ANALISIS STRATEGI PROMOSI PADA PT AGRICON PUTRA CITRA OPTIMA (TERMINIX) BOGOR
PERTIWI NURFITRIA
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Strategi Promosi pada PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2016
Pertiwi Nurfitria NIM H2412012
ABSTRAK PERTIWI NURFITRIA. Analisis Strategi Promosi pada PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor. Dibimbing oleh MUKHAMAD NAJIB. PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor perlu menyusun strategi promosi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menghadapi persaingan di industri pest control. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan Software Expert Choice dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang paling berpengaruh dalam strategi promosi perusahaan adalah Sumberdaya manusia, aktor yang paling berpengaruh adalah marketing, tujuan yang paling ingin dicapai adalah meningkatkan mempertahankan serta meningkatkan citra merk, serta alternatif strategi promosi yang dapat dilakukan perusahaan adalah meningkatkan kegiatan promosi berupa Meningkatkan kegiatan promosi seperti potongan harga, free voucer, garansi, gratis pengecekan. Kata kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), pest control, promosi, strategi, termite control ABSTRACT PERTIWI NURFITRIA. Promotion Strategy Analysis of PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor. Supervised by MUKHAMAD NAJIB. PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor needs to create the right promotional strategy to achieve company goals in order to compete with the rest of the pest control industry companies. Method that used in this research is Analytical Hierarchy Process (AHP) with the help of Software Expert Choice and Microsoft Excel. The research results showed that the factor that is the most influential on the company’s promotional strategy is Human resources. the most influential actor is marketing, the goal that wants to be achieved the most is increasing maintaining and increasing brand image, also the alternate promotional strategy that can be carried out by the company is to increase promotional activities in the form of increasing promotional activities such as discounts, free vouchers, guarantees, free checks. Keywords: Analytical Hierarchy Process (AHP), pest control, promotion, strategy, termite control
ANALISIS STRATEGI PROMOSI PADA PT AGRICON PUTRA CITRA OPTIMA (TERMINIX) BOGOR
PERTIWI NURFITRIA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Topik yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2016 ini ialah promosi, dengan judul Analisis Strategi Promosi pada PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Mukhamad Najib, STP, MM selaku dosen pembimbing. Di samping itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Milla Amaliah dari pihak PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor dan seluruh PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor yang telah banyak membantu selama pengumpulan data dan informasi selama penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, adik, seluruh keluarga, dan teman-teman manajemen 49 atas semangat dan dukungan selama penulis menempuh pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Bogor, Agustus 2016
Pertiwi Nurfitria
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Manajemen strategis Promosi Bauran Promosi Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) Analytical Hierarchy Process (AHP) Penelitian Terdahulu METODE Kerangka Pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data Pengambilan Responden Pengolahan Data dan analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Bauran Promosi Perusahaan Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) perusahaan Analisis Faktor, Aktor, dan Tujuan yang Berpengaruh dalam Penyusunan Strategi Promosi Analisis Hasil Pengolahan data secara Horizontal Analisis Hasil Pengolahan data secara vertikal Implikasi Manajerial SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
ix x x x 1 1 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 10 12 12 13 13 13 13 14 14 15 16 17 19 22 25 26 26 27 27 29 37
x
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5
6 7 8 9
Nilai Skala Banding Berpasangan Penelitian terdahulu Bobot dan prioritas elemen aktor yang berpengaruh terhadap faktor penyusunan strategi promosi Bobot dan prioritas elemen tujuan yang berpengaruh terhadap aktor dalam penyusunan strategi promosi Terminix Bogor Bobot dan prioritas elemen alternatif strategi yang berpengaruh terhadap tujuan dalam penyusunan strategi promosi Terminix Bogor Hasil pengolahan Faktor-faktor hirarki utama strategi promosi Terminix Bogor Hasil penilaian terhadap aktor yang mempunyai pengaruh pada penyusunan strategi promosi di Terminix Bogor Hasil penilaian terhadap tujuan yang mempunyai pengaruh pada penyusunan strategi promosi di Terminix Bogor Hasil pengolahan data alternatif strategi promosi Terminix Bogor
7 10 18 19 19
22 23 23 18
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6
Chart Perkembangan Top Brand Jasa Pest Control Persentase Pencapaian Penjualan Terminix Bogor Tahun 2015 Matriks pendapat individu Matriks pendapat gabungan Kerangka Pemikiran Hasil pengolahan data secara Vertikal pada penyusunan Strategi Promosi Terminix Bogor
2 2 8 9 8 25
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Praktek kerja Industri Hasil Pengolahan Data Hasil pengolahan data AHP pada Software Expert Choice Struktur Organisasi PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor Anggota Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia Provinsi DKI Jakarta
30 31 32 35 36
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pemerintah melalui Kementrian Perindustrian terus berupaya meningkatkan Pembangunan industri di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap. Penahapan capaian pembangunan industri tahap satu akan diterapkan pada tahun 2015-2019 dengan target meningkatkan nilai tambah sumber daya alam. Tahap dua pada tahun 2020-2024 dengan capaian keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan. Serta tahap tiga pada tahun 2025-2035 dengan capaian Indonesia sebagai Negara industri tangguh (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia 2015). Rencana pembangunan industri tersebut dapat diprediksi akan semakin meningkatkan sektor industri yang mendukung kawasan Industri tersebut seperti perumahan, perhotelan, makanan, transportasi, dan komunikasi. Hal tersebut menjadi peluang dalam bisnis pest control (jasa pengendali hama). Pest control berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu pest dan control. Pest berarti hama sedangkan control berarti pengendalian. Jadi pest control berarti pengendalian hama bukan pembasmian hama. Pemilihan kata control juga hendak menunjukkan bahwa hama pada dasarnya tidak dapat dibasmi karena merupakan satu kesatuan ekosistem lingkungan hidup. Apabila satu jenis hama dibasmi habis maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. Namun demikian hama tersebut dapat dikendalikan bahkan ‘dibasmi’ dalam ruang lingkup tertentu agar tidak mengganggu kehidupan manusia. Lebih jauh lagi dewasa ini kata control telah berkembang menjadi management untuk menekankan bahwa tindakan pengendalian hanya merupakan bagian dari serangkaian tindakan pengelolaan (management) yang memiliki sasaran dan strategi tertentu sesuai kebutuhan manusia di satu tempat. Pest control juga membatasi jenis hama yang dikendalikan yaitu hanya hama perkotaan (urban pest) bukan hama pertanian atau perkebunan. Hal ini penting untuk membedakan dengan crop protection (perlindungan tanaman) yang merupakan istilah untuk pengendalian hama pertanian atau perkebunan. Hama yang umumnya ditangani dalam pest control adalah serangga terbang (nyamuk dan lalat), serangga merangkak (semut dan kecoa), tikus, rayap, hama gudang (kumbang, kutu, ngengat dan ulat) dan hama khusus (laba-laba,kaki seribu, kelabang, cecak, tokek, ular, kelelawar, musang, anjing, kucing dan burung). Konsumen pest control umumnya dikategorikan dalam tiga kelompok yaitu perumahan, industri (pabrik dan gudang) serta komersial (office building, apartment, hotel, restaurant, café, mall, education institutions, health centers, and leisure centers). Pest control bertujuan untuk membuat kehidupan nyaman dan sehat manusia di area perkotaan, terhindar dari gangguan hama dan resiko penyakit maupun kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh hama tertentu. Peluang tersebut dilihat para pembisnis untuk mendirikan perusahaan pest control sehingga akan memperketat persaingan industri pest control. Saat ini Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia Provinsi DKI Jakarta (ASPPHAMI) memiliki 91 anggota yang terdiri dari berbagai pengusaha pengendali hama (lampiran 5). Data tersebut belum termasuk perusahaan yang tidak menjadi anggota. Terdapat lima perusahaan Pest control
2
yang memiliki popularitas merek di Indonesia yaitu Ardwolf, Proton Gumilang, Etos, Maju Pamor Mas, dan Rentokil. Perusahaan tersebut dikatakan popular karena masuk dalam ajang bergengsi dunia pemasaran bisnis Indonesia yaitu TOP BRAND AWARD. Perkembangan Top Brand jasa pest control akan ditunjukan pada Gambar 1. 0 16,30% 3,50% 4,40% 0
7,40% 7,40% 7,40% 9,30% 9,30%
0 1,60% 0
29,50%
34,00%
0 17,50% 5%
60,50%
20,80% 0 26,70%
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Rentokil 0 18,20%
Maju Pamor Mas Etos
5,10%
Proton Gumilang
17,30% 0
Terminix
22,90%
Ardwolf
tahun 2016
Gambar 1 Chart Perkembangan Top Brand Jasa Pest Control ( TOP BRAND AWARD Tahun 2012-Tahun 2016) Pada Gambar 1 Menunjukan bahwa Rentokil memimpin popularitas merek dari Tahun 2012 sampai Tahun 2016 disusul Terminix yang tingkat perkembangan Brand-nya terus meningkat. Terminix merupakan pelopor usaha pengendalian rayap di dunia yang berdiri sejak 1927 di Amerika Serikat, kemudian tumbuh menjadi salah satu perusahaan pengendali hama dan rayap terbesar di dunia, dengan lebih dari 2,8 juta pelanggan di 22 negara dunia yang salah satunya negara Indonesia. Pada tahun 1995, PT Agricon membeli waralaba Terminix kemudian pada Desember 2002, berdirilah PT. Agricon Putra Citra Optima. Adapun persentase pencapaian penjualan Terminix Bogor tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 2. 140% 101% 72%
76% 58%
89% 55% 61% 54%
129% 86%
70%
Gambar 2 Persentase Pencapaian Penjualan Terminix Bogor Tahun 2015. (Terminix Bogor [data diolah 2016]) Grafik garis pada Gambar 2 menunjukkan persentase pencapaian penjualan Terminix Bogor yang masih fluktuatif sepanjang tahun 2015. Terminix Bogor memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk dapat mencapai tujuan pemasarannya sehingga penjualan terus meningkat. Menurut Rangkuti (2009)
3
promosi merupakan salah satu cara yang dibutuhkan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Terminix Bogor memerlukan suatu strategi promosi yang tepat untuk menyampaikan informasi mengenai keberadaan dan fungsi dari Terminix Bogor itu sendiri agar persentase pencapaian penjualan jasa Terminix Bogor tiap tahunnya terus meningkat. Hal tersebut yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Strategi Promosi pada PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor. Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan pada latar belakang di atas, terdapat beberapa perumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor ?, (2) Apakah faktor-faktor yang memepengaruhi penyusunan promosi PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor?, (3) Alternatif strategi promosi apakah yang paling tepat untuk dilaksanakan oleh PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor? Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor, (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor, (3) Mendapatkan alternatif strategi promosi yang paling tepat untuk dilaksanakan oleh PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor. Manfaat Penelitian Hasil penelitian bermanfaat bagi peneliti untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen pemasaran. Bagi perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan mengenai strategi promosi yang tepat dilakukan oleh PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor. Bagi peneliti lain dapat menjadi referensi dan informasi dalam penelitian selanjutnya khususnya penelitian dengan topik yang serupa di masa yang akan datang. Ruang Lingkup penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini hanya terbatas pada pembahasan mengenai strategi promosi yang dilakukan oleh PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor, meliputi: penjualan pribadi (personal selling), periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakan (public relation), dan penjualan langsung (direct marketing).
4
TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan menejerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (Hunger dan Wheelen 2003). Manajemen strategis atau strategic management didefinisikan sebagai satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perushaan (John A et al. 2008) Promosi Menurut Rangkuti (2009) promosi merupakan salah satu variabel IMC yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya, dengan tujuan untuk memberitahukan bahwa suatu produk itu ada dan memperkenalkan produk serta memberikan keyakinan akan manfaat produk tersebut kepada pembeli atau calon pembeli. Promosi merupakan salah satu cara yang dibutuhkan perusahaan dalam meingkatkan volume penjualan. Menurut Griffin dan Ebert (2007)promosi merupakan teknik yang dirancang untuk menjual produk. Promosi merupakan bagian dari bauran komunikasi: seluruh pesan yang disampaikan oleh perusahaan ke konsumen mengenai produknya. Promosi adalah aspek bauran pemasaran yang berhubungan dengan teknik-teknik yang paling efektif untuk menjual produk. Menurut Tjiptono (2008) Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya, agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi menurut Alma (2005) adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Inti dari kegiatan promosi adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi,memengaruhi, mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Hasan 2013).
Bauran Promosi Menurut Kotler (2005) bauran promosi terdiri atas lima perangkat utama yaitu Advertising, sales promotion, personal selling, Public Relations, dan Direct Marketing. Berikut pengertian Advertising, sales promotion, personal selling, Public Relations, dan Direct Marketing menurut Hermawan (2012) 1. Advertising (Periklanan) Periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang, atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan tertentu 2. Sales promotion (Promosi Penjualan) Promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang mengusung nilai tambah dari suatu produk (untuk mendapatkan lebih dari sekedar yang ada dari nilai produk) dalam jangka waktu tertentu untuk mendorong pembelian
5
konsumen, efeektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan 3. Personal selling (Penjualan Personal) Penjualan Personal merupakan pemasaran produk atau jasa dimana penjual bertemu langsung dengan pembeli untuk menjajaki prospek (peluang) pembelian. 4. Public Relations (Hubungan Masyarakat) Hubungan Masyarakat merupakan fungsi manajemen yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka. 5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Pemasaran Langsung adalah pendekatan pemasaran yang bersifat bebas dalam menggunakan saluran distribusi dan/atau komunikasi pemasaran, tidak ada distributor, pengecer, atau pedagang grosir yang berada di antara perusahaan dan konsumen. Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) Segmentation Menurut Purnama (2004) segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin meminta produk dan atau strategi pemasaran tersendiri. Targeting Targeting atau penetapan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran. Penetapan target pasar harus melibatkan evaluasi setiap daya tarik dari masing-masing segmen yang akan dimasuki. Perusahaan harus menetapkan target pada segmen yang berpelung menghasilkan keuntungan dan pelanggan serta berpeluang paling besar untuk dipertahankan sepanjang waktu (Kotler & Armstrong 2008) Positioning Positioning adalah pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan, relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran. Pemasar merencanakan posisi yang membedakan produk mereka dari merek pesaing dan memberi mereka manfaat terbesar dalam target pasar mereka (Kotler & Armstrong 2008) Analytical Hierarchy Process (AHP) AHP dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an untuk mengorganisir informasi dan pendapat ahli dalam melilih alternatif yang paling disukai. AHP merupakan suatu pendekatan praktis unutk memecahkan masalah keputusan kompleks yang meliputi perbandingan alternative. AHP juga memungkinkan pengambilan keputusan dengan menyajikan hubungan hierarki
6
antara aktor, atribut, karakteristik dan alternatif dalam lingkungan pengambilan keputusan. Dengan begitu masalah kompleks yang tidak terstruktur dipecahkan dalam kelompoknya (Marimin 2004). AHP telah banyak digunakan oleh para pengambil keputusan untuk membantu memecahkan masalah yang kompleks. Menurut Saaty (1993) AHP dapat digunakan untuk pengambilan keputusan seperti : menetapkan prioritas, menghasilkan seperangkat alternatif, memilih alternatif, memilih alternative kebijakan yang terbaik, menetapkan berbagai persyaratan, mengalokasikan sumber daya, meramalkan hasil dan menaksir resiko, mengukur prestasi, merancang sistem, merencanakan dan memecahkan konflik. Ada tiga prinsip utama dalam memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, yaitu: 1. Prinsip menyusun hirarki. Dalam menyusun hirarki, perusahaan berusaha untuk menggambarkan dan menguraikan permasalahan secara hirarki. 2. Prinsip menentukan prioritas. Penetapan prioritas yang dimaksud adalah menetapkan peringkat elemenelemen menurut relatif pentingnya. 3. Prinsip konsistensi logis. Konsistensi logis adalah menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan kriteria yang logis. Metode AHP didasarkan pada penilaian orang yang ahli di bidang yang sedang dipermasalahkan. Peralatan utama AHP adalah suatu hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keahlian, pengalaman, dan wawasan yang luas sangat diutamakan dalam data yang diperlukan untuk memberikan suatu penilaian yang tepat terhadap variabel keputusan yang dijadikan kriteria pemilihan. Untuk pengambilan suatu keputusan yang besar, metode AHP juga dapat melibatkan banyak orang atau kelompok. Partisipasi seringkali tidak mudah dalam pelaksanaannya. Hal yang diterapkan pada analisis AHP adalah kualitas dari responden, bukan kuantitas respondennya. Oleh karena itu, metode AHP dapat dilakukan hanya berdasarkan penilaian satu orang saja, dengan syarat orang tersebut merupakan orang yang ahli pada bidang yang dipermasalahkan. Walaupun hanya satu orang, metode AHP mampu menyajikan suatu analisis kuantitatif serta kualitatif yang memadai. Tahapan kerja pengolahan data dengan menggunakan metode AHP terdiri dari: 1. Mendefinisikan permasalahan dan merinci permasalahan permasalahan yang diinginkan. 2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh. Hirarki adalah alat yang paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks dimana masalah tersebut diuraikan ke dalam elemen-elemen yang bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut secara hirarkis dan akhirnya melakukan penilaian atas elemen-elemen tersebut sekaligus menentukan keputusan mana yang akan diambil. Abstraksi ini
7
mempunyai bentuk saling berkaitan, tersusun dan suatu puncak atau sasaran utama (ultimate goal) turun ke sub- sub tujuan tersebut, lain kepelaku (aktor) yang memberi dorongan, turun ketujuan-tujuan pelaku, kemudian kebijakan-kebijakan, strategi-strategi tersebut. Dengan demikian hirarki adalah sistem yang tingkatan-tingkatan (level) keputusannya berstratifikasi dengan beberapa elemen keputusan pada setiap tingkatan keputusan. 3. Menyusun Matriks Pembandingan Berpasangan (MPB) Matriks Pembandingan Berpasangan (MPB) dimulai dari puncak hirarki yang merupakan dasar untuk melakukan pembandingan berpasangan antar elemen terkait yang ada di bawahnya. Pembandingan berpasangan pertama dilakukan pada elemen tingkat kedua terhadap fokus yang ada di puncak hirarki. 4. Mengumpulkan semua pembandingan yang dilakukan dari hasil perbandingan yang diperoleh pada langkah 3. Melakukan pembandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom kei dengan setiap elemen pada baris ke-j, yang berhubungan dengan fokus. Pembandingan berpasangan antar elemen-elemen tersebut dilakukan dengan pertanyaan “seberapa penting elemen baris ke-i mempengaruhi atau mendominasi fokus permasalahan, dibandingkan dengan kolom ke-j?” Untuk mengisi MPB menggunakan nilai skala banding yang terdapat pada Tabel 1. Pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian diatas garis diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. Tabel 1 Nilai Skala Banding Berpasangan Nilai skala 1
3
5
7
9
Definisi Elemen yang satu sama pentingnya dibanding dengan elemen yang lain (equal importance) Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen yang lain (moderate more importance) Elemen yang satu jelas lebih penting dari pada elemen yang lain (essential,strong more importance) Elemen yang satu sangat jelas lebih penting dari pada elemen yang lain (demonstrated importance )
Elemen yang satu mutlak lebih penting dari pada elemen yang lain (absolutely more importance) Apabila ragu-ragu antara dua nilai 2,4,6,8 yang berdekatan ( grey area) Sumber: Saaty( 1993)
Penjelasan Kedua elemen menyumbang sama besar pada sifat tersebut Pengalaman menyatakan sedikit memihak pada satu elemen Pengalaman menunjukkan secara kuat memihak pada satu elemen Pengalaman menunjukkan secara kuat disukai dan didominasi oleh sebuah elemen tampak dalam praktek Pengalaman menunjukkan satu elemen sangat jelas lebih penting Nilai ini diberikan bila diperlukan kompromi
5. Memasukkan nilai kebalikan beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama. Angka 1 sampai 9 digunakan bila F1 lebih mendominasi atau mempengaruhi sifat F (fokus) dibandingkan dengan F2. Sedangkan F1 kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi identifikasi masalah dibandingkan F2, maka digunakan angka kebalikannya. Matriks dibawah
8
garis diagonal utama diisi dengan nilai kebalikannya. Misalnya bila elemen F12 memiliki nilai 8, maka nilai F21 adalah 1/8. 6. Melaksanakan langkah 3, 4, dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam hirarki tersebut. Pembandingan dilanjutkan untuk semua elemen di setiap tingkat hirarki, berkenaan dengan kriteria elemen diatasnya. Matriks pembandingan dalam model AHP dibedakan menjadi Matriks Pendapat Individu (MPI) dan Matriks Pendapat Gabungan (MPG). MPI adalah matriks hasil pembandingan yang dilakukan individu. MPI memiliki elemen yang disimbolkan dengan aij, yaitu elemen matriks pada baris kei dan kolom ke-j (Gambar 3) G
A1
A2
A1 A2 ... ... An
a11 a21 ... … an1
a12 a22 ... … an2
a13 a23 ... … an3
…
An
… … … … …
a1n a2n a2n … Ann
Gambar 3 Matriks Pendapat Individu (Sumber : Saaty, 1993) 7. Menghitung Rasio Inkonsistensi pada setiap MPI Perhitungan rasio inkonsistensi pada kedua MPI dilakukan dengan menggunakan software expert choice 2000. Tujuannya adalah untuk mengetahui MPI mana yang tidak memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi kurang dari atau sama dengan 10 persen. 8. Revisi Pendapat. Revisi pendapat dilakukan jika rasio inkonsistensi pendapat cukup tinggi yaitu lebih besar dari 10 persen. Nilai yang tinggi ini, menunjukkan adanya nilai-nilai perbandingan antar elemen yang tidak logis. Nilai-nilai MPI dapat diubah-ubah oleh individu yang bersangkutan hingga diperolah hasil yang memuaskan. 9. Menyusun Matriks Gabungan. MPG adalah susunan matriks baru yang elemennya (gij) berasal dari rata-rata geometriks pendapat-pendapat individu yang memenuhi persyaratan konsistensi, dan setiap elemen pada baris dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik. MPG dapat dilihat pada Gambar 4. G G1
G1 g11
G2 g12
G3 g13
… …
Gn g1n
G2
g12
g22
g23
…
g2n
...
...
...
...
…
...
...
…
…
…
…
…
Gn
gn1
gn2
gn3
…
Gn
Gambar 4 Matriks Pendapat Gabungan (Saaty, 1993)
9
Syarat-syarat MPG yang bebas dari konflik antara lain: (1) Pendapat masing- masing individu pada baris dan kolom yang sama memiliki selisih kurang dari empat satuan antara nilai pendapat individu yang tertinggi dengan yang terendah, dan (2) Tidak terdapat angka kebalikan (resiprokal) pada baris dan kolom yang sama. Rata-rata geometrik dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus matematika : Dimana : gij = elemen MPG baris ke-i dan kolom ke-j (aij)k = elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari MPI ke-k = indeks MPI dari individu ke-k yang K memenuhi syarat m = jumlah MPI yang memenuhi syarat = akar pangkat m = perkalian dari elemen k=1 sampai k=m
10. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor prioritas Pengolahan matriks pendapat dari dua tahap, yaitu pengolahan horizontal dan pengolahan vertikal. Pengolahan horizontal dilakukan setelah matriks pendapat yang akan diolah telah siap dan lengkap dengan elemennya. 11. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki Langkah terakhir adalah mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki dengan mengalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas utama kinerja yang menjadi dasar pembandingan, dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks inkonsistensi acak yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Cara yang sama digunakan, dimana setiap indeks inkonsistensi acak juga dikalikan dengan bobot berdasarkan prioritas kriteria yang menjadi dasar pembandingan, dan hasilnya dijumlahkan. Untuk memperoleh hasil yang baik, rasio inkonsistensi hirarki harus bernilai kurang dari atau sama dengan 10 persen. Hasil dari pengolahan tersebut akan menunjukkan mana yang menjadi prioritas untuk setiap hirarki, yang kemudian akan disusun strategi promosi yang sesuai untuk dijalankan Terminix Bogor. Setelah diperoleh strategi promosi yang sesuai, diharapkan akan memberikan hasil yang diinginkan oleh perusahaan. Pada penilaian jawaban hasil kuisioner dengan metode AHP, dapat diketahui mana hasil jawaban yang konsisten dan tidak konsisten. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat rasio inkonsistensinya. Apabila berada di batas normal, yaitu antara 0,00 sampai 0,1, berarti kuisioner telah diisi dengan jawaban yang konsisten dan menunjukkan bahwa informasi yang diberikan dapat digunakan untuk penelitian. Namun apabila berada di luar batas tersebut (lebih dari 0,1) maka perlu dilakukan pengulangan pengisian kuisioner untuk didapat
10
hasil yang konsisten. Bila nilai rasio inkonsistensinya adalah tepat 0,00, menunjukkan hasil yang konsisten sempurna. Penelitian Terdahulu Tabel 2 Penelitian Terdahulu Penulis Irma Pratiwi (2015)
Metode AHP
Judul Penelitian Analisis Strategi Promosi Jasa Layanan Pengujian Di Balai Besar Industri Agro Bogor, Jawa Barat
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan faktor yang paling berpengaruh dalam strategi promosi perusahaan adalah anggaran biaya, aktor yang paling berpengaruh adalah Manajer Pemasaran, tujuan yang paling ingin dicapai adalah Meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pendapatan, serta alternatif strategi promosi yang dapat dilakukan perusahaan adalah memanfaatkan media internet sebagai penyaluran promosi pengujian di BBIA.
Muham mad Fajrul Hidayat (2015)
AHP
Analisis Strategi Promosi Perusahaan PT. Hadji Kalla Toyota Cabang Urip Sumoharjo Makassar
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang paling berpengaruh dalam strategi promosi perusahaan adalah bentuk promosi yang sesuai dengan STP perusahaan, aktor yang paling berpengaruh adalah kepala cabang, tujuan yang paling ingin dicapai adalah meningkatkan pertumbuhan penjualan, serta alternatif strategi promosi yang dapat dilakukan perusahaan adalah meningkatkan kegiatanpromosi berupa mendirikan/ membuat showroom, booth maupun pameran dagang yang berlokasi pada daerah yang ramai pengunjung/konsumen .
Reza Rifyal Akbar (2014)
AHP
Analisis Strategi Promosi Melalui Internet Pada “Sablon Bogor”
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang paling berpengaruh dalam strategi promosi perusahaan adalah alat bantu promosi, aktor yang paling berpengaruh adalah Marketing Manager, tujuan yang paling ingin dicapai adalah Meningkatkan penjualan, serta alternatif strategi promosi yang dapat dilakukan perusahaan adalah search engine optimization
Tini Sri Hartini (2013)
RTO (Receiva ble Turn Over)
Analisis Manajemen Piutang studi kasus pada PT. Agricon Putra Citra Optima (Terminix Cabang Bogor Residential).
Dari data rasio perputaran piutang disimpulkan bahwa cara atau standar yang dibuat oleh head office dalam hal mempercepat perputaran piutang belum bisa dilakukan dengan maksimal oleh Terminix Residential Cabang Bogor karena pada tiap tahunnya masih mengalami peningkatan perputaran piutang. Sedangkan berdasarkan data rasio penagihan rata-rata yang diperoleh dapat diketahui bahwa pembayaran piutang pelanggan sangat lambat, jika dibandingkan dengan batas waktu yang diberikan selam 90 hari, karena selama 4 tahun ini belum mencapai standar yang ditentukan Head Office.
11
Lanjutan Tabel 2 Penulis Moham ad H.P. Wijaya (2013)
Metode Uji Validitas , Uji Reliabili tas, Analisis Regresi Linear Bergand a, Uji F dan uji T
Judul Penelitian Promosi, Citra Merek, Dan Saluran Distribusi Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Terminix di Kota Manado
Hasil Penelitian Promosi, citra merek, dan saluran distribusi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa Terminix di Manado. Hipotesis yang menyatakan diduga variabel promosi, citra merek, dan saluran distribusi secara bersama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Jasa Terminix di Manado dapat diterima. Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian jasa Terminix cabang Manado, dengan demikian hipotesis diterima. Citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian jasa Terminix cabang Manado, dengan demikian hipotesis diterima. Saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian jasa Terminix cabang Manado, dengan demikian hipotesis diterima.
Shahroo di et al. (2012)
AHP
Application of Analytical Hierarchy Process (AHP) Technique to Evaluate and Selecting Suppliers in an Effective Supply Chain.
Pemilihan dan evaluasi supplier dalam manajemen rantai pasok dapat menggunakan pendekatan AHP. Dalam mempertahankan posisi di pasar dunia global yang semakin kompetitif, perusahaan harus menemukan cara untuk mengefisiensikan bahan baku dan biaya produksi guna mempertahankan posisi di pasar masing-masing. Pemasok yang potensial menjadi komponen penting dari manajemen rantai pasok. Jurnal ini berkaitan dengan ulasan singkat mengenai penggunaan AHP dalam memutuskan pemilihan pemasok yang potensial. Pemilihan pemasok yang potensial membutuhkan evaluasi beberapa kriteria dan berbagai kendala yang terkait. Hasil analisis menunjukan bahwa keterhandalan pemasok, kualitas produk, dan pengalaman pemasok merupakan tiga prioritas utama untuk menyeleksi vendor yang efektif.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, dalam penelitian ini mengambil topik yang berbeda mengenai analisis strategi promosi. Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu studi kasus penelitian yang dilakukan dan objek yang akan diteliti, dimana Terminix Bogor merupakan naungan PT Agricon Putra Citra Optima yang bergerak di bidang jasa pengendali hama. Persamaan dari penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat analisis Analitycal Hierarchi Process (AHP) dalam memilih alternatif strategi promosi yang paling tepat.
12
METODE Kerangka Pemikiran Terminix Bogor merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa pengendalian hama (Pest Control) dan jasa pengendalian rayap (Termite Control) dibawah naungan PT Agricon Putra Citra Optima. Persaingan yang kompetitif mengharuskan Terminix Bogor menyusun strategi promosi terbaik agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini akan mengkaji strategi bauran promosi yang telah dilakukan oleh Terminix Bogor, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi Terminix Bogor dan juga mendapatkan alternatif strategi promosi yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan strategi bagi Terminix Bogor menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process). Dengan menggunakan metode AHP suatu masalah komplek dapat lebih terorganisir dan sederhana, sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan yang efektif. Penggunaan metode AHP juga akan menunjukan prioritas alternatif strategi promosi yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa alternatif strategi lainnya. Bagan kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 5 berikut. PT Agricon Putra Citra Optima
Terminix Bogor
Strategi Promosi
Periklanan
Promosi Penjualan
Penjualan Personal
Hubungan Masyarakat
Pemasaran Langsung
Mengetahui faktor-faktor penyusunan strategi promosi Penyusunan hierarki AHP
Penyelesaian AHP dengan Expert Choice
Pemilihan strategi promosi berdasarkan alternatif strategi
Rekomendasi Strategi Promosi Gambar 5 kerangka pemikiran
AHP
13
Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Head Office Bogor, yamg berlokasi di Jl. Siliwangi No. 68 Bogor, Jawa Barat. 16134. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2016 – Mei 2016. Waktu dan tempat penelitian ini tentunya dilakukan berdasarkan persetujuan dari pihak perusahaan. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan hasil observasi, survey, hasil pembagian kuesioner pada responden, dan wawancara langsung secara mendalam dengan pihak-pihak yang terkait atau ahli pada PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari data pendukung perusahaan dan studi literatur seperti buku, internet, jurnal, dan skripsi (penelitian terdahulu) yang tentunya terkait dengan topik penelitian. Pengambilan Responden Pemilihan responden pada penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Hal ini mempertimbangkan pemahaman responden mengenai strategi promosi dan juga besarnya peranan responden yang dipilih dalam perumusan dan pelaksanaan strategi promosi perusahaan. Dalam menggunakan alat analisis Anaytical Hierarchy Process (AHP) pengambilan sample ditentukan minimal 2 responden namun lebih baik terdiri dari jumlah ganjil untuk mengantisipasi adanya pendapat responden yang sama. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang responden. Pemilihan responden di tentukan dengan pertimbangan bahwa mereka benar-benar ahli dan menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan. Responden yang dipilih berasal dari PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix Bogor) yaitu pihak yang terkait dengan proses promosi perusahaan serta seorang pakar dibidang pemasaran. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan metode AHP (Analytical Hierachy Process). Berdasarkan kerangka kerja AHP, penelitian ini diawali dengan pembuatan hirarki yang disusun berdasarkan studi literatur, data dokumenter perusahaan, observasi, hasil wawancara dan dengan konfirmasi dari pihak perusahaan. Struktur hirarki yang telah disusun akan menjadi dasar dalam pembuatan kuesioner yang akan disebarkan kepada responden. Kuesioner diberikan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat pada struktur hirarki. Validitas kuesioner untuk pemilihan strategi promosi dilihat melalui konsistensi setiap matriks baik itu individu maupun gabungan dan juga konfirmasi yang dilakukan dengan pakar. Hasil pengolahan data primer ini dimulai dengan memeriksa terlebih dahulu kekonsistenan pembobotan yang diberikan responden. Pengolahan kekonsistenan
14
pembobotan dilakukan dengan menggunakan Expert Choice 2000. Dimana dalam penelitian ini batas tingkat inkonsitensi ditetapkan sebesar 10%. Kemudian setelah masing–masing pembobotan per individu terbukti konsisten, keseluruhan pembobotan oleh masing–masing individu akan digabungkan dalam satu matriks gabungan. Setelah itu matriks gabungan inilah yang akan diukur kembali pembobotannya lewat mekanisme perhitungan AHP dengan menggunakan Microsoft Excel 2013 yang akan menghasilkan pengolahan data vertikal dan pengolahan data horizontal. Hasil pengolahan vertikal yang menjadi dasar pemilihan alternatif strategi promosi, sedangkan hasil pengolahan data horizontal memperlihatkan keterkaitan dan tingkat pengaruh antara satu faktor dengan elemen lain dalam satu tingkat hirarki dengan elelemen lain dalam tingkat hirarki dibawahnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1927 di Amerika Serikat, Terminix adalah pelopor usaha pengendalian rayap di dunia. Terminix kemudian tumbuh menjadi salah satu perusahaan pengendali hama dan rayap terbesar di dunia, dengan lebih dari 2.8 juta pelanggan di 22 negara dunia salah satunya Indonesia. Pada Tahun 1995, PT Agricon membeli waralaba Terminix. Kemudian pada Desember 2002, berdirilah PT Agricon Putra Citra Optima. Sebagai partner internasional dengan pertumbuhan tercepat, PT Agricon Putra Citra Optima kemudian dipercayai oleh Service Master memegang lisensi terminix untuk Malaysia, Sngapura, dan Brunei Darussalam (Terminix 2016) Beberapa layanan yang ditawarkan Terminix adalah Termite Control (Pengedalian Rayap) dengan produk TTM (Terminix Termite Management dan TLBS) dan Terminix Liquid Barrier System, serta Pest Control (Pengendalian Hama) dengan Produk GPM (General Pest Management), EPM (Exotic Pest Management) dan TOTS (Terminix One Time Service) Khusus Jasa Sekali kunjungan. Pelayanan Terminix manajemen hama urban dan Terminix manajemen rayap menjadi layanan unggulan Terminix Bogor dengan segmentasi residensial dan komersial Hingga kini, Terminix dengan 26 cabang telah melayani ribuan pelanggan di 28 kota besar Indonesia yakni Jakarta, Bogor, Tangerang, Cikarang, Bekasi, Karawang, Cibubur, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Bandar Lampung, Bali Denpasar, Mataram, Timika, Jayapura, Manado, Makassar, Balikpapan, dan Samarinda Visi dan Misi Perusahaan PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor memiliki visi dan misi tertulis yang dijadikan acuan perusahaan dalam melakukan aktivitas agar dapat
15
mencapai tujuan perusahaan. Adapun visi dan misi PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor adalah sebagai berikut: 1. Visi Menjadi perusahaan pengendali hama terpandang di Asia Pasifik berdasarkan 4 filosofi perusahaan 2. Misi Melindungi anda dan milik anda dari hama Ruang Lingkup Pelayanan A. Terminix Manajemen Rayap 1. Teknik Pengumpanan, yaitu pengendalian rayap dengan metode umpan yang sangat efektif membasmi keseluruhan koloni rayap tanah jenis coptotesmes sp. 2. Sistem Cairan Penghalang, yaitu pengendalian untuk semua jenis rayap tanah dengan metode perlindungan menggunakan bahan kimia disekeliling pondasi bangunan. A. Aplikasi cairan penghalang pada saat pembuatan fondasi dan lantai bangunan. B. Aplikasi cairan penghalang di sekitar pondasi ketika lantai bangunan sudah jadi. B. Terminix Manajemen Hama Urban 1. Serangga Terbang Mengendalikan serangga yang aktif terbang seperti lalat dan nyamuk dan mengeliminasi stadia pra-dewasanya. 2. Serangga Merayap Mengeliminasi serangga merayap seperti kecoa, semut, kumbang, lipan dll 3. Manajemen Tikus Hama Sistem Deteksi Berlapis a. Pemasangan umpan tikus pada sisi pagar untuk mendeteksi masuknya tikus dari area luar pagar b. Pemasangan umpan tikus pada sisi luar dinding bangunan untuk keberadaan tikus di sekitar bangunan c. Pemasangan umpan tikus di dalan bangunan untuk mendeteksi keberadaan tikus yang masuk ke dalam bangunan 4. Jenis Nama Lain a. Pengendalian Burung/ Kelalawar b. Pengendalian Anjing / Kucing c. Pengendalian Ular/ Lebah C. Fumigasi Pengendalian hama dengan cara memasukkan atau melepaskan fumlgant berbentuk gas ke dalam ruangan yang kedap selama beberapa waktu tertentu dengan dosis dan konsentrasi yang mematikan sasaran. Bauran Promosi Perusahaan Untuk melancarkan berbagai macam aktivitas promosi guna dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkannya diperlukan aktivitas promosi. Aktivitasaktivitas promosi yang telah dilaksanakan oleh Terminix Bogor dapat dikelompokkan ke dalam lima bauran promosi yaitu
16
(1) Periklanan. Melakukan update kegiatan menggunakan website dan facebook. Selain itu memasang banner di depan kantor maupun di beberapa lokasi strategis di kota Bogor. (2) Promosi penjualan. Melakukan potongan harga ketika konsumen membayar kurang dari jatuh tempo pembayaran, gratis pengecekan awal, dan memberikan garansi dalam jangka waktu tertentu. (3) Publisitas dan hubungan masyarakat. Melakukan bantuan dana serta fasilitas kota Bogor seperti berkontribusi dalam kegiatan Cap go meh bogor serta membantu pembangunan beberapa pos polisi di kota Bogor. (4) Penjualan perorangan. Menunjukan layanan terbaik kepada konsumen dan membuka booth pada kegiatan yang berlokasi di daerah ramai pengunjung yang sesuai dengan segmentasi perusahaan. (5) Pemasaran langsung. Berkomunikasi dengan konsumen melalui costumer service (free call dan email) dan media sosial. Segmentation, Targeting and Positioning (STP) Segmentation Segmentasi Terminix terbagi dua, residensial dan komersial. yaitu : 1. Residensial Rumah pribadi, perumahan estat. Perumahan kota, asrama, kondominium, apartemen, villa, bungalow etc. 2. Komersial a. Fasilitas pengolah makanan pabrik makanan & miniman dll b. Fasilitas/ manufaktur pengolah non makanan industri otomotif, garmen, tambang dll c. Gedung penyimpanan & distributor gudang, gudang logistik, kantor pos dll d. HOTEL hotel, matel, resor, apartemen, villa dll e. Properti gedung & kantor manajemen gedung perkantoran, kantor pemerintah dll f. Fasilitas publik & hiburan bandara, terminal, tempat ibadah dll g. Fasilitas kesehatan & kecantikan rumah sakit, klinik, spa, pusat kebugaran, salon dll h. Pertokoan mall, hypermarket, supermarket, dept.Store dll i. Restauran restauran, toko roti, kantin, kafe dll j. Fasilitas pendidikan sekolah, kampus, tempat kursus, taman kanak– kanak dll Targeting Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Target pasar Terminix adalah konsumen dari kalangan menengah keatas, karena jika melihat dari harga jasa Terminix lebih mahal di banding harga pasaran. Target Terminix selanjutnya yaitu konsumen yang mengutamakan kebersihan. Positioning Positioning Terminix dimata konsumennya yaitu Terminix merupakan perusahaan pest control terkemuka di Indonesia. Harga yang ditawarkan Terminix lebih tinggi dibandingkan pesaing namun Terminix dapat memberikan jaminan
17
bahwa jasa yang ditawarkan terbaik sehingga konsumen mempercayai dan setia pada Terminix. Terminix juga merupakan perusahaan yang flexible dimata konsumennya karena dapat menyesuaikan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen di luar jasa yang ditawarkan.
Analisis Faktor, Aktor, dan Tujuan yang Berpengaruh dalam Penyusunan Strategi Promosi Strategi pemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap perusahaan, sesuatu yang penting umumnya tidak mudah dirumuskan dan dilaksanakan. Pemilihan strategi promosi pada perusahaan PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP) diawali dengan penyusunan hirarki keputusan yang diantaranya adalah faktorfaktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi. Kriteria yang dimasukkan dalam hirarki ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan studi literatur yang telah dilakukan sebelumnya. Faktor-faktor Penyusun Strategi Promosi Terminix Bogor Faktor-faktor ini merupakan salah satu kriteria keputusan yang mempengaruhi Terminix Bogor dalam memilih alternatif strategi promosi yang akan dilakukan. Faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu 1) Anggaran Promosi. Faktor anggaran promosi akan mempengaruhi keuangan perusahaan. Terminix Bogor sebaiknya dapat mengalokasian sejumlah dana perusahaan untuk anggaran promosi dengan tepat, guna meminimalkan biaya dan meningkatkan keuntungan. 2) Sumber Daya Manusia (SDM). Pelayanan tidak bisa terpisahkan dari usaha yang berbasis jasa. Pelayanan yang maksimal menjadi penilaian utama yang mempengaruhi keputusan pengguna jasa dan loyalitas konsumen. 3) STP Perusahaan. Promosi yang dilakukan sesuai dengan STP (segmentation, targeting dan positioning) perusahaan diyakini dapat menciptakan efek promosi yang efektif dan efisien. 4) Tingkat Persaingan. Persaingan yang ketat membuat perusahaan perlu menciptakan suatu strategi promosi yang tepat, sehingga keberadan dan tujuan perusahaan tetap dapat tercapai di tengah-tengah persaingan. Aktor yang Berpengaruh dalam Penyusunan Strategi Promosi Terminix Bogor Aktor-aktor pada Terminix Bogor yang terlibat maupun memiliki pengaruh dalam penyusunan strategi promosi pada perusahaan diantaranya adalah: 1) Kepala Cabang / Branch Manager. Kepala Cabang / Branch Manager berada dalam top management perusahaan. Kepala Cabang mewakili direktur utama dalam menjalankan kebijakan
18
perusahaan pada kantor cabang yang dipimpinnya, serta memiliki kapasitas untuk mengesahkan program promosi yang akan dijalankan perusahaan. 2) Business Development Manager (BDM). Business Development Manager bertugas mempertahankan, mengembangkan Terminix Bogor, menjalin dan menjaga hubungan dengan perusahaan lain serta mencari bidang-bidang baru untuk diversifikasi, dengan proyek-proyek baru yang dituangkan dalam suatu Feasiblity Study. 3) Marketing. Marketing berperan sebagai promosi yaitu sebagai bagian memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menawarkan serta menjual jasa, dan menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuau yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas jasa. 4) Research and Development (R&D). R&D bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan di perusahaan tersebut, bertanggung jawab untuk memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan, bertanggung jawab mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan, melakukan test dan tak jarang membuat alat test sendiri dan terus mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan, serta bagian yang dihubungi apabila pihak luar hendak melakukan kerjasama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk aktivitas riset dan pengembangan perusahaan. Tujuan Strategi Promosi Terminix Bogor Tujuan yang ingin dicapai dalam membangun strategi promosi yaitu : 1) Untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Tujuan utama kegiatan promosi adalah meningkatkan jumlah pelanggan dengan perluasan pangsa pasar. 2) Untuk mempertahankan serta meningkatkan citra merk perusahaan. Terminix memang sudah masuk ke dalam tiga Top Brand Award kategori pest control, namun perusahaan harus terus menjaga citra agar pelanggan tetap memilih Terminix dan calon konsumen ikut menggunakan jasa Terminix. 3) Untuk meningkatkan loyalitas konsumen/pelanggan dimana hal ini merupakan salah satu aspek penting ingin dicapai oleh banyak perusahaan. Alternatif Strategi Promosi Terminix Bogor Penetapan alternatif strategi berikut ditentukan berdasarkan bauran promosi yang ada pada perusahaan. Berikut alternatif strategi promosi Terminix Bogor : 1) Strategi 1: Melakukan update promosi da n a kt i vi t as m el al ui media cetak, elektronik maupun media sosial seperti majalah, leaflet, poster, website, facebook, twitter, dan media sosial lainnya. 2) Strategi 2: Berkomunikasi secara cepat dan lebih murah dengan para pelanggan menggunakan panggilan suara, surat elektronik, media sosial, dan konferensi video. 3) Strategi 3: Meningkatkan kegiatan promosi berupa mendirikan/membuat showroom, booth maupun pameran dagang yang berlokasi pada daerah yang ramai pengunjung/konsumen.
19
4) Strategi 4: Memberikan pelayanan yang baik dan mendukung kegiatan lingkungan sekitar seperti sponsorship. 5) Strategi 5: Meningkatkan kegiatan promosi seperti diskon, free voucher, garansi, gratis pengecekan
Analisis Hasil Pengolahan Horizontal Pengolahan data secara horizontal akan menunjukkan besarnya tingkat pengaruh suatun elemen/kriteria terhadap tingkat yang berbeda. Pengolahan horizontal terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, pengolahan horizontal tingkat tiga mengenai aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi Terminix Bogor. Kedua, pengolahan horizontal tingkat empat mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh Terminix Bogor melalui strategi promosi, dan Ketiga pengolahan horizontal tingkat lima mengenai alternatif strategi promosi yang dapat dilakukan oleh Terminix Bogor. Hasil Pengolahan pada Tingkat Aktor Hasil pengolahan pada tingkat kedua memperlihatkan aktor-aktor yang memiliki pengaruh terhadap faktor-faktor penyusunan strategi Terminix Bogor. Hasil bobot dan prioritas elemen aktor yang berpengaruh terhadap faktor penyusunan strategi promosi Terminix Bogor dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Bobot dan prioritas elemen aktor yang berpengaruh terhadap faktor penyusunan strategi promosi Faktor Aktor
Anggaran promosi
Sumber Daya Manusia
STP Perusahaan
Tingkat Persaingan
1
Branch Manager
0.276
0.224
0.209
0.263
2
Business Development Manager
0.222
0.199
0.393
0.357
3
Marketing
0.355
0.402
0.243
0.222
4
R&D
0.147
0.175
0.155
0.158
0.00
0.02
Consistency Ratio (CR)
0.00 0.01 Ket : nilai CR < 0.1 artinya jawaban responden sudah konsisten
Pada hasil pengolahan terlihat bahwa aktor yang paling berpengaruh pada faktor anggaran promosi adalah marketing (0.355). Selanjutnya secara berurut aktor yang memiliki kepentingan dalam faktor anggaran promosi adalah Branch Manager (0.276), Business Development Manager (0.222) serta yang memiliki bobot terkecil adalah Research & Development (0.147). Pada bagian elemen faktor Sumber Daya Manusia, terlihat bahwa Marketing kembali memiliki bobot paling tinggi (0.402). Aktor yang memiliki prioritas kedua sampai keempat dalam hal faktor Sumber Daya Manusia adalah Branch Manager (0.224), Business Development Manager (0.199), dan Research & Development (0.175).
20
Pada elemen faktor STP Perusahaan, Business Development Manager memiliki prioritas tertinggi dengan bobot (0.393). Selanjutnya aktor yang memiliki bobot tertinggi kedua sampai keempat yaitu Marketing (0.243), Branch Manager (0.209), dan Research & Development (0.155) Pada elemen faktor Tingkat Persaingan, aktor Business Development Manager kembali memiliki bobot tertinggi (0.357). Aktor yang memiliki prioritas kedua sampai keempat dalam hal faktor Sumber Daya Manusia adalah Branch Manager (0.263), Marketing (0.222), dan Research & Development (0.158). Hasil Pengolahan pada Tingkat Tujuan Berdasarkan hasil pengolahan horizontal pada tingkat ketiga /tujuan, diperoleh bobot prioritas tujuan berdasarkan tingkat kepentingan aktor lainnya, yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Bobot dan prioritas elemen tujuan yang berpengaruh terhadap aktor dalam penyusunan strategi promosi Terminix Bogor Tujuan 1
Branch Manager
Aktor Business Development Manager 0.441
Meningkatkan pertumbuhan 0.129 penjualan 2 Mempertahankan & 0.399 0.453 meningkatkan citra merk 3 Meningkatkan loyalitas 0.418 0.160 konsumen 0.01 0.02 Consistency Ratio (CR) Ket : nilai CR < 0.1 artinya jawaban responden sudah konsisten
Marketing
R&D
0.407
0.472
0.427
0.393
0.166
0.135
0.03
0.01
Pada tingkat kepentingan Branch Manager, tujuan yang diprioritaskan adalah Mempertahankan dan meningkatkan citra merk perusahaan (0.453). Pada tujuan prioritas kedua adalah meningkatkan loyalitas konsumen/pelanggan (0.418) dan Meningkatkan pertumbuhan penjualan (0.129). Meningkatkan pertumbuhan penjualan menjadi prioritas pertama pada tingkat kepentingan aktor Business Development Manager dengan bobot (0.441). Dengan tujuan mempertahankan serta meningkatkan citra merk perusahaan dengan bobot (0.399).diikuti mempertahankan dan Meningkatkan loyalitas konsumen berada pada prioritas kedua bagi Business Development Manager dengan bobot (0.160) Pada aktor Marketing terlihat tujuan yang memiliki bobot terbebesar adalah mempertahankan dan meningkatkan citra merek (0.427). Setelah itu, tujuan dengan prioritas kedua yaitu meningkatkan pertumbuhan penjualan perusahaan (0.407) dan meningkatkan loyalitas konsumen (0.166). Pada Research & Development tujuan promosi dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan berada pada prioritas tertinggi dengan bobot (0.472). meningkatnya citra merk perusahaan (0.393) serta (0.135) loyalitas konsumen/pelanggan
21
Hasil Pengolahan pada Tingkat Alternatif Alternatif strategi dengan prioritas yang paling tinggi dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan penjualan adalah strategi pertama yakni Melakukan update promosi dan aktivitas melalui media cetak, elektronik maupun media sosial seperti majalah, leaflet, poster, website, facebook, twitter, situs, dan media sosial lainnya. (0.363) Tabel 5. Bobot dan prioritas elemen alternatif strategi yang berpengaruh terhadap tujuan dalam penyusunan strategi promosi Terminix Bogor Tujuan Meningkatkan Pertumbuhan Penjualan
Mempertahankan Serta Meningkatkan Citra Merk
Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Strategi 1 Strategi 2
0.363 0.091
0.386 0.072
0.085
Strategi 3
0.099
0.172
0.092
Strategi 4
0.163
0.269
0.267
0.284
0.101
0.430
0.01 0.01 Ket : nilai CR < 0.1 artinya jawaban responden sudah konsisten
0.03
Alternatif Strategi
Strategi 5 Consistency Ratio (CR)
0.127
(1) Strategi 1. Melakukan update promosi dan aktivitas melalui media cetak, elektronik maupun media sosial seperti majalah, leaflet, poster, website, facebook, twitter, situs, dan media sosial lainnya. (Advertising). (2) Strategi 2 Berkomunikasi secara cepat dan lebih murah dengan para pelanggan menggunakan panggilan suara, surat elektronik, media sosial, dan konferensi video. (Direct Marketing). (3) Strategi 3 Melakukan kegiatan promosi berupa mendirikan/membuat booth maupun pameran yang berlokasi pada daerah yang ramai pengunjung/konsumen. (Personal Selling). (4) Strategi 4 Memberikan pelayanan yang baik dan mendukung kegiatan lingkungan sekitar seperti sponsorship. (Public Relation & Publicity). (5) Strategi 5 Meningkatkan kegiatan promosi seperti, pemberian souvenir, free voucher, garansi, gratis pengecekan awal dan sebagainya. (Sales Promotion) Alternatif strategi dengan cara Melakukan program promosi pada media cetak, elektronik maupun media sosial seperti majalah, leaflet, poster, website, facebook, twitter maupun situs jual beli online dengan bobot (0.386) menjadi prioritas utama perusahaan apabila tujuannya ingin mempertahankan serta meningkatkan citra merk perusahaan. Melakukan promosi dengan menggunakan media secara massal dengan baik, maka produk yang ditawarkan perusahaan akan diketahui oleh masyarakat, sehingga tercipta suatu citra merk yang baik dan kuat di kalangan masyarakat atau calon konsumen.
22
Sementara dalam hal tujuan mempertahankan loyalitas konsumen, alternatif strategi yang menjadi prioritas adalah dengan Meningkatkan kegiatan promosi seperti, pemberian souvenir, free voucher, garansi, gratis pengecekan awal dan sebagainya dengan bobot (0.430).
Analisis Hasil Pengolahan Data secara Vertikal Hasil Pengolahan Faktor Secara Vertikal dalam AHP Hasil pengolahan dengan faktor yang mempengaruhi penyusun hierarki utama diperoleh bobot dan prioritas yang memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan promosi di Terminix Bogor. Berdasarkan hasil pengolahan data, faktor Sumber Daya Manusia menjadi faktor prioritas utama dengan bobot nilai 0.508. Sumber Daya Manusia yang baik dalam penampilan maupun terampil berkomunikasi kepada target konsumen nantinya dapat memberikan efek positif dalam pencapaian tujuan perusahaan. Prioritas kedua hasil penilaian faktor yang mempengaruhi strategi promosi Terminix Bogor yaitu Anggaran Promosi dengan bobot 0.169. Faktor anggaran promosi akan mempengaruhi keuangan perusahaan. Terminix Bogor sebaiknya dapat mengalokasian sejumlah dana perusahaan untuk anggaran promosi dengan tepat, guna meminimalkan biaya dan meningkatkan keuntungan. STP Perusahaan merupakan faktor prioritas ketiga dengan bobot 0.168. konsumen terdiri dari latar belakang dan kebutuhan yang berbeda. Segmentasi, penetapan target, dan positioning yang jelas akan mempermudah perusahaan menjalankan strategi pemasarannya. Faktor yang menjadi prioritas selanjutnya yaitu tingkat persaingan dengan bobot 0.155. Hasil pengolahan Faktorfaktor hirarki utama strategi promosi Terminix Bogor dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Bobot hasil penilaian terhadap faktor Faktor
Bobot
Prioritas
Anggaran promosi
0.169
2
Sumber Daya Manusia
0.508
1
STP Perusahaan
0.168
3
Tingkat Persaingan Sumber : data diolah (2016)
0.155
4
Hasil Pengolahan Aktor Secara Vertikal dalam AHP Aktor yang memiliki pengaruh penting dalam pengambilan keputusan strategi promosi Terminix Bogor adalah Marketing dengan bobot nilai 0.339. Marketing memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menawarkan serta menjual jasa, dan menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuau yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas jasa. Pada urutan kedua aktor dengan bobot 0.260 yaitu Business Development Manager (BDM) yang bertugas mempertahankan, mengembangkan Terminix Bogor, menjalin dan menjaga hubungan dengan perusahaan lain serta mencari bidang-bidang baru untuk diversifikasi, dengan proyek-proyek baru yang dituangkan dalam suatu Feasiblity Study. Kedua aktor tersebut saling berkontribusi karena keduanya merupakan pakar dari pihak internal sehingga mengetahui seluk beluk permasalahan yang ada di
23
dalam perusahaan. ecara berurut prioritas ketiga dan keempat adalah Branch Manager (0.236) dan Research & Development (0.164). Pada Tabel 7 disajikan bobot hasil penilaian terhadap aktor yang mempunyai pengaruh pada penyusunan strategi promosi di Terminix Bogor. Tabel 7 hasil penilaian terhadap aktor Aktor
Bobot
Prioritas
Branch Manager
0.236
3
Business Development Manager
0.260
2
0.339 0.164
1 4
Marketing R&D Sumber: Data diolah (2016)
Hasil Pengolahan Tujuan Secara Vertikal dalam AHP Prioritas utama dari tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam strategi promosi di Terminix Bogor yaitu Mempertahankan serta meningkatkan citra merk dengan bobot 0.430. Branding yang sudah melekat dibenak calon konsumen dapat mempengaruhi calon konsumen untuk mencoba jasa yang di tawarkan. Tujuan kedua . Pada Tabel 8 dapat dilihat rincian mengenai hasil pengolahan tujuan secara vertikal dalam AHP. Tabel 8 Bobot hasil penilaian terhadap tujuan Tujuan
Bobot
Prioritas
Meningkatkan pertumbuhan penjualan
0.323
2
Mempertahankan serta meningkatkan citra merk
0.430
1
0.247
3
Meningkatkan loyalitas konsumen Sumber: Data diolah (2016)
Hasil Pengolahan Alternatif Secara Vertikal dalam AHP Prioritas pertama bauran promosi yang dapat dilakukan oleh pihak Terminix Bogor berdasarkan hasil pengolahan data yaitu periklanan. dengan bobot nilai 0.311. Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu menginformasikan kepada khalayak tentang seluk beluk produk, mempengaruhi khalayak untuk membeli, menyegarkan informasi yang telah diterima, dan menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi. Kegiatan periklanan yang dilakukan Terminix Bogor yaitu Alternatif strategi dengan cara Melakukan program promosi pada media cetak, elektronik maupun media sosial seperti majalah, leaflet, poster, website, facebook, twitter maupun situs jual beli online. Bobot prioritas hasil pengolahan data alternatif strategi promosi Terminix Bogor disajikan pada Tabel 9.
24
Tabel 9 Bobot hasil penilaian terhadap alternatif Alternatif
Bobot
Prioritas
Strategi 1 Strategi 2
0.311 0.091
1 5
Strategi 3
0.129
4
Strategi 4
0.232
3
0.237
2
Strategi 5 Sumber: Data diolah (2016)
Sales Promotion menjadi prioritas kedua dengan bobot 0.237. Melalui Meningkatkan kegiatan promosi seperti, pemberian souvenir, free voucer, garansi, gratis pengecekan awal dan sebagainya ini diharapkan dapat menarik pelanggan baru, meningkatkan permintaan dari para pemakai jasa, meningkatkan kinerja pemasaran perantara. Prioritas ketiga yaitu kegiatan publicity dengan bobot 0.232 memberikan pelayanan yang baik dan mendukung kegiatan lingkungan sekitar seperti sponsorship. Prioritas yang keempat yaitu personal selling dengan bobot 0.129. Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu prospecting (mencari pembeli dan membina hubungan dengan mereka), targeting (mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli), communicating (memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan), selling (mendekati,mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan), servicing (memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan), information gathering (melakukan riset dan intelijen pasar), dan allocating (menentukan pelanggan yang akan dituju). Adapun kelebihan dari kegiatan personal selling yaitu operasinya yang lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli serta dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Bobot 0.091 yaitu direct marketing yang menjadi prioritas terakhir yang dapat diterapkan sebagai alternatif strategi promosi. Pengolahan data secara vertikal menunjukkan pengaruh setiap unsur pada tingkat hirarki tertentu terhadap unsur sasaran utama/goal. Hasil pengolahan data secara Vertikal pada penyusunan Strategi Promosi Terminix Bogor dapat dilihat pada Gambar 6.
25
Strategi Promosi Terminix Bogor
Anggaran Promosi
(0.169)
Branch Manager
(0.236)
Meningkatkan Pertumbuhan Penjualan (0.323)
Strategi 1 0.311
SDM (0.508)
STP Perusahaan (0.168)
Tingkat Persaingan (0.155)
BDM (0.260)
Marketing (0.339)
R&D (0.164)
Mempertahankan & Meningkatkan Citra Merk (0.430)
Strategi 2 0.091
Strategi 3 0.129
Meningkatkan Loyalitas Konsumen (0.247)
Strategi 4 0.232
Strategi 5 0.237
Gambar 6 Hasil pengolahan data secara vertikal pada penyusunan strategi promosi Terminix Bogor Implikasi Manajerial Implikasi manajerial merupakan suatu rekomendasi yang ditujukan kepada Terminix Bogor untuk memilih strategi bauran promosi yang efektif dan efisien yang dapat diterapkan di Terminix Bogor. Dari penelitian dan pengolahan data dengan menggunakan metode AHP, dihasilkan beberapa alternatif strategi promosi yang dapat diterapkan dengan bobot dan prioritas yang berbeda. Alternatif dengan nilai tertinggi dapat diprioritaskan untuk diterapkan terlebih dulu. Melakukan update promosi dan aktivitas melalui media cetak, elektronik, maupun media sosial seperti majalah, leaflet, poster, website, facebook, twitter, situs, dan media sosial lainnya merupakan alternatif utama Terminix Bogor. Periklanan yang gencar dilakukan dapat memberikan informasi kepada calon konsumen mengenai fungsi dan keberadaan Terminix karena saat ini tidak banyak masyarakat yang mengetahui apa itu Terminix dan apa saja jasa yang ditawarkan. Alternatif ini sesuai dengan tujuan utama strategi promosi yaitu mempertahankan dan meningkatkan citra merek Terminix Bogor. Dalam hal ini marketing memiliki pengaruh paling besar untuk pengambilan keputusan strategi promosi. Marketing mengontrol proses Branding di area penjualan, membuat planning yang berkaitan dengan aktivitas penjualan dan memastikan kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan rencana. selanjutnya berkoordinasi dengan tim manajemen lain dalam menyusun strategi promosi agar dapat diimplementasikan. Alternatif strategi
26
promosi yang paling efisien dan dapat dilakukan Terminix Bogor dengan mempertimbangkan faktor Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia yang baik dalam penampilan maupun terampil berkomunikasi kepada target konsumen dapat memberikan efek positif dalam pencapaian tujuan. Alternatif strategi promosi terpenting kedua adalah meningatkan kegiatan promosi seperti pemberian souvenir, free voucher, garansi, dan gratis pengecekan awal. Alternatif strategi kedua ini dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Dengan gratis pengecekan awal dan jaminan kepuasan dapat menarik perhatian calon konsumen untuk menggunakan jasa Terminix. Salah satu promosi ini membuat calon konsumen mengetahui seberapa parah kondisi yang ingin dibersihkan, mengetahui kisaran biaya yang nanti harus dibayar serta memberikan kenyamanan dengan adanya jaminan kepuasan. Faktor prioritas kedua yaitu Anggaran Promosi. Anggaran promosi perusahaan dapat membentuk suatu program yang lebih baik dari pada program yang telah berjalan sebelumnya sesuai dengan kondisi perusahaan. Meminimalkan periklanan dimedia cetak dan memaksimalkan periklanan menggunakan media sosial merupakan salah satu cara menghemat anggaran promosi. Pada prioritas kedua Business Development Manager menjadi aktor penting dalam pengambilan keputusan dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan penjualan. Karena Business Development Manager merupakan bagian yang dihubungi apabila pihak luar hendak melakukan kerjasama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk aktivitas riset dan pengembangan perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Kegiatan promosi yang saat ini dilakukan oleh Terminix Bogor, meliputi Melakukan kegiatan promosi berupa mendirikan/membuat booth maupun pameran yang berlokasi pada daerah yang ramai pengunjung/konsumen (personal selling), Melakukan update promosi dan aktivitas melalui media cetak, elektronik maupun media sosial seperti majalah, leaflet, poster, website, facebook, twitter, situs, dan media sosial lainnya (advertising), Meningkatkan kegiatan promosi seperti, pemberian souvenir, free voucer, garansi, gratis pengecekan awal dan sebagainya (sales promotion), Memberikan pelayanan yang baik dan mendukung kegiatan lingkungan sekitar seperti sponsorship (publicity and public relation), dan pemasaran langsung (direct marketing). Faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi Terminix Bogor terdiri dari faktor Anggaran Promosi, Sumber Daya Manusia, STP perusahaan, Tingkat Persaingan. Faktor Sumber Daya Manusia menjadi faktor prioritas utama dengan bobot sebesar 0.508 Alternatif strategi promosi yang dapat diterapkan berdasarkan prioritas utama yaitu Melakukan update promosi dan aktivitas melalui media cetak, elektronik, maupun media sosial seperti majalah, leaflet, poster, website, facebook, twitter, situs, dan media sosial lainnya dengan nilai bobot sebesar 0.311.
27
Saran Terminix Bogor perlu mempertimbangkan tingkat prioritas pada elemen faktor yaitu Sumberdaya Manusia (SDM) dalam penyusunan strategi promosi. Karna terjadi kontak antara SDM dengan konsumen secara langsung. Salah satu solusi untuk Terminix Bogor yaitu dengan mengoptimalkan customer service agar calon pembeli yang ingin langsung bertanya mengenai jasa Terminix mendapatkan informasi lebih rinci mengenai prosedur pemesanan jasa atau informasi lainnya. Selain itu Terminix dapat melakukan program promosi yang inovatif dengan pendekatan pada ibu-ibu untuk segmentasi jasa residensial. Serta untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperkaya pilihan strategi alternatif lain di luar alternatif strategi yang telah diteliti dalam penelitian ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif serta melakukan diskusi forum tidak hanya dengan pihak internal perusahaan tapi juga melakukan diskusi forum dengan pakar ahli di bidang promosi sebelum penyusunan hierarki AHP.
DAFTAR PUSTAKA Alma B. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Yograkarta (ID) : Delta Buku Akbar RR. 2014. Analisis Strategi Promosi Melalui Internet Pada “Sablon Bogor”. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. [ASPPHAMI] Asosiasi Perusahaan pengendalian Hama Indonesia. 2014. DAFTAR ANGGOTA DPD ASPPHAMI PROVINSI DKI JAKARTA. [diunduh 2016 maret 2]. Tersedia pada : http://aspphami-dki.or.id/anggotabiasa/ Griffin RW, Ebert RJ. 2007. Bisnis Edisi Kedelapan jilid 1. Jakarta (ID) : Erlangga Hasan A. 2013. Marketing dan Kasus-kasus Pilihan. Yogyakarta (ID) : Caps Publishing Hermawan A. 2012. Komunikasi pemasaran. Jakarta (ID) : Erlangga Hidayat MF. 2015. Analisis Strategi Promosi Perusahaan PT.Hadji Kalla Toyota Cabang Urip Sumoharjo Makassar. [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut pertanian Bogor. Hartini TS. 2013. Analisis Manajemen Piutang studi kasus pada PT. Agricon Putra Citra Optima (Terminix Cabang Bogor Residential). [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor Hunger JD, Wheelen TL. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta (ID) : Penerbit Andi. Pearce JA, Robinson R. 2008. Manajemen Strategis Formulasi,Implementasi dan Pengendalian. Jakarta (ID): Salemba Empat [KEMENPERIN] Kementrian perindustrian. 2015. Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019 [Internet]. Bogor (ID):
28
[diunduh 2016 mei 1]. Tersedia pada: http://www.kemenperin.go.id/download/8436/rencana-strategis-kemenperin Kotler P, Armstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran jilid 1 edisi keduabelas. Jakarta (ID): Erlangga. Kotler P, Keller K. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): Erlangga. Marimin 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. [Internet]. [diunduh 2016 April 19]. Tersedia pada https://books.google.co.id/books.htm Nugraha R. 2013. Analisis Strategi Promosi Hasanah Card pada PT Bank BNI Syariah. [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor Pratiwi I. 2015. Analisis Strategi Promosi Jasa Layanan Pengujian Di Balai Besar Industri Agro Bogor, Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor (ID):Institut Pertanian Bogor. Purnama CML. 2004. Strategic Marketing Plan. Jakarta (ID) : Gramedia Pustaka Utama Rangkuti F. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta (ID): PT.Gramedia Pustaka Utama [TOP BRAND AWARD] kategori penyedia jasa pest control. 2016. [Internet]. [diunduh 2016 april 4]. Tersedia pada : http://www.topbrand-award.com/topbrand-survey/survey-result/top_brand_index_2016_ fase_1 Saaty TL. 1993. Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks (Terjemahan). Jakarta (ID) : PT Pustaka Binaman Pressindo. Shahroodi K, Keramatpanah A, Amini S, Haghighi KS. 2012. Aplication of Analytical Hierarchy Process (AHP) Technique to Evaluate and Selecting Supliers in an Effective Supply Chain. [Internet]. [diunduh pada 2016 April 24]. Tersedia pada http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id [TERMINIX] Terminix. 2015. Performance Sales 2015. Bogor (ID) : Departemen Operation [TERMINIX] Terminix. 2016. Sejarah singkat. [Internet]. [diunduh 2016 Maret 3]. Tersedia pada : http://terminix.id/why-terminix/tentang/ Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran Edisi Ke-3. Yogyakarta (ID): Andi. Wijaya MH. 2013. Promosi, Citra Merek, Dan Saluran Distribusi Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Terminix di Kota Manado. [Internet]. [diunduh 2016 april 24]. Tersedia pada http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2578
29
LAMPIRAN
30
Lampiran 1 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Praktek kerja Industri
31
Lampiran 2 Hasil pengolahan data Hasil pengolahan Vertikal 1.
Hasil prioritas Aktor terhadap Strategi Promosi Aktor
Anggaran promosi
Faktor Sumber STP Daya Perusahaan Manusia
Tingkat Persaingan
A1
Kepala Cabang
0.276
0.224
0.209
0.263
A2
Business Development Manager
0.222
0.199
0.393
0.357
A3
Marketing
0.355
0.402
0.243
0.222
A4
R&D
0.147
0.175
0.155
0.158
0.00
0.01
0.00
0.02
Consistency Ratio (CR)
Ket : nilai CR < 0.1 artinya jawaban responden sudah konsisten 2.
Hasil prioritas Tujuan terhadap Strategi Promosi Tujuan
Meningkatkan pertumbuhan penjualan Mempertahankan serta Meningkatkan T2 citra merk Meningkatkan 33 loyalitas konsumen Consistency Ratio (CR) T1
Kepala Cabang
Aktor Business Development Manager
Marketing
R&D
0.129
0.441
0.407
0.472
0.453
0.399
0.427
0.393
0.418
0.160
0.166
0.135
0.01
0.02
0.03
0.01
Ket : nilai CR < 0.1 artinya jawaban responden sudah konsisten 3.
Hasil prioritas Strategi terhadap Strategi Promosi
Alternatif Strategi Strategi A Strategi B Strategi C Strategi D Strategi E Consistency Ratio (CR)
Meningkatkan Pertumbuhan Penjualan 0.363 0.091 0.099 0.163 0.284 0.01
Tujuan Mempertahankan Serta Meningkatkan Citra Merk 0.386 0.072 0.172 0.269 0.101 0.01
Ket : nilai CR < 0.1 artinya jawaban responden sudah konsisten
Meningkatkan Loyalitas Konsumen 0.085 0.127 0.092 0.267 0.430 0.03
32
Lampiran 3. Hasil pengolahan data AHP pada Software Expert Choice 1. Hasil perbandingan Level Aktor terhadap Faktor Anggaran Promosi
2. Hasil
perbandingan Level Aktor terhadap Faktor SDM
3. Hasil
perbandingan Level Aktor terhadap Faktor STP Perusahaan
4. Hasil perbandingan Level Aktor terhadap Faktor Tingkat Persaingan
33
Lanjutan lampiran 3 5. Hasil perbandingan Level Tujuan terhadap Aktor Branch Manager
6.
Hasil perbandingan Level Tujuan terhadap Aktor Business Development Manager
7. Hasil perbandingan Level Tujuan terhadap Aktor Marketing
8. Hasil perbandingan Level Tujuan terhadap Aktor Reseaerch & Development
34
Lanjutan lampiran 3 9. Hasil perbandingan Level Alternatif Strategi terhadap Tujuan 1
10. Hasil perbandingan Level Alternatif Strategi terhadap Tujuan 2
11. Hasil perbandingan Level Alternatif Strategi terhadap Tujuan 3
Finan ce Rhei na A.
Asset Mana geme nt
Purch asing Ardi Sunar ya
GA Ardi Sunar ya
Asset Management manager
IT Zhia B. Chan dra
IT Manager
Sumber : PT Agricon Putra Citra Optima (2016)
Tax & Acco untin g Sri wida yati
Fin & account mngr C.B sugiharto
ADVISOR sutrisno
Lampiran 4. Struktur Organisasi PT APCO
Nat Sales Edwi n Agun g P.
Custo mer Reten tion Vera Octaf rina
Nat servi ce & techn ical Iske Trian a A.
Custo mer servi ce Iske Trian a A.
Operation manager sulkifly B.
GM Personal Assistant
General Manager Awaludin Sarmidi
Nat AR Mas Ayu Farid a
QA Ahm ad Suru ri
Bran ch Mana gers
Regional Manager s
HSE Ahm ad Suru ri
Internal controller manager
Com plian ce
Mark eting T. Fauz an Muda
R& D Adria n Matu alage
Business Developmnt mngr Guntur W.
Peopl e Dev. Clau dia Prawi ra
Compe nsation & Benefit Verlin Prawira
People Manager Guntur W.
35
36
Lampiran 5 Anggota Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia Provinsi DKI Jakarta Daftar Anggota ASPPHAMI Provinsi DKI Jakarta 1 Aardwolf Pestkare Ind., PT. 2 Agricon Putra Citra Optima, PT. 3 Alam Jaya Kreasi Nasional, PT. 4 Anaya Kesuma, CV. 5 Anugerah Sentosa Abadi, CV. 6 Archem Indonesia Utama, PT. 7 Atrindo Asia Global, PT. 8 Biosis Indonesia Putra, PT. 9 Biosis Multi Jaya, PT. 10 Cardig Anugra Sarana Bersama, PT. 11 Consult International Indonesia, P 12 Daya Prima Lestari, PT. 13 Dimensi Indonusa, PT. 14 Duta Chemical, CV. 15 Eascot Inovasi Ind., PT. 16 Ecolab Indonesia, PT. 17 Eka Energi Selaras, PT. 18 Etos Indonusa, PT. 19 Faraya Karyatama Mandiri, PT. 20 Fumindo Mandiri Sejahtera, PT. 21 Gemini Indopesco, PT. 22 Global Ekologi Indonesia, PT. 23 Global Tri Jaya Mandiri Perkasa, PT 24 Globalindo Barnama, PT. 25 Gucimas Pratama, PT. 26 Ilham Price, CV. 27 Inco Nusa Abadi, CV. 28 Indo Maint Karya Utama, PT. 29 Insekta Fokustama, PT. 30 Insurindo Inter Service P.,PT. 31 Iss Indonesia, PT. 32 Jasa Pratama Chemical, CV. 33 Jaya Pestindo Utama, PT. 34 Jerca Utama Sakti, PT. 35 Jessindo Mitra Sejati, CV. 36 Jessindotama Lintas Bahari, PT. 37 Jire Pestindo Utama, PT. 38 Kamlu, PT. 39 Karanglo Indah, CV. 40 Karunia Perkasa Jaya, PT. 41 Keraton Alam Indonesia, PT. 42 Koheren Eshcom, PT. 43 Larusa Protection, CV. 44 Maju Surya Perkasa, PT. 49 Moiko Tasindo, PT. 50 Multitech Yasa Guna, PT.
45 Mascaya, CV. 46 Metro Karimah, PT. 47 Mitra Karunia Indah, PT. 48 Mitra Wisesa Bersama, PT. 51 Narwastu Ekatama Hersindo, PT. 52 Neutron Mitra Abdi, PT. 53 Nurindo Megatama, PT. 54 Palapa Bumi Serasi, PT. 55 Panca Prima Persada, CV. 56 Pentagro Swadaya Perkasa, PT. 57 Permata Nusa Pratama, PT. 58 Pertamina Bina Medika, PT. 59 Pisbo Jaya, CV. 60 Postiga Sejahtera, PT. 61 Protek, CV. 62 Proton Gumilang, PT. 63 Putri Nauli Mandiri, PT. 64 Ragusa Sakti Utama Kholbi, PT. 65 Rama Bintang Fumindo, CV. 66 Rawayan Makmur, PT. 67 Rentokil Indonesia, PT. 68 Resik Mandiri, PT. 69 Rikat Utama ‘Neoten”, CV. 70 Rizki Putra Dinamika, PT. 71 Rizki Putra Utama, PT. 72 Sarana Angkasa Persada, PT. 73 Sarana Gama Sejahetra, PT. 74 Setra Sari, PT. 75 Sigzacindo Nusantara, PT. 76 Sinar Jernih Sarana, PT. 77 Sonyi Berdikari Jaya, PT. 78 Spektra Solusindo, PT. 79 Star Group, CV. 80 Sterix Indonesia, PT. 81 Strategic Pest Control, PT. 82 Sucofindo (Persero) 83 Supra Indonesia, PT. 84 Tatanan Estetika, PT. 85 TNN Indonesia, PT. 86 Tri Dharma Sakti Indah, PT. 87 Tribuana Sakti Perkasa, PT. 88 Trimitra Buana Lestari, PT. 89 Tritunggal Sejahtera Margawi, PT. 90 Turacon Wirasta, PT. 91 Turakon Prasojo, PT.
37
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Pertiwi Nurfitria lahir di Bogor pada tanggal 01 Maret 1995, merupakan putri sulung dari 3 bersaudara, dari pasangan Bapak Nurahim dan Ibu Itar Fitriawati. Memulai pendidikan di TK Aisyah Lampung Selatan di lanjutkan ke jenjang SDN Way urang Lampung Selatan dan pindah ke SDN Babakan Dramaga 4 Bogor karena pekerjaan ayah yang pindah tugas. Setelah itu bersekolah di SMPN 1 Dramaga Bogor. Pada tahun 20012 penulis lulus dari SMA Negeri 5 Kota Bogor. Pada tahun yang sama melalui Ujian Talenta Mandiri (UTM) penulis diterima di Program Sarjana Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pada saat bangku kuliah, penulis mengikuti kegiatan kemahasiswaan di Institut Pertanian Bogor. Menjadi anggota Badan Ekskutif Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (BEM TPB IPB) Tahun 2012-2013, serta menjadi anggota Himpunan Profesi Centre of Management (COM@) Tahun 2014-2015. Selain itu penulis juga aktif dalam berbagi kegiatan kepanitiaan sebagai anggota kepanitian, sebagai ketua divisi, serta sebagai Badan Pengurus Harian suatu kepanitian. Bulan Maret 2016 - Mei 2016 penulis melaksanakan penelitian di PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Bogor.