PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARET 2009 DAN 2008/ MARCH 31, 2009 AND 2008
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2009
2008
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Biaya dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar
ASSETS 1,086,500 404,238 12,874 410,713 11,879 7,457,512 370,985 1,393,212 185,053
4,298,780 175,623 303,553 211,195
Jumlah aset tidak lancar
5,070,038
57,018 23,869
16,403,004
10,581,903
Total current assets
44,436 20,197
Non-current assets Deferred tax assets Investments in shares
3,912,558 186,281 341,400 152,887 164,334
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,811,872 in 2009 (2008: Rp1,508,524) Land for development Goodwill - net Prepaid pension costs Other assets - net
4,822,093
Total non-current assets
15,403,996
TOTAL ASSETS
407,468 7,397
21 22 21 6 23
11 15
7 8 19
15
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman
623,472 216,118 8,294,903 375,243 192,381
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco Prepaid expenses and other assets
464,921
11,332,966
Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.811.872 pada tahun 2009 (2008: Rp1.508.524) Tanah untuk pengembangan Goodwill - bersih Biaya pensiun dibayar di muka Aset lainnya - bersih
JUMLAH ASET
4,22 5,22
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2009
2008
KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak dan cukai Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban jangka pendek
LIABILITIES 9 300,000 920,213 297,137 292,254
194,493 69,847 3,227,173
21 11 12,22
659,316
999,750 64,371
51,921
Accrued expenses and provisions Long-term debts maturing in one year Bonds payable Obligations under finance leases -
6,546,788
7,112,308
Total current liabilities
13
Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Pendapatan ditangguhkan Kewajiban imbalan pasca-kerja
104,451 59,542 247,583
Jumlah kewajiban jangka panjang HAK MINORITAS
263,948 301,282
21 22
149,055 89,056 2,590,330 844,622
1,845,730 498,598
21 10,22
Current liabilities Short-term borrowings Third parties Related party Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes and excise tax payables
999,250 111,646 59,034 212,234
Non-current liabilities Deferred tax liabilities Long-term debts Bonds payable Obligations under finance leases Deferred revenue Post-employment benefit obligations
452,286
1,395,610
Total non-current liabilities
2,779
3,455
MINORITY INTEREST
40,710
11 13
13,446
19
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih penilaian kembali aset tetap Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
90,000 8,199,249
90,000 5,721,952
Jumlah ekuitas
9,401,151
6,892,623
Total equity
15,403,996
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
EQUITY Share capital
438,300 42,077
Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital
14
661,246
629,999
(29,721) -
(29,721) 16
16,403,004
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman
Cumulative translation adjustments Difference in equity transactions of subsidiaries Fixed assets revaluation reserve Retained earnings Appropriated Unappropriated -
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1/2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar) Catatan/ Notes
2009
2008
Penjualan bersih
9,107,488
15,21
8,126,923
Net sales
Beban pokok penjualan
6,280,257
7,16,21
5,842,928
Cost of goods sold
Laba kotor
2,827,231
2,283,995
Gross profit
7,17,19,21
Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi
667,852 184,606
592,160 160,314
Operating expenses Selling General and administrative
Jumlah beban usaha
852,458
752,474
Total operating expenses
1,531,521
Operating income
Laba operasi
1,974,773
(Beban)/penghasilan lainnya Laba penjualan aktiva tetap Penghasilan bunga Beban pembiayaan Rugi selisih kurs Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih
24,973 15,372 (52,130) (14,578) (9,461) (19,500)
Beban lainnya - bersih
(55,324)
Bagian (rugi)/laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan
364
15 7 21 18 8
15
1,919,813
4,168 4,767 (19,439) (5,591) (9,461) 2,699
Other (expenses)/income Gain on sale of fixed assets Interest income Financing costs Loss on foreign exchange Goodwill amortisation Miscellaneous - net
(22,857)
Other expenses - net
(48)
Share of (losses)/results of associates
1,508,616 11
Profit before income tax
Beban/(manfaat) pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
538,649 30,621
457,839 (8,896)
Beban pajak penghasilan - bersih
569,270
448,943
Income tax expense - net
1,350,543
1,059,673
Consolidated profit before minority interest
440
941
Minority interest
1,350,103
1,058,732
Net income
Laba konsolidasi sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham
Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 242 4,383,000,000 shares
308
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman
Income tax expense/(benefit) Current Deferred -
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2008
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
438,300
42,077
624,320
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
5,679
Laba bersih
-
-
-
Dividen
20
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transactions of subsidiaries
Selisih penilaian kembali aset tetap/ Fixed assets revaluation reserve
(29,721)
Saldo laba dicadangkan / Retained earnings appropriated
Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
16
90,000
6,898,550
8,063,542
Balance at January 1, 2008
-
-
-
-
5,679
Cumulative translation adjustments
-
-
-
1,058,732
1,058,732
Net income
(2,235,330)
(2,235,330)
5,721,952
6,892,623
Balance at March 31, 2008
8,047,896
Balance at January 1, 2009
-
-
-
-
-
Saldo 31 Maret 2008
438,300
42,077
629,999
(29,721)
16
90,000
Saldo 1 Januari 2009
438,300
42,077
658,094
(29,721)
-
90,000
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
3,152
-
-
-
-
3,152
Cumulative translation adjusments
Laba bersih
-
-
-
-
-
-
1,350,103
1,350,103
Net income
438,300
42,077
661,246
-
90,000
8,199,249
9,401,151
Balance at March 31, 2009
Saldo 31 Maret 2009
-
(29,721)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
6,849,146
Dividends
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Halaman
3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TIGA BULAN BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
2009 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada - Pemasok - Karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari - pinjaman jangka pendek - piutang hubungan istimewa Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Sewa pembiayaan Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa
2008 Cash flows from operating activities Cash receipts from customers Cash payments to (2,623,594) Suppliers (489,668) Employees (4,403,619) Taxes and excise tax (41,219) Financing costs 4,767 Interest income 24,447 Other operating activities
9,671,049
9,056,246
(3,106,419) (502,336) (5,239,288) (46,470) 15,372 27,395 819,303
1,527,360
Net cash flows provided from operating activities
Cash flows from investing activities Proceeds from sale of fixed assets Payments for purchases of (408,440) fixed assets Net cash flows used in (383,638) investing activities
32,957
24,802
(152,893) (119,936)
Cash flows from financing activities Proceeds from 1,075,770 short-term borrowings loan to related party Repayments of Short-term borrowings (13,163) Finance leases -
2,838,290 155,412 (1,618,078) (18,950) (482,130)
20
-
(2,235,330)
Dividends paid to shareholders
(203,068)
Intercompany loan
Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan
874,544
(1,375,791)
Net cash flows provided from/(used in) financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
1,573,911
(232,069)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode
(487,411) 1,086,500
Kas dan setara kas pada akhir periode terdiri dari - Kas dan setara kas - Cerukan
1,086,500 -
Jumlah
1,086,500
Transaksi non kas Kapitalisasi beban pembiayaan ke aset dalam penyelesaian Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
-
169,191
Cash and cash equivalents at the beginning of the period Cash and cash equivalents at the end of the period
464,921 (295,730)
Cash and cash equivalents at the period end comprises Cash and cash equivalents Overdraft -
401,260
4 9
169,191
Total
7,18
28,010
7
14,574
Non-cash transactions Capitalisation of financing costs to construction in progress Acquisition of fixed assets using finance leases
10,060
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM
1.
GENERAL INFORMATION
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 254 tanggal 26 Juni 2008 dalam rangka menyesuaikan dengan UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-78005.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the “Company”), was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Deed of Establishment of the Company was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 254 of Sutjipto, S.H., dated June 26, 2008 in order to comply with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. This Articles of Association amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU-78005.AH.01.02.Year 2008 dated October 24, 2008.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta.
Pada tanggal 31 Maret 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersama-sama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 28.700 orang karyawan tetap (2008: 29.360 orang).
As at March 31, 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the “Group”) had approximately 28,700 permanent employees (2008: 29,360 employees).
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksitransaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:
In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange (previously known as Jakarta and Surabaya Stock Exchange) at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:
Halaman
5/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1996
1999
2001
2002 2004
GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions
Keterangan/ Description
Tahun/ Year 1994
1.
Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares
450,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share
900,000,000
Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share
928,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share
4,640,000,000
Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares
4,500,000,000
Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares
4,391,869,500
Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares
4,383,000,000
Pada tanggal 31 Maret 2009, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
As at March 31, 2009, the Company’s Commissioners and Directors are as follows:
Angky Camaro Matteo Lorenzo Pellegrini Ekadharmajanto Kasih (*) Phang Cheow Hock (*) Douglas Walter Werth
Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Eunice Carol Hamilton Direksi: Presiden Direktur Direktur
Martin Gray King Yos Adiguna Ginting Kevin Douglas Click Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh
(*) Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen
Directors: President Director Directors
(*) Act as Independent Commissioners
Halaman
5/2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Pada tanggal 6 Pebruari 2009, Martin Gray King, Presiden Direktur mengundurkan diri sebagai direktur Perusahaan. John Gledhill dinominasikan oleh PT Philip Morris Indonesia, pemegang saham mayoritas, sebagai pengganti Presiden Direktur. Presiden Direktur yang dinominasikan akan dimintakan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan pada tahun 2009.
On February 6, 2009, Martin Gray King, the President Director resigned as a director of the Company. John Gledhill is nominated by PT Philip Morris Indonesia, the majority shareholder, as the replacement President Director. The proposed President Director will be nominated for approval at the General Meeting of Shareholders to be convened in 2009.
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan adalah sebagai berikut:
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company are listed below:
Domisili/ Domicile
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2009 2008
Jumlah aset/ Total assets 2009 2008
Nama perusahaan/ Company name
Kegiatan usaha/ Business activity
PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas
Distribusi rokok/ Cigarette distribution
Indonesia
1989
99.9
99.9
1,167,503
1,054,280
PT Sampoerna Printpack
Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging
Indonesia
1989
100.0
100.0
651,247
569,661
PT Handal Logistik Nusantara
Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing
Indonesia
1989
100.0
100.0
122,493
101,023
PT Asia Tembakau
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2002
100.0
100.0
127,090
129,516
PT Sampoerna Air Nusantara
Jasa transportasi udara/ Air transportation
Indonesia
1989
100.0
100.0
94,372
102,503
PT Union Sampoerna Dinamika
Investasi saham pada perusahaan lain/ Equity holdings
Indonesia
2005
100.0
100.0
47,462
77,313
PT Taman Dayu
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
1990
100.0
100.0
212,853
236,451
PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd.
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Malaysia
1998
100.0
100.0
337,360
453,294
Sampoerna International Pte. Ltd.
Investasi saham pada Singapura/Singapore perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
1995
100.0
100.0
23,598
21,002
Halaman
5/3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 23 April 2009.
The Group’s consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on April 23, 2009.
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, which are set out in the Statements of Financial Accounting Standards and The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasi
laporan
keuangan
Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar.
The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative instruments which are valued at fair value.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang. Manajemen menyimpulkan, berdasarkan penilaian atas resiko-resiko (jika ada) seperti resiko kredit, likuiditas, pendanaan, pasar dan penawaran, bahwa asumsi kelangsungan usaha ini telah sesuai.
The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on management’s knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge, and current expectations of future events and actions. Management has concluded, based on assessment on risks (if any) around credit, liquidity, funding, market and supply risks, the going concern basis is appropriate.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Halaman
5/4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Akuntansi Grup
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(1) Anak perusahaan
ACCOUNTING
Group accounting
(1) Subsidiaries
Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional.
Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated.
Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2m untuk kebijakan akuntansi atas goodwill).
Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2m for the accounting policy on goodwill).
Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi.
Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated.
(2) Perusahaan asosiasi
(2) Associates
Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitas-entitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2m).
Halaman
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2m).
5/5
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Akuntansi Grup (lanjutan)
b.
(2) Perusahaan asosiasi (lanjutan)
c.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Group accounting (continued)
(2) Associates (continued)
Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.
The Group’s shares of its associates’ postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred.
Penjabaran mata uang asing
c. Foreign currency translation
(1) Transaksi dan saldo
(1) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
As at March 31, 2009 and 2008, the exchange rates used based on the last published average transactions exchange rates by Bank Indonesia as at March 31, 2009 and 2008, respectively, were as follows:
Rupiah penuh/ Full Rupiah 2009 2008 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Franc Swiss
15,327 11,575 10,094
Halaman
14,559 9,217 9,241
5/6
Page
1 Euro 1 United States Dollar 1 Swiss Franc
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(2) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued)
(2) Foreign entities within the Group
Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan.
Statements of income and cash flows of foreign entities are translated into the Group’s reporting currency at average exchange rates for the year, their balance sheets are translated at the exchange rates prevailing on the balance sheet date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as “Cumulative translation adjustments” under the equity section in the consolidated balance sheet. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale.
Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the balance sheet date.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan sebagai berikut:
The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the Bank Indonesia’s middle rates on the balance sheet date and Bank Indonesia’s average middle rates during the year as follows:
Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2009 2008 2009 2008 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura
11,575 7,617
9,217 6,683
d. Kas dan setara kas
11,465 7,632
1 United States Dollar 1 Singapore Dollar
d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari ”pinjaman jangka pendek” pada kewajiban lancar dalam neraca konsolidasi. e.
9,245 6,558
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within “short-term borrowings” in current liabilities on the consolidated balance sheet.
Piutang usaha
e. Trade receivables
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. Halaman
Trade receivables are recorded net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.
5/7
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
KEBIJAKAN
Transaksi istimewa
dengan
AKUNTANSI
pihak-pihak
PENTING
2.
hubungan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
g. Persediaan
g. Inventories
Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
h. Biaya dibayar di muka
h. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
ACCOUNTING
Prepaid expenses are amortised over the expected period of benefit on a straight-line basis.
Instrumen derivatif
i.
Instrumen derivatif dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi.
Halaman
Derivative instruments Derivative instruments are recorded in the balance sheet as either an asset or liability and measured at their fair value. The gains or losses arising from changes in derivative instruments fair values are recognised in the consolidated statement of income.
5/8
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali untuk aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut:
ACCOUNTING
Fixed assets Fixed assets are stated at historical cost, (except for assets revalued in accordance with government regulation) less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Lapangan golf
4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16 20
Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Golf course
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya.
Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use.
Biaya bunga untuk mendanai konstruksi aset tetap tertentu dikapitalisasi selama periode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dan menyiapkan aset tetap tersebut sampai siap digunakan sesuai tujuan penggunaannya. Biaya-biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Interest costs to finance the construction of certain fixed assets are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the assets for their intended use. Other borrowing costs are expensed.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang menambah umur hidup atau memberikan manfaat ekonomis tambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The insignificant costs of maintenance and repairs are charged as an expense as incurred. The costs of significant renewals and improvements that extend the useful life or provide further economic benefits are capitalised. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of income for the year.
Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun “Aset lainnya - tidak lancar” serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah.
The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the licence for the land. The related costs incurred to acquire or renew the licence for the land are deferred and presented under “Other assets - noncurrent” and amortised over the legal term of the land rights.
Halaman
5/9
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of income on a straightline basis over the period of the lease.
Dalam persewaan aset tetap dimana grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.
Tanah untuk pengembangan
l.
Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun “Tanah untuk pengembangan” dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih.
Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under “Land for development” and stated at the lower of carrying cost or net realisable value. The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to “Inventory - land and buildings held for sale” upon commencement of the development and construction of infrastructure.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun “Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual”.
Halaman
Land for development
5/10
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
m. Goodwill
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi, dengan pertimbangan bahwa estimasi masa manfaat dari aset-aset utama yang diakuisisi oleh Grup melalui investasi adalah sepuluh tahun.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition and considering the estimated useful life attributed to the main assets acquired by the Group through the investments, is ten years.
n. Aset yang tidak digunakan dalam usaha
n. Assets not used in operations
Aset yang tidak digunakan dalam usaha dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat yang telah terdepresiasi dan nilai realisasi bersih.
Assets not used in operations are recorded at the lower of depreciated carrying cost or net realisable value.
o. Penurunan nilai aset
o. Impairment of assets
Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset.
At balance sheet date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
p. Kewajiban estimasian
p. Provisions
Kewajiban estimasian diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
q. Biaya emisi efek Biaya emisi obligasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama lima tahun. Halaman
q. Bonds issuance costs Bonds issuance costs (presented as net of accumulated amortisation) incurred in connection with the issue of bonds are presented as a deduction from the proceeds from the bonds issue. The bonds issuance costs are amortised using the straight-line method over the life of the bonds, which is five years. 5/11
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
s.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Revenue and expense recognition
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai.
Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax.
Pendapatan atas keanggotaan golf diakui sebesar jumlah amortisasinya dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu keanggotaan golf tersebut.
Revenue from golf memberships is recognised at the amount of the amortisation using the straightline method over the golf membership period.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognised when incurred.
Imbalan pasca-kerja
s.
Post-employment benefits
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti hingga 31 Maret 2008, yang kemudian dihentikan dan diganti dengan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008.
The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan until March 31, 2008, which was curtailed and replaced by a defined contribution pension plan starting April 1, 2008.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines the pension benefits that will be received by an employee on entitlement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service, and compensation.
Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid.
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya kewajiban pensiun berdasarkan UUTK adalah kewajiban imbalan pasti. Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri. Halaman
The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represents a defined benefit obligation. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestics subsidiaries.
5/12
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Post-employment benefits (continued)
Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Dalam program pensiun imbalan pasti, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama ratarata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun imbalan pasti pertama kali diterapkan atau perubahan atas imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. In the defined benefit pension obligation, actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations or 10% of the assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service costs arising from the introduction of a defined benefit pension obligation or changes in the benefit payable of an existing plan are amortised over the period until the benefits concerned become vested.
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri mengakui keuntungan atau kerugian pada laporan laba rugi atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti, perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset program, dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya di laporan laba rugi.
The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise gains or losses in the statement of income on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprises any resulting change in the present value of the defined benefit obligation, any resulting change in the fair value of the plan assets, and any related actuarial gains and losses and past service cost which had not previously been recognised in the statement of income.
Perpajakan
t.
Grup menggunakan metode kewajiban pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih.
Halaman
Taxation The Group applies the liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts.
5/13
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
Perpajakan (lanjutan)
t.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.
Amendemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined.
u. Pelaporan segmen
v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
u. Segment reporting
Suatu segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment which are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments.
Grup mensegmentasikan pelaporan keuangan sebagai berikut:
The Group segments its financial reporting as follows:
(i) segmen usaha (primer), yang mengklasifikasikan aktivitas bisnis Grup menjadi industri dan perdagangan rokok; percetakan, pengemasan dan pengangkutan; serta segmen usaha lainnya.
(i) business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into manufacturing and distribution of cigarettes; printing, packaging and transportation; and others.
(ii) segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
(ii) geographical segments (secondary), which consist of Indonesia and outside of Indonesia operations.
Laba bersih per saham dasar
v.
Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih periode berjalan dibagi dengan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Halaman
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the period by the weighted average number of shares outstanding during the period.
5/14
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
PENJUALAN DAN AKUISISI SAHAM
3.
SALES AND ACQUISITION OF SHARES
Penjualan saham
Sales of shares
Pada tanggal 15 Januari 2008, Grup menjual 100% kepemilikan saham pada PT Graha Sampoerna dengan harga jual sebesar Rp156,2 milliar. Atas penjualan ini, Grup membukukan rugi penjualan sebesar Rp0,1 milliar.
On January 15, 2008, the Group sold its 100% interest in PT Graha Sampoerna for Rp156.2 billion. Upon this disposal, the Group recorded a loss on sale of Rp0.1 billion.
KAS DAN SETARA KAS
4. 2009
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2008
Kas Bank Deposito berjangka
73,719 1,007,734 5,047
23,356 339,223 102,342
Cash on hand Cash in bank Time deposits
Jumlah
1,086,500
464,921
Total
Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
There are no bank balances or time deposits placed at related parties.
a.
a. Cash in bank
Bank 2009 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Jumlah
2008
565,832 83,859
80,539 70,140
36,043 35,744 11,473 9,256
67,176 58,168 4,694 10,740
Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. Others
742,207
291,457
Total
Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Mata uang asing lainnya
42,557 6,019 545 216,406
34,117 3,613 840 9,196
United States Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Others Other foreign currencies
Jumlah
265,527
47,766
Total
1,007,734
339,223
Total cash in bank
Jumlah bank
b. Deposito berjangka
Rupiah Mata uang asing lainnya Jumlah deposito berjangka
b. Time deposits 2009 4,571
2008 3,344
Rupiah
476
98,998
Other foreign currencies
5,047
102,342
Total time deposits
Halaman
5/15
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Pada tahun 2008, deposito berjangka dalam mata uang asing lainnya terutama terdiri dari deposito berjangka dalam Ringgit Malaysia sebesar MYR33,0 juta atau setara Rp95,9 miliar yang dimiliki oleh anak perusahaan di Malaysia.
In 2008, time deposits in other foreign currencies mainly consist of time deposits in Malaysian Ringgit of MYR33.0 million or equivalent to Rp95.9 billion held by the Malaysian subsidiary.
Deposito berjangka di atas memperoleh tingkat bunga tahunan sebagai berikut:
The above time deposits received interest income at the following rates:
Rupiah Mata uang asing lainnya
5.
4.
2009
2008
5.50% - 8.00% 1.25% - 2.75%
5.25% - 7.75% 2.50% - 3.20%
PIUTANG USAHA
5. 2009
Rupiah Other foreign currencies
TRADE RECEIVABLES 2008
Pihak ketiga Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
409,815
Bersih
404,238
407,468
Net
12,874
7,397
Related parties (Note 21)
417,112
414,865
Total
Pihak hubungan istimewa (Catatan 21) Jumlah
413,286
(5,577)
(5,818)
Third parties Less Provision for doubtful accounts
Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok.
Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants.
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan konsolidasi.
There were no sales to any single customer exceeding 10% of the consolidated sales.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2009
2008
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
395,360
385,261
19,638 408 619 6,664
27,934 529 872 6,087
Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
422,689
420,683
Bersih
417,112
(5,577)
Halaman
(5,818) 414,865
5/16
Page
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total Less Provision for doubtful accounts Net
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai The movements in the provision for doubtful accounts are as follows: berikut: 2009 2008 Saldo pada awal periode 4,712 6,066 Balance at beginning of the period Penambahan penyisihan periode berjalan 900 582Provision raised during the period Penghapusan (35) (830) Write-off Saldo pada akhir periode 5,577 5,818 Balance at the end of the period Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. 6.
Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period, management believes the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from noncollectible receivables in the future.
PERSEDIAAN Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan Barang dagangan Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual Jumlah persediaan
6.
INVENTORIES
2009 1,750,923 6,970 4,713,048 390,164 126,318 40,048 50,015 7,077,486 347,856 7,425,342
2008 1,114,756 7,647 6,058,941 682,923 113,218 36,916 8,276 8,022,677 251,069 8,273,746
(37,788) 7,387,554 69,958 7,457,512
(41,407) 8,232,339 62,564 8,294,903
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2009 Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan 6,262 Penghapusan
34,031
Saldo pada akhir periode
37,788
Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit Merchandise inventory Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories Net Land and buildings held for sale Total inventories
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows: 2008
41,929 Balance at beginning of the period 417Provision raised during the perod (2,505) (939) Write-off 41,407
Balance at the end of the period
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari.
Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future.
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Catatan 7). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at March 31, 2009 and 2008 (Note 7). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Halaman
5/17
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
ASET TETAP
7.
FIXED ASSETS
2009
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain Jumlah Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
328,832 24,385 1,719,993 2,786,487
21,037 23,239 72,659
469 6,677
1 517
349,869 24,385 1,742,764 2,852,986
544,790 206,843 5,611,330
16,414 133,349
1,730 33,287 42,163
13 8 539
559,487 173,564 5,703,055
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total
247,940
10,060
2,644
-
255,356
Finance leases Transportation equipment
34,579 84,106 77,316
74,891 6,197 7,934
42,814 72,232 17,736
-
66,656 18,071 67,514
Construction in progress Building and improvements Machinery and equipment Others
196,001 -
89,022 (132,782)
132,782 (132,782)
-
152,241 -
Total Reclassifications
99,649
44,807
539
6,110,652
Total historical cost
6,055,271
14,530 350,805 821,408
304 24,178 51,727
467 5,450
2 346
14,834 374,518 868,031
345,569 115,632
22,267 2,724
1,701 26,567
13 6
366,148 91,795
Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
1,647,944
101,200
34,185
367
1,715,326
Total
77,821
19,651
926
-
96,546
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
1,725,765
120,851
35,111
367
1,811,872
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
4,329,506
4,298,780
Net book value
Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Halaman
5/18
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
2008
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah
Penambahan/ Additions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ Ending balance
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
273,954 24,385 669,350 1,999,312
44,090 94,842
72 55,402
3 14 3,794
273,957 24,385 713,382 2,042,546
426,297 213,889
14,772 1,714
2,379 993
74 62
438,764 214,672
3,607,187
155,418
58,846
3,947
3,707,706
Total
Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
174,817
14,574
-
-
189,391
Finance leases Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
522,287 543,243 130,162
103,211 351,328 69,523
32,416 143,005 20,348
-
593,082 751,566 179,337
Construction in progress Building and improvements Machinery and equipment Others
-
1,523,985 -
Total Reclassifications
3,947
5,421,082
Jumlah Reklasifikasi
1,195,692 -
524,062 (195,769)
195,769 (195,769)
Jumlah biaya perolehan
4,977,696
498,285
58,846
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
Total historical cost
13,412 284,075 745,400
305 13,712 40,807
38 34,831
13 2,169
13,717 297,762 753,545
285,274 112,586
16,030 3,159
2,377 966
100 48
299,027 114,827
Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
1,440,747
74,013
38,212
2,330
1,478,878
Total
14,613
15,033
-
-
29,646
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
1,455,360
89,046
38,212
2,330
1,508,524
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
3,522,336
3,912,558
Net book value
Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Pada tanggal 14 Juli 2006, Perusahaan menerima Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia sehubungan dengan proyek perluasan modal dalam negeri sebesar lebih kurang Rp2,8 triliun. Sebagian besar rencana investasi telah direalisasikan dan pabrik baru telah beroperasi secara komersial pada kuartal tiga tahun 2008.
On July 14, 2006, the Company received an approval letter from the Investment Coordinating Board for a domestic capital expansion project of approximately Rp2.8 trillion. The expansion project was substantially completed and the new factory started its commercial production in the third quarter of 2008.
Pada tahun 2008, biaya pinjaman sebesar Rp28,0 miliar yang timbul dari pembiayaan untuk membangun pabrik baru, dikapitalisasi pada tahun berjalan. Tingkat kapitalisasi yang digunakan berkisar antara 8,58% 8,65%.
In 2008, borrowing costs of Rp28.0 billion arising on financing for the construction of a new factory, were capitalised during the year. The capitalisation rates ranged from 8.58% - 8.65%.
Halaman
5/19
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2009, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 44% (2008: 77%). Aset dalam penyelesaian diharapkan akan selesai pada tahun 2010
As at March 31, 2009, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 44% (2008: 77%). Construction in progress is expected to be completed in 2010.
Laba atas penjualan aset tetap untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
Gain on sale of fixed assets for the period ended March 31, 2009 and 2008 was as follows:
Penjualan asset tetap Nilai buku bersih
2008
32,957 7,984
24,802 20,634
24,973
4,168
Penyusutan yang dibebankan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 dialokasikan sebagai berikut: 2009 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban lain-lain - bersih
Sale of fixed assets Net book value
The depreciation charge for the period ended March 31, 2009 and 2008 was allocated as follows: 2008
85,229 20,547 12,098 2,977
63,717 14,837 10,492 -
120,851
89,046
Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses Other expenses - miscellaneous - net
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Catatan 6).
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with a total sum insured of up to US$1.5 billion as at March 31, 2009 and 2008 (Note 6).
Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$12,7 juta dan Rp42,0 miliar pada tanggal 31 Maret 2009 (2008: US$14,1 juta dan Rp40,6 miliar). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risk insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$12.7 million and Rp42.0 billion as at March 31, 2009 (2008: US$14.1 million and Rp40.6 billion). Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Perusahaan memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku. Beberapa HGB yang masa berlakunya telah berakhir pada 31 Maret 2009 hingga kini masih dalam proses perpanjangan. Manajemen yakin bahwa Pemerintah akan memberikan perpanjangan hak atas seluruh HGB pada saat berakhirnya masa berlaku.
The Group has parcels of land with strata titles of Building Utilization Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates. Several HGB that have expired as at March 31, 2009 are currently still under the renewal process. Management believes the government will renew all rights at expiration date.
Penyajian akun aset tetap yang tidak digunakan dalam usaha dalam laporan keuangan konsolicasi 2008 telah direklasifikasikan ke akun aset lainnya agar sesuai dengan penyajian laporan keungan konsolidasi tahun 2009.”.
Assets not used in operations in the 2008 consolidated financial statements have been reclassified to other assets to conform with the presentation of account in the 2009 consolidated financial statements.
Halaman
5/20
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
GOODWILL
8. 2009 379,952
Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Saldo pada awal tahun Amortisasi periode berjalan Saldo pada akhir tahun Nilai buku bersih 9.
2008 379,952
(66,938) (9,461) (76,399)
(29,091) (9,461) (38,552)
303,553
341,400
PINJAMAN JANGKA PENDEK
9. 2009
Pihak ketiga Cerukan - Deutsche Bank AG Pinjaman bank jangka pendek - JP Morgan Chase Bank - PT Bank Central Asia Tbk. - PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pihak hubungan istimewa (Catatan 21) Philip Morris Finance SA Jumlah
GOODWILL Cost Accumulated amortization At the beginning of the year Current period amortisation At the end of the year Net Books Value
SHORT-TERM BORROWINGS 2008 Third parties Overdraft Deutsche Bank AG Short-term bank loan JP Morgan Chase Bank PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk.-
-
295,730
300,000 -
450,000 900,000 200,000
300,000
1,550,000
920,213
498,598
Related party (Note 21) Philip Morris Finance SA
1,220,213
2,344,328
Total
Pihak ketiga
Third parties
Tingkat bunga tahunan yang berlaku untuk Cerukan dan Pinjaman bank jangka pendek:
The annual interest rates of the overdraft and shortterm bank loans:
Cerukan Pinjaman bank jangka pendek
2009
2008
10.50% - 14.74% 9.75% - 13.85%
7.50% - 9.75% 8.18% - 8.90%
Overdraft Short-term bank loan
Pada tanggal 31 Maret 2009, Grup memperoleh fasilitas-fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp2,4 triliun dan US$135,0 juta (2008: Rp3,4 triliun dan US$210,0 juta).
At March 31, 2009, the Group had unsecured credit facilities from several banks with maximum limits of Rp2.4 trillion and US$135.0 million (2008: Rp3.4 trillion and US$210.0 million).
Pihak hubungan istimewa
Related party
2009
2009
Pada tanggal 1 September 2008 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman antar perusahaan dari Philip Morris Finance SA sampai dengan 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan (berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang sudah diaudit). Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 September 2018.
On September 1, 2008, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA of up to 10% of the total revenue of the Company (based on the latest audited annual financial statements). This facility will expire on September 1, 2018.
Pada tanggal 31 Maret 2009, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar US$79,5 juta (setara dengan Rp920,2 miliar) yang jatuh tempo dan telah dibayar pada beberapa tanggal di bulan April 2009 dan memiliki tingkat suku bunga antara 0,72%-0,80563% dalam US$ (Catatan 21).
As at March 31, 2009, the outstanding intercompany loan amounted to US$79.5 million (equivalent to Rp920.2 billion) which matured and were repaid on several dates in April 2009 and bore annual interest rates of 0.72%0.80563% in US$ (Note 21).
Halaman
5/21
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
9.
SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
Untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar pinjaman jangka pendek sebesar US$79,5 juta, Perusahaan menandatangani kontrak foreign currency swap dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporatation Limited, PT ANZ Panin dan Deutsche Bank AG sebesar US$ 79,5 juta yang mencakup pokok pinjaman dan bunga. Kontrak foreign currency swap berkisar antara Rp 12.017 sampai dengan Rp 12.083 per US$. Kontrak ini jatuh tempo pada tanggal-tanggal yang sama dengan penyelesaian pinjaman pada bulan April 2009.
To mitigate the risk of fluctuations in the exchange rate from short-term loans of US$79.5 million, the Company entered into foreign currency swap contracts with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, PT ANZ Panin and Deutsche Bank AG totaling US$79.5 million which covered the underlying loan principal and interest. The foreign curreny swap contracts rates range from Rp 12,017 to Rp12,083 for US$1. The contracts matured on the same dates as the loan settlements in April 2009.
Pada tanggal 31 Maret 2009, kontrak foreign currency swap di atas menghasilkan posisi kewajiban bersih sebesar Rp35,0 miliar (disajikan sebagai bagian dari “Hutang lainnya – Pihak ketiga”).
As at March 31, 2009, the above foreign currency swap contracts resulted in a net liability position amounting to Rp35.0 billion (presented as part of “Other payables – Third parties”).
2008
2008
Pada bulan Desember 2007, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman antar perusahan dari Philip Morris Finance SA, sampai dengan setara EUR75,0 juta (selanjutnya ditingkatkan menjadi setara US$300,0 juta) dan jatuh tempo pada bulan Desember 2008.
In December 2007, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA up to the equivalent of EUR75.0 million (subsequently increased to the equivalent of US$300.0 million) which expired in December 2008.
Pada tanggal 31 Maret 2008, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar US$38,3 juta dan EUR10,0 juta (setara dengan Rp498,6 miliar) yang jatuh tempo dan telah dibayar pada beberapa tanggal di bulan April 2008 dan memiliki tingkat suku bunga 3,044% dan 3,013% dalam US$ dan 4,309% dalam EUR (Catatan 21).
As at March 31, 2008, the outstanding intercompany loan amounted to US$38.3 million and EUR10.0 million (equivalent to Rp498.6 billion) which matured and were repaid on several dates in April 2008 and bore annual interest rates of 3.044% and 3.013% in US$ and 4.309% in EUR (Note 21).
Untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar pinjaman jangka pendek sebesar US$38,3 juta dan EUR10,0 juta, Perusahaan menandatangani kontrak foreign currency swap dengan Deutsche Bank AG dan Standard Chartered Bank sebesar US$38,33 juta dan EUR10,02 yang mencakup pokok pinjaman dan bunga. Kontrak foreign currency swap berkisar antara Rp9.205 sampai dengan Rp9.214 per US$1 dan Rp13.853 per EUR1. Kontrak ini jatuh tempo pada tanggal-tanggal yang sama dengan penyelesaian pinjaman pada bulan April 2008.
To mitigate the risk of fluctuations in the exchange rate from short-term loans of US$38.3 million and EUR10.0 million, the Company entered into foreign currency swap contracts with Deutsche Bank AG and Standard Chartered Bank in total amount of US$38.33 million and EUR10.02 million which covered the underlying loan principal and interest. The foreign curreny swap contracts rates range from Rp9,205 to Rp9,214 for US$1 and Rp13,853 per EUR1. The contracts matured on the same dates as the loan settlements in April 2008.
Pada tanggal 31 Maret 2008, kontrak foreign currency swap di atas menghasilkan posisi aktiva bersih sebesar Rp8,0 miliar (disajikan sebagai bagian dari “Biaya dibayar di muka dan aktiva lainnya”).
As at March 31, 2008, the above foreign currency swap contracts resulted in a net asset position amounting to Rp8.0 billion (presented as part of “Prepaid expenses and other assets”).
10. HUTANG USAHA
10. TRADE PAYABLES 2009
2008
Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 21)
297,137 292,254
263,948 301,282
Third parties Related parties (Note 21)
Jumlah
589,391
565,230
Total
Hutang usaha - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, saos dan bahan pembungkus. 10. HUTANG USAHA (lanjutan)
Trade payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobaccos, sauces and wrapping materials. 10. TRADE PAYABLES (continued)
Halaman
5/22
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade payables is as follows:
2009
2008
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
555,322
535,367
31,661 1,156 1,042 210
24,134 4,672 691 366
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Jumlah
589,391
565,230
Total
11. PERPAJAKAN a.
11. TAXATION
Hutang pajak dan cukai Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Kini 2008 Pajak Pertambahan Nilai Cukai Lain-lain Jumlah
a. 2009
2008
118,025 81,313 438,872 1,789,405 162,715 2,590,330
13,030 633,031 2,414,233 166,879 3,227,173
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan
b. 2009
Perusahaan Kini Tangguhan Jumlah Anak perusahaan Kini Tangguhan Jumlah Konsolidasi Kini Tangguhan Jumlah
Taxes and excise tax payables
Income tax expense/(benefit)
2008
486,120 17,650 503,770
422,417 (10,670) 411,747
52,529 12,971 65,500
35,422 1,774 37,196
538,649 30,621 569,270
457,839 (8,896) 448,943
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian rugi/(laba) bersih perusahaan asosiasi
Corporate income tax Current 2008 Value Added Tax Excise Tax Others Total
The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and the Company’s estimated taxable income for the years ended March 31, 2009 and 2008 is as follows:
2009
2008
1,919,813
1,508,616
(148,419)
(159,719)
(364)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
The Company Current Deferred Total The Subsidiaries Current Deferred Total Consolidated Current Deferred Total
48
Profit before income tax per consolidated statements of income Less Profit of subsidiaries before income tax Shares of losses/(results) of associates
11. TAXATION (continued) Halaman
5/23
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Kewajiban imbalan pasca-kerja Amortisasi biaya ditangguhkan Aset tetap Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan
b.
Income tax expense/(benefit) (continued)
2009
2008
1,771,030
1,348,945
Profit before income tax attributable to the Company
2,884 285 (50,840)
(1,092) 80 6,289
Temporary differences Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets
(8,938)
30,290
Accrued expenses and provisions Permanent differences
34,910
26,524
(10,953) (2,233)
(675) (2,246)
1,736,145
1,408,115
Perhitungan pajak penghasilan tahun berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company
The computation of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows:
2009
2008
Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan
486,120 52,529
422,417 35,422
Income tax expense - current The Company Subsidiaries -
Jumlah
538,649
457,839
Total
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan
384,793 35,831
409,719 35,090
Less payments of income taxes The Company Subsidiaries -
Jumlah
420,624
444,809
Total
Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan
101,327 16,698
12,698 332
Corporate income tax payables The Company Subsidiaries -
Jumlah
118,025
13,030
Total
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak progresif yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
Halaman
The reconciliations between the income tax expense by applying the progressive tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statements of income are as follows:
5/24
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
11. TAXATION (continued)
Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung dengan tarif pajak progresif Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa
b.
Income tax expense/(benefit) (continued)
2009
2008
1,771,030
1,348,945
497,688
404,666
Tax effect of permanent differences: 9,775
7,958
(3,067) (625)
(203) (674)
Non-deductible expenses Income already subjected to final tax Interest Rent -
Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan
503,771 65,499
411,747 37,196
Income tax The Company Subsidiaries -
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
569,270
448,943
Income tax expense per consolidated statements of income
Rincian manfaat pajak penghasilan - tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of income tax benefit - deferred are as follows:
2009 Perusahaan - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Amortisasi biaya ditangguhkan - Aset tetap
c.
Profit before income tax attributable to the Company Tax calculated at progressive tax rate
2008 The Company
Anak perusahaan
2,709 (635) (63) 15,639 17,650 12,971
(9,087) 328 (24) (1,887) (10,670) 1,774
Jumlah
30,621
(8,896)
Pajak penghasilan tangguhan
c.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Perusahaan Aset/(kewajiban) pajak tangguhan - bersih - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian 113,161 - Kewajiban imbalan pasca-kerja 56,348 - Biaya ditangguhkan (21,424) - Aset tetap (118,615) Jumlah 29,470 Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih Kewajiban pajak tangguhan bersih Konsolidasi Aset pajak tangguhan - bersih Kewajiban pajak tangguhan bersih
Subsidiaries Total
Deferred income tax
2008 The Company Deferred tax assets/(liabilities) - net 86,032 59,690 (38) (105,967) 39,717 4,719
(40,710)
(13,446)
57,018
44,436
(40,710)
(13,446)
5/25
-
The deferred tax assets and liabilities as at March 31, 2009 and 2008 are as follows:
27,548
Halaman
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets
Page
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Deferred charges Fixed assets Total Subsidiaries Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net Consolidated Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
11. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan tangguhan (lanjutan)
c.
Deferred income tax (continued)
Di bulan September 2008, pemerintah Indonesia menerbitkan perubahan atas undang-undang pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya undang-undang baru ini, tarif pajak penghasilan badan akan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% di tahun fiskal 2009 dan 25% di tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, the Indonesian government issued an amendment to the income tax law which became effective commencing January 1, 2009. With this law, the corporate income tax rate will be reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and 25% for the fiscal year 2010 onwards.
Pada tanggal 11 Desember 2008, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan PMK-210/PMK.03/2008 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009. Berdasarkan peraturan ini, produsen rokok tidak lagi ditunjuk sebagai pemungut pajak penghasilan pasal 22. Sejak tanggal 1 Januari 2009, pajak penghasilan badan distributor rokok dihitung berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Oleh sebab itu, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), anak perusahaan yang bergerak dalam usaha distribusi rokok menentukan pajak penghasilan badan berdasarkan metode pajak penghasilan sejak tanggal tersebut.
On December 11, 2008, the Minister of Finance of Republic of Indonesia issued a Regulation PMK210/PMK.03/2008, which was effective January 1, 2009. Under this regulation, the cigarette producers are no longer appointed a collector of Income Tax article 22. From January 1, 2009, cigarette distributors are subject to income tax under article 17 of the Income Tax Law No. 36 Year 2008. Accordingly, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), a subsidiary engaged in cigarette distribution determine their income tax based on the income tax method instead of the final tax method, from this date.
12. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN ESTIMASIAN Iklan dan promosi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan Sumbangan kepada Yayasan Putera Sampoerna Bunga Honorarium tenaga ahli Lain-lain Jumlah
12. ACCRUED EXPENSES AND PROVISIONS
2009 242,968 213,738
2008 192,282 189,171
25,875 20,379 13,017 328,645
50,000 25,040 14,242 188,581
Advertising and promotion Salaries, wages, and employee benefits Donation to Putera Sampoerna Foundation Interest Professional fees Others
844,622
659,316
Total
13. PINJAMAN JANGKA PANJANG Hutang obligasi Biaya emisi obligasi setelah dikurangi dengan amortisasi
13. LONG-TERM DEBTS 2009 1,000,000
2008 1,000,000 (750)
(250)
Bonds payable Bonds issuance cost - net of amortisation
Bersih
999,750
999,250
Net
Hutang sewa pembiayaan
168,822
163,567
Obligations under finance leases
1,168,572
1,162,817
Total
999,750 64,371
51,921
Less current maturities Bonds payable Obligations under finance leases -
Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan
1,064,121
51,921
Bagian jangka panjang - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan
104,451
999,250 111,646
Long-term portion Bonds payable Obligations under finance leases -
Bagian jangka panjang
104,451
1,110,896
Long-term portion
Halaman
5/26
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
13. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang obligasi
Bonds payable
Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi III) yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2009, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang akan dibayar setiap tiga bulan. Obligasi III telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 26 Oktober 2004. Berdasarkan hasil pemeringkatan terakhir yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, Obligasi III memperoleh peringkat id AAA.
In October 2004, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond III) which will be due for repayment on October 26, 2009, bearing a fixed interest rate at 10.75% a year, payable quarterly. Bond III was listed on the Indonesia Stock Exchange (previously known as Surabaya Stock Exchange) on October 26, 2004. Based on the latest credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia, the Bond III obtained an id AAA grade.
Perjanjian perwaliamanatan untuk Obligasi III dan perubahan-perubahannya dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal tanpa persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain:
The related trustee agreements for the Bond III and the related amendments with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. imposed several restrictive covenants for the Company to obtain the trustee’s prior written approval for certain significant transactions, including:
-
menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perusahaan serta hak atas pendapatan kecuali: (i) agunan tersebut telah dijaminkan dan/atau digadaikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (ii) agunan diberikan atas penerbitan letters of credit; (iii) pemberian jaminan sehubungan dengan hutang anak perusahaan yang memiliki investasi atau bergerak dalam bidang industri rokok dengan jumlah tidak melebihi 10% dari nilai ekuitas konsolidasi.
-
memberikan hutang, pinjaman atau kredit untuk pihak manapun, kecuali: (i) hutang yang timbul atas transaksi dagang normal; (ii) hutang, pinjaman atau kredit yang telah diberikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (iii) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada anak perusahaan; dan (iv) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada pihak afiliasi di luar anak perusahaan setinggi-tingginya sejumlah 10% dari nilai ekuitas konsolidasi.
-
-
Halaman
securing and/or pledging assets of the Company and rights on revenue, except for: (i)
the collateral has been previously secured and/or pledged;
(ii) the collateral is given for the issue of letters of credit; (iii) the collateral is given to subsidiaries whose business is also in the cigarette industry with a maximum limit of 10% of consolidated stockholder’s equity.
granting payables, loans or credit to any parties, except: (i) payables that arise from normal business transactions; (ii) payables, loans or credit that have been previously granted; (iii) additional new payables, loans or credit granted to subsidiaries; and (iv) additional new payables, loans or credit granted to affiliated companies other than the subsidiaries with a maximum limit of 10% of the consolidated stockholders’ equity.
5/27
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
13. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang obligasi (lanjutan)
Bonds payable (continued)
-
mengadakan merger dan/atau memberikan persetujuan kepada Panamas untuk mengadakan merger, kecuali untuk penggabungan Panamas dengan Perusahaan dan/atau anak perusahaan;
-
conducting a merger and/or giving approval to Panamas to conduct a merger; except to merge Panamas with the Company and/or subsidiary;
-
mengadakan perubahan bidang usaha bagi Perusahaan dan Panamas;
-
changing the business activities of the Company and Panamas;
-
menjual atau mengurangi aset tetap produktif Perusahaan kepada anak perusahaan lebih dari 10% dari nilai aset tetap produktif Perusahaan per tahun;
-
selling or disposing of the Company’s productive fixed assets to subsidiaries over 10% of the Company’s productive fixed assets per year;
-
melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan;
-
decrease in issued and fully paid capital of the Company;
-
mengurangi kepemilikan saham dalam Panamas sehingga menjadi kurang dari 51%.
-
decrease in share ownership of Panamas to less than 51%.
Di samping itu, Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu sebagai berikut: -
aset lancar : kewajiban jangka pendek jumlah hutang : ekuitas (laba bersih + beban bunga + beban pajak penghasilan + penyusutan + amortisasi +/- rugi/laba kurs yang belum direalisasi)
In addition, the Company is required to maintain certain financial ratios as follows:
≥ 1 ≤ 2
: 1 : 1
≥ 2
: 1
current assets to current liabilities total debt to equity (net income + interest expense + income tax expense + depreciation + amortisation +/- unrealised losses/gains on foreign exchange)
pembayaran bunga
payment of interest
Berdasarkan perjanjian wali amanat, Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk dana cadangan (sinking fund) untuk pelunasan hutang pokok obligasi.
Based on the trustee agreements, the Company is not required to provide a sinking fund for the settlement of the principal of the bonds.
Sumber dana untuk pelunasan pokok dan bunga obligasi akan diambilkan dari kas internal Perusahaan dan pinjaman jangka pendek. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki fasilitas pendanaan yang mencukupi untuk melunasi pokok dan bunga obligasi pada tanggal jatuh tempo.
The Company will use internally generated cash and short-term loans to settle the principal and interest of the bonds. Management believes that the Company has sufficient funding facilities for the settlement of the principal and interest of the bonds at the maturity date.
Hutang sewa pembiayaan
Obligations under finance leases
Grup mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Serasi Auto Raya dan PT CSM Corporatama untuk pembelian alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga sampai dengan lima tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal.
The Group has lease commitments with PT Serasi Auto Raya and PT CSM Corporatama covering transportation equipment under finance leases with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates.
Halaman
5/28
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
13. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang sewa pembiayaan (lanjutan)
Obligations under finance leases (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
As at March 31, 2009 and 2008, the future minimum rental payments required under the lease agreements are as follows:
2009
2008
Dalam 1 tahun Lebih dari 1 tahun
78,929 119,155
66,135 129,785
Within 1 year More than 1 year
Jumlah
198,084
195,920
Total
29,262
32,353
168,822
163,567
Less amount applicable to interest Present value of minimum rental payments
64,371
51,921
Less current portion
104,451
111,646
Long-term portion
Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai kini atas pembayaran sewa minimum Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset tetap terkait.
Obligations under finance leases are secured by the respective fixed assets.
14. MODAL SAHAM
14. SHARE CAPITAL
Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham/ Shareholders
The Company’s shares have a par value of Rp100 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at March 31, 2009 and 2008 are as follows: 2009
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,297,067,705 85,932,295
98.04 1.96
429,707 8,593
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
2008
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,293,067,705 89,932,295
97.95 2.05
429,307 8,993
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
Halaman
5/29
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. INFORMASI SEGMEN USAHA
15. SEGMENT INFORMATION
Grup mengklasifikasikan usahanya ke dalam segmen usaha primer dan sekunder sebagai berikut:
The Group classifies its operations into primary and secondary business segments, as follows: 2009
Percetakan, Industri dan pengemasan perdagangan dan rokok/ Manufacturing pengangkutan/ Printing, and distribution of packaging and transportation cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Penjualan bersih eksternal Penjualan bersih antar segmen Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan Beban pokok penjualan eksternal Beban pokok penjualan antar segmen
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
-
Konsolidasi/ Consolidated
9,107,488
Business Segment Information (Primary) Segment net sales External net sales
9,063,543
34,015
9,930
-
234,085
10,838
(244,923)
-
9,063,543
268,100
20,768
(244,923)
9,107,488
Total segment net sales
6,280,257
Inter-segment net sales
220,699
-
8,272
(228,971)
-
Cost of goods sold External cost of goods sold Inter-segment cost of goods sold
Jumlah beban pokok penjualan
6,294,622
201,534
13,072
(228,971)
6,280,257
Total segment cost of goods sold
Laba/(rugi) operasi
1,913,915
50,445
10,690
1,974,773
Operating income/(loss)
364
Share of results/(losses) of associates
16,133,850 23,869
Segment assets Investments in shares
245,285
Unallocated assets
16,403,004
Total consolidated assets
4,082,802
Segment liabilities
2,916,272
Unallocated liabilities
6,999,074
Total consolidated liabilities
Bagian laba/(rugi)bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan
6,073,923
201,534
4,800
(277)
266
98
-
15,183,546 13,338
818,153 10,531
400,616 -
-
(268,465) -
Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
4,021,853
118,231
112,157
(169,439)
Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal
161,398
905
650
-
162,953
Penyusutan dan amortisasi
116,071
13,619
1,157
-
130,847
Capital expenditure Depreciation and amortisation
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan bersih segmen Dalam negeri Luar negeri
8,900,021 163,522
268,099 -
20,769 -
(244,923) -
8,943,966 163,522
Geographical Segment Information (Secondary) Segment net sales Indonesia Outside Indonesia
Jumlah penjualan bersih segmen
9,063,543
268,099
20,769
(244,923)
9,107,488
Total segment net sales
Beban pokok penjualan segmen Segment cost of goods sold Dalam negeri Luar negeri
6,174,956 119,666
201,534 -
13,072 -
(228,971) -
6,160,591 119,666
Indonesia Outside Indonesia
Jumlah beban pokok penjualan segmen Aset konsolidasi Dalam negeri Luar negeri
6,294,622
201,534
13,072
(228,971)
6,280,257
Total segment cost of goods sold Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia
16,267,165 597,157
798,699 41,831
415,332 2,425
(1,719,605) -
15,761,591 641,413
Jumlah
16,864,322
840,530
417,757
(1,719,605)
16,403,004
Total
Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri
161,165 233
905 -
650 -
-
162,720 233
Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
161,398
906
650
-
162,954
Total
Halaman
5/30
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
15. SEGMENT INFORMATION (continued) 2008
Percetakan, Industri dan pengemasan perdagangan dan rokok/ Manufacturing pengangkutan/ Printing, and distribution of packaging and transportation cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Penjualan bersih eksternal Penjualan bersih antar segmen Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan Beban pokok penjualan eksternal Beban pokok penjualan antar segmen
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
-
Konsolidasi/ Consolidated
8,126,923
Business Segment Information (Primary) Segment net sales External net sales
8,093,287
22,904
10,732
-
190,499
9,170
(199,669)
-
8,093,287
213,403
19,902
(199,669)
8,126,923
Total segment net sales
5,842,928
Inter-segment net sales
196,967
-
6,508
(203,475)
-
Cost of goods sold External cost of goods sold Inter-segment cost of goods sold
Jumlah beban pokok penjualan
5,867,723
166,979
11,701
(203,475)
5,842,928
Total segment cost of goods sold
Laba/(rugi) operasi
1,494,793
41,490
(1,203)
(3,559)
1,531,521
Bagian laba/(rugi)bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan
5,670,756
166,979
5,193
137 14,313,520 8,956
(185)
-
719,906 11,241
431,579 -
-
(353,518) -
Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
4,663,473
107,923
100,031
(134,683)
Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
(48)
Operating income/(loss) Share of results/(losses) of associates
15,111,487 20,197
Segment assets Investments in shares
272,312
Unallocated assets
15,403,996
Total consolidated assets
4,736,744
Segment liabilities
3,771,174
Unallocated liabilities
8,507,918
Total consolidated liabilities
370,339
52,675
-
-
423,014
85,029
12,654
1,145
-
98,828
Capital expenditure Depreciation and amortisation
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan bersih segmen Dalam negeri Luar negeri
7,950,983 142,304
213,403 -
19,902 -
(199,669) -
7,984,619 142,304
Geographical Segment Information (Secondary) Segment net sales Indonesia Outside Indonesia
Jumlah penjualan bersih segmen
8,093,287
213,403
19,902
(199,669)
8,126,923
Total segment net sales
Beban pokok penjualan segmen Segment cost of goods sold Dalam negeri Luar negeri
5,765,867 101,856
166,979 -
11,701 -
(203,475) -
5,741,072 101,856
Jumlah beban pokok penjualan segmen
5,867,723
166,979
11,701
(203,475)
5,842,928
Total segment cost of goods sold
Aset konsolidasi Dalam negeri Luar negeri
15,255,700 742,507
713,132 34,162
447,807 2,147
(1,791,459) -
14,625,180 778,816
Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
15,998,207
747,294
449,954
(1,791,459)
15,403,996
Total
Indonesia Outside Indonesia
Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri
370,286 53
52,675 -
-
-
422,961 53
Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
370,339
52,675
-
-
423,014
Total
Halaman
5/31
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. BEBAN POKOK PENJUALAN
16. COST OF GOODS SOLD 2009
2008
1,787,324 3,625,396
1,628,033 3,114,033
1,631,133 1,249,923
1,375,283 1,086,211
(2,018,319)
(1,365,825)
Beban pokok penjualan rokok Lain-lain
6,275,457 4,800
5,837,735 5,193
Cost of goods sold for cigarettes Other
Jumlah
6,280,257
5,842,928
Total
Beban produksi Pita cukai Persediaan barang jadi dan barang dagangan awal periode Pembelian barang dagangan Persediaan barang jadi dan barang dagangan akhir periode
Tidak ada pembelian dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan konsolidasi selain dengan pihak hubungan istimewa yang telah diungkapkan pada Catatan 21.
17. BEBAN USAHA
There were no purchases exceeding 10% of the consolidated sales other than purchase from a related party which was explained in Note 21.
17. OPERATING EXPENSES 2009
Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 19) Jasa manajemen (Catatan 21) Pengangkutan dan distribusi Penyusutan Sewa Honorarium tenaga ahli Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
Production costs Excise tax Beginning balance of finished goods and merchandise inventory Purchase of merchandise inventory Ending balance of finished goods and merchandise inventory
2008
204,711
192,110
171,645 105,598 84,019 20,547 12,740 12,738
134,813 90,216 78,619 14,837 16,844 10,792
55,854
53,929
Selling Advertising and promotion Salaries, wages, and employee benefits (Note 19) Management services (Note 21) Transportation and distribution Depreciation Rent Professional fees Others (less than Rp10 billion each)
667,852
592,160
Total
96,693 14,120 12,098 11,616 10,207
94,018 6,184 10,492 8,152 12,506
39,872
28,962
General and administrative Salaries, wages, and employee benefits (Note 19) Management services (Note 21) Depreciation Professional fees Rent Others (less than Rp10 billion each)
Jumlah
184,606
160,314
Total
Jumlah beban usaha
852,458
752,474
Total operating expenses
Jumlah Umum dan administrasi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 19) Jasa manajemen (Catatan 21) Penyusutan Honorarium tenaga ahli Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
Halaman
5/32
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. BEBAN PEMBIAYAAN
18. FINANCING COSTS 2009
Beban bunga Hutang obligasi Pinjaman bank Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 21) Kapitalisasi beban pembiayaan (Catatan 7)
2008
26,875 15,915 5,439
26,875 7,001 4,870
243
6,701
-
(28,010)
Interest expense Bonds payable Bank borrowings Obligations under finance leases Short-term loans - related party (Note 21) Capitalisation of financing costs (Note 7)
Jumlah Biaya lindung nilai Lain-lain
48,472 3,135 523
17,437 1,813 189
Total Hedging costs Others
Jumlah beban pembiayaan
52,130
19,439
Total financing costs
19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA
19. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
Program pensiun
Pension plan
Sejak tahun 1999, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan bulanan tetap yang memenuhi syarat yang didanai melalui kontribusi Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri, yang dihitung/ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial yang dilakukan setiap tahun. Aset program pensiun imbalan pasti tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Sampoerna, yang pendiriannya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-398/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999.
Since 1999, the Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan covering substantially all of their eligible permanent monthly employees, funded through contributions from the Company and certain domestic subsidiaries, at contribution levels determined using annual actuarial computations. The assets of the defined benefit pension plan were managed by Dana Pensiun Sampoerna, the establishment of which was approved based on the Decision Letter No. Kep-398/KM.17/1999 dated November 15, 1999 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia.
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk membubarkan Dana Pensiun Sampoerna sehubungan dengan rencana perubahan program pensiun dari program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan anak perusahan tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,50% dari gaji karyawan atau Rp13,3 miliar untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009.
On April 1, 2008, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to liquidate Dana Pensiun Sampoerna in relation to the change of pension plan from a defined benefit pension plan to a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by the employee will be determined based on the contribution paid by the employer and the employees and the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries’ contribution to the defined contribution pension plan is 8.50% of the employee’s basic salary or Rp13.3 billion for the period ended March 31, 2009.
Halaman
5/33
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
19. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Program pensiun (lanjutan)
Pension plan (continued)
Perhitungan kurtailmen dari perubahan program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti ini didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, pada tanggal 31 Maret 2008 berdasarkan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
The curtailment calculation for the change from the defined benefit pension plan to the defined contribution pension plan was determined based on the actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, as at March 31, 2008 using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
31 Maret/ March 31, 2008 Tingkat diskonto tahunan Hasil aset program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian
12.00% 10.00% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
Nilai bersih aset program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut:
Annual discount rate Expected return on plan assets Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
The net funded status of the defined benefit pension plan as at March 31, 2008 was as follows:
31 Maret/ March 31, 2008 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Kurtailmen dari program pensiun
(287,737) 474,883
Present value of obligation Fair value of plan assets
187,146 (41,755) (145,391)
Funded status Unrecognised actuarial losses Curtailment of pension plan
Biaya pensiun dibayar di muka
-
Prepaid pension costs
Kurtailmen ini mengakibatkan penghapusan ”Biaya pensiun dibayar di muka” sebesar Rp145,4 miliar yang diakui pada laporan laba rugi pada bulan April 2008 . Pada tanggal 31 Maret 2009, nilai bersih aset program adalah nil.
The curtailment resulted in a write-off of the “Prepaid pension costs” amounting to Rp145.4 billion being recognised in the statement of income in April 2008. As at March 31, 2009, the net funded status was nil.
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun
Post-employment benefits not covered by a pension plan
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan Undangundang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan atas karyawankaryawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program.
Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan referred to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan.
Halaman
5/34
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
19. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pension (lanjutan)
Post-employment benefits not covered by a pension plan (continued)
Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen berdasarkan metode the “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
2008
2007
Tingkat diskonto tahunan 12.50% Tingkat kenaikan gaji tahunan 10.00%; 15.00% (2009) Usia pensiun normal 55 tahun/years Usia pensiun dini 45 tahun/years Tabel tingkat kematian TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
10.25% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
Mutasi kewajiban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:
The movement in post-employment benefit obligations was as follows:
2009
2008
Saldo awal periode Beban imbalan pasca-kerja periode berjalan Pembayaran imbalan kepada karyawan
243,961
214,889
18,370 (14,748)
12,258 (14,913)
Saldo akhir periode
247,583
212,234
20. DIVIDEN
Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
Balance at the beginning of the period Post-employment benefit expense Payments to employees Balance at the end of the period
20. DIVIDENDS
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Tahunan tanggal 27 Mei 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp1,7 triliun atau Rp390,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2007 dimana sebesar Rp1,2 triliun atau Rp280,0 (Rupiah penuh) per saham dibayar pada tanggal 29 Oktober 2008 dan Rp0,5 triliun atau Rp110,0 (Rupiah penuh) per saham dibayar pada tanggal 25 Maret 2009.
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2008, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp1.7 trillion or Rp390.0 (full Rupiah) per share from the 2007 net income in which Rp1.2 trillion or Rp280.0 (full Rupiah) per share was paid on October 29, 2008 and Rp0.5 trillion or Rp110.0 (full Rupiah) per share was paid on March 25, 2009.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Pebruari 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp2,2 triliun atau Rp510,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari akumulasi laba ditahan tahun-tahun buku sebelum tahun 2007 dan telah dibayar pada tanggal 17 Maret 2008.
Based on a resolution of the Extraordinary Shareholders’ General Meeting on February 1, 2008, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp2.2 trillion or Rp510.0 (full Rupiah) per share from the accumulated retained earnings before 2007, which was paid on March 17, 2008.
Halaman
5/35
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI ISTIMEWA
MENGENAI
PIHAK
HUBUNGAN
21. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan dengan persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length basis).
The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties, which are conducted on an arm’s length basis.
Sifat transaksi dan hubungan istimewa
Nature of transactions and relationship with related parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
PT Philip Morris Indonesia
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
- Penjualan bahan kemasan rokok/Sales of cigarette packaging materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Pembelian mesin/Purchase of machinery - Pendapatan jasa manajemen/Management services income - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Philip Morris Products SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
-
Philip Morris International Management SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Biaya jasa teknis/Technical services charges - Biaya jasa manajemen/Management service charges
Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
Penjualan rokok/Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/Technical services income for product development
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian tobacco
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spare parts - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian tembakau, saos dan flavor/Purchase of tobacco, sauce and flavor - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Pembiayaan/Financing
Halaman
5/36
Page
tembakau/Purchase
of
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
HUBUNGAN
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sifat transaksi dan hubungan istimewa (lanjutan)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Nature of transactions and relationship with related parties (continued)
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
Philip Morris Management Services SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa manajemen/Management services charges
Philip Morris International IT Service Center SARL
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa charges
teknis/Technical
services
Philip Morris Services Limited
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa charges
teknis/Technical
services
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembiayaan/Financing
Information
Philip Morris Finance SA
Transaksi hubungan istimewa yang material
Significant transactions with related parties
Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut:
The details of transactions with related parties are as follows:
2009
2008
Transaksi usaha Penjualan PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan konsolidasi Pembelian PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan konsolidasi
Trade transactions 17,647 5,072 745
793 3,810 1,228
23,464
5,831
0.26%
0.07%
1,253,661
1,082,123
126,429 1,044 109
3,058 69 3,642 -
1,381,243
1,088,892
15.17%
13.40%
Halaman
5/37
Page
Sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated sales Purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
HUBUNGAN
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi hubungan istimewa yang material (lanjutan)
Significant (continued)
2009
Persentase terhadap penjualan konsolidasi Pembelian lainnya Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan konsolidasi Biaya jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris Information Services Limited Persentase terhadap penjualan konsolidasi Beban pembiayaan Phillip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan konsolidasi Pendapatan jasa Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan konsolidasi
with
related
parties
2008
Transaksi lainnya Penjualan lainnya PT Philip Morris Indonesia
transactions
Other transactions Other sales PT Philip Morris Indonesia
1,850
-
1,850
-
0.02%
-
As a percentage of the consolidated sales
818
-
Other purchases Others (below Rp1.0 billion)
818
-
0.01%
-
As a percentage of the consolidated sales Service charges and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris Information Services Limited
96,713 36,543 12,864
88,829 25,421 10,129
10,271 7,335 5,851 5,346
1,646 4,698 5,580 4,500
174,923
140,803
1.92%
1.73%
As a percentage of the consolidated sales
243
6,701
Financing costs Phillip Morris Finance SA
0.00%
0.08%
As a percentage of the consolidated sales
8,153 5,801 3,661 362
6,451 4,194 3,209 96
Service income Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion)
17,977
13,950
0.20%
0.17%
Halaman
5/38
Page
As a percentage of the consolidated sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
HUBUNGAN
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi hubungan istimewa yang material (lanjutan)
Significant (continued)
2009 Penghasilan bunga Phillip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Persentase terhadap penjualan konsolidasi
transactions
with
related
parties
2008
1,901
905
Interest income Phillip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
0.02%
0.01%
As a percentage of the consolidated sales
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa
Account balances with related parties
Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of balances from related parties are as follows:
2009 Piutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap aset konsolidasi Piutang lainnya Philip Morris Products SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap aset konsolidasi
2008
9,223 2,982 669
5,041 1,550 806
12,874
7,397
0.08%
Trade receivables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Others (below Rp1.0 billion)
0.05% As a percentage of the consolidated assets
6,278 3,680 1,921 -
6,509 3,883 204,907 819
11,879
216,118
0.07%
Other receivables Philip Morris Products SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion)
1.40% As a percentage of the consolidated assets
Pada bulan Januari 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., anak perusahaan di Malaysia, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. maksimum sampai dengan setara US$32,0 juta.
In January 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., a subsidiary in Malaysia, provided an intercompany loan facility to Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. up to the equivalent of US$32.0 million.
Pada tanggal 31 Maret 2008, jumlah saldo piutang adalah sebesar RM 70,0 juta (setara dengan Rp204,9 miliar) yang telah dibayar seluruhnya dan memiliki tingkat suku bunga antara 3,80%-4,10%(2008:4,05%4,10%).
As at March 31, 2008, the outstanding intercompany loan amounted to RM 70.0 million (equivalent to Rp204.9 billion), was fully paid and bore annual interest rates of 3.80%-4.10% (2008:4.05%-4.10%).
2009 Pinjaman jangka pendek Philip Morris Finance SA Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
2008
920,213
498,598
13.14%
5.86%
Halaman
5/39
Page
Short-term borrowings Philip Morris Finance SA As a percentage of the consolidated liabilities
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
HUBUNGAN
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan)
Account balances with related parties (continued)
2009 Hutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
2008
262,717
291,100
29,537 -
8,448 1,449 285
292,254
301,282
4.17%
3.54%
38,504
37,247
34,503 5,776 4,876
29,627 1,369 627
3,081 1,396 920
508 469
89,056
69,847
1.27%
0.82%
Persentase terhadap kewajiban konsolidasi Hutang lainnya Philip Moris Management Services SA Philip Morris International Management SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Products SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
Trade payables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated liabilities Other payables Philip Morris Management Services SA Philip Morris International Management SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Products SA Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated liabilities
22. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
22. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Maret 2009, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at March 31, 2009, the Group’s domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: 2009 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Jumlah aset Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih
US$ 4,213,080
CHF
-
EUR
180
Assets 48,769 Cash and cash equivalents Trade receivables and 13,877 other receivables
1,198,852
-
-
5,411,932
-
180
62,646
-
920,213
11,835,425
7,495,179
5,260,536
293,278
Total assets Liabilities Short-term borrowings Trade payables and other payables
628,179 91,963,604
2,316 7,497,495
84,162 5,344,698
8,584 1,222,075
Accrued expenses and provisions Total liabilities
US$ 79,500,000
CHF
-
EUR
US$(86,551,672) CHF (7,497,495) EUR (5,344,518)
Halaman
5/40
Page
(1,159,429)
Liabilities – net
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
22. MONETARY ASSETS AND DENOMINATED IN FOREIGN (continued)
Untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar pinjaman jangka pendek dalam mata uang asing Perusahaan menandatangani kontrak foreign currency swap dengan beberapa pihak. Kontrak-kontrak ini jatuh tempo pada tanggal-tanggal yang sama dengan penyelesaian pinjaman (Catatan 9).
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
LIABILITIES CURRENCIES
To mitigate the risk of fluctuations in the exchange rate from short-term loans, the Company entered into foreign currency swap contracts with several parties. The contracts matured on the same dates as the loan settlements (Note 9).
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar.
a. On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Company’s total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan memiliki uang muka sejumlah Rp1,4 triliun untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit.
As at March 31, 2009, the Company had Rp1.4 trillion advanced for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by Standby Letter of Credit.
Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihak-pihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi merek dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan.
b. The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing.
Transaksi hubungan istimewa di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006.
The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders’ General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006.
c.
Pada tanggal 10 Januari 2005, Panamas, menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh tahun sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia, berlaku sejak tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015.
c. On January 10, 2005, Panamas, entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten years as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesia‘s cigarette products in Indonesia, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015.
d.
PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama dua puluh tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005. Persentase pendapatan TD terhadap penjualan konsolidasi adalah sebesar 0,06%
d. PT Taman Dayu (TD) has a twenty year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005. TD revenue as a percentage of the consolidated revenue was 0.06%.
b.
Halaman
5/41
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) e.
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang per tahun atas persetujuan kedua belah pihak.
e. The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements are generally valid for a oneyear term and are extendable annually based on mutual agreement by both parties.
Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS masing-masing sebesar Rp306,7 miliar dan Rp284,1 miliar pada tahun 2009 dan 2008, termasuk dalam biaya produksi.
Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp306.7 million and Rp284,1 billion in 2009 and 2008 respectively, are included within cost of production.
24. KOMITMEN a.
24. COMMITMENTS
Pembelian aset tetap
a. Purchase of fixed assets
Pada tanggal 31 Maret 2009, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp40,8 miliar (2008: Rp280,8 miliar). b.
As at March 31, 2009, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp40.8 billion (2008: Rp280.8 billion).
Sewa
b. Rent
Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewa-menyewa biasa adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows:
2009 Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun Jumlah
37,519
92,403
60,158 97,677
165,661 258,064
25. STANDAR AKUNTANSI a.
b.
2008 Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years Total
25. ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Prospektif
a. Prospective
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi yang mungkin relevan terhadap Grup sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards which may be applicable to the Group:
- PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010).
- SFAS 50 (Revised 2006) – Financial Instruments: Presentation and Disclosures (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010).
- PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010).
- SFAS 55 (Revised 2006) - Financial Instruments: Recognition and Measurement (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010).
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
The Group is still evaluating the possible impact of these standards on the financial statements.
Efektif di tahun 2008
b. Effective 2008
Standar-standar akuntansi berikut ini yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia berlaku untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2008: - PSAK 14 (Revisi 2008) – Persediaan
The following accounting standards issued by the Indonesian Institute of Accountants became effective for the period ended December 31, 2008:
Penerapan standar-standar ini menghasilkan dampak yang tidak material terhadap laporan keuangan.
The implementation of these accounting standards has had an immaterial impact on the financial statements.
Halaman
- SFAS 14 (Revised 2008) – Inventory
5/42
Page