PT ICTSI Jasa Prima Tbk (dahulu/formerly PT Karwell Indonesia Tbk) dan Entitas Anak/and Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen 31 Desember 2012 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Dengan angka perbandingan untuk 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Consolidated financial statements with independent auditors’ report December 31, 2012 and the year then ended With comparative figures for December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and year ended December 31, 2011
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011/ 31 DESEMBER 2010 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2012 AND YEAR THEN ENDED WITH COMPARATIVE FIGURES FOR DECEMBER 31, 2011 AND JANUARY 1, 2011/ DECEMBER 31, 2010 AND YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………….
1-2
………..... Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian……..
3
..... Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasian ………………………………..
4
Consolidated Statements of Changes in ……………………………………… Capital Deficiency
Laporan Arus Kas Konsolidasian ……………………….
5
……………...... Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian………
6 - 88
…….... Notes to the Consolidated Financial Statements
**************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2012
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 With Comparative Figures for December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
1 Januari/ 31 Desember/ January 1, 2011/ December 31, 31 Desember/ 2011 December 31, 2010 (Disajikan kembali (Disajikan kembali - Catatan 2p/ - Catatan 2p/ As Restated As Restated Note 2p) Note 2p)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Uang muka
ASSETS 2f,4
858,078
132,731
88,571
5 2g,6
7,014
-
-
2,715,575
-
8,738
86,508 21,999 97 736,677 63,777 1,781,966
1,884 2,757
1,983 679,654 28,364 3,434 867
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investment Trade receivables Third parties Other receivables Third parties Related parties Inventories Prepaid tax Prepaid expenses Advances
6,271,691
137,372
811,611
Total current assets
2g,7 2h 2q,13a 2i 8
Total aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar AS$16.760.519, AS$1.844.500 dan AS$3.451.781 pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2j,9 Goodwill 2c,30 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar AS$Nihil, AS$1.111.538 dan AS$1.038.761 pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2m,10 Aset tetap yang tidak digunakan 11 Aset pajak tangguhan - neto 2q,13e Aset tidak lancar lainnya
22,746,136 27,522,881
243,057 -
238,677 5,249
1,012,784 29,502 794
1,084,907 5,211,699 766
NON-CURRENT ASSETS Fixed assets - net of accumulated depreciation of US$16,760,519, US$1,844,501 and US$3,451,781 as of December 31, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010, respectively Goodwill Investment property - net of accumulated depreciation of US$Nil, US$1,111,538 and US$1,038,761 as of December 31, 2012, 2011 and as of January 1, 2011/ December 31, 2010, respectively Unused fixed assets Deferred tax assets - net Other non-current assets
Total aset tidak lancar
50,512,943
1,286,137
7,299,854
Total non-current assets
TOTAL ASET
56,784,634
1,423,509
8,111,465
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1,002,482 -
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 With Comparative Figures for December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
1 Januari/ 31 Desember/ January 1, 2011/ December 31, 31 Desember/ 2011 December 31, 2010 (Disajikan kembali (Disajikan kembali - Catatan 2p/ - Catatan 2p/ As Restated As Restated Note 2p) Note 2p)
31 Desember/ December 31, 2012
LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Utang pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Utang pajak Lain-lain
LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY
2e,27 14
2q,13b
15 2e,27 2q,13e 2n, 28
Total liabilitas jangka panjang TOTAL LIABILITAS
DEFISIENSI MODAL Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk Modal saham - nilai nominal AS$0,06 (Rp500) per saham Modal dasar - 1.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 587.152.700 saham 16 Tambahan modal disetor 17 Selisih modal Keppres No. 26/1984 18 Akumulasi kerugian Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, neto Kepentingan nonpengendali
-
16,582,868
336,626
164,981
767,756
31,083 56,122,273 294,262 1,150,785 1,005
86,913 1,146,039 5,514
327,254 8,316 5,561
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade payables Third parties Other payables Third parties Due to related parties Accrued expenses Taxes payable Others
57,936,034
1,403,447
17,691,755
Total current liabilities
147,627
6,881,797 257,491 61,151 52,587
1,246,216 144,667 81,286
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term borrowings Due to related parties Deferred tax liabilities - net Employee benefit liabilities
147,627
7,253,026
1,472,169
Total non-current liabilities
58,083,661
8,656,473
19,163,924
TOTAL LIABILITIES
12
Total liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja
-
2c,19
32,299,115 605,107
32,299,115 605,107
8,375 (34,214,131)
8,375 (40,148,068)
(1,301,534)
(7,235,471)
2,507
2,507
CAPITAL DEFICIENCY Capital deficiency attributable to owners of the parent entity Share capital - par value US$0.06 (Rp500) per share Authorized - 1,200,000,000 shares Issued and fully paid 32,299,115 587,152,700 shares 605,107 Additional paid-in capital Difference in capital 8,375 Keppres No. 26/1984 (43,968,198) Accumulated losses
(11,055,601)
Net capital deficiency attributable to owners of the parent entity
3,142
Non-controlling interests
DEFISIENSI MODAL, NETO
(1,299,027)
(7,232,964)
(11,052,459)
CAPITAL DEFICIENCY, NET
TOTAL LIABILITAS SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
56,784,634
1,423,509
8,111,465
TOTAL LIABILITIES NET OF CAPITAL DEFICIENCY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2012 PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN RUGI BRUTO
2o,20
2,861,980
(3,580,112)
2o,21
(3,514,079)
COST OF REVENUE
(652,099)
GROSS LOSS
2o,22
(17,966)
2o,23 2o,24 2o,25
(673,429) 7,099,034 (718,249)
Sales expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
(432,033)
(959,684) 7,280,643 (298,068)
LABA OPERASI
5,590,858
-
Pendapatan keuangan Beban keuangan
MANFAAT PAJAK TANGGUHAN LABA TAHUN BERJALAN
16,285 (32,707)
5,037,291 2o 2o,26
7,703 (1,314,258)
REVENUE
OPERATING PROFIT Finance income Finance expenses
3,730,736
INCOME BEFORE DEFERRED TAX BENEFIT
88,759
DEFERRED TAX BENEFIT
5,756,181
3,819,495
INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
5,756,181
3,819,495
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling interest
5,574,436 181,745
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2011 (Disajikan kembali - Catatan 2p/ As Restated Note 2p)
3,148,079
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
LABA SEBELUM MANFAAT PAJAK TANGGUHAN
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2q
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
5,756,181 -
3,820,130 (635)
TOTAL
5,756,181
3,819,495
TOTAL
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
5,756,181 -
3,820,130 (635)
TOTAL
5,756,181
3,819,495
TOTAL
0.007
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY PER SHARE
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK PER SAHAM
0.010
2r, 29
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling interest
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN CAPITAL DEFFICIENCY Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Defisiensi Modal yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Capital Defficiency Attributable to Owners of the Parent Entity
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010, disajikan kembali
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
Selisih Modal Keppres No. 26/1984/ Difference in Capital Keppres No. 26/1984
Tambahan modal disetor/ Additional Paid-in Capital
32,299,115
605,107
8,375
-
-
-
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011, disajikan kembali
32,299,115
605,107
8,375
Penyesuaian pada saat akuisisi Entitas Anak
-
-
Total laba komprehensif tahun 2012
-
Pembayaran dividen
Total laba komprehensif tahun 2011, disajikan kembali
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
16
Akumulasi Kerugian/ Accumulated Losses
Total
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest
Defisiensi Modal Neto/ Capital Defficiency - Net
3,142
Balance as of January 1, 2011/ December 31, 2010, as restated
(43,968,198 )
(11,055,601)
3,820,130
3,820,130
(40,148,068 )
(7,235,471)
-
2,305,387
2,305,387
-
2,305,387
Adjustment on acquisition of Subsidiary
-
-
5,756,181
5,756,181
-
5,756,181
Total comprehensive income for 2012
-
-
-
(2,127,631)
(2,127,631)
-
(2,127,631)
Dividends paid
32,299,115
605,107
8,375
(34,214,131)
(1,301,534)
2,507
(1,299,027)
Balance as of December 31, 2012
(635)
2,507
(11,052,459)
3,819,495
(7,232,964)
Total comprehensive income for 2011, as restated Balance as of December 31, 2011, as restated
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan kas dari sewa Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya
(10,427,528)
Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi Penerimaan pendapatan keuangan Pembayaran beban keuangan
6,946,135 27,604 (964,976)
(1,554,970) 7,703 (1,314,258)
Cash provided by (used in) operations Receipts from finance income Payments for finance expenses
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
6,008,763
(2,861,525)
Net cash provided by (used in) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan kas dari penarikan investasi jangka pendek Pembayaran untuk akuisisi entitas anak Hasil penjualan aset tetap yang tidak digunakan Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran utang bank dan pinjaman jangka panjang Pembayaran dividen Penerimaan dari (pembayaran untuk) pihak berelasi Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS Pengaruh perubahan kurs neto dari kas dan setara kas
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 2,870,717 Receipts from customers 270,138 Receipts from rent Payments to suppliers, employees (4,695,825) and others
16,923,780 449,883
7,181,769
9
324,310
10,033,405
11,170,520
Net cash provided by (used in) investing activities
1,137,115 -
(25,944,443) -
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Receipts from withdrawal of short-term investments Payments for the acquisition of a subsidiary Proceeds from sale of unused fixed assets
10
(18,438,364)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (18,534,440) (2,127,631)
15 15
34,074,450
13,412,379
982,778
(257,431)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
132,731
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
858,078
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
10,905,622
Receipts from long-term borrowings Payments for bank loans and (18,263,657) long-term borrowings Dividend paid Receipts from (payments to) (988,725) due to related parties
(8,346,760)
Net cash provided by (used in) financing activities
(37,765)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
81,925
Net effects of foreign echange differences on cash and cash equivalents
88,571
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
132,731
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT ICTSI Jasa Prima Tbk ("Perusahaan") didirikan di Jakarta dengan nama PT Karwell Indonesia Knitting & Garment Industry sesuai dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1970 mengenai penanaman modal dalam negeri berdasarkan akta Notaris Soetanto, S.H., No. 11 tanggal 18 Februari 1978. Akta pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. YA5/36/17 tanggal 18 Februari 1981 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 78 Tambahan No. 3668 tanggal 28 September 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan dengan akta Notaris Imas Fatimah, S.H. No. 09 tanggal 9 Juli 2008, mengenai perubahan dan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU86994.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008 dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perubahan ini belum diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
PT ICTSI Jasa Prima Tbk (the “Company”) was established in Jakarta under the name PT Karwell Indonesia Knitting & Garment Industry based on Law No. 12 Year 1970 regarding domestic investment based on notarial deed of Soetanto S.H., No. 11 dated February 18, 1978. The Deed of Establishment was approved by Ministry of Justice in its Decision Letter No. YA5/36/17 dated February 18, 1981 and was published in State Gazette No. 78 dated September 28, 1990, Supplement No. 3668. The Company’s Articles of Association have been amended by notarial deed of Imas Fatimah, S.H., No. 09 dated July 9, 2008, regarding the changes and adjustments of the Company’s Articles of Association adapted with Republic of Indonesia Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-86994.AH.01.02. Year 2008 dated November 18, 2008 and until the date of independent auditors’ report, the amendment has not yet been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 3 Mei 2012 dan diaktakan dengan akta Notaris Humberg Lie, S.H., No. 21 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui:
Based on the Minutes of Extraordinary General Shareholder’s Meeting held on May 3, 2012, which was notarized on the same date in Notarial Deed of Humberg Lie, S.H., No. 21, the shareholders ratified:
1.
1. The change of status of the Company from domestic investment to foreign investment;
2. 3.
Perubahan status Perusahaan dari penanaman modal dalam negeri penanaman modal asing; Perubahan nama Perusahaan menjadi PT Maharlika Indonesia Tbk; Perubahan alamat lengkap dan kedudukan Perusahaan menjadi beralamatkan di Gedung Graha Kirana Lantai 7, Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta Utara.
2. The change of name of the Company to PT Maharlika Indonesia Tbk; 3. The change of the address of the Company th to Graha Kirana Building 7 Floor, Jl. Yos Sudarso No. 88, North Jakarta.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Pada tanggal 3 Mei 2012, International Container Terminal Services, Inc. (ICTSI) Far East Pte. Ltd., telah melakukan pengambilalihan atas saham Perusahaan yang dimiliki dan dikendalikan secara langsung oleh PT Karya Estetikamulia dan beberapa pihak dalam kelompok masyarakat. Sebagaimana dimuat dalam Pengumuman Pengambilalihan Perusahan Terbuka tanggal 4 Mei 2012 dan memuat Keterbukaan Informasi Dalam Rangka Penawaran Tender Wajib tanggal 30 Mei 2012 rencana dan tujuan dari, (pemegang saham pengendali Perusahaan) adalah mengubah bidang usaha Perusahaan sehingga Perusahaan secara langsung maupun melalui entitas anak usahanya dapat berkiprah dalam pengembangan, pembangunan dan pengoperasian saran dan prasarana logistik maritim serta jasa-jasa terkait.
On May 3, 2012, International Container Terminal Services, Inc. (ICTSI) Far East Pte. Ltd. bought the Company’s shares which were directly owned and controlled by PT Karya Estetikamulia and several parties. As stated in the announcement of the Limited Liability Company takeover dated May 4, 2012, and published in information disclosure in the Framework of Mandatory Tender Offer dated May 30, 2012, the plan and purpose of the ICTSI Company, (the controlling shareholder of the Company), is to change the business of the Company either directly or through a subsidiary to take part in the development, construction and operation of maritime logistics infrastructure and related services.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2012 dan diaktakan dengan akta Notaris Dewi Kusumawati, S.H., No. 27 tanggal 27 Juni 2012, para pemegang saham menyetujui perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang bergerak dalam pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian sarana dan prasarana logistik maritim serta jasa-jasa terkait dan oleh karenanya mengubah pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-39667.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 23 Juli 2012.
Based on the Minutes of Extraordinary General Shareholder’s Meeting held on June 27, 2012 which was notarized in the Notarial Deed of Dewi Kusumawati, S.H., No. 27 dated June 27, 2012, the shareholders ratified the change in the core business of the Company to become a company that is engaged in the development, construction and operation of maritime infrastructure facilities and related services and therefore change the Article 3 of the Company’s Articles of Association. The amendment was approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-39667.AH.01.02.Year 2012 dated July 23, 2012.
Selanjutnya, sesuai dengan akta Notaris Dewi Kusumawati, S.H., No. 20 tanggal 25 Juli 2012, telah disetujui perubahan nama Perusahan dari semula PT Maharlika Indonesia Tbk menjadi PT ICTSI Jasa Prima Tbk. Akta perubahaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-43425.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 9 Agustus 2012.
Furthermore, according to notarial deed of Dewi Kusumawati, S.H., No. 20 dated July 25, 2012, the change of the Company’s name from PT Maharlika Indonesia Tbk to become PT ICTSI Jasa Prima Tbk was approved. The amendment was approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-43425.AH.01.02.Year 2012 dated August 9, 2012.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company’s Public Offering
Pada tanggal 18 November 1994, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1975/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan penawaran Perdana kepada masyarakat sejumlah 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 setiap saham dan penawaran Rp2.900 setiap saham. Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Desember 1994. Kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham telah dibukukan sebagai tambahan modal disetor (Catatan 17).
On November 18, 1994, the Company obtained Effective Statement Letter on Stock Issuance Statement No. S-1975/PM/1994 from Chairman of Capital Market Supervisory Agency to conduct initial public offering of 20,000,000 shares with par value Rp1,000 per share and offers Rp2,900 per share. The Company’s shares were all listed in the Indonesian Stock Exchange on December 19, 1994. The excess of the selling price over the par value was recorded as additional paid-in capital (Note 17).
Berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-953/PM/1997 tanggal 15 Mei 1997 mengenai Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu untuk membeli paket saham biasa dengan waran yang terdiri dari 390.000.000 saham biasa dan 78.000.000 waran.
Based on Chairman of Capital Market Supervisory Agency Letter No. S-953/PM/1997 dated May 15, 1997 regarding the Notification of Effective Regristration Statement, the st Company made the 1 limited public offering I to shareholders in order issue of pre-emptive rights are to buy package of common shares with warrant consisting of 390,000,000 common shares and 78,000,000 warrants.
Entitas Anak
c.
The Company has ownership interest in the following Subsidiaries either directly or indirectly as of December 31, 2012 and 2011:
Entitas-entitas Anak yang dimiliki oleh Perusahaan secara langsung maupun tidak langsung pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Entitas Anak/ Subsidiary
Domisili/ Domicile
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations
PT PBM Olah Jasa Andal
Jakarta
1986
PT Karinwashindo Centragraha
Jakarta
PT Karya Investama
Jakarta
Subsidiaries
Persentase Kepemilikan Efektif (%)/Effective Percentage of Ownership (%) Kegiatan Usaha/ Business Activities
2012
2011
Total Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Eliminations (Dalam Rupiah/in Rupiah) 2012
2011
Bongkar muat/Stevedoring
99.99
-
354,803,435,787
tidak beroperasi secara komersial/ dormant
Perdagangan, pembangunan, pengangkutan, agrobisnis, dan lain-lain/Trading, development transportation, agribusiness, and others
99.97
99.97
9,551,962,750
9,551,962,750
tidak beroperasi secara komersial/ dormant
Pembangunan, perdagangan perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan dan lain-lain/ Development, trading, industrial, land transportation, repair shop, and others
99.00
99.00
2,012,401,424
2,012,401,424
8
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
On May 18, 2012, the Company signed a Conditional Agreement to take over all the shares of PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal (OJA). Futhermore, on July 2, 2012, the Company and OJA’s existing shareholders signed the Statement of Account Closure, in which among others, provide that the closing date was June 27, 2012. After all the requirements specified in the Conditional Agreement were met, on July 3, 2012, the Company and OJA’s existing shareholders signed the Deed of Purchase Share No. 4 with the presence of front of Myra Yuwono to take over all shares of OJA (Note 30).
Pada tanggal 18 Mei 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat dalam rangka pengambilalihan seluruh saham PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal (OJA). Selanjutnya pada tanggal 2 Juli 2012, Perusahaan dan pemegang saham lama OJA menandatangani Pernyataan Akun Penutupan, di mana antara lain diatur bahwa tanggal penutupan adalah tanggal 27 Juni 2012. Setelah seluruh persyaratan yang ditentukan dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat tersebut terpenuhi, pada tanggal 3 Juli 2012, Perusahaan dan pemegang saham OJA menandatangani akta Jual Beli Saham No. 4 dihadapan Myra Yuwono untuk mengambilalih seluruh saham dalam OJA (Catatan 30). d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Direksi Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Independen Direktur
Edgardo Querijero Abesamis Jose Manuel Mantecon De Jesus Albertus Sumardi Lasmar Lasmarias Edullantes Doli Parluhutan Situmeang Ridwan Halim Rico Teodoro Cruz
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Independent Director Independent Director Director
Based on the decision during the Annual General Meeting of Shareholders on June 27, 2011 stated in notarial deed of M. Nova Faisal, S.H., Mkn No. 71, on the same date, the composition of the Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011:
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2011 yang dinyatakan dalam akta Notaris M. Nova Faisal, SH, MKn No. 71 pada tanggal yang sama, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris
Boards of Commissioners, Directors and Employees Based on the decision during the Annual General Meeting of Shareholders on May 3, 2012, under stated in the notarial deed of Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn No. 240 dated May 30, 2012, the composition of the Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 are as follows:
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 3 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., MKn No. 240 pada tanggal 30 Mei 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Subsidiaries (continued)
Oey Tjie Piek Mardi Loho Ir. Bundani Karlan, MM
9
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Commissioner
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
1.
Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan) Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
GENERAL (continued) d.
IKHTISAR SIGNIFIKAN a.
KEBIJAKAN
Dasar Penyusunan Konsolidasian
Board of Directors President Director Director Director
Susanto Harijanto Witono Ridwan Halim
As of December 31, 2012 and 2011, the Group has a total of 166 and 17 employees, respectively (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompok Usaha memiliki karyawan masingmasing sebanyak 166 dan 17 karyawan (tidak diaudit).
2.
Boards of Commissioners and Directors (continued)
Laporan
AKUNTANSI
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Pernyataan Kepatuhan
Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI). Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, Perusahaan dan Entitas Anak (bersama-sama dirujuk sebagai “Kelompok Usaha”), menerapkan standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, efektif tanggal 1 Januari 2012.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (FAS) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI). As disclosed further in the relevant succeeding notes, the Company and its Subsidiaries (collectively “the Group”), adopted new and amended standards effective January 1, 2012.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dengan menggunakan praktek yang lazim berlaku di industri serta pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam lampiran keputusan Ketua BAPEPAM - LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have also been prepared using the prevailing industry practices and accounting and reporting guidelines prescribed by the Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM LK), consisting mainly of BAPEPAM - LK Rule No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure for Issuers or Public Companies” included in the Appendix of the Decision of the Chairman of BAPEPAM LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
AKUNTANSI
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Pernyataan Kepatuhan (lanjutan)
Statement of Compliance (continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on an accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, as disclosed in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, have been prepared using the direct method, which present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) yang merupakan mata yang fungsional Kelompok Usaha (Catatan 2p). Setiap entitas di dalam Kelompok Usaha menetapkan mata uang fungsional sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the United States Dollar (US Dollar) which is also the functional currency of the Group (Note 2p). Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha meliputi laporan keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The Group’s consolidated financial statements include the Subsidiaries mentioned in Note 1c, in which the Company directly maintains equity ownership of more than 50%.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas atau Perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Entitas Anak atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas manajemen Entitas Anak, atau mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity or the Company has the ability to control the financial and operating policies of a Subsidiary, or has the ability to appoint or remove majority of the Subsidiary’s management, or control the majority of the management vote during management meeting.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: · menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; · menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali (KNP); · menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; · mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; · mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; · mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan · mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau, jika sesuai, mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
In case of loss of control over a subsidiary, the Company: · derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; · derecognizes the carrying amount of any non-controlling (NCI); · derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; · recognizes the fair value of the consideration received; · recognizes the fair value of any investment retained; · recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and · reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
c.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila laporan keuangan Entitas Anak menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak tersebut.
The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for transactions and events in similar circumstances. If the Subsidiaries’ financial statements use accounting policies different from those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to the Subsidiaries’ financial statements.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable directly or indirectly to the Company, which are presented respectively in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.
Kombinasi Bisnis
c. Business Combinations The Group adopted SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year commencing on or after January 1, 2011.
Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Business Combinations (continued)
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in the administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2011), either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
d.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Business Combinations (continued)
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari perusahaan yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination, from the acquisition date, is allocated to each of the company’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Instrumen Keuangan
d.
Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective on January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, and SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
i.
i.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, or available-for-sale financial assets.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengakuan Awal (lanjutan)
Initial Recognition (continued)
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali pada setiap akhir tahun keuangan.
The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates this designation at each financial year-end.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are initially recognized at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang menuntut penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditentukan oleh peraturan atau suatu konvensi di pasar (penjualan dengan cara biasa) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu pada tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that requires delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on trade date, i.e., the date that the Group commit to purchase or sell the assets. (a) Loans and receivables
(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: · yang dimaksudkan oleh Kelompok Usaha untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; · yang pada saat pengakuan awal ditetapkan Kelompok Usaha dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau · dalam hal Kelompok Usaha mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
16
·
those that the Group intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Group upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
·
those that the Group upon initial recognition designates as available-for-sale investments; or
·
those for which the Group may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration, which shall be classified as available-for-sale.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued) Initial Recognition (continued)
Pengakuan Awal (lanjutan)
ii
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
(b) Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual dan investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
(b) The Group has no financial assets classified as at fair value through profit or loss, available-for-sale or held-tomaturity investments.
Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, dan aset tidak lancar lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The financial assets of the Group consist of cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables which are classified as loan and receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the loans and receivables are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
ii. Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diukur menggunakan biaya perolehan yang diamortisasi. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and measured at amortized cost. As at the reporting date, the Group has no financial liabilities other than those measured at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued)
Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengakuan Awal (lanjutan)
Initial Recognition (continued)
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha terdiri dari utang bank, utang usaha, biaya masih harus dibayar, utang pihak berelasi dan pinjaman jangka panjang.
The Group’s financial liabilities consist of bank loans, trade payables, accrued expenses, due to related parties and longterm loans.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are measured at amortized costs using effective interest method. At the consolidated statement of financial position dates, accrued interest is recorded separately from the respective principal within the current liabilities. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the effective interest method.
iii. Derecognition
iii. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
i. the contractual rights to receive cash
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
flows from the financial asset have expired; or ii. the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) iii. Derecognition (continued)
iii. Penghentian Pengakuan (lanjutan) Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) iii. Derecognition (continued)
iii. Penghentian Pengakuan (lanjutan)
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
iv. Impairment
iv. Penurunan Nilai Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) iv. Impairment (continued)
iv. Penurunan Nilai (lanjutan) Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loans or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) iv. Impairment (continued)
iv. Penurunan Nilai (lanjutan)
v.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
v. Offsetting of Financial Instruments
Saling hapus instrumen keuangan
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
vi. Fair Value of Financial Instruments
vi. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
e.
Financial Instruments (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar, tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices, without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e.
Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan terpisah untuk induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
The Group applied SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and also applies to individual financial statements.
Suatu pihak dianggap Kelompok Usaha jika:
A party is considered a related party of the Group if:
a.
berelasi
dengan
a.
Iangsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau Iebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;
23
the party directly or indirectly through one or more intermediaries, (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Group, (ii) has stake in the Group that gives significant influence on the Group, or (iii) has joint control on the Group;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
Transaksi (lanjutan)
dengan
AKUNTANSI
Pihak-pihak
Suatu pihak dianggap berelasi Kelompok Usaha jika (lanjutan): b. c. d. e. f.
g.
f.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Transactions (continued)
with
Related
Parties
A party is considered a related party of the Group if (continued):
dengan
b.
suatu pihak adalah entitas asosiasi Kelompok Usaha; suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak Iangsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha.
c. d. e. f.
g.
a party which is an associate entity to the Group; a party is a joint venture in which the Group is a venturer; a party is a member of the key management personnel of the Group; a party is a close family member of an individual who is described in (a) or (d); a party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for whom has significant voting rights in some entities, directly or indirectly, i.e., an individual identified in point (d) or (e); or a party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Group or a party related to the Group.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction is made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances with the related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Kas dan Setara Kas
f.
Cash and Cash Equivalents Cash comprises cash on hand, in banks and time deposits. Cash equivalents mainly represent short-term deposits with an original maturity period of 3 months or less at the time of placements, not restricted for use and readily convertible to cash without significant changes in value, and not used as collateral for credit facility.
Kas terdiri atas kas, kas di bank dan deposito berjangka. Setara kas terutama merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan, dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
h.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang.
Trade receivables and other receivables initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using effective interest rate method, except for immaterial effect of the discount, net of provision of impairment of receivables.
Penyisihan penurunan nilai dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.
Allowance for impairment losses is provided when there is objective evidence that the receivables are uncollectible. Receivables are writen-off when the receivables are uncollectible.
Persediaan
h.
Biaya Dibayar di Muka
i.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited using straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. j.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost is calculated using first in, first out (FIFO) method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. Allowance for impairment losses of inventory is determined based on estimated usage or sale of each type of inventory in the future.
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. i.
Trade Receivables and Other Receivables
Aset Tetap
j.
Fixed Assets Starting January 1, 2012, the Group adopted SFAS No.16 (Revised 2011) ,“Fixed Assets”. All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. The adoption of the revised SFAS has no significant impact on the consolidated financial statements.
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Fixed Assets (continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya itu terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan sebagai sebuah kondisi untuk terus mengoperasikan aset tetap, biaya inspeksi itu diakul ke dalam jumlah tercatat ("carrying amount") aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are stated at cost net of accumulated depreciation and impairment losses, if any, except land are not depreciated. The acquisition cost will include the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed asstes as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance cost that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Penyusutan aset tetap Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets of the Company is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets with detail as follows:
Tahun/Years Bangunan dan instalasi Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
20 10 5-10 5
Depreciation of fixed assets of the Subsidiary is computed based on the estimated useful life of respective fixed assets using the depreciation method as follows:
Penyusutan aset tetap Entitas Anak dihitung berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan menggunakan metode penyusutan sebagai berikut: Metode Penyusutan/ Depreciation Method Mesin dan Peralatan Peralatan berat Peralatan dermaga Infrastruktur dan prasarana Kendaraan truk dan trailer Kendaraan Peralatan kantor
Buildings and installations Machineries and equipments Office equipments Vehicles
Saldo menurun ganda/ Double decline Garis lurus/ Straight-line Garis lurus/ Straight-line Saldo menurun ganda/ Double decline Saldo menurun ganda/ Double decline Saldo menurun ganda/ Double decline
26
Tahun/ Years 8
Machineries and equipments Heavy equipments
10
Docks equipments
10
Infrastructure and facilities
8
Truck and trailer
8 4-8
Vehicles Office equipments
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
k.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Fixed Assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan dicatat sebagai aset tetap yang tidak digunakan.
Fixed assets not used in the operation are removed from fixed assets and recorded as unused fixed assets.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At each financial year end, the asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate.
Aset dinyatakan pada nilai estimasi perolehan kembali pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Assets are stated at estimated recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicated that the carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset values, if any, is recognized as loss in the consolidated statements of comprehensive income.
Sewa
k.
Leases Effective on January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 30 (Revised 2011), “Leases”. The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement and requires an assessment of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset. A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Penentuan apakah suatu perjanjian adalah atau mengandung suatu sewa didasarkan pada substansi perjanjian dan memerlukan penilaian apakah pemenuhan perjanjian ini tergantung pada penggunaan aset spesifik atau aset dan perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset. Penilaian ulang hanya dibuat setelah permulaan sewa jika salah satu dari hal berikut ini berlaku:
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
AKUNTANSI
2.
Sewa (lanjutan) i. ii.
iii. iv.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Leases (continued) i.
Terdapat perubahan dalam persyaratan kontraktual selain pembaharuan atau perpanjangan dari perjanjian Opsi pembaharuan dilaksanakan atau perpanjangan diberikan, kecuali jika persyaratan pembaharuan atau perpanjangan awalnya telah termasuk dalam persyaratan sewa Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan tergantung pada suatu aset spesifik; atau Terdapat perubahan substansial pada aset.
ii.
There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the arrangement A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included on the lease term
iii. There is a change in the determination of whether fulfillment is dependent on a specified asset; or iv. There is substantial change to the asset.
Dalam kondisi penilaian ulang dilakukan, akuntansi sewa harus dimulai atau dihentikan dari tanggal ketika perubahan keadaan semakin meningkatkan perlunya penilaian ulang untuk skenario i, iii atau iv diatas, dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan periode untuk skenario ii.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenario i, iii or iv above, and at the date of renewal or extension period for scenario ii.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets.
Sewa di mana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
Aset sewa dikapitalisasi disusutkan sepanjang umur yang lebih pendek antara masa manfaat aset atau jangka waktu sewa, jika terdapat kepastian yang memadai bahwa Kelompok Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.
Kelompok Usaha sebagai lessor
The Group as lessor
Sewa di mana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Impairment of Non-financial Assets
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
The Group adopted SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK yang direvisi ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised standard requires the entity to recognise an impairment loss. This revised standard also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Pada setiap akhir tahun laporan keuangan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut
The Group assesses at each financial year end whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment test for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan atas aset adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Impairment (continued)
of
Non-financial
Assets
Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Group to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in the future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap unit penghasil kas (atau kelompok unit penghasil kas) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Impairment (continued)
of
Non-financial
Assets
Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each cash generating unit (or group of cash generating units) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the cash generating unit is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
m. Properti Investasi
m. Investment Properties
Properti investasi Kelompok Usaha terdiri dari tanah dan bangunan yang dikuasai Kelompok Usaha untuk menghasilkan sewa, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
The Group’s investment properties consist of land and building owned by the Group to generate rent, and not used for the production or supplies goods or services for administative purpose or sale in the ordinary business activities. Investment properties are stated at cost including transaction cost less accumulated depreciation and impairment loss, except for land which is not depreciated. The carrying amount include the cost of replacing part of investment properties when the cost is incurred, if the criteria of recognition are met; and not include cost of daily use of investment properties.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sesuai masa manfaat ekonomis bangunan selama 20 tahun.
The depreciation was calculated using the straight-line method over the useful life of the building which is 20 years.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam tahun berjalan saat penghentian atau pelepasan terjadi.
Investment properties are derecognized upon the disposal or when the investment properties was no longer used permanently and there is no future economic benefit expected when on disposal. Gain or loss arising from derecognition or disposal of investment properties is recognized in the current year when derecognition or disposal incurred.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
m. Properti Investasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Investment Properties (continued) Transfer to investment properties is done when, and only when, there is change in use, evidenced by the end of the use by the owner, and starting the operating leases to other parties or completion of construction or development. Transfer from investment properties is done when, and only when, there is change in the use evidenced indicated by commencement by the owner or starting the development for sale.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. n.
Liabilitas Imbalan Kerja
n.
Employee Benefit Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Effective on January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefit”.
Kelompok Usaha menerapkan program imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga kerja) tanggal 25 Maret 2003.
The Group has an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”) dated March 25, 2003.
Kelompok Usaha mencatat penyisihan manfaat tambahan selain program dana pensiun tersebut di atas untuk memenuhi dan menutup imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tambahan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Group made additional provisions on top of the benefits provided under the abovementioned defined contribution pension programs in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The additional provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations or 10% of the fair value of plan assets, at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
o.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Liabilitas Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Employee Benefit Liabilities (continued)
yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu dari imbalan kerja jangka panjang lainnya langsung diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
Actuarial gains or losses and past service costs from other long-term employee benefits are recognized immediately in the current period’s consolidated statement of comprehensive income.
Kelompok Usaha mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuanketentuan program pensiun manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Laba atau rugi dari kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
The Group recognizes gains or losses on the curtailment of a defined benefit plan when the curtailment occurs (when there is a commitment to make a material reduction in the number of employees covered by a plan or when there is an amendment of the defined benefit plan terms such that a material element of future services to be provided by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits). The gain or loss on curtailment comprises any resulting change in the fair value of plan assets, change in the present value of defined benefit obligation and any related actuarial gains and losses and past service cost that had not previously been recognized.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o. Revenue and Expense Recognition
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
The Group adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised SFAS identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (VAT).
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
Pengakuan (lanjutan)
Pendapatan
AKUNTANSI dan
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Revenue and (continued)
Expense
Recognition
Pendapatan dari Jasa
Revenue from Services
Pendapatan diakui pada saat bongkar muat layanan telah diberikan kepada pelanggan dan telah menerima persetujuan dari operator pelabuhan.
Revenue is recognized when loading and unloading services have been rendered to customers and have received approval from the port operator.
Pendapatan dari Penjualan Barang
Revenue from Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan dan Beban Bunga
Interest Income and Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang Iebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest method. Effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Dividen
Dividends
Pendapatan diakui pada saat hak Perusahaan untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividends are recognized when the Company’s right to receive the payment is established.
Pendapatan Sewa
Rental Income
Pendapatan sewa yang timbul dari sewa operasi atas properti investasi diakui atas dasar garis lurus selama periode sewa dan termasuk dalam pendapatan karena sifat transaksinya.
Rental income arising from operating leases on investment properties is accounted for on a straight-line method over the lease terms and included in revenue due to its operating nature.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as incurred.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No.10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas ke dalam mata uang penyajian. Masing-masing Entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsionalnya adalah Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) dan memutuskan mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian menggunakan Dolar AS. Sehubungan dengan perubahan mata uang penyajian tersebut, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disajikan kembali dengan menggunakan penyajian Dolar AS.
Starting January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign operations in the financial statements into a presentation currency. Each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. The Group determined that its functional currency is the United States Dollar (US Dollar) and decided that the presentation currency for the consolidated financial statements is the US Dollar. In relation to such change in the presentation currency, the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and the consolidated statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows for the year ended December 31, 2011 were restated and presented using the US Dollar as the presentation currency.
Dampak dari penerapan awal PSAK No. 10 (Revisi 2010) adalah sebagai berikut:
The impact of the initial adoption of SFAS No. 10 (Revised 2010) are as follows:
31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah)
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar)
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Biaya dibayar di muka Uang muka
1,203,600,550 17,080,839 25,000,000
132,731 1,884 2,757
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Prepaid expenses Advances
Total aset lancar
1,245,681,389
137,372
Total current assets
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Foreign Currency Balances (continued)
Transactions
and
31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah)
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar)
ASET (lanjutan) ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset tetap yang tidak digunakan Aset tidak lancar lainnya
ASSETS (continued)
2,433,536,799
243,057
9,228,424,193 258,776,514 6,960,625
1,012,784 29,502 794
NON-CURRENT ASSETS Fixed assets - net of accumulated depreciation Investment property - net of accumulated depreciation Unused fixed assets Other non-current assets
Total aset tidak lancar
11,927,698,131
1,286,137
Total non-current assets
TOTAL ASET
13,173,379,520
1,423,509
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL
LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang pajak Lain-lain
1,496,051,066 788,124,315 245,754,435 50,000,000
164,981 86,913 1,146,039 5,514
CURRENT LIABILITIES Trade payables Accrued expenses Taxes payable Others
Total liabilitas jangka pendek
2,579,929,816
1,403,447
Total current liabilites
LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja
60,363,016,084 2,258,558,044 536,380,352 461,263,734
6,881,797 257,491 61,151 52,587
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term loans Due to related parties Deferred tax liabilities - net Employee benefit liabilities
Total liabilitas jangka panjang
63,619,218,214
7,253,026
Total non-current liabilites
TOTAL LIABILITAS
66,199,148,030
8,656,473
TOTAL LIABILITIES
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Foreign Currency Balances (continued)
Transactions
and
31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah) DEFISIENSI MODAL Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal AS$0,06 (Rp500) per saham Modal dasar - 1.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 587.152.700 saham 293,576,350,000 Tambahan modal disetor 5,500,000,000 Selisih modal Keppres No. 26/1984 76,121,422 Akumulasi kerugian (352,201,229,535)
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar)
8,375 (40,148,068)
CAPITAL DEFICIENCY Capital deficiency attributable to owners of the Parent Entity Share capital - par value US$0.06 (Rp500) per share Authorized - 1,200,000,000 shares Issued and fully paid 587,152,700 shares Additional paid-in capital Difference in capital Keppres No. 26/1984 Accumulated losses
32,299,115 605,107
Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, neto Kepentingan nonpengendali
(53,048,758,113) 22,989,603
(7,235,471) 2,507
Net capital deficiency attributable to owners of the parent entity Non-controlling interest
DEFISIENSI MODAL, NETO
(53,025,768,510)
(7,232,964)
CAPITAL DEFICIENCY, NET
13,173,379,520
1,423,509
TOTAL LIABILITIES NET OF CAPITAL DEFICIENCY
TOTAL LIABILITAS SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
1 Januari 2011/31 Desember 2010/ January 1, 2011/December 31, 2010 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah)
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar)
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Uang muka
796,345,253 78,560,311 17,826,290 6,110,765,785 255,022,531 30,872,406 7,797,923
88,571 8,738 1,983 679,654 28,364 3,434 867
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalent Trade receivables Other receivables Inventory Prepaid tax Prepaid expenses Advances
Total aset lancar
7,297,190,499
811,611
Total current assets
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Foreign Currency Balances (continued)
Transactions
and
1 Januari 2011/31 Desember 2010/ January 1, 2011/December 31, 2010 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah)
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar)
ASET (lanjutan)
ASSETS (continued)
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Properti Investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset tetap yang tidak digunakan Aset tidak lancar lainnya
9,111,857,738
1,002,482
9,861,048,567 47,370,697,226 6,960,625
1,084,907 5,211,699 766
NON-CURRENT ASSETS Fixed assets - net of accumulated depreciation Invesment property - net of accumulated depreciation Unused fixed assets Other non-current assets
Total aset tidak lancar
66,350,564,156
7,299,854
Total non-current assets
TOTAL ASET
73,647,754,655
8,111,465
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL
LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang pajak Lain-lain
149,096,563,379 6,902,893,595 2,942,342,919 74,765,502 50,000,000
16,582,868 767,756 327,254 8,316 5,561
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade payables Accrued expenses Taxes payable Others
Total liabilitas jangka pendek
159,066,565,395
17,691,755
Total current liabilites
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja
11,327,232,459 1,314,918,325 738,834,432
1,246,216 144,667 81,286
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Deferred tax liabilities - net Employee benefit liabilities
Total liabilitas jangka panjang
13,380,985,216
1,472,169
Total non-current liabilites
172,447,550,611
19,163,924
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Foreign Currency Balances (continued)
Transactions
and
1 Januari 2011/31 Desember 2010/ January 1, 2011/December 31, 2010 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah)
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar)
DEFISIENSI MODAL Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal AS$0,06 (Rp500) per saham Modal dasar - 1.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 587.152.700 sahan 293,576,350,000 Tambahan modal disetor 5,500,000,000 Selisih modal Keppres No. 26/1984 76,121,422 Akumulasi kerugian (397,980,827,290)
8,375 (43,968,198)
CAPITAL DEFICIENCY Capital deficiency attributable to owners of the Parent Entity Share capital - par value US$0.06 (Rp500) per share Authorized - 1,200,000,000 shares Issued and fully paid 587,152,700 shares Additional paid-in capital Difference in capital Keppres No. 26/1984 Accumulated losses
Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
(98,828,355,868) 28.559.912
(11,055,601) 3,142
Net capital deficiency attributable to owners of the Parent Entity Non-controlling interest
DEFISIENSI MODAL, NETO
(98,799,795,956)
(11,052,459)
CAPITAL DEFICIENCY, NET
73,647,754,655
8,111,465
TOTAL LIABILITIES NET OF CAPITAL DEFICIENCY
TOTAL LIABILITAS SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
32,299,115 605,107
Tahun yang berakhir pada tanggal/ Year ended 31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah) PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN RUGI BRUTO
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar)
25,103,575,040
2,861,980
(30,823,403,397)
(3,514,079)
COST OF REVENUE
(5,719,828,357)
(652,099)
GROSS LOSS
39
REVENUE
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Foreign Currency Balances (continued)
Transactions
and
Tahun yang berakhir pada tanggal/ Year ended 31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah) Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lain Beban operasi lain LABA OPERASI Pendapatan keuangan Biaya keuangan LABA SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN TANGGUHAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN TANGGUHAN LABA TAHUN BERJALAN
(157,589,417) (5,906,915,225) 72,083,146,224 (3,842,999,506)
(17,966) (673,429) 7,099,034 (718,249)
Sales expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
56,455,813,719 67,565,754 (11,527,890,000)
5,037,291 7,703 (1,314,258)
OPERATING PROFIT Finance income Finance expenseaya
44,995,489,473
3,730,736
INCOME BEFORE DEFERRED TAX BENEFIT
778,537,973
88,759
DEFERRED TAX BENEFIT
45,774,027,446
3,819,495
INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
45,774,027,446
3,819,495
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR PROFIT FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling interest
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar)
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
45,779,597,755 (5,570,309)
3,820,130 (635)
TOTAL
45,774,027,446
3,819,495
TOTAL
0.007
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY PER SHARE
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK PER SAHAM
77,97
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Foreign Currency Balances (continued)
Transactions
and
Tahun yang berakhir pada tanggal/ Year ended 31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah)
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan kas dari sewa Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya
25,182,135,351 2,369,488,500
2,870,717 270,138
(34,647,399,118)
(4,695,825)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Receipts from rent Payments to suppliers, employees and others
Kas digunakan untuk operasi Penerimaan pendapatan keuangan Pembayaran biaya keuangan
(7,095,775,267) 67,565,754 (11,527,890,000)
(1,554,970) 7,703 (1,314,258)
Cash used in operations Receipts from finance income Payments for finance expenses
Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
(18,556,099,513)
(2,861,525)
Net cash used in operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap yang tidak digunakan Hasil penjualan aset tetap
88,007,033,600 9,974,095,728
10,033,405 1,137,115
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of unused fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
Kas neto diperoleh dari aktivitas investasi
97,981,129,328
11,170,520
Net cash provided by investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran utang bank dan pinjaman jangka panjang Pembayaran utang pihak berelasi Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 95,657,602,989
10,905,622
(165,614,837,757) (9,068,674,415)
(18,263,657) (988,725)
Receipts from long-term loans Payments for bank loans and long-term loans Payments of due to related parties
(79,025,909,183)
(8,346,760)
Net cash used in financing activities
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Foreign Currency Balances (continued)
Transactions
and
Tahun yang berakhir pada tanggal/ Year ended 31 Desember/December 31, 2011 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported (Dalam Rupiah/ In Rupiah) KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
399,120,632
Disajikan kembali/ As Restated (Dalam Dolar AS/ In US Dollar) (37,765)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
8,134,665
81,925
Net effect of foreign exchange differences on cash and cash equivalents
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
796,345,253
88,571
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1,203,600,550
132,731
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Pengaruh perubahan kurs neto dari kas dan setara kas
Transaction involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last transaction date of the year, as published by Bank Indonesia and any resulting gains or losses are credited or charged to current year operations, except for foreign exchange differentials that can be attributed to qualifying assets which are capitalized to properties under construction.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi terakhir untuk tahun yang bersangkutan dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan, kecuali untuk selisih kurs yang dapat diatribusikan ke aset tertentu dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian.
The rates of exchange used are as follows:
Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut: 2012 1 Dolar Amerika (AS$)/Rupiah 1 Dolar Amerika (AS$)/SG$ 1 Dolar Amerika (AS$)/MYR 1 Dolar Amerika (AS$)/PHP
2011
0.00010 0.81967 0.32362 0.02434
42
0.00011 0.76923 0.31447 0.02281
US Dollar 1 (US$)/Rupiah US Dollar 1 (US$)/SG$ US Dollar 1 (US$)/MYR US Dollar 1 (US$)/PHP
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Pajak Penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Income Tax
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.
Effective January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”.
Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of SFAS No. 46 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year and calculated using the appropriate tax rate.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang dikenakan pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized on deductible temporary differences to the extent that it is propable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to change in tax rate are charged to current period, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitias pajak tangguhan disajikan secara saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Income Tax (continued) The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a Tax Assessment Letter (“SKP”) shall be recognized as income or expense in the current period of the consolidated statement of comprehensive income, unless further settlement are submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. r.
Laba per Saham
r.
Earning per Share
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”.
Effective January 1, 2012, the Group adopted SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earnings Per Share”.
Penerapan PSAK No. 56 (Revisi 2011) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of SFAS No. 56 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (dikurangi perolehan kembali saham beredar).
Earnings per share is computed by dividing profit for the year the weighted average number of issued and fully paid shares during the year (less treasury stock).
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2012 and 2011, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
2.
Informasi Segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Segment Information
Kelompok Usaha mengidentifikasikan segmen operasi sebagai suatu komponen dari entitas:
The Group defines an operating segment as a component of an entity:
i.
i.
that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity);
ii.
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and
iii.
for which discrete financial information is available.
ii.
iii. t.
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Penerapan Standar Akuntansi Lainnya yang Telah Direvisi
t.
Adoption of Other Revised Accounting Standards
Selain standar akuntansi yang direvisi seperti disebutkan di atas, Kelompok Usaha juga menerapkan revisi standar akuntansi berikut efektif 1 Januari 2012 tetapi tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Kelompok Usaha:
Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Group also adopted the following revised accounting standards effective on January 1, 2012 but did not have significant impact to the financial statements of the Group:
a. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
a.
SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
b.
PSAK No. 26 (2011), “Biaya Pinjaman”, mengatur biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
b.
SFAS No. 26 (2011), “Borrowing Costs”, prescribes borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognised as an expense.
c.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
c.
SFAS No. 53 (Revised 2010), “Sharebased Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d.
ISAK No. 15, PSAK No. 24, “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
d.
IFAS No. 15, SFAS No. 24, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under SFAS No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
e.
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
e.
IFAS No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
f.
ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”, memberikan pedoman mengenai persyaratan dilakukannya penilaian ulang atas derivatif melekat.
f.
ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”, provides guidance on terms and conditions which have to be fulfilled for the reassessment of embedded derivative.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcome that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability in the future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
3.
Pertimbangan (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS (continued) Judgments (continued)
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Kelompok Usaha telah melakukan penilaian atas kemampuan Kelompok Usaha untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Kelompok Usaha untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Group’s management has assessed the Group’s ability to continue as a going concern and believes that the Group has the resources to continue its business in the future. In addition, Management is not aware of any material uncertainty that may cast significant doubt to the Group’s ability to continue as a going concern. Therefore, the consolidated financial statements have been prepared on going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2.
Alokasi harga beli dan penurunan nilai Goodwill
Purchase price allocation and goodwill impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya.
Acquisition accounting requires the extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. The business acquisition of the Company during the year has resulted in goodwill. Under SFAS No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management uses its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Manajemen Kelompok Usaha yakin bahwa tidak ada bukti obyektif penurunan nilai dari goodwill.
As of December 31, 2012, the Management of the Group believes that there are no objective evidence of impairment on its goodwill.
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
3.
Pertimbangan (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS (continued) Judgments (continued)
Penentuan mata uang fungsional
Assessment of functional currency
PSAK No 10 (Revisi 2010), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing" mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangannya untuk menentukan mata uang fungsional entitas sedemikian rupa sehingga paling mewakili dampak ekonomi dari dasar transaksi, peristiwa dan kondisi yang relevan dengan entitas.
SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” requires management to use its judgment to determine the entity’s functional currency such that it most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions that are relevant to the entity.
Dalam membuat keputusan ini, Kelompok Usaha mempertimbangkan hal-hal berikut: a. mata uang yang paling mempengaruhi harga penjualan untuk instrumen keuangan dan jasa (ini sering menjadi mata uang dimana harga jual untuk instrumen keuangan dan jasa yang didenominasikan dan ditetapkan) b. mata uang di mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan, dan c. mata uang di mana penerimaan dari aktivitas operasi biasanya diperoleh.
In making this judgment, the Group considers the following: a. the currency that mainly influences sales prices for financial instruments and services (this will often be the currency in which sales prices for its financial instruments and services are denominated and settled) b. the currency in which funds from financing activities are generated; and c. the currency in which receipts from operating activities are usually retained.
Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha
Allowance for receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk penurunan nilai piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha dijelaskan pada Catatan 6.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables is disclosed in Note 6.
48
impairment
losses
on
trade
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS (continued)
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Imbalan kerja
Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha dijelaskan pada Catatan 28.
The determination of the Group obligations and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group that have an influence over 10% of defined benefit liabilities are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group actual experiences or significant changes in the Group assumptions may materially affect its employee benefit liabilities and net employee benefit expense. The carrying amount of the Group’s employee benefit liabilities is disclosed in Note 28.
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Kelompok Usaha melakukan penilaian penurunan nilai aset non-keuangan pada saat terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat pada suatu aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Kelompok Usaha yang dapat memicu adanya penilaian penurunan nilai sebagai berikut:
The Group assesses impairment on non-financial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. The factors that the Group considers important which could trigger an impairment review include the following:
·
·
Significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results
·
Significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and Significant negative industry or economic trends.
· ·
Kinerja dibawah rata-rata yang signifikan secara relatif terhadap hasil historis atau proyeksi hasil operasi yang diharapkan di masa yang akan datang Perubahan yang signifikan dari cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan Tren industri dan ekonomi yang negatif secara signifikan.
·
Estimasi umur ekonomis aset tetap
Estimated useful lives of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompak Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amounts of the Group’s fixed assets are disclosed in Note 9.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Pajak Kelompok Usaha diungkapkan dalam Catatan 13.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The Group taxes payable is disclosed in Note 13.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Perusahaan tidak memperhitungkan manfaat yang berasal dari rugi fiskal tersebut sebagai aset pajak tangguhan, karena manajemen Perusahaan berpendapat bahwa rugi fiskal tersebut tidak dapat terpulihkan di masa yang akan datang.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary difference that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary difference can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. The Company did not consider the benefit arising from fiscal losses as deferred tax asset, as Company’s management believes that those fiscal losses can not be recovered in the future.
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Kas Rupiah (Rp99.219.342 pada tahun 2012 dan Rp8.968.243 pada tahun 2011) Dolar Amerika Serikat Peso Filipina (PHP12.420 pada tahun 2012) Ringgit Malaysia (MYR500 pada tahun 2012) Total kas Kas di Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp1.657.363.505 pada tahun 2012 dan Rp37.632.712 pada tahun 2011) PT Bank Central Asia Tbk (Rp1.564.375.840 pada tahun 2012 dan Rp99.747.874 pada tahun 2011) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Rp1.488.101.210 pada tahun 2012)
10,262 2,045
990 -
302
-
163
-
Cash on Hand Rupiah (Rp99,219,342 in 2012 and Rp8,968,243 in 2011) United States Dollar Philipine Peso (PHP12,420 in 2012) Malaysia Ringgit (MYR500 in 2012)
12,772
990
Total cash on hand Cash in Banks Rupiah
171,392
4,150
161,776
11,000
153,888
-
51
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp1,657,363,505 in 2012 and Rp37,632,712 in 2011) PT Bank Central Asia Tbk (Rp1,564,375,840 in 2012 and Rp99,747,874 in 2011) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Rp1,488,101,210 in 2012)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Kas di Bank (lanjutan) Rupiah (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Rp652.835.100 pada tahun 2012 dan Rp78.617.248 pada tahun 2011) PT Bank Bukopin Tbk (Rp208.658.575 pada tahun 2012) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Rp6.503.050 pada tahun 2012) Citibank, N.A. Cabang Indonesia (Rp13.177.574 pada tahun 2011) PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Rp7.460.876 pada tahun 2011) Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Citibank, N.A. Cabang Indonesia PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Dolar Singapura PT Bank Internasional Indonesia Tbk (SG$2.677 pada tahun 2012)
Cash in Banks (continued) Rupiah (continued)
Total kas di bank
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Rp652,835,100 in 2012 and Rp78,617,248 in 2011) PT Bank Bukopin Tbk (Rp208,658,575 in 2012) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Rp6,503,050 in 2012) Citibank, N.A Indonesia Branch (Rp13,177,574 in 2011) PT Bank Artha Graha International Tbk (Rp7,460,876 in 2011) United States Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Citibank, N.A, Indonesia Branch PT Bank Artha Graha International Tbk Singapore Dollar PT Bank Internasional Indonesia Tbk (SG$2,677 in 2012)
67,511
8,670
21,578
-
672
-
-
1,453
-
823
84,612 33,501 2,369 2,204 -
4,241 1,949 98,437
-
1,018
2,163
-
701,666
131,741
Total cash in banks
Deposito berjangka Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp1.389.000.000 pada tahun 2012)
143,640
-
Time deposits Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp1,389,000,000 in 2012)
Total deposito berjangka
143,640
-
Total time deposits
Total
858,078
132,731
Total
Seluruh kas di bank dan deposito berjangka adalah dengan pihak ketiga.
All cash in bank and time deposits are with third parties.
Deposito berjangka memperoleh tahunan berkisar antara:
Time deposits earned annual interest rate ranging between:
suku
bunga 2012
Tingkat bunga per tahun: Rupiah
4% - 5%
52
Interest rate per annum: Rupiah
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
INVESTASI JANGKA PENDEK
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
5.
This account represents the restricted funds of OJA, placed in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk which are restricted in use in connection with Payment Agreement on Goods Administration Service through Cash-Online system.
Akun ini merupakan dana OJA, yang ditempatkan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan Perjanjian Pembayaran atas Pelayanan Jasa Barang melalui Sistem Kas-Online. 6.
SHORT-TERM INVESTMENT
PIUTANG USAHA
6.
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables are as follows:
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Rp3.568.445.485 dan AS$1.405.052 pada tahun 2012) PT Perusahaan Bongkar Muat Jasa Trisari (Rp8.885.341.135 pada tahun 2012) Lain-lain (Rp247.851.296 pada tahun 2012)
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Rp3,568,445,485 and US1,405,052 in 2012) PT Perusahaan Bongkar Muat Jasa Trisari (Rp8,885,341,135 in 2012) (Rp247,851,296 in 2012) Others
1,774,075
-
918,856 25,631
-
Total Penyisihan penurunan nilai
2,718,562 (2,987)
-
Total Allowance for impairment losses
Neto
2,715,575
-
Net
The movements of allowance for impairment losses on trade receivables are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Saldo awal Penambahan penyisihan tahun berjalan
2,987
-
Beginning balance Provision during the year
Saldo akhir
2,987
-
Ending balance
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables are as follows:
TRADE RECEIVABLES (continued)
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Lancar Telah jatuh tempo > 1 bulan - 3 bulan 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan
7.
646,411
-
1,176,933 864,430 30,788
-
Current Past due > 1 month - 3 month 3 month - 6 month > 6 month
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
2,718,562 (2,987)
-
Total Allowance for impairment losses
Neto
2,715,575
-
Net
Tidak ada piutang usaha yang dijadikan jaminan atas utang yang diperoleh Kelompok Usaha.
Trade receivables are not pledged as collateral for loans obtained by the Group.
Manajemen Kelompak Usaha berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan atas tidak tertagihnya piutang usaha.
The management of the Group believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
OTHER RECEIVABLES The details of other receivables are as follows:
Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Pihak ketiga PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Rp449.645.050 pada tahun 2012) Lain-lain (Rp385.095.947) Pihak berelasi Karyawan (Rp206.359.116) Total
46,498
-
40,010
-
21,999
-
Third parties PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Rp449,645,050 in 2012) Others (Rp385,095,947) Related parties (Rp206,359,116) Employees
108,507
-
Total
Based on the review of other receivables at the end of the year, the management believes that all other receivables are collectible thus, no allowance for impairment loss for other receivables is necessary.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang lain - lain pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa piutang lain-lain tersebut dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan nilai atas piutang lain - lain.
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 8.
UANG MUKA
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
8.
ADVANCES The details of advances are as follows:
Rincian uang muka adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p)
9.
Pihak ketiga PT Parvi Indah Persada Lain-lain
1,660,815 121,151
2,757
Third parties PT Parvi Indah Persada Others
Total
1,781,966
2,757
Total
Uang muka kepada PT Parvi Indah Persada merupakan pembayaran uang muka aset tetap.
Advances to PT Parvi Indah Persada represent advances for purchases of fixed assets.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh uang muka tersebut dapat dipulihkan.
The management believes that all such advances can be recovered.
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2012 Saldo Awal/ Beginning Balance Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Instalasi Mesin dan Peralatan Peralatan kantor Kendaraan Total Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan instalasi Mesin dan Peralatan Peralatan kantor Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Neto
Penambahan/ Reklasifikasi/ Addition/ Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposal/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
73,478 903,850 913,052 197,178
3,434,540 30,301,022 5,181,276 777,460
(73,478) (903,850) (913,052) (384,821)
3,434,540 30,301,022 5,181,276 589,817
Cost Direct Ownership Land Building and Installation Machineries and Equipments Office Equipment Vehicle
2,087,558
39,694,298
(2,275,201)
39,506,655
Total Cost
750,920 908,190 185,391
2,076,802 14,089,089 120,990 582,871
(750,920) (944,272) (258,542)
2,076,802 14,089,089 84,908 509,720
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building and Installation Machineries and Equipments Office equipment Vehicle
1,844,501
16,869,752
(1,953,734)
16,760,519
Total Accumulated Depreciation
22,746,136
Net Book Value
243,057
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
31 Desember/December 31, 2011 (Disajikan Kembali - Catatan 2p/Restated Note 2p) Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Reklasifikasi/ Addition/ Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposal/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Instalasi Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
716,876 904,504 1,352,061 913,052 567,769
-
(643,398) (654) (1,352,061) (370,591)
73,478 903,850 913,052 197,178
Cost Direct Ownership Land Building and Installation Machineries and equipments Office Equipment Vehicle
Total Biaya Perolehan
4,454,262
-
(2,366,704)
2,087,558
Total Cost
714,071 1,298,280 898,374 541,055
36,849 26,227 9,816 14,928
(1,324,507) (370,592)
750,920 908,190 185,391
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building and Installation Machineries and equipment Office Equipment Vehicle
Total Akumulasi Penyusutan
3,451,780
87,820
(1,695,099)
1,844,501
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
1,002,482
243,057
Net Book Value
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan Instalasi Mesin dan peralatan Peralatan Kendaraan
Allocation of depreciation expense from fixed assets for the year 2012 and 2011 are as follows:
Alokasi pembebanan penyusutan aset tetap untuk tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Beban pokok pendapatan (Catatan 21) Beban umum dan administrasi (Catatan 23)
2,297,293
49,582
74,187
38,238
Cost of revenue (Note 21) General and administrative expenses (Note 23)
Total
2,371,480
87,820
Total
Pada tanggal 27 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi mayoritas saham OJA. Aset tetap OJA pada saat akuisisi termasuk dalam biaya perolehan sebesar AS$34.576.703 dengan akumulasi penyusutan sebesar AS$30.289.317.
On June 27, 2012, the Company acquired the majority shares of OJA. The fixed assets of OJA upon acquisition were included as cost amounting to US$34,576,703 with accumulated depreciation of US$30,289,317.
Pada tahun 2012, Perusahaan menjual tanah, bangunan dan aset tetap lainnya sebagai bagian dari penyelesaian pinjaman jangka panjang.
In 2012, the Company sold land, building and other fixed assets as part of settlement of long-term loans.
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tahun 2011, Perusahaan menjual tanah dan aset tetap lain yang tidak digunakan Perusahaan untuk melunasi utang bank. Penjualan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 November 2011, yang dinyatakan dalam akta notaris No. 01 tanggal 1 November 2011 dari M. Nova Faisal, SH, MKn. Penjualan ini sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK.
In 2011, the Company sold land and other fixed assets, which are not used by the Company to settle the bank loans payable. The sale was approved by the shareholders based on the Extraordinary General Shareholders Meeting dated November 1, 2011, which is stated in Notarial deed No. 01 of M. Nova Faisal S.H., MKn. dated November 1, 2011. This sale is in compliance with BAPEPAM-LK regulation.
Keuntungan penjualan aset tetap yang diperoleh Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar AS$5.777.450 dan AS$493.718 (Catatan 24).
Gain on sale of fixed assets recognized by the Group for the years ended December 31, 2012 and 2011 amounted to US$5,777,450 and US$493,718 (Note 24), respectively.
Aset tetap dan properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kehilangan, kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar AS$16.900.000 dan EUR2.008.125 pada tanggal 31 Desember 2012 dan Rp14.109.766.000 dan AS$3.134 pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap dan properti investasi yang dipertanggungkan.
Fixed assets and investment properties, except land, are insured against loss, fire, earthquake and other risks with total coverage of US$16,900,000 and EUR2,008,125 as of December 31, 2012 and Rp14,109,766,000 and US$3,134 as of December 31, 2011. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on fixed assets and investment property insured.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Based on the review of the management, there were no events or changes in circumstances that indicate an impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2012 and 2011.
10. PROPERTI INVESTASI
10. INVESTMENT PROPERTY
Akun ini terdiri dari:
This account consist of: 31 Desember/December 31, 2012 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Reklasifikasi/ Addition/ Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposal/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance Cost Land Building and Installation
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan Instalasi
719,652 1,404,670
-
(719,652) (1,404,670)
-
Total Biaya Perolehan
2,124,322
-
(2,124,322)
-
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Instalasi
1,111,538
22,684
(1,134,222)
-
Accumulated Depreciation Building and Installation
Total Akumulasi Penyusutan
1,111,538
22,684
(1,134,222)
-
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
1,012,784
-
Net Book Value
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
10. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
10. INVESTMENT PROPERTY (continued) 31 Desember/December 31, 2011 (Disajikan Kembali - Catatan 2p/Restated Note 2p)
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Reklasifikasi/ Addition/ Reclassification
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposal/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan Instalasi
719,652 1,404,016
654
-
719,652 1,404,670
Cost Land Building and Installation
Total Biaya Perolehan
2,123,668
654
-
2,124,322
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Instalasi
1,038,761
72,777
-
1,111,538
Accumulated Depreciation Building and Installation
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1,038,761
72,777
-
1,111,538
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
1,084,907
1,012,784
Net Book Value
Penyusutan yang dibebankan ke beban umum dan administrasi pada tahun 2012 dan 2011 masingmasing adalah sebesar AS$Nihil dan AS$72.778 (Catatan 23).
Depreciation expenses charged to general and administrative expense in 2012 and 2011 are US$Nil and US$72,778, respectively (Note 23).
Pada tahun 2012, Perusahaan menjual properti investasi sebagai bagian atas penyelesaian pinjaman jangka panjang. Penjualan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 3 Mei 2012, yang dinyatakan dalam akta notaris No. 20 dari Humberg Lie, S.H., S.E., MKn, notaris di Jakarta. Penjualan ini sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK.
In 2012, the Company sold its investment property as part of settlement of long-term loans. The sale was approved by the shareholders based on the Extraordinary General Shareholders Meeting dated May 3, 2012, which stated in notarial deed No. 20 of Humberg Lie S.H., S.E., MKn, a notary in Jakarta. This sale is in compliance with BAPEPAMLK regulation.
11. ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN
11. UNUSED FIXED ASSETS
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Mesin
-
29,502
Machine
Total
-
29,502
Total
Gain on sale of unused fixed assets recognized by the Group for the years ended December 31, 2012 and 2011 amounted to US$43,438 and US$3,513,883 (Note 24), respectively.
Laba penjualan aset tetap yang tidak digunakan yang diperoleh Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$43.438 dan AS$3.513.883 (Catatan 24).
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
12. UTANG USAHA
12. TRADE PAYABLES
Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade payables are as follows:
a.
a.
Berdasarkan pemasok
By supplier
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p)
b.
Pihak ketiga: Luar negeri Dalam negeri
136,171 200,455
122,469 42,512
Third parties: Overseas Domestic
Total
336,626
164,981
Total
b.
Berdasarkan mata uang
By currency
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Dolar Singapura (SG$12.006 pada tahun 2012 dan SG$2.793 pada tahun 2011) Dolar Amerika Serikat Rupiah (Rp290.431.045 pada tahun 2012 dan Rp329.557.354 pada tahun 2011) Dolar Hong Kong (HK$20.657 pada tahun 2011) Total
164,981
Total
181,957 124,635
2,148 123,832
30,034
36,343 -
336,626
13. PERPAJAKAN a.
2,658
Singapore Dollar (SG$12,006 in 2012 and SG$2,793 in 2011) United States Dollar Rupiah (Rp290,431,045 in 2012 and Rp329,557,354 in 2011) Hong Kong Dollar (HK$20,657 in 2011)
13. TAXATION a.
Pajak Dibayar di Muka
Prepaid tax This account consist of:
Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
2,468,971,828
-
106,296,565 1,861,302,553 2,687,092,002
-
Value Added Tax Income tax: Article 22 Article 23 Article 25
Total
7,123,662,948
-
Total
736,677
-
Equivalent to United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
13. TAXATION (continued) b.
Utang pajak
Taxes payables consist of:
Utang pajak terdiri dari: 2012
2011
Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai
21,624,064 169,513,728 48,652,823 233,329,826 10,654,974,947
680,016 37,207,081 142,661,458 10,211,735,664
Income tax: Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Value Added Tax
Total
11,128,095,388
10,392,284,219
Total
1,150,785
1,146,039
Equivalent to United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
c.
Taxes payable
c. The reconciliation between income before income tax as reported in the consolidated statements of comprehensive income with the taxable income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows (Rupiah in full amount):
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut (Rupiah angka penuh): 2012
2011
Laba sebelum manfaat (beban) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum manfaat (beban) pajak Entitas Anak
23,857,529,324
44,995,489,473
22,424,605,215
2,802,009,301
Laba sebelum pajak - Perusahaan
46,282,134,539
Profit before tax benefit (expenses) per consolidated statements of comprehensive income Profit before tax benefit (expenses) of Subsidiaries
47,797,498,774 Profit before tax expense of the Company
Beda temporer: Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai utang Imbalan kerja karyawan
(397,672,146) 2,802,009,301 (237,441,206)
514,561,275 (2,802,009,301) (277,570,698)
Temporary differences: Depreciation of fixed assets Provision of payables Employee benefit
Beda temporer - neto
2,166,895,949
(2,565,018,724)
Temporary differences - net
17,689,170 2,716,978,720 17,460,443
2,322,643,058 611,480,500 238,331,158 129,806,847 9,498,800 588,625
(52,410,680,827)
(40,636,336,374)
(698,762,606) (14,664,994) 481,405,861
(3,098,323,000) (67,565,754) (1,304,387,479)
(49,890,574,233)
(41,794,263,619)
(1,441,543,745)
3,438,216,431
Beda tetap: Rugi penghapusan persediaan Jamuan dan sumbangan Beban pajak Denda pajak Beban perlengkapan dapur Perumahan karyawan Laba atas penjualan aset tetap yang tidak digunakan yang telah dikenakan pajak final Laba atas penjualan tanah yang telah dikenakan pajak final Pendapatan jasa giro Lain-lain Beda tetap - neto Penghasilan kena pajak (Estimasi rugi fiskal)
60
Permanent differences: Loss on inventory written-off Entertaiment and donations Taxes expense Tax penalty Kitchenware expenses Employee houses Gain on sale of unused fixed assets subjected to final tax Gain on sale of fixed assets subjected to final tax Income from current account Others Permanent differences - net Taxable income (Estimated fiscal loss)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued) 2012
Akumulasi rugi fiskal: Awal tahun Penyesuaian rugi fiskal awal tahun
2011
(82,585,520,121) -
(16,761,612,839)
Accumulated of fiscal loss: Beginning of year Adjustment fiscal loss in beginning of year
(69,262,123,713)
Akumulasi rugi fiskal awal tahun
(82,585,520,121)
(86,023,736,552)
Accumulated fiscal loss at beginning of year
Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
(84,027,063,866)
(82,585,520,121)
Accumulated fiscal loss at the end of year
Kelompok Usaha tidak terhutang pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 karena manajemen Perusahaan masih dalam posisi rugi fiskal setelah memperhitungkan akumulasi rugi fiskal.
The Group has no corporate income tax payable as of December 31, 2012 and 2011 since the Company’s management was in fiscal loss position after considering fiscal loss carrying forward.
Perusahaan akan melaporkan estimasi rugi fiskal perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, sebagaimana disebutkan di atas, dalam surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan badan ke kantor pajak.
The Company will report its estimated fiscal loss for the year ended December 31, 2012, as stated above, in its annual tax notification letter Corporate Income tax to be submitted to the tax office.
Jumlah penghasilan kena pajak dan akumulasi rugi fiskal yang dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 berbeda dengan jumlah tersebut di atas, hasil atas penyesuaian atas rugi fiskal awal tahun 2011 sebesar Rp16.761.612.839.
The amount of taxable income and accumulated fiscal losses reported in Annual SPT Corporate Income Tax Year 2011 is different from amount above, resulting to an adjustment of fiscal loss at the beginning of 2011 amounting to Rp16,761,612,839.
d.
d.
Rincian manfaat pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax benefit are as follows:
2012
2011
Perusahaan Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang Imbalan kerja karyawan
(59,360,301) 700,502,325 (99,418,037)
82,946,596 (18.196.920)
Manfaat pajak tangguhan – neto (dalam Rupiah)
541,723,987
64,749,676
Deferred tax benefits – net (in Rupiah)
57,751
7,382
Equivalent to United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
61
The Company Depreciation of fixed assets Provision of receivables Employee benefits
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 13. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
13. TAXATION (continued) e.
Rincian liabilitas pajak tangguhan - neto adalah sebagai berikut: 2012 Perusahaan Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Penyusutan aset tetap Liabilitas pajak tangguhan Penyisihan penurunan nilai utang Penyusutan aset tetap Aset (Liabilitas) pajak tangguhan – neto (dalam Rupiah)
The details of deferred tax liabilities - net are as follows:
2011
(10,554,261)
(700,502,325) -
The Company Deferred tax assets Employee benefit liabilities Depreciation of fixed assets Deferred tax liabilities Provision of payables Depreciation of fixed assets
5,343,636
(536,380,352)
Deferred tax assets (liabilities) – net (in Rupiah)
570
(61,151)
Equivalent to United States Dollar
15,897,897
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
115,315,933 48,806,040
Pada tanggal 31 Desember 2012, aktiva pajak tangguhan untuk entitas anak sebesar AS$238.017.
As of December 31, 2012, deferred tax asset for subsidiaries amounting to US$238,017.
Perusahaan tidak memperhitungkan rugi fiskal tahun 2012 dan 2011 sebagai aset pajak tangguhan, karena manajemen Perusahaan berpendapat bahwa rugi fiskal tersebut tidak dapat terpulihkan di masa yang akan datang.
The Company did not consider tax losses in 2012 and 2011 as deferred tax assets, since the Company’s management believes that tax losses cannot be recoverable in the future.
14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
14.
ACCRUED EXPENSES This accounts consist of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As Restated31 December 2012 Note 2p) Denda Pajak Gaji dan tunjangan karyawan Bunga (Catatan 15) Lain-lain
280,970 1,399 11,893
1,103 62,930 22,880
Tax penalty Employee’s salaries and benefits Interest (Note 15) Others
Total
294,262
86,913
Total
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG
15. LONG-TERM BORROWINGS
Pada tanggal 2 Mei 2011, Kelompok Usaha memperoleh Fasilitas Pinjaman dari Allied Experts Limited, Hong Kong, (Allied), dengan nilai maksimum sebesar AS$11.200.000 yang digunakan untuk melunasi utang bank Perusahaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga per tahun sebesar 0,5% di atas SIBOR dan jatuh tempo dalam waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal pencairan pinjaman. Pada tanggal 9 Mei 2011, Kelompok Usaha telah menerima pencairan fasilitas pinjaman sebesar AS$11.156.706.
On May 2, 2011, the Group obtained a loan facility from Allied Experts Limited, Hong Kong (Allied), with the maximum amount of US$11,200,000 to be used to repay the Company’s bank loan. The borrowing are bears interest at 0.5% above SIBOR per annum and will mature within 2 (two) years from the date of disbursement. On May 9, 2011, the Group has drawn from the facility amounting to US$11,156,706.
Pada tanggal 12 Desember 2011, Kelompok Usaha membayar sebagian pinjaman dari Allied dan saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar AS$6.881.797 dan pada tahun 2012 telah dilunasi.
On December 12, 2011, the Group paid a portion of the borrowing from Allied and the remaining balance of the borrowing as of December 31, 2011 amounted to US$6,881,797 and was fully settled in 2012.
Beban bunga yang terutang dari tanggal 9 Mei 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 telah dicatat oleh Perusahaan pada akun "Biaya Masih Harus Dibayar" sebesar AS$62.930 (Catatan 14).
Interest payables from May 9, 2011 through December 31, 2011 have been recorded by the Company in “Accrued Expenses” amounting to US$62,930 (Note 14).
16. MODAL SAHAM
16. SHARE CAPITAL The Company’s shareholders and their ownership shares in accordance with the shareholders List issued by Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Raya Saham Registra) as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan saham sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Raya Saham Registra) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Issued Shares and Fully paid-up
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
ICTSI Far East Pte. Ltd, Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5% setiap pihak)
470,830,500
80.19%
25,900,261
ICTSI Far East Pte. Ltd,
116,322,200
19.81%
6,398,854
Public (Ownership less than 5%)
Total
587,152,700
100.00%
32,299,115
Total
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
16. SHARE CAPITAL (continued) 2011
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shared Issued and Fully Paid-up
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
PT Karya Estetikamulia Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5% setiap pihak)
312,550,000
53.23%
17,193,293
PT Karya Estetikamulia
274,602,700
46.77%
15,105,822
Public (Ownership less than 5%)
Total
587,152,700
100.00%
32,299,115
Total
Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (Catatan 1).
All the Company’s shares are listed in Indonesian Stock Exchange (Note 1).
Berdasarkan akta Notaris No. 38 tertanggal 29 Mei 2012, notaris Myra Yuwono S.H., Entitas anak membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan persentase kepemilikan pada Mei 2012.
Basen on the Notarial deed No. 38 dated May 29, 2012 by Myra Yuwono S.H., the Subsidiary provided dividends to its shareholders in accordance with the percentage of ownership as of May 2012.
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR
17. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents the difference between the offering price of shares from its nominal value during the initial offering period.
Akun ini merupakan selisih antara harga penawaran saham dengan nilai nominal pada masa penawaran perdana. 18. SELISIH MODAL KEPPRES NO. 26/1984
18. DIFFERENCE NO. 26/1984
Aset neto Per laporan posisi keuangan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 1983 Total aset Total liabilitas Aset neto
CAPITAL
KEPPRES
Under Keppres No. 26/1984 dated April 18, 1984, the Company has submitted statements of tax indulgences on December 26, 1984, with details of capital differences as follows:
Berdasarkan Keppres No. 26/1984 tanggal 18 April 1984, Perusahaan telah menyampaikan surat pernyataan pengampunan pajak pada tanggal 26 Desember 1984, dengan rincian Selisih Modal Keppres sebagai berikut: Per laporan posisi keuangan Keppres No. 26/1984 Total aset Total liabilitas
IN
2,134,226,259 (1,408,596,347) 725,629,912
2,034,427,419 (1,384,918,929) 649,508,490
64
Per statement of financial position Keppres No. 26/1984 Total assets Total liabilities Net assets Per statement of financial position Annual Notification Letter (SPT) Year 1983 Total assets Total liabilities Net assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 18. SELISIH MODAL (lanjutan)
KEPPRES
NO.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
26/1984
18. DIFFERENCE IN CAPITAL NO. 26/1984 (continued)
Kenaikan aset neto per laporan posisi keuangan Keppres/ Selisih Modal Keppres No. 26/1984
KEPPRES
76,121,422
Increase of net assets per statement of financial position Keppres/ Difference of Capital Keppres No. 26/1984
8,375
Equivalent to United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
19. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
19. NON-CONTROLLING INTEREST 31 Desember/December 31, 2012
Saldo/Balance 1 Januari 2012/ January 1, 2012
Bagian atas laba Perubahan neto/ ekuitas lainnya/ Saldo/Balance Share in net Other equity 31 Desember 2012/ profit (loss) movement December 31, 2012
PT Karinwashindo Centragraha PT Karya Investama
312 2,195
-
-
312 2,195
PT Karinwashindo Centragraha PT Karya Investama
Total
2,507
-
-
2,507
Total
31 Desember/December 31, 2011 (Disajikan Kembali - Catatan 2p/Restated Note 2p) Saldo/Balance 1 Januari 2012/ January 1, 2012
Bagian atas laba Perubahan neto/ ekuitas lainnya/ Saldo/Balance Share in net Other equity 31 Desember 2012/ profit (loss) movement December 31, 2012
PT Karinwashindo Centragraha PT Karya Investama
391 2,751
(79) (556)
-
312 2,195
PT Karinwashindo Centragraha PT Karya Investama
Total
3,142
(635)
-
2,507
Total
20. PENDAPATAN
20. REVENUE The details of the revenue are as follows:
Rincian pendapatan adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2012 Bongkar muat dan trucking Lift On/Off, Delivery/Receiving Sewa alat berat Lain-lain
2,143,549 647,500 271,843 85,187
Stevedoring and trucking Lift On/Off, Delivery/Receiving Rent of heavy tools Others
Total
3,148,079
Total
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 20. PENDAPATAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
20. REVENUE (continued) 31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ As RestatedNote 2p)
Penjualan ekspor Penjualan lokal
2,752,833 109,147
Export sales Local sales
Total
2,861,980
Total
In 2012 and 2011, there is no revenue from customers in excess of 10% of the consolidated net revenue and no revenue from related parties.
Pada tahun 2012 dan 2011, tidak terdapat penjdapatan dari pelanggan yang melebihi 10% dari pendapatan neto konsolidasian dan tidak ada pendapatan dari pihak berelasi. 21. BEBAN POKOK PENDAPATAN
21. COST OF REVENUE The details of cost of revenue are as follows:
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2012 Penyusutan Gaji dan tunjangan karyawan Pemeliharaan dan perbaikan Bahan bakar dan pelumas Listrik, air dan telepon kawasan dermaga Bongkar muat dan kontribusi dermaga Lain-lain
2,297,293 467,546 323,725 238,655 113,516 88,695 50,682
Depreciation Salaries and employee benefits Repairs and maintenance Fuels and lubricants Electricity, water, and telephone in dock area Stevedoring contribution Others
Total
3,580,112
Total
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ As RestatedNote 2p) Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban produksi tidak langsung
1,306,017 1,651,007 346,747
Direct materials used Direct labor Indirect cost of production
Total Beban Produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
3,303,771
Total cost of production Work in progress Beginning of the year End of the year
Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun
3,414,666 99,413 -
Cost of production Finished goods Beginning of the year End of the year
Total
3,514,079
Total
110,895 -
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 21. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
21. COST OF REVENUE (continued) In 2012 and 2011, there is no purchase in excess of 10% and there is no purchase from related parties.
Pada tahun 2012 dan 2011, tidak terdapat pembelian yang melebihi 10% dan tidak ada pembelian dari pihak berelasi. 22. BEBAN PENJUALAN
22. SALES EXPENSES The details of sales expenses are as follows:
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ As RestatedNote 2p) Pengangkutan Ekspor Lain-lain Total
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
6,203 7,452 4,311
Transportation Export Others
17,966
Total
23. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES The details of general and administration expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Honorarium tenaga ahli Gaji, upah, tunjangan dan pesangon Perjalanan dinas Penyusutan aset tetap (Catatan 9) Keperluan kantor, listrik dan air Jamuan dan sumbangan Penyusutan properti investasi (Catatan 10) Pemeliharaan dan perbaikan Lain-lain
378,188 181,272 82,428 74,187 47,163 9,193
24,803 301,187 2,046 38,238 44,378 82,961
187,253
72,778 25,762 81,276
Expert honorarium Salaries, wages, allowances and severance Business travel Depreciation of fixed assets (Note 9) Office supplies, electricity and water Entertaiment and donations Depreciation of investment properties (Note 10) Repairs and maintenance Others
Total
959,684
673,429
Total
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 24. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA Rincian pendapatan sebagai berikut:
operasi
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
24. OTHER OPERATING INCOME
lainnya
The details of other operating income are as follows:
adalah
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Keuntungan selisih kurs Laba penjualan aset tetap yang tidak digunakan (Catatan 11) Laba atas penyelesaian utang bank Pendapatan sewa Lain-lain
5,777,450 1,308,572
493,718 -
43,438 151,183
3,513,883 2,821,295 270,138 -
Gain on sale of fixed assets (Note 9) Gain on foreign exchange Gain on sale of unused fixed assets (Note 11) Gain on bank loans settlements Rent income Others
Total
7,280,643
7,099,034
Total
25. BEBAN OPERASI LAINNYA
25. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Denda pajak Rugi penghapusan persediaan Rugi selisih kurs Lain-lain
289,645 8,423
264,797 321,684 131,768
Tax penalty Loss on inventory written-off Loss on foreign exchange Others
Total
298,068
718,249
Total
26. BEBAN KEUANGAN
26. FINANCE EXPENSES The details of finance expenses are as follows:
Rinician beban keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Beban bunga dari: Utang bank Pinjaman jangka panjang Biaya bank
22,841 5,506 4,360
1,201,544 81,322 31,392
Interest expense from: Bank loans Long-term borrowing Bank charges
Total
32,707
1,314,258
Total
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 27. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI
DENGAN PIHAK
27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES The details of nature of relationship and types of significant transactions with related parties including balance are as follows:
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi berikut saldo adalah sebagai berikut: Pihak-pihak Berelasi/ Related parties
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Sifat Hubungan/ Nature of relationship
Jenis Transaksi/ Nature of transactions
ICTSI Far East Pte. Ltd.
Pemegang saham mayoritas/ Major Shareholders
Utang pihak berelasi jangka pendek/ Due to related parties - short term
ICTSI Ltd.
Dikendalikan oleh oleh pemegang saham utama yang sama/ Controlled by the same main shareholders
Utang pihak berelasi jangka pendek/ Due to related parties - short term
Syarat dan ketentuan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Terms and conditions of the transactions with related parties
Kelompok Usaha juga melakukan transaksitransaksi di luar usaha dengan pihak-pihak berelasi. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group also has several non-trade transactions with related parties. The related balances arising from these transactions are presented as part of “Due to Related Parties” accounts in the consolidated statements of financial position.
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The significant transactions with related parties are as follows:
Utang pihak berelasi
Due to related parties Persentase terhadap total liabilitas/Percentage to total liabilities
2012 ICTSI Ltd. ICTSI Far East Pte. Ltd.
54,287,752 1,834,522
94% 3%
ICTSI Ltd. ICTSI Far East Pte. Ltd,
Total
56,122,274
97%
Total
As of December 31, 2012, due to ICTSI Ltd., is part of loan facility based on the loan agreement with ICTSI Ltd. dated May 24, 2012. This loan is noninterest bearing. The source of funds for the borrowings received by the Company from ICTSI Ltd. will come from cash from its business operations directly or indirectly through the Subsidiaries and/or from the right issue that they will conduct after considering the financial market condition by following the prevailing capital market regulations.
Pada tanggal 31 Desember 2012, utang kepada ICTSI Ltd merupakan bagian dari fasilitas pinjaman sesuai dengan perjanjian pinjaman dengan ICTSI Ltd tertanggal 24 Mei 2012. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Sumber pendanaan dari pinjaman yang diterima Perusahaan dari ICTSI Ltd. akan berasal dari kas dari operasi bisnisnya secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak dan/atau dari penawaran umum terbatas yang akan dilaksanakan setelah mempertimbangkan kondisi pasar keuangan dengan mengikuti peraturan pasar modal yang berlaku.
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 27. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
DENGAN PIHAK
27. TRANSACTIONS (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
Persentase terhadap total liabilitas/Percentage to total liabilities
2011 Susanto (Presiden Direktur)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
257,491
3%
Susanto (President Director)
Pada tahun 2011, utang kepada pihak berelasi merupakan utang atas transaksi pinjaman tanpa dikenakan bunga dan tanpa jangka waktu pembayaran pinjaman. Pada tahun 2012, Perusahaan telah melunasi utang ini.
In 2011, due to related parties arise from borrowing transaction, non-interest bearing and no maturity period. In 2012, the Company fully paid this borrowing.
Kompensasi dan imbalan jangka pendek
Compensation and short-term benefits
Gaji dan imbalan jangka pendek yang diperoleh Dewan Komisaris Kelompok Usaha adalah masingmasing sebesar AS$6.397 (Rp60.000.000) dan AS$20.522 (Rp180.000.000) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (tidak diaudit). Sedangkan gaji dan imbalan jangka pendek yang dibayarkan kepada Direksi Kelompok Usaha adalah masing-masing sebesar AS$52.378 (Rp491.312.500) dan AS$120.079 (Rp1.053.208.600) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (tidak diaudit).
The aggregate salaries and short-term benefits of the Commissioners of the Group amounted to US$6,397 (Rp60,000,000) and US$20,522 (Rp180,000,000) for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively (unaudited). The aggregate salaries and short-term benefits of the Board of Directors of the Group amounted to US$52,378 (Rp491,312,500) and US$120,079 (Rp1,053,208,600) for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively (unaudited).
28. LIABILITAS IMBALAN KERJA
28. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Kelompok Usaha telah menyisihkan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group provides employee benefit liabilities based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefit”. The employee benefit is not funded. The Table below summarizes the component of employee benefit expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and employee benefit liabilities recognized in the consolidated statements of financial position.
Perusahaan
The Company
Penilaian aktuaria dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 6 Februari 2013 untuk tahun 2012 dan Ricky Leonard Jasatama, aktuaris independen berdasarkan laporannya tertanggal 20 Februari 2012 untuk tahun 2011.
The actuarial calculation performed by PT Dian Artha Tama based on its report dated Februay 6, 2013 for 2012 and by Ricky Leonard Jasatama, independent actuary, based on its report dated February 20, 2012 for 2011.
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 28. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
28. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
a.
a.
Beban imbalan kerja karyawan
Employee benefit expenses
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p)
b.
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu
6,779 -
4,602 1,061 (2,553)
Total
6,779
3,110
b.
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Current service cost Interest cost Past service cost Total
Employee benefit liabilities
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Nilai kini liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui
6,779 -
20,819 31,768
Present value of liabilities Unrecognized actuarial loss
Total
6,779
52,587
Total
The movement of employee benefit liabilities are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan (Catatan 23) Pembayaran tahun berjalan Saldo akhir tahun
52,587
84,232
6,779 (52,587)
3,110 (34,755)
Beginning balance for the year Employee benefit expenses during the year (Note 23) Payments during year
6,779
52,587
Ending balance for the year
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
28. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
28. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
b.
b.
Liabilitas imbalan kerja karyawan (lanjutan)
Employee benefit liabilities (continued) The main assumptions used in the determination of employee benefit liabilities as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Umur pensiun normal Tingkat kenaikan gaji Tingkat diskonto Tingkat mortalitas
55 tahun/years 8% per tahun/per year 5% per tahun/per year Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 Projected Unit Credit
Metode
c.
55 tahun/years 5% per tahun/per year 7% per tahun/per year TMI 2
Normal retirement age Salaries growth rate Discount rate Mortality rate
Projected Unit Credit
Method
c.
Jumlah saat ini dan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
The amounts of the current and previous years follows:
31 Desember/December 31, (Tidak Diaudit/Unaudited) 2012 Nilai wajar kewajiban imbalan kerja
2011 6,779
2010
52,587
2009
81,329
2008
99,426
Entitas Anak
The Subsidiaries
a.
a.
Beban imbalan kerja karyawan
82,025
Present value of employee benefit obligation
Employee benefit expenses
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuarial Efek kurtailmen dan penyelesaian Pembayaran pesangon Total
32,172 16,772 1,640 3,988 (173,301) 311,848
59,693 17,217 9,748 4,382 -
Current service cost Interest cost Past service cost Actuarial loss Effect of curtailment and settlement Termination of benefit payment
193,119
91,040
Total
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 28. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
28. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
b.
b.
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Employee benefit liabilities
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Nilai kini liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui non-vested
162,853 (8,765)
358,723 (13,185)
(13,240)
(67,939)
Present value of liabilities Unrecognized actuarial loss Unrecognized past sevice cost non-vested
Total
140,848
277,599
Total
The movement of employee benefit liabilities are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan (Catatan 22) Pembayaran pesangon Pembayaran tahun berjalan Saldo akhir tahun
277,599
202,634
211,141 (311,848) -
91,040 (16,075)
Beginning balance for the year Employee benefit expenses during the year (Note 22) Termination benefits payment Payments during year
140,848
277,599
Ending balance for the year
The main assumptions used in the determination of employee benefit liabilities as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2011 (Disajikan KembaliCatatan 2p/ 31 Desember/ As RestatedDecember 31, 2012 Note 2p) Umur pensiun normal Tingkat kenaikan gaji Tingkat diskonto Tingkat mortalitas Metode
55 tahun/years 8% per tahun/per year 5% per tahun/per year CSO 1980 Projected Unit Credit
73
55 tahun/years 8% per tahun/per year 6% per tahun/per year CSO 1980 Projected Unit Credit
Normal retirement age Salaries growth rate Discount rate Mortality rate Method
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
28. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
28. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
c.
c.
Jumlah saat ini dan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
The amounts of the current and previous years follows:
31 Desember/December 31, (Tidak Diaudit/Unaudited) 2012 Nilai wajar kewajiban imbalan kerja
140,848
2011
2010
277,599
2009
195,650
29. LABA PER SAHAM
2008
145,712
138,325
Present value of employee benefit obligation
29. EARNINGS PER SHARE The reconciliation of the factors used in calculating the basic earnings per share for the years ended December 31, 2012 and 2011, are as follows:
Rekonsiliasi faktor-faktor penentu perhitungan laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2012 Laba Tahun Berjalan Yang Dapat diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Rata-rata Tertimbang Profit for Saham Biasa the Year yang Beredar/ Attributable to Weighted-Average Owners of Number of Ordinary Laba per Saham/ the Parent Entity Shares Outstanding Earnings per Share Dasar
5,756,181
587,152,700
0.010
Basic
31 Desember/December 31, 2011 (Disajikan Kembali - Catatan 2p/Restated Note 2p) Laba Tahun Berjalan Yang Dapat diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Rata-rata Tertimbang Profit for Saham Biasa the Year yang Beredar/ Attributable to Weighted-Average Owners of Number of Ordinary Laba per Saham/ the Parent Entity Shares Outstanding Earnings per Share Dasar
3,820,130
587,152,700
74
0.007
Basic
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 30. GOODWILL
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
30. GOODWILL
Pada tanggal 27 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi 99.99% saham OJA, sebuah perusahaan tidak terdaftar di bursa yang menyediakan jasa bongkar muat di pelabuhan di Jakarta, Indonesia. Perusahaan mengakuisisi OJA karena akan memberikan dukungan untuk bisnis di pelabuhan dari Kelompok Usaha dan sebagai pemegang saham mayoritas dari Perusahaan adalah ICTSI yang beroperasi di banyak negara.
On June 27, 2012, the Company acquired 99.99% shares of OJA, an unlisted company providing stevedoring services at the port of Jakarta, Indonesia. The Company acquired OJA because it will give support to the port business of the Group as the major shareholder of the Company is ICTSI who operates in many countries.
Sebagai bagian dari proses akuisisi, Perusahaan telah menunjuk penilai independen, Jimmy Prasetyo & Rekan untuk menentukan nilai wajar dari aset tetap. Berdasarkan laporan penilai independen tanggal 21 Mei 2012, nilai wajar aset tetap sebesar US$23.733.907 telah digunakan dalam perhitungan penyisihan goodwill dibawah ini:
As part of the acquisition process, the Company has engaged independent appraisal company, Jimmy Prasetyo & Rekan to determine the fair value of the fixed assets. Based on the report of the appraisal company dated May 21, 2012, the fair value of the fixed assets, amounted to US$23,733,907, which was used in the computation of the provisional goodwill as shown below:
Aset Lancar: Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha: Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain: Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka dan lain-lain
15,842,912 35,099 26,107 437,806 8,053
Current Assets: Cash and cash equivalent Short-term investment Trade receivables: Third parties Related parties Other receivables: Third parties Related parties Prepaid expenses Tax expenses Advances and others
Total Aset Lancar
19,480,726
Total Current Assets
1,656,250 260,535 430,911 783,053
Aset Tidak Lancar: Aset pajak tangguhan Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset lain-lain
23,733,907 4,002
Non-Current Assets: Deferred tax assets Fixed Assets-net of accumulated depreciation Other assets
Total Aset Tidak Lancar
23,850,942
Total Non-Current Assets
Total Aset teridentifikasi pada tanggal akuisisi
43,331,668
Total Identifiable Assets at fair value
113,033
Liabilitas: Utang bank Utang usaha: Pihak ketiga Utang lain-lain: Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman Liabilitas imbalan kerja
31,793 574 77,363 147,105 7,007,260 373,617
Liabilities: Bank loans Trade payables: Third parties Other payables: Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Borrowings Employee benefits liability
Total Liabilitas
29,084,596
Total Liabilities
Goodwill pada saat akuisisi
27,522,881
Goodwill arising on acquisition
Pembayaran yang akan dilakukan
41,769,953
Payment consideration transferred
19,987,000 1,459,884
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 30. GOODWILL (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
30. GOODWILL (continued) In accordance with SFAS No. 22, “Business Combinations”, management is required to identify the fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities as at the date of acquisition. As of December 31, 2012, valuation work in accordance with SFAS No. 22, is in progress. Accordingly a provisional goodwill is recorded based on the difference between the purchase consideration and the carrying value of the identifiable assets and liabilities at date of acquisition. No impairment review was performed on the provisional goodwill.
Sesuai dengan PSAK No. 22, "Kombinasi Bisnis", manajemen perlu mengidentifikasi nilai wajar atas aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjensi pada tanggal akuisisi. Pada tanggal 31 Desember 2012, penilaian sesuai dengan PSAK No. 22 sedang berlangsung. Oleh karenanya, goodwill dicatat berdasarkan perbedaan antara harga pembelian dan nilai tercatat atas aset dan liabilitas teridentifikasi pada tanggal akuisisi. Tidak ada pengujian penurunan nilai pada goodwill.
31. INFORMASI SEGMEN USAHA
31. SEGMENT INFORMATION In 2012, the Group has one segment-stevedoring. The Group does not provide geographical segment information for the Group's revenue is within a particular economic environment that does not have risks and returns that are different from other economic environments.
Pada tahun 2012, Kelompok Usaha mempertimbangkan kegiatan usaha sebagai segmen operasi yang terdiri dari bongkar muat. Kelompok Usaha tidak menyajikan informasi segmen geografis karena pendapatan Kelompok Usaha berada dalam satu lingkungan ekonomi tertentu yang tidak memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan lingkungan ekonomi yang lain.
31 Desember/December 31, 2012 Bongkar Muat/ Stevedoring Pendapatan Beban Pokok Pendapatan
3,148,079 (3,580,112 )
Revenue Cost of Revenue
Rugi Bruto Beban Umum dan Administrasi Pendapatan Operasi Lain Beban Operasi Lain Pendapatan Keuangan Biaya Keuangan
(432,033 ) (959,684 ) 7,280,643 (298,068 ) 16,285 (32,707 )
Gross Loss General and Administrative Expenses Other Operating Income Other Operating Expenses Finance Income Finance Expenses
Laba sebelum manfaat pajak penghasilan tangguhan Manfaat pajak penghasilan tangguhan
5,574,436 181,745
Profit before deferred income tax benefit Deferred income tax benefit
Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain
5,756,181 -
Profit for the year Other comprehensive income
Total laba komprehensif tahun berjalan
5,756,181
Total other comprehensive income
56,784,634 58,083,661
Other information: Segment assets Segment liabilities
Informasi lainnya: Aset segmen Liabilitas segmen
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
31. SEGMENT INFORMATION (continued) In 2011, the Group consider business as an operating segment consisting of segments of apparel (garment) and building leases. The Group does not provide geographical segment information for the Group's revenue is within a particular economic environment that does not have risks and returns that are different from other economic environments.
Pada tahun 2011, Kelompok Usaha mempertimbangkan kegiatan usaha sebagai segmen operasi yang terdiri dari segmen pakaian jadi (garmen) dan sewa bangunan. Kelompok Usaha tidak menyajikan informasi segmen geografis karena pendapatan Kelompok Usaha berada dalam satu lingkungan ekonomi tertentu yang tidak memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan lingkungan ekonomi yang lain.
31 Desember/December 31, 2011 (Disajikan Kembali - Catatan 2p/Restated Note 2p) Keterangan Pendapatan Rugi bruto Beban penjualan Beban dan administrasi Pendapatan operasi lain Beban operasi lain Pendapatan keuangan Biaya keuangan
Pakaian Jadi/ Garments
Sewa/ Leases
2,861,980 (652,099) (17,966)
Konsolidasian/ Consolidated -
2,861,980 (652,099) (17,966)
Description Revenue Gross loss Sales expenses General and administrative expense Other operating income Other operating expenses Finance income Finance expenses
(600,651) 6,828,896 (718,249) 7,703 (1,314,258)
(72,778) 270,138 -
(673,429) 7,099,034 (718,249) 7,703 (1,314,258)
3,533,376
197,360
3,730,736
88,759
-
88,759
Profit before deferred income tax benefit Deferred income tax benefit
Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain
3,622,135 -
197,360 -
3,819,495 -
Profit for the year Other comprehensive income
Total laba komprehensif tahun berjalan
3,622,135
197,360
3,819,495
Total other comprehensive income for the year
Informasi lainnya: Aset segmen Liabilitas segmen
410,725 8,656,473
1,012,784 -
1,423,509 8,656,473
Other information: Segment assets Segment liabilities
Laba sebelum manfaat pajak penghasilan tangguhan Manfaat pajak penghasilan tangguhan
32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The fair value is the the amount by which the instrument could be exchanged between willing parties, with adequate knowledge through fair transaction, other than in a forced sale or liquidation sale.
Nilai wajar adalah jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
32. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENT (continued)
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Kelompok Usaha:
Below are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each group of the Group’s financial assets:
1.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya, utang bank, utang usaha, utang lain-lain, dan utang pihak berelasi biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
1.
Cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other non-current assets, bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses and due to related parties approximate their carrying value due to the short-term nature.
2.
Nilai tercatat dari pinjaman jangka panjang mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut.
2.
The carrying value of long-term borrowings approximate their fair value due to the use of floating interest rate of the related instrument
The fair value of financial assets and financial liabilities are shown below:
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditunjukkan di bawah ini: 2012
2011
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya
858,078 7,014 2,715,575 108,507 5,254
132,731 791
Loans and receivables Cash and cash equivalent Short-term investments Trade receivables Other receivables Other non-current asset
Total aset keuangan
3,694,428
133,522
Total financial assets
Liabilitas yang dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang pihak berelasi Pinjaman jangka panjang
336,626 31,083 294,262 56,122,273 -
164,981 86,913 257,491 6,881,797
Liabilities at amortized cost Trade payables Other payables Accrued expenses Due to related parties Long-term borrowings
Total liabilitas keuangan
56,784,244
7,391,182
Total financial liabilities
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 33. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
MANAJEMEN
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko keuangan
Financial risk
Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha terdiri dari utang dan pinjaman yang diterima, utang usaha dan utang lain-lain. Tujuan utama dari liabilitas keuangan tersebut adalah untuk membiayai kegiatan operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mempunyai piutang usaha dan piutang lain-lain, kas setara kas dan investasi jangka pendek yang berasal dari kegiatan usahanya.
The Group’s principal financial liabilities comprise of loans and borrowings, trade and other payables. The main purpose of these financial liabilities is to finance the Group’s operations. The Group has loan and other receivables, trade and other receivables, and cash and cash equivalents and short-term investments that arise directly from its operations.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko tersebut yang dijelaskan dengan Iebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks are described in detail as follows:
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam faktor pasar.
Market risk is the risk that the fair value or future cash flows of financial instruments will fluctuate due to changes in market factors.
a.
a.
b.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan atas instrumen keuangan akan berfluktuasi disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha tidak memiliki aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga mengambang. Deposito berjangka pada Bank memiliki suku bunga tetap. Utang kepada pihak berelasi tidak dikenakan bunga dan akan dibayarkan dalam waktu satu tahun.
As of December 31, 2012, the Group has no outstanding floating rate financial assets and financial liabilities. Time deposits with banks earn fixed interest rates. Due to related parties are non interest bearing and are expected to be settled within one year.
Risiko nilai tukar mata uang asing
b.
Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing adalah risiko atas nilai wajar atau arus kas masa depan akan berfluktuasi disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Foreign currency is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
Perubahan nilai tukar telah, dan diperkirakan akan terus, memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas Kelompok Usaha. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Kelompok Usaha terutama berasal dari saldo bank, utang usaha dan pinjaman jangka panjang.
The change in exchange rates have been, and are expected to continue to have an impact on results of operations and cash flows of the Group. The impact of exchange rate fluctuations on the Group arise primarily from bank balances, trade payables and long-term loans.
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
b.
b.
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
Foreign exchange risk (continued) As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s financial assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompak Usaha mempunyai aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing sebagai berikut: 2012
2011
Aset keuangan Dalam Rupiah Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
7,066,056,622 12,701,637,916 1,105,649,216
245,604,527 -
Financial assets In Rupiah Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
Total
20,873,343,754
245,604,527
Total
12,420
-
In Philippine Peso Cash and cash equivalents
Dalam Malaysia Ringgit Kas dan setara kas
500
-
In Malaysian Ringgit Cash and cash equivalents
Dalam Dolar Singapura Kas dan setara kas
2,677
-
In Singapore Dollar Cash and cash equivalents
Dalam Peso Filipina Kas dan setara kas
Liabilitas Dalam Rupiah Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar
290,431,045 300,572,610 -
329,557,354 570,649,240
Liabilities In Rupiah Trade payables Other payables Accrued expenses
Total
591,003,655
900,206,594
Total
-
20,657
In Hong Kong Dollar Trade Payables
12,006
2,793
In Singapore Dollar Trade Payables
Dalam Dolar Hong Kong Utang usaha Dalam Dolar Singapura Utang usaha
Analisa sensiitivitas untuk risiko nilai tukar mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign exchange risk
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing meningkat sebanyak 3% dengan semua variabel konstan, laba sebelum manfaat (beban) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah sebesar AS$61.090, terutama akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas dan pinjaman dalam mata uang asing, sedangkan jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing menurun sebanyak 3%, maka laba sebelum manfaat (beban) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi sebesar AS$64.870.
As of December 31, 2012, if the exchange rates of the United States Dollar against foreign currencies appreciated by 3% with all other variables held constant, profit before tax benefit (expenses) for the year then ended would have been US$61,090 lower, mainly as result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalent and loans denominated in foreign currencies, while, if the exchange rates of the United States Dollar againts foreign currencies depreciated by 3%, profit before tax benefit (expenses) for the year then ended would have been US$64,870 higher.
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
b.
b. Foreign exchange risk (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
The Group manages the foreign exchange risk by monitoring the fluctuations in foreign currency exchange rates on a continuous basis so that the Group can take appropriate action such as the use of hedging transactions as necessary to reduce the risk of foreign currency exchange rates.
Kelompok Usaha mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing. c.
(i)
Risiko kredit
c. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari simpanan di bank dan piutang dagang dan piutang lain-lain.
Credit risk is the risk that one party to a financial instrument fails to meet its obligation and cause the other party to suffer a financial loss. Credit risks faced by the Group derived from bank deposits and trade and other receivables.
Analisis eksposur maksimum untuk risiko kredit adalah sebagai berikut:
(i) An analysis of the Group’s maximum exposure to credit risk is shown below:
Eksposur Maksimum/Maximum Exposure 2012
(ii)
2011
Kas dan setara kas (tidak termasuk kas) Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain
845,306 7,014 2,715,575 108,507
131,741 -
Cash and cash equivalents (excluding cash on hand) Short-term investments Trade receivables Other receivables
Total
3,676,402
131,741
Total
(ii)
Konsentrasi risiko dari eksposur maksimum terhadap risiko kredit
Risk concentrations of the maximum exposure to credit risk The table below shows the industry sector analysis of the Group’s exposure to credit risk:
Tabel di bawah ini menunjukkan analisis sektor industri atas eksposur risiko kredit Kelompok Usaha: 2012
Pemerintah/ Government Aset keuangan Kas dan setara kas (tidak termasuk kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain
Institusi Keuangan/ Financial Institution
Perusahaan/Institusi/ Companies/Institution Pelayaran/ Shipping
Lain-lain/ Others
Total
1,774,075 -
845,306 7,014 -
918,856 46,498
25,631 62,009
845,306 7,014 2,718,562 108,507
1,774,075
852,320
965,354
87,640
3,679,389
Cadangan kerugian atas penurunan nilai
-
2,987 3,676,402
81
Financial assets Cash and cash equivalents (excluding cash on hand) Short-term investments Trade receivables Other receivables
Allowance for impairment losses Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
c.
c.
(iii)
Risiko kredit (lanjutan)
(iii)
Evaluasi penyisihan penurunan nilai
Assessment of allowance for probable losses
Pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali untuk piutang usaha yang secara kolektif mengalami penurunan nilai, seluruh aset keuangan tidak memiliki bukti objektif penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2012, except for trade receivables which are collectively impaired, all financial assets have no objective evidence of impairment individually as well as collectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh aset keuangan tidak memiliki bukti objektif penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2011, all financial assets have no objective evidence of impairment individually as well as collectively. (iv) Credit quality of financial assets
(iv) Kualitas kredit pada aset keuangan
d.
Credit risk (continued)
Seluruh aset keuangan Kelompok Usaha dinilai pada tingkat tinggi pada tanggal 31 Desember 2012.
All the financial assets of the Group are rated as high grade as of December 31, 2012.
Kelompok usaha menentukan kualitas aset keuangan sebagai berikut:
The Group determines the quality of its financial assets as follows:
Kas dan setara kas dinilai pada rating tinggi karena ditempatkan dan atau ditransaksikan dengan bank dengan reputasi baik sehingga memiliki probabilitas kebangkrutan rendah.
Cash and cash equivalents are rated as high grade since these are deposited in or transacted with reputable banks which has low probability of insolvency.
Piutang usaha dan piutang lain-lain dinilai pada rating tinggi dengan mempertimbangkan kemampuan membayar dari pihak lain sangat kuat.
Trade and other receivables are rated as high grade considering that the ability to pay of the counterparty is very strong.
Risiko likuiditas
d.
Liquidity risk Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in obtaining funds to meet commitments associated with financial instruments.
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan.
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
d.
d.
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan bank yang mencukupi untuk memungkinkan Kelompok Usaha memenuhi komitmen terhadap operasi normal Kelompok Usaha. Selain itu, Kelompok Usaha juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash and bank to enable the Group to fulfill the Group's commitment to the normal operation of the Group. In addition, the Group also monitors the projected and actual cash flows and continuous supervision of maturity of financial assets and liabilities.
Pada tanggal 31 Desember 2012, liabilitas keuangan Kelompok Usaha terutama terdiri dari utang usaha, utang lain-lain dan utang kepada pihak berelasi adalah tanpa bunga.
As of December 31, 2012, the Group’s financial liabilities consist mainly of trade and other payables and due to related parties are noninterest bearing.
Pengelolaan modal
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat untuk mendukung kegiatan usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios to support its business and maximize shareholder value.
Dalam mengelola modal, Kelompok Usaha mempertahankan kelangsungan bisnis dan mencoba untuk mendapatkan laba bersih dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi. Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Kelompok Usaha mungkin menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, mengembalikan modal kepada pemegang saham atau mengeluarkan saham baru.
In managing capital, the Group continues to maintain business continuity and trying to earn a net profit and minimize losses that may occur. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mengalami defisiensi modal sejumlah AS$1.299.027 yang berasal dari kegiatan operasi tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, ICTSI Far East Pte. Ltd., membeli mayoritas saham dan mengambilalih manajemen Kelompok Usaha. Setelah akuisisi tersebut, manajemen merubah kegiatan bisnis Perusahaan dari garmen dan tekstil menjadi infrastruktur logistik maritim. Selain itu, Perusahaan juga mengakuisisi PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal untuk memperkuat kegiatan utama dibidang operasi pelabuhan.
As of December 31, 2012, the Company is in capital deficiency position totalling US$1,299,027 resulting from previous year operating activities. In 2012, the ICTSI Far East Pte. Ltd., bought the majority shares and took over the management of the Group. Following the said acquisition, the new management has changes the business activities from garment and textile to maritime logistic infrastructure. In addition, the Company also acquirer PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal to strengthen to core business in the area of port operation.
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 33. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Pengelolaan modal (lanjutan)
Capital Management (continued)
Pada tahun 2011, Grup berusaha untuk melakukan penghematan dan berencana untuk menjual aset lainnya untuk memenuhi kewajiban serta menjaga kepentingan pemegang saham.
In 2011, the Group strives to make savings and plan to sell other assets to meet liabilities as well as safeguarding the interests of shareholders.
ICTSI sebagai pemegang saham baru telah memberikan pembiayaan untuk membantu Perusahaan memenuhi liabilitas keuangan ketika jatuh tempo, dan berkomitmen untuk menyediakan dana lebih yang dibutuhkan Perusahaan agar dapat beroperasi secara berkelanjutan. Dengan perubahan pada struktur bisnis dan dukungan dari pemegang saham baru, manajemen berkeyakinan bawa Kelompok Usaha akan akhirnya meningkatkan posisi keuangan dan hasil usaha.
ICTSI as new shareholder has provided financing to asist the Company meet its financial obligations as they falls due, and is commited to provide more funding as the need arises for the Company to be able to operate as a going-concern. With the change in business structure and support from the new shareholders, the management believes that the Group will eventually improve its financial position and results of operations.
34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
34. SUBSEQUENT EVENTS
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 29 Januari 2013 dan diaktakan dengan akta notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444 tanggal 29 Januari 2013, para pemegang saham menyetujui sebagai berikut:
Based on the Minutes of General Shareholder’s Meeting held on January 29, 2013 which was notarized in the notarial deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444 dated January 29, 2013, the shareholders ratified as follows:
a.
Pemberhentian dengan hormat Ridwan Halim, Edgardo Querijero Abesamis dan Jose Manuel Mantecon De Jesus dari jabatannya masingmasing sebagai Direktur, Presiden Komisaris dan Komisaris.
a.
The approved discontinuation with respect of Ridwan Halim, Edgardo Querijero Abesamis and Jose Manuel Mantecon De Jesus as Director, President Commissioner and Commissioner, respectively.
b.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan tahun 2015 adalah sebagai berikut:
b.
The Appointed Boards of Commissioners and Directors until Annual General Shareholder’s Meeting held on 2015 are as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Independen Direktur Direktur Direktur
Christian Razon Gonzalez Rafael Dela Cruz Consing Albertus Sumardi Lasmar Lasmarias Edullantes Jerome Acurantes Saludo Doli Parluhutan Situmeang Jose Joel Maghinang Sebastian Jose Manuel Mantecon De Jesus Rico Teodoro Cruz
84
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Independent Director Independent Director Director Director Director
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
34. SUBSEQUENT EVENTS (continued) The amendment report on the changes of Boards of Commissioners and Directors was received by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0022062.AH.01.09. Year 2013 dated March 14, 2013.
Laporan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-0022062.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 14 Maret 2013. 35. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN
35. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Dalam menjalankan kegiatan operasional, Perusahaan bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok (Pelindo). Di bawah ini adalah perjanjian kerja sama yang signifikan antara Perusahaan dengan Pelindo:
In conducting its operations, the Company cooperated with PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Tanjung Priok Branch (Pelindo). Below is the significant agreement between the Company and Pelindo:
1.
Perjanjian Kerja Sama Penyediaan dan Pengoperasian Alat Bongkar Muat Peti Kemas di Area Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok.
1. Agreement of Supply and Operational of Container Stevedoring in Terminal III Area Tanjung Priok Port.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Sama Penyediaan dan Pengoperasian Alat Bongkar Muat di Area Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.5661/1/18/C.TPK-11 dan No. 023B/SRT/DIR/OJA/JKT/III/11 tanggal 7 Maret 2011 antara Perusahaan dengan Pelindo, Pelindo menyetujui untuk melakukan kerja sama pengelolaan dan pengoperasian alat bongkar muat di Terminal 300-303 Pelabuhan Tanjung Priok untuk kegiatan bongkar muat peti kemas dan Perusahaan juga menyetujui untuk melakukan penyediaan dan pengoperasian alat bongkar muat serta fasilitas penunjangnya berikut operator dan mekanik untuk mengoperasikan serta merawat alat tersebut guna mendukung kegiatan stevedoring, cargodoring, Lift On/Lift Off, trucking, receiving/delivery, buka tutup palka dan shifting sesuai sistem dan prosedur pelayanan yang berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok. Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Perjanjian ini ditandatangani dan jangka waktu perjanjian kerja sama ini dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku.
Based on Agreement of Supply and Operational of Container Stevedoring in Terminal III Area Tanjung Priok No. HK.5661/1/18/C.TPK-11 and No. 023B/SRT/DIR/OJA/JKT/III/11 dated January 7, 2011 between the Company and the Pelindo, Pelindo agreed to collaborate the management and operation of stevedoring in Terminal 300-303 Tanjung Priok Port for container stevedoring activity and the Company also agreed to supply and operate also to maintain the supporting facility include operator and mechanics to operate and maintain the equipments to support stevedoring, cargodoring, Lift On/Lift Off, trucking, receiving/delivery, open and close the palka and shifting in accordance with the system and procedure applicable in Tanjung Priok Port. This agreement valid for 2 (two) year since the agreement is signed and the term of the agreement can be extended in accordance with the applicable regulations.
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
35. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
35. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
SIGNIFIKAN
Regarding this agreement,both parties enact the profit sharing pattern that calculated from each container/each box handled by the Company according to the percentage agreed by both parties as follows:
Atas kerja sama ini, kedua belah pihak memberlakukan pola bagi hasil yang dihitung dari setiap peti kemas/per box yang ditangani oleh Perusahaan sesuai besaran persentase yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebagai berikut: a.
a.
Selama masa transisi perbaikan lapangan penumpukan (CY) dan/atau penataan fasilitas lainnya: · ·
·
Handling peti kemas stevedoring: Pelindo mendapat 40%; Perusahaan mendapat 60%. Handling peti kemas lapangan/Lift On Lift Off: Pelindo mendapat 40%; Perusahaan mendapat 60%.
·
b.
Untuk tahun kedua atau setelah perbaikan lapangan penumpukan (CY) dan/atau penataan fasilitas lainnya: · ·
Handling container stevedoring: Pelindo received 40%; the Company received 60%. Handling container field/Lift On Lift Off: Pelindo received 40%; the Company received 60%.
The percentage of profit sharing is valid for 1 (one) year started March 7, 2011 until March 6, 2012 or until the improvement of stacking field (CY) and/or arrangement of other facilities are completed.
Persentase bagi hasil tersebut paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 7 Maret 2011 sampai dengan tanggal 6 Maret 2012 atau sampai dengan perbaikan lapangan penumpukan (CY) dan/atau penataan fasilitas lainnya selesai dilaksanakan. b.
During transition period of stacking field repairation (CY) and/or arragement of other facilities:
For the second year or after the improvement of stacking field (CY) and/or arrangement of other facilities: ·
Handling peti kemas stevedoring: Pelindo mendapat 50%; Perusahaan mendapat 50%. Handling peti kemas lapangan/Lift On Lift Off: Pelindo mendapat 50%; Perusahaan mendapat 50%.
·
Handling container stevedoring: Pelindo received 50%; the Company received 50%. Handling container field/Lift On Lift Off: Pelindo received 50%; the Company received 50%.
On December 10, 2012, the Company was able to obtain an extension on the above agreement until December 1, 2014.
Pada tanggal 10 Desember 2012, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan atas penjanjian di atas sampai dengan 1 Desember 2014.
86
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
35. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
35. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
2.
SIGNIFIKAN
2.
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok.
Agreement of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal Tanjung Priok Port.
Berdasarkan Surat Perjanjian tentang Kerja Sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.5661/4/10/C.TPK-11 dan No. 018B/SIR-DIR/OJA-JKT/III/II tanggal 7 Maret 2011, Perusahaan dan Pelindo menyetujui untuk mengadakan kerja sama pelayanan plugging dan monitoring peti kemas reefer di lapangan penumpukan peti kemas Pelindo dengan fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh Perusahaan. Plugging reefer peti kemas adalah pekerjaan pemberian arus listrik untuk peti kemas di lapangan penumpukan yang tersedia fasilitas reefer. Monitoring reefer peti kemas adalah pekerjaan mengawasi pemberian aliran listrik yang diperlukan setiap peti kemas.
Based on the Agreement of Cooperation of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal II Tanjung Priok Port No. HK.5661/4/10/C.TPK11 and No. 018B/SIR-DIR/OJA-JKT/III/II dated March 7, 2011, the Company and Pelindo agreed to cooperate regarding plugging service and reefer contanier monitoring di Pelindo’s container stacking field using facility and equipment owned by the Company. Container plugging reefer is the work to give electric flow for container in the stacking field where the reefer facility is available. Container Monitoring reefer is the work to supervise to supply of electric flow that needed for each container.
Atas kerja sama ini, kedua belah pihak sepakat dengan pola bagi hasil yang dihitung dari setiap peti kemas/per box yang ditangani oleh Perusahaan sesuai besaran persentase yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu Perusahaan mendapat 83% sedangkan Pelindo mendapat 17%. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun berlaku surut sejak tanggal 22 Oktober 2010 dan jangka waktu perjanjian kerja sama ini dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku.
For this agreement,both parties agreed used sharing profit pattern that calculate from each container/per box that handled by the Company based on the agreed percentage by both parties that the Company was 83% while Pelindo was 17%. This agreement was valid for 2 (two) year retroactive starting October 22, 2010 and the ther of this agreement can be extended based on applicable regulations.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, Perusahaan dan Pelindo telah menandatangani perjanjian baru kerja sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area operasi Terminal II Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/14/1/C-TPK-12 dan No. 064/OJA/DIR/X/2012. Berdasarkan perjanjian ini, persentase bagi hasil atas kerjasama ini diubah menjadi Perusahaan mendapatkan 75% sedangkan Pelindo mendapatkan 25%. Jangka waktu perjanjian ini telah diperpanjang menjadi 1 tahun terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2012.
On October 19, 2012, the Company and Pelindo signed the new agreement of cooperation of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.566/14/1/C-TPK-12 and No. 064/OJA/DIR/X/2012.Based on this agreement, the percentage of profit sharing of this cooperation changes become the Company was 75% and Pelindo was 25%. The term of this agreement already extended into 1 year starting October 22, 2012.
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (DAHULU PT KARWELL INDONESIA TBK) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 Dengan Angka Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK (FORMERLY PT KARWELL INDONESIA TBK) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2012 With Comparative Figures for the year ended December 31, 2011 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
35. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
35. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
SIGNIFIKAN
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok.
3. Agreement of service of behandle container in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port.
Berdasarkan Surat Perjanjian tentang Kerja Sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/2/1/C.TPK-12 dan No. 002/SRT-DIR/OJA-JKT/II/12 tanggal 13 Februari 2012, Perusahaan dan Pelindo menyetujui untuk mengadakan kerja sama pelayanan behandle peti kemas yaitu Perusahaan menyediakan truk, fasilitas mekanik dan non mekanik serta pelaksanaan kegiatan Lift On/Lift Off dan delivery, sedangkan Pelindo menyediakan tenaga kerja bongkar muat dan lahan. Atas kerja sama ini, kedua belah pihak memberlakukan pola bagi hasil yang dihitung dari setiap peti kemas/per box yang ditangani oleh Perusahaan sesuai besaran persentase yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu Perusahaan mendapat 40% sedangkan Pelindo mendapat 60%. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 22 Oktober 2012 dan jangka waktu perjanjian kerja sama ini dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku.
Based on agreement of Service of Behandle Container in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.566/2/1/C.TPK-12 and No. 002/SRT-DIR/OJA-JKT/II/12 dated February 13, 2012, the Company and Pelindo agreed to cooperate in service of behandle container which is the Company provided truck, mechanic and non mechanic facility and the implementation of Lift On/Lift Off and delivery activity, while Pelindo provide stevedoring labor and lands. For this agreement, both parties enact profit sharing pattern that calculate from each container/per box handled by the Company based on the agreed percentage by both parties that the Company was 40% while Pelindo was 60%. This agreement is valid for 3 (three) years since October 22, 2012 and the term of this agreement can be extended based on applicable regulation.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, Perusahaan dan Pelindo telah menandatangani perjanjian baru kerja sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area operasi Terminal II Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/14/1/C-TPK-12 dan No. 064/OJA/DIR/X/2012. Berdasarkan perjanjian ini, persentase bagi hasil atas kerjasama ini diubah menjadi Perusahaan mendapatkan 75% sedangkan Pelindo mendapatkan 25%. Jangka waktu perjanjian ini telah diperpanjang menjadi 1 tahun terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2012.
On October 19, 2012, the Company and Pelindo signed the new agreement of cooperation of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.566/14/1/C-TPK-12 and No. 064/OJA/DIR/X/2012.Based on this agreement, the percentage of profit sharing of this cooperation changes become the Company was 75% and Pelindo was 25%. The term of this agreement already extended into 1 year starting October 22, 2012.
36. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
36. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY ON THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan dan disetujui pada tanggal 25 Maret 2013.
The Company’s management is responsible for the preparation of the consolidated financial statements, which were completed and authorized for issue by the Board of Directors on March 25, 2013.
3.
88