ANALISIS RASIO PROFITABILITAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA BANK BNI SYARIAH
Arta Kusuma Dr. Kusuma Ratnawati, SE., MM. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan pada Bank BNI Syariah periode 2010-2012 bila diukur berdasarkan rasio profitabilitas sejak menjadi Bank Umum Syariah pada pertengahan tahun 2010. Berarti bahwa Bank BNI Syariah sudah berjalan tiga tahun terhitung sejak menjadi Bank Umum Syariah. Sebelumnya status Bank BNI Syriah adalah anak perusahaan Bank BNI 46 dengan status Unit Umum Syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperlukan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan laporan keuangan Bank Syariah dari tahun 2010-2012 yang didapat dari Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Brawijaya Malang. Adapun rincian datanya adalah berupa Laporan Neraca dan Laporan Rugi/Laba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Return On Asset dan Return On Equity Bank BNI Syariah periode 2010-2012 berada di posisi cukup baik, karena mengalami peningkatan tiap tahunnya. Nilai Gross Profit Margin periode 2010-2012 berada di posisi yang baik, karena nilai GPM tiap tahunnya mengalami peningkatan. Sedangkan Nilai Net Profit Margin cenderung fluktuatif. Ditahun 2011 nilai NPM mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Tahun 2012 nilai Net Profit Margin mengalami peningkatan dari tahun 2011. Hal ini berarti Bank BNI Syariah pada tahun 2012 lebih efisien dalam penggunaan biaya operasional perusahaannya jika dibandingkan tahun 2011. Kata Kunci : Return On Asset, Return On Equity Gross Profit Margin , Net Profit Margin
1
2
A. PENDAHULUAN
setelah
Latar Belakang
Indonesia yang menjadi bank syariah
Sejak diberlakukannya Undang-
didirikannya
Bank
Syariah
umum terbesar di Indonesia.
undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Investasi
dari
masyarakat
perubahan Undang-undang No. 7 Tahun
terhadap perbankan juga merupakan
1992 tentang perbankan telah memberi
bagian modal kerja bank yang akan
kesempatan luas untuk pengembangan
digunakan dalam aktivitas perbankan.
jaringan perbankan syariah. Selain itu
Tingkat efisiensi ini dapat diukur dari
Undang-undang No.23 Tahun 1999
kinerja
tentang
telah
Pengukuran kinerja bank dapat dilihat
menugaskan kepada Bank Indonesia
dari laporan keuangan bank yang sudah
mempersiapkan
dipublikasikan. Berawal dari laporan
Bank
Indonesia,
perangkat
peraturan
bank
yang
dan fasilitas-fasilitas penunjang yang
keuangan
mendukung operasional bank syariah.
dengan
Kedua undang-undang tersebut menjadi
laporan keuangan, salah satunya dengan
dasar hukum penerapan dual banking
menggunakan analisis rasio. Adapun
sistem di Indonesia. Dual banking
analisis rasio yang digunakan untuk
sistem
adalah
penelitian ini adalah rasio profitabilitas.
terselenggaranya dua sistem perbankan
Hal ini disebabkan pentingnya profit
(konvensional
secara
usaha karena bagaimanapun juga bank
berdampingan, yang pelaksanaannya
adalah perusahaan yang berorientasi
diatur
pada laba atau profit.
yang
dalam
dimaksud
dan
syariah)
berbagai
perundang-undangan
yang
peraturan berlaku.
tersebut
bersangkutan.
maka
beberapa
Menurut
dianalisis
metode
(Dermawan 2013:40),
analisis
dan
Kehadiran bank syariah di tengah-
Djahotman,
rasio
tengah perbankan konvensional adalah
profitabilitas merupakan pengukuran
untuk menawarkan sistem perbankan
kemampuan dalam memperoleh laba
alternatif bagi umat Islam, yang selama
dengan menggunakan asset atau modal
ini menikmati pelayanan perbankan
perusahaan. Pengukuran terhadap rasio
dengan sistem bunga. Namun sejak
profitabilitas ini menjadi begitu penting
tahun 1992 umat Islam sudah dapat
sebab dengan rasio ini maka dapat
menikmati pelayanan jasa bank yang
diprediksikan seberapa besar profit
tidak menggunakan sistem bunga, yaitu
yang akan diperoleh bank. Sehingga
3
hasil rasio profitabilitas dapat dijadikan
bagaimanakah
sebagai tolak ukur ataupun gambaran
Syariah
tentang efektivitas kinerja manajemen
profitabilitas
ditinjau dari keuntungan yang diperoleh
matriks menurut SE BI No. 6/23/DPNP
dibandingkan dengan hasil penjualan
tahun 2000 dalam kurun waktu tiga
dan investasi perusahaan.
tahun
bila
kinerja diukur
Bank
BNI
dengan
rasio
berdasarkan
belakangan
ini
penilaian
sejak
resmi
Harapan dalam setiap kegiatan
menjadi Bank Umum Syariah, dengan
bisnis yang dijalankan, baik secara
menganalisis laporan keuangan Bank
perorangan
BNI periode 2010-2012.
maupun
bertujuan pemilik
untuk atau
berkelompok, mensejahterakan
menambah
nilai
Berdasarkan tersebut
maka lebih
uraian-uraian penting jauh
perusahaan dengan laba yang maksimal.
mengetahui
Dari sudut pandang manajemen yang
profitabilitas pada Bank BNI Syariah.
penting adalah laba yang dicapai cukup
Dengan
tinggi, biaya yang dikeluarkan cukup
sebagaimana yang telah dipaparkan di
efisien dan perusahaan mempunyai
atas inilah maka penulis mengambil
rencana yang baik mengenai hari depan,
judul “Analisis Rasio Profitabilitas
baik bidang keuangan maupun bidang
Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan
operasional.
pada Bank BNI Syariah”.
beberapa
nilai
untuk rasio
pertimbangan
Penggunaan Bank BNI Syariah sebagai objek penlitian adalah karena
Tujuan Penelitian
peneliti ingin mengetahui nilai rasio
“Untuk menganalisis kinerja keuangan
profitabilitas pada Bank BNI Syariah
pada Bank BNI Syariah periode 2010-
periode 2010-2012 sejak menjadi Bank
2012 bila diukur berdasarkan rasio
Umum Syariah pada pertengahan tahun
profitabilitas”.
2010. Berarti bahwa Bank BNI Syariah sudah berjalan tiga tahun terhitung
B. LANDASAN TEORI
sejak menjadi Bank Umum Syariah.
Teori Perbankan Syariah
Sebelumnya status Bank BNI Syriah
Menurut UU No. 7 Tahun 1992
adalah anak perusahaan Bank BNI 46
tentang Perbankan sebagaimana telah
dengan status Unit Umum Syariah.
diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998,
Maka perlu untuk diketahui lebih lanjut,
maka bank syariah adalah bank umum
4
yang
melakukan
kegiatan
usaha
berdasarkan dengan prinsip syariah,
bagi
hasil
dan
pembiayaan
perdagangan.
termasuk unit usaha syariah. Di sisi lain,
pengertian
bank
syariah
Prinsip Bank Syariah
sebagaimana yang telah dikemukakan
Bank Syariah adalah lembaga
oleh Ascarya (2005), adalah suatu
keuangan
lembaga intermediasi dan penyedia jasa
memberikan pembiayaan (kredit) dan
keuangan yang bekerja berdasarkan
jasa lain dalam lalu lintas pembayaran
erika dan sistem nilai-nilai Islam,
serta
khususnya yang bebas bunga (riba),
operasionalnya
bebas dari kegiatan spekulatif yang
prinsip-prinsip syariah (Al-quran dan
non-produktif
Hadist Nabi SAW).
seperti
perjudian
(masyir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas
dan
meragukan
yang
usaha
peredaran
Secara
pokoknya
uang
dengan
disesuaikan
umum,
pada
melakukan
(gharar),
transaksi yang mengandung unsur-
berprinsip
keadilan,
dan
hanya
unsur riba, maisir, gharar dan jual-beli
membiayai
usaha
yang
halal.
barang haram dilarang dalam prinsip
Sedangkan pengertian bank syariah
Bank
menurut Siamat (1999: 33) adalah bank
sebelas macam prinsip Bank Syariah
yang
beserta penjelasannya menurut Bank
dalam
menjalankan
kegiatan
Syariah.
Berikut
ini
adalah
usahanya berdasarkan pada prinsip-
Syariah Net adalah sebagai berikut:
prinsip hokum atau syariah Islam yaitu
1. Mudharabah
dengan mengacu kepada Al-Qur’an dan
Mudharabah ialah akad kerja sama
Al-Hadist. Berusaha sesuai dengan
antara
Pemilik
prinsip syariah Islam, disini adalah
Maal)
dan
beroperasi
(Mudharib) dengan nisab bagi hasil
mengikuti
ketentuan-
ketentuan syariah Islam khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara
Islami
(Shahibul
Pengelola
Dana
sesuai kesepakatan di muka. 2. Musyarakah
lain
dengan
Musyarakah adalah akad kerjasama
praktek-praktek
yang
antara dua pihak atau lebih untuk
dan
melakukan suatu usaha tertentu
melakukan kegiatan investasi atas dasar
yang halal dan produktif dengan
menjahui mengandung
antara
Dana
unsur-unsur
riba
kesepakatan
bahwa
keuntungan
5
akan dibagikan sesuai dengan nisab
dan
yang disepakati dan resiko akan
kemudian,
ditanggung sesuai dengan porsi
uangnya dapat dilakukan secara
kerjasama.
cicilan atau ditangguhkan.
3. Wadiah
penyerahannya tetapi
dilakukan penyerahan
7. Ijarah
Wadiah adalah titipan murni dari
Ijarah adalah akad pemindahan hak
satu pihak kepada pihak lain, baik
guna atas barang atau jasa, melalui
individu maupun hukum yang harus
pembayaran
dijaga dan dikembalikan kepada si
diikuti
penitip
kepemilikan
kapan
saja
si
penitip
menghendaki.
upah
sewa,
dengan
tanpa
pemindahan
(ownership/milkiyah)
atas barang sendiri.
4. Al-Murabahah
8. Qardh
Murabahah adalah bagian dari jenis
Qardh adalah perjanjian pinjam-
bai', yaitu jual beli ditambah dengan
meminjam uang atau barang.
sejumlah
keuntungan
yang
9. Rahn / Gadai
disepakati oleh kedua belah pihak,
Menahan
pembeli dan penjual.
pemilik/peminjaman
5. Salam
salah
satu
harta sebagai
jaminan (collateral) atas pinjaman
Salam adalah transaksi jual beli suatu barang tertentu antara pihak
yang diterimanya. 10. Hawalah / Hiwalah
penjual dan pembeli yang harga
Hawalah adalah pengalihan utang
jualnya terdiri dari harga pokok
dari orang yang berutang kepada
barang
orang
dan
keuntungan
yang
ditambahkannya yang telah saling disepakati,
dimana
lain
11. Wakalah
penyerahan barangnya dilakukan
Wakalah
kemudian
pendelegasian
sementara
pembayarannya dilakukan dimuka
wajib
menanggungnya.
waktu
hari,
yang
adalah atau
penyerahan, pemberian
mandat.
(secara tunai). 6. Istishna’ Istishna’ adalah transaksi jual beli seperti prinsip salam, yaitu jual beli
Ciri-Ciri Bank Syariah Menurut Syukuri (2012) Bank Syariah
dalam
mekanisme
6
operasionalnya sangat jauh berbeda
tahun
dengan dengan bank konvensional,
keuntungan yang diperoleh pada
karena bank syariah mempunyai cirri
tahun tersebut pemilik modal akan
atau karakter tersendiri, antara lain:
memperoleh bagian dari hasil usaha,
1. Berdimensi
Keadilan
dan
Pemerataan.
buku,
setelah
dihitung
yang biasa dikenal dengan deviden. 2. Penitipan atau Pengiriman
2. Bersifat Mandiri.
Salah satu cara yang digunakan
3. Persaingan Secara Sehat.
bank syariah dalam menggerakkan
4. Adanya Dewan Pengawas Syariah.
dana adalah ialah penitipan. Adapun
5. Beban
akad yang sesuai dengan cara ini
biaya
yang
disepakati
bersama saat akad perjanjian. 6. Menghindari penggunaan presentase dalam
hal
kewajiban
menggembalikan utang. 7. Tidak
menerapkan
ialah Al-wadi;ah. 3. Investasi Cara lain yang digunakan dalam menggerakkan dana adalah melalui
perhitungan
berdasarkan keuntungan yang tetap
akad investasi yang susuai dengan cara Mudharabah.
(fixed return). 8. Pengerahan dana masyarakat dalam
Analisis Laporan Keuangan
bentuk deposito atau tabungan. 9. Adanya unit pendapatan berupa pendapatan tidak halal
Menurut Djahotman
Dermawan
(2013)
dan
mendefinisikan
Analisis Laporan Keuangan sebagai
10. Terdapat produk khusus yang tidak
berikut : “Analisis laporan keuangan
ada di dalam bank konvensional.
(financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk
Sumber Permodalan Bank Syariah Menurut Syukuri (2012) bila
laporan
keuangan
bertujuan
umum dan data-data yang berkaitan untuk
menghasilkan
estimasi
dan
dilihat dari bank syariah, pada dasarnya
kesimpulan yang bermanfaat dalam
dana bank syariah terdiri dari:
analisis bisnis”
1. Modal Modal ialah dana yang diserahkan pemilik (owner). Pada akhir periode
7
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Rasio Probabilitas (Probability Ratio)
Menurut Bernstein seperti yang dikutip
Dermawan
dan
(2013),
tujuan
analisis
Menurut Dwi Suwiknyo (2012),
Djaohtman
Rasio profitabilitas adalah rasio yang
laporan
menunjukkan tingkat efektivitas yang
keuangan adalah sebagai berikut:
dicapai melalu usaha operasional bank. Rasio ini merupakan ukuran yang
1. Penyaringan (screeaning)
menunjukkan kemampuan perusahaan
Analisis dilakukan dengan melihat
dalam
secara
laporan
penjualan dan menekan biaya-biaya
keuangan dengan tujuan beberapa
yang terjadi. Selain itu, rasio ini
alternative analisis bisnis seperti
menunjukkan kemampuan perusahaan
investasi,
dalam memanfaatkan seluruh dana yang
analistis
Dalam
untuk
merger hal
dan
lain-lain.
Screeaning
melakukan
peningkatan
setelah
dimilikinya
membaca dan memahami analisis
keuntungan
keuangan
dapat
perhitungan rasio profitabilitas pada
menyaring aktifitas bisnis yang
bank syariah, terdapat empat jenis
menggairahkan dimasa depan.
perhitungan yang digunakan yaitu:
diharapkan
2. Peramalan (forecasting) Analisis
digunakan
meramalkan
kondisi
untuk
mendapatkan
maksimal.
Dalam
a. Return On Assets untuk keuangan
Return On Asset adalah rasio yang
menggambarkan
kemampuan
perusahaan dimasa sekarang dan
bank dalam mengelola dana yang
yang akan datang.
diinvestasikan dalam keseluruhan aset
3. Diagnosa (diagnosis)
yang menghasilkan keuntungan. ROA
Analisis dilakukan untuk melihat
adalah gambaran produktivitas bank
kemungkinan
dalam
masalah
adanya dalam
masalahmanajemen
khususnya dibidang operasi dan keuangan.
mengelola
adalah sebagai berikut:
4. Penilaian (evaluation)
prestasi
manajemen,
keuangan dan lain-lain.
operasi,
sehingga
menghasilkan keuntungan. Rumusnya
ROA
Analisis digunakan untuk menilai
dana
=
Laba Bersih Total Aset
X 100%
b. Return On Equity Rasio
ini
digunakan
untuk
mengukur kinerja manajemen bank
8
dalam mengelola modal yang tersedia
menghasilkan laba bersih pada tingkat
(ekuitas)
penjualan/pendapatan tertentu. Rasio ini
untuk
menghasilkan
laba
setelah pajak. Semakin besar ROE,
bisa
semakin besar pula tingkat keuntungan
kemampuan
yang
biaya-biaya di perusahaan pada periode
dicapai
bank
sehingga
diinterpretasikan
kemungkinan suatu bank dalam kondisi
tertentu.
bermasalah semakin kecil. Rumusnya
NPM
=
adalah sebagai berikut: ROE
=
Laba Bersih Ekuitas
X 100%
Gross
sebagai
perusahaan
menekan
Laba Bersih Total Pendapatan
X 100%
C. METODE PENELITIAN Maka
c. Gross Profit Margin
juga
jenis
penelitian
yang
digunakan adalah penelitian deskriptif
Profit
Margin
dengan pendekatan studi kasus.
mencerminkan atau menggambarkan
Menurut Indrianto dan Supomo
Hak Bagi Hasil Milik Bank (Hak Bagi
(2002: 26 dan 88) penelitian deskriptif
Hasil Milik Bank) yang dapat dicapai
yaitu
setiap
gambaran,
rupiah
penjualan/pendapatan.
penelitian
yang
menjelaskan
memberikan karateristik
Data Gross Profit Margin dari beberapa
secara sistematis, faktual, dan akurat
periode
memberikan
suatu fenomena yang dapat digunakan
informasi tentang kecenderungan Gross
sebagai dasar pembuatan keputusan
Profit Margin yang diperoleh dan bila
untuk memecahkan masalah-masalah
dibandingkan
bisnis.
akan
dapat
standar
rasio
akan
diketahui apakah margin yang diperoleh
Tujuan
penelitian
deskriptif
untuk
membuat
deskripsi,
bank bersangkutan sudah tinggi atau
adalah
sebaliknya. Rumusnya adalah sebagai
gambaran
berikut:
sistematis, faktual, dan akurat mengenai jenis
GPM =
Hak Bagi Hasil Milik Bank Total Pendapatan
fakta-fakta,
hubungan X 100%
d. Net Profit Margin
atau
antar
lukisan
secara
sifat-sifat,
serta
fenomena
yang
diselidiki.
Objek Penelitian
Rasio ini menghitung sejauh
Dalam penelitian ini objek yang
mana kemampuan perusahaan dalam
digunakan adalah Bank BNI Syariah.
9
Bank BNI Syariah adalah salah satu
menganalisis
dari sebelas Bank Umum Syariah yang
menggunakan
berada
kuantitatif. Dalam hal ini penulis hanya
di
pemilihan
Indonesia. objek
Pertimbangan
penelitian
ini
di
data
adalah
analisis
dengan deskriptif
memberikan gambaran atas masalah
dasarkan pada spin off (pemisahan Unit
yang
Usaha
menganalisis data ini adalah sebagai
Syariah
dari
Bank
Umum
sedang
dianalisis.
Tahapan
Konvensional menjadi Bank Umum
berikut:
Syariah) yang dilakukan Bank BNI
1. Meninjau kembali data laporan
Syariah ditahun 2010.
keuangan. Laporan
keuangan
yang
akan
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan
ditinjau dalam penelitian ini adalah
Data
laporan Dalam penelitian ini, data yang
diperlukan
penulis
untuk
melakukan
penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan laporan keuangan Bank Syariah dari tahun 2010 sampai dengan 2012 yang didapat dari Galeri Investasi Bursa Efek
Indonesia
Brawijaya
(BEI)
Malang.
Universitas
Adapun
rincian
datanya adalah berupa Laporan Neraca dan Laporan Rugi/Laba.
Metode
pengumpulan
data
dalam penelitian ini adalah metode Time Series Approach yaitu lebih menakankan pada penelitian berupa data rententan waktu (Indriantoro dan Supomo, 2002:96). Pengertian waktu dapat berupa tahun, kuartal, bulan, minggu, dan sebagainya.
keuangan
Bank
BNI
Syariah dari tahun 2010 sampai 2012. 2. Menghitung
rasio
keuangan
perbankan. Menghitung rasio keuangan yang berupa laporan
rasio
profitabilitas
keuangan
Bank
dari BNI
Syariah antara lain: a) Return On Assets (ROA) b) Return On Equity (ROE) c) Gross Profit Margin (GPM) d) Net Profit Margin (NPM) 3. Membandingkan hasil perhitungan rasio keuangan perbankan. Membandingkan hasil perhitungan rasio
keuangan
perbankan
dari
tahun ke tahun. 4. Mengintrepretasi hasil dari proses
Langkah Analisis Data Teknik yang digunakan untuk
pembandingan.
10
Intrepretasi merupakan inti dari
Terjadi peningkatan di tahun 2011
proses analisis data ini karena
sebesar Rp 0,21.
intrepretasi merupakan perpaduan
Tabel 2
antara hasil perbandingan dengan
Ringkasan Aset dan Laba bersih
kaidah teoritis yang relevan. 5. Saran. Langkah terakhir dari rangkaian prosedur penilaian ini yakni dengan memahami ataupun
masalah-masalah kekurangan-kekurangan
yang dihadapi oleh Bank BNI Syariah untuk menempuh solusi yang tepat.
Bank BNI Syariah 2010-2012 Keterangan
2010
2011
2012
Aset Laba Bersih
6,394,942
8,466,887
10,645,313
36,512
66,354
101,892
Keterangan
Growth 2010-21011 % Rp 32.40% 2,071,945
Growth 2011-2012 % Rp 25.73% 2,178,426
Aset Laba 81.73% 29,842 53.56% Bersih Sumber: Data Diolah Dari Ikhtisar Keuangan Neraca dan Laporan Laba Rugi BNI Syariah 2013
Peningkatan ROA di tahun 2011 D. HASIL DAN PEMBAHASAN
karena total aset BNI Syariah yang
1) ROA (Return On Asset)
tumbuh meningkat menjadi Rp 8.467
Tabel 1
miliar atau meningkat 32% dari Rp
Hasil Perhitungan ROA Bank BNI
6.395 miliar di tahun sebelumnya.
Syariah Periode 2010-2012 No. Tahun 1 2 3
2010 2011 2012
ROA 0,57% 0,78% 0,96%
Growth % 0,21% 0,17%
Sumber: Data Olahan 2013
Perolehan laba di tahun 2011 lebih baik dibandingkan pencapaian tahun 2010, dimana laba bersih sebesar Rp 66.354 juta mengalami peningkatan sebear 82% (Rp 36.512 juta ) dari tahun 2010.
Hasil perhitungan ROA pada
Nilai ROA pada tahun 2012
tabel 1 menunjukkan bahwa pada tahun
adalah sebesar Rp 0,96 Nilai tersebut
2010, setiap Rp 100 aktiva yang
mengalami peningkatan sebesar Rp
dimiliki
perusahaan
0,17. Peningkatan tersebut dipengaruhi
menghasilkan laba sebesar Rp 0,57. Di
oleh naiknya nilai total asset sebesar
tahun 2011 perusahaan menghasilkan
25,73% (Rp 2.178.426 juta). Asset yang
laba Rp 0,78 dari setiap Rp 100 aktiva.
terdiri dari Pembiayaan yang diberikan,
perusahaan,
mengalami
peningkatan
sebesar
35,538
11
43,72%. Hal serupa juga diikuti dengan
masuk
peningkatan ijarah.
SEHAT. Karena hasil perhitungan
Laba bersih BNI Syariah tahun
ROA
dalam
menunjukkan
2012 tumbuh 53,56% dibandingkan
meningkat
dengan
sebelumnya.
tahun
sebelumnya
yang
kategori
CUKUP
angka
0,96%
dari
tahun
0,19%
meningkat sebesar 82% Rp 66.354 juta menjadi Rp 101.892 juta.
2) ROE (Return On Equity) Tabel 4
Tabel 3
Hasil Perhitungan ROE Bank BNI
Matriks Kriteria Peringkat
Syariah Periode 2010-2012
Komponen ROA Rasio ROA > 1,5% 1,25% < ROA ≤ 1,5% 0,5% < ROA ≤ 1,25% 0 < ROA ≤ 0,5% ROA ≤ 0%
Peringkat 1 2 3 4 5
No.
Tahun
ROE
1 2 3
2010 2011 2012
3,47% 6,16% 8,58%
Growth % 2,69% 2,42%
Sumber: Data Olahan 2013
Nilai ROE pada tahun 2010
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2000
dapat diartikan bahwa setiap Rp 100 Berdasarkan pada SE BI No. 6/23/DPNP
perusahaan,
mengenai pengukuruan kinerja bank
Rp 3,47. Di tahun 2011 perusahaan
dari hasil perhitungan ROA dengan
menghasilkan laba Rp 6,16 dari setiap
matriks penilaian peringkat, tahun 2010
Rp
Bank BNI Syariah dikatakan CUKUP
perusahaan.
SEHAT.
sebesar Rp 2,69 di tahun 2011 dari
ini
ROA
(tabel
dimiliki
perusahaan menghasilkan laba sebesar
Hal
2004
yang
3)
perhitungan
tahun
ekuitas
karena yaitu
hasil 0,57%
dikategorikan masuk di dalam peringkat tiga. Di tahun 2011 ROA menunjukkan angka 0,78%, meningkat 0,21%. Hasil tersebut masih membuat Bank BNI Syariah masuk dalam kategori peringkat tiga yaitu CUKUP SEHAT. Sedangkan pada tahun 2012 BNI Syariah tetap
100
ekuitas Terjadi
tahun sebelumnya.
yang
dimiliki
peningkatan
12
tumbuh sebesar 10,27% dari tahun
Tabel 5 Ringkasan Aset dan Ekuitas Bank
2011.
BNI Syariah 2010-2012
Tabel 6
Keterangan
2010
2011
2012
Laba Bersih Ekuitas
36,512 1,051,450
66,354 1,076,677
101,892 1,187,219 Growth 20112012 % Rp
Keterangan
Laba Bersih
Growth 2010-21011 %
Rp
81.73%
29,842
53.56%
35,538
Ekuitas 2.40% 25,227 10.27% 110,542 Sumber: Data Diolah Dari Ikhtisar Keuangan Neraca dan Laporan Laba Rugi BNI Syariah 2013
Matriks Kriteria Peringkat Komponen ROE Rasio ROE > 15% 12,5% < ROE ≤ 15% 5% < ROE ≤ 12,5% 0 < ROE ≤ 5% ROE ≤ 0%
Peringkat 1 2 3 4 5
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004
Berdasarkan pada SE BI No. 6/23/DPNP
tahun
2004
(tabel
6)
Peningkatan nilai ROE tersebut
mengenai pengukuruan kinerja bank
karena nilai pertumbuhan laba bersih
dari hasil perhitungan ROE dengan
dari tahun 2010 ke 2011 mengalami
matriks penilaian peringkat, tahun 2010
peningkatan sebesar 82% dan Ekuitas di
Bank
tahun 2011 meningkat sebesar 2,40%
KURANG SEHAT. Hal ini karena
dari tahun 2010.
hasil perhitungan ROE yaitu 3,47%
Pada tahun 2012 nilai ROE BNI
BNI
Syariah
dikatakan
dikategorikan masuk di dalam peringkat
Syariah adalah sebesar 8,58% yang
empat.
berarti bahwa setiap Rp 100 ekuitas
menunjukkan angka 6,16 %, meningkat
yang dimiliki perusahaan, perusahaan
2,98%. Hasil tersebut membuat Bank
menghasilkan Rp 8,58. Nilai tersebut
BNI Syariah masuk dalam kategori
meningkat sebesar Rp 2,42 dari tahun
peringkat tiga yaitu CUKUP SEHAT.
sebelumnya. Hal ini karena laba bersih
Sedangkan pada tahun 2012 BNI
BNI
Syariah tetap masuk dalam kategori
Syariah
tahun
2012
tumbuh
Di
tahun
2011
ROE
53,56% dibanding tahun sebelumnya,
CUKUP
yaitu dari Rp 66.354 juta menjadi Rp
perhitungan ROA menunjukkan angka
101.892 juta. Nilai ekuitas di tahun
8,58% meningkat 2,42% dari tahun
2012 adalah sebesar Rp 1.187.219.
sebelumnya.
Peningkatan
nilai
ekuitas
tersebut
SEHAT.
Karena
hasil
13
1,36. Peningkatan tersebut karena total
3) GPM (Gross Profit Margin)
pendapatan
Tabel 7
mengalami
peningkatan
Hasil Perhitungan GPM Bank BNI
sebesar 88% di tahun 2011 dari tahun
Syariah Periode 2010-2012
sebelumnya yaitu Rp 417.661 juta serta
No.
Tahun
GPM
1 2 3
2010 2011 2012
66,45% 67,81% 68,92%
Growth % 1,36% 1,10%
Sumber: Data Olahan 2013
dari
sebesar 91,58%. Nilai GPM di tahun 2012 adalah
nilai GPM dari tahun 2011 ke 2012
menunjukkan angka yang meningkat.
mengalami penurunan, namun nilai
Tahun
100
GPM di tahun 2012 tetap menunjukkan
perusahaan,
peningkatan dari tahun sebelumnya.
perusahaan menghasilkan Hak Bagi
Penurunan pertumbuhan nilai GPM
Hasil Milik Bank sebesar Rp 66,45 dan
tersebut disebabkan oleh menurunnya
Rp 67,81 di tahun 2011.
pertumbuhan pendapatan dan Hak Bagi
Tabel 8
Hasil Milik Bank. Pertumbuhan nilai
Ringkasan Pendapatan dan Hak Bagi
pendapatan dari tahun 2011 ke 2012
Hasil Milik Bank Bank BNI Syariah
adalah sebesar 19,45%. Kemudian nilai
2010-2012
pertumbuhan Hak Bagi Hasil Milik
setiap
penjualan/pendapatan
ke
sebesar 1,10%. Meskipun pertumbuhan
tahun
2010
tahun
2011 yang mengalami peningkatan
sebesar 68,92%, mengalami penurunan
Pada tabel 7 GPM (Gross Profit Margin)
Hak Bagi Hasil Milik Bank di tahun
Rp
Keterangan
2010
2011
2012
Pendapatan Hak Bagi Hasil Milik Bank
417,661
784,144
936,406
277,555
531,731
645,350
Keterangan
Growth 201021011 % Rp
Growth 20112012 % Rp
Pendapatan 87.75% 366,483 19.42% 152,262 Hak Bagi Hasil 91.58% 254,176 21.37% 113,619 Milik Bank Sumber: Data Diolah Dari Ikhtisar Keuangan Laporan Laba Rugi BNI Syariah 2013
Nilai
GPM
tahun
2011
mengalami peningkatan sebesar Rp
Bank sebesar 21,37%. Secara keseluruhan jika dilihat dari nilai GPM di tahun 2010-2012, menunjukkan kinerja yang baik. Karena semakin
tinggi
nilai
GPM
maka
semakin baik pula keadaan operasional perusahaan.
14
4) NPM (Net Profit Margin)
Tabel Lanjutan
Tabel 9 Hasil Perhitungan NPM Bank BNI Syariah Periode 2010-2012 No.
Tahun
NPM
1 2 3
2010 2011 2012
8,74% 8,46% 10,88%
Growth % -0,28% 2,42%
Sumber: Data Olahan 2013
Nilai NPM (Net Profit Margin)
Growth 201021011 % Rp
Keterangan
Growth 20112012 % Rp
Pendapatan 87.75% 366,483 19.42% Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil 80.16% 112,307 15.31% Dana Syirkah Temporer Beban 131.88% 217,708 76.06% Operasional Laba Bersih 81.73% 29,842 53.56% Sumber: Data Diolah Dari Ikhtisar Keuangan Laporan Laba Rugi BNI Syariah 2013
pada tabel 4.4 di tahun 2010 adalah
Jika dilihat nilai GPM tahun
sebesar 8,74%, yang berarti bahwa
2010 dan tahun 2011, nilai GPM di
setiap Rp 100 penjualan, perusahaan
tahun
menghasilkan laba bersih sebesar Rp
sebesar Rp 0,28. Hal ini disebabkan
8,74. Pada tahun 2011 nilai NPM
oleh tingkat pertumbuhan pendapatan
adalah sebesar 8,46% yang berarti
dibawah 100% yakni masing-masing
setiap Rp 100 penjualan, perusahaan
sebesar
menghasilkan laba bersih Rp 8,46.
pertumubuhan laba bersih ditahun 2011
2011
mengalami
87,75%.
penurunan
Sedangkan
nilai
yaitu sebesar 81,73%.
Tabel 10 Ringkasan Pendapatan dan Laba Bersih Bank Bank BNI Syariah 2010-
Pada tahun 2012 nilai NPM BNI Syariah
adalah
sebesar
10,88%,
mengalami peningkatan sebesar 2,42%
2012
dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Keterangan
2010
2011
2012
Pendapatan Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Beban Operasional Laba Bersih
417,661
784,144
936,406
140,106
252,413
291,056
165,085
382,793
673,954
36,512
66,354
101,892
8,46%. Hal tersebut sangat berbeda dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun 2011 yang mengalami penurunan dari tahun 2010. Peningkatan nilai NPM ditahun 2012 terjadi karena laba bersih mencapai Rp 101.892 juta tumbuh sebesar Rp 35.538 juta atau 53,56% dibandingkan laba bersih selama tahun 2011 sebesar Rp 66.354 juta.
152,262
38,643
291,161 35,538
15
Secara keseluruhan kinerja Bank
laporan laporan Direksi Bank BNI
BNI Syariah bila dilihat dari nilai NPM
Syariah,
ditahun 2011 dapat dikatakan kurang
pertumbuhan ekonomi di Indonesia
baik. Karena nilai NPM dari tahun 2010
yang melambat, Bank BNI Syariah
ke
penurunan.
tetap harus menjaga kinerja yang sesuai
Sedangkan pada 2012 nilai NPM
dengan target yang sudah ditentukan
mengalami peningkatan. Hal ini berarti
oleh perusahaan.
2011
mengalami
disamping
kondisi
kinerja Bank BNI Syariah bila diukur
Direktur Bisnis Bank Syariah
dengan pertumbuhan nilai NPM di
Imam T. Satono mengatakan bahwa,
tahun
jika
perusahaan akan menerapkan strategi
dibandingkan dengan pertumbuhan nilai
ekspansi pembiayaan pada awal tahun
NPM ditahun 2011. Penurunan nilai
sehingga masuk paruh kedua tidak perlu
NPM ditahun 2011 disebabkan karena
terlalu ekspansif, disamping kondisi
nilai pertumbuhan beban operasional
perekonomian
yang tumbuh diatas 100%. Sedangkan
melambat.
pada nilai pertumbuhan pendapatan
segmen
tumbuh dibawah 100%. Hal tersebut
menengah,
berarti Bank BNI Syariah tidak efisien
perumahan, adalah beberapa strategi
dalam
yang
2012,
lebih
baik
penggunaan
operasionalnya.
biaya-biaya
Tahun
2012
domestik
Imbuhnya, usaha
dapat
mikro, serta
dilakukan
tengah
fokus kecil
pada dan
pembiayaan
Bank
BNI
dapat
Syariah pada tahun berikutnya. Dengan
dikatakan bahwa penggunaan biaya-
begitu dapat menaikkan nilai-nilai pada
biaya operasional Bank BNI Syariah
pembiayaan yang merupakan pengaruh
lebih efisien dibandingkan tahun 2011.
terbesar peningkatan pada nilai aset.
Hal ini karena nilai pertumbuhan beban
Sehingga Bank BNI Syariah dapat
operasional di tahun 2012 dibawah
meningkatkan nilai pendapatan bagi
100%.
hasil atas pembiayan yang diberikan dan dapat meningkatkan nilai laba
Solusi
Meningkatkan
Kinerja
melihat perkembangan perekonomian
Keuangan Bank BNI Syariah Bank
BNI
Syariah
bersih di tahun berikutnya. Selain itu,
perlu
domestik, Bank BNI Syariah akan
meningkatkan kualitas kinerjanya pada
melambatkan pertumbuhan pembiayaan
tahun-tahun
di segmen komersial, utamanya untuk
berikutnya.
Menurut
16
sekor-sektor kontruksi, pertambangan,
dana dimana bank syariah mampu
dan
memperluas daya jangkau dan penetrasi
sektor
lain
yang
memiliki
kebutuhan impor cukup tinggi.
penyaluran dana ke semua lapisan
Bank BNI Syariah juga harus
masyarakat.
Hal
tersebut
akan
mempertahankan strategi-strategi bisnis
mendukung program pemerintah dalam
yang telah dilakukan pada tahun-tahun
upaya perluasan kesempatan berusaha
sebelumnya, dan meningkatkan kembali
yang
jumlah nasabah melalui produk-produk
kesempatan
unggulannya yang sudah ada seperti
upaya
tabungan iB Hasanah, tabungan iB
tinggi.
berdampak
pada
kerja,
dan
pertumbuhan
perluasan mendukung
ekonomi
yang
Bisnis Hasanah, produk pembiayaan Griya iB Hasanah, Talangan Haji iB
E. PENUTUP
Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah,
Kesimpulan
Wirausaha iB Hasanah dan iB Hasanah
Berdasarkan
hasil
penelitian
Card. Dengan melalu promosi dan
dengan menggunakan analisis rasio
sosialisasi yang tepat kepada segmen-
profitabilitas serta hasil pembahasan
segmen tertentu adalah upaya lain yang
dan analisis data pada bab sebelumnya,
dapat membantu Bank BNI Syariah
maka pada penelitian ini dapat ditarik
dalam meningkatkan kinerja bisnisnya.
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Menurut anual report Bank BNI
1. Perhitungan nilai ROA Bank BNI
Syariah tahun 2013 pada rencana
Syariah
bisnisnya adalah dengan meningkatkan
menunjukkan
nilai fee based income antara lain
tahun ke tahun. Berdasarkan pada
melalui optimalisasi bisnis rahn, kartu
SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004
Hasanah,
remittance
mengenai pengukuruan kinerja bank
dan trade finance serta transactional
dari hasil perhitungan ROA dengan
banking. Dengan demikian peran Bank
matriks penilaian peringkat, nilai
BNI Syariah dengan sistem bagi hasil
ROA Bank BNI Syariah tahun
pada
2010-2012
sisi
pengembangan
pengerahan
dana,
dapat
tahun
2010-2012
peningkatan
dikatakan
dari
CUKUP
mendukung program pemerintah dalam
SEHAT. Hal ini karena hasil
upaya pemerataan pendapatan secara
perhitungan ROA di tahun 2010-
adil. Sedangkan pada sisi penyaluran
17
2012 dikategorikan masuk di dalam
NPM ditahun 2011 dapat dikatakan
peringkat tiga.
kurang baik. Karena nilai NPM dari
2. Berdasarkan
pada
SE
No.
tahun 2010 ke 2011 mengalami
6/23/DPNP tahun 2004 mengenai
penurunan. Sedangkan pada 2012
pengukuruan kinerja bank dari hasil
nilai NPM mengalami peningkatan.
perhitungan ROE dengan matriks
Hal ini berarti kinerja Bank BNI
penilaian
Syariah di tahun 2012, lebih baik
peringkat,
BI
nilai
ROE
tahun 2010 Bank BNI Syariah
jika
dikatakan KURANG SEHAT. Hal
pertumbuhan nilai NPM ditahun
ini karena hasil perhitungan ROE
2011. Peningkatan kinerja tersebut
dikategorikan
karena
masuk
di
dalam
dibandingkan
penggunaan
dengan
biaya-biaya
peringkat empat. Nilai ROE tahun
operasional Bank BNI Syariah lebih
2011
efisien dibandingkan tahun 2011.
dan
2012
menunjukkan
peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut berarti bahwa
Saran
nilai ROE Bank BNI Syariah masuk
Dari hasil kesimpulan yang
dalam kategori peringkat tiga yaitu
sebagaimana telah diuraikan, maka
CUKUP SEHAT.
akan diberikan beberapa saran-saran
3. Hasil perhitungan GPM Bank BNI Syariah
jika
dilihat
yaitu sebagai berikut :
secara
1. Bank BNI Syariah harus lebih
keseluruhan di tahun 2010-2012,
efisien dalam penggunaan biaya-
menunjukkan kinerja yang baik.
biaya operasionalnya. Hal tersebut
Karena semakin tinggi nilai GPM
agar dapat meningkatkan nilai Nett
maka semakin baik pula keadaan
Profit
operasional
perusahaan. Artinya,
mendatang.
perusahaan
dapat
Margin
di
tahun-tahun
menunjukkan
2. Disamping Bank BNI Syariah harus
bahwa Hak Pihak Ketiga Atas Bagi
meminimalkan dalam penggunaan
Hasil Dana Syirkah Temporer lebih
biaya-biayanya, Bank BNI Syariah
rendah
juga perlu meningkatkan kembali
dibandingkan
dengan
penjualan. 4. Secara keseluruhan kinerja Bank BNI Syariah bila dilihat dari nilai
nilai
pendapatannya
berikutnya meningkatkan
diperiode
dengan nilai
cara
pembiayaan
18
yang diberikan kepada masyarakat. Hal tersebut untuk meningkatkan kinerja Bank BNI Syariah agar mencapai pada tingkat yang sangat baik di tahun-tahun berikutnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ascaraya, dkk. 2005. Bank Syariah: Gambaran Umum. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia. Bank
Syariah
Net.
2012.
Prinsip
Bank
Syariah.
(Online).
http://www.banksyariah.net/2012/07/prinsip-bank-syariah.html [diakses pada tanggal 28 Juli 2013] Dermawan dan Djahotman. 2013. Analisis Rasio Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Dwi Suwikyo. 2010. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFR-Yogyakarta. Siamat Dahlan. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi 2. Jakarta: BPFE FE UI. Syukri Iska. 2012. Sistem Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Fajar Media Press Undang-Undang No 10 tahun 1998 tentang Perbankan perubahan atas UU no 7 tahun 1992.