PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)/ CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009/ 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule NERACA INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED INTERIM BALANCE SHEETS (UNAUDITED) AS AT 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2a,3 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.842 (2009:Rp 1.897) - pihak ketiga 2e,4 - pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2e,4,25 Piutang lain-lain - pihak ketiga 2e,5 Piutang derivatif bagian jangka pendek 2r,16 Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp 2.644 (2009: Rp 3.010) 2f,6 Pajak dibayar dimuka 2o,8a Uang muka dan pembayaran dimuka 2g Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, bagian jangka pendek 2y Biaya keuangan yang ditangguhkan, bagian jangka pendek 2x Aset lancar lainnya JUMLAH ASET LANCAR
2010
2009 767,492
549,841
506,100
179,849 17,723
59,395 12,971
30,464
16,887
761,144 55,024 60,858
737,119 61,463 63,512
20,155
18,390
40,204
11,060 28,639
related parties Other receivables - third parties Derivative receivables, current portion Inventories, net of allowance for obsolete inventory of Rp 2,644 (2009: Rp 3,010) Prepaid taxes Advances and prepayments Deferred mobilisation costs, current portion Deferred financing costs, current portion Other current assets
2,753,409
2,283,028
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain – pihak yang memiliki hubungan istimewa 2d,2e,5,25 Kas yang dibatasi penggunaannya 7 Pajak dibayar dimuka 2o,8a Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa 25 Investasi pada perusahaan asosiasi 2h,9 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 2i,2j Rp 1.631.156 (2009: Rp 1.406.688) 2l,10 Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 81.348 (2009: Rp 51.052) 2k,2l,11 Piutang derivatif, dikurangi bagian jangka pendek 2r,16 Aset pajak tangguhan, bersih 2o,8d Biaya pengupasan tanah yang d itangguhkan, bersih 2p,12 Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, d ikurangi bagian jangka pendek 2y Biaya keuangan yang ditangguhkan, d ikurangi bagian jangka pendek 2x Aset tidak lancar lainnya
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for doubtful accounts of Rp 1,842 (2009:Rp 1,897 ) third parties -
1,038,147
NON-CURRENT ASSETS
65,014 25,987 1,126,594
39,660 336,768 598,614
Other receivables – related parties Restricted cash Prepaid taxes
353,396
361,973
Loan to related party
-
1,498
1,872,023
1,926,816
234,938
271,381
2,775 399,865
5,298 264,628
Investment in associate Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 1,631,156 (2009: Rp 1,406,688 ) Deferred exploration and development expenditures, net of accumulated amortisation of Rp 81,348 (2009: Rp 51,052 ) Derivative receivables, net of current portion Deferred tax assets, net
926,179
490,735
38,392
70,482
24,610
38,100 29,628
Deferred stripping costs, net Deferred mobilisation costs, net of current portion Deferred financing costs, net of current portion Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
5,069,773
4,435,581
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
7,823,182
6,718,609
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule NERACA INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED INTERIM BALANCE SHEETS (UNAUDITED) (continued) AS AT 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban lain-lain - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa
2aa,13
2009
1,274,848
1,304,970
2d,13,25 2o,8b 14
90,595 142,331 392,888
77,807 124,080 527,939
2x,15
426,953
387,276
2j 2r,16
850 123,243 22,361
2d,2aa,25
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi Sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Penyisihan imbalan kerja karyawan Kewajiban derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban pajak tangguhan, bersih Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi
2010
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties rel ated parties Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term loans third parties -
6,138 Current maturities of finance leases Current maturities of derivative 24,622 liabilities Other payables 9,216 third parties -
338
169
2,474,407
2,462,217
related parties TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES
2x,15
2,027,961
1,702,049
Long-term loans, net of current maturities third parties -
2h,9
67,752
-
Investment in associate
2j 2m
14,618
1,780 9,892
Finance leases, net of current maturities Provision for employee benefits
2r,16 2o,8e
108,017 106,325
3,167 20,436
2q
23,716
6,972
Derivative liabilities, net of current maturities Deferred tax liabilities, net Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
2,348,389
1,744,296
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN
4,822,796
4,206,513
TOTAL LIABILITIES
88,264
55,019
MINORITY INTERESTS
HAK MINORITAS
2b
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule NERACA INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED INTERIM BALANCE SHEETS (UNAUDITED) (continued) AS AT 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except for par value and share data) Catatan/ Notes
2010
2009
EKUITAS Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar; ditempatkan dan disetor penuh 3.333.333.500 lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham Agio saham Modal donasi Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba ditahan: - Dicadangkan - Tidak dicadangkan Cadangan nilai wajar lindung nilai Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
EQUITY
17a 17b
333,333 1,763,137 457
2b
177,093
2a,19a
(82,260)
18 2r,16
60,000 706,192 (24,934)
19b
(20,896)
Share capital: Authorised - 12,000,000,000 shares; issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp 100 333,333 per share 1,763,137 Additional paid in capital 457 Donated capital Exchange difference from financial 144,995 statement translation Difference in value from restructuring transactions of (82,260) entities under common control Retained earnings: 60,000 Appropriated 259,463 Unappropriated (1,152 ) Fair value hedging reserve Difference in value from transactions for subscription (20,896) of additional shares in subsidiary
JUMLAH EKUITAS
2,912,122
2,457,077
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
7,823,182
6,718,609
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) Catatan/ Notes Pendapatan Biaya sehubungan dengan pendapatan
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF INCOME (UNAUDITED) FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, except earnings per share)
2010
2009
2n,20
6,116,556
5,848,723
2n,2v,21
(4,738,061)
(4,861,728)
Laba kotor
1,378,495
986,995
Revenue
Cost of revenue Gross profit
Beban usaha Beban penjualan
2n,22
(375,347)
(447,117)
Beban umum dan administrasi
2n,23
(140,948)
(155,950)
Operating expenses Selling expenses General and administration expenses
(516,295)
(603,067)
Total operating expenses
862,200
383,928
Jumlah beban usaha Laba usaha (Beban)/pendapatan lain-lain Laba penjualan aset tetap Laba/(rugi) selisih kurs, bersih Pendapatan bunga dari bank Pendapatan bunga dari pinjaman Beban bunga Rugi atas transaksi derivatif Lain-lain, bersih
Bagian rugi perusahaan asosiasi
2i,10 2c 25
2h,9
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, bersih
2o,8c
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
2b
Laba bersih Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
83 34,689 7,505 26,942 (156,181) (17,808) 1,059
Operating income
Other (expenses)/income 326 Gain on sale of fixed assets (78,207) Gain/(loss) on foreign exchange, net 24,614 Interest income from bank 24,353 Interest income from loan (90,282) Interest expense Loss on derivative transaction (3,657 ) Others, net
(103,711)
(122,853)
(66,272)
(2,978 )
Share of associate’s loss
692,217
258,097
Profit before income tax
(176,319)
(63,796)
Income tax expense, net
515,898
194,301
Income before minority interests
(27,256)
(16,100 )
Minority interests in net income of subsidiaries
488,642
178,201
Net income
147
53
Basic earnings per share (full amount)
2s,24
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/1 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2010 Laba bersih periode berjalan Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Cadangan nilai wajar lindung nilai
Saldo 30 September 2010
Agio saham/ Additional paid in capital
Modal saham/ Share capital
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (UNAUDITED) FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference from financial statement translation
Modal donasi/ Donated capital
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Cadangan nilai wajar lindung nilai/ Fair value hedging reserve
333,333
1,763,137
457
167,528
(82,260)
(20,896)
-
-
-
-
-
-
2b
-
-
-
9,565
-
2r,16
-
-
-
-
333,333
1,763,137
457
177,093
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
Laba ditahan/Retained earnings Tidak dicadangkan/ Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
Dicadangkan/ Appropriated
(23,716)
60,000
217,550
-
-
488,642
-
-
-
-
-
-
(1,218)
-
-
(82,260)
(20,896)
(24,934)
60,000
706,192
2,415,133
Balance at 1 January 2010
488,642 Net income for the period Exchange difference from financial statement 9,565 translation Fair value hedging (1,218) reserve
2,912,122
Balance at 30 September 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3/2 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2009 Laba bersih periode berjalan Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan Cadangan nilai wajar lindung nilai
Saldo 30 September 2009
Agio saham/ Additional p aid in capital
Modal saham/ Share capital
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (UNAUDITED) (continued) FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference from financial statement translation
Modal donasi/ Donated capital
333,333
1,763,137
457
-
-
-
2b
-
-
2r,16
-
333,333
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
(49,333)
Cadangan nilai wajar lindung nilai/ Fair value hedging reserve
(82,260)
(20,896)
-
-
-
-
194,328
-
-
-
-
1,763,137
457
144,995
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
Laba ditahan/Retained earnings Tidak dicadangkan/ Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
Dicadangkan/ Appropriated
(93,210)
60,000
81,262
-
-
178,201
-
-
-
-
-
-
92,058
-
-
(82,260)
(20,896)
(1,152)
60,000
259,463
1,992,490
Balance at 1 January 2009
178,201 Net income for the period Exchange difference from financial statement 194,328 translation Fair value hedging 92,058 reserve
2,457,077
Balance at 30 September 2009
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/1 Schedule LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CASH FLOWS (UNAUDITED) FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
2010
2009
5,948,050 (261,859) (4,576,829 ) 1,109,362
5,556,448 (240,626) (4,451,962 ) 863,860
Pembayaran bunga
(153,404)
(111,573)
Pembayaran royalti dan iuran eksploitasi Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan pengembalian pajak Pendapatan bunga Pembayaran kewajiban lindung nilai Penerimaan/(pembayaran) lain-lain, bersih
(748,476 ) (183,561) 37,794 7,505 (103,890) 79,183
(553,911) (413,286) 24,614 (13,175) (68,659)
Payments of interest Payments of royalties and exploitation fees Payments of corporate income tax Tax refund received Receipts of interest Payments of hedging obligations Other receipt/(payments), net
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas operasi
44,513
(272,130)
Net cash provided from/ (used in) operating activities
(140,007)
(273,759)
(1,072)
(12,405)
Cash flows from investing activities Acquisitions of fixed assets Payments of deferred exploration and development expenditures
83
(106,993) 135,041
Loan to related parties Proceeds from sale of fixed assets
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran kepada pemasok Kas dihasilkan dari operasi
Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap Pembayaran biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa Hasil penjualan aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan atas: Pinjaman jangka panjang Pembayaran atas: Pinjaman jangka panjang Biaya keuangan Sewa pembiayaan
(140,996)
2,278,750 (1,988,751) (50,495) (4,887)
Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to directors and employees Payments to suppliers Cash generated from operations
(258,116) Net cash used in investing activities
(220,693) (13,265)
Cash flows from financing activities Proceeds of: Long-term loans Payment of: Long-term loans Facility fee Finance leases
-
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
234,617
(233,958)
Net cash provided from/ (used in) financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
138,134
(764,204)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal periode
900,013
1,531,696
Cash and cash equivalents at the beginning of the period
Kas dan setara kas akhir periode
1,038,147
767,492
Cash and cash equivalents at the end of the period
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4/2 Schedule LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED INTERIM STATEMENTS OF CASH FLOWS (UNAUDITED) (continued) FOR THE NINE MONTH PERIODS ENDED 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah)
2010 Informasi tambahan atas aktivitas non-kas: Beban dikapitalisasi ke aset tetap: - Penyusutan Penambahan aset tetap dengan mengkredit akun hutang: - Hutang sewa pembiayaan
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian
2009
-
1,486
-
1,790
Supplemental disclosures of non-cash activities: Expenses capitalised to fixed assets: Depreciation Acquisition of fixed assets credited to liability accounts: Finance lease obligations -
The accompanying notes form an integral part of these consolidated interim financial statements
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
UMUM
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 executed before Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 195 tanggal 27 November 2008 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya mengatur mengenai perubahan tugas dan kewenangan direksi dan komisaris dan mendokumentasikan keputusan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 27 November 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 195 dated 27 November 2008 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the changes in duties and responsibilities of Directors and Commissioners and also documenting the decisions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 27 November 2008.
Akta Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU0010688.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 20 Maret 2009.
The Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. AHU0010688.AH.01.09.Tahun 2009 dated 20 March 2009.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 shares. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa.
The principal activity of the Company is trading and services.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Graha Irama, lantai 12, Jalan H.R. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 1 - 2, Jakarta Selatan.
The Company’s head office is located at Graha Irama th Building, 12 floor, Jalan H.R. Rasuna Said, Block X-1 Kav.1 - 2, South Jakarta.
Perusahaan memiliki 102 karyawan pada tanggal 30 September 2010 (2009: 59).
The Company has 102 employees 30 September 2010 (2009: 59).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 30 September 2010 and 2009 were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
as
at
Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Mauro Montenero Rozik B. Soetjipto Bimo Prakoso
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil R. Soedjoko Tirtosoekotjo
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 1.
UMUM (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Sekretaris
:
: :
Sekretaris
:
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
: :
Chairman Members
:
Secretary
The composition of the Company’s Audit Committee as at 30 September 2009 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Abdurrohman Achmad Ma’mur Bagus Sundoro
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung di anak perusahaan sebagai berikut:
Anak perusahaan/ Subsidiaries
The composition of the Company’s Audit Committee as at 30 September 2010 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Abdurrohman Achmad Ma’mur Umar Juoro Bagus Sundoro
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
GENERAL (continued)
: :
Chairman Members
:
Secretary
The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries: 30 September/September Jumlah aset sebelum eliminasi/ Persentase kepemilikan/ Total assets Percentage of ownership before elimination 201 0 200 9 2010 2009
Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Dermaga Perkasapratama (“DPP”)
Jakarta
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
87.4
87.4
528,659
545,057
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
100
100
345,925
317,329
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
748,959
663,370
PT Wahana Baratama Mining (“WBM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
2,049,986
1,481,664
PT Bayan Energy (“BE”)
Jakarta
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
99.9
99.9
276,326
146,263
PT Firman Ketaun Perkasa (“FKP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
306,329
423,883
PT Teguh Sinarabadi Jakarta (“TSA”)
Pertambangan batubara/ Coal mining
100
100
606,743
559,773
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
30 September/September Jumlah aset sebelum eliminasi/ Persentase kepemilikan/ Total assets Percentage of ownership before elimination 2010 2009 2010 2009
Kepemilikan langsung (lanjutan)/ Direct ownership (continued) PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Investasi pada anak perusahaan/ Investment in subsidiary
95.2
95.2
1,386,207
1,231,862
PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”)
Jakarta
Industri vulkanisir ban/Tyre vulcanizing industry
90
90
18,349
25,281
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
62,454
65,600
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
90
90
16,006
7,544
PT Brian Anjat Sentosa (“BAS”)
Kalimantan Pertambangan Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining
100
90
2,579
1,017
PT Muji Lines (“ML”)
Jakarta
100
100
689,061
568,104
92.7
1,373,574
1,229,413
Perkapalan/Shipping
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
92.7
Dalam laporan keuangan interim konsolidasian ini, Perusahaan dan anak-anak perusahaannya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated interim financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, dan FSP diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) atau Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan pertambangan atau eksplorasi PIK, WBM, FKP, GBP, dan TSA diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT and FSP are governed by Mining Rights or Mining Business Licences (“IUP”) issued by the Regency of Kutai Kartanegara. Mining or exploration activities of PIK, WBM, FKP, GBP and TSA are governed by Coal Contracts of Work (“CCoW”) with the Government of the Republic of Indonesia.
Grup memiliki 3.023 karyawan 30 September 2010 (2009: 2.675).
The Group has 3,023 employees 30 September 2010 (2009: 2,675).
pada
tanggal
as
at
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Perpajakan PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Berdasarkan PKP2B terkait, PIK, WBM, FKP, dan TSA dibebaskan dari pungutan pajak tertentu, seperti kewajiban bea impor serta Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) dan Pajak Penghasilan Pasal 22 berdasarkan Peraturan Pajak Penghasilan tahun 1994 tentang impor barang-barang tertentu yang tidak diproduksi di Indonesia.
Under their respective CCoWs, PIK, WBM, FKP and TSA shall be entitled to certain tax incentives, such as exemption from import duties as well as Value Added Tax (“VAT”) and income tax Article 22 of the Income Tax Law of 1994 on the import of certain items not produced in Indonesia.
Area eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan
Exploration and exploitation/development areas
Grup memiliki area eksplorasi eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
The Group has the following areas currently in exploration or exploitation/development:
maupun
Area Eksplorasi
Exploration areas
Nama lokasi/ Location name
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin eksplorasi/ Date of exploration permit
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tanggal 30 September 2010/Total net deferred exploration and development expenditures as at 30 September 201 0
KW.05PB0127 (3,434 hektar/hectares)
TSA
11 Januari/January 2007
11 April/ April 2007*
100%
-
KW.05PB0065
PIK
4 April/April 2006
100%
-
KW.KTN2006 097 Rr
BAS
1 Juli/July 2009
2 Januari/January 2010* 1 Desember/ December 2011*
100%
Rp 1,586
* Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin.
* The Group is in the process of obtaining extensions of these permits.
Area eksploitasi/pengembangan
Exploitation/development areas
Nama lokasi/ Location name
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin eksploitasi atau pengembangan/ Date of exploitation or development permit
WBM
2 Agust us/ August 1999 28 Agustus/ August 2007 13 Agustus/ August 2007 26 Oktober/ October 2007
FSP
21 Juli/July 2005
BT
7 April/April 2008
KW.03PB 0059
TSA
29 April/April 2008
KW.03PB 0058
FKP
29 April/April 2008
FKP
27 Oktober/ October 2009
Blok-II/Block-II
GBP
Blok-I/Block-I
GBP
Blok Sepaso/ Sepaso Block Blok Satui/ Satui Block KW KTN 2005018 KW KTN 2004046
PIK
KW.051PB0108
*
**
Jumlah produksi (dalam jutaan metrik ton)/ Total production (in million metric tonnes) Periode Akumulasi berjalan jumlah 2010/ produksi/ Current Cumulative period 2010 total production
Sisa cadangan per tanggal 30 September 201 0 (dalam jutaan metrik ton)*/ Remaining reserves as at 30 September 201 0 (in million metric tonnes)*
Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit
Persentase kepemilikan/ Perce ntage of ownership
Jumlah cadangan terbukti dan terduga (dalam jutaan metrik ton)/ Total proven and probable reserves (in million metric tonnes)
11 Juli/July 2029 11 Juli/July 2029 29 Maret/ March 2037 25 Oktober/ October 2037 21 Juli/July 2025 7 April/ April 2028 23 April/ April 2038 23 April/ April 2038 26 Oktober/ October 2010**
100%
52.2
2.6
38.0
14.2
100%
5.6
2.9
3.3
2.3
100%
28.3
1.8
5.1
23.2
100%
72.0
1.8
5.5
66.5
3 35.4
0.8
2.7
332.7
23.3
1.2
2.7
20.6
100% 100% 100% 100% 100%
Sisa cadangan terbukti dan terduga per tanggal 30 September 2010 adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Minarco Mineconsult, geologis independen, pada tanggal 30 Juni 2010 setelah dikurangi jumlah produksi dari tanggal survey. Grup sedang dalam proses memperoleh perpanjangan izin.
*
**
The remaining proven and probable reserves as at 30 September 2010 are based on the survey performed by Minarco Mineconsult, independent geologists, dated 30 June 2010 after being reduced by the production since the survey dates. The Group is in the process of obtaining an extension of this permit.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan interim konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi pada tanggal 16 November 2010.
The Group’s consolidated interim financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors on 16 November 2010.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian Grup, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan interim konsolidasian ini juga disusun berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements of the Group, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. The consolidated interim financial statements are also prepared in conformity with Regulation of the Capital Markets and Financial Institutions Supervisory Board (“BAPEPAM & LK”) No. VIII.G.7 for Guidance on the Presentation of Financial Statements and the Circular Letter of BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 for Guidance on the Preparation and Disclosure of Financial Statements of Public Company Issuers in the General Mining Industry.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan interim konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali dinyatakan secara khusus. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian adalah Rupiah Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”).
The consolidated interim financial statements have been prepared using historical costs, unless otherwise stated. The reporting currency used in the preparation of the consolidated interim financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).
Laporan arus kas interim konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas interim konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. Karena kas dan setara kas memiliki jatuh tempo yang bersifat jangka pendek, nilai tercatatnya hampir sama dengan nilai wajarnya.
The consolidated interim statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated interim statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts. Because of the short maturity of cash and cash equivalents, the carrying amounts approximate their fair values.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (“pooling of interests”). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan pada bagian ekuitas dalam neraca interim konsolidasian.
Restructuring transactions for entities under common control are accounted for using the pooling of interests method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented under the equity section of the consolidated interim balance sheets.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Prinsip-prinsip konsolidasian
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation
Laporan keuangan interim konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak-anak perusahaan dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan anak perusahaan. Anak-anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.
The consolidated interim financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date of disposal.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian.
The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated interim financial statements.
Bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai “hak minoritas” dalam neraca interim konsolidasian.
The proportionate share of minority shareholders in the net assets of subsidiaries is presented as “minority interest” in the consolidated interim balance sheets.
Hak minoritas dalam suatu anak perusahaan dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki kewajiban kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
A minority interest is not recognised in respect of subsidiaries with a deficit in equity, unless the minority shareholder has a contractual obligation to contribute to fund the deficit.
Transaksi dengan hak minoritas dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi hak minoritas yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with minority interests are accounted for under the economic entity method, with any excess on acquisition of minority interests over the share of net assets acquired being recorded in equity.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan interim konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Akun-akun dari PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP, dan KOTR, yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of PIK, WBM, TSA, GBP, FKP, DPP and KOTR which are reported in a foreign currency, are translated into Rupiah using the following rates:
Aset dan kewajiban: kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, kecuali sebagian aset tetap DPP yang dijabarkan dengan menggunakan kurs historis. Akun-akun ekuitas: kurs historis. Akun-akun laba rugi: kurs rata-rata periode berjalan.
Assets and liabilities: Bank Indonesia middle rate as at the balance sheet date, except for part of the fixed assets of DPP which are translated at historical rates. Equity accounts: historical rates. Profit and loss accounts: average rate of exchange throughout the period.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba rugi disajikan dalam akun “Selisih Kurs dari Penjabaran Laporan Keuangan”, sebagai bagian dari ekuitas pada neraca interim konsolidasian.
c. Penjabaran mata uang asing
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued) The difference resulting from the translation of balance sheet and profit and loss accounts is presented as “Exchange Difference from Financial Statement Translation” under the equity section of the consolidated interim balance sheets.
c.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the consolidated interim statement of income.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut (nilai penuh):
The exchange rates, based on the Bank Indonesia middle rate, used at the balance sheet dates were as follows (full amount):
2010 Dolar Amerika Serikat (“AS$”) setara Rupiah Euro (“EUR”) setara Rupiah Dolar Australia (“AUD”) setara Rupiah 100 Yen Jepang (“JPY”) setara Rupiah Dolar Singapura (“SGD”) setara Rupiah Pound Sterling Inggris (“£” atau “GBP”) setara Rupiah Ringgit Malaysia (“MYR”) setara Rupiah d. Transaksi dengan hubungan istimewa
pihak
yang
2009
8,924 12,139
9 ,681 14,158
8,630
8 ,509
10,677
10,779
6,774
6 ,841
14,112
15,506
2,892
2 ,782
memiliki
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakpihak tertentu yang memiliki hubungan istimewa, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
United States Dollar (“US$”) equivalent to Rp Euro (“EUR”) equivalent to Rp Australian Dollar (“AUD”) equivalent to Rp 100 Japanese Yen (“JPY”) equivalent to Rp Singapore Dollar (“SGD”) equivalent to Rp Great Britain Pound Sterling (“£” or “GBP”) equivalent to Rp Malaysian Ringgit (“MYR”) equivalent to Rp
d. Transactions with related parties
The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 7, “Related Party Disclosures”.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) e.
f.
g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Piutang usaha dan piutang lain-lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Trade receivables and other receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang lain-lain adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak yang memiliki hubungan istimewa diluar kegiatan usaha. Bila pembayaran diharapkan akan diterima dalam jangka waktu satu tahun atau kurang, maka diklasifikasikan sebagai asset lancar. Bila tidak, disajikan sebagai asset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Other receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.
Persediaan
f.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal, setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang dan material dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak setelah dikurangi dengan penyisihan persediaan usang. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts and materials are valued at cost, determined on a moving average basis, less allowance for obsolete inventory. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
g. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the benefited periods using the straight-line method.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Investasi pada perusahaan asosiasi
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Investment in associates
Investasi pada perusahaan dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan yang pada umumnya ditandai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara, namun tidak mengendalikan entitas tersebut, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Menurut metode ini, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Distribusi laba (kecuali dividen saham) perusahaan asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi.
Investments in companies in which the Group exercises significant influence, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights, but which it does not control, are accounted for under the equity method. Based on this method, the investment is initially recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the Group’s share of the profits or losses from the associate after the date of acquisition. Profit distributions (except stock dividends) received from the associate reduce the carrying amounts of the investment.
Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai investasi pada perusahaan asosiasi. Bila terjadi penurunan permanen atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, nilai tercatat dikurangkan untuk mengakui penurunan tersebut.
At the balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of impairment in investments in associates. If there has been a permanent decline in the value of an investment in an associate, the carrying value is written down to recognise the decline.
Aset tetap
i.
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi atas penurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau KP yang dinyatakan sebagai berikut:
Fixed assets Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets, except land, are depreciated from the month the assets are placed into service using the straight-line method to their estimated residual value over the lesser of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or Mining Rights term as follows:
Tahun/Year Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Peralatan lain Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi interim konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
8-20 4-10 4 4 4
Buildings and port facilities Machinery and equipment Vehicles Office furniture and equipment Other equipment Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the asset will flow to the Group and the cost of the asset can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance costs are charged to the consolidated interim statement of income during the financial period in which they are incurred.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Aset tetap (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan interim konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are eliminated from the consolidated interim financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated interim statement of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
-
-
aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi. aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu yang memenuhi syarat.
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs. for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed assets are completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Aset tetap dari sewa pembiayaan
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed assets under finance leases
Apabila dalam suatu kontrak sewa, porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi interim konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated interim statement of income on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi interim konsolidasian selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki sendiri.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated interim statement of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets.
k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
k.
Deferred exploration expenditures
and
development
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i)
(i)
Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
Such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
k. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Deferred exploration expenditures (continued)
and
ACCOUNTING
development
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Direksi Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditure in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which a decision has been made by the Group’s Directors against the commercial viability of the area of interest are written-off in the period the decision is made.
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area terkait, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biayabiaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.
Deferred exploration and development expenditure represents the accumulated costs relating to general investigation, administration and licensing, geology and geophysics expenditures and costs incurred to develop a mining area before the commencement of the commercial operations.
Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama umur tambang dengan menggunakan metode garis lurus sejak dimulainya produksi secara komersial tergantung situasi tambang.
Deferred exploration and development expenditure is amortised over mine life using the straight-line method from the commencement of commercial production, as appropriate.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing exploration and development activities, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised up to the date when the exploration and development activities are complete. For borrowings directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a specific activity, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the exploration and development activities. The capitalisation rate is the weighted-average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the relevant exploration and development activities.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Penurunan nilai aset jangka panjang
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Impairment of long lived assets
Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut yang merupakan nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Fixed assets and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which an asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
m. Imbalan karyawan (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
m. Employee benefits (i)
Post–retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan program iuran pasti.
The Group has both defined benefit and defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Kewajiban manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara interim konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognised in the consolidated interim balance sheets in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
m. Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee benefits (continued) (i)
Post–retirement (continued)
benefit
obligations
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the plan assets at the balance sheet date, are charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu e ntitas terpisah. Grup tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada periode berjalan dan periode lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior periods. The contributions are recognised as employee benefits expense when they are due.
(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan.
(ii) Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
n. Pengakuan pendapatan dan beban
o.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk-produk Grup dan pemberian jasa bongkar muat batubara, pendapatan bagi hasil jasa dermaga, jasa pertambangan dan pendapatan sewa.
Revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s products and delivery of coal handling services, share of port charges, mining services and rental income.
Pendapatan dari penjualan batubara diakui pada saat terjadi pemindahan risiko kepada pelanggan dan:
Revenue from sales of coal is recognised when there has been a passing of risk to the customers and:
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup;
It is probable that economic benefits associated with the transaction will flow to the Group;
Kuantitas dan kualitas dari produk dapat ditentukan secara wajar dan akurat;
The quantity and quality of the product can be determined with reasonable accuracy;
Barang sudah dikirim kepada pelanggan dan tidak lagi berada dalam pengendalian fisik Grup (atau kepemilikan atas produk diserahkan kepada pelanggan); dan
The product has been dispatched to the customer and is no longer under the physical control of the Group (or property in the product has earlier passed to the customer); and
Harga jual dan biaya terkait dapat ditentukan secara wajar dan akurat.
The selling price and related costs can be determined with reasonable accuracy.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan kepada konsumen.
Revenue from services is recognised when services are rendered to the customers.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
Perpajakan
o.
Taxation
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban untuk tujuan pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan dengan metode kewajiban neraca. Tarif pajak yang berlaku saat ini atau secara substansial telah berlaku digunakan untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Current enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
p. Biaya pengupasan
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Stripping costs For mining areas where stripping is performed based on a life of mine average stripping ratio, stripping costs are recognised as production costs based on the average life of mine stripping ratio. When the actual stripping ratio exceeds the life of mine average, the excess stripping costs are deferred and recorded in the consolidated interim balance sheets as deferred stripping costs. When the actual stripping ratio is lower than the life of mine average, the difference is adjusted against the amount of deferred stripping costs carried forward from prior periods or is recognised in the consolidated interim balance sheets as provision for stripping costs. Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
Untuk area pertambangan dimana pengupasan tanah dilakukan berdasarkan rasio rata-rata umur tambang, biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio ratarata pengupasan tanah umur tambang. Jika rasio pengupasan aktual melebihi rasio rata-rata umur tambang, kelebihan biaya pengupasan tanah ditangguhkan dan dicatat di neraca interim konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Jika rasio pengupasan aktual lebih kecil daripada rasio rata-rata umur tambang, selisihnya dibebankan pada saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dari periode sebelumnya atau dicatat di neraca interim konsolidasian sebagai cadangan biaya pengupasan tanah. Perubahan atas estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah terhadap umur tambang diperhitungkan secara prospektif sepanjang sisa umur tambang. q. Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup
ACCOUNTING
q.
Environmental obligations
Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai biaya sehubungan dengan pendapatan pada saat terjadinya.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of revenue as incurred.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penghentian pengoperasian aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kewajiban tersebut dan kewajiban tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasi kewajiban tersebut. Dalam menentukan keberadaan kewajiban yang berkaitan dengan lingkungan tersebut, Grup mengacu pada kriteria pengakuan kewajiban sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
Efektif 1 Januari 2008, Grup telah membentuk penyisihan untuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi beberapa aset pertambangan sesuai dengan PSAK No. 16 Aset Tetap (Revisi 2007), yang telah efektif sejak 1 Januari 2008. Estimasi biaya-biaya tersebut dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap terkait dan disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Penyisihan biaya-biaya tersebut telah dicatat sebagai “penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, dan restorasi” dalam neraca interim konsolidasian dan penambahan nilai penyisihan dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
Effective 1 January 2008, the Group established a provision for decommissioning, demobilisation and restoration of certain mine-related assets as required by SFAS No. 16 - Fixed Assets (Revised 2007), which became effective 1 January 2008. The estimated costs are recorded as part of the carrying values of the assets and depreciated over the remaining useful life of the related assets. The provision has been recorded as “provision for decommissioning, demobilisation and restoration” in the consolidated interim balance sheets and is accreted to full value through the consolidated interim statement of income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
r. Aset keuangan dan kewajiban keuangan
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities
PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
SFAS No. 50 (Revised 2006) "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" and SFAS No. 55 (Revised 2006) "Financial Instruments: Recognition and Measurement” are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010.
Dalam implementasi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Grup mengklasifikasi investasi keuangan kedalam aset keuangan dan kewajiban keuangan.
In implementing PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), the Group classified financial instruments into financial assets and financial liabilities.
I.
I.
Aset keuangan
Financial assets
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut (i) aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
The Group classifies its financial assets into the following categories of (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets, and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(i)
(i)
Aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang nilai wajarnya diakui di laporan laba atau rugi adalah aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan. Sebuah aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
(ii)
Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak terpengaruh oleh pasar aktif. Pinjaman dan piutang awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman dan piutang terdiri dari piutang usaha, piutang lainnya, kas dan setara kas dan aset lainnya di neraca interim konsolidasian.
Financial aseets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets classified as held for trading. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
(ii) Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Loans and receivables consist of trade receivables, other receivables, cash and cash equivalents and other assets in the consolidated interim balance sheet.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan) I.
dan
AKUNTANSI
PENTING
kewajiban
keuangan
Aset keuangan (lanjutan) (iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
I.
Financial assets (continued) (iii) Held-to-maturity financial assets
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran dan jatuh tempo yang tetap serta telah ditentukan dimana manajemen Grup memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
aset keuangan Grup yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi; aset keuangan Grup yang tersedia untuk dijual ;dan aset keuangan yang memenuhi definisi sebagai pinjaman dan piutang.
those that the Group upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; those that the Group designates as available for sale; and those that meet the definition of loans and receivables.
Aset keuangan ini pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menerapkan metode suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jangka waktu yang tak terbatas, yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, nilai tukar, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi.
(iv) Available-for-sale financial assets
Available-for-sale financial assets are financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
Aset keuangan (lanjutan) I.
AKUNTANSI
PENTING
kewajiban
keuangan
dan
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Financial assets and liabilities (continued)
I.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
Financial assets (continued) (iv) Available-for-sale (continued)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi, dan kemudian diukur dengan nilai wajar keuntungan dan kerugian yang diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan dan kerugian selisih kurs, sampai aset keuangan tersebut tidak lagi diakui. Jika suatu aset keuangan yang tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas, akan diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian. Namun, bunga dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian mata uang asing atas aset moneter yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian. II. Kewajiban keuangan
ACCOUNTING
financial
assets
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity is recognised in the consolidated interim statement of income. However, interest is calculated using the effective interest rate method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as availablefor-sale are recogni sed in the consolidated interim statement of income.
II.
Financial liabilities
Grup mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori sebagai berikut (i) kewajiban keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi, dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Group classifies its financial liabilities in the following categories of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, and (ii) financial liabilities measured at amortised cost.
(i)
(i)
Kewajiban keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi Kewajiban keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diperdagangkan. Sebuah kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
Financial liabilities at through profit or loss
fair
value
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities classified as held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
Aset keuangan (lanjutan)
dan
AKUNTANSI
PENTING
kewajiban
keuangan
II. Kewajiban keuangan (lanjutan) (i)
Kewajiban keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi (lanjutan) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif yang dikelola dalam hubungannya dengan kewajiban keuangan yang dimaksud termasuk dalam “laba/rugi selisih kurs”.
(ii)
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) II.
Financial liabilities (continued) (i)
Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued) Gains and losses arising from changes in the fair value of derivatives that are managed in conjunction with designated financial liabilities are included in “foreign exchange gain/loss”.
(ii) Financial liabilities amortised cost
measured
at
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Mereka dimasukkan didalam kewajiban lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Kewajiban keuangan ini diklasifikasikan sebagai kewajiban tidak lancar.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss, are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial liabilities are carried at amortised cost using the effective interest method. They are included in current liabilities, except for maturities more than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as non-current liabilities.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognised in the statement of income when the financial liabilities are derecognised or impaired, as well as through the amortisation process.
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
III. Accounting for derivative financial instruments and hedging activities
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di neraca sebesar nilai wajarnya pada tanggal kontrak dan selanjutnya dinilai kembali sebesar nilai wajar pada tiap tanggal neraca. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari objek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif sebagai (1) instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aset atau kewajiban yang telah diakui atau komitmen tetap yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas).
Derivative financial instruments are initially recognised in the balance sheet at their fair value on the date the contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value at each balance sheet date. The method of recognising the resulting gain or loss is dependent on the nature of the item being hedged. The Group designates certain derivatives as either (1) a hedge of the fair value of a recognised asset or liability or of an unrecognised firm commitment (fair value hedge); or (2) a hedge of a forecasted transaction (cash flow hedge).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan)
dan
AKUNTANSI
PENTING
kewajiban
keuangan
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
III. Accounting instruments (continued)
for derivative and hedging
financial activities
Pada saat awal terjadinya transaksi, Grup melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan pengelolaan risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian mereka, baik pada permulaan lindung nilai dan secara berkelanjutan, untuk menentukan apakah derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas suatu unsur yang dilindungi nilainya.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar yang efektif, dicatat di dalam laporan laba rugi interim konsolidasian, bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi nilainya.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges and that are highly effective, are recorded in the consolidated interim statements of income, along with any changes in the fair value of the hedged asset or liability that is attributable to the hedged risk.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari ekuitas, khususnya pada akun cadangan nilai wajar lindung nilai. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas kemudian dialihkan ke laporan laba rugi interim konsolidasian dan diklasifikasikan sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan periode ketika transaksi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laporan laba rugi interim konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are highly effective, are recognised in equity, in the fair value hedging reserve account. Amounts deferred in equity are subsequently released to the consolidated interim statement of income and classified as revenue or expense in the same periods during which the hedged forecasted transaction affects the consolidated interim statement of income.
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
Changes in the fair value of any derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the consolidated interim statement of income.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
r. Aset keuangan (lanjutan)
AKUNTANSI
PENTING
kewajiban
keuangan
dan
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
III. Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
for derivative and hedging
financial activities
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the committed or forecasted transaction is ultimately recognised in the consolidated interim statement of income. When a committed or forecasted transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated interim statement of income.
IV. Estimasi nilai wajar
IV. Fair value estimation
Nilai wajar instrumen keuangan yang jatuh tempo di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar tercatat pada tanggal neraca. Harga tercatat yang digunakan untuk aset dan kewajiban keuangan Grup adalah harga mid saat itu.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the balance sheet date. The quoted market price used for financial assets and liabilities held by the Group is the current mid price.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Grup menggunakan metode diskonto arus kas dengan menggunakan asumsi-asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar pada tanggal neraca yang kemudian digunakan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.
The fair value of financial instruments that are not traded in active markets are determined by using valuation techniques. The Group uses discounted cash flow methods and makes assumptions that are based on market conditions existing at each balance sheet date which are used to determine fair value for the financial instruments.
s. Laba bersih per saham dasar
s.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan. t.
Financial assets and liabilities (continued) III. Accounting instruments (continued)
Ketika suatu instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang terdapat di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi interim konsolidasian. Apabila transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah dicatat di bagian ekuitas dialihkan ke dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
ACCOUNTING
Pelaporan segmen Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.
t.
Segment reporting A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic conditions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Pelaporan segmen (lanjutan) Grup melakukan segmentasi keuangannya sebagai berikut:
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
(i)
segmen usaha (primer), yang mengelompokkan aktivitas bisnis Grup menjadi batubara dan non-batubara; dan (ii) segmen geografis (sekunder), yang mengelompokkan penjualan berdasarkan daerah tujuan penjualan.
(i)
business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into coal and non-coal; and (ii) geographical segments (secondary), which classifies sales based on target market areas. u.
Berdasarkan PKP2B terkait, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan dari proses produksi akhir oleh GBP, PIK, TSA, WBM, dan FKP. Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75/1996 tanggal 25 September 1996, perusahaan-perusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Penjualan yang dicatat oleh perusahaan-perusahaan tersebut mencerminkan 100% pendapatan yang diperoleh dari produksi batubara dan beban royalti kepada Pemerintah dicatat sebagai bagian dari biaya sehubungan dengan pendapatan. v. Dividen
v.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi; selisih antara jumlah uang yang diterima (dikurangi biaya transaksi) dan nilai penyelesaian utang diakui di dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Dividends Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognised as a liability in the Company’s consolidated interim financial statements in the period in which the dividends are declared.
w.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, bersih setelah pajak, dari jumlah yang diterima. x. Pinjaman
Sharing of production As stipulated in the respective CCoWs, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. Sales recorded for the companies reflect 100% of the revenue generated from coal production and the government royalty expense is recorded as part of cost of revenue.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan dalam periode dimana pembagian dividen diumumkan. w. Biaya emisi saham
Segment reporting (continued) The Group segments its financial reporting as follows:
pelaporan
u. Pembagian hasil produksi
ACCOUNTING
Share issuance costs Incremental costs directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
x.
Borrowings Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the income statement over the period of the borrowings using the effective interest method.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
IKHTISAR (lanjutan) x.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Pinjaman (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
y.
Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian dan jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
aa. Hutang usaha dan lainnya
Deferred mobilisation costs Deferred mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are amortised over the periods benefited using the units of production method.
Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi. z.
Borrowings (continued) Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as deferred financing costs and amortised over the period of the facility to which it relates.
Biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai penarikan terjadi. Sepanjang tidak ada bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya keuangan yang ditangguhkan dan diamortisasi selama periode fasilitas y.
ACCOUNTING
z.
Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities, disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated interim financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results could differ from those estimates.
aa. Trade and other payables
Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha normal. Hutang usaha diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
3.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2010 Kas Rupiah
2009
8,379
5,141
Cash on hand Rupiah
Kas di bank – pihak ketiga Rupiah - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - Lainnya
13,205 3,341
7,772 4,108
Cash in banks – third parties Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Other banks -
Jumlah rekening Rupiah
16,546
11,880
Total Rupiah accounts
Dolar AS - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - Standard Chartered Bank
353,522 313,941
220,808 408
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
146,376
425,733
3,401 2,073
3,304 2,558
US Dollars PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Standard Chartered Bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Other banks -
Jumlah rekening Dolar AS
819,313
652,811
Total US Dollar accounts
Jumlah kas di bank – pihak ketiga
835,859
664,691
Total cash in banks – third parties
- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Lainnya
Deposito berjangka
Time deposits
Dolar AS - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
151,823
-
- PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
42,086
97,660
US Dollars PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Jumlah deposito berjangka – pihak ketiga
193,909
97,660
Total time deposits – third parties
Jumlah kas dan setara kas
1,038,147
767,492
Total cash and cash equivalents
Tingkat bunga rata-rata tahunan deposito berjangka diatas adalah sebagai berikut:
Dolar AS
The above time deposits earned interest at average annual rates as follows:
2010
2009
0.12% - 2.25%
2.5% - 6%
US Dollars
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
4.
TRADE RECEIVABLES
2010
2009
Pihak ketiga: Dolar AS - TNB Fuel Service Sdn Bhd
187 ,458
93,539
- J. Aron & Co dan Constellation Energy Commodities Group, Inc. - Adani Global Pte. Ltd. - Bhatia International Limited - Rudhra Energy Pte. Ltd.
105,832 57,105 38,828 33,065
35,824 18,655 -
30,773 25,589 517 -
69,405 110,625 96,781 56,228
68 ,717
25,617
547,884
506,674
-
Phoenix Commodities Private, Ltd. Coal and Oil Company L.L.C Vitol Asia Pte. Ltd. Taiwan Power Company Mitsui & Co. Ltd. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 30.000)
Rupiah - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10.000)
3,799
Dikurangi: - Penyisihan piutang ragu-ragu
(1,842)
Piutang usaha - pihak ketiga
Rupiah - KSC - PT Nirmala Matranusa
Piutang usaha - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih Persentase piutang usaha - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih terhadap jumlah aset
Less: (1,897) Allowance for doubtful accounts Trade receivables third parties
171,116 3,270 -
55,448 2,068 1,483
Related parties: US Dollars Enel Trade S.p.A.PT Kaltim Supacoal (“KSC”)PT Dinamika Energi Nusantara -
174,386
58,999
5,463 -
396
5,463
396
179,849
59,395
Trade receivables related parties, net
0.88%
Percentage of trade receivables related parties, net to total assets
2.30%
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Rupiah KSC PT Nirmala Matranusa -
Aging analysis of trade receivables based on invoice date is as follows:
2010 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari Jatuh tempo 30 - 90 hari Jatuh tempo > 90 hari
Rupiah Others (each below Rp 10,000)
506,100
549,841
Pihak yang memiliki hubungan istimewa: Dolar AS - Enel Trade S.p.A. - PT Kaltim Supacoal (“KSC”) - PT Dinamika Energi Nusantara
1,323
Third parties: US Dollars TNB Fuel Service Sdn Bhd J. Aron & Co and Constellation Energy Commodities Group, Inc. Adani Global Pte. Ltd. Bhatia International Limited Rudhra Energy Pte. Ltd. Phoenix Commodities Private, Ltd. Coal and Oil Company L.L.C Vitol Asia Pte. Ltd. Taiwan Power Company Mitsui & Co. Ltd. Others (each belowRp 30,000)
2009
386,357 310,141 7,837 25,355
527,148 11,379 5,862 21,106
729,690
565,495
Current Overdue 1 - 30 days Overdue 30 - 90 days Overdue > 90 days
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
4.
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada tanggal neraca, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 30 September 2010 telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang tersebut.
Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the balance sheet date, the Group’s management is of the opinion that the allowance for doubtful accounts as at 30 September 2010 is adequate to cover possible losses from these trade receivables.
Pada tanggal 30 September 2010 penerimaan dari perjanjian pembelian dan penjualan batubara antara Perusahaan dengan Enel Trade S.p.A. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk pinjaman Perusahaan (“Club Deal”) (lihat Catatan 15d).
As of 30 September 2010, the proceeds of coal sales under the coal sale and purchase agreements between the Company and Enel Trade S.p.A. have been pledged as collateral for the Company’s loan (the “Club Deal”) (refer to Note 15d).
Pada tanggal 30 September 2010, piutang Perusahaan dari Mitsui & Co. Ltd. telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit dari PT ANZ Panin Bank (“ANZ”) (lihat Catatan 26l).
As of 30 September 2010, the Company’s receivables from Mitsui & Co. Ltd. have been pledged as collateral for the credit facility from PT ANZ Panin Bank (“ANZ”) (refer to Note 26l).
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PIUTANG LAIN-LAIN
5.
OTHER RECEIVABLES
2010 Pihak ketiga: - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5.000)
Pihak yang memiliki hubungan istimewa: - KSC - PT Lian Beng Energy - Pemegang saham Perusahaan dan entitas terkait - Karyawan - PT Kalimantan Citra Bara - PT Bunga Permata Sari Jumlah piutang lain-lain – pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih Persentase piutang lain-lain - pihak yang memiliki hubungan istimewa, bersih terhadap jumlah aset Piutang lain-lain terutama terdiri atas pendapatan bunga pinjaman dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
2009 Third parties:
17,723
12,971
17,723
12,971
57,681 4,752
37,470 -
2,180 282 119
1,340 390 460 -
Related parties: KSC PT Lian Beng Energy Shareholders of the Company and their related entities Employees PT Kalimantan Citra Bara PT Bunga Permata Sari -
65,014
39,660
Other receivables – related parties, net
0.59%
Percentage of other receivables - related parties, net to total assets
0.83%
Others (each below Rp 5,000) -
Other receivables mainly consist of receivables from interest income from loans and back charges.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
5.
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang lain-lain pada tanggal neraca, manajemen Grup berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih secara penuh sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 30 September 2010.
6.
PERSEDIAAN
OTHER RECEIVABLES (continued) Based on a review of the status of the individual other receivable accounts at the balance sheet date, the Group’s management is of the opinion that these other receivables will be collected in full and therefore an allowance for doubtful accounts is not considered necessary as at 30 September 2010.
6.
INVENTORIES
2010 Batubara Suku cadang dan material Minyak dan pelumas Dikurangi: Penyisihan persediaan usang
2009
673,931 77,579 12,278
668 ,304 62 ,016 9,809
763,788
740,129
(2,644) 761,144
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
Less: Allowance for obsolete inventory
737,119
Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
2010
7.
(3,010)
Coal Spare parts and materials Fuel and lubricants
2009
Saldo awal Perubahan selama periode berjalan
2,785 (141)
3,010 -
Beginning balance Movement during the period
Saldo akhir
2,644
3,010
Ending balance
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete inventories.
Pada tanggal 30 September 2010, persediaan tidak diasuransikan.
As at 30 September 2010, the inventories were not covered by insurance.
KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
7.
RESTRICTED CASH
2010 Dolar AS - Standard Chartered Bank -
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
2009
25,987
328,685
-
6,888
US Dollars Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
-
1,195
Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
25,987
336,768
Rupiah -
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada Standard Chartered Bank (“SCB”), cabang Singapura sebesar AS$2.912.085 (2009: AS$33.951.386) merupakan cadangan kas Perusahaan yang digunakan untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman Club Deal (2009: Fasilitas Sindika si) (lihat Catatan 15a dan 15d).
Restricted cash at Standard Chartered Bank (“SCB”), Singapore branch of US$2,912,085 (2009: US$33,951,386 ) represents the Company’s reserved bank accounts used for the payment of interest and principal under the Club Deal (2009: the Syndicated Facility) (refer to Notes 15a and 15d).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
7.
KAS YANG (lanjutan)
DIBATASI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAANNYA
7.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. sebesar Rp 1.195 dan AS$711.544 pada 30 September 2009, merupakan cadangan kas GBP yang digunakan sebagai jaminan untuk Bank Garansi kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan reklamasi (lihat Catatan 26d dan 26l).
8.
PERPAJAKAN a.
RESTRICTED CASH (continued)
Restricted cash, at PT Bank Internasional Indonesia Tbk. and PT Bank Danamon Indonesia Tbk. amounted to Rp 1,195 and US$711,544 as of 30 September 2009, mainly represents GBP’s reserved bank accounts used to secure Bank Guarantees to the Government of Indonesia for reclamation purposes (refer to Notes 26d and 26l).
8.
Pajak dibayar dimuka
TAXATION a.
2010 Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2010 - 2009 - 2008
2009 The Company Value Added Tax Overpayment of corporate income tax 2010 2009 2008 -
19,864
-
21,856 63,323 88,897
46,138 123,988
705,592
396,528
29,410 7,763 4,811 187,752 47,394 149 4,807
6,679 15,631 15 ,798 50,078 157 5,080
1,181,618
660,077
Bagian jangka pendek
55,024
61,463
Current portion
Bagian jangka panjang
1,126,594
598,614
Non-current portion
Anak perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2010 - 2009 - 2008 - 2007 - 2006 - 2005 - 2003
b.
Prepaid taxes
Hutang pajak
b. Taxes payable 2010
Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan – pasal 26 Pajak Penghasilan – pasal 23 Pajak Penghasilan – pasal 21 Pajak Penghasilan – pasal 15 Pajak Penghasilan – pasal 4(2)
Subsidiaries Value Added Tax Overpayment of corporate income tax 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2003 -
2009
3,503 58 73 390 10
64 269 32 1,562 463 61
4,034
2,451
The Company Value Added Tax Income tax – article 26 Income tax – article 23 Income tax – article 21 Income tax – article 15 Income tax – article 4(2)
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
8.
Hutang pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) b. Taxes payable (continued)
2010 Anak perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan – pasal 29 Pajak Penghasilan – pasal 26 Pajak Penghasilan – pasal 25 Pajak Penghasilan – pasal 23 Pajak Penghasilan – pasal 21 Pajak Penghasilan – pasal 15 Pajak Penghasilan – pasal 4(2) Hutang pajak lainnya
c.
2009
101,303 22,795 7 7,219 2,129 1,875 2,570 399
74,564 33,755 14 1,904 7,498 1,911 1,908 60 15
138,297
121,629
142,331
124,080
Beban pajak penghasilan
c. 2010
Perusahaan -Kini -Tangguhan Anak perusahaan -Kini -Tangguhan Konsolidasian -Kini -Tangguhan
2009 (89,299)
(52,921)
(89,299)
165,478 63,762
139,797 13,298
229,240
153,095
165,478 10,841
139,797 (76,001)
176,319
63,796
The Company Current Deferred Subsidiaries Current Deferred Consolidated Current Deferred -
The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
2010 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan
Income tax expense
(52,921)
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut:
Subsidiaries Value Added Tax Income tax – article 29 Income tax – article 26 Income tax – article 25 Income tax – article 23 Income tax – article 21 Income tax – article 15 Income tax – article 4(2) Other tax payable
2009
692,217
258,097
242,310
200,599
(835,140)
(539,292)
Consolidated profit before income tax Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
99,387
(80,596)
Profit/(loss) before income taxthe Company
Beda temporer: Penyusutan Penyisihan imbalan kerja Sewa pembiayaan Penyisihan piutang tak tertagih Rugi atas transaksi derivatif Biaya pengangkutan yang ditangguhkan
11,225 17,808 1,899
432 252 (163) 1,897 -
Temporary differences: Depreciation Provision for employee benefits Finance lease Doubtful debts expense Loss on derivative transaction Deferred barging expense
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
2010 Beda tetap: Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak
Taksiran rugi fiskal
Income tax expense (continued) 2009 Permanent differences:
(322,640) 967
(255,308) (21,379)
-
87
(191,354)
(354,778)
(191,354)
(354,778)
Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax
Non-deductible expenses
Estimated fiscal loss
Beban pajak penghasilan badan kini dihitung dengan tarif pajak 25% (2009: 28%) – Perusahaan Beban pajak penghasilan badan kini – anak perusahaan
-
-
165,478
139,797
Current corporate income tax expense at 25% (2009: 28%) – the Company Current corporate income tax expense – subsidiaries
Beban pajak penghasilan badan kini – konsolidasian
165,478
139,797
Consolidated current corporate income tax expense
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows:
2010 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan - anak perusahaan Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
2009
692,217
258,097
242,310
200,599
(835,140)
(539,292)
Consolidated profit before income tax Add/(deduct): Consolidation eliminations Profit before income tax subsidiaries
99,387
(80,596)
Profit/(loss) before income tax the Company
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax expense (continued)
2010 Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% (2009: 28%) Ekuitas atas laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Penyesuaian tahun sebelumnya Penyesuaian karena perubahan tarif pajak penghasilan
2009
24,847
(22,567)
(80,660)
(71,486)
242
(5,986)
2,650
24 -
-
10,716
Income tax at 25% (2009: 28%) Equity in net profits of subsidiaries and associate Interest income subject to final tax
Non-deductible expenses Prior year adjusment Adjustment due to change in income tax rate
Beban pajak penghasilan - Perusahaan
(52,921)
(89,299)
Income tax expense the Company -
Beban pajak penghasilan - anak perusahaan
229,240
153,095
Income tax expense subsidiaries -
Beban pajak penghasilan konsolidasian
176,319
63,796
Consolidated corporate income tax expense
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for periods of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun pajak berikut:
Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:
Jumlah/Amount Perusahaan 31 Desember 2008 31 Desember 2009 30 September 2010
149,060 437,579 191,354
The Company 31 December 2008 31 December 2009 30 September 2010
777,993 Anak perusahaan 31 Desember 2004 31 Desember 2005 31 Desember 2006 31 Desember 2007 31 Desember 2008 31 Desember 2009 30 September 2010
97,150 10,095 37,106 94,957 563,036 233,369 220,998
Subsidiaries 31 December 2004 31 December 2005 31 December 2006 31 December 2007 31 December 2008 31 December 2009 30 September 2010
1,256,711 Rugi fiskal konsolidasian
2,034,704
Consolidated tax losses
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 8.
Aset pajak tangguhan, bersih
TAXATION (continued) d. Deferred tax assets, net
2010 Perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan piutang tak tertagih Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Sewa pembiayaan Rugi atas transakti derivatif Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan pada awal periode Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir periode Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Aset pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran Laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir periode
194,498 2,843 460 (3,124) 242 4,452 199,371
2009
166 474 210 (41) -
The Company Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Allowance for doubtful debts Deferred barging expense Provision for employee benefits Finance leases Loss on derivative transaction
126,291
Deferred tax assets
125,482
Deferred tax assets at the beginning of the period Credited to consolidated statement of income Deferred tax assets at the end of the period
146,450
36,992
52,921
89,299
199,371
126,291
60,862
135,170
63,925 2,182 661
68,706 2,001 706
(13,403)
(41,550)
47,693 (9,320) (699) (5,367)
(36,485) (15,259) (14) -
3,891
1,549
150,425
114,824
156,630
111,577
32,962
24,638
(39,167)
(21,391)
Deferred tax assets at the beginning of the period Credited to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation
150,425
114,824
Deferred tax assets at the end of the period Transactions within the Group Unrealised profits from transactions within the Group
Transaksi dalam Grup
Subsidiaries Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and development expenditures Deferred stripping costs Deferred mobilisation costs Finance leases Deferred barging expense Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
50,069
23,513
Aset pajak tangguhan pada awal periode
32,998
41,100
Dikreditkan/(dicatat) pada laporan laba rugi konsolidasian
17,071
(17,587)
Deferred tax assets at the beginning of the period Credited/(charged) to consolidated statement of income
Aset pajak tangguhan pada akhir periode
50,069
23,513
Deferred tax assets at the end of the period
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
8.
Aset pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
TAXATION (continued) d. Deferred tax assets, net (continued)
2010 Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan usang Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Penyisihan piutang tak tertagih Sewa pembiayaan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Rugi atas transaksi derivatif Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
Aset pajak tangguhan pada awal periode Dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran Laporan keuangan Aset pajak tangguhan pada akhir periode e.
2009
255,360
260,652
66,768 2,424 661
68,872 2,211 706
(13,403)
(41,550)
47,693 (9,320)
(36,485) (15,259)
3,891 460 (699) (8,491) 4,452
1,549 474 (55) -
Consolidated Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Allowance for obsolete inventory Deferred exploration and development expenditures Deferred stripping costs Deferred mobilisation costs Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Allowance for doubtful debts Finance leases Deferred barging expense Loss on derivative transaction Unrealised profits from transactions within the Group
50,069
23,513
399,865
264,628
336,078
189,669
102,954
96,350
(39,167)
(21,391)
Deferred tax assets at the beginning of the period Credited to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation
399,865
264,628
Deferred tax assets at the end of the period
Kewajiban pajak tangguhan, bersih
e. 2010
Deferred tax liabilities, net 2009
Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan
-
-
The Company Deferred tax liabilities
Kewajiban pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian
-
-
-
-
Deferred tax liabilities at the beginning of the period Charged to consolidated statement of income
Kewajiban pajak tangguhan pada akhir periode
-
-
Deferred tax liabilities at the end of the period
212,288
93,577
6,385 1,231
1,795 194
(38,910)
(26,704)
(279,238) (2,608)
(89,337) (374)
Anak perusahaan Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi, dan restorasi Biaya mobilisasi yang ditangguhkan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan
2,038 (5,317) (2,194) (106,325)
413 (20,436)
Subsidiaries Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Deferred exploration and development expenditures Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Deferred mobilisation costs Deferred barging expense
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
8.
Kewajiban pajak tangguhan, bersih (lanjutan)
TAXATION (continued) e.
2010 Kewajiban pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kewajiban pajak tangguhan pada akhir periode Konsolidasian Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Sewa pembiayaan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
Kewajiban pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi konsolidasian Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kewajiban pajak tangguhan pada akhir periode f.
Perusahaan/ Company Perusahaan/ The Company
2009
(23,027)
(6,201)
(113,795)
(20,349)
30,497
6,114
Deferred tax liabilities at the beginning of the period Charged to consolidated statement of income Exchange difference due to financial statement translation
(106,325)
(20,436)
Deferred tax liabilities at the end of the period
212,288
93,577
6,385 1,231
1,795 194
(38,910)
(26,704)
(279,238) (2,608)
(89,337) (374)
2,038 (5,317) (2,194)
Deferred stripping costs Finance leases Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Deferred barging expense Deferred mobilisation costs
(20,436)
(23,027)
(6,201)
(113,795)
(20,349)
30,497
6,114
Deferred tax liabilities at the beginning of the period Charged to consolidated statements of income Exchange difference due to financial statement translation
(106,325)
(20,436)
Deferred tax liabilities at the end of the period
f.
Tahun pajak/ Fiscal year
413 -
Consolidated Tax losses carried-forward Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for employee benefits Deferred exploration and development expenditures
(106,325)
Audit pajak Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Deferred tax liabilities, net (continued)
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount)
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report
12 Mei/May 2010
2008
Pajak penghasilan (“PPh”)/ Income tax tax article 26, dan/and PPN/ VAT
Kurang bayar Nihil/Nil sebesar/ Underpayment of Rp 16,766,396,658
Dalam proses keberatan/ In objection process
12 Mei/May 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Rugi fiskal sebesar/ pajak sebesar/ Fiscal loss of Taxable income of Rp149,059,727,331 Rp 296,102,916,373
Dalam proses keberatan/ In objection process
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
8.
Audit pajak (lanjutan)
Perusahaan/ Company IP
TSA
PIK
TAXATION (continued) f.
Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Tahun pajak/ Fiscal year
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits (continued) Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount) Nihil/Nil
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report
2 Maret/March 2009
2006
PPh pasal/ Income tax article 15
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 237,200,499
27 April/April 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Rugi fiskal sebesar/ pajak sebesar/ Fiscal loss of Taxable income of Rp 34,083,388,596 Rp 46,007,521,055
Dalam proses keberatan/ In objection process
27 April/April 2010
2008
PPN dan PPh pasal 26 / VAT and income tax article 26
Kurang bayar Nihil/Nil sebesar/ Underpayment of Rp 29,202,630,360
Dalam proses keberatan/ In objection process
11 Februari/ February 2009
2006
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Dalam proses banding/ In appeal process
6 September/ September 2010
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Rugi fiskal sebesar/ pajak sebesar/ Fiscal loss of Taxable income of Rp 18,485,556,315 Rp 13,716,867,220
Dalam proses banding/ In appeal process
12 Agustus/ August 2010
2007
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 6,702,930,582
Dalam proses banding/ In appeal process
22 Juni/June 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Rugi fiskal sebesar/ pajak sebesar/ fiscal loss of Taxable income of Rp 41,466,064,861 Rp 4,135,135,950
Dalam proses keberatan/ In objection process
22 Juni/June 2010
2008
PPN dan PPh pasal 23 / VAT and income tax article 23
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 8,519,294,027
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
25 Juni/June 2009
2007
PPh pasal/ Income tax article 4(2)
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 3,735,028
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 650,354
Dalam proses keberatan/ In objection process
12 dan/and 25 Agustus/ August 2010
2007
PPh pasal/ Income tax article 23 dan/ and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 175,224,347
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
12 Agustus/ August 2010
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Fiscal loss of Rp 67,664,735,521 Rp 68,455,402,234
Dalam proses banding/ In appeal process
29 April/April 2010
2008
PPN, PPh pasal 4 (2) dan pasal 23/ VAT, income tax Article 4 (2) and article 23
Kurang bayar Restitusi PPN sebesar/ sebesar/ VAT restitution of Underpayment of Rp 61,147,788,715 Rp 123,261,174,327
Dalam proses keberatan/ In objection process
29 April/April 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Fiscal loss of Rp 125,880,662,983 Rp 128,588,185,117
Dalam proses keberatan/ In objection process
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 5,293,850,210
Nihil/Nil
Dalam proses banding/ In appeal process
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
8.
Audit pajak (lanjutan)
Perusahaan/ Company GBP
FKP
TAXATION (continued) f.
Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Tahun pajak/ Fiscal year
Jenis pajak/ Type of taxes
Tax audits (continued) Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount) Nihil/Nil
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report
30 Juni/June 2010
2005
PPh pasal/ Income tax article 21,23, dan/and 4(2)
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 948,074,021
30 Juni/June 2010
2005
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Penghasilan kena pajak sebesar/ pajak sebesar Taxable income of Taxable income of Rp 87,078,762,941 Rp 84,021,158,641
Dalam proses peninjauan kembali/ Judicial review
3 September/ September 2009
2006
PPh pasal/ Income tax article 21 dan/and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 424,123,291
Dalam proses banding/ In appeal process
3 September/ September 2009
2006
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Penghasilan kena pajak sebesar/ pajak sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 348,709,138,487 Rp 52,796,541,616
Dalam proses banding/ In appeal process
3 Juli/July 2009
2007
PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 30,245,088
Dalam proses keberatan/ In objection process
19 Juni/June 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Laba fiskal sebesar/ Rugi fiskal sebesar/ Taxable income of Taxable income of Rp 393,604,375,220Rp 33,963,752,223
Dalam proses keberatan/ In objection process
13 Juli/July 2009
2007
PPh pasal/ Income tax article 21
Nihil/Nil
31 Agustus/ August 2010
2007
PPh pasal/ Income tax article 23
7 Agustus/ August 2009
2007
PPh pasal/ Income tax article 21 dan/ and 23
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 9,090,502 Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 77,791,226 Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 445,875,663
Dalam proses keberatan/ In objection process Dalam proses keberatan/ In objection process Dalam proses keberat an/ In objection process
Nihil/Nil
Nihil/Nil
Nihil/Nil
Nihil/Nil
Dalam proses peninjauan kembali/ Judicial review
9 Februari/ 2007 February 2009
Restitusi PPN/ VAT restitution
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 5,231,366,072
Restitusi PPN sebesar/ Dalam proses VAT restitution of banding/ Rp 3,122,165,663 In appeal dan banding atas process kurang bayar sebesar/ and appeal for underpayment of Rp 5,231,366,072
14 Juli/ July 2009
2007
PPh pasal/ Income tax article 23 dan/ and PPN/VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 11,080,070,277
Lebih bayar sebesar/ Overpayment of Rp 5,448,695,773
Dalam proses banding/ In appeal process
14 Juli/ July 2009
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 7,768,681,531
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 40,900,909,371
Dalam proses banding/ In appeal process
29 April/ April 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 60,319,776,977
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 85,751,031,430
Dalam proses keberatan/ In objection process
29 April/ April 2010
2008
PPN
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 21,772,035,541
Nihil/Nil
Dalam proses keberatan/ In objection process
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
8.
Audit pajak (lanjutan)
Perusahaan/ Company WBM
BE
TAXATION (continued) f.
Tanggal penerbitan Surat Ketetapan/ Decision letter issuance date
Tahun pajak/ Fiscal year
Jenis pajak/ Type of taxes
Kurang/(lebih) bayar atau rugi fiskal (nilai penuh)/ Underpayment/ (overpayment) or fiscal loss (full amount)
Keberatan/banding yang diajukan oleh Grup (nilai penuh)/ Objection/appeal according to the Group (full amount)
Status pada tanggal laporan/ Status as at the date of the report
26 Juli/ July 2010
2007
PPN/ VAT
Kurang bayar sebesar/ Underpayment of Rp 4,269,834,483
Nihil/Nil
Dalam proses banding/ In appeal process
26 Juli/ July 2010
2007
PPh Badan/ Corporate income tax
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 23,255,195,961
Rugi fiskal sebesar/ Fiscal loss of Rp 54,195,030,183
Dalam proses banding/ In appeal process
9 Februari/ February 2009
2007
Restitusi PPN/ VAT restitution
Nihil/Nil
Restitusi PPN sebesar/ VAT restitution of Rp 7,573,839,893
28 April/ April 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Penghasilan kena Rugi fiskal sebesar/ pajak sebesar/ Fiscal loss of Taxable income of Rp 316,431,221,370 Rp 237,510,964,220
Dalam proses banding/ In appeal process Dalam proses keberatan/ In objection process
29 April/ April 2010
2008
PPh pasal/ Kurang bayar Nihil/Nil Income tax sebesar/ Article 21, 23, 26 Underpayment of dan/and PPN/VAT Rp 130,822,504,975
Dalam proses keberatan/ In objection process
29 April/April 2010
2008
PPh Badan/ Corporate income tax
Dalam proses keberatan/ In objection process
Penghasilan kena pajak sebesar/ Taxable income of Rp 3,849,089,178
Pada tanggal pelaporan ini FSP, IP, WBM, FKP, PIK, TSA, BE, GBP dan Perusahaan, sedang dalam proses audit oleh DJP terkait dengan berbagai jenis pajak untuk berbagai tahun pajak. Pada tanggal laporan keuangan ini hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material. g.
Tax audits (continued)
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan anak perusahaan yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Penghasilan kena pajak sebesar/ Taxable income of Rp 1,157,047,685
As at the date of this report FSP, IP, WBM, FKP, PIK, TSA, BE, GBP and the Company are being audited by the DGT regarding various taxes for various fiscal years. At the date of these financial statements the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
g.
Administration Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
9.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
9.
INVESTMENT IN ASSOCIATE
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 Desember 2010/ Carrying value 31 December 2010
Bagian rugi perusahaan asosiasi/Share of associate’s loss
Nilai tercatat 30 September 2010/ Carrying value 30 September 2010
49%
(1,480)
(66,272)
(67,752)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai tercatat 31 Desember 2009/ Carrying value 31 December 2009
Bagian rugi perusahaan asosiasi/Share of associate’s loss
Nilai tercatat 30 September 2009/ Carrying value 30 September 2009
49%
4,476
(2,978)
1,498
KSC
KSC
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 30 September/September 2010
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ balance Additions Disposals Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Mesin dan peralatan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
14,633
14,683
1,350,985 505,484
2,856 43,342
47,383
2,667
1,086,621 6,982
57,773 -
3,012,088
121,321
11,051
-
11,841 22,892
-
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Saldo akhir/ statement Ending translation balance
Transfer/ Transfers -
-
29,316
13,718 1,485
(27,589) 4,636
1,339,970 554,829
-
-
(1,130)
48,920
-
19,211 -
(34,029) (127)
1,129,576 6,855
34,414
(58,239)
3,109,466
-
(3,030)
(496)
7,525
-
(3,030)
(600) (1,096)
11,241 18,766
(118)
(118)
391,989
18,093
-
(26,344)
(10,474)
6,934 398,923
593 18,686
-
(5,040) (31,384)
(804) (11,278)
3,433,903
140,007
-
(70,613)
(118)
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
Construction in progress Buildings and port 373,264 facilities Machinery and 1,683 equipment 374,947 3,503,179
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
10. ASET TETAP (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. FIXED ASSETS (continued)
30 September/September 2010 (lanjutan/continued) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to Saldo awal/ financial Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Transfer/ statement Ending balance Additions Disposals Transfers translation balance Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
(421,423) (331,628)
(92,168) (33,469)
118
(1,894) 157
16,351 10,742
(499,134) (354,080)
(33,650)
(4,180)
-
-
518
(37,312)
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(668,388) (5,096)
(76,748) (397)
-
2,635 -
20,117 48
(722,384) (5,445)
898
47,776
(1,618,355)
(1,460,185)
(206,962)
118
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
(3,742)
(1,731)
-
(898)
3,220
(3,151)
Mesin dan peralatan
(7,944)
(2,157)
-
-
451
(9,650)
(11,686)
(3,888)
-
(898)
3,671
(12,801)
(1,471,871)
(210,850)
118
-
51,447
(1,631,156)
Nilai buku bersih
1,962,032
1,872,023
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
Net book value
30 September/September 2009
Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ balance Additions Disposals Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas p elabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
12,202
-
1,178,871 450,694
21,637 34,618
36,714
8,803
994,073 4,857
58,124 -
(774)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial Saldo akhir/ statement Ending translation balance
Transfer/ Transfers -
-
12,202
3,756 3,550
6,708 (1,421)
1,210,972 486,667
-
-
(226)
45,291
-
4,446 -
(1,213) 108
1,055,430 4,965
11,752
3,956
2,815,527
2,677,411
123,182
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
20,602
1,790
-
(3,550)
841
19,683
Mesin dan peralatan
1 9,033
-
-
(4,446)
1,505
16,092
39,635
1,790
-
(7,996)
2,346
35,775
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Mesin dan peralatan
377,373
(774)
119,933
-
1,075
2,025
-
378,448
121,958
-
3,095,494
246,930
(7 74)
(3,756) (3,756) -
(13,2 18) (1,230)
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
Construction in progress Buildings and port 480,332 facilities Machinery and 1,870 equipment
(14,448)
482,202
(8,146)
3,333,504
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
30 September/September 2009 (lanjutan/continued) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to Saldo awal/ financial Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Transfer/ statement Ending balance Additions Disposals Transfers translation balance Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
(314,293) (273,340)
(91,405) (30,925)
774
(27,262)
(5,350)
-
Mesin dan peralatan Peralatan lain
(538,171) (3,955)
(107,375) (518)
-
(1,661)
4,238 1,117
(401,460) (304,035)
100
(32,512)
(3,296) -
3,673 (40)
(645,169) (4,513)
9,088
-
(1,157,021)
(235,573)
774
(4,957)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
(6,142)
(3,980)
-
1,661
(55)
(8,516)
Mesin dan peralatan
(9,273)
(3,986)
-
3,296
(520)
(10,483)
Nilai buku bersih
(15,415)
(7,966)
-
4,957
(1,172,436)
(243,539)
774
-
(1,387,689)
(575) 8,513
1,923,058
Under finance leases Vehicles Machinery and equipment
(18,999) (1,406,688) 1,926,816
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini:
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Vehicles Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Net book value
Depreciation expense was charged to the following accounts: 2010
Biaya sehubungan dengan pendapatan (lihat Catatan 21) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23) Aset dalam penyelesaian
2009
205,075 5,775 210,850
Pelepasan aset tetap untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
237,661 Cost of revenue (refer to Note 21) General and administration 4,392 expenses (refer to Note 23) 1,486 Construction in progress 243,539
Disposals of fixed assets for the period ended 30 September 2010 and 2009 were as follows:
2010
2009 Book value of disposed fixed assets Proceeds on sale of fixed assets
Nilai buku aset tetap yang dijual Hasil penjualan aset tetap
83
326
Jumlah laba penjualan aset tetap
83
326 Total gain on sale of fixed assets
Hak atas tanah Grup merupakan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang berlaku selama 20 tahun. Manajemen berpendapat bahwa Grup tidak akan menemui kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah dibeli secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Group’s land rights have either Hak Guna Bangunan or Hak Pakai titles which are valid for 20 years. Management believes that there will be no difficulties in the extension of the land rights as the land was acquired legally and is supported by sufficient evidence of ownership.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 30 September 2010, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.158.303 dan menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As at 30 September 2010, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of Rp 1,158,303 which is considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 30 September 2010, aset tetap tertentu milik DPP dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Club Deal (lihat Catatan 15d).
As at 30 September 2010, certain fixed assets of DPP and related insurance coverage were pledged as collateral for the Club Deal (refer to Note 15d).
Pada tanggal 30 September 2009, aset tetap tertentu milik DPP dan ML dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas Fasilitas Sindikasi (lihat Catatan 15a).
As at 30 September 2009, certain fixed assets of DPP and ML and related insurance coverage were pledged as collateral for the Syndicated Facility (refer to Note 15a).
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 30 September 2010 and 2009, management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian, sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that have not been completed at the consolidated balance sheet dates as follows:
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian/Construction in progress that has not been completed at the consolidated balance sheet date Fasilitas sarana dan prasarana IP/ Infrastructure facility IP Fasilitas bongkar muat batubara IP/ Coal loading facility IP Fasilitas bongkar muat batubara PIK tahap 3/ Coal loading facility PIK phase 3 Terminal batubara-RC-9 dan RC-13 DPP/ Coal terminal -RC-9 and RC-13 DPP Fasilitas pertambangan TSA/ Mining infrastructure TSA Fasilitas penimbunan batubara WBM/ Coal stockpiles WBM Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress value/amount)
30 September/September 2010 Estimasi persentase Akumulasi penyelesaian/ biaya/ Estimated percentage Accumulated of completion costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
90%
139,442
2011
90%
59,934
2011
2%
48,220
2013
95%
38,135
2011
95%
37,103
2011
70%
26,849
2011
Bervariasi/Various
25,264
Bervariasi/Various
374,947
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca konsolidasian/Construction in progress that has not been completed at the consolidated balance sheet date Fasilitas bongkar muat batubara PIK tahap 2/ Coal loading facility PIK phase 2 Fasilitas sarana dan prasarana IP/ Infrastructure facility IP Fasilitas bongkar muat batubara IP/ Coal loading facility IP Fasilitas bongkar muat FKP/ Coal loading facility FKP Terminal batubara-RC-9 dan RC-13 DPP/ Coal terminal - RC-9 and RC-13 DPP Fasilitas pertambangan TSA/ Mining infrastructure TSA Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress value/amount)
30 September/September 2009 Estimasi persentase Akumulasi penyelesaian/ biaya/ Estimated percentage Accumulated of completion costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
98%
124,507
2009
70%
127,966
2010
85%
56,181
2010
25%
48,076
2010
95%
37,163
2009
85%
33,291
2009
Bervariasi/Various
55,018
Bervariasi/Various
482,202
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
11. BIAYA EKSPLORASI DAN YANG DITANGGUHKAN
PENGEMBANGAN
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES
30 September/September 2010
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclasification
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang telah ditemukan cadangan terukur dan terindikasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
Areas with measured and indicated resources 120,420 70,255 38,222 79,952 13,190 2,546
66
-
(6,097) (2,687) (1,936) 383 386 -
114,323 67,568 36,286 80,335 13,576 2,612
324,585
66
-
(9,951)
314,700
WBM PIK TSA FKP GBP BT
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
30 September/September 2010 (lanjutan/continued)
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclasification
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang belum ditemukan cadangan terukur dan terindikasi BAS
Areas which do not yet have measured and indicated resources 580
1,006
-
-
1,586
325,165
1,072
-
(9,951)
316,286
Akumulasi amortisasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
BAS
Accumulated amortisation (15,053) (12,880) (20,703) (10,573) (1,849) (146)
(5,483) (3,413) (6,962) (6,805) (834) (123)
-
887 728 1,206 690 (35) -
(19,649) (15,565) (26,459) (16,688) (2,718) (269)
(61,204)
(23,620)
-
3,476
(81,348)
263,961
WBM PIK TSA FKP GBP BT
234,938
30 September/September 2009
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclasification
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation
Saldo akhir/ Ending balance
Area yang telah ditemukan cadangan terukur dan terindikasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
Areas with measured and indicated resources 95,572 69,703 42,454 79,273 13,190 2,506
11,063 1,119
-
743 2,651 1,751 1,994 -
107,378 72,354 44,205 81,267 13,190 3,625
302,698
12,182
-
7,139
322,019
Area yang belum ditemukan cadangan terukur dan terindikasi BAS
WBM PIK TSA FKP GBP BT
Areas which do not yet have measured and indicated resources 191
233
-
-
414
302,889
12,415
-
7,139
322,433
BAS
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
11. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued)
30 September/September 2009 (lanjutan/continued)
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclasification
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation
Saldo akhir/ Ending balance
Akumulasi amortisasi WBM PIK TSA FKP GBP BT
Accumulated amortisation (5,990) (8,082) (11,977) (740) -
(6,916) (3,559) (5,311) (7,987) (832) (68)
-
(212) (416) 266 772 -
(13,118) (12,057) (17,022) (7,215) (1,572) (68)
(26,789)
(24,673)
-
410
(51,052)
276,100
WBM PIK TSA FKP GBP BT
271,381
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan bergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut.
Ultimate recoupment of exploration expenditure carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the area of interest.
Beban amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan selama periode yang berakhir 30 September 2010 sebesar Rp 23.620 (2009: Rp 24.673) (lihat Catatan 21).
Amortisation expense of deferred exploration and development expenditures for the period ended 30 September 2010 was Rp 23,620 (2009: Rp 24,673) (refer to Note 21).
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan untuk penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan pada tanggal 30 September 2010.
The Group’s management believes that no provision for impairment of deferred exploration and development expenditures is required as of 30 September 2010.
12. BIAYA PENGUPASAN DITANGGUHKAN, BERSIH
TANAH
YANG
12. DEFERRED STRIPPING COSTS , NET
2010 WBM TSA PIK FKP GBP (Blok I - SP) FSP BT GBP (Blok II)
2009
843,141 214,501 59,309 23,742 (34,345) (49,128) 1,724 (132,765)
357,337 99,546 44,899 (230) (13,698) (20,298) 23,179
926,179
490,735
Pada tanggal 30 September 2010, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan untuk area WBM, TSA, PIK, FKP, dan BT merupakan kelebihan biaya pengupasan tanah aktual atas rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang.
WBM TSA PIK FKP GBP (Blok I - SP) FSP BT GBP (Blok II)
As of 30 September 2010, the deferred stripping costs for WBM, TSA, PIK, FKP and BT represent the excess of actual stripping costs over the average life of mine stripping ratio.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
12. BIAYA PENGUPASAN TANAH DITANGGUHKAN, BERSIH (lanjutan)
YANG
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
12. DEFERRED STRIPPING COSTS, NET (continued)
Pada tanggal 30 September 2010, biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan untuk area GBP (Blok I – SP), GBP (Blok – II) dan FSP merupakan kelebihan biaya rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang atas pengupasan tanah aktual.
As of 30 September 2010, the deferred stripping costs for GBP (Block I – SP), GBP (Block – II) and FSP represent the excess of the average life of mine stripping ratio over the actual stripping costs.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit WBM untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 adalah 24,98:1 (2009: 16,55:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit WBM adalah 15,00:1 pada 30 September 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for WBM’s pit in respect of the period ended 30 September 2010 was 24.98:1 (2009: 16.55:1). The estimated life of mine average stripping ratio for WBM’s pit was 15.00:1 as at 30 September 2010 and 2009, based on management’s mine plan for those periods.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit TSA untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 adalah 16,24:1 (2009: 16,91:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit TSA adalah 13,00:1 pada 30 September 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for TSA’s pit in respect of the period ended 30 September 2010 was 16.24:1 (2009: 16.91:1). The estimated life of mine average stripping ratio for TSA’s pit was 13.00:1 as at 30 September 2010 and 2009, based on management’s mine plan for those periods.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit PIK untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 adalah 9,23:1 (2009: 6,80:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit PIK adalah 8,50:1 pada 30 September 2010 (2009: 7,80:1) berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for PIK’s pit in respect of the period ended 30 September 2010 was 9.23:1 (2009: 6.80:1). The estimated life of mine average stripping ratio for PIK’s pit was 8.5 0:1 as at 30 September 2010 (2009: 7.80:1), based on management’s mine plan for those periods.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit FKP untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 adalah 15,26:1 (2009: 12,24:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit FKP adalah 13,00:1 pada 30 September 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for FKP’s pit in respect of the period ended 30 September 2010 was 15.26:1 (2009: 12.24:1). The estimated life of mine average stripping ratio for FKP’s pit was 13.00:1 as at 30 September 2010 and 2009 based on management’s mine plan for those periods.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit FSP untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 adalah 0,82:1 (2009: 1,12:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit FSP adalah 2,80:1 pada 30 September 2010 (2009: 3,20:1) berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for FSP’s pit in respect of the period ended 30 September 2010 was 0.82:1 (2009: 1.12:1). The estimated life of mine average stripping ratio for FSP’s pit was 2.80:1 as at 30 September 2010 (2009: 3.20:1) based on management’s mine plan for those periods.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk GBP (Blok I - SP) untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 adalah 11,25:1 (2009: 7,06:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk GBP (Blok I - SP) adalah 15,40:1 pada 30 September 2010 (2009: 11,50:1) berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for GBP (Block I SP) in respect of the period ended 30 September 2010 was 11.25:1 (2009: 7.06:1). The estimated life of mine average stripping ratio for GBP (Block I - SP) was 15.40:1 as at 30 September 2010 (2009: 11.50:1), based on management’s mine plan for those periods.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
12. BIAYA PENGUPASAN TANAH DITANGGUHKAN, BERSIH (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
12. DEFERRED STRIPPING COSTS , NET (continued)
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk GBP (Blok - II) untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 adalah 17,85:1 (2009: 17,77:1). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk GBP (Blok - II) adalah 20,00:1 pada 30 September 2010 (2009: 20,30:1) berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for GBP (Block - II) in respect of the period ended 30 September 2010 was 17.85:1 (2009: 17.77:1). The estimated life of mine average stripping ratio for GBP (Block - II) was 20.00:1 as at 30 September 2010 (2009: 20. 30:1), based on management’s mine plan for those periods.
Rasio pengupasan tanah rata-rata aktual untuk pit BT untuk periode yang berakhir pada 30 September 2010 adalah 6,25:1 (2009: nihil). Estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang untuk pit BT adalah 1,6 0:1 pada 30 September 2010 dan 2009 berdasarkan rencana pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.
The actual average stripping ratio for BT’s pit in respect of the period ended 30 September 2010 was 6.25:1 (2009:nil). The estimated life of mine average stripping ratio for BT’s pit was 1.60:1 as at 30 September 2010 and 2009 based on management’s mine plan for those periods.
13. HUTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES 2010
2009
Pihak ketiga: - PT Leighton Contractors Indonesia
396,363
220,437
- PT Bukit Makmur Mandiri Utama
151,279
159,672
- PT Pelayaran Segara Niaga Utama - PT Indika Inti Corpindo
151,058 133,602
249,647 263,640
68,651 59,453 11,290
81,146 76,945 31,137
-
PT Thiess Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk. PT AE Automotion Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10.000)
Pihak yang memiliki hubungan istimewa: - PT Aneka Samudera Lintas - Enel Trade S.p.A. - PT Nirmala Matranusa - PT Kalimantan Citra Bara - PT Lian Beng Energy - PT Pan Assets Indonesia - KSC
303,152
Third parties: PT Leighton Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Pelayaran Segara Niaga Utama PT Indika Inti Corpindo PT Thiess Contractors Indonesia PT Petrosea Tbk. PT AE Automotion Indonesia
-
222,346 Others (each below Rp 10,000) -
1,274,848
1,304,970
33,398 30,406 9,895 7,976 6,170 2,309 441
17,711 25,802 3,154 27,571 3,569 -
90,595
77,807
1,365,443
1,382,777
Related parties: PT Aneka Samudera Lintas Enel Trade S.p.A. PT Nirmala Matranusa PT Kalimantan Citra Bara PT Lian Beng Energy PT Pan Assets Indonesia KSC -
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Dolar Singapura - Euro - Dolar Australia - Yen Jepang - Pound Sterling Inggris - Ringgit Malaysia
13. TRADE PAYABLES (continued) 2010
2009
1,191,023 170,952 1,997 1,001 257 121 69 23
Trade payables composition based on currency is as follows: 1,228,114 US Dollars 150,713 Rupiah 2,163 Singapore Dollars 1,167 Euro 452 Australian Dollars 122 Japanese Yen 13 Great Britain Pound Sterling 33 Malaysian Ringgit -
1,365,443
1,382,777
Jumlah hutang usaha kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah 1,88% dan 1,85% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
Total trade payables to related parties represented 1.88% and 1.85% of total liabilities as of 30 September 2010 and 2009, respectively.
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from purchase of goods and services.
2010 Rincian hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 30 - 90 hari > 90 hari
904,653
638,195
130,726 85,908 244,156
227,232 161,307 356,043
1,365,443
1,382,777
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. 14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
2009
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
14. ACCRUED EXPENSES 2010
Pengupasan tanah Royalti Biaya pengangkutan Bunga Bahan bakar Sewa peralatan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10.000)
Details of trade payables from invoice date is as follows: Current Overdue: 1 - 30 days 30 - 90 days > 90 days
2009
201,779 58,987 26,891 19,646 18,588 10,336
345,487 125,490 3,483 12,147 1,805 1,897
Overburden removal Royalty Barging Interest Fuel Equipment rental
56,661
37,630
Others (each below Rp 10,000)
392,888
527,939
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Pihak ketiga - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Fasilitas Sindikasi
15. LONG-TERM LOANS 2010
2009
2,231,000 273,088 1,321 -
384,036 1,433 1,703,856
Third parties Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Syndicated Facility -
-
Unamortised financing cost -
- Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
(50,495) 2,454,914
2,089,325
Porsi jangka pendek - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Fasilitas Sindikasi
223,100 213,475 594 -
96,631 215 290,430
Current portion Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Syndicated Facility -
- Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
(10,216)
-
Unamortised financing cost -
Porsi jangka panjang - Club Deal - Vitol Asia Pte. Ltd. - Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. - Fasilitas Sindikasi
426,953
387,276
2,007,900 59,613 727 -
287,405 1,218 1,413,426
Non Current portion Club Deal Vitol Asia Pte. Ltd. Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. Syndicated Facility -
-
Unamortised financing cost -
- Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
(40,279) 2,027,961
a.
Fasilitas Sindikasi
a.
1,702,049 Syndicated Facility
Pada tanggal 10 April 2008, Perusahaan memperoleh Pinjaman dari Fasilitas Sindikasi sebesar AS$300 juta, yang terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta, Fasilitas Pembelian Barang Modal sebesar AS$100 juta dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$50 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
On 10 April 2008, the Company obtained a Syndicated Facility amounting to US$300 million, which consists of a Term Loan Facility amounting to US$150 million, a Revolving Capital Expenditure Facility amounting to US$100 million and a Revolving Working Capital Facility amounting to US$50 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
Pada tanggal 29 April 2010, pinjaman Fasilitas Sindikasi tersebut telah dilunasi.
On 29 April 2010, the Syndicated Facility was repaid in full.
b. Vitol Asia Pte. Ltd. Pada tanggal 25 November 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. sebesar AS$50 juta dengan tingkat suku bunga SIBOR ditambah marjin tertentu yang akan jatuh tempo pada tahun 2012. Perjanjian ini dijamin dengan 8% saham Perusahaan yang dimiliki oleh Low Tuck Kwong (lihat Catatan 17) dan 8% saham Perusahaan pada PIK, IP, TSA, FKP dan WBM. Pembayaran pinjaman dilakukan berdasarkan nilai tetap per ton batubara yang dikirim ke Vitol Asia Pte. Ltd., atas perjanjian jual beli batubara dengan Perusahaan (lihat Catatan 26i). Perjanjian jual beli batubara tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
b.
Vitol Asia Pte. Ltd. On 25 November 2007, the Company obtained a loan facility from Vitol Asia Pte. Ltd., amounting to US$50 million with an interest rate of SIBOR plus a certain margin expiring in 2012. This loan is secured by 8% of the Company’s shares owned by Low Tuck Kwong (refer to Note 17), and 8% of the Company’s shares in PIK, IP, TSA, FKP and WBM. Loan repayment is based on a fixed amount per tonne of coal delivered to Vitol Asia Pte. Ltd., under its coal sales agreement with the Company. The coal sales agreement expires on 31 December 2014.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Vitol Asia Pte. Ltd. (lanjutan)
c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. LONG-TERM LOANS (continued) b.
Perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.
Under the loan agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Pinjaman ini terutama digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
This loan is mainly used by the Group for capital expenditures and working capital purposes.
Pada tanggal 25 Juni 2009, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian dengan Vitol Asia Pte. Ltd., mengenai perubahan marjin atas tingkat suku bunga pinjaman tersebut, yang berlaku efektif 1 Januari 2009, dan memajukan jatuh tempo satu tahun menjadi tahun 2011.
On 25 June 2009, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd., to change the interest rate margin on the loan, effective 1 January 2009, and to bring forward the loan maturity date by one year to 2011.
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Vitol Asia Pte. Ltd., yang mengubah jadwal pembayaran, jadwal pengiriman dan menaikan jumlah recovery amount yang berlaku efektif 1 Januari 2010.
On 25 February 2010, the Company entered into an amendment agreement with Vitol Asia Pte. Ltd., which amended the payment schedule of the loan, delivery schedule and increased the recovery amount with an effective date of 1 January 2010.
Italmatic (Singapore) Pte. Ltd.
c.
Pada tanggal 1 November 2007, KOTR memperoleh fasilitas pinjaman dari Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. sebesar AS$400 ribu, dengan tingkat suku bunga tertentu yang akan digunakan untuk pembelian barang modal. Perjanjian ini jatuh tempo pada tahun 2012. d.
Vitol Asia Pte. Ltd. (continued)
Club Deal
Italmatic (Singapore) Pte. Ltd. On 1 November 2007, KOTR obtained a loan facility from Italmatic (Singapore) Pte. Ltd., amounting to US$400 thousand with a certain interest rate, for capital expenditures. The loan is due in 2012.
d.
Club Deal
Pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan memperoleh Pinjaman dari Club Deal sebesar AS$300 juta, sebagai pembiayaan kembali pinjaman dari Fasilitas Sindikasi dan untuk menyediakan fasilitas tambahan. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar AS$150 juta dan Fasilitas Modal Kerja sebesar AS$150 juta, dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu.
On 22 April 2010, the Company obtained a Club Deal amounting to US$300 million to refinance the Syndicated Facility and to provide additional debt. The Facility consists of a Term Loan Facility amounting to US$150 million and a revolving Working Capital Facility amounting to US$150 million, with an interest rate of LIBOR plus a certain margin.
Pada awalnya Kreditur-kreditur dalam fasilitas ini adalah SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan ANZ Panin Bank. Setelah penandatangan kontrak, PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk dan BNP Paribas bergabung dalam grup Kreditur tersebut. Pada bulan Oktober 2010, bank Natixis juga bergabung grup Kreditur tersebut (lihat Catatan 32).
The original Lenders were SCB, Sumitomo Mitsui Banking Corporation and ANZ Panin Bank. Subsequent to the signing date PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank Permata Tbk and BNP Paribas joined the group of Lenders. In October 2010, Natixis bank also joined the group of Lenders (see Note 32).
Pembayaran Club Deal dilakukan setiap tiga bulan dengan masa tenggang tertentu di awal periode dan berakhir pada tanggal 29 April 2015. Fasilitas Modal Kerja akan jatuh tempo pada tanggal 29 April 2012 dengan opsi yang dapat diperpanjang salama satu tahun.
Repayment of the Club Deal is on a quarterly basis with an initial grace period and ending on 29 April 2015. The Working Capital Facility is due on 29 April 2012 with a one year extendable option.
Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan perusahaan dari anak perusahaan tertentu, pinjaman Perusahaan di KSC dan aset tetap tertentu milik DPP.
The Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, the Company’s loan to KSC and certain fixed assets of DPP.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) d.
15. LONG-TERM LOANS (continued)
Club Deal (lanjutan)
d.
Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi perusahaan dan lainnya.
Under the Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.
Club Deal digunakan untuk pembelian barang modal dan modal kerja Grup.
The Club Deal is used by the Group for capital expenditure and working capital purposes.
16. INSTRUMEN DERIVATIF
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Rincian piutang derivatif pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Details of derivative receivables as at 30 September 2010 and 2009 are as follows:
2010 - SCB - ANZ
Porsi jangka pendek - SCB - ANZ
Porsi jangka panjang
2009
13,270 19,969
8,550 13,635
33,239
22,185
10,714 19,750
6,130 10,757
30,464
16,887
2,775
5,298
Rincian kewajiban derivatif pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
SCB ANZ Enel Trade S.p.A. Vitol S.A.
Porsi jangka pendek - SCB - ANZ - Enel Trade S.p.A. - Vitol S.A.
Porsi jangka panjang
24,645 3,144
231,260
27,789
85,360 30,960 6,135 78 8
21,478 3,144
123,243
24,622
108,017
3,167
Long-term portion
SCB ANZ Enel Trade S.p.A. Vitol S.A.
-
Current portion SCB ANZ Enel Trade S.p.A. Vitol S.A. -
Long-term portion
Movements in the fair value hedging reserve are as follows:
2010
Cadangan nilai wajar lindung nilai
Current portion SCB ANZ -
2009
191,817 32,520 6,135 78 8
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai adalah sebagai berikut:
Saldo awal Perubahan nilai wajar Realisasi kerugian/ (keuntungan) lindung nilai
SCB ANZ -
Details of derivative liabilities as at 30 September 2010 and 2009 are as follows:
2010 -
Club Deal (continued)
2009
(23,716) (105,109)
(93,210) 108,903
103,891
(16,845)
Beginning balance Changes in fair value Realisation of hedging losses/(gains)
(24,934)
(1,152)
Fair value hedging reserve
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi lindung nilai batubara
a.
Coal swap transactions
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Vitol S.A. untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Transaksi tersebut jatuh tempo pada tahun 2010. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2007, the Company entered into coal swap contracts with Vitol S.A. to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such transactions were due in 2010. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak swap batubara dengan Enel Trade S.p.A., ANZ dan SCB untuk melakukan lindung nilai atas harga jual batubara di masa mendatang. Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku. Transaksi tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2010, 2011 dan 2012. Variabel pokok yang mendasari harga batubara transaksi tersebut adalah indeks batubara Newcastle dan API 4.
In 2010, the Company entered into coal swap contracts with Enel Trade S.p.A., ANZ and SCB to hedge future coal sales prices. These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard. Such transactions are due in 2010, 2011 and 2012. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API 4 coal indices.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan derivatif dengan SCB, dimana perusahaan membeli dengan harga dasar untuk pembelian batubara untuk 2010, sedangkan SCB memiliki hak opsi dengan harga tetap pada tahun 2011 dan 2012
In 2010, the Company entered into derivative instruments with SCB, whereby the Company bought a floor and sold a collar, for 2010, with SCB having an option for fixed price coal swaps in 2011 and 2012.
Transaksi-transaksi swap batubara yang masih berlaku pada tanggal 30 September 2010 adalah sebagai berikut:
The following coal swap transactions were outstanding as at 30 September 2010:
Mitra transaksi/ Counter parties Enel Trade S.p.A.
Jumlah nosional (MT)/ Total notional amounts (MT)
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
60,000
31 Desember/December 2010
ANZ
525,000
31 Desember/December 2011
SCB
1,695,000
31 Desember/December 2012
Vitol
45,000
31 Desember/December 2010
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar negatif sebesar AS$6.466.546 pada tanggal 30 September 2010 (2009: positif AS$573.520).
These contracts had a negative fair value of US$6,466,546 as at 30 September 2010 (2009: positive US$573,520).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) b.
c.
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Transaksi swap tingkat suku bunga
b.
Interest rate swap transaction
Pada tanggal 6 November 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian swap tingkat suku bunga dengan ANZ untuk melakukan lindung nilai atas tingkat suku bunga atas proporsi Fasilitas Sindikasi (yang selanjutnya digantikan oleh Club Deal, lihat Catatan 15a dan 15d) dengan nilai nosional pada tanggal neraca sebesar AS$96.000.000.
On 6 November 2008, the Company entered into an interest rate swap agreement with ANZ to hedge the interest rate of a portion of the Syndicated Facility (which was subsequently replaced by the Club Deal, refer to Notes 15a and 15d) with a notional amount as at the balance sheets dates of US$96,000,000.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
This transaction is an effective cash flow hedge for the purposes of the accounting standard.
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan akan membayar secara kuartalan dengan tingkat bunga tahunan tetap sebesar 2,47% pada setiap pertengahan Januari, April, Juli dan Oktober dimulai pada 31 Januari 2009 sampai 15 Oktober 2010.
Based on the agreement, the Company will pay quarterly interest at the fixed annual rate of 2.47% in mid January, April, July and October starting 31 January 2009 until 15 October 2010.
Kontrak ini memiliki nilai wajar negatif sebesar AS$77.754 pada tanggal 30 September 2010 (2009: AS$2.017.428).
This contract had a negative fair value of US$77,754 as at 30 September 2010 (2009: US$2,017,428).
Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
c.
Gas oil hedging transactions
Selama tahun 2009 dan 2010, Perusahaan dan GBP telah melakukan serangkaian transaksi untuk melakukan lindung nilai atas harga beli bahan bakar minyak di masa mendatang dengan SCB dan ANZ.
During 2009 and 2010, the Company and GBP entered into a series of transactions to hedge future fuel purchases with SCB and ANZ.
Transaksi tersebut merupakan transaksi lindung nilai arus kas efektif menurut standar akuntansi yang berlaku.
These transactions are effective cash flow hedges for the purposes of the accounting standard.
Kontrak yang masih berlaku pada tanggal 30 September 2010 adalah sebagai berikut:
The following gas oil hedging transactions were outstanding as at 30 September 2010:
Entitas/ Entity
Mitra transaksi/ Counter parties
Jumlah nosional (barel)/ Total notional amounts (barrel)
Referensi harga komoditas/Commodity reference price
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
GBP
SCB
180,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
BR
ANZ
90,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
BR
SCB
30,000
Gas Oil -0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2010
GBP
ANZ
388,500
Gas Oil – 0.5 Singapore - platts Asia Pacific
31 Desember/ December 2011
Kontrak-kontrak ini memiliki nilai wajar positif sebesar AS$3.611.934 pada tanggal 30 September 2010 (2009: AS$1.324.939).
These contracts had a positive fair value of US$3,611,934 as at 30 September 2010 (2009: US$1,324,939).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
16. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) d. Coal-linked Capped Loss Swap
16. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) d. Coal-linked Capped Loss Swap
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan ikatan kontrak API 4 Coal-linked Capped Loss Swap dengan SCB. Settlement ini diatur setiap 3 bulan dan kontrak tersebut akan berakhir pada bulan Januari 2013.
In 2010, the Company entered into an API 4 Coal-linked Capped Loss Swap contract with SCB. The settlements are arranged quarterly and the contract expires in January 2013.
Kontrak ini memiliki nilai wajar sebesar AS$18.639.478 pada tanggal 30 September 2010. Keuntungan atau kerugian tersebut dicatat sebagai pendapatan/beban lain-lain dalam laporan laba rugi interim konsolidasian.
This contract had a fair value of US$18,639,478 as at 30 September 2010. The gain or loss was recorded as other income/expense in the consolidated interim statements of income.
17. MODAL SAHAM a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil Alastair McLeod Michael Sumarijanto Masyarakat/Public
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Russell John Neil
17. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as 30 September 2010 and 2009 are as follows:
30 September/September 2010 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
at
%
1,720,513,500 666,667,000 333,333,500 198,695,000 99,497,500
172,051 66,667 33,333 19,870 9,950
51.62% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
8,887
2.67%
53,427,000 5,694,500 300,000 300,000 300,000 165,737,500
5,343 569 30 30 30 16,573
1.60% 0.17% 0.01% 0.01% 0.01% 4.97%
3,333,333,500
333,333
100.00%
30 September/September 2009 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,968,262,500 333,333,500 262,695,000 131,497,500
196,826 33,333 26,269 13,150
59.05% 10.00% 7.88% 3.94%
88,868,000
8,887
2.67%
53,427,000 3,655,500 300,000
5,343 366 30
1.60% 0.11% 0.01%
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan) a.
17. SHARE CAPITAL (continued)
Modal saham (lanjutan)
a.
Share capital (continued)
30 September/September 2009 (lanjutan/continued) Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value %
Pemegang Saham/Shareholders Alastair McLeod Michael Sumarijanto R. Soedjoko Tirtosoekotjo Masyarakat/Public
300,000 300,000 100,000 490,594,500
30 30 10 49,059
0.01% 0.01% 0.00% 14.72%
3,333,333,500
333,333
100.00%
Pada tanggal 30 September 2010 and 2009, 8% saham Perusahaan yang dimiliki Low Tuck Kwong digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari Vitol Asia Pte. Ltd. (lihat Catatan 15b).
As at 30 September 2010 and 2009, 8% of the Company’s share capital owned by Low Tuck Kwong was pledged as collateral for the loan due to Vitol Asia Pte. Ltd. (refer to Note 15b).
Pada tanggal 17 September 2008, pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Pada tanggal 22 Juni 2009, jumlah saham yang dijaminkan bertambah sebesar 250.000 lembar. Pada tanggal 11 Januari 2010, saham yang dijaminkan turun menjadi 500.000.000 lembar saham. Pada tanggal 20 Juli 2010, saham yang dijaminkan pemegang saham Perusahaan kepada bank ditingkatkan kembali menjadi 1.000.000.000 lembar saham.
On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. On 22 June 2009, this increased by an additional 250,000 shares. On 11 January 2010, the amount of pledged shares decreased to 500,000,000 shares. On 20 July 2010, the amount of pledged shares increased to 1,000,000,000 shares.
b. Agio saham
b.
Rincian perhitungan agio saham:
Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham
Additional paid in capital Details of additional paid in capital are as follows:
2010
2009
1,900,001 (136,864)
1,900,001 (136,864)
1,763,137
1,763,137
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat penawaran umum perdana saham Perusahaan pada bulan Agustus 2008.
Excess of proceeds over par value Share issuance costs
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the initial public offering of the Company’s shares in August 2008.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
18. CADANGAN UMUM DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
18. GENERAL RESERVE DECLARATION
AND
DIVIDEND
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007 mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk akumulasi cadangan tersebut.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 passed in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2010, pemegang saham memutuskan untuk tidak membagi dividen tahun 2009.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 18 March 2010, the shareholders decided not to declare a dividend for 2009.
19. RESTRUKTURISASI GRUP a.
19. GROUP RESTRUCTURING
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
a.
2010 Akuisisi MP Akuisisi FSP Akuisisi BE Akuisisi BAS Akuisisi BT Akuisisi WBM Akuisisi FKP Akuisisi PIK Akuisisi IP Akuisisi TSA Akuisisi ML Akuisisi DPP
2009
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
5,809 1,828 413 (38) (61) (1,953) (4,904) (8,658) (9,265) (12,119) (4,570) (48,742)
(82,260)
(82,260)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas-entitas sepengendali seolah-olah akuisisi terjadi pada awal periode perbandingan.
b.
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan
Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan merupakan selisih antara nilai tambahan penanaman modal pada saham DPP dan nilai buku aset bersih.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Acquisition of MP Acquisition of FSP Acquisition of BE Acquisition of BAS Acquisition of BT Acquisition of WBM Acquisition of FKP Acquisition of PIK Acquisition of IP Acquisition of TSA Acquisition of ML Acquisition of DPP
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents differences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control as if the acquisition occurred in the earliest comparative period. b.
Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary Difference in value from transactions for subscription of additional shares in subsidiary represents difference between value of additional capital injected for shares in DPP and net book value of assets.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
20. PENDAPATAN
20. REVENUE 2010
Batubara - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
2009
5,039,103 972,204
4,763,772 972,420
6,011,307
5,736,192
104,818 431
109,710 2,821
105,249
112,531
6,116,556
5,848,723
Non-Batubara - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
Rincian pelanggan yang mempunyai transaksi lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih:
Coal
Ekspor - pihak ketiga
-
J. Aron & Co / Constellation Energy Commodities Group, Inc. Vitol Asia Pte. Ltd. TNB Fuel Service Sdn Bhd Taiwan Power Company Lain-lain (masing-masing dibawah 10% dari jumlah pendapatan)
Non-Coal Third parties Related parties -
Details of customers having transactions more than 10% of net revenue:
Batubara
-
Coal Third parties Related parties -
1,343,610 1,027,637 866,542 238,834
507,192 1,275,793 587,317
1,562,480
2,393,470
5,039,103
4,763,772
962,906
971,803
962,906
971,803
9,298
617
9,298
617
Ekspor - pihak yang memiliki hubungan istimewa - Enel Trade S.p.A.
Domestik - pihak yang memiliki hubungan istimewa - KSC
Non-Batubara (masing-masing dibawah 10 % dari jumlah pendapatan) - Pihak ketiga - Pihak yang memiliki hubungan istimewa
104,818 431
109,710 2,821
105,249
112,531
6,116,556
5,848,723
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Export - third parties J. Aron & Co/Constellation Energy Commodities Group, Inc. Vitol Asia Pte. Ltd. TNB Fuel Service Sdn Bhd Taiwan Power Company Others (each below 10% of revenue)
Export - related parties Enel Trade S.p.A. -
Domestic - related parties KSC -
Non-Coal (each below 10% of revenue) Third parties Related parties -
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
21. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN
Biaya produksi: Pengupasan tanah Pertambangan dan pengangkutan batubara Penyusutan Bahan bakar Gaji, upah, dan tunjangan Material dan suku cadang Sewa dan mobilisasi Jasa profesional Pengeboran Biaya ganti rugi atas tanah Perbaikan dan pemeliharaan Bahan makanan Biaya kantor Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya perijinan dan retribusi Biaya kendaraan dan perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10.000)
21. COST OF REVENUE 2010
2009
2,557,922 224,086 205,075 204,912 175,775 158,375 90,236 46,585 33,607 31,298 28,344 25,039 23,974
2,843,367 243,193 237,661 157,570 152,039 96,458 43,897 40,350 13,321 33,817 36,861 21,951 18,066
23,620 18,503 10,291 32,793 3,890,435
Royalti (lihat Catatan 2u) Iuran eksploitasi (lihat Catatan 26s) Persediaan barang setengah jadi - Awal periode - Akhir periode Persediaan barang jadi - Awal periode - Pembelian batubara - bersih - Akhir periode Biaya sehubungan dengan pendapatan
664,561 5,056 244,663 (203,614) 403,615 203,662 (470,317) 4,738,061
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah biaya sehubungan dengan pendapatan:
4,019,404 559,971 Royalty (refer to Note 2u) 4,041 Exploitation fee (refer to Note 26s) Work-in-process inventory 101,785 At the beginning of period (244,822) At the end of period Finished goods inventory 421,192 At the beginning of period 423,639 Coal purchases - net (423,482) At the end of period 4,861,728
2009
656,173 613,583 554,255
827,586 633,955 716,484
1,824,011
2,178,025
PT Leighton Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Petrosea Tbk.
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. 22. BEBAN PENJUALAN
Cost of revenue
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
2010
PT Leighton Contractors Indonesia PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Petrosea Tbk.
Production cost: Overburden removal Coal mining and hauling Depreciation Fuel Salaries, wages and allowances Materials and spare parts Rental and mobilisation Professional fees Drilling Land compensation Repairs and maintenance Food supplies Office expenses Amortisation of deferred exploration 24,673 and development expenditures 7,322 Permit and licence expenses 9,811 Transport and travel expenses 39,047 Others (each below Rp 10,000)
22. SELLING EXPENSES 2010
Biaya pengangkutan Komisi keagenan
Lihat Catatan 25 untuk rincian transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
2009
369,447 5,900
437,429 9,688
375,347
447,117
Barging Agency fees
Refer to Note 25 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2010
Gaji, upah, dan tunjangan Jasa profesional Biaya kantor Penyusutan Perijinan dan retribusi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5.000)
24. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2009
86,888 16,217 13,316 5,775 1,131 17,621
89,131 15,554 9,317 4,392 6,424 31,132
140,948
155,950
24. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earnings per share are calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective periods.
2010
2009 178,201
Net income attributable to shareholders
3,333,333
3,333,333
Weighted average number of ordinary shares outstanding (in thousand shares)
147
53
Basic earnings per share (full amount)
Laba bersih untuk pemegang saham
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan lembar)
488,642
Laba bersih per saham dasar (nilai penuh) Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 30 September 2010 dan 2009.
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 30 September 2010 and 2009.
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Related party transactions are as follows:
2010 Penjualan batubara: - Enel Trade S.p.A. - KSC Pendapatan sewa: - PT Nirmala Matranusa - KSC
Persentase dari jumlah pendapatan Beban pengangkutan batubara: - PT Lian Beng Energy
Persentase dari jumlah beban pertambangan dan pengangkutan batubara
Salaries, wages and allowances Professional fees Office expenses Depreciation Permits and retribution Others (each below Rp 5,000)
2009
962,906 9,298
971,803 617
Coal sales: Enel Trade S.p.A. KSC -
431
359 2,462
Rental revenue: PT Nirmala Matranusa KSC -
972,635
975,241
15.90%
16.67%
As a percentage of total revenue
-
55,060
Coal hauling expense: PT Lian Beng Energy -
-
55,060
-
22 .64%
As a percentage of total coal mining and hauling expense
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010
Beban sewa dan mobilisasi: - PT Nirmala Matranusa - PT Lian Beng Energy
2009
23,330 -
3,885 341
Rental and mobilisation expense: PT Nirmala Matranusa PT Lian Beng Energy -
23,330
4,226
Persentase dari jumlah beban sewa dan mobilisasi
25 .85%
9.63%
As a percentage of total rental and mobilisation expense
Biaya pengangkutan: - PT Aneka Samudera Lintas
133,543
-
Barging: PT Aneka Samudera Lintas -
133,543
-
35 .58%
-
As a percentage of total selling expenses
26,942
24,353
Interest income from loan: KSC -
26,942
24,353
100%
100%
As a percentage of total interest income from loan
51,707
7,485
Construction in progress: PT Nirmala Matranusa -
51,707
7,485
13.79%
1.55%
As a percentage of total construction in progress
-
4,423
Advances and prepayments: PT Nirmala Matranusa -
-
4,423
-
6.96%
As a percentage of total advances and prepayments
353,396
361,973
Loan to related party: KSC -
353,396
361,973
4.52%
5.39%
Persentase dari beban penjualan Pendapatan bunga dari pinjaman: - KSC
Persentase dari pendapatan bunga dari pinjaman Aset dalam penyelesaian: - PT Nirmala Matranusa
Persentase dari jumlah aset dalam penyelesaian Uang muka dan pembayaran dimuka: - PT Nirmala Matranusa
Persentase dari jumlah uang muka dan pembayaran dimuka Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa: - KSC
Persentase dari jumlah aset Piutang usaha: - Enel Trade S.p.A. - KSC - PT Dinamika Energi Nusantara - PT Nirmala Matranusa
Persentase dari jumlah total aset
As a percentage of total assets
171,116 8,733 -
Trade receivables: 55,448 Enel Trade S.p.A. 2,068 KSC 1,483 PT Dinamika Energi Nusantara 396 PT Nirmala Matranusa -
179,849
59,395
2.30%
0.88%
As a percentage of total assets
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2010 Piutang lain -lain: - KSC - PT Lian Beng Energy - Pemegang saham Perusahaan dan anak perusahaan - Karyawan - PT Kalimantan Citra Bara - PT Bunga Permata Sari
Persentase dari jumlah piutang lain-lain
Hutang usaha: - PT Aneka Samudera Lintas - Enel Trade S.p.A. - PT Nirmala Matranusa - PT Kalimantan Citra Bara - PT Lian Beng Energy - PT Kaltim Supacoal - PT Pan Assets Indonesia
Persentase dari jumlah hutang usaha Kewajiban lain-lain: - Direktur Perusahaan
Persentase dari jumlah kewajiban lain-lain
2009
57,681 4,752
37,470 -
2,180 282 119
1,340 390 460 -
65,014
39,660
78.58%
75.35%
33,398 30,406 9,895 7,976 6,170 441 2,309
17,711 25,802 3,154 27,571 3,569
90,595
77,807
6.63%
5.63%
338
169
338
169
1.49%
1.80 %
Other receivables: KSC PT Lian Beng Energy Shareholders of the Company and subsidiaries Employees PT Kalimantan Citra Bara PT Bunga Permata Sari -
As a percentage of total other receivables
Trade payables: PT Aneka Samudera Lintas Enel Trade S.p.A. PT Nirmala Matranusa PT Kalimantan Citra Bara PT Lian Beng Energy PT Kaltim Supacoal PT Pan Assets Indonesia -
As a percentage of total trade payables Other payables: The Company’s directors -
As a percentage of total other payables
Penjualan batubara pada pihak yang memiliki hubungan istimewa ditetapkan berdasarkan kontrakkontrak penjualan, yang pada umumnya menggunakan indeks internasional dan domestik sebagai bahan acuan, disesuaikan dengan spesifikasi dari batubara dan lokasi pengiriman.
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts, which generally use international and or domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of relationships with the related parties is as follows:
Entitas/Parties
- PT Nirmala Matranusa
Hubungan/Relationships
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Transaksi/Transactions
Pendapatan sewa, beban sewa dan mobilisasi, pembangunan aset tetap, dan uang muka dan pembayaran dimuka/ Rental income, rental and mobilisation expense, construction of fixed assets and advances and prepayments
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Entitas/Parties
25. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Hubungan/Relationships
Transaksi/Transactions
-
KSC
Perusahaan asosiasi/ Associate company
Penjualan batubara, pendapatan sewa, pendapatan bunga dari pinjaman, pinjaman dan piutang lain-lain, Pembelian batubara/Coal sales, rental revenue, interest income on loan, loans and other receivables, purchase of coal
-
PT Dinamika Energi Nusantara
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Pendapatan sewa/ Rental revenue
-
PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Jasa pengangkutan batubara dan jasa sewa dan mobilisasi/ Coal hauling services and rental and mobilisation service
-
PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang dari pemegang konsesi/ Receivable from concession holder
-
Enel Trade S.p.A.
Pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan pemegang saham minoritas Perusahaan/Related party of a minority shareholder of the Company
Penjualan batubara/Coal sales
-
PT Kalimantan Citra Bara
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Biaya pengangkutan batubara/ Coal hauling expense
-
PT Aneka Samudera Lintas
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Biaya pengangkutan batubara dan hutang usaha/Barging and trade payable
-
PT Pan Assets Indonesia
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Hutang usaha/Trade payables
-
Pemegang saham dan direktur/ Shareholders and directors
Pemegang saham dan direktur Perusahaan/Shareholders and directors of the Company
Piutang lain-lain dan kewajiban lain-lain/Other receivables and other payables
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN KONTINJENSI
PENTING,
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
a. Kontrak jasa pertambangan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
c.
Perjanjian kerjasama
Mining services contracts The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mine operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. The mining service contractors are, among others, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Atas Barita Mandiri and PT Thiess Contractors Indonesia. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement. These contracts will expire between March 2011 and August 2017 or when the contracted volumes have been achieved, whichever is earlier.
Anak perusahan mengadakan perjanjian jasa pertambangan untuk mendukung kegiataan operasi dengan beberapa kontraktor. Kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan juga peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Kontraktor mereka, diantaranya, PT Leighton Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Utama, PT Petrosea Tbk., PT Hareda Prima Jaya, PT Atas Barita Mandiri dan PT Thiess Contractor Indonesia. Perjanjian tersebut antara lain mengatur mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall dan juga jasa lainnya. Nilai kontrak bergantung kepada jumlah dari volume pengupasan tanah ataupun juga batubara yang di angkut sesuai dengan perjanjian terkait. Perjanjian-perjanjian ini akan berakhir antara Maret 2011 dan Agustus 2017 atau pada saat jumlah volume tercapai, mana yang lebih dahulu. b.
COMMITMENTS
b.
Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV yang antara lain, melakukan pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV. Perjanjian ini berlaku untuk periode 17 Februari 2001 sampai dengan tanggal 16 Februari 2005 dan telah diperpanjang sampai dengan tahun 2026 dan merubah status BCT menjadi Perpanjangan Dermaga Umum Pelabuhan Balikpapan.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV. This agreement originally covered the period from 17 February 2001 to 16 February 2005 and has been extended until 2026 and to change the status of BCT to a General Extension of Balikpapan Port.
Kontrak jasa bongkar muat batubara
c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 1 Juni 2004, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir, DPP akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 3 juta MT per tahun dan kontrak tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
On 1 June 2004, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment, DPP agreed to handle 3 million MT of coal per annum and the agreement expires on 31 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) c.
d.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Kontrak jasa bongkar muat batubara (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) c.
Coal handling services contracts (continued)
PIK
PIK
Pada tanggal 1 Agustus 2007, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat dengan PT Indah Buana Samudera yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Pada tanggal 4 January 2010 perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2010.
On 1 August 2007, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Indah Buana Samudera which is valid until 31 December 2009. 0n 4 January 2010 the agreement has been extended to 31 December 2010.
Jaminan reklamasi
d.
Reclamation guarantees
Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun Direktorat yang berwenang jika perusahaan dibawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode-periode tersebut.
The following guarantess may be claimed by the Government or relevant regency if the individual company does not carry out the reclamation policy as agreed for those periods.
GBP
GBP
Pada tanggal 30 Juni 2010, GBP menyediakan jaminan reklamasi kepada Pemerintah dalam bentuk bank garansi sebesar Rp 10.494 untuk tahun 2007, 2008, dan 2009 (lihat Catatan 26l).
As at 30 June 2010, GBP has provided reclamation guarantees to the Government in the form of bank guarantees amounting to Rp 10,494 for 2007, 2008 and 2009 (refer to Note 26l).
GBP telah menerima persetujuan dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi untuk pelepasan jaminan reklamasi periode 2007 dan 2008 sebesar Rp 7.471.
GBP has received approval from the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal to release the reclamation guarantees for the periods of 2007 and 2008 amounted to Rp 7,471.
Pada tanggal 31 Agustus 2010, GBP telah menyediakan jaminan reklamasi ke Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 7.747. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
On 31 August 2010, GBP has provided a reclamation guarantee to the Ministry of Energy and Mineral Resouces issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 7,747. This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.
FSP
FSP
Pada tanggal 21 Juli 2010, FSP telah menyediakan jaminan reklamasi sebesar Rp 532 ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
On 21 July 2010, FSP has provided a reclamation guarantee, totaling Rp 532 to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero). This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.
BT
BT
Pada tanggal 21 Juli 2010, BT telah menyediakan jaminan reklamasi ke Kabupaten Kutai Kartanegara yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp. 734. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
On 21 July 2010, BT has provided a reclamation guarantee to the Regency of Kutai Kartanegara issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 734. This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) d.
e.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Jaminan reklamasi (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d.
Reclamation guarantees (continued)
FKP
FKP
Pada tanggal 31 Agustus 2010, FKP telah menyediakan jaminan reklamasi ke Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 181. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
On 31 August 2010, FKP has provided a reclamation guarantee to the Ministry of Energy and Mineral Resources issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 181. This guarantee is valid from 1 July 2010 to 31 December 2010.
TSA
TSA
Pada tanggal 31 Agustus 2010, TSA telah menyediakan jaminan reklamasi ke Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 659. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
On 31 August 2010, TSA has provided a reclamation guarantee to the Ministry of Energy and Mineral Resources issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 659. This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.
PIK
PIK
Pada tanggal 31 Agustus 2010, PIK telah menyediakan jaminan reklamasi ke Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 2.112. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
On 31 August 2010, PIK has provided a reclamation guarantee to the Ministry of Energy and Mineral Resources issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 2,112. This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.
WBM
WBM
Pada tanggal 31 Agustus 2010, WBM telah menyediakan jaminan reklamasi ke Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang diterbitkan oleh PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp 2.251. Jaminan tersebut berlaku dari 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
On 31 August 2010, WBM has provided a reclamation guarantee to the Ministry of Energy and Mineral Resources issued by PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) totaling Rp 2,251. This guarantee is valid from 1 July 2010 up to 31 December 2010.
Komitmen sewa
e.
Rental commitments
Grup
Group
Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK, dan KOTR mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dan penggantian biaya pemeliharaan kantor dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa. Perjanjian tersebut efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2017 dan dapat diperpanjang sampai 2 tahun lagi.
On 7 January 2008, the Company, DPP, FKP, TSA, WBM, BE, IP, GBP, MP, PIK and KOTR entered into an office rental and expense reimbursement for office maintenance expense agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party. The agreement is valid from 1 January 2008 up to 31 December 2017 and can be extended for a further two years.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) e.
f.
g.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Komitmen sewa (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) e.
Rental commitments (continued)
IP
IP
Pada tanggal 29 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian sewa alat berat dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, selama lima tahun dengan tarif yang akan ditelaah setiap tahunnya.
On 29 July 2008, IP entered into an agreement for the rental of heavy equipment with PT Nirmala Matranusa, a related party, for five years, the rates will be reviewed annually.
GBP
GBP
Pada tanggal 7 April 2008, GBP mengadakan perjanjian dengan PT Kalimantan Citra Bara (”KCB”), pihak yang memiliki hubungan istimewa, atas penggunaan haul road KCB dan fasilitas bongkar muat batubara di Tanjung Harapan, Sungai Mahakam. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan berakhirnya PKP2B GBP atau ketika GBP menghentikan operasi pertambangannya di Blok I dan menyatakan penghentian perjanjian ini kepada KCB.
On 7 April 2008, GBP entered into an agreement with PT Kalimantan Citra Bara (”KCB”), a related party, for utilisation of KCB’s haul road and barge loading facility at Tanjung Harapan on the Mahakam river. The agreement is valid until the expiration of GBP’s CCoW or when GBP ceases its mining operations in Block I and notifies KCB of its intention to terminate the agreement.
Perjanjian pengangkutan batubara
f.
Barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 12 Juni 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (sebagai kontraktor), pihak yang memiliki hubungan istimewa. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun.
On 12 June 2009, ML entered into a barging contract with PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) (as contractor), a related party. ASL shall transport coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years.
Komisi keagenan
g.
Agency fees
Perusahaan, GBP, IP, TSA dan WBM
The Company, GBP, IP, TSA and WBM
Perusahaan, GBP, IP, TSA dan WBM memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelangganpelanggan tersebut.
The Company, GBP, IP, TSA and WBM have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Tuntutan hukum
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h.
Litigation
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 10 Juli 2008, Perusahaan dan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham utama menerima surat somasi dari Sukamto Sia yang mengklaim bahwa ia berhak atas 50% saham Grup. Melalui pengacaranya, Sukamto Sia mengklaim bahwa Low Tuck Kwong menyetujui untuk memberikan saham tersebut sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan kepada Low Tuck Kwong di tahun 1996. Manajemen berkeyakinan tidak ada perjanjian ataupun ikatan yang telah dilakukan oleh Perusahaan dengan Sukamto Sia berkaitan dengan hal tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa klaim tersebut tidak berdasar sehingga tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2010.
On 10 July 2008, the Company and Low Tuck Kwong, its major shareholder, received a letter of demand from Sukamto Sia who claims that he is entitled to 50% of the Group’s shares. Through his attorney, Sukamto Sia claims that Low Tuck Kwong agreed to provide these shares to him in return for an unspecified amount of financing provided to Low Tuck Kwong in 1996. Management believes that there have been no agreements or arrangements made by the Company with Sukamto Sia in relation to this matter. The Company believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2010.
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli GBP antara Haji Asri dengan PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000 sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009 pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong, dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, hakim Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Haji Asri selanjutnya telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung dan sampai saat ini belum mengeluarkan keputusan. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2010.
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of GBP between him and PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000 as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court which has not yet issued its decision. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2010.
GBP
GBP
Pada tanggal 8 September 2009, Uwon bin Katuk, Aminah, dan Eman bin Puntal mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tenggarong. Mereka menyatakan bahwa sebagian kecil (sekitar 13 hektar) dari area tambang GBP, terletak di desa Lebak Cilong, Kutai Kartanegara, tumpang tindih dengan tanah mereka. Dalam gugatannya mereka menuntut ganti rugi sejumlah Rp 1.640. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2010.
On 8 September 2009, Uwon bin Katuk, Aminah and Eman bin Puntal brought a civil suit in the District Court of Tenggarong. They claimed that a small part of the mining area (around 13 hectares) of GBP, at Lebak Cilong village, Kutai Kartanegara, overlaps with their land. They claimed an amount of Rp 1,640 as compensation. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2010.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
i.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h.
BT dan IP
BT and IP
Pada tanggal 23 Juni 2010, BT, IP dan pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara telah didaftarkan masing-masing sebagai Tergugat dengan tuntutan sebesar Rp 708 oleh Atil.
On 23 June 2010 BT and IP became joint defendants, together with the Kutai Kertanegara Regency, under a claim for Rp 708 registered by Atil.
Dalam gugatan tersebut, Atil mendalilkan bahwa sebagian kecil daerah operasi BT dan IP tumpang tindih dengan lahan Penggugat dan belum diberikan kompensasi atas tanaman yang ditanam di atasnya, karenanya para Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum. Manajemen berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berdasar dan tidak berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup pada tanggal 30 September 2010.
In the lawsuit Atil argued that, since land compensation has not been paid on a small part of the operational area of BT and IP that overlaps with his land, all Defendants have violated the law. Management believes that the claim is without merit and therefore has no impact on the Group’s consolidated interim financial statements as of 30 September 2010.
Perjanjian batubara
pengiriman
dan
pengangkutan
i.
Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian untuk barging, transportasi dan transshipment dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari area pertambangan ke berbagai tempat pelabuhan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kotraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian-perjanjian tersebut mengatur mengenai peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya. Perjanjian ini mengatur mengenai harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan yang berlaku. Perjanjian ini akan berakhir antara Desember 2010 dan Desember 2012. j.
Litigation (continued)
Perjanjian penjualan batubara Pada tanggal 30 September 2010, Grup telah melakukan perjanjian dengan berbagai pembeli untuk menjual 99,6 juta metric ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana perjanjian tersebut dilakukan dengan harga yang di sepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama periode 2010 sampai dengan dengan Desember 2022.
Coal shipping and hauling contracts The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labour and other services required for them to perform the services. These agreements govern, among others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions. These contracts will expire between December 2010 and December 2012.
j.
Coal sales agreements As at 30 September 2010 the Group has various commitments to sell 99.6 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the period of 2010 until December 2022.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) j.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Perjanjian penjualan batubara (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) j.
On 3 April 2008, BT entered into an upgraded coal briquette sales agreement with KSC, a related party. BT will supply up to 1,600,000 tonnes of coal per year. The price used is the base price stated in the agreement and adjusted with the quality of the coal supplied. On the same date, the Company entered into an upgraded coal briquette purchase agreement with KSC. Under the agreement KSC will sell to the Company between 500,000 tonnes to 1,500,000 tonnes of upgraded coal briquettes per year. The agreement is valid until the concession period of BT expires, the coal reserves in the BT concession area are depleted or the coal purchase agreement between KSC and BT is terminated.
Pada tanggal 3 April 2008, BT mengadakan perjanjian penjualan briket batubara dengan KSC, pihak yang memiliki hubungan istimewa. BT harus menyediakan batubara sampai dengan 1.600.000 ton per tahun. Harga yang digunakan adalah harga dasar yang ditetapkan dalam perjanjian yang disesuaikan dengan kualitas batubara yang dipasok. Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya dengan KSC. Berdasarkan perjanjian tersebut KSC akan menjual briket batubara yang sudah ditingkatkan kualitasnya sebesar 500.000 ton sampai dengan maksimum 1.500.000 ton setiap tahun. Perjanjian-perjanjian ini berlaku sampai periode konsesi BT berakhir, cadangan batubara di konsesi BT habis atau perjanjian pembelian batubara antara KSC dan BT dihentikan. k.
Perjanjian konstruksi
Coal sales agreements (continued)
k.
Construction agreements
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia, dimana Arutmin memperbolehkan WBM membangun jalan pengangkutan batubara (haul roads) di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses bebas hambatan dalam mengangkut batubara di sepanjang haul roads.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia to allow WBM to construct haul roads within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul roads.
Pada tanggal 17 Maret 2008, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan penimbunan batubara sementara (tahap 1 dan 2) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$800.000.
On 17 March 2008, WBM entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of intermediate coal stockpiles (phases 1 and 2) located at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan, with a total remaining contract value of US$800,000.
Pada tanggal 15 April 2008, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan penimbunan batubara sementara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan sisa nilai kontrak AS$2.800.000.
On 15 April 2008, WBM entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan, with a total remaining contract value of US$2,800,000.
Pada tanggal 23 Mei 2008, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan penimbunan batubara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dengan sisa nilai kontrak AS$8.160.000. Pada tanggal 4 Juli 2010, perjanjian ini telah diakhiri.
On 23 May 2008, WBM entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan, with a total remaining contract value of US$8,160,000. On 4 July 2010, this agreement has been terminated.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) k.
l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Perjanjian konstruksi (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) k.
Construction agreements (continued)
IP
IP
Pada tanggal 22 Februari 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Empaku, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$668.432.
On 22 February 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for the construction of intermediate coal stockpiles located at Empaku, East Kutai, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$668,432.
Pada tanggal 17 April 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk pembangunan penimbunan batubara sementara di daerah Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dengan nilai sisa kontrak AS$490.250.
On 17 April 2008, IP entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party for construction of intermediate coal stockpiles at Tabang, Kutai Kartanegara, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$490,250.
Pada tanggal 3 Maret dan 3 Juli 2008, IP mengadakan perjanjian dengan PT AE Automotion untuk pembangunan conveyor, dengan nilai sisa kontrak sebesar AS$318.281.
On 3 March and 3 July 2008, IP entered into an agreement with PT AE Automotion for construction of conveyor, with a total remaining contract value of US$318,281.
PIK
PIK
Pada tanggal 2 April 2008, PIK mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan dermaga pemuatan batubara (jetty) (tahap 3) di daerah Lubuk Tutung, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan sisa nilai kontrak AS$21.600.000. Pada tanggal 14 Oktober 2010, perjanjian ini telah diakhiri.
On 2 April 2008, PIK entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of a coal loading jetty (phase 3) at Lubuk Tutung, Bengalon, East Kutai, East Kalimantan, with a total remaining contract value of US$21,600,000. On 14 October 2010, this agreement has been terminated.
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 5 Juli dan 15 Oktober 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa, untuk pembangunan proyek penimbunan batubara (tahap 3) di daerah Satui, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan dermaga pemuatan batubara (jetty) (tahap 3) di daerah Lubuk Tutung, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur, masing-masing dengan nilai kontrak sebesar AS$11.140.000 dan AS$33.000.000.
On 5 July and 15 October 2010, the Company entered into agreements with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of coal stockpiles (phase 3) at Satui, Tanah Bumbu, South Kalimantan and a coal loading jetty (phase 3) at Lubuk Tutung, Bengalon, East Kutai, East Kalimantan, with total contract value amounted to US$11,140,000 and US$33,000,000, respectively.
Fasilitas bank
l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$30.000.000 dengan ANZ.
On 29 August 2008 the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consists of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$30,000,000.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE (lanjutan)
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE (continued)
Pada tanggal 24 Agustus 2010, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP, dan BE telah menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ, untuk meningkatkan total fasilitas menjadi AS$35.000.000 dan memperpanjang masa berlakunya sampai 31 Maret 2011 dengan perpanjangan otomatis untuk enam bulan setelahnya.
On 24 August 2010, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into an amendment agreement with ANZ, to increase the total facility to US$35,000,000 and extend the maturity until 31 March 2011 with an automatic six month extension.
Pada tanggal 30 September 2010, fasilitas yang telah terpakai sebesar AS$33.550.645 yang terdiri atas jaminan bank atas kontrak TSA dan FKP dengan PT Thiess Contractors Indonesia sebesar AS$20.300.000 (lihat Catatan 26a), jaminan bank atas perjanjian jual-beli batubara Perusahaan dengan J. Aron & Co. sebesar AS$10.000.000 dan WBM dengan TNB Fuel Service Sdn. Bhd. sebesar AS$2.339.645, dan jaminan bank atas tawaran Perusahaan pada tender tertentu sebesar SGD1.200.000.
As at 30 September 2010, US$33,550,645 of the facility has been utilised which consists of bank guarantees amounted to US$20,300,000 for TSA and FKP under the contracts with PT Thiess Contractors Indonesia (refer to Note 26a), bank guarantees amounted to US$10,000,000 and US$2,339,645 for coal sale and purchase contracts between the Company and J. Aron & Co. and between WBM and TNB Fuel Service Sdn. Bhd., and a bank guarantee amounting to SGD1,200,000 for the Company’s bid on a certain tender.
Perusahaan
The Company
Dengan menggunakan fasilitas Club Deal (lihat Catatan 15d), Perusahaan telah mengeluarkan bank garansi sebesar AS$3.800.000 sebagai jaminan atas perjanjian jual-beli batubara Perusahaan dengan J. Aron & Co.
Under the Club Deal (refer to Note 15d), the Company has issued a bank guarantee amounting to US$3,800,000 for a coal sale and purchase contract between the Company and J. Aron & Co.
GBP
GBP
Pada tanggal 30 Oktober 2006, GBP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., untuk berbagai jenis fasilitas kredit, dengan batas kredit sebesar AS$4.250.000. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 7 Agustus 2009, perjanjian tersebut berakhir pada 31 Desember 2009. Pada bulan Oktober 2010, perpanjangan fasilitas kredit tersebut telah disetujui.
On 30 October 2006, GBP entered into a credit facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., with various types of facilities and a credit limit of US$4,250,000. The agreement has been amended several times. Based on the latest amendment on 7 August 2009, the agreement expired on 31 December 2009. In October 2010, the extension of the credit facility was agreed.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, fasilitas bank garansi yang terpakai sebesar AS$ nihil (2009: AS$1.172.568) merupakan bank garansi atas jaminan reklamasi (lihat Catatan 26d). Pada 30 September 2010 dan 2009, GBP menempatkan kas di PT Bank Danamon Indonesia Tbk., sebesar AS$ nihil (2009: AS$703.541) sebagai jaminan atas bank garansi tersebut (lihat Catatan 7).
As at 30 September 2010 and 2009, the bank guarantee facility used is US$ nil (2009: US$1,172,568) representing bank guarantee for reclamation guarantee (refer to Note 26d). As at 30 September 2010 and 2009, GBP deposited cash with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., amounting to US$ nil (2009: US$703,541) as collateral for these bank guarantees (refer to Note 7).
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
l.
Bank facilities (continued)
GBP (lanjutan)
GBP (continued)
Pada tanggal 22 April 2009, GBP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dalam bentuk bank garansi sebesar Rp 5.974 untuk jangka waktu dari 1 Januari sampai 31 Desember 2009, yang digunakan sebagai jaminan reklamasi (lihat Catatan 26d). Sampai dengan tanggal pelaporan ini, perpanjangan fasilitas kredit tersebut masih dalam proses.
On 22 April 2009, GBP entered into a credit facility agreement with PT Bank Internasional Indonesia Tbk. in the form of a bank guarantee facility amounting to Rp 5,974 for the period 1 January until 31 December 2009, which is used for reclamation guarantees (refer to Note 26d). As at the date of this report, the extension of the credit facility is still in process.
Pada tanggal 30 September 2009, GBP menempatkan deposito di PT Bank Internasional Indonesia Tbk., sebesar Rp 1.195 sebagai jaminan atas garansi tersebut (lihat Catatan 7).
As at 30 September 2009, GBP had deposits totaling Rp 1,195 in PT Bank Internasional Indonesia Tbk., as collateral for these guarantees (refer to Note 7).
Pada tanggal 24 Agustus 2010 GBP telah menandatangani perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) sejumlah AS$20.000.000 dengan ANZ. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 24 Agustus 2011.
On 24 August 2010 GBP entered into a US$20,000,000 Multi Option Trade facility agreement with ANZ. The agreement is valid until 24 August 2011.
FSP
FSP
Pada tanggal 4 Februari 2008, FSP mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., untuk berbagai jenis fasilitas dengan batas kredit sebesar AS$350.000, untuk jangka waktu dari 4 Februari 2008 sampai 31 Januari 2009 dan akan diperpanjang setiap bulannya. Berdasarkan perubahan terakhir tanggal 7 Agustus 2009, perjanjian tersebut berakhir tanggal 31 Oktober 2009.
On 4 February 2008, FSP entered into a credit facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk., with various types of facilities and a credit limit of US$350,000 for the period 4 February 2008 until 31 January 2009, to be extended on a monthly basis. Based on the latest amendment on 7 August 2009, the agreement expired on 31 October 2009.
m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
n.
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
m. Heavy equipment operating lease contract
Grup – kecuali KOTR dan ML
The Group – except KOTR and ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali KOTR dan ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk penyewaan peralatan berat dengan periode 10 tahun. Syarat dan ketentuan sewa tersebut diatur lebih lanjut dalam dokumen penawaran sewa dan penerimaan.
On 29 July 2008, the Group, except KOTR and ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of 10 years. Terms and conditions of such leases are to be stipulated further in the offer to lease and acceptance documents.
Perjanjian pengunaan haul road Pada tanggal 8 Desember 2009, GBP dan PT Diva Kencana Borneo mengadakan perjanjian pengunaan haul road di wilayah GBP. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 6 tahun.
n.
Agreement for the use of haul road On 8 December 2009, GBP and PT Diva Kencana Borneo entered into an agreement for the use of GBP’s haul road. This agreement is valid for 6 years.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) o.
p.
q.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Perjanjian sewa pembiayaan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) o.
Lease agreement
Grup – kecuali BAS, BT, KOTR, dan FSP
Group – except BAS, BT, KOTR and FSP
Pada tanggal 26 Juli 2006, Grup, kecuali BAS, BT, KOTR, dan FSP mengadakan perjanjian induk sewa pembiayaan dengan PT Austindo Nusantara Jaya Finance (“ANJF”) untuk sewa pembiayaan alat berat. Berdasarkan perubahan perjanjian terakhir tanggal 29 Maret 2007, nilai kontrak tersebut sebesar AS$25 juta dan meniadakan keikutsertaan DPP dari perjanjian tersebut. Berdasarkan perjanjian pengalihan piutang sewa pembiayaan tanggal 26 Juli 2006 antara ANZ dan ANJF. ANJF telah mengalihkan semua tagihan berdasarkan perjanjian induk sewa pembiayaan kepada ANZ.
On 26 July 2006, the Group except BAS, BT, KOTR and FSP entered into an agreement with PT Austindo Nusantara Jaya Finance (“ANJF”) for lease of heavy equipment. Based on the latest amendment dated 29 March 2007, the value of the contract amounted to US$25 million and DPP was released from this agreement. Based on the assignment of lease receivables agreement dated 26 July 2006 between ANZ and ANJF. ANJF has assigned all its receivables under the master lease agreement to ANZ.
Perjanjian induk sewa pembiayaan dan fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan pembayaran sehubungan dengan perjanjian jual beli batubara GBP antara Perusahaan dengan Mitsui & Co., Ltd., tanggal 1 Januari 2007.
The master lease agreement and loan facility above are secured by payments in relation to the sales and purchase of coal from GBP entered into between the Company and Mitsui & Co., Ltd., dated 1 January 2007.
Perjanjian pemeliharaan
p.
Maintenance agreement
GBP
GBP
Pada tanggal 21 November 2005, GBP mengadakan kontrak pemeliharaan dengan PT United Tractors Tbk. untuk pemeliharaan peralatan. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 3 tahun. Berdasarkan perubahan terakhir tertanggal 6 November 2008, perjanjian tersebut diperpanjang untuk jangka waktu selama 3 tahun.
On 21 November 2005, GBP entered into a maintenance contract with PT United Tractors Tbk. for equipment maintenance. The agreement was valid for 3 years. Based on the latest amendment on 6 November 2008, the agreement was extended for a further 3 years.
Pada tanggal 22 Juni 2005, GBP mengadakan perjanjian pemeliharaan armada dengan PT Chakra Jawara untuk pemeliharaan alat. Berdasarkan perubahan perjanjian terakhir pada tanggal 17 September 2008, perjanjian tersebut diperpanjang untuk jangka waktu selama 3 tahun.
On 22 June 2005, GBP entered into a fleet maintenance contract with PT Chakra Jawara for equipment maintenance. Based on the latest amendment on 17 September 2008, the agreement was extended for a further 3 years.
Perjanjian sewa tanah
q.
Land-lease agreement
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 27 September 2010, Perusahaan sebagai lessor mengadakan perjanjian sewa menyewa tanah dengan KSC. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan 30 Juni 2011.
On 27 September 2010, the Company as lessor entered into a lease for some land with KSC. The agreement is valid until 30 June 2011.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) r.
s.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama
r. Agreement for the mining of coal on the common boundary
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan PT Arutmin Indonesia mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut.
On 24 August 2007, WBM and PT Arutmin Indonesia entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
Iuran eksploitasi
s.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 2% sampai 7% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan. FSP dan BT mengakui iuran ini dengan dasar akrual, sedangkan pada tanggal 30 September 2010 BAS belum mengakui iuran ini karena masih dalam tahap eksplorasi. t.
u.
Iuran kehutanan
Exploitation fee Based on Government Regulation No. 45/2003 all companies holding mining rights will have an obligation to pay an exploitation fee ranging from 2% to 7% of sales, net of selling expenses. FSP and BT recognise this fee on an accrual basis, whilst as of 30 September 2010 BAS has not yet recognised any amounts due as it is still in the exploration stage.
t.
Forestry fee
WBM
WBM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 2 tanggal 4 Februari 2008, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutang lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1,2 sampai Rp 3 per hektar per tahun. Iuran ini berlaku mulai 2008. WBM mengakui dan membayar iuran ini dengan dasar akrual. Grup berpendapat bahwa tidak ada aktivitas lain yang berhubungan dengan iuran tersebut.
Based on Government Regulation (“GR”) No. 2 dated 4 February 2008, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1.2 to Rp 3 per hectare annually. This fee is effective from 2008. WBM has either paid the fee or recognised this fee on an accrual basis. The Group believes that it does not have other operations subject to this fee.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa anak perusahaan Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang akan diterbitkan. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
u.
Mining Law No. 4/2009 On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in yet to be issued government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) u.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) u.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
-
ketentuan peralihan atas PKP2B. UndangUndang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara – yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
-
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue – which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
-
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
-
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.
Diperkirakan para pemegang PKP2B, dengan dukungan dari asosiasi industri pertambangan, akan mempertahankan hak mereka berdasarkan kontrak yang sekarang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa ketentuan arbitrase akan dipakai jika pemerintah mencoba untuk memaksa perubahan ketentuan PKP2B tanpa persetujuan pemegang PKP2B. Grup sedang menganalisa dampak situasi ini terhadap operasinya, dan yakin bahwa tidak terdapat dampak yang signifikan dalam waktu dekat, karena industri pertambangan dan pemerintah bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.
It is expected that CCoW holders, with the support of mining industry associations, will vigorously defend their rights under their existing contracts. It is possible that the arbitration provisions of the CCoWs will be invoked if the government attempts to force changes in CCoW terms without the agreement of the contractors. The Group is analysing the impact of this situation on its operations, and believes that there will be no significant impact in the near term, as the industry and the government work towards a consensus on these issues.
Setelah keluarnya Undang-Undang tersebut, Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (“DJMBP”) menerbitkan Surat Edaran (“SE”) No. 03.E/31/DJB/2009 sehubungan dengan KP yang menjadi dasar operasi FSP, BT, dan BAS. Beberapa di antaranya adalah:
Following the issuance of the Law, the Director General of Minerals, Coal and Geothermal (“DGMCG”) issued Circular No. 03.E/31/DJB/2009 with respect to Mining Rights under which FSP, BT, and BAS operate. The Circular states that, among others:
KP yang ada pada saat diberlakukannya Undang-Undang masih berlaku hingga jangka waktu berakhirnya KP tetapi wajib dikonversi menjadi Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sesuai dengan Undang-Undang, paling lambat 11 Januari 2010.
Mining Rights in force at the time the new Mining Law was enacted will remain valid until the expiration of the Mining Right but must be converted to a Mining Business Licence (Izin Usaha Pertambangan or “IUP” – the mining licence under the Law) by 11 January 2010 at the latest.
Tata cara penerbitan IUP akan diterbitkan oleh DJMBP.
The procedures for IUP issuance will be issued by the DGMCG.
Semua pemilik KP eksplorasi dan eksploitasi diwajibkan untuk menyerahkan rencana aktivitas seluruh KP hingga berakhirnya jangka waktu KP, paling lambat enam bulan setelah disahkannya Undang-Undang, yaitu 11 Juli 2009.
All existing exploration and exploitation Mining Rights holders are required to deliver an activities plan for the whole Mining Right area covering the period until expiration of the Mining Right term, at the latest within six months of the enactment of the new Mining Law, i.e. by 11 July 2009.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) u.
v.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) u.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan dengan menggunakan IUP. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu tiga bulan sejak diterbitkannya PP No. 23, akan tetapi tata laksananya masih perlu diperjelas oleh pemerintah.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations Nos. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under IUPs.. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires Mining Rights to be converted into an IUP within three months of the issuance of GR No. 23, however, the details of the procedures remain to be specified.
Grup terus memonitor perkembangan peraturan pelaksana Undang-Undang tersebut secara ketat dan akan mempertimbangkan dampak terhadap operasi Grup, jika ada, pada saat peraturanperaturan pelaksana ini diterbitkan. Grup sedang menantikan persetujuan dari pihak yang berwenang sehubungan dengan perubahan KP ke IUP.
The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the Law, and will consider the impact on its operations, if any, once these are issued. The Group is waiting for approval from the relevant authorities in connection with the conversion of its KPs to IUPs.
Peraturan Menteri No. 18/2008 Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peraturan baru mengenai reklamasi tambang dan penutupan tambang yang termaktub dalam Peraturan Menteri No. 18/2008. Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk reklamasi tambang dan penutupan tambang. Jaminan reklamasi tambang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, atau asuransi, yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi. Jaminan reklamasi tambang dapat juga diberikan dalam bentuk cadangan akuntansi, apabila perusahaan yang bersangkutan merupakan perseroan terbuka atau perusahaan dengan modal disetor tidak kurang dari AS$25.000.000 sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan yang diaudit. Jaminan penutupan tambang harus dalam bentuk deposito berjangka, dan dapat ditempatkan dalam mata uang Rupiah atau AS$ di bank milik negara di Indonesia atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Gubernur atau Walikota qq perusahaan yang bersangkutan, dengan jangka waktu sesuai dengan jadwal reklamasi.
v.
Ministerial Regulation No. 18/2008 On 29 May 2008, the Minister of Energy and Mineral Resources announced a new regulation regarding mine reclamation and mine closure as detailed in Ministerial Regulation No. 18/2008. The regulation states that a company is required to provide mine reclamation and mine closure guarantees. The mine reclamation guarantee may be in the form of a time deposit, bank guarantee or insurance, all of which with a duration according to the reclamation schedule. The mine reclamation guarantee may also be in the form of an accounting reserve, if the company is either a publicly listed company or the company has paid up capital of at least US$25,000,000 as stated in the audited financial statements. The mine closure guarantee must be in the form of a time deposit, and may be placed in Rupiah or US$ funds, with a state owned bank in Indonesia on behalf of the Minister of Energy and Mineral Resources, Governor or Mayor qq the relevant company with a duration according to the mine closure schedule.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) v.
KOMITMEN,
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
Peraturan Menteri No. 18/2008 (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) v.
As at the date of these consolidated interim financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (see Note 26d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans. Once approved the Group will determine whether it is required to establish a time deposit for its mine closure provision.
Pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 26d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut. Grup sedang mempertimbangkan apakah perlu untuk melakukan penempatan deposito untuk penyisihan penutupan tambangnya. w . Peraturan Menteri No. 34/2009
w. Ministerial Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Domestic Market Obligation” atau “DMO”). Porsi DMO dihitung berdasarkan persentase minimum dari penjualan batubara domestik yang akan ditentukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tanggal laporan keuangan interim konsolidasian ini, Grup masih terus memonitor pedoman kebijakan dan instruksi dan juga memperhitungkan dampaknya jika ada terhadap kegiataan operasional pada saat peraturan tersebut diimplementasikan. x. Peraturan Menteri No. 28/2009 Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya memperketat penggunaan perusahaan afiliasi atau anak perusahaan sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk penggunaan perusahan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan. Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Peraturan tersebut menyediakan masa transisi selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. Grup sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut oleh karena IP menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada perusahaan lain dalam Grup.
Ministerial Regulation No. 18/2008 (continued)
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). The DMO volume is based on a minimum percentage of domestic coal sales which will be determined by the Minister of Energy and Mineral Resources. As of the date of these consolidated interim financial statements, the Group is closely monitoring further implementation guidelines and instructions and will consider the impact, if any, on its operations when the implementation regulations are issued. x.
Ministerial Regulation No. 28/2009 In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for mining companies use of 'Affiliates' or 'Subsidiaries' as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements. The Group is currently considering the implications of this regulation, given that IP provides mining services to certain members of the Group.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
KOMITMEN,
DAN
y. Peraturan Menteri No. 17/2010
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) y.
Ministerial Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang diantaranya menjelaskan mekanisme untuk menentukan Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price ("IMCBP"), sebagai salah satu peraturan pelaksana UU No.4/2009. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 23 September 2010.
On 23 September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 which amongst other matters outlines the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), as one of the implementing regulations to the Mining Law No.4/2009. It is effective on 23 September 2010.
Royalti dan iuran eksploitasi akan dihitung berdasarkan harga jual aktual tertinggi dan IMCBP, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri No. 17/2010.
Royalties and exploitation fees will be calculated based on the higher of the actual sales price and the IMCBP as further explained in Ministerial Regulation No. 17/2010.
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikan masa transisi untuk merubah kontrak spot penjualan sampai dengan 22 Maret 2011 dan kontrak penjualan jangka panjang sampai dengan 22 September 2011 jika diperlukan.
Ministerial Regulation No. 17/2010 provides a transition period until 22 March 2011 for spot sales contracts and 22 September 2011 for term sales contracts to be amended where necessary.
Grup sedang mempertimbangkan dampak dari perkembangan di atas terhadap operasi Grup.
The Group is considering the impact of the above development on its operations.
27. BIAYA KARYAWAN
27. EMPLOYEE COSTS 2010
Biaya karyawan
2009
262,663
Jumlah remunerasi yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah sebesar Rp 26.653 (2009: Rp 29.201). 28. INFORMASI SEGMEN USAHA
241,170
Employee costs
Total remuneration paid by the Company to the Boards of Directors and Commissioners of the Company amounted to Rp 26,653 (2009: Rp 29,201).
28. SEGMENT INFORMATION
Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Information concerning the business segments of the Company and its subsidiaries is as follows:
30 September/September 2010 Batubara/ Non batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated Pendapatan
6,011,307
Laba kotor Beban penjualan
1,340,851 (375,123)
37,644 (224)
1,378,495 (375,347)
(138,529) 827,199 (155,984) 34,267
(2,419) 35,001 (197) 180
(140,948) 862,200 (156,181) 34,447
Beban umum dan administrasi Laba usaha Beban bunga Pendapatan bunga Pendapatan/(beban) lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan
17,918
105,249
105
6,116,556
18,023
(66,272)
-
(66,272)
657,128
35,089
692,217
Revenue Gross profit Selling expenses General and administration expenses Operating income Interest expense Interest income Other income/ (expenses) Share of associate’s loss Profit before income tax
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
28. SEGMENT INFORMATION (continued)
30 September/September 2010 (lanjutan/continued) Batubara/ Non batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated Beban pajak penghasilan
(167,719)
-
(27,256)
Income tax expense Minority interest in net income of subsidiaries
462,153
26,489
488,642
Net income
7,685,754 4,800,082
137,428 22,714
7,823,182 4,822,796
16,694 (31,178)
140,007 (210,850)
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed assets Depreciation Amortisation of deferred exploration and development expenditures
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(27,256)
Laba bersih Aset segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
123,313 (179,672)
(23,620)
(8,600)
-
(176,319)
(23,620)
30 September/September 2009 Batubara/ Non batubara/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Consolidated Pendapatan
5,736,192
112,531
5,848,723
Revenue
Laba kotor Beban penjualan
937,396 (442,772)
49,599 (4,345)
986,995 (447,117)
Beban umum dan administrasi
(152,681)
(3,269)
(155,950)
Gross profit Selling expenses General and administration expenses
Laba usaha
341,943
41,985
383,928
Operating income
Beban bunga Pendapatan bunga (Beban)/pendapatan lain-lain Bagian rugi perusahaan asosiasi
(90,190) 48,762
(92) 205
(90,282) 48,967
(94,811)
13,273
(81,538)
(2,978)
-
(2,978)
Interest expense Interest income Other (expenses)/ income Share of associate’s loss
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
202,726 (45,152)
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(16,100)
-
(16,100)
Profit before income tax Income tax expense Minority interest in net income of subsidiaries
Laba bersih
141,474
36,727
178,201
Net income
6,560,755 4,089,373
157,854 117,140
6,718,609 4,206,513
2 (14,112)
121,958 (243,539)
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed assets Depreciation Amortisation of deferred exploration and development expenditures
Aset segmen Kewajiban segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
121,956 (229,427)
(24,673)
55,371 (18,644)
-
258,097 (63,796)
(24,673)
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
28. SEGMENT INFORMATION (continued) Geographic segment information as a secondary segment is as follows:
Informasi segmen geografis yang merupakan segmen sekunder adalah sebagai berikut:
Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan, dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan - Domestik
2010
2009
2,356,689
2,425,997
1,359,771
794,621
1,350,911
1,347,545
934,639 114,546
1,167,985 112,575
6,116,556
5,848,723
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Sales area North Asia (China, Japan, Korea and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Domestic -
29. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
30 September/September 2010 Mata uang asing Setara Rupiah (nilai penu h)/ (jutaan Rupiah)/ Foreign currency Rupiah equivalent (full amount) (million Rupiah) Aset Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga - pihak yang memiliki hubungan istimewa Uang muka dan pembayaran dimuka
Pinjaman pada pihak yang memiliki hubungan istimewa Piutang derivatif Kas yang dibatasi penggunaannya Jumlah aset
US$
113,538,996
1,013,222
US$
61,394,442
547,884
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables third parties -
US$
19,541,237
174,386
related parties -
US$ EUR GBP JPY
3,909,596 63,166 10,218 5,580,000
34,889 767 144 596
Advances and prepayments
US$ US$ US$
39,600,678 3,724,696 2,912,085
353,396 33,239 25,987
Loan to related party Derivative receivables Restricted cash
2,184,510
Total assets
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
29. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
30 September/September 2010 (lanjutan/continued) Mata uang asing Setara Rupiah (nilai penuh)/ (jutaan Rupiah)/ Foreign currency Rupiah equivalent (full amount) (million Rupiah) Kewajiban Hutang usaha
Liabilities Trade payables
US$ SGD AUD EUR JPY MYR GBP US$
133,461,889 294,731 29,756 82,440 1,134,704 8,205 4,865 34,094,874
1,191,023 1,997 257 1,001 121 23 69 304,263
US$
48,988,048
437,170
US$
14,747
US$
13,810,211
US$
231,761,438
2,068,239
Long-term loans, net of current maturities
US$
12,104,206
108,017
Derivative liabilities, net of current maturities
Jumlah kewajiban
4,235,555
Total liabilities
Kewajiban bersih
2,051,045
Net liabilities
Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Grup akan naik sebesar Rp 8.684.
30. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Berikut ini adalah kategori aset dan kewajiban keuangan dari Grup:
30 September 2010 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Kas yang dibatasi pengunaannya Jumlah aset keuangan
Current maturities of long-term loans Current maturities of finance 132 leases Current maturities of derivative 123,243 liabilities
If assets and liabilities in foreign currencies as at 30 September 2010 are translated using the exchange rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Group will increase by approximately Rp 8,684
30. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
Jumlah/Total
Accrued expenses
The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories: Aset dan kewajiban keuangan lainnya/Other financial assets and liabilities
Nilai wajar diakui melalui laba rugi/Fair value through profit and loss
Pinjaman dan Piutang/ Loans and Receivables
30 September 2010 Financial assets 1,038,147 Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables 33,239 Derivative receivables
1,038,147 726,690 82,737 33,239
726,690 82,737 -
-
25,987
-
-
25,987
Restricted cash
1,906,800
809,427
-
1,097,373
Total financial assets
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
30. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
Jumlah/Total 30 September 2010 (lanjutan) Kewajiban keuangan Hutang usaha Beban yang masih harus dibayar Kewajiban derivatif Kewajiban lain-lain Pinjaman jangka panjang Jumlah kewajiban keuangan
Jumlah aset keuangan Kewajiban keuangan Hutang usaha Beban yang masih harus dibayar Kewajiban derivatif Kewajiban lain-lain Pinjaman jangka panjang Jumlah kewajiban keuangan
Aset dan kewajiban keuangan lainnya/Other financial assets and liabilities
Nilai wajar diakui melalui laba rugi/Fair value through profit and loss
Pinjaman dan Piutang/ Loans and Receivables
(1,365,443)
-
(392,888) (231,260) (22,699)
-
(2,454,914)
(2,454,914)
-
(4,467,204)
(2,454,914)
(166,339)
Jumlah/Total 30 September 2009 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Kas yang dibatasi pengunaannya
30. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
(166,339) -
(392,888) (64,921) (22,699)
Accrued expenses Derivative liabilities Other liabilities
-
Long-term loans
(1,845,951) Total financial liabilities Aset dan kewajiban keuangan lainnya/Other financial assets and liabilities
Nilai wajar diakui melalui laba rugi/Fair value through profit and loss
Pinjaman dan Piutang/ Loans and Receivables
(1,365,443)
30 September 2010 (continued) Financial liabilities Trade payables
767,492 565,495 52,631 22,185
565,495 52,631 -
-
30 September 2009 Financial assets 767,492 Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables 22,185 Derivative receivables
336,768
-
-
336,768
Restricted cash
1,744,571
618,126
-
1,126,445
Total financial assets
(1,382,777)
-
-
(1,382,777)
Financial liabilities Trade payables
(527,939) (27,789) (9,385)
-
-
(527,939) (27,789) (9,385)
Accrued expenses Derivative liabilities Other liabilities
(2,089,325)
(2,089,325)
-
(4,037,215)
(2,089,325)
-
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Grup terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: termasuk dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditas dan tingkat suku bunga. Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Grup ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian harga komoditas, dan pasar keuangan dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup.
-
Long-term loans
(1,947,890) Total financial liabilities
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: including the effects of foreign currency exchange rates, commodity prices and interest rates. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of commodity prices and the financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Group.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Risiko pasar (i)
Risiko mata uang asing
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued) a.
Market risk (i)
Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, karena Grup menyajikan laporan keuangannya dalam Rupiah, maka terdapat eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, and as the Group prepares its financial statements in Rupiah, it does have an exposure to fluctuations in foreign exchange rates.
Walau demikian, pada tahun 2009 dan 2010, beberapa anak perusahaan dari Perusahaan mengkonversi mata uang pelaporannya menjadi Dolar AS untuk meminimalisasi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
However, in 2009 and 2010, several subsidiaries of the Company converted their financial reporting currency into US Dollars to minimise the exposure to fluctuations in foreign currency exchange rates.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dollar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in exchange rates.
(ii) Risiko harga
(ii) Price risk
Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan lindung nilai terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat dipengaruhi oleh harga batubara, yang pada dasarnya juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lain. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the hedging contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
Grup melakukan kontrak swap batubara untuk melakukan lindung nilai terhadap fluktuasi harga batubara dengan jangka waktu maksimum 3 tahun. Grup telah menaikan target volume produksi dengan harga yang tetap (termasuk swap batubara) sesuai dengan komitmen tahun berjalan.
The Group enters into coal swap contracts to hedge against the fluctuation in coal prices with a maximum tenor of 3 years. The Group has increased its target volume of fixed price contracts (including coal swaps) to align with the current year commitments.
Grup melakukan kontrak lindung nilai minyak untuk mengantisipasi fluktuasi harga bahan bakar dengan swap bahan bakar dalam periode maksimal 3 tahun kedepan.
The Group enters into oil hedge contracts to hedge against the fluctuation in fuel prices on its future fuel swaps with a maximum tenor of 3 years.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
a.
(iii) Risiko suku bunga
Market risk (continued) (iii) Interest rate risk
Eksposur terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko arus kas dari perubahan tingkat suku bunga.
Interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rates expose the Group to cash flow risk due to changes upon interest rate fluctuation.
Untuk mengurangi risiko perubahan tingkat suku bunga yang menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga di masa depan, Grup mengadakan aktivitas lindung nilai dengan melakukan transaksi swap suku bunga (interest rate swap) dimana Grup akan melakukan pembayaran dengan suku bunga tetap dan menerima pembayaran dengan suku bunga mengambang, pada bunga yang dikenakan atas sebagian pinjaman tersebut.
In order to reduce the risks caused by fluctuations in interest rates which increase the uncertainty of the cash flow for interest payments in the future, the Group entered into an interest rate swap contract, under which the Group will pay a fixed interest rate and receive payments at a floating interest rate, for a portion of its interest bearing loans.
Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset keuangan dan kewajiban keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga:
The following table represents a breakdown of the Group’s financial assets and financial liabilities which are impacted by interest rates:
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari Lebih dari s atu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Kas yang dibatasi penggunaannya Jumlah aset keuangan
30 September /September 2010 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ Non Less than More than interest one year one year bearing
Jumlah/ Total Assets 1,038,147Cash and cash equivalents 726,690 Trade receivables 82,737 Other receivables 33,239 Derivative receivables
-
-
1,038,147 -
-
726,690 82,737 33,239
-
-
25,987
-
-
25,987
Restricted cash
-
-
1,064,134
-
842,666
1,906,800
Total financial assets
-
-
-
-
(1,365,443)
(1,365,443)
Liabilities Trade payables
-
(392,888) (227,004) (22,699)
(392,888) (231,260) (22,699)
Accrued expenses Derivative liabilities Other liabilities
(2,454,914)
Long-term loans
Kewajiban Hutang usaha Beban yang masih harus dibayar Kewajiban derivative Kewajiban lain-lain Pinjaman jangka panjang
-
-
(426,953)
(2,027,961)
-
-
-
Jumlah kewajiban Keuangan
(426,953)
(2,027,961)
(4,256)
-
(2,008,034)
(4,256) -
(4,467,204) Total financial liabilities
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
a.
(iii) Risiko suku bunga (lanjutan)
(iii) Interest rate risk (continued)
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari Lebih dari s atu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang derivatif Kas yang dibatasi penggunaannya Jumlah aset keuangan
b.
Market risk (continued)
30 September /September 2009 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari Lebih dari Non bunga/ satu tahun/ satu tahun/ Non Less than More than interest one year one year bearing
Jumlah/ Total Assets 767,492 Cash and cash equivalents 565,495 Trade receivables 52,631 Other receivables 22,185 Derivative receivables
-
-
767,492 -
-
565,495 52,631 22,185
-
-
336,768
-
-
336,768
Restricted cash
-
-
1,104,760
-
640,311
1,744, 571
Total financial assets
-
-
-
-
(1,382,777)
(1,382,777)
Liabilities Trade payables
(3,167)
(527,939) (3,143) (9,385)
(527,939) (27,789) (9,385)
Accrued expenses Derivative liabilities Other liabilities
(2,089,325)
Long-term loans
Kewajiban Hutang usaha Beban yang masih harus dibayar Kewajiban derivative Kewajiban lain-lain Kewajiban jangka panjang
-
-
(387,276)
(1,702,049)
-
-
-
Jumlah kewajiban Keuangan
(387,276)
(1,702,049)
(21,479)
(3,167)
(1,923,244)
(21,479)
Risiko kredit
b.
(4,037,215) Total financial liabilities
Credit risk
Pada tanggal 30 September 2010, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah AS$201.487.674. Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, deposito berjangka, dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
At 30 September 2010, total maximum exposure from credit risk is US$201,487,674. Credit risk arises from sales of coal, time deposits, and favorable coal swap and fuel swap transactions.
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pedelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customer and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
Manajemen menggunakan lembaga-lembaga keuangan ternama untuk transaksi swap batubara dan bahan bakar minyak. Penggunaan lembagalembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi.
For coal and fuel swaps and oil hedging transactions, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
Risiko likuiditas
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan. d.
Nilai wajar Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan kewajiban keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan tersebut pada tanggal 30 September 2010.
32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 22 Oktober 2010, bank Natixis bergabung dengan grup kreditur di dalam Club Deal (lihat Catatan 15d). 33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”)
Liquidity risk Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
d.
Fair value Management is off the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 30 September 2010.
32. SUBSEQUENT EVENT On 22 October 2010, Natixis bank joined the group of lenders under the Club Deal (refer to Note 15d).
33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan interim konsolidasian Grup yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards that may be applicable to the Group’s consolidated interim financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan;
SFAS 1 (Revised 2009) - Presentation of Financial Statements;
PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas;
SFAS 2 (Revised 2009) - Statement of Cash Flows;
PSAK 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri;
SFAS 4 (Revis ed 2009) - Consolidated and Separate Financial Statements;
PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi;
SFAS 5 (Revised 2009) - Operating Segments;
PSAK 7 (Revisi 2009) - Pengungkapan PihakPihak yang mempunyai Hubungan Istimewa;
SFAS 7 (Revised 2009) - Related Party Disclosures;
PSAK 12 (Revisi 2009) - Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset;
SFAS 12 (Revised 2009) - Interest in Joint Ventures;
PSAK 15 (Revisi 2009) - Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi;
SFAS 15 (Revised 2009) - Investments in Associates;
PSAK 19 (Revisi 2010) - Aset Tidak Berwujud;
SFAS 19 (Revised 2010) - Intangible Assets;
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
33. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 SEPTEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
33. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
PSAK 22 (Revisi 2010) - Penggabungan Usaha;
SFAS 22 (Revised 2010) - Business Combinations;
PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan;
SFAS 23 (Revised 2010) - Revenue;
PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan;
SFAS 25 (Revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors;
PSAK 48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset;
SFAS 48 (Revised 2009) - Impairment of Assets;
PSAK 57 (Revisi 2009) - Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi;
SFAS 57 (Revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets;
PSAK 58 (Revisi 2009) - Aktiva Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual dan Operasi Dalam Penghentian.
SFAS 58 (Revised 2009) - Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations;
IAI juga telah menerbitkan standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan interim konsolidasian Grup yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
The Indonesian Institute of Accountants has also issued the following revised accounting standard that may be applicable to the Group’s consolidated interim financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:
PSAK 10 (Revisi 2009) - Efek dari Perubahan Kurs Mata Uang Asing.
SFAS 10 (Revised 2009) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates.
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan interim konsolidasian.
The Group is still considering the impact of these revised standards to the consolidated interim financial statements.