PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARET / MARCH 2013
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
1/1
Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 MARCH 2013 (UNAUDITED) AND 31 DECEMBER 2012 (AUDITED) (Expressed in millions of Rupiah) 31 Mar 2013
Catatan/ Notes
31 Des 2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Piutang lain-lain: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Persediaan Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Aset lancar lain-lain Jumlah aset lancar
ASSETS
5,744 8,103 10,764
1,163 25,795 13,234
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties Related parties Other receivables: Third parties Related parties Inventories Prepayments Prepaid taxes Corporate income taxes Other taxes Other current assets
1,899,895
1,799,872
Total current assets
230,349
4
316,546
588,720 19,963
5 5,28
312,995 12,653
92,914 4,756 917,184 21,398
ASET TIDAK LANCAR Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap Properti investasi Biaya dibayar dimuka Aset tidak lancar lain-lain
28,639 41,114 284,412 1,209,726 10,534 3,662 4,320
Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
28 6 7 8a
113,057 6,605 978,415 19,409
NON-CURRENT ASSETS 25,139 38,829 265,217 1,166,939 10,534 3,755 2,100
Restricted time deposits Deferred tax assets Investment in associates Fixed assets Investment properties Prepayments Other non-current assets
1,582,407
1,512,513
Total non-current assets
3,482,302
3,312,385
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
8d 9 10 11 7
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
1/1
Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 MARCH 2013 (UNAUDITED) AND 31 DECEMBER 2012 (AUDITED) (Expressed in millions of Rupiah) 31 Mar 2013
Catatan/ Notes
31 Des 2012
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Uang muka konsumen Utang lain-lain: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pendapatan sewa tangguhan Utang pajak - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka panjang bagian lancar
Jumlah liabilitas jangka pendek
LIABILITIES
43,223 11,185 26,823
16
36,503 14,991 38,221
34,441
16
56,686
137,101
17
149,954
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables: Third parties Related parties Customer advances Other payables: Third parties Related parties Unearned rental income Taxes payable Corporate income taxes Other taxes Accruals Short-term employee benefits liabilities Current portion of long-term loans
1,236,526
Total current liabilities
221,183
503,867
12
442,566
253,363 135,908 46,597
13 13, 28 14
114,428 162,131 168,135
75,901 2,487 14,040
15 15, 28
44,657 4,267 3,987
8b
1,284,936
LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
237,306 91,170
86,377
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term loans, net of current portion Long-term employee benefits liabilities
Jumlah liabilitas jangka panjang
328,476
307,560
Total non-current liabilities
1,613,412
1,544,086
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS
17 18
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
1/1
Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 MARCH 2013 (UNAUDITED) AND 31 DECEMBER 2012 (AUDITED) (Expressed in millions of Rupiah) 31 Mar 2013
Catatan/ Notes
31 Des 2012
EKUITAS Modal saham - Modal dasar 10.000.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 25 (Rupiah penuh) per lembar
EQUITY Share capital Authorised capital 10,000,000,000 ordinary shares with par value of Rp 25 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 5,580,000,000 ordinary shares Additional paid-in capital Retained earnings:
- Modal ditempatkan dan disetor penuh 5.580.000.000 lembar saham biasa Tambahan modal disetor Saldo laba: - Yang telah ditentukan penggunaannya - Yang belum ditentukan penggunaannya Cadangan lainnya
1,707,061 (486)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
1,868,617 273
1,768,299 -
Equity attributable to owners of the parent Non-controlling interest
JUMLAH EKUITAS
1,868,890
1,768,299
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3,482,302
3,312,385
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
139,500 1,100
19 20
139,500 1,100
21,442
21a
21,442
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
21b
1,606,866 (609)
Appropriated Unappropriated Other reserves
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
1/1
Schedule
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED COMPREHENSIVE PROFIT AND LOSS ACCOUNT FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2013 AND 2012 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah)
31 Mar 2013 Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan
Catatan/ Notes
31 Mar 2012
2,823,429
22
2,587,904
(2,619,091)
23
(2,376,089) 211,815
Net revenue Cost of revenue
Laba kotor
204,338
Gross profit
Beban penjualan
(74,847)
24
(69,202)
Beban umum dan administrasi Biaya keuangan Penghasilan keuangan Penghasilan lainnya - bersih Bagian atas laba bersih entitas asosiasi, bersih setelah pajak
(45,711) (10,174) 2,221 31,580
24 25 26
(43,651) (9,064) 3,630 37,147
Selling expenses General and administration expenses Financial costs Financial income Other income - net
19,195
9
9,667
Share of net profit of associates, net of tax
(77,736)
(71,473)
Laba sebelum pajak penghasilan
126,602
140,342
Beban pajak penghasilan
(26,134)
Laba periode berjalan
100,468
107,162
Profit for the period
Laba yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
100,195 273
107,162 -
Profit attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
100,468
107,162
Pendapatan/(beban) komprehensif lain: Lindung nilai arus kas
164
Beban pajak penghasilan terkait
(41)
Pendapatan (Beban) komprehensif lain periode berjalan, bersih setelah pajak Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
8c
(33,180)
(203) 8d
51
Profit before income tax Income tax expenses
Other comprehensive income/(expense): Cash flow hedges Related income tax expense
123
Other comprehensive income (expense) for the period, (152) net of tax
100,318 273
107,010 -
Comprehensive income attributable to: owners of the parent Non-controlling interests
100,591
107,010
Laba per saham dasar dan dilusian (Rupiah penuh)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
18
27
19
Earnings per share basic and diluted (full Rupiah)
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
3
Schedule
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2013 AND 2012 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah) Saldo laba/Retained earnings*) Tidak Dicadangkan/ dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Lindung nilai arus kas/Cash flow hedges
Jumlah/ Total
139,500
1,100
18,219
1,309,963
Laba periode berjalan
-
-
-
107,162
Beban komprehensif lain Laba komprehensif periode berjalan
-
-
-
-
(152)
-
-
-
107,162
(152)
107,010
Profit for the period Other comprehensive expenses Comprehensive income for the period
Saldo 31 Maret 2012
139,500
1,100
18,219
1,417,125
(1,159)
1,574,785
Balance at 31 March 2012
Saldo 1 Januari 2013
139,500
1,100
21,442
1,606,866
(609)
1,768,299
Balance at 1 January 2013
Laba periode berjalan
-
-
-
100,468
-
100,468
Pendapatan komprehensif lain Laba komprehensif periode berjalan
-
-
-
-
123
123
-
-
-
100,468
123
100,591
Profit for the period Other comprehensive income Comprehensive income for the period
139,500
1,100
21,442
1,707,334
1,868,890
Balance at 31 March 2013
Saldo 31 Maret 2013
*) Saldo laba termasuk kerugian aktuarial imbalan kerja karyawan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
*)
(1,007) -
(486)
1,467,775
Balance at 1 January 2012
Saldo 1 Januari 2012
107,162 (152)
Retained earnings include actuarial losses on employee benefits liabilities
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas operasi
Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2013 AND 2012 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah)
31 Mar 2013 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan beban usaha lainnya Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Pembayaran kepada karyawan
4/1
Catatan/ Notes
31 Mar 2012 Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to suppliers and other operating expenses Received from other operating activities Payments to employees
2,432,098
2,286,637
(2,379,448)
(2,298,105)
74,890 (109,091)
(74,679)
(18,449) 1,777 (7,681)
(86,147) 3,630 (9,064)
(26,451)
(52,195)
Cash generated from operations Interest received Interest payments Payments of corporate income tax
(143,776)
Net cash flows (used for)/provided from operating activities
(50,804)
Arus kas dari aktivitas investasi Penjualan aset tetap Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya Pembelian aset tetap dan properti investasi
(127,626)
(29,740)
Cash flows from investing activities Sale of fixed assets Placement of restricted time deposits Purchase of fixed assets and investment properties
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(119,090)
(26,191)
Net cash flows used for investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman jangka panjang Kenaikan pinjaman jangka pendek Pembayaran pinjaman jangka panjang Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan
(Penurunan)/kenaikan bersih kas, setara kas, dan cerukan Kas, setara kas dan cerukan pada awal tahun Kas, setara kas, dan cerukan pada akhir tahun
12,036 (3,500)
3,549 -
36,648 61,301
43,040 92,887
(33,378)
(32,125)
64,571
(105,323)
312,335
207,012
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: Kas dan setara kas Cerukan
10
230,349 (23,337) 207,012
103,082
(66,165)
Cash flows from financing activities Proceeds from long-term loans Increase in short-term loans Repayments of long-term loans Net cash flows provided from/(used for) financing activities Net (decrease)/increase in cash, cash equivalents, and overdrafts
371,226
Cash, cash equivalents and overdrafts at the beginning of the year
305,061
Cash, cash equivalents and overdrafts at the end of the year
The cash, cash equivalents and overdrafts comprise following: 4 305,061 Cash and cash equivalents 12 Overdrafts 305,061
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
UMUM
1.
GENERAL
PT Tunas Ridean Tbk (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 102 tanggal 24 Juli 1980. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/140/1 tanggal 7 April 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 935, Tambahan No. 84 tanggal 21 Oktober 1983.
PT Tunas Ridean Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 102 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 24 July 1980. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. Y.A.5/140/1 dated 7 April 1981 and was published in State Gazette No. 935, Supplement No. 84 dated 21 October 1983.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 9 tanggal 6 Mei 2010 sehubungan dengan perubahan nominal saham (pemecahan saham) dari Rp 100 (Rupiah penuh) menjadi Rp 25 (Rupiah penuh) per saham, sehingga mengubah jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dari 1.395.000.000 saham menjadi 5.580.000.000 saham. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-11859 tanggal 14 Mei 2010.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was in accordance with Notarial Deed No. 9 of Ms. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. dated 6 May 2010 pertaining to the change in par value (stock split) from Rp 100 (full Rupiah) to Rp 25 (full Rupiah) per share, that changed the number of shares issued and fully paid from 1,395,000,000 shares into 5,580,000,000 shares. This change has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-AH.01.1011859 dated 14 May 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan kontraktor. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan penyewaan kendaraan bermotor.
The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is those of dealership, distributor, industry, trading, transportation and contractor. The subsidiaries’ main activities are those of dealership, distributor, industry, trading, transportation and rent of motor vehicles.
Perseroan berkedudukan di Jakarta dan mempunyai beberapa cabang di Indonesia. Kegiatan komersial Perseroan dimulai tahun 1981.
The Company is domiciled in Jakarta and has operational branches in several cities throughout Indonesia. The Company commenced commercial activities in 1981.
Seluruh saham Perseroan yang ditempatkan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sejak 16 Mei 1995.
All of the Company’s issued shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange since 16 May 1995.
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perseroan mempunyai kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung pada entitas anak sebagai berikut:
As at 31 March 2013, the Company had either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:
Halaman
5/1
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Nama perseroan/ Company’s name
Kedudukan/ Domicile
Tahun operasi komersial dimulai/Year commercial operations commenced
Otomotif/Automotive PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”) PT Tunas Mobilindo Parama (“TMP”) PT Tunas Mobilindo Perkasa (”TMP2”) PT Surya Mobil Megahtama (”SMM”) PT Tunas Asset Sarana (”TAS”) PT Rahardja Ekalancar (”REL”)*
Lampung Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
1984 1984 1986 1997 2002 1990
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
450,494 464,577 548,325 28,008 12,735 62,145
290,825 422,635 537,901 26,556 7,658 60,714
Jakarta Jakarta
1989 2013
100.00 51.00
100.00 -
645,913 1,378
618,310 -
Jasa sewa/Rental services PT Surya Sudeco (”SS”) PT Mitra Asri Pratama (”MAP”) *)
*)
Diakuisisi Perseroan dan entitas anak pada tahun 2012 (lihat Catatan 34)
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris: Wakil Komisaris Utama Independen: Komisaris: Komisaris Independen: Direksi Presiden Direktur: Direktur:
Komite Audit Ketua: Anggota:
Persentase kepemilikan (%)/ Percentage of ownership (%) 31 Mar 31 Des 2013 2012
Acquired by the Company and subsidiaries in 2012 (refer to Note 34)
As at 31 March 2013 and 2012, the composition of the members of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee was as follows:
Anton Setiawan Dr. Cosmas Batubara Suliawati Tjokro Cheah Kim Teck Heng Carla Hendriek Rico Adisurja Setiawan Tenny Febyana Halim Tan Thomas Kae Jye Hong Anton Leoman Heng Carla Hendriek Chiew Sin Cheok Rodion Wikanto Njotowidjojo Hendra Kustarjo
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perseroan dan entitas anak (”Grup”) memiliki 2.738 karyawan tetap (31 Desember 2012: 2.707) - tidak diaudit.
Halaman
Jumlah aset/ Total assets (sebelum eliminasi/ before elimination) 31 Mar 31 Des 2013 2012
Board of Commissioners President Commissioner: Independent Vice President Commissioner: Commissioners: Independent Commissioner: Board of Directors President Director: Directors:
Audit Committee Chairman: Members:
As at 31 March 2013, the Company and its subsidiaries (“the Group”) had a total of 2,738 permanent employees (31 December 2012: 2,707) - unaudited.
5/2
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Grup disiapkan oleh Direksi dan diotorisasi pada tanggal 29 April 2013.
The consolidated financial statements of the Group were prepared by the Board of Directors and authorised on 29 April 2013.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, adalah seperti dijabarkan dibawah ini. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten untuk tahun-tahun yang dipresentasikan, kecuali dinyatakan lain.
The principal accounting policies applied in the preparation of these consolidated financial statements of the Group, are set out below. These policies have been consistently applied to the years presented, unless otherwise stated.
a. Dasar penyusunan konsolidasian
a.
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost. The consolidated financial statements have also been prepared using the accruals concept, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi cerukan, jika ada.
The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities. For the purposes of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents are shown net of overdrafts, if any.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah (”Rp”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded and stated in millions of Rupiah (“Rp”), unless otherwise stated.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Halaman
5/3
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
a. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar keuangan
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards
Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On 1 January 2012, the Group adopted new and revised statements of financial accounting standards (“SFAS”) and interpretations of statements of financial accounting standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut:
The adoption of the following new or revised standards and interpretations, which are relevant to the Group’s operations and resulted in an effect on the consolidated financial statements, are as follows:
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
SFAS 24 Benefits”
Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan/(kerugian) melalui pendapatan komprehensif lainnya.
The revised standard introduces a new alternative method to recognise actuarial gains/(losses), that is to recognise all actuarial gains/(losses) in full through other comprehensive income.
Grup memutuskan untuk mengakui semua kerugian aktuarial atas imbalan pasca-kerja sebesar Rp 13.439 dan pajak tangguhan terkait sebesar Rp 3.360 sebagai beban komprehensif lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012.
The Group decided to fully record actuarial gain/loss from post-employee benefits amounting to Rp 13,439 and its related deferred tax amounting to Rp 3,360 as part of other comprehensive expense in the consolidated statements of comprehensive income for year 2012.
Berdasarkan penelaahan terhadap asumsi aktuaria, Grup memutuskan untuk tidak mengakui kerugian aktuarial atas imbalan pasca-kerja dan pajak tangguhan terkait sebagai beban komprehensif lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 31 Maret 2013 karena dampaknya tidak material.
Based on a review of the actuarial assumptions, the Group decided not to record actuarial gain/loss from post-employee benefits and its related deferred tax impact to other comprehensive expense in the consolidated statements of comprehensive income for 31 March 2013 as the impact is believed not to be material.
Standar yang direvisi juga mensyaratkan tambahan pengungkapan baru. Pengungkapan yang disyaratkan tersebut telah diungkapkan dalam Catatan 18 yang telah disusun sesuai dengan standar.
The revised standard also introduces additional new disclosures. The new disclosure requirements as disclosed in Note 18 have been prepared in accordance with the standard.
Halaman
5/4
Page
(Revised
2010),
“Employee
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
a. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
keuangan
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar keuangan (lanjutan)
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)
PSAK 60, “Instrumen Pengungkapan”
SFAS 60, Disclosures”
Keuangan:
“Financial
Instrument:
Standar yang direvisi ini memperkenalkan pengungkapan baru terkait dengan instrumen keuangan. Standar ini tidak berdampak pada klasifikasi dan penilaian atas instrumen keuangan Grup.
The revised standard introduces new disclosure relating to financial instruments. The standard does not have any impact on the classification and valuation of the Group’s financial instruments.
Grup telah menyertakan pengungkapan baru agar sesuai dengan persyaratan dari standar.
The Group has incorporated the new disclosures to conform to the requirements of the standard.
Lain-lain
Others
Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya:
The adoption of these new/revised standards and interpretations was relevant but did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:
-
PSAK/SFAS No. 10
-
PSAK/SFAS No. 13 PSAK/SFAS No. 16 PSAK/SFAS No. 30 PSAK/SFAS No. 46 PSAK/SFAS No. 50 PSAK/SFAS No. 55
-
PSAK/SFAS No. 56 ISAK/ISFAS No. 25
: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/The Effects of Changes in Foreign Exchange Rate : Properti Investasi/Investment Property : Aset Tetap/Fixed Assets : Sewa/Leases : Pajak Penghasilan/Income Taxes : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/Financial Instruments:Recognition and Measurement : Laba per Saham/Earnings per Share : Hak Atas Tanah/Land Use Rights
Pencabutan standar akuntansi
Withdrawal of accounting standards
Pencabutan standar yang relevan berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya:
Withdrawal of these relevant standards which did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:
Halaman
5/5
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
a. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
keuangan
a.
Pencabutan standar akuntansi (lanjutan) -
PSAK/SFAS No. 11
-
PSAK/SFAS No. 47 PSAK/SFAS No. 52 ISAK/ISFAS No. 4
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued) Withdrawal (continued)
of
accounting
standards
: Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing/Translation of Financial Statements in Foreign Currencies : Akuntansi Tanah/Accounting for Land : Akuntansi Mata Uang Pelaporan/Reporting Currencies : Alternatif Perlakuan yang Diijinkan atas Selisih Kurs/Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences
PSAK dan ISAK yang berlaku efektif pada tahun 2013
SFAS and ISFAS effective in 2013
Standar akuntansi dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan terhadap kegiatan operasi Perseroan dan entitas anak, yang telah dipublikasikan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
The following new or revised accounting standards and interpretations, which are relevant to the Company and subsidiaries’ operations, have been published and are mandatory for financial years beginning on or after 1 January 2013 as follows:
- Penyesuaian PSAK/ Imrovement SFAS No.60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures - PSAK/SFAS No. 38
: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali/Business Involving Entities under Common Control
Combinations
Grup masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut.
The Group is still evaluating the potential impact from the issuance of these financial accounting standards.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency
Pada tanggal 25 Juni 2012, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam”) menerbitkan versi terbaru dari peraturan No. VIII.G.7, sebagaimana terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012, tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan bagi perusahaan publik di Indonesia.
On 25 June 2012, the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam”) issued a new version of regulation No. VIII.G.7, enclosed in the decision letter No. KEP-347/BL/2012, regarding the presentation and disclosure requirements for financial statements prepared by publicly listed entities in Indonesia.
Halaman
5/6
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (lanjutan)
Regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (continued)
Grup melakukan penerapan atas peraturan baru tersebut untuk laporan keuangan konsolidasian yang berakhir 31 Desember 2012, yang berdampak antara lain pada perubahan penyajian semua bagian dari pendapatan dan beban dari dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif) menjadi satu laporan (laporan laba rugi komprehensif), dan reklasifikasi beberapa akun di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011.
The Group applied the new regulation to consolidated financial statements for the year ended 31 December 2012, which resulted in the change of the presentation of all items of income and expenses from two statements (profit or loss and statements of comprehensive income) to one statement (statements of comprehensive income), and the reclassification of certain accounts in the consolidated statements of financial position as at 31 December 2011 and 1 January 2011.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries.
a) Entitas anak
a) Subsidiaries
Entitas anak adalah entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional.
Subsidiaries are entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakuisisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement.
Halaman
5/7
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
a) Entitas anak (lanjutan)
Principles of consolidation (continued) a) Subsidiaries (continued)
Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of the non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognised directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
b) Entitas asosiasi
b) Associates
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, tetapi Grup memiliki pengaruh signifikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Halaman
Associates are entities, not being subsidiaries or jointly controlled entities, over which the Group exercises significant influence. Associates are accounted for using the equity method.
5/8
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
b) Entitas asosiasi (lanjutan)
Principles of consolidation (continued) b) Associates (continued)
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognised in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognised as a reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/(rugi) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of net profit/(loss) of associates” in the profit or loss. Unrealised losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
c.
Transactions with related parties
Grup mempunyai transaksi dengan pihakpihak berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Halaman
5/9
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) d.
e.
2.
Penjabaran mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Group.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the prevailing exchange rate on the date of the transaction. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the prevailing exchange rates on that date. The exchange rate used as a benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi.
Foreign exchange gains and losses arising on settlement of transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the profit or loss.
Kas dan setara kas
e.
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. f.
Foreign currency translations
Deposito berjangka penggunaannya
yang
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with a maturity of three months or less. Overdrafts are shown as current liabilities on the consolidated statements of financial position.
dibatasi
f.
Dana pada deposito berjangka yang tidak dapat dicairkan sampai dengan saat renovasi atas bengkel dan ruang pamer tertentu telah diselesaikan, dan juga dana yang digunakan sebagai jaminan atas pembelian kendaraan bermotor dan suku cadang, disajikan sebagai deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya.
Restricted time deposits Funds in time deposit that will not be released until such time as specific renovations to workshops and showrooms have been completed, and also funds used as guarantees for purchases of motor vehicles and spare parts, are classified as restricted time deposits.
g. Piutang usaha dan piutang lain-lain
g.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai.
Halaman
Cash and cash equivalents
Trade and other receivables Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost, less any provision for impairment.
5/10
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) g. Piutang usaha (lanjutan)
dan
piutang
2.
lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang yang mengalami penurunan nilai dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih. h.
i.
Provision for impairment of receivables is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. The impaired receivables are written off during the period in which they are determined to be not collectible.
Persediaan
h.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk kendaraan bermotor dan dengan metode rata-rata bergerak untuk persediaan lainnya.
Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined using the specific identification method for motor vehicles and the moving average method for other inventories.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi beban penjualan.
Net realisable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future sales of individual inventory items.
Beban dibayar dimuka
i.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dengan metode garis lurus dalam laporan laba rugi selama masa manfaat yang diharapkan. j.
Trade and other receivables (continued)
Prepayments Prepayments are amortised on a straight-line method in the profit or loss over the expected period of benefit.
Aset tetap dan aset dalam penyelesaian
j.
Fixed assets and construction in progress
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Fixed assets are stated at historical cost less accumulated depreciation. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets.
Biaya-biaya setelah perolehan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the asset will flow to the Group and the cost of the asset can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised.
Halaman
5/11
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) j.
2.
Aset tetap dan aset dalam penyelesaian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Fixed assets and construction in progress (continued)
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
All other repair and maintenance are charged to the profit or loss account during the financial period in which they are incurred.
Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk aset tetap lainnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya perolehan aset tersebut sampai dengan nilai sisanya selama taksiran masa manfaat sebagai berikut:
Land is not depreciated. Depreciation on other fixed assets is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi
20 5 5 5 4-7
Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating leases
Nilai residu, metode depresiasi, dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
The assets’ residual values, depreciation method, and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each reporting date.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan (lihat Catatan 2l).
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount (refer to Note 2l).
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognised in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction is completed. Depreciation is charged from the date when the assets are available for use.
Halaman
5/12
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k.
l.
2.
Properti investasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Investment properties
Properti investasi merupakan tanah dan/atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi. Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan properti investasi.
Investment properties represent land and/or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use in the ordinary course of business. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the investment properties.
Biaya-biaya setelah perolehan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the asset will flow to the Group and the cost of the asset can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repair and maintenance are charged to the profit or loss account during the financial period in which they are incurred.
Properti investasi dicatat sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan aset tersebut sampai dengan nilai sisanya selama 20 tahun berdasarkan taksiran masa manfaat.
Investment properties are stated at cost less accumulated depreciation. Land is not depreciated. Depreciation on buildings is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives of 20 years.
Penurunan nilai aset non-keuangan
l.
Impairment of non-financial assets
Aset tetap, properti investasi dan aset tidak lancar lainnya, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Fixed assets, investment properties and other non-current assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dengan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
The recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the smallest levels for which there are separately identifiable cash flows.
Halaman
5/13
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan derivatif
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Derivative financial instrument
Grup hanya melakukan kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (‘’underlying’’). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Grup menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
The Group only enters into derivative financial instrument contracts in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are recognised at their fair values. The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedged. The Group designates derivatives as a hedge of interest rates associated with a recognised liability (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui pada laporan laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges for accounting purposes and that are effective are recognised in other comprehensive income. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in equity is recognised in the profit or loss.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the profit or loss.
Nilai wajar instrumen keuangan derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih dari 12 bulan.
The fair value of derivative financial instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative financial instruments are greater than 12 months.
Utang usaha dan utang lain-lain
n.
Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi. o.
Trade and other payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost.
Pinjaman
o.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Halaman
Trade and other payables
Borrowings Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Subsequently, borrowings are stated at amortised cost using the effective interest method.
5/14
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) o.
2.
Pinjaman (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Grup memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan. p.
q.
Borrowings (continued) Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement of the borrowings for at least 12 months after the end of the reporting period.
Pengakuan pendapatan dan beban
p.
Revenue and expense recognition
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon dan setelah mengeliminasi penjualan dalam Grup.
Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of value-added tax, returns, rebates and discounts and after eliminating sales within the Group.
Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan ketika kriteria tertentu terpenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di bawah.
The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity and when specific criteria have been met for each of the Group’s activities as described below.
Pendapatan dari penjualan kendaraan bermotor diakui pada saat kendaraan bermotor diserahkan kepada pelanggan, sedangkan pendapatan jasa, termasuk pendapatan sewa operasi (lihat Catatan 2q) dan bengkel diakui pada saat jasa diberikan, dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.
Revenue from sales of vehicles is recognised when the vehicles are delivered to the customer, while revenue from the rendering of services, including operating leases (refer to Note 2q) and workshop services income is recognised when the services are performed, provided that the amount can be measured reliably.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an accrual basis.
Sewa operasi
q.
Operating leases
Transaksi sewa operasi yang risiko dan manfaat kepemilikan atas aset tidak berpindah dari pihak yang menyewakan (lessor), diperlakukan sebagai transaksi sewa operasi. Pendapatan sewa operasi diakui berdasarkan garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa operasi.
Leases in which all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor, are classified as operating leases. Operating lease income is recognised on a straight-line basis over the lease term.
Angsuran sewa operasi yang diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan sewa operasi tangguhan dan diakui dalam laporan laba rugi pada saat menjadi hak.
Lease instalments received in advance are recorded as unearned rental income and credited to the profit or loss when earned.
Halaman
5/15
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) r.
s.
2.
Perpajakan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amount in the consolidated statements of financial position.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the recording date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.
Imbalan kerja
s.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Halaman
5/16
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) s.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Employee benefits (continued)
Imbalan pascakerja
Post-employment benefits
Imbalan pascakerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya diberikan sesuai dengan Peraturan Grup dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Post-employment benefits, such as pension, severance pay, service pay, and other benefits are provided in accordance with the Group’s Regulations and Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan yang minimal sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU 13/2003. Imbalan pensiun sesuai UU 13/2003 adalah program imbalan pasti.
The Group is required to provide pension benefits, with minimum benefits as stipulated in Law 13/2003. Pension benefits under Law 13/2003 represent a defined benefit plan.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefits to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service, or compensation.
Mulai tahun buku 2012, liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai dengan UU 13/2003 atau Peraturan Perseroan (mana yang lebih tinggi), dikurangi dengan penyesuaian atas biaya jasa lalu yang belum diakui. Sebelum tahun buku 2012, liabilitas yang disebutkan di atas mencakup penyesuaian terhadap keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui. Perubahan ini disebabkan karena penerapan PSAK 24 (Revisi 2010) yang telah diungkapkan pada Catatan 2a dimana Grup memutuskan untuk mengakui seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya. Sebagai dampak dari keputusan ini, kerugian aktuarial yang belum diakui, yang tercatat sebagai bagian dari liabilitas pada awal tahun buku, dibebankan langsung ke pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan ketentuan transisi yang berlaku.
Starting in 2012, the liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are the present values of the defined benefits obligations as at the consolidated statements of financial position date in accordance with Law 13/2003 or the Company’s regulations (whichever is higher), less adjustment for unrecognised pastservice costs. Prior to 2012, the above mentioned liabilities include adjustment for unrecognised actuarial gains or losses.This change was attributable to the application of SFAS 24 (Revised 2010) which has been disclosed in Note 2a where the Group decided to recognise all actuarial gains or losses through other comprehensive income. As an impact of this decision, the unrecognised actuarial losses, which were recorded as part of the liabilities at the beginning of the year, were directly charged to other comprehensive income in accordance with the relevant transitional provision.
Halaman
5/17
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) s.
t.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Employee benefits (continued)
Imbalan pascakerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas estimasian menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas pensiun yang bersangkutan.
The defined benefits obligations are calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefits obligations is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Mulai tahun buku 2012, sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2010) yang telah disebutkan di atas, Grup mengakui seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya. Sebelum tahun buku 2012, keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi aktuarial, dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dikreditkan atau dibebankan ke laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Starting in 2012, in relation with the above mentioned application of SFAS 24 (Revised 2010), the Group recognised all actuarial gains or losses through other comprehensive income. Prior to 2012, actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefits obligations were credited or charged to profit or loss over the employees’ expected average remaining service lives.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Dividen
t.
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Halaman
Dividends Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend. Distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors’ resolution and approval has been obtained from the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association.
5/18
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) u.
v.
2.
Laba per saham
u.
Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama setahun.
Earnings per share are computed by dividing profit attributable to owners of the parent with the weighted-average number of common shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.
Pelaporan segmen
v.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis. 3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Segment reporting Operating segment are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decisionmaker. The chief operating decision-maker is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segment and making strategic decisions.
3.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.
Estimates and judgments used in preparing the consolidated financial statements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable. Actual results may differ from these estimates. The estimates, assumptions and judgments that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat, nilai residu dan beban penyusutan dari aset tetap yang dimiliki Grup, terutama kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi. Manajemen akan menyesuaikan beban penyusutan dan nilai residu jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau manajemen akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis telah usang atau aset non-strategis yang dihentikan penggunaannya atau dijual.
Management determines the estimated useful lives, residual values and related depreciation charges for the Group’s fixed assets, particularly motor vehicles leased out under operating lease. Management will revise the depreciation charge where useful lives and residual values are different to those previously estimated, or it will write off or write down technically obsolete or non-strategic assets that have been abandoned or sold.
Halaman
5/19
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 3.
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Klasifikasi sewa
Lease classifications
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2q, Grup menyewakan kendaraan bermotor dan mengklasifikasikan sewa tersebut sebagai sewa operasi.
As explained in Note 2q, the Group leases out its motor vehicles and accounts these leases as operating leases.
Manajemen mengikuti panduan PSAK 30 “Sewa” dalam menentukan klasifikasi sewa. Penentuan ini memerlukan pertimbangan yang signifikan. Dalam pertimbangan ini, manajemen mengevaluasi berbagai faktor, antara lain umur ekonomis kendaraan, struktur biaya sewa, dan tingkat diskonto. Perubahan klasifikasi sewa dapat memberikan dampak signifikan atas laporan keuangan konsolidasian.
Management follows the guidance of SFAS 30 “Leases” to determine the lease classification. The determination requires significant judgement. In making this judgement, management evaluates, among other factors, the economic lives of vehicles, lease cost structure and discount rate. The change in the lease classification could have a significant impact on the consolidated financial statements.
Perpajakan
Taxation
Grup beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.
The Group operates under the tax regulations in Indonesia. Significant judgement is required in determining the provision for income taxes and value added taxes. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will be recorded in the profit or loss in the period in which such determination is made.
Liabilitas imbalan kerja
Employee benefits liabilities
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuarial. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk kenaikan gaji di masa datang dan tingkat diskonto. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.
The present value of the employee benefits liabilities depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the future salary increase and the discount rate. Any changes in these assumptions will have an impact the carrying amount of employee benefits liabilities.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Kas di bank Deposito berjangka
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Mar
31 Des
2013
2012
5,145 94,184 131,020
7,227 269,319 40,000
230,349
316,546
Halaman
5/20
Page
Cash on hand Cash in bank Time deposits
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Mar
31 Des
2013
2012
Kas di bank Pihak berelasi
Cash in bank Related party
Rupiah PT Bank Permata Tbk
3,904
8,310
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk Lain-lain
Third parties 62,373
129,077
240
110,112
309 7,041
7,487 6,516
1,923 3,322 404 14,610
2,211 1,637 1,374 2,511
94,126
269,235
58
84
94,184
269,319
Dolar AS Standard Chartered Bank
Deposito berjangka
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk Others
US Dollars Standard Chartered Bank
Time deposits
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank NISP Tbk PT Bank Mega PT Bank Nusantara Parahiyangan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank UOB Buana
Rupiah PT Bank Permata Tbk
Third parties 48,500 4,820 24,700
-
27,000
-
26,000 -
31,000 9,000
131,020
40,000
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank NISP Tbk PT Bank Mega PT Bank Nusantara Parahiyangan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank UOB Buana
Tingkat suku bunga deposito berjangka kurang dari tiga bulan dalam mata uang Rupiah berkisar antara 3,25% - 7,50% per tahun (31 Desember 2012: 3,25% - 8,00%)
The interest rates for time deposits of less than three months denominated in Rupiah ranged from 3.25% - 7.50% per annum (31 December 2012: 3.25% - 8.00%)
Pada tanggal 31 Maret 2013 kas dan setara kas Grup telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dalam perjalanan dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 32.713 (31 Desember 2012: Rp 32.292) yang menurut pendapat Direksi cukup untuk menutupi kerugian.
As at 31 March 2013 cash and cash equivalents of the Group were covered by insurance against losses during transit up to Rp 32,713 (31 December 2012: Rp 32,292) which the Directors believe is adequate to cover losses.
Halaman
5/21
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 4.
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 32 for details of balances in foreign currencies.
PIUTANG USAHA
Pihak ketiga Piutang penjualan kendaraan bermotor
5.
TRADE RECEIVABLES
31 Mar
31 Des
2013
2012
526,889
274,892
Piutang sewa operasi
46,544
26,637
Piutang jasa bengkel
22,407
15,459
595,840
316,988
Dikurangi: Penyisihan atas penurunan nilai Pihak ketiga, bersih
(7,120)
(3,993)
588,720
312,995
Pihak berelasi Piutang penjualan kendaraan bermotor
8,614
2,017
Piutang sewa operasi
3,318
3,209
Piutang jasa bengkel
8,031
7,427
19,963
12,653
608,683
325,648
Halaman
5/22
Page
Third parties Receivables from sales of motor vehicles Receivables from operating leases Receivables from workshop services Less: Provision for impairment Third parties, net Related parties Receivables from sales of motor vehicles Receivables from operating leases Receivables from workshop services
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Rata-rata periode kredit atas penjualan barang dan jasa untuk seluruh bisnis Grup bervariasi, tetapi tidak lebih dari 60 hari. Sebelum penerimaan konsumen baru, Grup melakukan analisa kredit dan menetapkan batasan kredit konsumen. Batasan kredit ini ditinjau secara berkala. Kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitor mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi atau tunggakan pembayaran dipertimbangkan sebagai indikasi penurunan nilai dan penyisihan atas penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari pengalaman masa lalu.
The average credit period on sale of goods and services varies among Group businesses, but is not more than 60 days. Before accepting any new customer, the Group assesses the potential customer’s credit quality and sets credit limits by customer. These limits are reviewed periodically. Significant financial difficulties of the debtor, the probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation and default or delinquency in payment are considered indicators that the debtor is impaired and an provision for impairment is made based on the estimated irrecoverable amount determined by reference to past default experience.
Pada tanggal 31 Maret 2013, piutang usaha sebesar Rp 374.567 (31 Desember 2012: Rp 188.598) belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Piutang tersebut akan jatuh tempo dalam 30 hari ke depan. Hal ini terkait dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.
As at 31 March 2013, trade receivables of Rp 374,567 (31 December 2012: Rp 188,598) were not yet past due nor impaired. Those receivables will be due within 30 days. These relate to a number of customers for whom there is no recent history of default.
Pada tanggal 31 Maret 2013, piutang usaha sebesar Rp 228.253 (31 Desember 2012: 134.813) telah lewat jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. Hal ini terkait dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.
As at 31 March 2013, trade receivables of Rp 228,253 (31 December 2012: Rp 134,813) were past due but not impaired. These relate to a number of customers for whom there is no recent history of default.
Pada tanggal 31 Maret 2013, piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 60 hari sebesar Rp 5.863 (31 Desember 2012: Rp 2.237) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan sebesar Rp 7.120 (31 Desember 2012: Rp 3.993). Piutang usaha yang diturunkan nilainya terutama terkait dengan pelanggan yang secara tidak terduga mengalami situasi ekonomi yang sulit. Sebagian piutang ini diharapkan dapat dipulihkan.
As at 31 March 2013, trade receivables overdue more than 60 days of Rp 5,863 (31 December 2012: Rp 2,237) were impaired for which Rp 7,120 (31 December 2012: Rp 3,993) was provisioned. The impaired trade receivables are from customers in unexpectedly difficult economic situations. It was assessed that a portion of the receivables is expected to be recovered.
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade receivables is as follows: 31 Mar 2013
Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari
31 Des 2011
374,567 228,253 5,863
188,598 134,813 2,237
608,683
325,648
Halaman
5/23
Page
Not yet post due Overdue 1 - 60 days Overdue > 60 days
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Mutasi penyisihan atas penurunan nilai adalah sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES (continued) The movement in the provision for impairment is as follows:
31 Mar 2013
31 Des 2012
Saldo awal Penyisihan bersih tahun berjalan
3,993 3,127
1,344 2,649
Beginning balance Net provision during the year
Saldo akhir
7,120
3,993
Ending balance
Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.
All trade receivables are denominated in Rupiah.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang seperti yang diungkapkan pada Catatan 12 dan 17.
Trade receivables are used as collateral for short-term and long-term loans as disclosed in the Notes 12 and 17.
Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang usaha pada akhir tahun, Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on a review of the status of trade receivables at the end of the year, the Directors are of the opinion that the provision for impairment is sufficient to cover losses from uncollectible trade receivables.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
6. PERSEDIAAN
6. 31 Mar 2013
Kendaraan bermotor Suku cadang dan perlengkapan kendaraan bermotor Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
INVENTORIES 31 Des 2012
878,095
966,753
43,029
28,990
921,124
995,743
(3,940)
(17,328)
917,184 Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
Less: Provision for obsolete and slow moving inventories
978,415 The movement in the provision for obsolete and slow moving inventories is as follows:
31 Mar 2013 Saldo awal Penyisihan/(pembalikan) bersih tahun berjalan
Motor vehicles Spare parts and motor vehicles accessories
31 Des 2012
17,328
9,278
(13,388)
8,050
Beginning balance Net provision/(reversal) made during the year
3,940
17,328
Ending balance
Saldo akhir
Halaman
5/24
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
6. PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
6.
INVENTORIES (continued)
Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutupi kerugian karena penurunan nilai persediaan.
The Directors believe that the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover loss due to the impairment.
Pada tanggal 31 Maret 2013, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 658.563 (31 Desember 2012: Rp 1.390.894) yang menurut pendapat Direksi cukup untuk menutup kerugian.
As at 31 March 2013, the inventories of the Group were covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 658,563 (31 Desember 2012: Rp 1,390,894) which the Directors believe is adequate to cover losses.
Persediaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman jangka pendek seperti yang diungkapkan pada Catatan 12.
Inventories are used as collateral for short-term loans as disclosed in the Note 12.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
7.
PREPAYMENTS
31 Mar 2013 Sewa Asuransi Perijinan Lain-lain
31 Des 2012
10,894 8,235 4,596 1,335
11,029 6,023 4,357 1,755
25,060
23,164
Terdiri dari:
Consist of: 31 Mar 2013
Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
8.
Rent Insurance Permits Others
31 Des 2012
21,398 3,662
19,409 3,755
25,060
23,164
PERPAJAKAN
8.
a. Pajak dibayar dimuka
TAXATION a.
31 Mar 2013 Perseroan Pajak lain-lain: Pajak Pertambahan Nilai
Prepaid taxes 31 Des 2012
-
Entitas anak Pajak penghasilan: Lebih bayar 2011 Lebih bayar 2012 Lebih bayar 2013 Pajak lain-lain: Pajak Pertambahan Nilai
21,730
574 589 4,581
574 589 -
8,103
4,065
13,847
5,228
13,847
26,958
Halaman
Current portion Non-current portion
5/25
Page
The Company Other taxes: Value Added Tax Subsidiaries Corporate income tax: Overpayment of 2011 Overpayment of 2012 Other taxes: Value Added Tax
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
b. Utang pajak
TAXATION (continued) b.
31 Mar 2013 Perseroan Pajak penghasilan: Pasal 29 Pasal 25 Pajak lain-lain: Pajak Pertambahan Nilai Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Entitas anak Pajak penghasilan: Pasal 29 Pasal 25 Pajak lain-lain: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
23,388 1,591
3,510 545 77 4
5,888 185 4
32,596
31,056
15,004 (241)
11,069 455
1,972 13 897 4,167
4,150 276 4,488
21,812
20,438
54,408
51,494 c.
31 Mar 2013
15,021
20,971
3,226 6,436 1,007
274 11,687 248
10,669
12,209
3,670 24,346 (2,326)
726 35,661 (3,207)
25,690
33,180
5/26
Subsidiaries Corporate income tax: Article 29 Article 25 Other taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Value Added Tax
31 Mar 2012
452 23,974 (3,455)
Halaman
The Company Corporate income tax: Article 29 Article 25 Other taxes: Value Added Tax Article 21 Article 23 Article 26
Income tax expenses
444 17,910 (3,333)
Entitas anak Kini: Final Non final Tangguhan
Konsolidasian Kini: Final Non final Tangguhan
31 Des 2012
26,869 1,591
c. Beban pajak penghasilan
Perseroan Kini: Final Non final Tangguhan
Taxes payable
Page
The Company Current: Final Non final Deferred
Subsidiaries Current: Final Non final Deferred
Consolidated Current: Final Non final Deferred
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Pajak atas laba Grup sebelum pajak berbeda dari nilai teoritis yang mungkin muncul apabila menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba pada entitas konsolidasian dalam jumlah sebagai berikut:
Beban pajak penghasilan konsolidasi
Income tax expenses (continued) The tax on the Group’s profit before tax differs from the theoretical amount that would arise using the applicable tax rate to profits on the consolidated entities as follows:
31 Mar 2013 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Dampak pajak penghasilan pada: - Bagian atas laba bersih entitas asosiasi - Perbedaan antara tarif pajak final dan tarif pajak yang berlaku - Beban yang tidak dapat dikurangkan
TAXATION (continued)
31 Mar 2012
246
Consolidated profit before income tax Tax calculated at applicable tax rates Tax effects of: Share of net profit of associates Difference between final tax and applicable tax rate
559
265
Non deductible expenses -
26,134
33,180
Consolidated income tax expenses
126,602
140,342
31,650
35,086
(4,799)
(2,417)
(1,276)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expenses and the theoretical tax amount on profit before income tax is as follows:
31 Mar 2013
31 Mar 2012
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi: laba sebelum pajak penghasilan - entitas anak Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan
Consolidated profit before 126,602
140,342
(46,920)
(49,528)
1,504
2,362
81,186
93,176
income tax Less: profit before income tax - subsidiaries Adjusted for consolidation elimination Profit before income tax of the Company
2,120
6,970
Fiscal corrections: Provision for bonus
2,697 327 2,722 2,561
3,256 895 2,663
Koreksi fiskal: Penyisihan bonus Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan lain-lain Penyusutan Liabilitas imbalan kerja Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Bagian atas laba bersih entitas anak dan entitas asosiasi
(2,613)
35
(19,195)
Halaman
5/27
(9,667)
Page
Provision for impairment of receivables Other provision Depreciation Employee benefits liabilities Provision for obsolete and slow moving inventories Share of net profit subsidiaries and associates
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c. Income tax expenses (continued)
Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak final
2,238 (404)
1,061 (2,493)
Non-deductible expenses Income subject to final tax
Penghasilan kena pajak Perseroan
71,639
95,896
Taxable income of the Company
Beban pajak penghasilan kini tidak final
17,910
23,974
Current income tax expense non final
(14,429)
(12,960)
Less: Prepaid taxes of the Company
Utang pajak penghasilan badan Perseroan
3,481
11,014
Corporate income tax payable by the Company
Beban pajak penghasilan kini entitas anak
6,436
11,687
Current income tax expense of subsidiaries
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka Perseroan
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka entitas anak
3,398
(5,928)
Utang pajak penghasilan entitas anak-bersih
9,834
5,759
Utang pajak penghasilan entitas anak terdiri dari:
Corporate income tax payable by subsidiaries-net
Corporate income taxes subsidiaries consist of:
31 Mar 2013
payable
by
31 Mar 2012
Lebih bayar penghasilan badan
(5,170)
(1,887)
Utang pajak penghasilan badan
15,004
5,759
9,834
3,872
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk maksud akuntansi dan kemungkinan dapat berubah pada saat Perseroan dan entitas anak menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak.
Halaman
Less: Prepaid taxes of subsidiaries
Overpayment of corporate income tax Corporate income tax payable
The corporate income tax calculations for the years ended 31 March 2013 and 2012 are preliminary estimates made for accounting purposes and are subject to revision when the Company and subsidiaries lodge their Annual Corporate Tax Return.
5/28
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
d. Aset pajak tangguhan
TAXATION (continued) d.
Deferred tax assets
2013
Pada awal periode/ At begining of period Perseroan Aset tetap Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan bonus Liabilitas imbalan kerja Penyisihan lain-lain Entitas Anak Aset tetap Instrumen keuangan derivatif Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan bonus Liabilitas imbalan kerja Akumulasi kerugian pajak Penyisihan lain-lain
Jumlah aset pajak tangguhan
Dikreditkan/ (dibebankan) Dikreditkan/ ke pendapatan (dibebankan) komprehensif lain/ ke laporan laba rugi/ Credited/(charged) Credited/ to other (charged) to the comprehensive profit or loss income
Entitas anak baru/ New subsidiary
(1,018)
-
1,818
-
598 432 12,005 1,130
-
14,965
2,344
Pada akhir periode/ At ending of period
-
1,326
(653)
-
1,165
674 640 328
-
1,272 432 12,645 1,458
-
3,333
-
11,241 202
-
(2,417) -
2,482
-
10
-
396 183 9,435 14 (89)
-
452 349 599 -
-
-
(41)
The Company Fixed assets Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for impairment of receivables Provision for bonus Employee benefits liabilities Other provisions
18,298 Subsidiaries 8,824 Fixed assets 161 Derivative financial instruments Provision for obsolete and 2,492 slow moving inventories Provision for impairment of 848 receivables 532 Provision for bonus 10,034 Employee benefits liabilities 14 Accumulated tax losses (89) Other provisions
23,864
-
(1,007)
(41)
22,816
38,829
-
2,326
(41)
41,114
Total deferred tax assets
2012
Pada awal periode/ At begining of period Perseroan Aset tetap Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan bonus Liabilitas imbalan kerja Penyisihan lain-lain
Jumlah aset pajak tangguhan
Entitas anak baru/ New subsidiary
Pada akhir periode/ At ending of period
(903)
-
(115)
-
(1,018)
823
-
995
-
1,818
76 138 3,511 2,168
-
522 294 2,183 (1,038)
6,311 -
598 432 12,005 1,130
2,841
6,311
14,965
5,813 Entitas Anak Aset tetap Instrumen keuangan derivatif Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan bonus Liabilitas imbalan kerja Akumulasi kerugian pajak Penyisihan lain-lain
Dikreditkan/ (dibebankan) Dikreditkan/ ke pendapatan (dibebankan) komprehensif lain/ ke laporan laba rugi/ Credited/(charged) Credited/ to other (charged) to the comprehensive profit or loss income
-
The Company Fixed assets Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for impairment of receivables Provision for bonus Employee benefits liabilities Other provisions
1,498
-
984
277 143 3,549 85 -
-
119 40 1,969 (71) (89)
3,917 -
Subsidiaries 11,241 Fixed assets 202 Derivative financial instruments Provision for obsolete and 2,482 slow moving inventories Provision for impairment of 396 receivables 183 Provision for bonus 9,435 Employee benefits liabilities 14 Accumulated tax losses (89) Other provisions 23,864
13,621 335
(44) -
(2,336) -
(133) -
19,508
(44)
616
3,784
25,321
(44)
3,457
10,095
Halaman
5/29
Page
38,829
Total deferred tax assets
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
8.
Administrasi
TAXATION (continued) e.
Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan dan entitas anak menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
9.
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax ("DGT") may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
9.
INVESTMENT IN ASSOCIATES 2013
Bidang usaha/ Business activities PT Mandiri Tunas Finance PT Adedanmas
Jasa keuangan/ Financial services Otomotif/Automotive
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi/ Share of results of associates
Pada awal periode/ At beginning of period
49%
259,257
35%
Pada akhir periode/ At end of period
Dividen/ Dividends
19,195
-
278,452
5,960
-
-
5,960
265,217
19,195
-
284,412
2012
Bidang usaha/ Business activities PT Mandiri Tunas Finance PT Adedanmas
Jasa keuangan/ Financial services Otomotif/Automotive
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi/ Share of results of associates
Pada awal tahun/ At beginning of year
Pada akhir tahun/ At end of year
Dividen/ Dividends
49%
202,148
57,109
-
35%
4,712
1,248
-
259,257 5,960
206,860
58,357
-
265,217
Grup memiliki 35% dari total saham PT LPG Indoauto yang tidak ditampilkan karena per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 nilai tercatat investasi sudah nihil.
The Group owned 35% total shares of PT LPG Indoauto which is not presented because the investment’s carrying amount as at 31 March 2013 and 31 December 2012 was nil.
Entitas asosiasi yang dimiliki oleh seluruhnya beroperasi di Indonesia.
Grup
Associates of the Group exclusively operate in Indonesia.
Bagian Grup atas aset, liabilitas dan hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The Group’s share of the assets, liabilities and results of associates are as follows:
Jumlah aset Jumlah liabilitas Pendapatan bersih Laba tahun berjalan
31 Mar 2013
31 Des 2012
3,263,068 2,984,681 132,134 19,195
2,276,037 2,010,884 664,719 58,357
Halaman
5/30
Page
Total assets Total liabilities Net revenue Profit for the year
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 2013 Pada awal periode/ At begining of period
Harga perolehan Tanah Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi
Nilai buku bersih
Entitas anak baru/New subsidiary
Pada akhir periode/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ At ending Additions Disposals Reclassification of period
370,554 243,102
-
1,605 13,628
67,265 46,544
-
1,694 14,449
26,624
-
123
856,433 16,266
-
80,454 4,098
1,626,788
-
116,051
-
-
372,159 256,730
(132) (17,725)
-
68,827 43,268
(44)
-
26,703
(17,901)
(58,831) -
878,056 20,364
Acquisition cost Land Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating lease Construction in progress
(58,831) 1,666,107
(62,060)
-
(3,068)
-
-
(65,128)
(45,258) (13,529)
-
(1,955) (2,115)
130 4,433
-
(47,083) (11,211)
(20,903)
-
(504)
38
-
(21,369)
(318,099)
-
(35,555)
-
42,064
(311,590)
(459,849)
-
(43,197)
4,601
42,064
(456,381)
1,166,939
Accumulated depreciation Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating lease
1,209,726
Net book value
2012 Pada awal tahun/ At begining of year Harga perolehan Tanah Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi
Pada akhir tahun/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ At ending Additions Disposals Reclassification of year
262,270 174,398
20,386 19,139
81,936 8,983
56,586 30,466
184 296
10,822 30,243
(1,017) (14,431)
690 (30)
67,265 46,544
23,588
340
2,964
(200)
(68)
26,624
747,526 24,973
-
247,258 31,206
(138,351) (39,913)
856,433 16,266
1,319,807
40,345
413,412
-
(15,648)
5,962 40,582
370,554 243,102
(595)
(9,838)
-
(1,876)
(62,060)
(38,967) (9,140)
(20) (39)
(7,101) (7,511)
843 3,158
(13) 3
(45,258) (13,529)
(19,027)
(39)
(2,030)
183
10
(20,903)
(131,633)
-
96,103
(318,099)
(158,113)
4,184
94,227
(459,849)
(282,569)
(693)
920,353
Acquisition cost Land Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating lease Construction in progress
(131,128) 1,626,788
(49,751)
(399,454) Nilai buku bersih
Entitas anak baru/New subsidiary
1,166,939
Halaman
5/31
Page
Accumulated depreciation Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating lease
Net book value
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah) 10. FIXED ASSETS (continued)
10. ASET TETAP (lanjutan) Alokasi berikut:
beban
penyusutan
adalah
sebagai
Allocation of depreciation expenses is as follows:
31 Mar 2013 Beban pokok pendapatan (lihat Catatan 23) Beban penjualan, umum dan administrasi (lihat Catatan 24)
31 Mar 2012 Cost of revenue (refer to Note 23) Selling expenses, general and 6,360 administration (refer to Note 24)
35,555
32,503
7,642 43,197
38,863
Tanah Grup berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai yang mempunyai masa manfaat selama 20 dan 50 tahun dan akan berakhir antara 2013 sampai dengan 2053, sedangkan HGB dan Hak Pakai untuk beberapa bidang tanah yang diperoleh di tahun 2013 masih dalam proses pembuatan. Direksi berkeyakinan bahwa sertifikat HGB dan Hak Pakai dapat diperpanjang pada akhir masa manfaatnya.
The Group’s land is held in the form of Hak Guna Bangunan (“HGB”) and “Hak Pakai” titles, which have useful lives of 20 and 50 years and will mature from 2013 to 2053, whereas “HGB” and “Hak Pakai” related to several plots of lands acquired in 2013 is still in the process of being issued. The Directors believe that “HGB” and “Hak Pakai” titles can be extended at the end of the useful lives.
Aset dalam penyelesaian terdiri dari pembangunan ruang pamer dan bengkel di Jakarta, Tangerang, Lampung, dan Garut. Pada tanggal 31 Maret 2013, persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar 3% - 94% dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2013.
Construction in progress represents construction of showroom and workshop in Jakarta, Tangerang, Lampung, and Garut. As at 31 March 2013, the percentage of completion for construction in progress was approximately from 3% - 94% and are estimated to be completed in 2013.
Perhitungan keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of the gain on sale of fixed assets is as follows:
31 Mar 2013 Harga jual Nilai buku bersih Keuntungan(Rugi) penjualan aset tetap
31 Mar 2012
12,036 (13,300)
3,549 (2,695)
(1,264)
854
Proceeds Net book value Gain on sale of fixed assets
Nilai dari tanah dan bangunan Grup berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 919.390.
The value of the Group’s land and buildings based on the latest available property tax assessment was Rp 919,390.
Selain tanah dan bangunan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatatnya.
There is no significant difference between the fair value and carrying value of fixed assets other than land and buildings.
Sebagian tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman jangka pendek seperti diungkapkan pada Catatan 12.
Certain land and buildings are used for collateral for short-term loans as disclosed in the Note 12.
Halaman
5/32
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2013, kendaraan bermotor yang disewakan untuk sewa operasi dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 325.855 (31 Desember 2012: Rp 346.545) dijaminkan untuk pinjaman jangka panjang seperti yang diungkapkan pada Catatan 17.
As at 31 March 2013, motor vehicles leased out under operating lease with a net book value of Rp 325,855 (31 December 2012: Rp 346,545) have been used as collateral for long-term loans as disclosed in Note 17.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp 1.128.272 pada tanggal 31 Maret 2013 (31 Desember 2012: Rp 1.105.662), yang menurut Direksi cukup untuk menutupi kerugian.
Fixed assets, except for land, were insured for a sum of Rp 1,128,272 as at 31 March 2013 (31 December 2012: Rp 1,105,662), which the Directors believe is sufficient to cover losses.
Jumlah harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 50.354 (31 Desember 2012: Rp 71,286).
The acquisition costs of fixed asset which have been fully depreciated and are still being used amounted to Rp 50,354 (31 December 2012: Rp 71,286).
Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.
The Directors are of the view that there has been no impairment in the carrying amount of fixed assets.
11. PROPERTI INVESTASI
11. INVESTMENT PROPERTIES 2013
Biaya perolehan Tanah Bangunan
Akumulasi penyusutan Bangunan Nilai buku bersih
Pada awal periode/ At beginning Of period
Penambahan/ Additions
10,514 23
-
10,537 (3)
Reklasifikasi/ Reclassification
Pada akhir periode/ At end of period
-
-
10,514 23
-
-
-
10,537
-
-
-
Pengurangan/ Disposals
10,534
(3) 10,534
Acquisition cost Land Buildings
Accumulated depreciation Buildings Net book value
2012 Pada awal tahun/ At begining of year Biaya perolehan Tanah Bangunan
Akumulasi penyusutan Bangunan Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassification
Pada akhir tahun/ At ending of year
16,475 1,200
83
-
(5,961) (1,260)
10,514 23
17,675
83
-
(7,221)
10,537
(944)
-
1,874
(933) 16,742
(3) 10,534
Properti investasi dicatat berdasarkan biaya perolehan.
Halaman
Acquisition cost Land Buildings
Accumulated depreciation Buildings Net book value
Investment properties are recorded based on historical cost.
5/33
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
11. INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Nilai dari tanah dan bangunan Grup berdasarkan laporan penilaian dari penilai independen tanggal 20 Desember 2010 adalah sebesar Rp 44.965.
The value of the Group’s land and buildings based on the appraisal report dated 20 December 2010 from the independent appraiser was Rp 44,965.
Penilai menggunakan perbandingan data pasar, dengan cara membandingkan properti yang dinilai dengan properti lain di daerah sekitar, baik yang sudah terjual maupun yang sedang ditawarkan kepada pasar.
The appraiser used comparative market data, by comparing the property with other properties within the surrounding area, either which are already sold or still being offered to the market.
Nama penilai independen adalah KJPP Maulana, Andesta & Rekan. Tanggal penilaian adalah 2 dan 6 Desember 2010.
The name of the independent appraiser is KJPP Maulana, Andesta & Rekan. Dates of appraisal were 2 and 6 December 2010.
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK
12. SHORT-TERM LOANS
Jumlah fasilitas/ Facility amount 31 Mar 31 Des 2013 2012
Jumlah pinjaman/ Loan amount 31 Mar 31 Des 2013 2012
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility 31 Mar 31 Des 2013 2012
Pihak berelasi/Related party Revolving PT Bank Permata Tbk
40,000
30,000
29,251
14,989
Juni/June 2013
Juni/June 2013
25
25
8
19
Juli/July 2013
Juli/July 2013
40,025
30,025
29,259
15,008
325,000
325,000
183,568
293,192
270,100
270,100
32,797
11,199
39,000 127,500 10,000
39,000 127,500 10,000
20,677 109,229 10,000
11,344 82,612 10,000
125,000 50,000 20,000
125,000 50,000 20,000
25,000 50,000 20,000
15,000 -
Agustus/ August 2013 Agustus/ August 2013 September/ September 2013 Juni/June 2013 April/April 2013 Desember/ December 2013 Mei/May 2013 Mei/May 2013
Agustus/ August 2013 Agustus/ August 2013 September/ September 2013 Juni/June 2013 April/April 2013 Desember/ December 2013 Mei/May 2013 Mei/May 2013
966,600
966,600
451,271
423,347
Pihak ketiga/Third parties Revolving PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mizuho Indonesia Standard Chartered Bank
Halaman
5/34
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Jumlah fasilitas/ Facility amount 31 Mar 31 Des 2013 2012
Jumlah pinjaman/ Loan amount 31 Mar 31 Des 2013 2012
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility 31 Mar 31 Des 2013 2012
Cerukan/Overdrafts PT Bank Central Asia Tbk
Standard Chartered Bank
4,211
Agustus/ August 2013 Oktober/ October 2013 Agustus/ August 2013 September/ September 2013
Agustus/ August 2013 Oktober/ October 2013 Agustus/ August 2013 September/ September 2013
19,034
-
Mei/May 2013
Mei/May 2013
46,250
23,337
4,211
1,042,875
503,867
442,566
11,250
10,250
-
-
4,000
4,000
-
-
4,000
4,000
-
-
8,000
8,000
4,303
20,000
20,000
47,250 1,053,875
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dipergunakan untuk modal kerja kegiatan usaha Grup.
The loan facilities are in Rupiah and used for the Group’s working capital.
Pada tahun 2013, pinjaman jangka pendek di atas dalam mata uang Rupiah dan dikenakan bunga berkisar antara 7,35% - 10,75% per tahun (2012: 7,35% - 10,75% per tahun).
In 2013, the above short-term loans were denominated in Rupiah and bore interest at rates ranging from 7.35% - 10.75% per annum (2012: 7.35% - 10.75%per annum).
Pada tanggal 31 Maret 2013, pinjaman jangka pendek sejumlah Rp 503.867 (31 Desember 2012: Rp 442.566) yang diperoleh Grup dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap (lihat Catatan 5, 6 dan 10).
As at 31 March 2013, the short-term loans of Rp 503,867 (31 December 2012: Rp 442,566) obtained by the Group were secured by trade receivables, inventories and fixed assets (refer to Notes 5, 6 and 10).
Berikut ini rincian jaminan dari pinjaman jangka pendek Grup:
The details of collateral from the Group’s short-term loans are as follows:
Kreditur/Creditor
Jaminan/Collateral
Pihak berelasi/Related party PT Bank Permata Tbk
Tanah, bangunan, persediaan, deposito atau piutang usaha/Land, buildings, inventories, time deposits or trade receivables
Pihak ketiga/Third parties PT Bank Central Asia Tbk
Tanah, bangunan, persediaan, deposito, atau piutang usaha/Land, buildings, inventories, time deposits, or trade receivables
PT Bank OCBC NISP Tbk
Tanah, bangunan, persediaan, atau piutang usaha/ Land, buildings, inventories, or trade receivables
Standard Chartered Bank
Persediaan/Inventories
PT Bank Mizuho Indonesia
Tidak ada/None
Halaman
5/35
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Fasilitas pinjaman dari bank-bank tersebut mensyaratkan Grup untuk mendapatkan persetujuan tertulis atau pemberitahuan tertulis dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris, perubahan bisnis utama, investasi, dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Disamping itu, Grup juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan lainnya.
The loan facilities from those banks require the Group to obtain written approval or provide written notification in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, changes of main business activities, investments, and new loan facilities obtained from other banks. In addition, the Group is also obligated to comply with certain financial covenants and other reporting obligations.
Kreditur/Creditor
Persyaratan/Covenants
Pihak ketiga/Third parties PT Bank Central Asia Tbk - PT Tunas Ridean Tbk
Rasio hutang terhadap ekuitas pemegang saham maksimum sebesar 2/Debt to equity ratio maximum 2. Rasio EBITDA to interest minimum sebesar 1,5/EBITDA to interest ratio minimum 1.5. Perseroan harus mempertahankan kepemilikan saham atas PT Surya Mobil Megahtama, PT Tunas Mobilindo Parama, PT Tunas Dwipa Matra, PT Tunas Mobilindo Perkasa, dan PT Rahardja Ekalancar, baik secara langsung maupun tidak langsung dari waktu ke waktu sekurang-kurangnya sebesar 51%/ The Company shall keep ownership at least 51% of PT Surya Mobil Megahtama, PT Tunas Mobilindo Parama, PT Tunas Dwipa Matra, PT Tunas Mobilindo Perkasa, and PT Rahardja Ekalancar, either directly or indirectly, accross time.
PT Bank Central Asia Tbk - PT Rahardja Ekalancar
Rasio hutang terhadap ekuitas pemegang saham maksimum sebesar 2/Debt to equity ratio maximum 2. Rasio EBITDA to interest minimum sebesar 1,5/ EBITDA to interest ratio minimum 1.5. PT Rahardja Ekalancar harus mempertahankan kepemilikan PT Tunas Ridean Tbk, baik secara langsung maupun tidak langsung dari waktu ke waktu sekurang-kurangnya sebesar 51%/PT Rahardja Ekalancar shall maintain ownership by PT Tunas Ridean Tbk, at least at 51%, either directly or indirectly, across time. Jumlah saldo kas dan bank ditambah piutang usaha dan persedian berupa kendaraan lebih besar dari total utang usaha ditambah utang bank jangka pendek/Total cash and bank balances plus accounts receivable and inventory (vehicle) must greater than the total account payable and short-term bank loan.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Grup memiliki fasilitas pinjaman berikut yang belum digunakan:
As at 31 March 2013 and 31 December 2012, The Group had the following undrawn borrowing facilities:
31 Mar 2013
31 Des 2012
Revolving PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mizuho Indonesia Standard Chartered Bank
Revolving 10,766 397,058 18,271 100,000 -
Halaman
5/36
15,017 318,365 44,888 160,000 20,000
Page
PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mizuho Indonesia Standard Chartered Bank
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Cerukan PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank
Overdraft 22,947 966
22,039 20,000
550,008
600,309
13. UTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES 31 Mar 2013
Pihak ketiga Pihak berelasi
PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank
31 Des 2012
253,363 135,908
114,428 162,131
389,271
276,559
Third parties Related parties
Seluruh utang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.
All trade payables are denominated in Rupiah.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha Grup.
There is no security given on the Group trade payables.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
14. UANG MUKA KONSUMEN
14. CUSTOMER ADVANCES
Uang muka konsumen merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan pihak ketiga sehubungan dengan penjualan dan penyewaan kendaraan bermotor.
Customer advances represent advances received from third party customers related to sales and rental of motor vehicles.
15. UTANG LAIN-LAIN
15. OTHER PAYABLES 31 Mar 2013
Pihak ketiga Pembelian aset tetap Program pemasaran Liabilitas derivatif Uang jaminan konsumen Lain-lain
31 Des 2012
6,892 30,432 801 571 37,205
18,467 7,132 984 571 17,503
75,901
44,657
2,487
3,524 743
2,487
4,267
78,429
48,924
Pihak berelasi Pembelian aset tetap Lain-lain
Halaman
5/37
Page
Third parties Purchases of fixed assets Marketing programme Derivative liabilities Customer security deposits Others
Related parties Purchases of fixed assets Others
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
15. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER PAYABLES (continued)
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksii dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
Liabilitas derivatif
Derivative liabilities
Transaksi diatas sehubungan dengan interest rate swaps untuk memberikan lindung nilai atas pinjaman bank tertentu, dan perubahan atas nilai wajar dicatat di ekuitas. Nilai ini kemudian diakui ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian atas beban bunga pinjaman terkait yang dilindung nilai pada periode yang sama dimana beban bunga tersebut mempengaruhi laba rugi.
These relate to interest rate swaps to hedge specific borrowings and changes in fair value are recorded in equity. The amounts subsequently are recognised in the profit or loss as adjustments of the interest payments related to the hedged borrowings in the same period in which the related interest affects earnings.
Jumlah nosional dari saldo interest rate swaps pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebesar Rp 26.060 (31 Desember 2012: Rp 33.851). Pada tanggal 31 Maret 2013, pihak yang terikat dalam kontrak sehubungan dengan liabilitas derivatif adalah PT Bank Mizuho Indonesia, dengan jadwal penyelesaian di bulan Maret 2013 sampai dengan Juli 2014.
The total notional amount of the outstanding interest rate swaps as at 31 March 2013 was Rp 26,060 (31 Desember 2012: Rp 33,851). As at 31 March 2013, the counterparty of the derivative liabilities was PT Bank Mizuho Indonesia, with settlement schedule in March 2013 to July 2014.
Pengukuran nilai wajar atas kontrak interest rate swaps ditentukan berdasarkan kuotasi dari bank pada tanggal pelaporan.
The fair value measurements of interest rate swaps have been determined based on quotations from banks at the reporting date.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, tingkat suku bunga tetap sehubungan dengan interest rate swaps berkisar antara 9,10% sampai 10,80%. Suku bunga mengambang utama yang digunakan untuk pinjaman bank adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
As at 31 March 2013 and 31 December 2012, the fixed interest rates relating to interest rate swaps varied from 9.10% to 10.80%. The main floating rate used for bank loans is Bank Indonesia Certificate.
16. AKRUAL DAN IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
16. ACCRUALS AND SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Akrual
Accruals 31 Mar 2013
Bonus sub-dealers Beban bunga Jasa profesional Acara perseroan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
31 Des 2012
7,108 5,654 934 1,411 886 10,830
9,244 3,750 1,302 1,103 501 22,321
26,823
38,221
Halaman
5/38
Page
Sub-dealers bonuses Interest expenses Professional fees Corporate event Repair and maintenance Others
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
16. AKRUAL DAN IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. ACCRUALS AND SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits liabilities 31 Mar
31 Des
2013
2012
Bonus, insentif dan gaji
34,441
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
56,686 Bonuses, incentives and salaries Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG
17. LONG-TERM LOANS
Jumlah fasilitas/ Facility amount 31 Mar 31 Des 2013 2012
Jumlah pinjaman/ Loan amount 31 Mar 31 Des 2013 2012
Jadwal pembayaran/ Repayment date 31 Mar 31 Des 2013 2012
Non revolving PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
11,750
Agustus/ August 2014 Desember/ December 2015
Agustus/ August 2014 Desember/ December 2015
8,519
11,013
Desember/ December 2013
Desember/ December 2013
3,459
441
761
Agustus/ August 2013
Agustus/ August 2013
50,000
50,000
26,060
33,851
Juli/July 2014
Juli/July 2014
332,623
332,623
64,160
83,922
30,037
70,328
13,016
32,949
100,000
100,000
96,740
63,149
Juni/June 2013 Desember/ December 2014
Juni/June 2013 Desember/ December 2014
58,241
58,241
46,082
48,746
Juni/June 2015 Desember/
Juni/June 2015 Desember/
88,665
100,000
19,408
20,327
200,000
200,000
135,001
122,044
December 2015 Februari/ February 2016
December 2015 September/ September 2015
476,943
528,569
310,247
287,215
809,566
861,192
374,407
371,137
200,000
200,000
19,203
26,547
PT Bank OCBC NISP Tbk
29,164
29,164
9,937
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
50,000
50,000
3,459
PT Bank Panin Tbk PT Bank Mizuho Indonesia
Revolving Standard Chartered Bank
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Terdiri dari:
Consists of: 31 Mar 2013
Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
31 Des 2012
137,101 237,306
149,954 221,183
374,407
371,137
Halaman
5/39
Page
Current portion Non-current portion
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dipergunakan untuk barang modal Grup sehubungan dengan pembelian kendaraan bermotor.
The loan facilities are in Rupiah and used for the Group’s capital expenditures related to the purchase of motor vehicles.
Pada tahun 2013, pinjaman jangka panjang di atas dalam mata uang Rupiah, dan dikenakan bunga berkisar antara 8,40% - 11,47% (31 Desember 2012: 8,40% - 11,47% per tahun).
In 2013, the above long term loans were denominated in Rupiah, and subject to interest rates ranging from 8.40% 11.47% (31 December 2012: 8.40% - 11.47% per annum).
Pada tanggal 31 Maret 2013, pinjaman jangka panjang sejumlah Rp 374,407 (31 Desember 2012: Rp 371.137) yang diperoleh Grup dijamin dengan piutang usaha, aset tetap, dan jaminan Perseroan (lihat Catatan 5 dan 10).
As at 31 March 2013, long-term loans of Rp 374,407 (31 December 2012: Rp 371,137) were secured by the Group’s trade receivables, fixed assets, and Corporate guarantees (refer to Notes 5 and 10).
Berikut ini rincian jaminan dari pinjaman jangka panjang Grup:
The details of collateral from the Group’s long term loans are as follows:
Kreditur/Creditor
Jaminan/Collateral
Pihak ketiga/Third parties Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Aset tetap/Fixed asset Aset tetap atau piutang usaha/Fixed asset or trade receivables Aset tetap dan jaminan Perseroan/Fixed asset and corporate guarantee Aset tetap dan jaminan Perseroan/Fixed asset and corporate guarantee Aset tetap/Fixed asset Aset tetap/Fixed asset Aset tetap/Fixed asset
PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Fasilitas pinjaman dari bank-bank tersebut mensyaratkan Grup untuk mendapatkan persetujuan tertulis atau pemberitahuan tertulis dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris, perubahan kegiatan bisnis utama, investasi, dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Disamping itu, Grup juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan lainnya.
The loan facilities from those banks require the Group to obtain written approval or provide written notification in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, changes of main business activities, investments, and new loan facilities obtained from other banks. In addition, the Group is also obligated to comply with certain financial covenants and other reporting obligations.
Kreditur/Creditor
Jaminan/Collateral
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Surya Sudeco
Rasio hutang terhadap ekuitas pemegang saham Maksimum sebesar 6/Debt to equity ratio maximum 6. PT Surya Sudeco harus mempertahankan kepemilikan PT Tunas Ridean Tbk, baik secara langsung maupun tidak langsung dari waktu ke waktu sekurang-kurangnya sebesar 50%/PT Surya Sudeco shall maintain ownership by PT Tunas Ridean Tbk at least at 50%, either directly or indirectly, across time.
Halaman
5/40
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Grup memiliki fasilitas pinjaman berikut yang belum digunakan:
The Group has the following undrawn borrowing facilities:
31 Mar 2013 Revolving Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
31 Des 2012
68,235
39,369
64,999
77,956
133,234
117,325
Jumlah pembayaran yang dilakukan untuk periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 56.170 dan Rp 194.453.
The amount of payments made for period and the years ended 31 March 2013 and 31 December 2012 were Rp 56,170 and Rp 194,453 respectively.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Mutasi liabilitas imbalan kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movement in employee benefits liabilities in the consolidated statements of financial position is as follows:
31 Mar 2013
31 Des 2012
Saldo awal Dibebankan pada tahun berjalan Imbalan yang dibayarkan Kumulatif kerugian aktuarial yang diakui pada beban komprehensif lainnya Kerugian aktuarial yang diakui pada beban komprehensif lainnya
86,377 4,793 -
Saldo akhir
91,170
28,240 Beginning balance 17,907 Expense charged during the year (680) Benefits paid Cumulative actuarial losses recognised in other 13,439 comprehensive expense Actuarial losses recognised in other 27,471 comprehensive expense
-
-
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut:
86,377
Ending balance
The amounts recognised in the consolidated statements of financial position are determined as follows:
31 Mar 2013 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa lalu yang belum diakui
Revolving Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
31 Des 2012
92,395 (1,225)
Present value of defined 87,538 benefits obligations (1,161) Unrecognised past service costs
91,170
86,377
Halaman
5/41
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the profit or loss account are as follows:
31 Mar 2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu
31 Des 2012
2,536 996 1,261
9,474 3,720 4,713
4,793
17,907
Current service costs Interest costs Past service costs
Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Eldridge Gunaprima Solution, dalam laporan aktuarianya tanggal 22 Februari 2013.
The employee benefits liabilities were calculated by an independent actuary, PT Eldridge Gunaprima Solution, in its report dated 22 February 2013.
Liabilitas imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi aktuarial utama sebagai berikut:
The employee benefits liabilities were determined using the Projected Unit Credit method with the following principal actuarial assumptions are as follows:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa datang Tingkat mortalitas
31 Mar 2013
31 Des 2012
6.5% 8% TMI III 2011
6.5% 8% TMI III 2011
Defisit program dan pengalaman penyesuaian pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008 adalah sebagai berikut: 2012
Discount rate Future salary increases Mortality rate
Deficit in the plan and experience adjustments on plan liabilities for the year ended 31 December 2012, 2011, 2010, 2009, and 2008 were as follows:
31 Desember/December 2011 2010 2009
2008
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
87,538
42,799
24,853
18,592
Present value of defined 15,176 benefits obligations
Defisit program
87,538
42,799
24,853
18,592
15,176
Deficit in the plan
409
Experience adjustments on plan liabilities
Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program
7,682
(184)
1,105
Grup memutuskan untuk menggunakan other comprehensive income approach untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial pada laporan keuangan konsolidasian tahunan. Hal ini berbeda dari basis yang digunakan oleh Grup dalam pelaporan keuangan triwulan pertama sampai ketiga tahun 2012, dimana Grup menggunakan corridor approach yang digunakan sejak tahun 2011.
Halaman
(438)
The Group has elected to use the other comprehensive income approach for the recognition of actuarial gains/(losses) in its annual consolidated financial statements. This is different from the basis used by the Group in reporting the first three quarterly financial statements in 2012, where the Group had used the corridor approach carried forward from 2011.
5/42
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd Masyarakat
The composition of the Company’s shareholders as at 31 March 2013 and 31 December 2012 was as follows:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)
2,446,009,000 2,446,009,000 687,982,000
43.84 43.84 12.32
61,150 61,150 17,200
5,580,000,000
100.00
139,500
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
LABA
DAN
PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd Public
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham atas setoran modal yang berasal dari selisih yang diterima di atas nilai nominal saham. 21. PENGGUNAAN LAINNYA
Jumlah/ Amount
CADANGAN
The account represents share premium arising from an excess of payments for share capital over par value. 21. PROFIT DISTRIBUTIONS RESERVES
a) Saldo laba yang dicadangkan
a)
AND
OTHER
Appropriated retained earnings
Cadangan wajib telah dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perseroan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan wajib untuk ditentukan penggunaannya sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut.
A general reserve has been established in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40/2007 which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.
Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 9 Mei 2012 menyetujui penyisihan saldo laba tahunan sejumlah Rp 3.223 dari laba tahun 2011 sebagai cadangan wajib. Saldo cadangan wajib pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 21.442.
The General Shareholders Meeting on 9 May 2012 approved the allocation of Rp 3,223 from 2011 net profit to the general reserve. The balance of the general reserve as at 31 March 2013 and 31 December 2012 was Rp 21,442.
b) Cadangan lindung nilai arus kas
b)
Cash flow hedging reserve
Cadangan lindung nilai digunakan untuk mencatat keuntungan atau kerugian pada instrumen lindung nilai arus kas yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya.
Halaman
The hedging reserve is used to record gains or losses on a hedging instrument in a cash flow hedge that are recognised in other comprehensive income.
5/43
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 21. PENGGUNAAN LABA LAINNYA (lanjutan)
DAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
CADANGAN
21. PROFIT DISTRIBUTIONS RESERVES (continued)
b) Cadangan lindung nilai arus kas (lanjutan)
b)
Amounts are reclassified to profit or loss when the associated hedged transaction affects profit or loss.
c) Dividen per lembar saham
c)
Dividend per share
Deklarasi dividen kas selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Dividen interim - 2012 Dividen final - 2011
Declarations of cash dividends during 2012 were as follows:
Dividen per saham/ Dividend per share (Rupiah penuh/ full Rupiah)
29 Oktober/ October 2012 9 Mei/May 2012 14 November/
Dikurangi: Potongan penjualan
2012
9 7
22. PENDAPATAN BERSIH
Kendaraan bermotor Suku cadang, perlengkapan kendaraan bermotor dan jasa perbaikan Sewa operasi Penjualan kendaraan bermotor ex-sewa Jasa pengemudi
OTHER
Cash flow hedging reserve (continued)
Saldo tersebut direklasifikasi ke laporan laba rugi ketika transaksi lindung nilai yang terkait mempengaruhi laporan laba rugi.
Tanggal deklarasi/ Declaration date
AND
50,220 39,060
Interim dividend - 2012 Final dividend - 2011
22. NET REVENUE 31 Mar 2013
31 Mar 2012
2,816,633
2,475,441
87,408 59,290 42,407 18,984
106,790 57,703 31,767 9,192
3,024,722
2,680,893
(201,293) 2,823,429
(92,989)
Motor vehicles Spare parts, motor vehicles accessories and workshop services Operating lease income Sales of ex-rental motor vehicles Driver services Less: Sales discounts
2,587,904
Tidak ada pendapatan dari pihak yang berelasi dan pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.
No revenue earned from related parties or any individual customer exceeded 10% of total net revenue.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
Halaman
5/44
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Dealer otomotif Persediaan awal Pembelian Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir Beban pokok kendaraan bermotor dan sparepart yang dijual Beban jasa perbaikan Penyisihan/(pembalikan) persediaan usang dan tidak lancar
Jasa sewa Penyusutan aset tetap Beban pengemudi Kendaraan bermotor bekas Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Pajak dan perijinan Sewa Lain-lain
23. COST OF REVENUE 31 Mar 2013
31 Mar 2012
995,743 2,450,842
614,234 2,249,186
3,446,585 (921,124)
2,863,420 (556,370)
2,525,461 10,368
2,307,050 6,586
-
138
2,535,829
2,313,774
35,555 17,476 16,680 5,527 2,662 2,536 1,938 888
32,503 7,684 11,284 4,481 2,490 2,365 538 970
2,619,091
2,376,089
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
24. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI
UMUM
DAN
Rental services Depreciation of fixed assets Driver expenses Used motor vehicle Repair and maintenance Insurances Tax and permits Rental Others
24. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 31 Mar 2012
Beban penjualan
74,847
69,202
Beban umum dan administrasi
45,711
43,651
120,558
112,853
84,118 7,053 7,642 1,401 2,686 4,977 2,446 1,158 2,136 1,466
73,913 6,097 6,360 2,414 2,912 3,318 2,117 1,384 1,814 2,069
Halaman
Inventory available for sale Ending balance of inventory Cost of motor vehicles and spare parts sold Workshop services expenses Provisions/(reversal) for obsolete and slow moving inventories
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
31 Mar 2013
Rincian berdasarkan sifat: Gaji dan tunjangan Beban pemasaran Penyusutan Beban kantor Iklan dan promosi Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Pajak dan perijinan Listrik dan air Perjalanan dinas
Automotive dealerships Beginning balance of inventory Purchases
5/45
Page
Selling expenses General and administration expenses
Details by nature: Salaries and allowances Marketing expenses Depreciation Office expenses Advertising and promotion Rentals Repair and maintenance Tax and permits Utilities Travel
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 24. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI (lanjutan)
UMUM
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah) DAN
Telekomunikasi Keamanan Alat tulis dan percetakan Jasa profesional Rekruitmen dan pelatihan Lain-lain
24. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES (continued)
1,433 1,483 1,132 1,041 386 -
1,489 1,391 1,089 1,606 623 4,257
120,558
112,853
25. PENGHASILAN KEUANGAN
25. FINANCIAL INCOME 31 Mar 2013
Deposito berjangka Rekening koran
31 Mar 2012
1,021 1,200
2,039 1,591
2,221
3,630
26. PENGHASILAN LAINNYA - BERSIH
31 Mar 2012
25,863 522 5,195
33,483 408 14 3,242
31,580
37,147
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
27. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama setahun.
Earnings per share is calculated by dividing profit attributable to the owners of the parent by the weighted-average number of common shares outstanding during the year.
31 Mar 2013
Jumlah saham yang beredar (jumlah saham seluruhnya)
Insurance and leasing discounts Rental income Collection services Others - net
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
27. LABA PER SAHAM
Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Time deposits Current accounts
26. OTHER INCOME - NET 31 Mar 2013
Diskon asuransi dan pembiayaan Penghasilan sewa Jasa penagihan Lain-lain - bersih
Telecommunications Securities Stationery and printing Professional fees Recruitment and training Others
31 Mar 2012
100,195
107,162
Profit attributable to the owners of the parent
5,580,000,000
5,580,000,000
Number of shares outstanding (full number of shares)
18
19
Earnings per share - basic and diluted (full Rupiah)
Laba per saham - dasar
dan dilusian (Rupiah penuh)
Halaman
5/46
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
27. LABA PER SAHAM (lanjutan)
27. EARNINGS PER SHARE (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 dan 2011, Perseroan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
As at 31 March 2013 and 31 December 2012 and 2011, the Company had no potential dilutive ordinary shares. Therefore, the diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
28. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya.
In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions.
a. Sifat hubungan dan transaksi
a.
Pihak berelasi/Related parties
Nature of relationships and transactions Sifat transaksi/Nature of transactions
Entitas anak dari pemegang saham/ Subsidary from the shareholders PT Astra International Tbk
Transaksi pembelian/Purchase transactions Transaksi penjualan/Sales transactions Penggantian beban/Reimbursement of expenses
Pengendalian bersama entitas tidak langsung dari pemegang saham/jointly controlled indirect entities from the shareholders PT Astra Honda Motor
Transaksi pembelian/Purchase transactions Transaksi penjualan/Sales transactions Penggantian beban/Reimbursement of expenses
PT Bank Permata Tbk
Penempatan kas di bank dan deposito berjangka dan pinjaman/Placement of cash in bank and time deposit and loan Pendapatan sewa operasi/Operating lease income
PT Astra Daihatsu
Transaksi pembelian/Purchase transactions
PT Mercindo Autorama
Transaksi pembelian/Purchase transactions Transaksi penjualan/Sales transactions
PT Astra Sedaya Finance
Pendapatan insentif/Incentive refund
PT Federal International Finance
Pendapatan insentif/Incentive refund
PT Toyota Astra Financial Service
Pendapatan insentif/Incentive refund
PT Astra Graphia Tbk
Transaksi pembelian/Purchase transactions
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Transaksi pembelian/Purchase transactions
PT Toyota Astra Motor
Transaksi pembelian/Purchase transactions
Halaman
5/47
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan) a.
28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan)
a.
Nature of relationships transactions (continued)
Pihak berelasi/Related parties
and
Sifat transaksi/Nature of transactions
Entitas asosiasi/Associate PT Mandiri Tunas Finance
Pembayaran beban/Reimbursement of expenses Pendapatan sewa operasi/Operating lease income Pendapatan insentif/Incentive refund Pendapatan sewa/Rent income
Personil manajemen kunci/Key management personnel Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commisioners and Directors
Imbalan kerja/Employee benefits
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi
b.
31 Mar 2013 Aset Kas dan setara kas (lihat Catatan 4) PT Bank Permata Tbk
Balances and transactions with related parties 31 Des 2012
3,904
8,310
Assets Cash and cash equivalents (refer to Note 4) PT Bank Permata Tbk
Piutang usaha (lihat Catatan 5) PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain
16,453 3,359 151
9,329 3,209 115
Trade receivables (refer to Note 5) PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk Others
Piutang lain-lain PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor PT Mandiri Tunas Finance
2,708 1,205 843
2,119 2,964 1,522
Other receivables PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor PT Mandiri Tunas Finance
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya PT Bank Permata Tbk
2,571
5,721
Restricted time deposits PT Bank Permata Tbk
31,194
33,289
0.90%
1.00%
Persentase terhadap jumlah aset
Halaman
5/48
Page
Percentage of total assets
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
b.
31 Mar 2013
Balances and transactions with related parties (continued) 31 Des 2012
Liabilitas Pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 12) PT Bank Permata Tbk
29,259
15,008
Liabilities Short-term loans (refer to Note 12) PT Bank Permata Tbk
Utang usaha (lihat Catatan 13) PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor
42,672 93,236
116,275 45,856
Trade payables (refer to Note 13) PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor
-
3,829
Other payables (refer to Note 15) PT Astra International Tbk
2,487
438
Utang lain-lain (lihat Catatan 15) PT Astra International Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah 0,5% dari modal disetor) Liabilitas imbalan kerja jangka pendek personil manajemen kunci Liabilitas imbalan kerja jangka panjang personil manajemen kunci
Persentase terhadap jumlah liabilitas
1,689
20,860
544
4,626
169,887
206,892
10.53%
13.40%
31 Mar 2013 Laporan laba rugi Penjualan barang PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk PT Mandiri Tunas Finance PT Astra Honda Motor PT Mercindo Autorama
Persentase terhadap pendapatan bersih
16,072 207,944 14,471 228 227
26,271
238,942
0.93%
9.23%
5/49
Short-term employee benefits liabilities key management personnel Long-term employee benefits liabilities key management personnel
Percentage of total liabilities
31 Mar 2012
20,192 6,066 13
Halaman
Others (below 0.5% of paid-in capital each)
Page
Profit and loss account Sales of goods PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk PT Mandiri Tunas Finance PT Astra Honda Motor PT Mercindo Autorama
Percentage of net revenue
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Pembelian barang PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Persentase terhadap total pembelian
b.
Balances and transactions with related parties (continued)
31 Mar 2013
31 Mar 2012
2,112,492 289,241
1,796,239 287,563
20,832
-
2,422,565
2,083,802
98,85%
92.64%
Purchases of goods PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Percentage of total purchases
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Beban kompensasi manajemen kunci atas jasa kepegawaian adalah sebagai berikut:
The compensation expenses of key management for employee services is shown below:
31 Mar 2013 Dewan Direksi/ Board of Directors
Gaji dan imbalan kerja jangka pendek lainnya Imbalan kerja jangka panjang
Persentase terhadap jumlah imbalan kerja
31 Mar 2012
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Persentase terhadap total penghasilan lain-lain
1,011
520
Salaries and other short–term benefits
-
Long-term employee benefits
1,136
553
544
-
1,680
553
1,496
520
1.78%
0.58%
1.86%
0.65%
31 Mar 2013 Penghasilan lain-lain PT Federal International Finance PT Mandiri Tunas Finance PT Astra Sedaya Finance PT Toyota Astra Financial Service
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Dewan Direksi/ Board of Directors
485
31 Mar 2012
6,176 14,611 2,780
6,133 13,802 1,508
670
203
24,237
21,646
76.75%
58.27%
Halaman
5/50
Percentage of total employee benefit expense
Page
Other income PT Federal International Finance PT Mandiri Tunas Finance PT Astra Sedaya Finance PT Toyota Astra Financial Service
Percentage of other income
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
b.
31 Mar 2013 Pembelian aset tetap PT Astra International Tbk PT Mercindo Autorama PT Astra Graphia Tbk
Persentase terhadap total pembelian aset tetap
29.
Balances and transactions with related parties (continued) 31 Mar 2012
16,243 23
12,485 1,034 -
16,266
13,519
14.02%
12.85%
INFORMASI SEGMEN
Purchases of fixed assets PT Astra International Tbk PT Mercindo Autorama PT Astra Graphia Tbk
Percentage of total purchases of fixed assets
29. SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Grup dibagi dalam tiga kelompok utama usaha, yaitu otomotif, jasa sewa dan jasa keuangan. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai berikut:
For management reporting purposes, the Group is currently organised into three main business activities, namely automotive, rental services and financial services. These business activities are the basis on which the Group reports its primary segment information, as follows: 31 Maret/March 2013
Jasa sewa/ Rental services
Otomotif/ Automotive Pendapatan bersih/Net revenue: - Pelanggan di luar perseroan/ External customers - Antar segmen/ Inter segment Pendapatan bersih/Net revenue Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue Laba kotor/Gross profit Beban penjualan/ Selling expenses Beban umum dan administrasi/General and administration expenses Penghasilan keuangan/Financial income Biaya keuangan/Financial Costs Penghasilan/(beban) lainnya - bersih/Other income/ (expense) - net Bagian atas laba bersih entitas asosiasi/ Share of netprofit associates Laba sebelum pajak penghasilan/ Profit before income tax
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before eliminations
Jasa keuangan/ Financial services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
2,702,749
120,680
-
2,823,429
43,346
-
-
43,346
(43,346)
-
2,746,095
120,680
-
2,866,775
(43,346)
2,823,429
(2,615,910)
(82,758)
-
(2,698,668)
79,577
(2,619,091)
130,185
37,922
-
168,107
(72,385)
(2,468)
-
(74,853)
6
(74,847)
(47,134)
(5,017)
-
(52,151)
6,440
(45,711)
-
2,663
(442)
2,221
(8,937)
-
(10,527)
353
(10,174)
(308)
-
33,050
2,609 (1,590)
54
33,358
-
36,231
(1,470)
2,823,429
204,338
31,580
-
-
19,195
19,195
-
19,195
45,043
21,246
19,195
85,484
41,118
126,602
Halaman
5/51
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
29. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Maret/March 2013 Jasa sewa/ Rental services
Otomotif/ Automotive Beban pajak penghasilan/ Income tax expenses Laba tahun berjalan/ Profit for the year Laba yang dapat diatribusikan kepada/ Profit attributable to: - Pemilik entitas induk/ owners of the parent - Kepentingan non pengendali/ Non-controlling interests Laba yang dapat diatribusikan/ Profit attributable to Depresiasi/ Depreciation Penambahan aset tetap dan properti investasi/ Addition of fixed assets and investment properties Jumlah aset/ Total assets Investasi pada entitas asosiasi/Investment in associates Jumlah aset konsolidasian/ Consolidated total assets Jumlah liabilitas konsolidasian/ Consolidated total liabilities (Utang)/kas bersih/Net (debt)/cash
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before eliminations
Jasa keuangan/ Financial services -
Eliminasi/ Eliminations
(26,134)
Konsolidasi/ Consolidated
(20,955)
(5,179)
-
24,088
16,067
19,195
59,350
41,118
23,737
16,056
19,195
58,988
41,207
273
-
-
273
-
273
24,010
16,056
19,195
59,261
41,207
100,468
7,405
35,792
-
43,197
-
43,197
35,597
80,454
-
116,051
-
116,051
2,577,648
648,615
-
3,226,263
-
-
284,412
284,412
2,577,648
648,615
284,412
3,510,675
(28,373)
3,482,302
(1,214,777)
(427,008)
-
(1,641,785)
28,373
(1,613,412)
(254,407)
(364,879)
-
(619,286)
-
(619,286)
(28,373) -
(26,134) 100,468
100.195
3,197,890 284,412
31 Maret/March 2012
Otomotif/ Automotive Pendapatan bersih/Net revenue: - Pelanggan di luar perseroan/ External customers - Antar segmen/ Inter segment Pendapatan bersih/Net Revenue Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue Laba kotor/ Gross profit
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before eliminations
Jasa keuangan/ Financial services
Jasa sewa/ Rental services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
2,489,242
98,662
-
2,587,904
42,421
-
-
42,421
(42,421)
-
2,531,663
98,662
-
2,630,325
(42,421)
2,587,904
(2,353,910)
(62,314)
-
(2,416,224)
40,135
(2,376,089)
36,348
-
177,753
Halaman
5/52
Page
214,101
-
(2,286)
2,587,904
211,815
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
29. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Maret/March 2012 Jasa sewa/ Rental services
Otomotif/ Automotive Beban penjualan/ Selling expenses Beban umum dan administrasi/General and administration expenses Penghasilan bunga/Interest income Beban bunga/Interest expenses Penghasilan/(beban) lainnya - bersih/Other income/ (expense) - net Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi/ Share of results of associates
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before eliminations
Jasa keuangan/ Financial services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
(67,416)
(1,792)
-
(69,208)
6
(69,202)
(41,143)
(3,868)
-
(45,011)
1,360
(43,651)
-
4,047
(417)
3,630
-
(9,481)
417
(9,064)
3,997 (1,373)
50 (8,108)
37,935
655
-
38,590
-
-
9,667
9,667
Laba sebelum pajak penghasilan/ Profit before income tax
109,753
23,285
9,667
142,705
Beban pajak penghasilan/ Income tax expenses
(27,466)
(5,714)
Laba tahun berjalan/ Profit for the year
82,287
17,571
9,667
109,525
(2,363)
107,162
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Profit attributable to owners of the parent
82,287
17,571
9,667
109,525
(2,363)
107,162
6,129
32,734
-
38,863
-
38,863
29,740
75,460
-
105,200
-
105,200
Depresiasi/Depreciation Penambahan aset tetap dan properti investasi/ Addition of fixed assets and investment properties
-
(1,443)
-
(2,363)
(33,180)
-
37,147
9,667
140,342
(33,180)
31 Desember/December 2012
Otomotif/ Automotive Jumlah aset/ Total assets Investasi pada entitas asosiasi/Investment in associates Jumlah aset konsolidasian/ Consolidated total Assets Jumlah liabilitas konsolidasian/ Consolidated total liabilities Kas/(utang) bersih/Net cash/(debt)
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before eliminations
Jasa keuangan/ Financial services
Jasa sewa/ Rental services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasi/ Consolidated
2,433,385
618,310
-
3,051,695
5,960
-
259,257
265,217
2,439,345
618,310
259,257
3,316,912
(4,527)
3,312,385
(1,139,162)
(409,451)
-
(1,548,613)
4,527
(1,544,086)
(110,864)
(361,154)
-
(472,018)
-
(472,018)
Halaman
5/53
Page
(4,527)
-
3,047,168
265,217
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
30. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS
30. SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR CASH FLOWS
31 Mar 2013 Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas - Penambahan aset tetap melalui hutang lain-lain (lihat Catatan 15)
31 Mar 2012 Significant activities not affecting cash flows Acquisition of fixed assets through other payables 5,607 (refer to Note 15)
6,892
31. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Perjanjian lisensi, merek dagang, keagenan dan distributor
Licensing, trademark, dealership distributorship agreements
Berdasarkan beberapa perjanjian keagenan dengan PT Astra International Tbk dan PT BMW Indonesia, Grup ditunjuk sebagai dealer Toyota, BMW, Daihatsu dan Peugeot untuk Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Palembang dan Bengkulu. Grup juga ditunjuk sebagai agen utama untuk sepeda motor Honda di Lampung berdasarkan perjanjian dengan PT Astra Honda Motor.
Based on various dealership agreements with PT Astra International Tbk and PT BMW Indonesia, the Group acts as dealers for Toyota, BMW, Daihatsu and Peugeot for Jakarta, West Java, Lampung, Palembang and Bengkulu. The Group also acts as a main dealer for Honda motorcycles in Lampung under an agreement with PT Astra Honda Motor.
Perjanjian untuk kendaraan Toyota, BMW, Daihatsu, Isuzu dan Peugeot berlaku untuk waktu satu tahun dan terakhir diperbaharui pada tahun 2012.
The agreements for Toyota, BMW, Daihatsu, Isuzu and Peugeot vehicles are valid for one year and were last renewed in 2012.
Perjanjian keagenan utama dengan PT Astra Honda Motor berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan terakhir diperbaharui pada tahun 2011.
The main dealership agreement with PT Astra Honda Motor is valid for five years and was last renewed in 2011.
Komitmen sewa operasi
Operating lease commitments
Grup menyewakan aset tetap tertentu dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan. Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
The Group leases out certain fixed assets under non-cancellable operating lease agreements. The future minimum lease receivables under noncancellable operating lease contracted for at the reporting date but not recognised as receivables are as follows:
31 Mar 2013 Dalam 1 tahun Dalam 1 sampai 5 tahun
31 Mar 2012
190,125 215,555
179,052 195,636
405,680
374,688
Halaman
5/54
and
Page
Within 1 year Between 1 and 5 years
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
31. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Komitmen pengeluaran barang modal
Capital commitments
Pada tanggal 31 Maret 2013, Grup memiliki ikatan dari kontrak pengeluaran barang modal sejumlah Rp 19.277 (31 Desember 2012: Rp 26.148).
As at 31 March 2013, the Group has outstanding capital expenditure contracts of Rp 19,277 (31 December 2012: Rp 26,148).
Fasilitas jaminan
Guarantees facilities
Pada tahun 2013 dan 2012, Grup memperoleh fasilitas Bank Garansi dari PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar Rp 10.000 dan Standard Chartered Bank sebesar Rp 10.000. Jumlah fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Maret 2013 sebesar Rp 3.569 ( 31 Desember 2012: Rp 3.554).
In 2013 and 2012, the Group has a Bank Guarantee Line from PT Bank OCBC NISP Tbk of Rp 10,000 and Standard Chartered Bank of Rp 10,000. Total facilities used as at 31 March 2013 were Rp 3,569 (31 December 2012: Rp 3,554).
Surat ketetapan pajak sebelum pelepasan PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”)
Pre-disposal tax assessments - PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”)
Sebagai bagian dari penjualan saham MTF pada tahun 2009, Grup memberikan garansi kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atas liabilitas pajak sebelum pelepasan.
As part of the sale of MTF’s share in 2009, the Group provided a guarantee to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with respect to pre-disposal tax liabilities.
Tahun pajak 2005 dan 2006
Fiscal years 2005 and 2006
Pada tahun 2007 dan 2008, MTF, entitas asosiasi, menerima surat ketetapan pajak (“SKP”) untuk tahun pajak 2005 dan 2006 atas berbagai jenis pajak. Walaupun SKP tersebut dilunasi seluruhnya, MTF mengajukan permohonan banding atas SKP sejumlah Rp 24.622.
In 2007 and 2008, MTF, an associate, received tax assessments underpayments letters for fiscal year 2005 and 2006 on various taxes. Whilst the assessments were paid in full, MTF appealed on the tax assessments of Rp 24,622.
Pada tahun 2009, Pengadilan Pajak mengabulkan permohonan banding atas SKP tahun pajak 2005 dan MTF menerima restitusi pajak sejumlah Rp 8.610 beserta bunga Rp 1.629. Sehubungan dengan putusan tersebut, DJP mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.
In 2009, the Tax Court accepted MTF’s appeal on tax assessments for fiscal year 2005 and MTF received a tax refund of Rp 8,610 and interest of Rp 1,629. In connection with the decision, the DGT has filed a judicial review to the Supreme Court.
Pada tahun 2011, MTF menerima sebagian putusan Mahkamah Agung atas SKP tahun pajak 2005 sejumlah Rp 3.073, dimana Mahkamah Agung telah menolak permohonan peninjauan kembali dari DJP. Sehubungan dengan putusan tersebut, porsi atas hak Grup sebesar Rp 1.537 telah diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
In 2011, MTF received several Supreme Court decisions on tax assessments for fiscal year 2005 of Rp 3,073, in which the Supreme Court rejected the judicial review from the DGT. In connection with the decisions, a portion of the Group’s right to Rp 1,537 has been credited to profit or loss for the year.
Halaman
5/55
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
31. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Surat ketetapan pajak sebelum pelepasan PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”) (lanjutan)
Pre-disposal tax assessments - PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”) (continued)
Pada tahun 2012, Mahkamah Agung memutuskan menolak permohonan peninjauan kembali dari DJP. Sehubungan dengan keputusan tersebut, porsi atas hak Grup sebesar Rp 3.986 telah diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
In 2012, Supreme Court rejected the judicial review from the DGT. In connection with the decisions, a portion of the Group’s right to Rp 3,986 has been credited to profit or loss for the year.
Disamping itu, pada tahun 2011, Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian dari permohonan banding atas SKP tahun pajak 2006 sejumlah Rp 14.071 dari Rp 16.012 yang diajukan oleh MTF, berikut kompensasi bunga sejumlah Rp 5.065. Sehubungan dengan putusan tersebut, DJP mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.
In addition, in 2011, the Tax Court accepted most of the appeal’s request on tax assessment for fiscal year 2006 of Rp 14,071 out of Rp 16,012 proposed by MTF, and its interest compensation of Rp 5,065. In connection with the decision, the DGT has filed a judicial review to the Supreme Court.
Pada tahun 2012, Mahkamah Agung memutuskan menolak permohonan dari DJP. Sehubungan dengan keputusan tersebut, porsi atas hak Grup sebesar Rp 5.026 telah diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
In 2012, Supreme Court rejected the judicial review from the DGT. In connection with the decisions, a portion of the Group’s right to Rp 5,026 has been credited to profit or loss for the year.
Tahun pajak 2008
Fiscal year 2008
Pada tahun 2011, MTF membayarkan dan melaporkan pembetulan SPT untuk tahun pajak 2008 dengan kurang bayar pajak beserta bunga sejumlah Rp 5.940.
In 2011, MTF paid and filed a revision of the annual corporate income tax return for fiscal year 2008 with tax underpayment and interest of Rp 5,940.
32. ASET ATAU LIABILITAS BERSIH DALAM MATA UANG ASING
32. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Grup memiliki aset bersih dalam AS dengan rincian sebagai berikut:
Dolar
The Group has net assets denominated in US Dollars as follows:
31 Mar 2013 Dolar AS/ US Dollar (nilai penuh/ full amount)
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
31 Des 2012 Dolar AS/ Setara US Dollar Rupiah/ (nilai penuh/ Rupiah full amount) equivalent
Aset
Assets
Kas dan setara kas
5,977
58
8,692
84
Cash and cash equivalents
Aset bersih
5,977
58
8,692
84
Net assets
Halaman
5/56
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (terutama risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (particularly interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and to minimise potential adverse effects on the Group’s financial risk.
Faktor-faktor risiko keuangan
Financial risk factors
(i) Risiko pasar
(i) Market risk
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko tingkat bunga yang berasal dari liabilitas yang dikenakan bunga timbul dari pinjaman. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga mengambang mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Grup terhadap risiko nilai wajar suku bunga.
The Group is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. The interest rate risk on interest bearing liabilities arises from borrowings. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flows interest rate risk. Borrowing issued at fixed rates expose the Group to fair value interest rate risk.
Grup melakukan penelaahan berkala atas dampak suku bunga untuk mengelola risiko suku bunga atas arus kas.
The Group perform regular review on the impact of interest rates to manage cash flow interest rate risk.
Grup juga mengatur risiko suku bunga atas arus kas dengan menggunakan kontrak interest rate swap, dengan melakukan konversi suku bunga pinjaman dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap.
The Group also manages its cash flow interest rate risk by using interest rate swap contracts, which convert loans from a floating interest rate to a fixed interest rate.
Jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan di luar kewajaran, maka Grup akan menggantikan fasilitas suku bunga mengambang dengan fasilitas suku bunga tetap jangka panjang.
If interest rates increase beyond the ordinary, the Group will replace floating interest rate with long-term fixed rate facilities.
Pinjaman ini menyebabkan Grup terekspos terhadap risiko tingkat bunga atas nilai wajar, dimana risiko ini disalinghapuskan dengan piutang sewa minimum di masa yang akan datang yang tetap untuk sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan, karena pinjaman ini umumnya memiliki tenor yang sama dengan piutang sewa minimum di masa yang akan datang.
The borrowings expose the Group to fair value interest rate risk, which is offset by its fixed future minimum lease receivables under non-cancellable operating lease, because the borrowings generally have the same tenor with the future minimum lease receivables.
Halaman
5/57
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan)
(i) Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan) Profil pinjaman Grup Catatan 12 dan 17.
Interest rate risk (continued)
disajikan
pada
The Group’s borrowings profile is disclosed in Notes 12 and 17.
Profil pinjaman Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai adalah sebagai berikut:
The Group’s borrowings profile after taking into account hedging transactions is as follows:
31 Mar 2013 Tingkat suku bunga/ Interest rate Pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap*) Pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang *)
31 Des 2012 Tingkat suku bunga/ Interest rate
Saldo/ Balance
Saldo/ Balance
8.40% - 11.47%
163,265
8.40% - 11.47%
199,736
Fixed interest rate borrowings*)
7.30% - 10.75%
715,009
7.30% - 10.75%
613,967
Floating interest rate borrowings *)
Termasuk interest rate swap
Pada tanggal 31 Maret 2013, jika tingkat suku bunga lebih tinggi 1% dan semua variabel lainnya tetap, laba setelah pajak Grup akan lebih rendah sebesar Rp 7.150 (31 Desember 2012: Rp 6.139).
Include interest rate swap
As at 31 March 2013, if interest rates had been 1% higher and all other variables held constant, the Group’s profit after tax would have been Rp 7,150 (31 December 2012: Rp 6,139) lower.
(ii) Risiko kredit
(ii) Credit risk
Grup memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank dan piutang usaha. Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dengan memonitor reputasi dan kapitalisasi bank. Berkaitan dengan risiko kredit ke pelanggan, Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa penjualan hanya dilakukan kepada pelanggan yang memiliki riwayat kredit yang baik.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks and trade receivables. The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks by monitoring the bank’s reputation and capitalisation. In respect of credit exposure from customers, the Group has policies in place to ensure that the sales are made to customers with an appropriate credit history.
Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena Grup memiliki banyak pelanggan tanpa adanya pelanggan individu yang signifikan. Eksposur maksimum Grup atas risiko kredit adalah sebagai berikut:
The Group has no significant concentration of credit risk as the Group has a large number of customers without any significant individual customers. The Group’s maximum exposure to credit risk is as follows:
Halaman
5/58
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued) 31 Mar 2013
Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
31 Des 2012
230,349 608,683 97,670
316,546 325,648 119,662
Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
28,639
25,139
Restricted time deposits
965,341
786,995
Kualitas kredit dari kas dan setara kas dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) sebagai berikut:
The credit quality of cash and cash equivalents can be assessed by reference to external credit ratings (if available) as follows:
31 Mar 2013
31 Des 2012
Dengan pihak yang memiliki kredit eksternal Pefindo - AAA - AA + - AA - AA - A+
Fitch - AAA -A+ -A -A-
Counterparties with external credit rating 15,492 240 31,827 404 24,700
15,906 110,112 41,530 1,374 -
72,663
168,922
110,873 -
138,340 14 115 244
110,873
138,713
Moody
Fitch AAA A+ A A- -
Moody
-B-
Dengan pihak yang tidak memiliki kredit eksternal
Pefindo AAA AA + AA AA - A+-
-
630
-
630
41,668
1,054
225,204
309,319
Halaman
5/59
Page
B--
Counterparties without external credit rating
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(iii) Risiko likuiditas
(iii) Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal.
Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities and the ability to close out market positions. The Group’s ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders.
Estimasi jumlah pinjaman yang dibayarkan adalah sebagai berikut:
The borrowings are estimated to be repayable as follows:
31 Maret 2013 Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang Utang usaha Utang lain-lain Akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 31 Desember 2012 Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang Utang usaha Utang lain-lain Akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
harus
Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan/ Total contractual undiscounted cashflows
Satu tahun/ Within one year
Antara satu dan dua tahun/ Within one and two years
Antara dua dan lima tahun/ Within two and five years
503,867 137,101 389,271 78,388 26,823
228,623 -
8,683 -
503,867 374,407 389,271 78,388 26,823
34,441
-
-
34,441
482,311 178,713 276,559 48,924 38,221
136,926 -
104,172 -
482,311 419,811 276,559 48,924 38,221
56,686
-
-
56,686
Estimasi nilai wajar
31 December 2012 Short-term loans Long-term loans Trade payables Other payables Accruals Short-term employee benefits liabilities
Fair value estimation 31 Mar 2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Fair value value
31 Des 2012 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Fair value value
Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
31 March 2013 Short-term loans Long-term loans Trade payables Other payables Accrual Short-term employee benefits liabilities
230,349 608,683 97,670
230,349 608,683 97,670
316,546 325,648 119,012
316,546 325,648 119,012
Financial assets: Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
28,639
28,639
25,139
25,139
Restricted time deposits
965,341
965,341
786,345
786,345
Halaman
5/60
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
Fair value estimation (continued)
31 Mar 2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Fair value value Liabilitas keuangan: Utang usaha Utang lain-lain Akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang
31 Des 2012 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Fair value value
(389,271) (78,388) (26,823)
(389,271) (78,388) (26,823)
(276,559) (48,924) (38,221)
(276,559) (48,924) (38,221)
Financial liabilities: Trade payables Other payables Accruals
(34,441)
(34,441)
(56,686)
(56,686)
Short-term employee benefits liabilities
(503,867)
(503,867)
(442,566)
(442,566)
Short-term loans
(374,407)
(375,189)
(371,137)
(373,593)
Long-term loans
(1,407,197)
(1,407,197)
(1,234,093)
(1,236,549)
Pengukuran nilai wajar tingkat 2 adalah input selain harga kuotasian dalam pasar aktif yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung (”transaksi pasar yang dapat diobservasi”). Liabilitas keuangan Grup yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 2) adalah liabilitas derivatif. Nilai wajar untuk liabilitas derivatif adalah sebesar Rp 801 pada tanggal 31 Maret 2013.
Fair value measurement level 2 is inputs other than quoted prices in active markets that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly (”observable current market transactions”). The Group’s financial liabilities that are measured and recognised at fair value (level 2) are derivative payables. The fair value of derivative payables amounted Rp 801 at 31 March 2013.
Nilai wajar aset dan liabilitas finansial lancar diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.
The fair values of current financial assets and liabilities approximate their carrying amounts.
Nilai wajar liabilitas keuangan jangka panjang diestimasikan sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan menggunakan tingkat suku bunga sebesar 9% (2012: 9%).
The fair values of the non-current financial liabilities are estimated at the present value of future cash flows, discounted using rates of 9% (2012: 9%).
Manajemen permodalan
Capital management
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern whilst seeking to maximise benefits to shareholders and other stakeholders.
Halaman
5/61
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL (continued)
RISK
MANAGEMENT
Manajemen permodalan (lanjutan)
Capital management (continued)
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan menggunakan dua metode yaitu, dengan membagi jumlah pinjaman bank dengan jumlah ekuitas dan dengan membagi utang neto dengan jumlah ekuitas. Utang neto dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman bank dengan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated by two methods, as total bank loans divided by total equity and as net debt divided by total equity. Net debt is calculated as total bank loans less cash and cash equivalents and restricted cash
Rasio gearing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as at 31 March 2013 and 31 December 2012 were as follows:
31 Mar 2013 Jumlah pinjaman Dikurangi: Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya
31 Des 2012
878,274
813,703
(230,349) (28,639)
(316,546) (25,139)
619,286
472,018
Net debt
1,868,617
1,768,299
Total equity
Rasio gearing (jumlah pinjaman/ jumlah ekuitas)
47.00%
46.02%
Gearing ratio(total borrowings/ total equity)
Rasio gearing (utang neto/ jumlah ekuitas)
33.14%
26.69%
Gearing ratio (net debt/ total equity)
Utang neto Jumlah ekuitas
Grup telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman sehubungan dengan persyaratan rasio utang terhadap ekuitas.
Halaman
Total borrowings Less: Cash and cash equivalents Restricted cash
The Group has complied with the covenants in the borrowing agreements related to Debt to Equity ratio.
5/62
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL (continued)
RISK
MANAGEMENT
Manajemen permodalan (lanjutan)
Capital management (continued)
Grup secara terpisah memonitor kas/utang bersih konsolidasian dari perusahaan non-jasa sewa dan perusahaan jasa sewa karena perusahaan jasa sewa beroperasi dengan tingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan non-jasa sewa. Jumlah kas bersih/utang bersih pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The Group separately monitors the consolidated cash/net debt of non-rental and rental services companies, given the Group’s rental services company operates with higher levels of leverage than the Group’s non-rental service companies. The amount of net cash/net debt as at 31 March 2013 and 31 December 2012 were as follows:
31 Mar 2013 Kas bersih dari perusahaan non-jasa sewa Utang bersih dari perusahaan jasa sewa Jumlah utang bersih
31 Des 2012
254,407
110,864
364,879
361,154
Net cash of non-rental companies Net debt of rental services company
619,286
472,018
Total net debt
34. KOMBINASI BISNIS
34. BUSINESS COMBINATIONS
Pada tanggal 28 Juni 2012, Grup mengakuisisi 100% saham dan memperoleh pengendalian atas PT Rahardja Ekalancar (”REL”), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan mobil, industri perakitan dan perbengkelan. Jumlah imbalan yang dialihkan sebesar Rp 29.500.
On 28 June 2012, the Group acquired 100% of the share capital and obtained control of PT Rahardja Ekalancar (”REL”), an automotive retailer, assembler and workshop. The total consideration was Rp 29,500.
Akibat akuisisi tersebut, Grup berharap dapat meningkatkan keberadaannya dalam pasar otomotif.
As a result of the acquisition, the Group is expected to increase its presence in the automotive markets.
Tabel berikut ini merupakan rekonsiliasi arus kas yang dibayarkan dan diperoleh dari kombinasi bisnis.
The following table is the reconciliation of cash flows paid and received from business combinations.
28 Juni/ June 2012 Imbalan kas yang dibayar
29,500
Dikurangi saldo kas yang diperoleh: Kas dan setara kas Cerukan
(1,010) 3,051
Arus kas keluar - aktivitas investasi
31,541
Halaman
5/63
Page
Cash consideration Less balance of cash acquired: Cash and cash equivalents Overdraft Cash outflow - investing activities
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
34. KOMBINASI BISNIS (lanjutan)
34. BUSINESS COMBINATIONS (continued)
Jumlah yang diakui atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih:
Recognised amounts of identifiable acquired and liabilities assumed:
assets
Nilai wajar/ Fair value Kas dan setara kas Aset tetap Persediaan Piutang usaha dan lain-lain Utang usaha dan lain-lain Lialibilitas imbalan kerja Pinjaman Kewajiban lainnya Liabilitas pajak tangguhan neto
1,010 39,652 8,299 14,207 (9,099) (1,236) (20,314) (2,975) (44)
Cash and cash equivalents Fixed assets Inventories Trade and other receivables Trade and other payables Employee benefits liabilities Borrowings Other liabilities Net deferred tax liabilities
Jumlah aset teridentifikasi neto
29,500
Total identifiable net assets
Jumlah imbalan yang dialihkan
(29,500)
Goodwill
-
Total consideration Goodwill
Biaya yang terkait dengan akuisisi sebesar Rp 14 telah dibebankan pada beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi untuk tahun berjalan.
Acquisition-related costs of Rp 14 have been charged to general and administrative expenses in the profit or loss for the year.
Nilai wajar piutang dan jumlah kontraktual bruto piutang usaha dan piutang lain-lain sebesar Rp 14.207. Pada tanggal 31 Desember 2012, keseluruhan jumlah piutang tersebut telah tertagih.
The fair value and gross contractual amount of trade and other receivables is Rp 14,207. As at 31 December 2012, these trade and other receivables had been fully collected.
Pendapatan REL yang termasuk di dalam laporan laba rugi sejak 28 Juni 2012 sebesar Rp 49.073. REL juga memberikan kontribusi rugi bersih sebesar Rp 2.120 selama periode yang sama. Jika REL dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012, maka laporan laba rugi akan menunjukkan pendapatan proforma sebesar Rp 122.346 dan rugi bersih proforma sebesar Rp 4.447.
The revenue included in the profit or loss since 28 June 2012 contributed by REL was Rp 49,073. REL contributed a net loss of Rp 2,120 over the same period.
Tidak ada kewajiban kontinjensi yang terjadi akibat kombinasi bisnis.
There were no contingent liabilities from business combinations.
Akuisisi REL telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam.
The acquisition of REL has been conducted in accordance with Bapepam Regulations.
Halaman
Had REL been consolidated from 1 January 2012, the profit or loss would show proforma revenue of Rp 122,346 and a proforma net loss of Rp 4,447.
5/64
Page