PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORTS
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
DAFTAR ISI 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
TABLE OF CONTENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Expressed in Indonesian Rupiah, unless otherwise stated
Halaman/ Page Director’s statement letter
Surat pernyataan direksi Laporan auditor independen
1-2
Independent auditors’ report
Laporan posisi keuangan konsolidasian
3-4
Consolidated statements of financial position
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
5
Consolidated statements of comprehensive income
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
6
Consolidated statements of changes in equity
Laporan arus kas konsolidasian
7-8
Consolidated statements of cash flows
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
9-87
Notes to consolidated financial statements
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Catatan/ Notes
2014
2013
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2.747.924.690 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 2.747.924.690 pada tanggal 31 Desember 2013 Pihak berelasi Piutang lain-lain pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan uang muka
ASSETS
5 6,12,24
7,12 23
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi jangka panjang Aset pajak kini Aset pajak tangguhan Investasi saham Uang muka pembelian aset tetap Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 849.812.214.379 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 788.617.976.581 pada tanggal 31 Desember 2013 Aset yang tidak digunakan dalam operasi Beban eksplorasi yang ditangguhkan Aset lain-lain
24 23 23 8
34.662.879.595
60.729.724.949
116.260.771.833 5.134.915.863 2.686.931.331 205.112.296.264 98.615.762.951
156.962.295.146 1.468.685.541 4.376.629.236 192.015.441.188 27.576.778.850
34.974.390.172
6.898.978.372
497.447.948.009
450.028.533.282
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties, net of allowance for doubtful accounts of Rp 2,747,924,690 as of December 31, 2014 and Rp 2,747,924,690 as of as of December 31, 2013 Related parties Other receivables from third parties Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses and advances Total current assets NON-CURRENT ASSETS Long-term receivables from related parties Current tax assets Deferred tax assets Investments in shares of stock Advances for purchase of fixed assets Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 849,812,214,379 as of December 31,2014 and Rp 788,617,976,581 as of December 31, 2013 Unused fixed asset in operations Deferred exploration cost Other assets
15.798.017.007 7.209.503.689 62.988.146.116 7.035.609.292 8.383.133.718
29.794.879.704 7.422.872.486 58.833.621.242 7.035.609.292 732.676.780.868
3.473.210.079.415
962.535.681.406
107.231.721.575 31.659.517.881 10.733.210.205
107.231.721.575 22.340.705.667 827.868.200
Jumlah aset tidak lancar
3.724.248.938.898
1.928.699.740.440
Total non-current assets
JUMLAH ASET
4.221.696.886.907
2.378.728.273.722
TOTAL ASSETS
9,12 9
3
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/ Notes
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Uang muka pelanggan Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY
10,24 186.503.725.808 104.098.470
26.941.638.415 209.245.830.754 3.118.453.955 1.331.597.275 21.053.252.137
687.321.689.873 62.666.928.304 2.062.870.734 1.212.389.366 12.558.422.330
56.856.323.360
49.689.665.211
510.983.513.757
1.002.119.790.096
11,24
23
12
Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang jangka panjang pihak ketiga Liabilitas imbalan kerja karyawan
192.433.725.061 2.692.800
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Advances from customers Tax payables Accrued expenses Current maturity of long-term bank loans Total current liabilities
2.014.661.571.864 1.061.162.045.245 20.252.065.745
642.315.077.332 14.174.459.212
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term bank loans, net of current maturity Long-term payables to third parties Employee benefits obligation
Jumlah liabilitas jangka panjang
3.096.075.682.854
656.489.536.544
Total non-current liabilities
JUMLAH LIABILITAS
3.607.059.196.611
1.658.609.326.640
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham, nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar, 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh, 1.532.571.000 saham Agio saham Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Tidak ditentukan penggunaannya
12 13 14
EQUITY ATTRIBUTABLE TO THE EQUITY HOLDERS OF THE PARENT COMPANY Share capital, Rp 500 par value per share Authorized, 4,000,000,000 shares Issued and fully paid share capital, 1,532,571,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings (deficit)
766.285.500.000 22.575.500.000
766.285.500.000 22.575.500.000
10.640.000.000 (537.135.810.936)
10.640.000.000 (441.585.761.071)
Sub-jumlah Kepentingan nonpengendali
262.365.189.064 352.272.501.232
357.915.238.929 362.203.708.153
Sub-total Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS
614.637.690.296
720.118.947.082
TOTAL EQUITY
4.221.696.886.907
2.378.728.273.722
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
15 16
TOTAL LIABILITIES
Appropriated Unappropriated
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan/The accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
4
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/ Notes
2014
2013
PENJUALAN NETO
17
1.175.464.356.704
1.057.343.006.058
BEBAN POKOK PENJUALAN
18
(1.209.987.019.809)
RUGI BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan operasional lainnya Beban operasional lainnya
(34.522.663.105) 19 20 21 21
RUGI USAHA Penghasilan keuangan Beban keuangan
(101.142.729.533)
22
RUGI SEBELUM PAJAK PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah pajak penghasilan RUGI NETO TAHUN BERJALAN
(21.284.308.259) (47.406.383.492) 4.399.124.166 (2.328.498.843)
319.639.117 (8.812.691.244) (109.635.781.660)
23
Jumlah RUGI PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
(41.634.175.567) GROSS LOSS (13.366.677.753) (32.222.607.725) 35.071.448.630 (231.837.179.591)
Selling expenses General and administrative expenses Other operating incomes Other operating expenses
(283.989.192.006) LOSS FROM OPERATION 742.101.850 Finance incomes (15.936.644.270) Finance charges (299.183.734.426) LOSS BEFORE TAX
80.529.230.163
INCOME TAX Current tax Deferred tax
4.154.524.874
80.529.230.163
Total income tax
(105.481.256.786)
-
(105.481.256.786)
Jumlah rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(1.098.977.181.625) COST OF GOODS SOLD
4.154.524.874
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
NET SALES
(95.550.049.865) (9.931.206.921) (105.481.256.786)
(62,35)
(218.654.504.263) NET LOSS FOR THE YEAR
-
(218.654.504.263)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Net loss attributable to: Equity holders of the parent (215.285.607.094) company (3.368.897.169) Non-controlling interests (218.654.504.263) Total LOSS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDER OF (140,47) THE PARENT COMPANY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan/The accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
5
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to the equity holders of the parent company Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital Saldo per 1 Januari 2013
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit) Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Agio saham/ Additional paid-up capital
766.285.500.000
22.575.500.000
10.640.000.000
Penambahan setoran modal kepentingan non-pengendali
-
-
-
Rugi neto tahun berjalan
-
-
-
Pendapatan komprehensif lain
-
-
-
766.285.500.000
22.575.500.000
10.640.000.000
Rugi neto tahun berjalan
-
-
-
Pendapatan komprehensif lain
-
-
-
766.285.500.000
22.575.500.000
10.640.000.000
Saldo per 31 Desember 2013
Saldo per 31 Desember 2014
(226.300.153.977)
(215.285.607.094) -
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interests
Jumlah/ Total
Jumlah ekuitas/ Total equity
573.200.846.023
62.391.066.333
635.591.912.356
Balance as of January 1, 2013
-
303.181.538.989
303.181.538.989
Additional paid-up capital of non-controlling interest
(215.285.607.094)
(3.368.897.169)
(218.654.504.263) Net loss for the year
-
-
-
(441.585.761.071)
357.915.238.929
362.203.708.153
720.118.947.082
(95.550.049.865)
(95.550.049.865)
(537.135.810.936)
(9.931.206.921)
Other comprehensive income Balance as of December 31, 2013
(105.481.256.786) Net loss for the year
-
-
-
262.365.189.064
352.272.501.232
614.637.690.296
Other comprehensive income Balance as of December 31, 2014
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan/ The accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
6
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan lainnya Pembayaran utang lain-lain Penambahan utang lain-lain Pembayaran kepada karyawan Kas diperoleh dari operasi Penerimaan: Penerimaan bunga Pembayaran: Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban keuangan Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi
2013
1.213.555.232.916 (1.141.502.762.604) (49.902.049.294) (127.795.208.444) (105.644.787.426) 319.639.116 (7.209.503.689) (8.812.691.244)
(121.347.343.243)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 1.068.848.312.219 Receipts from customers Payments to suppliers and (1.177.172.487.577) others - Payment to other payables 609.114.465.945 Additional in other payables (88.930.393.483) Payments to employees 411.859.897.104
Cash generated from operations Cash received from: 742.101.850 Interest received Cash payment of: (2.981.920.993) Income tax paid (15.936.644.270) Financial charges paid
393.683.433.691
Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan uang muka pembelian aset tetap (109.600.000) Hasil penjualan aset tetap 60.000.000 Perolehan aset tetap (1.847.584.388.657) Penambahan beban eksplorasi yang ditangguhkan (9.318.812.214) Penambahan (pengurangan) aset lain-lain (9.905.342.005)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Addition in advances (731.972.205.868) for purchase of fixed assets 104.537.587.729 Proceeds from sales of fixed assets (332.014.795.633) Acquisition in fixed assets (16.843.495.873) Addition in deferred exploration cost 13.539.962.826 Addition (deduction) in other assets
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(962.752.946.819)
(1.866.858.142.876)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan transaksi pihak berelasi Pencairan pinjaman bank jangka panjang Penambahan utang lain-lain jangka panjang Pembayaran utang lain-lain jangka panjang Penerimaan saham entitas anak
160.575.765.147 1.319.117.128.696 508.761.990.465 (26.323.920.000) -
17.601.220.204 299.310.491.782 303.181.538.989
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Decrease in transactions with related parties Proceeds of long-term bank loans Additional in long-term other payables Paid for long-term other payables Capital received by a subisdiary
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.962.130.964.308
620.093.250.975
Net cash provided by financing activities
7
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
2014 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
2013
(26.074.521.811)
7.676.457
51.023.737.847
(140.688.137)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS EXCHANGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
60.729.724.949
9.846.675.239
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
34.662.879.595
60.729.724.949
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT ENDING OF YEAR
Informasi atas aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas diungkapkan dalam Catatan 30.
Information for activities that are not affecting cash flows is disclosed in Note 30.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan/The accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
8
9
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UMUM a.
Pendirian dan Perusahaan
1. informasi
umum
GENERAL a.
Establishment and other information
PT Panasia Indo Resources (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 13 tanggal 6 April 1973 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Bandung. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/174/23 tanggal 11 Maret 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 24 Pebruari 1987, Tambahan No. 171. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 19 tanggal 7 Oktober 2011 dari R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, nama PT Panasia Indosyntec berubah menjadi PT Panasia Indo Resources dan sekaligus mengubah anggaran dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan nomor AHU47137.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 5 September 2012.
PT Panasia Indo Resource Tbk (Company) was established based on notarial deed No. 13 dated April 6, 1973 of Imas Fatimah, S.H., notarial in Bandung. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Y.A.5/174/23 dated March 11, 1981 and was published in State Gazette No. 16 dated February 24, 1987, Supplement No. 171. The articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 19 dated October 7, 2011 of R. Tendy Suwarman, S.H., notarial in Bandung concerning the changes of Company’s name from PT Panasia Indosyntec into PT Panasia Indo Resources and also the changes in company’s article of association. This amendment was approved by the Minister of Law and the Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-47137.AH.01.02.Tahun 2012 dated September 5, 2012.
Perusahaan berdomisili dan pabriknya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Garuda 153/74, Bandung, Jawa Barat.
The Company is domiciled and its factory located in Bandung, Jawa Barat. The Company’s head office is located in Jl. Garuda 153/74/ Bandung, Jawa Barat.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi usaha dalam bidang proses bahan baku serat (polimerisasi), twisting, pemintalan, pertenunan, industri tekstil, pertambangan, perdagangan umum. energi dan Perusahaan mulai berproduksi secara komersial dalam industri tekstil pada tahun 1974 dan kegiatan pemrosesan bahan baku serat (polimerisasi) dimulai pada tahun 1990. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri termasuk ke benua Eropa, Asia, Amerika, Australia dan Afrika.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities comprises of manufacturing of synthetic fiber (polymerization), twisting, spinning, weaving, textile industry, mining, energy and general trading. The Company's commercial operations in the textile industry started in 1974, and its operations in polymerization started in 1990. The Company’s products are marketed both local and overseas, including Europe, Asia, America, Australia and Africa.
9
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UMUM (Lanjutan) b.
1.
Dewan komisaris, direksi dan karyawan
GENERAL (Continued) b.
The Company’s commissioners and directors as of December 31, 2014 and 2013, consists of the following:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
c.
Board of commissioner, director and employee
Komisaris Utama: Komisaris independen: Komisaris:
Awong Hidjaja Koeswardojo Agnes Novella Hidjaja
President commissioner: Independent commissioner: Commissioner:
Direktur utama: Direktur:
Joshua Seng Bouw Lim Soebianto Bambang Soegiarto Enrico Haryono
President director: Directors:
Jumlah gaji dan remunerasi dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 1.597.586.000 tahun 2014 dan Rp 1.385.691.000 tahun 2013.
The aggregate compensation, in the form of salaries and remuneration, paid by the Company for its commissioners and directors amounted to Rp 1,597,586,000 in 2014 and Rp 1,385,691,000 in 2013.
Perusahaan memiliki karyawan sebanyak 3.556 orang dan 3.444 orang masingmasing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit).
The Company had average total number of employees as of 3,556 and 3,444 as of December 31, 2014 and 2013, respectively (unaudited).
Penawaran umum saham Perusahaan
c.
Public offering of the Company’s shares The Company's offering of 7,000,000 shares to the public was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. SI091/SHM/MK.10/1990 dated March 22, 1990. These shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on June 6, 1990.
Pada tanggal 22 Maret 1990, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan suratnya No. SI-091/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum atas 7.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 6 Juni 1990, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
10
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UMUM (Lanjutan) c.
d.
1.
Penawaran umum saham Perusahaan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) c.
Pada tanggal 22 Maret 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1949/PM/1992 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas sebesar 95.000.000 saham kepada para pemegang saham. Pada tanggal 6 April 1993, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
On March 22, 1992, the Company obtained the Notice of Effectively of Share Registration No. S-1949/PM/1992 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”) for its rights issue to the stockholders of 95,000,000 shares. These shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on April 6, 1993.
Sebanyak 1.000.571.000 saham merupakan saham hasil konversi utang yang dilakukan antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.
The Company’s shares due to debt conversion from 2004 to 2006 are 1,000,571,000 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.532.571.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s shares totaling 1,532,571,000 shares were listed in the Indonesian Stock Exchange.
Entitas Anak
d.
Entitas anak/Subsidiaries
PT Sarana Logam Unggul (SLU) PT Sinar Tambang Arthalestari (STA)
Domisili/ Domicile
Sulawesi Tenggara Jawa Tengah
Subsidiaries The company owns more than 50% shares of its subsidiary, directly or indirectly, as follows:
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut:
e.
Public offering of the Company’s shares (Continued)
Tahun operasi komersial/ Commencement of commercial operations
Bidang usaha/ Business type
Pertambangan kromit/ Belum beroperasi secara komersial/ Kromit mining Not yet commercially operated Pertambangan semen/ Belum beroperasi secara komersial/ Cement mining Not yet commercially operated
Ijin usaha pertambangan
e.
Persentase kepemilikan/ Effective percentage of ownership 2014 2013
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2014 2013
55%
55%
22.805.346.240
25.559.641.209
51%
51%
3.016.088.242.779
1.128.321.196.373
Mining operation permit On August 18, 2010, SLU obtained a mining operation permit (IUP) to operate its production based on Decision Letter from Bupati Konawe Utara No. 591 year 2010, with area code KW 10 AGT OP 001, 2,487 hectares located in Kecamatan Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, which is valid for 20 years and can be extended twice.
Pada tanggal 18 Agustus 2010, SLU memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) operasi produksi sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 591 tahun 2010 dengan Kode Wilayah KW 10 AGT OP 001, dengan luas area 2.487 hektar di Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang berlaku selama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali. 11
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UMUM (Lanjutan) e.
1.
Ijin usaha pertambangan (Lanjutan)
GENERAL (Continued) e.
Mining operation permit (Continued)
Pada tanggal 15 Maret 2011, STA memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/231/2011, dengan luas area 766,3 hektar di Kecamatan Ajibarang dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun.
On March 15, 2011, STA obtained a mining operation permit (IUP) to operate its exploration based on Decision Letter from Bupati Banyumas No. 545/231/2011, 766.3 hectares located in Kecamatan Ajibarang and Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, which is valid for 5 years.
Pada tanggal 16 November 2011, STA memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/903/2011 dengan kode wilayah 32 3302 4 40 2011 001, dengan luas area 1.192 hektar di Desa Darmakradenan, Karangbawang, Pancasan, Sawangan, Kracak, dan Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun.
On November 16, 2011, STA obtained a mining operation permit (IUP) to operate its exploration based on Decision Letter from Bupati Banyumas No. 545/903/2011, with area code 32 3302 4 40 2011 001, 1,192 hectares located in Desa Darmakradenan, Karangbawang, Pancasan, Sawangan, Kracak, and Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, which is valid for 5 years.
Pada tanggal 15 Maret 2011, STA memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/232/2011, dengan luas area 1.703 hektar di Kecamatan Ajibarang, Wangon dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun.
On March 15, 2011, STA obtained a mining operation permit (IUP) based on Decision Letter from Bupati Banyumas No. 545/232/2011, 1,703 hectares located in Kecamatan Ajibarang, Wangon, and Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, which is valid for 5 years.
Pada tanggal 22 Maret 2012, STA memperoleh persetujuan penciutan wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 184 tahun 2012 dengan kode wilayah 32 3302 4 39 2012 014, dengan luas area 932 hektar yang sebelumnya 1.703 hektar di Kecamatan Ajibarang dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku sesuai dengan SK Bupati Banyumas No. 545/232/2011 yang direvisi.
On March 22, 2012, STA obtained reduction of mining operation permit (IUP) based on Decision Letter from Bupati Banyumas No. 184 in 2012, with area code 32 3302 4 39 2012 014, 932 hectares from earlier 1,703 hectares located in Kecamatan Ajibarang and Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah which is valid same as IUP No. 545/232/2011.
12
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1.
UMUM (Lanjutan) f.
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
1.
Area eksplorasi
f.
Exploration area
Tanggal perolehan ijin ekploitasi/ The receivement date of exploration permit
Masa berlaku ijin akan segera berakhir/ Expiry permit date
Persentase kepemilikan sesuai ijin lokasi/ Ownership percentage of permitted location
Nama lokasi/ Location name
Nama pemilik ijin lokasi/The Owner of the location
32 3302 4 40 2011 001
STA
16 Nopember/ November 2011
16 November/ November 2016
100%
32 3302 4 39 2012 014
STA
15 Maret/March 2011
15 Maret/ March 2016
100%
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a.
GENERAL (Continued)
2.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Jenis cadangan/ Deposit type Batu kapur/ Lime stone Tanah liat/ Clay
Perkiraan cadangan per 31 Desember 2014/ Estimated deposit as of December 31, 2014 488.623.661 417.747.578
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of preparation of consolidated financial statement
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (Standar Akuntansi Keuangan/SAK), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with SFAS No. 1 (Revised 2009).
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis except for the consolidated statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
13
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
2.
Prinsip konsolidasian
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Principles of consolidation
Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada Entitas Anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas Entitas Anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
The Company retrospectively adopted SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a Subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a Subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a Subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a Subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
SFAS No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in a Subsidiary, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Anak dimana Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.
The consolidated financial statements include accounts of the Subsidiaries in which the Group owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly.
Semua akun dan transaksi antar Grup yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.
14
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
2.
Prinsip konsolidasian (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Principles of consolidation (Continued)
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
A Subsidiary are fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through a Subsidiary, more than half of the voting power of an entity.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan:
Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
-
-
-
-
-
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
-
-
-
15
de-recognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; de-recognizes the carrying amount of any NCI; de-recognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and,
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
c.
2.
Prinsip konsolidasian (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Principles of consolidation (Continued)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-anak, perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke laporan laba rugi komprehensif untuk “selisih negatif”.
Acquisitions of NCI were accounted for using the parent-entity extension method, whereby the difference between the consideration given/received and the carrying amount of the underlying net assets acquired or given up is recognized as goodwill for “positive excess”, and to comprehensive income for “negative excess”.
Mata uang pelaporan, transaksi, dan saldo dalam mata uang asing
c.
Reporting currency, transactions and balances The Company applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” retrospectively, which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. The Company considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgements to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing” secara retrospektif, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Perusahaan mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat mengambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
16
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
2.
Mata uang pelaporan, transaksi, dan saldo dalam mata uang asing (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada periode berjalan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency and presentation currency. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs yang digunakan untuk penjabaran pospos moneter dalam mata uang asing didasarkan pada rata-rata kurs jual beli uang kertas asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the rates of exchange used for revaluing monetary items in foreign currencies based on the average buying and selling rates for bank notes published by Bank Indonesia, were as follows:
2014 Mata uang asing Euro Eropa Franc Swiss Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Jepang
d.
Reporting currency, transactions and balances (Continued)
2013
15.133,27 12.582,83 12.440,00 9.422,11 104,25
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
16.821,44 13.731,78 12.189,00 9.627,99 116,17
d.
Currencies Europe Euro Swiss Franc United States Dollar Singapore Dollar Japan Yen
Transactions with related parties The Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments and also applies to individual financial statements.
Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
17
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) d.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Transactions (Continued)
with
related
parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika:
A party is considered to be related to the Company if:
i)
i)
directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company; (ii) has an interest in the Company that gives significant influence over the Company; or (iii) has joint control over the Company;
ii)
the party is an associate of the Company; the party is a joint venture in which the Company is a venturer;
ii) iii)
iv)
v)
vi)
vii)
langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir i) atau iv); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir iv) atau v); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
iii)
iv)
v)
vi)
vii)
the party is a member of the key management personnel of the Company; the party is a close member of the family of any individual referred to i) or iv); the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to iv) or v); or
the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or any entity that is a related party of the Company.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
18
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments
Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian" PSAK No. 55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", dan PSAK No. 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan".
The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” (PSAK No. 50), PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (PSAK No. 55) and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60.
PSAK No. 50 was revised to only cover the principles for presentation of financial instruments, while the principles for disclosures of financial instruments are transferred to PSAK No. 60.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit and loss (FVPL), loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of investments not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
19
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
-
-
-
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss (FVPL)
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at FVPL are carried in the statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the statements of comprehensive income.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
-
Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. 20
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
e.
Aset keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan) -
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Financial instruments (Continued) Financial assets (Continued) Subsequent measurement (Continued)
awal
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
-
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income the investments are when derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Grup mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. -
Held-to-maturity (HTM) investments
Aset keuangan tersedia untuk dijual
-
Available-for-sale assets
(AFS)
financial
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any other category. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam kategori lain. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke komponen laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
21
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
e.
Aset keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan) -
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Financial instruments (Continued) Financial assets (Continued) Subsequent measurement (Continued)
awal
Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
-
Available-for-sale (AFS) assets (Continued)
financial
Investments in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market are recorded at cost when (i) its carrying value is more or less the same as its fair value, or (ii) its fair value cannot be reliably measured.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau, (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup memindahkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the contractual rights to the cash flows from the financial asset expires; or (2) the Group transfers its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or assumes a contractual obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
22
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan (Lanjutan)
Derecognition (Continued)
Apabila Grup memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak memindahkan maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak memindahkan pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Tingkat keterlibatan berkelanjutan Grup dalam aset keuangan yang dipindahkan adalah sebesar perubahan nilai aset yang dipindahkan.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. The extent of continuing involvement on the transferred financial asset is the extent to which the Group is exposed to changes in the value of the transferred financial asset.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada komponen laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the profit or loss.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Group assesses at each statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
23
of
financial
assets
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ”loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti objektif atas penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, pelanggaran kontrak seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, pihak pemberi pinjaman memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Objective evidence of impairment may include indications that the debtor or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, breach of contract such as default or delinquency in interest or principal payments, the lender granting concessions that would not otherwise be given if the debtor is not in financial difficulties, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as charges in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
24
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
-
-
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate. 25
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
-
-
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)
Financial assets carried at amortized cost (Continued)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Grup.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statements of comprehensive income. Interest income is to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan. Untuk pemulihan, tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika di ternyata masa mendatang penghapusan dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. In case of recovery, the reversal should not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what its amortized cost would have been at the date of reversal had the impairment not been recognized. The amount of reversal is recognized in statements of comprehensive income. If a write-off is later recovered, the recovery is recognized in statements of comprehensive income.
26
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
-
-
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Available for sale (AFS) financial assets
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti objektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada komponen laba rugi - direklasifikasi dari ekuitas ke dalam komponen laba rugi.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is reclassified from equity to profit or loss.
Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dipulihkan melalui komponen laba rugi sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Impairment losses on equity investments are not reversed through the profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in equity.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, indications of impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss.
27
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
-
-
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (Lanjutan)
If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.
Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara objektif dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui melalui komponen laba rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui komponen laba rugi. -
Available for sale (AFS) financial assets (Continued)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
-
Financial assets carried at cost When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on equity investments that do no have quoted market price and not measured at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of impaiment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of the estimated future cash flows, discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss may not be reversed.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan. Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas lain-lain atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss (FVPL), other liabilities, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, if appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. 28
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
e.
Liabilitas keuangan (Lanjutan) Pengakuan (Lanjutan)
dan
pengukuran
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Financial instruments (Continued) Financial liabilities (Continued) Initial recognition (Continued)
awal
and
measurement
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value plus directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
-
-
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
At each reporting date subsequent to initial recognition, financial liabilities at FVPL are measured at fair value, with changes in fair value recognized directly in profit or loss in the period in which they arise.
Pada masing-masing tanggal pelaporan pada periode berikut setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui langsung pada laba rugi. -
Financial liabilities at FVPL
Liabilitas lain-lain
-
Other liabilities
Setelah pengakuan awal, liabilitas lainlain yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.
After initial recognition, interest bearing other liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At the statement of financial position date, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings under the current liabilities section.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired.
29
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments (Continued)
Liabilitas keuangan (Lanjutan)
Financial liabilities (Continued)
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Derecognition (Continued)
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability.
Selisih antara (i) nilai tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau dipindahkan pada pihak lain dengan (ii) jumlah yang dibayarkan, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The difference between (i) the carrying amount of the financial liability that is extinguished or transferred to another party and (ii) the consideration paid, is recognized in the statements of comprehensive income.
Saling hapus instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
30
of
financial
liabilities
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Financial instruments (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period.
Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi pasar yang wajar (arm’s-length market transaction), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
For financial instruments that are not traded in active market, the fair value is determined using valuation techniques permitted by the PSAK No. 55 (Revised 2011). Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Metode ini menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan di masa depan selama perkiraan umur dari instrumen untuk memperoleh nilai tercatat bersihnya. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. This method uses an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument to determine the net carrying amount of the financial instrument. The calculation takes into account all premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
31
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
f.
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Instrumen keuangan derivative
Derivative financial instruments
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan seluruh kondisi berikut harus dipenuhi agar hubungan lindung nilai dapat memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai; (i) pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko Grup serta strategi pelaksanaan lindung nilai; (ii) lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindungi nilai; (iii) untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat mempengaruhi komponen laba rugi; (iv) efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal; dan, (v) lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di mana lindung nilai tersebut ditetapkan.
The PSAK No. 55 (Revised 2011) requires that all the following conditions should be met for a hedging relationship to qualify as hedge accounting: (i) at the inception of the hedge, there is formal designation and documentation of the hedging relationship and the Group’s risk management objective and strategy for undertaking the hedge; (ii) the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risk; (iii) for cash flow hedges, a forecast transaction that is the subject of the hedge must be highly probable and must present an exposure to variations in cash flows that could ultimately affect profit or loss; (iv) the effectiveness of the hedge can be reliably measured; and, (v) the hedge is assessed on an ongoing basis and determined actually to have been highly effective throughout the financial reporting periods for which the hedge was designated.
Kas dan setara kas
f.
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. Bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities on the statements of financial position.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, deposito bank, investasi jangka pendek dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang dan pinjaman rekening koran. Pinjaman rekening koran akan tercatat sebagai pinjaman pada liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan. g.
Financial instruments (Continued)
Persediaan
g.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. 32
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) g.
2.
Persediaan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g.
Costs of inventories are determined by the weighted average method. Allowance for inventory obsolescence and decline in values of inventories is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.
Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Cadangan persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi neto. h.
Biaya dibayar dimuka
h.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
Inventories (Continued)
Investasi saham
i.
Investments in shares of stock
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara.
Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognized at cost. Associates are all entities over which the Company has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% to 50% of the voting rights.
Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi kerugian penurunan nilai.
These investments include identified on acquisition, net impairment loss.
Bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam komponen laba rugi, dan bagian Perusahaan atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika penyertaan Perusahaan atas kerugian pada entitas asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada entitas asosiasi, Perusahaan tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali telah timbul liabilitas atau Perusahaan menjamin liabilitas entitas asosiasi.
The Company’s share of its associates’ post-acquisition profits or losses is recognized in statements of comprehensive income, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Company’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Company does not recognize further losses, unless it has incurred obligations or if the Company guaranteed the associate’s liabilities.
33
goodwill of any
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) i.
j.
2.
Investasi saham (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Investments (Continued)
in
shares
of
stock
Laba yang belum direalisasi dari transaksitransaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar persentase kepemilikan pada entitas asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan, untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada entitas asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan.
Unrealized gains on transactions between the Company and its associates are eliminated to the extent of its interest in the associates. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Adjustments are made where necessary to conform the associate’s accounting policies with the policies adopted by the Company.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hilir dan hulu antara Perusahaan dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits or losses resulting from upstream and downstream transactions between the Company and its associates are recognized in the Company’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.
Keuntungan atau kerugian akibat dilusi investasi pada entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Dilution gains or losses arising from investments in associates are recognized in the statement of comprehensive income.
Investasi saham lainnya disajikan sebesar biaya perolehan.
All other investment in shares of stock are carried at cost.
Aset tetap
j.
Fixed assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada.
Fixed assets, except land, are carried at cost, excluding day-to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the fixed assets to its working condition and location for its intended use.
34
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
2.
Aset tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Fixed assets (Continued) Expenditures incurred after the fixed assets have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the fixed assets beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of fixed assets. Depreciation is computed on, a straight-line method over the fixed assets useful lives as follows:
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan kantor dan pabrik
20 10-20 4-8 4-8
Building and infrastructure Machinery and equipment Vehicle Office and factory supplies
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.
When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts.
35
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
k.
2.
Aset tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Fixed assets (Continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap dalam penyelesaian dalam hal ini meliputi seluruh biaya (termasuk biaya pinjaman) untuk membuat aset tetap dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is stated at cost and not depreciated. This represents all costs (including borrowing costs) attributable to bringing the constructed asset to working condition and getting it ready for its intended use.
Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap dan disusutkan pada saat aset tetap selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account and depreciated when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Penurunan nilai aset non-keuangan
k.
Impairment of non-financial assets The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset's recoverable amount.
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
36
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k.
2.
Penurunan nilai aset non keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Impairment (Continued)
of
non-financial
assets
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or cash generating unit’s (CGU's) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai "Rugi penurunan nilai". Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
Impairment losses of continuing operations are recognized in the statements of comprehensive income as "impairment losses". In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses are recognized in the statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
37
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k.
2.
Penurunan nilai aset non keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Impairment (Continued)
of
non-financial
assets
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
38
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k.
2.
Penurunan nilai aset non keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
of
non-financial
assets
Goodwill is tested for impairment annually (as of December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwll can not be reversed in the future periods.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill dihitung melalui penelaahan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK lebih kecil dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan pada periode-periode berikutnya. l.
Impairment (Continued)
Biaya eksplorasi yang ditangguhkan
l.
Deferred exploration expenditure
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure is capitalized and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
i) such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Direksi Grup bahwa area of interest tersebut tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area of interest. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group Directors against the commercial viability of the area are written-off in the period the decision is made.
ii) exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
39
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) l.
m.
Biaya eksplorasi (Lanjutan)
yang
2.
ditangguhkan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Deferred (Continued)
exploration
expenditure
Biaya pengembangan tambang dan biayabiaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area tersebut, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalized.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and license, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mine before the commencement of the commercial operations.
Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi berdasarkan unit produksi sejak dimulainya produksi secara komersial dengan memperhatikan masa PKP2B, Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan.
Deferred exploration and development expenditure is amortized based on the units of production method, from the commencement of commercial production and giving regard to the term of the Coal Agreement, Mining Rights or Mining Business License.
Provisi
m.
Provisions
Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
40
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) n.
2.
Penyisihan beban imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Employees benefits
Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur diperbolehkannya entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Grup tidak memilih metode ini namun tetap pengakuan menggunakan metode keuntungan/kerugian yang jatuh di luar “koridor”.
The Group follows PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the permission for entities to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include, among others, immediate recognition of all actuarial gains and losses. The Group opted not to apply this method but continually used the previous actuarial gain/loss recognition method which falls outside the “corridor”.
Grup mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja ditentukan dengan metode penilaian aktuaris “Projected Unit Credit”.
The Group recognized its unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Under PSAK No. 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits is determined using the projected-unit-credit actuarial valuation method.
Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuaria yang belum diakui untuk masingmasing individu pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini atau 10% dari nilai wajar dari aset program imbalan kerja, jika ada, mana yang lebih tinggi. Keuntungan atau kerugian ini diakui berdasarkan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan yang ditanggung.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting period exceeded the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation or 10% of the fair value of the plan assets, if any. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining work lives of the employees.
41
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) n.
Penyisihan (Lanjutan)
beban
imbalan
2.
kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
The Group recognizes gains or losses on the curtailment of a defined benefit plan when the curtailment occurs (when there is a commitment to make a material reduction in the number of employees covered by a plan or when there is an amendment of the defined benefit plan terms such that a material element of future services to be provided by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits). The gain or loss on curtailment comprises any resulting change in the fair value of plan assets, change in the present value of defined benefit obligation and any related actuarial gains and losses and past service cost that had not previously been recognized.
Grup mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap program pensiun ketentuan-ketentuan manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. o.
p.
Employees benefits (Continued)
Pengakuan pendapatan dan beban
o.
Revenue and expenses recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon dan rabat.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts and rebates.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.
Pajak penghasilan
p.
Taxation The Group adopted PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes” which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position; and transactions and other events of the current year that are recognized in the financial statements.
Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari tahun kini yang diakui dalam laporan keuangan. 42
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) p.
2.
Pajak penghasilan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Taxation (Continued)
PSAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif. Grup juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini”.
The revised PSAK also prescribes an entity to present the underpayment/overpayment of income tax as part of “Tax Expense Current” in the statement of comprehensive income. The Group also presented interest/penalty, if any, as part of “Tax Expense - Current”.
Pajak penghasilan kini
Current income tax
Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari tahun berjalan dan tahun lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior years are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the Tax Office based on the tax rates and tax laws that are enacted or substantively enacted.
Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Grup sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.
Current income tax relating to items debited or credited to equity is recognized in equity. Management periodically evaluates positions taken by the Group with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions where appropriate.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir tahun pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting year.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences.
43
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) p.
q.
2.
Pajak penghasilan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Taxation (Continued)
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carryforward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and the carry-forward of unused tax losses can be utilized.
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direviu pada setiap akhir tahun pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting year and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the defered tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting year and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.
Pajak tangguhan yang terkait dengan pospos yang diakui di luar laporan laba rugi, diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets againts current income tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.
Laba per saham
q.
Earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing income attributable to owners of the Group by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 44
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
2.
Informasi segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to its respective segments, if and only if, its related revenues and expenses also are allocated to those segments and the relative autonomy of that segments.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3.
STANDAR BARU/REVISI
AKUNTANSI
Informasi segmen
KEUANGAN
3.
REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan beberapa standar akuntansi baru/revisi yang berpengaruh pada laporan keuangan.
The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has released several new/revised accounting standards and interpretation that may have certain impacts on the financial statements.
Efektif pada awal periode atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
Effective for period beginning on or after January 1, 2015:
-
-
-
PSAK No. 1 (Revisi 2013) - Penyajian Laporan Keuangan PSAK No. 4 (Revisi 2013) - Laporan Keuangan Tersendiri PSAK No. 15 (Revisi 2013) - Investasi pada Perusahaan Asosiasi atau Venture Bersama PSAK No. 24 (Revisi 2013) - Imbalan Kerja PSAK No. 46 (Revisi 2014) - Pajak Penghasilan PSAK No. 48 (Revisi 2014) - Penurunan Nilai Aset PSAK No. 55 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK No. 60 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK No. 65 - Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK No. 66 - Pengaturan Bersama PSAK No. 67 - Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain PSAK No. 68 - Pengukuran Nilai Wajar ISAK No. 26 (Revisi 2014) - Penilaian Ulang Derivatif Melekat
-
45
PSAK No. 1 (Revised 2013) - Presentation of Financial Statements PSAK No. 4 (Revised 2013) - Separate Financial Statements PSAK No. 15 (Revised 2013) - Investments in Associates and Joint Ventures PSAK No. 24 (Revised 2013) - Employee Benefits PSAK No. 46 (Revised 2014) - Income Taxes PSAK No. 48 (Revised 2014) - Impairment of Assets PSAK No. 55 (Revised 2014) - Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK No. 60 (Revised 2014) - Financial Instruments: Disclosures PSAK No. 65 - Consolidated Financial Statements PSAK No. 66 - Joint Arrangements PSAK No. 67 - Disclosure of Interests in Other Entities PSAK No. 68 - Fair Value Measurement ISAK No. 26 (Revised 2014) Reassessment of Embedded Derivatives
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
3.
STANDAR AKUNTANSI BARU/REVISI (Lanjutan)
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KEUANGAN
3.
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statement.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.
4.
REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued)
SUMBER KETIDAKPASTIAN DARI ESTIMASI
4.
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di periode yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait.
The preparation of the Group’s financial statements requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes in future periods that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected.
Pertimbangan
Judgements
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgements are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Penentuan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2e.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2e.
46
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
4.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
SUMBER KETIDAKPASTIAN DARI ESTIMASI (Lanjutan)
4.
Pertimbangan (Lanjutan)
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (Continued) Judgements (Continued)
nilai
Allowance for impairment losses on trade receivables - Individual assessment
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations.
Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk penurunan nilai piutang usaha.
In these cases, the Group uses judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customers and the customers’ current credit status based on any third-party credit reports (if available) and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama ketidakpastian dari estimasi pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Kondisi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Penyisihan atas kerugian penurunan piutang usaha - evaluasi individual
47
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
4.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
SUMBER KETIDAKPASTIAN DARI ESTIMASI (Lanjutan)
4.
Estimasi dan asumsi (Lanjutan)
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (Continued) Estimates and assumptions (Continued)
nilai
Allowance for impairment losses on trade receivables - collective assessment
Bila Grup memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Grup menyertakannya dalam evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik pelanggan mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the assets in collective assessment for impairment. The characteristics of customers are relevant to the estimation of future cash flows for such trade receivables by being indicative of the customer’s ability to pay all amounts due.
Pensiun dan imbalan kerja
Pension and employee benefits
Penentuan liabilitas dan beban Grup sehubungan dengan pensiun dan liabilitas imbalan kerja bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Grup yang efeknya lebih dari 10% dari kewajiban imbalan pasti ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan yang ditanggung.
The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line method over the expected average remaining service periods of the qualified employees.
Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14.
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated employee benefits liabilities and employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 14.
Penyisihan atas kerugian penurunan piutang usaha - evaluasi kolektif
48
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
4.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
SUMBER KETIDAKPASTIAN DARI ESTIMASI (Lanjutan)
4.
Estimasi dan asumsi (Lanjutan)
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (Continued) Estimates and assumptions (Continued)
dan
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan, jika ada, diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories, if any, is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Note 7.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industry where the Group conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 9.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 23.
Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 23.
Penyisihan penurunan keusangan persediaan
nilai
pasar
49
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
5.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KAS DAN SETARA KAS
5.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2014 Kas Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank ICBC Indonesia Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Chinatrust Indonesia Standard Chartered Bank Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000)
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2013
775.314.230
463.702.250
Cash on hand Cash in bank s PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rak yat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank ICBC Indonesia Hongk ong and Shanghai Bank ing Corporation Limited PT Bank Chinatrust Indonesia Standard Chartered Bank Others (below Rp 100,000,000 each)
15.061.779.065
12.015.223.941
11.768.913.324
13.507.465.940
4.911.614.522
2.629.877.246
1.848.163.849 209.914.232
31.139.088.984 76.743.663
36.046.052 27.391.468 -
140.570.841 477.706.710 237.204.080
23.742.853
42.141.294
Sub-jumlah
33.887.565.365
60.266.022.699
Sub-total
Jumlah
34.662.879.595
60.729.724.949
Total
Based on currency
Berdasarkan mata uang 2014
2013
Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Eropa
17.493.438.169 17.153.959.485 15.481.941
50.291.633.877 10.420.882.066 17.209.006
Indonesian Rupiah United States Dollar Euro Europe
Jumlah
34.662.879.595
60.729.724.949
Total
Tidak terdapat penempatan dana Grup yang ditempatkan pada bank milik pihak berelasi.
No fund of the Group are placed in the bank which owned by related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat kas dan setara kas Grup yang digunakan sebagai jaminan.
As of December 31, 2014 and 2013, no cash and cash equivalents of the Group are used as collateral.
50
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
6.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PIUTANG USAHA
6.
TRADE RECEIVABLES Trade receivables consist of:
Piutang usaha terdiri dari: Catatan/ Note
2014
2013
Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
101.008.421.320 18.000.275.203
136.831.035.482 22.879.184.354
Sub-jumlah
119.008.696.523
159.710.219.836
5.134.915.863
1.468.685.541
Pihak berelasi
24
Third parties Local customers Foreign customers Sub-total Related parties
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
124.143.612.386 (2.747.924.690)
161.178.905.377 Total (2.747.924.690) Allowance for doubtful accounts
Neto
121.395.687.696
158.430.980.687
Net
Based on currency
Berdasarkan mata uang 2014
2013
Dolar Amerika Serikat Rupiah
109.312.199.990 14.831.412.396
134.544.178.680 26.634.726.697
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
124.143.612.386 (2.747.924.690)
161.178.905.377 Total (2.747.924.690) Allowance for impairment
Neto
121.395.687.696
158.430.980.687
Net
The aging of analysis trade receivables is as follows:
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2014 Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari >60 hari
United States Dollar Indonesian Rupiah
2013
91.211.741.181
124.863.386.153
24.469.465.579 5.148.800.398 3.313.605.228
30.205.284.884 3.156.826.025 2.953.408.315
Not yet due Overdue: 1-30 days 31-60 days >60 days
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
124.143.612.386 (2.747.924.690)
161.178.905.377 Total (2.747.924.690) Allowance for impairment
Neto
121.395.687.696
158.430.980.687
51
Net
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
6.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
6.
The details of allowance for impairment are as follows:
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2014
7.
TRADE RECEIVABLES (Continued)
2013
Saldo awal Penambahan Penghapusan
2.747.924.690 -
2.747.924.690 -
Beginning balance Additional Write off
Saldo akhir
2.747.924.690
2.747.924.690
Ending balance
Piutang usaha tidak dibebani bunga dan pada umumnya jatuh tempo sampai dengan 30 hari.
Trade receivables are non-interest bearing and are generally due within 30 days.
Berdasarkan reviu atas status piutang dari masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa nilai penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha kepada pihak ketiga. Sedangkan terhadap pihak berelasi tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Based on a review of the status of individual receivable accounts at the end of the year, the management believes that the allowance for individual impairment from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for individual impairment was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third parties receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sebagian piutang usaha milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang berupa fidusia sebesar Rp 75 miliar (Catatan 12).
As of December 31, 2014 and 2013, certain the Company trade accounts receivable are used as collateral for long-term bank loans as fiduciary amounted to Rp 75 billion (Note 12).
PERSEDIAAN
7.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2014
2013
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang Bahan pembantu Lainnya
111.410.617.710 33.853.025.670 23.496.068.326 17.471.975.255 12.370.277.432 6.510.331.871
101.316.623.767 25.038.693.588 30.181.384.747 14.701.051.469 14.302.108.916 6.475.578.701
Finished goods Work in process Raw materials Spareparts Indirect materials Others
Jumlah
205.112.296.264
192.015.441.188
Total
52
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
7.
8.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PERSEDIAAN (Lanjutan)
7.
INVENTORIES (Continued)
Perusahaan belum mengasuransikan persediaan terhadap berbagai risiko kerusakan.
The Company has not insured their inventories for any risks to insurance company.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sebagian persediaan milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang berupa fidusia sebesar Rp 75 miliar (Catatan 12).
As of December 31, 2014 and 2013, certain inventories are used as collateral for long-term bank loans as fiduciary amounted to Rp 75 billion (Note 12).
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai persediaan.
Based on the Company’s management assessment at end of the year, management believed that there are no events or conditions that may indicate impairment of inventories.
INVESTASI SAHAM
8.
The Company has investment in shares of stock as follows:
Perusahaan memiliki investasi saham jangka panjang dengan rincian sebagai berikut:
Tempat kedudukan/ Domicile Metode biaya/Cost method: PT Panasia Filament Inti Tbk PT Sarana Jabar Ventura
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
Bandung Bandung
Jumlah/Total
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2014 2013
2,40% 2,23%
2,40% 2,23%
2014
2013
6.758.259.792 277.349.500
6.758.259.792 277.349.500
7.035.609.292
7.035.609.292
As of December 31, 2014 and 2013, no investment in shares of stock of the Company are used as collateral.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat investasi saham milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan.
53
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
9.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari : 1 Januari 2014/ January 1, 2014 Biaya perolehan: Tanah
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Koreksi/ Reclassifications/ Corrections
Pengurangan/ Deductions
31 Desember 2014/ December 31, 2014
115.059.174.221
34.176.842.763
-
-
149.236.016.984
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan kantor dan pabrik Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi pabrik
97.481.277.617 1.031.763.613.920 14.662.772.665
127.757.000 13.500.698.389 5.140.322.757
119.000.000
3.103.440.334 200.769.141.964 -
100.712.474.951 1.246.033.454.273 19.684.095.422
31.172.020.524
3.306.668.897
-
229.085.137
34.707.774.558
1.573.537.074 428.302.814.033 31.138.447.933
1.711.988.397 2.514.023.357.604 -
-
Jumlah
1.751.153.657.987
2.571.987.635.807
119.000.000
39.853.062.706 716.375.597.959 6.645.546.927
3.413.695.127 53.540.478.253 1.626.187.350
108.000.000
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan kantor dan pabrik
Office and factory supplies Construction in progress Building and infrastructure Machinery and equipment Factory installation
-
4.323.022.293.794
Total
-
43.266.757.833 769.916.076.212 8.163.734.277
25.743.768.989
2.721.877.067
-
-
28.465.646.056
788.617.976.581
61.302.237.798
108.000.000
-
849.812.214.379
Nilai buku neto
962.535.681.406
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan kantor dan pabrik Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi pabrik Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan kantor dan pabrik
3.473.210.079.415
Penambahan/ Additions
105.122.130.981 104.610.741.534 1.034.629.487.499 14.914.104.344
12.267.171.240 26.718.000 3.337.965.723 3.705.880.910
30.328.324.712 937.278.606 132.565.036.511 17.163.445.021
Reklasifikasi/ Koreksi/ Reclassifications/ Corrections
Pengurangan/ Deductions
Building and infrastructure Machinery and equipment Vehicle
2.772.648.477.606 -
(3.285.525.471) (169.677.694.031) (31.138.447.933)
Jumlah
1 Januari 2013/ January 1, 2013
At cost: Land
Office and factory supplies Total Net book value
31 Desember 2013/ December 31, 2013
2.330.128.000 4.935.315.706 3.028.297.785
(2.220.866.211) (6.203.839.302) (928.914.804)
115.059.174.221 97.481.277.617 1.031.763.613.920 14.662.772.665
2.328.020.859
-
(1.484.325.047)
31.172.020.524
636.258.468 295.737.777.522 13.975.002.912
-
1.440.270.549.208
332.014.795.634
10.293.741.491
(10.837.945.364)
1.751.153.657.987
39.472.620.750 684.295.217.629 8.011.723.846
3.379.591.866 34.744.236.523 1.347.821.722
2.939.597.994 2.500.744.728
(59.551.916) (2.663.856.193) (213.253.913)
39.853.062.706 716.375.597.959 6.645.546.927
-
Accumulated depreciation: Building and infrastructure Machinery and equipment Vehicle
1.573.537.074 428.302.814.033 31.138.447.933
At cost: Land Building and infrastructure Machinery and equipment Vehicle Office and factory supplies Construction in progress Building and infrastructure Machinery and equipment Factory installation Total Accumulated depreciation: Building and infrastructure Machinery and equipment Vehicle
24.191.749.078
1.884.321.347
-
(332.301.436)
25.743.768.989
Jumlah
755.971.311.303
41.355.971.458
5.440.342.722
(3.268.963.458)
788.617.976.581
Total
Nilai buku neto
684.299.237.905
962.535.681.406
Net book value
54
Office and factory supplies
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
9.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
ASET TETAP (Lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (Continued) Depreciation were charged to operations as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Catatan/ Notes Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi
2014
18 20
Jumlah
2013
58.962.242.922 2.339.994.876
39.810.423.761 1.545.547.697
Manufacturing expenses General and administrative
61.302.237.798
41.355.971.458
Total
Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Bandung dan Purwokerto dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu antara 20 sampai 30 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2016 sampai dengan tahun 2043. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti pemilikan yang memadai.
The Group own several pieces of land located in Bandung and Purwokerto Provinces with Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 to 30 years until 2016 to 2043. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset yang tidak digunakan dalam operasi terdiri dari:
Unused fixed assets in operations consist of:
2014
2013
Nilai perolehan Akumulasi penyusutan
193.248.450.366 (86.016.728.791)
193.248.450.366 At cost (86.016.728.791) Accumulated depreciation
Nilai buku neto
107.231.721.575
107.231.721.575
As of December 31, 2014 and 2013, construction in progress consist of the following:
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Estimasi penyelesaian/ Estimation of completion
Persentase penyelesaian/ Completion percentage
Net book value
2013 Jumlah biaya perolehan/ Total cost
Persentase penyelesaian/ Completion percentage
Jumlah biaya perolehan/ Total cost
Perusahaan Mesin dan peralatan Instalasi pabrik Bangunan dan prasarana
Tahun 2014 Tahun 2014 Tahun 2014
-
-
98,00% 98,00% 98,00%
169.677.694.031 31.138.447.933 1.573.537.074
The Company Machinery and equipment Factory installation Building and infrastructure
Entitas Anak Mesin dan peralatan
Tahun 2015
86,80%
2.772.648.477.606
30,00%
258.625.120.002
A subsidiary Machinery and equipment
55
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
9.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
ASET TETAP (Lanjutan)
9.
Calculation of gain on sale of fixed assets is as follows:
Perhitungan keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2014 Harga perolehan Akumulasi penyusutan
FIXED ASSETS (Continued)
2013
119.000.000 108.000.000
84.930.974.743 17.941.131.801
Nilai buku bersih Pajak penghasilan 4(2) final Penerimaan dari penjualan aset tetap
11.000.000 60.000.000
66.989.842.942 2.672.315.000 104.537.587.729
Keuntungan atas penjualan aset tetap
49.000.000
34.875.429.787
Cost Accumulated depreciation Net book value Income tax article 4(2) Proceeds from sales of fixed asset Gain on sales of fixed assets
Aset Perusahaan dan entitas anaknya (STA) tetap telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, sabotase dan perusakan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 178.500.000.000 dan USD 142.169.978 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 178.500.000.000 dan USD 243.870.419 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
The Company and its subsidiary (STA)’s fixed assets have been covered by insurance against the risk of loss due to fire, theft, and other possible risks with total coverage of approximately Rp 178,500,000,000 and USD 142,169,978 as of December 31, 2014 and Rp 178,500,000,000 and USD 243,870,419 as of December 31, 2013, t which is considered adequate by the management to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tanah dan bangunan Perusahaan telah dipasang hak tanggungan sebesar Rp 112.549.290.000 serta mesin dan peralatan power plant (PLTU) sebesar Rp 115.000.000.000 digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang (Catatan 12).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s land and building used as collateral for long-term bank loans with mortgage amounted to Rp 112,549,290,000 and power plant machine and equipment (PLTU) amounted to Rp 115,000,000,000 (Note 12).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki oleh Perusahaan.
As of December 31, 2014 and 2013, based on the Company’s management assessment at end of the year, management believed that there are no events or conditions that may indicate impairment of fixed assets.
56
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
10.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UTANG USAHA
10.
TRADE PAYABLES Trade payables consist of
Utang usaha terdiri dari Catatan/ Note
2014
2013
Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri
184.690.217.675 7.743.507.386
178.248.931.019 8.254.794.789
Sub-jumlah
192.433.725.061
186.503.725.808
2.692.800
104.098.470
192.436.417.861
186.607.824.278
Pihak berelasi
24
Jumlah
Third parties Local suppliers Foreign suppliers Sub-total Related parties Total
Based on currency
Berdasarkan mata uang 2014
2013
Dolar Amerika Serikat Rupiah Euro Eropa Franc Swiss Dolar Singapura Yen Jepang
147.197.336.501 44.858.001.917 301.479.708 22.740.571 50.200.719 6.658.445
141.900.299.744 44.223.812.830 411.208.007 58.042.861 9.811.211 4.649.625
United States Dollar Indonesian Rupiah Euro Europe Swiss Franc Singapore Dollar Japan Yen
Jumlah
192.436.417.861
186.607.824.278
Total
Based on age category
Berdasarkan umur utang 2014 Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari >60 hari
152.191.288.804
Jumlah
2013
24.434.029.989 4.105.233.590 11.705.865.478
154.359.240.107 20.649.517.450 2.421.470.704 9.177.596.017
Not yet due Overdue: 1-30 days 31-60 days >60 days
192.436.417.861
186.607.824.278
Total
Utang usaha tidak dikenakan bunga dan umumnya akan jatuh tempo dalam 30 sampai 60 hari.
Trade payables are non-interest bearing and are normally settled on 30 to 60 days terms.
Tidak ada jaminan yang diberikan sehubungan dengan utang usaha.
The Group has not provided any collaterals for trade payables.
Grup
57
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
11.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UTANG LAIN-LAIN
11.
OTHER PAYABLES Other payables consist of:
Utang lain-lain terdiri dari: Catatan/ Note
2014
2013
Pihak ketiga Lexus Overseas Worldwide Corporation Gold Gazelle Profits Lucky Heights Resources Limited Ortega Management Limited Lain-lain
15.568.545.552 11.373.092.863
62.776.894.561 378.834.120.000 192.586.200.000 39.465.251.384 13.659.223.928
Third parties Lexus Overseas Worldwide Corporation Gold Gazelle Profits Luck y Heights Resources Limited Ortega Management Limited Others
Sub-jumlah
26.941.638.415
687.321.689.873
Sub-total
209.245.830.754
62.666.928.304
236.187.469.169
749.988.618.177
Pihak berelasi
24
Jumlah
Related parties Total
Based on currency
Berdasarkan mata uang 2014
2013
Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Eropa
220.611.086.417 15.576.382.752 -
76.326.152.232 634.197.214.561 39.465.251.384
Indonesian Rupiah United States Dollar Europe Euro
Jumlah
236.187.469.169
749.988.618.177
Total
Lexus Overseas Worldwide Corporation
Lexus Overseas Worldwide Corporation
Pada tanggal 7 April 2011, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Lexus Overseas Worldwide Corporation dengan jumlah maksimum sebesar Rp 70.000.000.000. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jadual pengembalian yang pasti.
On April 7, 2011, the Company obtained loan from Lexus Overseas Worldwide Corporation with a maximum credit of Rp 70,000,000,000. The loan has no interest and definite term of repayment.
Gold Gazelle Profits
Gold Gazelle Profits
Pada tanggal 20 Pebruari 2013, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Gold Gazelle Profits dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari 2014 dan dikenakan bunga SIBOR +0,25% per tahun.
On February 20, 2013, the Company obtained loan from Gold Gazelle Profits with a maximum credit of USD 30.000.000. This loan expires on February 20, 2014 and bear interest rate perannum at SIBOR +0,25%.
58
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
11.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
11.
OTHER PAYABLES (Continued)
Gold Gazelle Profits (Lanjutan)
Gold Gazelle Profits (Continued)
Pada tanggal 18 Desember 2014, perjanjian di atas telah diperbaharui dengan tanggal jatuh tempo menjadi 20 Pebruari 2016.
On December 18, 2014, the above agreement has been amended with due date become February 20, 2016.
Lucky Heights Resources Ltd
Lucky Heights Resources Ltd
Pada tanggal 20 Pebruari 2013, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Lucky Heights Resources Limited dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga SIBOR +0,25% per tahun dan tanpa jadual pengembalian yang pasti.
On February 20, 2013, the Company obtained loan from Lucky Heights Resources Limited with a maximum credit of USD 30,000,000. The loan bear interest rate per annum at SIBOR +0,25% and has no definite term of repayment.
Pada tanggal 10 Juli 2014, perjanjian di atas telah diperbaharui dengan maksimum pinjaman menjadi USD 43.500.000.
On July 10, 2014, the above agreement has been amended with the maximum loan become USD 43,500,000.
Pada tanggal 7 Desember 2014, perjanjian di atas telah diperbaharui dengan tanggal jatuh tempo menjadi 7 Desember 2016.
On July 10, 2014, the above agreement has been amended with due date become December 7, 2016.
Ortega Management Limited
Ortega Management Limited
Pada tanggal 3 Juli 2013, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Ortega Management Limited dengan jumlah maksimum sebesar EUR 2.450.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014 dan dikenakan bunga 0,5% per tahun.
On July 3, 2013, the Company obtained loan from Ortega Management Limited with a maximum credit of EUR 2.450.000. This loan expires on June 30, 2014 and bear interest rate per annum at 0,5%.
Pada tanggal 18 Juli 2014, Perusahaan memperoleh pinjaman modal usaha dari Ortega Management Limited dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Januari 2017 dan dikenakan bunga SIBOR +0,25% per tahun.
On July 18, 2014, the Company obtained working capital loan from Ortega Management of Limited with a maximum credit USD 30.000.000. This loan expires on January 18, 2017 and bear interest rate perannum at SIBOR +0,25%.
59
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
12.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG
12.
LONG-TERM BANK LOANS The details of long-term bank loans are as follows:
Pinjaman bank jangka panjang terdiri dari:
2014
2013
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kredit Investasi, USD 3.495.999 pada tanggal 31 Desember 2014 dan USD 5.595.999 pada tanggal 31 Desember 2013
43.490.227.560
68.209.631.811
Kredit Modal Kerja, USD 1.356.720 pada tanggal 31 Desember 2014 dan USD 2.314.800 pada tanggal 31 Desember 2013
16.877.596.800
28.215.097.200
PT Bank Rak yat Indonesia (Persero) Tbk Investment Loan, USD 3,495,999 as of December 31, 2014 and USD 5,595,999 as of December 31, 2013 Work ing Capital Loan, USD 1,356,720 as of December 31, 2014 and USD 2,314,800 as of December 31, 2013
60.367.824.360
96.424.729.011
Sub-total
Sub-jumlah Credit Suisse AG Fasilitas CLC, USD 3.400.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan USD 29.250.000 pada tanggal 31 Desember 2013
42.296.000.000
356.528.250.000
Credit Suisse AG CLC facility , USD 3,400,000 as of December 31, 2014 and USD 29,250,000 as of December 31, 2013
Sub-jumlah
42.296.000.000
356.528.250.000
Sub-total
1.968.854.070.864
239.051.763.532
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2.071.517.895.224
692.004.742.543
Total
Pinjaman jangka panjang, neto
2.014.661.571.864
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Tingkat suku bunga pinjaman
(56.856.323.360)
6,00%-10,5%
(49.689.665.211) Current maturity 642.315.077.332
Long-term loan, net
6,00%-10,5% Interest rate per annum
Penjelasan pokok perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut:
Significant details of the loan agreements are as follows:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kredit Investasi
Investment Loan
Pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi Refinancing sebesar USD 16.500.000.
On September 3, 2007, the Company obtained Refinancing Investment Credit Facility amounting to USD 16,500,000.
60
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
12.
PINJAMAN (Lanjutan)
BANK
JANGKA
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PANJANG
12.
LONG-TERM BANK LOANS (Continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Continued)
Kredit Investasi (Lanjutan)
Investment Loan (Continued)
Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul sebagai berikut:
This facility is paid in quarterly installment as follows:
- Juni 2008 sampai dengan Maret 2009 masing-masing sebesar USD 412.500. - Juni 2009 sampai dengan Maret 2010 masing-masing sebesar USD 618.750. - Juni 2010 sampai dengan Maret 2013 masing-masing sebesar USD 1.031.250.
- June 2008 to March 2009 amounted to USD 412,500, each. - June 2009 to March 2010 amounted to USD 618,750, each. - June 2010 to March 2013 amounted to USD 1,031,250, each.
Fasilitas ini digunakan untuk refinancing pembangunan PLTU batubara milik Perusahaan dan untuk melunasi pinjaman kepada Credit Suisse Indonesia sebesar USD 8.740.000 serta sisanya sebesar USD 7.760.000 untuk keperluan restrukturisasi usaha.
This facility is used to refinance the construction of the Company’s PLTU and to pay the loan to Credit Suisse amounting to USD 8,740,000. The remaining balance of USD 7,760,000 is used for the Company’s business restructuring.
Berdasarkan akta No. 20 tanggal 27 Mei 2010 dari Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.kn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh persetujuan untuk merestrukturisasi fasilitas yang ada dan diiringi dengan penurunan pagu Kredit Investasi sebesar USD 2.644.207 (dari semula maksimum sebesar USD 16.500.000 menjadi USD 13.855.793). Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul sebagai berikut:
Based on notarial deed No. 20 dated May 27, 2010 of Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.Kn, notary in Jakarta, the Company obtained approval for restructuring existing facility by reducing the credit limit amounted to USD 2,644,207 (from the original maximum credit of USD 16,500,000 to USD 13,855,793). This loan is paid in quarterly installments as follows:
- Triwulan IV tahun 2010 sebesar USD 255.793. - Tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 masing-masing sebesar USD 650.500. - Tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebesar USD 700.000. - Triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2015 masing-masing sebesar USD 700.000. - Triwulan IV tahun 2015 sebesar USD 696.000.
- Quarter IV in 2010 amounted to USD 255,793, each. - In 2011 to 2012 amounted to USD 650,500, each. - In 2013 to 2014 amounted to USD 700,000, each. - Quarter I to III in 2015 amounted to USD 700,000, each. - Quarter IV in 2015 amounted to USD 696,000, each.
61
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
12.
PINJAMAN (Lanjutan)
BANK
JANGKA
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PANJANG
12.
LONG-TERM BANK LOANS (Continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Continued)
Kredit Modal Kerja
Working Capital Loan
Pada tanggal 22 September 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000 yang digunakan untuk pelunasan pinjaman modal kerja dari Bank Mayapada dan tambahan modal kerja untuk operasional Perusahaan. Pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan memperoleh perpanjangan dan suplesi Kredit Modal Kerja sebesar USD 3.000.000 (dari semula maksimum sebesar USD 5.000.000 menjadi USD 8.000.000). Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul sebagai berikut:
On September 22, 2006, the Company obtained Working Capital Loan facility from Bank Rakyat Indonesia (BRI) with a maximum credit of USD 5.000.000 to pay the working capital loan from Bank Mayapada and as an additional working capital. On September 3, 2007, the Company obtained the extension and additional of working capital loan of USD 3,000,000 (previously maximum at USD 5,000,000 to USD 8,000,000). This loan is paid in quarterly installments as follows:
- Tahun 2008 masing-masing sebesar USD 262.500. - Tahun 2009 masing-masing sebesar USD 362.500. - Triwulan I dan II tahun 2010 masing-masing sebesar USD 437.500. - Triwulan III tahun 2010 sebesar USD 4.625.000.
- In 2008 amounted to USD 262,500, each. - In 2009 amounted to USD 362,500, each. - Quarter I and II in 2010 amounted to USD 437,500, each. - Quarter III in 2010 amounted to USD 4,625,000.
Berdasarkan akta No. 19 tanggal 27 Mei 2010 dari Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.kn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh perpanjangan periode kredit yang diiringi dengan penurunan pagu Kredit Modal Kerja sebesar USD 2.364.468 (dari semula maksimum sebesar USD 8.000.000 menjadi USD 5.635.532).
Based on notarial deed No. 19 dated May 27, 2010 of Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.Kn, notary in Jakarta, the Company obtained extension of the credit facility by reducing the credit limit amounted to USD 2,364,468 (from the original maximum credit of USD 8,000,000 to USD 5,635,532).
Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul sebagai berikut:
This loan is paid in quarterly installments as follows:
- Triwulan I tahun 2011 sebesar USD 235.532. - Triwulan II sampai dengan IV tahun 2011 masing-masing sebesar USD 266.000. - Tahun 2012 masing-masing sebesar USD 279.250. - Tahun 2013 masing-masing sebesar USD 292.550. - Tahun 2014 masing-masing sebesar USD 319.150. - Triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2015 masing-masing sebesar USD 251.975. - Triwulan IV tahun 2015 sebesar USD 282.275.
- Quarter I in 2011 amounted to USD 235,532, each. - Quarter II to IV in 2011 amounted to USD 266,000, each. - In 2012 amounted to USD 279,250, each. - In 2013 amounted to USD 292,550, each. - In 2014 amounted to USD 319,150, each. - Quarter I to III in 2015 amounted to USD 251,975, each. - Quarter IV in 2015 amounted to USD 282,275, each.
62
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
12.
PINJAMAN (Lanjutan)
BANK
JANGKA
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PANJANG
12.
LONG-TERM BANK LOANS (Continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Continued)
Kredit Modal Kerja (Lanjutan)
Working Capital Loan (Continued)
Setiap fasilitas pinjaman di atas dibayarkan secara bulanan dan dapat ditelaah setiap saat oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Each loan facility above is paid on a monthly basis and could be reviewed every time by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan akta No. 183 tanggal 16 Nopember 2011 dari Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., notaris di Bandung, jaminan atas fasilitas pinjaman diatas adalah sebagai berikut:
Based on the deed No. 183 dated November 16, 2011 from Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., notary in Bandung, the Company drew collateral of the loan above and replace with new warranty with the following details:
a. Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB No. 274, 275 dan 296 seluas 84.552 m2 atas nama Perusahaan, sertifikat HGB No. 847 seluas 20.796 m2 atas nama PT Novawool, pihak berelasi.
a.
b. Fidusia sebagai mesin dan peralatan pabrik atas nama PT Novawool, pihak berelasi.
b.
c. Fidusia mesin dan peralatan power plant atas nama Perusahaan serta mesin-mesin yang direstrukturisasi sebesar Rp 115 miliar.
c.
d. Fidusia persediaan dan piutang Perusahaan sebesar Rp 75 miliar.
d.
e. Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Panasia Synthetic Abadi, pihak berelasi. f. Jaminan pribadi (personal guarantee) dari pemegang saham tertentu Perusahaan.
e.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain:
The loan agreement included covenants not to perform certain actions without prior written consent from the bank among others:
a. Melakukan tindakan merger atau akuisisi atau go public atau penjualan aset-aset debitur. b. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak lain, kecuali yang sudah ada saat ini.
a. Execute merger or acquisition, or go public or sale of the debtor's assets. b. Committing as the guarantor of the other party and or pledge Company’s assets to other parties, except that there are already currently.
f.
63
Land and building with HGB certificate No. 274, 275 and 296 with a total area of 84.552 square meters under the Company’s name, HGB certificate No. 847 with a total area of 20.796 square meters under the name of PT Novawool, a related party. Fiduciary of factory machinery and equipment from PT Novawool, a related party. Fiduciary of power plant machinery and equipment under the name of the Company and restructuring machineries amounting to Rp 115 billion. Fiduciary of inventories and accounts receivable of the Company in amount of Rp 75 billion. Corporate guarantee of PT Panasia Synthetic Abadi, a related party. Personal guarantee from Company’s stockholder.
one
of
the
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
12.
PINJAMAN (Lanjutan)
BANK
JANGKA
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PANJANG
12.
LONG-TERM BANK LOANS (Continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Continued)
c. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari debitur sendiri. d. Memberikan pinjaman kepada pemegang saham. e. Melakukan penyertaan saham, kecuali yang sudah ada saat ini. f. Menerima pinjaman/kredit baru dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya. g. Melakukan investasi baru melebihi nilai Rp 10.000.000.000 per tahun. h. Menyewakan aset-aset yang dijadikan agunan.
c. Apply for a declaration bankruptcy to the Commercial Court to declare bankruptcy from the debtor. d. Provide loans to shareholders. e. Execute investments in shares, except that are already currently. f. Obtain new loan/credit from other banks or other financial institutions. g. Execute new investments exceeds the value of Rp 10,000,000,000 per year. h. Lease the collateral assets.
Credit Suisse
Credit Suisse
Fasilitas CLC
CLC Facility
Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Credit Suisse AG, Cabang Singapura dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja untuk operasional Perusahaan. Suku bunga pinjaman sebesar 0,25% per tahun diatas biaya modal. Fasilitas ini tidak menggunakan agunan.
On July 19, 2011, the company obtained Working Capital Loan from Credit Suisse AG, Singapore branch in with a maximum credit of USD 30,000,000 to be used for additional working capital to finance the company’s operations. The interest rate is 0.25% per annum above cost of capital. This facility requires no collateral.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Berdasarkan akta notaris No. 240 tanggal 20 Nopember 2013, oleh M. Kholid Artha, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Anak (STA) memperoleh fasilitas kredit sindikasi dari beberapa bank dengan jumlah keseluruhan maksimum sebesar Rp 2.333.240.000.000.
Based on notarial deed No. 240 dated November 20, 2013, by M. Kholid Artha, SH, notary in Jakarta, a Subsidiary (STA) obtained a syndication credit facility from several banks with maximum credit of Rp 2,333,240,000,000.
Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan aset tetap Perusahaan, jaminan dari PT Panasia Indo Resources Tbk, PT Mekar Perkasa, dan jaminan pribadi dari Awong Hidjaja serta seluruh piutang, persediaan dan rekening penampungan pendapatan operasional Perusahaan.
Above loan facilities are secured by Company’s fixed assets, corporate guarantee from PT Panasia Indo Resources Tbk, PT Mekar Perkasa and personal guarantee of Awong Hidjaja and all of Company’s receivables, inventories and escrow account from operating income.
64
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
12.
PINJAMAN (Lanjutan)
BANK
JANGKA
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PANJANG
12.
LONG-TERM BANK LOANS (Continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Continued)
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain:
The loan agreement included covenants not to perform certain actions without prior written consent from the Bank among others:
a. Melakukan pengabungan usaha dengan perusahaan lain. b. Melakukan akuisisi aset milik pihak ketiga. c. Mengubah susunan pengurus, direksi, komisaris dan kepemilikan saham perusahaan. d. Melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham pada perusahaan lain. e. Mengubah bentuk atau status hukum perusahaan, mengubah anggaran dasar, kecuali meningkatkan modal perusahaan cukup dengan pemberitahuan tertulis kepada bank. f. Melunasi seluruh atau sebagian utang perusahaan kepada pemegang saham dan atau perusahaan afiliasi yang belum atau telah didudukan sebagai pinjaman subordinasi fasilitas kredit BNI. g. Membagikan deviden atau keuntungan dalam bentuk apapun. h. Memberikan pinjaman kepada siapapun juga. i. Menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali berkaitan langsung dengan usahanya. j. Mengikatkan diri sebagai penjamin. k. Menggunakan dana perusahaan untuk tujuan di luar usaha. l. Menjual atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain. m. Melakukan likuidasi. n. Melakukan investasi dengan nilai lebih besar dari Rp 20.000.000.000 o. Menggadaikan saham perusahaan kepada pihak manapun p. Mengubah bidang usaha q. Menerbitkan/menjual saham kecuali di konversi menjadi modal. r. Membuka usaha baru yang tidak terkait dengan usaha yang telah ada. s. Hutang pemegang saham yang terkait self financing.
a. b. c.
d.
Execute merger with other companies. Acquisition of assets belonging to a third party. Changing the composition of the board, directors, commissioners and shareholder of the Company. Investment in share or takeover of shares in other companies.
e.
Change the form or legal status of the Company, changing the article of association, except capital with prior written consent to the bank.
f.
Paid all or part of the Company's debt to shareholders or affiliated companies which have not been seated as a loan or subordinated credit facility BNI.
g.
Distribute dividends or profit in any form.
h. i.
Provide loans to anyone. Obtain loans from other parties, unless directly related to the business. Committing as the guarantor. Using the Company’s funds for unrelated business objectives. Sell or pledge the assets to other parties.
j. k. l.
m. Execute the liquidation. n. Invest with a value greater than Rp 20,000,000,000. o. Mortgaged the Company's shares to other party. p. Change the field of business q. Publish/sell the shares except the conversion into capital. r. Opening a new business that is not related to the existing business. s. Debt to shareholder relating to selffinancing. 65
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
12.
13.
PINJAMAN (Lanjutan)
BANK
JANGKA
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PANJANG
12.
LONG-TERM BANK LOANS (Continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Continued)
t. Membuat perjanjian dan transaksi tidak wajar.
t.
u. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian hak dan atau kewajiban yang timbul berdasarkan perjanjian kredit. v. Melunasi/membayar pokok dan atau biaya bunga atau biaya lainnya atas pinjaman kepada pihak lain di luar pihak yang telah disetujui dalam perjanjian kredit. w. Memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali transaksi operasional. x. Menarik kembali modal yang telah disetor. y. Tidak diperkenankan menunggak kewajiban Bank serta kewajiban lainnya z. Tidak diperkenankan melakukan tindakan melanggar hukum dan peraturan yang berlaku
u. v.
w. Provide loans to other parties, except for the operational transactions. x. Pulling back the capital that has been paid. y. Not allowed to delinquent the bank loan and other liabilities z. Not allowed to perform actions against law and regulations acts and regulations
UTANG JANGKA PANJANG PIHAK KETIGA
14.
2014
Jumlah
LONG-TERM PAYABLES TO THIRD PARTIES Long-term payables to third parties consist of:
Utang jangka panjang pihak ketiga terdiri dari:
Pihak ketiga Lucky Heights Resources Limited Gold Gazelle Profits Ortega Management Limited
Prepare the unusual agreement and transactions. Submit or transfer all or part of the rights and obligations arising from the loan agreement. Pay principal and or interest expense or other charges on loans to other parties outside parties that have agreed in the loan agreement.
2013
508.327.795.245 373.200.000.000 179.634.250.000
-
Third parties Luck y Heights Resources Limited Gold Gazelle Profits Ortega Management Limited
1.061.162.045.245
-
Total
Seluruh utang jangka panjang pihak ketiga didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat.
The entire of long-term payables to third parties denominated in United States Dollar.
Penjelasan pokok perjanjian pinjaman terdapat pada Catatan 11.
Significant details of the loan agreements contained in Note 11.
66
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
14.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
14.
EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan dan Entitas Anak (STA) telah mencadangkan beban imbalan kerja yang mencakup seluruh karyawan yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan persyaratan UndangUndang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003. Jumlah karyawan Perusahaan yang berhak mendapatkan manfaat ini adalah sebanyak 1.216 dan 1.233 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Jumlah karyawan STA yang berhak mendapatkan manfaat ini adalah sebanyak 232 dan 138 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company and a Subsidiary (STA) calculates and records post-employment benefits obligation for their qualifying employees in accordance with Labor Law No.13/2003. The number of the Company employees entitled to the benefits is 1,216 and 1,233 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. The number of STA employees entitled to the benefits is 232 and 138 as of December 31, 2014 and 2013.
Imbalan kerja karyawan Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama dan untuk STA dihitung oleh aktuaris independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera dengan asumsi utama sebagai berikut:
The Company cost of providing postemployment benefits is calculated by an independent actuary PT Dian Artha Tama and for STA is calculated by an independent actuary PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera by using the following key assumptions:
Tingkat bunga teknis: Tingkat kenaikan gaji: Umur pensiun: Uang pensiun dini: Tingkat pengunduran diri:
Tingkat pensiun normal:
8%-9% per tahun/per annum (2013: 8%-9%) 6% per tahun/per annum 55 tahun/year 0%-5% dari umur pensiun/ of mortality rate 5% masing-masing pada usia 40-44 dan kemudian menurun secara linier menjadi 0% pada usia diatas 51/5% at age 40-44 and then decrease linearly to 0% at age 51 and after. 100%
Discount rate: Salary growth rate: Mortality rate: Disability rate: Resignation rate:
Normal retirement rate:
Employee benefits expense charged to the statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Beban imbalan kerja karyawan dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014
2013
Beban jasa kini Amortisasi koreksi aktuaria Biaya jasa lalu Beban bunga
2.561.822.706 1.517.097.958 68.826.733 2.085.235.636
2.206.880.445 1.934.094.644 68.826.733 1.253.442.506
Current service cost Amortization of net actuarial loss Past service cost Interest cost
Beban imbalan kerja
6.232.983.033
5.463.244.328
Employee benefits expense
Employee benefits expense were charged to general and administrative expenses (Note 20).
Beban imbalan kerja dibebankan pada beban umum dan administrasi (Catatan 20). 67
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
14.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
14.
2014 14.174.459.212 6.232.983.033 (155.376.500)
Saldo akhir
20.252.065.745
MODAL SAHAM
15.
Jumlah
Nama pemegang saham
Novatex International Limited Mercury Capital International Inc Prime Invesco Limited PT Panasia Synthetic Abadi Awong Hidjaja Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
9.139.321.243 Beginning balance 5.463.244.328 Expenses for the current year (428.106.359) Benefits paid during the year 14.174.459.212
Ending balance
SHARE CAPITAL The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
PT Panasia Synthetic Abadi Mercury Capital International Inc Prime Invesco Limited Awong Hidjaja Masyarakat (masing-masing dibawah 5%)
OBLIGATION
2013
Saldo awal Beban imbalan kerja Realisasi pembayaran manfaat
Nama pemegang saham
BENEFITS
The details of the movements of the employee benefits obligation are as follows:
Rincian mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
15.
EMPLOYEE (Continued)
2014 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership %
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital
Name of stockholders
686.000.000 350.200.000 341.788.300 36.400.000
44,76% 22,85% 22,30% 2,38%
343.000.000.000 175.100.000.000 170.894.150.000 18.200.000.000
PT Panasia Synthetic Abadi Mercury Capital International Inc Prime Invesco Limited Awong Hidjaja
118.182.700
7,71%
59.091.350.000
1.532.571.000
100,00%
766.285.500.000
Jumlah saham/ Number of shares
Public (below 5% each) Total
2013 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership %
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital
Name of stockholders
373.800.000 350.200.000 341.788.300 312.200.000 36.400.000
24,39% 22,85% 22,30% 20,37% 2,38%
186.900.000.000 175.100.000.000 170.894.150.000 156.100.000.000 18.200.000.000
Novatex International Limited Mercury Capital International Inc Prime Invesco Limited PT Panasia Synthetic Abadi Awong Hidjaja
118.182.700
7,71%
59.091.350.000
1.532.571.000
100,00%
766.285.500.000
Jumlah saham/ Number of shares
68
Public (below 5% each) Total
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
15.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
MODAL SAHAM (Lanjutan)
15.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. 16.
SHARE CAPITAL (Continued)
AGIO SAHAM
16.
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents additional paid-in capital as the following movement:
Akun ini merupakan jumlah selisih lebih penerbitan saham di atas nilai nominal dengan mutasi sebagai berikut:
Jumlah Penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum perdana masyarakat tahun 1990/ Sale of Company's shares through initial public offering in 1990 Pembagian saham bonus tahun 1991/Distribution of bonus shares in 1991 Penawaran umum terbatas kepada pemegang saham tahun 1993/Rights issured to stock holders in 1993 Pembagian saham bonus tahun 1996/Distribution of bonus shares in 1996 Penerbitan saham baru sehubungan dengan konversi hutang tahun 2004/ Issurance of new shares in relation with debt conversion in 2004 Saldo agio saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013/ Balance of additional paid-in capital as of December 31, 2014 and 2013
17.
PENJUALAN NETO
17.
2014
Jumlah
4.325.500.000
22.575.500.000
NET SALES The details of net sales are as follows:
Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:
Lokal Ekspor Retur dan potongan penjualan
75.250.000.000 (57.000.000.000) 76.000.000.000 (76.000.000.000)
881.510.202.930 298.558.100.378 (4.603.946.604) 1.175.464.356.704
69
2013 883.722.845.214 Local 176.478.528.526 Export (2.858.367.682) Sales return and discount 1.057.343.006.058
Total
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
18.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
BEBAN POKOK PENJUALAN
18.
The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2014 Persediaan bahan baku Awal tahun Pembelian
2013 Material Inventory At beginning of year Purchase
30.181.384.747 748.692.787.737
20.897.071.311 677.812.440.277
Sub-jumlah Biaya pengiriman Biaya lainnya
778.874.172.484 4.394.618.707 -
698.709.511.588 3.963.030.158 635.640.951
Sub-total Shipping cost Other cost
Bahan baku yang tersedia untuk di pakai Akhir Tahun
783.268.791.191 (23.496.068.326)
703.308.182.697 (30.181.384.747)
Material available for use At ending of year
759.772.722.865 64.262.271.960 369.061.697.372
673.126.797.950 49.908.141.760 307.434.699.047
1.193.096.692.197
1.030.469.638.757
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi Jumlah biaya produksi Persediaan barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun
19.
COST OF GOODS SOLD
25.038.693.588 (33.853.025.670)
Beban pokok produksi Persediaan barang jadi: Awal tahun Pembelian Akhir tahun
1.184.282.360.115
Beban pokok penjualan
1.209.987.019.809
101.316.623.767 35.798.653.637 (111.410.617.710)
BEBAN PENJUALAN
19.
39.369.254.631 (25.038.693.588)
Raw material used Direct labor Manufacturing expenses Total manufacturing cost Work ing in process: At beginning of year At ending of year
1.044.800.199.800
Cost of goods manufactured Finished goods: 99.475.671.320 At beginning of year 56.017.934.272 Purchases (101.316.623.767) At ending of year
1.098.977.181.625
Cost of goods sold
SELLING EXPENSES The details of selling expenses are as follows:
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: 2014
2013
Pengiriman Administrasi penjualan Gaji dan tunjangan Lain-lain
15.519.005.315 3.916.953.139 1.325.263.721 523.086.084
9.045.315.345 2.718.336.886 1.126.084.680 476.940.842
Jumlah
21.284.308.259
13.366.677.753
70
Freight Sales administration Salaries and allowances Others Total
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
20.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
20.
Gaji dan tunjangan Beban imbalan kerja Makanan dan minuman Iuran, sumbangan dan perjamuan Pajak dan perijinan Penyusutan Perjalanan dinas Keperluan kantor Alat tulis, cetakan dan benda pos Telepon, listrik dan air Beban sewa Jasa profesional Asuransi Lain-lain
14
9
Jumlah
21.
AND
The details of general expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: Catatan/ Notes
GENERAL EXPENSES
2014
and
administrative
2013
16.760.752.561 6.232.983.033 5.083.513.919 3.802.409.648 2.691.606.666 2.339.994.876 2.191.699.031 1.842.220.551 1.368.656.183 1.064.944.466 1.063.727.135 323.265.000 206.216.738 2.434.393.685
8.702.465.262 5.463.244.328 4.944.881.482 2.998.822.801 1.427.296.586 1.545.547.697 2.268.118.759 1.017.672.567 616.898.534 812.634.652 958.641.026 196.411.000 1.269.973.031
47.406.383.492
32.222.607.725
PENGHASILAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
ADMINISTRATIVE
21.
Salaries and allowances Employee benefits expense Food and beverage Due and donation Tax and legal Depreciation Traveling Office supplies Stationary, printing and postage Telephone, electricity and water Rent expense Professional fee Insurance Others Total
OTHER OPERATING EXPENSES
INCOMES
The details of other operating incomes are as follows:
Rincian penghasilan operasional lainnya adalah sebagai berikut: 2014
2013
Keuntungan kurs mata uang asing, neto Sewa Keuntungan penjualan aset tetap Lain-lain
1.962.482.919 72.000.000 49.000.000 2.315.641.247
168.000.000 34.875.429.787 28.018.843
Gain on foreign exchange, net Rental Gain on sale fixed asset Others
Jumlah
4.399.124.166
35.071.448.630
Total
Rincian beban sebagai berikut:
operasional
lainnya
AND
The details of other operating expenses are as follows:
adalah
2014
2013
Kerugian kurs mata uang asing, neto Beban penghapusan piutang Lain-lain
2.328.498.843
226.780.582.111 120.721.120 4.935.876.360
Loss on foreign exchange, net Bad debt expense Others
Jumlah
2.328.498.843
231.837.179.591
Total
71
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
22.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
BEBAN KEUANGAN
22.
The details of finance charges are as follows:
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2014
23.
FINANCE CHARGES
2013
Beban bunga: Pinjaman bank Lainnya Administrasi dan provisi bank
5.810.310.448 2.647.479.558 354.901.238
8.851.668.048 6.701.198.953 383.777.269
Jumlah
8.812.691.244
15.936.644.270
PERPAJAKAN
23.
Interest expense Bank loan Others Bank charges and provision Total
TAXATION
Pajak dibayar dimuka
Prepaid taxes
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai neto masing-masing sebesar Rp 98.615.762.951 dan Rp 27.576.778.850 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
This account represents net Value Added Tax amounted to Rp 98,615,762,951 and Rp 27,576,778,850 as of 2014 and 2013, respectively.
Aset pajak kini
Current tax assets
Akun ini merupakan piutang atas kelebihan pembayaran pajak Perusahaan masingmasing sebesar Rp 7.209.503.689 dan Rp 7.422.872.486 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
This account represents overpayment current tax assets of corporate income tax amounted to Rp 7,209,503,689 and Rp 7,422,872,486 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Utang pajak
Tax payables
Utang pajak terdiri dari:
The details of tax payables are as follows: 2014
Pajak penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Jumlah
2013
897.251.639 344.692.906 60.736.029 28.916.701
919.176.304 233.052.344 60.160.718 -
1.331.597.275
1.212.389.366
72
Income tax: Article 4(2) Article 21 Article 23 Article 26 Total
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
23.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PERPAJAKAN (Lanjutan)
23.
TAXATION (Continued)
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between loss before tax per statements of comprehensive income and fiscal loss is as follows: 2014
Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Ditambah: Rugi sebelum pajak entitas anak yang dikonsolidasi Amortisasi goodwill Rugi sebelum pajak
(109.635.781.660)
22.767.529.470 (86.868.252.190)
2013 Loss before tax per statement of consolidated (299.183.734.426) comprehensive income
8.758.127.993 557.812.500
Addition: Loss before tax of consolidated subsidiaries Goodwill amortization
(289.867.793.933) Loss before tax
Perbedaan waktu: Beban manfaat karyawan Keuntungan penjualan aset tetap Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal
(66.283.580.867)
981.922.451
Sub-jumlah
(61.321.228.253)
35.340.390.809
Perbedaan tetap: Beban pajak Kenikmatan karyawan Sumbangan Penghasilan sewa Penghasilan bunga Keuntungan penjualan tanah, neto Lain-lain
2.233.553.205 586.271.809 405.630.621 (72.000.000) (159.603.369) (30.624.232.450)
4.374.572.420 281.685.282 316.143.647 (168.000.000) (77.420.484) (34.494.154.288) 356.512.655
Sub-jumlah
(27.630.380.184)
(29.410.660.768) Sub-total
4.951.352.614 11.000.000
3.967.841.990 30.390.626.368
Temporary differences: Employees benefit cost Gain on sales of fixed asset Difference between commercial and fiscal depreciation Sub-total Permanent differences: Tax expenses Benefit in k ind Donation Rental income Interest income Gain on sales of land, net Others
Rugi fiskal tahun berjalan Kompensasi kerugian fiskal tahun: 2008 (setelah pembetulan) 2009 (setelah pembetulan) 2010 2013
(175.819.860.627) (10.650.278.632) (26.586.651.920) (283.938.063.892)
(283.938.063.892) Fiscal loss for the year Fiscal loss carryforward from: (106.759.539.813) 2008 (after revision) (10.650.278.632) 2009 (after revision) (26.586.651.920) 2010 2013
Akumulasi rugi fiskal
(496.994.855.071)
(427.934.534.257) Accumulated fiscal loss
73
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
23.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PERPAJAKAN (Lanjutan)
23.
TAXATION (Continued)
Pajak kini (Lanjutan)
Current tax (Continued)
Aset pajak kini dihitung sebagai berikut:
Current tax assets is computed as follows: 2014
Beban pajak kini
2013 -
-
Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka: Pasal 22 Pasal 23
6.647.314.161 562.189.528
6.947.081.370 475.791.116
Less prepaid tax: Article 22 Article 23
Sub-jumlah
7.209.503.689
7.422.872.486
Sub-total
Aset pajak kini
(7.209.503.689)
Current tax expense
(7.422.872.486) Current tax assets
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan waktu antara laporan keuangan jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajak.
Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows:
1 Januari 2013/ January 1, 2013
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to comprehensive income for the year
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to comprehensive income for the year
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Perusahaan
Deferred tax assets (liabilities): Parent
Kerugian fiskal Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyusutan aset tetap
37.153.095.621
69.830.537.943
106.983.633.564
17.265.080.204
124.248.713.768
2.283.126.150
991.960.497
3.275.086.647
1.237.838.154
4.512.924.801
686.981.173 (65.025.138.199)
7.882.374.732
Jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan
(24.901.935.255)
78.704.873.172
686.981.173 (57.142.763.467) (16.568.145.217)
53.802.937.917
74
1.934.773.141
686.981.173 (73.710.908.684)
55.737.711.058
Fiscal loss Employee benefits obligation Impairment of doubtful account Depreciation of fixed assets Total deferred tax assets (liabilities)
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
23.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PERPAJAKAN (Lanjutan)
23.
TAXATION (Continued)
Pajak tangguhan (Lanjutan)
Deferred tax (Continued)
1 Januari 2013/ January 1, 2013
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to comprehensive income for the year
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to comprehensive income for the year
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Entitas Anak Kerugian fiskal Penyusutan aset tetap Liabilitas imbalan kerja karyawan Jumlah aset pajak tangguhan Jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan, neto
24.
Deferred tax assets (liabilities):
3.215.620.190 (10.998.016)
5.323.378.222 (561.223.052)
2.235.493.385 (336.149.257)
7.558.871.607 (897.372.309)
1.704.160
266.823.995
268.528.155
320.407.605
588.935.760
3.206.326.334
1.824.356.991
5.030.683.325
2.219.751.733
7.250.435.058
Total deferred tax assets
62.988.146.116
Total deferred tax assets (liabilities), net
(21.695.608.921)
80.529.230.163
58.833.621.242
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG BERELASI
24.
Jumlah saldo pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013/Total outstanding balances as of December 31, 2014 and 2013 2014 2013 Piutang usaha PT Novawool PT Panasia Synthetic Abadi Jumlah
Subsidiaries Fiscal loss Depreciation of fixed assets
2.107.758.032 (550.225.036)
4.154.524.874
Employee benefits obligation
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES
WITH
Persentase dari jumlah aset/liabilitas/penjualan/ pembelian yang bersangkutan pada tahuntahun yang bersangkutan/Percentage to total assets/liabilities/sales/ purchase for the respective years 2014 2013
5.134.915.863
1.462.940.021
0,12%
0,06%
-
5.745.520
0,00%
0,00%
Trade receivables PT Novawool PT Panasia Synthetic Abadi
5.134.915.863
1.468.685.541
0,12%
0,06%
Total
75
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
24.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG BERELASI (Lanjutan)
24.
Jumlah saldo pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013/Jumlah transaksi pada tahuntahun yang bersangkutan/ Total outstanding balances as of December 31, 2014 and 2013/ accumulated transaction for the respective years 2014 2013 Piutang lain-lain jangka panjang PT Novawool PT Panasia Filament Inti Tbk Epi Sapari Daskin Ardento Chandra PT Gunung Slamet Makmur Dennis Ardento Chandra PT Panasia Synthetic Abadi Jumlah
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (Continued)
WITH
Persentase dari jumlah aset/liabilitas/penjualan/ pembelian yang bersangkutan pada tahuntahun yang bersangkutan/Percentage to total assets/liabilities/sales/ purchase for the respective years 2014 2013
9.709.370.500
5.511.053.000
0,23%
0,23%
5.854.341.704 78.750.000 75.000.000 65.554.803 15.000.000
10.466.141.704 78.750.000 75.000.000 15.000.000
0,14% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
0,44% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
-
13.648.935.000
0,00%
0,57%
Long-term other receivables PT Novawool PT Panasia Filament Inti Tbk Epi Sapari Dask in Ardento Chandra PT Gunung Slamet Mak mur Dennis Ardento Chandra PT Panasia Synthetic Abadi
15.798.017.007
29.794.879.704
0,37%
1,25%
Total
Utang usaha PT Panasia Filament Inti Tbk
2.692.800
104.098.470
0,00%
0,01%
Trade payables PT Panasia Filament Inti Tbk
Jumlah
2.692.800
104.098.470
0,00%
0,01%
Total
126.383.180.754
62.666.928.304
3,50%
3,78%
82.862.650.000
-
2,30%
0,00%
Other payables PT Lintang Sapta Lestari PT Panasia Synthetic Abadi
209.245.830.754
62.666.928.304
5,80%
3,78%
Total
Utang lain-lain PT Lintang Sapta Lestari PT Panasia Synthetic Abadi Jumlah Penjualan PT Panasia Synthetic Abadi PT Novawool PT Panasia Filament Inti Tbk Jumlah Pembelian PT Novawool PT Panasia Filament Inti Tbk Jumlah
64.164.309.774 22.518.941.217
24.326.915.710 20.382.611.559
5,46% 1,92%
2,30% 1,93%
17.279.034.970
58.559.667.542
1,47%
5,54%
Sales PT Panasia Synthetic Abadi PT Novawool PT Panasia Filament Inti Tbk
103.962.285.961
103.269.194.811
8,84%
9,77%
Total
1.083.664.026
2.214.819.197
0,14%
0,33%
316.109.798
2.126.176.831
0,04%
0,31%
Purchase PT Novawool PT Panasia Filament Inti Tbk
1.399.773.824
4.340.996.028
0,19%
0,64%
Total
76
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
24.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG BERELASI (Lanjutan)
24.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (Continued)
WITH
Rincian transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of significant transactions with related parties are as follows:
a.
8,84% dan 9,77% dari jumlah penjualan neto masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, merupakan penjualan kepada pihak berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syaratsyarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.
a.
Sales to related parties amounted to 8.84% in 2014 and 9.77% in 2013 of total sales which, according to management, were made at normal terms and conditions as those done with third parties.
b.
0,19% dan 0,64% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, merupakan pembelian dari pihak berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.
b.
Purchases from related parties amounted to 0.19% in 2014 and 0.64% in 2013 of the total purchases which, according to management, were made at normal terms and conditions as those done with third parties.
c.
Piutang dan utang kepada pihak berelasi timbul karena pembayaran terlebih dahulu beban pihak berelasi atau Perusahaan yang tidak dikenakan bunga dan jadual pengembalian yang pasti.
c.
Receivables and payables from related parties represents advance payment of expenses for related parties or the Company which no interest and definite term of repayment.
f.
Entitas Anak (STA) memperoleh pinjaman dari PT Lintang Sapta Lestari sebesar Rp 126.383.180.754 dan Rp 62.666.928.304 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Pinjaman ini tanpa bunga dan jadual pengembalian yang pasti.
f.
A Subsidiary (STA) also obtained a loan from PT Lintang Sapta Lestari amounted to and Rp 126,383,180,754 Rp 62,666,928,304 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. This loan has no interest and definite term of repayment.
g.
Aset tetap tertentu milik PT Novawool berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank kepada BRI (Catatan 12).
g.
Certain fixed assets of PT Novawool consist of land, building, machinery and equipment were used as collateral of the Company’s loans to BRI (Note 12).
h.
PT Panasia Synthetic Abadi merupakan penjamin atas pinjaman bank Perusahaan kepada BRI (Catatan 12).
h.
PT Panasia Synthetic Abadi is the guarantor of the Company’s loan to BRI (Note 12).
77
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
24.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG BERELASI (Lanjutan)
24.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (Continued)
The relationships with the related parties mentioned in the foregoing are as follows:
Hubungan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: Related parties PT Panasia Filament Inti Tbk PT Novawool PT Sarana Logam Unggul PT Sinar Tambang Arthalestari PT Panasia Synthetic Abadi PT Lintang Sapta Lestari PT Gunung Slamet Makmur Dennis Ardento Chandra Epi Sapari Daskin Ardento Chandra
25.
WITH
Nature of relationship Kesamaan pemegang saham utama /Common major shareholders Kesamaan pemegang saham utama /Common major shareholders Kepemilikan atas saham /Ownership of shares Kepemilikan atas saham /Ownership of shares Perusahaan asosiasi /Associate Pemegang saham Entitas Anak /Shareholder of a Subsidiary Kesamaan grup Perusahaan /Common group Company Pemegang saham Entitas Anak /Shareholder of a Subsidiary Pemegang saham Entitas Anak /Shareholder of a Subsidiary Pemegang saham Entitas Anak /Shareholder of a Subsidiary
INFORMASI SEGMEN
25.
SEGMENT INFORMATION
Segmen usaha
Business segment
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Grup dibagi dalam tiga kelompok segmen sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu: polimerisasi, twisting, spinning; industri tekstil dan pertambangan.
For management reporting purposes, Group is organized into three business segment in line with its scope of business: polymerization, twisting, spinning; textile industry and mining.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
The following segment information is based on business segments: 2014
Polimerisasi, twisting dan spinning/ Polymerization, twisting and spinning Pendapatan Penjualan, neto
Pertambangan/ Mining
1.175.464.356.704
Jumlah/ Total
-
Hasil segmen
(34.522.663.105)
Beban usaha
45.975.305.761
22.715.385.990
68.690.691.751
(80.497.968.866)
(22.715.385.990)
(103.213.354.856)
Rugi usaha Beban bunga dan keuangan, neto Penghasilan lain-lain, neto
-
1.175.464.356.704 (34.522.663.105)
(8.812.691.244) 2.390.264.440
Revenue Sales, net Segment result Operating expenses Loss from operation Interest expense and finance charges, net Other income, net
Rugi sebelum pajak Beban pajak
(109.635.781.660) 4.154.524.874
Loss before tax Income tax
Rugi neto
(105.481.256.786)
Net loss
78
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
25.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
25.
Segmen usaha (Lanjutan)
SEGMENT INFORMATION (Continued) Business segment (Continued)
2014 Polimerisasi, twisting dan spinning/ Polymerization, twisting and spinning
Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Penyusutan
20.029.113.014 60.488.693.322
Pertambangan/ Mining
Jumlah/ Total
2.551.958.522.793 813.544.476
2.571.987.635.807 61.302.237.798
Other segment information Capital expenditure Depreciation
2013 Polimerisasi, twisting dan spinning/ Polymerization, twisting and spinning Pendapatan Penjualan, neto
Pertambangan/ Mining
1.057.343.006.058
Jumlah/ Total
-
Hasil segmen
(41.634.175.567)
Beban usaha
35.326.148.992
10.263.136.486
45.589.285.478
(76.960.324.559)
(10.263.136.486)
(87.223.461.045)
Rugi usaha Beban bunga dan keuangan, neto Beban lain-lain, neto
-
1.057.343.006.058 (41.634.175.567)
Revenue Sales, net Segment result Operating expenses
(15.936.644.270) (196.023.629.111)
Loss from operation Interest expense and finance charges, net Other expenses, net
Rugi sebelum pajak Beban pajak
(299.183.734.426) 80.529.230.163
Loss before tax Income tax
Rugi neto
(218.654.504.263)
Net loss
Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Penyusutan
57.970.963.716 41.013.182.480
274.043.831.918 342.788.978
79
332.014.795.634 41.355.971.458
Other segment information Capital expenditure Depreciation
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
25.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
25.
Segmen usaha (Lanjutan)
SEGMENT INFORMATION (Continued) Business segment (Continued)
2014 Polimerisasi, twisting dan spinning/ Polymerization, twisting and spinning Aset segmen
789.263.628.972
Pertambangan/ Mining
Jumlah/ Total
2.683.946.450.444
3.473.210.079.416
Aset yang tidak dapat dialokasikan
748.486.807.490
Segment assets Unallocated assets
Jumlah aset
4.221.696.886.906
Total assets
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
3.607.059.196.611
Unallocated liabilities
Jumlah liabilitas
3.607.059.196.611
Total liabilities
2013 Polimerisasi, twisting dan spinning/ Polymerization, twisting and spinning Aset segmen
Pertambangan/ Mining
631.374.126.632
331.161.554.774
Jumlah/ Total 962.535.681.406
Segment assets
Aset yang tidak dapat dialokasikan
1.416.192.592.316
Unallocated assets
Jumlah aset
2.378.728.273.722
Total assets
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
1.658.609.326.640
Unallocated liabilities
Jumlah liabilitas
1.658.609.326.640
Total liabilities
Segmen geografis
Geographical segment
Berikut ini adalah jumlah penjualan Grup berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat produksinya barang:
The following table shows the distribution of Group’s sales by geographical market, regardless of where the goods were produced:
2013 Pasar geografis Indonesia Amerika Asia Afrika Eropa Timur Tengah Jumlah
2013
876.906.256.326 90.345.565.368 83.527.597.285 55.574.455.063 67.701.613.224 1.408.869.438
880.868.510.429 76.778.566.473 44.706.762.160 30.211.163.689 21.316.916.075 3.461.087.232
1.175.464.356.704
1.057.343.006.058
80
Geografic market Indonesia America Asia Africa Europe Middle east Total
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
26.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
26.
The Group have monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: Mata uang asing/Foreign currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha
USD EUR USD
1.378.935,65 1.023,04 8.787.154,34
Jumlah aset
2014 Ekuivalen dalam Rp/Equivalent in IDR
Mata uang asing/Foreign currency
17.153.959.485 15.481.941 109.312.199.990
854.941,51 1.023,04 11.038.163,81
126.481.641.416
Liabilitas Utang usaha
USD EUR CHF SGD JPY Utang lain-lain USD EUR Biaya yang masih harus dibayar USD Pinjaman bank jangka panjang USD Utang lain-lain jangka panjang USD
11.832.583,32 19.921,65 1.807,27 5.327,97 63.870,71 1.252.120,80 13.984,00 8.252.719,00 85.302.415,21
Jumlah liabilitas Liabilitas, neto
27.
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
2013 Ekuivalen dalam Rp/Equivalent in IDR
10.420.882.066 17.209.006 134.544.178.680 144.982.269.752
147.197.336.501 301.479.708 22.740.571 50.200.719 6.658.445 15.576.382.752 173.960.960 102.663.824.360 1.061.162.045.245
11.641.668,70 24.445,47 4.226,90 1.019,03 40.024,73 52.030.290,80 2.346.128,00 31.575,22 37.160.799,00 -
141.900.299.744 411.208.007 58.042.861 9.811.211 4.649.625 634.197.214.561 39.465.251.384 384.870.357 452.952.979.011 -
1.327.154.629.261
1.269.384.326.761
(1.200.672.987.845)
(1.124.402.057.009)
INSTRUMEN KEUANGAN
27.
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Total assets Liabilities Trade payables
Other payables Accrued expenses Long-term bank loans Long-term other payables Total liabilities Net liabilities
FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets up the carrying value and estimated of fair value of financial instrument of the Company as of December 31, 2014 and 2013.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Nilai tercatat/Carrying amount 2014 2013
Nilai wajar/Fair value 2014 2013
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
34.662.879.595 121.395.687.696 2.686.931.331
60.729.724.949 158.430.980.687 4.376.629.236
34.662.879.595 121.395.687.696 2.686.931.331
60.729.724.949 158.430.980.687 4.376.629.236
Financial assets Cash and cash equivalent Trade receivables Other receivables
Jumlah
158.745.498.622
223.537.334.872
158.745.498.622
223.537.334.872
Total
192.436.417.861 236.187.469.169 21.053.252.137
186.607.824.278 749.988.618.177 12.558.422.330
192.436.417.861 236.187.469.169 21.053.252.137
186.607.824.278 749.988.618.177 12.558.422.330
Financial liabilities Trade payables Other payables Accrued expenses
56.856.323.360
49.689.665.211
56.856.323.360
49.689.665.211
506.533.462.527
998.844.529.996
506.533.462.527
998.844.529.996
Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah
81
Current maturity of long-term bank loans Total
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
27.
28.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
27.
FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan adalah jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan di dalam penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
The fair value of a financial instrument is the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale situation. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the statements of financial position are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying value as either these are reasonable approximation of fair value or their fair values cannot be reliably measured.
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain, utang usaha dan lain-lain, biaya masih harus dibayar dan pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
The fair value of cash and cash equivalents, trade and other receivables, trade and other payables, accrued expenses and current portion of long-term bank loans approximate their fair value due to their short-term nature.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
28.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain. Grup juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang usaha dan lain-lain, utang jangka panjang, biaya yang masih harus dibayar, dan pinjaman bank jangka panjang.
The Group’s principal financial assets comprise cash and cash equivalents, and trade and other receivables. The Group also have various financial liabilities such as, trade and other payables, long-term payables, accrued expenses, and long-term bank loans.
Kebijakan Grup adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.
The Group’s policy is not to undertake hedging transactions for its financial instruments.
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the Company’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and liquidity risk. The Directors reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more details as follows:
82
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
28.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
28.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Fair value and cash flow interest rate risk
Grup dibiayai melalui pinjaman bank jangka panjang dan pinjaman lainnya, seperti kredit dan uang muka dari pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi.
The Group are financed through long-term bank loans and other borrowings such as loans and advances from third and related parties.
Oleh karena itu, Grup terekspos terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terkait terutama terhadap liabilitas pinjaman jangka panjang dan aset dan liabilitas berbunga. Grup memiliki kebijakan untuk mendapatkan suku bunga tersedia yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan risiko mata uang asing mereka.
Therefore, the Group’s exposures to market risk for changes in interest rates relates primarily to their long-term borrowing obligations and interest-bearing assets and liabilities. The Group’s policies are to obtain the most favorable interest rates available without increasing its foreign currency exposure.
Instrumen keuangan Grup yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap), risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang) dan instrumen tanpa bunga adalah sebagai berikut:
The Group’s exposures to interest rate risk for fair value (fixed rate instrument), interest rate risk for cash flow (floating rate instrument) and noninterest bearing instrument are as follows:
Bunga mengambang Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman bank jangka panjang Utang jangka panjang
Bunga tetap
Tanpa bunga
Jumlah
33.887.565.365 -
-
775.314.230 121.395.687.696 2.686.931.331
34.662.879.595 121.395.687.696 2.686.931.331
2.029.221.895.224 -
42.296.000.000 1.061.162.045.245
192.436.417.861 236.187.469.169 21.053.252.137 -
192.436.417.861 236.187.469.169 21.053.252.137 2.071.517.895.224 1.061.162.045.245
Financial assets Cash and cash equivalent Trade receivables Other receivables Financial liabilities Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term bank loans Long-term payables
Risiko mata uang
Foreign currency risk
Grup terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Rupiah Indonesia, Franc Swiss, Yen Jepang, Dolar Singapura, Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa pada biaya-biaya tertentu, aset dan liabilitas yang timbul dari operasi sehari-hari.
The Group are exposed to foreign currency exchange rate movements primarily in Indonesian Rupiah, Europe Euro, Swiss Franc, Japan Yen, Singapure Dollar dan United States Dollar dan Euro Eropa on certain expenses, assets and liabilities which arise from daily operations.
83
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
28.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
28.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko mata uang (Lanjutan)
Foreign currency risk (Continued)
Grup menggunakan aset dalam mata uang asing sebagai lindung nilai alami terhadap liabilitas dalam mata uang asing. Pada tanggal pelaporan, eksposur Grup untuk risiko nilai tukar mata uang asing adalah signifikan dikarenakan sebagian besar transaksi mereka adalah dalam mata uang asing lainnya.
The Group use foreign currency denominated assets as a natural hedge against its foreign currency denominated liabilities. As at reporting date, the Group’s current exposure to foreign exchange risk is significant since most of their transactions are denominated in other foreign currencies.
Pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan suatu simulasi sederhana, jika Rupiah menguat/melemah sebesar 10% terhadap mata uang asing lainnya dengan semua variabel lainnya konstan, rugi Grup sebelum pajak untuk tahun yang bersangkutan akan menjadi sekitar lebih tinggi/rendah, Rp 120.067.298.785 terutama sebagai akibat dari keuntungan/kerugian kurs translasi atas liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing lainnya. Tidak ada dampak terhadap ekuitas Perusahaan.
As of December 31, 2013, based on a simple simulation performed, if the Rupiah had strengthened/weakened by 10% against the other foreign currencies with all other variables held constant, the Group’s loss before tax for the year would have been approximately Rp 120,067,298,785 higher/lower, mainly as a result of foreign exchange gains/losses on translation of other foreign currencies denominated net monetary liabilities. There is no impact on the Company’s equity.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.
The Group have credit risk arising from the credits granted to the customers.
Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Grupmemiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
The Group have policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group have policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. The Group have policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s bad debts.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi Grup, cadangan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.
When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company will proceed with the legal actions. Depending on the Group’s assessment, allowance for impairment may be made if the receivables are deemed uncollectible.
84
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
28.
29.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
28.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk (Continued)
Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of late payment and/or default.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai maksimal eksposur risiko kredit Grup tercermin dari nilai tercatat masing-masing kelompok aset keuangan yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
At the statement of financial position date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets recognized on the statements of financial position.
Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.
The Group have no concentration of credit risk.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Grup mengelola likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan bank yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah pinjaman yang diterima.
The Group manages their liquidity profile to be able to finance their capital expenditures and service their maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Grup secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.
The Group regularly evaluates their projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities.
RENCANA BISNIS
29.
BUSINESS PLAN
Dalam menghadapi kondisi bisnis, manajemen tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasional dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
In facing this business condition, the management continue to be prudent in their management and operations, by planning and re-implementing the following measures:
a.
Perusahaan masih melanjutkan usaha di bidang textil, dengan mempertahankan kapasitas produksi yang sudah terpasang.
a.
The Company is still continuing efforts in the field of textile, by maintaining the installed production capacity.
b.
Meningkatkan marjin laba dengan memproduksi benang-benang khusus yang tidak diproduksi oleh perusahaan lain, sehingga persaingan usaha dapat di hindari.
b.
Increase the profit margin by producing a special yarn which is not produced by other companies, so the business competition can be avoided.
85
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
29.
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
RENCANA BISNIS (Lanjutan)
29.
c.
Pada tahun 2015, Perusahaan masih berkonsentrasi pada pengembangan investasi di bidang industri semen pada entitas anak yaitu PT Sinar Tambang Artha Lestari. Dimana direncanakan sudah mulai berproduksi dan di pasarkan.
c.
In 2012, the Company is still concentrated in the field of cement industry in a subsidiary PT Sinar Tambang Artha Lestari. Where it is planned to have started production and marketed.
d.
Dalam menghadapi gejolak ekonomi dengan tidak stabilnya mata uang asing, Perusahaan akan lebih berhati-hati dan diharapkan nilai tukar mata uang asing akan semakin membaik.
d.
In the face of economic fluctuation with no stable foreign currency, the Company will be more prudent and expected exchange rates of foreign currencies will be getting better.
The management has a reasonable expectation that the Group are well placed to manage its business risks successfully despite the current uncertain economic outlook and believes that the Group have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the financial statements.
Manajemen memiliki perkiraan yang beralasan bahwa Grup berada di posisi tepat untuk mengelola risiko bisnis dengan sukses meskipun adanya ketidakpastian pola ekonomi saat ini dan percaya bahwa Grup memiliki sumber yang cukup dalam melanjutkan operasi untuk masa depan. Oleh karena itu, Grup tetap mengadopsi dasar kelanjutan usaha dalam menyiapkan laporan keuangan.
30.
BUSINESS PLAN (Continued)
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN AKTIVITAS INVESTASI NONKAS
ATAS
30.
ON
For the years ended December 31, 2014 and 2013, the Group has non cash transactions for investing activities which was not included in the consolidated statements of cash flows with details as follows:
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup mempunyai transaksi nonkas untuk aktivitas investasi yang tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut: 2014 Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap Reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES NONCASH INVESTING
2013
724.403.247.150
-
204.101.667.435
-
86
Significant activities not affecting cash flows: Reclassification of advances for purchase of fixed assets to fixed assets Reclassification of construction in progress to fixed assets
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
31.
PERSETUJUAN LAPORAN KONSOLIDASIAN
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KEUANGAN
31.
APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements completed on March 16, 2015.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 16 Maret 2015.
**PT_PIR,16MARET2015_KONS_DUAL**
87