AND SUBSIDIARIES

DPY

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARET 2010 DAN 2009/ 31 MARCH 2010 AND 2009

TIDAK DIAUDIT/ UNAUDITED

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran

1/1 Schedule

NERACA KONSOLIDASIAN 31 MARET 2010 DAN 2009 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 MARCH 2010 AND 2009 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) 2010

ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 6.214 (2009: 8.950) Piutang lain-lain - Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 965 (2009: 206) - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar sebesar Rp 5.462 (2009: 9.169) Pajak dibayar di muka Aset lancar lain-lain Jumlah aset lancar

ASET TIDAK LANCAR Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan

Catatan/ Notes

2009 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - Third parties, net of provision for doubtful accounts of Rp 6,214 (2009: 8,950) Consumer financing Other receivables - Third parties, net of provision for doubtful accounts of Rp 965 (2009: 206)

297,105

3

573,162

364,515

4

180,915

45,526

5

18,755

1,337

5

1,441

273,764 16,268 16,349

6 7a

148,008 18,334 16,662

- Related parties Inventories, net of provision for obsolete and slow moving inventories of Rp 5,462 (2009: 9,169) Prepaid taxes Other current assets

957,277

Total current assets

1,014,864

NON-CURRENT ASSETS 8,595 28,843

8 7d

8,757 32,506

Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 291.369 (2009: 271.474) Properti investasi Aset tidak lancar lain-lain

175,757

9

141,004

680,962 16,489 6,453

10

641,825 10,520 6,109

Investment in associates Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 291,369 (2009: 271,474) Investment properties Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar

917,099

840,721

Total non-current assets

1,931,963

1,797,998

JUMLAH ASET

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

Restricted time deposits Deferred tax assets

TOTAL ASSETS

The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements.


1/2 Schedule

NERACA KONSOLIDASIAN 31 MARET 2010 DAN 2009 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 MARCH 2010 AND 2009 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) 2010

KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pendapatan sewa operasi tangguhan Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Bagian jangka pendek dari: - pinjaman jangka panjang Jumlah kewajiban lancar

Catatan/ Notes

2009 CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables - third parties Other payables - Third parties

165,890 216,575

11 12

86,468 100,427

40,795

13

31,033

12,480

13

2,912

4,703 51,149 26,334

7b 14

5,615 70,390 36,968

170,556

15

125,520

- Related parties Deferred operating lease income Taxes payable Accrued expenses Current portion of: - long-term loans

459,333

Total current liabilities

161,790 11,962

NON-CURRENT LIABILITIES Long-term loans, net of current portion Employee benefits obligation

688,482

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek Kewajiban imbalan kerja

152,325 15,642

Jumlah kewajiban tidak lancar

167,967

173,752

Total non-current liabilities

JUMLAH KEWAJIBAN

856,449

633,085

TOTAL LIABILITIES

EKUITAS Modal dasar - 2.500.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per lembar Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.395.000.000 lembar saham biasa Tambahan modal disetor Saldo laba - yang telah ditentukan penggunaannya - yang belum ditentukan penggunaannya

15 16

139,500 1,100

17 18

139,500 1,100

12,425

19

9,975

EQUITY Authorised capital - 2,500,000,000 common shares with par value of Rp 100 per share Issued and fully paid up capital - 1,395,000,000 common shares Additional paid-in capital Retained earnings - appropriated

922,489

1,014,338

- unappropriated

Jumlah ekuitas

1,075,514

1,164,913

Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

1,931,963

1,797,998

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY




2 Schedule

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share) Catatan/ Notes

2010 PENDAPATAN BERSIH BEBAN POKOK PENDAPATAN DAN PENYEDIAAN JASA LABA KOTOR

1,848,140

20

(1,748,591)

21

(32,989) (24,229)

Jumlah beban usaha LABA USAHA

GROSS PROFIT

(57,218)

(50,794)

Total operating expenses

42,331

7,526

Jumlah penghasilan lainnya - bersih

44,244

BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI

10,863

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

97,438

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN

COST OF GOODS SOLD AND SERVICES PROVIDED

OPERATING EXPENSES Selling General and administration

3,868 25,866 6 (530) 15,034

LABA BERSIH

(987,507)

NET REVENUE

(24,557) (26,237)

PENGHASILAN/(BEBAN) LAINNYA Penghasilan bunga Keuntungan penjualan aset tetap Keuntungan selisih kurs – bersih Beban keuangan Penghasilan lainnya - bersih

BEBAN PAJAK PENGHASILAN

1,045,827

58,320

99,549

BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi

2009

(22,141)

22 23

24 10 25 26

9

7c

75,297

54


28

OPERATING INCOME

9,544 6,829 41 (233) 161,851

OTHER INCOME/ (EXPENSES) Interest income Gain on sales of fixed assets Foreign exchange gain - net Financial charges Other income - net

178,032

Total other income - net

5,814

EQUITY IN NET INCOME OF ASSOCIATES

191,372

PROFIT BEFORE INCOME TAX

(51,089)

INCOME TAX EXPENSE

140,283

NET INCOME

101

NET EARNINGS PER SHARE - BASIC AND DILUTED



3 Schedule

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2009 Laba bersih tahun berjalan

Saldo 31 Maret 2009 Laba bersih 1 April 2009 sampai 31 Desember 2009

Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital

Modal saham/ Share capital

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah)

Saldo laba Saldo laba yang belum yang telah ditentukan ditentukan penggunaan- penggunaannya/ nya/ Appropriated Unappropriated retained retained earnings earnings

Jumlah/ Total

139,500

1,100

9,975

874,055

1,024,630

-

-

-

140,283

140,283

139,500

1,100

9,975

1,014,338

1,164,913

-

-

-

170,104

170,104

Balance as at 1 January 2009 Net income for the year Balance as at 31 March 2009 Net income for period 1 April 2009 to 31 December 2009

Dividen final - 2008

19

-

-

-

(234,360)

(234,360) Final dividend - 2008

Dividen interim - 2009

19

-

-

-

(100,440)

(100,440) Interim dividend - 2009

Penyisihan untuk cadangan wajib

19

-

-

2,450

(2,450)

Saldo 31 Desember 2009

139,500

1,100

12,425

847,192

1,000,217

Laba bersih tahun berjalan

-

-

-

75,297

75,297

139,500

1,100

12,425

922,489

1,075,514

Saldo 31 Maret 2010


-

Appropriation to general reserve Balance as at 31 December 2009 Net income for the year Balance as at 31 March 2010



4/1 Schedule

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah) 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari konsumen Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran gaji dan tunjangan Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Penerimaan bunga Pembayaran pajak penghasilan Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pelepasan anak perusahaan Pembelian aset tetap dan properti investasi Pencairan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penempatan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka pendek Pembayaran pinjaman jangka pendek Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran pinjaman jangka panjang Penerimaan dividen Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan

2009

1,620,525 (1,571,466) (56,971)

1,236,030 (1,104,612) (39,957)

(7,912) (171) 3,868 (29,776)

91,461 (9,584) 7,635 (27,012)

(33,991)

62,500

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash payments to suppliers Payments of salaries and allowances Cash generated from operations Interest payments Interest received Payments of income tax Net cash flows (used for)/provided from operating activities

52,634 -

38,400 290,000

(41,887)

(36,866)

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Disposal of subsidiary Purchase of fixed assets and investment properties

6,859

108,453

Withdrawal of restricted time deposits

(2,745) 14,861

(9,178) 390,809

Placement of restricted time deposits Net cash flows provided from investing activities

61,383

113,551

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term loans Repayment of short-term loans Proceeds from long-term loans Repayment of long-term loans Payment of dividend Net cash flows provided from financing activities

Kenaikan bersih kas dan setara kas

42,253

566,860

Net increase in cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal tahun

253,962

6,302

Cash and cash equivalents at the beginning of the year

Kas dan setara kas pada akhir tahun

296,215

573,162

Cash and cash equivalents at the end of the year

1,288,188 (1,243,051) 71,415 (55,169) -


618,398 (591,542) 30,920 (47,196) 102,971



4/2 Schedule

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah) 2010

Kenaikan bersih kas dan setara kas - Dealer otomotif - Jasa sewa

34,742 7,511

567,715 (855)

42,253

566,860

Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari:

2010 Kas dan kas di bank (lihat Catatan 3) Dikurangi : Cerukan (lihat Catatan 11)

2009

297,105 (890) 296,215


Net increase in cash and cash equivalents - Automotive dealerships - Rental services

For the purposes of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents comprise the following: 2009 573,162 -

Cash and cash in banks (refer to Note 3) Less : Overdrafts (refer to Note 11)

573,162


PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2010 DAN 2009 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

UMUM

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

1.

GENERAL

PT Tunas Ridean Tbk (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 102 tertanggal 24 Juli 1980. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/140/1 tertanggal 7 April 1981 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 935, Tambahan No. 84 tertanggal 21 Oktober 1983.

PT Tunas Ridean Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 102 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 24 July 1980. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. Y.A.5/140/1 dated 7 April 1981 and was published in State Gazette No. 935, Supplement No. 84 dated 21 October 1983.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 43 tertanggal 8 Agustus 2008 untuk memenuhi Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-73009.AH.01.02 tanggal 13 Oktober 2008.

The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was in accordance with Notarial Deed No. 43 of Ms. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., dated 8 August 2008 pertaining to comply with Company Law No. 40 year 2007. This change has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-73009.AH.01.02 dated 13 October 2008.

Kegiatan komersial Perseroan dimulai tahun 1981.

The Company commenced commercial activities in 1981.

Perseroan dan anak perusahaan (bersama-sama disebut “Grup”) terbagi dalam dua divisi sesuai dengan kegiatan utamanya:

The Company and its subsidiaries (together the “Group”) are divided into two divisions based on their core businesses:

-

Keagenan penjualan kendaraan bermotor, yang berkedudukan di Jakarta dan Lampung. Keagenan yang berkedudukan di Jakarta dilaksanakan oleh PT Tunas Ridean Tbk (induk perusahaan), PT Tunas Mobilindo Parama (”TMP”), PT Tunas Mobilindo Perkasa (”TMP2”), PT Surya Mobil Megahtama (”SMM”), PT Tunas Asset Sarana (’’TAS’’), dan yang berkedudukan di Lampung dilaksanakan oleh PT Tunas Dwipa Matra (”TDM”).

-

Automotive dealerships, which are domiciled at Jakarta and Lampung. The dealerships in Jakarta are held by PT Tunas Ridean Tbk (holding company), PT Tunas Mobilindo Parama (“TMP”), PT Tunas Mobilindo Perkasa (“TMP2”), PT Surya Mobil Megahtama (”SMM”), PT Tunas Asset Sarana (’’TAS’’), and in Lampung is held by PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”).

-

Jasa sewa, yang berkedudukan di Jakarta, dilaksanakan oleh PT Surya Sudeco (”SS”).

-

Rental services, which is domiciled at Jakarta, held by PT Surya Sudeco (“SS”).

Pada tahun 2010 dan 2009, TAS merupakan perusahaan yang tidak aktif.

In 2010 and 2009, TAS was a dormant company.

Seluruh saham Perseroan yang ditempatkan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sejak 16 Mei 1995.

All of the Company’s issued shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange since 16 May 1995.

Perseroan mempunyai kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak - anak perusahaan sebagai berikut:

The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2010 DAN 2009 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.


UMUM (lanjutan)

Nama perusahaan/ Company’s name Dealer otomotif/Automotive dealerships PT Tunas Dwipa Matra PT Tunas Mobilindo Parama PT Tunas Mobilindo Perkasa PT Surya Mobil Megahtama PT Tunas Asset Sarana Jasa sewa/ rental services PT Surya Sudeco

1.

Kedudukan/ Domicile

GENERAL (continued)

Tahun operasi komersial dimulai/ Year commercial operations commenced

Jumlah aset/ Total assets (sebelum eliminasi/ before elimination) 2010 2009

Persentase kepemilikan (%)/ Percentage of ownership (%) 2010 2009

Lampung Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta

1984 1984 1986 1997 2002

329,444 316,152 226,945 24,343 2

243,764 330,027 204,457 19,475 3

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Jakarta

1989

507,824

441,274

100.00

100.00

PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”)

PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”)

Pada tanggal 6 Pebruari 2009, Perseroan dan anak perusahaan, TMP, menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk mengalihkan 51% kepemilikan atas MTF, atau masing-masing sebanyak 650.000.000 saham dan 625.000.000 saham Perseroan dan TMP, dengan harga sebesar Rp 147.843 dan Rp 142.156. Atas transaksi ini dan penyesuaian harga kemudian, Perseroan mencatat laba atas penjualan investasi sebelum pajak sebesar Rp 143.352 dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun berjalan. Atas kepemilikan saham Perseroan yang berkurang menjadi 49%, MTF tidak lagi dikonsolidasikan efektif sejak tanggal 6 Pebruari 2009. Investasi pada MTF diakui sebagai investasi pada perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas sejak saat tersebut (lihat Catatan 9).

On 6 February 2009, the Company and its subsidiary, TMP signed a final Sales and Purchase Agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to transfer a total of 51% of ownership in MTF, or 650,000,000 and 625,000,000 shares of the Company and TMP amounting to Rp 147,843 and Rp 142,156, respectively. As a result of this transaction and subsequent price adjustment, the Company recorded a total gain on disposal before tax of Rp 143,352 in the current year consolidated statement of income. Further, with the Company's interest reduced to only 49%, MTF ceased to be consolidated effective from 6 February 2009. The investment in MTF has been recognised as investment in associate and accounted for under equity method since then (see Note 9).

Ringkasan di bawah adalah data keuangan MTF yang tidak lagi dikonsolidasi pada tahun 2009 (sebelum eliminasi) beserta perhitungan laba atas penjualan investasi tersebut:

Summarised below is the financial data of MTF, which have been deconsolidated in 2009 (before eliminations), and calculation for the gain from disposal of investment:

Harga jual Dikurangi: Penyesuaian harga Harga jual setelah penyesuaian harga Nilai buku aset bersih MTF (100%): - Kas dan setara kas - Piutang pembiayaan konsumen - Aset lain-lain - Pinjaman bank - Surat berharga yang diterbitkan - Kewajiban lain-lain Dividen yang dibagikan Nilai buku aset bersih MTF (100%) Nilai buku aset bersih MTF yang dijual (51%) Laba atas penjualan investasi Harga jual setelah penyesuaian harga Dikurangi: Kas dan setara kas pada anak perusahaan yang dijual Arus kas keluar dari penjualan

290,000 (10,613) 279,387 463,481 1,715,359 168,596 (860,333) (1,047,612) (69,786) 369,705 (102,971) 266,734 136,035 143,352 279,387 (463,481) (184,094)

Proceeds Less: Price adjustment Proceeds after price adjustment Book value of MTF net assets (100%): Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Other assets Bank loans Securities issued Other liabilities Dividend distributed Book value of MTF net assets (100%) Book value of MTF net assets disposed (51%) Gain on disposal of investment Proceeds after price adjustment Less: Cash and cash equivalents in subsidiary disposed Cash outflow on disposal



UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL (continued)

Pada tahun 2009, TFS merubah namanya menjadi PT Mandiri Tunas Finance.

In 2009, TFS changed its name into PT Mandiri Tunas Finance.

Susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

The composition of the members of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee are as follows:

2010/2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris (Independen)

2.

Dr. Cosmas Batubara Suliawati Tjokro Cheah Kim Teck Debby Katharina Setiawan Heng Carla Hendriek

Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur (Independen)

Anton Setiawan Rico Adisurja Setiawan Lim Eng Poh Hong Anton Leoman Miranti Hadisusilo

Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota

Heng Carla Hendriek Chiew Sin Cheok Trisno Limanto Rodion Wikanto Njotowidjojo

KEBIJAKAN AKUNTANSI

2.

Board of Commissioners President Commissioner (Independent) Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner (Independent) Board of Directors President Director Director Director Director Director (Independent) Audit Committee Chairman Member Member Member

ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 26 April 2010.

The consolidated financial statements were prepared by the Directors and completed on 26 April 2010.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, adalah seperti dijabarkan dibawah ini:

The principal accounting policies adopted in the preparation of these consolidated financial statements of the Group, are set out below:

A. Dasar penyusunan konsolidasian

keuangan

A. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali untuk instrumen keuangan derivatif yang disajikan sebesar nilai wajarnya. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except for derivative financial instruments which are valued at fair value. The consolidated financial statements have also been prepared using the accruals concept, except for the consolidated statements of cash flows.

laporan


2.


KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) A. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)

2.

ACCOUNTING POLICIES (continued)

keuangan

A. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu sama atau kurang dari tiga bulan, dikurangi cerukan, jika ada.

The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities. For the purposes of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts, if any.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia, requires the use of estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements, and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and actions, actual results ultimately may differ from those estimates.

Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.

B. Prinsip-prinsip konsolidasi

B. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut dari Perseroan dan perusahaan-perusahaan dimana Perseroan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut.

The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as at 31 December 2009 and 2008 and results of operations for the years then ended of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.

Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas perusahaan-perusahaan yang dikendalikan disajikan secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun neraca konsolidasian.

Minority interests in the results and the equity of controlled entities are shown separately in the consolidated statements of income and balance sheets, respectively.

Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements.


2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) B. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)


2.

ACCOUNTING POLICIES (continued) B. Principles of consolidation (continued)

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.

Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statements of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied, unless otherwise stated.

Kebijakan akuntansi terkait investasi pada perusahaan asosiasi dinyatakan dalam Catatan 2j.

The accounting policies related to investments in associates are set out in Note 2j.

C. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

C. Transactions with related parties

Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 “Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with Statements of Financial Accounting Standard (“SFAS”) No. 7 “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

D. Penjabaran mata uang asing (1)

Mata uang pelaporan Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.

(2)

Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.

D. Foreign currency translations (1) Reporting currency The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Group. (2) Transactions and balances Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.



KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

D. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (2)

ACCOUNTING POLICIES (continued) D. Foreign currency translations (continued)

Transaksi dan saldo (lanjutan)

(2) Transactions and balances (continued)

Kurs yang digunakan untuk Dolar Amerika Serikat berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah Rp 9.115 (2009: Rp 11.575).

The exchange rates used for United States Dollars based on the middle rates published by Bank Indonesia are Rp 9,115 (2009: Rp 11,575).

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statements of income.

E. Kas dan setara kas

E. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar dalam neraca konsolidasian.

F.

Deposito berjangka penggunaannya

yang

dibatasi

Dana pada deposito berjangka yang tidak dapat dicairkan sampai dengan saat renovasi atas bengkel dan ruang pamer tertentu telah diselesaikan, dan juga dana yang digunakan sebagai jaminan atas pembelian kendaraan bermotor dan suku cadang, disajikan sebagai deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya. G. Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, yang diestimasi berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih. H. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk kendaraan bermotor dan dengan metode ratarata bergerak untuk persediaan lainnya.

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with a maturity of three months or less. Bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities on the consolidated balance sheets. F.

Restricted time deposits

Funds on time deposit that will not be released until such time as specific renovations to workshops and showrooms have been completed, and also funds used as guarantees for purchases of motor vehicles and spare parts, are classified as restricted time deposits.

G. Trade and other receivables Trade and other receivables are recorded net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding accounts receivable at period-end. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be not collectible.

H. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined using the specific identification method for motor vehicles and the moving average method for other inventories.


2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) H. Persediaan (lanjutan)

I.


2. ACCOUNTING POLICIES (continued) H. Inventories (continued)

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi beban penjualan.

Net realisable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less estimated selling expenses.

Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasar estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future sales of individual inventory items.

Beban dibayar di muka

I.

Beban dibayar di muka diamortisasi dengan metode garis lurus dalam laporan laba rugi konsolidasian selama masa manfaat yang diharapkan. Beban dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun disajikan sebagai bagian dari “aset tidak lancar lain-lain”. J.

Investasi pada perusahaan asosiasi

Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised on a straightline method in the consolidated statements of income over the expected period of benefit. The non-current portion of prepaid expenses is classified under “other non-current assets”.

J.

Investments in associates

Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, biasanya disertai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara. Perusahaan asosiasi dicatat pada laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan metode ekuitas.

Associates are entities over which the Group has significant influence, but not control, typically accompanying a shareholding entitling the Group to between 20% and 50% of the voting rights. Associates are accounted for in the consolidated financial statements using the equity method.

Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi akan disesuaikan dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas hasil bersih perusahaan asosiasi serta pembagian dividen sejak tanggal perolehannya.

Based on this method, the cost of investment is adjusted by the Company's or subsidiaries' share of the results of the associates and dividend distributions from the date of acquisition.

Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi disajikan setelah dikurangi dengan amortisasi goodwill. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus, pada umumnya untuk jangka waktu 4 - 20 tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi.

Share of results of associates is adjusted for goodwill amortisation. Goodwill is amortised using the straight-line method, generally over 4 - 20 years. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies.

Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Perseroan atau anak perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi bersangkutan.

Once an investment's carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Company or subsidiaries have committed to provide financial support to, or have guaranteed the obligations of the associates.



2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) J.

Investasi (lanjutan)

pada

perusahaan

2. ACCOUNTING POLICIES (continued) asosiasi

J.

Investments in associates (continued)

Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Perseroan atau anak perusahaan dengan perusahaan asosiasi dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perseroan dalam perusahaan asosiasi tersebut; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aset yang ditransfer.

Unrealised gains on transactions between the Company or subsidiaries with its associates are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates; unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.

Penyisihan dilakukan apabila nilai investasi telah mengalami penurunan yang permanen.

Provision is made for any permanent decline in the value of investments.

K. Aset tetap dan aset dalam penyelesaian

K. Fixed assets and construction in progress

Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets.

Biaya-biaya setelah perolehan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repair and maintenance are charged to the consolidated statements of income during the financial period in which they are incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan untuk sewa operasi

20 5 5 5 2-5

Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating leases

Tanah tidak disusutkan.

Land is not depreciated.

Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca.

The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.



2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

K. Aset tetap dan aset dalam penyelesaian (lanjutan)

L.

K. Fixed assets and construction in progress (continued)

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gain and loss on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated statements of income.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.

The accumulated costs of the construction of buildings are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction is completed. Depreciation is charged from the date when the assets are available for use.

Aset tetap ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan nilai pakai aset.

Fixed assets are reviewed for impairment loss whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Any impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price and value in use.

Properti investasi

L.

Investment properties

Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi.

Investment property represents land or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use or sale in the ordinary course of business.

Properti investasi perolehan.

Investment property is stated at cost.

dicatat

sebesar

harga

M. Pendapatan otomotif Pendapatan dari penjualan kendaraan bermotor dan pengurusan Bea Balik Nama diakui pada saat kendaraan bermotor diserahkan kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari bengkel diakui pada saat pekerjaan tersebut telah selesai, setelah dikurangi potongan penjualan, pajak penjualan atas barang mewah, dan pajak pertambahan nilai.

M. Automotive income Revenue from sales of vehicles and registration fees is recognised when the vehicles are delivered to the customer, while revenue from workshop services is recognised when the services are rendered, net of discounts, sales tax on luxury goods, and value added tax.


2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) N. Sewa operasi


2.

ACCOUNTING POLICIES (continued) N. Operating leases

Transaksi sewa operasi yang risiko dan manfaat kepemilikan atas aset tidak berpindah dari pihak yang menyewakan (lessor), diperlakukan sebagai transaksi sewa operasi. Pendapatan sewa operasi diakui berdasarkan garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa operasi.

Leases under which all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor, are classified as operating leases. Operating lease income is recognised on a straight-line basis over the lease term.

Angsuran sewa operasi yang diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan sewa operasi tangguhan dan diakui sebagai pendapatan pada periode angsuran tersebut menjadi hak.

Lease installments received in advance are recorded as deferred income and brought to account when earned.

O. Pengakuan beban Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual. P. Perpajakan

O. Expense recognition Expenses are recognised as incurred on an accruals basis. P. Taxation

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai tercatatnya, dan akumulasi kerugian pajak.

Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values, and tax loss carried forward.

Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.

Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.


2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) P. Perpajakan (lanjutan)


2.

ACCOUNTING POLICIES (continued) P. Taxation (continued)

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.

Q. Imbalan kerja

Q. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek

Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.

Imbalan pasca-kerja

Post-employment benefits

Imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya diberikan sesuai dengan Peraturan Grup dan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).

Post-employment benefits, such as pension, severance pay, service pay, and other benefits are provided in accordance with the Group’s Regulations and Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan yang minimal sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU 13/2003. Imbalan pensiun sesuai UU 13/2003 adalah program imbalan pasti.

The Group is required to provide pension benefits, with minimum benefits as stipulated in Law 13/2003. Pension benefits under Law 13/2003 represent defined benefit plan.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefits to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service, or compensation.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di neraca konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The liability recognised in the consolidated balance sheets in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs.


2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Q. Imbalan kerja (lanjutan)


2.

ACCOUNTING POLICIES (continued) Q. Employee benefits (continued)

Imbalan pasca-kerja (lanjutan)

Post-employment benefits (continued)

Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas estimasian menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo kewajiban pensiun yang bersangkutan.

The defined benefits obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, melebihi 10% dari nilai kini atas kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja ratarata karyawan yang bersangkutan.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions, exceeding 10% of the present value of the defined benefit obligation, are charged or credited to consolidated statements of income over the average remaining service lives of the related employees.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.

Past service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight line basis over the vesting period.

R. Dividen Pembagian dividen final diakui sebagai kewajiban ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai kewajiban ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Dewan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

S. Laba per saham dasar Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

R. Dividends Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association. S. Earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the year.



KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

S. Laba per saham dasar (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued) S. Earnings per share (continued)

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar. T.

As at 31 March 2010 and 2009, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares. Therefore, the diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.

Pelaporan segmen

T.

Informasi segmen disajikan berdasarkan divisi usaha Grup yang terdiri atas dealer otomotif dan sewa dan lokasi kegiatan usaha yang disajikan dengan segmen geografis.

3.

KAS DAN SETARA KAS

a. Dealer otomotif b. Jasa sewa

282,419 14,686

567,715 5,447

297,105

573,162

Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank

a. Automotive dealerships b. Rental services

a. Automotive dealerships 2010

Kas di bank - Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mizuho Indonesia Bank lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)

CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009

a. Dealer otomotif

Kas

Segment information is presented based on the Group’s operational divisions, which consist of automotive dealerships and rental services and location of the business activities by geographical segment. 3.

2010

Segment reporting

2009 557

512

24,131

12,561

4,202 2,714 1,654 1,108

2,793 312 118

731 537 452 174

207 1,402 358 51

235

22

35,938

17,824

122

679

Cash on hand Cash in banks - Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mizuho Indonesia Other banks (each below Rp 1 billion) United States Dollars Standard Chartered Bank



KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

a. Dealer otomotif (lanjutan)

a. Automotive dealerships (continued) 2010

Deposito berjangka - Pihak ketiga Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Nasional Pembangunan PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

2009

117,350 56,182 39,000 17,800 8,397 7,073 -

12,000 52,700 1,200 289,800 193,000

245,802

548,700

282,419

567,715

b. Jasa sewa

b. Rental services 2010

Kas Kas di bank - Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Bank lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Deposito berjangka - Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk

Time deposits - Third parties Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Nasional Pembangunan PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

2009

1,365

706

1,584 976 784 774 357 275 160

1,432 1,049 108 135 138 390 210

135 93 54

519 185 15

4

515

125

45

5,321

4,741

8,000

-

8,000

-

14,686

5,447

Tingkat suku bunga deposito berjangka kurang dari 3 bulan dalam mata uang Rupiah berkisar antara 6,25% - 9,00% per tahun (2009: 6,00% 13,00% per tahun).

Cash on hand Cash in banks - Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Other banks (each below Rp 1 billion) Time deposits - Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk

The interest rates for time deposits of less than 3 months denominated in Rupiah ranged from 6.25% - 9.00% per annum (2009: 6.00% - 13.00% per annum).



KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

b. Jasa sewa (lanjutan)

b. Rental services (continued)

Pada tanggal 31 Maret 2010, kas dan setara kas Grup telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dalam perjalanan dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 12.055 (2009: Rp 24.270) yang menurut pendapat Direksi cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian. 4.

PIUTANG USAHA

4. 2010

a. b.

a.

Dealer otomotif Jasa sewa

364,515

180,915

Automotive dealerships Rental services

2009

328,482 11,236

157,794 9,679

339,718

167,473

(3,768)

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2010

Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu

a. b.

a. Automotive dealerships

335,950

Jatuh tempo 1 - 30 hari Jatuh tempo 31 - 90 hari Jatuh tempo > 90 hari

2009 161,049 19,866

2010


TRADE RECEIVABLES

335,950 28,565

Dealer otomotif

Pihak ketiga Piutang penjualan kendaraan bermotor Piutang jasa bengkel

As at 31 March 2010, cash and cash equivalents of the Group are covered by insurance against losses during transit of Rp 12,055 (2009: Rp 24,270) which the Directors believe is adequate to cover possible losses.

(6,424)

The aging analysis of trade receivables is as follows: 2009 149,046 17,165 1,262

339,718

167,473

335,950 b. Jasa sewa

Less: Provision for doubtful accounts

161,049

299,642 37,354 2,722

(3,768)

Third parties Receivables from sales of vehicles Receivables from workshop services

(6,424)

Due within 1 - 30 days Due within 31 - 90 days Due > 90 days Less: Provision for doubtful accounts

161,049 b. Rental services

2010

2009

Sewa operasi - Pihak ketiga

31,011

22,392

Operating leases - Third parties


(2,446)

(2,526)

Less: Provision for doubtful accounts

Piutang sewa operasi

28,565

19,866

Operating leases receivables



PIUTANG USAHA (lanjutan)

4.

b. Jasa sewa (lanjutan) Mutasi penyisihan sebagai berikut:

piutang

TRADE RECEIVABLES (continued) b. Rental services (continued)

ragu-ragu

adalah

The movement in the provision for doubtful accounts is as follows:

2010

2009

Saldo awal

3,691

4,596

Beginning balance

Penyisihan tahun berjalan

2,523

4,354

Provision made during the year

Saldo akhir

6,214

8,950

Ending balance

Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.

All trade receivables are denominated in Rupiah.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh seperti diuraikan dalam Catatan 11 dan 15.

Trade receivables were used as collateral for credit facilities as disclosed in Notes 11 and 15.

Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang usaha pada akhir tahun, Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on a review of the status of trade receivables at the end of the year, the Directors are of the opinion that the provision for doubtful accounts is sufficient to cover possible losses from uncollectible trade receivables.

5. PIUTANG LAIN-LAIN

5. 2010

Pihak ketiga Dealer otomotif Jasa sewa

2009

36,749 8,777

17,057 1,698

45,526

18,755

433 904

573 868

1,337

1,441

46,863

20,196

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dealer otomotif Jasa sewa

a.

Dealer otomotif

a. 2010

Pihak ketiga Piutang bonus dan subsidi dari prinsipal Lain-lain Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

OTHER RECEIVABLES

Third parties Automotive dealerships Rental services

Related parties Automotive dealerships Rental services

Automotive dealerships

2009

32,618 4,665

13,265 3,998

37,283

17,263

(534)

(206)

36,749

17,057

433

573

37,182

17,630

Third Parties Bonuses and subsidies receivable from principals Others Less: Provision for doubtful accounts

Related parties



5. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)

5.

b. Jasa sewa


Pihak ketiga Piutang penjualan kendaraan Lain-lain Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu

OTHER RECEIVABLES (continued)

2009

4,045 5,163

754 944

9,208

1,698 -

(431) 8,777

1,698

904

868

9,681

2,566

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Third Parties Sales of vehicles Others Less: Provision for doubtful accounts

Related parties

Lain-lain utamanya merupakan piutang denda keterlambatan.

Others mainly penalties.

Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang lain-lain pada akhir tahun, Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang lain-lain.

Based on a review of the status of other receivables at the end of the year, the Directors are of the opinion that the provision for doubtful accounts is sufficient to cover possible losses from uncollectible other receivables.

Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Refer to Note 29 for details of balances and transactions with related parties.

6. PERSEDIAAN

6. 2010

Kendaraan bermotor Suku cadang dan perlengkapan kendaraan bermotor Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar

2009 146,789

13,773 279,226

10,388 157,177

273,764

receivables

INVENTORIES

265,453

(5,462)

represent

(9,169) 148,008

Motor vehicles Spare parts and motor vehicle accessories Less: Provision for obsolete and slow moving inventories

from



6. PERSEDIAAN (lanjutan)

6.

Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:

The movement in the provision for obsolete and slow moving inventories is as follows:

2010

7.

INVENTORIES (continued)

2009

Saldo awal Penyisihan tahun berjalan

5,403

6,560

59

2,609

Beginning balance Provision made during the year

Saldo akhir

5,462

9,169

Ending balance

Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar mencukupi untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

The Directors are of the opinion that the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses.

Persediaan telah diasuransikan dengan pertanggungan asuransi sebesar Rp 254.460 (2009: Rp 185.964), yang menurut Direksi cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian karena kebakaran, kebanjiran, dan huru-hara.

Inventories are insured for a sum of Rp 254,460 (2009: Rp 185,964), which according to the Directors is sufficient to cover possible losses due to fire, flood, and public disorder/riots.

Persediaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh seperti diuraikan dalam Catatan 11.

Inventories are used as collateral for credit facilities as disclosed in Note 11.

PERPAJAKAN

7.

a. Pajak dibayar dimuka

a. 2010

Perseroan Pajak Pertambahan Nilai - bersih

Anak perusahaan Pajak Pertambahan Nilai - bersih Lebih bayar pajak penghasilan badan - 2009 - 2008 - 2007 Tagihan pajak penghasilan - 2005 - 2004

TAXATION Prepaid taxes

2009

1,197

54

1,197

54

7,862

12,362

7,209 -

2,889 728 925

-

915 461

15,071

18,280

16,268

18,334

The Company Value Added Tax - net

Subsidiaries Value Added Tax - net Overpayment - corporate income taxes - 2009 - 2008 - 2007 Refundable income taxes - 2005 - 2004


7.


PERPAJAKAN (lanjutan)

7.

b. Hutang pajak

b. 2010

Perseroan Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 25 - Pasal 26 - Pasal 29 Anak perusahaan Pajak Pertambahan Nilai - bersih Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 25 - Pasal 26 - Pasal 29

Konsolidasian Kini - Final - Non final Tangguhan

2009 24,469

242 95 1,210 20 15,102

292 130 787 1,312 9,147

22,612

36,137

5,316

2,301 19,587

202 128 159 22,732

763 58 1,053 673 9,818

28,537

34,253

51,149

70,390 c.

2010

Anak perusahaan Kini - Final - Non final Tangguhan

Taxes payable

5,943

c. Beban pajak penghasilan Perseroan Kini - Final - Non final Tangguhan

TAXATION (continued)

Subsidiaries Value Added Tax - net Corporate income tax Income taxes - Article 21 - Article 23 - Article 25 - Article 26 - Article 29

Income tax expense

2009

108 12,772 (933)

979 26,935 (2,843)

11,947

25,071

665 10,488 (959)

930 25,568 (480)

10,194

26,018

773 23,260 (1,892)

1,909 52,503 (3,323)

22,141

51,089

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan keuangan konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Company Corporate income tax Income taxes - Article 21 - Article 23 - Article 25 - Article 26 - Article 29

The Company Current - Final - Non final Deferred Subsidiaries Current - Final - Non final Deferred Consolidated Current - Final - Non final Deferred

The reconciliation between profit before income tax as shown in these consolidated financial statements and the estimated taxable income for the years ended 31 March 2010 and 2009 is as follows:


7.



7.

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)

c. 2010

Perseroan Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi laba sebelum pajak penghasilan anak perusahaan Disesuaikan karena jurnal eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan Koreksi fiskal: Beban penyisihan bonus Penyisihan piutang ragu-ragu Perbedaan antara penyusutan komersial dan fiskal Mutasi kewajiban imbalan kerja Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak final - Bunga - Sewa

TAXATION (continued) Income tax expense (continued)

2009

97,438

191,372

(38,573)

(95,601)

(624)

523

58,241

96,294

1,378

5,292

1,070

2,279

(21)

(335)

464

344

843

2,572

(10,863) 550 (541) (34)

(5,814) 500

The Company Consolidated profit before income tax Less profit before income tax of subsidiaries Adjusted for consolidation elimination entries Profit before income tax attributable to the Company Fiscal corrections: Provision for bonus Provision for doubtful accounts Difference between commercial and fiscal depreciation Movement of employee benefits obligation Provision for obsolete and slow moving inventories Share of results of associates

(4,895) (43)

Non-deductible expenses Income subject to final tax - Interest - Rental

Penghasilan kena pajak Perseroan

51,087

96,194

Taxable income of the Company

Beban pajak penghasilan kini

12,772

26,935

Current income tax expense

Dikurangi: Pajak dibayar dimuka

(6,829)

(2,466)

Less: Prepaid taxes

5,943

24,469

Corporate income tax payable by the Company

Beban pajak penghasilan kini anak perusahaan

10,488

25,568

Current income tax expense of subsidiaries

Dikurangi: Pajak dibayar dimuka

(5,172)

(5,981)

Less: Prepaid taxes

5,316

19,587

Corporate income tax payable by the subsidiaries

23,260

52,503

Current income tax expense

Hutang pajak penghasilan badan Perseroan

Hutang pajak penghasilan anak perusahaan Beban pajak penghasilan kini




7.

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)

TAXATION (continued) c.

2010

Income tax expense (continued)

2009

Beban pajak penghasilan kini – final

Current income tax expense - final

Perseroan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan Pasal 4 (2) – final

The Company Interest income subject to final tax Income tax Article 4 (2) - final

Anak perusahaan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan Pasal 4 (2) – final

541

4,895

108

979

3,327

4,650

665

930

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba Perseroan sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan Pajak dihitung pada tarif pajak Penghasilan kena pajak final Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Beban yang tidak dapat dikurangkan Pajak penghasilan Pasal 4 (2) – final Beban pajak penghasilan Perseroan Beban pajak penghasilan anak perusahaan Beban pajak penghasilan

Subsidiaries Interest income subject to final tax Income tax Article 4 (2) - final

The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows: 2009

58,241

96,294

14,561 (144)

26,963 (1,383)

(2,716)

(1,628)

Profit before income tax of the Company Tax calculated at tax rates Income subject to final tax Equity in net income of associates

138

140

108

979

11,947

25,071

10,194

26,018

Non-deductible expenses Income tax Article 4 (2) – final Income tax expense of the Company Income tax expense of the subsidiaries

22,141

51,089

Income tax expense

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk periode yang berakhir 31 Maret 2010 dan 2009 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk maksud akuntansi dan kemungkinan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak.

The corporate income tax calculation for the periods ended 31 March 2010 and 2009 are a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Tax Return.




7.

d. Aset pajak tangguhan

d. Dibebankan/ (dikreditkan) ke laporan laba rugi/ Charged/ (credited) to statements of income

2009 Perseroan Perbedaan antara nilai buku bersih aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan bonus Kewajiban imbalan kerja Penyisihan lain

Anak perusahaan Perbedaan antara nilai buku bersih aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan bonus Kewajiban imbalan kerja

Jumlah aset pajak tangguhan

(925)

Anak perusahaan Perbedaan antara nilai buku bersih aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan bonus Kewajiban imbalan kerja Keuntungan atas derivatif Amortisasi beban emisi obligasi

Jumlah aset pajak tangguhan

Deferred tax assets

2010

(6)

(931)

460 308 697 1,799 1,746

210 268 344 117 -

670 576 1,041 1,916 1,746

4,085

933

5,018

18,806

(135)

18,671

891 733 604 1,832

(195 628 498 163

696 1,361 1,102 1,995

22,866

959

23,825

26,951

1,892

28,843

Efek dari penjualan anak perusahaan/ Effect from sales of subsidiary

2008 Perseroan Perbedaan antara nilai buku bersih aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan bonus Kewajiban imbalan kerja

TAXATION (continued)

(772)

-

Dibebankan/ (dikreditkan) ke laporan laba rugi/ Charged/ (credited) to statements of income

The Company Difference in commercial and fiscal net book value of fixed assets Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for doubtful accounts Provision for bonus Employee benefits obligation Other povision

Subsidiaries Difference in commercial and fiscal net book value of fixed assets Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for doubtful accounts Provision for bonus Employee benefits obligation

Total deferred tax assets

2009

(94)

(866)

1,053 168 2,532 1,378

-

720 639 1,482 96

1,773 807 4,014 1,474

4,359

-

2,843

7,202

20,707 784 5,740 2,923 1,656 (8,655) 1,121

61 (4,537) (2,255) (255) 8,655 (1,121)

(941)

19,827

2 833 465 121 -

786 2,036 1,133 1,522 -

24,276

548

480

25,304

28,635

548

3,323

32,506

The Company Difference in commercial and fiscal net book value of fixed assets Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for doubtful accounts Provision for bonus Employee benefits obligation

Subsidiaries Difference in commercial and fiscal net book value of fixed assets Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for doubtful accounts Provision for bonus Employee benefits obligation Gain on derivatives Amortisation of bonds issuance costs

Total deferred tax assets


PERPAJAKAN (lanjutan) d. Aset pajak tangguhan (lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7.

TAXATION (continued) d.

Pada tanggal 31 Desember 2008, aset pajak tangguhan potensial yang berasal dari kerugian fiskal anak perusahaan, TMP dan SMM berjumlah Rp 7.954. Direksi memutuskan untuk tidak mengakui aset pajak tangguhan potensial ini atas dasar ketidakpastian aset pajak tangguhan tersebut dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak anak perusahaan pada masa mendatang. Pada tahun 2009, kerugian fiskal tersebut sudah seluruhnya dikompensasikan dengan laba kena pajak tahun berjalan. e. Surat Ketetapan Pajak

As at 31 December 2008, potential deferred tax assets from fiscal losses of subsidiaries, TMP and SMM amounted to Rp 7,954. The Directors have decided not to recognise these potential deferred tax assets on the basis that it is unlikely that the deferred tax assets will be recouped by sufficient taxable profits in the subsidiaries in the foreseeable future. In 2009, the tax loss carried forward has been fully compensated against the current year’s taxable profit. e.

Pada tahun 2009, Grup telah menerima beberapa surat ketetapan pajak untuk berbagai jenis pajak dari berbagai tahun pajak. Grup telah menyetujui ketetapan tersebut sebesar Rp 4.352 dan membukukan pendapatan sejumlah Rp 2.051 dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2009. Grup menerima pengembalian pajak tersebut pada tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah ketetapan pajak yang masih dalam proses banding dan peninjauan kembali termasuk imbalan bunga sejumlah Rp 26.251. f.

Administrasi

Deferred tax assets (continued)

Tax assessments In 2009, the Group has received a number of assessments for various taxes and in respect of various fiscal years. The Group has accepted a portion of these assessments totaling Rp 4,352 and booked income amounted to Rp 2,051 in the 2009 consolidated statements of income. Group received the refund in 2009. As at 31 December 2009, the amount of assessments in the process of appeal and judicial review included the interest were Rp 26,251.

f.

Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan dan anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax ("DGT") may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan dikenakan satu tarif sebesar 28% tetap 2009 dan berkurang menjadi 25% sejak 2010. Perubahan dalam tarif pajak ini menyebabkan penyesuaian dalam perhitungan pajak tangguhan.

On 2 September 2008, the Government enacted amendment to the income tax law with effect from 1 January 2009, stipulating that the income tax for corporation is set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting 2010. The change in tax rate has resulted to the adjustment in the calculation of deferred tax.

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2010 DAN 2009 TIDAK DIAUDIT (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. DEPOSITO BERJANGKA PENGGUNAANNYA

YANG

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 UNAUDITED (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) DIBATASI

8.

RESTRICTED TIME DEPOSITS

2010 Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk

2009

4,861 1,424 1,338 972

4,723 1,382 1,511 1,141

8,595

8,757

Deposito berjangka dalam mata uang Rupiah berjangka waktu 1 bulan dan diperpanjang terusmenerus dengan tingkat suku bunga berkisar antara 5,00% - 7,00% per tahun (2009: 6,00% 13,00% per tahun). 9.

INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk

Time deposits denominated in Rupiah, have a maturity of one month, and automatically rolled over on a monthly basis. Interest rates ranged from 5.00% - 7.00% per annum (2009: 6.00% - 13.00% per annum). 9.

INVESTMENT IN ASSOCIATES 2010

Bidang usaha/ Business activities Metode Ekuitas/ Equity method PT Mandiri Tunas Finance, Jakarta PT Adedanmas, Jakarta

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing Keagenan penjualan kendaraan bermotor/ Automotive dealership

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Nilai tercatat pada/ Carrying amount at 1 Januari/ January

Bagian laba/ (rugi) bersih Nilai tercatat perusahaan pada/ asosiasi/ Carrying Equity in net amount at income/(losses) 31 Desember/ of associates December


49%

160,108

-

10,311

170,419

35%

4,786

-

552

5,338

164,894

-

10,863

175,757

Pada tahun 2010, investasi pada perusahaan asosiasi PT LPG Indoauto tidak ditampilkan karena per 31 Desember 2009 nilai tercatat investasi sudah nihil.

As per 2010, investment in associate company PT LPG Indoauto is not presented because the investment’s carrying amount as at 31 December 2009 was nil. 2009

Bidang usaha/ Business activities Metode Ekuitas/ Equity method PT Mandiri Tunas Finance, Jakarta PT Adedanmas, Jakarta

PT LPG Indoauto, Jakarta

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing Keagenan penjualan kendaraan bermotor/ Automotive dealership Perdagangan besar dan layanan purna jual/ Trading and after sales service

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Nilai tercatat pada/ Carrying amount at 1 Januari/ January

49%

-

130,700

5,304

136,004

35%

3,994

-

670

4,664

35%

496

-

(160)

4,490

130,700

10. ASET TETAP

5,814

336 141,004

10. FIXED ASSETS 2010

a. Dealer otomotif b. Jasa sewa

Bagian laba/ (rugi) bersih Nilai tercatat perusahaan pada/ asosiasi/ Carrying Equity in net amount at income/(losses) 31 Desember/ of associates December


2009

263,512 417,450

263,589 378,236

680,962

641,825

a. Automotive dealerships b. Rental services



10. ASET TETAP (lanjutan)

10. FIXED ASSETS (continued)

a. Dealer otomotif

a. Automotive dealerships Reclassification

Reklasifikasi/

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Disposals

146,993 124,414

-

277

-

39,332 15,943

-

855 589

(130) (2,190)

40,057 14,342

20,218 2,488

-

88 1,116

(3) -

20,303 3,604

349,388

-

2,925

(2,323)

349,990

(35,634)

-

(1,361)

-

2009

2010

Harga perolehan

Cost

Tanah Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Aset dalam penyelesaian

Akumulasi penyusutan Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel

(27,318) (4,050)

-

(1,259) (753)

119 290

(16,101)

-

(415)

4

(83,103)

-

(3,788)

413

Nilai buku bersih

266,285

Reklasifikasi/

Pengurangan/ Disposals

(86,478)

Penambahan/ Additions

150,666 115,756

-

186

36,195 11,778

-

412 1,638

(65) -

36,542 13,416

18,889 2,290

-

450 495

(26) -

19,313 2,785

335,574

-

3,181

(91)

338,664

(31,316)

-

(1,241)

-

(22,487) (3,309)

-

(1,307) (594)

62 -

(14,447)

-

(462)

26

(32,557) Buildings Furniture and office (23,732) equipment (3,903) Motor vehicles Tools and workshop (14,883) equipment

(3,604)

88

(75,075)

-

2009

150,666 115,942

Alokasi beban berikut:

Cost Land Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Construction in progress

Accumulated depreciation

(71,559) Nilai buku bersih

Net book value

Reclassification

Akumulasi penyusutan

Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel

Land Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Construction in progress

Accumulated depreciation (36,995) Buildings Furniture and office (28,458) equipment (4,513) Motor vehicles Tools and workshop (16,512) equipment

263,512

2008 Harga perolehan Tanah Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Aset dalam penyelesaian

146,993 124,691

264,015

penyusutan

263,589

adalah

sebagai

2010 Beban penjualan (lihat Catatan 22a) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23a)

Net book value

Allocation of depreciation expense is follows:

as

2009

724

660

3,064

2,944

3,788

3,604

Selling expenses (refer to Note 22a) General and administration expenses (refer to Note 23a)





a. Dealer otomotif (lanjutan)

a. Automotive dealerships (continued)

Tanah Grup berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai yang mempunyai masa manfaat selama 20 dan 50 tahun dan akan berakhir antara 1 Juli 2010 sampai dengan 2 Oktober 2053. Direksi berkeyakinan bahwa sertifikat HGB dan Hak Pakai dapat diperpanjang pada akhir masa manfaatnya.

The Group’s land is held in the form of Hak Guna Bangunan (“HGB”) and “Hak Pakai” titles, which have useful lives of 20 and 50 years and will mature from 1 July 2010 to 2 October 2053. The Directors believe that “HGB” and “Hak Pakai” titles can be extended at the end of the useful lives.

Beberapa bidang tanah dan bangunan Grup digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit yang diperoleh dari bank-bank seperti diungkapkan dalam Catatan 11 dan 15.

Part of the Group’s land and buildings are used as collateral for credit facilities from banks as disclosed in Notes 11 and 15.

Tanah milik anak perusahaan, TDM, digunakan sebagai jaminan untuk perjanjian keagenan dengan PT Astra Honda Motor.

Land held by a subsidiary, TDM, is used as collateral for a dealership agreement with PT Astra Honda Motor.

Aset dalam penyelesaian terdiri dari pembangunan showroom di Raden Inten. Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar 7%.

Construction in progress represents construction of showroom in Raden Inten. The percentage of completion for construction in progress is approximately 7%.

Aset dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai pada tahun 2010.

Construction in progress are estimated to be completed in 2010.

Perhitungan laba dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The calculation of the gain on sale of fixed assets is as follows:

2010 Harga perolehan Kendaraan bermotor Perabotan dan peralatan kantor Peralatan dan perkakas bengkel Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Perabotan dan peralatan kantor Peralatan dan perkakas bengkel Nilai tercatat aset tetap yang dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Keuntungan penjualan aset tetap

2009

2,190 130 3

65 26

2,323

91

(290) (119) (4)

(62) (26)

(413)

(88)

Cost Motor vehicles Furniture and office equipment Tools and workshop equipment Accumulated depreciation Motor vehicles Furniture and office equipment Tools and workshop equipment

1,910

3

Carrying value of fixed assets sold

(2,196)

(3)

Proceeds from sale of fixed assets

(286)

-

Gain on sales of fixed assets





b. Jasa sewa

b. Rental services Efek dari penjualan anak perusahaan/ Effect from sales of subsidiary

2009 Harga perolehan Perabotan dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian

Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals -

2,295 1,080 3,375

Akumulasi penyusutan Bangunan Perabotan dan peralatan kantor

Nilai buku bersih

2010

238 984

-

2,533 2,064

1,222

-

4,597

-

-

(998)

-

(123)

-

Accumulated depreciation Buildings Furniture and office (1,121) equipment

(998)

-

(123)

-

(1,121)

-

-

2,377

-

3,476

Aset tetap yang disewakan untuk sewa operasi Harga perolehan Kendaraan bermotor Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Nilai buku bersih

Akumulasi penyusutan Bangunan Perabotan dan peralatan kantor

Nilai buku bersih

631,518

-

37,687

(51,461)

(199,899)

-

(30,474)

26,603

617,744

431,619

413,974

433,996

417,450 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals


Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Nilai buku bersih

Net book value

2009

92 1,968

(92) (1,968)

-

-

-

15,715 432

(14,153) -

15 -

-

1,577 432

18,207

(16,213)

15

-

2,009

(1,118)

1,118

-

-

(8,938)

8,302

(78)

-

(10,056)

9,420

(78)

-

8,151

Cost Motor vehicles

Accumulated depreciation (203,770) Motor vehicles

Cost Land Buildings Furniture and office equipment Assets in progress

Accumulated depreciation Buildings Furniture and office (714) equipment -

(714) 1,295

Aset tetap yang disewakan untuk sewa operasi Harga perolehan Kendaraan bermotor

Net book value Fixed assets leased out under operating lease

2008

Harga perolehan Tanah Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian

Cost Furniture and office equipment Assets in progress

Net book value Fixed assets leased out under operating lease

610,854

-

33,575

(71,890)

(208,769)

-

(27,151)

40,322

572,539

Cost Motor vehicles

Accumulated depreciation (195,598) Motor vehicles

402,085

376,941

410,236

378,236

Net book value





b. Jasa sewa (lanjutan) Alokasi beban berikut:

penyusutan

b. Rental services (continued) adalah

sebagai

2010 Beban pokok penyediaan jasa (lihat Catatan 21b) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23b)

30,474

27,151

123

78

30,597

27,229

2010

Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor yang disewakan untuk sewa operasi

as

2009

Perhitungan laba dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

Harga perolehan Kendaraan bermotor yang disewakan untuk sewa operasi

Allocation of depreciation expense is follows:

Cost of service provided (refer to Note 21b) General and administration expenses (refer to Note 23b)

The calculation of the gain on sale of fixed assets is as follows: 2009

51,461

71,890

51,461

71,890

(26,603)

(40,322)

(26,603)

(40,322)

Cost Motor vehicles leased out under operating leases

Accumulated depreciation Motor vehicles leased out under operating lease

Nilai tercatat aset tetap yang dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap

24,858

31,568

Carrying value of fixed assets sold

(50,438)

(38,397)

Proceeds from sale of fixed assets

Keuntungan penjualan aset tetap

(25,580)

(6,829)

Gain on sales of fixed assets

Kendaraan bermotor yang disewakan untuk sewa operasi dengan nilai buku sejumlah Rp 360.116 (2009: Rp 358.670) digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman seperti diungkapkan dalam Catatan 15.

Motor vehicles leased out under operating lease with a net book value amounting to Rp 360,116 (2009: Rp 358,670) are used as collateral for credit facilities as disclosed in Note 15.

Seluruh aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp 758.358 untuk tahun 2010 (2009: Rp 740.579), yang menurut Direksi cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian karena kebakaran, kebanjiran dan huru-hara.

Fixed assets, except for land, were insured for a sum of Rp 758,358 for the year 2010 (2009: Rp 740,579), which according to the Directors is sufficient to cover possible losses due to fire, flood and public disorder/riots.



11. PINJAMAN JANGKA PENDEK a.

11. SHORT-TERM LOANS

Dealer otomotif

a. Automotive dealerships Jumlah fasilitas/ Facility amount 2010 2009

Jumlah pinjaman/ Loan amount 2010 2009

Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility 2010 2009

Revolving PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mizuho Indonesia

-

Oktober/ October 2010 Agustus/ August 2010 Agustus/ August 2010

Oktober/ October 2009 Oktober/ October 2009 Agustus/ August 2009

14,270

5,647

Juni/June 2010

Juni/June 2009

12,500 28,000

18,290

25,410

50,000

50,000

10,000

-

10,000

10,000

10,000

10,000

50,000

50,000

10,000

-

Juli/July 2010 Desember/ December 2010 Desember/ December 2010 Desember/ December 2010

Mei/May 2009 Juli/July 2009 Desember/ December 2009 Desember/ December 2009 Desember/ December 2009

564,000

548,100

165,000

86,468

15,000

15,000

890

-

Oktober/ October 2010

Oktober/ October 2009

579,000

563,100

165,890

86,468

200,000

200,000

89,566

41,181

21,000

19,600

12,874

4,230

168,000

168,000

-

15,000

10,000

50,000

Cerukan/overdrafts PT Bank Central Asia Tbk

Pinjaman jangka pendek di atas dalam mata uang Rupiah dan dikenakan bunga berkisar antara 9,60% - 12,00% per tahun (2009: 11,35% - 15,50% per tahun).

The above short-term loans are denominated in Rupiah and bear interest at rates ranging from 9.60% - 12.00% per annum (2009: 11.35% 15.50% per annum).

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan kendaraan, tanah dan bangunan tertentu milik Perseroan dan anak perusahaan, dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perseroan (lihat Catatan 4, 6 dan 10).

The above short term loans are secured by trade receivables, vehicle inventories, certain land and buildings owned by the Company and its subsidiaries, and a corporate guarantee from the Company (refer to Notes 4, 6 and 10).

Fasilitas-fasilitas pinjaman dari bank-bank tersebut mensyaratkan Grup untuk mendapatkan persetujuan tertulis ataupun pemberitahuan tertulis dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris, perubahan bisnis utama, investasi, dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Grup diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan lainnya. Grup telah memenuhi persyaratan-persyaratan dan kewajiban tersebut.

The loan facilities from those banks require the Group to obtain written approval or provide written notification in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, changes of main business activities, investments, and new loan facilities obtained from other banks. Under the loan agreements, the Group is obligated to comply with certain financial covenants and other reporting obligations. The Group has complied with these covenants and obligations.

Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dipergunakan untuk modal kerja kegiatan usaha Grup.

The loan facilities are used for the Group’s working capital.



11. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

11. SHORT-TERM LOANS (continued)

b. Jasa sewa

b. Rental services

Pada tahun 2010, tidak ada fasilitas cerukan yang diperoleh SS.

12. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA

12. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES 2010

a. b.

a.


95,078 5,349

216,575

100,427

a. b.


a. Automotive dealerships

Merupakan kewajiban dalam mata uang Rupiah atas pembelian kendaraan bermotor, suku cadang, perlengkapan kendaraan bermotor kepada pemasok serta pengurusan Bea Balik Nama (BBN). b. Jasa sewa

Represents liabilities denominated in Rupiah to suppliers for purchases of vehicles, spare parts, vehicle accessories and registration fee processing.

b. Rental services

Merupakan hutang kepada pemasok atas pembelian kendaraan bermotor untuk sewa operasi dan hutang kepada perusahaan asuransi yang berkaitan dengan kendaraan bermotor yang dibeli. 13. HUTANG LAIN-LAIN

Represents payables to suppliers for purchase of motor vehicles for operating leases, and payables to insurance companies in relation to the purchased motor vehicles.

13. OTHER PAYABLES 2010

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dealer otomotif Jasa sewa

2009

195,965 20,610

Dealer otomotif

Pihak ketiga Dealer otomotif Jasa sewa

In 2010, there is no overdraft facility acquired by SS.

2009

34,967 5,828

29,164 1,869

40,795

31,033

12,477 3

2,912 -

12,480

2,912

53,275

33,945

Third parties Automotive dealerships Rental services

Related parties Automotive dealerships Rental services



13. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) a.

13. OTHER PAYABLES (continued)

Dealer otomotif


Pihak ketiga Uang muka konsumen Pembelian aset tetap Pendapatan sewa yang ditangguhkan Program marketing Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 350) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

2009 11,791 3,340

4,697 2,468 -

6,298 5,934 500

Deferred rent income Marketing programme Repair and maintenance

870

1,301

Others (each below Rp 350)

34,967

29,164

12,477

2,912

b. Jasa sewa

2009 1,657

486 16

106 -

Driver costs for assets leased out Purchase fixed assets

3,655

106


5,828

1,869

3

-


14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Related parties


14. ACCRUED EXPENSES 2010


Third parties Customer security deposits

1,671

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

a. b.

Related parties


Pihak ketiga Uang jaminan konsumen Supir kendaraan untuk kendaraan yang disewakan untuk sewa operasi Pembelian aset tetap Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 350)

Third parties Customer advances Purchase fixed assets

17,529 9,403

2009

23,682 2,652

33,717 3,251

26,334

36,968

a. b.




14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR (lanjutan) a.

14. ACCRUED EXPENSES (continued)

Dealer otomotif


Pihak ketiga Gaji dan tunjangan Bonus sub-dealers Bunga pinjaman Jasa profesional Ekspedisi Listrik dan air Telekomunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis dan cetakan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 250) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Gaji dan tunjangan Direksi Beban yang masih harus dibayar kepada MTF

2009

11,117 3,134 1,072 841 473 285 261 153 71

19,099 9,353 584 598 292 229 219 400 128

678

2,748

18,085

33,650

75

67

5,522

-

5,597

67

23,682

33,717

b. Jasa sewa

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Gaji dan tunjangan Direksi


Related parties Salaries and allowances of Directors Accrued expenses to MTF


Pihak ketiga Bunga pinjaman Gaji dan tunjangan Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 250)

Third parties Salaries and allowances Sub-dealers bonuses Loan interest Professional fees Expedition Utilities Telecommunications Repair and maintenance Stationary and printing

2009

1,215 1,019 248 72

1,237 1,355 193 78

94

384

2,648

3,247

4

4

2,652

3,251


Third parties Loan interest Salaries and allowances Repair dan maintenance Professional fee Others (each below Rp 250)

Related parties Salaries and allowances of Directors




15. PINJAMAN JANGKA PANJANG

15. LONG-TERM LOANS

Jasa sewa

Rental services Jumlah fasilitas/ Facility amount 2010 2009

Jumlah pinjaman/ Loan amount 2010 2009

Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility 2010 2009

Non revolving Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia

100,000

100,000

19,015

53,630

September/ September 2010

September/ September 2010

Standard Chartered Bank

100,000

100,000

13,628

46,951

Januari/ January 2011


100,000

-

65,473

-

100,000

100,000

39,525

62,377

Mei/May 2013 Januari/ January 2012


PT Bank Bukopin Tbk

50,000

50,000

24,005

41,844

Nopember/ November 2011

Nopember/ November 2011

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

50,000

50,000

16,483

34,595

Juni/June 2011

Juni/June 2011

50,000

50,000

42,467

-

100,000

100,000

1,394

7,776

Agustus/ August 2012 September/ September 2010

200,000

-

45,242

-

100,000

-

7,824

-

Pebruari/ February 2013 September/ September 2010 Oktober/ October 2014 Desember/ December 2014

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

PT Bank Central Asia Finance

-

25,000

25,000

2,296

6,332

50,000

50,000

1,002

4,621

April/April 2012 Agustus/ August 2011

April/April 2012 Agustus / August 2011

-

50,000

-

335

-

Juni/June 2009

30,000

30,000

1,427

9,480

Juli/July 2010

50,000

-

5,420

-

Juli/July 2010 Desember/ December 2013

65,212

21,313

37,680

19,369

Agustus/ August 2012

Februari/ February 2012

1,170,212

726,313

322,881

287,310

Pinjaman jangka panjang seluruhnya merupakan pinjaman untuk divisi sewa pada tahun 2010 dan 2009. 2010 Terdiri dari: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang

-

-

All long-term loans represent loans to the rental services division in 2010 and 2009.

2009

170,556 152,325

125,520 161,790

322,881

287,310

Consists of: Current portion Non-current portion



15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

15. LONG-TERM LOANS (continued)

Jasa sewa (lanjutan)

Rental services (continued)

Pada tahun 2010, pinjaman jangka panjang di atas dalam mata uang Rupiah, dan dikenakan bunga berkisar antara 10,60% - 16,82% per tahun, sedangkan pada tahun 2009 dalam mata uang Rupiah dikenakan masing-masing bunga berkisar antara 10,60% - 16,82% per tahun.

In 2010, the above long term loans are denominated in Rupiah, and bear interest at rates ranging from 10.60% - 16.82% per annum, whereas in 2009, they were denominated in Rupiah with interest rates ranging from 10.60% 16.82% per annum, respectively.

Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi, termasuk sebagian tagihan atas sewa (2009: termasuk tanah dan bangunan tertentu milik Perseroan dan anak perusahaan), dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari Perseroan (lihat Catatan 4 dan 10).

These loans are secured by vehicles leased out under operating lease, including part of rental receivables (2009: including certain land and buldings owned by the company and its subsidiaries) and a corporate guarantee from the Company (refer to Notes 4 and 10).

Fasilitas-fasilitas pinjaman dari bank-bank tersebut mensyaratkan Grup untuk mendapatkan persetujuan tertulis ataupun pemberitahuan tertulis dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris, perubahan kegiatan bisnis utama, investasi, dan perolehan pinjaman baru dari bank lain.

The loan facilities from those banks require the Group to obtain written approval or provide written notification in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, changes of main business activities, investments, and new loan facilities obtained from other banks.

Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Grup diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan lainnya. Grup telah memenuhi persyaratanpersyaratan dan kewajiban tersebut.

Under the loan agreements, the Group is obligated to comply with certain financial covenants and other reporting obligations. The Group has complied with these covenants and obligations.

Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dipergunakan untuk modal kerja kegiatan usaha Grup.

The loan facilities are used for the Group’s working capital.

16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA

16. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Jumlah yang diakui pada neraca konsolidasian ditentukan sebagai berikut: 2010

The amounts recognised in the consolidated balance sheets are determined as follows: 2009

Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui

20,018 (2,791) (1,585)

17,801 (3,898) (1,941)

Present value of obligation Unrecognised actuarial losses Unrecognised past service costs

Kewajiban pada neraca konsolidasian

15,642

11,962

Liability in the consolidated balance sheets

Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows:



16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)

16. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)

2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu non vested Kerugian aktuarial yang diakui pada tahun berjalan Jumlah

2009 651 410

370 253

29

206

24

13

1,114

842

Mutasi kewajiban imbalan kerja yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut: 2010

Current service costs Interest costs Amortisation of past service costs non vested Actuarial losses recognised during the year Total

The movement in employee benefits obligation in the consolidated balance sheets is as follows: 2009

Saldo awal, 1 Januari Efek dari penjualan anak perusahaan Penyisihan tahun berjalan

14,528 1,114

12,138 (1,018) 842

Beginning balance, 1 January Effect from sales of subsidiary Provision made during the year

Saldo akhir, 31 Maret

15,642

11,962

Ending balance, 31 March

Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independent, PT Rileos Pratama, dengan menggunakan metode projected unit credit dalam laporan aktuarianya yang terakhir tanggal 1 Maret 2010 (2009: 3 Maret 2009). Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuaris independen adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri

11% per tahun 10% per tahun TMI2 10% dari TMI2 10% per tahun pada usia sampai dengan 40 tahun dan berkurang hingga 0% pada usia 55 tahun

The liability for employee benefits is calculated by an independent actuary, PT Rileos Pratama, which used the projected unit credit method in its latest report dated 1 March 2010 (2009: 3 March 2009). The principal actuarial assumptions used by the independent actuary were as follows:

2009 12% per annum 10% per annum TMI2 10% from TMI2 11% per annum up to age 40 years old and reducing linearly up to 0% at age 55 years old and thereafter

Discount rate Salary increment rate Rate of mortality Rate of disability Rate of resignation


17. MODAL SAHAM


17. SHARE CAPITAL

Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as at 31 March 2010 and 2009 is as follows: 2010

Pemegang saham

Jumlah saham biasa / Number of common shares

PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)

Nilai/ Value

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)

Shareholders

611,502,250 611,502,250

61,150 61,150

43.84 43.84

PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd

171,995,500

17,200

12.33

Public (each below 5%)

1,395,000,000

139,500

100.00

2009

Pemegang saham

Jumlah saham biasa / Number of common shares

PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)

Nilai/ Value

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)

Shareholders

688,855,000 534,149,500

68,885 53,415

49.38 38.29

PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd

171,995,500

17,200

12.33

Public (each below 5%)

1,395,000,000

139,500

100.00

Pada bulan Pebruari 2010, PT Tunas Andalan Pratama menjual 77.352.750 saham yang mewakili 5,545% kepemilikannya kepada Jardine Cycle & Carriage Ltd senilai Rp 116.029. Oleh karena itu, pada Pebruari 2010, kepemilikan atas Perseroan oleh PT Tunas Andalan Pratama dan Jardine Cycle & Carriage Ltd masing-masing menjadi 43,835% dan 43,835%. 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR Merupakan agio saham atas setoran modal yang berasal dari selisih yang diterima Perseroan di atas nilai nominal saham. 19. PENGGUNAAN LABA Cadangan wajib telah dibentuk sesuai dengan Undang-undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan wajib untuk ditentukan penggunaannya sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut. Saldo cadangan wajib pada tanggal 31 Maret 2010 adalah Rp 12.425 (2009: Rp 9.975).

In February 2010, PT Tunas Andalan Pratama sold 77,352,750 shares or 5.545% interest in the Company to Jardine Cycle & Carriage Ltd for an amount of Rp 116,029. Accordingly, per February 2010, the ownership of the Company by PT Tunas Andalan Pratama and Jardine Cycle & Carriage Ltd has become 43.835% and 43.835%, respectively. 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Represents share premium arising from an excess of payments for share capital over par value. 19. PROFIT DISTRIBUTIONS A general reserve has been established in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40/2007 which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated. The balance of the general reserve as at 31 March 2010 is Rp 12,425 (2009: Rp 9,975).



19. PENGGUNAAN LABA (lanjutan)

19. PROFIT DISTRIBUTIONS (continued)

Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 8 Mei 2009 telah memutuskan hal-hal berikut: - menyisihkan sejumlah Rp 2.450 dari laba bersih tahun 2008 sebagai cadangan wajib (2008: Rp 1.900 dari laba bersih tahun 2007). - menyetujui pembagian dividen kas sejumlah Rp 234.360, setara dengan Rp 168 (dalam Rupiah penuh) per saham dari laba bersih tahun 2008, (2008: Rp 76.725 telah dibayarkan sebagai dividen dari laba bersih tahun 2007).

The General Shareholders Meeting on 8 May 2009 resolved the following: allocation of Rp 2,450 from 2008 net income to the general reserve (2008: Rp 1,900 from 2007 net income). approval of the declaration of a cash dividend amounting to Rp 234,360, equivalent to Rp 168 (full Rupiah) per share from 2008 net income, (2008: Rp 76,725 was paid as dividend from 2007 net income).

Rapat Direksi pada tanggal 29 Oktober 2009 memutuskan untuk membagikan dividen interim yang berasal dari saldo laba yang ditahan sebesar Rp 100.440.

The Directors Meeting held on 29 October 2009 has approved the interim dividend distribution taken from retained earnings balance amounting to Rp 100,440.

20. PENDAPATAN BERSIH

20. NET REVENUE 2010

a. b.

a.


1,792,566 55,574

993,647 52,180

1,848,140

1,045,827

Dealer otomotif


2009

1,586,396

867,570

53,395

42,940

198,224

101,381

(45,449)

(18,244)

1,792,566 b. Jasa sewa

Third parties Motor vehicles Spare parts, vehicle accessories and workshop services Registration fees Less: Sales discounts

993,647 b. Rental services

2010 Pihak ketiga Sewa operasi Jasa administrasi dan lain-lain Pendapatan sewa jangka pendek

a. b.


Pihak ketiga Kendaraan bermotor Suku cadang, perlengkapan kendaraan bermotor dan jasa perbaikan Pengurusan Bea Balik Nama (BBN) Dikurangi: Potongan penjualan

2009

2009

41,891 9,636 4,047

40,736 7,734 3,710

55,574

52,180

Third parties Operating lease income Administration and other Income from short term rent



20. PENDAPATAN BERSIH (lanjutan)

20. NET REVENUE (continued)

Berdasarkan tanggal jatuh tempo, pendapatan sewa operasi pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 yang akan diterima dari penyewa adalah sebagai berikut: 2010 Tahun 2009 2010 2011 2012 dan sesudahnya

2009

157,056 122,119 81,907

141,790 91,810 53,324 19,993

361,082

306,917

21. BEBAN POKOK PENDAPATAN DAN PENYEDIAAN JASA

a.


2009

1,690,445 58,146

935,589 51,918

1,748,591

987,507

Dealer otomotif Kendaraan bermotor Persediaan awal Pembelian Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir Beban pokok kendaraan bermotor yang dijual Suku cadang, perlengkapan kendaraan bermotor dan jasa perbaikan Persediaan awal Pembelian Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir Suku cadang dan perlengkapan kendaraan bermotor yang digunakan Beban jasa perbaikan Beban pokok suku cadang, perlengkapan kendaraan bermotor, dan jasa perbaikan Beban pengurusan Bea Balik Nama (BBN) Penyisihan/(pembalikan) persediaan usang dan tidak lancar Beban pokok pendapatan

Year 2009 2010 2011 2012 and later

21. COST OF GOODS SOLD AND SERVICES PROVIDED 2010

a. b.

Based on the maturity dates, operating lease income as at 31 March 2010 and 2009 will be received from customers as follows:

a. b.



2009

324,243 1,436,354 1,760,597 (265,453)

236,075 728,625 964,700 (146,788)

1,495,144

817,912

Cost of vehicles sold

12,710 30,505 43,215 (13,773)

11,457 26,483 37,940 (10,389)

Spare parts, vehicle accessories and workshop services Beginning balance of inventory Purchases Inventory available for sale Ending balance of inventory

29,442 3,969

27,551 3,624

Spare parts and vehicle accessories used Workshop services expenses

33,411

31,175

Cost of spare parts, vehicle accessories, and workshop services

161,831

83,893

Cost of registration fees

59

2,609

1,690,445

935,589

Motor vehicles Beginning balance of inventory Purchases Inventory available for sale Ending balance of inventory

Provision/(reversal) for obsolete and slow moving inventories Cost of goods sold



21. BEBAN POKOK PENDAPATAN DAN PENYEDIAAN JASA (lanjutan) a.

21. COST OF GOODS SOLD AND SERVICES PROVIDED (continued)

Dealer otomotif (lanjutan)

a. Automotive dealerships (continued)

Rincian pemasok dengan transaksi melebihi 10% dari total pembelian Grup adalah sebagai berikut: 2010 PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor PT BMW Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah 10%)

2009

1,034,335 349,820 77,682

504,144 204,406 39,337

5,022

7,221

1,466,859

755,108

b. Jasa sewa

Beban pokok penyediaan jasa

30,474 9,440

27,151 9,500

6,946 3,931 3,888

6,360 2,821 2,866

1,916 531 192

1,924 242 156

828

898

58,146

51,918

Depreciation of assets leased out under operating lease Interest on loans Driver expenses for vehicles under operating lease Repair and maintenance Insurance Police number certificate expense for vehicles under operating lease Administration and bank charges Rental Others (each below Rp 1 billion)

Cost of service provided

22. SELLING EXPENSES 2010


Others (each below 10%)

2009

22. BEBAN PENJUALAN

a. b.

PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor PT BMW Indonesia


Penyusutan kendaraan yang disewakan untuk sewa operasi Bunga pinjaman Beban supir kendaraan untuk sewa operasi Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Beban STNK kendaraan untuk sewa operasi Administrasi dan beban bank Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)

Details of suppliers having transactions of more than 10% of total Group’s purchases are as follows:

2009

30,905 2,084

24,614 (57)

32,989

24,557

a. b.




22. BEBAN PENJUALAN (lanjutan) a.

22. SELLING EXPENSES (continued)

Dealer otomotif


Gaji dan tunjangan Beban pemasaran Penyisihan piutang ragu-ragu Iklan dan promosi Penyusutan aset tetap Sewa Perjalanan dinas Beban kantor Perbaikan dan pemeliharaan Pajak dan perizinan Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)

2009

22,140 2,927

13,540 1,927

2,258 783 724 646 385 198 142 127 111

5,255 1,031 660 886 364 168 94 235 165

464

289

30,905

24,614

b. Jasa sewa

2009

1,353 704 25 1

956 (1,040) 12 14 1

1 2,084

23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

a.


Others (each below Rp 1 billion)

(57)

2009

21,602 2,627

24,528 1,709

24,229

26,237

Dealer otomotif

a. b.



Gaji dan tunjangan Penyusutan aset tetap Beban kantor Sewa Listrik dan air Telekomunikasi Imbalan kerja Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Alat tulis dan percetakan Pajak dan perizinan

Salaries and allowances Provision/(reversal) for doubtful accounts Advertising and promotion Travel

23. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2010

a. b.



Gaji dan tunjangan Penyisihan/(pembalikan) piutang ragu-ragu Iklan dan promosi Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing Di bawah Rp 1 miliar)

Salaries and allowances Marketing expenses Provision for doubtful accounts Advertising and promotion Depreciation of fixed assets Rental Travel Office expenses Repair and maintenance Taxes and permits Insurance

8,799 3,064 1,699 1,182 1,255 1,190 1,048 842 688 411 437

2009 12,212 2,944 1,490 1,350 1,028 1,258 775 1,005 646 840 398

Salaries and allowances Depreciation of fixed assets Office expenses Rental Utilities Telecommunications Employee benefits Repair and maintenance Professional fees Stationery and printing Taxes and permits



23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan) a.

23. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES (continued)

Dealer otomotif (lanjutan)

a. Automotive dealerships (continued) 2010

Perjalanan dinas Penyusutan properti investasi Asuransi Iklan dan promosi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)

2009 300

235

190 145 91

87 123 90

261

47

21,602

24,528

b. Jasa sewa

2009

1,544 177 153 134 123 93 88 76 72 66 50 45

952 125 59 101 78 53 70 36 50 67 42 62

6

14

2,627

1,709

24. PENGHASILAN BUNGA


2009

3,685 183

9,113 431

3,868

9,544

Akun ini merupakan penghasilan dari divisi dealer otomotif. 25. BEBAN KEUANGAN

Time deposits Current accounts

This account represents income automotive dealerships division.

from

the

25. FINANCIAL CHARGES 2010

Beban bunga Beban bank

Salaries and allowances Telecommunications Repair and maintenance Office expenses Depreciation of fixed assets Utilities Rental Professional fees Taxes and permits Employee benefits Travel Stationery and printing

24. INTEREST INCOME 2010

Deposito berjangka Rekening koran



Gaji dan tunjangan Telekomunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Beban kantor Penyusutan aset tetap Listrik dan air Sewa Jasa profesional Pajak dan perizinan Imbalan kerja Perjalanan dinas Alat tulis dan percetakan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)

Travel Depreciation of investment properties Insurance Advertising and promotion

2009 171 359

13 220

530

233

Akun ini merupakan beban keuangan dari divisi dealer otomotif.

Interest expenses Bank charges

This account represents financial charges of the automotive dealerships division.



26. PENGHASILAN LAINNYA – BERSIH

26. OTHER INCOME - NET 2010

Keuntungan penjualan investasi Insentif asuransi dan pembiayaan Penghasilan sewa Pendapatan pembatalan penjualan Denda pajak Lain-lain - bersih

2009

13,908 406 83 637

153,965 6,761 481 223 (14) 435

15,034

161,851

Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 27. BEBAN GAJI PEGAWAI

2009

33,163 1,114 673

27,256 842 404

34,950

28,502

Pada tanggal 31 Maret 2010, Grup memiliki karyawan tetap 2.926 (2009: 3.336 karyawan tetap). 28. LABA BERSIH PER SAHAM – DASAR DAN DILUSIAN

Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar (jumlah saham seluruhnya)

As at 31 March 2010, the Group had a total number of permanent employees 2,926 (2009: 3,336 permanent employees).

2009

75,297

140,283

1,395,000,000

1,395,000,000

54

101

Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh)

29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a.

Salaries and allowances Employee benefits (refer to Note 19) Termination benefits

28. NET EARNINGS PER SHARE - BASIC AND DILUTED

2010 Laba bersih kepada pemegang saham

Refer to Note 29 for details of balances and transactions with related parties. 27. EMPLOYEE BENEFITS EXPENSE

2010 Gaji dan tunjangan Imbalan kerja (lihat Catatan 19) Pesangon pemutusan hubungan kerja

Gain on sales of investment Insurance and leasing incentives Rental income Income from sales cancellations Tax penalties Others - net

Saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2010

Net income attributable to shareholders Weighted average number of shares outstanding (full number of shares) Net earnings per share (in full Rupiah)

29. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES a.

WITH

Balance and transactions with related parties

2009

Aset Piutang lain-lain (lihat Catatan 5) PT Mandiri Tunas Finance PT LPG Indoauto

906 431

572 869

Assets Other receivables (refer to Note 5) PT Mandiri Tunas Finance PT LPG Indoauto

Aset tidak lancar lain-lain Piutang Direksi

400

685

Other non-current assets Directors’ loans

1,737

2,126

0.09%

0.12%

Jumlah Persentase terhadap jumlah aset

Total Percentage of total assets



29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a.

Saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan) 2010 Kewajiban Hutang lain-lain (lihat Catatan 13) PT Mandiri Tunas Finance Jardine Cycle & Carriage Ltd

29. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) a.

Balance and transactions with related parties (continued)

2009

7,345 5,135

1,945 967

12,480

2,912

Beban yang masih harus dibayar (lihat Catatan 14) Gaji dan tunjangan Direksi PT Mandiri Tunas Finance

b.

WITH

79 5,522

71 -

5,601

71

Jumlah

18,081

2,983

Persentase terhadap jumlah kewajiban

2.11%

0.47%

Liabilities Other payables (refer to Note 13) PT Mandiri Tunas Finance Jardine Cycle & Carriage Ltd Accrued expenses (refer to Note 14) Salaries and allowances of Directors PT Mandiri Tunas Finance

Total Percentage of total liabilities

Pinjaman kepada Direksi dikenakan bunga sebesar 0% (2009: 7.20%) per tahun yang pembayarannya dilakukan setiap tahun dari hasil bonus tahunan dan gaji Direksi.

Loan given to the Directors are charged interest at 0% (2009: 7,20%) per annum, which is repaid annually from the Directors’ annual bonus and salaries.

Biaya yang dibebankan kepada/oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah berdasarkan metode penggantian (reimbursement).

Expenses charged to/by related parties are on the basis of reimbursement.

Sifat hubungan istimewa dan transaksi Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties

b.

Nature of relationships and transactions

Hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationships with related parties

Jardine Cycle & Carriage Ltd

Pemegang saham/Shareholders

PT Tunas Andalan Pratama

Pemegang saham/Shareholders

PT LPG Indoauto

Perusahaan asosiasi/Associated company

PT Mandiri Tunas Finance

Perusahaan asosiasi/Associated company

Transaksi/ Transactions Pembayaran beban/ Reimbursement expense Pembayaran beban/ Reimbursement expense Pemberian pinjaman/Loan Pembayaran beban/ Reimbursement expense



30. INFORMASI SEGMEN USAHA

30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Perseroan dan anak perusahaan melakukan kegiatan usaha dalam dua segmen usaha, yaitu dealer otomotif dan jasa sewa. Informasi yang menyangkut segmen usaha Perseroan dan anak perusahaan sebelum eliminasi adalah sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries operate in business into two business segments, which are automotive dealerships and rental services. Information concerning the Company and its subsidiaries’ business segments before eliminations are as follows:

31 Maret/March 2010 Dealer otomotif/ Automotive dealerships

Pendapatan bersih/ Net revenue Beban usaha/ Operating expenses Laba usaha/ Income from operations Beban keuangan/ Financial charges Bagian laba/(rugi) perusahaan asosiasi/ Equity in net profit/ (loss) of associates Laba sebelum pajak penghasilan/ Profit before income tax Beban pajak penghasilan/ Income tax expense Laba bersih/Net income Aset/Assets Kewajiban/Liabilities

Jumlah sebelum eliminasi/Total before eliminations

Jasa sewa/ Rental services

Eliminasi/ Eliminations

Konsolidasi/ Consolidated

1,821,634

54,011

1,875,645

(27,505)

1,848,140

52,926

4,804

57,730

(512)

57,218

31,084

9,781

40,865

1,466

42,331

530

-

530

-

530

10,863

-

10,863

-

10,863

62,883

16,417

79,300

18,138

97,438

18,036 44,847 2,075,581 599,892

4,105 12,312 507,824 362,865

22,141 57,159 2,583,405 962,757

2,978

38,909

41,887

-

41,887

3,788

30,597

34,385

-

34,385

18,138 (651,442) (107,638)

22,141 75,297 1,931,963 855,119

Informasi lainnya/Other Information: Pembiayaan modal/ Capital expenditure Beban penyusutan/ Depreciation expense



30. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Maret/March 2009

Dealer otomotif/ Automotive dealerships

Pendapatan bersih/ Net revenue Beban usaha/ Operating expenses Laba usaha/ Income from operations Beban keuangan/ Financial charges Bagian laba/(rugi) perusahaan asosiasi/Equity in net profit/ (loss) of associates Laba sebelum pajak penghasilan/ Profit before income tax Beban pajak penghasilan/ Income tax expense Laba bersih/Net income Aset/Assets Kewajiban/Liabilities

Jumlah sebelum eliminasi/Total before eliminations

Jasa sewa/ Rental services

Eliminasi/ Eliminations

Konsolidasi/ Consolidated

1,012,187

51,761

1,063,948

(18,121)

1,045,827

52,092

1,746

53,838

(3,044)

50,794

1,594

(2,489)

233

(895)

-

5,974

(160)

8,421

7,526

233

-

233

5,814

-

5,814

6,937

191,372

179,958

4,477

184,435

49,836 130,122 1,842,187 339,639

1,253 3,224 441,273 320,517

51,089 133,346 2,283,460 660,156

3,276

33,590

36,866

-

36,866

3,604

27,229

30,833

-

30,833

6,937 (485,462) (27,071)

51,089 140,283 1,797,998 633,085

Informasi lainnya/Other information: Pembiayaan modal/ Capital expenditure Beban penyusutan/ Depreciation expense

Bentuk sekunder geografis

pelaporan

–

berdasarkan

Secondary reporting format – geographical segments

Segmen berdasarkan geografis terbagi menjadi 2 (dua) area yaitu Jawa dan luar Jawa.

Geographical segments are located into 2 (two) areas, namely Java and outside Java.

2010

2009

Pendapatan - Area 1 (Jawa) - Area 2 (luar Jawa)

1,509,135 366,510

865,079 198,869

Revenue Area 1 (Java) Area 2 (outside Java) -

Jumlah pendapatan - sebelum eliminasi

1,875,645

1,063,948

Total revenue - before elimination

Eliminasi

(27,505)

(18,121)

Elimination

Jumlah pendapatan - sesudah eliminasi

1,848,140

1,045,827

Total revenue - after elimination

Aset - Area 1 (Jawa) - Area 2 (luar Jawa)

2,297,687 285,718

2,075,867 207,593

Assets Area 1 (Java) Area 2 (outside Java) -

Jumlah aset - sebelum eliminasi

2,583,405

2,283,460

Total assets - before elimination

Eliminasi Jumlah aset - sesudah eliminasi

(651,442)

(485,462)

Elimination

1,931,963

1,797,998

Total assets - after elimination

Penambahan aset tetap - Area 1 (Jawa) - Area 2 (luar Jawa)

41,117 770

36,865 1

Fixed assets addition Area 1 (Java) Area 2 (outside Java) -

Jumlah penambahan aset tetap

41,887

36,866

Total fixed assets addition



31. IKATAN, KEWAJIBAN KONTINJENSI PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING

DAN

31. SIGNIFICANT COMMITMENTS, CONTINGENT LIABILITIES AND AGREEMENTS

Berdasarkan beberapa perjanjian keagenan dengan PT Astra International Tbk, PT BMW Indonesia, dan PT Astra Honda Motor, Perseroan dan anak perusahaan ditunjuk sebagai dealer Toyota, BMW, Daihatsu, dan Peugeot untuk Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan juga sepeda motor Honda untuk daerah Lampung.

Based on various dealership agreements with PT Astra International Tbk, PT BMW Indonesia, and PT Astra Honda Motor, the Company and its subsidiaries act as dealers of Toyota, BMW, Daihatsu, and Peugeot for Jakarta, West Java, East Java, as well as for Honda motorcycles in Lampung.

Perjanjian berlaku untuk jangka waktu tiga tahun untuk kendaraan Toyota dan satu tahun untuk kendaraan lainnya, dan dapat diperbaharui untuk jangka waktu berikutnya, kecuali salah satu pihak secara tertulis bermaksud untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Perjanjian-perjanjian keagenan tersebut terakhir diperbaharui pada tahun 2009. Perjanjian keagenan dengan PT Astra Honda Motor berlaku selama lima tahun mulai 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2010.

The agreements are valid for three years for Toyota vehicles and one year for other vehicles, and will be renewed, except if any of the parties expresses an intention in writing to terminate the agreements. The existing agreements were last renewed in 2009. The dealership agreement with PT Astra Honda Motor is valid for five years from 1 January 2006 up to 31 December 2010.

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perseroan dan anak perusahaan masih memiliki ikatan dari perjanjian-perjanjian konstruksi, sebagai berikut:

As at 31 March 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries have outstanding commitments under construction agreements, as follows: 2010

Tanggal perjanjian/ Dates of agreements PT Tunas Ridean Tbk

Nilai kontrak/ Contract value

Agustus/August 2009

Ikatan yang belum terpenuhi/ Outstanding commitments

20,581

10,147

20,581

10,147

2009

Tanggal perjanjian/ Dates of agreements PT Tunas Ridean Tbk

PT Surya Sudeco

Januari/January 2008, Pebruari/February 2008, Maret/March 2008, dan/and Juni/June 2008 September/September 2008

Perseroan telah menjadi penjamin (corporate guarantee) atas fasilitas pinjaman anak perusahaan TMP2, dan SS kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard Chartered Bank, PT Bank OCBC NISP Tbk, dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (lihat Catatan 11 dan 15).

Nilai kontrak/ Contract value

Ikatan yang belum terpenuhi/ Outstanding commitments

9,604 8,010

786 4,878

17,614

5,664

The Company has provided corporate guarantees to its subsidiaries TMP2, and SS for their loan facilities from PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard Chartered Bank, PT Bank OCBC NISP Tbk, and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk as security for borrowings (refer to Notes 11 and 15).



31. IKATAN, KEWAJIBAN KONTINJENSI DAN PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

31. SIGNIFICANT COMMITMENTS, CONTINGENT LIABILITIES AND AGREEMENTS (continued)

Pada tahun 2010, Perseroan memperoleh fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 10.000 (2009: Rp 12.500) dari PT Bank OCBC NISP Tbk yang dapat dipergunakan oleh Grup, kecuali TAS. Jumlah fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Maret 2010 sebesar Rp 4.785 (2009: Rp 2.803) dan anak perusahaan SS memperoleh fasilitas Bank Garansi dari Standard Chartered Bank sebesar Rp 10.000 yang dapat digunakan oleh SS.

In 2010, the Company had a Bank Guarantee Line from PT Bank OCBC NISP Tbk of Rp 10,000 (2009: Rp 12,500), which can be used by the Group, except for TAS. Total facilities used as at 31 March 2010 amounted to Rp 4,785 (2009: Rp 2,803) and a subsidiary SS had a Bank Guarantee Line from Standard Chartered Bank of Rp 10,000 which can be used by SS.

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Grup tidak memiliki ikatan, kewajiban kontinjensi atau perjanjian-perjanjian penting lainnya selain yang disebutkan diatas.

As at 31 March 2010 and 2009, the Group has no other significant commitments, contingent liabilities or agreements other than those mentioned above.

32. GAJI KOMISARIS DAN DIREKSI

32. SALARIES OF DIRECTORS

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2010 berjumlah Rp 2.647 (2009: Rp 2.477).

33. ASET ATAU KEWAJIBAN MATA UANG ASING

BERSIH

COMMISSIONERS

AND

Total salaries and allowances paid to the Boards of Commissioners and Directors in 2010 amounted to Rp 2,647 (2009: Rp 2,477).

DALAM

33. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY

Perseroan dan anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam Dolar AS dengan rincian sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries have assets and liabilities denominated in US Dollars as follows:

2010 Mata uang asing/ Setara Foreign currency Rupiah/ (nilai penuh/ Rupiah full amount) equivalent

Aset Kas dan setara kas Kewajiban Pinjaman jangka panjang Aset bersih

2009 Mata uang asing/ Setara Foreign currency Rupiah/ (nilai penuh/ Rupiah full amount) equivalent

Assets 679 Cash and cash equivalents

13,347

122

58,660

-

-

-

-

Liabilities Long-term loans

13,347

122

58,660

679

Net assets

Pinjaman jangka panjang dalam Dolar AS telah dilindung nilai ekonomis dengan menggunakan cross currency swaps (lihat Catatan 15).

These long-term loans denominated in US Dollars have been economicly hedged using cross currency swaps (refer to Notes 15).



34. REKLASIFIKASI

34. RECLASSIFICATION

Beberapa angka perbandingan laporan keuangan konsolidasian 2009 telah direklasifikasi untuk disesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian 2010. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

Certain comparative figures in the 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the 2010 consolidated financial statements presentation. The reclassifications are as follows:

Disajikan sebelumnya 2009/ Previously reported

Reklasifikasi/ Reclassification

600,412 51,933 7,635

41,413 (41,413) 1,909

641,825 10,520 9,544

Fixed assets - net Investment properties Interest income

(49,180)

(1,909)

(51,089)

Income tax expenses

Aset tetap - bersih Properti investasi Pendapatan bunga Beban pajak penghasilan

35. STANDAR AKUNTANSI BARU

Direklasifikasi kembali 2010/ As reclassified

35. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan Perseroan, sebagai berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has issued revised financial accounting standards which might have an impact on the Company’s financial statements as follows:

a.

a.

Standar akuntansi keuangan akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:

Financial accounting standards will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010:

- PSAK No. 26 : Biaya Pinjaman/Borrowing Cost - PSAK No. 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan/Financial Instruments: Presentation and Disclosures - PSAK No. 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/Financial Instruments: Recognition and Measurement b.

Standar akuntansi keuangan dan interpretasi akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: - PSAK No. 1 - PSAK No. 2 - PSAK No. 4 - PSAK No. 5 - PSAK No. 10 - PSAK No. 15 - PSAK No. 25 - PSAK No. 48 - PSAK No. 57 - ISAK No. 10 - ISAK No. 11

b.

Financial accounting standards and interpretations will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:

: Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements : Laporan Arus Kas/Cash Flows Statements : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/ Consolidated and Separate Financial Statements : Segmen Operasi/Operating Segments : Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing/ The Effects of Changes in Foreign Currency Exchange Rates : Investasi pada Entitas Asosiasi/Investments in Associates : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors : Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets : Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi/Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets : Program Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Program : Distribusi Aset Non Kas Kepada Pemilik/Distribution of Non Cash Asset to Owners

Grup belum dapat menentukan dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan.

The Group has not been able to determine the impact of these revised standards on the financial statements.

AND SUBSIDIARIES

Recommend Documents