PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN/ AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2000 DAN/AND 1999
L:\Shared\L\Lonsum\report2000\LKFS Lonsum-2000(without draft)final-update.doc 09/09/2004(16:11:10)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
PERNYATAAN DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT
Sesuai dengan keputusan rapat Dewan Direksi PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk, kami menyatakan bahwa:
In accordance with a resolution of the Board of Directors of PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk, in the opinion of the Directors :
(a) laporan keuangan konsolidasian Perusahaan menyajikan secara wajar posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000, dan hasil usaha konsolidasian, perubahan ekuitas konsolidasian, serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut; dan (b) penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
(a) the consolidated financial statements are drawn up so as to present fairly the consolidated financial position of the Company and its subsidiaries as at 31 December 2000 and the consolidated operating results, consolidated changes in equity and consolidated cash fl ows for the year then ended; and
(b) the consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia.
JAKARTA 17 Pebruari/February 2001
Atas n ama dan mewakili Dewan Direksi/ For and on behalf of the Board of Directors
Muhammad Akib Presiden Direktur/President Director
Ray Vincent Kwoon
Direktur/ Director
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT TO THE SHAREHOLDERS OF
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN/ AND SUBSIDIARIES
(1) Kami telah mengaudit neraca konsolidasian (1) We have audited the accompanying consolidated PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia balance sheet of PT Perusahaan Perkebunan London Tbk dan anak perusahaan (“Grup”) tanggal 31 Desember Sumatra Indonesia Tbk and its subsidiaries (the 2000, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, “Group”) as at 31 December 2000, and the related dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang consolidated statements of income, changes in equity berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan and cash flows for the year then ended. These konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen consolidated financial statements are the responsibility Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada of the Company’s management. Our responsibility is to pernyataan pendapat atas laporan keuangan express an opinion on these consolidated financial konsolidasian berdasarkan audit kami. Laporan keuangan statements based on our audit. The consolidated konsolidasian PT Perusahaan Perkebunan London financial statements of PT Perusahaan Perkebunan Sumatra Indonesia Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 London Sumatra Indonesia Tbk and its subsidiaries as at Desember 1999, diaudit oleh auditor independen lain yang 31 December 1999 were audited by other independent laporannya bertanggal 23 Mei 2000, menyatakan pendapat auditors whose report dated 23 May 2000 expressed a wajar dengan pengecualian atas tagihan dari lembaga qualified opinion on the non recording of claims by keuangan tertentu sebagai akibat dari pemutusan dini certain financial institutions due to the early kontrak valuta asing berjangka, kontrak swap dengan opsi termination of foreign currency forward contracts, swap pembatalan dan kontrak komoditi berjangka yang belum extension contract with cancellation option, and par dibukukan, seluruhnya sebesar Rp 660 miliar forward commodity contract all amounting to Rp 660 (US$ 92.947.156), dan tidak dilakukannya penyisihan atas billion (US$ 92,947,156), and the non provision of an piutang tak tertagih kepada pihak-pihak yang mempunyai allowance for doubtful related parties’ receivables of hubungan istimewa sebesar Rp 170 miliar. Laporan Rp 170 billion. The report also included an explanatory tersebut juga berisi paragraf penjelasan mengenai paragraph regarding a significant uncertainty on the ketidakpastian signifikan Grup dalam mempertahankan Group’s ability to continue as a going concern. We did kelangsungan hidupnya. Kami tidak mengaudit laporan not audit the financial statements of Lonsum Finance BV, keuangan Lonsum Finance BV, anak perusahaan yang a wholly-owned subsidiary, as at 31 December 2000 dimiliki penuh, untuk tahun yang berakhir 31 Desember which statements reflect total assets constituting 12.10% 2000, yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah of consolidated total assets as at 31 December 2000 and aktiva sebesar 12,10% dari total aktiva konsolidasian pada net loss of Rp 1.067 billion for the year then ended. tanggal 31 Desember 2000 dan rugi bersih sebesar Rp Those statements were audited by other independent 1,067 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal auditors whose report dated 15 February 2001, with an tersebut. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor unqualified opinion, has been furnished to us, and our independen lain yang laporannya bertanggal 15 Pebruari opinion, insofar as it relates to the amounts included for 2001, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang Lonsum Finance BV, is based solely on the report of such telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, other auditors. sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk Lonsum Finance BV, didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut.
(2) Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing (2) We conducted our audit in accordance with auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar standards established by the Indonesian Institute of tersebut mengharuskan kami merencanakan dan Accountants. These standards require that we plan and melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai perform the audit to obtain reasonable assurance that bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. the financial statements are free of material misstatement. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, An audit includes examining, on a test basis, evidence bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan supporting the amounts and disclosures in the financial pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga statements. An audit also includes assessing the meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan accounting principles used and significant estimates dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta made by management, as well as evaluating the overall penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara presentation of the financial statements. We believe that keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan our audit provides a reasonable basis for our opinion. dasar memadai untuk menyatakan pendapat. (3) Sebagaimana dibahas dalam Catatan 35 atas laporan (3) As discussed in Note 35 to the consolidated financial keuangan konsolidasian, PT Perusahaan Perkebunan statements, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra London Sumatra Indonesia Tbk ("Perusahaan") belum Indonesia Tbk (the "Company") has not recorded the membukukan klaim dari lembaga-lembaga keuangan claims by certain financial institutions due to the early tertentu sebagai akibat dari pemutusan dini kontrak valuta termination of foreign currency forward contracts, swap asing berjangka, kontrak swap extension dengan opsi extension contract with cancellation option, and par pembatalan dan kontrak par forward komoditi, seluruhnya forward commodity contract amounting to US$ sebesar US$ 92.947.156. Perusahaan masih merundingkan 92,947,156. The Company has been negotiating a penyelesaian atas klaim tersebut sejak tahun 1998 dan settlement to these claims since 1998 but a final belum mencapai suatu kesepakatan final sampai saat ini. resolution has not been achieved to date. In our opinion, Menurut pendapat kami, Perusahaan seharusnya mencatat generally accepted accounting principles in Indonesia kewajiban tersebut dalam laporan keuangan sesuai dengan require that those claims should be recorded in the prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Bila consolidated financial statements. If such claims were kewajiban tersebut dicatat, kewajiban dan rugi bersih akan recorded, liabilities and net loss would be increased by meningkat sebesar Rp 892 miliar pada tanggal 31 Desember Rp 892 billion as at 31 December 2000. 2000. (4) Sebagaimana dibahas dalam Catatan 18 atas laporan (4) As discussed in Note 18 to the consolidated financial keuangan konsolidasian, Grup belum membukukan beban statements, the Group has not recorded the interest bunga termasuk denda atas pinjaman bank, wesel bayar expense including default interest on bank loans, notes dan hutang sewa guna usaha untuk tahun yang berakhir and lease payables for the year ended 31 December 2000 tanggal 31 Desember 2000 sebesar US$ 21.849.863. amounting to US$ 21,849,863. In our opinion, generally Menurut pendapat kami, Grup seharusnya mencatat accepted accounting principles in Indonesia require that kewajiban tersebut dalam laporan keuangan sesuai dengan these liabilities should be recorded in the consolidated prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Bila financial statements. If such liabilities were recorded, kewajiban tersebut dicatat, kewajiban dan rugi bersih akan liabilities and net loss would be increased by Rp 210 meningkat sebesar Rp 210 miliar pada tanggal 31 Desember billion as at 31 December 2000. 2000.
(5) Sebagaimana dibahas dalam Catatan 9b, manajemen telah (5) As discussed in Note 9b, management has decided not to memutuskan untuk tidak melakukan penyisihan piutang provide any allowance for doubtful accounts against tak tertagih atas piutang dari sembilan perusahaan sebesar receivables owing by the nine companies amounting to Rp 269,5 miliar dengan alasan bahwa berdasarkan laporanRp 269.5 billion for the reason that based on reports of laporan penilai independen yang disebutkan dalam independent appraisers as mentioned in Note 9b, the Catatan 9b, nilai dari tanah yang akan diperoleh sebagai value of land to be received in exchange for these pertukaran dengan piutang ini adalah sekurang-kurangnya receivables is at least equal to or greater than Rp 269.5 sama atau lebih besar dari Rp 269,5 miliar. Sebagaimana billion. As further discussed in Note 8 and 9b, as at 31 dibahas lebih lanjut dalam Catatan 8 dan 9b, pada 31 December 2000 the Company has reclassified the Desember 2000 Perusahaan telah mereklasifikasi piutang receivables from nine companies of Rp 269.5 billion to dari sembilan perusahaan tersebut sebesar Rp 269,5 miliar land in progress awaiting for change of legal ownership ke akun tanah dalam proses menunggu pengalihan status of the PT Surya Karya Luhur’s (SKL) land from SKL to kepemilikan secara hukum atas tanah PT Surya Karya the Company to be fully completed. With regard to this Luhur (SKL) tersebut dari SKL ke Perusahaan selesai matter, our opinion, insofar as it relates to the land value sepenuhnya. Sehubungan d engan hal ini, pendapat kami, as mentioned above, is based solely on the reports of the sepanjang berkaitan dengan nilai tanah yang dimaksud di independent appraisers. atas, didasarkan semata-mata atas laporan-laporan penilai independen tersebut. (6) Menurut pendapat kami dan berdasarkan laporan penilai (6) In our opinion and based on the independent a ppraisers' independen mengenai nilai atas tanah seperti dijelaskan reports regarding the land value referred to in pada paragraf (5), kecuali untuk dampak belum dicatatnya paragraph (5), except for the effects of not recording the kewajiban atas tagihan lembaga keuangan tertentu dan claims by certain financial institutions and interest beban bunga sebagaimana dibahas pada paragraf-paragraf expense as discussed in paragraphs (3) and (4), the (3) dan (4), laporan keuangan konsolidasian yang kami consolidated financial statements referred to above sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal present fairly, in all material respects, the consolidated yang material, posisi keuangan PT Perusahaan financial position of PT Perusahaan Perkebunan London Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk dan anak Sumatra Indonesia Tbk and subsidiaries as at 31 perusahaan tanggal 31 Desember 2000, serta hasil usaha December 2000, and the consolidated results of their konsolidasian, perubahan ekuitas konsolidasian, dan arus operations, their consolidated changes in equity and kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal their consolidated cash flows for the year then ended, in tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku conformity with generally accepted accounting umum di Indonesia. principles in Indonesia. (7) Sebagaimana dibahas dalam Catatan 2a, Grup menyajikan (7) As discussed in Note 2a, the Group presents its laporan arus kas konsolidasian dengan menggunakan consolidated statements of cash flows using the direct metode langsung sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7: method as required by Regulation No. VIII.G.7 : Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Guidelines for the Preparation of Financial Statements, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Attachment to the Decision of the Chairman of the (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) No. Sebelumnya laporan arus kas konsolidasian disusun Kep-06/PM/2000 dated 13 March 2000. Previously, the dengan menggunakan metode tidak langsung. indirect method was used for preparation of the consolidated statements of cash flows. (8) Sebagaimana dibahas dalam Catatan 2k, biaya emisi (8) As discussed in Note 2k, share issuance costs that were saham, yang sebelumnya ditangguhkan dan diamortisasi previously deferred and amortised over a period of 5 selama 5 tahun, sekarang disajikan sebagai saldo debet years, are now presented as a debit balance in the dalam akun tambahan modal disetor. additional paid in capital.
(9) Laporan keuangan konsolidasian terlampir disusun (9) The accompanying consolidated financial statements dengan anggapan bahwa Grup akan melanjutkan have been prepared assuming that the Group will operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk continue to operate as a going concern. Note 36 to the mempertahankan kelangsungan hidupnya. Catatan 36 atas consolidated financial statements includes a summary of laporan keuangan konsolidasian berisi pengungkapan the effects the economic conditions in Indonesia have dampak kondisi ekonomi Indonesia terhadap Grup. had on the Group. The high foreign exchange and Tingginya kurs valuta asing dan tingkat bunga pinjaman interest rates and extreme lack of liquidity have dan ketatnya likuiditas berdampak buruk pada kemampuan adversely affected the Group's ability to pay their debts. Grup untuk melunasi pinjamannya. Grup juga The Group also deferred the payments of most of the menangguhkan pembayaran sebagian besar bunga interest due and failed to maintain certain financial pinjaman yang sudah jatuh tempo dan tidak dapat ratios as required by the loan agreements. There is also memenuhi ketentuan rasio-rasio keuangan yang uncertainty on the successful resolution of the claims by disyaratkan oleh perjanjian pinjaman. Disamping itu, Grup certain financial institutions as discussed in paragraph juga belum mencapai kesepakatan atas pembayaran (3). These matters raise significant doubt about the tagihan lembaga keuangan seperti dijelaskan dalam ability of the Group to continue as a going concern. paragraf (3). Hal-hal tersebut telah menimbulkan Management’s plans and efforts concerning these ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Grup matters are also described in Note 36. The continuation untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Rencana of the Group as a going concern is dependent upon their dan tindakan manajemen sehubungan dengan masalahability to restructure their debts and their financing as a masalah tersebut diatas juga diuraikan dalam Catatan 36 whole, negotiate the claims by certain financial atas laporan keuangan konsolidasian. Kemampuan Grup institutions and generate sufficient cash flows from future untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya operations. The consolidated financial statements do not tergantung pada keberhasilan manajemen untuk include any adjustments that might result from the melakukan restrukturisasi pinjaman dan keuangan Grup outcome of these uncertainties. secara keseluruhan, mencapai kesepakatan atas pembayaran tagihan oleh lembaga keuangan tersebut di atas, dan menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha dimasa yang akan datang. Laporan keuangan konsolidasian tidak mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.
JAKARTA 17 Pebruari/February 2001
Drs. Irhoan Tanudiredja Surat Ijin Praktek Akuntan Publik/ Licence of Public Accountant No. D-16223
The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the consolidated financial position, results of operations, changes in equity and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly the accompanying consolidated balance sheets and related consolidated statements of income, changes in equity and cash flows and their utilisation are not designed for those who are not informed about Indonesian accounting principles, procedures and practices. The standards, procedures and practices utilised in Indonesia to audit such consolidated financial statements may differ from those generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
Catatan/ Notes
2000 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - Pihak ketiga (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar nihil pada 31 Desember 2000 dan 1999) Piutang lain-lain - Pihak ketiga Persediaan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka
169,512
Total current assets
9,196
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets
4 5
90,383 2,110
13,278
2e,6
17,057
2f,7 17a
174,644
AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 189.299 pada tahun 2000 dan nihil pada tahun 1999) Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 269.071 pada tahun 2000 dan Rp 241.681 pada tahun 1999) Piutang plasma (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 303.287 pada tahun 2000 dan Rp 112.166 pada tahun 1999) Biaya tangguhan hak atas tanah Biaya tangguhan lainnya Aktiva lain-lain
6,956 43,714 3,980 2,137 3,175
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables Third parties (net of allowance for doubtful accounts of nil at 31 December 2000 and 1999) Other receivables Third parties Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses
68,936 -
5,942 54,877 3,950 21,785 5,876
Jumlah aktiva lancar
1999 *)
-
2,504
978,287
128,383 111,635 1,386 2,314
2m,17d
9
169,015 107,451 3,091 7,619
Amounts due from related parties (net of allowance for doubtful accounts of Rp 189,299 in 2000 and nil in 1999) Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 269,071 in 2000 and Rp 241,681 in 1999) Plasma receivables (net of allowance for doubtful accounts of Rp 303,287 in 2000 and Rp 112,166 in 1999) Deferred charges for landrights Other deferred charges Other assets
441,483
2g,2h,2i,8
2j,12 2k,10 2k,11
834,794
Jumlah aktiva tidak lancar
1,224,509
1,572,649
Total non-current assets
JUMLAH AKTIVA
1,399,153
1,742,161
TOTAL ASSETS
*)
Beberapa akun telah disajikan kembali - lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
*)
Certain accounts have been restated - see Note 3
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
Catatan/ Notes
2000 KEWAJIBAN LANCAR Wesel bayar Hutang usaha Hutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Uang muka penjualan Hutang pajak Hutang dividen Biaya yang masih harus dibayar Hutang bank Hutang sewa guna usaha Kewajiban manfaat pensiun
3,934 6,108 18,878 800 188,350 1,170,590 70,871 11,131
Jumlah kewajiban lancar
1,863,818
383,800 6,832
30,676 37,910
Jumlah kewajiban tidak lancar
68,586
HAK MINORITAS
24
EKUITAS Modal saham Modal dasar 1.600.000.000 saham biasa, modal ditempatkan dan disetor 485.613.293 saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 per saham (Rupiah penuh) Tambahan modal disetor Saldo laba yang dicadangkan Saldo rugi
242,807 5,593 1,238 (782,913)
Jumlah ekuitas
(533,275)
*)
1,399,153
Beberapa akun telah disajikan kembali - lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
20 16 17b 18 14 2i,19 2n,21
2m,17d 2n,21
2b
22 23
4,814
CURRENT LIABILITIES Notes payable Trade payables Other payables Third parties -
1,095 11,460 25,370 800 191,860 866,200 52,442 8,366
Related party Sales advances Taxes payable Dividends payable Accrued expenses Bank loans Lease payables Provision for retirement benefits
1,459,664
Total current liabilities
36,227
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Provision for retirement benefits
36,227
Total non-current liabilties
20
MINORITY INTERESTS
284,000 13,257
2,524
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban manfaat pensiun
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
13 15
1999 *)
242,807 5,593 1,238 (3,388)
EQUITY Share capital Authorised 1,600,000,000 ordinary shares, issued and paid-up 485,613,293 ordinary shares with par value of Rp 500 per share (full Rupiah) Additional paid-in capital Appropriated retained earnings Accumulated losses
246,250
Total equity
1,742,161
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*)
Certain accounts have been restated - see Note 3
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
Catatan/ Notes
2000
1999 *)
Penjualan bersih
542,350
2l,24
517,710
Net sales
Harga pokok penjualan
323,519
2l,25
239,275
Cost of goods sold
Laba kotor
218,831
278,435
Gross profit
7,791 9,339
Operating expenses Selling expenses General and administration expenses
Beban usaha Beban penjualan Beban umum dan administrasi
7,099 42,811
Jumlah beban usaha
49,910
17,130
Total operating expenses
168,921
261,305
Operating income
Laba usaha Pendapatan/(beban) lain-lain (Kerugian)/keuntungan selisih kurs - bersih Keuntungan penjualan aktiva tetap Pendapatan bunga Beban bunga dan keuangan Kerugian penurunan nilai aktiva tetap Penyisihan piutang tak tertagih atas pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa Penghapusan langsung piutang plasma tak tertagih Penyisihan piutang plasma tak tertagih Lain-lain - bersih
2l,26 2l,27
(438,981) 2,291 3,773 (1,262) -
2c 2g,2h 28 29 8
(189,299)
9
158,031 5,366 1,955 (133,817) (84,517)
(249,615) (20,878)
(81,422) (13,538)
Allowance for doubtful related parties' receivables Direct write off of doubtful plasma receivables Allowance for doubtful plasma receivables Others - net Total other expenses - net
-
(14,600)
2j,12 30
Other income/(expenses) (Loss)/gain on foreign exchange - net Gain on sale of fixed assets Interest income Interest and finance charges Loss on impairment of assets
Jumlah beban lain-lain - bersih
(908,571)
(147,942)
(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan
(739,650)
113,363
(Loss)/profit before income tax
Beban pajak penghasilan - tangguhan
(39,872)
(41,170)
Income tax expense - deferred
(Rugi)/laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan (Rugi)/laba bersih
(779,522)
3 (779,525)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
2m,17c
72,193
(Loss)/income before minority interest
5
Minority interest in net income of subsidiaries
72,188
Net (loss)/income
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 3 Schedule (Rugi)/laba bersih per saham (Rupiah penuh)
*)
(1,605)
Beberapa akun telah disajikan kembali - lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
2o
149
*)
Net (loss)/income per share (full Rupiah)
Certain accounts have been restated - see Note 3
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 4 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Tambahan Saldo laba Saldo laba modal yang yang belum disetor/ dicadangkan/ dicadangkan/ Additional Appropriated Unappropriated paid-in retained retained capital earnings earnings
Modal Saham/ Catatan Share Notes capital Saldo 1 Januari 1999 Penyesuaian sehubungan dengan perubahan kebijakan akuntansi atas biaya emisi saham 2k,23 Saldo yang disajikan kembali Laba bersih tahun berjalan Saldo 31 Desember 1999 Rugi bersih tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2000
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
242,807
-
20,932
(15,339)
1,238
-
242,807
5,593
1,238
-
-
-
242,807
5,593
-
242,807
(83,219)
7,643
Jumlah/ Total 181,758
Balance at 1 January 1999
Adjustment relating to change in accounting policy on (7,696) share issuance costs
(75,576)
174,062
Restated balance
72,188
72,188
Net income for the year
1,238
(3,388)
246,250
Balance at 31 December 1999
-
-
(779,525)
(779,525)
5,593
1,238
(782,913)
(533,275) Balance at 31 December 2000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Net loss for the year
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/1 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
2000 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan dan buruh Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran lain-lain Penerimaan klaim asuransi Penerimaan lain-lain Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aktiva tetap Penempatan deposito berjangka Pencairan deposito berjangka Penurunan/(penambahan) aktiva lain-lain Penerimaan bunga Biaya tangguhan hak atas tanah Pembayaran kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penjualan efek Hasil penjualan aktiva tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran bunga atas hutang bank Pembayaran angsuran pokok hutang sewa guna usaha Pembayaran bunga atas hutang sewa guna usaha Pembayaran pajak penghasilan pasal 26 atas bunga bank
1999 *) Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees and labourers Payments of corporate tax Other payments Receipt from insurance claim Other receipts
542,905 (212,587) (196,915) (12,688) (46,115) 4,986 626
466,759 (154,837) (160,278) (59) (35,985) 11,309
80,212
126,909
(55,623) 2,110 5,305 3,723 (6,858)
(14,650) (2,110) (2,830) 1,949 (14)
Cash flows from investing activities Acquisition of fixed assets Placement of time deposit Withdrawal of time deposit Decrease/(increase) in other assets Interest received Deferred charges for landrights
(9,615) 4,046
(20,660) 1,017 8,826
Payments to related parties Sales of securities Proceeds from sale of fixed assets
(56,912)
(28,472)
Net cash flows used in investing activities
(38,387)
(38,982)
8
Net cash flows provided from operating activities
(1,672)
(256)
(4,688)
(3,835)
Cash flows from financing activities Payment of interest on bank loans Principal repayments of lease payables Payments of lease interest Payment of withholding tax article 26 on bank interest
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(44,747)
(51,317)
Net cash flows used in financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas
(21,447)
47,120
Net (decrease)/ increase in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
90,383
43,263
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas pada akhir tahun
68,936
90,383
Cash and cash equivalents at the end of the year
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
(8,244)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/2 Schedule *)
Disajikan kembali - lihat Catatan 2a
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
*)
As restated - see Note 2a
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/3 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
2000 Pengungkapan tambahan: Kapitalisasi biaya pinjaman ke tanaman belum menghasilkan Kapitalisasi biaya langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan tanaman belum menghasilkan Reklasifikasi tanaman belum menghasilkan ke tanaman menghasilkan Reklasifikasi tanah, tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan ke piutang plasma Penambahan biaya pengembangan untuk perkebunan plasma Reklasifikasi piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa ke aktiva dalam proses – tanah dalam proses
1999
-
8
13,681
56,340
8
56,466
91,689
8
187,273
203,618
8,12
32,422
12
21,457
269,506
8,9
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
-
Additional disclosures: Capitalisation of borrowing costs to immature plantations Capitalisation of direct and indirect costs attributed to immature plantations Reclassification of immature plantations to mature plantations Reclassification of land, immature plantations and mature plantation to plasma receivables Additions of development costs for plasma plantations Reclassification of receivables from related parties to assets in progress – land in progress
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
UMUM
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
1.
GENERAL
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan akta notaris Raden Kadiman No. 93 tanggal 18 Desember 1962 yang diubah dengan akta No. 20 tanggal 9 September 1963. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A5/121/20 tanggal 14 September 1963 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1963, Tambahan No. 531. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir adalah berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH No. 74 tanggal 20 September 2000 mengenai Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu dan Peraturan Pemerintah No. 15 tanggal 25 Pebruari 1999 tentang bentuk-bentuk tagihan tertentu yang dapat dikompensasikan sebagai setoran saham.
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (the "Company") was established based on a notarial deed of Raden Kadiman No. 93 dated 18 December 1962 and amended by a notarial deed No. 20 dated 9 September 1963. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decision letter No. J.A5/121/20 dated 14 September 1963 and was published in State Gazette No. 81 dated 8 October 1963 Supplement No. 531. The Company’s Articles of Association have been amended several times with the most recent amendment by a notarial deed of Dr. Irawan Soerodjo, SH No. 74 dated 20 September 2000 concerning Increase of Capital Without Pre-emptive Rights to acquire securities and Government Regulation No. 15 dated 25 February 1999 concerning Debt to Equity Swap.
Perusahaan bergerak di bidang industri perkebunan dengan menanam dan memelihara pohon-pohon kelapa sawit, karet, kakao, kelapa serta tanaman teh dan kopi, mengolah hasil perkebunan tersebut dan menjual hasilnya di dalam maupun di luar negeri.
The Company is engaged in the plantation business by planting and developing palm oil, rubber, cocoa, coconut, tea and coffee, cultivating such plantations and selling the products in both domestic and international markets.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha yang dimiliki oleh PT Pan London Sumatra Plantation.
The Company is one of the group of companies owned by PT Pan London Sumatra Plantation.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat operasional dan kantor cabang berlokasi di Medan dan Palembang. Perusahaan pada saat ini sedang mengusahakan perkebunan yang telah menghasilkan dan belum menghasilkan seluas masing-masing 48.086 hektar dan 12.017 hektar di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Produk utama adalah minyak kelapa sawit dan karet, serta sebagian kecil kakao, teh, kopi dan bibit.
The Company is domiciled in Jakarta with the operational head office and branch office located in Medan and Palembang. The Company currently operates mature and immature plantations with a total area of 48,086 hectares and 12,017 hectares, respectively in North Sumatera, South Sumatera, Java, East Kalimantan and South Sulawesi. The main products are palm oil and rubber, with smaller quantities of cocoa, tea, coffee and seeds.
Disamping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan juga mengelola perkebunan di atas tanah yang dimiliki petani kecil setempat (perkebunan plasma) sesuai dengan pola perkebunan "inti plasma" yang dipilih pada saat Perusahaan melakukan ekspansi perkebunan di Sumatera Selatan dan sebagian kecil di Sulawesi dan Kalimantan pada tahun 1994. Pengelolaan perkebunan plasma ini akan diserah-terimakan kepada petani tersebut (petani plasma) pada saat perkebunan plasma siap menghasilkan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2000, luas area perkebunan plasma yang telah diserah-terimakan adalah 11.598 hektar (1999 : 1.996 hektar), sedangkan yang masih dalam
In addition to the development of its own plantations, the Company is developing plantations on behalf of local smallholders (plasma plantations) in line with the "intiplasma" plantation scheme selected when the Company expanded its plantations in South Sumatera and to a smaller extent in Sulawesi and Kalimantan in 1994. Management of these plasma plantations will be handed over to the smallholders (plasma farmers) when the plantations are mature. Up to 31 December 2000, the total area of plasma plantations that have been handed over are 11,598 hectares (1999 : 1,996 hectares), the total area still under development and have not been developed are 23,251 hectares and 13,277 hectares,
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) pengembangan dan masih belum dikembangkan adalah masing-masing seluas 23.251 hektar dan 13.277 hektar (1999 : 24.230 hektar dan 11.269 hektar).
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) respectively (1999 : 24,230 hectares and 11,269 hectares).
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
UMUM (lanjutan)
1.
Pada tanggal 31 Desember 2000, susunan Dewan Komisaris Perusahaan dan Dewan Direksi adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris I Wakil Presiden Komisaris II Komisaris Komisaris Komisaris
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
GENERAL (continued) As at 31 December 2000, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors was as follows:
Marzuki Usman Ibrahim Risjad Abdul Rachman Ramly Rachmat Soebiapradja T. Alwin Aziz Prof. Louis T. Wells, Jr., MBA, DBA
President Commissioner Deputy President Commissioner I Deputy President Commissioner II Commissioner Commissioner Commissioner
Muhammad Akib Hugh Leresche Foster Tengku Adham Ray Vincent Kwoon William Alexander Greasley David Lee Kow
President Director Director Director Director Director Director
Jumlah rata-rata karyawan tetap dan buruh perkebunan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah masing-masing sebanyak 13.318 dan 13.421 orang.
The Company had an average total number of permanent employees and labors of 13,318 and 13,421 for the years ended 31 December 2000 and 1999, respectively.
Perusahaan mempunyai kepemilikan secara langsung lebih dari 50% pada anak-anak perusahaan berikut:
The Company has direct ownership interest of more than 50% in the following subsidiaries:
Anak Perusahaan/Subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (DRUP)
Palembang
Perdagangan dan perkebunan kelapa sawit (dalam tahap pengembangan)/ Trading and palm oil plantation (in development stage)
Lonsum Finance BV (LBV)
Belanda/ Netherlands
Pembiayaan Perusahaan/ Finance services
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
95%
100%
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operation
Belum beroperasi/ Not yet operating
1997
Pada tanggal 7 Juni 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No.S-912/PM/1996 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 38.800.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 5 Juli 1996 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.
On 7 June 1996, the Company obtained the Notice of Effectivity of Share Registration No. S-912/PM/1996 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) for its initial public offering of 38,800,000 shares. On 5 July 1996, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange.
Pada tanggal 16 Juni 1997 Perusahaan mengeluarkan saham bonus sebanyak 283.274.421 saham yang berasal
On 16 June 1997, the Company issued 283,274,421 bonus shares through the capitalization of additional
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) dari kapitalisasi agio saham hasil penawaran umum saham perdana. Pada tanggal 24 Juli 1997 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) paid-in capital from the initial public offering. On 24 July 1997, these shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
UMUM (lanjutan)
1.
Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, seluruh saham Perusahaan yang beredar sejumlah 485.613.293 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
GENERAL (continued) As at 31 December 2000 and 1999, all of the Company’s outstanding shares totalling 485,613,293 shares have been listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (“Perusahaan”) dan anak perusahaan (“Grup”), yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (the" Company”) and its subsidiaries (the "Group”), which are in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku (lihat Catatan 2g).
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical costs, except for certain fixed assets which are stated at revalued amounts in accordance with government regulations (see Note 2g).
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have also been prepared on the basis of the accruals concept except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penggunaan metode langsung ini merupakan perubahan klasifikasi yang disebabkan oleh penerapan Peraturan No. VIII.G.7: Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Sebelumnya laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode tidak langsung. Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas konsolidasian untuk tahun 1999 telah disajikan kembali dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. The use of the direct method represents a change in classification as a result of the application of Regulation No. VIII.G.7: Guidelines for the Preparation of Financial Statements, Attachment to the Decision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 dated 13 March 2000. Previously, the consolidated cash flows were prepared using the indirect method. For comparative purposes, the consolidated statement of cash flows for the year 1999 has been restated.
Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat. b.
c.
Prinsip konsolidasi
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued) Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang berada di dalam dan di luar negeri dimana Perusahaan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and domestic and foreign controlled subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah ditetapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri yang merupakan bagian integral dari Perusahaan dijabarkan seolah-olah seluruh operasi di luar negeri tersebut telah dilaksanakan sendiri oleh Perusahaan (lihat Catatan 2c).
The accounts of foreign subsidiaries that are integral to the Company are translated as if such foreign operations are the Company’s own transactions (see Note 2c).
Penjabaran mata uang asing
c.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rates prevailing at the date of the transactions. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of income.
Laporan keuangan LBV dilaporkan dalam mata uang Gulden Belanda. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aktiva dan kewajiban
The books of accounts of LBV are maintained in Netherlands Guilders. For consolidation purposes, assets and liabilities were translated into
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca, ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis, akun pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang untuk periode yang bersangkutan. Selisih kurs yang terjadi diakui pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) Indonesian Rupiah using the exchange rates at the balance sheet date, equity was translated using the historical rate, while revenues and expenses were translated using the weighted average rates for the year. The resulting differences are recognised in the statement of income for the year.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d.
e.
Instrumen keuangan derivatif
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Biaya lindung nilai dan selisih kurs yang timbul dari transaksi valuta berjangka dengan tujuan untuk menutup komitmen dalam mata uang asing ditangguhkan dan diperhitungkan dalam menentukan nilai transaksi-transaksi yang berkaitan.
Exchange gains and losses and hedging costs arising on forward foreign exchange contracts entered into as hedges of foreign currency commitments are deferred and included in the determination of the amounts at which the transactions are brought to account.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi valuta berjangka dengan tujuan lindung nilai atas transaksi dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi. Premium atau diskonto yang timbul dari transaksi lindung nilai diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak.
Exchange gains and losses arising on forward foreign exchange contracts entered into as hedges of foreign currency transactions are recognised in the statement of income. Premium or discounts arising from hedging transactions are amortised over the life of the hedge contract.
Untuk transaksi komoditi berjangka yang dilakukan untuk tujuan hedging, selisih antara harga yang ditentukan dengan harga pembelian kembali kontrak dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada saat terjadinya.
For commodity par forward contracts entered into for hedging purposes, the difference between the fixed sales price and the repurchase price is recorded as a gain or loss when incurred.
Perjanjian swap suku bunga tidak diakui dalam laporan keuangan pada saat perjanjian ditandatangani. Perbedaan yang harus dibayar atau diterima berdasarkan perjanjian swap suku bunga diakui sebagai komponen pendapatan atau beban bunga selama periode perjanjian. Keuntungan atau kerugian karena penghentian dini perjanjian swap suku bunga atau pelunasan pinjaman diakui dalam laporan laba rugi.
Interest rate swap agreements are not recognised in the financial statements on inception. Any differential to be paid or received on an interest rate swap agreement is recognised as a component of interest revenue or expense over the period of the agreement. Gains or losses on early termination of interest rate swaps or on repayment of the borrowing are recognised to the statement of income.
Piutang usaha
e.
Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. f.
Derivative financial instruments
Persediaan Persediaan diakui pada nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan produk dalam proses dan produk jadi terdiri dari semua biaya yang terjadi di kebun (seperti biaya pemupukan dan pemeliharaan dan biaya panen) dan alokasi biaya tidak langsung dengan luas hektar
Trade receivables Trade receivables are recorded net of an allowance for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be not collectible.
f.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost of product in process and finished goods comprises all costs incurred in estates (such as upkeep and cultivation costs and harvesting costs) and an allocation of indirect costs with hectare as a basis of allocation. Cost of
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) sebagai dasar alokasi. Harga perolehan bahan penunjang dan suku cadang terdiri dari harga pembelian ditambah dengan biaya angkut dan asuransi. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) supporting materials and spare parts comprises purchasing cost of such materials and spare parts plus any freight cost and insurance. Cost is determined by the weighted average method. Net realisable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less the cost of completion and selling expenses.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f.
Persediaan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan lama tak terpakai ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. g.
Aktiva tetap dan penyusutan
Inventories (continued) A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
g.
Fixed assets and depreciation
Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah diakui sebesar nilai revaluasi, setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke akun “selisih penilaian kembali aktiva tetap” yang disajikan pada bagian ekuitas. Pada tahun 1995, selisih penilaian kembali aktiva tetap dikapitalisasi ke modal ditempatkan dan disetor penuh.
Fixed assets are stated at cost, except for certain fixed assets which are stated at a revalued amount in accordance with government regulations, less accumulated depreciation. The difference resulting from the revaluation of such fixed assets is credited to the “fixed assets revaluation reserve” account presented in the equity section. In 1995, the fixed assets revaluation reserve was capitalised into issued and fully paid capital.
Semua aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan berdasarkan metode garis lurus terhadap harga perolehan, setelah dikurangi estimasi nilai sisa aktiva tetap yang bersangkutan, selama estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Fixed assets, except land, are depreciated to their estimated residual value using the straight line method over their expected useful lives as follows:
Tahun / Years Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabot dan perlengkapan
20 - 25 20 - 25 10 - 20 5 7 - 10
Mature plantations Buildings Machinery and equipment Vehicles and heavy equipment Furniture and fixtures
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai. Apabila nilai tercatat dari aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.
The cost of maintenance and repairs is charged as an expense as incurred. Expenditures which extend the future life of the assets or provide further economic benefits by increasing capacity or quality of production are capitalized and depreciated based on applicable depreciation rates. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g.
h.
Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Fixed assets and depreciation (continued)
Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated statement of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aktiva dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aktiva tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut mulai digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and plant and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date when assets are brought into use.
Tanaman belum menghasilkan
h.
Immature plantations
Biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan dan alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan. Biaya-biaya tersebut termasuk kapitalisasi biaya pinjaman dan rugi selisih kurs yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai tanaman belum menghasilkan tersebut selama periode-periode tertentu.
Expenses for nurseries, field preparation, planting, upkeep and cultivating and an allocation of indirect costs with hectare as a basis of allocation are capitalised to immature plantations. These expenses include borrowing costs and foreign exchange losess on borrowings obtained to fund the immature plantations for certain periods.
Tanaman belum menghasilkan dipindahkan ke tanaman menghasilkan pada saat tanaman menghasilkan. Tanaman kelapa sawit dianggap dapat menghasilkan bila sudah berumur dua sampai dengan tiga tahun, sedangkan untuk tanaman karet sekitar empat sampai dengan lima tahun. Jangka waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen.
Immature plantations are transferred to mature plantations on maturity. Palm oil plantations are considered mature in two to three years after planting, while rubber plantations are considered mature in four to five years after planting. Actual time of maturity is dependent upon vegetative growth and is assessed by management
Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aktiva tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktiva tertentu. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dari seluruh pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk pembangunan aktiva tertentu.
For borrowings that are not directly attributable to qualifying planting assets, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying assets. The capitalisation rate is the weighted average of the borrowing cost applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying assets under construction.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i.
Aktiva sewa guna usaha
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah harga opsi pada awal periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan pembayaran beban bunga. Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode yang sama seperti aktiva yang dimiliki. j.
Piutang plasma
Fixed assets acquired by means of finance lease are presented at the present value of the minimum lease payments plus purchase option at the beginning of the lease term. A corresponding liability is also established and each lease payment is allocated between the liability and finance charges. The assets are depreciated similarly to owned assets.
j.
Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari Bank. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma. Akun ini disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi pembiayaan yang diterima dari bank, jumlah pengembalian yang diterima dari petani plasma dan penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih dihitung dari kelebihan jumlah biaya pengembangan atas pembiayaan bank dan jumlah pengembalian yang disetujui petani plasma. Piutang dan penyisihan piutang tak tertagih ini dihapuskan pada saat perkebunan plasma diserahterimakan ke petani plasma. k.
Biaya Tangguhan
Fixed assets under finance lease
Plasma receivables Represents costs incurred for plasma plantation development which includes costs for plasma plantations funded by banks and temporary self funding by the Company awaiting bank funding. These costs will be reimbursed by plasma farmers. This account is presented net of fundings received from the banks and repayment amounts collected from the plasma farmers and an allowance for doubtful accounts. An allowance for doubtful accounts is made based on the excess of accumulated development costs over bank funding and repayment amounts agreed by the plasma farmers. The receivables and allowance for doubtful accounts are written off when the related plasma plantations are handed over to plasma farmers.
k.
Deferred Charges
Berdasarkan Peraturan No. VIII.G.7: Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, biaya emisi saham disajikan sebagai saldo debet dalam akun tambahan modal disetor. Sebelumnya, biaya-biaya seperti ini ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan masa manfaat masing-masing selama 5 tahun. Peraturan tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2000. Perusahaan telah menerapkan peraturan tersebut dan karenanya Perusahaan membalik pembebanan biaya emisi saham dari saldo laba awal tahun 1999 sebesar Rp 7.643 miliar.
In accordance with the Regulation No. VIII.G.7: Guidelines for the Preparation of Financial Statements, Attachment to the Decision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 dated 13 March 2000, expenses related to share issuance are presented as a debit balance in the additional paid in capital. Previously, such expenses were deferred and amortised using the straight-line method over the period of 5 years. The regulation become effective from 1 January 2000. The Company has adopted the regulation and as a result, the Company has reversed the amortisation of share issuance costs from beginning retained earnings in 1999 of Rp 7,643 billion.
Biaya hukum yang material untuk perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode hak atas tanah karena periode hak atas tanah lebih pendek dari umur
Material amounts of legal costs associated with the acquisition of landrights are deferred and amortised using the straight-line method over the legal term of the landright since the legal term of the
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) ekonominya.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) right is shorter than its economic life.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
Biaya Tangguhan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perizinan serta perolehan pinjaman bank ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama lima tahun. l.
Pendapatan dan Beban
Expenses related to license fees and those related to loans obtained are deferred and amortised using the straight - line method over five years.
l.
Revenue and Expenses
Penjualan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk setelah dikurangi retur, pajak ekspor dan pajak pertambahan nilai.
Net sales represents revenue earned from the sale of the Company’s products, net of returns, export tax and value added tax.
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point).
Revenue from local sales is recognized when goods are delivered to customers, while revenue from export sales is recognized upon shipment of the goods to customers (FOB shipping point).
Beban diakui berdasarkan metode akrual.
Expenses are recognized on an accruals basis.
m. Perpajakan
n.
Deferred Charges (continued)
m. Taxation
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the liability method for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aktiva pajak tangguhan yang berasal dari saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum dipakai.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Manfaat karyawan
n.
Employee benefits
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang mencakup karyawan dan buruh perkebunan yang telah memenuhi persyaratan periode kerja tertentu.
The Company provides defined benefit retirement plans covering all of its employees and plantation workers who have served a qualifying period.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi aktuarial bagi peserta pensiun yang masih aktif diakui sebagai beban atau pendapatan selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut sesuai dengan saran dari aktuaris
Current service cost is expensed in the current period. Past service cost, experience adjustment and impact on changes in acturial assumptions for existing employees are recognised as expense or income over the estimated services lives of the existing employees in accordance with the advice of
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
independen. Termasuk didalam biaya jasa tersebut adalah komponen biaya sehubungan dengan hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri karyawan secara suka rela sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n.
o.
independent qualified actuaries. The service cost includes a cost component relating to employee entitlements to service and compensation payments related to an employee’s voluntary resignation in accordance with the Ministry of Manpower regulation. 2.
Manfaat karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan oleh aktuaris independen adalah metode projected benefit.
The valuation method used by the independent qualified actuaries is the projected benefit method.
Iuran pensiun dihitung dengan penilaian aktuarial yang dilakukan minimal setiap tiga tahun. Jumlah iuran karyawan untuk program pensiun ditanggung oleh Perusahaan.
Pension contributions are determined by actuarial calculations at least once every three years. The Company contributes the amount required to fund the pension plan.
Laba per saham
o.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. p.
Penggunaan estimasi
p.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Oleh karena perubahan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2k, Grup telah menyajikan kembali laporan keuangan tahun 1999. Ikhtisar saldo sebelum dan sesudah penyajian kembali pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1999 adalah sebagai berikut:
Dilaporkan sebelumnya/ Before
Earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
3.
Employee benefits (continued)
Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
3.
RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS Due to the change in accounting policy as disclosed in Note 2k, the Group has restated its 1999 financial statements. A summary of balances before and after restatement as at and for the year ended 31 December 1999 is as follows:
Disajikan kembali/ After
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) restatement
Jumlah aktiva Jumlah kewajiban Hak minoritas Ekuitas Laba bersih Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh)
restatement
1,746,789 1,495,891 20 250,878 69,120
1,742,161 1,495,891 20 246,250 72,188
142
149
Total assets Total liabilities Minority interest Equity Net income Net income per share (in full Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS
4. 2000
Kas Bank Rekening Rupiah Pihak ketiga - Bank Mandiri - BNI - Bank International Indonesia - Bank Danamon - Citibank Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - RSI Rekening Dolar AS Pihak ketiga - Rabobank - Bank Mandiri - Bank International Indonesia - Citibank Rekening NLG - ABN Amro
Deposito berjangka Rupiah - Bank Mandiri Dolar AS - Bank Mandiri
Wesel tagih Dolar AS - PT Danareksa Finance
CASH AND CASH EQUIVALENTS 1999
1,145
655
Cash on hand
4,167 1,550 327 1,553 10
6,571 824 3,881 2,658 10
Cash in bank Rupiah account Third parties Bank Mandiri BNI Bank International Indonesia Bank Danamon Citibank -
-
940
21,710 762 99
10,046 252 546 73
30
27
30,208
25,828
4,000
-
23,988
63,900
27,988
63,900
9,595
-
68,936
90,383
Suku bunga deposito berjangka di atas adalah: Rupiah Dolar AS
Related parties RSI US dollar account Third parties Rabobank Bank Mandiri Bank International Indonesia Citibank NLG account ABN Amro -
Time deposits Rupiah Bank Mandiri US dollar Bank Mandiri -
Note receivable US dollar PT Danareksa Finance -
The interest rates of the above time deposits are as follows: 11.50% - 11.75% 5.00% - 6.4%
Wesel tagih diterbitkan oleh PT Danareksa Finance sebesar US$ 1.000.000 pada tanggal 18 Desember 2000. Wesel tagih tersebut memberikan tingkat bunga 5% - 6,4% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Januari 2001 yang kemudian diperpanjang bulanan sampai dengan tanggal 18 Pebruari 2001.
4.00% - 9.00%
Rupiah US dollar
Note receivable issued by PT Danareksa Finance amounting to US$ 1,000,000 on 18 December 2000. The note receivable bears interest at 5% - 6.4% per annum and will mature on 18 January 2001 which was rolled over on monthly basis up to 18 February 2001.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
2000 Deposito berjangka Rupiah Bank Mandiri Bank International Indonesia
1999
-
1,810 300
-
2,110
Deposito berjangka merupakan jaminan deposito untuk pembukaan Letter of Credit (L/C) sampai dengan tahun 1999.
6.
6.
2000
1999
1,553 15,504
13,278
17,057
-
-
13,278
17,057
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
2000 Lancar Jatuh tempo 30 - 60 hari Jatuh tempo >90 hari
TRADE RECEIVABLES
3,128 10,150
Dikurangi: penyisihan piutang tidak tertagih
Third parties Rupiah US Dollar
Less: allowance for doubtful accounts
Ageing analysis of trade receivables is as follows:
1999
12,175 1,072 31
14,453 2,484 120
13,278
17,057
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih sehingga penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan nihil.
Time deposits Rupiah Bank Mandiri Bank International Indonesia
The deposits are security deposits as a guarantee for the issuance of Letters of Credit (L/C) up to 1999.
PIUTANG USAHA
Pihak ketiga Rupiah Dolar AS
SHORT-TERM INVESTMENTS
Current Overdue 30 - 60 days Overdue >90 days
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, the management believes that all receivables will be fully collectible, therefore, no allowance for doubtful accounts is provided.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Piutang usaha ini telah dijadikan agunan pinjaman bank seperti dijelaskan dalam Catatan 14.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) These receivables have been pledged as collateral for bank loans as described in Note 14.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PERSEDIAAN
7.
2000 Produk dalam proses dan produk jadi Minyak dan biji sawit Karet Kakao Teh Kopi Bibit Kelapa
Persediaan bahan penunjang dan suku cadang Dikurangi: penyisihan persediaan bahan penunjang dan suku cadang usang
INVENTORIES
1999
21,615 7,381 2,757 1,683 2,137 729 20
8,788 4,860 2,599 1,444 777 689 24
36,322
19,181
19,018
25,128
(463)
(595)
18,555
24,533
54,877
43,714
Product in process and finished goods Palm oil and palm kernel Rubber Cocoa Tea Coffee Seeds Coconut
Supporting materials and spare parts Less: provision for obsolete supporting materials and spare parts
Manajemen yakin bahwa penyisihan untuk bahan penunjang dan suku cadang telah mencukupi kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang.
Management believes that the provision for obsolete supporting materials and spare parts is sufficient to cover possible losses from obsolete stores.
Semua persediaan telah dijadikan agunan pinjaman bank seperti dijelaskan pada Catatan 14.
All inventories have been pledged as collateral for bank loans as described in Note 14.
Pada tanggal 31 Desember 2000, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, sabotase dan perusakan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar US$ 4.215.000. Menurut pendapat manajemen, jumlah pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of 31 December 2000, the inventories were insured against risk of loss due to natural disaster, fire, sabotage and vandalism with total insurance coverage of US$ 4,215,000. In management’s opinion, the insurance coverage should be adequate to cover possible losses arising from such risks.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
AKTIVA TETAP
8.
1 Januari/ January 2000
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
FIXED ASSETS
Penataan letak tanah/ Reklasifikasi Land Reclassifiregrouping
/ 31 Desember/ December cation
2000 Harga perolehan/Penilaian kembali: Pemilikan langsung Tanah Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabotan dan perlengkapan Tanaman belum menghasilkan Aktiva dalam proses Aktiva dalam pembangunan Tanah dalam proses (lihat Catatan 9 ) Aktiva sewa guna usaha Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat
Acquisition cost/ revalued cost:
27,324 343,780 84,506 71,916
630 388 2,313
(3,254) (850) (93)
(8,732) (34,062) -
91,689 2,724 241
19,2 22 398,153 86,768 74,377
38,088 12,726 448,964
2,386 2,182 56,340
(480) (403) -
(162,712)
(91,689)
39,994 14,505 250,903
15,700 -
47,724 269,506
-
-
(2,965) -
60,459 269,506
892
-
-
-
-
892
32,579
-
-
-
-
32,579
1,076,475
381,469
-
1,247,358
(5,080)
(205,506)
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabotan dan perlengkapan Aktiva sewa guna usaha Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat
Nilai buku
Direct acquisition Land Mature plantations Buildings Machinery and equipment Vehicles and heavy equipments Furniture and fixtures Immature plantations Assets in progress Construction in progress Land in progress (see Note 9) Leased assets Machinery and equipment Vehicles and heavy equipments
Accumulated depreciation
(128,879) (28,769) (28,928)
(11,272) (3,769) (4,107)
2,295 164 60
1,888 -
(28,539) (6,413)
(5,328) (1,556)
440 366
(288)
(78)
(19,865) (241,681) 834,794
(4) 4 -
(135,972) (32,370) (32,975)
-
16
(33,427) (7,587)
-
-
-
(366)
(6,493)
-
-
(32,603)
3,325
1,888
(16) -
(26,374)
Direct acquisition Mature plantations Buildings Machinery and equipment Vehicles and heavy equipments Furniture and fixtures Leased assets Machinery and equipment Vehicles and heavy equipments
(269,071) 978,287
Net book value
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
AKTIVA TETAP (lanjutan)
8.
1 Januari/ January 1999
Harga perolehan/Penilaian kembali: Pemilikan langsung Tanah Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabotan dan perlengkapan Tanaman belum menghasilkan Aktiva dalam proses Aktiva dalam pembangunan Aktiva sewa guna usaha Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat Perabotan dan perlengkapan Aktiva sewa guna usaha Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat-alat berat
Nilai buku
Penambahan/ Additions
FIXED ASSETS (continued)
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi 31 Desember/ Reclassification
December 1999
Acquisition cost/ 25,699 160,773 83,791 69,114
1,625 509 245
(4,266) (324) (678)
187,273 530 3,235
27,324 343,780 84,506 71,916
38,507 12,447 579,771
447 56,466
(4,418) (168) -
3,999 (187,273)
38,088 12,726 448,964
revalued cost: Direct acquisition Land Mature plantations Buildings Machinery and equipment Vehicles and heavy equipments Furniture and fixtures Immature plantations
7,087
11,824
-
(3,211)
15,700
Assets in progress Construction in progress
1,184
-
-
(292)
36,840
-
-
(4,261)
1,015,213
71,116
(9,854)
-
(37,136) (25,336) (25,253)
(94,706) (3,598) (4,023)
2,963 165 451
(103)
(21,824) (5,145)
(6,657) (1,382)
2,692 124
(2,750) (10)
(303)
(88)
-
103
(15,357)
(7,268)
-
2,760
(130,354)
(117,722)
6,395
-
884,859
Leased assets 892 Machinery and equipment Vehicles and 32,579 heavy equipments 1,076,475 Accumulated depreciation Direct acquisition (128,879) Mature plantations (28,769) Buildings (28,928) Machinery and equipment Vehicles and (28,539) heavy equipments (6,413) Furniture and fixtures Leased assets (288) Machinery and equipment Vehicles and (19,865) heavy equipments (241,681) 834,794
Net book value
Semua aktiva tetap Perusahaan kecuali aktiva sewa guna usaha telah dijadikan agunan untuk pinjaman bank seperti dijelaskan pada Catatan 14.
All fixed assets of the Company except leased assets have been pledged as collateral for bank loans as disclosed in Note 14.
Pada tanggal 31 Desember 2000 aktiva tetap Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, kerusuhan, sabotase, perusakan dan gangguan lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 222,96 juta (1999 : US$ 76,1 juta), yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risikorisiko tersebut.
As of 31 December 2000, the Company’s fixed assets have been insured against risk of loss due to natural disaster, fire, riots, sabotage, vandalism and business interruption with total coverage of approximately US$ 222.96 million (1999 : US$ 76.1 million), which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000, tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada tanaman belum menghasilkan. Pada tahun 1999, biaya pinjaman sebesar Rp 13.681 dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan dengan tingkat kapitalisasi rata-rata sebesar 8,31% (lihat Catatan 29).
For the year ended 31 December 2000, there are no borrowing costs capitalised to immature plantations. In 1999, borrowing costs of Rp 13,681 were capitalised to immature plantations with an average capitalisation rate of 8.31% (see Note 29).
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
AKTIVA TETAP (lanjutan)
8.
Perhitungan keuntungan dari penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2000 Harga perolehan Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Perabotan dan perlengkapan
FIXED ASSETS (continued) The calculation of gain on sales of fixed assets is as follows: 1999 Acquisition costs Mature plantations Buildings Machinery and equipment Vehicles Furnitures and fixtures
3,254 850 93 480 403
4,266 324 678 4,418 168
5,080
9,854
2,295 164 60 440 366
2,963 165 451 2,692 124
3,325
6,395
Nilai tercatat aktiva yang dijual
1,755
3,459
Carrying value of fixed assets sold
Penerimaan dari aktiva yang dijual
4,046
8,826
Proceeds from fixed assets sold
Keuntungan penjualan aktiva tetap
(2,291)
(5,367)
Gain on the sale of fixed assets
Akumulasi penyusutan Tanaman menghasilkan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Perabotan dan perlengkapan
Accumulated depreciation Mature plantations Buildings Machinery and equipment Vehicles Furnitures and fixtures
Beban penyusutan pada tahun 2000 sebesar Rp 32.603 dibebankan ke harga pokok penjualan (1999 : Rp 117.722, dibebankan ke harga pokok penjualan sebesar Rp 33.205 dan kerugian penurunan nilai aktiva tetap sebesar Rp 84.517).
Depreciation expense in 2000 amounting to Rp 32,603 was charged to costs of goods sold (1999 : Rp 117,722, was charged to cost of goods sold of Rp 33,205 and loss on impairment of assets of Rp 84,517).
Sejak tahun 2001, terdapat pemeriksaan segi hukum terhadap status kepemilikan tanah Perusahaan dan DRUP di Sumatera Selatan. Sampai tanggal laporan keuangan ini, pemeriksaan tersebut masih berlangsung.
Commencing in 2001, there is a legal audit on land ownership of the Company and DRUP in South Sumatera. Up to the date of these financial statements, the audit is still in progress.
Aktiva tanaman
Plantations assets
Lokasi dan luas lahan tanaman yang telah dikembangkan Perusahaan dan DRUP pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut:
The locations and areas of plantations which have been developed by the Company and DRUP as at 31 December 2000 and 1999 are as follows:
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
AKTIVA TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Aktiva tanaman (lanjutan)
Plantations assets (continued) 2000
Tanaman menghasilkan/ Mature plantations Hektar/ Hectares
Sumatera Utara Sumatera Selatan Kalimantan Timur Jawa Sulawesi Selatan
Tanaman belum menghasilkan/ Immature plantations Hektar/ Hectares
Lahan dalam persiapan/ Land under preparation Hektar/ Hectares
Jumlah/ total Hektar/ Hectares
32,652 8,444 520 2,631 3,839
7,034 3,884 5 196 898
9,541 1,331 -
39,686 21,869 1,856 2,827 4,737
48,086
12,017
10,872
70,975
North Sumatera South Sumatera East Kalimatan Java South Sulawesi
1999 Tanaman menghasilkan/ Mature plantations Hektar/ Hectares
Sumatera Utara Sumatera Selatan Kalimantan Timur Jawa Sulawesi Selatan
Tanaman belum menghasilkan/ Immature plantations Hektar/ Hectares
Lahan dalam persiapan/ Land under preparation Hektar/ Hectares
Jumlah/ total Hektar/ Hectares
33,110 7,007 2,578 3,947
6,362 13,915 525 241 882
15,608 1,331 -
39,472 36,530 1,856 2,819 4,829
46,642
21,925
16,939
85,506
North Sumatera South Sumatera East Kalimatan Java South Sulawesi
Perusahaan telah memperoleh Hak Guna Usaha (HGU) untuk seluruh area di Sumatera Utara, Jawa dan Sulawesi Selatan untuk periode 25 tahun hingga tahun 2023, sedangkan untuk area di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur, hanya sebagian area telah memperoleh HGU untuk periode 30 tahun hingga tahun 2029-2030.
The Company has obtained legal rights in the form of Operating Use Rights (HGU) for all areas in North Sumatera, Java and South Sulawesi for a period of 25 years until 2023, but for areas in South Sumatera and East Kalimantan, only part of the areas have obtained HGU for a period of 30 years until 2029-2030.
Seperti yang diungkapkan dalam Catatan 1, pola perkebunan "inti-plasma" dipilih pada saat Perusahaan dan DRUP melakukan ekspansi perkebunan di Sumatera Selatan dan sebagian kecil di Sulawesi dan Kalimantan. “Inti” merujuk ke tanah Perusahaan dan DRUP, sedangkan “Plasma” merujuk ke tanah perkebunan yang dimiliki oleh petani kecil yang dikelola oleh Perusahaan dan DRUP.
As disclosed in Note 1, an "inti-plasma" scheme plantation selected when the Company and DRUP expanded their plantations in South Sumatera and to a smaller extent in Sulawesi and Kalimantan. “Inti” refers to the Company and DRUP's land and “Plasma” refers to land owned by local smallholders and developed by the Company and DRUP.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
AKTIVA TETAP (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Aktiva tanaman (lanjutan)
Plantations assets (continued)
Selama tahun 1999 dan 2000, Perusahan melakukan evaluasi terhadap tata letak tanah perkebunan inti dan plasma di Sumatera Selatan (selanjutnya disebut Penataan Letak Tanah) untuk mendapatkan tata letak tanah yang lebih terpadu, lebih efektif dan lebih efisien dalam hal pengelolaannya seperti yang direkomendasikan oleh R.A. Gillbanks MBE, konsultan independen di bidang perkebunan. Penataan Letak Tanah mengakibatkan lahan inti dalam persiapan seluas 6.067,6 hektar, tanah perkebunan inti belum menghasilkan seluas 6.510,3 hektar dan tanah perkebunan inti menghasilkan seluas 1.997,57 hektar terdaftar sebagai tanah perkebunan plasma; tanah perkebunan plasma seluas 2.308,10 hektar berubah menjadi tanah perkebunan inti; dan adanya koreksi atas luas lahan dalam persiapan menurut catatan perusahaan sebesar 2.393,63 hektar.
During 1999 and 2000, the Company performed an evaluation on the location of inti and plasma plantation land in South Sumatera (referred to as Land Regrouping) in order to achieve a grouping that is more integrated, more effective and more efficient for its management as recommended by R.A. Gillbanks MBE, an independent consultant for plantations. The Land Regrouping resulted in inti land under preparation of 6,067.6 hectares, immature inti plantation land of 6,510.3 hectares and mature inti plantation land of 1,997.57 hectares being listed as plasma plantation land; plasma plantation land of 2,308.10 hectares becoming inti plantation land and a correction of land under preparation of 2,393.63 hectares on the total hectares per the Company records.
Akumulasi biaya pengembangan lahan inti dalam persiapan dan perkebunan inti belum menghasilkan sebesar Rp 162.712 dan perkebunan inti menghasilkan sebesar Rp 34.062 berubah menjadi perkebunan plasma dan akumulasi penyusutan perkebunan inti menghasilkan sebesar Rp 1.888 direklasifikasi dari aktiva tetap ke akun piutang plasma. Biaya perolehan tanah perkebunan yang berubah tersebut di atas sebesar Rp 8.732 direklasifikasi ke akun piutang plasma (lihat Catatan 12).
Accumulated development costs of land under preparation and immature inti plantation of Rp 162,712 and mature inti plantation of Rp 34,062 was changed to plasma plantation and the related accumulated depreciation of the mature inti plantation of Rp 1,888 were reclassified from fixed assets to plasma receivables. Acquisition costs of the land referred to above amounting to Rp 8,732 were reclassified to plasma receivables (see Note 12).
Sehubungan dengan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, Perusahaan memutuskan untuk tidak melanjutkan penanaman lahan dalam persiapan sampai dengan kondisi memungkinkan, sehingga manajemen mengakui kerugian penurunan nilai aktiva sebesar Rp 84.517 yang dibebankan sebagai rugi tahun 1999 dan mengkreditkan akun akumulasi penyusutan.
Since Indonesia has been experiencing adverse economic conditions, the Company has decided not to continue developing the land under preparation until the condition improves. As a result, an asset impairment loss of Rp 84,517 was charged to 1999 operations and credited to accumulated depreciation.
Penurunan lahan dalam persiapan di tahun 2000 disebabkan oleh koreksi atas luas lahan menurut catatan Perusahaan dan lahan inti berubah menjadi lahan plasma akibat dari Penataan Letak Tanah.
The decrease in land under preparation in 2000 is due to a correction of total hectares per the Company's records and inti land becoming plasma land as a result of the Land Regrouping.
Aktiva dalam proses
Assets in progress
Aktiva dalam proses terdiri dari tanah dalam proses dan aktiva dalam pembangunan. Tanah dalam proses merupakan reklasifikasi atas piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sehubungan dengan transaksi pengalihan piutang tersebut kepada PT Surya Karya Luhur (SKL), pihak ketiga, dengan kompensasi
Assets in progress comprises land in progress and construction in progress. Land in progress represents reclassification of receivables from related parties with regards to transfer of the receivables to PT Surya Karya Luhur (SKL), a third party, with a compensation of SKL’s land as disclosed in Note 9.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) tanah SKL seperti dijelaskan dalam Catatan 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
AKTIVA TETAP (lanjutan)
8.
Aktiva dalam proses (lanjutan)
Assets in progress (continued)
Aktiva dalam pembangunan sebagian besar merupakan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di kebun Turangie di Sumatera Utara, Sei Lakitan dan Belani Elok di Sumatera Selatan yang masih belum selesai pada 31 Desember 2000 dengan persentase penyelesaian berkisar 76,40% dan terdiri dari:
Construction in progress mostly represents construction of palm oil mills at Turangie estate in North Sumatera, Sei Lakitan and Belani Elok estates in South Sumatera that are still outstanding at 31 December 2000 with percentage of completion ranging around 76.40% and comprised of:
2000 Mesin dan peralatan Bangunan
9.
FIXED ASSETS (continued)
PIUTANG KEPADA PIHAK-PIHAK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
1999
43,320 17,139
6,073 9,627
60,459
15,700
YANG
2000 Piutang antar perusahaan: PT Pan London Sumatra Plantation PT Panca Tirta Budi Agung PT Gelora Mahapala PT London Sumatra International
Wesel tagih Piutang karyawan
Penyisihan untuk piutang tak tertagih
Reklasifikasi (lihat Catatan 8)
AMOUNTS DUE FROM RELATED PARTIES
1999
95,124 35,372 14,946 6,620
86,613 34,843 14,809 6,182
152,062
142,447
37,237 2,504
27,554 1,976
191,803
171,977
(189,299) 2,504
Piutang yang berasal dari deposito berjangka dan rekening giro: PT Nilapaksi Indah PT Gunung Genta Nusa PT Saribuana Ayudipta PT Manirajaya Tunggal PT Dianprima Agung PT Maritama Hastapersada PT Abhiyoga Utama PT Tamanrindamas Gemilang PT Turangga Wisesa
9.
Machinery and equipment Buildings
-
Intercompany accounts: PT Pan London Sumatra Plantation PT Panca Tirta Budi Agung PT Gelora Mahapala PT London Sumatra International
Notes receivable Employee receivables
Allowance for doubtful acounts
171,977
35,612 33,474 33,316 32,153 32,152 28,313 27,915 18,746 27,825
35,612 33,474 33,316 32,153 32,152 28,313 27,915 18,746 27,825
Receivables originated from time deposits and current accounts: PT Nilapaksi Indah PT Gunung Genta Nusa PT Saribuana Ayudipta PT Manirajaya Tunggal PT Dianprima Agung PT Maritama Hastapersada PT Abhiyoga Utama PT Tamanrindamas Gemilang PT Turangga Wisesa
269,506 (269,506)
269,506 -
Reclassification (see Note 8)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
-
269,506
2,504
441,483
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
PIUTANG KEPADA PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
9.
AMOUNTS DUE FROM RELATED PARTIES (continued)
Lihat Catatan No. 34 mengenai informasi pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
See Note 34 for related party information.
a.
a.
Piutang kepada PT Pan London Sumatra Plantation (PLSP), PT Panca Tirta Budi Agung, PT Gelora Mahapala, dan PT London Sumatra International terutama berasal dari saldo rekening koran yang timbul dari biaya pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa yang dibayarkan oleh Perusahaan. Wesel tagih merupakan surat sanggup yang diterbitkan oleh PT Pan London Sumatra Plantation, sebesar US$ 3.880.875 pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999. Pendapatan bunga dari wesel tagih dan piutang antar perusahaan di atas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 tidak dicatat oleh Perusahaan. Pada tahun 2000, manajemen telah memutuskan bahwa piutang dari pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa ini sulit akan tertagih sehingga penyisihan piutangpiutang ini telah dicadangkan penuh.
b.
Pada tahun 1998, Perusahaan memiliki piutang kepada PT Nilapaksi Indah, PT Gunung Genta Nusa, PT Saribuana Ayudipta, PT Manirajaya Tunggal, PT Dianprima Agung, PT Maritama Hasta Persada, PT Abhiyoga Utama, PT Tamarindamas Gemilang dan PT Turangga Wisesa, (selanjutnya disebut sebagai "sembilan perusahaan") sejumlah Rp 269.506 yang berasal dari pencairan oleh pihak bank atas deposito berjangka dan rekening giro perusahaan yang diagunkan, karena pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut tidak sanggup membayar kewajibannya kepada bank pada tahun 1998.
The receivables from PT Pan London Sumatra Plantation (PLSP), PT Panca Tirta Budi Agung, PT Gelora Mahapala and PT London Sumatra International represent mainly current account balances arising from payments of expenses made by the Company on behalf of the related parties. Notes receivable represents promissory notes issued by PLSP amounting to US$ 3,880,875 at both 31 December 2000 and 1999.
Interest income on the promissory notes and the above intercompany accounts for the years ended 31 December 2000 and 1999 was not recorded by the Company. In 2000, management has assessed that these receivables from related parties are uncollectible, and accordingly, has provided for them in full.
b.
In 1998, the Company had receivables from PT Nilapaksi Indah, PT Gunung Genta Nusa, PT Saribuana Ayudipta, PT Manirajaya Tunggal, PT Dianprima Agung, PT Maritama Hasta Persada, PT Abhiyoga Utama, PT Tamarindamas Gemilang and PT Turangga Wisesa (further described as "nine companies") of Rp 269,506 originating from the foreclosure of time deposits and current account balances of the companies by certain banks due to the related parties did not meet their obligations to repay the banks in 1998.
Pendapatan bunga atas piutang dari sembilan perusahaan tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 tidak dicatat oleh Perusahaan.
Interest income on the receivables from nine companies for the years ended 31 December 2000 and 1999 was not recorded by the Company.
Pada tanggal 31 Agustus 1999, Perusahaan telah menerima penawaran dari PT Surya Karya Luhur (SKL - pihak ketiga) untuk membeli tanah yang dimiliki SKL yang akan dibayar dengan pengalihan piutang kepada sembilan perusahaan ke SKL. Sehubungan dengan transaksi ini, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 28 April 2000 telah memberikan persetujuan sepenuhnya kepada direksi Perusahaan untuk melaksanakan pembelian sebidang tanah milik SKL seluas 1.341.241 m2, di Cikupa, Tangerang dan membuat persetujuan pengalihan piutang Perusahaan dari sembilan perusahaan kepada SKL. Seperti yang dinyatakan dalam pemberitahuan kepada pemegang
On 31 August 1999, the Company received an offer from PT Surya Karya Luhur (SKL - third party) to purchase land owned by SKL which will be settled by the transfer of the nine ccmpanies receivables to SKL. In relation to this transaction, the Extraordinary Meeting of Shareholders (RUPSLB) dated 28 April 2000 gave approval to the Company’s directors to execute the purchase of land measuring 1,341,241 sqm from SKL, which is located in Cikupa, Tangerang and to enter into an agreement to transfer the nine companies receivables to SKL. As stated in the announcement to the shareholders before the Extraordinary Meeting of Shareholders (RUPSLB) management
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) saham dalam rangka RUPSLB, manajemen berkeyakinan bahwa transaksi pengalihan piutang tersebut tidak merupakan transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) believes that this transfer is not a transaction that gives rise to a conflict of interest.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
PIUTANG KEPADA PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b.
(lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
9.
AMOUNTS DUE FROM RELATED PARTIES (continued) b.
(continued)
Sebagai tindak lanjut dari RUPSLB, pada tanggal yang sama, Perusahaan dan SKL melakukan perjanjian pengalihan piutang kepada sembilan perusahaan dari Perusahaan kepada SKL. Selanjutnya pada tanggal 23 Mei 2000, berdasarkan akta notaris No. 9 dari Rismalena Kasri, SH, Perusahaan dan SKL melakukan perjanjian pendahuluan pelepasan hak dan kepentingan atas tanah dan SKL berjanji untuk melaksanakan pelepasan tersebut setelah semua persyaratan yang tercantum di perjanjian dipenuhi oleh kedua belah pihak.
Following the RUPSLB, and on the same date, the Company and SKL entered into an agreement to transfer the nine companies receivables from the Company to SKL. Further, based on notarial deed No. 9 dated 23 May 2000 of Rismalena Kasri, SH, the Company and SKL entered into a preliminary agreement for the release of right and interest over the land and will execute the release of the land right and interest after all conditions stated in the agreement are met by both parties.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
The required conditions are as follows :
a.
SKL berkewajiban: 1) Melaksanakan pengukuran kembali tanah selambat-lambatnya 7 hari sebelum penandatanganan akta pelepasan hak dan kepentingan atas tanah. 2) Menyelesaikan semua izin/persetujuan yang diperlukan untuk pengalihan tanah. 3) Bersama-sama dengan Perusahaan membuat dan menandatangani akta pelepasan hak dan kepentingan atas tanah. 4) Menyerahkan tanah dalam keadaan tidak dihuni oleh orang atau pihak manapun juga. 5) Menyelesaikan pengurusan dan pemilikan atas tanah kepada Perusahaan selambatlambatnya dalam jangka waktu satu tahun sejak ditandatangani akta ini dan dapat diperpanjang kembali.
a.
Perusahaan berkewajiban untuk bersama-sama dengan SKL membuat dan menandatangani akta pelepasan hak dan kepentingan atas tanah.
b.
b.
Sehubungan belum terpenuhinya semua persyaratan tersebut diatas, SKL memberikan kuasa kepada Perusahaan untuk memenuhi kewajiban tersebut atas biaya SKL. Selanjutnya dengan disetujuinya perjanjian pendahuluan pelepasan hak dan kepentingan hak atas tanah, SKL tidak berhak atau berwenang lagi untuk melakukan pemindah tanganan tanah kepada pihak lain dan penguasaan tanah sepenuhnya berada pada Perusahaan.
SKL should : 1) Remeasure the land not later than seven days before the signing of the deed for the release of right and interest. 2) 3)
4)
5)
Complete all the approval necessary for the transfer of the land. Together with the Company, make and sign the deed for the release of right and interest over the land. Transfer the land which should be free of and from any unauthorised occupancy. Complete the processing and ownership of the land by the Company not later than one year after signing of the deed
The Company has obligation with SKL to make and sign the deed of release of right and interest over the land.
Since the above conditions have not been completed, SKL granted the Company authority to fulfill SKL’s obligation at SKL’s expense. Further, with the preceding agreement for the release of right and interest over the land, SKL does not have any right or powers to transfer the land to other parties and the Company has full rights over the land.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
PIUTANG KEPADA PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b.
(lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
9.
AMOUNTS DUE FROM RELATED PARTIES (continued) b.
(continued)
Nilai kompensasi yang harus dibayar Perusahaan untuk transaksi pengalihan hak dan kepentingan atas tanah tersebut adalah sebesar Rp 269.506. Dalam menentukan kewajaran nilai tanah yang akan diperoleh dari transaksi tersebut, manajemen telah meminta penilai independen PT Aroma Citra Gading untuk menilai tanah tersebut. Laporan penilai tertanggal 3 Pebruari 2000 menunjukkan nilai wajar tanah sebesar Rp 272.271. Di awal tahun 2001, Perusahaan mendapatkan nilai wajar terkini atas tanah tersebut dari penilaian yang dilakukan oleh penilai independen lain, PT Bahana Kareza Appraisal. Laporan penilaian tertanggal 9 Pebruari 2001 menunjukkan nilai wajar tanah tersebut tidak kurang dari nilai wajar menurut PT Aroma Citra Gading.
The compensation to be paid by the Company for the release of right and interest over the land is Rp 269,506. In assessing the fair value of the land acquired from the transaction noted above, management appointed an independent appraiser PT Aroma Citra Gading to value the land. Their valuation report dated 3 February 2000 indicated the land had a fair value of Rp 272,271. In beginning of 2001, the Company obtained an updated land’s fair value based on the valuation performed by an other independent appraiser, PT Bahana Kareza Appraisal. This valuation report dated 9 February 2001 indicated that the land’s fair value was no less than the land’s fair value as indicated by PT Aroma Citra Gading.
Sesuai dengan pengesahan Master Plan Nomor 536/1796-Bappeda/97/II tanggal 13 Nopember 1997 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tangerang, tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan kawasan industri, pemukiman dan komersial dan terletak di Desa Budimulya dan Desa Bojong, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat. Hak legal atas tanah tersebut berupa surat pernyataan pelepasan hak atas tanah dari para pemilik lama kepada SKL dan pelepasan hak tersebut berdasarkan persetujuan izin lokasi/ pembebasan tanah kepada SKL yang dikeluarkan oleh Kepada Daerah Tingkat I Gubernur Jawa Barat Nomor 593/SK-407BKPMD/1991 tanggal 25 Nopember 1991.
Based on the legalization of Master Plan Number 536/1796-Bappeda/97/II dated 13 November 1997 by the Head of District Level II of Tangerang, the land is intended for the development of industrial, residential and commercial areas located in Budimulya and Bojong, Cikupa, Tangerang, West Java. The legal rights over the land consist of a declaration letter of the release of the right over land from the previous owner to SKL which is based on the approval for location/clearance of land to SKL issued by the Governor of West Java Number 593/SK-407BKPMD/1991 dated 25 November 1991.
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai tanah SKL (seperti yang didukung oleh penilaian independen tersebut di atas) adalah memadai sebagai kompensasi untuk pengalihan piutang dari sembilan perusahaan, sehingga tidak ada penyisihan piutang tak tertagih yang dicadangkan terhadap piutang dari sembilan perusahaan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2000 sehubungan dengan transaksi-transaksi di atas, Perusahaan telah mereklasifikasi piutang dari sembilan perusahaan sebesar Rp 269.506 ke aktiva dalam proses - tanah dalam proses (lihat Catatan 8). Tanah dalam proses tersebut akan direklasifikasi ke aktiva tetap - tanah setelah pengalihan status kepemilikan secara hukum atas tanah tersebut dari SKL kepada Perusahaan selesai sepenuhnya.
Management believes that the value of SKL’s land (as supported by the independent valuations noted above) is sufficient to cover the compensation for the transfer of receivables from nine companies, therefore no allowance for doubtful accounts was made against the receivables from nine companies. As at 31 December 2000, with regards to the above transactions, the Company has reclassified the receivables from nine companies of Rp 269,506 to assets in progress – land in progress (see Note 8). This land in progress will be reclassified to fixed assets – land after the change of legal ownership of the land from SKL to the Company is fully completed.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
10. BIAYA TANGGUHAN HAK ATAS TANAH
10. DEFERRED CHARGES FOR LANDRIGHTS
2000 Biaya perolehan: Hak guna usaha Izin lokasi Dikurangi: akumulasi amortisasi
1999
74,168 42,323
54,547 55,086
Costs: Landrights (HGU) Location permit
116,491 4,856
109,633 2,182
Less : accumulated amortisation
111,635
107,451
11. BIAYA TANGGUHAN LAINNYA
11. OTHER DEFERRED CHARGES 2000
1999
Biaya lisensi Biaya pinjaman bank
2,462 6,061
2,462 6,061
License fee Bank loan fee
Dikurangi: akumulasi amortisasi
8,523 7,137
8,523 5,432
Less : accumulated amortisation
1,386
3,091
12. PIUTANG PLASMA
12. PLASMA RECEIVABLES
Akun ini merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi biayabiaya untuk perkebunan plasma yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari Bank dan akan ditagihkan kembali ke petani plasma. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
This account represents costs incurred for plasma plantation development including costs for plasma plantations funded by banks and temporary self funding by the Company awaiting bank funding and reimbursement by plasma farmers. The details of this account are as follows:
2000 Pembiayaan oleh bank/ Funded by banks
Saldo per 1 Januari 2000 Penambahan biaya pengembangan Reklasifikasi (lihat Catatan 8) Pembiayaan dari bank dan penerimaan dari petani plasma Penghapusan kelebihan biaya pengembangan atas pembiayaan dari bank dan jumlah pengembalian yang disetujui oleh petani plasma Saldo per 31 Desember 2000
103,717 3,623 20,516
Pembiayaan sendiri/ Self funded
(52,580)
(20,514)
Balance at 1 January 2000 Additional development costs Reclassification (see Note 8) Fundings from banks and (12,457) collections from plasma farmers Write off of excess development costs over bank fundings and repayment amounts agreed (73,094) by plasma farmers
63,445
368,225
431,670
69,592 43,581
42,574 206,034
112,166 249,615
(11,831)
177,464 28,799 183,102
Jumlah/ Total
(626)
281,181 32,422 203,618
Penyisihan piutang tak tertagih Saldo per 1 Januari 2000 Penambahan
Balance at 31 December 2000 Allowance for doubtful accounts Balance at 1 January 2000 Additions
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Penghapusan Saldo per 31 Desember 2000 Piutang plasma - bersih
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) (53,270)
(5,224)
(58,494)
Deductions
59,903
243,384
303,287
Balance at 31 December 2000
3,542
124,841
128,383
Plasma receivables - net
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
12. PIUTANG PLASMA (lanjutan)
12. PLASMA RECEIVABLES (continued) 1999 Pembiayaan oleh bank/ Funded by banks
Saldo per 1 Januari 1999 Penambahan biaya pengembangan Pembiayaan dari bank dan penerimaan dari petani plasma Penghapusan kelebihan biaya pengembangan atas pembiayaan dari bank dan jumlah pengembalian yang disetujui oleh petani plasma
165,255 21,439
Saldo per 31 Desember 1999
103,717
Pembiayaan sendiri/ Self funded
Jumlah/ Total
177,446 18
342,701 21,457
(68,656)
-
(68,656)
(14,321)
-
(14,321)
177,464
281,181
Penyisihan piutang tak tertagih Saldo per 1 Januari 1999 Penambahan Penghapusan
Balance at 1 January 1999 Additional development costs Fundings from banks and collection from plasma farmers Write off of excess development costs over bank fundings and repayment amounts agreed by plasma farmers Balance at 31 December 1999
Allowance for doubtful accounts 45,065 38,848 (14,321)
42,574 -
45,065 81,422 (14,321)
Balance at 1 January 1999 Additions Deductions
Saldo per 31 Desember 1999
69,592
42,574
112,166
Balance at 31 December 1999
Piutang plasma - bersih
34,125
134,890
169,015
Plasma receivables - net
Piutang plasma dibebani biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, biaya tidak langsung lainnya dan biaya pinjaman yang meliputi biaya bunga dan kerugian kurs mata uang asing hanya sampai dengan tahun 1997.
Plasma receivables are charged with expenditures for nurseries, field preparation, planting, fertilizers, maintenance and other overheads and borrowing costs which consists of interest and loss on foreign exchange only up to 1997.
Perkebunan plasma dengan pembiayaan bank
Plasma plantations funded by banks
Pembiayaan bank dari Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Internasional Indonesia dalam tahun 1995, 1996 dan 1997 adalah untuk perkebunan plasma seluas 17.996 hektar dalam bentuk pinjaman lunak yang ditandatangani antara petani plasma yang diorganisasikan oleh beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) dan masingmasing bank dengan Perusahaan sebagai penjamin pengembalian hutang.
Funding from Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia and Bank International Indonesia in 1995, 1996 and 1997 for plasma plantations totalling 17,996 hectares was in the form of soft loans signed by plasma farmers organised under certain Koperasi Unit Desa (KUD) and the respective banks with the Company acting as the guarantor of the loan repayments.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
12. PIUTANG PLASMA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
12. PLASMA RECEIVABLES (continued)
Sebagai penjamin pengembalian hutang tersebut, Perusahaan akan memotong 30% dari jumlah penjualan tandan buah segar petani plasma kepada Perusahaan selama 6-7 tahun setelah serah terima dan panen. Jumlah yang dipotong tersebut akan diteruskan oleh Perusahaan ke bank sebagai pelunasan hutang petani plasma tersebut. Selisih kurang antara penyisihan hasil penjualan tersebut dengan pembayaran kembali hutang bank, wajib dibayarkan oleh Perusahaan sebagai penjamin pengembalian hutang (lihat Catatan 35d).
As the guarantor of the loan repayments, the Company will withhold 30% of fresh fruit bunch sales amounts from plasma smallholders during 6-7 years after handing over and harvesting. The withheld amounts will be passed by the Company to the banks as loan repayments. Any shortfall between the amounts provided from the above sales and amounts to be paid to the banks must be paid by the Company as the guarantor of the loan repayment (see Note 35d).
Sampai 31 Desember 2000, Perusahaan telah mengembangkan perkebunan plasma dengan pembiayaan dari bank seluas 17.996 hektar (1999 : 17.996 hektar) dimana seluas 9.996 hektar (1999 : 1.996 hektar) telah diserah-terimakan. Serah terima sisa perkebunan plasma seluas 8.000 hektar dijadwalkan dalam tahun 2001 - 2002.
Up to 31 December 2000, the Company has developed plasma plantations with bank funding totalling 17,996 hectares (1999 : 17,996 hectares) of which 9,996 hectares (1999 : 1,996 hectares) have been handed over. Hand over of the remaining plasma plantations of 8,000 hectares is scheduled in 2001 - 2002.
Perkebunan plasma dengan biaya Perusahaan
Plasma plantations funded by the Company
Sampai 31 Desember 2000, Perusahaan telah mengembangkan perkebunan plasma dengan pembiayaan sendiri seluas 16.853 hektar (1999 : 8.230 hektar) dimana seluas 1.602 hektar (1999 : nihil) telah diserah-terimakan. Lahan seluas 13.277 hektar belum dikembangkan sampai 31 Desember 2000 (1999: 11.269 hektar). Sisa lahan dalam pengembangan dan lahan belum dikembangkan seluas total 28.528 hektar akan diserah-terimakan pada saat perkebunan plasma tersebut menghasilkan.
Up to 31 December 2000, the Company has developed plasma plantations from self funding totalling 16,853 hectares (1999 : 8,230 hectares) of which 1,602 hectares (1999 : nil hectares) have been handed over. Total area of 13,277 hectares have not yet been developed up to 31 December 2000 (1999: 11,269 hectares). The remaining area still under development and not yet developed with a total of 28,528 hectares will be handed over when the plasma plantations are mature.
Sampai 31 Desember 2000, Perusahaan telah mengadakan perjanjian-perjanjian dengan 2.097 petani plasma untuk perkebunan plasma seluas 4.058 hektar. Perjanjianperjanjian ini mengatur pengembalian dana Perusahaan sebesar Rp 43,6 miliar dengan tingkat bunga 16% per tahun selama 6-7 tahun setelah serah terima dan panen.
Up to 31 December 2000, the Company has entered into agreements with 2,097 plasma farmers for plasma plantations totalling 4,058 hectares. These agreements stipulate the terms of repayment of the Company's funding amounting to Rp 43.6 billion with an interest rate of 16% per annum for a period of 6-7 years after handling over and harvesting.
Pada 31 Desember 2000, saldo piutang plasma lainnya sebesar Rp 81,2 miliar merupakan taksiran jumlah yang disetujui petani plasma untuk dibayarkan kembali ke Perusahaan di mana perjanjiannya masih dalam proses sampai tanggal laporan keuangan.
At 31 December 2000, the remaining balance of plasma receivables of Rp 81.2 billion represents estimated amounts agreed by the plasma farmers for repayment to the Company, of which the agreement is still in progress at the date of these financial statements.
Sebagai hasil dari Penataan Letak Tanah (lihat Catatan 8), biaya sebesar Rp 203.618 direklasifikasikan dari akun aktiva tetap ke akun piutang plasma. Penambahan piutang plasma ini dipertimbangkan tidak dapat ditagih kembali ke petani plasma, dengan demikian dicadangkan penuh. Penyisihan piutang plasma yang tidak tertagih
As a result of the Land Regrouping (see Note 8), total costs of Rp 203,618 were reclassified from fixed assets to plasma receivables account. These additions to plasma receivables were considered non-collectible and therefore, the amounts were fully provided against. The allowance for doutbful plasma receivables will be written
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) akan dihapuskan pada saat perkebunan plasma yang bersangkutan telah diserah-terimakan ke petani plasma.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) off when the related plasma plantations are handed over to the related plasma farmers.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
12. PIUTANG PLASMA (lanjutan)
12. PLASMA RECEIVABLES (continued)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang yang ada pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 cukup untuk menutupi kerugian yang akan terjadi karena kelebihan biaya pengembangan plasma terhadap pembiayaan dari bank atau jumlah pengembalian yang disetujui oleh petani plasma.
13. WESEL BAYAR
Management believes that the existing allowance for doubtful accounts at 31 December 2000 and 1999 is sufficient to cover losses arising from plasma development costs in excess of funding from banks or repayment amounts agreed by plasma farmers.
13. NOTES PAYABLE 2000 Tingkat bunga / Interest rate
Jumlah/ Total US$’000
Ekuivalen/ Equivalent to Rp
Citibank, N.A., New York Chelsea Financial Services, L.L.C. Cargill Financial Services International , Inc. Indosuez Indonesia Bank, Jakarta
10.8% - 11.7% 11.2% - 11.7%
10,000 1,667
95,950 15,992
11.2% - 11.7% 10.3% - 11.2%
3,333 10,000
31,983 95,950
Citibank, N.A., New York Chelsea Financial Services, L.L.C. Cargill Financial Services International,Inc. Indosuez Indonesia Bank, Jakarta
Guaranteed Floating Rate Notes
8.64% - 9.2%
25,000 15,000
239,875 143,925
Guaranteed Floating Rate Notes
40,000
383,800
1999 Tingkat bunga / Interest rate
Jumlah/ Total US$'000
Ekuivalen/ Equivalent to Rp
Citibank, N.A., New York Schroder & Co., Inc., New York Indosuez Indonesia Bank, Jakarta
9.91% - 11.16% 10.6% - 11.19% 9.43% - 11.94%
10,000 5,000 10,000
71,000 35,500 71,000
Citibank, N.A., New York Schroder & Co., Inc., New York Indosuez Indonesia Bank, Jakarta
Guaranteed Floating Rate Notes
7.49% - 8.64%
25,000 15,000
177,500 106,500
Guaranteed Floating Rate Notes
40,000
284,000
Pada tanggal 29 Oktober 1997, Perusahaan menerbitkan wesel bayar sebesar US$ 25 juta dan menjamin penerbitan wesel bayar sebesar US$ 15 juta oleh anak perusahaan, LBV.
On 29 October 1997, the Company issued notes payable of US$ 25 million and guaranteed the issuance of notes payable of US$ 15 million by its subsidiary, LBV.
Wesel bayar tersebut jatuh tempo masing-masing pada tanggal 23 September 1999, 12 Desember 1998, 29 April 1998, dan 20 April 1998. Pada bulan April 2000, Schroder & Co., Inc., New York telah mengalihkan hak, bunga dan dokumentasi yang berhubungan dengan wesel bayar tersebut sebesar 66,6667% kepada Cargill Financial Services International, Inc, Minnesota, Amerika Serikat dan 33.3333% kepada Chelsea Financial Services L.L.C.,
The notes payable have maturity dates of 23 September 1999, 12 December 1998, 29 April 1998, and 20 April 1998. In April 2000, Schroder & Co., Inc., New York has transferred 66.6667% of its rights, title and interests in and to the Credit Agreement to Cargill Financial Services International, Inc., Minnesota, U.S.A. and 33.3333% to Chelsea Financial Services L.L.C., Netherlands.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Belanda.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
13. WESEL BAYAR (lanjutan)
13. NOTES PAYABLE (continued)
Grup telah menangguhkan pembayaran bunga yang telah jatuh tempo sebesar US$ 10.771.123 dan US$ 5.946.666 pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan belum mencatat beban bunga untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 sebesar US$ 4.924.457.
14. HUTANG BANK
The Group has deferred the payment of interest due of US$ 10,771,123 and US$ 5,964,666 as at 31 December 2000 and 1999, respectively, and has not recorded the interest expense of US$ 4,924,457 for the year ended 31 December 2000.
14. BANK LOANS
Pada tanggal 15 Mei 1996, Perusahaan memperoleh pinjaman sindikasi berjangka waktu 5 tahun yang dikoordinasi HSBC Investment Asia Ltd., dan Union Bank of Switzerland, Singapura sebesar US$ 132 juta. Pinjaman ini dibebani bunga per tahun sebesar SIBOR ditambah 1,75% - 2,25% sesuai dengan perjanjian. Pinjaman ini dijamin dengan hak guna usaha seluas 52.851,80 hektar dan beberapa aktiva tetap di Sumatera serta piutang usaha dan persediaan.
On 15 May 1996, the Company obtained a syndicated loan amounting to US$ 132 million which was coordinated by HSBC Investment Asia Ltd. and Union Bank of Switzerland, Singapore, with a term of five years and interest rates per annum at 1.75% - 2.25% above SIBOR. The loan is secured over operating use rights over 52,851.80 hectares and certain fixed assets in Sumatera, trade receivables and inventories.
Sehubungan dengan pinjaman ini Perusahaan harus memenuhi beberapa ketentuan yang tercantum dalam perjanjian pinjaman tersebut.
In relation to this loan, the Company is required to fulfill certain covenants as stated in the loan agreement.
Posisi jadwal angsuran pembayaran pokok pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut:
The loan as at 31 December 2000 and 1999 is repayable as follows:
15 Mei 1998 15 Nopember 1998 15 Mei 1999 15 Nopember 1999 15 Mei 2000 15 Nopember 2000 15 Nopember 2001
Pembayaran pinjaman sindikasi/ Syndicated Loan payment
2000 Ekuivalen/ Equivalent to
1999 Ekuivalen/ Equivalent to
US$ '000
Rp
Rp
10,000 10,000 20,000 20,000 20,000 20,000 22,000
95,950 95,950 191,900 191,900 191,900 191,900 211,090
71,000 71,000 142,000 142,000 142,000 142,000 156,200
122,000
1,170,590
866,200
15 May 1998 15 November 1998 15 May 1999 15 November 1999 15 May 2000 15 November 2000 15 November 2001
Pada tanggal 16 Nopember 1997 Perusahaan telah membayar angsuran pertama yang jatuh tempo sebesar US$ 10.000.000.
On 16 November 1997, the Company paid the first installment due of US$ 10,000,000.
Sejak tanggal 18 Mei 1998, pihak sindikasi bank mulai memperhitungkan tingkat bunga default yaitu tingkat bunga yang dikenakan atas penundaan pembayaran hutang bunga yang telah jatuh tempo. Perusahaan dibebani bunga per tahun berkisar 9,87% - 10,69% dan 6,9% - 10,4% masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999.
Commencing 18 May 1998, the syndicated banks are charging penalty interest or interest on the deferred payment of interest due, at 9.87% - 10.69% and 6.9% 10.4% per annum in 2000 and 1999, respectively.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
14. HUTANG BANK (lanjutan)
14. BANK LOANS (continued)
Selanjutnya, sehubungan dengan penundaan pembayaran pinjaman pokok dan bunga yang telah jatuh tempo dan karena Perusahaan tidak dapat lagi memenuhi ketentuan rasio keuangan sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian, pada tanggal 12 Pebruari 1999 pihak sindikasi bank menyatakan seluruh pokok pinjaman dan bunga jatuh tempo pada tanggal 12 Pebruari 1999.
Further, as a result of the deferral of payments of loan principal and interest due, and due to the Company failing to maintain certain financial ratios required by the agreement, ht e syndicated banks declared the total principal and interest as due on 12 February 1999.
Perusahaan telah menangguhkan pembayaran bunga berikut denda dengan saldo masing-masing sebesar US$ 25.113.390 dan US$ 14.747.776 pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan belum mencatat bunga dan denda sebesar US$ 15.997.354 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000.
The Company has deferred the payment of interest and penalties due of US$ 25,113,390 and US$ 14,747,776 as at 31 December 2000 and 1999, respectively and has not recorded the interest and penalty due of US$ 15,997,354 for the year ended 31 December 2000.
15. HUTANG USAHA
15. TRADE PAYABLES
Hutang usaha berasal dari pembelian material dan jasa yang dipergunakan di perkebunan.
2000 Pihak ketiga Rupiah Dolar AS
1999 5,266 1,566
13,257 -
6,832
13,257
16. UANG MUKA PENJUALAN
Third parties Rupiah US Dollar
16. SALES ADVANCES 2000
Cargill International Trading Pte., Ltd. PT Sinar Alam Permai PT Alam Tirta Sari PT Multimas Nabati Asahan PT Inti Benua Perkasatama PT Smart Corporation PT Sari Makmur PT Tunas Baru Lampung Lain-lain
The trade payables arose from purchase of materials and for the services used in relation to the plantations.
1999 2,627 387 1,694 318 253 243 234 352
1,259 354 5,077 2,595 1,852 323
6,108
11,460
Cargill International Trading Pte.,Ltd. PT Sinar Alam Permai PT Alam Tirta Sari PT Multimas Nabati Asahan PT Inti Benua Perkasatama PT Smart Corporation PT Sari Makmur PT Tunas Baru Lampung Others
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
17. PAJAK PENGHASILAN a.
17. INCOME TAX
Pajak dibayar di muka
a. 2000
Pajak penghasilan Pasal 28 (A) - 1998 - 1999 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai
b.
2,078 19 8 32 -
21,785
2,137 b.
2000
c.
18,878
25,370 c.
Perusahaan Penyesuaian sehubungan
1999 (41,170)
(39,872)
(41,170)
2000
Income taxes Article 21 Article 23 Article 26 Penalty of income tax Value added tax Tax on land and building
Income tax expense
(39,872)
Rekonsiliasi antara (rugi)/laba sebelum pajak penghasilan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut:
(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan Konsolidasian Dikurangi: Anak perusahaan
1999
3,474 187 14,371 252 7,086
2000
Income taxes Article 28 (A) 1998 1999 Article 22 Article 23 Article 25 Value Added Tax
Taxes payable
1,205 192 10,006 7,475 -
Beban pajak penghasilan
Pajak kini Pajak tangguhan
1999
6,554 400 16 12,331 2,484
Hutang pajak
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Denda pajak penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Bumi dan Bangunan
Prepaid taxes
Current tax Deferred tax
A reconciliation between the (loss)/profit before corporate tax as shown in these financial statements and the estimated fiscal loss for the years ended 31 December 2000 and 1999 is as follows: 1999
(739,650)
113,363
(1,005)
25
(738,645)
113,338
(Loss)/profit before income tax Consolidated Deduct: Subsidiaries Company Adjustment relating to
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) biaya emisi saham
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) (738,645)
(3,068) 110,270
share issuance costs
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
17. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) c.
17. INCOME TAX (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c. 2000
Perbedaan waktu: Perbedaan antara penyusutan komersial dan fiskal Penurunan nilai aktiva tetap Penyusutan dan beban sewa guna usaha Penyisihan piutang plasma tak tertagih Penyisihan piutang tak tertagih atas pihak yang mempunyai hubungan istimewa Laba atas penjualan aktiva tetap Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah Bonus dan tunjangan Biaya manfaat pensiun Amortisasi biaya tangguhan lainnya Penyisihan persedian bahan penunjang dan suku cadang Sewa
1999
(61,639) -
(74,666) 84,516
24,763
(4,040)
191,119
67,101
189,299
-
(832)
(1,382)
(1,226) 13,140 4,448
(62) (9,634) 3,803
742
(132) (6) 359,676
Perbedaan permanen: Penghasilan bunga kena pajak final Denda pajak Amortisasi hak atas tanah Beban yang tidak dapat dikurangkan
Income tax expense (continued)
2,847
(52) 155
Temporary differences: Difference between book and tax depreciation Assets impairment loss Depreciation and lease charges Allowance for doubtful plasma receivables Allowance for doubtful related parties’ receivables Gain on sales of fixed assets Amortisation of deferred charges for landrights Bonus and benefits Retirement benefits Amortisation of other deferred charges Provision for obsolete supporting materials and spare parts Rent
68,586
(3,323) 5,087 2,071
(1,846) 19,642 2,071
23,746
7,097
Permanent differences: Interest income subject to final tax Tax penalty Amortisation of landrights Non-deductible expenses
27,581
26,964
Penghasilan kena pajak/ (rugi fiskal)
(351,388)
205,820
Rugi fiskal tahun sebelumnya
(117,281)
(323,101)
Fiscal losses carried forward
Akumulasi rugi fiskal
(468,669)
(117,281)
Accumulated fiscal losses
Taxable income/ (fiscal losses)
Perusahaan dan anak perusahaan tidak mempunyai hutang pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, karena Perusahaan masih mengalami kerugian fiskal.
The Company and its subsididaries did not provide for corporate income tax for the years ended 31 December 2000 and 1999 as they have available fiscal losses.
Pada tanggal 27 Desember 1999, Kantor Pelayanan Pajak telah menyetujui kelebihan pembayaran pajak yang diklaim sebesar Rp 31.678 untuk tahun fiskal 1998. Kelebihan pembayaran pajak ini telah
On 27 December 1999, the Tax Office approved the tax overpayment claimed of Rp 31,678 for the fiscal year 1998. The tax overpayment was offset against various tax collection letters claiming
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) dikompensasikan dengan beberapa Surat Tagihan Pajak atas kekurangan pembayaran pajak penghasilan Pasal 25, termasuk bunga untuk masa pajak 1989, 1990, 1996,1997 dan 1999.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) underpayments of income tax article 25, including interest for the fiscal period 1989, 1990, 1996, 1997 and 1999.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
17. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) c.
17. INCOME TAX (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expense (continued)
Perusahaan juga menerima beberapa Surat Tagihan Pajak selama tahun 1999 untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan pasal 25 untuk masa pajak Januari sampai April, Oktober dan Nopember 1999 sebesar Rp 16.535.
The Company also received several tax collection letters during 1999 confirming underpayments of income tax article 25 for the fiscal period from January to April, October and November 1999 amounting to Rp 16,535.
Pada tanggal 2 Mei 2000, Kantor Pelayanan Pajak telah menyetujui kelebihan pembayaran pajak yang diklaim sebesar Rp 7.812 untuk tahun fiskal 1997. Kelebihan pembayaran pajak ini telah dipindahbukukan dengan beberapa Surat Tagihan Pajak atas kekurangan pembayaran pajak penghasilan Pasal 25, termasuk bunga untuk masa pajak Agustus sampai Desember 1997 dan Mei sampai September 1999.
On 2 May 2000, the Tax Office has approved the tax overpayment claimed of Rp 7,812 for fiscal year 1997. The tax overpayment was offset against various tax collection letters claiming underpayments of income tax article 25, including interest, for the fiscal period from August to December 1997 and May to September 1999.
Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak masih melakukan pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun 1999. Hasil pemeriksaan tersebut belum diperoleh hingga saat ini.
The Company is still being audited by the tax office for fiscal year 1999. The result has not been received to date.
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.
Under the taxation law of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within ten years from the date the tax became due.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian (rugi)/laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s (loss)/profit before income tax is as follows:
2000 (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan Konsolidasian Dikurangi: Anak perusahaan Perusahaan Penyesuaian sehubungan biaya emisi saham
1999
(739,650)
113,362
(1,005)
25
(738,645)
113,337
(738,645)
(3,067) 110,270
(Loss)/profit before income tax Consolidated Deduct: Subsidiaries Company Adjustment relating to share issuance costs
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
17. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) c.
17. INCOME TAX (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c. 2000
Pajak dihitung pada tarif pajak progresif
Beban pajak penghasilan - tangguhan
d.
1999 (33,081)
Tax calculated at progressive rates
(997) 621 1,526
(554) 621 5,893
Income subject to final tax Amortisation of landrights Tax penalty
7,124
2,129
33,649
-
Non deductible expenses Reversal of deferred tax assets on allowance for doubtful plasma receivables
219,543
-
Future tax benefits attributable to tax losses and other timing differences not recorded
261,466
8,089
(39,872)
(41,170)
221,594
Penghasilan kena pajak final Amortisasi hak atas tanah Denda pajak Beban yang tidak dapat dikurangkan Pembalikan aktiva pajak tangguhan atas penyisihan piutang plasma tak tertagih Manfaat pajak di masa mendatang sehubungan dengan kerugian pajak dan perbedaan waktu lain yang tidak dicatat
Aktiva / (kewajiban) pajak tangguhan - bersih
1 Januari/ January 2000 Aktiva pajak tangguhan Penyisihan persediaan bahan penunjang dan suku cadang usang Penyisihan piutang plasma tak tertagih Sewa guna usaha Bonus dan tunjangan Kewajiban manfaat pensiun
Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan aktiva tetap Beban tangguhan lainnya Provisi biaya bunga Amortisasi hak atas tanah Sewa Bonus dan tunjangan Aktiva/(kewajiban) pajak tangguhan - bersih
Income tax expense (continued)
d.
Income tax expense - deferred
Deferred tax assets / (liabilities) - net
Dibebankan ke/ Charged to Laporan laba rugi/ Statement 31 Desember/ of income December 2000 Deferred tax assets
178
(39)
139
33,649 11,254 3,695
(33,649) 10,007 2,107 1,334
21,261 2,107 5,029
48,776
(20,240)
28,536
35,986 1,738 18 4 1,834
20,813 (223) 505 368 3 (1,834)
56,799 1,515 505 386 7 -
39,580
19,632
59,212
9,196
(39,872)
(30,676)
Provision for obsolete supporting materials and spare parts Allowance for doubtful plasma receivables Lease Salaries, wages and allowances Provision for retirement benefits
Deferred tax liabilities Depreciation of fixed assets Other deferred charges Accrued interest Amortisation of landrights Rent Salaries, wages and allowances
Deferred tax assests/(liabilities) - net
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
17. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) d.
17. INCOME TAX (continued)
Aktiva / (kewajiban) pajak tangguhan - bersih (lanjutan)
Dibebankan ke/ Charged to Laporan laba rugi/ Statement of income
1 Januari/ January 1999 Aktiva pajak tangguhan Penyisihan persediaan bahan penunjang dan suku cadang usang Penyisihan piutang plasma tak tertagih Sewa guna usaha Gaji, bonus dan tunjangan Rugi fiskal Kewajiban manfaat pensiun
Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan aktiva tetap Beban tangguhan lainnya Amortisasi hak atas tanah Sewa Bonus dan tunjangan Aktiva pajak tangguhan - bersih
Deferred tax assets / (liabilities) - net (continued)
31 Desember/ December 1999 Deferred tax assets
194
(16)
178
13,519 12,466 1,056 61,746 2,554
20,130 (1,212) (1,056) (61,746) 1,141
33,649 11,254 3,695
91,535
(42,759)
48,776
38,526 2,592 51 -
(2,540) (854) 18 (47) 1,834
35,986 1,738 18 4 1,834
41,169
(1,589)
39,580
50,366
(41,170)
9,196
Pada tahun 2000, Perusahaan tidak mencatat aktiva pajak tangguhan atas rugi fiskal 2000, penyisihan piutang plasma tak tertagih, dan penyisihan piutang tak tertagih atas pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sejumlah Rp 219.543 (1999 : aktiva pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak sebesar Rp 35.184), karena manajemen berpendapat kecil kemungkinan manfaat dari aktiva pajak tangguhan tersebut dapat direalisasikan pada masa yang akan datang. Karena alasan yang sama, di tahun 2000 manajemen juga telah membatalkan pengakuan aktiva pajak tangguhan tahun lalu atas penyisihan piutang plasma tak tertagih sebesar Rp 33.649. 18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Provision for obsolete supporting materials and spare parts Allowance for doubtful plasma receivables Lease Salaries, wages and allowances Fiscal loss Provision for retirement benefits
Deferred tax liabilities Depreciation of fixed assets Other deferred charges Amortisation of landrights Rent Salaries, wages and allowances
Deferred tax assets - net
The Company did not record a deferred tax asset in relation to the fiscal loss 2000, the allowance for doubtful plasma receivables and the allowance for doubtful receivables from related parties of Rp 219,543 (1999 : deferred tax asset on accumulated tax losses of Rp 35,184), as in the opinion of management, it is unlikely that the benefit of the deferred tax asset will be realised in the foreseeable future. Due to the same reason, in 2000 management also reversed the prior year deferred tax asset on the allowance for doubtful plasma receivables amounting to Rp 33,649.
18. ACCRUED EXPENSES 2000
Bunga Pajak ekspor dan biaya ekspor Bonus dan tunjangan Jasa profesional Lain-lain
d.
1999
152,252 7,840 24,446 795 3,017
150,146 18,620 15,849 562 6,683
188,350
191,860
Biaya bunga terdiri dari beban bunga yang sudah jatuh tempo dan denda bunga (Catatan 13, 14 dan 19). Perusahaan tidak mencatat beban bunga untuk tahun 2000. Pajak ekspor terdiri dari beban pajak ekspor dan beban keterlambatan pembayaran pajak ekspor dan biaya
Interest Export tax and export expenses Bonuses and benefits Professional fees Others
Interest includes interest due and penalty interest (Notes 13, 14 and 19). The Company did not record any interest expense for the year 2000. Export tax consists of export tax expense and penalty on late payments of export tax and export expenses.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) ekspor.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
19. HUTANG SEWA GUNA USAHA
19. LEASE PAYABLES
Kewajiban yang berasal dari transaksi sewa guna usaha pembiayaan adalah sebagai berikut:
Obligations under finance lease are due as follows:
2000 Pembayaran yang jatuh tempo dalam tahun 1998 1999 2000
1999 Principal lease payments due in 1998 1999 2000
19,492 37,992 18,611
15,473 28,309 13,771
76,095
57,553
5,224
5,111
Less: Finance charges
Nilai tunai sewa guna usaha pembiayaan
70,871
52,442
Present value of finance lease
Dikurangi: Bagian jangka pendek
70,871
52,442
Less: Current portion
-
-
Dikurangi: Beban bunga
Perusahaan telah menunda pembayaran pokok dan bunga berikut denda bunga masing - masing dengan saldo sebesar US$ 10.017.463 dan US$ 9.264.827 pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 dan belum mencatat beban bunga dan denda bunga sebesar US$ 928.052 di tahun yang berakhir 31 Desember 2000.
20. HUTANG LAIN-LAIN
20. OTHER PAYABLES 2000
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: London Sumatra (Singapore) Pte. Ltd
The Company has deferred the payment of lease principal, interest and penalty interest due of US$ 10,017,463 and US$ 9,264,827 as at 31 December 2000 and 1999, respectively, and has not recorded the interest and penalty interest of US$ 928,052 for the year ended 31 December 2000.
1999
3,934
Lihat Catatan 34 mengenai informasi pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
21. KEWAJIBAN MANFAAT PENSIUN Perusahaan telah menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti tanpa iuran untuk seluruh karyawan tetap dan buruh perkebunannya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun terakhir dan masa kerja karyawan, termasuk hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri karyawan secara suka rela yang dihitung sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja.
1,095
Related party: London Sumatra (Singapore) Pte. Ltd
See Note 34 for related party information.
21. PROVISION FOR RETIREMENT BENEFITS The Company has established noncontributory defined benefit retirement plans covering all its employees and plantation workers. This plan provides pension benefits based on years of service and pensionable salaries of the employees and workers, including employee entitlements to service and compensation payments related to an employee’s voluntary resignation which is calculated based on the Ministry of Manpower regulation.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
21. KEWAJIBAN MANFAAT PENSIUN (lanjutan)
21. PROVISION FOR RETIREMENT BENEFITS (continued)
Pendanaan Program Pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja (unfunded pension scheme). Program pensiun ini disisihkan dalam akun provisi biaya manfaat pensiun, yang dihitung secara aktuaria berdasarkan metode projected benefit. Perhitungan terakhir aktuaris kewajiban manfaat pensiun dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1998.
The retirement plan is funded by contributions from the employer or from the Company’s income (unfunded pension scheme). Provision is made for the retirement benefits which are actuarially determined, based on the projected benefit method. The latest actuarial liabilities were calculated by PT Watson Wyatt Purbajaga for the year ended 31 December 1998.
Biaya pensiun yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 sebagai berikut:
Pension costs charged to the consolidated statements of income for the years ended 31 December 2000 and 1999 are as follows:
2000 Biaya jasa kini Amortisasi biaya jasa lalu Biaya bunga pensiun
1999 4,408 4,998 4,923
4,408 4,998 4,923
14,329
14,329
Current service cost Past service costs amortisation Interest on pension cost
Saldo biaya jasa masa lalu yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah masing-masing sebesar Rp 21.753 dan Rp 26.751.
The balance of unamortised past service costs as at 31 December 2000 and 1999 is Rp 21,753 and Rp 26,751, respectively.
Kewajiban manfaat pensiun terdiri dari:
The provision for retirement benefits comprises: 2000
Saldo awal Beban pensiun tahun berjalan Iuran yang dibayar selama tahun berjalan
1999
44,593 14,329
37,870 14,329
(9,881)
(7,606)
Beginning balance Pension expense for current year Contributions paid during the year
49,041
44,593
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
11,131
8,366
Less current maturities of long term liabilities
Kewajiban manfaat pensiun jangka panjang
37,910
36,227
Long term liability for retirement benefits
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
22. MODAL SAHAM
22. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders as at 31 December 2000 and 1999 is as follows:
2000 dan/and 1999 Jumlah saham/ Number of shares
Pemegang saham PT Pan London Sumatra Plantation Commerzbank (SEA) Ltd., Singapura Masyarakat (pemilikan dibawah 5%)
Kepemilikan/ Ownership
Nilai/ Value
229,339,027 28,300,000 227,974,266
47.23 5.83 46.94
114,670 14,150 113,987
485,613,293
100.00
242,807
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Shareholders PT Pan London Sumatra Plantation Commerzbank (SEA) Ltd., Singapore Public (less than 5% interest)
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Tambahan modal disetor merupakan selisih kurs valuta asing yang timbul dari modal dasar yang ditempatkan dan disetor ketika Perusahaan kembali ke Indonesia pada tahun 1968 dan merupakan jumlah agio saham atas penawaran umum saham perdana dengan rincian sebagai berikut:
Additional paid-in capital represents the foreign exchange difference from the subscribed and paid-up capital when the Company returned to Indonesia in 1968 and the premium on shares issued to the public as follows :
2000 dan/and 1999 Selisih kurs valuta asing dari modal ditempatkan dan disetor Agio saham Perusahaan pada penawaran umum perdana Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 38.800.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal ditempatkan dan disetor Biaya emisi saham (lihat Catatan 2k)
Pembagian saham bonus pada tahun 1997
1,549
Foreign exchange difference from the issued and paid-up capital
(19,400) (15,339)
Premium on shares issued at Initial Public Offering Total received from the issue of 38,800,000 shares Amount recorded as issued and paid-up capital Share issuance costs (see Note 2k)
145,681 (141,637)
Distribution of bonus shares in 1997
180,420
Saldo agio saham
4,044
Balance of premium on shares issued
Saldo tambahan modal disetor per 31 Desember 2000 dan 1999
5,593
Balance of additional paid-in capital at 31 December 2000 and 1999
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
24. PENJUALAN BERSIH 2000 Ekspor Lokal Pajak ekspor
24. NET SALES 1999
321,164 229,087 (7,901)
306,800 242,767 (31,857)
542,350
517,710
Export Local Export tax
Penjualan ekspor termasuk keuntungan atau kerugian dari transaksi kontrak komoditi berjangka jika ada. Piutang dan kewajiban atas transaksi kontrak komoditi berjangka disajikan pada piutang dan hutang lain-lain, pihak ketiga.
Export sales includes the gain or loss on forward commodity contracts, if any. The receivables and payables on commodity forward contracts are presented as other accounts receivable and payable, third parties..
Rincian pelanggan yang mewakili lebih dari 10% penjualan bersih: 2000 Pihak ketiga - Josovina SDN. BHD. 85,818 - Cargill International Trading Pte., Ltd 80,841 - Musim Mas -
Details of customers comprising more than 10% of net sales: 1999 Third parties Josovina SDN. BHD. Cargill International Trading 155,001 Pte., Ltd 94,480 Musim Mas -
166,659
25. HARGA POKOK PENJUALAN
25. COST OF GOODS SOLD 2000
Biaya pemupukan dan pemeliharaan Biaya panen Alokasi biaya tak langsung Biaya pabrikasi Biaya penyusutan
Persediaan produk dalam proses Pada awal tahun Pada akhir tahun
249,481
1999
67,985 64,519 152,729 23,503 32,603
45,865 49,564 90,778 21,341 33,205
341,339
240,753
2,692 (2,074)
2,082 (2,692)
Beban pokok produksi Persediaan produk jadi Pada awal tahun Pemakaian sendiri Pada akhir tahun
341,957
240,143
16,489 (679) (34,248)
16,012 (391) (16,489)
Harga pokok penjualan
323,519
239,275
26. BEBAN PENJUALAN Akun ini terutama merupakan komisi penjualan sebesar 1,7% dari nilai penjualan ekspor, yang dibayarkan kepada London Sumatra (Singapore) Pte., Ltd., pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk jasa mengkoordinasikan penjualan dan aktivitas pemasaran
Upkeep & cultivation costs Harvesting costs Allocation of indirect costs Manufacturing costs Depreciation expense
Work in process At the beginning of year At the end of year Cost of goods manufactured Finished goods At the beginning of year Internal consumption At the end of year Cost of goods sold
26. SELLING EXPENSES This account represents mainly sales commission of 1.7% of export sales, paid to London Sumatra (Singapore) Pte., Ltd., a related party, for coordinating the Company’s selling and marketing activities.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
Perusahaan. Lihat Catatan 34 mengenai informasi pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
See Note 34 for related party information.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2000
Beban administrasi Beban profesional Amortisasi biaya tangguhan Pencatatan saham Lain-lain
1999
23,425 11,069 4,379 42 3,896
296 3,957 3,886 274 926
42,811
9,339
28. PENDAPATAN BUNGA
28. INTEREST INCOME 2000
Jasa giro Deposito berjangka
1999 1,617 2,156
1,000 955
3,773
1,955
29. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Current accounts Time deposits
29. INTEREST AND FINANCE CHARGES 2000
Hutang bank Wesel bayar Sewa guna usaha Beban keuangan lainnya
Dikurangi bagian yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan (lihat Catatan 8)
1999 1,262
101,866 32,773 11,699 1,160
1,262
147,498
-
13,681
1,262
133,817
30. BEBAN (PENDAPATAN) LAIN-LAIN - BERSIH 2000 Beban denda pajak Beban profesional Beban restrukturisasi Penjualan bibit pokok sawit Pendapatan riset dan analisa Pengembalian pajak penghasilan Keuntungan penjualan investasi Lain-lain
Administration costs Professional fees Amortisation of deferred charges Share administration Others
5,087 3,189 13,996 (1,632) (336) 574
Bank loan Notes payable Finance lease Other finance charges
Less amount capitalised to immature plantations (see Note 8)
30. OTHER EXPENSES (INCOME) - NET 1999 19,504 2,308 (852) (180) (6,703) (429) (110)
Tax penalty Professional fees Debt restructuring Sale of palm oil seedlings Research and analysis Income tax refund Gain on sale of investment Others
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
20,878
13,538
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA a.
31. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Informasi penjualan bersih per produk
a.
Information on net sales by product
2000 Produk Minyak dan biji sawit Karet Kakao Kopi Teh Kelapa Bibit
Ekspor/ Export
Lokal/ Local
Jumlah/ Total
%
203,894 74,619 24,466 607 9,488 189 -
204,384 8,732 740 3,216 411 2,881 8,723
408,278 83,351 25,206 3,823 9,899 3,070 8,723
75.28 15.37 4.65 0.70 1.83 0.57 1.60
313,263
229,087
542,350
100.00
Products Palm Oil and palm kernel Rubber Cocoa Coffee Tea Coconut Seeds
1999 Produk Minyak dan biji sawit Karet Kakao Kopi Teh Kelapa Bibit
b.
Ekspor/ Export
Lokal/ Local 224,368 41 1,496 5,893 310 2,614 8,045
386,650 76,506 29,784 6,940 5,655 4,130 8,045
74.68 14.78 5.75 1.34 1.09 0.80 1.56
274,943
242,767
517,710
100.00
b.
2000
Minyak dan biji sawit Karet Kakao Kopi Teh Kelapa Bibit
%
162,282 76,465 28,288 1,047 5,345 1,516 -
Informasi laba/(rugi) usaha per produk
Produk
Jumlah/ Total
Jumlah/ Total 135,565 22,173 1,415 (1,569) 2,257 1,850 7,230 168,921
% 80.25 13.13 0.84 (0.93) 1.34 1.09 4.28 100.00
Laba/(rugi) usaha per produk dihitung dengan mengasumsikan beban usaha dialokasikan
Products Palm oil and palm kernel Rubber Cocoa Coffee Tea Coconut Seeds
Information on operating income/(loss) by product
1999 Jumlah/ Total
%
214,359 24,361 11,787 572 517 2,909 6,800
82.03 9.32 4.51 0.22 0.20 1.11 2.61
261,305
100.00
Palm oil and palm kernel Rubber Cocoa Coffee Tea Coconut Seeds
Operating income/(loss) by product is computed assuming that operating expenses are allocated
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) berdasarkan persentase penjualan bersih per produk.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) based on the percentage of net sales by product.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
32. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, Grup mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut :
32.
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES At 31 December 2000 and 1999, the Group had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows :
2000 Mata uang asing/ Foreign currency
Aktiva Kas dan setara kas
US$ NLG US$
Piutang usaha Piutang lain-lain Pihak ketiga US$ Pihak yang mempunyai hubungan istimewa US$
1999
Ekuivalen/ Equivalent to Rp
Mata uang asing/ Foreign currency
Ekuivalen/ Equivalent to Rp
5,852,431 7,513 1,057,812
56,154 30 10,150
10,538,125 8,227 2,384,230
74,821 27 16,928
254,925
2,446
522,640
3,711
3,950,918
37,909
3,950,918
28,052
106,689 Kewajiban Wesel bayar US$ Hutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa US$ Sin$ Pihak ketiga US$ Uang muka penjualan US$ Biaya yang masih harus dibayar US$ Hutang bank US$ Hutang sewa guna usaha US$
Kewajiban moneter bersih
Trade accounts receivable Other accounts receivable Third parties
Related parties
123,539 Liabilities Notes payable Other payables
40,000,000
383,800
40,000,000
284,000
396,514 23,378 77,377 273,786
3,805 129 742 2,627
149,045 8,610 206,750 -
1,058 37 1,468 -
15,871,838 122,000,000
152,290 1,170,590
21,500,039 122,000,000
152,650 866,200
Accrued expenses Bank loan
7,386,254
70,871
7,386,254
52,442
Lease payables
1,784,854
1,357,855
1,678,165
1,234,316
Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, kurs konversi yang digunakan Grup adalah sebagai berikut: 2000 Rp Mata uang asing 1 US$ 1 Sin $ 1 NLG
Assets Cash and cash equivalents
9,595.00 5,539.05 4,044.04
Related parties Third parties Sales advances
Net monetary liabilities
The conversion rates used by the Group at 31 December 2000 and 1999 are as follows: 1999 Rp 7,100.00 4,260.43 3,243.45
Foreign currency US$ 1 Sin$1 NLG 1
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
32. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
32. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
Jumlah kewajiban moneter bersih belum termasuk tagihan pemutusan kontrak lebih dini atas kontrak valuta asing berjangka, kontrak swap extention dengan opsi pembatalan dan kontrak par forward komoditi sebesar US$ 92.947.156 (lihat Catatan 35) dan beban bunga termasuk denda atas pinjaman bank, wesel bayar dan hutang sewa guna usaha yang belum dicatat di tahun 2000 sebesar US$ 21.849.863 (Catatan 13, 14 dan 19).
The net monetary liabilities exclude claims due to early termination of foreign currency forward contracts, swap extension contract with cancellation option and par forward commodity contract amounting to US$ 92,947,156 (refer to Note 35) and interest expense and default interest on bank loans, notes and lease payables which have not been recorded in 2000 amounting to US$ 21,849,863 (refer to Notes 13, 14 and 19).
33. KOMITMEN PENTING
DAN
PERJANJIAN-PERJANJIAN
a. Kontrak Komoditi Berjangka
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS a.
COMMITMENTS
AND
Forward Commodity Contracts
Perusahaan melalui agen penjualan London Sumatra (Singapore) Pte., Ltd., pihak yang memiliki hubungan istimewa, melakukan kontrak komoditi berjangka dengan beberapa pelanggan. Transaksi tersebut mengharuskan penyerahan komoditi pada waktu tertentu dimasa yang akan datang dengan harga yang ditentukan sebelumnya dan atau harga pasar pada waktu tertentu. Perusahaan mempunyai opsi untuk membeli kembali kontrak tersebut dan keuntungan atau kerugian pembelian kontrak tersebut dikredit atau didebit pada akun penjualan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
The Company, through sales agent London Sumatra (Singapore) Pte., Ltd., a related party, entered into forward contracts with several customers. The transactions require the delivery of commodities at a certain time in the future at a predetermined price or market price at the time of delivery. The Company has options to buy back the contracts and gain or loss resulting from the purchase is credited or charged to the sales account in the consolidated statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2000, transaksi berjangka yang terbuka dengan harga yang ditentukan sebelumnya dan harus diserahkan pada tahun 2001, adalah sebagai berikut :
As at 31 December 2000, the outstanding forward transactions, with the predetermined prices, which should be delivered in 2001, are as follows :
Ton/Tonnes
Karet Kelapa sawit
746 16,200
Sedangkan transaksi yang mengharuskan penyerahan komoditi pada tahun 2001 dengan harga pasar pada waktu tertentu sejumlah 866,88 ton karet, 6.000 ton kelapa sawit, dan 2.275 ton kakao.
Harga rata-rata/ton/ Average price /ton US$ 646 214
Rubber Palm oil
Contracts which oblige the Company to deliver commodities in 2001 at market prices at the time of delivery amount to 866.88 tonnes of rubber, 6,000 tonnes of palm oil, and 2,275 tonnes of cocoa.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
33. KOMITMEN DAN PENTING (lanjutan) b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
PERJANJIAN-PERJANJIAN
Komitmen dalam pembelian barang modal
33. SIGNIFICANT COMMITMENTS AGREEMENTS (continued) b.
Selama tahun 2000, Perusahaan telah menandatangani beberapa kontrak pengadaan barang modal dengan berbagai kontraktor dan pemasok sebesar Rp 23.765 dan dalam bentuk mata uang asing sebesar US$ 3 juta dan DEM 412 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2000 jumlah kontrak yang masih dalam proses penyelesaian sebesar Rp 11.709, US$ 635 ribu dan DEM 185,4 ribu. c.
Komitmen pembelian bahan pembantu dan suku cadang
Komitmen dengan PT Pelabuhan Indonesia II
c.
YANG
Commitments for purchase of stores and spareparts
As at 31 December 2000, the Company had purchase commitments with various suppliers for the purchase of stores and spareparts, payable within one year, amounting to US$ 145,701 and Rp14,293. d.
Pada tanggal 14 Oktober 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian penggunaan tanah, hak pengelolaan perairan dan perjanjian bongkar muat sawit kasar (CPO) dan produk lainnya termasuk barang-barang modal dengan PT Pelabuhan Indonesia II dengan jangka waktu 20 tahun. Perusahaan akan menggunakan sebidang tanah seluas 100.000 meter persegi dan perairan seluas 5.000 meter persegi untuk pembangunan tangki penimbunan minyak kelapa sawit dan penyaluran fasilitas pelabuhan. Konstruksi pembangunan tersebut dimulai akhir tahun 1997 dan dihentikan sejak tahun 1999 karena Perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Capital commitments During 2000, the Company signed several contracts covering capital goods with various third party contractors and suppliers amounting to Rp 23,765 and contracts in foreign currencies of US$ 3 million and DEM 412 thousand. Total outstanding contracts which are in the process of completion as at 31 December 2000 amount to Rp 11,709, US$ 635 thousand and DEM 185.4 thousand.
Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan mempunyai komitmen yang harus dilunasi dalam periode satu tahun, untuk pembelian bahan pembantu dan suku cadang dari berbagai pemasok sejumlah US$ 145.701 dan Rp 14.293. d.
AND
Commitment with PT Pelabuhan Indonesia II On 14 October 1996, the Company entered into an agreement to occupy land and waters, and an agreement for a period of 20 years for loading and unloading of palm oil (CPO) and other products including capital goods, with PT Pelabuhan Indonesia II. The Company will occupy land of 100,000 square meters and waters of 5,000 square meters for the construction of a tank and wharfing facility. The construction work was commenced towards the end of 1997 and was stopped in 1999 as the Company experienced financial difficulties.
34. RELATED PARTY INFORMATION
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of transactions and relationships with related parties are as follows:
a.
a.
Perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha yang sama dan sebagian pengurus dan manajemennya sama dengan Grup: − PT Panca Tirta Budi Agung − PT Gelora Mahapala
Companies which are in the same business group and have partly the same management as the Group: − PT Panca Tirta Budi Agung − PT Gelora Mahapala
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) − − − −
(lanjutan) − − − − − − −
b.
− − − −
PT London Sumatra International PT Nilapaksi Indah PT Gunung Genta Nusa PT Saribuana Ayudipta
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
a.
(continued) − − − − − − −
PT Manirajaya Tunggal PT Dianprima Agung PT Maritama Hastapersada PT Abhiyoga Utama PT Tamanrindamas Gemilang PT Turangga Wisesa London Sumatra (Singapore) Pte., Ltd.
PT Pan London Sumatra Plantation adalah pemegang saham utama Perusahaan.
PT London Sumatra International PT Nilapaksi Indah PT Gunung Genta Nusa PT Saribuana Ayudipta
b.
PT Manirajaya Tunggal PT Dianprima Agung PT Maritama Hastapersada PT Abhiyoga Utama PT Tamanrindamas Gemilang PT Turangga Wisesa London Sumatra (Singapore) Pte., Ltd.
PT Pan London Sumatra Plantation is a major shareholder of the Company.
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties. These transactions included the following:
a.
Piutang karyawan berhubungan dengan fasilitas transportasi, uang muka pensiun dan untuk membeli saham Perusahaan yang pembayarannya dipotong dari gaji bulanan dan pembayaran pensiun (lihat Catatan 9). Piutang ini tidak dibebani bunga.
a.
Employee receivables relate to transportation facilities, pension advances and facilities for purchasing the Company’s shares for which repayments are deducted from monthly salaries and payment of retirement benefits (see Note 9). These receivables bear no interest.
b.
Piutang antar perusahaan dan piutang yang berasal dari deposito berjangka dan rekening giro terutama merupakan saldo rekening yang timbul dari biaya pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dibayarkan lebih dahulu oleh Perusahaan dan piutang yang berasal dari deposito berjangka dan rekening giro Perusahaan yang dicairkan oleh bank karena pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dapat melunasi hutang-hutangnya kepada bank di tahun 1998 (lihat Catatan 9).
b.
Intercompany receivables and receivables originating from time deposits and current accounts mainly represent current account balances arising from advance payments of related parties’ expenses by the Company and receivables from the foreclosed Company’s time deposit and bank current accounts due to the related parties could not repay their loans to the bank in 1998 (see Note 9).
c.
Wesel tagih yang diterbitkan oleh PLSP dibeli oleh Perusahaan dengan tingkat bunga sebesar 8% - 10%. Sejak tahun 1999, penghasilan bunga dari wesel tagih ini tidak dicatat oleh Perusahaan (lihat Catatan 9).
c.
The Company purchased notes issued by PLSP with an interest rate per annum of 8% - 10%. Commencing in 1999, the interest income on these notes was not recorded by the Company (see Note 9).
d.
LSS membantu semua aktivitas penjualan ekspor produk Perusahaan dan untuk jasa tersebut Perusahaan dibebani komisi sebesar 1,7% dari nilai penjualan ekspor sebesar US$ 633.548 di tahun 2000 (1999 : US$ 625.758) (lihat Catatan 20 dan 26).
d.
LSS assists all export sales of the Company’s products. For such services, the Company is charged a sales commission of 1.7% of the export sales value amounting to US$ 633,548 (1999 : US$ 625,758) (see Notes 20 and 26).
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
e.
Perusahaan mempunyai perjanjian bantuan teknis dengan LSS melalui penempatan anggota-anggota tertentu dari manajemen dan atas jasa tersebut Perusahaan dibebani US$ 1.250.000 per tahun atau ekuivalen Rp 10.668 (1999 : Rp 6.412) yang dibebankan ke beban pokok produksi dan tanaman belum menghasilkan sebesar masing-masing Rp 7.227 dan Rp 3.441 (1999 : Rp 3.497 dan Rp 2.915). Disamping itu, LSS juga membebankan biaya konsultasi kepada Perusahaan atas jasa konsultasi pengembangan perkebunan sebesar US$ 2.825.754 (1999 : US$ 1.297.953).
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
e.
The Company has an agreement with LSS for technical support through the secondment of certain members of management for US$ 1,250,000 per annum or equivalent to Rp 10,668 (1999 : Rp 6,412) which was charged to cost of goods manufactured and immature plantations of Rp 7,227 and Rp 3,441, respectively (1999 : Rp 3,497 and Rp 2,915). LSS also charged consulting fees for plantation development to the Company amounting to US$ 2,825,754 (1999 : US$ 1,297,953).
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) f.
Perusahaan mengadakan perjanjian untuk pengembangan perkebunan PLSP dimana PLSP dibebani imbalan jasa secara kwartalan sebesar yang lebih besar antara US$ 1 per hektar per bulan atau 1% dari pendapatan kotor PLSP, untuk 3 tahun sejak 25 April 1997. Sejak 1 Januari 1999, imbalan jasa tersebut tidak dicatat dalam laporan keuangan, sehubungan PLSP tidak dapat memenuhi kewajibannya.
35. KEWAJIBAN BERSYARAT a.
b.
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
f.
The Company has an agreement for the development of PLSP’s plantation. PLSP is charged quarterly service charges of US$ 1 per hectare per month or 1% of PLSP’s gross profit, whichever is higher, for 3 years commencing 25 April 1997. From 1 January 1999, the Company has not recorded this management fee since PLSP cannot fulfill its obligation to the Company.
35. CONTINGENT LIABILITIES
Kontrak Valuta Asing Berjangka
a.
Foreign Currency Forward Contracts
Pada tahun 1997, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak valuta asing berjangka untuk menjual US$ dengan nilai Rupiah tertentu. Dua kontrak valuta asing berjangka telah disusun kembali pada bulan Desember 1997 dan Januari 1998.
In 1997, the Company entered into several foreign currency forward contracts to sell U.S Dollars at fixed Rupiah rates. Two of the foreign currency forward contracts were rescheduled in December 1997 and January 1998.
Pada tahun 1998, Perusahaan tidak dapat melaksanakan apa yang tertera dalam kontrak tersebut, sehingga pada tanggal 23 April 1998, 1 September 1998 dan 11 Nopember 1998 pihak Citicorp Financial Services Ltd., Credit Agricole Indosuez dan Union Bank of Switzerland AG melakukan pemutusan kontrak lebih dini dan mengajukan klaim sebesar US$ 90.994.164.
In 1998, the Company was not able to fulfill clauses stipulated in the contracts, accordingly, on 23 April 1998, 1 September 1998 and 11 November 1998, Citicorp Financial Services Ltd., Credit Agricole Indosuez and Union Bank of Switzerland AG terminated the contracts early and claimed from the Company US$ 90,994,164.
Kontrak Swap Pembatalan
Extention
Dengan
Opsi
b.
Swap Extention Contract with Cancellation Option
Pada tanggal 22 Nopember 1996, Perusahaan membuat kontrak Swap Extention dengan Citicorp Financial Services Limited, Hong Kong (CFSL) yang mana Perusahaan belum menandatangani. Namun untuk periode 15 Nopember 1996 sampai dengan 15 Nopember 1997, transaksi antara kedua belah pihak telah dilakukan sesuai dengan perjanjian tersebut. Kontrak ini efektif tanggal 7 Nopember 1996 dan berakhir tanggal 15 Mei 2001 dengan tingkat bunga tetap untuk Perusahaan dan tingkat bunga mengambang untuk CFSL.
On 22 November 1996, the Company entered into a Swap Extention Contract with Citicorp Financial Services Limited, Hong Kong (CFSL) which has not been signed by the Company. However, for the period from 15 November 1996 to 15 November 1997, transactions between the two parties had been completed in accordance with the agreement. This contract was effective from 7 November 1996 and expires on 15 May 2001, with fixed interest rates for the Company and floating interest rates for CFSL.
Sehubungan Perusahaan tidak dapat melaksanakan apa yang tertera dalam kontrak tersebut, pada tanggal
Since the Company was not able to fulfill clauses stipulated in the contract, on 23 April 1998, CFSL
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 23 April 1998, CFSL melakukan pemutusan kontrak lebih dini atas transaksi tersebut dan mengajukan klaim atas pemutusan kontrak tersebut sebesar US$ 1.321.000.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) terminated the contract early, and claimed from the Company US$ 1,321,000 for the early termination of the contract.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
35. KEWAJIBAN BERSYARAT (lanjutan) c. Kontrak Par Forward Komoditi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
35. CONTINGENT LIABILITIES (continued) c.
Par Forward Commodity Contract
Perusahaan mengikat transaksi dengan Citibank N.A. untuk harga jual yang tetap untuk karet masa yang akan datang. Transaksi ini tidak membutuhkan pengiriman produk secara fisik. Jika harga pasar karet saat berakhirnya suatu kontrak lebih tinggi dari harga kontrak, Perusahaan membayar perbedaan harga tersebut kepada Citibank N.A. dan sebaliknya jika harga pasar lebih rendah, Perusahaan akan menerima perbedaan harga tersebut dari Citibank N.A.
The Company entered into a contract with Citibank N.A. to fix future sales prices of rubber. The transactions do not require physical delivery of the product. If the actual market price of rubber at the expiration of the contract is higher than the contract price, the Company will pay the difference to Citibank N.A., and if the market price is lower, the Company will receive the difference from Citibank N.A.
Sehubungan Perusahaan tidak dapat melaksanakan apa yang tertera dalam kontrak tersebut, pada tanggal 29 Juni 1998, Citibank N.A. melakukan pemutusan kontrak lebih dini atas transaksi ini dan mengajukan klaim atas pemutusan kontrak tersebut sebesar US$ 631.992.
Since the Company was not able to fulfill clauses stipulated in the contract, on 29 June 1998, Citibank N.A. terminated the above contract early and claimed from the Company US$ 631,992 for the early termination of the contract.
Sejak 1998, manajemen masih merundingkan penyelesaian atas klaim kontrak valuta asing berjangka, swap extention dengan opsi pembatalan dan par forward komoditi tersebut. Manajemen sedang melakukan review atas keabsahan klaim tersebut sebagai dasar untuk melakukan perundingan. Oleh karena itu, klaim sejumlah US$ 92.947.156 (tidak termasuk bunga dan denda lainnya) tidak dicatat dan tidak tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2000 dan 1999.
Since 1998, management has been negotiating the claims on the above foreign currency forward, swap extention with cancellation option and forward commodity contracts. Management is reviewing the legality of their claims as a basis for negotiating. Thus, the claims totalling US$ 92,947,156 (excluding interest and penalty) have not been recorded nor reflected in the 2000 and 1999 consolidated financial statements.
d.
Penjamin Hutang Plasma Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 12, petani plasma dibawah organisasi beberapa KUD telah memperoleh fasilitas kredit dari Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia dan Bank Internasional Indonesia dengan Perusahaan sebagai penjamin pengembalian hutang. Pembayaran kembali atas fasilitas kredit yang telah ditarik, dilakukan dengan cara penyisihan sebesar 30% dari penjualan tandan buah segar petani plasma kepada Perusahaan setelah serah terima tanaman menghasilkan. Selisih kurang antara penyisihan hasil penjualan tersebut dengan pembayaran kembali hutang bank yang dijamin, wajib dibayar oleh Perusahaan.
d.
Plasma Loan Guarantees As discussed in Note 12, plasma farmers organised under several KUD have obtained credit facilities from Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia and Bank Internasional Indonesia with the Company acting as guarantor of the loan repayments. Repayments are made by deducting 30% of fresh fruit bunch’s sales by the plasma farmers to the Company after the mature plasma plantations are handed over. Any shortfall between the sales deduction amount and the repayment of the guaranteed bank loan should be paid by the Company.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
36. KONDISI EKONOMI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
36. ECONOMIC CONDITION
Banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia sejak pertengahan 1997, mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang negara-negara tersebut. Akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga, tidak menentunya kurs mata uang asing dan ditariknya dana-dana investor asing. Kondisi ini lebih lanjut menyebabkan penurunan drastis harga saham, pengetatan penyediaan kredit, dan penghentian atau penundaan pelaksanaan proyek konstruksi tertentu. Walaupun kondisi ekonomi pada tahun 1999 telah mulai stabil namun ketidakpastian masih berlangsung. Selama tahun 2000, ketidakpastian ini berlanjut dengan pergolakan politik dan ekonomi.
Since the middle of 1997, many Asia Pacific countries, including Indonesia have been experiencing adverse economic conditions mainly resulting from currency depreciation in the region, the principal consequences of which have been an extreme lack of liquidity and highly volatile exchange and interest rates The crisis has also involved declining prices of shares listed on the Indonesian stock exchanges, tightening of available credit and stoppage or postponement of certain construction projects. Whilst there were indications in 1999 that economic conditions had stabilised, uncertainties still existed. During 2000, these uncertainties have continued with some political and economic unrest.
Konsekuensi tingginya kurs valuta asing dan tingkat bunga sejak tahun 1998 berdampak buruk terhadap biaya dana dan demikian juga kemampuan Grup untuk melunasi hutang dalam bentuk valuta asing mengingat hutang Grup yang telah meningkat secara signifikan dalam satuan Rupiah, sehingga sejak 1998, Grup tidak dapat mempertahankan rasio-rasio keuangan sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan dalam perjanjian pinjaman dan menangguhkan pembayaran hutang bank dan wesel bayar dan hutang sewa guna usaha termasuk bunga yang sudah jatuh tempo dan tagihan pemutusan kontrak sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 13, 14, 19 dan 35. Akibat Grup tidak mampu memenuhi rasiorasio keuangan dan telah menanggguhkan pembayaran, hutang bank sindikasi telah dinyatakan menjadi seluruhnya jatuh tempo seketika sejak tanggal 12 Pebruari 1999.
Volatility in exchange and interest rates since 1998 has adversely affected the Group's cost of funds, as well as their capacity to service their debts, given that balances of the Group's borrowings denominated in foreign currency have increased significantly in Rupiah terms. As a result, since 1998, the Group has failed to maintain certain financial ratios at levels required under the syndicated loan agreement and has deferred the payments of bank loan, notes payable and lease liabilities including the interest due, and the claims due to early termination of contracts as described in Notes 13, 14, 19 and 35. As the Group failed to maintain financial covenants and deferred payments due, the syndicated banks have declared that the total loan is immmediately due from 12 February 1999.
Kesulitan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk melunasi kewajibannya kepada pihak bank dan Perusahaan sebagaimana dijelaskan pada Catatan 9 berdampak signifikan terhadap keuangan Grup dan dengan adanya pengetatan penyediaan kredit juga mempengaruhi pendanaan proyek perkebunan plasma, dan pada tahun 1999 dan 2000 manajemen memutuskan untuk melakukan penyisihan atas piutang tersebut.
The difficulty of related parties to fulfill their obligations to banks and the Company as described in Note 9 has significantly affected the Group’s financial position. The tightening of available credit also affected the funding of plasma plantation projects, thus in 1999 and 2000, management decided to provide an allowance for doubtful accounts for plasma projects.
Dalam memberikan respon terhadap kondisi ekonomi tersebut, mulai tahun 1998, Grup telah berusaha merundingkan pinjaman sindikasi yang jatuh tempo. Grup telah menunjuk PT Ernst & Young Consulting (E&Y) untuk memonitor arus kas dalam rangka program restrukturisasi.
In response to these economic events, the Group have, since 1998, been negotiating the rescheduling of their debts. The Group have appointed PT Ernst & Young Consulting (E&Y) to monitor cash movements as part of the restructuring program.
Selain itu, pada Pebruari 2000, Grup juga menunjuk
In February 2000, the Company also appointed Credit
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Credit Suisse First Boston (CSFB) sebagai penasehat keuangan dalam rangka restrukturisasi pinjaman sindikasi, wesel bayar, tagihan pemutusan lebih dini kontrak dan keuangan Grup secara keseluruhan.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) Suisse First Boston (CSFB) as financial advisor for the debt restructuring of the syndicated bank loan, notes payable, claims of early termination of contracts and the Group’s whole financial position.
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
36. KONDISI EKONOMI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah)
36. ECONOMIC CONDITION (continued)
Pada tahun 2001, manajemen akan melanjutkan proses restruksturisasi pinjaman dan negosiasi pembayaran tagihan pemutusan lebih dini dari kontrak valuta berjangka dan komoditi, meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta menunda pengembangan lahan-lahan baru.
In 2001, management of the Group plans to continue the restructuring of debts and negotiation on the payment of the claims due to early termination of foreign currency forward and commodity contracts, increase efficiency and productivity and postpone the development of new areas.
Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil juga sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh Pemerintah, suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Grup termasuk dampak mengalirnya dana investor, pelanggan dan pemasok Grup.
Recovery of the economy to a sound and stable condition is also dependent on the fiscal and monetary measures being taken by government, actions which are beyond the Group's control. It is not possible to determine the future effects a continuation of the adverse economic conditions may have on the Group's liquidity and earnings, including the effect flowing through to the Group's investors, customers and suppliers.
Kelangsungan hidup Grup tergantung pada keberhasilan manajemen untuk melakukan restrukturisasi pinjaman sindikasi, merundingkan tagihan atas pemutusan kontrak lebih dini dari pihak-pihak tertentu, dan kemampuannya untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha di masa yang akan datang. Laporan keuangan konsolidasian terlampir belum mencakup penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian mengenai kemampuan Grup mempertahankan kelangsungan hidupnya.
The continuation of the Group as a going concern is dependent upon their ability to restructure their debts, to negotiate the claims by certain financial institutions due to early termination of contracts, and to generate sufficient cash flows from future operations. The consolidated financial statements do not include any adjustments that may result from the outcome of the uncertainty on the Group's ability to continue as a going concern.
37. PERISTIWA SESUDAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 17 Januari 2001, Perusahaan menerima klaim menuntut ganti rugi dari beberapa pemilik tanah seluas 1.600 hektar di wilayah Bulukumba, Sulawesi Selatan. Perusahaan telah mengambil langkah untuk mempertahankan haknya atas tindakan ini dan berkeyakinan bahwa tidak ada kewajiban yang akan timbul. 38. REKLASIFIKASI AKUN
37. SUBSEQUENT EVENTS On 17 January 2001, the Company received a claim for compensation from certain landowners in respect of 1,600 hectares in Bulukumba District, South Sulawesi. The Company is defending this action and believes that no liability for compensation will arise.
38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Sejumlah Rp 3.151 direklasifikasi dari akun uang muka penjualan ke akun hutang lain-lain pihak ketiga dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 1999 yang merupakan penyajian klasifikasi akun yang lebih sesuai.
An amount of Rp 3,151 was reclassified from sales advances account to other payables account third party in the 1999 consolidated financial statements which was a more appropriate classification.
Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang timbul dari aktivitas di luar usaha sebelumnya disajikan sebagai aktiva lancar. Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7: Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Amounts due from related parties arising from non-trade activities were previously presented as current asset. In accordance with the Regulation No. VIII.G.7: Guidelines for the Preparation of Financial Statements, Attachment to the Decision of the Chairman of the Capital Market
PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Modal (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang timbul dari aktivitas di luar usaha sekarang disajikan sebagai aktiva tidak lancar. 39. STANDAR AKUNTASI BARU
Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan PSAK No. 55 tentang “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 57 tentang “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi” yang berlaku efektif 1 Januari 2001. Manajemen Grup belum menentukan dampak dari penerapan standar akuntansi yang baru tersebut terhadap posisi dan hasil usaha.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2000 AND 1999 (Expressed in million Rupiah) Supervisory Agency (Bapepam) No. Kep-06/PM/2000 dated 13 March 2000, amounts due from related parties arising from non-trade activities are currently presented as non-current assets. 39. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT The Indonesian Institute of Accountants has issued PSAK No. 55 “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities” and PSAK No. 57 “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” which will be effective on 1 January 2001. The Group’s management has not determined the effects of the new pronouncement on their financial position and results of operations.