ANALISIS PENGEMBANGAN PRODUK INDUSTRI KECIL SEBAGAI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS (KASUS INDUSTRI KERAJINAN ROTAN, RUMBAI, PEKANBARU) Kasmiruddin1 ABSTRACT Small industrial sector is one of the economic sectors that have the potential to thrive in the area of Pekanbaru Riau in general and in particular, which are small rattan craft industry. The opening business opportunities and easy entry of new competitors in the business of rattan has put an increasingly competitive business position. Theoritically, creative entrepreneurs who created the product development strategy is considered able to retain and win business competition rattan. This study was conducted with the intention to portray and describe the implementation of rattan product development efforts as a strategy to face competition. The respondents were entrepreneurs Rumbai furniture makers in the region, data collection techniques using a structured questionnaire and data analysis using descriptive statistics. From the results of the study found the overall product development strategy is not effective, the effort produces rattan products are diverse (different), modify the handicraft products, produce rattan products are limited and produce different handicrafts products for specific consumer groups. Group of employers who are less effective implement product development due to the limited ability of entrepreneurs rattan craftsmen in terms of capital and business experience. While the group has been effectively carry out product development and capital characterized as having a better experience or insufficient. Keywords: Product development, small enterprise, business competiveness
1
Program Studi Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM. 12.5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293. Telp. 0761-63277. Email:
[email protected] [69]
Kasmiruddin
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
ABSTRAK Sektor industri kecil merupakan salah satu sektor ekonomi yang cukup berpotensi untuk berkembang di daerah Riau pada umumnya dan Pekanbaru pada khususnya, diantaranya adalah industri kecil kerajinan rotan. Terbukanya peluang bisnis dan mudahnya pesaing baru masuk dalam bisnis kerajinan rotan telah menempatkan posisi bisnis yang semakin kompetitif. Secara teoritis, pengusaha yang kreatif menciptakan strategi pengembangan produk dianggap mampu mempertahankan dan memenangkan persaingan bisnis kerajinan rotan. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengambarkan dan menguraikan pelaksanaan usaha pengembangan produk kerajinan rotan sebagai suatu strategi menghadapi persaingan. Responden penelitian adalah pengusaha pengrajin rotan di wilayah Rumbai, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur dan teknik analisa data menggunakan statistic deskriptif. Dari hasil penelitian secara keseluruhan ditemukan strategi pengembangan produk masih belum berjalan secara efektif, yaitu usaha menghasilkan produk kerajinan rotan yang beraneka (berbeda), memodifikasi produk kerajinan, menghasilkan produk kerajinan rotan yang terbatas serta menghasilkan produk kerajinan yang berbeda untuk kelompok konsumen
tertentu.
Kelompok
pengusaha
yang
masih
kurang
efektif
melaksanakan pengembangan produk disebabkan keterbatasan kemampuan pengusaha pengrajin rotan dari segi permodalan dan pengalaman usaha. Sedangkan kelompok yang sudah efektif melaksanakan pengembangan produk dicirikan memiliki modal dan pengalaman yang lebih baik atau mencukupi. Kata kunci: Pengembangan produk, industri kecil, persaingan bisnis
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[70]
mempertahankan
PENDAHULUAN
usahanya
dari
Era globalissi ekonomi merupakan
ancman persaingan bisnis. Semua
suatu era yang ditandai masuknya
pelaku ekonomi selau dihadapkan
sistem
atau
dengan tantangan persaingan bisnis,
mekanisme pasar ke dalam kehidupan
sehingga diperlukan usaha kreatif dan
ekonomi semua negara di dunia,
inovatif
diantaranya Indonesia sebagai negara
menjalankan usahanya, baik usaha
yang
kecil, menengah dan maupun usaha
ekonomi
sedang
ditandai
kapitalisme
berkembang,
semakin
meluas
yang peranan
dari
pengusaha
dalam
besar.
perdagangan bebas ke berbagai negara
Sektor ekonomi skala kecil atau
di belahan dunia ini. Salah satu
industry kecil merupakan salah satu
dampak yang dirasakan saat ini adalah
sector ekonomi yang terkena pengaruh
telah terjadnya berbagai perubahan dan
dari perkembangan ekonomi global
perkembangan sektor perekonomian
yang cenderung semakin kompetitif,
dalam masayrakat yang dihasilkan dari
mereka menghadapi persaingan bukan
penerapan system mekanisme pasar
hanya dari sisi munculnya pesaing-
atau
pesaing baru bahkan bersaing dengan
struktur
persaingan
dalam
menjalankan aktivitas dan transaksi
produk-produk
ekonomi.
dihasilkan para pengusaha lainnya,
Secara teoritis, memang penerapan struktur
persaingan
dalam
substitusi
yang
diantaranya industry pengrajin rotan. Pengusaha
pengrajin
rotan
harus
perekonomian diharapkan para pelaku
mampu menghadapi persaingan bisnis
ekonomi dapat meningkatkan efisiensi
kerajinan
ekonomi,
dengan
cara
keinginan
untuk
menerapkan strategi bersaing yang
persaingan
dapat
dapat membawa usahanya mencapai
agar
memenangkan
rotan
diwujudkan dengan cara meningkatkan efisiensi usaha. Dengan kata lain, para
tujuan kesuksesan. Usaha Industri Kecil kerajinan
dan
rotan harus mampu menghasilkan
bertindak secara ekonomis dan efisien
produk yang memiliki daya saing
bilamana
dengan produk-produk kerajinan rotan
pengusaha
[71]
selalu
berfikir
menginginkan
Kasmiruddin
untuk
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
dari luar Pekanbaru serta produk
bisnis industry kerajinan rotan secara
kerajinan pengganti kerajinan rotan.
factual menghadapi lingkungan sangat
Ini didorong kemungkinan ke depan
kompetitif
pemerintah akan membatasi intervensi
ketidakpastian.
dan
Keberhasilan
untuk memberikan pembinaan pada
penuh
dengan
strategi
bersaing
UKM yang lemah. Kunci utama
pengusaha kerajinan rotan terletak
keberhasilan
pada
pengusaha
kerajinan
kemampuan
mengembangkan
dan
produk kerajinan agar tercipta daya
bisnis
tarik konsumen untuk memilih produk
adalah harus memiliki keunggulan
yang dijual. Usaha untuk mewujudkan
bersaing,
strategi
rotan
dalam
menghadapi
memenangkan
persaingan
agar
mampu
pengembangan
mempertahankan dan meningkatkan
kerajinan
jumlah konsumen.
memperbaharui produk dan kemasan
Peningkatan daya saing produk
rotan,
produk diataranya;
produk, menghasilkan produk yang
dapat
berbeda dan menghasilkan produk
melakukan perubahan dan modifikasi
khusus untuk kelompok konsumen
terhadap produk kearah yang lebih
tertentu. Adanya kenyataan dilapangan
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
yang
konsumen yang selalu mengalami
pengusaha kerajinan rotan mengalami
perubahan,
kerajinan
rotan,
tertarik
agar
yang
menunjukkan
beberapa
konsumen
tetap
kesulitan berkembang dan beberapa
produk
yang
pengusaha
memilih
ditawarkan. kecil
pengusaha
Suatu cirri dari indutri memiliki
keunggulan
kompetitif
ditandai
adanya
kemampuan
dalam
memahami
menutup
produksinya,
ini
usaha
mengindikasikan
masih kurang efektifnya penerapan strategi
pengembangan
produk
kerajinan rotan di Rumbai Pesisir.
perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi bisnis atau pemasaran yang
efektif
(Porter,
LandasanTeori Pelaku bisnis industri kecil terus
1986)
Menciptakan keunggulan atau daya saing produk, mengindikasikan bahwa
berusaha
menghadapi
persaingan
diantara sesama pelaku usaha kerajian
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[72]
dan bahkan jika memunkin merebut
1. Penetrasi Pasar
pelanggan
Menurut
Yaitu berusaha untuk meningkatkan
Porter, bahwa dalam struktur pasar
pangsa pasar untuk produk atau jasa
persaingan,
memungkinkan
yang sudah ada dipasar melalui usaha
penjual dan pembeli mempengaruhi
pemasaran yang gencar. Usaha-usaha
harga, jika penjual menaikkan harga
yang
menyebabkan konsumen tidak ada
menambah
yang membeli dan jika diturunkan
menambah belanja iklan, promosi
maka penjual mengalami kerugian,
penjualan ekstensif atau meningkatkan
untuk bisa memenangkan persaingan –
upaya publisitas.
merebut
dari
pesaing.
tidak
dan
pelanggan–
mempertahankan
pelaku
usaha
harus
dilakukan
diantaranya;
jumlah
Beberapa
faktor
dipertimbangn
pramuniaga,
yang
agar
perlu
penggunaan
memiliki kemampuan meningkatkan
strategi ini berjalan efektif, yaitu;
efisiensi
a. Ketika pasar tidak jenuh dengan
produksi
Pemasaran, situasi
1995)
(Manajemen dalam
bisnis
yang
b. Ketika angka penggunaan produk
kemampuan
atau jasa para pelanggan dapat
persaingan
dipentingkan menciptakan
produk atau jasa tertentu.
Namun
adalah
keunggulan
bersaing
ditingkatkan secara signifikan.
yang diterapkan oleh masing-masing
c. Ketika pangsa pasar pesaing utama
plaku usaha kecil untuk memenangkan
sedang merosot sedangkan total
persaingan bisnis, mengingat mereka
penjualan
semua dalam industri yang sama.
meningkat.
Menurut Fred R. David untuk meningkatkan
posisi
persaingan
perusahaan atau market share dalam rangka
meningkatkan
pertumbuhan
industry
sedang
d. Ketika naiknya skala ekonomi menjadi
keunggulan
kompetitif
yang besar. 2. Pengembangan Pasar
atau perkembangan usaha melalui
Yaitu
produk-produk
dapat
memperkenalkan produk-produk atau
diantaranya;
jasa yang ada ke wilayah geografis
digunakan
yang strategi
ada,
(Manajemen Strategis”, 2004)
[73]
Kasmiruddin
baru.
strategi
Iklim
yang
bertujuan
pengembangan
pasar
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
internasional terus menjadi semakin
produk atau jasa yang sudah ada.
kondusif, sehingga sangat sulit bagi
Pengembangan
banyak industry seperti jasa pelayanan
memerlukan biaya yang besar untuk
internet
penelitian dan pengembangan.
mengandalkan
pasar
mempertahankan
atau
keunggulan
Beberapa
produk
biasanya
pertimbangan
untuk
peggunaan strategi ini agar efektif,
kompetitif. Pertimbangan
perusahaan
menggunakan strategi ini agar efektif,
yaitu; a. Organisasi sukses
adalah; a. Apabila
ada
yang
kematangan
saluran-saluran
mempunyai
produk
mencapai
tahap
dalam
siklus
distribusi baru yang diandalkan,
hidupnya; idenya adalah untuk
murah dan bermutu baik.
menarik para pelanggan yang puas untuk
b. Apabila organisasi sangat berhasil
mengkonsumsi
produk-
produk baru.
dalam hal yang dikerjakannya. c. Ketika ada pasar baru yang belum
b. Ketika organisasi bersaing dalam industry di mana perkembangan
dimanfaatkan dan belum jenuh.
teknologi terjadi sangat cepat.
d. Ketika organisasi memiliki modal dan sumber daya yang dibutuhkan
c. Ketika pesaing menawarkan utama
untuk mengelolan perusahaan yang
produk dengan mutu lebih baik dan
semakin besar.
harga yang sebanding.
e. Ketika
organisasi
kapasitas
memiliki
produksi
industry yang tumbuh cepat.
yang
e. Organisasi
berlebihan. f. Ketika
d. Ketika organisasi bersaing dalam
lingkup
industry
kemampuan
dasar
mempunyai penelitian
dan
organisasi menjadi global dengan
pengembagan yang sangat kuat.
cepat.
Alternatif strategi yang mungkin
3. Pengembangan Produk
berpotensi bagi pengembangan bisnis
Yaitu suatu strategi yang berupaya
industri kerajinan rotan saat ini adalah
meningkatkan
dengan
pengembangan produk kerajinan yang
memodivikasi
lebih sesuai dengan perkembangan
memperbaiki
penjualan atau
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[74]
selera konsumen. Industri kerajinan
mengembangkan produk baru atau
rotan memiliki peluang pasar yang
menyempurnakan
besar
yang ada guna memenuhi kebutuhan
baik
domenstik
maupun
produk
internasional dan lebih khusus pasar
pasar
lokal
bisnis
(Bambang,1999) Tiga kemungkinan
kerajinan rotan di Riau terletak pada
yang dapat dijalankan: 1) Perusahaan
sejauhmana kemampuan pengusaha
dapat mengembangkan produk baru
pengrajin mengelola usahanya agar
dan berbeda yang akan memikat
lebih sesuai dengan perubahan yang
konsumennya, 2) Perusahaan dapat
terjadi pada selera konsumen, bukan
menciptakan
pada
terbatas, dan 3) Perusahaan dapat
Riau.
Keberhasilan
pasarnya.
Oleh
karena
itu,
yang
kerajinan
ada
produk
sekarang
baru
yang
peneliti lebih tertarik melakukan kajian
mengembangkan
terhadap
keperluan memenuhi klompok pembeli
kemampuan
pengusaha
menerapkan strategi pengembangan produk kerajinan rotan dalam rangka
untuk
tertentu. Berdasarkan dilakukan
menghadapi persaingan usaha.
produknya
pra
survey
dilapangan
yang
ditemukan
Pengembangan produk kerajinan
bahwa pengusaha pengrajin rotan juga
rotan sebagai suatu strategi bisnis
melakukan usaha modivikasi produk
mempertahankan atau memenangkan
kerajinan agar disesuaikan dengan
persaingan diarahkan untuk mencapai
keinginan konsumen. Atas dasar itu,
tujuan
dapat
bisnis
yaitu
untuk
dirumuskan
konsep
mengembangkan usaha yang dilihat
pengembangan produk kerajinan rotan
dari indikator peningkatan volume
mencakup unsur-unsur, yaitu;
penjualan produk setiap tahun. Dengan
1. Mengembangkan produk kerajinan
demikian dapat dirumuskan bahwa
baru dan berbeda agar
pelaksanaan strategi pengembangan
minat konsumen.
menarik
dapat
2. Memodivikasi produk kerajinan
mempengaruhi terjadinya peningkatan
yang ada untuk menciptakan daya
penjualan produk kerajinan. Strategi
tarik konsumen.
produk
yang
tepat
pengembangan produk adalah usaha
[75]
Kasmiruddin
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
3. Menciptakan
produk
kerajinan
3. Menciptkan produk kerajinan baru yang
baru yang terbatas dan Unik. 4. Mengembangkan kerajinannya
menghasilkan
produk
untuk
terbatas
adalah produk
usaha
kerajinan
dalam jumlah yang terbatas agar
kelompok
konsumen
pembeli tertentu.
lebih
tertarik
menentukan pilihan. Indicator yang digunakan:
Pengukuran Konsep 1. Menciptakan
produk
kerajinan
a. Corak
dilaksanakan
dengan
pengusaha
menghasilkan
banyak dihasilkan c. Kemasan
4. Menghasilkan
baru
kelompok pembeli tertentu agar produk
semakin
kerajinan
Indikator yang digunakan:
yang ada atau produk yang sesuai
a. Menyediakan
bentuk
(model)
produk yang berbeda-beda
yang digunakan : a. Adanya perubahan pada bentuk
b.
Mengkalsifikasikan
berbagai
harga produk yang berbeda-beda
(model) produk yang ada b. Perubahan produk sesuai dengan
c. Mengelompokkan
berbagai
kualitas produk yang berbeda-
kebutuhan konsumen kemasan
konsumen
dengan selera dan kemampuannya.
kerajinan dengan merubah produk
dengan selera konsumen. Indicator
mudah
menentukan pilihan yang sesuai
adalah usaha menghasilkan produk
c. Perubahan
kerjinan
yang berbeda-beda sesuai dengan
yang
menarik 2. Memodifikasi
produk
adalah usaha menyediakan produk
b. Produk memiliki perbedaan. produk
memiliki
untuk kelompok pembeli tertentu
a. Bentuk (model) produk baru.
c. Kemasan
produk
keunikan
produk yang ditawarkan pengusaha lainnya. Indicator terdiri dari:
Produk
b. Kualitas produk kerajinan tidak
produk
kerajinan baru dan berbeda dengan
Bentuk
kerajinan tidak banyak dihasilkan
baru yang berbeda adalah usaha yang
dan
produk
beda.
kerajinan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[76]
pertimbangannya
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam
pemahaman
penelitian ini adalah deskriptif yakni
pertanyaan
penelitian
menyulitkan.
yang
dilakukan
adalah
responden
tingkat terhadap
dipandang
tidak
dimaksudkan untuk menggambarkan penerapan produk
strategi
oleh
pengembangan
pengusaha
kerajinan
Teknik Pengolahan
dan Analisis
Data
rotan. Menggunakan alat analisis data Penentuan Populasi dan Sampling Objek
atau
populasi
penelitan
adalah semua pelaku bisnis industry kecil rotan di Rumbai yang berjumlah 32
orang
pengusaha,
mengingat
jumlah populasi terlalu kecil maka
statistik
deskriptif,
frekuensi,
yakni
tabulasi
dimaksudkan
untuk
menggambarkan
kecenderungan
strategi pengembangan produk yang dilaksanakan masisng-masing pelaku bisnsis industry kecil kerajinan rotan.
penelitian menggunakan semua unit populasi
atau
tidak
menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sample. Dari hasil penyebaran kuesioner penelitian selama 1 bulan, jumlah
Identitas Responden Pengalaman Usaha Kerajinan Rotan
untuk
Pengalaman dalam menjalankan
memberikan jawaban penelitian hanya
usaha kerajinan merupakan factor
16 responden. Sehubungan dengan itu,
penting
maka analisis penelitian dilakukan
kemampuan bisnis guna mewujudkan
pada 16 responden yang diteliti.
tujuan
responden
yang
bersedia
peningkatan
untuk
meningkatkan
perusahaan, penjualan
melalui produk
kerajinan. Dalam menghadapi situasi
Teknik Pengumpulan Data data
persaingan bisnis yang kompleks dan
menggunakan angket atau penyebaran
dinamik, kemampuan memahami dan
kuesioner
mengatasi solusi permasalahan bisnis
Teknik
[77]
pengumpulan
yang
Kasmiruddin
terstruktur,
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
dibutuhkan.
Oleh
karenanya,
tinggi pengalaman seseorang dalam
pengetahuan seseorang pelaku bisnis
menjalankan bisnis maka semakin
meningkat
adanya
besar peluang pengusaha untuk sukses
peningkatan kemampuan teknik dalam
menghadapi berbagai permasalahan
menjalankan usaha kerajinan. Dengan
dalam bisnis.
sejalan
dengan
demikian, dikatakan bahwa semakin
Tabel 1. Pengalaman Menjalankan Usaha Kerajinan Rotan Pengalaman Kerja dalam Jumlah Persentase (%) Kerajinan Pengusaha 4 Tahun s/d 9 Tahun 18.75 3 10 Tahun s/d 14 Tahun 12.50 2 15 Tahun s/d 19 Tahun 43.75 7
No. 1. 2. 3. 4. 5.
20 Tahun s/d 24 Tahun > 24 Tahun Jumlah
18.75 6.25 100,00
3 1 16
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari tabel 1 dapat disimpulkan bahwa
rotan
Modal usaha merupakan variabel
memiliki pengetahun dari pengalaman
yang penting dalam mempengaruhi
kerja yang bervariasi, mulai dari 4
keberhasilan bisnis, semakin besar
tahun hingga lebih dari 24 tahun.
modal usaha memberikan peluang
Pengusaha
paling
lebih besar untuk melakukan berbagai
banyak memiliki pengalaman kerja
perubahan pada produk kerajinan yang
kerajinan
di
18.75%
pengusaha
kerajinan
Jumlah Modal Usaha Kerajinan Rotan
pengrajin
rotan
yang
adalah
responden,
sebanyak
sedangkan
20
pasarkan,
pengusaha
yang
dibanding kurang
dengan memiliki
tahun ke atas hanya 6,25%. Perbedaan
modal usaha menghadapi kesulitan
tingkat pengalaman usaha tentu tidak
melakukan berbagai perubahan strategi
dapat
pengembangan
dilepaskan
keterkaitananya
produk
kerajinan.
dengan kemampuan pengusaha dalam
Untuk lebih jelas gambaran jumlah
mengelola usaha kerajina rotan yang
modal yang digunakan pengusaha
lebih efektif.
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[78]
dalam usaha kerajinan rotan dapat
dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Jumlah Modal yang Digunakan Dalam Usaha Kerajinan Rotan No.
Jumlah Modal Kerajinan Rotan
Jumlah Pengusaha
Persentase (%)
1.
Rp5 Juta s/d Rp30 Juta
5
31.25
2.
>Rp30 Juta s/d Rp50 Juta
3
18.75
3.
>Rp50 Juta s/d Rp75 Juta
3
18.75
4.
>Rp 75 Juta
4
25.00
Jumlah
16
100,00
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari tabel 2 jelas menunjukkan
persaingan bisnis yang semakin
bahwa jumlah pengusaha kerajinan
komplek dan dinamik ditentukan
rotan yang memiliki modal dibawah
sejauhmana
Rp50
menghasilkan
juta
50,00%
responden
sedangkan diatas Rp75 juta hanya
berbeda
25,00%
ditawarkan
responden
pengrajin.
pengusaha
mampu
produk
yang
dengan
produk
pesaing
yang
lainnya.
Konsekuensi dari kondisi permodalan
Perbedaan produk kerajinan rotan
pengusaha
menjadi daya tarik tersendiri bagi
kesulitan
menjadikan untuk
pengusaha
mengembangkan
kalangan
konsusmen
produk kerajinan yang lebih inovatif
konteks
dan sesuai dengan perubahan selera
lebih
konsumen.
memiliki perbedaan dengan produk yang
Strategi
Pengembangan
Produk
Produk
Kerajinan
[79]
kesuksesan dalam
Kasmiruddin
produk
ditawarkan
yang
oleh
lainnya.
Konsumen
adanya
kebanggaan
memiliki
ditawarkan
konsumen
produk
ternyata
yang
berbeda
dengan produk-produk lain yang
RotanYang Berbeda
pengusaha
banyak
pesaing
untuk
1. Kunci
menyukai
merasakan
Kerajinan Rotan
Menghasilkan
persaingan,
dalam
seorang menghadapi
dihasilkan
pengusaha
kerajinan
lainnya. Beberapa langkah yang
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
dapat
dilakukan
menghasilkan
produk
untuk
b. Menghasilkan
kerajinan
model
produk
bentuk
atau
kerajinan
yang
yang berbeda tersebut melalui
berbeda, dan
kegiatan:
c. Menyediakan kemasan paket
a. Memperbaharui bentuk atau
produk kerajinan yang menarik
model
produk
kerajinan
yang
dihasilkan Tabel 3. Kemampuan Menghasilkan Produk Kerajinan Rotan yang Berbeda Tanggapan Responden No. Indikator Sangat Cukup Kurang Tidak Sangat Jumlah Penelitian Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Memperbaharui 6 5 4 1 16 1. bentuk (model) (37,50) (31,25) (25,00) (6,25) 0 (100,00) produk. Menghasilkan 7 8 1 0 16 2. bentuk (model) (43,75) (50,00) (6,25) 0 (100,00) produk yang berbeda Menyediakan 6 2 4 4 16 3. kemasan (37,50) (12,50) (25,00) 0 (100,00) bungkus yang (25,00 menarik ) Jumlah 19 15 9 5 48 (39,58) (31,25) (18,75) (10,42) 0 (100,00) Rata-Rata 6 5 3 2 0 16 Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari
16
pengusaha
bahwa sebagian pengusaha kerajinan
ditemukan 39,58% respsonden yang
rotan masih kurang mampu melakukan
menerapkan strategi pengembangan
perbaikan bentuk atau model produk
produk
kerajinan,
yang
responden
sudah
efektif,
dan
menghailkan
produk
31,25% responden yang menerapkan
kerajinan yang berbeda serta kemasan
cukup efektif dan 29,17% responden
paket produk yang menarik bagi
yang kurang efektif melaksanakan
kalangan
pengembangan produk kerajinan rotan.
kemampuan mengembangkan produk
Hasil
kerajinan rotan yang lebih menarik
penelitian
ini
menunjukkan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
konsumen.
Lemahnya
[80]
bagi konsumen, dapat menyebabkan
melaksanakan pengembangan produk
terjadinya
kerajinan adalah kelompok pengusaha
penurunan
volume
yang memiliki modal atau investasi
penjualan. Dari
hasil
ditemukan
penelitian bahwa
pengusaha
yang
lapangan
yang relatif rendah.
kelompok
telah
melakukan
Memodifikasi Produk Kerajinan Rotan
usaha pengembangan produk kearah
Modifikasi produk kerajinan rotan
terciptanya produk berbeda merupakan
merupakan
kelompok pengusaha kerajinan yang
pengembangan produk yang banyak
memiliki modal yang relative besar
digunakan
dibandingkan
kebijakan bisnis guna menarik minat
pengusaha
dengan yang
kelompok
dari
pengusaha
strategi
sebagai
efektif
konsumen memilih produk kerajinan
melaksanakan pengembangan produk
yang ditawarkan. Beberapa langkah
kerajinan. Modal yang lebih besar
yang
memberikan
untuk
modifikasi produk, yaitu; melakukan
melakukan perubahan dan perbaikan
perubahan bentuk produk kerajinan
serta memberikan pelayanan yang
yang ada, perubahan bentuk produk
lebih berkualitas, sehingga daya tarik
sesuai dengan kebutuhan konsumen
produk
dan melakukan perubahan kemasan
peluang
untuk
menjadi
kurang
bagian
besar
menarik
semakain
konsumen
lebih
besar.
Kelompok yang kurang efektif atau
dilakukan
guna
melakukan
bungkusan produk kerajinan yang menarik.
tidak memiliki kemampuan untuk Tabel 4. Kemampuan Memodifikasi Produk Kerajinan Rotan untuk Menarik Konsumen Tanggapan Responden No. Indikator Penelitian Jumlah Sangat Cukup Kurang Tidak Sangat Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Melakukan perubahan 8 6 2 0 0 16 1. bentuk produk (50,00) (37,50) (12,50) (100,00) 9 6 1 0 0 16 Perubahan bentuk 2. produk sesuai dengan (56,25) (37,50) (6,25) (100,00)
[81]
Kasmiruddin
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
kebutuhan konsumen Melakukan perubahan 5 5 5 1 0 16 3. kemasan produk (31,25) (31,25) (37,50) (6,25) (100,00) kerajinan Jumlah 22 17 8 1 0 48 (45,83) (35,42) (16,67) (2,08) (100,00) Rata-Rata 7,33 5,67 2,67 0,33 0 16 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Dari 16 pengusaha kerajinan rotan dan memiliki modal rata-rata diatas ditemukan
responden
Rp70 juta. Dengan pengalaman yang
melaksanakan
dimiliki tersebut dapat mempermudah
berbagai perubahan dan modifikasi
melakukan penyesuaian produk yang
produk kerajinan yang disesuaikan
lebih menarik dan sesuai dengan
dengan kebutuhan konsumen, yakni
perubahan
perubahan bentuk atau model produk,
konsumen, sehingga mampu mengatasi
merubah bentu produk sesuai dengan
berbagai persaingan usaha kerajinan
kebutuhan konsumen dan melakukan
rotan
perubahan kemasan produk kerajinan
pengalaman tersebut diperkuat oleh
yang dibeli konsumen. Pengusaha
keunggulan kepemilikan modal usaha
memandang
situasi
dalam usaha kerajinan rotan yang
persaingan usaha dan kurangnya daya
dapat memberikan fleksibelitas untuk
tarik
memilih berbagai modifikasi produk
pengusaha
45,83% sudah
bahwa
konsumen
kerajinan pengusaha
dalam
terhadap
rotan,
produk
mengharuskan
melakukan
berbagai
di
kerajinan
selera
dan
Pekanbaru.
yang
kebutuhan
Keunggulan
konsekuensinya
membutuhkan biaya relative besar.
modifikasi produk guna meningkatkan
Sedangkan
kelompok
pengarjin
daya tarik konsumen dalam memilih
rotan yang dipandang masih belum
produk kerajinan rotan.
maksimal
dan
kurang
usaha
perubahan
strategi pengembangan produk yang
produk
kerajinan
efektif merupakan pengusaha yang
responden tidak mengutamakan usaha
sudah berpengalaman diatas 15 tahun
modifikasi produk sebagai alternative
Pengusaha yang telah menerapkan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
atau
melakukan modifikasi
sebesar
18,75%
[82]
penting untuk meningkatkan daya saing
guna meningkatkan
volume
Untuk mempermudah pelaksanaan strategi pengembangan produk yang
penjualan, mereka hanya melakukan
dipandang
perubahan atau modifikasi produk
konsumen,
ketika merasa bahwa semua pengusaha
pengusaha kerajiinan rotan mampu
lain
memahami
sudah
artinya
melakukan
pengusaha
perubahan,
kelompok
ini
dapat
menarik
maka
minat
diharapkan
kharakteristik
perilaku
konsumen dalam membuat keputusan
bersifat reaksi, yakni hanya merespon
pembelian
produk,
ketika sudah terjadi masalah. Dan
mempermudah
penentuan
strategi
kelompok pengusaha yang kurang atau
pengembangan
produk
yang
tidak melakukan modifikasi produk
dipandang
dapat
dalam menjalankan bisnis kerajinan
konsumen.
Ketertarikan
rotan, cenderung tidak melakukan
terhadap suatu produk dipengaruhi
perubahan-perubahan pada bentuk atau
oleh tampilan produk yang dihasilkan,
model dan kemasan produk kerajinan,
apakah
hal inilah menyebabkan daya tarik
dipasarkan atau jumlahnya terbatas.
produk
keinginan
Konsumen lebih tertarik memilih jenis
konsumen relative rendah, dan pada
atau bentuk produk, kualitas produk
akhirnya kondisi ini akan membawa
dan
dampak
kerajinan yang tidak banyak dihasilkan
untuk
memikat
pada
rendahnya
volume
penjualan produk.
produk
kemasan
untuk
menarik
itu
minat
konsumen
banyak
bungkusan
yang
produk
oleh pengusaha lainnya di pasaran. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
Menghasilkan Produk Kerajinan Rotan
tabel berikut ini.
yang Terbatas Tabel 5. Kemampuan Menghasilkan Produk Kerajinan Rotan yang Terbatas untuk Menarik Minat Konsumen. Tanggapan Responden No Indikator Sangat Cukup Kurang Tidak Sangat Jumlah Penelitian (%) Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Menghasilkan 7 2 4 3 0 16 1. bentuk (model) (43,75) (12,50) (25,00) (18,75) (100,00)
[83]
Kasmiruddin
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
produk yang terbatas. Menghasilkan 9 kualitas produk (56,25) yang terbatas. Menghasilkan 2 kemasan produk (12,50) yang unik dan terbatas. Jumlah 18 (37,50) Rata-rata 6,00
2.
3.
4 (25,00)
1 (6,25)
2 (12,50)
0
16 (100,00)
10 (62.50)
3 (18,75)
1 (6,25)
0
16 (100,00)
16 (33,33) 5,33
8 (16,67) 2,67
6 (12,50) 2,00
0
48 (100,00) 16
0
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari
16
responden
pengusaha
Penerapan strategi pengembangan
ditemukan 37,50% responden yang
produk
memiliki kemampuan menghasilkan
produk kerajinan yang terbatas dalam
produk kerajinan yang terbatas dan
rangka
unik,
untuk
merupakan strategi bisnis kelompok
menciptakan produk yang memiliki
pengusaha yang secara relative sudah
daya
atas
berpengalaman dan memiliki modal
berbagai macam produk kerajinan
relative besar. Dengan pengalaman
rotan yang di pasarkan, semakin
usaha kerajinan yang telah dijalankan
terbatas dan berbeda produk yang
selama ini, telah dijadikan sebagai
dijual dengan produk-produk kerajinan
modal dasar menciptakan keunggulan,
yang
dimana pengusaha ini lebih proaktif
ini
tarik
dimaksudkan
pada
dipasarkan
konsumen
oleh
pengusaha
dengan
menarik
kerajinan lainnya maka ketertarikan
memahami
konsumen
serta
memiliki
semakin produk
tinggi
untuk tersebut.
cara
menciptakan
minat
berbagai
kebutuhan
konsumen
permasalahan
dan
keinginan
konsumen yang selalu mengalami
Pertimbangannya, konsumen memiliki
perubahan
perilaku yang cenderung menyenangi
kerajainan rotan yang ditawarkan.
produk-produk kerajinan yang tidak
Kondisi ini berbeda dengan pengusaha
banyak
kerajinan yang belum maksimal atau
beredar
dipasaran
serta
terhadap
produk-produk
bentuknya unik atau berbeda dari yang
kurang
biasanya.
menghasilkan produk yang terbatas
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
melaksanakan
atau
[84]
dan unik, karena mereka beranggapan
pengembangan
bahwa semua produk kerajinan rotan
dimaksudkan
untuk
merupakan kebutuhan masyarakat dan
kesempatan
kepada
tidak
konsumen tertentu agar lebih mudah
perlu
pengurangan
dilakukan atau
usaha
menghasilkan
produk secara lebih sedikit.
menentukan
produk
pilihan
yang
memberikan kelompok
produk
yang
sesuai dengan selera atau model dan kemampuan ekonomi konsumen, dan
Menghasilkan Produk Kerajinan Yang
diharapkan
pengusaha
dapat
Berbeda Sesuai Dengan Kelompok
mempertahankan dan menarik minat
Konsumen.
konsumen untuk berbelanja.
Kemampuan menghasilkan produk yang
berbeda
merupakan
strategi
Tabel 6. Kemampuan Menghasilkan Produk Kerajinan Rotan yang Berbeda untuk Kelompok Konsumen Tertentu Tanggapan Responden No. Indikator Sangat Cukup Kurang Tidak Sangat Jumlah Penelitian (%) Sesuai Sesuai Sesuai Sesua Tidak Sekali i Sesuai 1. Menyediakan 9 6 1 0 0 16 berbagai jenis (56,25) (37,50) (6,25) (100,00) bentuk produk 2. Menyediakan 8 5 3 0 0 16 berbagai (50,00) (31,25) (18,75) (100,00) alternative harga produk. 3. Menyediakan 7 4 5 0 0 16 berbagai kualitas (43,75) (25,00) (31,25) (100,00) produk. Jumlah 24 15 9 0 0 48 (50,00) (31,25) (18,75) (100,00) Rata-Rata 8 5 3 0 0 16 Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Dari
16
responden
ditemukan
untuk
Dengan
konsumen
pengusaha
yang
memiliki
kemampuan
menciptakan
keanekaragaman bentuk atau model
produk kerajinan rotan yang berbeda-
produk, menyediakan klasifikasi aneka
Kasmiruddin
tertentu.
kelompok
50,00%
[85]
telah
beda
menciptakan
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
serta
perubahan yang terjadi pada keinginan
menyediakan aneka ragam produk
dan kebutuhan konsumen terhadap
yang
produk kerajinan rotan.
harga
produk
yang
dijual
dikelompokkan
berdasarkan
Ditemukan
kualitas produk, diharapkan dapat mempermudah ketertarikan
mewujudkan konsumen
melalui
sebagian
pengusaha
yang belum maksimal atau lemah kemampuan
menghasilkan
produk
dapat
kerajinan yang berbeda-beda untuk
dipertimbangkan, artinya kelompok
menarik minat kelompok konsumen
konsumen tertentu dapat melakukan
yang berbeda, disebabkan rendahnya
pilihan
kreativitas
pengusaha
dengan selera atau keinginan dan
menyediakan
aneka
kemampuan
ekonominya.
Bagi
produk kerajinan, menentukan variasi
kelompok
konsumen
yang
harga produk dan variasi kualitas
berpendapatan
“tinggi”
berbagai
pilihan
produk
yang
yang
disesuaikan
cenderung
produk
untuk
ragam
kerajinan,
jenis
sehingga
melakukan pembelian produk yang
menyebabkan kurangnya daya tarik
lebih berkualitas dan bergaya modern
konsumen
meskipun harganya mahal, demikian
produk, dikarenakan konsumen tidak
juga sebaliknya kelompok konsumen
diberikan
kesempatan
untuk
yang berpenghasilan rendah cenderung
menentukan
pilihan
sesuai
memilih produk kerajinan yang kurang
dengan selera atau keinginan dan
berkualitas
kemampuan
karena
sesuai
dengan
melakukan
pembelian
yang
ekonominya.
Dari
Keterbatasan sumber modal menjadi
penelitian lapangan ditemukan bahwa
factor penghambat bagi pengusaha
kelompok
untuk
kemampuan
keuangannya.
pengusaha
yang
telah
dapat
melakukan
memiliki kemampuan menyediakan
pengembangan
produk yang beraneka ragam untuk
pengusaha menyadari konsekuensi dari
kelompok-kelompok
konsumen
rendahnya aneka ragam jenis, harga
tertentu adalah kelompok pengusaha
dan kualitas produk kerajinan terhadap
yang mempunyai modal lebih besar
minat konsumen.
dan
berpengalaman
produk
strategi ini,
memahami
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[86]
dan
produk kerajinan yang berbeda
SIMPULAN DAN SARAN
untuk
kelompok
konsumen
tertentu.
Simpulan 1. Dalam
menghadapi
persaingan
3. Keterbatasan
kemampuan
bisnis kerajinan rotan, pengusaha
pengusaha
pengrajin
pengrajin
merupakan
konsekuensi
menerapkan
strategi
rotan dari
pengembangan produk, 4 (empat)
keterbatasan
dimensi utama yang digunakan
permodalan
pengusaha, yaitu; menghasilkan
usaha. Karena kedua factor ini
produk
mempersulit
kerajinan
berbeda;
rotan
memodifikasi
kerajinan
rotan;
yang produk
menghasilkan
strategi
kemampuan dan
pengalaman
proses
penerapan
pengembangan
kerajinan
produk
rotan,
sehingga
produk kerajinan yang terbatas dan
mempengaruhi kinerja pengusaha
menghasilkan
menghadapi
produk
yang
berbeda sesuai dengan kelompok
persaingan
bisnis
kerajinan rotan di Rumbai.
konsumen tertentu. 2. Penerapan strategi masih
keempat
pengembangan belum
efektif,
berjalan
sehingga
perlu
Saran
produk
1. Untuk dapat melaksanakan strategi
secara
pengembangan produk kerajinan
lebih
secara
efektif
oleh
pengusaha
ditingkatkan penggunaan strategi
kerajinan
diperlukan
campur
ini
tangan
pemerintah
untuk
khusus
menghadapi
pekembangan persaingan bisnis,
memfasilisasi
diantaranya
permodalan
kemampuan
kebutuhan pengusaha
guna
kerajinan
melaksanakan unsur-unsur strategi
rotan yang beraneka (berbeda),
pengembangan produk kerajinan
kemampuan memodifikasi produk
rotan.
menghasilkan
kerajinan,
produk
kemampuan
2. Untuk
meningkatkan
penjualan
kerajinan
pengusaha
kerajinan
rotan yang terbatas menghasilkan
diperlukan
perubahan
menghasilkan
[87]
komponen
Kasmiruddin
produk
rotan
Analisis Pengembangan Produk Industri Kecil
dan
peningkatan
kemampuan
menghasilkan beraneka
produk
ragam,
momodifikasi menarik
Kotler, Philip (1995). Manajemen Pemasaran:
kemampuan
Analisis,
yang
Perencanaan, Implementasi dan
memperbaiki
Pengendalian. Penerbit Salemba
produk
dan
yang
Keppres nomor 118 tahun 2000.
Empat: Jakarta.
kemampuan menghasilkan produk
Kuncoro, Mudrajad (2006) Strategi:
kerajinan yang terbatas.
Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. PT. Erlangga: Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Anatan, Lina dan Ellitan, Lena (2009)
Porter, Michael E. (2006). Strategi Bersaing:
Strategi Bersaing: Konsep, Riset
Maulana. PT. Erlangga: Jakarta.
Cahyono, Bambang Tri. (1999) Kasus-
Umar,
PT.Indeks
Kelompok
Usmara,
dan
Jauch, Lawrence R. dan Glueck, W.F
Perusahaan.
PT.
Utami,
(2010).
Teori
Suatu Penerbit
A.
(2003)
Implementasi
Proses.
Penerbit
Amara
Christina
Widya
(2010)
Perspektif UR
Press:
Implementasi Operasional Bisnis Ritel
Modern
Di
Indonesia.
Salemba Empat: Jakarta.
Pekanbaru. Kepmenperindag No.23/MPP/Kep/1/1998 Lembaga-Lembaga
PT
Manajemen Ritel: Strategi dan
Erlangga: Jakarta.
Makro.
Action.
Books: Jogjakarta.
(1999) Manajemen Strategis dan
Organisasi:
In
Strategic
Manajemen Stratejik: Kebijakan
Gramedia: Jakarta.
Kasmiruddin
(2001).
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
David, Fred. R. (2004). Manajemen
Kebijakan
Husein
Management
IPWI, Jakarta
Strategis.
Menganalisis
Industri Pesaing, terjemahan Agus
dan Instrumen. Alfabeta: Bandung.
Kasus: Manajemen Pemasaran.
Teknik
tentang Usaha
Perdagangan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[88]