PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ DECEMBER 31, 2010 AND 2009
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010
Catatan/ Notes
2009
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Beban dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar
ASSETS
224,834
133,259
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco Prepaid expenses and other assets
15,768,558
12,688,643
Total current assets
3,209,559 821,727 34,723
527,681 447,361 48,658
21
29,243 114,589 9,802,455 435,570
21 6
25,325 198,758 9,539,067 472,741
1,095,858
22
1,295,793
Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.307.638 pada tahun 2010 (2009: Rp2.099.422) Tanah untuk pengembangan Goodwill - bersih Aset lainnya - bersih
4,087,338 175,265 237,320 201,944
Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
4 5
4,310,194 175,772 275,167 182,858
Non-current assets Deferred tax assets Investments in associates Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp2,307,638 in 2010 (2009: Rp2,099,422) Land for development Goodwill - net Other assets - net
4,756,565
5,027,804
Total non-current assets
20,525,123
17,716,447
TOTAL ASSETS
42,537 12,161
12 7
63,226 20,587
8 9 12
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2010
2009
KEWAJIBAN
LIABILITIES
Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang usaha dan lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak Hutang cukai Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Hutang dividen Hutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
583,686 490,831 1,073,346 3,126,171
21 12 13
681,333 455,507 864,402 2,827,137
474,144 3,988,530
20
455,197 657,450
Jumlah kewajiban jangka pendek
9,778,942
Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Hutang sewa pembiayaan jangka panjang Pendapatan tangguhan
58,838
Current liabilities Short-term borrowings Third parties Related party Trade and other payables Third parties Related parties Taxes payable Excise tax payable Accrued expenses and provisions Dividends payable Obligations under finance leases - current
6,747,030
Total current liabilities
10 -
42,234
653,164 94,002
21 11
8
11,352
12
19,161
44,928 41,807
8
76,340 44,593
Kewajiban imbalan pasca-kerja
432,642
19
363,398
Non-current liabilities Deferred tax liabilities Obligations under finance leases - long-term Deferred revenue Post-employment benefit obligations
Jumlah kewajiban jangka panjang
530,729
503,492
Total non-current liabilities
988
4,309
MINORITY INTEREST
HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
438,300 42,077
EQUITY Share capital Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital Cumulative translation 614,275 adjustments Difference in equity (29,721) transactions of subsidiaries Retained earnings 90,000 Appropriated 9,306,685 Unappropriated -
14
629,769 (29,721) 90,000 9,044,039
Jumlah ekuitas
10,214,464
10,461,616
Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
20,525,123
17,716,447
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar) 2010
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share) Catatan/ Notes
2009
Penjualan bersih
43,381,658
15 ,21
38,972,186
Net sales
Beban pokok penjualan
30,725,665
8,15,16 21
27,744,232
Cost of goods sold
Laba kotor
12,655,993
11,227,954
Gross profit
Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi
3,145,057 799,802
3,139,370 824,062
Operating expenses Selling General and administrative
Jumlah beban usaha
3,944,859
3,963,432
Total operating expenses
Laba operasi
8,711,134
7,264,522
Operating income
Penghasilan/(beban) lainnya Penghasilan bunga Laba penjualan aset tetap Amortisasi goodwill Beban pembiayaan Lain-lain - bersih Penghasilan/(beban) lainnya - bersih Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
8,17,19,21
79,368 17,419 (37,847) (36,762) 12,996
21 8 9 18,21
35,174
1,921
Laba sebelum pajak penghasilan
8,748,229
Beban pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
7
50,327 54,731 (37,847) (166,606) 48,093
Other income/(expenses) Interest income Gain on sale of fixed assets Goodwill amortisation Financing costs Miscellaneous - net
(51,302)
Other income/ (expenses) - net
246 Share of results of associates 7,213,466
Profit before income tax
2,312,601 12,880
2,121,292 2,864
Income tax expense Current Deferred -
Beban pajak penghasilan - bersih
2,325,481
2,124,156
Income tax expense - net
Laba konsolidasi sebelum hak minoritas
6,422,748
5,089,310
Consolidated profit before minority interest
1,319
1,971
Minority interest
6,421,429
5,087,339
Net income
Hak minoritas Laba bersih
Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham
12
Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 1,161 4,383,000,000 shares
1,465
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2009
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
438,300
42,077
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
Laba bersih
-
-
-
Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated
Jumlah/ Total
6,849,146
-
-
-
-
-
-
5,087,339
5,087,339
-
-
-
-
(2,629,800)
(2,629,800)
438,300
42,077
614,275
90,000
9,306,685
10,461,616
Balance at December 31, 2009
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
15,494
-
-
-
15,494
Cumulative translation adjusments
Laba bersih
-
-
-
-
-
6,421,429
6,421,429
Net income
-
-
-
-
-
(6,684,075)
(6,684,075)
438,300
42,077
629,769
9,044,039
10,214,464
20
Saldo 31 Desember 2009
Dividen Saldo 31 Desember 2010
20
(29,721)
Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated
90,000
Dividen
658,094
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transactions of subsidiaries
(43,819)
(29,721)
(29,721)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
90,000
8,047,896 (43,819)
Balance at January 1, 2009 Cumulative translation adjusments Net income Dividends
Dividends Balance at December 31, 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Halaman 3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah) 2010
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes
2009
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya
46,634,594
42,175,778
(17,683,260) (21,939,325) (32,587) 79,368 1,185
(17,534,895) (20,245,308) (166,926) 50,327 26,620
Cash flows from operating activities Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees Taxes and excise tax Financing costs Interest income Other operating activities
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
7,059,975
4,305,596
Net cash flows provided from operating activities
2
Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan - Anak perusahaan - Aset tetap - Investasi pada perusahaan assosiasi Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari - Pinjaman jangka pendek - Pinjaman pihak hubungan istimewa Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Sewa pembiayaan - Hutang obligasi Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun
58,228 30,642
22 8
81,512
17,344
-
(397,286)
(575,183)
(291,072)
(493,671)
Cash flows from investing activities Proceeds from sale of Subsidiary Fixed assets Investments in associates Payments for purchases of fixed assets Net cash flows used in investing activities
(29,940)
(301,936)
Cash flows from financing activities Proceeds from Short-term borrowings Receipt of loan from related party Repayments of Short-term borrowings Finance leases Bonds payable Dividends paid to shareholders Placement of loan to related party
(3,433,861)
(3,449,997)
Net cash flows used in financing activities
3,413,132
9,762,595
104,690
281,699
(3,507,134) (61,614) -
18
(9,668,593) (69,282) (1,000,000)
(3,352,995)
20
(2,454,480)
Net increase in 361,928 cash and cash equivalents
3,335,042
(487,411)
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
3,209,559
(125,483)
Cash and cash equivalents at the end of the year
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari - Kas dan setara kas - Cerukan
3,209,559 -
Cash and cash equivalents at the end of the year comprises 527,681 Cash and cash equivalents (653,164) Overdraft -
Jumlah
3,209,559
Kas dan setara kas pada akhir tahun
Transaksi non kas Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
(125,483)
18,787
4 10
(125,483)
8
32,668
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 4
Total Non-cash transactions Acquisition of fixed assets using finance leases
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
1. GENERAL INFORMATION
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the “Company”) was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Company’s Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 107 of Aulia Taufani, S.H., dated December 15, 2009 in order to comply with Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency regulations. These amendments to the Articles of Association were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU0006503.AH.01.09. Year 2010 dated January 26, 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2010, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersamasama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 27.600 orang karyawan tetap (2009: 28.300 orang).
As at December 31, 2010, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the “Group”) had approximately 27,600 permanent employees (2009: 28,300 employees).
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:
In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:
Halaman 5/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions
Tahun/ Year
Keterangan/ Description
1994
Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares
450,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share
900,000,000
Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share
928,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share
4,640,000,000
Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares
4,500,000,000
Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares
4,391,869,500
Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares
4,383,000,000
1996
1999
2001
2002
2004
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
As at December 31, 2010 and 2009, the Company’s Commissioners and Directors are as follows:
Matteo Lorenzo Pellegrini Douglas Walter Werth
Eunice Carol Hamilton
Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Ekadharmajanto Kasih (*) Phang Cheow Hock (*) Niken Rachmad (**) Direksi: Presiden Direktur Direktur
(*) (**)
John Gledhill Yos Adiguna Ginting Paul Norman Janelle Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh
Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen Ditunjuk pada bulan Juni 2010 dan efektif sejak tanggal 1 Januari 2011
Halaman 5/2
Directors: President Director Directors
(*) Act as Independent Commissioners (**) Appointed in June 2010 and effective as of January 1, 2011
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan berjumlah Rp41,7 miliar dan Rp66,5 miliar masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
Salaries and other compensation benefits paid to the Company’s Commissioners and Directors amounted to Rp41.7 billion and Rp66 .5 billion in 2010 and 2009, respectively.
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan adalah sebagai berikut:
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company are listed below:
Nama perusahaan/ Company name
Kegiatan usaha/ Business activity
Domisili/ Domicile
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2010
2009
Jumlah aset/ Total assets 2010
2009
PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (*)
Distribusi rokok/ Cigarette distribution
Indonesia
1989
99.0
99.0
109,081
1,252,193
PT Sampoerna Printpack (*)
Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging
Indonesia
1989
100.0
100.0
227,577
770,596
PT Handal Logistik Nusantara (*)
Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing
Indonesia
1989
100.0
100.0
31,399
113,299
PT Asia Tembakau
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2002
100.0
100.0
316,915
208,615
PT Sampoerna Air Nusantara (*)
Jasa transportasi udara/ Air transportation
Indonesia
1989
-
100.0
-
80,208
PT Union Sampoerna Dinamika
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Indonesia
2005
100.0
100.0
55,992
45,397
PT Taman Dayu
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
1990
100.0
100.0
285,694
271,851
PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (*)
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Malaysia
1998
100.0
100.0
281,124
208,167
Sampoerna International Pte. Ltd.
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Singapura/Singapore
1995
100.0
100.0
74,855
87,132
PT Harapan Maju Sentosa
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
1989
100.0
100.0
45,922
52,070
PT Persada Makmur Indonesia
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2003
100.0
100.0
5,039
5,038
(*) Lihat Catatan 22/See Note 22
Halaman 5/3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 16 Maret 2011.
The Group’s consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on March 16, 2011.
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, which are set out in the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and The Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAMLK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasi
laporan
keuangan
Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk aset dan kewajiban keuangan (termasuk instrument derivatif) yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) which are classified as fair value through profit and loss.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang.
The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on management’s knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge and current expectations of future events and actions.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates. Accounting principles generally accepted in Indonesia also require management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies.
Halaman 5/4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan konsolidasi (lanjutan)
laporan
keuangan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. b. Group accounting
b. Akuntansi Grup (1)
Basis of preparation of consolidated financial statements (continued)
(1)
Anak perusahaan
Subsidiaries
Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional.
Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated.
Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2l untuk kebijakan akuntansi atas goodwill).
Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2l for the accounting policy on goodwill).
Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi.
Intercompany transactions, balances and unrealised gains/losses on transactions between Group companies are eliminated.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated.
Halaman 5/5
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Akuntansi Grup (lanjutan) (2)
c.
b. Group accounting (continued) (2)
Perusahaan asosiasi
Associates
Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitas-entitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2l).
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2l).
Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.
The Group’s shares of its associates’ postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred.
Penjabaran mata uang asing (1)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Foreign currency translation
Transaksi dan saldo
(1)
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income.
Halaman 5/6
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (1)
c. Foreign currency translation (continued)
Transaksi dan saldo (lanjutan)
(1)
Nilai tukar terhadap Rupiah adalah sebagai berikut:
Transactions and balances (continued) The exchange rates used against the Rupiah are as follows:
Rupiah penuh/ Full Rupiah 2010 2009 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Franc Swiss (2)
11,817 9,003 9,466
13,510 9,400 9,087 (2)
Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing
1 Euro 1 United States Dollar 1 Swiss Franc Foreign entities within the Group
Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan.
Statement of income and cash flows of foreign entities are translated into the Group’s reporting currency at average exchange rates for the year and their balance sheets are translated at the exchange rates prevailing on the balance sheet date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as “Cumulative translation adjustments” under the equity section in the consolidated balance sheet. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale.
Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the balance sheet date.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the following rates:
Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2010 2009 2010 2009 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura
9,003 6,941
9,400 6,699
Halaman 5/7
8,933 6,898
Page
10,402 7,156
1 United States Dollar 1 Singapore Dollar
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Cash and cash equivalents
d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari ”pinjaman jangka pendek” pada kewajiban lancar dalam neraca konsolidasi. e.
Piutang usaha
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within “short-term borrowings” in current liabilities on the consolidated balance sheet. e.
Pada saat pengakuan awal piutang usaha diakui pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskontonya tidak material, dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih. Penyisihan piutang tidak tertagih diukur berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. f.
Aset dan kewajiban keuangan
Trade receivables Trade receivables are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method except where the effect of the discounting is not material, less provision for impairment. A provision for impairment of trade receivables is established based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.
f.
Financial assets and liabilities
Sejak Januari 2010, Grup telah mengimplementasikan PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen keuangan: Penyajian dan Pengungkapan“ dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Standar-standar ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi kecuali persyaratan untuk menyajikan hal-hal seperti manajemen resiko keuangan dan nilai wajar seperti yang telah disajikan pada Catatan 3.
Starting from January 2010, the Group has implemented SFAS No. 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. These standards do not have significant impact to the consolidated financial statements except for the requirement of disclosures such as financial risk management and fair value which has been included in Note 3.
Aset keuangan
Financial assets
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi jika diperoleh terutama untuk dijual kembali dalam jangka pendek. Derivatif diklasifikasikan sebagai kategori yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan kecuali yang merupakan instrumen lindung nilai.
A financial asset is classified as fair value through profit and loss category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are categorised as held for trading unless they are designated as hedges.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari piutang usaha, piutang lainnya dan kas dan setara kas di neraca konsolidasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of the reporting period. The Group’s loans and receivables comprise trade receivables, other receivables and cash and cash equivalents in the consolidated balance sheet.
Halaman 5/8
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities (continued)
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Hutang usaha dan lainnya, beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian, hutang sewa pembiayaan merupakan kewajiban keuangan yang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskontonya tidak material. Kewajiban kategori ini diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar, kecuali untuk hutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Kewajiban keuangan ini diklasifikasikan sebagai kewajiban tidak lancar.
Trade and other payable s, accrued expenses and provisions, and obligations under finance leases are financial liabilities initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method except where the effect of the discounting is not material. They are included in current liabilities, except for some part of obligations under finance leases with maturities more than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as noncurrent liabilities.
g. Instrumen derivatif keuangan
g.
Derivative financial instruments
Instrumen derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar tergantung apakah derivatif tersebut dirancang dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yang dilindung nilainya.
Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss on the changes in fair value depends on whether the derivative is designated and qualified as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the risk being hedged.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
The gains or losses arising from changes in the fair value of derivative instruments, that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recognised in the consolidated statement of income. h.
h. Persediaan
Inventories
Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Halaman 5/9
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Aset tetap
Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Lapangan golf
4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16 20
Fixed assets are stated at historical cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows:
Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment Golf course
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya.
Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use.
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar manfaat ekonomis sehubungan dengan aset tersebut di masa mendatang akan mengalir ke Grup dan biaya perolehannya dapat diukur secara handal. Jumlah tercatat komponen yang diganti, dihapusbukukan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
Subsequent costs are included in the fixed assets’ carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of income as incurred.
Keuntungan dan kerugian yang timbul akibat pelepasan ditentukan dengan membandingkan hasil pelepasan dengan nilai tercatatnya dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Gains and losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the consolidated statement of income.
Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun “Aset lainnya - tidak lancar” serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah.
The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the license for the land. The related costs incurred to acquire or renew the license for the land are deferred and presented under “Other assets - noncurrent” and amortised over the legal term of the land rights.
Halaman
5/10
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
k.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Sewa
j.
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statement of income on a straight-line basis over the period of the lease.
Dalam penyewaan aset tetap dimana risiko dan manfaat kepemilikan secara substansi berpindah ke lessee (Grup), maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang lainnya. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statement of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.
Tanah untuk pengembangan
k.
Land for development
Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun “Tanah untuk pengembangan” dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih.
Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under “Land for development” and stated at the lower of carrying cost or net realisable value.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun “Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual”.
The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to “Inventory - land and buildings held for sale” upon commencement of the development and construction of infrastructure.
Halaman
5/11
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi.
Goodwill Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition.
m. Impairment of assets
m. Penurunan nilai aset Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset.
At balance sheet date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
n. Kewajiban estimasian
n.
Kewajiban estimasian diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan handal.
Provisions Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
o. Imbalan pasca-kerja
o. Post-employment benefits
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008.
The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined contribution pension plan starting April 1, 2008.
Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid.
Halaman
5/12
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
o. Post-employment benefits (continued)
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya kewajiban pensiun berdasarkan UUTK adalah kewajiban imbalan pasti.
The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represents a defined benefit obligation.
Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri.
If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestic subsidiaries.
Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal neraca dalam mata uang rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash out flows using interest rates of high quality government bonds on the balance sheet date that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations or 10% of the plan assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Halaman
5/13
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
o. Post-employment benefits (continued)
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut. p.
q.
Past service costs are recognised immediately in the consolidated statement of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight line basis over that period.
Perpajakan
p. Taxation
Grup menggunakan metode liabilitas neraca (balance sheet liability method) pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih.
The Group applies the balance sheet liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is recognised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.
Amendemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined.
Pengakuan pendapatan dan beban
q. Revenue and expense recognition
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai.
Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognised when incurred.
Halaman
5/14
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Segmen
r.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penerapan lebih dini Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. Standar ini mengharuskan pendekatan manajemen dimana segmen operasi dilaporkan secara konsisten dengan pelaporan internal. Manajemen berpendapat bahwa Grup memiliki satu segmen operasi yaitu industri dan perdagangan rokok. s.
t.
Transaksi istimewa
dengan
pihak-pihak
Segment In 2010, the Company early adopted Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No.5 (Revised 2009): Operating Segments. This standard requires a management approach under which operating segments are reported in a manner consistent with their internal reporting. Management is of the view that the Group operates in one operating segment, ie. manufacturing and distribution of cigarettes.
hubungan
s. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Laba bersih per saham dasar
t.
Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aktivitas Grup memiliki berbagai macam risiko keuangan yaitu: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program risiko manajemen Grup difokuskan untuk menghadapi ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi hal-hal yang berpotensi memberikan dampak buruk pada kinerja keuangan Grup. Fungsi manajemen risiko keuangan dijalankan oleh departemen treasuri sesuai kebijakankebijakan yang disetujui oleh Direksi.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Group’s financial performance. Financial risk management is carried out by the treasury department under policies approved by the Board of Directors.
a.
a.
Risiko nilai tukar mata uang asing Grup memonitor adanya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Grup melakukan swap atas pinjaman dalam mata uang asing ke dalam mata uang fungsionalnya menggunakan kontrak swap valuta asing kecuali jika pinjaman tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari mata uang yang sama.
Halaman
Foreign exchange risk The Group monitors the risk due to foreign exchange fluctuations. The Group swaps its foreign currency borrowings into functional currency using foreign currency contract swaps except where the foreign currency borrowings are paid for with cash flows generated in the same foreign currency.
5/15
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
a.
Foreign exchange risk (continued)
Tujuan dari transaksi swaps ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap laporan keuangan konsolidasi.
The purpose of these swaps is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on the consolidated financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2010, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at December 31, 2010, the Group’s domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: 2010 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih
b.
c.
US$
354,908
CHF
-
EUR
518
8,757,476
-
-
9,112,384
-
518
Assets 3,197 Cash and cash equivalents Trade receivables and 78,739 other receivables 81,936
Total assets
17,374,215
11,509,812
2,595,316
297,737
Liabilities Trade payables and other payables
13,357,907 30,732,122
11,509,812
2,595,316
120,101 417,838
Accrued expenses and provisions Total liabilities
US$ 21,619,738
CHF11,509,812
2,594,798
335,902
Liabilities – net
Risiko suku bunga
EUR
b.
Interest rate risk
Grup tidak memiliki aset dengan tingkat suku bunga dan pinjaman dengan risiko suku bunga yang signifikan. Grup melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif yang mungkin timbul.
The Group has no significant interest bearing assets and interest rate risk arising from borrowings. The Group monitors the interest rate risk exposure to minimise any negative effects.
Kebijakan Grup untuk meminimalisasi risiko suku bunga adalah dengan menganalisa pergerakan tingkat suku bunga dan profil jatuh tempo aset dan kewajiban. Grup juga melakukan kontrak swap valuta asing untuk melindungi risiko mata uang asing atas bunga dan atas ketidakpastian suku bunga itu sendiri.
The Group’s policy to minimise the interest rate risk is by analysing the movement of interest rate margins and the maturity profile of assets and liabilities. The Group also enters into foreign currency contract swaps to hedge the exposure of interest in foreign currency and the interest rate itself.
Risiko kredit
c.
Grup tidak memiliki konsentrasi untuk risiko kredit. Penjualan kepada pelanggan pada umumnya dilakukan secara tunai. Penjualan dengan jangka waktu kredit dijamin dengan bank garansi dari pelanggan. Grup mempunyai kebijakan untuk memastikan bahwa penjualan terhadap pelanggan dilakukan dengan riwayat kredit yang tepat, untuk membatasi jumlah kredit maksimum kepada pelanggan dan untuk memonitor pengunaan dari setiap batas kredit secara berkala.
Halaman
Credit risk The Group has no significant concentrations of credit risk. Sales are generally made in cash. Sales made with credit terms are secured with bank guarantees on behalf of customers. The Group has policies in place to ensure that sales of products are made to customers with an appropriate credit history, to limit the amount of maximum credit threshold to customers and to monitor the utilisation of the credit limits on a regular basis.
5/16
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
d.
4.
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
c.
Credit risk (continued)
Kualitas kredit dari tiap pelanggan dinilai berdasarkan posisi keuangan, pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lainnya. Setiap jumlah kredit diatur berdasarkan kebijakan internal atau sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan oleh Direksi.
The credit quality of customers is assessed based on the financial position, past experience and other factors. The individual credit limits are set based on internal policies or in accordance with limits set by the Board of Directors.
Risiko kredit yang timbul dari uang muka kepada PT Sadhana dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit seperti diungkapkan pada Catatan 22d.
Credit risk that arises from advance to PT Sadhana is fully covered by Standby Letter of Credit as disclosed in Note 22d. d.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memastikan tersedianya kas dan setara kas yang cukup dan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat. Oleh karena sifat dasar dari bisnis yang dinamis, departemen treasuri juga memastikan tersedianya pendanaan melalui fasilitas kredit dari Philip Morris Finance SA dan beberapa bank.
Liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. Due to the dynamic nature of the underlying business, the treasury department also maintains flexibility in funding by maintaining availability under credit lines from Philip Morris Finance SA and several banks.
Nilai tercatat dari aset dan kewajiban keuangan diasumsikan mendekati nilai wajarnya karena dampak dari diskonto yang tidak signifikan.
The carrying amounts of the financial assets and liabilities are assumed to approximate their fair values as the impact of discounting is not significant.
KAS DAN SETARA KAS
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010
2009
Kas Bank Deposito berjangka
47,625 884,311 2,277,623
77,115 448,480 2,086
Cash on hand Cash in bank Time deposits
Jumlah
3,209,559
527,681
Total
Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Halaman
There are no bank balances or time deposits placed at related parties.
5/17
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) a.
Bank
a. 2010
Rupiah - Deutsche Bank AG - Citibank N.A - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Central Asia Tbk. - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - PT Bank CIMB Niaga Tbk. - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - ABN-AMRO Bank N.V. - Lain-lain Jumlah Ringgit Malaysia - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Dolar Amerika Serikat - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - Lain-lain Mata uang asing lainnya
b.
Cash in bank
2009
684,115 26,596
342,891 36
8,861 5,814 1,335 1,192
18,164 4,502 1,819 1,659
Rupiah Deutsche Bank AG Citibank N.A PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. -
684 469 811
1,870 7,938 1,952
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. Others -
729,877
380,831
Total
144,062
22,121
1,217 804 8,351
38,298 240 6,990
Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited United States Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Others Other foreign currencies
Jumlah
154,434
67,649
Total
Jumlah bank
884,311
448,480
Total cash in bank
Deposito berjangka
b. Time deposits 2010
-
PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank ABN-AMRO Bank N.V Lain-lain
Jumlah
2009
1,605,000 340,000 330,000 2,623
2,086
2,277,623
2,086
Seluruh deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah dalam mata uang Rupiah dan memperoleh tingkat bunga tahunan 3,75% - 6,75% (2009: 4,50% - 8,00%).
Halaman
PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank ABN-AMRO Bank N.V Others
-
Total
All time deposits as at December 31, 2010 a nd 2009 are denominated in Rupiah and received interest income at 3.75% - 6.75% (2009: 4.50% 8.00%).
5/18
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
5. TRADE RECEIVABLES 2010
2009
Pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih
826,269
Bersih
821,727
447,361
Net
34,723
48,658
Related parties (Note 21)
856,450
496,019
Total
Pihak hubungan istimewa (Catatan 21) Jumlah
451,278
(4,542)
(3,917)
Third parties Less: Provision for doubtful accounts
Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok.
Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants.
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi.
There were no sales to any single customer exceeding 10% of the consolidated net sales.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2010
2009
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
802,841
362,688
52,247 459 9 5,436
113,085 18,273 164 5,726
Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
860,992
499,936
Bersih
856,450
(4,542)
(3,917) 496,019
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut:
Total Less Provision for doubtful accounts Net
The movements in the provision for doubtful accounts are as follows:
2010
2009
Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan
3,917 1,589 (964)
4,712 779 (1,574)
Saldo pada akhir tahun
4,542
3,917
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 856.450 (2009: Rp 496.019) sepenuhnya dapat ditagih.
Halaman
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year
Management believes the trade receivable as of December 31, 2010 of Rp 856,450 (2009: Rp 496,019) were fully performing.
5/19
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
6. INVENTORIES 2010
2009
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan
1,402,191 133,603 6,561,035 986,661 113,057 18,567 7,752
1,547,860 95,668 6,225,453 1,000,461 145,254 6,225 47,388
Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit
Barang dagangan
9,222,866 561,882
9,068,309 487,257
Merchandise inventory
9,784,748
9,555,566
Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang
(51,438)
(86,279)
Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories
Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual
9,733,310 69,145
9,469,287 69,780
Net Land and buildings held for sale
Jumlah persediaan
9,802,455
9,539,067
Total inventories
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows:
2010 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo pada akhir tahun
2009
86,279 32,005 (66,846)
34,031 67,993 (15,745)
51,438
86,279
Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari.
Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future.
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$2,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 dan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 8). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$2.0 billion as at December 31, 2010 and US$1.5 billion as at December 31, 2009 (Note 8). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Halaman
5/20
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
7.
INVESTMENTS IN ASSOCIATES
Pada tanggal 31 Desember 2009, investasi pada perusahaan asosiasi terdiri atas 49% kepemilikan Grup di Vinataba-Philip Morris Limited (dahulu Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) dan PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries (SMSPI) yang keduanya dicatat berdasarkan metode ekuitas dan kepemilikan minoritas di PT Titan Kimia Nusantara Tbk. (Titan) yang dicatat berdasarkan metode biaya.
As at December 31 , 2009, investments in associates includes the Group’s 49% interests in Vinataba-Philip Morris Limited (previously Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) and PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries (SMSPI) which are both accounted for under the equity method and a minor interest in PT Titan Kimia Nusantara Tbk. (Titan) which is accounted for under the cost method.
Pada tahun 2 010, Grup telah menjual seluruh kepemilikan saham pada SMSPI dan Titan. Transaksi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
The Group sold all of its interest in SMSPI and Titan in 2010. This transaction has no significant impact to the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries.
ASET TETAP
8. FIXED ASSETS 2010
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan / Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
345,664 24,385 1,831,807 2,859,882
9,652 92,647 151,118
67 5,355 155,832
7 40 8,815
355,256 24,385 1,919,139 2,863,983
650,796 244,222
230,715 390
80,039 130,491
224 135
801,696 114,256
5,956,756
484,522
371,784
9,221
6,078,715
Total
Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
240,907
18,787
31,849
-
227,845
Finance leases Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi
211,953 -
348,463 (472,000)
472,000 (472,000)
-
88,416 -
Construction in progress Reclassifications
379,772
403,633
9,221
6,394,976
Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
6,409,616
Total historical cost Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
15,749 425,114 983,935
1,219 97,752 228,532
4,000 126,602
35 5,044
16,968 518,901 1,090,909
450,176 107,599
117,198 9,505
79,211 73,604
1,655 127
489,818 43,627
1,982,573
454,206
283,417
6,861
2,160,223
Total
116,849
57,679
27,113
-
147,415
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
2,099,422
511,885
310,530
6,861
2,307,638
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
4,310,194
4,087,338
Net book value
Halaman
5/21
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. FIXED ASSETS (continued)
ASET TETAP (lanjutan)
2009
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan
Penambahan/ Additions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ Ending balance
328,832 24,385 1,719,993 2,786,487
21,037 128,890 136,779
4,188 16,982 43,500
(17) (94) (19,884)
345,664 24,385 1,831,807 2,859,882
544,790 206,843
118,370 75,335
11,844 37,627
(520) (329)
650,796 244,222
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
5,611,330
480,411
114,141
(20,844)
5,956,756
Total
Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
247,940
32,668
39,701
-
240,907
Finance leases Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi
196,001 -
414,891 (398,939)
398,939 (398,939)
-
211,953 -
Construction in progress Reclassifications
529,031
153,842
6,409,616
Total historical cost
Jumlah
Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan
6,055,271
(20,844)
14,530 350,805 821,408
1,219 89,826 190,064
15,436 14,190
(81) (13,347)
15,749 425,114 983,935
345,569 115,632
117,030 23,128
11,755 30,862
(668) (299)
450,176 107,599
Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment
1,647,944
421,267
72,243
(14,395)
1,982,573
Total
77,821
70,988
31,960
116,849
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
1,725,765
492,255
104,203
2,099,422
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
4,329,506
4,310,194
Net book value
Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
(14,395)
Pada tanggal 31 Des ember 2010, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 58% (2009: 63%). Aset dalam penyelesaian yang sebagian besar terdiri atas bangunan dan prasarana dan mesin dan peralatan diharapkan akan selesai pada tahun 2012.
As at December 31, 2010, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 58% (2009: 63%). Construction in progress which mainly consists of building and improvements and machinery and equipment is expected to be completed in 2012.
Laba atas penjualan aset tetap yang diakui untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 ditentukan sebagai berikut:
Gain on sale of fixed assets for the years ended December 31, 2010 and 2009 was determined as follows:
2010 Hasil penjualan Nilai buku bersih
2009
30 ,642 (13,223)
81,512 (26,781)
17,419
54,731
Halaman
5/22
Page
Proceeds of sale Net book value
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. FIXED ASSETS (continued)
ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan yang dibebankan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dialokasikan sebagai berikut:
The depreciation charge for the years ended December 31, 2010 and 2009 was allocated as follows:
2010 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
9.
2009
367,463 90,167 54,255
343,476 95,806 52,973
511,885
492,255
Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses
Grup mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama dan PT Adira Sarana Armada untuk pembelian alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga sampai dengan lima tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal. Saldo nilai kini atas pembayaran sewa minimum berkaitan dengan alat transportasi sebesar Rp87 miliar (2009: Rp135 miliar).
The Group entered into finance lease agreements with PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama and PT Adira Sarana Armada covering transportation equipment with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates. The remaining balance of present value of minimum lease payments relating to the transportation equipment is Rp87 billion (2009: Rp135 billion).
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$2,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 dan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 6).
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$2.0 billion as at Dec ember 31, 2010 and US$1.5 billion as at December 31, 2009 (Note 6).
Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$31,4 juta dan Rp1,39 miliar pada tanggal 31 Desember2010 (2009: US$44,1 juta dan Rp42,0 miliar).
Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risks insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$31.4 million and Rp1.39 billion as at December 31, 2010 (2009 : US$44.1 million and Rp42.0 billion).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Perusahaan memiliki tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku.
The Group has parcels of land with Building Utilisation Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates.
GOODWILL
9. GOODWILL 2010
Biaya perolehan
2009
379,952
379,952
Akumulasi amortisasi Saldo pada awal tahun Amortisasi tahun berjalan
(104,785) (37,847)
(66,938) (37,847)
Accumulated amortisation At the beginning of the year Current year amortisation
Saldo pada akhir tahun
(142,632)
(104,785)
At the end of the year
237,320
275,167
Nilai buku bersih
Halaman
5/23
Page
Cost
Net book value
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN JANGKA PENDEK
10. SHORT-TERM BORROWINGS 2010
2009
Pihak ketiga Cerukan - Deutsche Bank AG
-
653,164
Third parties Overdraft - Deutsche Bank AG
Pihak hubungan istimewa (Catatan 21) Philip Morris Finance SA
-
94,002
Related party (Note 21) Philip Morris Finance SA
Jumlah
-
747,166
Total
Pihak ketiga
Third parties
Tingkat bunga tahunan yang berlaku untuk cerukan dan pinjaman bank jangka pendek:
The annual interest rates of the overdraft and shortterm bank loans:
Cerukan Pinjaman bank jangka pendek
2010
2009
5.95% - 7.15% 7.63%
6.00% - 14.35% 7.63% - 13.85%
Overdraft Short-term bank loan
Pada tanggal 31 Des ember 2010, Grup memperoleh fasilitas-fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp350,0 miliar dan US$175,0 juta (2009: Rp1,5 triliun dan US$85,0 juta).
On Dec ember 31, 2010, the Group had unsecured credit facilities from several banks with maximum limits of Rp350.0 billion and US$175.0 million (2009: Rp1.5 trillion and US$85.0 million).
Pada tanggal 31 Desember 2010 tidak terdapat saldo dari fasilitas di atas.
On December 31, 2010, there were no outstanding loans from the facilities.
Pihak hubungan istimewa
Related party
Pada tanggal 1 September 2008 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Philip Morris Finance SA sampai dengan 10,00% dari jumlah pendapatan Perusahaan (berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang sudah diaudit). Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 September 2018.
On September 1, 2008, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA of up to 10.00% of the total revenue of the Company (based on the latest audited annual financial statements). This facility will expire on September 1, 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar US$10,0 juta (setara dengan Rp 94,0 miliar) dengan tingkat suku bunga 0,47% telah jatuh tempo dan dibayar pada tanggal 5 Januari 2010 (Catatan 21).
As at December 31, 2009, the outstanding intercompany loan amounted to US$10.0 million (equivalent to Rp94.0 billion) with annual interest at the rate of 0.47% and matured and was paid on January 5, 2010 (Note 21).
11. HUTANG USAHA DAN LAINNYA
11. TRADE AND OTHER PAYABLES 2010
Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 21) Jumlah
2009
583 ,686 490,831
681,333 455,507
Third parties Related parties (Note 21)
1,074,517
1,136,840
Total
Hutang usaha dan lainnya - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, saos dan bahan pembungkus.
Halaman
Trade and other payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobacco, flavour and wrapping materials.
5/24
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. HUTANG USAHA DAN LAINNYA (lanjutan)
11. TRADE AND OTHER PAYABLES (continued)
Analisis umur hutang usaha dan lainnya adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade and other payables is as follows:
2010
2009
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
1,017,416
1,075,339
42,185 1,975 869 12,072
29,969 767 252 30,513
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Jumlah
1,074,517
1,136,840
Total
12. PERPAJAKAN a.
12. TAXATION
Hutang pajak
a. 2010
Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain Jumlah
Taxes payable
2009
254,203 590,376 228,767
46,963 606,123 211,316
Corporate Income Tax Value Added Tax Others
1,073,346
864,402
Total
b.
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan
Income tax expense/(benefit)
2010
2009
Perusahaan Kini Tangguhan
2,179,397 (7,339)
1,914,110 13,300
The Company Current Deferred
Jumlah
2,172,058
1,927,410
Total
Anak perusahaan Kini Tangguhan
133 ,204 20,219
207,182 (10,436)
Jumlah
153 ,423
196,746
Total
Konsolidasi Kini Tangguhan
2,312 ,601 12,880
2,121,292 2,864
Consolidated Current Deferred
Jumlah
2,325,481
2,124,156
Total
Halaman
5/25
Page
The Subsidiaries Current Deferred
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Income tax expense/(benefit) (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Kewajiban imbalan pasca-kerja Amortisasi biaya ditangguhkan Aset tetap Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan
The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and the Company’s estimated taxable income for the years ended December 31, 201 0 and 2009 is as follows:
2010
2009
8,748 ,229
7,213,466
(293,356)
(546,962)
(1,921)
(246)
Profit before income tax per consolidated statements of income Less Profit of subsidiaries before income tax
6,666,258
Shares of results of associates Profit before income tax attributable to the Company
109,993 (665) (113 ,404)
95,861 1,126 (196,907)
Temporary differences Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets
33,434
87,554
Accrued expenses and provisions
8,452,952
Permanent differences 300,369
228,091
(63,603) (1,488)
(36,050) (9,826)
8,717,588
6,836,107
Penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2010 akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2010, sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2009 telah sesuai dengan SPT tahun 2009 yang dilaporkan ke Kantor Pajak.
Halaman
Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company
The taxable income of the Company for 2010 will be reported in the 2010 Annual Tax Return (SPT), while the taxable income of the Company for 2009 agreed with the 2009 SPT filed with the Tax Office.
5/26
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. TAXATION (continued)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Perhitungan pajak penghasilan tahun berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Income tax expense/(benefit) (continued) The computations of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows:
2010
2009
Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan
2,179,397 133,204
1,914,110 207,182
Income tax expense - current The Company Subsidiaries -
Jumlah
2,312,601
2,121,292
Total
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan
1,947,067 111,331
1,913,852 160,477
Less payments of income taxes The Company Subsidiaries -
Jumlah
2,058,398
2,074,329
Total
Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan
232 ,330 21,873
258 46,705
Corporate income tax payables The Company Subsidiaries -
Jumlah
254,203
46,963
Total
Tagihan pajak penghasilan oleh anak perusahaan (disajikan sebagai bagian dari “Aset lainnya - tidak lancar”) - 2010 - 2009 - 2008 - 2007 - 2003
55,816 7,685 2,105 12,160 9,054
7,724 6,291 12,324 11,928
Claims for tax refunds by subsidiaries (presented as part of “Other assets - non-current”) 2010 2009 2008 2007 2003 -
Jumlah
86 ,820
38,267
Total
Halaman
5/27
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Income tax expense/(benefit) (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
The reconciliations between the income tax expense by applying the applicable tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statements of income are as follows:
2010
2009
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
8,452,952
6,666,258
Profit before income tax attributable to the Company
Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku
2,113,238
1,866,552
Tax calculated at applicable tax rate
Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Efek perubahan tarif pajak
Tax effect of permanent differences: 75,092
63,865
(15,900) (372) -
(10,094) (2,751) 9,838
Non-deductible expenses Income already subjected to final tax Interest Rent Impact of tax rate changes
Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan
2,172,058 153,423
1,927,410 196,746
Income tax The Company Subsidiaries -
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
2,325,481
2,124,156
Income tax expense per consolidated statements of income
Rincian manfaat pajak penghasilan - tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of income tax benefit - deferred are as follows:
2010 Perusahaan - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Amortisasi biaya ditangguhkan - Aset tetap
2009 The Company
(8,358) (27,498) 166 28,351
(17,183) (23,399) 724 53,158
Anak perusahaan
(7,339) 20,219
13,300 (10,436)
Jumlah
12,880
2,864
Halaman
5/28
Page
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets
-
Subsidiaries Total
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
12. TAXATION (continued) c.
Pajak penghasilan tangguhan
Deferred income tax
Aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The deferred tax assets and liabilities as at December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Perusahaan Aset/(kewajiban) pajak tangguhan - bersih - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Beban tangguhan - Aset tetap
2009 The Company Deferred tax assets/(liabilities) - net
131 ,165 106,609 (12,132) (184,483)
122,807 79,111 (11,966) (156,132)
41,159
33,820
Total
Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih
1,378
29,406
Subsidiaries Deferred tax assets - net
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(11,352)
(19,161)
Konsolidasi Aset pajak tangguhan - bersih
42,537
63,226
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(11,352)
(19,161)
Jumlah
Pada tanggal 31 Desember 2010, Grup tidak mengakui aset pajak tangguhan yang timbul dari akumulasi rugi fiskal dari anak perusahaan tertentu di dalam negeri sebesar Rp95,5 miliar (2009: Rp83,0 miliar) karena manajemen berpendapat bahwa kecil kemungkinan manfaat aset pajak tangguhan tersebut dapat direalisasi di masa mendatang. d.
-
Deferred tax liabilities - net Consolidated Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net
As at December 31, 2010, the Group did not recognise deferred tax assets related to the accumulated tax losses in certain domestic subsidiaries amounting to Rp95.5 billion (2009: Rp83.0 billion) as in the opinion of management, it is unlikely that the benefit of the deferred tax assets will be realisable in the foreseeable future.
Peraturan baru
d.
Di bulan September 2008, pemerintah Indonesia menerbitkan perubahan atas undang-undang pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya undang-undang baru ini, tarif pajak penghasilan badan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% di tahun fiskal 2009 dan 25% di tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
13. HUTANG CUKAI
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Deferred charges Fixed assets
New regulation In September 2008, the Indonesian government issued an amendment to the income tax law which became effective commencing January 1, 2009. With this law, the corporate income tax rate was reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and 25% for the fiscal year 2010 onwards.
13. EXCISE TAX PAYABLE
Hutang cukai merupakan hutang yang timbul dari pembelian pita cukai.
Halaman
Excise tax payable represents payables arising from the purchase of excise stamps.
5/29
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. MODAL SAHAM
14. SHARE CAPITAL
Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s shares have a par value of Rp100 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at December 31, 2010 and 2009 are as follows: 2010 and 2009
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,303,168,205 79,831,795
98.18 1.82
430,317 7,983
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
15. INFORMASI SEGMEN
15. SEGMENT INFORMATION
Management berpendapat bahwa Grup memiliki satu segmen usaha, yaitu industri dan perdagangan rokok, karena penjualan dan aset segmen usaha tersebut merupakan masing-masing 99,4% dan 97,1% dari total penjualan bersih dan aset konsolidasian Grup (2009: 99,6% dan 94,0%).
Management is of the view that the Group operates in one operating segment, i.e. manufacturing and distribution of cigarettes, given that sales and assets of this segment represented 99.4% and 97.1% of the total consolidated net sales and assets of the Group respectively (2009: 99.6% and 94.0%).
Penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran modal Grup dari usaha di dalam negeri, pada tahun 2010, masing-masing mencerminkan 98,8%, 98,7%, 97,2% dan 100,0% dari jumlah penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran konsolidasi (2009: 98,5%, 98,5%, 96,9% dan 99,9%).
The Group’s net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure in Indonesia in 2010, represents 98.8%, 98.7%, 97.2% and 100.0% of total consolidated net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure, respectively (2009: 98.5%, 98.5%, 96.9% and 99.9%).
16. BEBAN POKOK PENJUALAN
16. COST OF GOODS SOLD 2010
2009
Beban produksi Pita cukai Persediaan barang jadi dan barang dagangan awal tahun Pembelian barang dagangan Persediaan barang jadi dan barang dagangan akhir tahun
8,300,628 16,525,071
7,846,317 15,071,137
2,035,117 5,815,297
1,631,133 5,210,356
(1,964,073)
(2,035,117)
Beban pokok penjualan rokok Beban pokok penjualan lainnya
30,712,040 13,625
27,723,826 20,406
Cost of goods sold for cigarettes Cost of other sales
Jumlah
30,725,665
27,744,232
Total
Tidak ada pembelian dari pihak tertentu dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi selain pembelian dari PT Philip Morris Indonesia (Catatan 21).
Halaman
Production costs Excise tax Beginning balance of finished goods and merchandise inventory Purchases of merchandise inventory Ending balance of finished goods and merchandise inventory
There were no purchases from any party exceeding 10% of the consolidated net sales other than purchases from PT Philip Morris Indonesia (Note 21).
5/30
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. BEBAN USAHA
Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 19) Jasa manajemen (Catatan 21) Pengangkutan dan distribusi Sewa Penyusutan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 miliar) Jumlah
17. OPERATING EXPENSES 2010
2009
1,171,373
1,190,429
775,831 464,597 258,211 123,180 90,167
766,261 452,007 256,543 92,235 95,806
261,698
286,089
Selling Advertising and promotion Salaries, wages and employee benefits (Note 19) Management services (Note 21) Transportation and distribution Rent Depreciation Others (less than Rp50 billion each)
3,145,057
3,139,370
Total
Umum dan administrasi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 19) Honorarium tenaga ahli Penyusutan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 miliar)
460,263 62,275 54,255
440,343 60,719 52,973
223,009
270,027
General and administrative Salaries, wages, and employee benefits (Note 19) Professional fees Depreciation Others (less than Rp50 billion each)
Jumlah
799,802
824,062
Total
3,944,859
3,963,432
Total operating expenses
Jumlah beban usaha
18. BEBAN PEMBIAYAAN
18. FINANCING COSTS 2010
Beban bunga Pinjaman bank Hutang sewa pembiayaan Hutang obligasi Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 21)
2009 Interest expense Bank borrowings Obligations under finance leases Bonds payable
16,883 12,890 -
34,998 18,638 88,389
305
1,471
Jumlah Lain-lain
30,078 6,684
143,496 23,110
Total Others
Jumlah beban pembiayaan
36,762
166,606
Total financing costs
Beban bunga obligasi berasal dari obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi III) dan tingkat bunga 10,75% yang telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 26 Oktober 2009.
Halaman
Short-term borrowings - related party (Note 21)
Interest expense from bonds arose from unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond III) and fixed interest rate 10.75% which matured and settled on October 26, 2009.
5/31
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA
19. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
Program pensiun
Pension plan
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima karyawan ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan anak perusahan tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,50% dari gaji karyawan atau Rp59,1 miliar pada tahun 2010 (2009: Rp54,7 miliar).
On April 1, 2008, the Company established a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by an employee is determined based on the contribution paid by the employer and the employee and the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries’ contribution to the defined contribution pension plan is 8.50% of the employee’s basic salary or Rp59.1 billion for the year 2010 (2009: Rp54.7 billion).
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun
Post-employment benefits not covered by a pension plan
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan UndangUndang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan atas karyawankaryawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program.
Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan referred to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan.
Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Towers Watson Purbajaga, aktuaris independen berdasarkan laporannya tertanggal 24 Pebruari 2011 (2009: 9 Maret 2010) menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Towers Watson Purbajaga, an independent actuary, in its report dated February 24, 2011 (2009: March 9, 2010) using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian
2010
2009
9.50% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
10.75% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
Kewajiban imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The post-employment benefit obligations as at December 31, 2010 and 2009 were as follows:
2010
2009
Nilai kini kewajiban Keuntungan aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak
(522,522) (41,734)
(490,076) (15,380)
131,614
142,058
Kewajiban imbalan pasca-kerja
(432,642)
(363,398)
Halaman
Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
5/32
Page
Present value of obligation Unrecognised actuarial gains Unrecognised past service costs non-vested Post-employment benefit obligations
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. KEWAJIBAN (lanjutan)
IMBALAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PASCA-KERJA
19. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Rincian beban imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun adalah sebagai berikut:
The details of the post-employment benefit expenses not covered by the pension plan were as follows:
2010
2009
Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada tahun berjalan
36 ,108 51,373 11,326
26,617 40,514 65,951
694
3,348
Current service cost Interest cost Past service cost Net actuarial losses recognised during the year
Jumlah beban
99,501
136,430
Total expense
Mutasi kewajiban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:
The movements in post-employment obligations were as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran imbalan kepada karyawan
363,398
243,961
99,501 (30,257)
136,430 (16,993)
Saldo akhir tahun
432,642
363,398
20. DIVIDEN
benefit
Balance at the beginning of the year Post-employment benefit expense Payments to employees Balance at the end of the year
20. DIVIDENDS
2010
2010
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp6,68 triliun atau Rp1.525,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2009, yang telah dibagikan sebagai berikut:
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on June 18, 2010, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp6.68 trillion or Rp1,525.0 (full Rupiah) per share from the 2009 net income, which was distributed as follows:
- Rp2,69 triliun atau Rp615,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 29 September 2010; - Rp3,99 triliun atau Rp910,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 18 Januari 2011.
- Rp2.69 trillion or Rp615.0 (full Rupiah) per share paid on September 29, 2010;
2009
2009
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp2,63 triliun atau Rp600,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2008, yang telah dibagikan sebagai berikut:
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2009, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp2.63 trillion or Rp600.0 (full Rupiah) per share from the 2008 net income, which was distributed as follows:
- Rp1,49 triliun atau Rp340,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 6 Juli 2009; - Rp0,48 triliun atau Rp110,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 22 Desember 2009; - Rp0,66 triliun atau Rp150,0 (Rupiah penuh) telah dibayar pada tanggal 25 Pebruari 2010.
- Rp1.49 trillion or Rp340.0 (full Rupiah) per share paid on July 6, 2009; - Rp0.48 trillion or Rp110.0 (full Rupiah) per share paid on December 22, 2009;
Halaman
- Rp3.99 trillion or Rp910.0 (full Rupiah) per share paid on January 18, 2011.
- Rp0.66 trillion or Rp150.0 (full Rupiah) per share paid on February 25, 2010. 5/33
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
21. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan metode perhitungan harga cost plus.
The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties which have been priced using a cost plus method.
Sifat transaksi material dan hubungan istimewa
Nature of material transactions and relationship with related parties
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
PT Philip Morris Indonesia
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
- Penjualan bahan kemasan rokok/Sales of cigarette packaging materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Pembelian mesin dan suku cadang/ Purchase of machinery and spare parts - Pendapatan jasa manajemen/Management services income - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Pendapatan jasa teknis/ Technical services income
Philip Morris Products SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
-
Philip Morris International Management SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan rokok/Sales of cigarettes products - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Pendapatan jasa teknis/Technical services income
Philip Morris Services SA
Management
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa manajemen/Management services charges
Halaman
5/34
Page
Penjualan rokok/Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/Technical services income for product development - Penjualan tembakau dan bahan kemasan/ Sales of tobacco and wrapping - Pembelian bahan kemasan rokok/ Purchase of cigarette packaging materials
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sifat transaksi material dan hubungan istimewa (lanjutan)
Nature of material transactions and relationship with related parties (continued)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Philip Morris International IT Service Center SARL
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa charges
Philip Morris Information Services Limited
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa teknis/Technical services charges - Pendapatan jasa teknis/Technical services income
Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Penjualan rokok/Sales of cigarettes products - Penjualan material/Sales of raw materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spare parts - Pembelian tembakau, saos dan flavor/Purchase of tobacco, sauce and flavour - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Pembiayaan/Financing
Philip Morris Finance SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembiayaan/Financing
Philip Morris Korea Inc.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan tembakau/Sales of tobacco
Godfrey Phillips (India) Ltd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian tobacco
Philip Morris Vietnam SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa services income
teknis/Technical
Philip Morris Ukraine
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian mesin cadang/Purchase of spareparts
dan suku machinery and
Philip Morris Global Services Inc.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa manajemen/Management service charges
Philip Morris Brazil Industria E Comercio
Halaman
5/35
Page
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions teknis/Technical services
- Penjualan cengkeh/Sales of clove
tembakau/Purchase
of
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi hubungan istimewa yang material
Significant transactions with related parties
Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut:
The details of transactions with related parties are as follows:
2010
2009
Transaksi usaha Penjualan PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA Philip Morris Korea Inc. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Brazil Industria E Comercio Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pembelian PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Godfrey Phillips India, Ltd. Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
Trade transactions 84,757
92,325
56,134 17,917 6,756 3,264 1,540 1,424
95,980 17,469 3,398 801 83
171,792
210,056
0.40%
0.54%
5,801,673
5,253,844
54,989 18,145 15,730 1,875 581
317,129 5,407 457
5,892,993
5,576,837
13.58%
14.31%
Transaksi lainnya Penjualan lainnya Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA Philip Morris Korea Inc. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Brazil Industria E Comercio Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated net sales Purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Godfrey Phillips India, Ltd. Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated net sales
Other transactions Other sales Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion)
73 -
4,881 2,393 406
73
7,680
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
0.00%
0.02%
As a percentage of the consolidated net sales
Pembelian lainnya Philip Morris Ukraine PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
2,734 987
2,791 2,854 1,081
Other purchases Philip Morris Ukraine PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion)
3,721
6,726
0.01%
0.02%
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
Halaman
5/36
Page
As a percentage of the consolidated net sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
21. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi hubungan istimewa yang material (lanjutan)
Significant (continued)
2010 Biaya jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Global Services Inc. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Beban pembiayaan Philip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pendapatan jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Information Services Limited Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Penghasilan bunga PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi
transactions
with
related
parties
2009 Service charges and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Global Services Inc. Others (below Rp1.0 billion)
452,826 201,299 51,012
441,992 188,347 9,789
35,928 27,380 17,840 12,345 2,929 100
26,864 25,242 20,690 70,459 4,678 740
801,659
788,801
1.85%
2.02%
As a percentage of the consolidated net sales
305
1,471
Financing costs Philip Morris Finance SA
0.00%
0.00%
As a percentage of the consolidated net sales
97,043 43,056 19,812 1,177 169 2,091
27,450 29,826 31,016 26,592 929
Service income and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Products SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Information Services Limited Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion)
163,348
115,813
0.38%
0.30%
As a percentage of the consolidated net sales
6,769 3,215 131
5,043 16
Interest income PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion)
10,115
5,059
0.02%
0.01%
Halaman
5/37
Page
As a percentage of the consolidated net sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa
Account balances with related parties
Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of balances from related parties are as follows:
2010 Piutang usaha Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris Korea Inc. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap aset konsolidasi Piutang lainnya Philip Morris Finance SA Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Philip Morris Vietnam SA Philip Morris Products SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Services Center Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap aset konsolidasi
2009 Trade receivables Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris Korea Inc. Others (below Rp1.0 billion)
20,772 8,396 1,553 1,475 2,527
40,250 7,721 313 374
34,723
48,658
0.17%
0.27% As a percentage of the consolidated assets
91,227
63,070
9,218 3,924 2,402 1,915 1,901 1,736 1,011 53
3,387 13 17,724 1,541 3,402 105,600
1,202
3,947 74
114,589
198,758
0.56%
Other receivables Philip Morris Finance SA Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Philip Morris Vietnam SA Philip Morris Products SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Services Center Others (below Rp1.0 billion)
1.12% As a percentage of the consolidated assets
Sampoerna International Pte. Ltd. dan Sampoerna Packaging Asia Pte., anak perusahaan di Singapura, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris Finance SA.
Sampoerna International Pte. Ltd. and Sampoerna Packaging Asia Pte., subsidiaries in Singapore, provided intercompany loans to Philip Morris Finance SA.
Jumlah saldo piutang adalah sebesar US$10,1 juta (setara dengan Rp91,2 miliar) (2009: US$6,9 juta/setara dengan Rp63,1 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga antara 0,09%-0,38% (2009: 0,09%-0,12%).
The outstanding intercompany loan amounted to US$10.1 million (equivalent to Rp91.2 billion) (2009: US$6.9 million/equivalent to Rp63.1 billion) and bore annual interest rates of 0.09%-0.38% (2009: 0.09%0.12%).
Pada bulan Januari 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., anak perusahaan di Malaysia, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. maksimum sampai dengan setara US$32,0 juta (setara dengan Rp300,8 miliar).
In January 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., a subsidiary in Malaysia, provided an intercompany loan facility to Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. up to the equivalent of US$32.0 million (equivalent to Rp300.8 billion).
Pada tanggal 31 Desember 2009 jumlah saldo piutang adalah sebesar RM37,5 juta (setara dengan Rp102,9 miliar) yang telah dilunasi pada bulan Oktober 2010 dan memiliki tingkat suku bunga sebesar 3,67%-4,57% (2009: 3,40%-4,70%).
As at December 31, 2009, the outstanding intercompany loan amounting to RM37.5 million (equivalent to Rp102.9 billion) was paid in October 2010 and bore annual interest rates of 3.67%-4.57% (2009: 3.40%-4.70%).
Halaman
5/38
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
21. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan)
Account balances with related parties (continued)
2010
2009
Pinjaman jangka pendek Philip Morris Finance SA
-
94,002
Short-term borrowings Philip Morris Finance SA
Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
-
1.30%
As a percentage of the consolidated liabilities
340,910
247,279
82,149 25,075 21,915
84,085 83,282 25,851
7,549 6,357 3,257 2 ,681 938
2,190 3,798 1,483 4,640 2,791 108
490,831
455,507
4.76%
6.28%
Hutang usaha dan lainnya PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Product SA Philip Morris Global Services Inc. Philip Morris Ukraine Lain-lain (di bawah Rp 1,0 miliar) Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
b.
Trade and other payables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Product SA Philip Morris Global Services Inc. Philip Morris Ukraine Others (below Rp 1.0 billion) As a percentage of the consolidated liabilities
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Pada bulan Agustus 2010, Grup telah menjual seluruh kepemilikan saham di PT Sampoerna Air Nusantara (SAN) dengan harga jual sebesar US$6,5 juta (setara Rp58,2 miliar).
a.
In August 2010, the Group sold all of its ownership interest in PT Sampoerna Air Nusantara (SAN) for US$6.5 million (equivalent to Rp58.2 billion).
Transaksi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
This transaction has no significant impact to the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries.
Sehubungan dengan diberlakukannya perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan merestrukturisasi kegiatan usaha produksi rokok di Malaysia melalui PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) dan anak perusahaannya.
b. With the implementation of the ASEAN Free Trade Area (AFTA) effective from January 1, 2010, the Company has restructured the cigarette operations in Malaysia through its subsidiary PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) and its subsidiary.
Perusahaan mengalihkan produksi rokok untuk pasar Malaysia yang dilakukan oleh SJL ke Perusahaan di Indonesia. Dengan pengalihan ini, Perusahaan menutup kegiatan produksi rokok SJL di Malaysia pada bulan Maret 2010, yang diikuti oleh terminasi karyawan SJL.
The Company has moved the manufacture of the cigarettes for the Malaysian market from SJL to the Company in Indonesia. As part of this plan, the Company closed down SJL‘s cigarette production in Malaysia in March 2010, followed by the termination of SJL’s employees.
Transaksi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
This transaction has no significant impact to the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries.
Halaman
5/39
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) c.
d.
e.
f.
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Mulai bulan Januari 2010, Perusahaan melakukan perluasan kegiatan, yaitu menjual dan mendistribusikan produk rokok secara langsung dan melakukan sendiri percetakan kemasan produk rokok. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan telah melakukan pembelian aset-aset tertentu dan kewajiban-kewajiban tertentu dari PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas, PT Sampoerna Printpack dan PT Handal Logistik Nusantara, yang semuanya merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan (Catatan 1).
c. Starting January 2010, the Company has expanded its activity such that it directly sells and distributes its cigarettes and conducts its own printing for cigarette packaging. In connection with this, the Company acquired certain assets and certain liabilities of PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas, PT Sampoerna Printpack and PT Handal Logistik Nusantara, all of which are wholly owned by subsidiaries of the Company (Note 1).
Transaksi tersebut telah diselesaikan pada bulan Januari 2010 dan tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
The transaction was finalised in January 2010 and has no significant impact on the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries.
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar.
d. On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Company’s total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki uang muka sejumlah Rp1,1 triliun (2009: Rp1,3 triliun) untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit.
As at December 31, 2010, the Company had advanced Rp1.1 trillion (2009: Rp1.3 trillion) for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by a Standby Letter of Credit.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu bervariasi antara satu sampai dengan tiga tahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.
e. The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements vary from one to three years and are extendable based on mutual agreement by both parties.
Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS masing-masing sebesar Rp1,18 triliun pada tahun 2010 (2009: Rp1,17 triliun) termasuk dalam beban pokok penjualan beban produksi.
Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp1.18 trillion in 2010 (2009: Rp1.17 trillion) are included within the cost of goods sold - production costs.
Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihak-pihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok, mesin dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi merek dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan. Halaman
f.
5/40
Page
The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials, machinery and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) f.
g.
h.
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
(lanjutan)
f.
(continued)
Transaksi hubungan istimewa di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006.
The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders’ General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006.
Pada tanggal 10 Januari 2005, Panamas menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh tahun sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia, berlaku sejak tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015.
g. On January 10, 2005, Panamas entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten years as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesia‘s cigarette products in Indonesia, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015.
Pada tanggal 22 Desember 2009, perjanjian distribusi diatas telah dirubah dengan mengalihkan seluruh hak Panamas sebagai distributor tunggal kepada Perusahaan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2010.
On December 22, 2009, the distribution agreement was amended by assigning all Panamas’s rights as the sole distributor to the Company effective from January 1, 2010.
PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama 20 tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005. Persentase pendapatan TD terhadap penjualan konsolidasi adalah sebesar 0,04% (2009: 0,06%).
h. PT Taman Dayu (TD) has a 20 year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005. TD revenue as a percentage of the consolidated revenue was 0.04% (2009: 0.06%).
23. KOMITMEN
23. COMMITMENTS a. Purchase of fixed assets
a. Pembelian aset tetap
As at December 31, 2010, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp29.9 billion (2009: Rp122.0 billion).
Pada tanggal 31 Desember 2010, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp29,9 miliar (2009: Rp122,0 miliar). b. Sewa
b. Rent
Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewamenyewa biasa adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows:
2010
2009
Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun
99,477
70,117
271,410
141,599
Not later than 1 year More than 1 year and up to 5 years
Jumlah
370,887
211,716
Total
Halaman
5/41
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. REKLASIFIKASI AKUN
24. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Several accounts in the 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2010 consolidated financial statements.
Penyajian beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2010.
Reklasifikasi/ Reclassification
Sebelum/ Before Neraca konsolidasi Hutang usaha dan lainnya Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Total
Setelah/ After
752,785
384,055
1,136,840
Consolidated balance sheets Trade and other payables
839,252
(384,055)
455,197
Accrued expenses and provisions
1,592,037
-
1,592,037
Total
Laporan laba rugi konsolidasi Beban pokok penjualan Beban usaha: - Penjualan - Umum dan administrasi Beban lainnya - bersih
27,737,465
6,767
27,744,232
3,148,441 788,513 84,547
(9,071) 35,549 (33,245)
3,139,370 824,062 51,302
Consolidated statements of income Cost of goods sold Operating expenses: Selling General and administration Other expenses - net
Total
31,758,966
-
31,758,966
Total
25. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
25. SUBSEQUENT EVENT
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 9 Maret 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui perubahan susunan komisaris dan direksi sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
Based on a resolution of the Extraordinary Shareholders’ General Meeting on March 9, 2011, the Company’s shareholders approved the changes of the Company’s Commissioners and Directors as follows:.
Paul Norman Janelle Eunice Carol Hamilton
Niken Rachmad
Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Ekadharmajanto Kas ih Phang Cheow Hock Direksi: Presiden Direktur Direktur
John Gledhill Yos Adiguna Ginting Mark Ingo Niehaus Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh
Halaman
5/42
Page
Directors: President Director Directors
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. STANDAR AKUNTANSI
26. ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi yang mungkin relevan terhadap Grup, sebagai berikut: PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas,
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards which may be applicable to the Group, as follows:
-
-
-
-
PSAK 3 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Interim, PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihakpihak Berelasi, PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah Periode Pelaporan, PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi pada Entitas Asosiasi, PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak Berwujud, PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis, PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan, PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, ISAK 17 – Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
-
SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements, SFAS 2 (Revised 2009) – Statements of Cash Flows, SFAS 3 (Revised 2009) – Interim Financial Reporting, SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements, SFAS 7 (Revised 2010) – Related Party Disclosures, SFAS 8 (Revised 2010) – Events after the Reporting Period, SFAS 12 (Revised 2009) – Interests in Joint Ventures, SFAS 15 (Revised 2009) – Investments in Associates, SFAS 19 (Revised 2010) – Intangible Assets, SFAS 22 (Revised 2010) – Business Combinations, SFAS 23 (Revised 2010) – Revenue, SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets, SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets, SFAS 58 (Revised 2009) – Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations, Interpretation of SFAS 17 – Interim Financial Reporting and Impairment.
I A I juga telah menerbitkan sepuluh standar dan lima interpretasi yang berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.
The Indonesian Institute of Accountants has also issued ten standards and five interpretations applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2012.
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
The Group is still evaluating the possible impact of these standards on the consolidated financial statements.
Halaman
5/43
Page