eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 519-530 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Renny Suprapti Ningsih 1 Abstrak Hasil perhitungan dan analisis dengan menggunakan rasio profitabilitas maka diketahui ROA pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan. Penurunan yang tidak signifikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan laba bersih Bank sebesar di tahun 2013, yang juga diikuti oleh peningkatan signifikan asset Bank pada tahun 2013. Untuk perhitungan ROE diketahui pada periode tahun 2012 ROE yang dicapai mengalami penurunan dari tahun 2011, namun pada tahun 2013 ROE yang dicapai mengalami peningkatan kembali. Hal ini menunjukan besarnya laba yang dicapai pada tahun tersebut dari modal yang dimiliki. Pada periode tahun 2012 Net Interest Margin (NIM) yang dicapai mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011, kemudian pada tahun 2013 NIM yang dicapai mengalami sedikit penurunan dari tahun 2012. Naik dan turunnya NIM atau Net Interest Margin tersebut berasal dari penempatan pada bank lain, surat berharga, kredit, komitmen dan kontinjensi. Margin pendapatan bunga bersih ini disebabkan dari program dan komitmen Bank untuk selalu mempertahankan margin bunga bersih agar selalu berada pada tingkat di atas 2,5 %. Dan untuk hasil perhitungan BOPO yang diperoleh pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 dan pada tahun 2013 BOPO yang diperoleh mengalami penurunan dibanding tahun 2012. Hasil perhitungan untuk periode 3 tahun tersebut terlihat jelas bahwa naik turunnya beban operasional dipengaruhi oleh biaya administrasi dan umum, biaya personalia dan biaya-biaya lainnya untuk mendukung perkembangan Bank BTN itu sendiri. Begitu pula dengan pendapatan operasional, fluktuasi yang tidak signifikan ini disebabkan oleh karakteristik tindakan manajemen yang masih sama dan tetap berkomitmen dalam mempertahankan efisiensi operasional bank. Secara keseluruhan penilaian tingkat kesehatan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 secara umum berpredikat sehat. Ini menunjukkan bahwa PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sudah melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan baik. Kata Kunci : Analisis Rasio Profitabilitas
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 519-530
Pendahuluan Dalam masa sekarang ini bank dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Bentuk pelayanan jasa perbankan antara lain berupa dukungan sarana dan prasarana fisik serta sarana penunjang lainnya dalam melayani nasabah. Salah satu bentuk upaya agar dapat tetap menjaga kepercayaan masyarakat dan memenuhi tuntutan masyarakat, bank harus menyediakan informasi perbankan yang baik, dan laporan keuangan yang berkualitas. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah salah satu Bank yang ada di Indonesia, selalu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan apalagi dengan kondisi yang kompetitif seperti sekarang ini. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang berpusat Jl.Gajah Mada No.1 Jakarta Pusat, berdiri sejak Tahun 1897 sebagai salah satu Bank BUMN di Indonesia. Dalam perkembangan BTN selalu memberikan pelayanan yang terbaik, menawarkan produk dan layanan yang berkualitas. BTN berupaya menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, agar memperoleh sumber pendapatan utama bank, meningkatkan profitabilitas yang diharapkan setiap tahunnya. Persaingan di industri Perbankan sangat ketat, hal ini ditandai dengan munculnya bank-bank baru yang ada di Samarinda. Namun, BTN terus berupaya menjaga kondisi keuangannya agar tetap stabil dan mampu bersaing dengan bank-bank lain. Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal dalam suatu bank dilihat dari profitabilitas yang dicapai suatu bank, yaitu kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari pendapatan yang diperoleh dan penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah. Dalam hal ini sangat penting diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh setiap tahunnya apakah bank tersebut menunjukkan perkembangan yang baik atau sebaliknya. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan topik analisis profitabilitas laporan keuangan untuk Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang tujuannya untuk mengetahui tingkat profitabilitas yang dicapai Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai upaya untuk membantu memelihara stabilitas dan kualitas agar bank dapat beroperasi baik dan sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat selaku nasabah utama terhadap bank yang bersangkutan. Kerangka Dasar Teori Pengertian Bank Muljono (1995:13) mengatakan pada dasarnya bank adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang menyangkut bidang keuangan yang dalam kegiatan pokoknya mempunyai tiga fungsi yaitu : a. Menerima penyimpanan dana dari masyarakat dari berbagai bentuk.
520
Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih)
b. Menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan baik dalam rangka mengembangkan usahanya maupun untuk kepentingan pribadi. c. Melaksanakan berbagai jasa yang diperlukan masyarakat dalam kegiatan perdagangan luar negeri / dalam negeri, serta berbagai jenis jasa lainnya di bidang keuangan antara lain inkaso, transfer, travelers check, credit card, safety box facilities, jual beli surat berharga dan lain-lain. Pengertian Laporan Keuangan Munawir (1997:5) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pengertian Rasio Profitabilitas Profitabilitas atau rentabilitas merupakan salah satu hal utama dalam kemajuan suatu perusahaan atau perbankan, yaitu dari profitabilitas atau rentabilitas yang ada dapat diketahui kemampuan suatu perusahaan atau perbankan meraih laba atau keuntungan. Sehingga profitabilitas atau rentabilitas memiliki peranan yang sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan. Metode Penelitian Definisi Operasional Untuk menghitung profitabilitas pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mempergunakan perhitungan penilaian kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba atau keuntungan secara kuantitatif dengan mempergunakan tolak ukur sebagai berikut : a. ROA (Return On Assets), merupakan suatu perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh selama masa tertentu sebelum pajak dengan jumlah rata-rata harta yang mereka miliki. Return On Assets (ROA) merupakan penilaian profitabilitas atas total assets, dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total aktiva. b. ROE (Return On Equity), merupakan perbandingan laba yang diperoleh setelah pajak selama masa tertentu, dengan rata-rata equity yang ada. Perhitungan ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam mengelola aset yang ada untuk mendapatkan laba. c. Net Interest Margin adalah suatu perbandingan antara jumlah pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif selama masa tertentu. Atau dengan kata lain aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga (interest bearing assets). d. BOPO atau Beban operasi terhadap pendapatan operasi dimana melakukan perbandingan total pendapatan operasional terhadap total beban operasional yang ada. Sedangkan BOPO dirumuskan sebagai rasio biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama. 521
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 519-530
Rincian Data Fokus penelitian ini mencakup Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laporan Rugi/Laba periode 2013, sedangkan tahun 2011 dan tahun 2012 sebagai pembanding. Ruang lingkup analisis hanya pada aspek financial yaitu Analisis Profitabilitas terhadap Laporan Keuangan untuk menilai kinerja keuangan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Teknik analisa yang digunakan dalam analisa laporan keuangan ini adalah analisa perbandingan laporan keuangan, yaitu melakukan perbandingan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Jenis Data Berdasarkan sumbernya atau cara memperolehnya, data dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan baik yang dilakukan dari hasil wawancara maupun observasi. Hasil dari wawancara dan observasi adalah melakukan tanya jawab secara langsung sebagai masukan untuk mendapatkan informasi mengenai laporan keuangan perbankan. 2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung di lapangan. Data Sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian adalah dokumentasi yang berisi tentang Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laporan Rugi/Laba periode 2013, sedangkan tahun 2011 dan tahun 2012 sebagai pembanding. Dan buku pedoman yang digunakan dalam melakukan analisis laporan keuangan. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu metode dalam usaha mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam proses pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa cara atau teknik dengan maksud agar data yang penulis dapatkan merupakan informasi yang diperlukan untuk hasil akhir penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : a. Interview (wawancara) Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara komunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan komunikasi atau tanya jawab secara langsung dengan pihak bank yang berwenang mengenai laporan keuangan perbankan. b. Observasi Yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti. Teknik ini dilakukan dengan cara survey ke lapangan untuk dapat memperoleh data berupa laporan keuangan dan buku pedoman akuntansi perbankan sehingga dapat membantu penulis dalam penelitian. c. Dokumentasi 522
Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih)
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penulis memperoleh dokumentasi berupa data-data dari laporan keuangan yang berhubungan dengan obyek yang diteliti, antara lain Laporan Rugi Laba dan Neraca dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Alat Analisis Data Menghitung profitabilitas atau rentabilitas pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mempergunakan perhitungan penilaian kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba atau keuntungan secara kuantitatif dengan mempergunakan 4 (empat) tolak ukur sebagai berikut : a. ROA (Return On Assets), merupakan suatu perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh selama masa tertentu sebelum pajak dengan jumlah rata-rata harta yang mereka miliki. Diuraikan dalam rumus sebagai berikut : ROA = Laba Sebelum Pajak x 100 % (Return On Assets) Rata-rata Total Asset b. ROE (Return On Equity), merupakan perbandingan laba yang diperoleh setelah pajak selama masa tertentu, dengan rata-rata equity yang ada. Perhitungan ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam mengelola aset yang ada untuk mendapatkan laba. Diuraikan dalam rumus sebagai berikut : ROE = Laba Setelah Pajak x 100 % (Return On Equity) Rata-rata Equity c. Net Interest Margin adalah suatu perbandingan antara jumlah pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif selama masa tertentu. Aktiva produktif yaitu seluruh penanaman modal dalam bentuk rupiah dan valuta asing yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan berdasarkan fungsinya. Atau dengan kata lain aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga (interest bearing assets). Diuraikan dalam rumus sebagai berikut : NIM = Pendapatan Bunga Bersih x 100 % (Net Interest Margin) Rata-rata Aktiva Produktif d. BOPO atau Beban operasi terhadap pendapatan operasi dimana melakukan perbandingan total pendapatan operasional terhadap total beban operasional yang ada. Sedangkan BOPO dirumuskan sebagai rasio biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama. Diuraikan dalam rumus sebagai berikut : Total Beban Operasional l x 100 % BOPO = Total Pendapatan Operasional Dalam menganalisa laporan keuangan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mempergunakan metode komparatif yaitu membandingkan kondisi keuangan untuk tiga periode akuntansi atau lebih dan analisis horizontal dalam arti membandingkan naik turunnya pos-pos neraca dalam laporan keuangan yang
523
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 519-530
mempengaruhi Profitabilitas Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk periode-periode tersebut. Uji Hipotesis Uji Hipotesis merupakan pengujian atas hipotesa yang telah dilakukan dengan maksud adalah dengan pernyataan yang ada dapat memungkinkan pengumpulan data yang dapat digunakan untuk membuktikan apakah data juga menyatakan hal yang sama atau tidak. Dengan kata lain untuk membuktikan apakah data mendukung atau tidak mendukung pernyataan dalam hipotesis. Apabila dari hasil penelitian dan perhitungan yang ada tentang analisis profitabilitas terhadap laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, pada tahun 2013 hasil analisa yang diperoleh mengalami peningkatan laba dibandingkan hasil analisa pada tahun 2011 dan tahun 2012 sebagai pembanding maka hipotesis diterima. Sebaliknya apabila dari hasil perhitungan rasio tersebut pada tahun 2013 hasil analisa mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2011 dan tahun 2012 sebagai pembanding maka hipotesis ditolak. Hasil Penelitian Penyajian Data Setiap perusahaan khususnya dunia perbankan selalu membuat daftar keuangan atau disebut dengan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan dan dasar akrual kecuali tagihan bunga atau aktiva produktif yang digolongkan sebagai non performing dicatat atas dasar kas. Laporan keuangan bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Selain itu laporan keuangan bank juga bertujuan untuk pengambilan keputusan. Suatu laporan keuangan akan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Laporan keuangan ini merupakan data utama yang dibutuhkan dalam rangka melakukan analisa profitabilitas. Adapun laporan keuangan yang disajikan terdiri dari : 1. Neraca Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk periode tahun 2011 sampai dengan periode tahun 2013. 2. Laporan Rugi Laba Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Laporan keuangan untuk periode tahun 2013 merupakan data yang akan diolah dalam menganalisa profitabilitas apakah mengalami peningkatan laba atau tidak, dengan menggunakan periode tahun sebelumnya sebagai perbandingan. Analisis Adapun data-data dalam perhitungan analisa Profitabilitas berdasarkan alat analisis yang ada disajikan sebagai berikut : 1. Ratio Profitabilitas Periode Tahun 2011
524
Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih)
Laba Sebelum Pajak x 100 % Total Aset 1.524.456 x 100 % ROA = 89.253.345 = 1,708 % atau 0,01708 Pada tahun 2011 ROA yang dicapai sebesar 1,708 %, artinya Rp.1,- aset yang dimiliki dapat menghasilkan 0,01708 laba sebelum pajak atau 1,708 % dari total asset terhadap laba sebelum pajak. Laba Setelah Pajak x 100 % ROE = Total Equity 1.105.107 x 100 % ROE = 7.378.838 = 14,97 % atau 0,1497 Pada tahun 2011 ROE yang dicapai sebesar 14,97 %, artinya Rp.1,modal yang dimiliki dapat menghasilkan 0,1497 keuntungan setelah pajak atau 14,97 % dari total modal terhadap laba setelah pajak. Pendapatan Bunga Bersih x 100 % NIM = Total Aktiva Produktif 3.665.697 x 100 % NIM = 77.452.581 = 4,732 % atau 0,04732 Pada tahun 2011 NIM yang dicapai sebesar 4,732 %, artinya Rp.1,- aktiva produktif dapat menghasilkan 0,04732 dari pendapatan bunga bersih atau 4,732 % dari total aktiva produktif terhadap pendapatan bunga bersih yang ada. Total Beban Operasional l x 100 % BOPO = Total Pendapatan Operasional 7.474.221 x 100 % BOPO = 9.030.483 = 82,76 % atau 0,8276 Pada tahun 2011 BOPO yang dicapai sebesar 82,76 %, artinya Rp.1,pendapatan operasional dapat menghasilkan 0,8276 untuk beban operasional yang ada pada tahun tersebut. 2. Ratio Profitabilitas Periode Tahun 2012 Laba Sebelum Pajak x 100 % ROA = Total Aset 1.869.500 x 100 % ROA = 111.875.325 = 1,671 % atau 0,01671 Pada tahun 2012 ROA yang dicapai sebesar 1,671 %, artinya Rp.1,- aset yang dimiliki dapat menghasilkan 0,01671 laba sebelum pajak atau 1,671 % dari total asset terhadap laba sebelum pajak.
ROA =
525
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 519-530
Laba Setelah Pajak x 100 % Total Equity 1.357.166 x 100 % ROE = 10.330.704 = 13,137 % atau 0,13137 Pada tahun 2012 ROE yang dicapai sebesar 13,13 %, artinya Rp.1,modal yang dimiliki dapat menghasilkan 0,13137 keuntungan setelah pajak atau 13,13 % dari total modal terhadap laba setelah pajak. Pendapatan Bunga Bersih x 100 % NIM = Total Aktiva Produktif 4.763.209 x 100 % NIM = 99.415.211 = 4,791 % atau 0,04791 Pada tahun 2012 NIM yang dicapai sebesar 4,791 %, artinya Rp.1,- aktiva produktif dapat menghasilkan 0,04791 dari pendapatan bunga bersih atau 4,791 % dari total aktiva produktif terhadap pendapatan bunga bersih yang ada. Total Beban Operasional l x 100 % BOPO = Total Pendapatan Operasional 7.804.459 x 100 % BOPO = 9.681.888 = 80,60 % atau 0,8060 Pada tahun 2012 BOPO yang dicapai sebesar 80,60 %, artinya Rp.1,pendapatan operasional dapat menghasilkan 0,8060 untuk beban operasional yang ada pada tahun tersebut. 3. Ratio Profitabilitas Periode Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak x 100 % ROA = Total Aset 2.142.394 x 100 % ROA = 131.237.122 = 1,632 % atau 0,01632 Pada tahun 2013 ROA yang dicapai sebesar 1,632 %, artinya Rp.1,- aset yang dimiliki dapat menghasilkan 0,01632 laba sebelum pajak atau 1,632 % dari total asset terhadap laba sebelum pajak. Laba Setelah Pajak x 100 % ROE = Total Equity 1.569.297 x 100 % ROE = 11.564.326 = 13,57 % atau 0,1357 Pada tahun 2013 ROE yang dicapai sebesar 13,57 %, artinya Rp.1,modal yang dimiliki dapat menghasilkan 0,1357 keuntungan setelah pajak atau 13,57 % dari total modal terhadap laba setelah pajak. Pendapatan Bunga Bersih x 100 % NIM =
ROE =
526
Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih)
Total Aktiva Produktif 5.641.658 x 100 % NIM = 124.064.327 = 4,547 % atau 0,04547 Pada tahun 2013 NIM yang dicapai sebesar 4,547 %, artinya Rp.1,- aktiva produktif dapat menghasilkan 0,04547 dari pendapatan bunga bersih atau 4,547 % dari total aktiva produktif terhadap pendapatan bunga bersih yang ada. Total Beban Operasional l x 100 % BOPO = Total Pendapatan Operasional 9.748.746 x 100 % BOPO = 11.873.872 = 82,10 % atau 0,8210 Pada tahun 2013 BOPO yang dicapai sebesar 82,10 %, artinya Rp.1,pendapatan operasional dapat menghasilkan 0,8210 untuk beban operasional yang ada pada tahun tersebut. Dari hasil perhitungan analisis di atas, maka dapat dilakukan analisis horizontal yaitu terhadap setiap hasil analisis secara mendatar dari tahun ke tahun. Adapun hasil analisis horizontal tersebut adalah sebagai berikut : NO
ANALISIS
2011
2012
2013
1
ROA
1,708 %
1,671 %
1,632 %
2
ROE
14,97 %
13,13 %
13,57 %
3
NIM
4,732 %
4,791 %
4,547 %
BOPO
82,76 %
80,61 %
82,10 %
4
Sumber Data : Hasil Perhitungan Analisis
Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dijelaskan di atas, maka perlu adanya pembahasan berdasarkan alat analisis yang digunakan. Adapun pembahasan dari hasil perhitungan berdasarkan alat analisis yang ada disajikan sebagai berikut : 1. Return On Assets ROA atau Return On Assets adalah perhitungan untuk melihat perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu sebelum pajak dengan jumlah asset yang dimiliki. Dari hasil perhitungan di atas, ROA pada periode tahun 2011 mencapai 1,708 %, pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi sebesar 1,671 %, dan pada tahun 2013 juga mengalami penurunan menjadi sebesar 1,632 %. ROA pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan. Penurunan yang tidak signifikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan laba bersih Bank sebesar 71,15 % di tahun 2013, yang juga diikuti oleh peningkatan signifikan asset Bank sebesar 68 % pada tahun 2013. 2. Return On Equity 527
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 519-530
ROE atau Return On Equity adalah perhitungan untuk melihat perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu setelah pajak selama periode tertentu dengan jumlah modal yang dimiliki. Dari hasil perhitungan di atas pada periode tahun 2011 ROE yang dicapai sebesar 14,97 %. Pada tahun 2012 ROE mengalami penurunan yaitu sebesar 13,13 %, dan pada tahun 2013 ROE yang dicapai meningkat menjadi sebesar 13,57 %. Hal ini menunjukan besarnya laba yang dicapai pada tahun tersebut dari modal yang dimiliki. 3. Net Interest Margin NIM atau Net Interest Margin adalah perhitungan untuk melihat jumlah keuntungan yang diperoleh dari pendapatan bunga bersih dengan total aktiva produktif yang menghasilkan bunga. Pada periode tahun 2011 Net Interest Margin (NIM) yang dicapai sebesar 4,732 % dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi sebesar 4,791 %, kemudian pada tahun 2013 ROE yang dicapai mengalami penurunan menjadi sebesar 4,547 %. Naik dan turunnya NIM atau Net Interest Margin tersebut berasal dari penempatan pada bank lain, surat berharga, kredit, komitmen dan kontinjensi. Margin pendapatan bunga bersih ini disebabkan dari program dan komitmen Bank untuk selalu mempertahankan margin bunga bersih agar selalu berada pada tingkat di atas 2,5 %. 4. BOPO atau Beban Operasional atas Pendapatan Operasional BOPO atau Beban Operasional atas Pendapatan Operasional merupakan perhitungan terakhir dalam analisa profitabilitas yaitu dengan melakukan perbandingan biaya operasional selama periode tertentu terhadap pendapatan operasional pada periode yang sama. Dari hasil perhitungan di atas, BOPO yang diperoleh pada tahun 2011 sebesar 82,76 %. Pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi sebesar 80,61 % dan tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi sebesar 82,10 %. Hasil perhitungan untuk periode 3 tahun tersebut terlihat jelas bahwa naik turunnya beban operasional dipengaruhi oleh biaya administrasi dan umum, biaya personalia dan biaya-biaya lainnya untuk mendukung perkembangan Bank BTN itu sendiri. Begitu pula dengan pendapatan operasional, fluktuasi yang tidak signifikan ini disebabkan oleh karakteristik tindakan manajemen yang masih sama dan tetap berkomitmen dalam mempertahankan efisiensi operasional bank. Jadi, secara keseluruhan perolehan rasio BOPO menunjukkan predikat sehat. Terjadinya penurunan disebabkan adanya peningkatan biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan operasionalnya, sedangkan peningkatan disebabkan adanya biaya operasionalnya lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan operasionalnya.
528
Analisis Rasio Profitabilitas Bank BTN (Persero) Tbk (Renny Suprapti Ningsih)
Pembuktian Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan yang telah diuraikan di atas, maka dengan ini penulis memberikan pembuktian hipotesis bahwa di tahun 2011 analisis profitabilitas terhadap laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengalami peningkatan laba setiap tahunnya. Hal ini dapat terlihat pada perhitungan analisis Return On Assets (ROA) atau keuntungan dari pengembalian asset dan pendapatan bunga bersih dari aktiva produktif (Net Interest Margin). Dari hasil komparatif menunjukkan laba akhir periode tahun 2013 meningkat sebesar Rp.1,5 triliun dari laba di akhir periode tahun 2012 yang mencapai Rp.1,3 triliun, dan periode tahun 2011 sebesar Rp.1,1 triliun. Dengan demikian dari hasil analisis yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan mengenai peningkatan laba atau keuntungan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk diterima. Penutup ROA atau Return On Assets adalah perhitungan untuk melihat perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu sebelum pajak dengan jumlah asset yang dimiliki. Dari hasil perhitungan di atas, ROA pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan. Penurunan yang tidak signifikan ini disebabkan terutama oleh peningkatan laba bersih Bank sebesar di tahun 2013, yang juga diikuti oleh peningkatan signifikan asset Bank pada tahun 2013. ROE atau Return On Equity adalah perhitungan untuk melihat perbandingan jumlah keuntungan yang diperoleh pada periode tertentu setelah pajak selama periode tertentu dengan jumlah modal yang dimiliki. Dari hasil perhitungan di atas pada periode tahun 2012 ROE yang dicapai mengalami penurunan dari tahun 2011, namun pada tahun 2013 ROE yang dicapai mengalami peningkatan kembali. Hal ini menunjukan besarnya laba yang dicapai pada tahun tersebut dari modal yang dimiliki. NIM atau Net Interest Margin adalah perhitungan untuk melihat jumlah keuntungan yang diperoleh dari pendapatan bunga bersih dengan total aktiva produktif yang menghasilkan bunga. Pada periode tahun 2012 Net Interest Margin (NIM) yang dicapai mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011, kemudian pada tahun 2013 NIM yang dicapai mengalami sedikit penurunan dari tahun 2012. Naik dan turunnya NIM atau Net Interest Margin tersebut berasal dari penempatan pada bank lain, surat berharga, kredit, komitmen dan kontinjensi. Margin pendapatan bunga bersih ini disebabkan dari program dan komitmen Bank untuk selalu mempertahankan margin bunga bersih agar selalu berada pada tingkat di atas 2,5 %. BOPO atau Beban Operasional atas Pendapatan Operasional merupakan perhitungan terakhir dalam analisa profitabilitas yaitu dengan melakukan perbandingan biaya operasional selama periode tertentu terhadap pendapatan 529
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 519-530
operasional pada periode yang sama. Dari hasil perhitungan di atas, BOPO yang diperoleh pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 dan pada tahun 2013 BOPO yang diperoleh mengalami penurunan dibanding tahun 2012. Hasil perhitungan untuk periode 3 tahun tersebut terlihat jelas bahwa naik turunnya beban operasional dipengaruhi oleh biaya administrasi dan umum, biaya personalia dan biaya-biaya lainnya untuk mendukung perkembangan Bank BTN itu sendiri. Begitu pula dengan pendapatan operasional, fluktuasi yang tidak signifikan ini disebabkan oleh karakteristik tindakan manajemen yang masih sama dan tetap berkomitmen dalam mempertahankan efisiensi operasional bank. Secara keseluruhan penilaian tingkat kesehatan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 secara umum berpredikat sehat. Ini menunjukkan bahwa PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sudah melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan baik. Manajemen perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan pemasaran dan promosi dalam menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito dan produk bank lainnya, mempertahankan loyalitas nasabah dengan memberikan pelayanan prioritas dan pelayanan prima, memberikan pinjaman atau kredit dengan tingkat suku bunga yang bersaing dan dengan uang muka yang rendah, penempatan antar bank dan surat berharga yang dapat memberikan peningkatan terhadap laba atau keuntungan. Daftar Pustaka Munawir S., 1997, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta Sutrisno, 2001, Manajemen Keuangan, Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta Muljono, Teguh Pudjo, 1995, Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan, Penerbit Djambatan, Jakarta Tunggal, Amin Widjaja, 1995, Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan, Rineka Cipta, Jakarta Sugiyono Drs., 1999, Statistika untuk Penelitian, Penerbit CV Alfabeta, Bandung Baridwan, Zaki, 2000, Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta Hanafi, Mamduh M. & Halim, Abdul, 1996, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta Husnan, Suad, 1998, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta Umar, Husein, 2000, Research Methods in Finance and Banking, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta Hasibuan, Malayu S.P., 2002, Dasar-dasar Perbankan, Bumi Aksara, Jakarta Sularso, Sri Drs, 2003, Metode Penelitian Akuntansi : Sebuah Pendekatan Replikasi, Penerbit BPFE Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta Lapoliwa N. & Kuswandi Daniel S., 1993, Akuntansi Perbankan, Institut Bankir Indonesia, Jakarta
530