ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENGHADAPI DAYA SAING DI PT. DUTARAYA SEJATI Freddy Kurniawan Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No. 9, Jakarta Barat, 021 – 5345830,
[email protected]
Abstract PT . DUTARAYA SEJATI is a consulting services company engaged in contracting or construction . The business activities of the company include the construction and execution of the project company and the construction of the plant . With the business is being run now headquartered in Medan , PT . DUTARAYA SEJATI already worked on many projects . Customer itself comes from the private sector . Therefore, the progress made by the company today would have the power and opportunity in the future . But with a growing industry contractors make a lot of new competitors emerging and it would be a threat to the company . The company needed a new business strategy in order to compete with other competitors . This study aims to determine the internal and external factors , formulate alternative strategies , and provide the right business strategy recommendations . The data obtained were processed with software expert choice and analyzed by the method of numerical pairwise comparisons . The data generated from the expert choice software further processed using IFE matrix , EFE , CPM , SWOT , IE , Grand Strategy , and QSPM . The results of this study concluded that the recommendation of a business strategy to improve competitiveness by QSPM is a market development strategy. (FK) Key Word :Internal , External,Strategy Business.
Abstrak PT. DUTARAYA SEJATI merupakan perusahaan jasa konsultan yang bergerak di bidang kontraktor atau konstruksi.Kegiatan usaha perusahaan meliputi jasa konstruksi dan pengerjaan proyek dari perusahaan dan pembangunan pabrik. Dengan bisnis yang sedang dijalankan sekarang yang berkantor pusat di Medan, PT. DUTARAYA SEJATI sudah banyak mengerjakan proyek. Kustomer sendiri berasal dari pihak swasta. Oleh sebab itu kemajuan yang diperoleh perusahaan saat ini tentu memiliki kekuatan serta peluang di masa mendatang. Namun seiring berkembangnya industri kontraktor membuat banyak pesaing baru bermunculan dan hal itu tentu menjadi ancaman bagi perusahaan. Perusahaan membutuhkan strategi bisnis yang baru agar mampu bersaing dengan pesaing lainnya. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal perusahaan, merumuskan strategi alternatif, dan memberikan rekomendasi strategi bisnis yang tepat. Data-data yang diperoleh diolah dengan software expert choice dan dianalisis dengan metode pairwise numerical comparisons. Data yang dihasilkan dari software expert choice tersebut diolah lebih lanjut dengan menggunakan matriks IFE, EFE, CPM, SWOT, IE, Grand Strategy, dan QSPM. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa rekomendasi strategi bisnis dalam meningkatkan daya saing berdasarkan QSPM adalah strategi pengembangan pasar.(FK) Kata Kunci :Internal, Eksternal,StrategiBisnis
PENDAHULUAN Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, atau dengan kata lain setiap perusahaan harus mampu mengikuti perubahan yang terjadi baik perubahan yang dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) perusahaan. Proses adaptasi ini tentunya sangat tidak mudah untuk dilakukan perusahaan karena perubahan-perubahan yang terjadi sangat beragam. Bisnis usaha jasa konstruksi merupakan usaha yang mempunyai
karakteristik
tertentu dan unik, di mana
memiliki batasan-batasan
(constrain) yang harus dipenuhi, yaitu waktu berkaitan dengan periode pelaksanaan proyek, biaya berhubungan dengan anggaran proyek, dan mutu berkaitan dengan spesifikasi, serta keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja dan masyarakat di sekitar proyek. Selain itu, melibatkan banyak pihak yang memiliki disiplin ilmu yang beragam dan pekerja yang tanpa keterampilan (nonskill). Pangsa pasar bisnis usaha konstruksi dapat dibagi menjadi dua bagian, berdasarkan kegunaan konstruksi tersebut dan kepemilikannya. Proyek konstruksi digunakan untuk kepentingan umum (public project), sistem pengadaan kontraktor dilakukan berdasarkan peraturan/perundangan yang berlaku, seperti kebijakan pemerintah setempat (autonomy regulation), kebijakan negara donor (loan), dan programprogram yang dikembangkan oleh organisasi non pemerintah (NGO), Pengadaan proyek konstruksi untuk kepentingan pribadi (private project). Sebagai pemilik proyek (owner) mempunyai otoritas penuh untuk menentukan kriteria yang digunakan untuk pengadaan kontraktor, antara lain: Pemilik proyek (owner) bebas menentukan kontraktor dengan cara apapun, bebas melakukan negosiasi dengan salah satu kontraktor dan dapat membatasi kontraktor yang diundang / ditawarkan suatu pekerjaan, pengumuman dapat dilakukan secara terbuka (transparan) untuk mendapatkan penawaran kontraktor yang kompetitif. Pendirian suatu badan usaha jasa konstruksi mempunyai tujuan melakukan kegiatan bisnis di bidang jasa konstruksi dengan harapan dapat memperoleh keuntungan. Beberapa cara yang mesti diketahui oleh kontraktor sebagai penyedia jasa konstruksi, antara lain: mendapatkan proyek, mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan proyek tersebut, dan menjaga keberlangsungan perusahaannya. Keberlangsungan usaha jasa konstruksi memerlukan pengelolaan yang mempunyai orientasi pengembangan usaha yang jelas dengan memperhatikan kebutuhan pasar, dan perkembangan sumber daya, serta kemajuan teknologi. Sekarang ini, banyak sekali jenis-jenis bisnis yang dapat dilakukan, seperti bisnis di bidang kuliner, kesehatan dan konstruksi.Akan tetapi, bisnis kontraktor ini merupakan bisnis yang paling diminati di manapun, terutama di Indonesia.Hal itu dikarenakan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang selalu meningkat dan harga dari penjualan jasa kontraktor yang terus meningkat. Untuk kondisi saat ini sektor kontraktor cenderung pertumbuhannya melambat pada setahun sebelum pemilu seperti yang dialami pada tahun 2013, dan akan kembali menunjukkan peningkatan setelah pemilu berlangsung.Kondisi ekonomi dan sosial politik menjelang pelaksanaan Pemilu diperkirakan membuat
bisnis kontraktor akan sedikit menurun.Secara umum permintaan dan pertumbuhan harga konstruksi atau jasa kontraktor diperkirakan menurun dibanding tahun 2013 dan tidak perlu dikhawatirkan persaingan yang akan terjadi dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015 mendatang dan untuk menjalin kesatuan dan meningkatkan kualitas diri untuk menghadapi pasar bebas yang lebih besar. Menjelang masa akhir tahun pekerjaan, pengusaha jasa kontruksi malah mengalami banyak tekanan atas melonjaknya harga bahan material utama. Sejumlah harga material, seperti besi baja, aspal, dan bahan bakar minyak seperti solar, dikarenakan melambungnya harga konstruksi.Dengan nilai tukar dollar AS yang terus menguat terhadap rupiah sejak pertengahan tahun 2013 membuat kontraktor terganggu, sebab harga material pokok konstruksi mengalami kenaikan. Demikian pula kenaikan harga BBM jenis solar yang melonjak 20–15 persen membuat harga beton juga naik.Nilai tukar dollar AS melebihi 23 persen.Kondisi ini memberikan dampak dan mengganggu pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. Dalam bisnis kontraktor ini, terdapat sebuah perusahaan kontraktor yang cukup dikenal, terutama di “Medan” yaitu PT. DUTA RAYA SEJATI yang merupakan sebuah perusahaan kontraktor yang telah berpengalaman dan mengerjakan proyek-proyek pembangunan pabrik untuk beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti PT. AJINOMOTO INDONESIA dan PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR. Untuk saat ini PT. DUTARAYA SEJATI sedang berfokus pada strategi product development seperti penyempurnaan design arsitektur dan pemilihan bahan material berkualitas yang akan digunakan sesuai dengan perkiraan budget yang akan dikeluarkan oleh konsumen. Saat ini perusahaan sedang menjalankan strategi product development dimana para pesaing seperti PT. ERA BANGUN JAYA,PT. CIPTA BANGUN PERSADA, PT MULINDO RAYA SEJATI,PT. ERAKARYA KONSTRUKSI NUSANTARA telah mempunyai kualifikasi produk yang baik dibandingkan dengan perusahaan oleh karena itu perusahaan membutuhkan strategi baru untuk dapat bersaing dengan pesaingnya. Pengerjaan proyek yang bertepatan dengan perjanjian kontrak mengenai jatuh tempo waktu pengerjaan yang dapat diukur secara variatif tergantung dari jenis pekerjaan yang secara umum, kebanyakan proses pembangunan pabrik yang memakan waktu selama 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun. Perbedaan yang signifikan berlandaskan dari berbagai penentu yang dapat dilihat dari berapa lama proses pengerjaan selama satu tahun. Dapat dilihat pada table 1.1 di bawah ini: Tabel 1.1 Data Internal Perusahaan Bulan
Bobot Akumulasi Per Bulan
Januari
2,54%
Febuari
6,35%
Maret
14,57%
April
28,18%
Mei
33,11%
Uraian Pekerjaan
Persiapan Pembongkaran
Persiapan Perancangan, Pengerukan Tanah
Persiapan Struktur Fondasi, Beton
Juni
41,37%
July
51,57%
Agustus
65,54%
September
78,49%
Oktober
90,60%
November
96,10%
Desember
98,34%
Januari
100%
Persiapan Platform
Persiapan Atap, Tangga, Canopy, Cloding, Pintu, Jendela, Lantai, Plafond, Dinding
Persiapan
Elektrikal,
Hidran,
Pengeratan,
Finishing Design Arsitektur
Sumber : PT. DUTARAYA SEJATI Tabel 1.2 Perbandingan akumulasi dibandingkan competitor No
Uraian
Persentase Budget
1
Supply Material Proyek
37,22%
2
Supply Upah Kerja Bangunan Baru
33,33%
3
Supply Alat Kerja
7,97%
4
Supply Consumable + Alat Safety + Solar
12,97%
5
Supply Supervisor, Surveyor, Logistik, Mekanik, Adm
4,52%
6
Supply Upah Bongkar Bangunan Lama
4,18%
Sumber : PT. DUTARAYA SEJATI Untuk saat ini permasalahan yang terjadi di PT. DUTA RAYA SEJATI yaitu terjadinya perbedaan dalam hal jatuh tempo pengerjaan dan perbedaan biaya yang menjadi tolak ukur dalam perbandingan performa perusahaan. Dengan ini perusahaan harus memperhatikan mengenai jatuh tempo pengerjaan dan biaya yang akan dikeluarkan untuk meningkatkan kompetensi agar dapat bersaing. Strategi manajemen yang diterapkan oleh PT. DUTA RAYA SEJATI memerlukan strategi baru untuk menghadapi persaingan yang terjadi di perusahaan tersebut. Untuk itulah penelitian ini dilakukan dengan judul “ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. DUTA RAYA SEJATI” Diharapkan dengan penilitian ini dapat meningkatkan persaingan dengan perusahaan kontraktor lain.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana lingkungan internal pada PT. DUTA RAYA SEJATI?
2.
Bagaimana lingkungan eksternal pada PT. DUTA RAYA SEJATI?
3.
Apakah rekomendasi strategi yang diterapkan oleh PT. DUTA RAYA SEJATI? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan internal PT. DUTA RAYA SEJATI 2. untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternal PT. DUTA RAYA SEJATI 3. untuk memberikan rekomendasi strategi bisnis kepada PT. DUTA RAYA SEJATI
METODE PENELITIAN Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian mengenai strategi bisnis pada PT. DUTA RAYA SEJATI adalah analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis dan mengindentifikasi faktor internal dan eksternal secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman dari lingkungannya.Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk merumuskan strategi perusahaan sesuai dengan kemampuan perusahaan dan factor-faktor eksternal yang dihadapi. Melakukan wawancara terhadap 5 pemegang kepentingan pada perusahaan PT. DUTARAYA SEJATI Bapak Ir. Marton Anggusti, S.H, M.Hum, M.M sebagai direktur utama dan Bapak Ir Antony tantono sebagai direktur tentang keadaan perusahaan, struktur perusahaan, beberapa faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada perusahaan.Membuat daftar faktor kunci keberhasilan yang nantinya akan dipilih oleh Bapak Ir. Marton Anggusti, S.H, M.Hum, M.M dan Bapak Ir Antony tantono Penulisan peringkat akan dilakukan di tahap ini untuk nantinya akan diinput dalam software Expert Choice.Setelah didapat beberapa faktor internal dan eksternal pilihan dari pemegang kepentingan, akan dilakukan penyaringan sampai mendapat beberapa faktor terbaik dari masing-masing kriteria yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Dengan pencantuman peringkatyang akan diambil adalah peringkat terendah (Peringkat disini hanya penanda yang mana yang paling penting dan tidak ada batasan peringkat). Setelah didapat kriteria dari faktor internal dan eksternal, dan faktor kunci keberhasilan tetap yang akan dilanjutkan dengan pengisian kuisioner untuk menentukan bobot dan peringkat pada tiap faktor (Untuk matriks IFE, matrik EFE dan matriks CPM). Setelah melakukan analisis SWOT, maka akan dilanjutkan ke perhitungan lewat matriks SWOT, matriks IE, Grand Strategy dan kemudian ke dalam QSPM untuk perumusan strategi akhir yang akan diusulkan keperusahaan. Teknik perumusan strategi yang penting dapat di integrasikan ke dalam kerangka pembuatan keputusan dengan tiga tahap, yaitu tahap masukan (input stage), tahap pencocokan (matching stage), dan tahap keputusan (decision stage). Kerangka kerja penyusunan strategi perusahaan dibagi kedalam tiga tahapan seperti pada gambar berikut:
Tabel 3.2 Kerangka Analisis Perumusan Strartegi
Tahap 1: TAHAP INPUT Matriks EFE
Matriks CPM
Matriks IFE
Tahap 2: TAHAP PENCOCOKAN Matriks SWOT
Matriks IE
Matriks Stratregi Besar
Tahap 3: TAHAP KEPUTUSAN Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) Sumber: David, (2013:204)
HASIL DAN BAHASAN Tahap Input Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara pemberian kuesioner secara langsung kepada direktur utama PT. DUTA RAYA SEJATI, yaitu Bapak Martono Anggusti, SH, M.Hum, MM mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) yang dihadapi perusahaan. Pemberian kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih rinci mengenai faktor-faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan, serta faktor-faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman. Hasil dari jawaban kuesioner tersebut kemudian diolah sebagai berikut : Berikut merupakan faktor-faktor internal PT. DUTARAYA SEJATI yang akan diolah : Faktor-faktor kekuatan (strength) 1.
Memiliki website dengan informasi yang lengkap dan jelas
2.
Mempunyai citra preusahaan yang baik
3.
Mempunyai SDM yang baik
4.
Mampu berkomunikasi yang baik dengan pihak owner maupun wakil owner
5.
Mempunyai modal yang kuat
Faktor-faktor kelemahan (weakness) 1.
Maintenance peralatan kerja yang mahal
2.
Pengaturan transportasi untuk proyek yang kurang efektif
3.
Pembagian tugas yang masih kurang teratur
4.
Terjadinya turnover karyawan
5.
Kurangnya fasilitas untuk buruh
−
Faktor-faktor peluang (Opportunities)
−
1.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
2.
Efesiensi mengeluarkan biaya
3.
Membuka usaha didaerah lain
4.
Pembaharuan alat berat dalam meningkatkan keefektifsan operasional perusahaan
5.
Menetapkan strategi harga yang terjangkau
Faktor-faktor ancaman (Threats) 1.
Ada kompetitor yang muncul didunia konstruksi
2.
Meningkatnya harga bahan material
3.
Meningkatnya gaji dan upah
4.
Kenaikan harga BBM
5.
Semakin canggih teknologi semakin menuntut standarisasi yang tinggi Tahap Pencocokan
Pertumbuhan industri konstruksi di Indonesia yang terus meningkat dengan signifikan yakni sekitar 6% per tahun.Berdasarkan hasil dari matriks grand strategy diatas PT. DUTARAYA SEJATI berada pada kuadran I. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada diposisi yang bagus. Strategi yang sesuai untuk PT. DUTARAYA SEJATI yaitu market development, market penetration, product development, forward integration, backward integration, horizontal integration, related integration Tahap Keputusan Dari tabel matriks QSPM PT. DUTARAYA SEJATI diatas, terlihat bahwa strategi pengembangan pasar. Memiliki total nilai daya tarik sebesar 6,179, lebih tinggi dari jika dibandingkan dengan dua strategi Integrasi horizontal, Diversifikasi terkait.
Positioning Maps dibuat dengan membuat grafik dengan sumbu x, y. Dimana x adalah faktor utama penentu keberhasilan, y adalah faktor kedua penentu keberhasilan untuk menentukan daya saing perusahaan. x = kualitas layanan y = harga yang competitive
Gambar 4.3 Positioning Maps Warna biru PT. ERA BANGUN JAYA Warna hitam PT. DUTARAYA SEJATI Warna merah PT. CIPTA BANGUN PERSADA Berdasarkan hasil penelitian skala diatas dapat dilihat bahwa sumbu x adalah kualitas layanan dan sumbu y adalah harga yang competitive dapat dilihat bahwa PT. DUTARAYA SEJATI yang berwarna hitam berada ditengah-tengah pesaingnya dimana warna merah dan biru adalah pesaing utama perusahaan, kualitas pelayanan pesaing PT. DUTARAYA SEJATI lebih kecildari PT. ERABANGUN JAYA dengan selisih nilai 1 dan dibandingkan denganPT. CIPTA BANGUN PERSADA dengan selisih nilai 0,3. Harga competitive PT. DUTARAYA SEJATI lebih kecil daripada PT. ERABANGUN JAYA sebesar 0,4 dan PT. DUTARAYA SEJATI lebih besar daripada PT. CIPTA BANGUN PERSADA dengan nilai 0,3
Implikasi Penelitian variabel Lingkungan Kerja (X1) terhadap Retensi Karyawan (Y) Variabel lingkungan kerja diambil dari 6 (enam) indikator yaitu: penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, keamanan kerja, dan hubungan karyawan. Di dalam penelitian tidak semua indikator lingkungan kerja diambil karena adanya keterbatasan waktu dalam pengisian kuesioner dan kondisi lingkungan kerja perusahaan yang tidak mendukung indikator. Berdasarkan analisis pada kuesioner yang telah disebarkan diketahui bahwa butir pernyataan yang memiliki nilai tertinggi terdapat pada butir pernyataan 5 dengan nilai rata-rata sebesar 4,089 sedangkan yang terendah terdapat pada butir pernyataan 4 dengan nilai rata-rata sebesar 3,887. Hal ini menginidikasikan bahwa perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan dekorasi tempat kerja karyawan dalam perusahaan. Sehingga hal ini dapat meningkatkan keinginan karyawan untuk bertahan lebih lama di perusahaan. Hasil analisis penelitian menghasilkan hubungan dan pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap retensi karyawan. Nilai hubungan yang didapat sebesar 0,708 menunjukkan bahwa hubungan variabel lingkungan kerja terhadap retensi karyawan pada PT. Dutaraya sejati cukup kuat dan searah serta memberi pengaruh secara signifikan sebesar 50,1% sedangkan sisanya sebesar 49,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik lingkungan kerja yang ada dalam perusahaan maka dapat meningkatkan keinginan karyawan untuk tinggal lebih lama dalam perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kwenin (2013) yang berjudul Relationship Between Work Environment, Career Development Opportunities and Eemployee Retention in Vodafone Ghana Limited yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara variabel lingkungan kerja dengan retensi karyawan oleh karena itu, perusahaan sebaiknya menyediakan lingkungan kerja yang menarik bagi karyawan untuk meningkatkan retensi karyawan. Variabel Kompensasi (X2) terhadap Retensi Karyawan (Y) Variabel kompensasi diambil dari 5 (lima) indikator yaitu: gaij, bonus, insentif, program pelayanan, dan pengakuan atas prestasi karyawan. Berdasarkan analisis kuesioner yang disebarkan diketahui bahwa butir pernyataan ke 1 memiliki rata-rata nilai tertinggi sebesar 4,359 sedangkan ratarata nilai terendah terdapat pada butir pernyataan ke 10 sebesar 3,707. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan telah memberikan gaji yang sesuai dengan kontrak kerja bagi setiap karyawan dalam perusahaan. Namun perlu bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan pemberian kompensasi kepada karyawan untuk meningkatkan retensi karyawan. Dimana perusahaan memberikan kompensasi sebaiknya tidak hanya sebatas gaji atau upah tetapi perusahaan harus lebih memperhatikan pengakuan yang diberikan kepada karyawan seperti pemberian pujian atas prestasi yang telah dicapai oleh karyawan sehingga dapat meningkatkan semangat dan motivasi setiap karyawan yang nantinya berdampak pada meningkatnya retensi karyawan pada perusahaan. Hasil analisis penelitian
menghasilkan hubungan dan pengaruh kompensasi terhadap retensi karyawan. Nilai hubungan menunjukkan bahwa variabel kompensasi berhubungan cukup kuat dan searah terhadap retensi karyawan pada PT. Dutaraya sejati yaitu sebesar 0,782 dan berpengaruh signifikan sebesar 61,2% sedangkan sisanya sebesar 38,8% dipengaruhi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitiaan. Dapat disimpulkan bahwa kompensasi yang diberikan perusahaan harus bervariasi sehingga dapat menjadi faktor utama yang dapat meningkatkan retensi karyawan pada perusahaan. Hal ini sejalan dengan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anis et al (2011) yang berjudul Employee Retention Relationship to Training and Development: A Compensation Perspective. Yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi dengan retensi karyawan oleh karena itu, kompensasi memiliki nilai yang tinggi bagi karyawan untuk mempertahankan keinginan tinggal lebih lama di perusahaan. Variabel Pelatihan (X3) terhadap Retensi Karyawan (Y) Variabel pelatihan diambil dari 5 (lima) indikator yaitu: isi pelatihan, metode pelatihan, keterampilan instruktur, lama waktu pelatihan dan fasilitas pelatihan. Berdasarkan analisis kuesioner yang disebarkan kepada responden diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada butir pernyataan ke 4 dengan nilai rata-rata sebesar 4,292 sedangkan nilai terendah terdapat pada butir pernyataan ke 9 dengan nilai rata-rata sebesar 3,707. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan perlu untuk memperhatikan fasilitas atau sarana yang dapat mendukung karyawan dalam mengikuti proses pelatihan, karena pelatihan akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan ketika hal-hal yang mendukung karyawan dalam pelatihan terpenuhi, dan dengan fasilitas atau sarana yang lengkap dapat meningkatkan keinginan karyawan untuk bertahan lebih lama dalam perusahaan karena dengan pelatihan yang memadai makan potensi, keahlian dan keterampilan setiap karyawan akan meningkat. Hasil analisis penelitian menghasilkan hubungan dan pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap retensi karyawan pada PT. Dutraraya sejati. Nilai hubungan menunjukkan bahwa variabel pelatihan sangat kuat dan searah yaitu sebesar 0,814 dan memberi pengaruh yang signifikan sebesar 66,3% sedangkan sisanya sebesar 33,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan perusahaan cukup optimal karena memiliki pengaruh yang paling tinggi dibandingkan dengan variabel lain yang dibahas dalam penelitian. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hassan et al, yang berjudul The Effect of Training on Employee Retention, menemukan bahwa ada hubungan yang positif antara pelatihan dengan retensi karyawan serta penelitian menemukan bahwa sebagian pekerja profesional ingin memiliki pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan pelatihan
diperlukan bagi setiap
karyawan untuk dorongan yang lebih baik dan meningkatkan loyalitas karyawan untuk tinggal lebih lama di perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Dapatdiketahuifaktor-faktor internal daneksternal PT. DUTARAYA SEJATI adalah: a.
Faktor internal kekuatan Dengan informasi yang diberikan perusahaan kepada konsumennya melalui website perusahaan dapat dilihat bahwa informasi yang diberikan lumayan lengkap tentang kualitas yang diberikanoleh perusahaan kepada konsumennya.
b.
Faktor internal kelemahan Alat kerja yang digunakan oleh perusahaan kurang maksimal sehingga pembagian tugas yang diberikan perusahaan kepada karyawan sering terjadi kelalaian sehingga terjadi miskomunikasi antara karyawan dengan atasan.
c.
Faktor eksternal peluang Dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain akan lebih menguntungkan karena dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dengan hasil yang sudah diselesaikan
d.
Faktor eksternal ancaman Pendirian perusahaan sejenis yang bergerak di industri yang sama, promosi dari perusahaan pesaing lebih intensif
2.
Untuk mendapatkan strategi alternatif yang sesuai untuk PT. DUTARAYA SEJATI maka dilakukan tahap masukan, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Berdasarkan ketiga tahap tersebut, didapatkan pilihan strategi yang paling sesuai untuk diterapkan oleh PT. DUTARAYA SEJATI berdasarkan hasil dari Matriks QSPM adalah strategi pengembangan pasar.
3.
Daya saing yang dimiliki oleh PT. DUTARAYA SEJATI dalam menghadapi persaingan saat ini masih lemah. Dari analisis CPM diperoleh hasil bahwa PT. DUTARAYA SEJATI memiliki posisi bersaing yang lumayan kuat di industri, namun belum mampu menyaingi pesaingnya yaitu PT. ERA BANGUN JAYA.
4.
Dari hasil analisis melalui Positioning Maps, diperoleh kesimpulan bahwa PT. DUTARAYA SEJATI perlu meningkatkan teamwork karyawan serta meningkatkan kualitas dalam menghadapi daya saing pada pesaing utamanya yaitu PT. ERA BANGUN JAYA. Saran Berikut ini adalah saran-saran yang dapat diberikan kepada PT. DUTARAYA SEJATI sesuai
dengan simpulan yang didapatkan. 1.
Sehingga sebaiknya PT.DutarayaSejati menggunakan strategi pengembangan pasar dalam menetapkan strateginya.
2.
Menjaga dan meningkatkan kualitas yang dimiliki oleh perusahaan. Berupaya memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan kustomer. Dengan begitu akan mempertahankan image perusahaan yang baik dimata para kustomer. Image yang baik akan dibawa oleh kekuatan word of mouth yang dapat memberikan alasan supaya semua orang bisa menggunakan jasa perusahaan.
3.
Perusahaan harus bisa memperbaiki cara berkomunikasi antara karyawan dengan atasan.
4.
PT. DutarayaSejati dapat memanfaatkan tenaga kerja yang mereka miliki untuk menyelesaikan proyek didaerah, sehingga PT.DutarayaSejati tidak perlu kehilangan proyek
dan bisa unggul dari pesaing utamanya, bahkan dapat menghambat pesaing baru untuk mendapatkan proyek didaerah tersebut.
Referensi Assauri, S. (2013). Strategic Management Sustainable Competitive Advantages edisi 2Jakarta : PT Raja Grafindo Persada . Bruno Dyck, Mitchell J. Neubert. (2009). Principle of Managemen International Student Edition, South-Westhern. David, R. Fred. (2013). Strategic Management Concepts and Cases Fourteenth Edition Pearson Education Limited. Fachriansyah, R., & Allens, J. (2014, December wednesday). Market Outlook IHSG 2015. Vibiz Equity Research . Pearce II, John A. and Robinson Richard B.Jr. (2008). Manajemen Strategis 10. SalembaEmpat : Jakarta Rachmat.H. (2014).Manajemen Strategic.Bandung : CV PUSTAKA SETIA. Rangkuti, Freddy. (2009). StrategiPromosi yang Kreatif Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Robbins, P. Stephen Mary Coutler. (2014). Management 12th Edition Pearson Education Limited 2014. Robbins, P. Stephen and Mary Coutler. (2012) Management 11th Edition Pearson Education Limited 2012 Susanto.Ab. (2014). Manajemen Strategik Komprehensifi. Jakarta :Erlangga. Prawirosentono Suyadi, Primasari Dewi 2014 Manajemen Strategic & Pengambilan Keputusan Korporasi (Strategic Manajement & Corporate Decision Making) Jakarta PT BumiAksara. Solihin Ismail. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta :Erlangga. Solihin, Ismail. (2012). Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga. Wijayanto, Dian. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI. Weihrich, H., Koontz, H., & Cannice, M. (2013). Management 13th Edition: A Global, Innovative, and Entrepreneurial Perspective. Tata Mc-Graw-Hill Education.
RIWAYAT PENELITI Freddy Kurniawan lahir di Medan pada tanggal 30 Oktober 1993. Peneliti menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ekonomi pada tahun 2015.