ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. SPRINT ASIA TECHNOLOGY DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DI INDUSTRI TEKNOLOGI INFORMASI Praisy Janette Tamon; Masruroh Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected]
ABSTRAK
PT. Sprint Asia Technology is a company engaged in the field of information technology services provider focused on mobile solutions for corporate customers. The huge market and growing market demand encouraged the entry of new competitors who enliven the competition in the information technology industry that requires companies to analyze the effective business strategy in order to survive and excel in the face of competition. The purpose of this study was to determine the external and internal situation of the company, formulating business strategy, and to recommend the effective strategies. The method used is The Analytical Hierarchy Process with descriptive research. Data were analyzed using the EFE Matrix, IFE, CPM, SWOT, IE, Grand Strategy, QSPM, and Positioning Maps. The results of this study concluded that the recommendation of strategy based on Matrix QSPM is Market Penetration strategy. Based on Positioning Maps, effort to face the competition within the information technology industry is to improve product quality, increase market share, and improve pricing strategy. ( PJT ) Keywords: business strategy, competitiveness, strategy formulation
ABSTRAK
PT. Sprint Asia Technology adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa layanan teknologi informasi yang berfokus pada mobile solution untuk pelanggan korporasi. Pasar yang besar dan meningkatnya permintaan pasar mendorong masuknya pesaing baru yang turut meramaikan persaingan di industri teknologi informasi sehingga menuntut perusahaan untuk menganalisis strategi bisnis yang tepat dan efektif agar dapat bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui situasi eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan, merumuskan strategi bisnis pada perusahaan, serta untuk merekomendasi strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Matriks EFE, IFE, CPM, SWOT, IE, Grand Strategy, QSPM, dan Positioning Maps. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rekomendasi strategi berdasarkan Matriks QSPM adalah strategi Penetrasi Pasar. Dari hasil Positioning Maps, upaya dalam menghadapi persaingan di industri teknologi informasi adalah dengan meningkatkan kualitas produk, meningkatkan pangsa pasar, dan memperbaiki strategi harga. (PJT) Kata kunci: strategi bisnis, persaingan, formulasi strateg
PENDAHULUAN
PT. Sprint Asia Technology (Sprint) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa layanan teknologi informasi mulai beroperasi sejak tahun 2000, berfokus pada mobile solution untuk pelanggan korporasi. Layanan yang ditawarkan, yaitu Short Message Service (SMS) broadcast dan Content Management, SMS Banking, Sistem Otoritas Klaim Asuransi Kesehatan, Electronic Toll Collection System, Smart Card Development, Wireless Application Protocol (WAP) Development, Website Development, dan Mobile Advertisement. Layanan unggulan Sprint yaitu SMS broadcast dan SMS banking. Dalam menjalankan bisnis, Sprint bersaing dengan beberapa perusahaan besar yang telah berpengalaman. Beberapa diantaranya yaitu Jatis Group yang merupakan perusahaan pemimpin dalam bisnis dan inovasi teknologi dengan menawarkan berbagai varian produk dan jasa (www.jatis.com), PT. Media Indonusa yang merupakan anak perusahaan dari Astel Group yang didirikan pada tahun 2003, dan PT. Tangara Mitrakom yang berdiri pada tahun 1998 sebagai perusahaan penyedia solusi jaringan yang telah berhasil memperoleh ISO 9001: 2008 sebagai standar internasional sistem manajemen mutu. Dalam usahanya menghadapi persaingan yang begitu pesat, Sprint menerapkan Strategi Pengembangan Produk. Hasil penerapan strategi ini dilihat dari pendapatannya menujukkan arah yang positif, namun profit yang dihasilkan masih dibawah rata-rata (50%). Penerapan strategi ini pun belum mampu membawa Sprint menjadi unggul dalam penguasaan pangsa pasar. Berikut merupakan data income PT. Sprint Asia Technology dari tahun 2010 – 2012:
Tabel 1 Income PT. Sprint Asia Technology Tahun 2010-2012 Tahun
Pendapatan
2010
Rp 10.043.321.407,34
2011
Rp 13.249.704.308,94
2012
Rp 16.693.078.068,86
Sumber: PT. Sprint Asia Technology
Sprint menyadari bahwa eksistensi peruasahaan dalam industri ini sangat terancam. Kekuatan persaingan antara perusahaan pesaing dan potensi masuknya pesaing baru merupakan masalah terbesar yang dihadapi Sprint. Untuk dapat menghadapi segala ancaman dan untuk dapat menyaingi para pesaingnya dalam hal profit maupun penguasaan pangsa pasar, Sprint harus melakukan evaluasi kondisi lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan guna mengevaluasi ketepatan strategi yang digunakan dan menghasilkan suatu strategi bersaing yang tepat dan efektif. Untuk menghasilkan suatu strategi bisnis yang tepat dan efektif, maka perusahaan memerlukan formulasi strategi melalui tahapan manajemen strategis. Dalam penelitian, rumusan masalah yang ada adalah: Bagaimana situasi lingkungan eksternal dan internal yang dihadapi PT. Sprint Asia Technology?, Bagaimana formulasi strategi bisnis pada PT. Sprint Asia Technology?, Manakah strategi bisnis yang tepat untuk menghadapi persaingan bisnis di industri teknologi informasi? Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui situasi lingkungan eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan, untuk mengetahui formulasi strategi bisnis pada perusahaan, memberikan rekomendasi strategi bisnis yang tepat pada PT. Sprint Asia Technology dalam menghadapai persaingan di industri teknologi informasi.
Pengertian Strategi Blahova dan Knapkova (2010) berpendapat bahwa “Strategy is about making series of decisions that drive corporate action under specific coupling with company’s environment and context”. Sedangkan menurut (Budiyanto, 2013: 22) Strategi adalah formula/kiat/cara/siasat untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, strategi adalah cara untuk mencapai tujuan perusahaan berdasarkan lingkungan yang dihadapi.
Jenis-jenis Strategi Tabel 2 Jenis-jenis Strategi Strategi
Definisi
Integrasi ke depan
Memiliki kendali yang besar atas distributor.
Integrasi ke belakang
Kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan.
Integrasi horizontal
Kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan dengan melakukan merger atau dengan melakukan akusisi.
Penetrasi pasar
Mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar.
Pengembangan pasar
Pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru
Pengembangan produk
Mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini.
Diversifikasi terkait
Menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan yang lama.
Diversifikasi tak terkait
Menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan sama sekali dengan garis bisnis perusahaan sebelumnya
Penciutan
Pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun.
Divestasi
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi.
Likuidasi
Menjual seluruh aset perusahaan, secra terpisahpisah, untuk kekayaan berwujud.
Sumber: David (2013)
Pengertian Manajemen Strategis Menurut Prabowo, Nurhanka, dan Hasanah (2010), Manajemen strategis membutuhkan seluruh fungsi manajemen, yaitu strategi sebuah organisasi harus direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan, dan dikontrol. Sedangkan menurut Menurut Nuryadin (2012: 27), “Manajemen strategi adalah proses pengarahan usaha perencanaan strategi dan menjamin strategi tersebut
dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang”. Jadi, Manajemen Strategis adalah pengetahuan tentang perencanaan strategi bisnis yang meliputi proses formulasi, implementasi, dan evaluasi untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
Definisi Persaingan Menurut Kuntjoroadi dan Safitri (2009), persaingan yaitu “Competitiveness is both elusive and controversial”. Sedangkan menurut Grant dan Coulter dalam jurnal yang ditulis oleh Kilinc, Oncu, dan Tasgit (2012) “Competition, known as a mutual struggle with its most common definition, is described as mutual tactical struggles of the companies in a sector which they make to get a competition advantage and to fulfil their aims”. Jadi, persaingan adalah perjuangan antara perusahaan dalam industri yang sama dengan strateginya masing-masing untuk mendapatkan keuntungan dan mencapai tujuan
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Unit analisis yaitu pengambil keputusan pada PT. Sprint Asia Technology dengan kurun waktu cross sectional.
Teknik Pengambilan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara riset kepustakaan dan riset lapangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dimana sampel yang diambil merupakan pimpinan dan karyawan yang mengerti dan memahami tentang objek yang akan diteliti.
Metode Analisis Data Analisis data dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap input, pencocokan, dan keputusan. Tahap input meringkas informasi dasar yang dibutuhkan melalui Matriks EFE dan IFE serta CPM. Tahap pencocokan untuk menciptakan alternatif strategi yang dapat diterapkan melalui Matriks IE, Matrik SWOT, dan Matriks Grand Strategy. Tahap keputusan mengevaluasi alternatif-alternatif strategi melalui Matriks QSPM dan Positioning Maps. Kemudian langkah selanjutnya adalah menjelaskan strategi yang paling tepat dan upaya-upaya yang dapat dilakukan perusahaan, dihubungkan dengan kondisi perusahaan sehingga pada akhirnya dengan penerapan strategi tersebut perusahaan akan dapat mempertahankan eksistensinya di dunia bisnis dan dapat bersaing dengan para kompetitornya.
HASIL DAN BAHASAN
Identifikasi Lingkungan Eksternal dan Internal Situasi lingkungan eksternal PT. Sprint Asia Technology: Faktor-faktor peluang yang dihadapi Sprint dalam industri teknologi informasi, yaitu peran pemerintah terhadap perkembangan TIK, gaya hidup masyarakat, pemanfaatan TIK di sektor bisnis, perkembangan teknologi informasi, banyaknya pengguna telepon genggam di Indonesia, loyalitas pelanggan, dan undang-undang TIK dan peraturan pemeritah tentang pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi. Sedangkan faktor-faktor ancamannya yaitu intensitas persaingan, potensi masuknya pesaing baru, gangguan pada sistem/jaringan, tindakan kejahatan dalam dunia maya (cyber crime), pertumbuhan ekonomi indonesia melambat, fluktuasi nilai tukar dollar, ketersediaan tenaga ahli di bidang IT, dan kesadaran masyarakat terhadap perkembangan TIK. Situasi lingkungan internal PT. Sprint Asia Technology: Situasi lingkungan Internal Faktor-faktor kekuatan yang dimiliki Sprint, yaitu manajemen perusahaan, citra perusahaan yang baik, produk yang berkualitas, layanan konsumen yang baik, karyawan memiliki pengetahuan serta skill yang baik di bidang IT, sumber daya informasi yang up to date, jaminan keamanan dalam bertransaksi, dan hubungan yang baik dengan mitra bisnis. Faktor-faktor kelemahan Sprint, yaitu harga yang ditawarkan, strategi pemasaran yang kurang efektif, profitabilitas masih di bawah rata-rata (50%), ketergantungan terhadap mitra bisnis, jumlah karyawan yang masih kurang, dan fasilitas yang disediakan.
Formulasi Strategi Bisnis Tahap Input Dari Matriks EFE, diketahui jumlah total nilai bobot faktor eksternal dari PT. Sprint Asia Technology adalah sebesar 2,703. Nilai yang diperoleh merupakan nilai di atas rata-rata, yaitu 2,5. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki posisi eksternal yang baik dan bisa memenfaatkan peluang untuk menghindapi ancaman. Hasil Matriks IFE diketahui jumlah total nilai bobot faktor internal dari PT. Sprint Asia Technology adalah sebesar 2,738. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang kuat, karena nilai yang diperoleh merupakan nilai di atas rata-rata, yaitu 2,50. Nilai ini juga menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam posisi di atas rata-rata pada persaingan berada dibawah para pesaingnya dengan nilai sebesar 3,07. Sedangkan perusahaan pemimpin dalam industri ini yaitu Jatis Group, dilihat dari nilai yang diperoleh yang merupakan nilai tertinggi yaitu sebesar 3.365, kemudian diikuti oleh PT. Media Indonusa dengan nilai sebesar 3.106. Kekuatan persaingan yang dimiliki oleh PT. Sprint Asia Technology yaitu kualitas produk, hubungan dengan mitra bisnis, manajemen perusahaan, dan skill karyawan. Sedangkan kekuatan persaingan yang dimiliki oleh Jatis Group, yaitu harga yang ditawarkan, penguasaan pasar, ekspansi global, dan layanan konsumen.
Tahap Pencocokan Tahap pencockan yaitu untuk menghasilkan alternatif-alternatif strategi dianalisis dengan menggunakan Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy.
Matriks SWOT Matriks SWOT menghasilkan tiga alternatif strategi, yaitu Strategi Pengembangan Produk, sSrategi Pengembangan Pasar, dan Strategi Penetrasi Pasar.
Matriks Internal Eksternal (IE) Berdasarkan hasil dari tabel Matriks IFE dan EFE PT. Sprint Asia Technology, diketahui nilai IFE 2,738 adalah dan nilai EFE adalah 2,703. Dengan demikian dapat disimpulkan PT Sprint Asia Technology berada pada kuadran V (sedang) yang berarti menjaga dan mempertahankan dengan strategi alternatifnya yaitu Strategi Penetrasi pasar dan Strategi Pengembangan produk.
PT. Sprint Asia Technology (EFE
Gambar 1 Hasil Matriks IE
Matriks Grand Strategy
PERTUMBUHAN PASAR YANG CEPAT Kuadaran II
Kuadran I
PT. Sprint Asia Technology
POSISI BERSAING LEMAH
Kuadran III
Kuadran IV
POSISI BERSAING KUAT
PERTUMBUHAN PASAR YANG LAMBAT Gambar 2 Hasil Matriks Grand Strategy
Dari hasil pengolahan data Matriks CPM, maka diketahui bahwa posisi kompetitif PT. Sprint Asia Technology berada pada posisi terbawah dengan nilai sebesar 3,07, Jatis Group memperoleh nilai sebesar 3.365, dan PT. Media Indonusa memperoleh nilai sebesar 3.106. Sedangkan untuk pertumbuhan pasar industri teknologi infomasi dilihat dari data belanja teknologi informasi Indonesia pada tahun 2013 yang meningkat sebesar 13,2% dibanding tahun lalu (detik.com) menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar industri teknologi informasi merupakan pertumbuhan pasar yang cepat.
Tahap Keputusan Matriks QSPM
Tabel 3 Matriks QSPM Pengembangan Pasar
Alternatif Strategi
Penetrasi Pasar
Pengembangan Produk
Bobot Faktor-faktor utama
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
0.109
3
0.327
3
0.327
3
0.327
0.1
4
0.4
3
0.3
2
0.2
Pemanfaatan TIK di sektor bisnis
0.075
4
0.3
4
0.3
4
0.3
Perkembangan informasi
0.14
4
0.56
4
0.56
4
0.56
Banyaknya pengguna telepon genggam di Indonesia
0.061
4
0.244
3
0.183
2
0.122
Loyalitas pelanggan
0.106
2
0.212
3
0.318
4
0.424
Undang-undang TIK dan peraturan pemerintah tentang pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi
0.074
2
0.148
2
0.148
2
0.148
Intensitas persaingan
0.037
4
0.148
4
0.148
4
0.148
Potensi masuknya pesaing baru
0.05
4
0.2
4
0.2
4
0.2
Gangguan pada sistem/jaringan
0.019
1
0.019
1
0.019
4
0.076
Tindakan kejahatan dalam dunia maya (cyber crime)
0.018
1
0.018
1
0.018
4
0.072
Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat
0.033
1
0.033
1
0.033
1
0.033
Fluktuasi nilai tukar dollar
0.043
1
0.043
1
0.043
1
0.043
Ketersediaan tenaga ahli di bidang TI
0.066
1
0.066
1
0.066
1
0.066
Kesadaran masyarakat terhadap perkembangan TIK
0.069
4
0.276
3
0.207
1
0.069
Peluang Peran pemerintah terhadap perkembangan TIK Gaya hidup masyarakat
teknologi
Ancaman
Jumlah
1
Kekuatan Manajemen perusahaan
0.065
4
0.26
4
0.26
4
0.26
Citra perusahaan yang baik
0.06
4
0.24
4
0.24
4
0.24
Produk yang berkualitas
0.13
4
0.52
4
0.52
2
0.26
Layanan baik
yang
0.068
3
0.204
3
0.204
3
0.204
Karyawan memiliki pengetahuan serta skill yang baik di bidang IT
0.118
2
0.236
2
0.236
4
0.472
Sumber daya informasi yang up to date
0.136
4
0.544
3
0.408
4
0.544
Jaminan keamanan dalam bertransaksi
0.074
2
0.148
2
0.148
2
0.148
Hubungan yang baik dengan mitra bisnis
0.058
3
0.174
3
0.174
2
0.116
Harga yang ditawarkan
0.074
1
0.074
4
0.296
3
0.222
Strategi pemasaran yang kurang efektif
0.028
1
0.028
4
0.112
1
0.028
Penguasaan pangsa pasar
0.081
2
0.162
4
0.324
4
0.324
Profitabilitas masih di bawah rata-rata (50%)
0.019
1
0.019
3
0.057
3
0.057
Ketergantungan terhadap mitra bisnis
0.029
1
0.029
1
0.029
1
0.029
Jumlah karyawan yang masih kurang
0.021
1
0.021
1
0.021
1
0.021
Failitas yang disediakan
0.047
1
0.047
1
0.047
1
0.047
konsumen
Kelemahan
Jumlah
1
5.7
5.946
5.76
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil Matriks QSPM menunjukkan bahwa Strategi Pengembangan Pasar memiliki total daya tarik sebesar 5,7, Strategi Penetratsi Pasar memiliki total daya tarik sebesar 5,946, dan Strategi Pengembangan Produk memiliki total daya tarik sebesar 5,76. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi yang tepat dan efektif untuk diterapkan pada PT. Sprint Asia Technology dalam menghadapi persaingan di industri teknologi informasi adalah Strategi Penetrasi Pasar karena memiliki nilai daya tarik tertinggi dengan nilai total daya tarik terebesar.
Analisis Persaingan Dalam Industri Teknologi Informasi Analisis Persaingan Model Lima Kekuatan Porter
Potensi pengembangan produk-produk pengganti
Daya tawar pemasok
Persaingan antarperusahaan saingan
Daya tawar konsumen
Potensi masuknya pesaing baru
Gambar 3 Model Lima Kekuatan Porter
Persaingan antar perusahaan saingan Dalam persaingan di industri teknologi informasi, PT Sprint Asia Technology bersaing dengan beberapa perusahaan yang berpengalaman di bidang teknologi informasi, tiga diantaranya yaitu Jatis Group, PT. Media Indonusa, dan PT. Tangara Mitrakom. Potensi masuknya pesaing baru Besarnya tingkat pertumbuhan pasar industri teknologi informasi dan meningkatnya permintaan pasar merupakan faktor pendorong masuknya pesaing baru. Namun para pesaing baru harus menghadapi berbagai hambatan untuk memasuki industri ini. Beberapa hambatan untuk memasuki industri teknologi informasi, yaitu kurangnya tenaga kerja di bidang teknologi informasi, kebutuhan akan modal yang besar, dan membuthkan kreativitas yang tinggi. Potensi pengembangan produk-produk pengganti Ancaman produk pengganti pada produk yang ditawarkan adalah produk/jasa manual atau produk non-electric. Beberapa diantaranya juga memiliki produk pengganti berbasis elektronik, seperti SMS banking yang dapat diganti dengan internet banking. Daya tawar pemasok PT. Sprint Asia Technology membutuhkan jaringan operator selular sebagai media untuk menyampaikan jasanya kepada end user. Untuk itu, Sprint bekerja sama dengan beberapa perusahaan operator selular yaitu Telkomsel, Indosat, XL, Bakrie Telecom, SmartFren, Hutch (Three), TelkomFlexi, dan AXIS. Para pemasok memiliki kekuatan dan kendali yang besar terhadap harga yang ditawarkan karena ketergantungan produk terhadap jaringan operator. Daya tawar konsumen
Dalam industri teknologi informasi konsumen memiliki daya tawar yang tinggi dikarenakan banyaknya pesaing yang menawarkan produk yang serupa dengan harga yang bersaing. Target pasar PT. Sprint Asia Technology merupakan consumer business dimana para pelanggan akan menggunakan jasa dalam jumlah besar sehingga pelanggan akan lebih sensitif terhadap harga dan meningkatkan daya tawar menawar di dalam pasar industri teknologi informasi.
Positioning Maps Posistioning Maps digunakan untuk mengetahui posisi persaingan perusahaan berdasarkan penilaian Key Success Factors melalui skala prioritas yang dirata-ratakan sehingga didapatkkan koordinat setiap perusahaan yang kemudian digambar grafik 3 dimensi dengan bantuan software Microsoft Visio. Skala prioritas digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang paling penting dalam suatu industri. Tiga faktor terpenting dijadikan sebagai koordinat X, Y, Z. Berdasarkan penilaian skala prioritas didapat tiga faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Tiga faktor tersebut yaitu: X = kualitas produk Y = Penguasaan pangsa pasar Z = Harga yang ditawarkan
Gambar 4 Positioning Maps
Hasil Positioning Maps di atas dapat diketahui bahwa posisi PT. Sprint Asia Technology berada dibawah para pesaingnya. Dalam menghadapi persaingan dan untuk mencapai titik ideal perusahaan dalam industri teknologi infomasi, Sprint perlu meningkatkan kualitas produk, penguasaan pasar, dan memperbaiki strategi harga.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan adalah sebagai berikut. Pertama, situasi lingkungan eksternal PT. Sprint Asia Technology: Faktor-faktor peluang yang dihadapi Sprint dalam industri teknologi informasi, yaitu peran pemerintah terhadap perkembangan TIK, gaya hidup masyarakat, pemanfaatan TIK di sektor bisnis, perkembangan teknologi informasi, banyaknya pengguna telepon genggam di Indonesia, loyalitas pelanggan, dan undang-undang TIK dan peraturan pemeritah tentang pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi. Sedangkan faktor-faktor ancamannya yaitu intensitas persaingan, potensi masuknya pesaing baru, gangguan pada sistem/jaringan, tindakan kejahatan dalam dunia maya (cyber crime), pertumbuhan ekonomi indonesia melambat, fluktuasi nilai tukar dollar, ketersediaan tenaga ahli di bidang IT, dan kesadaran masyarakat terhadap perkembangan TIK. Situasi lingkungan internal PT. Sprint Asia Technology: Faktor-faktor kekuatan yang dimiliki Sprint, yaitu manajemen perusahaan, citra perusahaan yang baik, produk yang berkualitas, layanan konsumen yang baik, karyawan memiliki pengetahuan serta skill yang baik di bidang IT, sumber daya informasi yang up to date, jaminan keamanan dalam bertransaksi, dan hubungan yang baik dengan mitra bisnis. Faktor-faktor kelemahan Sprint, yaitu harga yang ditawarkan, strategi pemasaran yang kurang efektif, profitabilitas masih di bawah rata-rata (50%), ketergantungan terhadap mitra bisnis, jumlah karyawan yang masih kurang, dan fasilitas yang disediakan. Kedua, formulasi strategi bisnis pada PT. Sprint Asia Technology dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap input untuk meringkas informasi yang dibutuhkan, tahap pencocokan untuk menghasilkan alternatif-alternatif strategi, dan tahap keputusan untuk menentukan strategi yang paling tepat bagi perusahaan. Pada tahap input diketahui bahwa perusahaan memiliki posisi eksternal dan internal yang baik, dan posisi persaingan perusahaan yang lemah. Pada tahap pencocokan menghasilkan enam alternatif strategi dan dipilih tiga yang sering muncul (strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, dan strategi penetrasi pasar) untuk dianalisis pada tahap keputusan melalui matriks QSPM. Pada tahap keputusan menghasilkan bahwa strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang memiliki total daya tarik tertinggi. Ketiga, rekomendasi strategi yang tepat berdasarkan Matriks QSPM adalah Strategi Penetrasi Pasar. Dari hasil Positioning Maps diketahui bahwa posisi persaingan perusahaan berada dibawah para pesaingnya dan untuk menghadapi persaingan tersebut perusahaan harus meningkatakan kualitas produk, meningkatkan pangsa pasar, dan memperbaiki strategi harga.
Saran Sementara itu, saran yang dapat diberikan untuk PT. Sprint Asia Technology, yaitu: Pertama, strategi yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan dan upaya-upaya dalam menghadapi persaingan adalah Strategi Penetrasi Pasar dengan meningkatkan kualitas produk, meningkatkan pangsa pasar, dan memperbaiki strategi harga. Upaya-upaya Stratetgi Penetrasi Pasar dapat dilakukan dengan mamanfaatkan alat promosi utama (Promotion Mix). Berikut merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan perusahaan, seperti Advertising: Melakukan intensifikasi pemasaran melalui berbagai media radio, surat kabar, situs online, dan email; Public Relation: Membangun citra positif di mata publik dan pihak yang berkepentingan dengan melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), dan mensponsori berbagai event khususnya event teknologi informasi; Sales Promotion: Meningkatkan promosi penjualan untuk menarik perhatian pasar, atau memberikan imbalan kepada pelanggan untuk menjaga loyalitas pelanggan dengan cara memberikan diskon atau potongan harga, memberikan hadiah, dan membangun hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan memberikan harga khusus; Menekan biaya produksi dengan melakukan efisiensi terhadap penggunaan energi listrik sehingga dapat memperbaiki strategi harga. Kedua, untuk mendukung penerapan Strategi Penetrasi Pasar, sebaiknya perusahaan juga menerapkan Strategi Pengembangan Produk mengingat perkembangan teknologi informasi yang terus mengalami perkembangan dan persaingan yang pesat dalam industri teknologi informasi.
Referensi Blahova, M., Knapkova, A. (2011). Effective Strategic Action: From Formulation to Implementation. International Conference on Economics, Business, and Management. Budiyanto, E. (2013). Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. David, F.R. (2013). Strategic Management. Florence: Pearson. Killinic, I., Oncu, M.A., Tasgit, Y.E (2012). A Study On The Competition Stategies of The Airline Companies In Turkey. Tourism: An International Multidiciplinaru Journal of Tourism. 7 (1): 325-338 Kuntjoardi, w., Safriti, N. (2009).Analisis Strategi Bersaing dalam Persaingan Usaha Penerbangan Komersial. Jurnal Ilmi Administrasi dan Organisasi. Nuryadin, A. (2012). Manajemen Perusahaan. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.