi dalam ventura bersama adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan Entitas Anak memiliki pengendalian bersama dengan satu venture atau lebih. Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, tetapi Perusahaan dan Entitas Anak memiliki pengaruh signifikan. Bagian partisipasi dalam ventura dan entitas asosiasi bersama dicatat dengan metode ekuitas.
An interests in joint venture is entity which the the Company and Subsidiaries jointly controls with one or more other venturers. Associates are entities, not being subsidiaries or jointly controlled entities, over which the Company and Subsidiaries exercises significant influence. An interest in joint venture is accounted for using the proportionate consolidation method while associates are accounted for using the equity method. 20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
e.
Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
e.
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of 3 months or less at the time of placements and not pledged as to use.
f.
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Deposito berjangka yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya”.
f.
Restricted time deposits
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
g.
g.
Time deposit which is pledged for loan facility is presented as “Restricted Time Deposits”. Transactions with related parties
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan individual.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak; b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Perusahaan dan Entitas Anak; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas induk Perusahaan dan Entitas Anak; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if: a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Company and Subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and Subsidiaries that gives it significant influence over the Company and Subsidiaries; or, (iii) has joint control over the Company and Subsidiaries;
b. c. d.
e.
21
the party is an associate of the Company and Subsidiaries; the party is a joint venture in which the Company and Subsidiaries is a venturer; the party is a member of the key management personnel of the Company and Subsidiaries or its parent and Subsidiaries; the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
h.
i.
Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak-pihak
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika: (lanjutan)
A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if: (continued)
f.
suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
f.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,
g.
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak.
g.
the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and Subsidiaries, or of any entity that is a related party of the Company and Subsidiaries.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan harga dan kondisi lainnya yang setara dengan transaksi dengan pihak ketiga.
The transactions with related parties are made based on price and other conditions that is equivalent with as those of the transactions between third parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
h.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang yang terdiri dari semua biaya pembelian dan biaya lainnya yang terjadi pada saat membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Cadangan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto.
Cost is determined using the weightedaverage method which comprises all costs of purchase and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
Nilai realisasi neto adalah dalam kegiatan usaha dengan estimasi biaya perkiraan biaya yang melakukan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
taksiran harga jual normal, dikurangi penyelesaian dan diperlukan untuk
Beban Dibayar di Muka
i.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the years benefited.
Beban dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. 22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Leases
Sejak 1 Januari 2012, berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, apabila sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.
Starting January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 30 (Revised 2011) ,“Lease”, when a lease includes both land and building elements, an entity should assess the classification of each element separately whether as a finance or an operating lease.
Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Company and Subsidiaries classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 30 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Sewa Operasi - sebagai Lessee
Operating Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasfikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
Sewa Operasi - sebagai Lessor
Operating Lease - as Lessor
Sewa di mana Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Company and Subsidiaries does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
k. Aset tetap
k. Fixed assets Starting January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No.16 (Revised 2011). The adoption of PSAK No. 16 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011). Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tidak memberikan dampak yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Fixed assets (continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated) and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Penyusutan dimulai ketika aset tetap telah siap sesuai dengan yang diharapkan. Kecuali untuk penyusutan mesin yang diubah sejak tanggal 1 Januari 2012, penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is started when the fixed asset is ready for its intended use. Except for changes in depreciation of machineries starting January 1, 2012, depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Tahun/Years
Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Pembangkit listrik Peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Aset sewa pembiayaan Peralatan Kendaraan
5 - 20 16 3 - 16 5
Direct ownership Buildings and infrastructures Generator set Equipment Vehicles
3-5 5
Office furniture, fixtures and equipment Building and leasehold improvements
3-8 5
Finance lease assets Equipment Vehicles Starting January 1, 2012, the Company and Subsidiaries computed depreciation, specifically for machineries, based on duration of use method so that the machineries are appropriately depreciated considering both benefits derived and burdens incurred. Estimated duration of use of the machineries are as follows:
Sejak tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penyusutan, khusus mesin, dengan metode durasi pemakaian agar mesin dapat disusutkan dengan imbang antara manfaat dan beban. Estimasi durasi pemakaian atas mesin adalah sebagai berikut:
Jam/Hours
Kepemilikan langsung Mesin
6.000 - 81.000
Direct ownership Machineries
Aset sewa pembiayaan Mesin
6.000 - 81.000
Finance lease assets Machineries
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Fixed assets (continued)
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pembaruan dan perbaikan yang signifikan akan dikapitalisasi ke dalam nilai aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari akun aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada tahun berjalan.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized. The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each year end.
l. Penurunan nilai aset non-keuangan
l. Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir tahun, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company and Subsidiaries assess at year end whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and Subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.
Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each year end as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun berikutnya.
Goodwill is tested for impairment at each year end and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or Company and Subsidiaries of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future years.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment in its value of its non-financial assets as of December 31, 2012 and 2011.
m. Pengakuan pendapatan dan beban
m. Revenue and expense recognitions
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts and Value Added Tax (“VAT”).
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Perusahaan dan Entitas Anak bertindak sebagai prinsipal atau agen. Perusahaan dan Entitas Anak menyimpulan bahwa Perusahaan dan Entitas Anak bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
The Company and Subsidiaries assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Company and Subsidiaries has concluded that is is acting as principal in all of its revenue arrangment. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan jasa
Revenues from Services
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Uang Muka Pelanggan”.
Revenue from services is recognized when services are rendered to customers. Advances received from customers are recorded as “Advances from Customers”.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Revenue and (continued)
expense
ACCOUNTING recognitions
Pendapatan dan beban bunga
Interest Income and Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan tahun yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (“EIR”) which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter year, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when they are incurred.
n. Transaksi dan saldo mata uang asing
n. Foreign currency transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika ada keuntungan atau kerugian kurs akan dikreditkan atau dibebankan di operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates prevailing at the time the transactions are made. At the reporting dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle rates of foreign currency bank notes published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Euro (EUR)1/Rupiah Dolar Australia (AUD)1/Rupiah Dolar Amerika Serikat (AS$)1/Rupiah Dolar Singapura (SGD)1/Rupiah
2011
12.809 10.025 9.670 7.907
o. Perpajakan
11.739 9.203 9.068 6.974
1 Euro (EUR)/Rupiah 1 Australian dollar (AUD)/Rupiah 1 United States dollar (US$)/Rupiah 1 Singapore dollar (SGD)/Rupiah
o. Taxation
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.
Starting January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No.46 (Revised 2010) ,“Accounting for Income Tax”.
Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 46 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year computed using prevailing tax rates. 28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
o. Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Taxation (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang bersangkutan, kecuali perbedaan tersebut dikenakan pajak final.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi bisnis disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau liabilitas pajak tangguhan”.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting year. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. The deferred tax effect arising from business acquisitions is recognized as part of “Deferred tax asset or liability” account.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Adjustment to tax obligation is recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah neto untuk masing-masing entitas tersebut.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and tax loss carryover, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam “Beban Operasi Lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Prior to January 1, 2012, the Company and Subsidiaries presented interest and penalties for the underpayment of income tax, if any, as part of “Other Operating Expenses” in the consolidated statement of comprehensive income.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
o. Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Taxation (continued) Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 46 (Revised 2010), which requires the Company and Subsidiaries to present interest and penalties for the underpayment/overpayment of income tax, if any, as part of “Income Tax Expense (Benefit) - Current” in the consolidated statement of comprehensive income.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perusahaan dan Entitas Anak mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Tahun Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. p. Provisi
p. Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Company and Subsidiaries has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
q. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
q. Long-term Employee Benefits Liability Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopt PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure requirements for employee benefits for both short-term and longterm. PSAK No. 24 (Revised 2010) provides an additional option in the recognition of actuarial gains or losses from post-employment benefits, which gains or losses can be fully recognized through other comprehensive income. The Company and Subsidiaries have decided to continue to recognize actuarial gains or losses using the straight-line method based on the expected average remaining working lives of employees.
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), ”Imbalan Kerja”, yang mengatur persyaratan tentang pencatatan dan pengungkapan atas imbalan kerja karyawan jangka pendek dan jangka panjang. PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial dari imbalan pascakerja, dimana keuntungan dan kerugian tersebut dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lain. Perusahaan dan Entitas Anak telah memutuskan untuk tetap mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial menggunakan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Long-term Employee (continued)
ACCOUNTING
Benefits
Liability
Imbalan kerja jangka panjang Perusahaan dan Entitas Anak meliputi:
Long-term employee benefits of the Company and Subsidiaries comprise the following:
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat.
The Company and Subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees.
Kontribusi program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.
Contributions for the defined contribution pension plan are charged to current operations.
Program Pensiun Manfaat Pasti, Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 dan Imbalan Pasca-kerja Lainnya
Defined Benefit Pension Plan, Labor Law No.13/2003 and Other Post-employment Benefits
Perusahaan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat dan imbalan kerja yang tidak didanai menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU”). Cadangan berdasarkan UU telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari dana pensiun dengan manfaat yang diatur dalam UU setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari karyawan dan hasil investasi yang berkaitan. Jika manfaat dana pensiun yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai UU, Perusahaan dan Entitas Anak akan menyediakan kekurangannya.
The Company and Subsidiaries has a defined benefit pension plan covering substantially all of its eligible employees and an unfunded employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”). The provision for the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deduction of accumulated employee contributions and the related investment results. If the employerfunded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Company and Subsidiaries will provide for such shortfall.
Perusahaan dan Entitas Anak juga memberikan imbalan kerja jangka panjang selain pensiun berupa jubile yang tidak didanai.
The Company and Subsidiaries also provide long-term employee benefits other than pension named unfunded jubile.
Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.
A settlement occurs when the Company and Subsidiaries enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
r. Financial instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments : Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments : Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2010), PSAK No. 55 (Revisi 2011) dan dan PSAK No. 60 tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 56 (Revised 2011), PSAK No. 55 (Revised 2011) and PSAK No. 60 has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasfikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentasion of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies adopted to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsipprinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikan instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang terekspos selama tahun berjalan dan pada akhir tahun pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka.
PSAK No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company and Subsidiaries is exposed during the year and at the year end of the reporting year, and how the entity manages those risks.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Instrumen keuangan i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
r. Financial instruments
Aset Keuangan
i.
Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiaries determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each year-end.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Instrumen keuangan (lanjutan)
setelah
pengakuan
i.
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
The Company and Subsidiaries’ principal financial assets include cash and cash equivalents, restricted time deposit, trade and other receivables, and other current financial assets.
Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, desosito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan lain-lain dan aset keuangan lancar lainnya. Pengukuran aset keuangan pengakuan awal tergantung klasifikasinya sebagai berikut:
ACCOUNTING
r. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
setelah pada
• Receivables
• Piutang lain-lain sebagai piutang (Revisi
Trade and other receivables are classified and accounted for as loans and receivables under PSAK No. 55 (Revised 2011).
Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan dan Entitas Anak tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is an objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note.
Piutang usaha dan diklasifikasikan dan dicatat pinjaman yang diberikan dan sesuai dengan PSAK No. 55 2011).
• Investments Instruments
• Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Tidak Memiliki Kuotasi
in
Unquoted
Equity
Investments in equity instruments that do not have quoted market prices in an active market are carried at costs if either (i) their carrying amounts approximate their fair values; or, (ii) their fair values cannot be reliably measured.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
• the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
r. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan)
i. Financial assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: (lanjutan)
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: (continued)
• Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
• The Company and Subsidiaries has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
Apabila Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass-through”), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Entitas Anak sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Company and Subsidiaries has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Company and Subsidiaries’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Company and Subsidiaries could be required to repay.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
r. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan)
i. Financial assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas Anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan dan Entitas Anak yang ditahan.
In that case, the Company and Subsidiaries also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company and Subsidiaries has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company and Subsidiaries assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. 36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
r.
i. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued)
aset
Impairment of financial assets (continued)
keuangan
● Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
● Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan Entitas Anak memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiaries determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in the Company and Subsidiaries of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
r.
i. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued)
aset
Impairment of financial assets (continued)
keuangan
● Financial assets carried at amortized cost
● Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
r.
i. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued)
aset
Impairment of financial assets (continued)
keuangan
● Financial Assets Carried at Cost
● Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
When there is objective evidence that an impairment loss has occured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). ii. Liabilitas keuangan
ii. Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Company and Subsidiaries has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Company and Subsidiaries determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of loans and borrowings are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang non-usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi dan utang usaha jangka panjang - pihak berelasi dikategorikan sebagai utang dan pinjaman.
The Company and Subsidiaries’s financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, long-term bank loans, obligations under finance lease, other long-term loans related party and long term trade payables related parties which are all classified as loans and borrowings.
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Financial instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued)
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
•
•
•
ACCOUNTING
Utang jangka panjang yang dikenakan bunga
Long-term interest bearing loans
Setelah pengakuan awal, utang jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Subsequent to initial recognition, longterm loans are measured at amortized costs using EIR method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap provisi pinjaman atas perolehan biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Beban Keuangan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking into account any loan provisions that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Expenses” account in the consolidated statements of comprehensive income. •
Utang
Payables Liabilities for trade and other payables, and accrued expenses are stated at carrying amounts (nominal amounts), which approximate their fair values.
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Penghentian pengukuran
Derecognition
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
t.
Financial instruments (continued) iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. s.
ACCOUNTING
Laba per Saham Dasar
s.
Basic Earnings per Share
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”, yang mengharuskan adanya perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam tahun yang sama dan antara tahun pelaporan yang berbeda untuk Perusahaan dan Entitas Anak.
Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),“Earnings Per Share”, which requires performance comparisons between different entities in the same year and between different reporting years for the Company and Subsidiaries.
Penerapan PSAK No. 56 (Revisi 2011) tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 56 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Informasi Segmen
t.
Information Segment
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha) yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that is engaged either in providing certain products or services (business segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-Company and Subsidiaries balances and intra-Company and Subsidiaries transactions are eliminated.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang memiliki resiko dan imbalan yang sama.
The Company and Subsidiaries did not disclose information related to geographical segment since the Company and Subsidiaries believed that Company and Subsidiaries operated in the same economic environment, which is subject to the same risks and benefits.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Biaya Emisi Obligasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Bonds Issuance Cost Bond issue costs are directly deducted from the issue proceeds in the consolidated statement of financial position as a discount and are amortized using the effective intereset method for bonds and the straight-line method for Sukuk Ijarah over the period of the bonds.
Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai diskonto dan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif untuk obligasi dan metode garis lurus untuk sukuk ijarah selama jangka waktu obligasi v. Penerapan standar akuntansi lainnya yang telah direvisi
v. Adoption of standards
other
revised
accounting
Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Company and Subsidiaries also adopted the following revised accounting standards and interpretations on January 1, 2012, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact except for the related disclosures:
Selain penerapan SAK revisi yang telah dijelaskan dalam catatan yang relevan, SAKSAK di bawah ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
•
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
•
PSAK No. 10 (Revised 2010), “Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
•
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”.
•
PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”.
w. Standar Akuntansi yang telah Diterbitkan namun belum Berlaku Efektif
w. Accounting Standards that Published but not yet Effective
been
The following summarizes the revised, amended and revoked PSAKs which were issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK”), effective on or after January 1, 2013:
Berikut ini rangkuman, PSAK yang revisi, diubah dan dicabut yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), efektif pada atau setelah 1 Januari 2013: •
have
•
PSAK No. 38 (Revisi 2012) "Kombinasi Bisnis Entitas". PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk kombinasi bisnis entitas sepengendali dan diterapkan untuk kombinasi bisnis sepengendali yang memenuhi persyaratan dalam PSAK No. 22 "Kombinasi Bisnis", baik untuk penerima dan entitas penarikan.
42
PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations Entities”. This revised PSAK prescribes the accounting treatment for business combinations under common control and applied to business combinations under common control that meet the requirements in PSAK No. 22 "Business Combinations", both for recipient and withdrawal entity.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
ACCOUNTING
w. Standar Akuntansi yang telah Diterbitkan namun belum Berlaku Efektif (lanjutan)
w. Accounting Standards that have been Published but not yet Effective (continued)
Berikut ini rangkuman, PSAK yang revisi, diubah dan dicabut yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), efektif pada atau setelah 1 Januari 2013: (lanjutan)
The following summarizes the revised, amended and revoked PSAKs which were issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK”), effective on or after January 1, 2013: (continued)
•
Perubahan atas Standar Akuntansi Keuangan untuk "Instrumen Keuangan" PSAK No. 60. Standar Akuntansi Keuangan menetapkan pengungkapan kualitatif, dalam konteks pengungkapan kualitatif yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengkorelasikan pengungkapan terkait, agar pengguna laporan keuangan untuk memahami perspektif keseluruhan pada karakteristik risiko dan tingkat dihasilkan dari instrumen keuangan. Interaksi antara hasil pengungkapan kualitatif dan kuantitatif dalam keterbukaan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk lebih mengevaluasi eksposur risiko entitas.
•
Amendment to Financial Accounting Standard for PSAK No. 60, “Financial Instrument”. The Financial Accounting Standard prescribes qualitative disclosure, in the context of qualitative disclosures that enable financial statements users to correlate the related disclosures, in order for the financial statements users to comprehend the overall perspective on the risk’s characteristics and level resulting from the financial instrument. Interaction between qualitative and quantitative disclosures results in information disclosure that enable financial statement users to better evaluate entity risk exposure.
•
PPSAK No 10, "Pencabutan PSAK No 51": Akuntansi Kuasi Reorganisasi.
•
PPSAK No. 10, “Revocation of PSAK No. 51”: Accounting for Quasi Reorganization.
Currently, the Company and Subsidiaries, aside from PPSAK No. 10 which are not applicable, is in the process of evaluating and has not yet determined the impact of the amended PSAK 38 and PSAK 60 on the financial statements.
Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak, selain dari PPSAK No. 10 yang tidak berlaku, sedang dalam proses mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari PSAK 38 dan PSAK diubah 60 terhadap laporan keuangan. 3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY The preparation of the Company and Subsidiaries’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting year. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes in future years that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di periode yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Pertimbangan
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company and Subsidiaries’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Perusahaan dan Entitas Anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The currency of each of the entities under the Company and Subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each entity operations. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 25.
The Company and Subsidiaries determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and Subsidiaries’s accounting policies disclosed in Note 25.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan dan Entitas Anak menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap akhir tahun pelaporan. Nilai tercatat goodwill pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp14.884. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 41.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company and Subsidiaries have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to a year impairment testing. The carrying amounts of the goodwill as of December 31, 2012 amounted to Rp14,884. Further details are disclosed in Note 41.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai pada setiap akhir tahun pelaporan dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment testing is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to year impairment testing and whenever there is an indication that such asset may be impaired, Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next year are disclosed below. The Company and Subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Cadangan Kerugian atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebelum cadangan kerugian atas penurunan nilai masing-masing berjumlah Rp227.675 and Rp253.681 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
The Company and Subsidiaries evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and Subsidiaries uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third parties credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and Subsidiaries expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Company and Subsidiaries’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp227,675 and Rp253,681, respectively. Further details are presented in Note 6.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dan Entitas Anak diakui sebagai penghasilan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai tertinggi antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut.
The determination of the Company and Subsidiaries’s obligations and cost of pension and employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company and Subsidiaries’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the higher of the present value of defined benefit obligation and the fair value of plan assets at that date.
Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions.
Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
While the Company and Subsidiaries believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and Subsidiaries’s actual experiences or significant changes in the Company and Subsidiaries’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. All assumptions are reviewed at each reporting date.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing berjumlah Rp13.414, Rp9.164 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, dan 2011. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24.
The carrying amount of long-term employee benefits liability amounted to Rp13,414 and Rp9,164 as of December 31, 2012 and 2011, respectively. Further details are disclosed in Note 24.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, kecuali untuk mesin berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya antara 3 tahun sampai dengan 20 tahun. Sejak tanggal 1 Januari 2012, manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis, khususnya mesin, dengan metode durasi pemakaian agar mesin dapat disusutkan dengan imbang antara manfaat dan beban. Adapun estimasi durasi pemakaian antara 6.000 jam sampai dengan 81.000 jam. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset dan, karenanya, biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap masingmasing berjumlah Rp1.806.925 dan Rp1.409.464 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.
Fixed assets are depreciated on a straight-line basis, except machineries, over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 20 years. Since January 1, 2012, management estimates the useful lives, specifically for the machineries, with the duration of use of machineries so that the machineries are appropriately depreciated considering both benefits derived and burdens incurred. The estimated duration of use is between 6,000 hours to 81,000 hours. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and Subsidiaries conducts their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets and, therefore, future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the fixed assets amounted to Rp 1,806,925 and Rp1,409,464, as of December 31, 2012 and 2011. Further details are disclosed in Note 12.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and Subsidiaries recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 18.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realization of Deferred Tax Assets
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir tahun pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.
The Company and Subsidiaries reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting year and reduces these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Company and Subsidiaries’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan (lanjutan)
Realization of Deferred Tax Assets (continued)
Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Perusahaan dan Entitas Anak di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan Entitas Anak dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp9.532 dan Rp15.284 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.
The forecast of taxable income is based on the Company and Subsidiaries’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company and Subsidiaries will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Carrying amount of deferred tax asset amounted to Rp9,532 and Rp15,284 as of December 31, 2012 and 2011, respectively. Further details are disclosed in Note 18.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.
Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan
Uncertain Tax Exposure
Dalam situasi tertentu, Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
In certain circumstances, the Company and Subsidiaries may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan Entitas Anak membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company and Subsidiaries applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Company and Subsidiaries makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability on unrecognized tax benefit should be recognized.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimates and Assumptions (continued) Nilai
Allowance for Inventory Obsolescence and Decline in Value
Cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan masing-masing sebesar Rp18.236 dan Rp18.127 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for inventory obsolescence and decline in value is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the inventory amounted to Rp18,236 and Rp18,127 as of December 31, 2012 and 2011. Further details are disclosed in Note 8.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau unit penghasil kas (“UPK”) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Perusahaan dan Entitas Anak atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan sangat dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
An impairments exists when the carrying value of an asset or cash generating unit (“CGU”) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows data are derived from budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Company and Subsidiaries are not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset non-keuangan.
As of December 31, 2012 and 2011, management believes that there is no indication of impairment of non-financial assets.
Cadangan Keusangan Persediaan
dan
Penurunan
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012 Kas
2011 61
Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A., Indonesia PT Bank ANZ Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$465.164 dan AS$1.433.043, pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011) PT Bank ANZ Indonesia (AS$110.303 dan AS$85.201 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011) Citibank, N.A., Indonesia (AS$34.165 dan AS$43.382 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011) Sub-total Setara kas - pihak ketiga Deposito berjangka Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$200.000 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011) Sub-total Total
10.369
5.502 993 504 365 222
32.164 443 5 185
4.513
12.995
1.066
772
330
393
34.026
57.326
115.611 97.260
-
36.068 8.002
-
2.004 2.001
2.000 -
1.934
1.814
262.880
3.814
296.967
61.256
Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A., Indonesia PT Bank ANZ Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$465,164 and US$1,433,043 as of December 31, 2012 and 2011) PT Bank ANZ Indonesia (US$110,303 and US$85,201 as of December 31, 2012 and 2011) Citibank, N.A., Indonesia (US$34,165 and US$43,382 as of December 31, 2012 and 2011) Sub-total Cash equivalents - third parties Time deposits Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$200,000 as of December 31, 2012 and 2011) Sub-total Total
2011
2,00% - 7,75% 0,25% - 1,00%
kas
Cash on hand
Time deposit interest rates per annum were as follows:
2012
Tidak terdapat kas dan setara ditempatkan kepada pihak berelasi.
116
20.531
Suku bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar Amerika Serikat
CASH AND CASH EQUIVALENTS
3,20% - 7,50% 0,25% - 2,00%
Rupiah United States Dollar
There are no cash and cash equivalents placed to any related parties.
yang
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
DEPOSITO BERJANGKA PENGGUNAANNYA
YANG
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DIBATASI
5.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)
2011
-
184.547
Restricted time deposits PT Bank DBS Indonesia ( “DBS”)
Pada tanggal 31 Desember 2011, deposito bejangka sebesar AS$17.881.444 (setara dengan Rp162.149) dan AS$2.470.000 (setara dengan Rp22.398) adalah deposito sehubungan dengan perjanjian pinjaman gabungan antara Perusahaan/PT Eramas Persada Energy dan DBS (Catatan 7), dan untuk penerbitan uncommitted import letter of credit (“L/C”) untuk pembelian aset tetap (Catatan 7).
As of December 31, 2011, restricted time deposits amounting to US$17,881,444 (or equivalent to Rp162,149) and US$2,470,000 (or equivalent to Rp22,398) are related to the joint borrowing loan agreement between the Company/PT Eramas Persada Energy and DBS (Note 7), and for uncommitted import letter of credit (“L/C”) issuance for purchase of fixed assets (Note 7).
Pada tanggal 30 Agustus 2012 dan 17 September 2012, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank DBS Indonesia telah dicairkan.
On August 30, 2012 and September 17, 2012, restricted time deposits at PT Bank DBS Indonesia has matured.
Suku bunga deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya per tahun adalah sebagai berikut:
Restricted time deposit interest rates per annum were as follows:
2012 Dolar Amerika Serikat
2011
1,32% - 2,90%
1,00% - 2,90%
United States Dollar
There are no restricted time deposit placed to any related parties.
Tidak terdapat deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan kepada pihak berelasi. 6.
RESTRICTED TIME DEPOSITS
PIUTANG USAHA
6.
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables are as follows:
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2012
2011
Pihak ketiga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000)
160.618
185.461
59.134
62.796
Sub-total
219.752
248.257
Cadangan kerugian atas penurunan nilai
(18.256)
(10.648)
Neto Pihak berelasi (Catatan 25a)
201.496 7.923
237.609 5.424
Net Related parties (Note 25a)
Piutang usaha, neto
209.419
243.033
Trade receivables, net
51
Third parties PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) Others (below Rp1,000 each) Sub-total Allowance for impairment losses
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES (continued) Details of trade receivables per currency are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2012
2011
Rupiah Dolar Amerika Serikat
186.043 41.632
210.161 43.520
Rupiah United States Dollar
Total
227.675
253.681
Total
Cadangan kerugian atas penurunan nilai
(18.256)
(10.648)
Piutang usaha, neto
209.419
243.033
Allowance for impairment losses Trade receivables, net
The aging analysis of trade receivables is as follows:
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2012
2011
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
179.820
210.572
14.698 7.796 1.190 24.171
17.781 5.293 513 19.522
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Total Cadangan kerugian atas penurunan nilai
227.675
253.681
Total
(18.256)
(10.648)
Piutang usaha, neto
209.419
243.033
Allowance for impairment losses Trade receivables, net
The changes in the balance of the allowance for impairment of trade receivables are as follows:
Perubahan cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 2012
2011
Saldo awal tahun Cadangan selama tahun berjalan Pemulihan cadangan
10.648 7.769 (161)
15.894 1.350 (6.596)
Saldo akhir tahun
18.256
10.648
Balance at the beginning of year Provision during the year Provision reversal Balance at the end of year
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of each year, the Company and Subsidiaries’s management is of the opinion that the allowance for impairment of receivables is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha masing-masing pelanggan pada setiap akhir tahun, Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa cadangan kerugian atas penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG NON-USAHA
7.
NON-TRADE RECEIVABLES As of December 31, 2012 and 2011, this account consists of:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, akun ini terdiri dari: 2012
2011
Pihak ketiga PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) Link Energy Pte. Ltd. (Catatan 13) PT Eramas Persada Energy (“Eramas”) PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) Lain-lain
31.988 3.225 1.105
28.365 105.948 1.889 65
Third parties PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) Link Energy Pte. Ltd. (Note 13) PT Eramas Persada Energy (“Eramas”) PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) Other
Total pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 25a)
36.318 394
136.267 2
Total third parties Related parties (Note 25a)
Total
36.712
136.269
Total
PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”)
PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”)
Pada tahun 2010, Perusahaan membayarkan uang muka penyertaan saham sebesar AS$3.000.000 (setara dengan Rp26.871) untuk pembelian 75,00% kepemilikan saham (setara dengan 54.000 saham) dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 (dalam Rupiah penuh) pada PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) dari PT Sinergi Pancawahana Setara (“SPS”), dengan harga perolehan sebesar AS$5.000.000.
In 2010, the Company paid advance for stock subscription amounting to US$3,000,000 (equivalent to Rp26,871) to purchase 75.00% equity ownership (equivalent to 54,000 shares) with par value of Rp1,000,000 (full amount) in PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) from PT Sinergi Pancawahana Setara (“SPS”), with purchase value of US$5,000,000.
Selanjutnya, pada bulan Maret 2011, Perusahaan memutuskan untuk membatalkan pembelian dan meminta pengembalian uang muka yang telah disetorkan. Pada tahun 2011, Perusahaan telah menerima pembayaran sebesar AS$75.000. Sesuai dengan perjanjian jual beli antara Perusahaan dan SPS, uang muka tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 6,00% per tahun. Piutang ini dijamin dengan perjanjian fidusia atas 2 unit General Electric Type Frame - 5 beserta perlengkapannya. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo piutang beserta bunga yang terkait masing-masing sebesar AS$3.308.000 dan AS$3.128.000 (masing-masing setara dengan Rp31.988 dan Rp28.365) yang dicatat sebagai bagian dari akun “Piutang NonUsaha”.
Subsequently in March 2011, the Company decided to cancel the purchase and requested the advance to be refunded. In 2011, the Company received a payment amounting to US$75,000. As stated in the sales and purchase agreement between the Company and SPS, the balance will be charged with interest at 6.00% per annum. This receivable is collateralized by a fiduciary assignment over 2 units of General Electric Type Frame - 5 and its equipments. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding receivable and related interest amounting to US$3,308,000 and US$3,128,000, respectively, (equivalent to Rp31,988 and Rp28,365), respectively, are recorded as part of “Non-trade receivables”.
Berdasarkan dengan perjanjian fidusia atas 2 unit General Electric Type Frame - 5 beserta perlengkapannya, Perusahaan berhak untuk menjual objek jaminan fidusia tersebut dan telah disetujui oleh KDD melalui suratnya pada tanggal 18 September 2012.
Under the fiduciary assignment over 2 units of General Electric Type Frame - 5 and its equipments, the Company has the right to sell the object fiduciary and has been approved by the KDD through a letter on September 18, 2012.
Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian pelelangan dengan GoIndustry DoveBid (S) Pte Ltd untuk melakukan pelelangan terhadap aset yang dijaminkan atas 2 unit General Electric Type Frame - 5 beserta perlengkapannya.
On October 22, 2012, the Company signed an auction agreement with GoIndustry DoveBid (S) Pte Ltd to perform the auction for asset pledge as collateral of 2 units of General Electric Type Frame - 5 and its equipments. 53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG NON-USAHA (lanjutan)
7.
NON-TRADE RECEIVABLES (continued)
PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) (lanjutan)
PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) (continued)
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, aset tersebut masih dalam proses pelelangan.
Until the completion of the consolidated financial statement, the assets are still in the auction process.
Eramas
Eramas
Pada tanggal 15 Agustus 2011, Eramas menandatangani perjanjian pinjaman dengan Perusahaan untuk menyelesaikan pelaksanaan proyek pembangunan penyewaan pembangkit listrik 100 MW berbahan bakar gas di Payo Selincah, Jambi, dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar AS$15.000.000 dan dikenakan bunga sebesar Cost of Fund ditambah 2,50% per tahun. Jangka waktu pinjaman tersebut maksimum dua belas bulan sejak dilakukan penarikan pinjaman. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman dan bunga tertunggak sebesar AS$11.683.727 (setara dengan Rp105.948).
On August 15, 2011, Eramas signed a loan agreement with the Company for the development of “lease purchase” of 100 MW gas-fired generator set in Payoselincah, Jambi, with a maximum amount of US$15,000,000 and interest at Cost of Fund (“COF”) plus 2.50% per annum. This loan will be due after twelve months from withdrawal of the loan. As of December 31, 2011, the total outstanding loan and related unpaid interest amounted to US$11,683,727 (equivalent to Rp105,948).
Pada tanggal 13 April 2012, pinjaman kepada Eramas bertambah sebesar AS$1.000.000 dan pada tanggal 18 Juni 2012, pinjaman kepada Eramas bertambah lagi sebesar Rp167.645 (setara dengan AS$17.693.400). Tingkat bunga yang dikenakan di tahun 2012 berkisar antara 3,82% sampai 4,30% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat dan sebesar 9,9% untuk pinjaman dalam Rupiah dan berkisar antara 3,75% sampai 4,30% untuk tahun 2011.
On April 13, 2012, loans to Eramas increased by US$1,000,000 and on June 18, 2012, loans to Eramas increased again by Rp167,645 (equivalent to US$17,693,400). The interest rate charged in 2012 ranged from 3.82% to 4.30% for loans denominated in United States Dollars and 9.9% for loans denominated in Rupiah and ranged from 3.75% to 4.30% in 2011.
Pada tanggal 23 Agustus 2012, Perusahaan menerima pelunasan piutang non-usaha Eramas sebesar Rp227.075 dan AS$14.505.271 (seluruhnya setara dengan Rp364.802) sehubungan dengan pemutusan perjanjian jual beli bersyarat.
On August 23, 2012, the Company received payment of non-trade receivable from Eramas amounting to Rp227,075 and US$14,505,271 (entirely equivalent to Rp364,802) related to the termination of a conditional sale and purchase agreement.
Pada tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan, PT Elektrindo Perkasa Utama (“EPU”), pihak ketiga, dan Eramas menandatangani perjanjian peminjaman deposito berjangka sebesar AS$17.800.000 milik Perusahaan yang ditempatkan di DBS, yang fasilitasnya tersedia dari tanggal 17 Juni 2011 sampai dengan tanggal 16 Juni 2012. Suku bunga yang berlaku adalah sebesar 6,00% per tahun.
On June 1, 2011, the Company, PT Elektrindo Perkasa Utama (“EPU”), third party, and Eramas, entered into a lending the Company’s time deposit agreement amounting to US$17,800,000 which located in the DBS, the facilities available from June 17, 2011 until the date of June 16, 2012. Interest rate is equal to 6.00% per annum.
Pada tanggal 30 Agustus 2012 dan 17 September 2012, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank DBS Indonesia telah dicairkan.
On August 30, 2012 and September 17, 2012, restricted time deposits at PT Bank DBS Indonesia has matured.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa cadangan kerugian atas penurunan nilai tidak diperlukan.
As of December 31, 2012 and 2011, the management of the Company and Subsidiaries believes that an allowance for impairment of receivables is not necessary. 54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN
8.
Akun ini merupakan persediaan suku cadang untuk keperluan pemeliharaan mesin.
This account represent inventory of spareparts for maintaining purpose of the machineries.
Perubahan cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan sebagai berikut:
The changes in the allowance for inventory obsolescence and decline in value of inventories are as follows:
2012
2011
Saldo awal tahun Cadangan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan
-
Saldo akhir tahun
-
822 (822) -
Balance at beginning of year Provision during the year Write-off during the year Balance at the end of period
As of December 31, 2012 and 2011, the management of the Company and Subsidiaries believes that an allowance for obsolescence and decline in value of inventory is not necessary.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan tidak diperlukan. 9.
INVENTORIES
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
9.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2012
PREPAID EXPENSES
2011
Sewa Asuransi Lain-lain
1.317 715 2.868
2.063 734 426
Rent Insurance Others
Total
4.900
3.223
Total
10. ASET LANCAR LAINNYA
10. OTHER CURRENT ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012 Uang muka operasional Uang muka perjalanan dinas Bank garansi Lain-lain Total
2011 550 583 83
419 761 234 -
Advance for operational Advance duty travelling Bank guarantee Others
1.216
1.414
Total
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED ENTITIES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012
Metode ekuitas: PT Meppo-Gen (“Meppo-Gen”) Kerjasama Operasi Bersama Dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergy (“JOA”) Metode biaya PT Meppo-Gen (“Meppo-Gen”) PT Alfa Trans Raya (“ATR”) PT Baruna Dirga
2011
60.688
-
508
1.719
-
59.780 1 1
PT Meppo-Gen 1 1
Dharma (“BDD”) Total
Equity method: PT Meppo-Gen (“Meppo-Gen”) Joint Operation Account with PT Jaya Dinamika Geohidroenergy (“JOA”) Cost method : (“Meppo-Gen”) PT Alfa Trans Raya (“ATR”) PT Baruna Dirga Dharma (“BDD”)
61.198
61.501
Total
Meppo-Gen
Meppo-Gen
Pada tanggal 24 November 2010, Perusahaan mengakuisisi 27.900 saham Meppo-Gen (dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham) dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera sebesar AS$6.500.000, yang mewakili 20% kepemilikan saham di Meppo-Gen. Pada tanggal 31 Oktober 2011, investasi Perusahaan pada Meppo-Gen terdilusi menjadi 12% sehubungan dengan konversi utang ke saham berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen tanggal 26 Oktober 2011. Oleh karena itu, Perusahaan telah menghentikan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas dan mencatat investasinya sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejak tanggal tersebut di atas. Bagian atas laba neto entitas asosiasi adalah sebesar Rp261 pada tanggal 26 Oktober 2011. Total investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi sebesar Rp59.780.
On November 24, 2010, the Company acquired 27,900 shares (at par value of Rp1,000,000 per share) of Meppo-Gen from PT Widjaja Tunggal Sejahtera for US$6,500,000, representing 20% equity ownership in Meppo-Gen. On October 31, 2011, the Company’s investment in Meppo-Gen was diluted to 12% related to convertion of their convertible loans to equity based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen on October 26, 2011. Consequently, the Company has discontinued the use of the equity method and has accounted for the investment as monetary asset in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) from that date. The equity in net income of this investee amounted to Rp261 on October 26, 2011. As of December 31, 2011, total investment in associated entity amounted to Rp59,780.
Pada tanggal 29 Oktober 2012, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen, para pemegang saham sepakat untuk melakukan pembatalan atas konversi utang ke saham. Oleh karena itu, Perusahaan melakukan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas kembali. Para pemegang saham Meppo-Gen juga menyetujui perubahan nama dari PT Metaepsi Pejebe Power Generation menjadi PT Meppo-Gen.
On October 29, 2012, based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen, the shareholders of Meppo-Gen agreed to cancel convertion of their convertible loans to equity. Consequently, the Company has started the use of the equity method. The shareholders’ of Meppo-Gen also agreed the changes in Meppo-Gen’s name from PT Metaepsi Pejebe Power Generation to PT Meppo-Gen.
Bagian Perusahaan atas aset dan liabilitas dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The Company’s share of the assets and liabilities of associate are as follows:
2012 Jumlah aset Jumlah liabilitas
2011
165.339 140.628
56
75.058 47.869
Total assets Total liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
11. INVESTMENTS (continued)
ASSOCIATED
ENTITIES
The Company’s share of the results of associate are as follows:
Bagian Perusahaan atas hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 2012 Pendapatan usaha Laba tahun berjalan
IN
2011
251.857 908
226.911 261
Revenues Income for the year
JOA
JOA
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris Nomor 01 tanggal 01 Oktober 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Mohammad Dalwan Ginting SH, Sp.N. untuk pengembangan Mini-hydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing subproyek) di Indonesia Timur. Selanjutnya, Perusahaan dan JDG juga akan melakukan perjanjian para pemegang saham dimana dinyatakan bahwa JOA merupakan dasar kerjasama antara Perusahaan dan JDG dalam mengembangkan proyek pembangkit tenaga listrik minihidro, yang telah dimulai dari Joint Operation yakni tahap pra pengembangan hingga berlanjut ke tahap Joint Venture yakni pembentukan perseroan terbatas dengan nama PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika telah didirikan oleh Perusahaan dan JDG dengan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012 (Catatan 38b).
On October 1, 2010, the Company entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 01 dated October 01, 2010, Notary Mohammad Dalwan Ginting SH, Sp.N for the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 subprojects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia. Furthermore, the Company and JDG also entered into an agreement of shareholders whereby it is stated that the JOA is the basis of cooperation between the Company and JDG in developing power generation mini hydro projects, which started from the Joint Operation, from pre-development stage to the stage to continue the Joint Venture, which is the formation of company under the name of PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika has been established by the Company and JDG under Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012 (Note 38b).
Bagian Perusahaan atas hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The Company’s share of the results of associate are as follows:
2012 Rugi tahun berjalan
2011
(1.596)
-
Loss for the year
ATR
ATR
Perusahaan mengakuisisi 1.000 saham ATR pada nilai nominal Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham pada tanggal 28 November 2006. Akuisisi tersebut mewakili 0,001% kepemilikan saham.
The Company acquired 1,000 shares of ATR at par value of Rp1,000 (full amount) per share on November 28, 2006. The acquisition represented equity interest of 0.001%.
BDD
BDD
Perusahaan mengakuisisi 1.000 saham BDD pada nilai nominal Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham pada tanggal 24 Mei 2011. Akuisisi tersebut mewakili 0,001% kepemilikan saham.
The Company acquired 1,000 shares of BDD at par value of Rp1,000 (full amount) per share on May 24, 2011. The acquisition represented equity interest of 0.001%. 57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS Details of fixed assets are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2012
Saldo awal/ Beginning balances
Saldo awal Entitas Anak pada tanggal akuisisi/ Beginning Balances of Subsidiaries at acquisition date
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot, dan peralatan kantor
1.761.241 2.873 13.172
-
11.389
385
-
Sub-total
1.777.286
83.616
693.195
33.363
221.937
Aset dalam pemasangan
152.046
-
-
-
Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
293.836 1.047
-
127 348
Sub-total
1.412 16.377 65.827 -
681.025 781
32.279 699
221.270 667
Saldo akhir/ Ending balances Acquisition cost Direct ownership 1.412 Land 16.377 Buildings and improvements 2.697.084 Machineries and equipment 3.622 Vehicles Office furniture, fixtures and 24.176 equipment 2.742.671
Sub-total
(152.046)
-
Assets under installation
2.243 -
(69.224) (667)
222.496 728
Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles
(69.891)
294.883
-
475
2.243
223.224
Sub-total
2.224.215
83.616
693.670
35.606
-
2.965.895
Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot, dan peralatan kantor
625.713 2.525
3.006 12.224 -
298 340.002 438
22.649 699
57.186 474
3.304 1.012.476 2.738
2.974
-
3.557
385
-
6.146
Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment
Sub-total
631.212
15.230
344.295
23.733
57.660
1.024.664
Sub-total Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles
Total Biaya Perolehan
Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
182.989 550
-
9.714 171
1.458 -
(57.186) (474)
134.059 247
Sub-total
183.539
-
9.885
1.458
(57.660)
134.306
Sub-total
1.158.970
Total accumulated depreciation
1.806.925
Net Book Value
Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Neto
814.751
15.230
354.180
1.409.464
58
25.191
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset (lanjutan)
tetap
12. FIXED ASSETS (continued)
adalah
sebagai
Details of fixed assets are as follows: (continued)
berikut: 2011
Saldo awal/ Beginning balances Biaya perolehan Kepemilikan langsung Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Sub-total Aset dalam pemasangan Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total biaya perolehan Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Sub-total
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balances
1.020.966 1.984
592.091 -
3.847 -
152.031 889
1.761.241 2.873
2.742
10.430
-
-
13.172
Acquisition cost Direct ownership Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment Building and leasehold improvements
2.005
-
2.005
-
-
1.027.697
602.521
5.852
152.920
1.777.286
Sub-total
-
152.046
-
-
152.046
Assets under installation
446.548 1.936
299 -
980 -
(152.031) (889)
293.836 1.047
Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles
(152.920)
448.484
299
980
294.883
Sub-total
1.476.181
754.866
6.832
-
2.224.215
Total acquisition cost
333.723 1.889
204.817 144
3.686 -
90.859 492
625.713 2.525
1.218
1.756
-
-
2.974
Accumulated depreciation Direct ownership Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment Building and leasehold improvements
2.005
-
2.005
-
-
338.835
206.717
5.691
91.351
631.212
Sub-total
Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
206.674 756
68.086 286
912 -
(90.859) (492)
182.989 550
Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles
Sub-total
207.430
68.372
912
(91.351)
183.539
Sub-total
Total akumulasi penyusutan
546.265
275.089
6.603
814.751
Total accumulated depreciation
Nilai buku neto
929.916
1.409.464
Net Book Value
The details of gain (loss) on sale/disposal of fixed assets are as follows:
Rincian laba (rugi) penjualan/penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 2012 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku neto Laba (rugi) penjualan/penghapusan aset tetap
-
2011
11.721 (10.415)
(229)
Proceeds from sale of fixed assets Net book value
1.306
(229)
Gain (loss) on sale/ disposal of fixed assets
Laba (rugi) penjualan/penghapusan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan dan Beban Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gain (loss) on sale/disposal of fixed assets is presented as part of “Other Operating Income and Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.
Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan (Catatan 20).
Finance lease assets are used as guarantee for finance lease payable (Note 20).
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) Allocation of depreciation expense is as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2012
2011
Beban pokok pendapatan (Catatan 30) Beban penjualan, umum dan administrasi (Catatan 31)
350.014
272.902
4.166
2.187
Cost of goods sold (Note 30) Selling, general and administrative (Note 31)
Total
354.180
275.089
Total
Aset dalam pemasangan merupakan pemasangan mesin generator. Persentase penyelesaian dari aset dalam pemasangan tersebut berkisar antara 90,00% sampai 95,00% pada tanggal 31 Desember 2011. Aset dalam pemasangan tersebut telah diselesaikan pada tahun 2012.
Assets under installation pertains to installation of generator. The percentage of completion of construction in progress is in the range between 90.00% to 95.00% at December 31, 2012. Assets under installation was completed in 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan aset tetapnya (kecuali tanah) dengan pihak ketiga yaitu PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Dayin Mitra terhadap risiko kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$223.774.359 (setara dengan Rp2.163.898). Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2012, the Company and Subsidiaries insured all of the fixed assets (excluding land) to PT Indrapura Asuransi and PT Asuransi Mitra Dayin against losses from fire and other risks with insurance value of US$223,774,359 (equivalent to Rp2,163,898). The Company and Subsidiaries believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Entitas Anak memiliki 2 bidang tanah seluas 70.422 meter persegi dengan hak legal Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang berlaku sampai dengan tahun 2037 dan 4 bidang tanah seluas 120.942 meter persegi yang masih dalam proses balik nama menjadi atas nama Entitas Anak. Manajemen Entitas Anak berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
A certain Subsidiary has two plots of land with total area of 70,422 square meters acquired through Rights to Build and Use the Building (“HGB”) which will expire on 2037 and 4 areas of land covering 120,942 square meters that are still in the process of being transferred in the name of Subsidiary. The Subsidiary’s management believes that HGB can be renewed upon expiration of such rights.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Based on Company’s and Subsidiaries’ management evaluation, there are no events or changes in circumstances that indicate an impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2012 and 2011.
Komitmen pembelian aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp261.102.
Commitment to purchase fixed assets as of December 31, 2012 amounted to Rp261,102.
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan Uang muka penyertaan saham Lain-lain
208.038 3.734 1.500 1.307
60.089 2.016 41.711 -
Advance for purchases of fixed asset Security deposits Advance for stock subscription Others
Total
214.579
103.816
Total
Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka untuk pembelian pembangkit listrik generator dengan pihak ketiga.
Advance for purchase fixed assets presents advance for purchase generator with third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2012, uang muka penyertaan saham mencerminkan uang muka Entitas Anak yang telah melakukan pembayaran sebesar Rp1.500 untuk melakukan investasi saham di PT Karimun Power Plant pada tanggal 3 Agustus 2012 sesuai dengan Nota Kesepakatan pada tanggal 1 November 2012, antara PAS dan PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) (Catatan 38).
As of December 31, 2012, advance for stock subscription reflects the advance payment of Subsidiary amounting to Rp1,500 to invest in shares of PT Karimun Power Plant on August 3,
Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat tanggal 14 Juni 2011, PAS setuju untuk mengambil alih 70% kepemilikan saham (yang merupakan 5.950 saham) di PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) dari Link Energy Pte. Ltd., (“Link”), Hendry Jurnawan dan Toh Seng Hee dengan harga total AS$7.000.000, yang akan dibayarkan sebagai berikut: - Pembayaran awal AS$2.500.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Pertama.
Based on a conditional sale and purchase of stock agreement dated June 14, 2011, PAS agreed to take over the 70% equity interest (represented by 5,950 shares) in PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) from Link Energy Pte. Ltd., (“Link”), Hendry Jurnawan and Toh Seng Hee for a total price of US$7,000,000, which will be paid as follows: -
Initial payment of US$2,500,000, which should be paid upon the First Notification of Fulfillment.
-
Pembayaran ke 2 AS$2.000.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Kedua.
-
2 payment of US$2,000,000, which shall be paid upon the Second Notification of Fulfillment.
-
Pembayaran ke 3 AS$2.000.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Ketiga.
-
3 payment of US$2,000,000, which shall be paid upon the Third Notification of Fulfillment.
-
Pembayaran akhir AS$500.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Keempat.
-
Final payment of US$500,000, which shall be paid upon the Fourth Notification of Fulfillment.
2012 based on Memorandum of Understanding on November 1, 2012, between PAS and PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) (Note 38).
nd
rd
In 2011, PAS has made payments amounting to US$4,500,000 (equivalent to Rp38,486) and Rp3,225.
Selama 2011, PAS telah melakukan pembayaran sebesar AS$4.500.000 (setara dengan Rp38.486) dan Rp3.225.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)
Berdasarkan Akta Pemindahan Saham tanggal 1 Mei 2012 yang telah diaktakan dengan Akta No. 01 pada tanggal yang sama yang dibuat oleh Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., menyatakan bahwa PAS telah mengakuisisi saham EAS dari Link dengan harga perolehan sebesar AS$7.000.000 dan Rp1.000.
Based on the Deed of Transfer of Shares dated May 1, 2012 that have been notarized under Deed No. 01 of Notary Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., stated that PAS has acquired EAS share from Link with purchase price of US$7,000,000 and Rp1,000.
Pada tanggal 29 Mei 2012, PAS telah melakukan tambahan pembayaran masing-masing sebesar AS$2.011.179 (setara dengan Rp18.841). Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo yang belum disetorkan adalah AS$250.000 (setara dengan Rp2.418) dan Rp1.000 terkait dengan retensi. Berdasarkan akta di atas, pembayaran sebesar Rp3.225 bukan merupakan bagian dari investasi di EAS, melainkan transaksi pinjaman dan dicatat sebagai “Piutang Non-usaha - Pihak Ketiga” (Catatan 7).
On May 29, 2012, PAS made an additional payment of US$2,011,179 (equivalent to Rp18,841). As of December 31, 2012, remaining amount that have not paid amounted to US$250,000 (equivalent to Rp2,418) and Rp1,000 related with retention. Based on the aforementioned deeds, payment of Rp3,225 was not part of the investment in EAS, instead treated as loan transactions and recorded as “Non-trade Receivables - Third Parties” (Note 7).
Berdasarkan hasil penilaian dari Kantor Jasa Penilai Publik Sarwono, Indrastuti & Rekan tanggal 25 Juli 2012 dengan nomor laporan B-342/PA/12/aa,mc, nilai wajar aset tetap EAS pada saat akuisisi adalah sebesar Rp68.385 sehingga diakui goodwill sebesar Rp14.884 dan disajikan dalam akun Aset Tidak Berwujud (Catatan 41).
Based on the assessment from the Office of Appraisal Service Public Sarwono, Indrastuti & Partner dated July 25, 2012, report number B-342/PA/12/aa,mc, the fair value of EAS’s fixed assets at acquisition amounted to Rp68,385 hence the goodwill of Rp14,884 is recognized, and presented as Other Intangible Asset (Note 41).
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK
14. SHORT-TERM BANK LOANS Short-term bank loans consist of loans from:
Utang bank jangka pendek terdiri dari pinjaman: 2012
2011
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) Dolar Amerika Serikat PT Bank ANZ Panin (“ANZ”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)
25.000
10.000
101.245 -
131.214 47.244
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) United States Dollar PT Bank ANZ Panin (“ANZ”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)
Total
126.245
188.458
Total
Mandiri
Mandiri
Pada tanggal 15 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dan bank garansi dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp70.000.
On August 15, 2011, the Company obtained a revolving working capital and bank guarantee facility with total maximum credit amounts of Rp50,000 and Rp70,000, respectively.
Fasilitas pinjaman revolving tersedia sampai dengan tanggal 26 September 2012 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 26 September 2013. Pinjaman dari fasilitas modal kerja dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun. Saldo pinjaman dari fasilitas modal kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp25.000 dan Rp10.000.
The revolving loan facility is available up to September 26, 2012 and was extended until September 26, 2013. The loan from the working capital facility bears interest at 9.50% per annum. The outstanding working capital loan as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp25,000 and Rp10,000, respectively. 62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Mandiri (lanjutan)
Mandiri (continued)
Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri menyetujui untuk menambah pagu maksimum bank garansi sehingga total fasilitas menjadi sebesar Rp143.000. Jangka waktu fasilitas bank garansi telah diperpanjang sampai dengan tanggal 26 September 2013.
On March 22, 2012, Mandiri agreed to increase the maximum credit amount of bank guarantee to become Rp143,000. The bank guarantee facility period was extended to September 26, 2013.
Fasilitas bank garansi yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp97.531 dan Rp57.269.
Bank guarantee facility outstanding as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp97,531 and Rp57,269, respectively.
Tidak terdapat aset yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for this facility.
ANZ
ANZ
Pada tanggal 16 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman uncommited revolving dari ANZ untuk membiayai pembelian suku cadang, biaya perbaikan dan modal kerja dengan batas kredit maksimum sebesar AS$20.000.000 dan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (“CoF”) ditambah 2,50% per tahun. Tingkat bunga tahunan yang dikenakan berkisar antara 3,82% sampai dengan 4,30% di tahun 2012 dan antara 3,75% sampai dengan 4,30% di tahun 2011. Fasilitas tersebut dapat ditinjau kembali setiap saat dan akan ditinjau kembali dalam setiap hal pada dua belas bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian fasilitas ini.
On August 16, 2011, the Company obtained a uncommitted revolving facility from ANZ to finance its purchase of spare parts, maintenance cost and working capital with a maximum credit amount of US$20,000,000 and interest at COF plus 2.5% per annum. The annual interest rate ranged from 3.82% to 4.30% in 2012 and 3.75% to 4.30% in 2011. The facility can be reviewed at any time and will be reviewed in each case to the twelve months from the date of signing of this facility agreement.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 1,5 kali
The loan agreement requires the Company to maintain certain financial ratios, as follows: a.
Debt service coverage ratio at minimum of 1.5 times Debt to EBITDA ratio at maximum of 3 times.
b. Rasio utang terhadap EBITDA maksimum sebesar 3 kali.
b.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
No assets are pledged as collateral for this loan facility.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman terutang masing-masing sebesar AS$10.470.000 (setara dengan Rp101.245) dan AS$14.470.000 (setara dengan Rp131.214).
The outstanding balance of the loan as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$10,470,000 (equivalent to Rp101,245) and US$14,470,000 (equivalent to Rp131,214), respectively.
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
DBS
DBS
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan memperoleh uncommitted import letter of credit (“L/C”) sebesar AS$5.210.000 (setara dengan Rp47.244) dari DBS untuk pembelian Gas Turbin dari Chromalloy San Diego Corporation (Catatan 38a). L/C tersebut jatuh tempo pada 270 hari sejak tanggal penarikan dan dikenakan biaya acceptance sebesar 1% per tahun. Penarikan L/C ini dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank yang sama sebesar AS$2.470.000.
As of December 31, 2011, the Company had an uncommitted import L/C totaling US$5,210,000 (equivalent to Rp47,244) from DBS for the purpose of Gas Turbine purchases from Chromalloy San Diego Corporation (Note 38a). The L/C is due within 270 days of the drawdown date and was charged with an acceptance fee of 1% per annum. The L/C drawdown is collateralized by time deposits placed in DBS amounting to US$2,470,000.
Pada tanggal 30 Agustus 2012 dan 17 September 2012, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank DBS Indonesia telah dicairkan (Catatan 5).
On August 30, 2012 and September 17, 2012, restricted time deposits at PT Bank DBS Indonesia has matured (Note 5).
Pada tanggal 27 Desember 2012, fasilitas L/C senilai AS$5.210.000 telah dilunasi oleh Perusahaan.
On December 27, 2012, L/C totaling US$5,210,000 from DBS already paid by the Company.
Pada tanggal 12 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan impor berupa uncommited import letter of credit facility berupa transaksi-transaksi Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”), dengan jumlah maksimum sebesar AS$18.000.000. Perusahaan juga mendapatkan uncommitted non-revolving short-term loan (“NRST”) dengan jumlah fasilitas sebesar Rp195.000. Fasilitas L/C akan berakhir satu tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, sedangkan fasilitas NRST akan berakhir enam bulan sejak penandatanganan perjanjian. Fasilitas NRST dikenakan bunga sebesar CoF ditambah 2,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, fasilitas NRST sedang tidak digunakan oleh Perusahaan.
On April 12, 2012, the Company obtained import facility funding named uncommited import letter of credit facility in the form of Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”) with maximum amount of US$18,000,000. The Company obtained uncommited non-revolving short-term loan (“NRST”) with the facility amount of Rp195,000. L/C facility will end in one year since signing of loan agreement, otherwise NRST facility will be end within six months since signing of agreement. The NRST facility bears interest of Cost of Fund (“CoF”) plus 2.75% per annum. As of December 31, 2012, the NRST facility has not been utilized.
Untuk fasilitas NRST, Perusahaan wajib memenuhi rasio keuangan tertentu (Catatan 19).
For the NRST facility, the Company has to comply with certain financial ratios (Note 19).
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Club Deal Facility
Club Deal Facility
DBS dan PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”)
DBS and PT Bank ICBC Indonesia ( “ICBC”)
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBS bertindak sebagai Agent dan Security Agent. Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas, yaitu: a. Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagu maksimum sebesar Rp510.000 dan akan berakhir 72 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian (Catatan 19). b. Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) dengan pagu maksimum sebesar Rp400.000 dan akan berakhir 12 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian.
On June 15, 2012, the Company entered into an agreement with DBS and ICBC, wherein DBS acted as Agent and Security Agent. This loan consist of two facilities, as follows: a. Term loan facility (“Facility A”) with maximum credit amount of Rp510,000 and will expire in 72 (seventy-two) months from the date of agreement (Note 19). b. Revolving loan facility (“Facility B”) with maximum credit amount of Rp400,000 and will expire in 12 (twelve) months from the date of agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada fasilitas pinjaman yang telah digunakan oleh Perusahaan.
As of December 31, 2012, the Company has not utilized this loan facility.
Pembayaran yang dilakukan untuk utang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Payments made for short-term bank debt are as follows:
2012 Mandiri Revolving DBS NRST ANZ Revolving Total
2011
497.225
-
471.606
-
65.671
-
Mandiri Revolving DBS NRST Mandiri Revolving
1.034.502
-
Total
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all the requirements stated in the loan agreements described above.
Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan yang diatur dalam perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 15. UTANG USAHA
15. TRADE PAYABLES Trade payables represent payables for purchases of goods and services, with details as follows:
Akun ini merupakan utang atas pembelian barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut: 2012
2011
Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 25a)
70.970 162.914
94.631 352.029
Trade payable Third party Related parties (Note 25a)
Total
233.884
446.660
Total
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. UTANG USAHA (lanjutan)
15. TRADE PAYABLES (continued) The details of trade payables to third parties based on suppliers are as follows:
Rincian utang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: 2012
2011
PT Berkat Manunggal Jaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000)
36.382
22.994
PT Berkat Manunggal Jaya
34.588
71.637
Others (each below Rp10,000)
Total
70.970
94.631
Total
The details of trade payables based on currency are as follows:
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2012
2011
Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro
195.492 38.392 -
312.360 133.703 597
Rupiah United States Dollar Euro
Total
233.884
446.660
Total
Aging of trade payables is as follows:
Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: 2012
2011
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
26.605
138.295
106.355 53.395 34.582 12.947
201.438 55.385 19.216 32.326
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Total
233.884
446.660
Total
As of December 31, 2012 and 2011, there were no guarantees given by the Company and Subsidiaries for trade payables above.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat jaminan yang diberikan Perusahaan dan Entitas Anak atas utang usaha di atas. 16. BEBAN AKRUAL
16. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012 Bunga Perbaikan dan pemeliharaan mesin Lain-lain Total
2011
9.881 3.433
3.987 32.610 1.161
Interest Repairs and maintenance on machinery Others
13.314
37.758
Total
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17. LIABILITAS PENDEK
IMBALAN
KERJA
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
17. SHORT-TERM BENEFIT
LIABILITY
FOR
EMPLOYEE
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Bonus Tunjangan Hari Raya Lain-lain
4.524 1.935 697
4.336 1.085 -
Bonus Festive bonus Others
Total
7.156
5.421
Total
18. PERPAJAKAN a.
18. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a.
Prepaid tax Prepaid taxes pertains to Value Added Tax ("VAT") amounting to Rp73,898 and Rp18,538 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
Pajak dibayar dimuka merupakan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) masing-masing sebesar Rp73.898 dan Rp18.538 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. b.
Tagihan atas keberatan pemeriksaan pajak
Pajak penghasilan badan: 2012 (Catatan 18e) 2011 2008 Pajak Pertambahan Nilai: 2010 2009 Total
dan
hasil
b.
2012
2011
Claims for tax refund and tax assestments under appeal
28.131 13.774 1.309
11.827 1.309
2.103 828
26.408 -
Corporate income tax: 2012 (Note 18e) 2011 2008 Value Added Tax: 2010 2009
46.145
39.544
Total
On October 14, 2011, the Company corrected its monthly Tax Return (“SPM”) for December 2010 VAT wherein there were overpayments amounting Rp26,408 for which the Company asks for restitution.
Pada tanggal 14 Oktober 2011, Perusahaan melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan Masa (“SPM”) PPN Desember 2010 dimana terdapat lebih bayar PPN sebesar Rp26.408 dan Perusahaan mengajukan restitusi.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
b.
Tagihan atas keberatan pemeriksaan pajak (lanjutan)
dan
hasil
b.
Claims for tax refund and tax assestments under appeal (continued)
Pada tanggal 11 Oktober 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) PPN untuk Desember 2010 sebesar Rp26.127, lebih rendah dari yang diajukan Perusahaan sebesar Rp281. Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) PPN untuk Januari - November 2010 sebesar Rp1.822. Atas selisih dan ketetapan kurang bayar tersebut Perusahaan telah mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012.
On October 11, 2012, the Company received VAT Tax Assessment Letter for Tax Overpayment (“SKPLB”) for December 2010 in amount of Rp26,127, lower than claimed by the Company by Rp281. The Company also received Tax Assessment Letter for Tax Underpayment (“SKPKB”) VAT for January November 2010 in amount of Rp1,822. The Company submitted objection on December 12, 2012 for difference.
Pada tanggal 11 Oktober 2012, Perusahaan menerima keputusan DJP tentang restitusi wajib pajak atas SKPKB PPN tahun pajak 2010 sebesar Rp1.822, dimana DJP mempertahankan koreksi PPN tanggal 11 Oktober 2012, dimana Perusahaan kurang bayar PPN sebesar Rp1.822. Atas keberatan ini, Perusahaan telah mengajukan Surat Keberatan dan pada tanggal 12 Desember 2012.
On October 11, 2012, the Company received the DGT’s Decision Letter regarding the objection on restitution for VAT 2010 amounting to Rp1,822, which the DGT maintain correction for VAT on October 11, 2012, where the Company is underpayment of VAT amounted to Rp1,822. For this objection, the Company has already submitted its appeal on December 12, 2012.
Pada tanggal 29 Oktober 2012, Perusahaan menerima keputusan DJP tentang keberatan wajib pajak atas restitusi PPN tahun pajak 2009 sebesar Rp828, dimana DJP mempertahankan koreksi PPN tanggal 29 Oktober 2012, dimana Perusahaan kurang bayar PPN sebesar Rp828. Atas putusan ini, Perusahaan telah mengajukan Surat Keberatan pada tanggal 12 Desember 2012.
On October 29, 2012, the Company received the DGT’s Decision Letter regarding the objection on restitution for VAT 2009 amounting to Rp828, which the DGT maintain correction for VAT on October 29, 2012, where the Company is underpayment of VAT amounted to Rp828. For this objection, the Company has already submitted its appeal on December 12, 2012.
Pada tanggal 8 September 2010, Perusahaan menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar Rp16.726 dari Rp18.035 yang diklaim oleh Perusahaan. Perusahaan telah menerima pengembalian pajak penghasilan badan sejumlah Rp16.498 pada 13 Oktober 2010 dan Rp228 dikompensasikan dengan Surat Tagihan Pajak PPN (“STP PPN”), STP PPh Pasal 23 dan STP dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) PPh Pasal 21. Sisanya sebesar Rp1.309 diajukan keberatan oleh Perusahaan. Pada tanggal 29 November 2011, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) menolak keberatan Perusahaan. Perusahaan telah mengajukan Surat Banding dan pada tanggal 21 Juni 2012, permohonan banding Perusahaan telah ditolak oleh Pengadilan Pajak. Atas penolakan putusan pengadilan pajak, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung pada tanggal 11 September 2012 (Catatan 36c).
On September 8, 2010, the Company received SKPLB for 2008 corporate income tax amounting to Rp16,726 out of Rp18,035 that was claimed by the Company. The Company received the refund of corporate income tax amounted to Rp16,498 on October 13, 2010 and Rp228 has been compensated with several Tax Collection Letters (“Surat Tagihan Pajak PPN”/STP) VAT, STP income tax under Article 23, STP and SKPKB Income tax under Article 21. The remaining balance amounted to Rp1,309 and was claimed by SS. On November 29, 2011, the Director General of Taxation (“DGT”) declined the Company’s claim. As a result, the Company has filed a Letter of Appeal and on June 21, 2012, such appeal was rejected by the Tax Court. On September 11, 2012, the Company has filed a judicial review to the Supreme Court (Note 36c).
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
b.
c.
Tagihan atas keberatan pemeriksaan pajak (lanjutan)
dan
hasil
b.
Pada tanggal 29 Oktober 2012, Perusahaan menerima SKPKB PPN Januari - Desember 2009 sebesar Rp828. Perusahaan telah mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012.
On October 29, 2012, the Company received VAT SKPKB for January - December 2009 amounted to Rp828. The Company submitted objection on December 12, 2012.
Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan tahun 2011 dimana lebih bayar pajak penghasilan badan Perusahaan menjadi sebesar Rp13.774 dari Rp11.827 yang diklaim Perusahaan sebelumnya.
On July 27, 2012, the Company has correction the Annual Tax Return (“SPT”) for 2011 corporate income tax, in which the overpayment of corporate income tax of the Company amounted to Rp13,774 out of Rp11,827 which is the Company previously claimed.
Utang pajak
c. 2012
d.
Claims for tax refund and tax assestments under appeal (continued)
Taxes payable
2011
Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak 29 (catatan 18e)
697 1.905 137
274 3.260 350 -
Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 (notes 18e)
Total
2.739
3.884
Total
Manfaat (beban) pajak penghasilan
d.
Income tax benefit (expense) Income tax benefit (expense) of the Company and Subsidiaries consist of the following:
Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2012
2011
Kini Perusahaan Entitas Anak
(2.437) -
(9.217) -
Current The Company Subsidiaries
Sub-total
(2.437)
(9.217)
Sub-total
Tangguhan Perusahaan Entitas Anak
(51.948) (1.586)
(45.998) 824
Deferred The Company Subsidiaries
Sub-total
(53.534)
(45.174)
Sub-total
Beban pajak penghasilan, neto
(55.971)
(54.391)
Income tax expense, net
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
e.
Pajak kini Rekonsiliasi penghasilan, laporan laba dan taksiran berikut:
e.
Current tax The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable income is as follows:
antara laba sebelum pajak seperti yang tercantum dalam rugi komprehensif konsolidasian, laba kena pajak adalah sebagai 2012
2011
Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
187.100
210.142
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income
Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak
13.927
3.022
Income before income tax of the Subsidiaries
201.027
213.164
Income before income tax of the Company
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Piutang usaha Persediaan Utang sewa pembiayaan Beban akrual Aset tetap Lain-lain
4.129 7.608 (37.462) (31.572) (150.495) -
2.760 (5.246) (822) (8.699) (99.934) (71.990) (62)
Temporary differences Long-term employee benefit liability Accounts receivable Inventories Leasing Accrued expenses Fixed Assets Others
Beda temporer, neto
(207.792)
(183.993)
Temporary differences, net
Beda tetap Kesejahteraan karyawan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Denda pajak Laba dari entitas asosiasi Lain-lain Beda tetap, neto
6.007
6.653
3.895 854 (908) 6.116
(2.049) 1.381 1.714
Permanent differences Employee welfare Interest income already subjected to final income tax Tax expense Income from an associated company Others
15.964
7.699
9.199
36.870
Estimated taxable income
2.300
9.217
Current tax expense Company
Pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
28.599 783 1.049
128 17.768 3.148
Prepaid taxes: Article 22 Article 23 Article 25
Total
30.431
21.044
Total
Tagihan pajak Perusahaan (Catatan 18b)
28.131
11.827
Claims for tax refund Company (Note 18b)
Utang pajak penghasilan Entitas Anak
137
-
Income tax payable Subsidiaries
Total
137
-
Total
Taksiran penghasilan kena pajak Beban pajak kini Perusahaan
70
Permanent differences, net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
e.
Pajak kini (lanjutan)
e.
Current tax (continued) Taxable income for the year ended December 31, 2012 became the basis for the preparation of the Annual (“SPT”) Corporate Income Tax in 2012 that were submitted to the Tax Office.
Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 menjadi dasar untuk penyusunan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 yang disampaikan ke Kantor Pajak. f.
Pajak tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas tangguhan adalah sebagai berikut:
f.
The details of deferred tax assets and deferred tax liabilities are as follows:
pajak 2012
Perusahaan Aset pajak tangguhan Piutang usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Utang sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan, neto
Deferred taxes
2011
4.564 1.615
2.662 9.507
3.323
2.291
(80.438) (14.778)
(42.814) (5.412)
(85.714)
(33.766)
Company Deferred tax assets Accounts receivable Accrued expenses Long-term employee benefit liability Deferred tax liabilities Fixed assets Finance lease payables Deferred tax liabilities, net
Entitas Anak Aset pajak tangguhan PT Pradipa Aryasatya PT Nagata Bisma Shakti
30 -
805 19
Subsidiaries Deferred tax assets PT Pradipa Aryasatya PT Nagata Bisma Shakti
Aset pajak tangguhan
30
824
Deferred tax assets
The details of deferred tax benefit (expense) are as follows:
Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2012 Perusahaan Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak yang berlaku: Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Piutang usaha Persediaan Utang sewa pembiayaan Beban akrual Aset tetap Lain-lain Sub-total Perusahaan Entitas Anak Kompensasi rugi fiskal Beban pajak tangguhan, neto
2011
1.032 1.902 (12.764) (7.893) (34.225) -
690 (1.311) (205) (2.175) (24.984) (17.998) (15)
(51.948)
(45.998)
(1.586) (53.534)
71
824 (45.174)
Company Effects of temporary differences at applicable tax rate: Long-term employee benefit liability Accounts receivable Inventories Finance lease payables Accrued expenses Fixed assets Others Sub-total Company Subsidiaries Loss carryforward benefit Deferred tax expense, net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
f.
Pajak tangguhan (lanjutan)
f.
Deferred taxes (continued) The reconciliation between income tax expense computed using the prevailing tax rates on the accounting income before income tax benefit and the tax expense reported in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Perusahaan Penyesuaian rugi atas pajak penghasilan yang diakui sebagai aset pajak tangguhan Lain-lain Beban pajak penghasilan, neto menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2011
187.100
210.142
(46.775)
(52.535)
(3.993)
(1.856)
(5.102) (101)
(55.971)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG
Bagian jangka panjang
Income tax expense, net in the consolidated statements of comprehensive income
Details of long-term bank loans are as follows:
2012
Total Dikurangi bagian jangka pendek
(54.391)
Income tax expense with effective tax rate Tax effect on the Company’s permanent difference Adjustment of income tax losses recognized deferred tax assets Others
19. LONG-TERM BANK LOANS
Rincian utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
Club Deal Facility Fasilitas A PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)
-
Income before income tax per consolidated statement of comprehensive income
2011
179.104 201.482
-
209.260 -
476.909 318.810
589.846 (100.228)
795.719 (210.496)
489.618
585.223
72
Club Deal Facility Facility A PT Bank DBS Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) Total Less current maturities Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
19. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Club Deal Facility
Club Deal Facility
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBS bertindak sebagai Agent dan Security Agent. Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas, yaitu: a. Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagu sebesar Rp510.000 dan akan berakhir 72 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian. b. Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) dengan pagu sebesar Rp400.000 dan akan berakhir 12 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian (Catatan 14).
On June 15, 2012, the Company entered into an agreement with DBS and ICBC where in DBS acts as Agent and Security Agent. The loan is divided into two facilities, namely: a. Term loan facility (“Facility A”) with credit limit of Rp510,000 and will expire 72 months from the date of the agreement. b. Revolving loan facility (“Facility B”) with a ceiling of Rp400,000 and will expire 12 months from the date of agreement (Note 14).
Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah Fasilitas A yang digunakan adalah sebesar Rp380.586 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp9.146 .
On December 31, 2012, amount of Facility A is Rp380,586 net of unamortized transaction cost amounted to Rp9,146.
Jumlah Fasilitas A yang digunakan untuk bagian DBS adalah sebesar Rp179.104 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp4.304. Untuk bagian ICBC adalah sebesar Rp201.482 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp4.842.
Amount of Facility A from DBS amounted of Rp179,104 net of unamortized transaction cost amounting to Rp4,304. Amount of Facility A from ICBC amounted of Rp201,482 net of unamortized transaction cost amounted to Rp4,842.
Fasilitas club deal dikenakan bunga 10,70% per tahun
The club deal facility interest are 10,70% per annum
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan harus memiliki kepemilikan pada PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) sebesar 70% melalui Entitas Anak, yaitu PT Pradipa Aryasatya dan telah terjadi pada tanggal 1 Mei 2012 (Catatan 1b).
Based on the agreement, the Company should maintain 70% ownership from PT Energi Alamraya Semesta (“EAS“) through Subsidiaries, PT Pradipa Aryasatya and had occured on May 1, 2012 (Note 1b).
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan harus memiliki kepemilikan pada PT Eramas Persada Energy (”Eramas”) sebesar 40%.
Based on the agreement, the Company has 40% ownership from PT Eramas Persada Energy (”Eramas”).
Perusahaan tidak menyelesaikan proses akuisisinya terhadap Eramas (Catatan 38e). Perusahaan telah menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada DBS melalui suratnya tertanggal 16 Juli 2012.
The Company does not finished Eramas aquisition process (Note 38e). However, the Company has sent written notice to DBS dated July 16, 2012.
Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan sebagai berikut: a. Rasio debt terhadap EBITDA pada tanggaltanggal 31 Maret, 30 Juni, 30 September, dan 31 Desember tidak melebihi 4 kali. b. Rasio debt terhadap consolidated net worth pada tanggal-tanggal 31 Maret, 30 Juni, 30 September dan 31 Desember tidak melebihi: (i) 3 kali untuk tahun 2012 sampai tahun 2015. (ii) 2,5 kali untuk tahun sesudahnya.
The Company is required to maintain certain financial ratios, as follows: a. Debt to EBITDA ratio on the dates March 31, June 30, September 30 and December 31 shall not exceed 4 times. b. Total debt to consolidated net worth ratio on the dates March 31, June 30, September 30 and December 31 shall not exceed: (i) 3 times for the year 2012 up to 2015. (ii) 2.5 times for the next year. c.
c. Rasio EBITDA terhadap debt service tidak melebihi 1 kali. 73
EBITDA to debt service ratio shall not exceed 1 time.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
19. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Club Deal Facility (lanjutan)
Club Deal Facility (continued)
Debt adalah jumlah utang bank dan utang sewa pembiayaan, kecuali fasilitas pinjaman overdraft dan revolving yang jatuh tempo dalam tahun tertentu beserta bunganya.
Debt is the sum of bank debt and finance lease payable, except overdraft and revolving credit facility which matures in a specified year with interest.
Menurut perjanjian, Perusahaan tidak boleh melakukan hal-hal, di antaranya: a. Melakukan merger, konsolidasi atau rekonstruksi perusahaan. b. Mengubah jenis usaha. c. Membagikan dan membayarkan dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang sahamnya.
Based on agreement, the Company shall not:
Pada tanggal 16 Juli 2012, Perusahaan melalui suratnya kepada DBS mengajukan permohonan untuk mengubah hal mengenai pembagian dividen sehingga menjadi “Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis paling lambat 14 hari sebelumnya apabila hendak melakukan pembagian/pembayaran dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang sahamnya”.
On July 16, 2012, the Company sent out a proposal letter to DBS to amend point related to dividend share based on this provision wherein “the Company is obliged to issue notification dated at least 14 days prior to if the Company decide to declare dividend in any form payment to shareholder”.
Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari DBS melalui suratnya tertanggal 6 Agustus 2012.
This amendment was approved by DBS on August 6, 2012.
Mandiri
Mandiri
Pada tanggal 26 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus yang bersifat non-revolving terdiri dari:
On June 26, 2010, the Company obtained a NonRevolving Specific Transaction Loan facility which is divided into:
a.
a.
b.
a. Enter into merger, consolidation or corporate reconstruction. b. Change business. c. Share and paid dividends of any kind to its shareholders.
Fasilitas Kredit I (“PTK I”) dengan pagu maksimum sebesar Rp350.000. Fasilitas Kredit II (“PTK II”) dengan pagu maksimum sebesar Rp250.000.
b.
Credit Facility I (“PTK I”) with maximum credit of Rp350,000. Credit Facility II (“PTK II”) with maximum credit of Rp250,000.
Fasilitas tersebut di atas tersedia sampai dengan tanggal 27 Juni 2015.
The above facility available up to June 27, 2015.
Pada tanggal 11 January 2013, saldo fasilitas PTK I dan PTK II telah dilunasi.
On January 11, 2013 PTK I and PTK II were already paid by the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas yang digunakan PTK I dan PTK II masing-masing sebesar Rp305.726 dan Rp171.183.
As of December 31, 2011, the outstanding balance of facility used for the PTK I and PTK II amounted to Rp305,726 and Rp171,183, respectively.
Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (“PTK III”) dengan pagu maksimum sebesar Rp600.000. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 21 Maret 2017. Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo fasilitas PTK III yang digunakan sebesar Rp209.260 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.793 .
On March 22, 2012, Mandiri agreed to provide Special Transactions Loan III (“PTK III”) facility with a maximum credit limit of Rp600,000. This facility is available up to March 21, 2017. As of December 31, 2012, the outstanding balance of the PTK III facility used amounted to Rp209,259 net of unamortized transaction cost amounted to Rp1,793.
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
19. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Mandiri (lanjutan)
Mandiri (continued)
Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun.
The loans bear interest at 9.50% per year.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
No assets are pledged as collateral for these loan facilities.
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan wajib memelihara kondisi keuangan sebagai berikut: a. Current ratio minimum sebesar 110%. b. Debt to equity ratio maksimum 233%. c. Debt service ratio minimum 150%.
Based on the loan agreement, the Company should maintain its financial condition as follows: a. Current ratio at minimum of 110%. b. Debt to equity ratio at maximum of 233%. c. Debt service ratio at minimum of 150%.
Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, tidak boleh melakukan hal-hal, di antaranya: a. Mengubah susunan pemegang saham, kecuali perubahan tersebut tidak mengubah kepemilikan saham mayoritas atau saham pengendali oleh keluarga Hamami. b. Membagikan dividen, kecuali pembagian tersebut tidak melebihi 50% dari laba neto setiap tahun, dan setelah pembagian dividen, Debt to Equity Ratio (interest bearing) tidak boleh melebihi 300%.
The Company, without the prior written consent from Mandiri, shall not, among other:
Pada tanggal 23 Juli 2012, Perusahaan menerima surat dari Mandiri yang menyatakan persetujuan Mandiri untuk mengubah debt service ratio dari minimum 150% menjadi minimum 100%.
On July 23, 2012, the Company received a letter from Mandiri that stated approval of Mandiri to change debt service ratio from minimum of 150% to at minimum of 100%.
a. Change the composition of shareholders, unless the change maintains the ownership of the majority or controlling stake of Hamami family. b. Distribute dividends, unless the distribution does not exceed 50% of net profit every year, and after the distribution of dividends, Debt to Equity Ratio (interest bearing) shall not exceed 300%.
DBS
DBS
Pada tanggal 22 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam bentuk term loan facility dengan pagu maksimum sebesar Rp400.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 22 Juni 2015.
On June 22, 2010, the Company obtained loan facilities in terms loan facility with maximum credit of Rp400,000. This facility will be due on June 22, 2015.
Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar Cost of Fund ditambah 1,8% per tahun. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10,50% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, berkisar antara 10,25% sampai 10,75% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
Borrowing from this facility bear interest at the Cost of Funds plus 1.8% per year. The loan bears annual interest at 10.50% for the year ended December 31, 2012 and ranged from 10.25% to 10.75% for the year ended December 31, 2011.
Pada tanggal 21 Desember 2012, saldo fasilitas ini telah dilunasi.
On December 21, 2012, this facility already paid by the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah fasilitas yang digunakan sebesar Rp318.810.
As of December 31, 2011, the outstanding balance of this loan amounted to Rp318,810.
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
19. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
DBS (lanjutan)
DBS (continued)
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2011, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 100%
The loan agreement requires the Company to maintain certain financial ratios as of December 31, 2011, as follows: a. Debt service coverage ratio at minimum of 100% b. Gearing ratio at maximum of 300%.
b. Rasio gearing maksimum sebesar 300%. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 12 April 2012, Perusahaan diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu sebagai berikut: a. Debt to EBITDA Ratio sebesar-besarnya 4 kali pada setiap saat triwulan. b. Debt service ratio sekurang-kurangnya 1 kali pada setiap saat triwulan. c. Gearing ratio sebesar-besarnya 3 kali pada tiap triwulan untuk tahun 2012 sampai tahun 2015 dan sebesar-besarnya 2,5 kali pada tiap triwulan untuk tahun 2016 sampai tahun 2018.
The amendment to the loan agreement dated April 12, 2012 requires the Company to maintain certain financial ratios, as follows:
Rasio keuangan di atas juga berlaku untuk fasilitas uncommitted non-revolving short-term loan (“NRST”) (Catatan 14).
Financial ratios above also apply to all nonrevolving uncommitted short-term loan (“NRST”) (Note 14).
Debt adalah jumlah utang bank dan utang sewa pembiayaan, kecuali fasilitas pinjaman overdraft dan revolving, yang jatuh tempo dalam tahun tertentu beserta bunganya.
Debt is the sum of bank loans and finance lease payable, except overdraft and revolving credit facility, which matures in a specified year with interest.
Pembayaran yang dilakukan untuk utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
Payments made for long-term bank debt are as follows:
a. Debt to EBITDA Ratio at maximum of 4 times quarterly. b. Debt service ratio at minimum of 1 times quarterly. c. Gearing ratio at maximum of 3 times quarterly for the year 2012 to 2015 and maximum of 2.5 times quarterly for the years 2016 to 2018.
2012
2011
Mandiri PTK I PTK II PTK III
306.520 171.644 48.704
33.484 64.143 -
Mandiri PTK I PTK II PTK III
DBS Term loan
322.314
47.189
DBS Term loan
Total
849.182
144.816
The Company and Subsidiaries are in compliance with all requirements set out in the loan agreements described above as of December 31, 2012 and 2011.
Perusahaan dan Entitas Anak telah mematuhi seluruh persyaratan yang diatur dalam perjanjianperjanjian pinjaman tersebut di atas pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
20. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE The Company has lease commitments covering office furniture, fixtures and equipment, vehicles and machineries and equipment with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates as follows:
Perusahaan memiliki komitmen sewa pembiayaan mencakup mesin dan peralatan dan kendaraan dengan jangka waktu sewa mulai dari tiga sampai lima tahun dan jatuh tempo pada berbagai tanggal sebagai berikut: 2012 Pihak berelasi PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) Pihak ketiga PT Caterpillar Finance Indonesia (“CFI”)
2011
30.881
94.501
-
1.511
Utang sewa pembiayaan Dikurangi beban bunga
30.881 (1.075)
96.012 (6.318)
Utang sewa pembiayaan, neto
29.806
89.694
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pihak berelasi CSUL (Catatan 25a) Pihak ketiga CFI
(29.540)
Finance lease payable Less amount applicable to interest Finance lease payable, net
(1.503)
Less current maturities: Related party CSUL (Note 25a) Third party CFI
(62.978)
Sub total
(61.475)
-
Sub-total
Related party PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) Third parties PT Caterpillar Finance Indonesia (“CFI”)
(29.540)
Utang sewa pembiayaan - bagian jangka panjang: Pihak berelasi CSUL (Catatan 25a)
266
26.716
Long-term finance lease payable: Related party CSUL (Note 25a)
Total
266
26.716
Total
The present value of the scheduled payments of the obligations under finance lease by year of maturity are as follows:
Jadwal pembayaran nilai kini utang sewa pembiayaan berdasarkan tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut: Pembayaran utang sewa pembiayaan minimum/ Minimum lease payment
Komponen bunga/ Interest component
Nilai kini/ Present value
31 Desember 2012 Dalam 1 tahun Dalam 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
30.607 274 -
(1.067) (8) -
29.540 266 -
December 31, 2012 Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years
Total
30.881
(1.075)
29.806
Total
31 Desember 2011 Dalam 1 tahun Dalam 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
68.310 27.702 -
(5.332) (986) -
62.978 26.716 -
December 31, 2011 Within 1 year Within 1 - 5 years More than 5 years
Total
96.012
(6.318)
89.694
Total
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
20. OBLIGATIONS (continued)
UNDER
FINANCE
LEASE
Interest rate per annum:
Tingkat bunga per tahun: 2012 PT Caterpillar Finance Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Chandra Sakti Utama Leasing Dolar Amerika Serikat Rupiah
2011 -
2,31%
6,42% - 6,94% 14,08% - 14,58%
6,41% - 6,44% 15,11% - 15,13%
PT Caterpillar Finance Indonesia United States Dollar PT Chandra Sakti Utama Leasing United States Dollar Rupiah
Semua aset yang diperoleh melalui perjanjian sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan (Catatan 12).
All assets acquired under the finance lease agreements are used as collateral for the obligations under finance lease (Note 12).
Penentuan utang sewa didasarkan pada nilai tunai dari aset yang disewa. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan, Perusahaan mempunyai hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan berdasarkan harga kontrak. Perjanjianperjanjian sewa pembiayaan tersebut tidak mengandung pembatasan-pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan.
Determination of finance lease is based on the cash value of leased asset. Due to obligation under finance lease, the Company has the option to purchase leased assets by the contract price. Finance lease agreements do not contain restrictions that must be complied with the Company.
Bunga atas utang sewa pembiayaan untuk tahun 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp5.266 dan Rp10.037 (Catatan 34).
Interest on finance lease for the year ended December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp5,266 and Rp10,037, respectively (Note 34).
21. UTANG OBLIGASI
21. BONDS PAYABLE
Rincian dari utang obligasi adalah sebagai berikut:
Pokok / Principal
Details of bonds payable are as follows:
Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs
Jumlah/ Total
Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Seri A - Seri B
219.000 581.000
(1.644) (4.361)
217.356 576.639
-
217.356 576.639
Total
800.000
(6.005)
793.995
-
793.995
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Series A - Series B Total
Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nama Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp800.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri, yaitu Obligasi Seri A dan Obligasi Seri B. Wali amanat obligasi ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga.
The Company issued bonds Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp800,000 consisting of 2 (two) series, Obligasi Series A and Obligasi Series B. The trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., a third party.
Penerbitan obligasi tersebut bersamaan dengan penerbitan Sukuk Ijarah (Catatan 22) telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dalam surat No. S-13443/BL/2012 tanggal 22 November 2012.
The issuance of bonds payable and Sukuk Ijarah (Note 22) has received the effective statement from the Chairman of BAPEPAM-LK in its letter No. S-13443/BL/2012 dated November 22, 2012.
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
21. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi Seri A diterbitkan pada tanggal 30 November 2012, terdaftar di Bursa Efek Indonesia, akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2015 adalah sebesar Rp219.000. Tingkat suku bunga obligasi ini adalah 8,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal.
Obligasi Series A were issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, will mature on November 30, 2015 amounted to Rp219,000. The interest rate is 8,60% per annum and paid quarterly.
Obligasi Seri B yang diterbitkan pada tanggal 30 November 2012 terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017 adalah sebesar Rp581.000. Tingkat suku bunga obligasi ini adalah 9,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal.
Obligasi Series B were issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, will mature on November 30, 2017 amounted to Rp581,000. The interest rate is 9,60% per annum and paid quarterly.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang tanggal 13 September 2012 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 13 September 2012 sampai dengan tanggal 1 September 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA”.
Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 13, 2012 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 13, 2012 until September 1, 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA”.
Semua obligasi diterbitkan di Indonesia dalam mata uang Rupiah.
All bonds were issuance denominated in Rupiah.
Seluruh utang obligasi Perusahaan adalah tanpa jaminan.
All bonds payable of the Company are unsecured.
Dana yang diperoleh dari utang obligasi, setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembayaran utang bank dan modal kerja masing-masing sebesar 60% dan 40%.
The funds received from issuance of bonds net of issuance costs are to be used for payment of bank loan and working capital amounted to 60% and 40%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah menggunakan dana obligasi untuk pembayaran utang bank pada PT Bank DBS Indonesia dan modal kerja masing-masing sebesar Rp476.302 dan Rp154.843.
As of December 31, 2012, the Company has utilized proceeds from issuance of bonds payable for payment of bank loan in PT Bank DBS Indonesia and working capital amounting Rp476,302 and Rp154,843, respectively.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam semua perjanjian perwaliamanatan obligasi, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau diluar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran bunga, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset, penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama Perusahaan, mengurangi modal Perusahaan, memberikan jaminan perusahaan, memberikan pinjaman, dan mengajukan pailit.
Under the terms under the bond agreements, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the trustee with respect to transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if the Company failed to pay the interest; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in the Company’s main business activities; reducing the capital of the Company; providing a corporate guarantee; providing loan and filing for bankruptcy.
79
in
Indonesia
and
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
21. BONDS PAYABLE (continued)
Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah:
Financial ratio should be maintain as follows:
1.
Rasio antara utang dengan ekuitas tidak lebih dari 3:1.
1.
Debt to equity ratio maximum 3:1.
2.
Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum 1:1.
2.
Ratio between EBITDA to interest expense minimum 1:1.
3.
Rasio jumlah aktiva tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimun 125%.
3.
Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan terkait obligasi seperti yang diungkapkan diatas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all of the covenants related with bonds as disclosed above.
22. SUKUK IJARAH
22. SUKUK IJARAH
Rincian dari Sukuk Ijarah adalah sebagai berikut:
Pokok / Principal
Details of Sukuk Ijarah are as follows:
Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs
Jumlah/ Total
Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current
Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012
200.000
(1.502)
198.498
-
198.498
Total
200.000
(1.502)
198.498
-
198.498
Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 Total
Perusahaan menerbitkan Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 Rp200.000 pada tanggal 30 November 2012 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017. Sukuk Ijarah ini memberikan cicilan imbalan Sukuk Ijarah sebesar Rp19.200 per tahun. Wali amanat Sukuk Ijarah ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga.
The Company issued Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp200,000 on November 31, 2012 and listed on Indonesia Stock Exchange and mature on November 30, 2017. Sukuk Ijarah will give an annual fixed return Sukuk Ijarah amounting to Rp19,200 per annum. The trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., third party.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang tanggal 13 September 2012 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 13 September 2012 sampai dengan tanggal 1 September 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA (sy)”.
Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 13, 2012 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 13, 2012 until September 1, 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA (sy)”.
Sukuk Ijarah diterbitkan di Indonesia dalam mata uang Rupiah.
Sukuk Ijarah were issued in Indonesia and denominated in Rupiah.
Sukuk Ijarah Perusahaan adalah tanpa jaminan.
The Company Sukuk Ijararah are unsecured.
Untuk penerbitan Sukuk Ijarah, Perusahaan mengadakan akad yang diperlukan untuk memenuhi transaksi pembiayaan ijarah atas objek ijarah antara lain berdasarkan akad Ijarah dan akad Wakalah.
For the issuance of Sukuk Ijarah, the Company entered into a contract that required to fulfill the Ijarah financing transactions, among others, based on the contract of Ijarah and the contract of Wakalah.
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. SUKUK IJARAH (lanjutan)
22. SUKUK IJARAH (continued)
Dana yang diperoleh dari utang obligasi, setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembayaran utang bank dan modal kerja masing-masing sebesar 60% dan 40%.
The funds received from issuance of bonds net of issuance costs are to be used for payment of bank loan and working capital amounted to 60% and 40%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah menggunakan dana Sukuk untuk pembayaran utang bank pada PT Bank DBS Indonesia dan modal kerja masing-masing sebesar Rp119.076 dan Rp38.711.
As of December 31, 2012, the Company has utilized proceeds from issuance of Sukuk Ijarah for for payment of bank loan in PT Bank DBS Indonesia and working capital amounting Rp119,076 and Rp38,711, respectively.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam semua perjanjian Sukuk Ijarah, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau diluar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran bunga, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset, penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama Perusahaan, mengurangi modal Perusahaan, memberikan jaminan perusahaan, memberikan pinjaman, mengajukan pailit.
Under the terms under the Sukuk Ijarah agreements, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the trustee with respect to transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if the Company failed to pay the interest; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in the Company’s main business activities; reducing the capital of the Company; providing a corporate guarantee; providing loan and filing for bankruptcy.
Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah:
Financial ratio should be maintain as follows:
1.
Rasio antara utang dengan ekuitas tidak lebih dari 3:1.
1.
Debt to equity ratio maximum 3:1.
2.
Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum 1:1.
2.
Ratio between EBITDA to interest expense minimum 1:1.
3.
Rasio jumlah aktiva tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimun 125%.
3.
Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan terkait Sukuk Ijarah seperti yang diungkapkan diatas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all of the covenants related with Sukuk Ijarah as disclosed above.
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG NON-USAHA PIHAK BERELASI
23. LONG-TERM LOAN - NON-TRADE - RELATED PARTY
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi terdiri atas pinjaman dari: (Catatan 25a)
As of December 31, 2012 and 2011, long-term loan - non-trade - related party consist of the following loan: (Note 25a)
2012 PT ABM Investama Tbk (“ABM”) Dolar Amerika Serikat Rupiah
2011 -
181.360 2.600
PT ABM Investama Tbk (“ABM”) United States Dollar Rupiah Total
Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
-
183.960
-
(34.492)
Bagian jangka panjang
-
149.468
Less current maturities Long-term portion
a. On June 20, 2011, the Company obtained loans from ABM with maximum amounts of US$17,800,000, US$2,200,000 and Rp2,600. The facilities are available for 60 months including 12 months grace period.
a. Pada tanggal 20 Juni 2011, Perusahaan memperoleh beberapa pinjaman dari ABM dengan total maksimum sebesar AS$17.800.000, AS$2.200.000 dan Rp2.600. Fasilitas ini tersedia selama 60 bulan termasuk 12 bulan periode tenggang. Tujuan dari pinjaman ini adalah sebagai berikut:
The loan proceeds were used as follows:
-
Pinjaman sebesar AS$17.800.000 diperoleh untuk membeli saham Eramas, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik mandiri dari usaha batubara untuk proyek di daerah Payo Selincah, Jambi, melalui PAS.
-
The loan amounting to US$17,800,000 was obtained for the purchase of shares of Eramas, a company which is engaged as an Independent Power Producer (“IPP”) of coal business for a project in Payo Selincah, Jambi, through PAS.
-
Pinjaman sebesar AS$2.200.000 dan Rp2.600 diperoleh untuk membeli saham PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik mandiri dari usaha gas untuk proyek di daerah Meulaboh, NAD, melalui PAS.
-
The loans amounting to US$2,200,000 and Rp2,600 were obtained for the purchase of shares of PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”), a company which is engaged as an IPP of gas business for a project in Meulaboh, NAD, through PAS.
b. Pada tanggal 15 Juli 2011, Perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari ABM dengan jumlah maksimum sebesar Rp17.000. Tujuan dari pinjaman ini adalah untuk melakukan pembayaran uang muka kedua atas pembelian penyertaan saham EAS (Catatan 13). Pada tanggal 23 September 2011, Perusahaan telah melunasi pinjaman tersebut.
b. On July 15, 2011, the Company obtained additional loan from ABM with maximum amount of Rp17,000. The proceeds of loan were used for the second advance payment for purchase of investment in shares of stock of EAS (Note 13). On September 23, 2011, the Company has fully paid the loan.
c. Pada tanggal 29 Juni 2012, sebagian pinjaman tersebut senilai Rp2.600 dan AS$5.000.000 (seluruhnya setara dengan Rp50.000) telah dilunasi dengan cara mengkonversi ke saham Perusahaan sehingga kepemilikan modal ABM menjadi sebesar Rp199.975 (Catatan 6).
c. On June 29, 2012, part of those loans amounting to Rp2,600 and US$5,000,000 (totaling equivalent to Rp50,000) was paid by converting the Company’s shares thus increasing ABM’s shareholding to Rp199,975 (Note 6).
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. UTANG JANGKA PANJANG NON-USAHA PIHAK BERELASI (lanjutan)
23. LONG-TERM LOAN - NON-TRADE - RELATED PARTY (continued)
d. Pada tanggal 30 Agustus 2012, pinjaman senilai AS$15.000.000 (setara dengan Rp143.400) telah dilunasi.
d. On August 30, 2012, a portion of loans amounting to US$15,000,000 (equivalent to Rp143,400) was paid. The annual interest rates is as follows:
Suku bunga tahunan adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2011
9,81% - 9,93% 5,49% - 5,73%
9,87% - 10,25% 4,25% - 5,47%
Rupiah United States Dollar
Suku bunga tahunan tersebut setara dengan suku bunga dari pinjaman bank.
The annual interest rate equal to the interest rate of bank loans.
Tidak terdapat jaminan yang ditempatkan atas utang jangka panjang di atas.
There is no guarantee provided by the Company for long-term loan above.
24. LIABILITAS PANJANG
IMBALAN
KERJA
JANGKA
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY
Dana Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun iuran pasti dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
The Company has a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees. The defined contribution pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Dana Pensiun Manfaat Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan dana pensiun manfaat pasti untuk sebagian karyawan tetapnya. Program ini didanai melalui kontribusi bulanan kepada dana pensiun yang dikelola terpisah. Program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun PT Trakindo Utama. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi Perusahaan dan karyawan yang termasuk dalam program pensiun ini.
The Company has a defined benefit pension plan covering certain permanent employees. The plan is funded through monthly contributions to a separately administered fund. The pension plan is managed by Dana Pensiun PT Trakindo Utama. The fund for the pension plan is contributed by the Company and the covered employees.
Manfaat dana pensiun tersebut telah disesuaikan dengan manfaat minimum sesuai UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang). Tambahan manfaat pasti diluar dari Undang-undang tidak didanai. Umur normal pensiun adalah 55 tahun.
The benefits under such pension plan have been adjusted to cover minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). The additional benefits under the Law are unfunded. The normal retirement age is 55 years.
Liabilitas berdasarkan Undang-undang telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari pemberi kerja dan hasil investasi terkait. Jika manfaat dana yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat yang diperoleh sesuai Undang-undang, Perusahaan akan menyediakan kekurangannya.
The obligation under the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deducting the accumulated employer contributions and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Company will provide for such shortage. 83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Beberapa karyawan tetap tidak ikut serta dalam kedua program. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan atas karyawan tersebut dihitung berdasarkan persyaratan minimum Undangundang.
Some permanent employees participate in both programs. The Company’s long-term employee benefit liability of these employees is calculated based on the minimum requirement under the Law.
Tabel berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja neto yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan status pendanaan dan liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria independen (PT Sentra Jasa Aktuaria) berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 27 Februari 2013 dan 15 Februari 2012.
The following tables summarize the components of net employee benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income and the funded status and amounts recognized in the consolidated statements of financial position for the employee benefits liability as of December 31, 2012 and 2011, as determined by an independent actuary (PT Sentra Jasa Aktuaria) in its reports dated February 27, 2013 and February 15, 2012, respectively.
Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining long-term employee benefits liability as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012
2011
Tingkat diskonto Kenaikan gaji tahunan
6,00% 7,00% 7,00% per tahun/ 8,00% per tahun/ per annum per annum Tingkat investasi 7,00% per tahun 9,00% per tahun per annum per annum Tingkat mortalitas TMI ‘11 TMI ‘99 Usia pensiun 55 tahun (asumsi seluruh karyawan pensiun pada usia pensiun)/ 55 years (assuming all employees retire at retirement age) Tingkat pengunduran diri 6% dari karyawan usia dibawah 30 tahun dan menurun hingga 0% pada usia 52 tahun/6% of employees below 30 years of age and decreased up to 0% at the age of 52 years Tingkat kecacatan 10% dari tingkat mortalitas/10% of mortality rate
2012
Biaya jasa kini Biaya bunga Pengembalian aset program yang diharapkan Rugi aktuaria, neto Biaya jasa lalu Lain-lain Beban imbalan kerja karyawan, neto
1.499 1.655 (1.587) 76 1.643
Investment rate Mortality rate Retirement age Resignation rate Disability rate
The benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income is as follows:
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Didanai/ Funded Plan
Discount rate Annual salary increase
2011
Tidak didanai/ Unfunded Plan 2.608 612 916 4 19 4.159
Total/ Total
Didanai/ Funded Plan 4.107 2.267
1.424 1.743
(1.587) 992 4 19
(1.429) 147 -
5.802
1.885
84
Tidak didanai/ Unfunded Plan 1.562 511 668 4 (23) 2.722
Total/ Total 2.986 2.254 (1.429) 815 4 (23) 4.607
Current service cost Interest expense Expected return on plan assets Net actuarial losses Past service cost Others Net employee benefits expense
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
KERJA
JANGKA
Long-term employee benefit liability are as follows:
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: 2012 Didanai (Catatan 25a)/ Funded Plan (Note 25a) Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Nilai wajar aset program
2011
Tidak didanai/ Unfunded Plan
25.398
Total/ Total
13.152
(19.294)
Didanai (Catatan 25a)/ Funded Plan (Note 25a)
-
Tidak didanai/ Unfunded Plan
38.550
23.641
(19.294)
(17.637)
19.256
6.004
Total/ Total
8.707 -
32.348 (17.637)
Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan, neto Biaya jasa lalu non-vested Kerugian aktuaria yang belum diakui
(41)
(41)
-
(46)
(46)
(2.601)
(3.200)
(5.801)
(3.181)
(2.320)
(5.501)
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
3.503
9.911
13.414
6.341
9.164
6.104
13.152
-
2.823
14.711
2012 Total/ Total
Didanai/ Funded Plan
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Total/ Total
2.823
6.341
9.164
1.860
4.544
6.404
1.643 (963)
61 4.159 (650) -
61 5.802 (650) (963)
1.885 (922)
2.722 (925) -
4.607 (925) (922)
Saldo akhir tahun
3.503
9.911
2.823
6.341
9.164
13.414
2012
23.641 1.498 1.654 (635) (1.159) 398
Saldo akhir tahun
25.397
Total/ Total
8.738 2.637 612 1.797 (650) 19 13.153
Didanai/ Funded Plan
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Total/ Total
32.379 4.135 2.266 1.162 (1.809) 417
20.505 1.424 1.743 19 (434) 384
6.007 1.562 511 1.574 (925) (22)
26.512 2.986 2.254 1.593 (1.359) 362
38.550
23.641
8.707
32.348
Balance at beginning of year Current service cost Interest expense Net actuarial losses Benefits paid Contributions paid Balance at end of year
Fair value of plan asset for the years ended December 31, 2012 and 2011 for employee benefits:
2012
2011
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Total/ Total
Didanai/ Funded Plan
Total/ Total
17.637 1.362
-
17.637 1.362
(1.159)
-
(1.159)
(434)
-
1.586
-
1.586
1.428
-
(541)
-
Saldo akhir tahun
19.294
-
(132) 19.294
85
15.877 1.307
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Saldo awal tahun Pembayaran kontribusi Pembayaran manfaat untuk dana pensiun Pengembalian aset program yang diharapkan Kerugian / keuntungan aktuaria pada plan aset
(132)
Balance at end of year
2011
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Mutasi nilai nilai wajar aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Didanai/ Funded Plan
Balance at beginning of year Beginning balances of Subsidiary at acquisition date Employee benefits expense Benefits paid Contributions paid
Present value of employee benefits obligation for the years ended December 31, 2012 and 2011 for employee benefits:
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Rugi aktuaria, neto Pembayaran manfaat Pembayaran kontribusi
Long-term employee benefit liability
2011
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Saldo awal tahun Saldo dari Entitas Anak pada tanggal akuisisi Beban imbalan kerja karyawan Pembayaran manfaat Pembayaran kontribusi
Didanai/ Funded Plan
Present value of employee benefits obligation, net Past service cost non-vested Unrecognized actuarial losses
The movements of long-term employee benefit liability for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Didanai/ Funded Plan
8.707
Present value of employee benefits obligation Fair value of plan assets
17.637
-
-
15.877 1.307 (434) 1.428 (541) 17.637
Balance at beginning of year Contributions paid Benefit paid for pension fund Expected return on plan assets Actuarial gain (loss) on plan asset Balance at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KARYAWAN
24. LIABILITY (continued)
2011
EMPLOYEE
BENEFITS
The amounts of experience adjustments arising on the plan liabilities and plan assets for the year ended December 31, 2012 and previous four annual periods are as follows:
Jumlah penyesuaian yang timbul pada aset dan liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2012
FOR
2010
2009
2008
Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
(25.520) 19.294
(23.641) 17.637
(20.505) 15.877
(11.188) 12.081
(7.259) 9.886
Present value of benefit obligation Fair value of plan assets
Surplus (Defisit) Penyesuaian liabilitas program
(6.226) 895
(6.004) (571)
(4.628) (2.371)
893 (1.180)
2.627 -
Surplus (Deficit) Experience adjustment on liability Experience adjustment on plan assets
Penyesuaian aset program
(132)
(541)
1.691
687
A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects:
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut: 2012 Kenaikan/ Increase
-
2011 Penurunan/ Decrease
Kenaikan/ Increase
Penurunan/ Decrease
Tidak Didanai Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti
(317 ) (1.497 )
380 1.791
-
-
Unfunded Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation
Didanai Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti
(135 ) (2.120 )
154 2.407
-
-
Funded Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
25. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dagang dan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company and Subsidiaries engages in trade and other transactions with related parties, which are affiliated with the Company and Subsidiaries through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control. The significant transactions and balances with these related parties are as follows:
a.
a.
Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi
Significant balances with related parties Persentase terhadap total aset (%) Percentage to total assets (%)
Total/Total 2012
2011
2012
2011
Piutang usaha (Catatan 6)/ Trade receivables (Note 6) PT Trakindo Utama PT Cipta Kridatama PT Mitra Solusi Telematika PT Sanggar Sarana Baja
4.108 3.796 19 -
2.512 2.732 44 136
0,14 0,14 0,00 -
0,11 0,12 0,00 0,00
Total/Total
7.923
5.424
0,28
0,24
Piutang non-usaha (Catatan 7)/ Non-trade receivables (Note 7) PT Trakindo Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Sanggar Sarana Baja
387 7 -
2
0,01 0,00 -
0,00
Total/Total
394
2
0,01
0,00
86
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) a.
25. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi (lanjutan)
a.
Significant balances with related parties (continued) Persentase terhadap total liabilitas (%)/ Percentage to total liabilities (%)
Total/Total 2012
WITH
2011
2012
2011
Utang usaha (Catatan 15)/ Trade payables (Note 15) PT Trakindo Utama PT Cipta Krida Bahari PT Bara Energi Lestari PT Tri Swardana Utama PT.Trirtayasa Propertindo PT Sanggar Sarana Baja
147.527 9.729 4.605 1.043 10 -
333.699 12.998 5.332
7,01 0,46 0,22 0,05 0,00 -
18,50 0,72 0,30
Total/Total
162.914
352.029
7,74
19,52
785 498 197 -
300 1.129 2.020 242
0,04 0,02 0,01 -
0,02 0,06 0,11 0,01
1.480
3.691
0,07
0,20
Utang non-usaha/ Other payables PT ABM Investama Tbk. PT Mitra Solusi Telematika PT Tiara Marga Trakindo PT Chakra Jawara Total/Total
Persentase terhadap total liabilitas (%)/ Percentage to total liabilities (%)
Total/Total 2012
2011
2012
2011
Beban Akrual (Catatan 16)/ Accrued expenses (Note 16) PT ABM Investama Tbk PT Chandra Sakti Utama Leasing
-
745
-
0,04
-
228
-
0,01
Total
-
973
-
0,05
29.806
88.191
1,41
4,89
Utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi (Catatan 23)/ Long-term loan - non-trade related party (Note 23) PT ABM Investama Tbk
-
183.960
-
10,20
Liabilitas imbalan kerja karyawan (Catatan 24)/ Liability for employee benefits (Note 24) Dana Pensiun PT Trakindo Utama
3.503
2.823
0,16
0,16
Utang sewa pembiayaan (Catatan 20)/ Finance lease payables (Note 20) PT Chandra Sakti Utama Leasing
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b.
25. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi
b.
Significant transactions with related parties Persentase terhadap total pendapatan (%)/ Percentage to total revenue (%)
Total/Total 2012
WITH
2011
2012
2011
Pendapatan (Catatan 29)/ Revenue (Note29) PT Cipta Kridatama PT Trakindo Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Sanggar Sarana Baja
21.310 5.372 276 53
16.406 4.866 271 129
1,67 0,42 0,02 0,00
1,63 0,48 0,03 0,01
Total
27.011
21.672
2,11
2,15
Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to related expenses (%)
Total/Total 2012
2011
2012
2011
Beban pokok pendapatan (Catatan 30)/ Cost of Revenues(Note 30) PT Trakindo Utama PT Cipta Krida Bahari PT Sanggar Sarana Baja
157.391 52.825 472
132.030 51.861 124
19,44 6,52 0,05
21,38 8,40 0,02
Total
210.688
184.015
26,02
29,80
9.294 3.861
2.089 3.356
5,64 2,34
1,96 3,15
1.199 596 475 -
963 1.121 199 287 173 15
0,72 0,36 0,28 -
0,91 1,05 0,19 0,27 0,16 0,01
15.425
8.203
9,37
7,70
9.395
10.792
5,70
10,15
6.756
4.927
4,11
5,86
5.266
9.848
3,20
11,72
12.022
14.775
7,31
17,58
Beban penjualan, umum dan administrasi (Catatan 31)/ Selling, general and administrative expenses(Note 31) PT Cipta Krida Bahari PT Mitra Solusi Telematika Dana Pensiun Trakindo Utama PT ABM Investama Tbk PT Trakindo Utama PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama PT Triyasa Propertindo Total Sewa ruang kantor, tempat parkir, dan kendaraan (Catatan 31)/ Rent office space, parking and vehicle (Note 31) PT Tiara Marga Trakindo Biaya keuangan (Catatan 34)/ Finance charges (Note 34) PT ABM Investama Tbk PT Candra Sakti Utama Leasing Total
88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b.
25. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
b.
Significant transactions with related parties (continued) Persentase terhadap total aset (%)/ Percentage to total assets (%)
Total/Total 2012
2011
2012
2011
Pembelian aset tetap/ Purchase of fixed assets PT Trakindo Utama PT Sanggar Sarana Baja PT Mahadana Dasha Utama PT Mitra Solusi Telematika
414.230 6.227 -
382.156 29.065 692 69
14,87 0,22 -
16,75 1,27 0,03 0,00
Total/ Total
420.457
411.982
15,09
18,05
75.840
87.363
5,95
3,83
Pembelian suku cadang dan lain-lain/ Purchase of spare parts and others PT Trakindo Utama
c.
WITH
Transaksi kunci
dengan
personil
manajemen
c.
with
key
Key management consist Commisioners and Directors.
Manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris dan Direksi.
management of
Board
of
Persentase terhadap total beban gaji (%)/ Percentage to total salary expense (%)
Total/Total 2012
Transaction personnel
2011
2012
Dewan Komisaris Imbalan kerja jangka pendek
270
-
0,03
Dewan Direksi Imbalan kerja jangka pendek
6.329
4.392
9,33
2011 10,04
Board of Commisioners Short-term employee benefits Board of Directors Short-term employee benefits
There are no compensation to the Company’s Commissioners was which charged to the Company in 2011.
Tidak ada kompensasi kepada Komisaris Perusahaan yang menjadi beban Perusahaan pada tahun 2011.
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) d.
25. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Hubungan Relasi/ Nature of Relationship
d.
Pihak Berelasi/ Related parties
The nature of the relationship and transactions with each of the related parties are as follows: Sifat Transaksi/ Nature of Transactions______________
·
Entitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak/ Entity with significant influence over the Company and Subsidiaries
PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”)
pembelian barang dan jasa, penjualan jasa, sewa ruangan kantor dan tempat parkir kendaraan/ purchases of goods and services, sales services, lease office space and vehicle parking lot
·
Entitas Induk/Parent company
PT ABM Investama Tbk (“ABM”)
pemberian utang jangka panjang, pembayaran dimuka atas biaya-biaya tertentu dan beban bunga pinjaman/ providing long-term loan, advance payments on certain expenses and loan interest expenses
·
Entitas yang dikendalikan TMT/ Entities controlled by TMT
PT Trakindo Utama (“TU”)
penjualan jasa,beban perbaikan dan reparasi, pembelian suku cadang dan pembelian aset tetap/ sales services, improvement and repair expenses, purchase of spare parts and purchase of fixed assets
PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”)
sewa pembiayaan/ finance leases
PT Mahadana Dasha Utama (“Mahadasha”)
penjualan jasa, beban informasi dan beban training/ sales services, information expense and training expense
·
Program manfaat kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak/ Post-employment benefit plan of the Company and Subsidiaries
Dana Pensiun PT Trakindo Utama
pengelolaan dana pensiun/ pension fund management
·
Entitas yang dikendalikan ABM/ Entities controlled by ABM
PT Cipta Kridatama
penjualan jasa dan beban training/ sales services and training expense
PT Sanggar Sarana Baja
penjualan jasa, beban training, beban reparasi dan perbaikan dan pembelian aset tetap/ sales services, training expense, improvement and repair expense and purchase of fixed assets
PT Cipta Krida Bahari
beban sewa kantor, beban reparasi dan perbaikan, beban pos dan telekomunikasi/ office rental expenses, improvement and repair expenses, postal and telecommunications expenses
PT Reswara Minergi Hartama
beban training/ training expenses
PT Triyasa Propertindo
biaya pengelolaan bangunan/ building management costs
PT Mitra Solusi Telematika
penjualan jasa, beban informasi dan beban training/ sales services, information expense and training expenses
PT Chakra Jawara
beban sewa kantor/ office rental expenses
·
Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entities controlled by TMT through Mahadasha
·
Entitas yang dikendalikan oleh ABM melalui PT Media Djaya Bersama/ Entity controlled by ABM through PT Media Djaya Bersama
PT Bara Energi Lestari
pembelian batu bara/ coal purchases
·
Entitas yang dikendalikan oleh ABM melalui PT Reswara Minergi Hartama/ Entity controlled by ABM through PT Reswara Minergi Hartama
PT Tunas Inti Abadi
pembiayaan operasional Perusahaan/ financing Company’s operation
90
WITH
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. MODAL SAHAM
26. SHARE CAPITAL The composition of the Company’s shareholders is as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012
_________________________________________________________________________
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase/ Percentage
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
Shareholders
PT ABM Investama Tbk (”ABM”) PT Sanggar Sarana Baja
199.975.000 25.000
99,99% 0.01%
199.975 25
PT ABM Investama Tbk (”ABM”) PT Sanggar Sarana Baja
Total
200.000.000
100,00%
200.000
Total
2011
_________________________________________________________________________
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase/ Percentage
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
Shareholders
PT ABM Investama Tbk PT Sanggar Sarana Baja
149.975.000 25.000
99,98% 0,02%
149.975 25
PT ABM Investama Tbk PT Sanggar Sarana Baja
Total
150.000.000
100,00%
150.000
Total
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham pada tanggal 29 Juni 2012 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 63 pada tanggal yang sama yang dibuat oleh Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., pemegang saham setuju untuk mengkonversi utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi (Catatan 23) sebesar AS$5.000.000 dan Rp2.600 (atau seluruhnya setara dengan Rp50.000) menjadi 50.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham (Catatan 1a).
Based on Decision Statement of Shareholders’ dated June 29, 2012 notarized under Notarial Deed No. 63 on the same date of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the shareholders agreed to convert long-term loan - non-trade - related party (Note 23) amounting to US$5,000,000 and Rp2,600 (or entirely equivalent to Rp50,000) to 50,000,000 shares with par value of Rp1,000 (full amount) per share (Note 1a).
Perubahan atas penambahan modal ditempatkan dan disetor telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-0075175.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 15 Agustus 2012
Amendments regarding the increase of issued and paid-up capital has been acknowledged by theMinister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Letter No. AHU-0075175.AH.01.09.Tahun 2012 dated on August 15, 2012.
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
27. LABA PER SAHAM DASAR
27. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is computed by dividing net income by total weighted average shares outstanding during the year after an advance deposit for investments in shares accounted for:
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan penyetoran uang muka penyertaan saham: 2012
2011
Laba yang dapat diatribusikan entitas induk
132.950
155.754
Income attributable parent company
Saldo awal
150.000
150.000
Beginning balance
50.000
-
The addition of capital on stock - June 29, 2012
Total jumlah saham beredar
200.000
150.000
Total number of shares outstanding
Total rata-rata tertimbang saham yang beredar
175.273
150.000
Weighted average number of shares outstanding
758,53
1.038,36
Basic earnings per share - net
Penambahan modal pada tanggal 29 Juni 2012
Laba neto per saham dasar
28. INFORMASI SEGMEN
28. SEGMENT INFORMATION In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, the following segment information is reported based on the information used by management to evaluate the performance of each segment and determine the allocation of resources. Management only evaluates the performance of the Company and Subsidiaries based on business segments. Management did not conduct performance evaluations based on geographical segments.
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. Manajemen hanya melakukan evaluasi kinerja Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan segmen usaha. Manajemen tidak melakukan evaluasi kinerja berdasarkan geografis. 2012 Temporary Power Pendapatan segmen Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
1.169.557 -
Pendapatan
1.169.557
Beban pokok penjualan Laba bruto Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Laba usaha
Pillar 49.352 -
Operation & Maintenance (“O&M”) 25.027 8.408
Independent Power Plant (“IPP”)
Eliminasi/ Elimination
Total/ Total
30.352 -
(8.408)
1.274.288 1.274.288
49.352
33.435
30.352
(8.408)
(740.860)
(25.513)
(18.276)
(33.286)
8.408
428.697
23.839
15.159
(2.934)
-
(141.837) 20.356 (9.926)
(8.948) 1.126 (816)
(10.136) 1.276 (924)
Gross profit
(3.649) 1 (3.936)
-
(164.570) 22.759 (15.602)
-
307.348
Income from operations
297.290
15.201
5.375
(10.518)
(688) 43.827 (149.411)
2.318 (7.644)
2.022 (7.263)
84 (3.493)
Laba sebelum pajak penghasilan
191.018
9.875
92
464.761
Revenue Cost of goods sold
Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
Bagian atas laba neto entitas asosiasi Pendapatan keuangan Biaya keuangan, neto
134
(809.527)
Segment revenue External revenue Inter-segment revenue
(13.927)
(3.493) 3.493 -
(688) 44.758 (164.318) 187.100
Equity in net income of associated entities Finance income Finance charges, net Income before income tax
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
28. SEGMENT INFORMATION (continued) 2012 (lanjutan/continued)
Temporary Power
Operation & Maintenance (“O&M”)
Pillar
Independent Power Plant (“IPP”)
Eliminasi/ Elimination
Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan
(2.183) (49.304)
(113) (2.563)
(4) (81)
(137) (1.586)
Beban pajak penghasilan, neto
(51.487)
(2.676)
(85)
(1.723)
Laba tahun berjalan
139.531
7.199
49
(15.650)
Total/ Total
-
(2.437) (53.534)
Income tax benefit (expense) Current Deferred
(55.971)
Income tax expense, net
131.129
Income for the year
Aset segmen
2.785.110
Segment assets
Liabilitas segmen
2.105.349
Segment liabilities
2011 Temporary Power
Operation & Maintenance ("O&M")
Pillar
Independent Power Plant ("IPP")
Eliminasi/ Elimination
Pendapatan segmen Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
952.409 -
48.610 -
5.450 -
-
Pendapatan
952.409
48.610
5.450
-
Beban pokok pendapatan
Total/ Total -
-
1.006.469 -
-
1.006.469
Segment revenue External sales Inter-segment sales Net Revenue
(583.680)
(31.347)
(2.479)
-
-
(617.506)
Laba bruto
368.729
17.263
2.971
-
-
388.963
Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
(97.663) 4.708 (6.805)
(5.355) (411)
(3.209) (2)
(150) (2.330)
-
Selling, general and (106.377) administrative expenses 4.708 Other operating income (9.548) Other operating expenses
Laba usaha
268.969
11.497
(240)
(2.480)
Bagian atas laba neto entitas asosiasi Pendapatan keuangan Biaya keuangan, neto
261 9.879 (77.744)
Laba sebelum pajak penghasilan
201.365
-
Cost of revenue Gross profit
277.746
Income from operations
-
-
-
-
261 9.879 (77.744)
Equity in net income of associated entities Finance income Finance charges, net
11.497
(240)
(2.480)
-
210.142
Income before income tax
Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan
(8.720) (43.517)
(497) (2.481)
-
824
-
(9.217) (45.174)
Income tax benefit (expense) Current Deferred
Beban pajak penghasilan, neto
(52.237)
(2.978)
-
824
-
(54.391)
Income tax expense, net
Laba tahun berjalan
149.128
8.519
-
155.751
Income for the year
(240)
(1.656)
Aset segmen
2.281.556
Segment assets
Liabilitas segmen
1.803.627
Segment liabilities
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. PENDAPATAN
29. REVENUES Details of revenues are as follows:
Rincian pendapatan adalah sebagai berikut: 2012
2011
Temporary power Pillar Operation and maintenance Independent Power Plant (“IPP”)
1.169.557 49.352 25.027 30.352
952.409 48.610 5.450 -
Temporary power Pillar Operation and maintenance Independent Power Plant (“IPP”)
Total
1.274.288
1.006.469
Total
Tidak ada pendapatan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari total pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun 2012 dan 2011, kecuali pendapatan dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) masing-masing sebesar Rp1.015.179 dan Rp826.899 yang mewakili masing-masing 79,66% dan 82,16% dari total pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
There were no revenues from individual customer which exceeded 10% of the total revenues of the Company and Subsidiaries for 2012 and 2011, except for the revenue from PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) amounting to Rp1,015,179 and Rp826,899, respectively, which represents 79.66% and 82.16%, respectively, of total revenue for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Entitas Anak dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 25.
The nature of relationships and transactions of the Company and Subsidiaries with related parties are explained in Note 25.
30. BEBAN POKOK PENJUALAN
30. COST OF GOODS SOLD Details of cost of revenues are as follows:
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 2012
2011
Penyusutan (Catatan 12) Persiapan, perbaikan dan pemeliharaan Persediaan bahan konsumsi Upah langsung Denda/klaim Pengiriman Lain-lain
350.014 165.406 127.088 70.965 48.539 13.722 33.793
272.902 107.316 111.486 55.241 27.777 21.435 21.349
Depreciation (Note 12) Preparation, repairs and maintenance Consumable inventories Direct wages Penalty/Claim Distribution Others
Total
809.527
617.506
Total
The details of purchases from individual suppliers which exceeded 10% of the total cost of revenues of the Company and Subsidiaries are as follows:
Rincian pembelian dari pihak individu yang melebihi 10% dari total beban pokok pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2012
2011
Total: PT Trakindo Utama (Catatan 25b) PT Berkat Manunggal Jaya
157.391 38.596
132.030 114.343
Total: PT Trakindo Utama (Note 25b) PT Berkat Manunggal Jaya
Persentase: PT Trakindo Utama (Catatan 25b) PT Berkat Manunggal Jaya
19,44% 4,76%
21,38% 18,52%
Percentage: PT Trakindo Utama (Note 25b) PT Berkat Manunggal Jaya
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI
UMUM
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DAN
31. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban penjualan, umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Details of selling, general and administrative expenses are as follows:
2012 Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa Perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Biaya penjualan Informasi Jasa profesional Penyusutan (Catatan 12) Imbalan kerja Lain-lain Total
2011
67.767 22.999 9.707 7.750 7.713 4.643 4.417 4.166 4.174 31.234
43.738 13.780 7.266 8.763 10.069 5.209 4.486 2.187 2.760 8.119
Salaries and employee benefit Rental Duty travelling Repair and maintenance Selling expense Information Professional fee Depreciation (Note 12) Employee benefits Others
164.570
106.377
Total
32. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA Rincian pendapatan sebagai berikut:
operasi
lainnya
32. OTHER OPERATING INCOME Details of other operating income are as follows:
adalah 2012
2011
Penjualan scrap Laba penjualan/penghapusan aset tetap Keuntungan investasi Lain-lain
15.513 1.306 5.940
1.921 600 2.187
Scrap sales Gain on sale/disposal of fixed assets Gain from sale of investment Others
Total
22.759
4.708
Total
33. BEBAN OPERASI LAINNYA
33. OTHER OPERATING EXPENSES Details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lainnya adalah sebagai berikut: 2012
2011
Rugi selisih kurs, neto Biaya bank Denda pajak Rugi penjualan/penghapusan aset tetap Lain-lain
12.762 2.812 28
7.091 847 1.381 229 -
Loss on foreign exchange, net Bank charges Tax expense Loss on sale/disposal of fixed assets Others
Total
15.602
9.548
Total
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. BIAYA KEUANGAN
34. FINANCE CHARGES Details of finance charges are as follows:
Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut: 2012
2011
Bunga bank Rugi (laba) bersih selisih kurs atas aktivitas pendanaan Bunga utang nonusaha - pihak berelasi Bunga utang sewa pembiayaan
146.841
Neto
5.455
(6.297)
6.756 5.266
4.927 10.037
Interest income Net foreign exchange loss (gain) from financing activities Interest on non-trade payable -related party Interest on finance lease payables
164.318
77.744
Net
35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
69.077
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
Fair values of the financial assets and liabilities are included at the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak:
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company and Subsidiaries’s financial instruments:
1.
Kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang non-usaha, aset tidak lancar lainnya uang jaminan, utang usaha, utang non-usaha dan biaya yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
1.
Cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade receivables, non-trade receivables, other current assets, other noncurrent assets - security deposit, trade payables, non-trade payables and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments.
2.
Nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak tersedia nilai wajarnya dinyatakan sebesar nilai perolehannya, karena nilai wajar untuk investasi saham tersebut tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
2.
The fair value of unquoted available-for-sale financial assets is carried at cost, because fair value of investment in shares of stock are not quoted in an active market.
3.
Nilai tercatat dari utang bank dan utang jangka panjang non-usaha mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan oleh pemberi pinjaman.
3.
The carrying values of bank loans and longterm loans - non-trade approximate their fair values due to the floating interest rates on these instruments which are subject to adjustments by the lender.
96
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak: (lanjutan)
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company and Subsidiaries’s financial instruments: (continued)
4.
Nilai wajar utang sewa pembiayaan, utang usaha jangka panjang dan biaya yang masih harus dibayar jangka panjang diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman dengan persyaratan, risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. Namun karena selisih antara nilai yang tercatat dengan nilai wajarnya tidak material, maka tidak dilakukan penyesuaian.
4.
The fair value, obligations under finance lease, long-term trade payables and long-term accrued expenses are estimated by discounting future cash flows using rates currently available for debts of similar terms, credit risks and remaining maturities. However, since the differences between the carrying values and fair values are not material, these are no longer adjusted.
5.
Utang obligasi dan Sukuk Ijarah disajikan dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE dan besaran imbalan. Biaya perolehan diamortisasi ditentukan dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari metode SBE dan besaran imbalan.
5.
The bonds and Sukuk Ijarah payables are carried at amortized costs using the EIR method and rate of return. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are integral part of the EIR method andrate of return.
The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2012 and 2011:
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 2012 Aset Keuangan Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset tidak lancar lainnya uang jaminan Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi saham Total Aset Keuangan
2011
296.967
61.256
209.419 36.712
184.547 243.033 136.269
Current Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Restricted time deposit Trade receivables Other receivables
3.734
2.016
Non-current Financial Assets Loans and receivables Other non-current assets security deposit
2
59.782
Financial asset available-for-sale Investments in shares
546.834
686.903
Total Financial Assets
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2012 and 2011:
2012 Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang jangka panjang non-usaha pihak berelasi Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi Utang obligasi Sukuk Ijarah Total Liabilitas Keuangan
36. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
2011 Current Financial Liabilities
126.245 233.884 8.849 13.314
188.458 446.660 7.905 37.758
7.156
5.421
100.228 29.540
210.496 62.978
-
34.492
Liabilities recorded at fair value or amortized cost Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Short-term employee benefit liability Current maturities of: long-term loans: Long-term bank loans Finance lease payables Long-term loan non-trade related party Non-current Financial Liabilities
489.618 266
585.223 26.716
793.995 198.498
149.468 -
2.001.593
1.755.575
Liabilities recorded at fair value or amortized cost Long-term debts net of current maturities: Long-term bank loans Finance lease payables Long-term loan non-trade - related party Bonds payable Sukuk Ijarah Total Financial Liabilities
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan non-usaha, utang sewa pembiayaan, dan biaya yang masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan non-usaha, aset tidak lancar lainnya uang jaminan, investasi saham yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Company and Subsidiaries consist of short-term and longterm loans, trade and non-trade payables, finance lease payables, and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Company and Subsidiaries. The Company and Subsidiaries also has various financial assets such as cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade and non-trade receivables, other current assets security deposit, and investment in shares of stock which arise directly from its operations.
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Manajemen senior Perusahaan dan Entitas Anak menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini:
The main risks arising from the Company and Subsidiaries’s financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company and Subsidiaries’s senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:
a.
a.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Fair value and cash flow interest rate risk
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Perusahaan dan Entitas Anak yang dikenakan suku bunga mengambang.
Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and Subsidiaries are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its short-term bank loans and longterm bank loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding loans of the Company and Subsidiaries that bear floating interest rate.
Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang. Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan pada suku bunga tetap atau mengambang.
The Company and Subsidiaries’s policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a combination of fixed and floating rate debts. The Company and Subsidiaries evaluates the fixed to floating rate of its short-term bank loans and long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management's assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.
Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko suku bunga. Untuk utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang, Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan.
Currently, the Company and Subsidiaries does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For short-term bank loans and long-term loan, the Company and Subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers.
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang
b.
Foreign exchange rate risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Perusahaan dan Entitas Anak terutama berasal dari utang bank jangka pendek, utang sewa pembiayaan, utang jangka panjang lainnya, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from short-term bank loans, finance lease payables, other long-term loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table shows the sensitivity of the possibility of changes in the exchange rate of Rupiah against the United States dollar, assuming other variables constant, the impact on income before income tax expense are as follows:
Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ Decrease In basis point 2012 Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat
Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses
+100 -100
(135) 135
2012 US dollar US dollar
The Company and Subsidiaries does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and United States Dollar provide some degree of natural hedge for the Company and Subsidiaries’s foreign exchange exposure.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk risiko pertukaran mata uang asing. Walaupun demikian, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menghasilkan lindung nilai natural terhadap risiko mata uang Perusahaan dan Entitas Anak. c. Risiko tingkat suku bunga
c.
Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates related primarily to the Company’s short-term and long-term bank loans with floating interest rates. The Company manages this risk by entering into loan agreement with bank which gives better interest rate than other bank.
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang yang dimiliki Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan pinjaman dari bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih baik.
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
c. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
c.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the income before tax expenses is affected through the impact on floating rate loans are as follows:
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut: Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ Decrease In basis point 2012 Rupiah Rupiah
d.
Interest rate risk (continued)
Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses
+100 -100
Risiko kredit
(7.161) 7.161
d.
2012 Rupiah Rupiah
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Entitas Anak melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk that a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party. The Company and Subsidiaries is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Company and Subsidiaries trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Company and Subsidiaries’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.
Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang usaha sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.
In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 6. There is no concentration of credit risk.
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
d.
Credit risk (continued) With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents and restricted time deposits, the Company and Subsidiaries’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Company and Subsidiaries has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and to put the investments only in banks with high credit ratings.The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above-mentioned financial assets disclosed in Notes 4 and 5.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4 dan 5. 31 Desember 2012/ December 31, 2012 < 1 tahun/ Less than a year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
Total/ Total
Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
296.967 209.419 36.712
-
-
296.967 209.419 36.712
Current asset Cash and cash equivalent Accounts receivable Other receivable
Total
543.098
-
-
543.098
Total
31 Desember 2011/ December 31, 2011 < 1 tahun/ Less than a year
e.
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
Total/ Total
Aset lancar Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain
61.256 184.547 243.033 136.269
-
-
61.256 184.547 243.033 136.269
Current asset Cash and cash equivalent Time deposits Accounts receivable Other receivable
Total
625.105
-
-
625.105
Total
Risiko likuiditas
e.
Liquidity risk In the management of liquidity risk, the Company and Subsidiaries monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company and Subsidiaries’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Company and Subsidiaries also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Entitas Anak memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perusahaan dan Entitas Anak dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan Entitas Anak juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.
102
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
e.
Liquidity risk (continued) The table below summarizes the maturity profile of the Company and Subsidiaries’s financial liabilities as of December 31, 2012 and 2011 based on contractual undiscounted payments to be made (excluding interest payments):
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (tidak termasuk pembayaran bunga): 2012 < 1 tahun/ Below 1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
Total/ Total
Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual
132.974 233.884 8.849 20.470
-
-
132.974 233.884 8.849 20.470
Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses
Sub-total
396.177
-
-
396.177
Sub-total
Liabilitas jangka panjang Utang bank jangka panjang* Utang sewa pembiayaan* Utang obligasi Sukuk Ijarah
163.067 30.687 75.647 19.200
363.379 274 945.289 236.899
240.157 113.257 38.400
766.603 30.961 1.134.193 294.499
Non-current liabilities Long-term bank loans* Finance lease payables* Bonds payable Sukuk Ijarah
Sub-total
288.601
1.545.841
391.814
2.226.256
Sub-total
Total
684.778
1.545.841
391.814
2.622.433
Total
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
(10.939)
Neto
Unamortized transaction cost
2.611.494
Net
2011 Kurang dari 1 tahun/ Below 1 year Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Sub-total Liabilitas jangka panjang Utang bank jangka panjang* Utang sewa pembiayaan* Utang jangka panjang lainnya* Sub-total Total
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
Total/ Total
188.458 446.661 7.905 43.179
-
-
188.458 446.661 7.905 43.179
686.203
-
-
686.203
212.512 62.978 34.493
231.197 26.619 45.990
356.769 97 103.478
800.478 89.694 183.961
309.983
303.806
460.344
1.074.133
996.186
303.806
460.344
1.760.336
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
(4.759)
Neto
Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Sub-total Non-current liabilities Long-term bank loans* Obligations under finance lease* Other long term loans* Sub-total Total Unamortized transaction cost
1.755.577
* Including current maturities and interest accrued.
*Termasuk bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun dan akrual bunga.
103
Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Pengelolaan Modal
f.
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan agar Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mendukung usaha dan memaksimumkan nilai pemegang saham. Modal Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari modal saham dan saldo laba. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi dan memenuhi persyaratan dari pihak pemberi pinjaman.
The primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize stockholder value. The capital of the Company and Subsidiaries consist of the share capital and retained earnings. The Company and Subsidiaries manage the capital structure and make adjustments to changing economic conditions and meet the requirements of the lender.
Modal Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari:
The Company and Subsidiaries’ capital consist of:
2012 Utang bank jangka pendek Utang sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah
2011
126.245 29.806 589.846 992.493
188.458 89.694 795.719 -
Short-term bank loans Long-term loans Bonds payable and Sukuk Ijarah
Total Dikurangi kas dan setara kas
1.738.390 296.967
1.073.871 61.256
Total Less cash and cash equivalents
Pinjaman - neto Total ekuitas
1.441.423 679.761
1.012.615 477.929
Net debts Total equity
Rasio pengungkit
2,12
2,11
Gearing ratio
Rasio kewajiban terhadap ekuitas
2,55
2,24
Debt to equity ratio
There are no changes to the objectives, policies and processes for the years ended December 31, 2012 and 2011. The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital structure for securing access to finance at a reasonable cost. The Company and Subsidiaries are in compliance with any capital requirements of the lender.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Perusahaan dan Entitas Anak telah mematuhi setiap persyaratan permodalan dari pihak pemberi pinjaman.
104
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MONETER DALAM
37. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset dan liabilitas moneter yang signifikan dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the Company and Subsidiaries have significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2012 Setara dengan mata uang asing Dolar Amerika Serikat Aset Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya Sub-total Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Utang jangka panjang non-usaha -pihak berelasi Sub-total Aset (liabilitas) dalam Dolar Amerika Serikat, neto Euro Liabilitas Utang usaha
2011 Rupiah/ in Rupiah
Setara dengan mata uang asing
Rupiah/ in Rupiah
809.632
7.829
1.761.626
15.974
United States dollar Assets Cash and cash equivalents
4.349.921 3.386.148 6.917.220
42.064 32.675 66.889
20.351.444 4.799.381 14.817.969 -
184.547 43.520 134.369 -
Restricted time deposit Trade receivable Other receivable Other non - current assets
15.462.921
149.457
41.730.420
378.410
Sub-total
10.470.000 4.016.576 352.976 2.023.562
101.245 38.840 3.413 19.568
19.680.000 14.744.561 228.364 139.035 7.350.951
178.458 133.703 2.071 1.261 66.658
-
-
20.000.000
181.360
16.863.114
163.066
62.142.911
563.511
(1.400.193)
-
(13.609)
-
(20.412.491)
50.911
(185.101)
597
Liability Short-term bank loan Trade payable Other payable Accrued expenses Finance lease payable Long-term loans non trade - related party Sub-total Assets (liabilities) in United States dollar, net Euro Liability Trade payable
Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 22 Maret 2013 adalah Rp9.743 untuk 1AS$.
The exchange rates of Rupiah to various foreign currencies based on foreign exchange rates published by Bank Indonesia as of March 22, 2013 were Rp9,743 to US$1.
Jika posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dijabarkan dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 22 Maret 2013, liabilitas moneter neto Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami penurunan sebesar Rp102.
If the monetary assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2012 are reflexted using Bank Indonesia’s middle rates on March 22, 2013, the Company and Subsidiaries’ net monetary liabilities will decrease by Rp102.
105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI
PERIKATAN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Perusahaan
The Company
a.
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan dan Chromalloy San Diego Corporation menandatangani perjanjian jual beli LM2500 Generator Package, yang terdiri atas mesin gas turbin lengkap dengan perlengkapan pendukungnya seharga AS$6.500.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar AS$6.210.000.
a.
On October 31, 2011, the Company and Chromalloy San Diego Corporation entered into a purchase and sale agreement covering LM2500 Generator Package, consisting of a complete gas turbine engine and a package of support equipment with total purchase price amounting to US$6,500,000. On December 31, 2012, the Company has paid the amount of the total purchase price of US$6,210,000.
b.
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris Nomor 01 tanggal 01 Oktober 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Mohammad Dalwan Ginting SH, Sp.N. untuk pengembangan Mini-hydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing sub-proyek) di Indonesia Timur. Selanjutnya, Perusahaan dan JDG juga akan melakukan perjanjian para pemegang saham dimana dinyatakan bahwa JOA merupakan dasar kerjasama antara Perusahaan dan JDG dalam mengembangkan proyek pembangkit tenaga listrik minihidro, yang telah dimulai dari Joint Operation yakni tahap pra pengembangan hingga berlanjut ke tahap Joint Venture yakni pembentukan perseroan terbatas dengan nama PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika telah didirikan oleh Perusahaan dan JDG dengan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012 (Catatan 1b).
b.
On October 1, 2010, the Company entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 01 dated October 01, 2010, Notary Mohammad Dalwan Ginting SH, Sp.N for the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia. Furthermore, the Company and JDG also entered into an agreement of shareholders whereby it is stated that the JOA is the basis of cooperation between the Company and JDG in developing power generation mini hydro projects, which started from the Joint Operation, from predevelopment stage to the stage to continue the Joint Venture, which is the formation of company under the name of PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika has been established by the Company and JDG under Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012 (Note 1b).
Before the JOA was signed, on July 22, 2010, the Company has entered into a “Convertible Option Grant and Agreement” (“CGA”) with International Finance Corporation (“IFC”), where IFC agreed to establish a “Convertible Grant” facility to a loan to the Company to partially finance the development of the projects. IFC is a foundation under a World Bank’s Group which aims to develop and support prospective renewable energy investments in International Development Association (“IDA”) countries and Indonesia.
Sebelum JOA yang telah ditandatangani, pada tanggal 22 Juli 2010 Perusahaan telah menandatangani “Convertible Grant and Option Agreement” (“CGA”) dengan International Finance Corporation (“IFC”), dimana IFC sepakat untuk membentuk fasilitas pinjaman Convertible Grant ke Perusahaan untuk membiayai sebagian pengembangan proyek. IFC adalah yayasan di bawah Grup Anak Bank Dunia yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendukung investasi energi terbaharui pada negara-negara kelompok IDA dan Indonesia. 106
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
c.
c.
Bantuan tersebut akan dicairkan sebagian setiap triwulanan dan hanya terbatas pada 50% dari biaya proyek yang dianggarkan dan maksimum sebesar AS$900.000, dan sisa biaya proyek akan ditanggung bersama oleh Perusahaan dan JDG (“Penerima Pinjaman”) dengan komposisi 25% untuk masing-masing pihak. Setelah pembangunan proyek selesai, IFC memiliki hak untuk menjadikan pembiayaan tersebut menjadi investasi ekuitas atau perpanjangan bentuk lain dari pembiayaan yang sesuai dengan masingmasing sub-proyek. IFC juga memiliki opsi untuk (i) mengalihkan pinjaman kepada Penerima Pinjaman atau pihak ketiga, (ii) meminta pengembalian bantuan dalam bentuk investasi ekuitas atau pembiayaan jangka panjang yang sesuai untuk masing-masing sub-proyek.
The grant will be disbursed partially on a quarterly basis and shall be limited to 50% of the project cost budgeted and will be totaling only up to US$900,000, and the remaining project cost will be borne jointly by the Company and JDG (together, the “Grantee”) with composition of 25% for each party. Upon the completion of the development process of the projects, IFC has the right to make equity investment or extend any other form of financing to the relevant sub-projects. IFC also has the option to (i) transfer its option to the Grantee or a third party, or (ii) reimburse the grant from the equity investment or the longterm financing that it proposes to make in connection with the sub-projects.
As of December 31, 2012, the Company used equity method to record transaction in JOA with JDG and IFC and recorded as part of Investments in jointly controlled entities in the statement of financial positions.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah menggunakan metode ekuitas untuk melakukan pencatatan atas JOA dengan JDG dan IFC dan sebagai bagian dari Investasi pada pengendalian bersama dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)
d.
d.
Berdasarkan Nota Kesepakatan pada tanggal 1 November 2012, PAS dan PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) sepakat untuk membangun proyek dibawah PT Karimun Power Plant (“KPP”), untuk membangun sebuah power plant di Pulau Karimun dimana PAS akan memberikan kontribusi sebesar AS$25.000.000.
Based on Memorandum of Understanding on November 1, 2012, PAS and PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) agreed to develop project under PT Karimun Power Plant (“KPP”), to develop power plant in Karimun Island and PAS will give contribution amounting USD25,000,000.
Sebelumnya komposisi pemegang saham KPP adalah 70% dimiliki oleh Kharisma dan 30% oleh PT Kepindo Power Service (“KPS”).
Currently, the shareholders composition on KPP consist of 70% owned by Kharisma and 30% owned by PT Kepindo Power Service (“KPS”).
Selanjutnya, PAS berencana untuk mengakuisisi kepemilikan pada KPP sebesar 85%. Sehingga komposisi pemegang saham menjadi 85% dimiliki oleh PAS dan 15% dimiliki oleh Kharisma.
Futhermore, PAS will acquire 85% ownership of KPP. The shareholders composition will be 85% owned by PAS and 15% owned by Kharisma.
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (lanjutan)
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (continued)
e.
e.
Atas rencana akuisisi tersebut maka PAS setuju untuk melakukan pembayaran awal sebesar Rp4.500 dengan kondisi sebagai berikut:
For this acquisition plan, PAS agreed to pay in advance amounting Rp4.500 with condition as follows:
a)
Untuk pembayaran pertama, PAS telah melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp1.500 yang telah dibayarkan pada tanggal 3 Agustus 2012.
a)
For the first payment, PAS already paid advance amounting Rp1,500 on August 3, 2012.
b)
Pembayaran kedua sebesar Rp1.500 akan dilakukan pada saat terbitnya Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum sementara (“IUKUs”).
b)
Second payment amounting to Rp1,500 will be paid after IUKUs (temporary Electricity Business Licenses for Public).
c)
Pembayaran ketiga sebesar Rp1.500 akan dilakukan pada saat proses studi kelayakan selesai.
c)
Third payment amounting Rp1,500 will be paid after the completion of feasibility study.
When PAS paid an amount Rp3,000, the shareholders composition in KPP become 85% owned by PAS and 15% owned by Kharisma.
Pada saat terjadi pembayaran sebesar Rp3.000 maka komposisi pemegang saham KPP menjadi 85% dimiliki oleh PAS dan 15% dimiliki oleh Kharisma. PT Energy Alamraya Semesta (“EAS”)
PT Energy Alamraya Semesta (“EAS”)
f.
f.
Berdasarkan Kontrak Jual Beli Batu Bara No. 001/BEL-EAS/KJB/III/2012 tanggal 1 Maret 2012 antara EAS dengan PT Bara Energi Lestari (“BEL”), EAS menyetujui untuk membeli batu bara dari BEL dengan harga yang disepakati sebesar AS$28 per metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2013.
39. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
39. SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION Significant non-cash transactions
Transaksi non-kas yang signifikan 2012 Perolehan aset tetap melalui: Utang usaha Utang sewa pembiayaan
Under Contract Sale and Purchase of Coal No. 001/BEL-EAS/KJB/III/2012 dated March 1, 2012 between the EAS and PT Bara Energi Lestari (“BEL”), EAS agreed to buy coal from BEL at an agreed price of US$28 per metric ton. This agreement is valid until June 30, 2013.
2011
101.108 474
153.900 299
Acquisition of fixed assets under: Trade payables Finance lease payables
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnyauang muka penyertaan saham menjadi piutang non-usaha - pihak ketiga (Catatan 7)
3.225
-
Reclassification of other noncurrent assets - advance for stock subscription to other payable third party (Note 7)
Konversi utang pemegang saham menjadi modal saham (Catatan 26)
50.000
-
Conversion of shareholder’s payable to share capital (Note 26)
108
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
40. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
a.
Pada tanggal 20 Februari 2013, Perusahaan ditetapkan sebagai wajib pajak kriteria tertentu ‘’Wajib Pajak Patuh‘’ sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak No.Kep214/WPJ.04/2013.
a.
On February 20, 2013, the Company appointed as a tax payer certain criteria ‘’Wajib Pajak Patuh’’ according to Desicion letter No.Kep-214/WPJ.04/2013.
b.
Pada tanggal 22 Maret 2013, Perusahaan melakukan amandemen perjanjian dengan PT Bank ANZ Panin (“ANZ”) dimana batas kredit maksimum adalah sebesar AS$20.000.000 dan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (“CoF”) ditambah 2,50% per tahun dengan biaya sebesar 0,50% per tahun.
b.
On March 22, 2013, the Company amended the agreement with PT ANZ Panin Bank ("ANZ") which is the maximum credit limit of US$20,000,000 and an interest rate Cost of Fund ("CoF") plus 2.50% per annum with fee of 0.50% per year.
41. ASET TIDAK BERWUJUD
41. INTANGIBLE ASSET
Aset tidak berwujud merupakan goodwill diperoleh dari akuisisi PT Energy Alamraya Semesta (“EAS”) pada tanggal 1 Mei 2012 sebesar Rp14.884.
Intangible asset represent goodwill arising from the acquisition of PT Energy Alamraya Semesta (“EAS”) on May 1, 2012 amounting to Rp14,884.
Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada tanggal tersebut, karena jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari nilai tercatatnya.
There was no impairment loss recognized at such date as the recoverable amounts of the goodwill stated above were in excess of the respective carrying value.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan EAS ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai menggunakan proyeksi arus kas untuk lima tahun. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan:
For impairment testing purposes, the recoverable amounts of EAS has been determined based on a value in use calculation using cash flow projections covering a five-year period. A summary of key assumptions used is as follows:
Proyeksi tarif listrik pertambangan Tingkat diskonto sebelum pajak
Rp2.285 11,90%
Projected electricity tariff mining Pre-tax discount rate
Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and terminal growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there was no necessary change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of the goodwill allocated to each of the CGU to materially exceed their respective recoverable value.
Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kemungkinan yang beralasan bahwa asumsi utama tersebut di atas dapat berubah sedemikian sehingga nilai tercatat goodwill masing-masing UPK menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material.
109
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK SAJA
42. PARENT COMPANY INFORMATION
ONLY
FINANCIAL
Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri PT Sumberdaya Sewatama, entitas induk, yang merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian PT Sumberdaya Sewatama dan Entitas Anak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The following information is a separate financial statements of PT Sumberdaya Sewatama, the parent entity, which is an additional information in the consolidated financial statements of PT Sumberdaya Sewatama and Subsidiaries as of December 31, 2012 and 2011.
Laporan Posisi Keuangan
Statements of Financial Position
2012
2011
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan atas penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp18.256 pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: Rp10.648) Pihak-pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya TOTAL ASET LANCAR
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
294.514
59.244
-
184.547
197.057 10.409
237.609 5.424
32.933 8.804 17.648 73.644 4.900 1.208
136.265 2 18.127 18.538 3.223 1.414
Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets
641.117
664.393
TOTAL CURRENT ASSETS
110
Restricted time deposits Trade receivables Third parties, net of allowance for impairment of trade receivables of Rp18,256 as of December 31, 2012 (December 31, 2011: Rp10,648)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK SAJA (lanjutan)
42. PARENT COMPANY ONLY INFORMATION (continued)
Laporan Posisi Keuangan (lanjutan)
Statements of Financial Position (continued) 2012
2011
ASET (lanjutan) ASET TIDAK LANCAR Piutang non usaha pihak berelasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.140.315 pada tanggal 31 Desember 2012 (31 Desember 2011: Rp814.751)
FINANCIAL
ASSETS (continued) 72.462
44.857
NON-CURRENT ASSETS Due form a related party
1.741.966
1.409.464
46.145 63.623 211.773
39.544 63.238 62.106
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1.140.315 as of December 31, 2012 (December 31, 2011: Rp814,751) Claims for tax refund and tax assessments under appeal Investment in associated entities Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
2.135.969
1.619.209
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
2.777.086
2.283.602
TOTAL ASSETS
Tagihan atas keberatan dan hasil pemeriksaan pajak Investasi pada entitas asosiasi Aset tidak lancar lainnya
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Uang muka pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak berelasi Pihak ketiga Utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Non-trade payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers Short-term liability for employee benefit
126.245
188.458
70.942 158.309
94.631 352.029
3.891 4.893 2.597 12.421 1.889 7.156
4.214 3.691 3.884 37.608 1.238 5.422
100.228
210.496
29.540 -
62.978 -
-
34.492
Current maturities of long-term loans: Long-term bank loans Finance lease payables: Related party Third party Long-term loans non-trade - Related party
518.111
999.141
TOTAL CURRENT LIABILITIES
111
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK SAJA (lanjutan)
42. PARENT COMPANY ONLY INFORMATION (continued)
Laporan Posisi Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL
Statements of Financial Position (continued) 2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan)
LIABILITIES AND EQUITY (continued)
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan: Pihak berelasi Utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi Utang Obligasi Sukuk Ijarah Liabilitas pajak tangguhan, neto Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
NON-CURRENT LIABILITIES
489.618
585.223
266
26.716
793.995 198.498 85.714 13.293
149.468 33.766 9.164
Long-term debts - net of current maturities: Long-term bank loans Finance lease payables: Related party Long-term loans non-trade payable -related party Bond payables Sukuk Ijarah Deferred tax liabilities, net Long-term employee benefit liability
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
1.581.384
804.337
NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
2.099.495
1.803.478
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 600.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh 200.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 150.000.000 saham pada tanggalTanggal 31 Desember 2011 Saldo laba
200.000 477.591
150.000 330.124
Share capital Rp1,000 (full amount) per share Authorized capital – 600,000,000 shares as of shares as of December 31,2012, 2011 Issued and fully paid capital 200,000,000 shares as of December ,2012 and 150,000,000 shares as of December 31, 2011 Retained Earnings
TOTAL EKUITAS
677.591
480.124
TOTAL EQUITY
2.777.086
2.283.602
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
112
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK SAJA (lanjutan)
42. PARENT COMPANY ONLY INFORMATION (continued)
Laporan Laba Rugi Komprehensif
FINANCIAL
Statements of Comprehensive Income 2012
PENDAPATAN
2011
1.252.344
BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
1.006.469
(784.649)
(617.506)
467.695
388.963
REVENUES COST OF REVENUE GROSS PROFIT Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
(160.922) 22.758 (11.666)
(106.227) 4.708 (7.218)
317.865
280.226
48.168 (164.318)
10.682 (77.744)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
201.715
213.164
BEBAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN, NETO
(54.248)
(55.215)
LABA TAHUN BERJALAN
147.467
157.949
INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
147.467
157.949
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA USAHA Pendapatan keuangan Biaya keuangan
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Laporan Perubahan Ekuitas
Total laba komprehensif tahun berjalan 2011 Saldo, 31 Desember 2011 Penambahan modal saham dari konversi utang pemegang saham Total laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Saldo, 31 Desember 2012
Finance income Finance charges INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSE, NET
Statements of Changes in Equity
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully paid capital Saldo, 31 Desember 2010
INCOME FROM OPERATIONS
Saldo Laba/ Retained Earnings
Total Ekuitas/ Total Equity
150.000
172.175
322.175
Balance December 31, 2010
-
157.949
157.949
Total comprehensive income for the year ended 2011
150.000
330.124
480.124
Balance December 31, 2011
50.000
-
50.000
Addition of new shares arising from conversion of shareholder loan
-
147.467
147.467
Total comprehensive income for the year ended December 31, 2012
200.000
477.591
677.591
Balance December 31, 2012
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK SAJA (lanjutan)
42. PARENT COMPANY ONLY INFORMATION (continued)
Laporan Arus Kas
Statements of Cash Flows 2012
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan
FINANCIAL
2011 CASH FLOWS FROM (FOR) OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees
1.232.417 (746.406) (145.367)
923.414 (260.190) (95.830)
340.644
567.394
Cash generated from operations
46.477 26.127
2.648 764
Receipts from interest income Receipts from estimated claim for tax
Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan lainnya
(91.420) 15.955
(45.997) 833
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
337.783
525.642
Kas diperoleh dari operasi Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari taksiran tagihan pajak
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI Deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tetap dan pembayaran utang pembelian aset tahun lalu Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan uang jaminan Pembayaran penyertaan investasi pada entitas asosiasi Penambahan uang muka penyertaan saham Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari penerbitan obligasi dan Sukuk ijarah,neto Penambahan utang bank jangka pendek Penambahan utang bank jangka panjang Penambahan piutang kepada pihak ketiga Penerimaan dari pihak berelasi Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran piutang pihak ketiga Pembayaran biaya keuangan Penambahan utang non-usaha kepada pihak berelasi Pembayaran utang sewa pembiayaan Penambahan utang pihak berelasi - non-usaha Pembayaran utang jangka panjang lainnya
(41.711) (871.796)
Net cash used in investing activities
(175.627) -
(592.088)
(593.371)
(147.949) (1.718)
(60.088) -
(385)
(999)
(545.872)
992.493 961.595 649.489 292.456 (1.034.502) (849.182) (176.813) (164.605)
184.672 423.276 (96.434) 735 (144.816) (81.652)
(142.725) (60.942)
(77.703)
(24.467)
190.860
-
114
Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM (FOR) INVESTING ACTIVITIES Restricted time deposits used as loan collateral Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets and payment for purchasing asset prior year Additional advance for purchase of fixed asset Additional security deposit Acquisition of investment in associated entities Additional advance for purchase investment in shares of stock
184.547 11.721
-
Payments for income taxes Other receipt
(17.000)
CASH FLOWS FROM (FOR) FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issuance of Bonds payable and Sukuk Ijarah, net Addition of short-term loan Addition of long-term loan Payment of receivable to third parties Proceeds from related parties Payments of short-term bank loan Payments of long-term bank loan Additional receivable to a third paty Payments of finance cost Payment for non-trade payable third parties Payments of finance lease payable Additional non-trade payables due from related parties Payments of other long-term loan
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK SAJA (lanjutan)
42. PARENT COMPANY ONLY INFORMATION (continued)
Laporan Arus Kas (lanjutan)
FINANCIAL
Statements of Cash Flows (continued) 2012
2011
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
442.797
381.938
Net cash provided by (used in)financing activities
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
234.710
35.784
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
560
84
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
59.244
23.376
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
295.514
59.244
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
a.
a.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting
Summary Policies
of
Significant
Accounting
keuangan
Basis of preparation of the parent company only financial statements
Laporan keuangan entitas induk saja disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” yang diterapkan secara retrospektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
The parent company only financial statements have been prepared in accordance with the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 4 (Revised 2009), “Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements” are applied retrospectively from 1 January 2011.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur dalam hal entitas induk memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada Entitas Anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan metode biaya.
PSAK No. 4 (Revised 2009) regulates the parent company to choose the presentation of separation financial statements hence the report can only be presented as additional information in the consolidated financial statements. Separate financial statements are the financial statements presented by the parent entity record of investment in Subsidiaries, associated entities and jointly controlled entities based on cost method.
Dasar penyusunan entitas induk saja
laporan
115
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2012 and 2011 Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK SAJA (lanjutan) a.
42. PARENT COMPANY ONLY INFORMATION (continued) a.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting (lanjutan) Dasar penyusunan laporan entitas induk saja (lanjutan)
keuangan
b.
b. Investasi pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Accounting
Basis of preparation of company only financial (continued)
the parent statements
Investments in Associated Entities
Subsidiaries
Penambahan/ Additional
Biaya Perolehan Akhir/ Ending Balance
Pengurangan/ Deduction
Entitas Anak PT Pradipa Aryasatya PT Nagata Bisma Shakti
and
As of December 31, 2012, the parent entity has investments in Subsidiaries and Associated Entities as follow:
Pada tanggal 31 Desember 2012, entitas induk memiliki penyertaan saham pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi berikut: Biaya Perolehan Awal/ Beginning Balance
Summary of Significant Policies (continued)
The accounting policies applied by the Company in the preparation of the financial statements of the parent entity is the same as the accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in Subsidiaries and Associated Entities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
FINANCIAL
Subsidiaries 99,90%
999
-
-
999
99,90%
999
-
-
999
PT Pradipa Aryasatya PT Nagata Bisma Shakti
1.998
-
-
1.998
Sub-total Subsidiaries
Sub-total Entitas Anak Entitas Asosiasi
Associated Entities
PT Alfa Trans Raya PT Baruna Dirga Dharma
0,001%
1
-
-
1
0,001%
1
-
-
1
PT Alfa Trans Raya PT Baruna Dirga Dharma
PT Meppo-Gen Kerjasama Operasi Bersama dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi
20,00%
59.519
-
-
59.519
25,00%
1.719
385
-
2.104
PT Meppo-Gen Joint Operation Agreement with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi
Sub-total Entitas Asosiasi
61.240
385
-
61.625
Sub-total Associated Entities
Neto
63.238
385
-
63.623
Net
See also Note 11 to the consolidated financial statements for more information on Subsidiaries and Associated Entities.
Lihat juga Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian untuk informasi lain mengenai Entitas Anak dan entitas asosiasi.
116