ANALISIS SISTEM EKSPOR PADA PT. UNZA VITALIS SALATIGA Oleh : AMRIZAL POSLEDRENI PUTRA NIM : 232008216
KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI
: AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013
i
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan Diponegoro 52 -60 :(0298) 321212, 311881 Telex 322364 ukswsa ia Salatiga 50711 - Indonesia Fax. (0298) -3 21433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: AMRIZAL POSLEDRENI PUTRA
NIM
: 232008216
Program Studi
: AKUNTANSI Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja, Judul
: ANALISIS SISTEM EKSPOR PADA PT. UNZA VITALIS SALATIGA
Pembimbing
: PASKAH IKA NUGROHO, SE, MSi, CMA
Tanggal di uji
: 19 Juli 2013
adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar sarjana yang telah saya peroleh.
Salatiga, 19 Juli 2013 Yang memberi pernyataan
AMRIZAL POSLEDRENI PUTRA
ii
ANALISIS SISTEM EKSPOR PADA PT. UNZA VITALIS SALATIGA
Oleh : AMRIZAL POSLEDRENI PUTRA NIM: 232008216
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan – persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
Disetujui Oleh :
Paskah Ika Nugroho, SE, MSi, CMA Pembimbing
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 iii
MOTTO
“Pengetahuan adalah sumber kekuatan”
“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah diawal”
“Pengalaman adalah guru terbaik”
“Segala yang indah belum tentu baik, tetapi segala yang baik sudah tentu indah”
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama kita tetap berusaha dan berdoa”
iv
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine whether the export system on PT. UNZA Vitalis is good or not. The research is conducted by analyzing the exports systems which range from the purchase orders to be sent to the importer of the goods. The subjects of this study is PT. UNZA Vitalis SALATIGA. The methods that researcher used are observation and interview. Monitoring the observation is done by watched the related objects closely and carefully (parts of the export information systems), parts sales of the PT. Unza Vitalis Interviews are conducted by questions and answer with an employee who works in export sales system in PT. Unza Vitalis. From the results of this study, the researcher thinks that the company should renew the company's old system so that export process is done better and on time. From this study, the reseacher can see that by using a duplicate document in this company, it makes the export takes a long process. It is because the documents should be sent to the importer directly and return it back to the company for making a copy of the documents used for the payment request.
Keywords:
accounting information systems and export system.
v
SARIPATI Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem ekspor pada PT. UNZA VITALIS sudah baik atau belum. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis sistem ekspor mulai dari purchase order sampai barang dikirim ke importir. Subyek dari penelitian ini adalah PT. UNZA VITALIS SALATIGA. Metode yang dilakukan peneliti adalah Observasi dan Wawancara. Melakukan observasi pengamatan secara cermat dengan mengawasi dengan teliti obyek-obyek yang berkaitan (bagian sistem informasi ekspor), bagian penjualan PT Unza Vitalis. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab dengan pegawai bagian sistem penjualan ekspor PT Unza Vitalis. Dari hasil penelitian ini seharusnya perusahaan memperbaharui sistem yang lama agar proses ekspornya berjalan dengan baik dan tepat waktu. Dalam Penelitian ini dapat dilihat bahwa PT. UNZA VITALIS dengan menggunakan satu rangkap dokumen, membuat proses ekspor menjadi lama. Karena dokumen yang seharusnya langsung dikirim ke importir kembali lagi ke perusahaan untuk pembuatan dokumen copy yang digunakan untuk payment request. Kata kunci
: Sistem informasi akuntansi dan sistem ekspor,
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kemudahan, kelancaran serta perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja yang berjudul “Analisis Sistem Ekspor Pada PT. UNZA VITALIS SALATIGA” dengan lancar dan tepat waktu. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana. Penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi perkembangan akuntansi, dunia akademis, maupun praktisi dalam bidang sistem akuntansi. Penulis menyadari bahwa kertas kerja ini masih memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan, tetapi penulis berharap penelitian ini tetap bermanfaat bagi pembaca dan bagi peneliti selanjutnya. Penulis juga berharap penelitian selanjutnya akan lebih baik daripada penelitian ini.
Salatiga, 3 Juli 2013
Penulis
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam perjalanan menulis kertas kerja ini, penulis banyak menemukan hambatan. Namun
berkat perlindungan dan kemudahan dari Allah SWT serta
dukungan dari teman-teman di sekitar penulis maka penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Paskah Ika Nugroho, SE, MSi, CMA selaku pembimbing yang bersedia meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan arahan, support, koreksi serta saran dalam penulisan kertas kerja ini. 2. Bapak Mulyaman Saleh dan Ibu Budi Rahayu kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan, doa, dan nasehat-nasehat selama ini, termasuk dalam pembuatan kertas kerja ini. 3. Kakakku yang tersayang, mas Andi dan mas Tinton atas canda tawa, doa, dan dukungannya yang selalu diberikan kepada penulis selama ini. 4. Handini Setiyawati yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang, doa, semangat, canda maupun tawa selama pembuatan kertas kerja ini. 5. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan kertas kerja ini
viii
6. Seluruh staf pengajar dan tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bantuan kepada penulis. Penulis menyadari dalam penyusunan kertas kerja ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan yang berharga. Semoga kertas kerja ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.
Salatiga, 3 Juli 2013
Penulis
ix
DAFTAR ISI Halaman Judul ......................................................................................................
i
Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ........................................................................
ii
Halaman Persetujuan / Pengesahan .......................................................................
iii
Halaman Motto .....................................................................................................
iv
Abstract .................................................................................................................
v
Saripati ..................................................................................................................
vi
Kata Pengantar ......................................................................................................
vii
Ucapan Terima Kasih ............................................................................................
viii
Daftar Isi ................................................................................................................
x
Daftar Tabel ..........................................................................................................
xi
Daftar Gambar …………………………………………………………………...
xii
Daftar Lampiran ....................................................................................................
xiii
Pendahuluan...........................................................................................................
1
Kerangka Teoritis...................................................................................................
4
Bagian Sistem Ekspor ...........................................................................................
5
Dokumen Ekspor .................................................................................................
6
Prosedur Ekspor ....................................................................................................
7
Standart Operasional Prosedur ..............................................................................
8
Metodologi Penelitian............................................................................................
11
Jenis dan Sumber data............................................................................................
11
Teknik Analisis Data .............................................................................................
12
Langkah Analisis Data...........................................................................................
12
Analisis Data..........................................................................................................
14
Kesimpulan dan saran ...........................................................................................
28
Daftar Pustaka........................................................................................................
30
x
DAFTAR TABEL Tabel 1 Dokumen Ekspor PT. UNZA VITALIS ………………………… 22 Tabel 2 Syarat dan Perijinan Ekspor Negara Timur Tengah ……………...
23
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Flowchart PT. UNZA VITALIS ............................................. 25 Gambar 2 : Flowchart rekomendasi ……………………………………… 28
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran : Panduan wawancara Lampiran 1 : Dokumen COO Lampiran 2 : Dokumen Asuransi Lampiran 3 & 4 : Dokumen Invoice Lampiran 5 : Dokumen Nota Pelayanan Ekspor (NPE) Lampiran 6 : Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Lampiran 7 : Dokumen Packing list
xiii
PENDAHULUAN Pada dasarnya sebuah perusahaan memerlukan suatu sistem. Salah satu sistem informasi yang sangat penting bagi kegiatan operasional perusahaan adalah sistem informasi akuntansi. Akuntansi merupakan suatu suatu alat dalam mencatat semua kegiatan keuangan sampai dalam menganalisis kinerja dan sistem suatu perusahaan. PT. Unza Vitalis dalam kegiatan ekspor mempunyai banyak negara tujuan yang memiliki persyaratan khusus di tiap negara tujuan ekspor, untuk negara tujuan ekspor mempunyai syarat dan ketentuan yang berbeda-beda contohnya perusahaan adalah ke Asia seperti Malaysia, Vietnam, Cambodia, Thailand. Timur Tengah seperti : Arab Saudi, Qatar. Sedangkan Afrika seperti Afrika Selatan, Congo, Nigeria, Tanzania. Dalam PT. Unza Vitalis dengan sistem yang ada sekarang masih banyak kekurangannya yang berakibat penjualan berkurang, dan pengiriman barang tidak tepat waktu ke tempat tujuan. Hal ini disebabkan sistem penjualan ekspor yang terdapat pada PT. Unza Vitalis masih belum optimal. Belum optimal disini adalah proses ekspor yang dilakukan dari awal sampai akhir masih terdapat kekurangannya, ketepatan waktu pengiriman barang dan dokumen yang masih kurang tepat waktu, menyebabkan terjadinya komplain oleh customer. Masih terdapat beberapa kelemahan yang terdapat pada sistem siklus penjualan ekspor pada PT. Unza Vitalis. Sebagai contoh export untuk customer Malaysia (Wipro Manufacturing Services Sdn Bhd), menginginkan untuk shipment dari Semarang, ETD Semarang port dengan direct vessel. Direct vessel mempunyai transit time 5 hari dari Tanjung Mas port – i
West Portklang. Untuk itu bagaimana cara untuk handling export yang efektif agar customer tidak terkena demurage cost(biaya penumpukan). Untuk proses custom clearance, buyer membutuhkan waktu 2 minggu untuk menarik container dari pelabuhan sampai ke gudang, bagaimana metode yang digunakan agar customer tidak mengeluarkan biaya yang mahal untuk sewa container. Untuk export ke middle east membutuhkan legalisasi di departemen perdagangan, departemen kehakiman, departemen luar negeri dan kedutaan besar yang ada di Indonesia. Sedangkan masing- masing negara mempunyai persyaratan yang berbeda-beda. Bagaimana metode yang efektif untuk untuk proses legalisasi terhadap customer yang berbedabeda negara. Berdasarkan masalah yang terdapat pada penelitian diatas, maka persoalan penelitian yang terdapat pada PT. Unza Vitalis adalah sebagai berikut : bagaimana sistem ekspor yang diterapkan oleh PT. Unza Vitalis, apa kelemahan yang terdapat pada sistem ekspor pada PT. Unza Vitalis, serta bagaimana rekomendasi dan penyusunan panduan untuk ekspor di PT.Unza Vitalis. Karena setiap masing-masing negara tujuan ekspor memiliki persyaratan yang berbeda, maka untuk itu penulis tertarik untuk menganalisis dan menyusun guideline atau panduan yang mudah dipahami oleh seluruh karyawan PT. Unza Vitalis serta tidak terjadi kesalahan pada saat proses ekspor dilaksanakan. Peneliti juga menginginkan penelitian ini untuk memberikan solusi kepada pemilik PT. Unza Vitalis agar proses penjualan ekspor menjadi lebih baik, yang akan menyebabkan keuntungan dari hasil penjualan meningkat, dan para importir akan senang saat barang yang dipesan datang tepat waktu. 2
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan terhadap kelemahan yang terdapat pada sistem ekspor bagi PT Unza Vitalis. Dengan adanya sistem yang baik maka penjualan yang terdapat pada PT Unza Vitalis dapat meningkat, diharapkan tidak ada kesalahan atas pengiriman barang kepada importir, karena requirement yang berbeda – beda setiap negaranya.
3
KERANGKA TEORITIS Sistem Informasi Akuntansi Informasi merupakan data yang sudah di olah sehingga berguna untuk mengambil keputusan. Dengan kata lain informasi adalah fakta yang mempunyai arti dan berguna untuk mencapai tujuan tertentu ( Wilkinson, 1991:6, dalam Purwanto 2005:7). Sistem Informasi Akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal organisasi yang bertanggung jawab untuk persiapan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan (Romney dan Steinbart, 2006). Penyusunan
sistem
informasi
untuk
suatu
perusahaan
perlu
mempertimbangkan beberapa faktor yang penting sebagai berikut; sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat, yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai; sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman, yang berarti sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan (Romney dan Steinbart, 2006). Sistem Informasi Penjualan Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencanarencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kubutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba ( Warwan, 1986 dikutip oleh Ekawati, 2009 : 5). Sistem Informasi Penjualan adalah kumpulan dari 4
dua komponen atau lebih yang saling terintegrasi atau bekerjasama untuk menghasilkan informasi penjualan (Mulyadi, 2001) Sistem Ekspor Sistem ekspor adalah kumpulan dari dua komponen atau lebih yang saling berkaitan atau bekerjasama untuk menghasilkan dokumen-dokumen yang digunakan untuk proses ekspor. Ekspor di dalam kegiatannya terdapat prosedur ekspor dari masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan ekspor tersebut dan pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan. Prosedur ekspor adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan pengiriman barang ke luar negeri. Dalam perdagangan international, penjual dan pembeli terpisah secara geografis. Letak geografis dan peraturan pemerintah mempengaruhi cara pelaksanaan pengiriman barang (Santoso,2002). Sistem ekspor yang baik selain terdapat pembeli dan penjual, dalam proses ekspornya menggunakan jasa agen (forwarder) karena mempermudah perijinan ekpor dan mempersingkat waktu, selain itu dalam proses ekspor bank yang ditunjuk lebih baik bank online dalam arti bank yang ditunjuk penjual dan pembeli saling terkait. Sistem ekspor juga harus memiliki dokumen-dokumen yang lengkap, mengikuti prosedur yang telah ada, dan prosesnya akan lebih baik jika perusahaan memiliki standar operasional prosedur (SOP).
5
Bagian Sistem Ekspor Dalam perdagangan international mempunyai beberapa bagian dalam sistem penjualan ekspornya yaitu : Forwarder, Buyer, Bank dan Eksportir (Amir,2001). Freight forwader adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa angkutan, dimana peran utamanya sebagai pemberi jasa antara shipper (pengirim/eksportir) dan consignee (Importir) atau airline dan shipping line. Dalam hal ini ada dua agen atau broker dalam pengiriman yaitu EMKL dan Freight Forwarder, yang membedakannya adalah apabila EMKL melakukan tugasnya hanya sampai pada barang dimuat di atas kapal. Sedangkan Freight Forwarder melakukan tugasnya dengan bertanggung jawab atas barang ekspor dari gudang eksportir sampai pada gudang importer. Jadi Freight Forwarder tugasnya lebih luas dari EMKL. Buyer disebut juga importir, adalah perusahaan yang membeli produk diluar negaranya. Bank merupakan badan yang berperan sebagai acuan pembayaran setiap negara, dan setiap negara mempunyai aturan-aturan yang berbeda dalam hal pembayaran luar antar negara. Eksportir adalah badan yang menyediaakan barang atau produk yang akan dijual kepada importir. Dokumen Ekspor Dalam penjualan secara ekspor disini memerlukan beberapa dokumen yang harus digunakan dalam proses ekspor, dokumen-dokumen tersebut dikelompokan sebagai berikut : Dokumen induk ; surat kuasa adalah surat yang ditentukan oleh eksportir yang isinya memberi kuasa kepada EMKL / Freight Forwader untuk menyelesaikan dokumen ekspor di pelabuhan.
Faktur perdagagan (Invoice)
dikeluarkan oleh eksportir sendiri yang merupakan nota – perhitungan yang dibuat 6
oleh eksportir untuk importir, invoice dokumen isinya menerangkan tentang jenis barang jumlah harga satuan dan total harga serta kualitas barang ekspor. Letter of Credit (L/C) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh importir yang merupakan janji bank untuk membayar eksportir, Bill of Lading (sertifikat pengapalan) merupakan sertifikat pengapalan yang dikeluarkan pihak forwarding/shipping line yang berisi identitas pengiriman barang dalam container, Shipping Instruction merupakan dokumen yang dibuat oleh eksportir kepada perusahaan pelayaran yang berisi booking ruang pengkapalan (Amir,2001). Dokumen Penunjang : Packinglist adalah dokumen yang menerangkan tentang jenis barang dalam bungkusan serta berat bersih dan berat kotor maupun volumenya, Weight – Note merupakan suatu catatan yang berisi perincian berat dari tiap peti atau tiap kemasan yang biasanya menyebutkan berat kotor dan berat bersih tiap kemasan. COO (certificate of origin) dokumen yang digunakan untuk menerangkan tentang asal barang yang dikirim yang dikeluarkan oleh departemen perdagangan setempat, Measurement-List adalah daftar yang berisi ukuran atau takarandari tiap peti yang bisanya menyebut volume dati tiap kemasan. ChemicalAnalysis merupakan dokumen suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh laboratorium kimia dari perusahaan sendiri. Manufacturer’s adalah surat pernyataan yang dibuat produsen yang menyatakan bahwa barang tersebut adalah hasil produksinya yang membawa merk dagangannya (Trade Mark). Sedangkan PEB merupakan dokumen pabean yang berupa formulir yang harus diisi oleh pemberitahu secara lengkap dan benar data-data atas barang ekspor yang dipersyaratkan bagi pengapalan barang ekspor (Amir,2001). 7
Prosedur Ekspor Suyono (2005) menguraikan prosedur dari ekspor produk komoditi berdasarkan pihak-pihak yang terlibat : Eksportir yang akan mengekspor produknya ke luar negeri dapat melalui beberapa proses, diantaranya dengan mengurus sendiri pengiriman tersebut atau dengan melalui jasa agen. Dalam hal ini jasa agen yang dapat digunakan adalah pada perusahaan swasta yaitu EMKL dan Freight Forwarder, yaitu adalah sebuah perusahaan yang bertindak sebagai agen atau broker untuk semua pengurusan dokumen-dokumen dan barang yang di ekspor. Perusahaan yang melakukan pengiriman barang ekspor sendiri, semua pengurusan dokumen-dokumen dan barang ekspornya dilakukan sendiri dengan barang ekspor tersebut dimuat diatas kapal dan sampai kepada buyer atau importir. Perusahaan yang menggunakan jasa agen atau broker yaitu EMKL dan Freight Forwarder, maka dalam pengurusan dokumen-dokumen dan barang ekspornya semua akan diurus oleh agen tersebut.
Standar Operasional Prosedur Teori yang membahas konsep (sistem ekspor) proses order, sampai proses pengiriman ke importir pelaksanaanya berdasarkan SOP. Standar operasional prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilain kinerja dalam ekspor berdasarkan indikator teknis, admistratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen 8
mengenai apa yang dikerjakan dalam ekspor untuk mewujudkan profit atau laba yang telah ditetapkan oleh manajemen. Dilihat dari fungsinya SOP berfungsi membentuk sistem kerja dan aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertangung jawabkan , menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku, menjelaskan bagaimana proses pelaksaan kegiatan berlangsung, sebagai sarana tata urutan dari pelaksaan dan pengadmistrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang di tetapkan, menjamin konsistensi dan proses kerja sistematik, dan menetapkan hubungan timbal balik antar satuan kerja. Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan mendapatkan laba atau profit. SOP sebagai dokumen /instrument memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisien berdasarkan suatu standart yang sudah baku . Pengembangkan
instrument
manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses ekspor dalam oraganisasi dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai instrument manajemen, SOP berlandaskan pada sistem manajemen kualitas (Quality Management System), yakni sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standart untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari proses dan produk (barang dan/atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.
9
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu : Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan tersebut dapat berupa ketidakberesan dalam sistem yang lama sehingga sistem yang lama tersebut tidak beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan lainnya dikarenakan pesatnya pertumbuhan organisasi serta adanya kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat serta pertumbuhan prinsip akuntansi yang baru. Untuk meraih kesempatan-kesempatan yang dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkatkan kepada langganan, dan lain sebagainya. Adanya instruksi-instruksi dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah, diperlukan dalam menyusun sistem yang baru.
10
METODE PENELITIAN Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis Satuan analisis dalam penelitian ini adalah sistem informasi siklus ekspor, sedangkan objek penelitiannya adalah PT. Unza Vitalis. Satuan pengamatan adalah suatu unsur atau kelompok dimana data atau informasi tersebut diperoleh. Sehingga yang menjadi satuan pengamatan dalam penulisan ini adalah bagian EXIM (ekspor impor) PT. UNZA VITALIS. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : Data primer dan Data sekunder. Data yang dikumpulkan berupa keterangan mengenai sistem informasi yang selama ini digunakan yang berkaitan dengan siklus penjualan ekspor. Data primer diperoleh secara langsung dari proses wawancara dengan pemilik dan karyawan PT Unza Vitalis yang dilakukan oleh peneliti. Dalam wawancara tersebut peneliti berusaha untuk memperoleh informasi tentang penjualan ekspor serta prosedur yang digunakan dalam ekspor tersebut. Diperoleh dari observasi kegiatan ekspor dari proses awal terima order sampai akhir yaitu pengiriman shipping dokumen ke importir. Data sekunder diperoleh dari dokumen dan nota-nota yang ada di PT. Unza Vitalis
11
Metode Penelitian Metode yang dilakukan peneliti adalah Observasi dan Wawancara. Melakukan observasi pengamatan secara cermat dengan mengawasi dengan teliti obyek-obyek yang berkaitan (bagian sistem informasi ekspor), bagian penjualan PT Unza Vitalis. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab dengan pegawai bagian sistem penjualan ekspor PT Unza Vitalis. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan dengan membandingkan teori-teori yang ada dengan kenyataan yang terjadi dalam perusahaan berdasarkan data-data yang diperoleh serta untuk menguraikan atau memberi pendapat dalam pengambilan keputusan dari laporan yang telah diperoleh. Langkah Analisis Langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Mengamati struktur organisasi serta pembagian wewenang dan tanggung jawab PT Unza Vitalis. 2. Mengamati fungsi-fungsi yang terkait, dokumen-dokumen dan prosedur ekspor yang digunakan untuk menjalankan kegiatan. 3.
Menganalisis sistem ekspor yang meliputi fungsi-fungsi yang terkait, dokumendokumen dan prosedur ekspor pada PT Unza Vitalis. 12
4. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem ekspor PT UNZA VITALIS. 5. Data yang telah dikumpulkan kemudian disusun secara sistematis, dengan mendesain Flowchart, untuk melihat bagaimana sistem ekspor yang terdapat pada PT Unza Vitalis. Untuk mengetahui kelemahan yang terdapat pada sistem ekspor PT Unza Vitalis agar membantu memberikan solusi kepada pemilik PT Unza Vitalis.
13
ANALISIS DATA Bab ini akan menguraikan gambaran objek penelitian yang meliputi sejarah singkat perusahaan serta hasil penelitian yang telah diperoleh untuk menjawab perumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian yang terdapat pada bab-bab sebelumnya. Pembahasan dilakukan dengan membandingkan landasan teori dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Pembahasan hasil penelitian meliputi proses penjualan ekspor berdasarkan standard operasional prosedur serta pengawasan proses penjualan ekspor pada PT. UNZA VITALIS Salatiga. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Suka Sukses Sejati didirikan berdasarkan Akta Pendirian Notaris Marina Soewana No. 19 Tgl 30 November 2000, dengan Komisaris Merry Eddy, Direktur Ibnu Holdun. Bentuk badan usaha adalah Perseroan Terbatas. Mr Billy Hartono Salim adalah pendiri perusahaan, mulai mendirikan perusahaan jasa distribusi yang kecil pada tahun 1989 dan jaringan untuk produk kosmetik dan wewangian bernama PT. Asri Karya Perdana Mandiri. Pada tahun 2001, ketika bisnis berkembang, beliau kemudian membangun pabrik sendiri bernama PT. Kosmetika Alam Pesona Mandiri (KAPM) dan mulai memproduksi produk perlengkapan mandi seperti mandi Lulur (body scrub), parfum, juga menjadi pelopor untuk keberhasilan produk Feminin Wash Sabun Sirih . Dengan jaringan luas dan distribusi pengalaman di lapangan, kemudian berubah nama menjadi PT. Vitalis Indonesia yang juga ditetapkan sebagai distributor eksklusif. Pada tahun 2005, dengan visi untuk memasuki pasar global saat itu PT. Vitalis Indonesia bergabung dengan perusahaan Grup Unza dan membentuk 14
PT. Unza Vitalis Indonesia. Pada tahun 2007, PT. Unza Vitalis diakusisi oleh Wipro Group yang berkantor pusat di negara India. Dengan diakusisinya PT. Unza Vitalis, maka nama perusahaan menjadi “WIPRO UNZA”
PT. Unza Vitalis juga menerima GMP (Good Manufacturing Process) sertifikasi dari BPOM untuk memastikan bahwa setiap produk yang diproduksi dan diproses sesuai dengan standart yang telah ditetapkan oleh BPOM.
PT. Unza Vitalis berkantor pusat di Graha UV, Komplek Industri dan Pergudangan Semanan Megah Kav.22, Jl. Daan Mogot KM.17.5 No. 22 Jakarta Barat, dengan no NPWP : 02.005.548.9.059.000, sedangkan untuk unit produksi berlokasi di Jl, Soekarno Hatta Km.5.5 DK Brajan Salatiga Jawa Tengah.
Kegiatan export PT. Unza Vitalis pada saat ini di isi dengan komoditi personal body care, atau dengan kata lain adalah produk-produk perawatan tubuh yang dimana diekspor ke beberapa negara tujuan dengan pembeli yang berbeda. Dengan adanya perbedaan maka dibutuhkan sebuah sistem invoicing yang tepat dan akurat agar barang jenis barang yang di ekspor tersebut tidak tertukar dengan negara lain. Berikut ini adalah daftar nama pembeli beserta negara tujuan export : 1. Wipro Manufacturing Services Sdn. Bhd – Negara Malaysia 2. Wipro Unza Thailand LTD – Negara Thailand 3. Wipro Unza Vietnam CO., LTD. – Negara Vietnam 4. Safari Trading Est – Negara Qatar 15
5. New Medical Centre Health Care LLC – Negara Uni Arab Emirates 6. Wipro Unza Singapore PTE, LTD – Negara Singapore 7. Ste Radiance Cosmetique SPRL – Negara Republik Democratic of Congo. 8. Far East Limited - Nigeria 9. Kandeel Industry and Trade - Negara Mesir 10. Al Aujan Trade – Negara Bahrain
Struktur Organisasi Departemen Ekspor Manajemen merupakan suatu organisasi terpadu didalam pengelolaan
MANAGER PEMBELIAN & PERENCANAAN & EXIM
DEPARTEMEN PEMBELIAN
DEPARTEMEN PERENCANAAN
DEPARTEMEN EXIM
Deskripsi Pekerjaan : Departemen Pembelian : bertanggung jawab atas pengadaan bahan baku untuk segala aktifitas produksi dan non produksi. Aktifitas Produksi : Segala kebutuhan akan bahan baku yang berkaitan dengan proses produksi yang berkaitan dengan aktifitas bisnis PT. Unza Vitalis
16
Aktifitas Non Produksi : Segala kebutuhan yang tidak berkaitan dengan produksi sepertihalnya pengadaan alat tulis kantor, perlengkapan kebersihan, perlengkapan penerangan kantor dan sebagainya. Departemen Perencanaan : bertanggung jawab atas segala bentuk perencanaan dalam proses produksi PT. Unza Vitalis. Kegiatan perencaan tersebut dalam bentuk menentukan jadwal proses produksi, menghitung kebutuhan material bahan baku untuk proses produksi, berkoordinasi dengan departemen pembelian kapan bahan baku material dapat masuk ke gudang bahan baku. Departmen Exim dibagi menjadi 2 kegiatan aktifitas 1. Kegiatan Ekspor : Ruang lingkup kerja departemen eksport meliputi :
Perencanaan a.
Melakukan perencanaan aktivitas dibagian export.
b.
Membuat perencanaan pemesanan kontainer dan trucking.
c.
Membuat perencanaan jadwal muat sesuai dengan prioritas jadwal closing kapal dan kesiapan barang jadi.
d.
Merencanakan pengembangan karyawan khususnya exim staff.
e.
Membuat perencanaan tentang seleksi forwarding company terhadap vendor yang sedang berjalan maupun yang akan berjalan
f.
Membuat jadwal perencanaan shipment sesuai dengan konfirmasi approval dari pembeli (customer)
17
Pelaksanaan a.
Bertanggung jawab atas segala aktifitas shipment baik yang sudah berjalan maupun yang akan berjalan.
b. c.
Bertanggung jawab atas kualitas kontainer untuk proses shipment. Bertanggung jawab atas keakuratan shipment.
Pengawasan a.
Memonitor pelaksanaan kegiatan di bagian export sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
b.
Memonitor pekerjaan staff exim dalam rangka kegiatan export maupun import.
c.
Melakukan review terhadap aktifitas export dan import dengan exim staff
d.
Mengontrol pengiriman paket melalui online tracking untuk memastikan bahwa barang atau dokumen sampai ditangan penerima.
e.
Melakukan random sampling di area produksi dan logistik agar barang jadi sesuai dengan spesifikasi barang export.
f.
Melakukan pengawasan terhadap arus dokumen pengapalan
Tindakan a.
Melakukan tindakan pencegahan dan perbaikan terhadap potensi masalah dengan melakukan continuous improvement di area exim.
b.
Melakukan teguran terhadap forwarder yang dinilai tidak memenuhi kualifikasi berdasarkan hasil yang telah dilakukan. 18
c.
Melakukan review dan perbaikan semua aktivitas exim untuk memastikan implementasi CPKB/ISO9001:2008 dilakukan dengan baik Bertanggung jawab untuk menjaga etos kerja yang tinggi, kemampuan, pengembangan dan pelatihan serta melakukan evaluasi tahunan atas semua karyawan yang dibawahinya
Wewenang atau Kekuasaan a.
Mengkoordinir dan memonitor semua aktivitas pekerjaan di exim
b.
Berkoodinasi dengan Dept lain dalam mencapai target yang ditentukan oleh perusahan
c.
Melakukan negosiasi harga berkaitan dengan pemilihan forwarder, agar mendapatkan harga yang kompetitif dan juga yang dapat memberikan pelayanan yang baik bagi perusahaan.
2. Kegiatan Impor bertanggung jawab atas aktifitas impor, hal ini berarti memasukan barang (bahan baku material) dari pelabuhan ke gudang bahan baku material. Dari kegiatan bisnis ekspor PT. Unza Vitalis, pembeli dari negara Malaysia yang mempunyai order paling banyak dibanding dengan pembeli dari negara lain. Berikut ini persyaratan di bahan jadi untuk negara tujuan ekspor, sehingga perlu dibedakan per customer dan perjenis produk barang jadi : 1. Customer Malaysia (Wipro Manufacturing Services Sdn. Bhd) : Untuk Inject di kemasan hanya batch no dan tanggal pembuatan
19
2. Customer Middle East (NMC, Safari, Al Aujan) : Di kemasan produk jadi terdapat stiker arabic, inject di kemasan berupa batch no, tanggal pembuatan dan tanggal kadar luarsa. 3. Customer Export (Thailand, Vietnam, Negara Afrika) : Untuk persyaratan produk jadi sama dengan domestik diantaranya hanya mencantumkan batch no, tanggal pembuatan dan tanggal kadar luarsa. Dengan adanya beberapa perbedaan persyaratan atas produk barang jadi yang akan di ekspor, maka dibutuhkan lah sistem invoicing yang akurat agar tidak terukar pada saat proses muat barang ke container yang kemudian di ekspor ke customer. Selain itu atas perbedaan kriteria di produk barang jadi berakibat pada perbedaan harga untuk tiap masing-masing customer.
Dokumen-dokumen ekspor yang digunakan oleh PT. UNZA VITALIS dapat dilihat dibawah ini berserta Tabel I : 1. COO (certificate of origin) : dokumen yang digunakan untuk menerangkan tentang asal barang yang dikirim yang dikeluarkan oleh departemen perdagangan setempat.(Lampiran 1) 2. Insurance : sebagai asuransi barang yang akan di ekspor. (Lampiran 2) 3. Faktur perdagagan (Invoice) : merupakan nota – perhitungan yang dibuat
oleh
eksportir untuk importir. (Lampiran 3 & 4)
20
4. Shipping Instruction : dokumen yang dibuat pihak eksportir kepada perusahaan pelayaran yang berisi booking ruang pengkapalan. (Lampiran 5) 5. PEB merupakan dokumen pabean yang berupa formulir yang harus diisi oleh pemberitahu secara lengkap dan benar data-data atas barang ekspor yang dipersyaratkan bagi pengapalan barang ekspor. (Lampiran 6) 6. Packinglist : dokumen tentang jenis barang dalam bungkusan serta berat bersih dan berat kotor maupun volumenya. (Lampiran 7)
21
Tabel 1
Dokumen Ekspor
PT UNZA VITALIS Ada
Kontrak Penjualan Dokumen Perdagangan dan Pengapalan : * Bill of Landing * Insurance Policy * Pro- forma invoice * Comercial invoce * weight note * Packing list * Manufacturer's * Certificate of original * Third Party certificate of inspection * Test Certificate * Chemical – Analysis (COA) – Certificate of Analysis * Inspection Certificate Asuransi ( Letter of Insurance ) Metode Pembayaran : * Clean payments and settlements * Documentary collection * Documentary credit Jasa agen atau broker : * EMKL * Freight Forwarder Shipping Instruction
Tidak √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √
Keterangan : Dari tabel di atas dapat dilihat bagian-bagian dari dokumen ekspor pada PT. UNZA VITALIS, yang meliputi dokumen-dokumen, metode pembayaran dan jasa agen atau broker yang digunakan untuk menunjang proses ekspor. Perusahaan tidak 22
menggunakan kontrak penjualan dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup lama karena draf kontrak yang dibuat eksportir harus dikirimkan terlebih dahulu kepada importir. Test Certificate juga tidak di pakai karena dokumen ini digunakan untuk hasil ujicoba barang atau peralatan mengenai kekuatan,daya tahan, kapasitas dan konstruksinya. Metode pembayaran Documentary collection tidak digunakan karena prosesnya terlalu lama dan rumit sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembayarannya.
Tabel 2 Syarat dan Perijinan Ekspor Negara Timur Tengah Check Cost Legalisasi dokumen untuk pengiriman ke Timur Tengah Legalisasi Departemen Customer
Negara
Port Kadin Kehakiman
Deplu Duta Besar
New Medical Centre
UAE
Jebbel Ali
√
√
√
√
Sefai Trading
Qatar
Doha
√
√
√
√
Al Aujan
Bahrain
Bahram
√
-
-
-
GAL Trading
UAE
Jebbel Ali
√
-
-
-
Arabian Oasis
Oman
Muscat
√
-
-
-
Keterangan : Dari tabel diatas merupakan beberapa negara relasi PT. UNZA VITALIS yang berada di kawasan Timur Tengah (middle east) yang membutuhkan legalisasi di departemen perdagangan, departemen kehakiman, departemen luar negeri dan kedutaan besar 23
yang ada di Indonesia. Dari tabel di atas dapat dilihat syarat atau ketentuan untuk pengiriman di negara Timur Tengah membutuhkan ijin atau legalisasi dari beberapa departemen, antara lain departemen (Kadin), departemen kehakiman, departemen luar negeri, dan kedutaan besar. Karena setiap negara bagian Timur Tengah memiliki syarat atau legalisasi yang berbeda-beda.
24
Gambar 1 Flowchart Sistem Ekspor PT. UNZA VITALIS
25
Keterangan : EXIM (Export Import) menginformasikan kepada forwarder/EMKL untuk order kontainer sesuai dengan quantity yang akan dikirim. EXIM juga mengirimkan SI (Shipping Instruction), Invoice & Packing List sementara kepada forwarder. Forwarder ambil dan cek kelayakan container sesuai DO (Delivery Order) di DEPO pelayaran. Jika tidak layak, maka forwarder cari container lain yang layak. Jika layak, maka segera menginformasikan ke exportir sebelum container di kirim ke gudang exportir untuk proses stuffing. Setelah proses stuffing di gudang exportir, maka forwarder
mengirim
container
ke
UPTK/Pelabuhan
muat
dan
membuat
PEB(Pemberitahuan Export Barang) sesuai data dari exportir (Invoice & PL final) untuk di FIAT ke BC dan dikirim via EDI. Bersamaan dengan keberangkatan container, maka forwarder harus mengirimkan draft OBL(Ocean Bill of Lading) terlebih dahulu untuk dicek oleh exportir. Jika hasilnya tidak ok, maka harus direvisi sesuai request dari exportir. Jika hasilnya ok, maka forwarder menerbitkan original OBL dan mengirimkan original shipping document ke UNZA, document shipping yaitu; - invoice (Ocean Freight)
- Insurance
- packing list (PL)
- bill of lading (BL)
- PEB(Pemberitahuan Export Barang)
- COO (Certificate of Origin)
- NPE (Nota Persetujuan Ekspor)
- Handling EMKL
Setelah menerima original
dokumen pengapalan, maka EXIM membuat copy
dokumen untuk arsip kantor dan mengirimkan original dokumen ke consignee serta membuat pengajuan Payment Request ke accounting HO untuk pembayaran custom 26
clearance export. EXIM mengirimkan original shipping document ke pelabuhan tujuan/importir. Kelemahan Dari hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa PT. UNZA VITALIS dalam proses ekspornya masih terdapat kelemahan-kelemahan dalam proses ekspornya. Kelemahan yang terdapat pada PT. UNZA VITALIS adalah sistem saat ini masih terdapat kelemahannya, yang mengakibatkan komplain dari importir yang dimana akan berdampak pada penjualan dari sisi ekspor. Hal ini diakibatkan karena PT. UNZA VITALIS masih menggunakan satu dokumen (rangkap satu) dalam proses ekspornya, dengan menggunakan satu dokumen menyebabkan proses pengiriman shipping document, dan bill of landing terlambat dikirim ke importir, karena dokumen tersebut kembali lagi ke PT. UNZA VITALIS untuk digunakan membuat dokumen copy dan membuat payment request. Di dalam PT. UNZA VITALIS selama proses ekspornya berjalan telah berganti staf di bagian ekspor (staf officer ekspor), sehingga saat pergantian staf yang baru, staf pengganti hanya mengikuti sistem dan prosedur yang telah ada sebelumnya. Menurut penulis PT. UNZA VITALIS seharusnya membuat dokumen-dokumen pengiriman eskpor menjadi rangkap dua. Rangkap pertama merupakan dokumendokumen original, dan rangkap kedua merupakan dokumen copy yang dapat disimpan sebagai arsip oleh PT. UNZA VITALIS dan digunakan sebagai alat untuk membuat payment request, karena dokumen originalnya dikirimkan langsung kepada importir agar barang yang dibeli dapat segera diambil dan tidak terjadi overtime 27
barang di pelabuhan. Peneliti juga membuat rekomendasi flowchart yang dapat dapat dilihat di bawah ini. Gambar 2 Flowchart Rekomendasi Sistem Ekspor PT UNZA VITALIS
KESIMPULAN Dari penelitian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa, seharusnya PT. UNZA VITALIS seharusnya memperbaharui sistem yang lama menjadi yang baru, contohnya membuat dokumen dua rangkap. Dengan menggunakan dokumen dua rangkap dapat mempersingkat waktu proses ekspor dari proses order sampai barang dikirim ke pelanggan. Karena jika pengiriman dokumen-dokumen tersebut terlambat 28
bisa menyebabkan terjadinya overtime barang yang ada di pelabuhan, sehingga importir harus menanggung biaya overtime barang yang ada di pelabuhan. Saran Menurut penulis seharusnya perusahaan mengubah sistem yang lama menjadi baru, termasuk didalamnya mengubah prosedur yang lama menjadi yang baru, sebagai contoh dalam proses ekspornya menggunakan dokumen rangkap dua, karena dengan menggunakan dokumen rangkap dua bisa memudahkan atau mempersingkat proses ekspornya sehingga barang yang di kirim kepada importir tidak terlambat dan importir tidak membayar biaya tambahan yang dikenakan pelabuhan karena barang terlalu lama singgah.
29
DAFTAR PUSTAKA Amir.
2001.
Ekspor
Impor:
Teori
dan
Penerapannya.
Cetakan
7,
Lembaga Manajemen PPM. Jakarta. Baridwan, Zaki.
1985.
Sistem
Akuntansi,
Akademi
Akuntansi
YKPN.
Yogyakarta Dewi, Fina Kustina. 2010. Analisis Sistem Pengendalian Internal
Pada Sistem
Penjualan Kredit (Studi Kasus pada CV. Talenta Anugerah, Semarang) Program studi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Mcleod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 7 Buku 1, PT. Prenhallindo. Jakarta. Mulyadi. 1997. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat. Jakarta. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Universitas Gajah Mada, Salemba Empat. Jakarta. Romney, B. Marshall dan Stembart, Paul John .2006. Sistem Infomasi Akuntansi, Edisi 9 Buku 1, Salemba Empat. Jakarta. Santoso, Imanuel Budi. 2002. Prosedur Ekspor Tembakau (Studi Kasus Pada UD. Taru Harum), FE UKSW. Suharsimi, Arikumto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta. Jakarta.
30
Supramono & Intias Utami, 2003. DesainProposal Penelitian Studi Akuntansi & Keuangan, FE UKSW. Salatiga Sutojo, Siswanto. 2001. Membiayai Perdagangan Ekspor Impor, Damar Mulia Pustaka. Jakarta. Suyono. 2005. Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Jakarta.
31
PANDUAN WAWANCARA : 1. Bagaimanakah alur proses sistem ekspor pada PT. UNZA VITALIS? Bagian apa saja yang terlibat? 2. Dokumen apa sajakah yang digunakan dalam sistem ekspor? 3. Sejak tahun berapa ekspor PT. UNZA VITALIS dimulai? 4. Apakah penjualan ekspor meningkatkan laba? 5. Apakah dengan mengekspor meningkatkan jumlah produksi barang? 6. Apakah ada kendala dari proses ekspor? 7. Apakah PT. UNZA VITALIS pernah melakukan proses perijinan sendiri? 8. Apakah PT. UNZA VITALIS selalu menggunakan jasa agen dalam proses perijiinan? 9. Metode pembayaran apa yang digunakan dalam proses pembayaran? 10. Apakah perusahaan mempunyai SOP? 11. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap proses ekspor? 12. Apakah selama ini struktur organisasi terstruktur dan tersistematis dari manager sampai staaf officer? 13. Negara mana saja yang menjadi tujuan ekspor PT. UNZA VITALIS? 14. Apakah setiap Negara tujuan memiliki syarat-syarat tertentu? 15. Apakah selama ini perusahaan melakukan perbaikan pada sistem ekspornya? 16. Dokumen apa yang membedakan pengiriman ekspor untuk Negara bagian Timur-Tengah? 17. Apa saja prosedur perijinan untuk dokumen untuk Negara tujuan TimurTengah? 32
18. Apakah kendala dalam perijinan dokumen untuk Negara tujuan TimurTengah? 19. Apa yang menyebabkan terjadinya complain customer? 20. Apakah selama ini dilakukan review atas evaluasi kinerja perusahaan secara berkala? 21. Apakah perusahaan sudah melakukan proses ekspornya sesuai SOP? 22. Apakah selama ini perusahaan telah memenuhi aturan tentang standar ekspor? 23. Apakah fungsi- fungsi yang terkait telah menjalankan tugasnya sesuai prosedur?
33
Lampiran 1
34
Lampiran 2
35
Lampiran 3
36
Lampiran 4
37
Lampiran 5
38
Lampiran 6
39
40
Lampiran 7
41
i