PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI/ INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2012 / SEPTEMBER 30, 2012
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS AT SEPTEMBER 30, 2012 AND DECEMBER 31, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30 September 2012/ September 30, 2012
Catatan/ 31 Desember 2011/ Notes December 31, 2011
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak-pihak berelasi Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak-pihak berelasi Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Beban dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar
ASSETS
39,177 133,872 12,850,428 767,499
21 6
50,158 151,335 8,913,348 511,105
2,289,998
23
2,058,317
285,117
8
205,661
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco Prepaid expenses and other assets
14,851,460
Total current assets
814,931 899,673 87,085
4 5
2,070,123 823,248 68,165
21
18,167,780
Aset tidak lancar Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.918.701 pada tahun 2012 (2011: Rp2.680.952) Tanah untuk pengembangan Aset pajak tangguhan Goodwill Aset lainnya - bersih
24,357
7
22,177
4,090,914 144,722 60,954 60,423 394,859
8
3,850,665 173,519 94,237 60,423 323,862
Non-current assets Investment in associate Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp2,918,701 in 2012 (2011: Rp2,680,952) Land for development Deferred tax assets Goodwill Other assets - net
Jumlah aset tidak lancar
4,776,229
4,524,883
Total non-current assets
22,944,009
19,376,343
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
13 9,23
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi. Halaman
1/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS AT SEPTEMBER 30, 2012 AND DECEMBER 31, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30 September 2012/ September 30, 2012
Catatan/ 31 Desember 2011/ Notes December 31, 2011
LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Utang jangka pendek - Pihak ketiga Utang usaha dan lainnya - Pihak ketiga - Pihak-pihak berelasi Utang pajak Utang cukai Akrual dan provisi Utang dividen Utang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah liabilitas jangka pendek
LIABILITIES
28,342
30,161
Current liabilities Short-term loans Third parties Trade and other payables Third parties Related parties Taxes payable Excise tax payable Accruals and provisions Dividend payable Obligations under finance leases - current
11,334,755
8,489,897
Total current liabilities
214,489 1,062,128 811,705 1,160,007 5,377,145 489,439 2,191,500
10 11
1,273,856 664,249 1,471,749 4,464,140 585,742 -
21 13 14 12 20
Liabilitas jangka panjang Kewajiban imbalan pasca-kerja Liabilitas pajak tangguhan Utang sewa pembiayaan jangka panjang Pendapatan tangguhan
617,503 6,153 62,107 44,129
50,043 46,219
Non-current liabilities Post-employment benefit obligations Deferred tax liabilities Obligations under finance leases - long-term Deferred revenue
Jumlah liabilitas jangka panjang
729,892
684,657
Total non-current liabilities
12,064,647
9,174,554
Total liabilities
Jumlah liabilitas
19 13
582,846 5,549
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Ekuitas lainnya Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
EQUITY
438,300 42,077
Equity attributable to the owners of the parent Share capital Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital Cumulative translation 616,400 adjustments (29,721) Other reserves Retained earnings 90,000 Appropriated 9,044,733 Unappropriated -
15
656,673 (29,721) 90,000 9,682,033
Jumlah ekuitas
10,879,362
10,201,789
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
22,944,009
19,376,343
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi. Halaman
1/2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)
2012 Penjualan bersih Beban pokok penjualan
48,458,650
Catatan/ Notes 16,21
2011 38,341,415
(34,963,591) 8,16,17,21
(27,328,745)
Laba kotor
13,495,059
Beban penjualan
(2,887,283)
8,17
(2,513,023)
(676,622) 61,163 (77,897) 109,743 (18,689)
8,17 23 23 21 18
(587,847) 315,850 (216,841) 89,099 (15,933)
Beban umum dan administrasi Penghasilan lain-lain Beban lain-lain Penghasilan keuangan Biaya keuangan Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan
2,180
11,012,670
7
10,007,654
Net revenues Cost of goods sold Gross profit Selling expenses General and administrative expenses Other income Other expenses Finance income Finance costs
8,838
Share of results of associate
8,092,813
Profit before income tax
Beban pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
2,542,817 33,887
2,118,777 17,037
Income tax expense Current Deferred -
Laba periode berjalan
7,430,950
5,956,999
Profit for the period
Pendapatan komprehensif lain Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
13
Other comprehensive income Cumulative translation (13,778) adjustments
40,273
7,471,223
5,943,221
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi. Halaman 2/1
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)
2012 Laba/(rugi) yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Jumlah pendapatan/(rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Laba per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham
Catatan/ Notes
2011
7,430,950 -
5,957,689 (690)
7,430,950
5,956,999
7,471,223 -
5,943,911 (690)
7,471,223
5,943,221
Total comprehensive income/(loss) attributable to: Owners of the parent Non-controlling interest
Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 1,359 4,383,000,000 shares
1,695
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi. Halaman 2/2
Profit/(loss) attributable to: Owners of the parent Non-controlling interest
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah)
Distribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2011
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments
Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated
Ekuitas lainnya/ Other reserve
42,077
9,044,039
90,000
Jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan
-
-
5,957,689
-
Dividen
-
-
(7,188,120)
-
-
Saldo 30 September 2011
438,300
42,077
7,813,608
90,000
615,991
(29,721)
8,970,255
298
8,970,553
Balance at September 30, 2011
Saldo 1 Januari 2012
438,300
42,077
9,044,733
90,000
616,400
(29,721) 10,201,789
-
10,201,789
Balance at January 1, 2012
Jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan
-
-
7,430,950
-
40,273
-
7,471,223
-
7,471,223
Total comprehensive income for the period
Dividen
-
-
(6,793,650)
-
-
-
(6,793,650)
-
(6,793,650)
438,300
42,077
90,000
656,673
-
10,879,362
Saldo 30 September 2012
20
9,682,033
(13,778)
(29,721) 10,214,464
Total ekuitas/ Total equity
438,300
20
629,769
Jumlah/ Total
Kepentingan nonpengendali/ Noncontrolling interest
-
5,943,911
-
(7,188,120)
(29,721) 10,879,362
988
10,215,452
Balance at January 1, 2011
(690)
5,943,221
Total comprehensive income for the period
-
(7,188,120)
Dividend
Dividend
Balance at September 30, 2012
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi. Halaman
3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes
2012
2011
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pajak dan cukai Biaya keuangan Penghasilan keuangan Kegiatan usaha lainnya
52,460,678
41,625,414
(21,033,038) (27,782,028) (18,689) 109,744 (31,038)
(13,608,108) (19,739,284) (15,970) 89,099 (44,012)
Cash flows from operating activities Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees Taxes and excise tax Financing costs Finance income Other operating activities
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
3,705,629
8,307,139
Net cash flows provided from operating activities
2(
Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan - Merek dagang - Aset tetap Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas investasi
53,075
(563,770)
(4,602,150)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(4,546,540)
Penurunan bersih kas, setara kas dan cerukan Kas, setara kas dan cerukan pada awal periode Kas, setara kas dan cerukan pada akhir periode
53,070
Net cash flows (used in)/ provided from investing activities
297,234 20,159
8
(616,845)
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari utang bank jangka pendek Penerimaan dari pinjaman pihak berelasi Pembayaran kembali sewa pembiayaan Pemberian pinjaman kepada pihak berelasi Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
(264,323)
Cash flows from investing activities Proceeds from sale of Trademark Fixed assets Payments for purchases of fixed assets
21
(29,907)
20
(10,037,070)
Cash flows from financing activities Proceeds from short-term bank loans Proceeds from receipt of loan from related party Repayments of finance leases Placement of loan to related party Dividends paid to shareholders
(10,101,297)
Net cash flows used in financing activities
(1,741,088)
Net decrease in cash, cash equivalents and overdrafts
65,000
-
17,463
1,682
(26,853)
(36,002)
-
(1,404,681)
2,070,123
665,442
1,468,471
Cash, cash equivalents and bank overdraft at the end of the period
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan. Halaman
3,209,559
Cash, cash equivalents and bank overdraft at the beginning of the period
4/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam jutaan Rupiah)
INTERIM CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah)
2012 Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: Kas dan setara kas Cerukan
814,931 (149,489)
Catatan/ Notes
2011
4 10
1,468,471 -
665,442 Transaksi non kas Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
44,423
1,468,471
8
17,472
Non-cash transactions Acquisition of fixed assets using finance leases
The accompanying notes form an integral part of these interim consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasi secara keseluruhan. Halaman
The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprise of the following: Cash and cash equivalents Bank overdraft
4/2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
1.
GENERAL INFORMATION
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., yang dibuat di hadapan Notaris Pengganti Aulia Taufani, S.H., No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU04365.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the “Company”) was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Company’s Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 107 of Sutjipto, S.H., which made before the Substitute Notary Aulia Taufani, S.H., dated December 15, 2009 in order to comply with Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency regulations (BAPEPAMLK). These amendments to the Articles of Association were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. 04365.AH.01.02. Year 2010 dated January 26, 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi manufaktur dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Malang, Karawang, Probolinggo dan Lumajang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pasuruan, Malang, Karawang, Probolinggo and Lumajang. The Company also has a corporate office in Jakarta.
Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan entitas anak (bersama-sama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 27.000 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
As at September 30, 2012 and December 31, 2011, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the “Group”) had approximately 27,000 permanent employees (unaudited).
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:
In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:
Halaman
5/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
Tahun/ Year 1994
1996
1999
2001
2002
2004
1.
GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions
Keterangan/ Description Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares
450,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share
900,000,000
Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share
928,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share
4,640,000,000
Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares
4,500,000,000
Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares
4,391,869,500
Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares
4,383,000,000
Halaman
5/2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued) As at September 30, 2012 and December 31, 2011, the Company’s Commissioners and Directors are as follows:
Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012 Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
Direksi: Presiden Direktur Direktur
2011
John Gledhill*)
Paul Norman Janelle
Eunice Carol Hamilton Niken Rachmad Goh Kok Ho**) ***) Phang Cheow Hock***)
Eunice Carol Hamilton Niken Rachmad Ekadharmajanto Kasih***) Phang Cheow Hock***)
Paul Norman Janelle*) Shea Lih Goh Mark Ingo Niehaus Wayan Mertasana Tantra
John Gledhill Shea Lih Goh Mark Ingo Niehaus Wayan Mertasana Tantra Yos Adiguna Ginting****)
(*)Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 Juli 2012 menerima pengunduran diri John Gledhill dan Paul Norman Janelle masing-masing dari jabatannya sebagai Presiden Direktur dan Presiden Komisaris dan mengangkat Paul Norman Janelle dan John Gledhill masing-masing sebagai Presiden Direktur dan Presiden Komisaris Perusahaan, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Agustus 2012 (**)Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012, menyetujui penunjukkan Goh Kok Ho sebagai Komisaris independen dan menerima pengunduran diri Ekadharmajanto Kasih sebagai Komisaris Independen efektif sejak 27 April 2012
(**)The Annual General Meeting of Shareholders on April 27, 2012, agreed the appointment of Goh Kok Ho as Independent Commissioner and accepted the resignation of Ekadharmajanto Kasih from his position as Independent Commissioner, effective on April 27, 2012 (***)Acts as Independent Commissioner (****)The Annual General Meeting of Shareholders on April 27, 2012, accepted the resignation of Yos Adiguna Ginting from his position as Director, effective on November 15, 2011
The interim consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries. The significant subsidiaries of the Company as at September 30, 2012 and December 31, 2011 are listed below:
Laporan keuangan interim konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan entitas anak. Entitas anak yang signifikan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Kegiatan usaha/ Business activity
Directors: President Director Directors
(*)The Extraordinary General Meeting of Shareholders on July 18, 2012, accepted the resignation of John Gledhill and Paul Norman Janelle, respectively from their position as President Director and President Commissioner, and appointed Paul Norman Janelle and John Gledhill, respectively as President Director and President Commissioner of the Company, effective on August 1, 2012
(***)Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen (****)Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012, menerima pengunduran diri Yos Adiguna Ginting sebagai Direktur, yang berlaku efektif pada tanggal 15 Nopember 2011
Nama perusahaan/ Company name
Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Domisili/ Domicile
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2012 2011
Jumlah aset/ Total assets 2012 2011
PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas
Distribusi rokok/ Cigarette distribution
Indonesia
1989
100.0
100.0
114,349
155,082
PT Sampoerna Printpack
Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging
Indonesia
1989
100.0
100.0
264,635
274,869
PT Handal Logistik Nusantara
Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing
Indonesia
1989
100.0
100.0
30,147
31,827
PT Asia Tembakau
Manufaktur dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2002
100.0
100.0
491,181
572,015
Halaman
5/3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
Nama perusahaan/ Company name
1.
Kegiatan usaha/ Business activity
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations
Domisili/ Domicile
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2012 2011
Jumlah aset/ Total assets 2012 2011
PT Union Sampoerna Dinamika
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Indonesia
2005
100.0
100.0
45,483
45,362
PT Taman Dayu
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
1990
100.0
100.0
185,026
167,854
PT Golf Taman Dayu
Wisata dan jasa lapangan Golf/Leisure and Golf course services
Indonesia
1996
100.0
100.0
65,378
68,211
PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd.
Manufaktur dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Malaysia
1998
100.0
100.0
196,955
174,964
Sampoerna International Pte. Ltd.
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Singapura/Singapore
1995
100.0
100.0
138,150
137,165
PT Harapan Maju Sentosa
Manufaktur dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
1989
100.0
100.0
41,277
42,388
PT Persada Makmur Indonesia
Manufaktur dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2003
100.0
100.0
103,860
79,763
The Company’s immediate parent company is PT Philip Morris Indonesia and its ultimate parent company is Philip Morris International, Inc.
Entitas induk langsung Perusahaan adalah PT Philip Morris Indonesia, sedangkan entitas induk utama Perusahaan adalah Philip Morris International, Inc. 2.
GENERAL INFORMATION (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan interim konsolidasi Grup diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 30 Oktober 2012.
The Group’s interim consolidated financial statements were authorised by the Directors on October 30, 2012.
Laporan keuangan interim konsolidasi disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The interim consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesia Financial Accounting Standards and The Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasi Laporan keuangan interim konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrument derivatif) yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Halaman
Basis of preparation of interim consolidated financial statements The interim consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) which are measured at fair value through profit or loss.
5/4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
2.
Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of interim consolidated financial statements (continued)
Laporan keuangan interim konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas interim konsolidasi.
These interim consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the interim consolidated statement of cash flows.
Laporan arus kas interim konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The interim consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan interim konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang.
The interim consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on management’s knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge and current expectations of future events and actions.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan interim konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan interim konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.
The reporting currency used in the interim consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the interim consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Kecuali dinyatakan dibawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the annual financial statements for the year ended December 31, 2011, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.
Pajak penghasilan periode interim diakru dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku atas jumlah laba rugi tahunan.
Taxes on income in the interim periods are accrued using the tax rate that would be applicable to the expected total annual profit or loss.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan.
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretation to statement of financial accounting standards.
Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru dan revisi yang efektif pada tanggal tersebut.
On January 1, 2012, the Group adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (ISAK) that are mandatory for application from that date.
Halaman
5/5
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Basis of preparation of interim consolidated financial statements (continued)
Berikut adalah standar dan interpretasi baru/revisi yang relevan dengan operasi Grup:
The following are the new/revised standards and interpretations, which are relevant to the Group’s operations:
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”
Beberapa revisi penting pada standar ini adalah sebagai berikut:
Several notable revisions are as follows: (2) (1) Recognition of actuarial gains/(losses)
(1) Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial
The revised standard introduces a new alternative method to recognize actuarial gains/(losses) that is to recognize all actuarial gains/(losses) in full through other comprehensive income.
Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan/(kerugian) melalui pendapatan komprehensif lainnya.
(2) Disclosure items
(2) Item-item pengungkapan
The revised standard introduces a number of disclosure requirements including disclosure of: The amounts for the current annual period and the previous four annual periods of present value of the defined benefit obligation; and The amounts for the current annual period and the previous four annual periods of experience adjustments arising on the plan liabilities.
Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain: Jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya. PSAK 60, Pengungkapan”
“Instrumen
SFAS 60, “Financial Instrument: Disclosures”
Keuangan:
Standar ini berlaku secara prospektif untuk periode keuangan yang dimulai pada 1 Januari 2012. Standar yang baru menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan dan menambahkan beberapa pengungkapan baru yang telah ada.
The standard is applicable prospectively for financial period starting on January 1, 2012. The new standard consolidates and expands a number of existing disclosure requirements and adds some new disclosures.
Prinsip utama dari standar ini adalah untuk mengungkapkan informasi yang memadai yang membuat pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan dari instrumen keuangan perusahaan yang signifikan. PSAK 60 berisi pengungkapan-pengungkapan baru atas risiko-risiko dan manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelapor untuk melaporkan sensitivitas atas instrumen keuangannya terhadap pergerakan risiko-risiko tersebut. Beberapa persyaratan baru yang penting antara lain:
The overriding principle of this standard is to disclose sufficient information to enable users of financial statements to evaluate performance and financial position of companies’ significant financial instruments. SFAS 60 contains new disclosures on risks and risk management and requires reporting entities to report the sensitivity of their financial instruments to movements in risk. Some of the notable new requirements are:
Halaman
5/6
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Basis of preparation of interim consolidated financial statements (continued)
(1) Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko, antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; (2) Penambahan pengungkapan untuk itemitem yang mempengaruhi jumlah pendapatan komprehensif, dimana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan; dan (3) Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kategori aset dan liabilitas keuangan, serta pengungkapan hirarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.
(1) Qualitative and quantitative disclosures of the impact of risk, including market risk, credit risk and liquidity risk; (2) Enhanced disclosures for items affecting total comprehensive income so that gains and losses are separated by each category of financial instruments; and
Grup telah menyertakan pengungkapan yang dipersyaratkan PSAK 60 untuk periode keuangan yang berakhir 30 September 2012.
The Group has incorporated disclosure requirements of SFAS 60 for the financial period ending September 30, 2012.
Lain-lain
Others
Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, yang relevan dengan operasi Grup, namun tidak menimbulkan dampak material terhadap laporan keuangan interim konsolidasi adalah:
The adoption of the following new/revised standards and interpretations, which are relevant to the Group’s operations, but did not result in a material effect on the interim consolidated financial statements are as follows:
- PSAK No. 10 (Revisi 2010) -
PSAK No. 13 (Revisi 2011) PSAK No. 16 (Revisi 2011) PSAK No. 26 (Revisi 2011) PSAK No. 30 (Revisi 2011) PSAK No. 34 (Revisi 2010) PSAK No. 46 (Revisi 2010) PSAK No. 50 (Revisi 2010) PSAK No. 53 (Revisi 2010) PSAK No. 55 (Revisi 2011)
- PSAK No. 56 (Revisi 2011) - ISAK No. 15 - ISAK No. 20 - ISAK No. 23 - ISAK No. 24 - ISAK No. 25 - PPSAK No. 6
(3) Disclosures of fair values of each class of financial assets and liabilities and disclosure of fair value hierarchy for financial instruments measured at fair value at the reporting date.
: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates : Properti Investasi/Investment Property : Aset Tetap/Fixed Assets : Biaya Pinjaman/Borrowing Costs : Sewa/Leases : Kontrak Konstruksi/Construction Contracts : Pajak Penghasilan/Income Taxes : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation : Pembayaran Berbasis Saham/Share-based Payments : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/“Financial Instrument: Recognition and Measurement” : Laba per Saham/Earnings per Share : PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction : Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham/Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders : Sewa Operasi - Insentif/Operating Leases - Incentives : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa/Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease : Hak atas Tanah/Land Use Rights. : Pencabutan PSAK 21 - Akuntansi Ekuitas, ISAK 1 - Penentuan Harga Pasar Dividen Saham, ISAK 2 - Interpretasi atas Penyajian Piutang pada Pemesan Saham/Withdrawal of PSAK 21 - Accounting for equity, ISAK 1 Determination of Market Value of Share Dividends, ISAK 2 Presentation of Capital and Receivables from Share Subscribers Halaman
5/7
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasi (lanjutan)
- PSAK No. 44 - PSAK No. 47 - PSAK No. 52 - ISAK No. 4
b.
: Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing/Translation of Financial Statements in Foreign Currencies” : Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate/Accounting for Real Estate Development Activities : Akuntansi Tanah/Accounting for Land : Akuntansi Mata Uang Pelaporan/Reporting Currency : Alternatif Perlakuan yang Diijinkan atas Selisih Kurs/Allowed Alternative Accounting Treatment on Exchange Difference
Prinsip - prinsip konsolidasi (1)
Basis of preparation of interim consolidated financial statements (continued) The withdrawals of these standards and interpretations did not result in significant changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial period:
Pencabutan standar dan interpretasi ini tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak berdampak material atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya: - PSAK No. 11
ACCOUNTING
b.
Entitas anak
Principles of consolidation (1)
Subsidiaries
Semua entitas anak dikonsolidasikan. Entitas anak adalah entitas dimana Perusahaan dan entitas anak memiliki pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional.
All subsidiaries are consolidated. Subsidiaries, are entities in which the Company and subsidiaries have the power to govern the financial and operating policies.
Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas entitas anak tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi entitas anak digunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih entitas anak yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2l untuk kebijakan akuntansi atas goodwill).
Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2l for the accounting policy on goodwill).
Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi.
Intercompany transactions, balances and unrealised gains/losses on transactions between Group companies are eliminated.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan interim konsolidasi telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak.
The accounting policies adopted in preparing the interim consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries.
Halaman
5/8
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Prinsip - prinsip konsolidasi (lanjutan) (2)
c.
2.
b.
Perusahaan asosiasi
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued) (2)
Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan diakui awalnya sebesar harga perolehan. Investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi, dikurangi akumulasi penurunan nilai.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition, net of any accumulated impairment loss.
Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasi. Mutasi laba rugi komprehensif pasca akuisisi disesuaikan terhadap nilai tercatat investasinya. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui liabilitas atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s shares of its associates’ postacquisition profits or losses are recognised in the interim consolidated statement of comprehensive income. The cumulative post-acquisition profit or losses movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam entitas asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred.
Penjabaran mata uang asing (1)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c.
Foreign currency translation (1)
Mata uang fungsional dan penyajian
Functional and presentation currency
Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entites are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the ”functional currency”).
Laporan keuangan interim konsolidasi disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Grup.
The interim consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Group.
Halaman
5/9
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
PENTING
c.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (2)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Foreign currency translation (continued) (2)
Transaksi dan saldo
ACCOUNTING
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. Monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the end of the reporting period.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency of monetary assets and liabilities are recognised in the interim consolidated statement of comprehensive income.
Nilai tukar terhadap Rupiah pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used against the Rupiah as at September 30, 2012 and December 31, 2011 are as follows:
Rupiah penuh/ Full Rupiah 31 Desember 2011/ 30 September 2012/ December 31, 2011 September 30, 2012 1 Euro 1 Franc Swiss 1 Dolar Amerika Serikat 1 Ringgit Malaysia.... (3)
12,342 10,212 9,595 3,118
11,718 9,618 9,080 2,855
Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing
(3)
Foreign entities within the Group
Statement of comprehensive income and cash flows of foreign entities are translated into the Group’s reporting currency at average exchange rates for the year and their statements of financial position are translated at the exchange rates prevailing at the end of the reporting period and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as “Cumulative translation adjustments” under the equity section in the interim consolidated statements of financial position. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the interim consolidated statement of comprehensive income as part of the gain or loss on sale.
Laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan pada laporan posisi keuangan dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan entitas anak di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan. Halaman
1 Euro 1 Swiss Franc 1 United States Dollar 1 Malaysian Ringgit
5/10
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (3)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing (lanjutan)
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued) (3)
Foreign entities within the Group (continued)
Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan liabilitas entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing at the end of the reporting period.
Akun-akun entitas anak di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the following rates:
Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan liabilitas / Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 30 September 2012/ 31 Desember 2011/ 30 September 2012/ 30 September 2011/ September 30, 2012 December 31, 2011 September 30, 2012 September 30, 2011 1 Dolar Singapura
7,814
6,963
d. Kas dan setara kas
7,607
In the interim consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the interim consolidated statement of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.
Piutang usaha dan lainnya
e.
Trade and other receivables Trade receivables are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method except where the effect of the discounting is not material, less provision for impairment. A provision for impairment of trade receivables is established based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.
Pada saat pengakuan awal piutang usaha diakui pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskontonya tidak material, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai piutang. Penyisihan penurunan nilai piutang diukur berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. f.
1 Singapore Dollar
d. Cash and cash equivalents
Pada laporan arus kas interim konsolidasi, kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan interim konsolidasi, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek. e.
7,052
Aset dan liabilitas keuangan
f.
Financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Halaman
5/11
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi jika diperoleh terutama untuk dijual kembali dalam jangka pendek. Derivatif diklasifikasikan sebagai kategori yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan kecuali yang merupakan instrumen lindung nilai. Aset keuangan terdiri dari piutang usaha, piutang lainnya dan kas dan setara kas pada laporan posisi keuangan interim konsolidasi.
A financial asset is measured at fair value through profit or loss category if acquired principally for the purpose of selling in the shortterm. Derivatives are categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Financial assets comprise of trade receivables, other receivables and cash and cash equivalents in the interim consolidated statements of financial position.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months since the end of the reporting period.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Utang jangka pendek, utang usaha dan lainnya, dan akrual merupakan liabilitas keuangan yang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskontonya tidak material. Liabilitas kategori ini diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar, kecuali untuk utang sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Liabilitas keuangan ini diklasifikasikan sebagai liabilitas tidak lancar. g.
2.
K
Instrumen derivatif keuangan
Short-term loans, trade and other payables, and accruals are financial liabilities initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method except where the effect of the discounting is not material. They are included in current liabilities, except for some part of obligations under finance leases with maturities more than 12 months since the end of the reporting period. These are classified as noncurrent liabilities.
g.
Derivative financial instruments
Instrumen derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar tergantung apakah derivatif tersebut dirancang dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yang dilindung nilainya.
Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss on the changes in fair value depends on whether the derivative is designated and qualified as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the risk being hedged.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasi.
The gains or losses arising from changes in the fair value of derivative instruments that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recognised in the interim consolidated statement of comprehensive income.
Halaman
5/12
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
h. Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Inventories
Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan yang dibangun untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biayabiaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. i.
ACCOUNTING
Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings constructed for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.
Aset tetap
i.
Fixed assets Fixed assets are stated at historical cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows:
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan
4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16
Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap akhir periode laporan.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya.
Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use.
Halaman
5/13
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar manfaat ekonomis sehubungan dengan aset tersebut di masa mendatang akan mengalir ke Grup dan biaya perolehannya dapat diukur secara handal. Jumlah tercatat komponen yang diganti, dihapusbukukan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya dibebankan di laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasi pada saat terjadinya.
Subsequent costs are included in the fixed assets’ carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the interim consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Keuntungan dan kerugian yang timbul akibat pelepasan ditentukan dengan membandingkan hasil pelepasan dengan nilai tercatatnya dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasi.
Gains and losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the interim consolidated statement of comprehensive income.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Sewa
j.
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the interim consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the period of the lease.
Dalam penyewaan aset tetap dimana risiko dan manfaat kepemilikan secara substansi berpindah ke lessee (Grup), maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Halaman
5/14
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
l.
Leases (continued) Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the interim consolidated statement of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.
Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan biaya keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Jumlah kewajiban sewa, neto biaya keuangan disajikan sebagai utang jangka panjang lainnya. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. k.
ACCOUNTING
Tanah untuk pengembangan
k.
Land for development
Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun “Tanah untuk pengembangan” dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih.
Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under “Land for development” and stated at the lower of carrying cost or net realisable value.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun “Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual”.
The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to “Inventory - land and buildings held for sale” upon commencement of the development and construction of infrastructure.
Goodwill
l.
Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara biaya perolehan atas kepemilikan Grup dan nilai wajar aset bersih entitas anak, entitas asosiasi atau pengendalian bersama yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi. Goodwill atas akuisisi entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas termasuk dalam investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Group’s share of the net identifiable assets of the acquired subsidiary, associate or jointly controlled entities at the date of acquisition. Goodwill on acquisition of associates or jointly controlled entities is included in investment in associates and jointly controlled entities.
Pengujian penurunan nilai atas goodwill yang berasal dari akuisisi entitas anak dilakukan setiap tahun dan dicatat dengan nilai perolehan yang dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai goodwill ini tidak dapat dipulihkan kembali.
Goodwill on acquisition of subsidiaries is tested annually for impairment and recorded at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed.
Halaman
5/15
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Penurunan nilai aset nonkeuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode laporan, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At the end of each reporting period, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi di antara nilai wajar atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s fair value or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
n. Provisi
n. Provisions Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
Provisi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan handal. o. Imbalan pasca-kerja
o. Post-employment benefits
Perusahaan dan entitas anak tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008.
The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined contribution pension plan starting April 1, 2008.
Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terutang. Grup tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid.
Perusahaan dan entitas anak tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya kewajiban pensiun berdasarkan UUTK adalah kewajiban imbalan pasti.
The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represents a defined benefit obligation.
Halaman
5/16
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
o. Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Post-employment benefits (continued)
Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan entitas anak tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan entitas anak tertentu di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa entitas anak di dalam negeri.
If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestic subsidiaries.
Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan entitas anak tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal laporan posisi keuangan dalam mata uang rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds on the statement of financial positions date that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in acturial assumptions in excess of the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations are charged or credited to profit and loss account. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in the interim consolidated statement of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight line basis over that period.
Halaman
5/17
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Perpajakan
ACCOUNTING
p. Taxation
Grup menggunakan metode liabilitas neraca (balance sheet liability method) pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan liabilitas atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan interim konsolidasi. Untuk masing-masing entitas anak yang dikonsolidasi, aset atau liabilitas pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih.
The Group applies the balance sheet liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the interim consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada akhir periode laporan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is recognised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.
Amandemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined.
q. Pengakuan pendapatan dan beban
r.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
q. Revenue and expense recognition
Pendapatan diukur dengan nilai wajar atas imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai.
Revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable. Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax
Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised when incurred on an accrual basis.
Distribusi dividen
r.
Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the Group’s financial statements in the period in which the dividends are approved by the Company’s shareholders.
Distribusi dividen kepada pemilik Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham entitas.
Halaman
Dividend distribution
5/18
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
KEBIJAKAN
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI PENTING
2.
Pelaporan segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
t.
Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dijelaskan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has transactions with related parties, which have related party relationships as defined in accordance with the PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan interim konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the interim consolidated financial statements.
u. Laba bersih per saham dasar
u. Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the profit for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
3.
Segment reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker is of the view that the Group operates in one operating segment, i.e. manufacturing and trading of cigarettes.
Segmen operasi dilaporkan secara konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional berpendapat bahwa Grup memiliki satu segmen operasi yaitu manufaktur dan perdagangan rokok. t.
ACCOUNTING
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Faktor risiko keuangan
Financial risk factors
Aktivitas Grup memiliki berbagai macam risiko keuangan yaitu: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program risiko manajemen Grup difokuskan untuk menghadapi ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi hal-hal yang berpotensi memberikan dampak buruk pada kinerja keuangan Grup. Fungsi manajemen risiko keuangan dijalankan oleh departemen treasuri sesuai kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Group’s financial performance. Financial risk management is carried out by the treasury department under policies approved by the Directors.
a.
a.
Risiko nilai tukar mata uang asing
The Group monitors the risk due to foreign exchange fluctuation arising from future commercial transactions and assets and liabilities recognised in foreign currencies through other financial instruments, if necessary.
Grup memonitor adanya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang timbul dari transaksi komersial masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui dalam mata uang asing dengan menggunakan instrumen keuangan lain, jika diperlukan.
Halaman
Foreign exchange risk
5/19
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
3.
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a.
Foreign exchange risk (continued)
Grup melakukan swap atas pinjaman dalam mata uang asing ke dalam mata uang fungsionalnya menggunakan kontrak swap valuta asing kecuali jika pinjaman tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari mata uang yang sama. Tujuan dari transaksi swap ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap laporan keuangan interim konsolidasi. Tidak ada transaksi swap di tahun 2012.
The Group swaps its foreign currency borrowings into functional currency using foreign currency contract swaps except where the foreign currency borrowings are paid for with cash flows generated in the same foreign currency. The purpose of these swaps is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on the interim consolidated financial statements. There were no swap transaction in 2012.
Pada tanggal 30 September 2012, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at September 30, 2012, the Group’s domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: 2012 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies (Dalam nilai penuh/ In full amount) Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan lainnya Jumlah aset Liabilitas Utang usaha dan lainnya Akrual dan provisi Jumlah liabilitas Liabilitas - bersih
US$ 2,362,685
CHF
2,080
6,483,883 8,846,568
-
2,080
36,213,119
11,643,183
6,280,254
543,889
17,456,445 53,669,564
11,643,183
6,280,254
167,495 711,384
Trade and other payables Accruals and provisions Total liabilities
CHF 11,643,183 EUR 6,278,174
626,475
Liabilities – net
Liabilities
US$ 44,822,996
At September 30, 2012, if the United States Dollar (USD) had strengthened/weakened by Rp100/1USD with all other variables including tax rate being held constant, the Company’s profit/(loss) after tax for the period would have been Rp4.48 billion (2011: Rp7.81 billion) higher/lower as a result of currency translation gains/losses on the remaining USD denominated financial instruments.
Pada tanggal 30 September 2012, jika Dolar Amerika Serikat (USD) menguat/melemah sebesar Rp100/1USD dengan semua variabel lainnya termasuk tarif pajak tetap konstan, maka keuntungan/(kerugian) setelah pajak untuk periode berjalan akan meningkat/menurun sebesar Rp4,48 miliar (2011: Rp7,81 miliar) karena keuntungan/kerugian dari penjabaran instrumen keuangan dalam Dolar Amerika Serikat. b.
Assets 22,696 Cash and cash equivalents Trade and 62,213 other receivables 84,909 Total assets
- EUR
Risiko suku bunga
b.
The Group has no significant interest bearing assets and interest rate risk arising from borrowings. The Group monitors the interest rate risk exposure to minimise any negative effects.
Grup tidak memiliki aset dengan tingkat suku bunga dan pinjaman dengan risiko suku bunga yang signifikan. Grup melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif yang mungkin timbul.
Halaman
Interest rate risk
5/20
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
c.
3.
Risiko suku bunga (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
Interest rate risk (continued)
Perusahaan memiliki risiko suku bunga atas saldo bank, penempatan deposito berjangka (Catatan 4), dan utang jangka pendek (Catatan 10). Pada tanggal 30 September 2012, jika suku bunga meningkat/menurun sebesar 0,5 basis poin (2011: 0,5 basis poin) dengan semua variabel lainnya termasuk tarif pajak tetap konstan, maka keuntungan/(kerugian) setelah pajak pada periode berjalan akan meningkat/menurun sebesar Rp2,25 miliar (2011: Rp7,53 miliar).
The Company is exposed to interest rate risk on its cash in bank, time deposit placement (Note 4), and short term loans (Note 10). At September 30, 2012, if the interest rate had increased/decreased by 0.5 basis point (2011: 0.5 basis point) with all variables including tax rates being held constant, the impact on profit/(loss) after tax for the current period would have been Rp2.25 billion (2011: Rp7.53 billion).
Kebijakan Grup untuk meminimalisasi risiko suku bunga adalah dengan menganalisa pergerakan tingkat suku bunga dan profil jatuh tempo aset dan liabilitas. Grup juga melakukan kontrak swap valuta asing untuk melindungi risiko mata uang asing atas bunga dan atas ketidakpastian suku bunga itu sendiri.
The Group’s policy to minimise the interest rate risk is by analysing the movement of interest rate margins and the maturity profile of assets and liabilities. The Group also enters into foreign currency contract swaps to hedge the exposure of interest in foreign currency and the interest rate itself.
Risiko kredit
c.
Credit risk
Grup tidak memiliki konsentrasi untuk risiko kredit. Penjualan kepada pelanggan dilakukan secara tunai dan kredit. Penjualan dengan jangka waktu kredit diatas jumlah tertentu dijamin dengan bank garansi dari pelanggan. Grup mempunyai kebijakan untuk memastikan bahwa penjualan terhadap pelanggan dilakukan dengan riwayat kredit yang tepat, untuk membatasi jumlah kredit maksimum kepada pelanggan dan untuk memonitor pengunaan dari setiap batas kredit secara berkala.
The Group has no significant concentrations of credit risk. Sales are made in cash and credit. Sales made with credit terms above certain amounts are secured with bank guarantees on behalf of customers. The Group has policies in place to ensure that sales of products are made to customers with an appropriate credit history, to limit the amount of maximum credit threshold to customers and to monitor the utilisation of the credit limits on a regular basis.
Saldo bank garansi pelanggan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp369,02 miliar dan Rp362,40 miliar.
The customers’ bank guarantee as of September 30, 2012 and December 31, 2011 amounted to Rp369.02 billion and Rp362.40 billion, respectively.
Kualitas kredit dari tiap pelanggan dinilai berdasarkan posisi keuangan, pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lainnya. Setiap jumlah kredit diatur berdasarkan kebijakan internal atau sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan oleh Direksi.
The credit quality of customers is assessed based on the financial position, past experience and other factors. The individual credit limits are set based on internal policies or in accordance with limits set by the Directors.
Risiko kredit yang timbul dari uang muka kepada PT Sadhana dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit seperti diungkapkan pada Catatan 23c.
Credit risk that arises from advance to PT Sadhana is fully covered by Standby Letter of Credit as disclosed in Note 23c.
Halaman
5/21
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
4.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Risiko likuiditas
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memastikan tersedianya kas dan setara kas yang cukup dan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat. Oleh karena sifat dasar dari bisnis yang dinamis, departemen treasuri juga memastikan tersedianya pendanaan melalui fasilitas kredit dari Philip Morris Finance SA dan beberapa bank.
Liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. Due to the dynamic nature of the underlying business, the treasury department also maintains flexibility in funding by maintaining availability under credit lines from Philip Morris Finance SA and several banks.
Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitias jangka pendek akan jatuh tempo dan dilunasi dalam tempo dua belas bulan.
The financial liabilities classified as current liabilities will mature and settled within twelve months period.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair values of financial instruments
Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan diasumsikan mendekati nilai wajarnya karena dampak dari diskonto yang tidak signifikan.
The carrying amounts of the financial assets and liabilities are assumed to approximate their fair values as the impact of discounting is not significant.
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham. Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang. Jumlah modal dihitung dari ekuitas seperti yang ada pada laporan posisi keuangan ditambah utang neto.
The Group's objectives when managing capital are to safeguard the Group's ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt. Total capital is calculated as equity as shown in the statement of financial position plus net debt.
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
30 September 2012/ September 30, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Kas Bank Deposito berjangka
361,588 261,929 191,414
62,828 88,174 1,919,121
Cash on hand Cash in bank Time deposits
Jumlah
814,931
2,070,123
Total
Halaman
5/22
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) a.
4.
Bank
a. 30 September 2012/ September 30, 2012
Rupiah - Deutsche Bank AG - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - The Royal Bank of Scotland N.V. - PT Bank Central Asia Tbk. - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - PT Bank CIMB Niaga Tbk. - PT Bank Rakyat Indonesia - Citibank N.A - Lain-lain Jumlah Dolar Amerika Serikat - The Royal Bank of Scotland N.V. - Deutsche Bank AG - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - Lain-lain Dolar Singapura - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Ringgit Malaysia - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Mata uang asing lainnya Jumlah Jumlah bank b.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Cash in bank
31 Desember 2011/ December 31, 2011
212,958
44,080
17,012 1,309 959 899 827 375 12 378
11,705 2,948 1,984 1,729 299 466 11,946 645
Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The Royal Bank of Scotland N.V. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Citibank N.A Others -
234,729
75,802
Total
15,654 6,988
1,925 359
367 20
1,258 10
United States Dollars The Royal Bank of Scotland N.V. Deutsche Bank AG The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Others -
4,798
Singapore Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
542
2,206
Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
2,021
1,816
Other foreign currencies
27,200
12,372
Total
261,929
88,174
Total cash in bank
1,608
Deposito berjangka
b. 30 September 2012/ September 30, 2012
Time deposits
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Rupiah - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - PT ANZ Panin Bank - Standard Chartered Bank - Deutsche Bank AG - The Royal Bank of Scotland N.V. - Lain-lain
1,323 465
1,566 800,000 760,000 128,000 63,000 698
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank Deutsche Bank AG The Royal Bank of Scotland N.V. Others -
Jumlah
1,788
1,753,264
Total
Halaman
5/23
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) b.
5.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4.
Deposito berjangka (lanjutan)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) b.
Time deposits (continued)
Ringgit Malaysia - The Hongkong and Shanghai Bangking Corporation Limited - The Royal Bank of Scotland N.V.
189,626 -
165,857
Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited The Royal Bank of Scotland N.V. -
Jumlah
189,626
165,857
Total
Jumlah deposito berjangka
191,414
1,919,121
Total time deposits
Deposito berjangka dalam mata uang Rupiah memperoleh tingkat suku bunga tahunan 2,50% - 6,50% (31 Desember 2011: 3,50% 6,60%), sedangkan untuk deposito berjangka dalam mata uang Ringgit Malaysia memperoleh tingkat suku bunga tahunan 2,75 – 3,00% (31 Desember 2011: 2,98% - 3,00%).
Time deposits which are denominated in Rupiah received interest income at 2.50% - 6.50% (December 31, 2011: 3.50% - 6.60%), while time deposits which are denominated in Malaysian Ringgit received interest income at 2.75% 3.00% (December 31, 2011: 2.98% - 3.00%).
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kategori kas dan setara kas sebagaimana yang dijabarkan di atas.
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents mentioned above.
PIUTANG USAHA
5.
TRADE RECEIVABLES
30 September 2012/ September 30, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai piutang usaha
905,164
826,943
Bersih Pihak-pihak berelasi (Catatan 21)
899,673 87,085
823,248 68,165
Net Related parties (Note 21)
Jumlah
986,758
891,413
Total
(5,491)
Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants. There were no sales to any single customer exceeding 10% of the consolidated net sales.
Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok. Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi.
Halaman
(3,695)
Third parties Less: Provision for impairment of trade receivables
5/24
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
The aging analysis of trade receivables is as follows:
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah Dikurangi Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Bersih
TRADE RECEIVABLES (continued)
30 September 2012/ September 30, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
930,451
827,751
Current
50,715 2,665 267 8,151
60,473 837 46 6,001
Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
992,249
895,108
Total
(5,491)
(3,695)
986,758
891,413
Less Provision for impairment of trade receivables Net
The movements in the provision for impairment of trade receivables are as follows:
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan
3,695
4,542
1,948 (152)
1,024 (1,871)
Provision raised during the period Write-off
Saldo pada akhir periode
5,491
3,695
Balance at the end of the period
Balance at the beginning of the period
Piutang usaha yang belum jatuh tempo pada tanggal 30 September 2012 sebesar Rp930.451 (31 Desember 2011: Rp 827.751) tidak mengalami penurunan nilai, karena adanya proses standar untuk penerimaan pelanggan dan penelaahan kinerja pelanggan secara berkala.
Trade receivables not yet due at September 30, 2012 amounted to Rp930,451 (December 31, 2011: Rp 827,751) are not impaired, due to standard process for customers admission and regular review of their performance.
Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebesar nilai tercatat masingmasing kategori piutang yang disebutkan di atas, dikurangi dengan bank garansi dari pelanggan sebesar Rp369,02 miliar per 30 September 2012.
The maximum exposure to credit risk at the reporting date is the carrying value of each class of receivable mentioned above, deducted with bank guarantee from customer amounted Rp369.02 billion as of September 30, 2012.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision for impairment of receivables is adequate to cover loss on uncollectible trade receivables.
Halaman
5/25
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES
30 September 2012/ September 30, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
1,477,105 305,300 7,192,547 2,553,998 118,415 2,619 1,227
1,183,624 179,216 5,216,995 1,554,935 106,038 103 1,628
Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit
11,651,211 1,239,715
8,242,539 678,114
Merchandise inventory
Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
12,890,926
8,920,653
Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual
12,802,099 48,329
8,846,734 66,614
Land and buildings held for sale
Jumlah persediaan
12,850,428
8,913,348
Total inventories
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan
Barang dagangan
(88,827)
(73,919)
Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows:
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan
73,919
51,438
93,596 (78,688)
102,437 (79,956)
Saldo pada akhir periode
88,827
73,919
Balance at the beginning of the period Provision raised during the period Write-off Balance at the end of the period
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari.
Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future.
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$2,0 miliar pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 8). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$2.0 billion as at September 30, 2012 and December 31, 2011 (Note 8). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Halaman
5/26
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
7.
Investment in associate represents the Group’s 49% interest in Vinataba-Philip Morris Limited (previously Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) which is accounted for under the equity method.
Investasi pada entitas asosiasi merupakan 49% kepemilikan Grup di Vinataba-Philip Morris Limited (dahulu Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) yang dicatat berdasarkan metode ekuitas. 8.
ASET TETAP
INVESTMENT IN ASSOCIATE
8.
FIXED ASSETS
30 September 2012/ September 30, 2012
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
Acquisition cost Direct ownership Land Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
305,072 2,097,588 2,899,544
72,735 80,728
4,110 13,700 33,649
-
300,962 2,156,623 2,946,623
851,246 73,919
77,713 103,984
22,064 9,817
(5) -
906,890 168,086
6,227,369
335,160
83,340
(5)
6,479,184
Total
Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
160,363
44,423
33,332
-
171,454
Finance leases Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi
143,885 -
548,501 (333,409)
333,409 (333,409)
-
358,977 -
Construction in progress Reclassifications
594,675
116,672
(5)
Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan
6,531,617
7,009,615
Total acquisition cost
630,354 1,302,926
73,233 145,639
12,904 31,443
-
589,984 72,517
91,379 2,931
21,913 9,766
(5) -
659,445 65,682
Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
2,595,781
313,182
76,026
(5)
2,832,932
Total
85,171
27,405
26,807
-
85,769
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
2,680,952
340,587
102,833
(5)
2,918,701
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
3,850,665
4,090,914
Net book value
Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Halaman
5/27
Page
690,683 1,417,122
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
355,256 1,943,524 2,863,983
886 157,088 78,555
51,070 3,021 42,990
(3) (4)
305,072 2,097,588 2,899,544
801,696 114,256
69,884 26
20,333 *) 40,353
(1) (10)
851,246 73,919
Acquisition cost Direct ownership Land Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
6,078,715
306,439
157,767
(18)
6,227,369
Total
227,845
40,426
107,908
-
160,363
Finance leases Transportation equipment
88,416 -
291,252 (235,783)
235,783 (235,783)
-
143,885 -
Construction in progress Reclassifications
402,334
265,675
6,531,617
Total acquisition cost
6,394,976
(18)
Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
535,869 1,090,909
96,597 242,024
2,109 32,828
(3) 2,821
630,354 1,302,926
489,818 43,627
122,848 39,678
19,856 10,788
(2,826) -
589,984 72,517
2,160,223
501,147
65,581
(8)
2,595,781
Total
85,171
Finance leases Transportation equipment
2,680,952
Total accumulated depreciation
3,850,665
Net book value
147,415
42,199
104,443
-
Jumlah akumulasi penyusutan
2,307,638
543,346
170,024
(8)
Nilai buku bersih
4,087,338
*) Termasuk reklasifikasi ke aset yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp29,6 miliar yang disajikan sebagai bagian dari ”Beban dibayar di muka dan aset lainnya”.
*) Include reclassification to asset held for sale amounted to Rp29.6 billion which presented as ”Prepaid expenses and other assets”.
Pada tanggal 30 September 2012, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 26,4% (31 Desember 2011: 20,4%). Aset dalam penyelesaian yang sebagian besar terdiri atas bangunan dan prasarana dan mesin dan peralatan diharapkan akan selesai secara bertahap dari tahun 2012 sampai tahun 2016.
As at September 30, 2012, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 26.4% (December 31, 2011: 20.4%). Construction in progress which mainly consists of building and improvements and machinery and equipment is expected to be completed gradually from 2012 until 2016.
Halaman
5/28
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
Gain on sale of fixed assets for the period ended September 30, 2012 and 2011 was determined as follows:
Keuntungan atas penjualan aset tetap yang diakui untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 ditentukan sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012
30 September 2011/ September 30, 2011
Hasil penjualan Nilai buku bersih
53,075 (7,009)
20,159 (1,543)
Jumlah
46,066
18,616
30 September 2012/ September 30, 2012
Proceeds of sale Net book value Total
The depreciation expenses for the period ended September 30, 2012 and 2011 were allocated as follows:
Penyusutan yang dibebankan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dialokasikan sebagai berikut:
9.
FIXED ASSETS (continued)
30 September 2011/ September 30, 2011
Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
219,401 50,187 70,999
328,137 Cost of goods sold 60,124 Selling expenses 68,299 General and administrative expenses
Jumlah
340,587
456,560
Total
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$2,0 miliar pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 6). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$2.0 billion as at September 30, 2012 and December 31, 2011 (Note 6). Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Grup memiliki tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku.
The Group has parcels of land with Building Utilisation Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates.
GOODWILL
9.
Goodwill pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012 Nilai tercatat bersih - awal Penambahan Penurunan nilai (Catatan 23) Nilai buku bersih
GOODWILL Goodwill as at September 30, 2012 and December 31, 2011 is as follow:
31 Desember 2011/ December 31, 2011
60,423 60,423 Halaman 5/29
237,320 10,999 (187,896) 60,423 Page
Net carrying value - beginning Addition Impairment losses (Note 23) Net book value
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GOODWILL (lanjutan)
9.
In accordance with PSAK No. 22 (Revised 2010), the Group ceased amortisation of goodwill from January 1, 2011. Accumulated amortisation amounted to Rp 142,632 as at December 31, 2010 has been eliminated with a corresponding decrease in the cost of goodwill amounted to Rp 379,952.
Sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010), Grup menghentikan amortisasi goodwill sejak 1 Januari 2011. Akumulasi amortisasi sebesar Rp 142.632 pada tanggal 31 Desember 2010 telah dieliminasi dengan nilai perolehan goodwill sebesar Rp 379.952.
10. UTANG JANGKA PENDEK
10. SHORT-TERM LOANS 30 September 2012/ September 30, 2012
Pihak ketiga Cerukan – Deutsche Bank AG Pinjaman bank jangka pendek – JPMorgan Chase Bank, N.A. Jumlah
31 Desember 2011/ December 31, 2011
149,489
-
214,489
Third parties Overdraft Deutsche Bank AG -
-
Short-term bank loan JPMorgan Chase Bank, N.A. -
-
Total
65,000
Tingkat bunga yang berlaku untuk cerukan dan pinjaman bank jangka pendek:
The annual interest rates of the overdraft and shortterm bank loans:
30 September 2012/ September 30, 2012 Cerukan Pinjaman bank jangka pendek
GOODWILL (continued)
31 Desember 2011/ December 31, 2011
5.50% - 6.50% 5.35% - 5.45%
-
Overdraft Short-term bank loan
The short-term loan from JPMorgan Chase Bank, N.A. has been fully paid on October 1, 2012.
Pinjaman dari JPMorgan Chase Bank, N.A. telah dilunasi pada tanggal 1 Oktober 2012. 11. UTANG USAHA DAN LAINNYA
11. TRADE AND OTHER PAYABLES 30 September 2012/ September 30, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Pihak ketiga Pihak - pihak berelasi (Catatan 21)
1,062,128 811,705
1,273,856 664,249
Third parties Related parties (Note 21)
Jumlah
1,873,833
1,938,105
Total
Trade and other payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobacco, flavour, sauce, wrapping materials and advertising and promotion expenses.
Utang usaha dan lainnya - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, flavour, saos, bahan pembungkus dan biaya iklan dan promosi.
Halaman
5/30
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG USAHA DAN LAINNYA (lanjutan)
11. TRADE AND OTHER PAYABLES (continued) The aging analysis of trade and other payables is as follows:
Analisis umur utang usaha dan lainnya adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah
31 Desember 2011/ December 31, 2011
1,480,900
1,723,904
Current
221,118 65,215 25,380 81,220
98,397 36,286 4,709 74,809
Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
1,873,833
1,938,105
Total
12. AKRUAL DAN PROVISI
12. ACCRUALS AND PROVISIONS 30 September 2012/ September 30, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Gaji, upah dan manfaat karyawan Biaya produksi Iklan dan promosi Distribusi Lain-lain
391,478 54,923 12,833 10,094 20,111
507,566 41,690 12,693 7,141 16,652
Salaries, wages and employee benefits Manufacturing costs Advertising and promotion Distribution Others
Jumlah
489,439
585,742
Total
13. PERPAJAKAN
13. TAXATION
a. Utang pajak
a.
30 September 2012/ September 30, 2012
Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain Jumlah
Taxes payable
31 Desember 2011/ December 31, 2011
148,527 689,015 322,465
332,344 833,422 305,983
Corporate Income Tax Value Added Tax Others
1,160,007
1,471,749
Total
Halaman
5/31
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
b. Beban pajak penghasilan
b. 30 September 2012/ September 30, 2012
Income tax expense
30 September 2011/ September 30, 2011
Perusahaan Kini Tangguhan
2,528,478 31,249
2,106,357 14,925
The Company Current Deferred
Jumlah
2,559,727
2,121,282
Total
Entitas anak Kini Tangguhan
14,339 2,638
12,420 2,112
Subsidiaries Current Deferred
Jumlah
16,977
14,532
Total
Konsolidasi Kini Tangguhan
2,542,817 33,887
2,118,777 17,037
Consolidated Current Deferred
Jumlah
2,576,704
2,135,814
Total
The reconciliation between profit before income tax, as shown in the interim consolidated financial statements and the Company’s taxable income for the period ended September 30, 2012 and 2011 is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan keuangan interim konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012 Laba konsolidasi sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Laba entitas anak sebelum pajak penghasilan Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
30 September 2011/ September 30, 2011
10,007,654
51,418 (2,180)
Consolidated profit before income tax
248,529
Add/(less): Loss of subsidiaries before income tax
(8,838)
10,056,892
8,332,504
Beda temporer Kewajiban imbalan pasca-kerja Akrual dan provisi Amortisasi biaya ditangguhkan Aset tetap
8,092,813
Profit before income tax attributable to the Company
Temporary differences Post-employment benefit 69,704 obligations (38,192) Accruals and provisions (19,070) Amortisation of deferred charges (72,140) Fixed assets
34,038 (88,425) (28,241) (42,368)
Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan
261,959
237,988
Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa
(74,821) (5,124)
(83,711) (1,662)
Penghasilan kena pajak Perusahaan
Shares of results of associate
Permanent differences
10,113,910 Halaman
5/32
8,425,421 Page
Non-deductible expenses
Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
13. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Income tax expense (continued) The computations of income tax - current and income tax payable are as follows:
Perhitungan pajak penghasilan periode berjalan dan utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012
30 September 2011/ September 30, 2011
Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Entitas anak
2,528,478 14,339
2,106,357 12,420
Income tax expense - current The Company Subsidiaries -
Jumlah
2,542,817
2,118,777
Total
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Entitas anak
2,380,354 13,936
1,841,410 20,198
Less payments of income taxes The Company Subsidiaries -
Jumlah
2,394,290
1,861,608
Total
Utang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Entitas anak
148,124 403
264,947 (7,778)
Corporate income tax payables The Company Subsidiaries -
Jumlah
148,527
257,169
Total
Tagihan pajak penghasilan oleh anak perusahaan (disajikan sebagai bagian dari “Aset lainnya - tidak lancar”) - 2011 - 2010 - 2009 - 2008 - 2003
11,138 446 3,833 851 962
392 59,986 1,203 962
Claims for tax refunds by subsidiaries (presented as part of “Other assets - non-current”) 2011 2010 2009 2008 2003 -
Jumlah
17,230
62,543
Total
Halaman
5/33
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
b. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b.
The reconciliations between the income tax expense by applying the applicable tax rate to profit before income tax and the income tax expense are as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012 Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa
Income tax expense (continued)
30 September 2011/ September 30, 2011
10,056,892
8,332,504
Profit before income tax attributable to the Company
2,514,223
2,083,126
Tax calculated at applicable tax rate Tax effect of permanent differences:
65,490
(18,705) (1,281)
59,498
Non-deductible expenses
(20,927) (415)
Income already subjected to final tax Interest Rent -
Pajak penghasilan - Perusahaan - Entitas anak
2,559,727 16,977
2,121,282 14,532
Income tax The Company Subsidiaries -
Beban pajak penghasilan konsolidasi
2,576,704
2,135,814
Consolidated income tax expense
The details of income tax expense/(benefit) deferred are as follows:
Rincian beban/(manfaat) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012 Perusahaan - Aset tetap - Akrual dan provisi - Amortisasi biaya ditangguhkan - Kewajiban imbalan pasca-kerja
Entitas anak - bersih Jumlah
30 September 2011/ September 30, 2011 The Company 18,035 Fixed assets 9,548 Accruals and provisions 4,768 Amortisation of deferred charges (17,426)Post-employment benefit obligations-
10,592 22,106 7,060 (8,509) 31,249
14,925
2,638
2,112
Subsidiaries - net
33,887
17,037
Total
Halaman
5/34
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
13. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan tangguhan
c.
The deferred tax assets and liabilities as at September 30, 2012 and December 31, 2011 are as follows:
Aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012 Perusahaan Aset/(liabilitas) pajak tangguhan - bersih - Akrual dan provisi - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Biaya ditangguhkan - Aset tetap Jumlah
Deferred income tax
31 Desember 2011/ December 31, 2011 The Company Deferred tax assets/(liabilities)-net Accruals and provisions Post-employment benefit 143,669 obligations (13,666) Deferred charges (195,836) Fixed assets -
124,790
146,896
152,178 (20,726) (206,428) 49,814
81,063
Entitas anak Aset pajak tangguhan-bersih
11,140
13,174
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
(6,153)
(5,549)
Konsolidasi Aset pajak tangguhan-bersih
60,954
94,237
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
(6,153)
(5,549)
14. UTANG CUKAI
Subsidiaries Deferred tax assets-net
Deferred tax liabilities-net Consolidated Deferred tax assets-net
Deferred tax liabilities-net
14. EXCISE TAX PAYABLE Excise tax payable represents payables arising from the purchase of excise stamps.
Utang cukai merupakan utang yang timbul dari pembelian pita cukai.
15. MODAL SAHAM
15. SHARE CAPITAL The Company’s shares have a par value of Rp100 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at September 30, 2012 and December 31, 2011 are as follows:
Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham/ Shareholders
Total
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,303,168,205 79,831,795
98.18 1.82
430,317 7,983
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
Halaman
5/35
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. INFORMASI SEGMEN
16. SEGMENT INFORMATION
Manajemen berpendapat bahwa Grup memiliki satu segmen usaha, yaitu manufaktur dan perdagangan rokok, dimana penjualan dan aset segmen usaha tersebut merupakan masing-masing 99,7% dan 97,1% dari total penjualan bersih dan aset konsolidasi Grup (31 Desember 2011: 99,8% dan 96,6% dan 30 September 2011: 99,8% dan 96,3%)
Management is of the view that the Group operates in one operating segment, i.e. manufacturing and trading of cigarettes, given that sales and assets of this segment represented 99.7% and 97.1% of the total consolidated net sales and assets of the Group respectively (December 31, 2011: 99.8% and 96.6% and September 30, 2011: 99.8% and 96.3%).
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran modal Grup dari usaha di dalam negeri, pada tahun 2012, masing-masing mencerminkan 100%, 100%, 98,4% dan 100% dari jumlah penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran konsolidasi (30 September 2011: 99,4%, 99,4%, 98,0% dan 100%).
The Group’s net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditures in Indonesia in 2012, represents 100%, 100%, 98.4% and 100% of total consolidated net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditures, respectively (September 30, 2011: 99.4%, 99.4%, 98.0% dan 100%).
17. BEBAN BERDASARKAN SIFAT
17. EXPENSES BY NATURE
Jumlah beban pokok penjualan, beban penjualan dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
The total cost of goods sold, selling expenses and general administrative and expenses are as follows: 30 September 2011/ September 30, 2011
34,963,591 2,887,283 676,622
27,328,745 Cost of goods sold 2,513,023 Selling expenses 587,847 General and administrative expenses
38,527,496
30,429,615
Beban berdasarkan sifat untuk beban pokok penjualan, beban penjualan dan beban umum dan administrasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
Significant expenses by nature of cost of goods sold, selling expenses and general and administrative expenses are as follows:
30 September 2012/ September 30, 2012 Pita cukai Perubahan persediaan barang jadi dan barang dalam proses dan pembelian Bahan baku yang digunakan Biaya overhead lainnya Gaji, upah dan manfaat karyawan (Catatan 19) Iklan dan promosi Jasa manajemen (Catatan 21) Penyusutan (Catatan 8) Pengangkutan dan distribusi Sewa Perjalanan dinas Honorarium tenaga ahli Lain-lain (masing-masing di bawah Rp40 miliar) Jumlah
30 September 2011/ September 30, 2011
20,566,935
14,988,200
5,901,469 5,604,147 1,941,926
5,437,409 4,287,048 1,698,268
1,786,140 1,108,068 415,028 340,587 289,727 143,283 73,787 49,635
1,568,985 893,623 341,090 456,560 234,961 118,417 60,912 97,233
306,764
246,909 Others (less than Rp40 billion each)
38,527,496
Halaman
5/36
Excise tax Changes in inventories of finished goods and purchases and work-in-progress Raw material used Other overhead costs Salaries, wages and employee benefits (Note 19) Advertising and promotion Management services (Note 21) Depreciation (Note 8) Transportation and distribution Rent Travelling expense Professional fee
30,429,615
Page
Total
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. BEBAN BERDASARKAN SIFAT (lanjutan)
17. EXPENSES BY NATURE (continued) There were no purchases from any party exceeding 10% of the consolidated net sales other than purchases from PT Philip Morris Indonesia (Note 21).
Tidak ada pembelian dari pihak tertentu dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi selain pembelian dari PT Philip Morris Indonesia (Catatan 21).
18. BIAYA KEUANGAN
18. FINANCE COSTS 30 September 2012/ September 30, 2012
Beban bunga Pinjaman bank Utang sewa pembiayaan Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 21)
30 September 2011/ September 30, 2011 Interest expense Bank borrowings Obligations under finance leases
3,957 7,158
1,207 6,193
-
44
Jumlah Lain-lain
11,115 7,574
7,444 8,489
Total Others
Jumlah
18,689
15,933
Total
19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA
Short-term borrowings related party (Note 21)
19. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
Program pensiun
Pension plan
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIAF (DPLK AIAF). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima karyawan ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan entitas anak tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,5% dari gaji karyawan atau Rp54,7 miliar untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 (30 September 2011: Rp48,2 miliar).
On April 1, 2008, the Company established a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIAF (DPLK AIAF). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by an employee is determined based on the contribution paid by the employer and the employee added with the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries’ contribution to the defined contribution pension plan is 8.5% of the employee’s basic salary or Rp54.7 billion for the period ended September 30, 2012 (September 30, 2011: Rp48.2 billion).
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun
Post-employment benefits not covered by a pension plan
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan atas karyawankaryawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program.
Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan referred to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan.
Halaman
5/37
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
19. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pension (lanjutan)
Post-employment benefits not covered by a pension plan (continued)
Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Towers Watson Purbajaga, aktuaris independen berdasarkan laporannya tertanggal 24 Pebruari 2012 (2011: 24 Pebruari 2011) menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Towers Watson Purbajaga, an independent actuary, in its report dated February 24, 2012 (2011: February 24, 2011) using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian
30 September 2012/ September 30, 2012
30 September 2011/ September 30, 2011
7.00% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
9.50% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
The details of the post-employment benefit expenses not covered by the pension plan for the period ended September 30, 2012 and 2011 were as follows:
Rincian beban imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun pada periode yang berakhir pada 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012
30 September 2011/ September 30, 2011
Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian/(keuntungan) bersih yang diakui aktuarial
37,956 37,247 3,498
27,943 35,896 69,778
1,610
(1,315)
Jumlah
80,311
Mutasi kewajiban sebagai berikut:
imbalan
pasca-kerja
Annual discount rate Annual salary increase Normal retirement age Early retirement age Mortality table
Current service cost Interest cost Past service cost Net actuarial loss/(gains) recognised
132,302
Total
The movements in post-employment obligations were as follows:
adalah
30 September 2012/ September 30, 2012
benefit
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Saldo awal tahun Beban imbalan pasca-kerja
582,846 80,311
432,642 Balance at the beginning of the year 177,133 Post-employment benefit expense
Pembayaran imbalan kepada karyawan
(45,654)
(26,929)
Saldo akhir periode
617,503
582,846
Halaman
5/38
Page
Payments to employees Balance at the end of the period
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. DIVIDEN
20. DIVIDENDS
2012
2012
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui dan mengesahkan pembayaran Dividen Tunai sebesar Rp7,67 triliun atau Rp1.750,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih Tahun Buku 2011 dimana:
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on April 27, 2012, the Company’s shareholders approved and ratified a Cash Dividend of Rp7.67 trillion or Rp1,750.0 (full Rupiah) per share from the net income of 2011 Financial Year in which:
- Rp0,88 triliun atau Rp200,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2011; - Rp4,60 triliun atau Rp1.050,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayarkan pada tanggal 5 Juni 2012; - Rp2,19 triliun atau Rp500,0 (Rupiah penuh) per saham akan dibagikan dalam beberapa tahap.
- Rp0.88 trillion or Rp200.0 (full Rupiah) per share paid on December 23, 2011;
2011
2011
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Mei 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui dan mengesahkan pembayaran Dividen Tunai sebesar Rp7,19 triliun atau Rp1.640,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari Rp6,42 triliun laba bersih Tahun Buku 2010 dan Rp0,77 triliun dari laba ditahan sampai dengan Tahun Buku 2009 dimana:
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 18, 2011, the Company’s shareholders approved and ratified a Cash Dividend of Rp7.19 trillion or Rp1,640.0 (full Rupiah) per share from Rp6.42 trillion of the net income of 2010 Financial Year and Rp0.77 trillion of the retained earnings until 2009 Financial Year in which:
- Rp4,87 triliun atau Rp1.110,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 24 Juni 2011; - Rp1,18 triliun atau Rp270,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 29 September 2011; - Rp1,14 triliun atau Rp260,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 23 Desember 2011.
- Rp4.87 trillion or Rp1,110.0 (full Rupiah) per share paid on June 24, 2011; - Rp1.18 trillion or Rp270.0 (full Rupiah) per share paid on September 29, 2011;
2010
2010
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan menyetujui dan mengesahkan pembayaran Dividen Tunai sebesar Rp6,68 triliun atau Rp1.525,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari Rp5,09 triliun laba bersih Tahun Buku 2009 dan Rp1,59 triliun dari laba ditahan sampai dengan Tahun Buku 2008, yang telah dibagikan sebagai berikut:
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on June 18, 2010, the Company’s shareholders approved and ratified a Cash Dividend of Rp6.68 trillion or Rp1,525.0 (full Rupiah) per share from Rp5.09 trillion of the net income of 2009 Financial Year and Rp1.59 trillion of the retained earnings until 2008 Financial Year, which was distributed as follows:
- Rp2,69 triliun atau Rp615,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 29 September 2010; - Rp3,99 triliun atau Rp910,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 18 Januari 2011.
- Rp2.69 trillion or Rp615.0 (full Rupiah) per share paid on September 29, 2010;
Halaman
- Rp4.60 trillion or Rp1,050.0 (full Rupiah) per share paid on June 5, 2012; - Rp2.19 trillion or Rp500.0 (full Rupiah) per share will be distributed in several phases.
- Rp1.14 trillion or Rp260.0 (full Rupiah) per share paid on December 23, 2011.
- Rp3.99 trillion or Rp910.0 (full Rupiah) per share paid on January 18, 2011.
5/39
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. RELATED PARTY INFORMATION
21. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lihat Catatan 23).
The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties (see Note 23).
a.
a.
Sifat transaksi istimewa
material
Pihak berelasi/ Related parties
dan
hubungan
Nature of material transactions relationship with related parties
Sifat hubungan dengan pihak berelasi/ Relationship with the related parties
and
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
PT Philip Morris Indonesia
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
- Penjualan bahan baku langsung/Sales of direct materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spareparts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Pembelian mesin dan suku cadang/ Purchase of machinery and spareparts - Pendapatan jasa manajemen/Management services income - Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pembiayaan/Financing
Philip Morris Products SA
Pihak berelasi lainnya/Other related party
-
Philip Morris International Management SA
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Penjualan rokok/Sales of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Penjualan tembakau dan bahan baku langsung/Sales of tobacco and direct materials - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Pendapatan jasa teknis/Technical services income
Philip Morris Service SA (sebelumnya dikenal sebagai/previously known as Philip Morris Management Services SA)
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Biaya jasa manajemen/Management services charges
Philip Morris International IT Service Center SARL
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Biaya jasa teknis/Technical service charges
Halaman
5/40
Page
Penjualan rokok/Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/Technical services income for product development - Pembelian bahan baku langsung/Purchase of direct materials
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI (lanjutan) a.
MENGENAI
PIHAK
Sifat transaksi material istimewa (lanjutan)
Pihak berelasi/ Related parties
dan
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
hubungan
a.
Sifat hubungan dengan pihak berelasi/ Relationship with the related parties
Nature of material transactions and relationship with related parties (continued)
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Penjualan rokok/Sales of cigarettes - Penjualan bahan baku langsung/Sales of direct materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pembelian tembakau dan bahan baku langsung/Purchase of tobacco and direct materials - Pembiayaan/Financing
Philip Morris Finance SA
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Pembiayaan/Financing
Philip Morris Korea Inc.
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Penjualan bahan baku langsung/Sales of direct material
Philip Morris Vietnam SA
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Pendapatan jasa teknis/Technical services income
Philip Morris Global Services Inc.
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Biaya jasa manajemen/Management service charges
Philip Morris Limited Moorabin
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Penjualan rokok dan bahan baku langsung/Sales of cigarettes and direct materials - Penjualan suku cadang/Sales of spareparts - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Pembelian tembakau dan bahan baku langsung/Purchase of tobacco and direct materials
Philip Morris Philippines
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Penjualan bahan baku langsung/Sales of direct materials - Pembelian bahan baku langsung/Sales of direct materials
Vinataba Philip Morris Limited
Entitas asosiasi/Associate
- Penjualan rokok/Sales of cigarettes
Halaman
5/41
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI (lanjutan) a.
MENGENAI
PIHAK
Sifat transaksi material istimewa (lanjutan)
dan
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
hubungan
a.
Nature of material transactions and relationship with related parties (continued)
Sifat hubungan dengan pihak berelasi/ Relationship with the related parties
Pihak berelasi/ Related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
Philip Morris (Pakistan) Limited (sebelumnya dikenal sebagai/previously known as Lakson Tobacco Co. Ltd.)
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spareparts - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco
Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Penjualan mesin/Sales of machinery - Penjualan bahan baku langsung/Sales of direct materials
Philip Morris Information Services Limited
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Biaya jasa teknis/Technical services charges - Pendapatan jasa teknis/Technical services income
Philip Morris Fortune Tobacco Company
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spareparts
Intertaba S.P.A., Zola Bologna
Pihak berelasi lainnya/Other related party
- Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spareparts
b.
Penjualan
b. 30 September 2012/ September 30, 2012
PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris Korea Inc. Philip Morris Limited Moorabin Philip Morris Philippines Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
Sales
30 September 2011/ September 30, 2011
109,506 73,563
83,429 21,570
60,525 37,013 18,014 16,853 10,207 6,384
64,140 14,322 6,940 22,787 5,129 596
1,457
32
655
740 Others (less than Rp1.0 billion each)
334,177
219,685
0.69%
0.57%
Halaman
5/42
PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris Korea Inc. Philip Morris Limited Moorabin Philip Morris Philippines Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA
Page
As a percentage of the consolidated net sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI (lanjutan) c.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Pembelian
c. 30 September 2012/ September 30, 2012
PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris (Pakistan) Limited Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Philippines Philip Morris Products SA Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi d.
6,728,434
4,865,239
64,933 8,083 2,821 1,285 -
51,282 3,964 4,306
652
4,926,469
14.05%
12.85% d.
PT Philip Morris Indonesia Intertaba S.P.A., Zola Bologna
30 September 2011/ September 30, 2011 1,252 1,114
-
2,366
0.00%
0.01%
Biaya jasa dan lainnya
e.
Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Global Services Inc. Philip Morris Products SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
PT Philip Morris Indonesia Intertaba S.P.A., Zola Bologna As a percentage of the consolidated net sales
Service charges and others
30 September 2011/ September 30, 2011
410,795 240,919
297,125 182,086
61,713
35,347
47,009 2,472 -
34,577 2,685 6,514
-
12,657 1,099
489
572,477
1.58%
1.49%
5/43
Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Global Services Inc. Philip Morris Products SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd PT Philip Morris Indonesia
387 Others (less than Rp1.0 billion each)
763,397
Halaman
As a percentage of the consolidated net sales
Other purchases
-
30 September 2012/ September 30, 2012
PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris (Pakistan) Limited Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Philippines Philip Morris Products SA
1,678 Others (less than Rp1.0 billion each)
6,806,208
30 September 2012/ September 30, 2012
e.
30 September 2011/ September 30, 2011
Pembelian lainnya
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
Purchases
Page
As a percentage of the consolidated net sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI (lanjutan) f.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Beban Pembiayaan
f. 30 September 2012/ September 30, 2012
Philip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi g.
-
44
Philip Morris Finance SA
0.00%
0.00%
As a percentage of the consolidated net sales
g. 30 September 2012/ September 30, 2012
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
h.
30 September 2011/ September 30, 2011
Penghasilan jasa dan lainnya
Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Fortune Tobacco Company Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar)
74,183 43,507
63,310 100,743
22,342 21,923 15,630
15,304 18,295 15,719
2,436
-
7
1,721
1,388
216,210
0.37%
0.56%
h.
As a percentage of the consolidated net sales
Finance income
30 September 2011/ September 30, 2011
27,333 57
1,020 67
27,390
1,087
0.06%
0.00%
Halaman
Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Fortune Tobacco Company Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA
1,118 Others (less than Rp1.0 billion each)
181,416
30 September 2012/ September 30, 2012
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
Service income and others
30 September 2011/ September 30, 2011
Penghasilan keuangan
PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Finance SA
Financing Cost
5/44
Page
PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Finance SA As a percentage of the consolidated net sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI (lanjutan) i.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Piutang usaha
i. 30 September 2012/ September 30, 2012
Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Service SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Limited Moorabin Philip Morris Korea Inc. Philip Morris (Pakistan) Limited Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap aset konsolidasi j.
31 Desember 2011/ December 31, 2011
34,719 25,537 10,136 4,732 4,725 3,983
25,455 17,662 4,106 2,209 3,381 2,083
2,100 777 67 -
3,510 2,160 4,502 1,543
-
1,323
309 87,085
68,165
0.38%
0.35% j.
30 September 2012/ September 30, 2012
Persentase terhadap aset konsolidasi
Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Service SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Limited Moorabin Philip Morris Korea Inc. Philip Morris (Pakistan) Limited Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA
231 Others (less than Rp1.0 billion each)
Piutang lainnya
Philip Morris Finance SA
Trade receivables
As a percentage of the consolidated assets
Other receivables
31 Desember 2011/ December 31, 2011
133,872
151,335
Philip Morris Finance SA
0.58%
0.78%
As a percentage of the consolidated assets
Sampoerna International Pte. Ltd. dan Sampoerna Packaging Asia Pte. Ltd. (SPA), entitas anak di Singapura, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris Finance SA., di mana pinjaman dari SPA telah dilunasi di tahun 2012.
Sampoerna International Pte. Ltd. and Sampoerna Packaging Asia Pte. Ltd. (SPA), subsidiaries in Singapore, provided intercompany loans to Philip Morris Finance SA., whereby loan from SPA was settled in 2012.
Jumlah saldo piutang pihak berelasi adalah sebesar US$14,0 juta/setara dengan Rp 133,9 miliar (31 Desember 2011: US$20,4 juta/setara dengan Rp151,3 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga 0,05% (31 Desember 2011: 0,05%0,17%).
The outstanding intercompany loan receivable amounted to US$ 14.0 million/equivalent to Rp 133.9 billion (December 31, 2011: US$20.4 million/equivalent to Rp151.3 billion) and bore annual interest rates of 0.05% (December 31, 2011: 0.05%-0.17%).
Halaman
5/45
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI (lanjutan) k.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Utang usaha dan lainnya
k. 30 September 2012/ September 30, 2012
PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Global Services Inc. Philip Morris Limited Moorabin Philip Morris Philippines Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap liabilitas konsolidasi
l.
Trade and other payables
31 Desember 2011/ December 31, 2011
641,097
507,882
125,396 25,226
90,206 36,930
9,504
3,577
5,489 1,264 1,159 1,145 1,122
23,436 31 1,128 613 -
303
PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Global Services Inc. Philip Morris Limited Moorabin Philip Morris Philippines
446 Others (less than Rp1.0 billion each)
811,705
664,249
6.73%
7.24%
Kompensasi manajemen kunci
l.
As a percentage of the consolidated liabilities
Key management compensation
Personil manajemen kunci Perusahaan adalah anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang dirinci pada Catatan 1.
Key management personnel of the Company are members of the Board of Directors and Board of Commissioners as detailed in Note 1.
Kompensasi personil manajemen kunci terdiri atas imbalan kerja jangka pendek, imbalan pasca kerja dan pembayaran berbasis saham. Pada tanggal 30 September 2012, jumlah kompensasi adalah sebesar Rp52,34 miliar (30 September 2011: Rp44,43 miliar).
The compensation of the key management personnel comprises of short-term benefit, post employment benefit and share based payment. As at September 30, 2012, the total compensation was amounted to Rp52.34 billion (September 30, 2011: Rp44.43 billion).
22. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
22. CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
AND
Estimates and judgements used in preparing the interim consolidated financial statements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable. Actual results may differ from these estimates. The estimates and assumptions that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasi terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.
Halaman
ESTIMATES
5/46
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
22. CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Penurunan nilai aset
Impairment of assets
Grup melakukan tes penurunan nilai setiap tahun untuk aset tetap dan goodwill. Aset lainnya ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai yang dapat diperoleh kembali suatu aset atau unit penghasil kas ditentukan berdasarkan yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai, dihitung berdasarkan asumsi dan estimasi manajemen.
The Group tests annually whether fixed assets and goodwill suffered any impairment. Other assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating unit is determined based on higher of its fair value less costs to sell and its value in use, calculated on the basis of management’s assumption and estimates.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan dari aset tetap. Manajemen akan menyesuaikan beban penyusutan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau manajemen akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis telah usang atau aset tidak strategis yang dihentikan pengunaannya atau dijual.
Management determines the estimated useful lives and related depreciation charges for the fixed assets. Management will revise the depreciation charge where useful lives are different to those previously estimated, or it will write-off or write down technically obsolete or non-strategic assets that have been abandoned or sold.
Kewajiban imbalan kerja
Employee benefits obligation
Nilai kini kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan sejumlah asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas investasi dana program pensiun iuran pasti dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat kewajiban imbalan kerja.
The present value of the employee benefits obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the expected long-term rate of return on investment of the defined contribution pension fund and the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligation.
Asumsi penting lainnya untuk kewajiban imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.
Other key assumptions for employee benefits obligation are based in part on current market conditions.
Halaman
5/47
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
b.
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Pada tanggal 27 Juni 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Philip Morris Indonesia (PMID), di mana Perusahaan menyewakan kepada PMID tanah dan bangunan yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat untuk periode 1 Oktober 2012 sampai dengan 30 September 2022. Total biaya sewa adalah sebesar Rp 242,0 miliar dengan jumlah dan pembayaran sewa sebagai berikut: - masa sewa 5 tahun pertama yaitu periode 1 Oktober 2012 sampai dengan 30 September 2017 sebesar Rp 112,0 miliar, dengan jadwal pembayaran tanggal 1 Oktober 2012. - masa sewa 5 tahun kedua yaitu periode 1 Oktober 2017 sampai dengan 30 September 2022 adalah sebesar Rp 130,0 miliar, yang akan dibayarkan selambat-lambatnya 1 Oktober 2017.
a.
Sehubungan dengan diberlakukannya perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan merestrukturisasi kegiatan usaha produksi rokok di Malaysia melalui PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) dan entitas anaknya.
b.
On June 27, 2012, the Company entered into a lease agreement with PT Philip Morris Indonesia (PMID), whereby the Company leases to PMID land and buildings located in Karawang, West Java, for the period October 1, 2012 to September 30, 2022. The total lease amounts to Rp 242.0 billion, which is payable as follows:
- Rp 112.0 billion is payable on October 1, 2012 for the first 5 years from October 1, 2012 to September 30, 2017; and - Rp 130.0 billion is payable at the latest on October 1, 2017 for the second 5 years from October 1, 2017 to September 30, 2022.
With the implementation of the ASEAN Free Trade Area (AFTA) effective from January 1, 2010, the Company restructured the cigarette operations in Malaysia through its subsidiary PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) and its subsidiary.
Perusahaan mengalihkan produksi rokok untuk pasar Malaysia yang dilakukan oleh SJL ke Perusahaan di Indonesia. Dengan pengalihan ini, Perusahaan menutup kegiatan produksi rokok SJL di Malaysia pada bulan Maret 2010, yang diikuti oleh terminasi karyawan SJL.
The Company moved the production manufacture of the cigarettes for Malaysian market from SJL to the Company in Indonesia. As part of this plan, the Company closed down SJL's cigarette production in Malaysia in March 2010, followed by the termination of SJL's employees.
Pada tanggal 27 Mei 2011, Perusahaan telah melakukan penjualan merek-merek (i) SAMPOERNA A (juga dikenal sebagai “A MILD”), (ii) Twinwrap (juga dikenal sebagai “A INTERNATIONAL”), (iii) SAMPOERNA U (juga dikenal sebagai “U MILD”) and (iv) AVOLUTION (Selanjutnya secara bersama-sama disebut “Merek”) untuk pasar Malaysia kepada Philip Morris Products SA ("PMPSA") (pihak berelasi lainnya) sebesar Rp297,2 miliar. Merek-merek tersebut terdaftar atau dalam proses pendaftaran, dan digunakan di Malaysia. Sebagai hasilnya Perusahaan mengakui laba dari penjualan merek dagang tersebut sebesar Rp297,2 miliar sebagai bagian dari penghasilan lain-lain. Perusahaan juga telah menurunkan nilai goodwill sebesar Rp187,9 miliar.
On May 27, 2011, the Company sold the trademarks (i) SAMPOERNA A (also known as “A MILD”), (ii) Twinwrap (also known as “A INTERNATIONAL”), and (iii) SAMPOERNA U (also known as “U MILD”), and (iv) AVOLUTION (hereinafter, collectively, the Trademarks) for the Malaysian market to Philip Morris Products SA ("PMPSA") (other related party) for Rp297.2 billion. The Trademarks are trademarks registered, or pending registration, and used in Malaysia. As a result the Company recognised gain from sale of trademark of Rp297.2 billion as part of other income. The Company has also written down the goodwill amounting to Rp187.9 billion.
Transaksi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan keuangan interim konsolidasi.
This transaction has no significant impact to the interim consolidated financial statements.
Halaman
5/48
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) c.
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) c.
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar.
As at September 30, 2012, the Company had advanced Rp2.3 trillion (December 31, 2011: Rp2.06 trillion) for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by a Standby Letter of Credit.
Pada tanggal 30 September 2012, Perusahaan memiliki uang muka sejumlah Rp2,3 triliun (31 Desember 2011: Rp2,06 triliun) untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit. d.
d.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu bervariasi antara satu sampai dengan tiga tahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Jumlah biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS sebesar Rp1,3 triliun untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 (30 September 2011: Rp1,1 triliun), termasuk dalam biaya produksi.
e.
e. The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials, machinery and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing.
merek
The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders’ General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006. f.
f.
Pada tanggal 22 Desember 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk mengalihkan seluruh hak dan kewajiban Panamas sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia kepada Perusahaan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 28 Pebruari 2015. Halaman
The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements vary from one to three years and are extendable based on mutual agreement by both parties.
Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp1.3 trillion for the nine months ended September 30, 2012 (September 30, 2011: Rp1.1 trillion), are included within cost of production.
-
Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihakpihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok, mesin dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan.
On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Company’s total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price.
5/49
Page
On December 22, 2009, the Company entered into an agreement with PT Philip Morris Indonesia to assign all Panamas’s rights and obligations as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesia‘s cigarette products in Indonesia to the Company effective from January 1, 2010 until February 28, 2015.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
g. PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama 20 tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005. Persentase pendapatan TD terhadap penjualan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar 0,22% (30 September 2011: 0,06%).
g. PT Taman Dayu (TD) has a 20 year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005. TD revenue as a percentage of the consolidated revenue for the period ended September 30, 2012 was 0.22% (September 30, 2011: 0.06%).
h. Grup memiliki fasilitas kredit berupa pinjaman, cerukan, bank garansi dan letters of credit dari beberapa bank dengan total fasilitas sebesar USD53,0 juta dan Rp1,02 triliun.
h. The Group has authorised credit facilities for loans, bank overdrafts, bank guarantees and letters of credit from several banks totalling to USD53.0 million and Rp1.02 trillion.
Pada tanggal 30 September 2012, fasilitas kredit yang belum digunakan berjumlah USD34,3 juta dan Rp193,2 miliar.
On September 30, 2012, the unused credit facilities were USD34.3 million and Rp193.2 billion.
24. KOMITMEN
24. COMMITMENTS
a. Pembelian aset tetap
a. Purchase of fixed assets As at September 30, 2012, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp720.03 billion (September 30, 2011: Rp39.25 billion).
Pada tanggal 30 September 2012, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp720,03 miliar (30 September 2011: Rp39,25 miliar). b. Sewa
b. Leases The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows:
Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewamenyewa biasa adalah sebagai berikut: 30 September 2012/ September 30, 2012
30 September 2011/ September 30, 2011
Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun
153,030
122,131
320,504
301,720
Not later than 1 year More than 1 year and up to 5 years
Jumlah
473,534
423,851
Total
Halaman
5/50
Page