PT Arwana Citramulia Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS' REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi/Table of Contents Halaman/Page Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasi …………………………………….....
1-2
……………………... Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………...
3
……………... Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………………
4
Consolidated Statements of Changes ……………………………. in Stockholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi ………………………….
5-6
………… Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ………...
7-78
Notes to the Consolidated Financial ………………………………………….Statements
****************************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2010
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lain-lain JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp241.453.282.663 pada tahun 2010 dan Rp211.939.827.288 pada tahun 2009 Aset tidak lancar lain-lain
ASSETS 40.054.250.900
2c,2t,3,31 2d,2t,4, 11,16,31
183.032.940.196
2g,30
12.966.319.504 501.492.460 56.760.243.054 803.364.229 1.209.826.206 3.108.754.046
2t,5,31 2e,6,11,16 15a,15e 2f,7 2c,2t, 8,31
298.437.190.595
5.366.137.048
568.502.405.679 848.352.600
2o,15f
2h,2i,2j, 9,11,16 2c,2h,2t, 10,31
2.378.093.247
146.044.053.781 12.030.898.915 2.995.579.696 37.508.636.681 2.770.630.944 426.498.411
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalent Trade receivables Related parties Third parties - net of allowance for impairment Other receivables Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses
878.339.826
Other current assets
205.032.731.501
TOTAL CURRENT ASSETS
2.719.750.526
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net
601.648.997.664
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp241,453,282,663 in 2010 and Rp211,939,827,288 in 2009
13.285.069.477
Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
574.716.895.327
617.653.817.667
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
873.154.085.922
822.686.549.168
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2010
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah) Catatan/ Notes
2009 LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang jangka pendek Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
59.654.712.312 46.446.164
69.255.016.093 168.670.674
CURRENT LIABILITIES Short-term debts Bank loans Consumer financing payable Trade payables to third parties Other payables Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term debts Bank loans Consumer financing payable
307.160.677.781
258.756.099.264
TOTAL CURRENT LIABILITIES
2t,11,31 76.828.818.928 162.456.250 96.696.953.380 10.217.443.347 51.577.005.187 11.976.842.213
2t,12,31 2t,13,31 2t,14,31 2o,15b
83.402.241.513 538.008.632 37.503.865.780 11.766.844.584
2t,16,31
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang kepada pemasok Hutang pembiayaan konsumen Kewajiban imbalan kerja
136.655.939.983 663.927.454 36.589.760 13.577.004.673
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN
56.121.451.988 -
NON-CURRENT LIABILITIES
144.823.672.559 59.785.698.542 10.996.697.302
Long-term debts - net of current maturities Bank loans Due to suppliers Consumer financing payable Employee benefits liability
150.933.461.870
215.606.068.403
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
458.094.139.651
474.362.167.667
TOTAL LIABILITIES
5.803.095.503
MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
2t,16,31
6.346.311.353
2m,17
2b,18
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp50 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.835.357.744 saham Tambahan modal disetor - bersih Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba
STOCKHOLDERS’ EQUITY Capital stock Authorized - 3,000,000,000 shares at par value of Rp50 per share Issued and fully paid 1,835,357,744 shares Additional paid-in capital - net Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings
91.767.887.200 401.985.495
19 1b,2k,20
91.767.887.200 401.985.495
(169.803.318) 316.713.565.541
2q,22
(169.803.318) 250.521.216.621
EKUITAS - BERSIH
408.713.634.918
342.521.285.998
NET STOCKHOLDERS’ EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
873.154.085.922
822.686.549.168
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
2010
Catatan/ Notes
PENJUALAN BERSIH
830.183.904.081
2g,2l,23,30
714.062.398.545
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
565.896.310.681
2l,24
501.343.460.715
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
264.287.593.400
212.718.937.830
GROSS PROFIT
88.558.232.092 28.583.099.106
67.335.896.696 19.306.106.353
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah beban usaha
117.141.331.198
86.642.003.049
Total operating expenses
LABA USAHA
147.146.262.202
126.076.934.781
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba selisih kurs - bersih Beban bunga - bersih Rugi penjualan aset tetap Beban bank Lain-lain - bersih
6.858.306.356 (31.201.116.924) (12.550.378.845) (2.698.485.374) 182.719.041
9.188.509.369 (35.005.156.352) (8.504.909.811) (2.294.514.180) 1.425.747.701
OTHER INCOME (EXPENSES) Gain on foreign exchange - net Interest expense - net Loss on sale of fixed assets Bank charges Miscellaneous - net
Beban lain-lain - bersih
(39.408.955.746)
(35.190.323.273)
Other expenses - net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
107.737.306.456
90.886.611.508
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2009
2l,25
2n 11,16,26 2h,9 27 28
BEBAN (MANFAAT) PAJAK Kini Tangguhan
30.269.644.000 (2.646.386.522)
27.144.662.720 (1.295.866.640)
Beban pajak - bersih
27.623.257.478
25.848.796.080
Income tax expense - net
65.037.815.428
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN
2o,15d
INCOME BEFORE INCOME TAX
80.114.048.978
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN
(1.074.195.850)
LABA BERSIH
79.039.853.128
LABA BERSIH PER SAHAM
43
2b,18
2p,29
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
(1.149.401.270)
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
63.888.414.158
NET INCOME
35
EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan/ Note Saldo tanggal 31 Desember 2008 Dividen kas
21
Laba bersih Saldo tanggal 31 Desember 2009 Dividen kas Laba bersih Saldo tanggal 31 Desember 2010
21
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control
Modal Saham Ditempatkan Tambahan Modal dan Disetor Penuh/ Disetor - Bersih/ Capital Stock - Issued Additional Paid-in and Fully Paid Capital - Net
(169.803.318)
Saldo Laba/ Retained Earnings
Ekuitas - Bersih/ Net Stockholders’ Equity
191.221.196.823
283.221.266.200
91.767.887.200
401.985.495
-
-
-
(4.588.394.360)
(4.588.394.360)
-
-
-
63.888.414.158
63.888.414.158
Net income
91.767.887.200
401.985.495
250.521.216.621
342.521.285.998
Balance as of December 31, 2009
-
-
-
(12.847.504.208)
(12.847.504.208)
-
-
-
79.039.853.128
79.039.853.128
Net income
91.767.887.200
401.985.495
316.713.565.541
408.713.634.918
Balance as of December 31, 2010
(169.803.318)
(169.803.318)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Balance as of December 31, 2008 Cash dividend
Cash dividend
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan dan untuk beban operasi lainnya
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
2009
791.835.042.749
702.287.125.589
(615.855.813.587)
(549.604.477.857)
Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran untuk: Beban bunga Pajak
(30.391.617.023) (30.165.488.988)
(35.427.717.206) (29.588.464.540)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
115.491.387.547
87.985.547.922
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan aset tidak lancar lain-lain Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan hutang jangka panjang hutang bank Perolehan (pembayaran) hutang bank jangka pendek Pembayaran hutang jangka panjang: Hutang bank Hutang kepada pemasok Hutang pembiayaan konsumen Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan Pembayaran dividen kas oleh Anak perusahaan kepada pemegang saham minoritas Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
69.264.396
10.408.728.978 632.294.793 (19.013.433.320)
319.081.936
9
(7.972.409.549)
(16.051.712.228)
Net cash used in investing activities
20.869.823.190
(13.375.539.935)
(114.815.518.934) (59.886.530.643) (189.269.750)
(30.988.590.288) (75.170.107.216) (767.385.728)
(530.980.000)
18
(69.842.820.345)
(4.588.394.360) (79.642.397.586)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Net cash provided by operating activities
16.066.569.998 919.818.182 (33.038.100.408)
45.247.619.941
21
Receipts of interest income Payments for: Interest expense Taxes
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in other non-current assets Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets
97.557.160.000
(12.847.504.208)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees and for other operational expenses
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from long-term bank loans Proceeds from (repayment of) short-term bank loans Payment of long-term debts: Bank loans Due to suppliers Consumer financing payable Cash dividend paid by the Company Cash dividend paid by Subsidiaries to minority stockholders Net cash used in financing activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
2010 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
37.676.157.653
2009
(7.708.561.892)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.378.093.247
3
10.086.655.139
CASH AND CASH EQUIVALENT AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
40.054.250.900
3
2.378.093.247
CASH AND CASH EQUIVALENT AT END OF YEAR
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Perolehan aset tetap melalui: Hutang lain-lain Hutang kepada pemasok Uang muka pembelian aset tetap (bagian dari Aset tidak Lancar Lain-lain) Hutang pembiayaan konsumen Piutang penjualan aset tetap
9.523.161.803 764.759.554
115.453.917.515
904.006.000 103.635.000 181.718.600
18.699.585.000 596.000.000 120.000.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Non-cash activities: Acquisition of fixed assets credited to: Other payables Due to supplier Advance for purchase of fixed assets (part of Other Non-current Assets) Consumer financing payable Receivables from sales of fixed assets
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian perusahaan
GENERAL a.
The Company’s establishment
PT Arwana Citramulia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Arwana Citra Mulia berdasarkan akta notaris Raden Santoso No. 21 tanggal 22 Februari 1993, yang telah diubah berdasarkan akta notaris Imam Santoso, S.H., No. 147 tanggal 26 Oktober 1993 dan No. 105 tanggal 15 November 1993, antara lain mengenai perubahan nama Perusahaan menjadi PT Arwana Citramulia. Akta pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-14065.HT.01.01.TH.93 tanggal 20 Desember 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 95 Tambahan No. 5576 tanggal 27 November 1997.
PT Arwana Citramulia Tbk (the “Company”) was established under the name PT Arwana Citra Mulia based on the notarial deed No. 21 dated February 22, 1993 of Raden Santoso, as amended by notarial deeds No. 147 dated October 26, 1993 and No. 105 dated November 15, 1993 of Imam Santoso, S.H., which covered, among others, the change in the Company’s name to PT Arwana Citramulia. The articles of association and its amendments were approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. C2-14065.HT.01.01.TH.93 dated December 20, 1993, and were published in Supplement No. 5576 of State Gazette No. 95 dated November 27, 1997.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 64 tanggal 17 Juni 2009, mengenai penyesuaian anggaran dasar Perusahaan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan pemecahan saham dengan rasio 1 (lama) : 2 (baru) dan mengubah nominal saham dari nominal Rp100 menjadi Rp50 per saham. Perubahan terakhir tersebut telah didaftarkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.1013152 tanggal 14 Agustus 2009 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 55 Tambahan No. 17862 tanggal 10 Juli 2009 (Catatan 19).
The articles of association has been amended from time to time, the latest amendment of which was made by notarial deed No. 64 dated June 17, 2009 of Misahardi Wilamarta, S.H., concerning the alignment of the Company’s entire articles of association to comply with Corporate Law No. 40 year 2007 and the execution of a 2-for-1 stock split, reducing the par value of its share capital from Rp100 to Rp50 per share. The latest amendment was registered with the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No. AHU-AH.01.1013152 dated August 14, 2009 and was published in Supplement No. 17862 of State Gazette No. 55 dated July 10, 2009 (Note 19).
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri keramik dan menjual hasil produksinya di dalam negeri. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24, Kembangan, Jakarta Barat dan pabriknya berlokasi di Jatiuwung, Tangerang, Banten.
According to Article 3 of the Company’s articles of association, its scope of activities comprises the manufacture and sale of ceramic tiles for the local market. The Company’s head office is located in Sentra Niaga Puri Indah Block T2 No. 24, Kembangan, West Jakarta, and its plant is located in Jatiuwung, Tangerang, Banten.
Perusahaan mulai beroperasi komersial sejak tanggal 1 Juli 1995.
The Company started commercial operations on July 1, 1995.
secara
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran umum saham perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company’s public offering
Pada tanggal 28 Juni 2001, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1595/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran Rp120 setiap saham. Berdasarkan Surat Direksi Bursa Efek Jakarta No. S-2998/BEJ-EEM/07/2001 tanggal 12 Juli 2001, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) efektif pada tanggal 17 Juli 2001.
On June 28, 2001, the Company received the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM), through his letter No. S-1595/PM/2001, of the initial public offering of 125,000,000 shares of stock with a par value of Rp100 per share, at the offering price of Rp120 per share. Based on letter No. S-2998/BEJ-EEM/07/2001 dated July 12, 2001 of the Director of the Jakarta Stock Exchange, the Company was granted approval to list all of its shares of stock on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) effective on July 17, 2001.
Pada tanggal 25 Oktober 2002, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I No. S-2343/PM/2002 dari Ketua BAPEPAM dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 356.753.150 saham dengan harga penawaran sebesar Rp100 setiap saham. Berdasarkan Surat Direksi Bursa Efek Jakarta No. S-2529/BEJEEM/11-2002 tanggal 7 November 2002, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mencatatkan sahamnya sebanyak 356.753.150 saham di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) efektif pada tanggal 21 November 2002.
On October 25, 2002, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM, through his letter No. S-2343/PM/2002, of the Rights Issue offering of 356,753,150 shares at the offering price of Rp100 per share. Based on letter No. S-2529/BEJ-EEM/11-2002 dated November 7, 2002 of the Director of the Jakarta Stock Exchange, the Company was granted approval to list the 356,753,150 shares on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) effective on November 21, 2002.
Pada 16 September 2009, Perusahaan telah melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1 (lama) : 2 (baru) dan mengubah nilai nominal per saham dari Rp100 per saham menjadi Rp50 per saham. Aksi ini telah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 28 Mei 2009. Jumlah saham setelah pemecahan saham adalah sebanyak 1.835.357.744 saham.
On September 16, 2009, the Company executed a 2-for-1stock split, changing the par value per share from Rp100 per share to Rp50 per share. This action has been approved by the stockholders in the General Stockholders’ Meeting held on May 28, 2009. The number of shares after the stock split is 1,835,357,744 shares.
Susunan Anak perusahaan
c.
The Companys Subsidiaries As of December 31, 2010 and 2009, the Company has ownership of more than 50% in the following Subsidiaries:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki persentase pemilikan lebih dari 50% pada Anak perusahaan berikut:
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) c.
1.
Susunan Anak perusahaan (lanjutan)
Nama Anak Perusahaan/ Name of Subsidiary
Domisili/ Domicile
c.
Tahun Beroperasi Secara Tahun Komersial/ Penyertaan/ Commencement of Year of Commercial Acquisition Operations
PT Arwana Nuansakeramik (ANK)
Jakarta
2000
2000
PT Sinar Karya Duta Abadi (SKDA)
Jakarta
2001
2002
PT Primagraha Keramindo (PGK)
Jakarta
2001
1995
GENERAL (continued)
Persentase (%) Kepemilikan/ Percentage (%) of Ownership
Jenis Usaha/ Nature of Business Industri keramik/ Manufacture of ceramic tiles Industri keramik/ Manufacture of ceramic tiles Distribusi keramik/ Distribution of ceramic tiles
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination
2010
2009
2010
2009
99,90
99,90
395.422.632.905
383.229.503.049
99,89
99,89
374.383.129.666
364.673.597.651
65,00
65,00
214.438.179.858
162.448.782.318
ANK’s ceramic tile plant is located in Serang, Banten, while SKDA’s ceramic tile plant is located in Wringin Anom, Gresik, East Java.
ANK memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Serang, Banten, sedangkan SKDA memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Wringin Anom, Gresik, Jawa Timur. d.
The Company’s Subsidiaries (continued)
Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan
d.
Commissioners, directors, audit committee and employees In the stockholders’ extraordinary meeting the minutes of which were covered by notarial deed No. 33 dated June 11, 2010 of Misahardi Wilamarta, S.H., the composition of the Company's boards of commissioners and directors as of December 31, 2010 is as follows:
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 33 pada tanggal 11 Juni 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
: : :
Theresia Yustina Ariany Heru Subiyantoro Donisius Iliadi
: : :
Board of Commissioners President Commissioner/Independent Independent Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Tandean Rustandy Edy Suyanto
: :
Board of Directors President Director Director
In the stockholders’ extraordinary meeting the minutes of which were covered by notarial deed No. 7 dated January 5, 2007 of Misahardi Wilamarta, S.H., the composition of the Company's boards of commissioners and directors as of December 31, 2009 is as follows:
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 7 pada tanggal 5 Januari 2007, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Komisaris Independen
: :
Theresia Yustina Ariany Heru Subiyantoro
: :
Board of Commissioners President Commissioner/Independent Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Tandean Rustandy Edy Suyanto Indra Bachtiar
: : :
Board of Directors President Director Director Director
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
U M U M (lanjutan) d.
1.
Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
2.
: : :
Heru Subiyantoro Wijaya Subekti Haryanto
: : :
Chairman Member Member
Pembentukan komite audit telah dilakukan sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
The formation of audit committee is in accordance with BAPEPAM-LK rule No. IX.1.5.
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sekitar Rp3,56 miliar dan Rp3,67 miliar masingmasing pada tahun 2010 dan 2009. Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki sejumlah 1.631 dan 1.568 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Salaries and other compensation benefits of the Company’s and Subsidiaries’ directors and commissioners amounted to approximately Rp3.56 billion and Rp3.67 billion in 2010 and 2009, respectively. The Company and Subsidiaries had 1,631 and 1,568 permanent employees (unaudited) as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Commissioners, directors, audit committee and employees (continued)
Dasar penyajian konsolidasi
laporan
2.
keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan untuk perusahaan publik industri manufaktur, yang diedarkan oleh BAPEPAM-LK.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, which are based on Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) Regulations and Guidelines for Financial Statement Presentation and Disclosures for publicly listed manufacturing companies issued by the BAPEPAM-LK.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto dan instrumen keuangan yang dinyatakan sebesar nilai wajar.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value and financial instruments which are valued at fair value.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan arus kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present cash flows classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using the direct method.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyajian laporan konsolidasi (lanjutan)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
c.
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries whose shares are owned more than 50% by the Company.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi.
All significant intercompany accounts and transactions have been eliminated. The proportionate share of the minority stockholders in the equity of the Subsidiaries is reflected as “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.
Setara kas
c.
Cash equivalent Time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement, which are not restricted nor pledged as collateral for debts, are classified as “Cash Equivalents”. Time deposits that are pledged as collateral for Letters of Credit (L/C) are presented as “Restricted Time Deposits” under other current assets and other non-current asset in the consolidated balance sheets.
Cadangan penurunan nilai piutang
d.
Allowance for impairments of receivables Prior to 2010, allowance for impairment was provided based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year. Starting 2010, the allowance is determined based on the policies outlined in Note 2t.
Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Sejak tahun 2010, cadangan penurunan nilai ditentukan berdasarkan kebijakan yang disajikan pada Catatan 2t. e.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50%.
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan Letters of Credit (L/C) disajikan sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya” pada bagian aset lancar lain-lain dan aset tidak lancar lain-lain pada neraca konsolidasi. d.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued) The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah (Rp).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah rupiah (Rp). b.
ACCOUNTING
Persediaan
e. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for inventory losses is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya.
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
2.
Biaya dibayar di muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
h.
Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their benefical periods.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat. g.
ACCOUNTING
yang
g.
Transactions with related parties
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and Subsidiaries have transactions with certain parties which are regarded as having related party relationships as defined by SFAS 7 on “Related Party Disclosures”.
Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam Catatan 30.
All significant transactions with related parties, are disclosed in Note 30.
Aset tetap
h.
Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets, if the recognition criteria are met. Likewise, when performing regular major inspections for faults is a condition for continuing to operate an item of fixed assets, the cost of each major inspection is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged to current operations.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated on the straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabotan kantor Perlengkapan teknik dan laboratorium Kendaraan
16 - 20 4 - 16 4-8 4 4-8
12
Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Technical and laboratory equipment Vehicles
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap pada neraca konsolidasi. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets in the consolidated balance sheets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.
Sesuai dengan PSAK 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis tanah.
In accordance with SFAS 47 on “Accounting for Land”, land is stated at cost and is not depreciated. Certain costs incurred relating to the renewal of the legal title of a landright are deferred and amortized over the period the landrights are valid.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to operations in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end.
Penurunan nilai aset
i.
Impairment in asset values SFAS 48 on “Impairment in Asset Values” requires the Company’s and Subsidiaries’ management to review asset values for any impairment and write them down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
PSAK 48 mengenai “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menelaah nilai aset untuk setiap penurunan dan menurunkannya ke nilai wajar jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak bisa diperoleh kembali.
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Biaya pinjaman
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Biaya emisi efek ekuitas
k.
Stock issuance costs In accordance with Rule No. VIII.G.7 of BAPEPAM-LK decision letter No. Kep-06/ PM/2000 dated March 13, 2000, concerning “Guidelines in the Presentation of Financial Statements”, expenses incurred in connection with the public offerings of shares and rights issue are deducted from the additional paid-in capital derived from such offerings.
Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Surat Keputusan BAPEPAM-LK No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dan hak memesan efek terlebih dahulu dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penawaran efek tersebut. l.
Borrowing costs Borrowing costs are generally expensed as incurred. Borrowing costs are capitalized if they are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset. Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the asset for its intended use or sale are in progress and the expenditures and borrowing costs are being incurred. Borrowing costs are capitalized until the assets are ready for their intended use. If the resulting carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized.
Biaya pinjaman dibebankan pada saat terjadinya. Biaya pinjaman dikapitalisasi apabila dapat secara langsung dikaitkan dengan perolehan, pembangunan atau produksi dari aset tertentu (qualifying assets). Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan pembangunan aset untuk dipergunakan atau dijual sesuai tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran serta biaya pinjaman sedang terjadi. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan aset tersebut siap digunakan sesuai tujuannya. Apabila nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan, maka rugi penurunan nilai diakui. k.
ACCOUNTING
Pengakuan pendapatan dan beban
l.
Revenue and expense recognition Revenues from sales are recognized when the goods are delivered to the customers. Expenses are recognized when incurred.
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. m. Imbalan kerja karyawan
m.
Employee benefits The Company and Subsidiaries recognize their unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”).
Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja yang tidak didanakan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”).
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Imbalan kerja karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
n.
Foreign currency transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs terakhir untuk tahun bersangkutan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to rupiah based on the rates of exchange last quoted by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the rates of exchange used were as follows:
2010 1 Euro Eropa (Euro) 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Dolar Singapura (SIN$) 1 Yen Jepang (JP¥)
o.
Employee benefits (continued) Under SFAS 24 (Revised 2004) on “Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected-unit-credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses in excess of the 10% threshold are amortized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), mengenai “Imbalan Kerja”, biaya imbalan kerja ditentukan berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuaria projected-unit-credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan tahun sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang melebihi ambang batas 10% ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program yang ada diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. n.
ACCOUNTING
2009
11.956 8.991 6.981 110
Pajak penghasilan badan
13.510 9.400 6.699 102
o.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
1 European euro (Euro) 1 United States dollar (US$) 1 Singapore dollar (SIN$) 1 Japanese yen (JP¥)
Corporate income tax Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of any unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
2.
Pajak penghasilan badan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Corporate income tax (continued)
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged or credited to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to stockholders’ equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima, atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
An amendment to a tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed, when the result of the appeal is determined.
Laba bersih per saham
p.
Earnings per share In accordance with SFAS 56 on “Earnings per Share”, basic earnings per share is calculated by dividing the net income for the year by the weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the year.
Sesuai dengan PSAK 56 mengenai “Laba per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. q.
ACCOUNTING
Restrukturisasi entitas sepengendali
q.
Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2004) mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, tidak terdapat laba atau rugi yang diakui pada saat terjadi pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen pemilikan lainnya di antara entitas sepengendali. Oleh karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen pemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan disajikan pada neraca konsolidasi.
Restructuring transactions of entities under common control In accordance with SFAS 38 (Revised 2004) on “Accounting for Restructuring Transactions of Entities under Common Control”, no gain or loss is recognized in the transfer of assets, liabilities, shares or other ownership instruments among companies under common control. Since a restructuring transaction between entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, shares, liabilities or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred must be recorded at book values under a business combination using the pooling-of-interests method. The difference between the transfer price and book value for each restructuring transaction between the Company and another company under common control is presented as “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” in the consolidated balance sheets.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Restrukturisasi (lanjutan)
entitas
2.
sepengendali
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Pelaporan segmen
r.
Perusahaan dan Anak perusahaan bergerak dalam industri keramik dan distribusi keramik. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen serta sistem pelaporan intern, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha karena risiko dan imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan. s.
Segment reporting The Company and Subsidiaries are engaged in the manufacture and distribution of ceramic tiles. In accordance with the Company’s organizational and management structure, and internal reporting system, the primary segment reporting of financial information is presented based on business segment as the risks and returns are dominantly affected by the different business activities. The secondary segment reporting is defined based on geographical location of the Company’s and Subsidiaries’ business activities.
Penggunaan estimasi
s.
Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts which differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. t.
Restructuring transactions of entities under common control (continued) The balance of the account “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” can change if the “loss of common control” substance among entities who have been involved in the transactions occur; or shares or other ownership instruments which previously resulted in the difference are disposed to another party not under common control. The change in the difference in the restructuring transactions among entities under common control is recognized as a realized gain or loss in the current year.
Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau pelepasan saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak ketiga. Perubahan saldo tersebut diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada tahun berjalan. r.
ACCOUNTING
Instrumen keuangan
t.
Financial instruments The Company and Subsidiaries have applied SFAS 50 (Revised 2006) on “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and SFAS 55 (Revised 2006) on “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, which superseded SFAS 50 on “Accounting for Certain Investment in Securities”, and SFAS 55 (Revised 1999) on “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, which are effective starting on January 1, 2010. SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (revised 2006) were applied prospectively.
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK 50 mengenai “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK 55 (Revisi 1999) mengenai “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang efektif pada 1 Januari 2010. PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) diterapkan secara prospektif.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
PSAK 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan harus saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.
SFAS 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities must be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. PSAK ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS 55 (Revised 2006) established the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
i. Aset Keuangan
i.
Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan.
Financial assets within the scope of SFAS 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments and available-for-sale financial assets. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluate this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
i. Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal Perusahaan dan Anak perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company and Subsidiaries commit to purchase or sell the assets.
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, dan piutang lain-lain, dan aset lancar lain-lain dan aset tidak lancar lain-lain.
As of December 31, 2010, the Company’s and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, and other current and noncurrent assets.
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menetapkan bahwa seluruh aset keuangan dikategorikan sebagai pinjaman dan piutang. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, aset keuangan tersedia untuk dijual dan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
The Company and Subsidiaries have determined that all those financial assets are categorized as loans and receivables. As of December 31, 2010, the Company and Subsidiaries did not have any financial assets at fair value through profit or loss, available-for-sale financial assets and heldto-maturity investments.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) t.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ii. Kewajiban Keuangan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of SFAS 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value which, in the case of loans and borrowings, is inclusive of directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan mencakup hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan hutang jangka pendek dan jangka panjang.
As of December 31, 2010, the Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expenses, and short-term and long-term debts.
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menetapkan bahwa seluruh kewajiban keuangan dikategorikan sebagai hutang dan pinjaman. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mempunyai kewajiban keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, atau derivatif yang dibentuk sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
The Company and Subsidiaries have determined that all of those financial liabilities are categorized as loans and borrowings. As of December 31, 2010, the Company and Subsidiaries did not have any financial liabilities at fair value through profit or loss or derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) t.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan. iv. Nilai wajar instrumen keuangan
iv. Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan dan Anak perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Company and Subsidiaries adjust the price in the more observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company’s and Subsidiaries own credit risk associated with the instrument is taken into account.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) t.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) v.
Amortized instruments
cost
of
financial
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. vi. Penurunan nilai aset keuangan
vi. Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company and Subsidiaries assess at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
•
•
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics, and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) t.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
keuangan
Financial Instruments (continued) vi. Impairment (continued) •
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman atau piutang yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a ”loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future writeoff is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) t.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
aset
dan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) vii. Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
3.
CASH AND CASH EQUIVALENT Cash and cash equivalent consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2010
2009
Kas Dolar Amerika Serikat (US$22.097 pada tahun 2010 dan US$1.614 pada tahun 2009) Rupiah
198.674.127 99.113.721
15.171.600 61.461.029
Cash on hand United States dollar (US$22,097 in 2010 and US$1,614 in 2009) Rupiah
Jumlah kas
297.787.848
76.632.629
Total cash on hand
,
Bank Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32.232.707.639 PT Bank Central Asia Tbk 5.482.525.342 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 50.020.522 PT Bank Jasa Jakarta 4.719.811 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.113.044 Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$7.879 pada tahun 2010 dan US$2.980 pada tahun 2009) 70.843.955 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$2.782 pada tahun 2010 dan US$565 pada tahun 2009) 25.009.815 Credit Suisse (US$512 pada tahun 2010 dan 2009) 4.604.831 Euro Eropa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Euro1.355) 16.195.911 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Euro714 pada tahun 2010 dan Euro3.047 pada tahun 2009) 8.538.228 Jumlah bank Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$206.894) Euro Eropa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Euro150.000) Jumlah kas dan setara kas
37.896.279.098
23.727.849 160.732.727 4.751.246 4.920.022 1.582.788
28.009.368
5.307.804 4.814.304
-
41.162.510
Cash in banks Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk United States dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$7,879 in 2010 and US$2,980 in 2009) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$2,782 in 2010 and US$565 in 2009) Credit Suisse (US$512 in 2010 and 2009) European euro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Euro1,355) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Euro714 in 2010 and Euro3,047 in 2009)
275.008.618
Total cash in banks
1.860.183.954
-
-
2.026.452.000
Time deposit United States dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$206,894) European euro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Euro150,000)
40.054.250.900
2.378.093.247
Total cash and cash equivalent
Deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat memperoleh tingkat bunga tahunan berkisar antara 0,50% sampai dengan 1,25% pada tahun 2010.
The time deposit in U.S. dollar earned interest at annual rates ranging from 0.50% to 1.25% in 2010.
Deposito berjangka dalam euro Eropa memperoleh tingkat bunga tahunan berkisar antara 1,25% sampai dengan 1,75% pada tahun 2009.
The time deposit in European euro earned interest at annual rates ranging from 1.25% to 1.75% in 2009.
Semua rekening bank dan deposito berjangka ditempatkan pada bank pihak ketiga.
All cash in banks and time deposits are placed in third-party banks.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA
4.
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables per customer are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30) PT Catur Sentosa Adiprana Tbk PT Catur Logamindo Sentosa PT Catur Hasil Sentosa PT Catur Karda Sentosa PT Caturadiluhur Sentosa PT Catur Mitra Sejati Sentosa
149.453.784.041 11.221.285.604 7.694.775.015 7.593.306.762 6.053.814.322 1.015.974.452
123.287.462.198 8.039.566.516 5.048.081.398 4.181.896.253 5.146.035.776 341.011.640
Related parties (Note 30) PT Catur Sentosa Adiprana Tbk PT Catur Logamindo Sentosa PT Catur Hasil Sentosa PT Catur Karda Sentosa PT Caturadiluhur Sentosa PT Catur Mitra Sejati Sentosa
Jumlah
183.032.940.196
146.044.053.781
Total
3.547.904.172 892.671.230 804.841.686 747.817.750 740.641.536 707.143.030 706.881.091 513.074.005 437.237.545 424.554.328 3.868.107.459
3.121.307.072 1.060.258.225 537.550.057 205.827.771 601.392.697 532.608.328 718.021.898 666.097.837 4.587.835.030
Third parties PT Citra Indah Mitra Pratama Aris Rizal Baso Kadir PT Sumber Flora Khatulistiwa Mardawiah Hanaping CV Laris Jaya UD Sumber Lancar PT Bangunan Jaya Prima PT Primaland Internusa Development Daeng Sese Baho Alang Others (below Rp500 million)
Jumlah Cadangan penurunan nilai
13.390.873.832 (424.554.328)
12.030.898.915 -
Total Allowance for impairment
Bersih
12.966.319.504
12.030.898.915
Net
Pihak ketiga PT Citra Indah Mitra Pratama Aris Rizal Baso Kadir PT Sumber Flora Khatulistiwa Mardawiah Hanaping CV Laris Jaya UD Sumber Lancar PT Bangunan Jaya Prima PT Primaland Internusa Development Daeng Sese Baho Alang Lain-lain (di bawah Rp500 juta)
All of the Company’s and Subsidiaries’ trade receivables are in rupiah.
Seluruh piutang usaha Perusahaan dan Anak perusahaan merupakan saldo piutang usaha dalam rupiah. Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
The aging of trade receivables is presented below:
2010
2009
145.219.576.837
142.766.757.333
32.516.600.231 3.644.076.287 1.009.076.063 643.610.778
3.169.957.060 105.408.623 1.930.765
Related parties Current Overdue: 1 - 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days More than 90 days
183.032.940.196
146.044.053.781
Total
11.389.041.695
10.491.381.521
908.307.526 350.552.848 95.601.250 647.370.513
344.808.010 617.777.199 21.440.713 555.491.472
Third parties Current Overdue: 1 - 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days More than 90 days
Jumlah Cadangan penurunan nilai
13.390.873.832 (424.554.328)
12.030.898.915 -
Total Allowance for impairment
Bersih
12.966.319.504
12.030.898.915
Net
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
An analysis of the movements in the balance of the allowance for impairment is as follows:
Analisis mutasi saldo cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2010
5.
2009
Saldo awal tahun Penambahan/(pengurangan)
424.554.328
-
Saldo akhir tahun
424.554.328
-
Balance at beginning of year Addition/(deduction): Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Management is of the opinion that the above allowance for impairment is adequate to cover possible losses that may arise from the noncollection of accounts.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, piutang usaha milik Perusahaan dan Anak perusahaan sebesar Rp180.927.471.443 dan Rp162.928.560.283 (termasuk piutang usaha antar perusahaan yang dieliminasi dalam konsolidasi sebesar Rp175.723.578.280 pada tahun 2010 dan Rp136.369.474.359 pada tahun 2009) dan digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 11 dan 16).
As of December 31, 2010 and 2009, trade receivables of the Company and Subsidiaries amounting to Rp180,927,471,443 and Rp162,928,560,283 (including intercompany trade receivables of Rp175,723,578,280 in 2010 and Rp136,369,474,359 in 2009 eliminated in consolidation) are pledged as collateral for shortterm and long-term debts (Notes 11 and 16).
PIUTANG LAIN-LAIN
5.
OTHER RECEIVABLES Other receivables consist of:
Piutang lain-lain terdiri dari: 2010
6.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2009
Piutang penjualan aset tetap Piutang dari karyawan Klaim asuransi (Catatan 9) Piutang bunga Lain-lain
181.718.600 87.446.926 232.326.934
120.000.000 95.156.673 2.328.066.078 383.011.041 69.345.904
Receivable from sales of fixed assets Receivable from employees Insurance claim (Note 9) Interest receivable Others
Jumlah piutang lain-lain
501.492.460
2.995.579.696
Total other receivables
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2010
2009
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Perlengkapan suku cadang Bahan pembantu
16.944.896.642 2.507.258.424 10.249.703.867 21.546.972.362 5.511.411.759
3.766.546.757 2.250.696.310 7.658.049.599 19.248.710.585 4.584.633.430
Finished goods Work in process Raw materials Spare parts Indirect materials
Jumlah persediaan
56.760.243.054
37.508.636.681
Total inventories
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
7.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
6.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi netonya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
Based on the review of the physical condition of the inventories at the end of the year, the Company’s and Subsidiaries’ management are of the opinion that inventories are realizable at the above amounts and no provision for inventory losses is necessary.
Persediaan tersebut di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all-risks) pada PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Wahana Tata, dengan total nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp41.000.000.000 dan Rp23.500.000.000 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Inventories are covered by insurance against losses from fire, flood and other risks (all-risks) with PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi Wahana Tata, with total coverage of Rp41,000,000,000 and Rp23,500,000,000 in 2010 and 2009, respectively. The Company's and Subsidiaries’ management believe that the above insurance is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan milik Perusahaan dan Anak perusahaan sebesar Rp47.162.695.129 dan Rp37.508.636.681 digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 11 dan 16).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company’s and Subsidiaries’ inventories amounting to Rp47,162,695,129 and Rp37,508,636,681 are pledged as collateral for short-term and long-term debts (Notes 11 and 16). 7.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari: 2010 Asuransi Lain-lain Jumlah biaya dibayar di muka
8.
INVENTORIES (continued)
PREPAID EXPENSES This account consists of: 2009
588.416.500 621.409.706
425.409.245 1.089.166
Insurance Others
1.209.826.206
426.498.411
Total prepaid expenses
8.
ASET LANCAR LAIN-LAIN
OTHER CURRENT ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Uang muka Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
1.699.754.046
878.339.826
Advance payments
1.409.000.000
-
Restricted time deposits
Jumlah aset lancar lain-lain
3.108.754.046
878.339.826
Total other current assets
Uang muka digunakan untuk pembelian bahan baku dan suku cadang mesin produksi.
The advance payments were made for the purchase of raw materials and spare parts for production machine.
Pada tanggal 31 Desember 2010, akun deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp1.409.000.000 (Catatan 34) pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan jaminan atas letters of credit sehubungan dengan pembelian impor mesin yang dilakukan ANK kepada pemasok. Deposito berjangka dalam mata uang rupiah yang dibatasi penggunaannya tersebut memperoleh tingkat bunga tahunan sebesar 6%.
As of December 31, 2010, the restricted time deposits totaling Rp1,409,000,000 (Note 34) are placed in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and are used as guarantee for letters of credit in connection with ANK’s importations of machineries from suppliers. The restricted time deposits, which are denominated in rupiah, earned interest at the annual rate of 6%.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS This account consists of:
Aset tetap terdiri dari: 2010
Keterangan Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Perlengkapan teknik dan laboratorium Kendaraan
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Description
15.959.769.783 111.444.701.410 585.362.010.123 4.966.406.160
3.250.000.000 1.974.509.713 248.705.189
2.941.598.124 30.187.792.618 -
16.989.434.262 57.497.155.569 1.365.000
15.959.769.783 128.742.537.548 614.645.882.787 5.216.476.349
14.943.424.240 6.443.917.735
2.659.926.155 1.256.745.000
812.741.545
1.806.393.850 -
19.409.744.245 6.887.921.190
Cost Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Technical and laboratory equipment Vehicles
739.120.229.451
9.389.886.057
33.942.132.287
76.294.348.681
790.862.331.902
Sub-total
Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor
16.331.824.534 58.136.770.967 -
3.330.548.832 17.440.440.788 148.120.000
-
(16.901.688.030) (59.392.660.651) -
2.760.685.336 16.184.551.104 148.120.000
Construction in Progress Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment
Jumlah
74.468.595.501
20.919.109.620
-
(76.294.348.681)
19.093.356.440
Sub-total
813.588.824.952
30.308.995.677
33.942.132.287
-
809.955.688.342
Total cost
28.686.868.453 168.432.842.995 3.426.227.995
6.488.528.692 38.829.977.073 512,609,150
2.015.100.144 17.844.658.763 -
-
33.160.297.001 189.418.161.305 3.938.837.145
7.095.032.007 4.298.855.838
3.586.495.578 673.584.931
717.981.142
-
10.681.527.585 4.254.459.627
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Technical and laboratory equipment Vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan
211.939.827.288
50.091.195.424
20.577.740.049
-
241.453.282.663
Total accumulated depreciation
Nilai Buku Bersih
601.648.997.664
568.502.405.679
Net Book Value
Jumlah
Jumlah biaya perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Perlengkapan teknik dan laboratorium Kendaraan
2009
Keterangan
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Description
15.890.269.783 102.899.221.710 485.952.137.224 4.719.346.051
69.500.000 2.308.133.997 254.460.110
933.710.531 26.606.767.694 27.952.905
9.479.190.231 123.708.506.596 20.552.904
15.959.769.783 111.444.701.410 585.362.010.123 4.966.406.160
11.130.828.462 5.732.684.562
5.606.016.356 1.058.450.000
1.793.420.578 347.216.827
-
14.943.424.240 6.443.917.735
Cost Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Technical and laboratory equipment Vehicles
626.324.487.792
9.296.560.463
29.709.068.535
133.208.249.731
739.120.229.451
Sub-total
Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik
13.821.061.383 32.279.155.461
12.010.506.286 149.566.122.102
-
(9.499.743.135) (123.708.506.596)
16.331.824.534 58.136.770.967
Construction in Progress Buildings and infrastructures Machineries and equipment
Jumlah
46.100.216.844
161.576.628.388
-
(133.208.249.731)
74.468.595.501
Sub-total
672.424.704.636
170.873.188.851
29.709.068.535
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Perlengkapan teknik dan laboratorium Kendaraan Jumlah
Jumlah biaya perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Perlengkapan teknik dan laboratorium Kendaraan
-
813.588.824.952
Total cost
22.923.727.880 150.532.112.634 3.015.662.151
5.892.132.995 33.843.317.676 414.432.555
128.992.422 15.942.587.315 3.866.711
-
28.686.868.453 168.432.842.995 3.426.227.995
5.511.296.873 3.749.834.990
2.411.706.998 724.357.044
827.971.864 175.336.196
-
7.095.032.007 4.298.855.838
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Technical and laboratory equipment Vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan
185.732.634.528
43.285.947.268
17.078.754.508
-
211.939.827.288
Total accumulated depreciation
Nilai Buku Bersih
486.692.070.108
601.648.997.664
Net Book Value
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
The details of construction in progress are as follows:
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Jenis aset
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
2010 Bangunan dan prasarana Peralatan dan perabotan kantor Mesin dan peralatan pabrik
Taksiran waktu penyelesaian/ Estimated date of completion
Biaya perolehan/ Cost
91% 91% 50%
Jumlah 2009 Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik
FIXED ASSETS (continued)
2.760.685.336 148.120.000 16.184.551.104
Februari 2011/ February 2011
19.093.356.440 94% 90%
Jumlah
Type of assets 2010 Buildings and infrastructures Furniture and office equipment Machineries and equipment Total
16.331.824.534 58.136.770.967
Februari 2010/ February 2010
74.468.595.501
2009 Buildings and infrastructures Machineries and equipment Total
Persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2010 untuk ANK dan 31 Desember 2009 untuk SKDA pada ekspansi pabrik keramik adalah masingmasing sebesar 91% dan 94%, berdasarkan perbandingan biaya aktual yang dikeluarkan terhadap jumlah biaya proyek yang dianggarkan. Seluruh aset dalam penyelesaian untuk ekspansi pabrik keramik akan diselesaikan pada tahun 2011 untuk ANK dan telah selesai pada tahun 2010 untuk SKDA.
The percentages of completion of the construction in progress as of December 31, 2010 for ANK and as of December 31, 2009 for SKDA in the expansion of their ceramic tile plants are 91% and 94%, respectively, based on the actual expenditures incurred compared against total budgeted project cost. The construction in progress for the expansion of the ceramic tile plants is will be completed in the year 2011 for ANK and was completed in the year 2010 for SKDA.
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dibebankan pada operasi sebagai berikut:
Depreciation expense for the years ended December 31, 2010 and 2009 was charged to operations as follows:
2010
2009
Beban pokok penjualan-beban pabrikasi Beban umum dan administrasi (Catatan 25) Beban penjualan (Catatan 25)
48.523.889.295
Jumlah beban penyusutan
50.091.195.424
1.318.644.054 248.662.075
2010
Nilai buku bersih Hasil penjualan Rugi penjualan aset tetap
43.285.947.268
Total depreciation expense
The details of sales of fixed assets under direct ownership are as follows:
Rincian penjualan aset tetap pemilikan langsung adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
41.806.607.952 Cost of goods sold - manufacturing overhead General and administrative 1.309.069.366 expenses (Note 25) 170.269.950 Selling expenses (Note 25)
2009
33.942.132.287 (20.577.740.049)
25.878.562.469 (16.333.834.476)
Cost Accumulated depreciation
13.364.392.238 (814.013.393)
9.544.727.993 (1.039.818.182)
Net book value Proceeds
(12.550.378.845)
(8.504.909.811)
Loss on sale of fixed assets
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Biaya pinjaman selama masa konstruksi pabrik SKDA yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian adalah sebesar Rp701.194.560 pada tahun 2009. Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian ANK pada tahun 2010.
Borrowing costs incurred during the construction of SKDA’s plant amounting to Rp701,194,560 in 2009 were capitalized to construction in progress. No borrowing costs were capitalized to construction in progress of ANK in 2010.
Aset tetap Perusahaan dan Anak perusahaan, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (allrisks) pada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Tri Pakarta dan PT Asuransi Raksa Praktikara, sebesar Rp597.633.365.000 pada tahun 2010 dan Rp713.744.413.893 pada tahun 2009. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
The Company’s and Subsidiaries’ fixed assets, except land, are covered by insurance against fire, flood and other risks (all-risks) with PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Tri Pakarta and PT Asuransi Raksa Praktikara for Rp597,633,365,000 in 2010 and Rp713,744,413,893 in 2009. The Company’s and Subsidiaries’ management believe that the above insurance is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pada bulan September 2009, sebagian mesin pabrik ANK mengalami kebakaran karena hubungan arus pendek. Pabrik, berikut mesin tersebut, telah diasuransikan pada PT Asuransi Tri Pakarta. ANK telah mengajukan klaim sebesar Rp2.328.066.078 yang dicatat sebagai bagian dari Piutang Lain-lain pada 31 Desember 2009 - Catatan 5, yang telah diperoleh pada tahun 2010. Nilai buku aset yang terbakar adalah Rp1.326.732.498. Selisih lebih dari klaim asuransi atas nilai buku bersih dicatat sebagai bagian dari Lain-lain - bersih dan disajikan sebagai Penghasilan (Beban) Lain-lain pada laporan laba rugi tahun 2009.
In September 2009, some machineries of ANK were damaged due to short circuit failure. The warehouse, including the machineries, has been insured with PT Asuransi Tri Pakarta. ANK made a claim amounting to Rp2,328,066,078 recorded as part of Other Receivables as of December 31, 2009 - Note 5, which was collected in 2010. The net book value of the damaged assets is Rp1,326,732,498. The excess of the insurance claim over the net book value was recorded as part of Miscellaneous - net which is presented under Other Income (Expenses) in the 2009 statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap milik Perusahaan dan Anak perusahaan dengan jumlah nilai buku masing-masing sebesar Rp401,32 miliar dan Rp524,44 miliar dan digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang (Catatan 11 dan 16).
The Company’s and Subsidiaries’ fixed assets with a total net book value of Rp401.32 billion and Rp524.44 billion as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are pledged as collateral for short-term and long-term debts (Notes 11 and 16).
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the values of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
10. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Uang jaminan Uang muka pembelian aset tetap Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Euro Eropa (Euro800.000) Beban tangguhan - bersih
449.337.340
449.337.340
399.015.260
904.006.000
Security deposits Advances for purchase of fixed assets
-
10.807.744.000 1.123.982.137
Restricted time deposits European euro (Euro800,000) Deferred charges - net
Jumlah aset tidak lancar lain-lain
848.352.600
13.285.069.477
Total other non-current assets
Pada tanggal 31 Desember 2009, akun deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp10.807.744.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan jaminan atas letters of credit sehubungan dengan pembelian impor mesin yang dilakukan SKDA, kepada pemasok. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya tersebut memperoleh tingkat bunga tahunan sebesar 1,25% pada tahun 2009.
As of December 31, 2009, the restricted time deposits totaling Rp10,807,744,000, placed in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, were used as guarantee for letters of credit in connection with SKDA’s importations of machineries from suppliers. The restricted time deposits earned interest at the annual rate of 1.25% in 2009.
Amortisasi beban tangguhan yang berkaitan dengan provisi bank dan hak atas tanah (sudah diamortisasi secara penuh pada tahun 2009) adalah sebesar Rp698.291.349 pada tahun 2009. Efektif tanggal 1 Januari 2010, hutang bank pada neraca konsolidasi disajikan setelah dikurangi biaya provisi yang belum diamortisasi.
The amortization of the deferred charges relating to debt commission fees and renewal cost of landright (fully amortized in 2009) amounted to Rp698,291,349 in 2009. Effective January 1, 2010, bank loans are shown in the consolidated balance sheets net of the unamortized debt commission fees.
11. HUTANG JANGKA PENDEK
11. SHORT-TERM DEBTS This account consists of the following:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Hutang bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank loans 44.889.631.197 31.939.187.731
34.986.605.035 9.590.224.497
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk
-
11.544.622.456
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah hutang bank
76.828.818.928
56.121.451.988
32
Total bank loans
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM DEBTS (continued) 2010
Hutang pembiayaan konsumen PT Dipo Star Finance Jumlah hutang jangka pendek
2009
162.456.250
-
Consumer financing payable PT Dipo Star Finance
76.991.275.178
56.121.451.988
Total short-term debts
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Pinjaman dari BNI merupakan pencairan atas fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh Perusahaan dan ANK dengan ketentuan sebagai berikut:
The loans from BNI represent drawdowns from the following working capital credit facilities obtained by the Company and ANK:
a.
Fasilitas pinjaman modal kerja diperoleh Perusahaan dengan total pagu kredit sebesar Rp10.000.000.000 untuk tahun 2010 dan 2009. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2011. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap milik Perusahaan (Catatan 4, 6 dan 9), jaminan perusahaan dari Perusahaan dan jaminan pribadi dari Tandean Rustandy, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini masing-masing sebesar Rp7.028.458.772 dan Rp4.587.806.370.
a.
Working capital loan facility obtained by the Company with a total maximum amount of Rp10,000,000,000 in 2010 and 2009. The loan drawn from the facility is due on June 29, 2011. This is collateralized by the Company’s trade receivables, inventories and fixed assets (Notes 4, 6 and 9), the corporate guarantee of the Company and the personal guarantee of Tandean Rustandy, a related party. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of the loan amounted to Rp7,028,458,772 and Rp4,587,806,370, respectively.
b.
Fasilitas pinjaman diperoleh ANK sebesar Rp60 miliar pada tahun 2010 dan Rp55 miliar pada tahun 2009. Saldo pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp37.861.172.425 dan Rp30.398.798.665 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 yang jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2010 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2011.
b.
Loan facilities obtained by ANK totalling Rp60 billion in 2010 and Rp55 billion in 2009. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loans from these facilities totalled Rp37,861,172,425 and Rp30,398,798,665, respectively. The outstanding loans as of December 31, 2009 were originially due on June 29, 2010 but were rolled over until June 29, 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik ANK (Catatan 4, 6 dan 9), jaminan perusahaan dari Perusahaan, jaminan pribadi dari Tandean Rustandy, pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
The loans are collateralized by ANK’s trade receivables, inventories and fixed assets (Notes 4, 6 and 9), the corporate guarantee of the Company and the personal guarantee of Tandean Rustandy, a related party.
Pinjaman dari BNI ini dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 11% sampai 12% pada tahun 2010 dan antara 12% sampai 13,75% pada tahun 2009.
The loans from BNI bore interest at annual rates ranging from 11% to 12% in 2010 and from 12% to 13.75% in 2009.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)
Berdasarkan perjanjian kredit dengan BNI, Perusahaan dan ANK diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban, antara lain:
Under the loan agreements with BNI, the Company and ANK must comply with several covenants and requirements as follows:
a. Perusahaan dan ANK diwajibkan menjaga rasio-rasio keuangan yang disebutkan dalam perjanjian kredit.
a.
The Company and ANK must maintain financial ratios as stipulated in the loan agreements.
b.
Perusahaan dan ANK diwajibkan untuk memenuhi target penjualan yang ditentukan oleh bank.
b.
The Company and ANK must meet the sales target required by the bank.
c.
Perusahaan dan ANK wajib memperoleh persetujuan tertulis dari BNI apabila akan melakukan transaksi-transaksi, antara lain:
c.
The Company and ANK must obtain written approval from BNI prior to performing the following activities, among others:
(1) Melakukan akuisisi
transaksi
merger
(1) Enter into transactions
dan
merger
and
acquisition
(2) Melakukan investasi atau penyertaan yang pembiayaannya menggunakan sumber dana jangka pendek
(2) Obtain or acquire investment through shortterm financing
(3) Memberikan atau menerima pinjaman kepada atau dari pihak lain, kecuali dalam rangka transaksi yang berkaitan dengan usahanya
(3) Provide or obtain other loan facility to/from other parties, except in the course of normal business transactions
(4) Menjaminkan harta kekayaan Perusahaan dan ANK dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain
(4) Pledge the Company’s and ANK’s assets to other parties
(5) Mengubah susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan ANK.
(5) Change the members of the boards of commissioners and directors of the Company and ANK. d.
d. Perusahaan wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada BNI dan ANK wajib memperoleh persetujuan tertulis dari BNI apabila akan melakukan transaksitransaksi, antara lain:
The Company must provide written notice to BNI and ANK must obtain written approval from BNI prior to performing the following activities, among others:
(1) Mengubah bentuk atau status hukum dan/atau anggaran dasar
(1) Change their corporate structure or legal status and/or articles of association
(2) Mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual saham-saham yang ada (3) Membagikan laba usaha dan membayar dividen.
(2) Issue new shares of stock and/or sell existing shares of stock (3) Distribute operating dividends.
34
income
and
pay
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada bulan November 2010, SKDA memperoleh kredit modal kerja dari BCA dengan pagu kredit sebesar Rp25.000.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 5 November 2011 dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 9,5% pada tahun 2010. Hasil pencairan pinjaman dari fasilitas tersebut sebesar Rp17.378.257.102 telah diterima SKDA pada tanggal 8 November 2010 dan, bersamaan dengan pencairan pinjaman fasilitas kredit investasi baru dari BCA sebesar Rp95.000.000.000 (Catatan 16), telah digunakan untuk melunasi fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah saldo terhutang sebesar Rp5.488.491.543 dan sebagian fasilitas kredit investasi sebesar Rp106.889.765.559. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp10.299.113.535.
In November 2010, SKDA obtained a working capital credit facility from BCA with a maximum amount of Rp25,000,000,000. The loan drawn from the facility is due on November 5, 2011 and bears interest at annual rate 9.5% in 2010. The proceeds of the loan drawn from the facility amounting to Rp17,378,257,102 were received by SKDA on November 8, 2010 and, together with the proceeds amounting to Rp95,000,000,000 of a new investment credit facility from BCA (Note 16), were used to settle working capital loan amounting to Rp5,488,491,543 and investment credit facility amounting to Rp106,889,765,559. As of December 31, 2010, the outstanding balance of the loan amounts to Rp10,299,113,535.
Pinjaman baru dari BCA tersebut dijamin dengan piutang usaha senilai Rp50.000.000.000, persediaan senilai Rp20.000.000.000, dan aset tetap milik SKDA senilai Rp130.500.000.000 (Catatan 4, 6 dan 9).
The above new loan from BCA is collateralized by SKDA’s trade receivables amounting to Rp50,000,000,000, inventories amounting to Rp20,000,000,000 and fixed assets amounting to Rp130,500,000,000 (Notes 4, 6 and 9).
Pada tahun 2008, PGK memperoleh kredit modal kerja dari BCA, dengan pagu kredit semula sebesar Rp10.000.000.000, yang telah ditingkatkan menjadi sebesar Rp25.000.000.000 pada tahun 2009. Pinjaman dari fasilitas kredit ini telah jatuh tempo pada tanggal 11 November 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 November 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 10% sampai dengan 11% pada tahun 2010 dan antara 11,50% sampai dengan 14,00% pada tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman dari masing-masing sebesar Rp21.640.074.196 dan Rp9.590.224.497.
In 2008, PGK obtained a working capital credit facility from BCA with a maximum amount of Rp10,000,000,000, which was increased to Rp25,000,000,000 in 2009. The loan from the facility was due on November 11, 2010 but was rolled over until November 11, 2011. The loan bore interest at annual rates ranging from 10% to 11% in 2010 and from 11.50% to 14.00% in 2009. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of the loan amounts to Rp21,640,074,196 and Rp9,590,224,497, respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan atas nama Perusahaan, tanah dan bangunan atas nama Budyanto Totong, satuan rumah susun atas nama Lily Suryana Setiawan, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan piutang usaha PGK minimal senilai Rp25.000.000.000 (Catatan 4 dan 9).
The loan is collateralized by the Company’s land and building, land and building of Budyanto Totong, shophouse of Lily Suryana Setiawan, related parties, and trade receivables of PGK with a minimum value of Rp25,000,000,000 (Notes 4 and 9).
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Pinjaman dari BRI merupakan pencairan atas fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh SKDA. Fasilitas ini memiliki pagu kredit sebesar Rp27.500.000.000.
The loan from BRI represents drawdowns from the working capital credit facility obtained by SKDA. The facility had a maximum amount of Rp27,500,000,000.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 11% sampai dengan 12,5% pada tahun 2010 dan antara 13,50% sampai dengan 14,00% pada tahun 2009 serta dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik SKDA (Catatan 4, 6 dan 9).
The loan bore interest at annual rates ranging from 11% to 12.5% in 2010 and from 13.50% to 14.00% in 2009 and was collateralized by trade receivables, inventories and fixed assets of SKDA (Notes 4, 6 and 9).
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp11.544.622.456. Pada tanggal 8 November 2010, pinjaman dengan saldo terhutang sebesar Rp5.488.491.543 ini telah dilunasi dengan menggunakan kredit fasilitas baru yang diperoleh SKDA dari BCA.
As of December 31, 2009, the outstanding loan from the facility amounted to Rp11,544,622,456. On November 8, 2010, the outstanding loan of Rp5,488,491,543 was settled using a new credit facility obtained by SKDA from BCA.
Berdasarkan perjanjian kredit dengan BRI, SKDA diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban dan memperoleh persetujuan tertulis dari BRI apabila akan melakukan transaksi-transaksi, antara lain:
Based on the loan agreement with BRI, SKDA must fulfill certain requirements and covenants and obtain written approval from BRI prior to performing the following activities, among others:
a.
Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga
a.
File for bankruptcy in a Commercial Court
b.
Melakukan transaksi merger dan akuisisi, penawaran umum saham dan penjualan aset kepada masyarakat
b.
Enter into merger and acquisition transactions, offer its shares and sell its assets to the public
c.
Melakukan perubahan struktur permodalan, pembagian dividen dan melakukan penyertaan pada perusahaan lain
c.
Change its capital structure, declare dividends, and invest in other companies
d.
Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan kepada pihak lain
d.
Act as pledgor or pledge its assets to another party
e.
Melakukan perubahan anggaran dasar, mengubah susunan pengurus dan perubahan/pengalihan kepemilikan saham
e.
Amend its articles of association, change the members of its board of directors and stockholders
f.
Melunasi hutang kepada pemegang saham/kewajiban lainnya sebelum hutang di BRI dilunasi terlebih dahulu.
f.
Settle its payable to the stockholders/ its other obligations before settlement of the BRI loan.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan)
11. SHORT-TERM DEBTS (continued)
PT Dipo Star Finance
PT Dipo Star Finance
Pada tanggal 11 November 2010, PGK memperoleh fasilitas kredit dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp177.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian 1 buah kendaraan sebesar Rp236.000.000. Pinjaman ini diangsur secara bulanan mulai tanggal 9 Desember 2010 sampai dengan tanggal 9 November 2011. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp164.456.250.
On November 11, 2010, PGK obtained a loan from a credit facility from PT Dipo Star Finance amounting to Rp177,000,000 which was used to partly finance the acquisition of a vehicle amounting to Rp236,000,000.This loan is payable in monthly installments, starting from December 9, 2010 until November 9, 2011. The loan is collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 9). As of December 31, 2010 the outstanding loan from this credit facilities’ amounted to Rp164,456,250.
12. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
12. TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES Trade payables mainly represent liabilities arising from the purchase of raw materials and spare parts from suppliers, the details of which are as follows:
Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan suku cadang dari pemasok dengan rincian sebagai berikut: 2010
2009
Dolar Amerika Serikat PT Ferro Mas Dinamika (US$2.399.552 pada tahun 2010 dan US$1.758.299 pada tahun 2009) 21.577.728.053 PT Justus Kimiaraya (US$459.046 upada tahun 2010 dan US$238.855 pada tahun 2009) 4.127.284.834 PT Dian Lestari Sejahtera (US$208.443 pada tahun 2010 dan US$88.584 pada tahun 2009) 1.874.113.261 PT China Glaze Indonesia (US$199.383 pada tahun 2010 dan (US$193.200 pada tahun 2009) 1.792.656.149 PT Kasmaji Pratama Supplytama (US$168.714 pada tahun 2010 dan US$368.532 pada tahun 2009) 1.516.907.574 PT Molds & Dies Indonesia (US$153.391 pada tahun 2010 dan US$116.397 pada tahun 2009) 1.378.973.448 Foshan Wantage Company Ltd. (US$139.611 pada tahun 2010 dan US$88.320 pada tahun 2009) 1.255.241.152 PT Air Mas Murni Chemical Industry (US$132.391) 1.190.323.705 PT Ferro Ceramic Colors Indonesia (US$88.688 pada tahun 2010 dan US$214.528 pada tahun 2009) 797.389.313 PT Smaltochimica (US$87.002) 782.234.982 PT Mahkota Indonesia (US$81.895 pada tahun 2010 dan US$66.257 pada tahun 2009) 736.318.484 PT Kartika Cemerlang Sejati (US$77.152 pada tahun 2010 dan US$64.152 pada tahun 2009) 693.673.632 PT System Indonesia (US$70.659 pada tahun 2010 dan US$27.760 pada tahun 2009) 635.297.407
37
16.528.013.276 2.245.232.300 832.694.040 1.816.080.000 3.464.200.987 1.094.130.316 830.209.175 2.016.567.689 622.811.664 603.025.142 260.939.864
United States dollar PT Ferro Mas Dinamika (US$2,399,552 in 2010 and US$1,758,299 in 2009) PT Justus Kimiaraya (US$459,046 in 2010 and US$238,855 in 2009) PT Dian Lestari Sejahtera (US$208,443 in 2010 and US$88,584 in 2009) PT China Glaze Indonesia (US$199,383 in 2010 and US$193,200 in 2009) PT Kasmaji Pratama Supplytama (US$168,714 in 2010 and US$368,532 in 2009) PT Molds & Dies Indonesia (US$153,391 in 2010 and US$116,397 in 2009) Foshan Wantage Company Ltd. (US$139,611 in 2010 and US$88,320 in 2009) PT Air Mas Murni Chemical Industry (US$132,391) PT Ferro Ceramic Colors Indonesia (US$88,688 in 2010 and US$214,528 in 2009) PT Smaltochimica (US$87,002) PT Mahkota Indonesia (US$81,895 in 2010 and US$66,257 in 2009) PT Kartika Cemerlang Sejati (US$77,152 in 2010 and US$64,152 in 2009) PT System Indonesia (US$70,659 in 2010 and US$27,760 in 2009)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (lanjutan)
12. TRADE PAYABLES (continued)
2010 Dolar Amerika Serikat (lanjutan) Conghua Xiang Run Co., Ltd. (US$69.420 pada tahun 2010 dan US$30.940 pada tahun 2009) PT Colorobbia Indonesia (US$60.837 pada tahun 2010 dan US$63.216 pada tahun 2009) Weceramax International Ltd . (US$60.000) PT Sicer Indonesia (US$58.841 pada tahun 2010 dan US$96.846 pada tahun 2009) PT Lamberti Indonesia (US$45.920 pada tahun 2010 dan US$85.100 pada tahun 2009) Foshan Sansui Create - Tide Co., Ltd. (US$43.688 pada tahun 2010 dan US$58.288 pada tahun 2009) Joyfull Trading Company Ltd . (US$33.500 pada tahun 2010 dan US$186.200 pada tahun 2009) Lain-lain (US$652.973 pada tahun 2010 dan US$708.801 pada tahun 2009, masing-masing di bawah Rp500.000.000) Rupiah PT Supracor Sejahtera PT Satyamitra Kemas Lestari CV Siska Aneka Tambang PT Intinusa Mitra Sukses PT Sentosa CV Watu Nusantara Permai PT Ferro Mas Dinamika UD Hadi Jaya CV Makmur Sejahtera Abadi CV Indostone Chemical UD Gunung Fajar Abadi CV Bagus Heldani CV Livitra Dian Baru UD Delima Tatang Hamdani CV Makmur CV Sapta Sarana UD Slamet Jaya PT Industri Mineral Indonesia PT Lamhui Pratama PT Sumbermakmur Sejahtera Buana CV Jaya Maju Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500.000.000) Euro Eropa PT Techno Ceramic Indonesia (Euro28.079 pada tahun 2010 dan Euro43.553 pada tahun 2009) Lain-lain (Euro200.468 pada tahun 2010 dan Euro172.733 pada tahun 2009, masing-masing di bawah Rp500.000.000) Dolar Singapura
TO
THIRD
PARTIES
2009
624.155.220
290.836.000
546.980.972
594.230.400
539.460.000
-
527.435.359
910.354.750
412.866.720
799,936,320
392.794.313
547.913.243
301.198.500
1.750.280.000
5.870.044.637
6.662.733.286
United States dollar (continued) Conghua Xiang Run Co., Ltd. (US$69,420 in 2010 and US$30,940 in 2009) PT Colorobbia Indonesia (US$60,837 in 2010 and US$63,216 in 2009) Weceramax International Ltd. (US$60,000) PT Sicer Indonesia (US$58,841 in 2010 and US$96,846 in 2009) PT Lamberti Indonesia (US$45,920 in 2010 and US$85,100 in 2009) Foshan Sansui Create - Tide Co., Ltd. (US$43,688 in 2010 and US$58,288 in 2009) Joyfull Trading Company Ltd. (US$33,500 in 2010 and US$186,200 in 2009) Others (US$652,973 in 2010 and US$708,801 in 2009, each below Rp500,000,000)
4.463.200.895 4.382.367.165 3.770.040.329 3.328.688.494 2.727.846.509 2.453.541.573 2.111.590.523 1.900.265.725 1.884.191.633 1.280.867.915 1.193.403.243 1.167.731.522 1.113.982.463 1.083.363.827 927.746.284 793.882.882 713.618.204 543.843.227 540.284.712 178.021.800 78.700.610 60.500.000 -
2.979.427.070 3.143.042.705 2.275.048.322 2.185.112.772 2.252.364.693 2.611.938.762 1.064.773.468 883.139.451 4.055.833.235 902.534.216 900.275.472 412.612.925 659.585.007 442.743.354 623.355.343 404.438.415 563.933.700 1.154.028.815 557.518.500 501.796.763
Rupiah PT Supracor Sejahtera PT Satyamitra Kemas Lestari CV Siska Aneka Tambang PT Intinusa Mitra Sukses PT Sentosa CV Watu Nusantara Permai PT Ferro Mas Dinamika UD Hadi Jaya CV Makmur Sejahtera Abadi CV Indostone Chemical UD Gunung Fajar Abadi CV Bagus Heldani CV Livitra Dian Baru UD Delima Tatang Hamdani CV Makmur CV Sapta Sarana UD Slamet Jaya PT Industri Mineral Indonesia PT Lamhui Pratama PT Sumbermakmur Sejahtera Buana CV Jaya Maju
9.154.704.189
9.660.461.771
335.706.747
588.386.239
2.393.894.926
2.333.521.869
Others (each below Rp500,000,000) European euro PT Techno Ceramic Indonesia (Euro28,079 in 2010 and Euro43,553 in 2009) Others (Euro200,468 in 2010 and Euro172,733 in 2009, each below Rp500,000,000)
475.617.117
328.513.987
Singapore dollar
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (lanjutan)
Yen Jepang Jumlah hutang usaha kepada pihak ketiga
12. TRADE PAYABLES (continued)
TO
THIRD
PARTIES
2010
2009
66.273.151
47.666.207
Japanese yen
96.696.953.380
83.402.241.513
Total trade payables to third parties
The aging schedule of trade payables to third parties is as follows:
Rincian umur hutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 2010
2009
Kurang dari 31 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
25.736.579.387 26.370.173.461 21.479.569.364 23.110.631.168
24.812.490.443 24.810.185.252 15.945.554.459 17.834.011.359
Less than 31 days 31 to 60 days 61 to 90 days Over 90 days
Jumlah hutang usaha kepada pihak ketiga
96.696.953.380
83.402.241.513
Total trade payables to third parties
All of the third-party trade payables are unsecured.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha pihak ketiga tersebut. 13. HUTANG LAIN-LAIN
13. OTHER PAYABLES Other payables consist of:
Hutang lain-lain terdiri dari: 2010 Pembelian mesin Asuransi Promosi Uang muka penjualan Lain-lain Jumlah hutang lain-lain
2009
9.523.161.803 277.071.473 128.125.965 110.519.010 178.565.096
26.125.961 420.081.380 10.111.000 81.690.291
Purchased of machineries Insurance Promotion Sales advance Others
10.217.443.347
538.008.632
Total other payables
14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES Accrued expenses consist of accruals for:
Biaya masih harus dibayar terdiri dari: 2010
2009
Ongkos angkut Listrik, air, gas dan telepon Bunga Jasa profesional Lain-lain
32.205.484.022 17.169.408.353 1.275.530.748 670.048.000 256.534.064
21.990.155.446 14.000.611.784 396.766.451 654.333.334 461.998.765
Freight Electricity, water, gas and telephone Interest Professional fees Others
Jumlah biaya masih harus dibayar
51.577.005.187
37.503.865.780
Total accrued expenses
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN
15. TAXATION
a.
Pajak dibayar dimuka terutama merupakan kelebihan pajak penghasilan pasal 21 dan 23, pajak pertambahan nilai dan kelebihan pembayaran pajak penghasilan di tahun 2008 (Catatan 15e).
a. Prepaid taxes mainly represent overpayment of income tax article 21 and 23, value added taxes and overpayment of income tax in 2008 (Note 15e).
b.
Hutang pajak terdiri dari:
b. Taxes payable consist of: 2010
Hutang pajak penghasilan badan (setelah dikurangi dengan pajak dibayar di muka sebesar Rp24.607.882.390 pada tahun 2010 dan Rp20.984.329.190 pada tahun 2009) Hutang pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26
5.661.761.610
6.160.333.530
481.272.385 32.339.986 2.094.889.583 564.174.670
423.518.067 27.361.589 1.492.162.651 93.624.934
Corporate income tax payable (net of tax prepayments of Rp24,607,882,390 in 2010 and Rp20,984,329,190 in 2009) Income taxes payable: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26
Pajak pertambahan nilai - bersih
3.142.403.979
3.569.843.813
Value added tax - net
11.976.842.213
11.766.844.584
Total taxes payable
Jumlah hutang pajak
c.
2009
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009 is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi
107.737.306.456
90.886.611.508
Dikurangi laba Anak perusahaan sebelum beban pajak
(95.101.488.630)
(82.337.119.318)
Eliminasi Laba komersial Perusahaan sebelum beban pajak Beda tetap Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal Representasi dan sumbangan Kesejahteraan karyawan Koreksi tagihan restitusi dan denda pajak Penghasilan yang pajaknya bersifat final Bunga Beda temporer Penyisihan imbalan kerja Laba penjualan aset tetap Penyusutan aset tetap Cadangan penurunan nilai piutang
Income before income tax per consolidated statements of income Deduct income of Subsidiaries before income tax
5.422.088.275
-
Elimination entries
18.057.906.101
8.549.492.190
Income before income tax attributable to the Company Permanent differences
388.986.011 130.371.954
79.116.745 107.391.588
136.948.654
85.749.000
(5.154.061) 816.318.964 576.670.350 470.105.048 55.179.214
40
(4.855.049) 659.113.468 690.786.734 124.665.392 -
Non-deductible expenses Representation and donation Employee benefits in kind Claim for tax refund correction and penalties Income already subjected to final tax Interest Temporary differences Provision for employee benefits Gain on sale of fixed assets Depreciation of fixed assets Provision for impairment of receivable
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued) 2010
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Anak perusahaan PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Primagraha Keramindo Jumlah taksiran penghasilan kena pajak
d.
2009
20.627.332.235
10.291.460.068
54.732.157.659 40.950.882.004 4.768.205.764
49.844.562.114 32.358.068.582 4.451.134.827
121.078.577.662
96.945.225.591
d.
Perhitungan beban pajak kini dan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Estimated taxable income Company Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Primagraha Keramindo Total estimated taxable income
The computation of current and deferred income taxes for the years ended December 31, 2010 and 2009 is as follows:
2009
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) Perusahaan
20.627.332.000
10.291.460.000
Anak perusahaan PT Arwana Nuansakeramik
54.732.157.000
49.844.562.000
Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik
PT Sinar Karya Duta Abadi
40.950.882.000
32.358.068.000
PT Sinar Karya Duta Abadi
PT Primagraha Keramindo
4.768.205.000
4.451.134.000
PT Primagraha Keramindo
Estimated taxable income (rounded-off) Company
Beban pajak kini Perusahaan Anak perusahaan PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Primagraha Keramindo
5.156.833.000
2.881.608.800
13.683.039.250 10.237.720.500 1.192.051.250
13.956.477.360 9.060.259.040 1.246.317.520
Current income tax expense Company Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Primagraha Keramindo
Jumlah beban pajak kini
30.269.644.000
27.144.662.720
Total current income tax expense
Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Penyusutan aset tetap Penyisihan imbalan kerja Cadangan penurunan nilai piutang Penyesuaian atas kewajiban pajak tangguhan aset tetap Penurunan bersih kewajiban pajak tangguhan akibat penurunan tarif pajak
Anak perusahaan Penyusutan aset tetap Penyisihan imbalan kerja Cadangan penurunan nilai piutang Transaksi sewa guna usaha Penurunan bersih aset pajak tangguhan akibat penurunan tarif pajak
(261.693.850) (204.079.741) (13.794.804) 193.420.286 -
(269.179.803) (164.778.367) (63.550.691)
(286.148.109)
(497.508.861)
(467.789.706) (440.997.102) (92.343.778) (3.585.758)
(357.165.946) (308.929.335) (135.775.684)
(1.004.716.344)
41
3.513.186 (798.357.779)
Deferred income tax expense (benefit) Company Depreciation of fixed assets Provision for employee benefits Provision for impairment of receivable Adjustment for deferred tax liability - fixed asset Net decrease in deferred tax liability resulting from reduction in tax rates
Subsidiaries Depreciation of fixed assets Provision for employee benefits Provision for impairment of receivable Finance lease transactions Net decrease in deferred tax assets resulting from reduction in tax rates
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued) 2010
e.
2009
Konsolidasi Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan
Consolidation (1.355.522.069)
Manfaat pajak tangguhan - bersih
(2.646.386.522)
(1.295.866.640)
Beban pajak - bersih
27.623.257.478
25.848.796.080
-
Unrealized gains on intercompany transaction Deferred income tax benefit - net Income tax expense – net
Pada bulan September 2008, Undangundang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Dampak perubahan tarif pajak sebesar Rp60.037.505 dibebankan sebagai manfaat pajak tangguhan pada tahun 2009.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” was revised for the fourth time with the issuance of Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rates from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal years 2010 onwards. The impact of the change in tax rates which amounted to Rp60,037,505 was credited to deferred income tax benefit in 2009.
Perhitungan hutang pajak penghasilan (tagihan restitusi pajak penghasilan) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
e. The computation of income tax payable (claim for tax refund) for the years ended December 31, 2010 and 2009 is as follows:
2010
2009
Beban pajak kini Perusahaan Anak perusahaan PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Primagraha Keramindo
5.156.833.000
2.881.608.800
13.683.039.250 10.237.720.500 1.192.051.250
13.956.477.360 9.060.259.040 1.246.317.520
Current income tax expense Company Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Primagraha Keramindo
Beban pajak kini sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi
30.269.644.000
27.144.662.720
Current income tax expense per consolidated statements of income
223.554.944 2.747.088.090
288.562.295 1.818.998.086
Prepayments of income tax Company Article 22 Article 25
1.045.533.696 20.591.705.660
2.125.990.206 16.750.778.603
24.607.882.390
20.984.329.190
2.186.189.966
774.048.419
2.998.097.236 513.155.158
53.849.668 5.221.725.923
Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 25 Anak perusahaan Pasal 22 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Hutang pajak penghasilan badan Perusahaan Anak perusahaan PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Nuansakeramik
42
Subsidiaries Article 22 Article 25 Total prepayments of income tax Corporate income tax payable Company Subsidiaries PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Nuansakeramik
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued) 2010
PT Primagraha Keramindo Jumlah hutang pajak penghasilan badan
2009
(35.680.750)
110.709.520
5.661.761.610
6.160.333.530
Tagihan restitusi pajak penghasilan - disajikan sebagai bagian “Pajak Dibayar Di muka” pada neraca konsolidasi Tahun berjalan Perusahaan Tahun lalu Perusahaan
-
-
-
2.112.688.488
PT Primagraha Keramindo Total corporate income tax payable Claim for tax refund presented as part of “Prepaid Taxes” in the consolidated balance sheets Current year Company Prior year Company
Taksiran penghasilan kena pajak di atas, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 akan dilaporkan pada masing-masing Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2010 yang disampaikan Perusahaan dan Anak perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The above amounts of estimated taxable income for the year ended December 31, 2010 will be reported in the Company’s and Subsidiaries’ respective 2010 annual income tax returns to be submitted to the Tax Office.
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sesuai dengan yang tercantum pada masing-masing Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2009 yang disampaikan Perusahaan dan Anak perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The amounts of estimated taxable income for the year ended December 31, 2009 conform with the amounts reported in the Company’s and Subsidiaries’ respective 2009 annual income tax returns submitted to the Tax Office.
Pada tanggal 26 Maret 2010, berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar No.00105/406/08/054/10, Perusahaan menerima pembayaran atas tagihan restitusi pajak penghasilan pada tahun 2008 sebesar Rp2.059.173.091 dan sisanya sebesar Rp53.515.397 dibebankan sebagai beban pajak tahun 2010.
On March 26, 2010, based on tax assessment letter (“Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB”) No.00105/406/08/054/10, the Company received the refund of its claim for tax refund of income tax for the year 2008 amounting to Rp2,059,173,091 and the rest of the claim of Rp53,515,397 was charged to tax expense in 2010.
Tagihan restitusi pajak tahun 2008 yang diterima telah dikompensasikan dengan beberapa SKP, yang seluruhnya tertanggal 26 Maret 2010, mencakup kekurangan bayar tahun 2008 pajak penghasilan pasal 21, 23 dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp83.433.257, yang telah dibebankan sebagai beban pajak tahun 2010.
The approved 2008 claim for tax refund was compensated with various tax assessment letters (SKPs), all dated March 26, 2010, covering underpayment of 2008 income tax articles 21, 23 and value added tax totaling Rp83,433,257, which were charge to tax expense in 2010.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
15. TAXATION (continued) f.
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Aset pajak tangguhan Perusahaan Kewajiban imbalan kerja Cadangan penurunan nilai piutang
Anak perusahaan Kewajiban imbalan kerja Penyusutan aset tetap Cadangan penurunan nilai piutang Transaksi sewa guna usaha
Konsolidasi Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak perusahaan Konsolidasi
g.
2009
1.203.459.776 13.794.804
999.380.035 -
1.217.254.580
999.380.035
2.190.791.392 728.454.664 92.343.778 49.665.810
1.749.794.290 260.664.958 46.080.052
3.061.255.644
2.056.539.300
1.355.522.069
Subsidiaries Employee benefits liability Depreciation of fixed assets Allowance for impairment of receivable Finance lease transactions
-
Unrealized gains on intercompany transaction
267.895.245
336.168.809
Deferred tax liability Company Depreciation of fixed assets
949.359.335 3.061.255.644 1.355.522.069
663.211.226 2.056.539.300 -
Deferred tax assets - net Company Subsidiaries Consolidation
5.366.137.048
2.719.750.526
g.
2010
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Beda tetap Anak perusahaan - bersih Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal
Deferred tax assets Company Employee benefits liability Allowance for impairment of receivable
Consolidation
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan memperhitungkan laba sebelum beban pajak berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% di 2010 dan 28% di 2009 dengan beban pajak - bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi
The details of deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
The reconciliation between income tax expense computed by multiplying the income before income tax per consolidated statements of income by the applicable tax rates of 25% in 2010 and 28% in 2009 and the net income tax expense for the years ended December 31, 2010 and 2009 is as follows:
2009 90.886.611.508
Income before income tax per consolidated statements of income
26.934.326.614 526.142.724
25.448.251.223 265.634.713
Income tax expense at the applicable tax rates Net permanent differences of Subsidiaries
164.076.655
76.232.053
Non-deductible expenses
107.737.306.456
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
Penghasilan yang pajaknya bersifat final Penurunan bersih kewajiban pajak tangguhan akibat penurunan tarif pajak Beban pajak - bersih
15. TAXATION (continued) 2010
2009
(1.288.515)
(1.359.414)
-
60.037.505
Income already subjected to final tax Effect resulting from net decrease in deferred tax liability resulting from reduction in tax rates
27.623.257.478
25.848.796.080
Income tax expense - net
16. HUTANG JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM DEBTS Long-term debts consist of:
Hutang jangka panjang terdiri dari: 2010
2009
Hutang bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas kredit investasi setelah dikurangi biaya provisi yang belum diamortisasi 98.140.235.644 Fasilitas “Interest during construction” -
134.136.113.025 995.601.547
98.140.235.644
135.131.714.572
95.000.000.000
-
3.170.416.651
1.139.307.739
-
77.807.666.341
196.310.652.295
214.078.688.652
Hutang kepada pemasok Hutang pembiayaan konsumen PT BII Finance PT BCA Finance
663.927.454
59.785.698.542
83.035.924 -
168.670.674
Jumlah hutang jangka panjang
197.057.615.673
274.033.057.868
Total long-term debts
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen
59.654.712.312 46.446.164
69.255.016.093 168.670.674
Less current maturities: Bank loans Consumer financing payable
Jumlah
59.701.158.476
69.423.686.767
Total
137.356.457.197
204.609.371.101
Long-term portion
PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas kredit investasi PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas kredit investasi Jumlah hutang bank
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
PT Bank Central Asia Tbk Investment credit facility PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Investment credit facility Total bank loans Due to suppliers Consumer financing payable PT BII Finance PT BCA Finance
Ranges of interest rates per annum on the long-term bank loans are as follows:
Tingkat bunga tahunan yang dikenakan atas hutang bank jangka panjang adalah sebagai berikut: 2010
2009
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas kredit investasi 11,00% - 12,00% Fasilitas “Interest during construction” PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas kredit investasi
Bank loans PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Investment credit facilities - net of unamortized debt commission fees “Interest during construction” facility
9,50%
45
12,50% - 14,25% 12,50% - 14,25%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Investment credit facilities “Interest during construction” facilities
-
PT Bank Central Asia Tbk Investment credit facility
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM DEBTS (continued) 2010
PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas kredit investasi PT BII Finance PT BCA Finance
2009
10,00%
10,99%
11,00% - 12,50% 10,00% -
13,50% - 14,00% 10,50%
PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Investment credit facility PT BII Finance PT BCA Finance
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari BNI dengan pagu kredit sebesar Rp13.931.000.000. Pinjaman dari fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai modifikasi mesin produksi dan bangunan serta prasarana lainnya. Pinjaman dari fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 Mei 2014. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar Rp9.751.700.000 dan Rp12.537.900.000.
In 2008, the Company obtained an investment credit facility from BNI with a maximum amount of Rp13,931,000,000. The loan from this facility was used to finance the modification of production machines, plant building and other infrastructure. The loan will mature on May 8, 2014. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of the loan amounted to Rp9,751,700,000 and Rp12,537,900,000, respectively.
ANK juga memperoleh pinjaman dari BNI:
ANK also obtained the following loan facilities from BNI:
beberapa
fasilitas
a.
Fasilitas kredit investasi dan letter of credit (L/C) sebesar Rp27.321.155.000 - Catatan 34 (diperoleh di tahun 2010). Hasil pencairan pinjaman dari fasilitas tersebut akan digunakan untuk membiayai renovasi bangunan pabrik, sarana dan prasarana serta penambahan mesin-mesin dan peralatan pabrik. Pada tanggal 31 Desember 2010, belum ada pinjaman yang dicairkan oleh ANK dari fasilitas ini.
a.
Investment credit and letter of credit (L/C) facility amounting to Rp27,321,155,000 - Note 34 (obtained in 2010). The proceeds of the loan to be drawn from the facility will be used to finance renovation of plant building and other infrastructure, and acquisition of additional machines and plant equipment. As of December 31, 2010, no loan has been drawn by ANK from the facility.
b.
Fasilitas kredit investasi sebesar Rp10.355.000.000 (diperoleh di tahun 2008). Hasil pencairan pinjaman dari fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai rekondisi/modifikasi mesin produksi dan renovasi bangunan serta prasarana pabrik. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman ini masing-masing sebesar Rp7.617.356.896 dan Rp9.317.356.896. Pinjaman ini diangsur secara triwulanan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan Januari 2014.
b.
Investment credit facility amounting to Rp10,355,000,000 (obtained in 2008). The proceeds of the loan drawn from the facility were used to finance the reconditioning/modification of production machines, and renovation of plant building and other infrastructure. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of the loan from the investment credit facility amounted to Rp7,617,356,896 and Rp9,317,356,896, respectively. The loan is payable in quarterly installments starting from October 2009 to January 2014.
c.
Fasilitas kredit investasi sebesar Rp164.665.000.000 dan fasilitas “interest during construction” sebesar Rp3.595.601.507 (diperoleh di tahun 2007). Hasil pencairan pinjaman dari fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik keramik ANK. Pinjaman ini diangsur secara triwulan mulai bulan Mei 2007 sampai dengan bulan Februari 2013.
c. Investment credit facility amounting to Rp164,665,000,000 and “interest during construction” facility amounting to Rp3,595,601,507 (obtained in 2007). The proceeds of the loans drawn from the facilities were used to finance the construction of ANK’s ceramic tile plant. The loans are payable in quarterly installments starting from May 2007 to February 2013.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman yang berasal dari fasilitas kredit investasi - bersih dari biaya provisi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp80.771.178.748 dan Rp112.280.856.129. Saldo pinjaman yang berasal dari fasilitas “interest during construction” pada 31 Desember 2009 sebesar Rp995.601.547.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of the loan from the investment credit facility - net of unamortized debt commission fees amounted to Rp80,771,178,748 and Rp112,280,856,129, respectively. The outstanding balance of the loan from the “interest during construction” facility as of December 31, 2009 amounted to Rp995,601,547.
Pinjaman dari BNI tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap milik ANK (Catatan 4, 6 dan 9), jaminan perusahaan dari Perusahaan dan jaminan pribadi dari Tandean Rustandy, pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
The above loans from BNI are collateralized by ANK’s trade receivables, inventories and fixed assets (Notes 4, 6 and 9), corporate guarantee of the Company, and the personal guarantee of Tandean Rustandy, a related party.
Berdasarkan perjanjian kredit dengan BNI, Perusahaan dan ANK diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban antara lain:
Under the loan agreements with BNI, the Company and ANK must comply with several covenants and requirements, among others:
a.
a.
Perusahaan dan ANK wajib menjaga rasiorasio keuangan tertentu. a. b. c.
b.
Current ratio (CR) minimal 1 kali Debt to Equity Ratio (DER) maksimal 2,50 kali Debt Service Coverage (DSR) minimal 100%.
a. b. c. b.
Perusahaan dan ANK wajib memperoleh persetujuan tertulis dari BNI apabila akan melakukan transaksi-transaksi berikut: (1) Melakukan akuisisi
transaksi
merger
The Company and ANK must maintain certain financial ratios. Current ratio (CR) at the minimum of 1 time Debt to Equity Ratio (DER) at the maximum of 2.50 times Debt Service Coverage (DSR) at the minimum of 100%.
The Company and ANK must obtain written approval from BNI prior to performing the following activities: (1) Enter into transactions
dan
merger
through
acquisition
(2) Melakukan investasi atau penyertaan yang pembiayaannya menggunakan sumber dana jangka pendek
(2) Invest in financing
(3) Memberikan atau menerimakan pinjaman kepada atau dari pihak lain, kecuali jika pinjaman tersebut diberikan atau diterima dalam rangka transaksi yang berkaitan dengan usahanya
(3) Provide/accept loans to/from other parties, except in the course of normal business transactions
(4) Menjaminkan harta kekayaan Perusahaan dan ANK dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain
(4) Pledge the Company’s and ANK’s assets to other parties for any purpose
(5) Mengubah susunan pengurus, direksi dan komisaris Perusahaan dan ANK.
(5) Change the members of the boards of directors and commissioners of the Company and ANK.
47
shares
and
short-term
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)
c.
c.
Perusahaan wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada BNI dan ANK wajib memperoleh persetujuan tertulis dari BNI apabila akan melakukan transaksitransaksi, antara lain:
The Company must provide written notice to BNI, and ANK must obtain written approval from BNI prior to performing the following activities, among others:
(1) Mengubah bentuk atau status hukum dan/atau anggaran dasar
(1) Change their corporate structure or legal status and/or articles of association
(2) Mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual saham-saham yang ada
(2) Issue new shares of stock and/or sell existing shares of stock
(3) Membagikan laba usaha dan membayar dividen.
(3) Distribute operating dividends.
income
and
pay
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada November 2010, SKDA memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan total pagu kredit sebesar Rp95.000.000.000. Hasil pencairan pinjaman dari fasilitas tersebut sebesar Rp95.000.000.000 telah diterima SKDA pada tanggal 8 November 2010 dan telah digunakan untuk melunasi fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari BRI dengan total saldo terhutang masingmasing sebesar Rp5.488.491.543 dan Rp106.889.765.559 (Catatan 11). Pinjaman baru dari fasilitas ini akan diangsur secara triwulanan mulai tanggal 8 Februari, 2011 sampai dengan 8 November 2014. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp95.000.000.000.
In November 2010, SKDA obtained an investment credit facility from BCA with a maximum amount of Rp95,000,000,000. The proceeds of the loan amounting to Rp95,000,000,000 drawn from the facility were received by SKDA on November 8, 2010 and were used to settle working capital credit loan and investment credit loan obtained from BRI with total outstanding amount of Rp5,488,491,543 and Rp106,889,765,559 (Note 11), respectively. The new loan is payable in quarterly installments starting from February 8, 2011 to November 8, 2014. As of December 31, 2010, the outstanding balance of the loan amounted to Rp95,000,000,000.
Pinjaman baru dari BCA tersebut dijamin dengan piutang usaha senilai Rp50.000.000.000, persediaan senilai Rp20.000.000.000, dan aset tetap milik SKDA senilai Rp130.500.000.000 (Catatan 4, 6 dan 9).
The above new loan from BCA is collateralized SKDA’s trade receivables amounting Rp50,000,000,000, inventories amounting Rp20,000,000,000 and fixed assets amounting Rp130,500,000,000 (Notes 4, 6 and 9).
48
by to to to
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
Berdasarkan perjanjian kredit dengan BCA, SKDA diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban antara lain: a. SKDA wajib menjaga rasio-rasio keuangan tertentu.
Under the loan agreement with BCA, SKDA must comply with several covenants and requirements, among others: a. SKDA must maintain certain financial ratios.
a. b. c.
Current ratio (CR) minimal 1 kali Debt to Equity Ratio (DER) maksimal 2,00 kali EBITDA/(bunga+pokok) minimal 1,5 kali.
a. b. c.
Current ratio (CR) at the minimum of 1 time Debt to Equity Ratio (DER) at the maximum of 2.00 times EBITDA/(interest+principal) minimum of 1.5 times.
b.
Menyerahkan surat keterangan lunas dari BRI yang menyatakan bahwa seluruh fasilitas kredit di BRI telah dilunasi, paling lambat 1 bulan setelah pencairan fasilitas kredit investasi dari BCA.
b.
Submit letter from BRI, which states that all credit facilities from BRI have been fully settled, at the latest 1 month after drawdown of investment credit facility from BCA.
c.
Perusahaan wajib mempertahankan kepemilikan pada SKDA minimal sebesar 51%.
c.
The Company should maintain its ownership in SKDA at a minimum of 51%.
d.
SKDA wajib menyerahkan minimal setiap 2 (dua) tahun, hasil penilaian dari independent appraisal atas seluruh aset yang dijaminkan.
d.
SKDA must submit at least every two (2) years, appraisal report by independent appraisers covering all assets collateralized.
e.
SKDA wajib memperoleh persetujuan tertulis dari BCA apabila akan melakukan transaksi-transaksi berikut:
e.
SKDA must obtain written approval from BCA to performing the following activities:
(1) Mengubah susunan pemegang saham
(1) Change their respective of shareholders
(2) Mendapat penambahan fasilitas kredit
(2) Obtain additional credit facilities
(3) Melakukan investasi yang nilainya lebih besar dari 50% nilai modal (networth)
(3) Invest which amount to greater than 50% of their respective networth
(4) Memberikan atau menerima pinjaman kepada atau dari pihak ketiga diluar transaksi kegiatan usahanya, dan kepada atau dari pihak afiliasi di luar transaksi kegiatan usahanya yang nilainya secara akumulasi melebihi Rp15.000.000.000.
(4) Provide/accept loans to/from third parties, except in the course of normal business transactions, and also to/from affiliated parties, except in the course of normal business, with accumulated amounts greater than Rp15,000,000,000.
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Jasa Jakarta (Bank Jasa)
PT Bank Jasa Jakarta (Bank Jasa)
Pada Juli dan Oktober 2010, SKDA dan Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Jasa masing-masing sebesar Rp307.160.000 dan Rp2.250.000.000 yang digunakan untuk membiayai sebagian dari pembelian 2 (dua) buah kendaraan oleh SKDA sebesar Rp438.800.000 dan 1 (satu) buah ruko di kompleks Sentra Niaga Puri Indah oleh Perusahaan sebesar Rp3.250.000.000.
In July and October 2010, SKDA and the Company obtained loans from credit facilities from Bank Jasa amounting to Rp307,160,000 and Rp2,250,000,000, respectively, which were used to partly finance the acquisition of 2 (two) vehicles by SKDA for Rp438,800,000 and a shophouse at Sentra Niaga Puri Indah by the Company for Rp3,250,000,000.
Pinjaman ini diangsur secara bulanan mulai tanggal 23 Juli 2010 sampai dengan tanggal 23 Juni 2012 untuk SKDA dan 15 November 2010 sampai dengan tanggal 15 Oktober 2012 untuk Perusahaan. Pinjaman tersebut dijamin dengan aset tetap yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9).
The loans are payable in monthly installments, starting from July 23, 2010 until June 23, 2012 for SKDA and November 15, 2010 until October 15, 2012 for the Company. The loans are collateralized by the fixed assets acquired from the proceeds of the loans (Note 9).
Pada 31 Desember 2010, saldo pinjaman dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp2.313.626.243.
As of December 31, 2010, the outstanding loans drawn from the credit facilities amounted to Rp2,313,626,243.
Pada Juni 2008, SKDA memperoleh fasilitas kredit dari Bank Jasa sebesar Rp1.500.000.000. Perolehan pinjaman dari fasilitas ini digunakan untuk membiayai sebagian dari pembelian 1 (satu) buah ruko di kompleks Sentra Niaga Puri Indah oleh SKDA sebesar Rp1.936.254.290.
In June 2008, SKDA obtained a loan from a credit facility from Bank Jasa amounting to Rp1,500,000,000. The proceeds of the loan from the facility were used to partly finance the acquisition of a shophouse at Sentra Niaga Puri Indah by the Company for Rp1,936,254,290.
Pinjaman ini diangsur secara bulanan mulai tanggal 13 Juli 2008 sampai dengan tanggal 13 Juni 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan aset tetap yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9).
This loan is payable in monthly installments, starting from July 13, 2008 until June 13, 2013. The loan is collateralized by the fixed asset acquired from the proceeds of the loan (Note 9).
Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp856.790.408 dan Rp1.139.307.739.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding loan drawn from this credit facility amounted to Rp856,790,408 and Rp1,139,307,739, respectively.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Pada bulan April 2008, SKDA memperoleh fasilitas kredit investasi dari BRI dengan pagu kredit sebesar Rp102.600.000.000. Hasil pencairan pinjaman dari fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik keramik SKDA di Gresik, Jawa Timur. Pinjaman ini diangsur secara triwulanan mulai tanggal 17 April 2010 sampai dengan tanggal 17 Januari 2014. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik SKDA (Catatan 4, 6 dan 9). Pada 31 Desember 2009, saldo pinjaman atas fasilitas kredit investasi adalah sebesar Rp50.793.411.298.
In April 2008, SKDA obtained an investment credit facility from BRI with a maximum amount of Rp102,600,000,000. The proceeds of the loan drawn from the facility were used to finance the construction of SKDA’s ceramic tile plant in Gresik, East Java. The loan is payable in quarterly installments starting on April 17, 2010 until January 17, 2014. The loan is collateralized by SKDA’s trade receivables, inventories and fixed assets (Notes 4, 6 and 9). As of December 31, 2009, the outstanding balance of the loan from the investment credit facility amounted to Rp50,793,411,298.
Pada tanggal 15 Januari 2007, SKDA memperoleh fasilitas kredit investasi dari BRI dengan pagu kredit sebesar Rp8.385.000.000 yang akan digunakan untuk pembangunan gudang SKDA di Gresik, Jawa Timur. Pinjaman atas fasilitas kredit investasi akan diangsur setiap tahun mulai tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan Juni 2011.
On January 15, 2007, SKDA obtained an investment credit facility from BRI with a maximum amount of Rp8,385,000,000, to finance the construction of SKDA’s warehouse in Gresik, East Java. The investment credit loan facility is payable in annual installments starting on January 15, 2007 until June 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang bank atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp4.018.560.043.
As of December 31, 2009, the outstanding balance of the loan from this facility amounted to Rp4,018,560,043.
Pada bulan Agustus 2004, SKDA memperoleh fasilitas kredit investasi dari BRI dengan pagu kredit sebesar Rp66.995.695.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik keramik SKDA. Pinjaman atas fasilitas kredit investasi ini akan diangsur setiap tahun mulai tanggal 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang bank atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp22.995.695.000.
In August 2004, SKDA obtained an investment credit facility from BRI with a maximum amount of Rp66,995,695,000, to finance the construction of SKDA’s ceramic tile plant. This investment credit loan is payable in annual installments starting on December 31, 2006 until December 31, 2011. As of December 31, 2009, the outstanding balance of this loan amounted to Rp22,995,695,000.
Pada 8 November 2010, fasilitas kredit dari BRI dengan saldo terhutang sebesar Rp106.889.765.559 ini telah dilunasi.
On November 8, 2010, this credit facility from BRI with an outstanding balance of Rp106,889,765,559 was settled.
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang Kepada Pemasok
Due to Suppliers
Hutang kepada pemasok terutama merupakan hutang kepada Sacmi Hongkong Ltd. atas pembelian mesin dan peralatan serta pembangunan pabrik dan gudang ANK dan SKDA masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 9).
The amounts due to suppliers mainly represent the payable to Sacmi Hongkong Ltd. representing the acquisition cost of machinery and equipment, and development of factory and warehouse of ANK and SKDA in 2010 and 2009, respectively (Note 9).
PT BII Finance
PT BII Finance
Pada tanggal 2 September 2010, PGK memperoleh fasilitas kredit dari PT BII Finance sebesar Rp114.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian 1 buah kendaraan sebesar Rp148.050.000. Pinjaman ini diangsur secara bulanan mulai tanggal 2 September 2010 sampai dengan tanggal 2 Agustus 2012. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp83.035.924.
On September 2, 2010, PGK obtained a loan from a credit facility from PT BII Finance amounting to Rp114,000,000 which was used to partly finance the acquisition of a vehicle amounting to Rp148,050,000.This loan is payable in monthly installments starting from September 2, 2010 until August 2, 2012. The loan is collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 9). As of December 31, 2010 the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp83,035,924.
PT BCA Finance
PT BCA Finance
Pada bulan Februari 2009, ANK memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp596.000.000. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 24 Januari 2010. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9). Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp52.285.193. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2010.
In February 2009, ANK obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp596,000,000. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of a vehicle. The loan was paid in monthly installments, with the last payment due on January 24, 2010. The loan was collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 9). As of December 31, 2009, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp52,285,193. This loan was fully paid in 2010.
Pada Oktober 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp89.720.000. Perolehan pinjaman ini digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 7 September 2010. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9). Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp35.792.253. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2010.
In October 2008, the Company obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp89,720,000. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of a vehicle. The loan was paid in monthly installments, with the last payment due on September 7, 2010. The loan was collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 9). As of December 31, 2009, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp35,792,253. This loan was fully paid in 2010.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM DEBTS (continued)
PT BCA Finance (lanjutan)
PT BCA Finance (continued)
Pada September 2008, ANK memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp89.720.000. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian sebuah kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 26 Agustus 2010. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9). Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp31.935.345. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2010.
In September 2008, ANK obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp89,720,000. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of a vehicle. This loan was paid in monthly installments, with the last payment due on August 26, 2010. The loan was collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 9). As of December 31, 2009, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp31,935,345. This loan was fully paid in 2010.
Pada Agustus 2008, SKDA memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp155.480.000. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada bulan Juli 2010. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9). Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp48.657.883. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2010.
In August 2008, SKDA obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp155,480,000. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of a vehicle. This loan was paid in monthly installments, with the last payment due in July 2010. The loan was collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 9). As of December 31, 2009, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp48,657,883. This loan was fully paid in 2010.
17. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Perusahaan dan Anak perusahaan, mencatat kewajiban imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap yang berhak berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban imbalan kerja ini tidak didanai.
The Company and Subsidiaries provide benefits to their qualified employees based on the provisions of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The benefits are unfunded.
Tabel berikut ini merangkum komponenkomponen atas beban imbalan kerja karyawan bersih yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi dan jumlah yang disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai kewajiban imbalan kerja yang dihitung oleh aktuaris independen (PT Dian Artha Tama) dalam laporannya bertanggal 14 Januari 2011 (untuk Perusahaan, ANK, SKDA dan PGK), untuk tahun 2010 dan bertanggal 18 Januari 2010 (untuk Perusahaan, ANK, SKDA dan PGK), untuk tahun 2009.
The following tables summarize the components of net employee benefits expense recognized in the consolidated statements of income and amounts recognized in the consolidated balance sheets as employee benefits liability as determined by an independent firm of actuaries (PT Dian Artha Tama) in its reports dated January 14, 2011 (for the Company, ANK, SKDA and PGK) for 2010 and dated January 18, 2010 (for the Company, ANK, SKDA and PGK) for 2009.
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) a. Net employee benefits expense
a. Beban imbalan kerja - bersih 2010
2009
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuarial Biaya jasa lalu
1.864.275.042 929.905.601 (20.331.529) 9.766.171
1.227.211.860 712.970.076 (55.117.300) 9.766.171
Beban imbalan kerja - bersih
2.783.615.285
1.894.830.807
Current service cost Interest cost Actuarial gains Past service cost Net employee benefits expense
b. Employee benefits liability
b. Kewajiban imbalan kerja 2010
2009
Nilai kini kewajiban imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui
14.830.097.908 (41.528.918)
Kewajiban imbalan kerja
13.577.004.673
(1.211.564.317)
715.707.835
Present value of employee benefits obligation Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial gains(losses)
10.996.697.302
Employee benefits liability
10.332.284.556 (51.295.089)
Movements in the employee benefits liability during the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Mutasi kewajiban imbalan kerja selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan Pembayaran selama tahun berjalan
10.996.697.302 2.783.615.285 (203.307.914)
9.101.866.495 1.894.830.807 -
Balance at beginning of year Employee benefits expense Benefits paid during the year
Saldo akhir tahun
13.577.004.673
10.996.697.302
Balance at end of year
Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan kewajiban penyisihan imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
·
Tingkat diskonto: 9% per tahun pada tahun 2010 dan 10% per tahun pada tahun 2009.
·
Discount rate: 9% per annum in 2010 and 10% per annum in 2009.
·
Tingkat kematian : menggunakan Commissioners Standard Ordinary (CSO) 1980
·
Mortality rate : using Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980
·
Tingkat kenaikan gaji: 8% per tahun pada tahun 2010 dan 2009
·
Salary increment rate: 8% per annum in 2010 and 2009
·
Usia pensiun: 55 tahun
·
Retirement age: 55 years
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN
18. MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
Rincian hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
The details of minority interests in net assets of consolidated Subsidiaries are as follows:
2010 PT Primagraha Keramindo PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Nuansakeramik
2009
5.956.395.889 202.764.679 187.150.785
Jumlah hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasikan
6.346.311.353
5.478.327.179 169.768.455 154.999.869
PT Primagraha Keramindo PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Nuansakeramik
5.803.095.503
Total minority interests in net assets of consolidated Subsidiaries
Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp1.074.195.850 pada tahun 2010 dan Rp1.149.401.270 pada tahun 2009.
The minority interests in net earnings of consolidated Subsidiaries amounted to Rp1,074,195,850 in 2010 and Rp1,149,401,270 in 2009.
ANK dan PGK, Anak perusahaan, telah membayar dividen kas kepada pemegang saham minoritas sebesar Rp530.980.000 pada bulan Agustus 2010.
ANK and PGK, a Subsidiaries, paid the cash dividend to minority interest amounted to Rp530,980,000 in August 2010.
19. MODAL SAHAM
19. CAPITAL STOCK The Company’s share ownership details as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
RBS Coutts Bank Ltd. Singapura UBS AG, Singapura - Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 PT Suprakreasi Eradinamika HSBC - Fund Services Clients A/C 500 Skadinaviska Enskilda Banken Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
457.500.000
24,93%
22.875.000.000
317.683.000 251.000.000
17,31 13,68
15.884.150.000 12.550.000.000
243.999.880 92.906.500
13,29 5,06
12.199.994.000 4.645.325.000
RBS Coutts Bank Ltd.Singapore UBS AG, Singapore - Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 PT Suprakreasi Eradinamika HSBC - Fund Services Clients A/C 500 Skadinaviska Enskilda Banken
472.268.364
25,73
23.613.418.200
Public (each below 5% ownership)
100,00%
91.767.887.200
Total
1.835.357.744
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. CAPITAL STOCK (continued) 2009
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
UBS AG, Singapura - Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 RBS Coutts Bank Ltd. Singapura PT Suprakreasi Eradinamika HSBC - Fund Services Clients A/C 500 Skadinaviska Enskilda Banken Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
395.183.000 380.000.000 250.287.500
21,54% 20,70 13,64
19.759.150.000 19.000.000.000 12.514.375.000
240.617.880 141.373.000
13,11 7,70
12.030.894.000 7.068.650.000
UBS AG, Singapore - Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 RBS Coutts Bank Ltd. Singapura PT Suprakreasi Eradinamika HSBC - Fund Services Clients A/C 500 Skadinaviska Enskilda Banken
427.896.364
23,31
21.394.818.200
Public (each below 5% ownership)
100,00%
91.767.887.200
Total
1.835.357.744
The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest amendment of which was made by notarial deed No. 64 dated June 17, 2009 of Misahardi Wilamarta, S.H., concerning, among others, the execution of a 2-for-1 stock split, changing the par value per share from Rp100 to Rp50 per share. Trading of shares with the new par value per share in the Indonesia Stock Exchange started on September 16, 2009.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 64 tanggal 17 Juni 2009, mengenai pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1 (lama) : 2 (baru), mengubah nominal per saham dari Rp100 menjadi Rp50 per saham. Perdagangan saham dengan nilai nominal baru tersebut di Bursa Efek Indonesia dilakukan mulai tanggal 16 September 2009.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET As of December 31, 2010 and 2009, this account consists of:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini terdiri dari: Agio saham dari penawaran umum perdana pada tahun 2001
2.500.000.000
Agio saham dari penerbitan dividen saham pada tahun 2006
2.173.449.960
Additional paid-in capital from the initial public offering in 2001 Additional paid-in capital from the issuance of stock dividend in 2006
4.673.449.960 Biaya emisi efek dari: Penawaran umum perdana pada tahun 2001 Penawaran umum terbatas pada tahun 2002
1.924.936.285
Initial public offering in 2001
2.346.528.180
Rights issue in 2002
Jumlah biaya emisi
4.271.464.465
Total shares issuance costs
401.985.495
Net
Bersih
Shares issuance costs on:
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH (lanjutan)
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET (continued) In the stockholders’ extraordinary meeting the minutes of which are covered by notarial deed No. 126 dated April 28, 2006 of notary Misahardi Wilamarta, S.H., the stockholders approved the declaration of 12,074,722 shares as stock dividend, which shares have a total market value of Rp3,380,922,160 or Rp280 per share. The difference between the market price and par value amounting to Rp2,173,449,960 was credited to “Additional Paid-in Capital - Net”.
Dalam Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 126 tanggal 28 April 2006, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen saham sebanyak 12.074.722 lembar saham dengan nilai sebesar Rp3.380.922.160 atau Rp280 per lembar sahamnya. Selisih antara nilai pasar dan nilai nominal sebesar Rp2.173.449.960 dikreditkan pada akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih”. 21. DIVIDEN KAS
21. CASH DIVIDEND
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 11 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp7 per saham atau sebesar Rp12.847.504.208 pada tahun 2010. Perusahaan telah membayar dividen kas tersebut pada bulan Agustus 2010.
In the stockholders’ extraordinary meeting held on June 11, 2010, the stockholders approved the payment of cash dividend of Rp7 per share or totaling Rp12,847,504,208 in 2010. The Company paid the cash dividend in August 2010.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp5 per saham atau sebesar Rp4.588.394.360 pada tahun 2009. Perusahaan telah membayar dividen kas tersebut pada bulan Agustus 2009.
In the stockholders’ extraordinary meeting held on May 28, 2009, the stockholders approved the payment of cash dividend of Rp5 per share or totaling Rp4,588,394,360 in 2009. The Company paid the cash dividend in August 2009.
22. SELISIH NILAI RESTRUKTURISASI SEPENGENDALI
22.
TRANSAKSI ENTITAS
DIFFERENCE ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Pada tanggal 27 Desember 2002, Perusahaan membeli 44.731.792 saham PT Sinar Karya Duta Abadi (SKDA), yang merupakan 60,47% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh SKDA, dari PT Suprakreasi Eradinamika (SKED) dan PT Agung Abadi Mandiri Sejati (AAMS), pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing sebesar Rp11.157.948.000 dan Rp11.207.948.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp2.240.781.216 antara harga pengalihan dengan nilai buku SKDA dikreditkan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, yang merupakan bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.
On December 27, 2002, the Company acquired 44,731,792 shares of PT Sinar Karya Duta Abadi (SKDA) representing 60.47% of the outstanding shares of SKDA, from PT Suprakreasi Eradinamika (SKED) and PT Agung Abadi Mandiri Sejati (AAMS), related parties, for Rp11,157,948,000 and Rp11,207,948,000, respectively, or Rp500 per share. The difference amounting to Rp2,240,781,216 between the transfer price and book value of SKDA was credited to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”, which is presented under the stockholders' equity section of the consolidated balance sheets.
Pada tanggal 6 Desember 2001, Perusahaan membeli 540.000 saham ANK yang merupakan 0,90% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh ANK, dari SKED, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan harga pengalihan sebesar Rp270.000.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp5.973.293 antara harga pengalihan dengan nilai buku ANK dikreditkan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, yang merupakan bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.
On December 6, 2001, the Company acquired 540,000 shares of ANK representing 0.90% of the outstanding shares of ANK, from SKED, a related party, at a transfer price of Rp270,000,000 or Rp500 per share. The difference amounting to Rp5,973,293 between the transfer price and the book value of ANK was credited to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”, which is presented under the stockholders’ equity section of the consolidated balance sheets.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. SELISIH NILAI RESTRUKTURISASI SEPENGENDALI (lanjutan)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI ENTITAS
22. DIFFERENCE ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (continued)
Pada bulan Agustus 2001, Perusahaan melakukan peningkatan kepemilikan pada SKDA dari 18,08% menjadi 39,42% dengan harga perolehan sebesar Rp14.584.104.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp290.441.008 antara harga perolehan dengan nilai buku SKDA dibebankan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, yang merupakan bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.
In August 2001, the Company increased its ownership in SKDA from 18.08% to 39.42%, through the purchase of shares at a price of Rp14,584,104,000 or Rp500 per share. The difference amounting to Rp290,441,008 between the purchase price and the book value of SKDA was charged to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”, which is presented under the stockholders’ equity section of the consolidated balance sheets.
Pada bulan April 2001, Perusahaan membeli 15.000 saham PGK yang merupakan 60,00% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh PGK, dari PT Primatama Arthamakmur, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan harga pengalihan sebesar Rp1.500.000.000 atau Rp100.000 setiap saham. Selisih sebesar Rp891.677.366 antara harga pengalihan dengan nilai buku PGK dikreditkan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, yang merupakan bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.
In April 2001, the Company acquired 15,000 shares of PGK representing 60.00% of the outstanding shares of PGK, from PT Primatama Arthamakmur, a related party, at the transfer price of Rp1,500,000,000 or Rp100,000 per share. The difference amounting to Rp891,677,366 between the transfer price and the book value of PGK was credited to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”, which is presented under the stockholders’ equity section of the consolidated balance sheets.
Pada bulan Desember 2000, Perusahaan membeli 34.100.000 saham ANK, yang merupakan 56,83% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh ANK, dari AAMS dan SKED, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing sejumlah 24.190.000 dan 9.910.000 saham dengan harga pengalihan sebesar Rp17.050.000.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp3.017.794.185 antara pengalihan dengan nilai buku ANK dibebankan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, yang merupakan bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.
In December 2000, the Company acquired 34,100,000 shares of ANK, representing 56.83% of the outstanding shares of ANK, from AAMS and SKED, related parties, consisting of 24,190,000 shares and 9,910,000 shares, respectively, at the transfer price of Rp17,050,000,000 or Rp500 per share. The difference amounting to Rp3,017,794,185 between the transfer price and book value of ANK was charged to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”, which is presented under the stockholders’ equity section of the consolidated balance sheets.
23. PENJUALAN BERSIH
23. NET SALES The details of net sales are as follows:
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2010
2009
Penjualan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30) Pihak ketiga
759.878.947.730 75.159.095.261
650.066.513.294 67.805.956.323
Jumlah penjualan kotor
835.038.042.991
717.872.469.617
Potongan dan retur penjualan Penjualan bersih
Sales
(4.854.138.910) 830.183.904.081
58
(3.810.071.072) 714.062.398.545
Related parties (Note 30) Third parties Total gross sales Sales returns and discounts Net sales
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
23. NET SALES (continued) Aggregate sales to PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, a related party, amounted to Rp624,903,015,989 and Rp550,345,751,641, representing 75.27% and 77.07% of the consolidated net sales in 2010 and 2009, respectively (Note 30). Except for the above customer, no sales to an individual customer exceeded 10% of consolidated net sales in 2010 and 2009.
Jumlah penjualan kepada PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebesar Rp624.903.015.989 dan Rp550.345.751.641 merupakan 75,27% dan 77,07% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 30). Selain pelanggan diatas, tidak terdapat lagi penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2010 dan 2009. 24. BEBAN POKOK PENJUALAN
24. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
212.053.821.853 14.318.005.429 352.959.395.398
196.870.008.273 11.222.008.880 294.438.686.885
Raw materials used Direct labor Manufacturing overhead
Jumlah beban produksi
579.331.222.680
502.530.704.038
Total production cost
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
2.250.696.310 (2.507.258.424)
Beban pokok produksi
579.074.660.566
Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun
3.766.546.757 (16.944.896.642)
Beban pokok penjualan
565.896.310.681
Work in process At beginning of year At end of year
2.117.023.499 (2.250.696.310) 502.397.031.227
Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year At end of year
2.712.976.245 (3.766.546.757) 501.343.460.715
Cost of goods sold
In 2010 and 2009, no purchases from any individual suppliers exceeded 10% of net sales.
Pada tahun 2010 dan 2009, tidak ada pembelian dari masing-masing pemasok yang melebihi 10% dari penjualan bersih. 25. BEBAN USAHA
25. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2010
2009
Beban penjualan Pengangkutan dan pengiriman Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Promosi dan iklan Transportasi Perlengkapan kantor Sumbangan dan representasi Penyusutan aset tetap (Catatan 9) Lain-lain
79.292.939.740 3.508.978.791 2.102.421.060 553.621.466 293.076.165 279.585.602 248.662.075 2.278.947.193
61.685.454.426 2.367.806.290 892.308.113 430.598.687 40.781.050 287.065.532 170.269.950 1.461.612.648
Selling expenses Transportation and loading Salaries, wages and employee benefits Promotion and advertising Transportation Office supplies Donations and representation Depreciation of fixed assets (Note 9) Others
Jumlah
88.558.232.092
67.335.896.696
Total
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. BEBAN USAHA (lanjutan)
25. OPERATING EXPENSES (continued) 2010
2009
Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Perlengkapan kantor Penyusutan aset tetap (Catatan 9) Perjalanan dinas dan transportasi Listrik dan air Asuransi Sumbangan dan representasi Pemeliharaan dan perbaikan Telekomunikasi Lain-lain
11.913.577.765 8.144.602.234 1.541.252.010 1.318.644.054 1.494.861.291 313.688.310 296.742.196 273.765.753 248.860.377 114.493.118 2.922.611.998
10.051.784.697 1.342.961.150 1.345.548.202 1.309.069.366 1.198.475.473 253.514.635 265.833.387 363.588.809 553.503.185 193.229.708 2.428.597.741
General and administrative expenses Salaries, wages and employee benefits Professional fees Office supplies Depreciation of fixed assets (Note 9) Travelling and transportation Electricity and water Insurance Donations and representation Repairs and maintenance Communication Others
Jumlah
28.583.099.106
19.306.106.353
Total
117.141.331.198
86.642.003.049
Total operating expenses
Jumlah beban usaha
26. BEBAN BUNGA - BERSIH
26. INTEREST EXPENSE - NET This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Beban Bunga Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen
31.141.045.775 129.335.545
35.178.266.682 145.971.606
Jumlah beban bunga Pendapatan Bunga
31.270.381.320 (69.264.396)
35.324.238.288 (319.081.936)
Bersih
31.201.116.924
35.005.156.352
27. BEBAN BANK
Total interest expense Interest Income Net
27. BANK CHARGES This account consists of bank charges and debt commission fees.
Akun ini terdiri dari biaya administrasi bank dan provisi atas hutang bank. 28. LAIN-LAIN - BERSIH
administration
28. MISCELLANEOUS - NET The account mainly consists of insurance claims (Note 9).
Akun ini terutama berasal dari hasil klaim asuransi (Catatan 9). 29. LABA BERSIH PER SAHAM
29. EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
2010 Laba bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham Laba bersih per saham dasar
Interest Expense Loans from banks Consumer financing payable
2009
79.039.853.128 1.835.357.744 43
60
63.888.414.158 1.835.357.744 35
Net income Weighted average number of shares Basic earnings per share
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES The Company and Subsidiaries, in their regular conduct of business, engaged in sales transactions with related parties, the details of which follow:
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut:
Persentase dari jumlah penjualan bersih konsolidasi/Percentage to consolidated net sales
Jumlah/Total 2010 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk 624.903.015.989 PT Catur Logamindo Sentosa 44.533.482.815 PT Catur Hasil Sentosa 31.587.437.485 PT Caturadiluhur Sentosa 30.061.042.698 PT Catur Karda Sentosa 24.322.188.517 PT Catur Mitra Sejati Sentosa 4.471.780.226 Jumlah penjualan
759.878.947.730
2009
2010
550.345.751.641
75,27%
38.464.588.790 19.193.436.085 21.515.099.333 18.099.444.442
5,36 3,80 3,62 2,93
2.448.193.003
0,55
650.066.513.294
91,53%
2009 77,07%
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
5,39 2,69 3,01 2,53
PT Catur Logamindo Sentosa PT Catur Hasil Sentosa PT Caturadiluhur Sentosa PT Catur Karda Sentosa
0,34
PT Catur Mitra Sejati Sentosa
91,03%
Total Sales
Piutang usaha dari transaksi penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut sebesar Rp183.032.940.196 dan Rp146.044.053.781 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing mencerminkan 20,96% dan 17,75% dari jumlah aset konsolidasi, disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 4).
The related trade receivables arising from the sales transactions with related parties amounting to Rp183,032,940,196 and Rp146,044,053,781 as of December 31, 2010 and 2009, respectively, which represent 20.96% and 17.75%, respectively, of the consolidated total assets are presented under “Trade Receivables” in the consolidated balance sheets (Note 4).
Transaksi penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat yang disepakati bersama dengan pihak hubungan istimewa, yang juga diberlakukan bila transaksi dilakukan dengan pihak ketiga.
Sales to related parties were made under agreed terms and conditions with related parties, similar to those granted to third parties.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang disebut di atas merupakan perusahaan-perusahaan yang pemegang sahamnya dan/atau manajemen perusahaannya ada yang sama dengan PGK.
The above-mentioned related parties are companies whose stockholders and/or management are the same with those of PGK.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
31. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The following table sets out the Company and Subsidiaries financial assets and liabilities as of December 31, 2010.
Tabel berikut menyajikan aset dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010.
Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lancar lain-lain Aset tidak lancar lain-lain
40.054.250.900 195.999.259.700 501.492.460 3.108.754.046 848.352.600
Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalent Trade receivables Other receivables Other current assets Other non-current assets
Jumlah
240.512.109.706
Total
76.828.818.928 162.456.250 96.696.953.380 10.217.443.347 51.577.005.187
Financial Liabilities Liabilities at fair value or amortized cost Short-term debts Bank loans Consumer financing payable Trade payables to third parties Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term debts Bank loans Consumer financing payable
Kewajiban Keuangan Kewajiban yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Hutang jangka pendek Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang kepada pemasok Hutang pembiayaan konsumen
136.655.939.983 663.927.454 36.589.760
Jumlah
432.540.292.765
59.654.712.312 46.446.164
62
Long-term debts - net of current maturities Bank loans Due to suppliers Consumer financing payable Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2010.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010. Nilai Tercatat/ Carrying Values
Nilai Wajar/ Fair Values
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lancar lain-lain
40.054.250.900 195.999.259.700 501.492.460 3.108.754.046
40.054.250.900 195.999.259.700 501.492.460 3.108.754.046
Current Financial Assets Cash and cash equivalent Trade receivables Other receivables Other current assets
Jumlah aset keuangan lancar
239.663.757.106
239.663.757.106
Total current financial assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Aset tidak lancar lain-lain
848.352.600
848.352.600
Non-current Financial Assets Other non-current assets
Jumlah aset keuangan tidak lancar
848.352.600
848.352.600
Total non-current financial assets
240.512.109.706
240.512.109.706
Total Financial Assets
Jumlah Aset Keuangan Kewajiban Keuangan Lancar Hutang jangka pendek Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen
76.828.818.928 162.456.250 96.696.953.380 10.217.443.347 51.577.005.187
76.828.818.928 162.456.250 96.696.953.380 10.217.443.347 51.577.005.187
59.654.712.312 46.446.164
59.654.712.312 46.446.164
Current Financial Liabilities Short-term debts Bank loans Consumer financing payable Trade payables to third parties Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term debts Bank loans Consumer financing payable
Jumlah kewajiban keuangan lancar 295.183.835.568
295.183.835.568
Total current financial liabilities
Kewajiban Keuangan Tidak Lancar Hutang jangka panjang Hutang bank 136.655.939.983 136.182.867.409 Hutang kepada pemasok 663.927.454 663.927.454 Hutang pembiayaan konsumen 36.589.760 25.848.548
Non-current Financial Liabilities Long-term debts Bank loans Due to suppliers Consumer financing payable
Jumlah Kewajiban Keuangan
432.540.292.765
432.056.478.979
Total Financial Liabilities
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihakpihak yang berkeinginan (willing parties), bukanlah dalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
The fair values of the financial assets and liabilities are presented at the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
a.
a. Short-term financial assets and liabilities
Aset dan kewajiban keuangan jangka pendek
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalent, trade receivables, other receivables, other current assets, short-term bank loans, trade payables to third parties, other payables, accrued expenses and current maturities of long-term debts) approximate their carrying amounts due to their short-term nature.
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lancar lain-lain, hutang jangka pendek, hutang usaha kepada pihak ketiga, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. b.
b. Long-term financial assets and liabilities
Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang
Long-term financial instruments consist of other non-current assets and long- term debts - net of current maturities. The fair value of other non-current assets can not be measured reliably since no fixed realization period, therefore valuation method is not practice to be done. Whereas the fair value of long- term debts - net of current maturities are measured by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
Instrumen keuangan jangka panjang terdiri dari aset tidak lancar lain-lain dan hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Nilai wajar dari aset tidak lancar lain-lain tidak dapat diukur dengan handal karena tidak adanya jangka waktu realisasi yang jelas, sehingga metode penilaian tidak praktis untuk dilakukan. Sedangkan nilai wajar dari hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun diukur dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
MANAJEMEN
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak perusahaan terdiri dari hutang bank dan hutang usaha. Tujuan utama dari kewajiban keuangan adalah untuk meningkatkan permodalan dalam menunjang operasi dan investasi Perusahaan. Perusahaan memiliki beberapa jenis aset keuangan, seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lancar lain-lain dan aset tidak lancar lain-lain yang timbul langsung dari kegiatan usahanya.
The Company and Subsidiaries principal financial liabilities comprise bank loans and trade payables. The main purpose of the financial liabilities is to raise financing for the Company’s operations and investments. The Company has various financial assets such as cash and cash equivalent, trade receivables, other receivables, other current assets and other non-current assets, which arise directly from its operations.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar (termasuk risiko mata uang dan risiko harga komoditas), risiko kredit dan risiko likuiditas. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Company's financial instruments are market risk (including currency risk and commodity price risk), credit risk and liquidity risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
a.
a.
b.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Perusahaan kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
The Company's interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Company to fair value interest rate risk.
Untuk modal kerja dan pinjaman investasi, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara selalu melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.
For working capital and investment loans, the Company may seek to mitigate its interest rate risk by continuously monitor the interest rate applied in the market. b.
Risiko mata uang asing
Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dolar Singapura dan yen Jepang. Apabila pembelian Perusahaan di dalam mata uang selain rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantitas/jumlah dan/atau pemilihan waktu, Perusahaan harus menghadapi risiko mata uang asing.
The Company’s reporting currency is the rupiah. The Company faces foreign exchange risk as the costs of certain key purchases are denominated in foreign currencies, such as U.S. dollar, European euro, Singapore dollar and Japanese yen. To the extent that the purchases of the Company are denominated in currencies other than rupiah, and are not evenly matched in terms of quantity/volume and/or timing, the Company has exposure to foreign currency risk.
Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar rupiah dan mata uang asing lainnya (dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dolar Singapura dan yen Jepang) menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Perusahaan.
The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the rupiah and other foreign currencies (U.S. dollar, European euro, Singapore dollar and Japanese yen) provide some degree of natural hedge for the Company’s foreign exchange exposure.
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) b.
Risiko mata uang asing (lanjutan)
Foreign currency risk (continued)
Setara dengan Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas
US$ Euro
31 Desember 2010 (Tanggal Neraca)/ December 31, 2010 (Balance Sheet Date)
15 Maret 2011 (Tanggal Laporan Auditor)/ March 15, 2011 (Auditors' Report Date)
2.159.316.682 24.734.139
2.106.960.877 25.314.145
2.184.050.821
2.132.275.022
240.164 2.069
Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha kepada pihak ketiga
Assets Cash and cash equvalents Total assets Liabilities Trade payables to
US$ Euro SIN$ JPY US$
5.291.106 228.547 68,473 600.899 503.134
47.573.077.715 2.729.601.673 475.617.117 66.273.151 4.523.680.671
46.418.873.201 2.796.529.868 471.997.243 64.524.535 4.413.997.389
Euro US$
687.902 144.450
8.224.411.853 1.289.749.950
8.417.272.057 1.267.259.850
Euro
30.000
358.673.700
367.084.500
Long-term debts due to suppliers
Jumlah kewajiban
65.250.085.830
64.217.538.643
Total liabilities
Kewajiban bersih
(63.066.035.009)
(62.085.263.621)
Net liabilities
Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain pembelian mesin Hutang jangka panjang kepada pemasok
Euro (EUR1) Yen Jepang (JP¥100) Dolar A.S. (US$1) Dolar Singapura (S$1)
Accrued expenses Other payables purchase of machineries
The rupiah currency has changed in value based on the middle rates of exchange published by Bank Indonesia as shown below:
Sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini, nilai mata uang rupiah telah mengalami perubahan berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:
Mata Uang Asing
third parties
31 Desember 2010/ December 31, 2010 11.956 110 8.991 6.981
15 Maret 2011/ March 15, 2011 12.236 107 8.773 6.893
Foreign Currency Euro (EUR1) Japanese yen (JP¥100) U.S. dollar (US$1) Singapore dollar (S$1)
Had the assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 been reflected using the above middle rates of exchange as of March 15, 2011, the net foreign currency denominated liabilities, as presented above, would have decreased by approximately Rp981 million in terms of rupiah.
Jika aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 15 Maret 2011, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing, sebagaimana yang disajikan di atas, akan turun sekitar Rp981 juta dalam mata uang rupiah.
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) c.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan deposito di Bank. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers and deposits being placed in Bank. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perusahaan, penyisihan khusus mungkin dibuat jika hutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company contacts the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company proceeds to commence legal proceedings. Depending on the Company's assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Company ceases the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.
Untuk mengurangi risiko gagal bayar Bank atas penempatan deposito, Perusahaan memiliki kebijakan hanya akan menempatkan deposito pada bank yang memiliki reputasi yang baik.
To mitigate the default risk of Bank on the Company’s deposits, the Company has policies to place its deposits only in bank with good reputation.
Tabel di bawah ini menunjukkan risiko kredit maksimum untuk komponen-komponen dari laporan neraca konsolidasi.
The table below shows the maximum exposure to credit risk on the components of the consolidated balance sheet.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) c.
Risiko kredit (lanjutan) Maximum Exposure Bruto/Gross (1)
d.
Credit risk (continued)
Maximum Exposure Neto/Net (2)
Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa pihak ketiga Piutang lain-lain Aset lancar lain-lain Aset tidak lancar lain-lain
40.054.250.900
40.054.250.900
Loans and receivables: Cash and cash equivalents Trade receivables
183.032.940.196 12.966.319.504 501.492.460 3.108.754.046 848.352.600
183.032.940.196 12.966.319.504 501.492.460 3.108.754.046 848.352.600
related parties third parties Other receivables Other current assets Other non-current assets
Jumlah
240.512.109.706
240.512.109.706
Total
(1) Aset keuangan bruto sebelum memperhitungkan agunan yang ditahan atau perjanjian saling hapus
(1) Gross financial assets before taking into account any collateral held or offsetting arrangement
(2) Aset keuangan bruto setelah memperhitungkan agunan yang ditahan atau perjanjian saling hapus
(2) Gross financial assets after taking into account any collateral held or offsetting arrangement d.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar hutang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalent, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Perusahaan secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus menjaga kestabilan hari hutang dan hari piutangnya.
The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously maintains its payable and receivable day’s stability.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan.
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid.
Kurang dari/ Below 1 tahun/year
Hutang jangka pendek/Short-term debts Hutang bank/Bank loans Hutang pembiayaan konsumen/Consumer financing payable
1-2 tahun/years
2-3 tahun/years
3-5 tahun/years
Nilai tercatat pada tanggal/ Carrying value as of 31 Desember/ December 2010
Biaya transaksi atas hutang/ Debt issuance cost
Lebih dari/ Over 5 tahun/years
76.828.818.928
-
-
-
-
-
76.828.818.928
162.456.250
-
-
-
-
-
162.456.250
Hutang usaha kepada pihak ketiga/Trade payables to third parties
96.696.953.380
-
-
-
-
-
96.696.953.380
Hutang lain-lain/Other payables
10.217.443.347
-
-
-
-
-
10.217.443.347
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
MANAJEMEN
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) d.
Risiko likuiditas (lanjutan) Kurang dari/ Below 1 tahun/year
Beban masih harus dibayar/Accrued expenses Hutang jangka panjang/Long-term debts Hutang bank/Bank loans Hutang pembiayaan konsumen/Consumer financing payable Hutang kepada pemasok/Due to suppliers
Jumlah/Total
e.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1-2 tahun/years
2-3 tahun/years
Liquidity risk (continued)
3-5 tahun/years
Nilai tercatat pada tanggal/ Carrying value as of 31 Desember/ December 2010
Biaya transaksi atas hutang/ Debt issuance cost
Lebih dari/ Over 5 tahun/years
51.577.005.187
-
-
-
-
59.889.948.036
110.394.924.746
26.535.456.894
-
-
46.446.164 -
36.589.760 663.927.454
-
-
-
295.419.071.292
111.095.441.960
26.535.456.894
-
-
(509.677.381 ) -
(509.677.381 )
51.577.005.187 196.310.652.295 83.035.924 663.927.454
432.540.292.765
e. Commodity price risk
Risiko harga komoditas Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Perusahaan terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama seperti bahan baku body dan glazur. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.
The Company’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials, such as body and glaze. The prices of these raw materials are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.
Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan bahan baku body dan glazur secara optimal untuk meyakinkan produksi yang berkelanjutan. Selain itu, Perusahaan juga mengurangi risiko ini dengan selalu melakukan pembandingan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan barang dengan harga yang paling menguntungkan.
The Company’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of body and glaze to ensure continuous production. In addition, the Company may seek to mitigate its risks by doing price comparison from several suppliers to get the most favorable price.
33. INFORMASI SEGMEN
33. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder.
Based on the financial information used by the management in evaluating segment performance and determination of resource allocation, the Company determined business segment as its primary segment and geographical segment as its secondary segment.
Segmen usaha industri keramik dan distribusi keramik dikelola oleh badan hukum yang terpisah. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
The manufacture of ceramic tiles and the distribution thereof are managed by separate entities. All intersegment transactions have been eliminated.
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi menurut sebagai berikut:
segmen
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
usaha
Information based on business segment follows:
adalah 2010
Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Penjualan Bersih Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
19.890.231.872 810.641.826.309
810.293.672.209 -
(810.641.826.309 )
830.183.904.081 -
Net Sales External sales Inter-segment sales
Jumlah penjualan
830.532.058.181
810.293.672.209
(810.641.826.309 )
830.183.904.081
Total sales
Hasil segmen - laba kotor Beban usaha
256.210.225.579 (109.331.508.685)
13.499.456.077 (7.809.822.513)
(5.422.088.256) -
264.287.593.400 (117.141.331.198)
(5.422.088.256)
147.146.262.202
Segment income - gross profit Operating expenses
Laba usaha
146.878.716.894
5.689.633.564
Beban bunga - bersih Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Beban pajak - bersih
(29.502.574.103)
(1.698.542.821)
-
(31.201.116.924 )
Interest expense - net
(8.225.427.852) (26.480.488.304)
17.589.030 (1.142.769.174)
-
(8.207.838.822 ) (27.623.257.478 )
Other income (expenses) - net Income tax expense - net
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasikan 82.670.226.635
Informasi Lainnya Aset segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap Beban penyusutan dan amortisasi
2.865.910.599
(5.422.088.256)
80.114.048.978
1.220.852.731.979 436.590.219.853 29.524.849.163
214.438.179.858 197.419.905.889 784.146.514
(562.136.825.915) (175.915.986.091) -
873.154.085.922 458.094.139.651 30.308.995.677
50.132.108.903
573.390.998
-
50.705.499.901
Income from operations
Income before minority interests in net earnings of consolidated Subsidiaries
Other Information Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed assets Depreciation and amortization expenses
2009 Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Penjualan Bersih Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
18.295.499.843 684.142.680.252
695.766.898.702 -
(684.142.680.252 )
714.062.398.545 -
Net Sales External sales Inter-segment sales
Jumlah penjualan
702.438.180.095
695.766.898.702
(684.142.680.252 )
714.062.398.545
Total sales
Hasil segmen - laba kotor Beban usaha
201.056.704.128 (80.788.164.345)
Laba usaha Beban bunga - bersih Beban lain-lain - bersih Beban pajak - bersih
11.662.233.702 (5.877.463.704)
23.625.000
212.718.937.830 (86.642.003.049)
120.268.539.783
5.784.769.998
23.625.000
126.076.934.781
(33.718.115.028) (54.749.079) (24.576.150.623)
(1.287.041.324) (106.792.842) (1.272.645.457)
(23.625.000) -
(35.005.156.352 ) (185.166.921 ) (25.848.796.080 )
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasikan 61.919.525.053
Informasi Lainnya Aset segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap Beban penyusutan dan amortisasi
3.118.290.375
1.126.150.596.723 474.294.483.078 170.431.315.718
162.448.782.318 146.796.418.948 441.873.133
43.644.951.508
330.287.109
-
(465.912.829.873) (146.728.734.359) -
70
65.037.815.428
822.686.549.168 474.362.167.667 170.873.188.851 43.975.238.617
Segment income - gross profit Operating expenses Income from operations Interest expense - net Other expenses - net Income tax expense - net Income before minority interests in net earnings of consolidated Subsidiaries
Other Information Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed assets Depreciation and amortization expenses
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi menurut segmen geografis adalah sebagai berikut:
Information based on geographical segment follows:
a.
a.
b.
Penjualan segmen (penjualan bersih):
Jumlah Segmen/ Segment Total
Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
2010 Jawa Luar Jawa
12.763.109.096 7.127.122.776
528.559.831.106 281.733.841.103
541.322.940.202 288.860.963.879
2010 Java Outside Java
Jumlah penjualan segmen
19.890.231.872
810.293.672.209
830.183.904.081
Total segment revenue
2009 Jawa Luar Jawa
13.028.780.459 5.266.719.384
469.199.993.542 226.566.905.160
482.228.774.001 231.833.624.544
2009 Java Outside Java
Jumlah penjualan segmen
18.295.499.843
695.766.898.702
714.062.398.545
Total segment revenue
b.
Aset segmen:
Jumlah aset segmen
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
846.469.602.313 374.383.129.666
214.403.799.234 34.380.624
(562.136.825.915) -
498.736.575.632 374.417.510.290
2010 West Java East Java
1.220.852.731.979
214.438.179.858
(562.136.825.915 )
873.154.085.922
Total segment assets
761.476.999.070 364.673.597.653
162.415.308.193 33.474.125
(465.912.829.873) -
457.979.477.390 364.707.071.778
2009 West Java East Java
1.126.150.596.723
162.448.782.318
(465.912.829.873)
822.686.549.168
Total segment assets
2009 Jawa Bagian Barat Jawa Bagian Timur Jumlah aset segmen
Segment assets:
Industri/ Manufacturing 2010 Jawa Bagian Barat Jawa Bagian Timur
c.
Segment revenue (net sales):
c.
Perolehan aset tetap: Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
Acquisition of fixed assets: Jumlah Segmen/ Segment Total
2010 Jawa Bagian Barat Jawa Bagian Timur
23.727.615.240 5.797.233.923
764.341.514 19.805.000
24.491.956.754 5.817.038.923
2010 West Java East Java
Jumlah perolehan aset tetap
29.524.849.163
784.146.514
30.308.995.677
Total acquisition of fixed assets
2009 Jawa Bagian Barat Jawa Bagian Timur
9.233.494.594 161.197.821.124
436.403.133 5.470.000
9.669.897.727 161.203.291.124
2009 West Java East Java
Jumlah perolehan aset tetap
170.431.315.718
441.873.133
170.873.188.851
Total acquisition of fixed assets
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
34. SIGNIFICANT COMMITMENTS
AGREEMENTS
AND
a.
Pada tanggal 1 Januari 2001, Perusahaan dan ANK masing-masing menandatangani perjanjian penunjukan PGK sebagai distributor utama penjualan lokal produk Perusahaan dan ANK yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2001 sampai dengan tanggal 31 Desember 2003. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
a.
On January 1, 2001, the Company and ANK signed an agreement appointing PGK as the main distributor of the Company’s and ANK’s products, respectively, for the domestic market initially for two years starting on January 1, 2001 until December 31, 2003. This agreement has been extended, the latest extension of which is until December 31, 2012.
b.
Pada tanggal 30 April 2002, SKDA menunjuk PGK sebagai distributor utama penjualan lokal produk SKDA yang berlaku sejak tanggal 30 April 2002 sampai dengan tanggal 30 April 2005. Pada tahun 2005, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2012.
b.
On April 30, 2002, SKDA appointed PGK as its main distributor of its products for the domestic market for the period from April 30, 2002 until April 30, 2005. This agreement was extended in 2005 until December 31, 2012.
c.
Pada tahun 2010, ANK memperoleh fasilitas kredit investasi dan L/C (letter of credit) dari BNI dengan maksimal kredit gabungan sebesar Rp27.321.155.000 (Catatan 16), yang akan digunakan untuk membiayai pembelian impor mesin kepada pemasok. L/C ini akan jatuh tempo pada tahun 2011 dan dijamin dengan deposito berjangka sebesar Rp1.409.000.000 (Catatan 8).
c.
In 2010, ANK obtain investment credit and L/C (letter of credit) facilities from BNI with total maximum credit amounting to Rp27,321,155,000 (Note 16), which will be used to finance importation of machineries from supplier. This L/C will be due in 2011 and collateralized with time deposits totaling to Rp1,409,000,000 (Note 8).
35. KONDISI EKONOMI
35. ECONOMIC CONDITIONS
Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara global dan di Indonesia pada masa yang akan datang, yang dapat mengakibatkan melemahnya nilai tukar mata uang asing dan memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi secara terus menerus tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh Pemerintah dan lainnya, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan.
The operations of the Company and Subsidiaries may be affected by future economic conditions globally and in Indonesia that may contribute to volatility in foreign currency values and negatively impact economic growth. Economic improvements and sustained recovery are dependent upon several factors such as the fiscal and monetary actions being undertaken by the Government and others, actions that are beyond the control of the Company and Subsidiaries.
36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI
36. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATIONS
Berikut ini ikhtisar Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntasi Keuangan (DSAK) namun belum efektif pada tahun 2010:
The following summarizes the revised and new Financial Accounting Standards (FASs) and interpretations (ISAKs) which were recently issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) but not yet effective in 2010:
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI (lanjutan)
36. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATIONS (continued)
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective for financial statements starting on or after January 1, 2011:
a.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a.
Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general - purpose financial statements to ensure comparability both with an entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b.
PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, mensyaratkan penyediaan informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama suatu periode.
b.
SFAS 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period into operating, investing and financing activities.
c.
PSAK 3 (Revisi 2010), “Pelaporan Keuangan Interim”. Menetapkan isi minimum dari laporan keuangan interim dan prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan yang disajikan untuk periode interim.
c.
SFAS 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum content of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in financial statements presented for an interim period.
d.
PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
d.
SFAS 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, applies to the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
e.
PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
e.
SFAS 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires segment information be disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
f.
PSAK 7 (Revisi 2010), “Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
f.
SFAS 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI (lanjutan)
36. STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATIONS (continued)
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective for financial statements starting on or after January 1, 2011: (continued)
g.
PSAK 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”, menetapkan kapan suatu entitas harus menyesuaikan laporan keuangan untuk peristiwa setelah periode pelaporan dan pengungkapan yang harus dibuat Perusahaan terkait tanggal dimana laporan diotorisasi untuk dipublikasikan dan peristiwa setelah periode pelaporan. PSAK ini juga mensyaratkan suatu entitas untuk tidak menyiapkan laporan keuangan dengan basis berkelangsungan jika peristiwa setelah periode pelaporan menunjukkan bahwa asumsi kelangsungan usaha ini tidak terpenuhi.
g.
SFAS 8 (Revised 2010), “Events after Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period and the disclosures that an entity should give about the date when the financial statements are authorized for issue and about events after the reporting period. This SFAS also requires an entity not to prepare its financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
h.
PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
h.
SFAS 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
i.
PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dan menggantikan PSAK 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi”.
i.
SFAS 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, applies to the accounting for investments in associates and supersedes SFAS 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates”, and SFAS 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
j.
PSAK 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. PSAK ini mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan menentukan pengungkapan yang berhubungan.
j.
SFAS 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other SFASs. It requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
k.
PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
k.
SFAS 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI (lanjutan)
36. STATEMENT STANDARDS (continued)
OF
FINANCIAL ACCOUNTING AND INTERPRETATIONS
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective for financial statements starting on or after January 1, 2011: (continued)
l.
l.
PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan dapat diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
SFAS 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. It prescribes the accounting treatment for revenue arising from certain types of transactions and events, as well as practical guidance on the application of criteria on revenue recognition.
m. PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan.
m. SFAS 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and correction of errors.
n.
PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai pada aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui.
n.
SFAS 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures to be applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
o.
PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur kriteria pengakuan dan dasar pengukuran yang tepat diterapkan untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
o.
SFAS 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
p.
PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan atas operasi dihentikan.
p.
SFAS 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”, specifies the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI (lanjutan)
36. STATEMENT STANDARDS (continued)
OF
FINANCIAL ACCOUNTING AND INTERPRETATIONS
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective for financial statements starting on or after January 1, 2011: (continued)
q.
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 7, “Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus”, diterapkan ketika sebuah entitas bertujuan khusus (“SPE”) harus dikonsolidasi oleh perusahaan pelapor berdasarkan prinsip-prinsip konsolidasi dalam PSAK 4. Dalam ISAK 7, Perusahaan harus mengkonsolidasikan SPE ketika, pada dasarnya, Perusahaan mempunyai kendali atas SPE tersebut.
q.
Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) 7, “Consolidation - Special Purpose Entities”, addresses when a special purpose entity (“SPE”) should be consolidated by a reporting enterprise under the consolidation principles in SFAS 4. Under ISAK 7, a company must consolidate the SPE when, in substance, the company controls the SPE.
r.
ISAK 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purnaoperasi, restorasi atau liabilitas yang serupa yang diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai liabilitas sesuai PSAK 57.
r.
ISAK 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognized as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with SFAS 16 and as a liability in accordance with SFAS 57.
s.
ISAK 10, “Program Loyalitas Pelanggan”, diterapkan untuk kredit penghargaan loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar kredit untuk barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di masa yang akan datang.
s.
ISAK 10, “Customer Loyalty Programs”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and, subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem the credits in the future for free goods or services or at discounted prices.
t.
ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
t.
ISAK 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”, addresses an apparent conflict between the requirements under SFAS 3 and those under other standards on the recognition and reversal of impairment losses on goodwill and certain financial assets in the financial statements.
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective for financial statements starting on or after January 1, 2012:
·
·
PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
76
SFAS 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, provides guidance on the accounting and reporting by plan to all participants as a group. This Standard complements SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI (lanjutan)
36. STATEMENT STANDARDS (continued)
OF
FINANCIAL ACCOUNTING AND INTERPRETATIONS
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective for financial statements starting on or after January 1, 2012: (continued)
·
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
·
SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, established the accounting and disclosures for employee benefits.
·
PSAK 34 (Revisi 2010), “Akuntansi Kontrak Konstruksi”, mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.
·
SFAS 34 (Revised 2010), “Accounting for Construction Contracts”, prescribes the accounting treatment for revenue and costs associated with construction contracts.
·
PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
·
SFAS 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
·
PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
·
SFAS 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, established the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
·
PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
·
SFAS 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
·
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
·
SFAS 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
·
PSAK 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah.
·
SFAS 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, provides guidance on the accounting for, and in the disclosures of, government grants and in the disclosures of other forms of government assistance.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN INTERPRETASI (lanjutan)
36. STATEMENT STANDARDS (continued)
OF
FINANCIAL ACCOUNTING AND INTERPRETATIONS
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective for financial statements starting on or after January 1, 2012: (continued)
·
ISAK 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
·
ISAK 15, “SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under SFAS 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
·
ISAK 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”, menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah pemerintah dalam PSAK 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu.
·
ISAK 18, “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities”, prescribes that government grants to entities meet the definition of government grants in SFAS 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, even if there are no conditions specifically relating to the operating activities of the entity other than the requirement to operate in certain regions or industry sectors.
·
ISAK 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
·
ISAK 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in its tax status or that of its shareholders.
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these standards on the consolidated financial statements.
Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya. 37. PENYELESAIAN KONSOLIDASI
LAPORAN
KEUANGAN
37. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The Company’s management is responsible for the preparation of the accompanying consolidated financial statements that were completed on March 15, 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2011.
78