perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR
TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Studi Diploma III Keuangan Dan Perbankan Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh : AYU PUSPITANINGTYAS F3609015
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR AYU PUSPITANINGTYAS F3609015 Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip 5C dan 7P dalam penyaluran kredit pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar. Mekanisme analisis penyaluran kredit di PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar juga menjadi salah satu bahan penganalisaan. Kesimpulan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan ialah proses penilaian kredit yang sudah dijalankan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar masih perlu untuk lebih berhati-hati. Kesimpulan lain yang dapat ditarik ialah mengenai kesesuaian analisis 5C dan 7P yang belum diperhatikan dengan baik oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar. Saran yang dapat diajukan berdasarkan dari kesimpulan adalah diharapka saat proses penilaian kredit diharapkan untuk lebih memperhatikan lagi dan benarbenar menerapkan prinsip kehati-hatian. Pada penganalisaan aspek capital diharapkan bisa dibedakan dengan saat menganalisa aspek condition of economy. Penganalisaan capital sebaiknya lebih difokuskan pada modal yang calon debitur kucurkan khusus untuk usaha. Pada aspek condition of economy, pihak bank hanya menilai dari segi kondisi ekonomi calon debitur dan tidak menilik kondisi perekonomian regional, negara, ataupun internasional yang memungkinkan memberi pengaruh dalam perekonomian calon debitur dan bank itu sendiri. Kata kunci : Analisa penyaluran kredit, penerapan prinsip 5C dan 7P, dan analisa deskriptif
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul : “ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR”
Surakarta, Mei 2012 Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Fakultas Ekonomi
Drs. Harimurti, M. Si. NIP. 195612141984031001
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas akhir dengan judul :
“ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR”
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Jurusan Diploma III Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
2012
Tim Penguji Tugas Akhir
;
(…………………………)
2. Drs. Harimurti, M. Si. : NIP. 195612141984031001
(…………………………)
1. Drs. Supriyono, M. Si. NIP. 19600221198601001
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Jangan pernah menyamankan perasaan seseorang dengan sebuah kebohongan! (Penulis) Masa depan adalah milik bagi siapa yang percaya pada indahnya mimpi mereka. (Eleanor Roosevelt) Diri kita dibentuk dari apa yang kita lakukan berulang kali, sedangkan kesuksesan bukan merupakan usaha dan tindakan, melainkan akibat dari suatu kebiasaan. (Aristoteles) Manusia yang dilahirkan normal di seluruh bumi ini memiliki kemampuan otak 100% sama, tidak ada yang bodoh atau pintar. (Albert Einstein)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini kupersembahkan untuk : 1. Kedua orang tuaku yang selalu mendukungku dan mendoakanku. Terimakasih untuk do’a, kasih sayang, serta segala perjuangan yang telah dilewati demi hidupku. Aku sayang kalian. 2. Keluargaku tercinta: kakak, kakek, dan adik keponakanku. Terimakasih untuk do’a, dukungan dan semangat yang sudah diberikan untukku. 3. Sahabat-sahabatku: Erni, Dina, Cipluk, Rekno, Lina, Meta, dan Desi yang selalu bersamaku saat suka dan duka serta selalu memberikan masukan untukku selama ini. 4. Teman seperjuangan prodi Keuangan Perbankan atas dukungan dan bantuannya. 5. Almamaterku.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, dan hidayahNya. Berkat ridho dan ijin dari Allah SWT, penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS
PRINSIP 5C
DAN
7P
PADA
PENYALURAN KREDIT DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR” dengan baik. Suatu kebahagiaan dan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis telah bisa menyelesaikan tugas ini yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan dan Perbankan, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada : 1. Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2. Ketua Jurusan Diploma III Keuangan dan Perbankan, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 3. Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dengan baik. 4. Bapak Drs. Harimurti, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Magang dan Tugas Akhir atas bimbingan, kesabaran, pemberian saran, dan arahan selama ini. commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Bapak Iswahyudi, SE. selaku Direktur Utama PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar yang telah memberikan kesempatan untuk magang di instansi terkait. 6. Seluruh staff PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karangayar yang telah memberikan arahan-arahan, bimbingan, dan membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 7. Dosen dan Staff Pengajar di Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, yang telah mengajarkan ilmu dan pengetahuan bermanfaat bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna dalam segala segi, karena hal itu penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan. Penulis sangat mengharapkan dan menghargai setiap kritik dan saran yang diberikan demi mewujudkan kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis berharap para pembaca dapat memperoleh manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini.
Surakarta, Penulis
commit to user
viii
2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................
i
Abstraksi .........................................................................................................
ii
Halaman Persetujuan .......................................................................................
iii
Halaman Pengesahan .......................................................................................
iv
Motto ...............................................................................................................
v
Persembahan ...................................................................................................
vi
Kata Pengantar ................................................................................................ vii Daftar Isi ..........................................................................................................
ix
Daftar Tabel ....................................................................................................
xi
Daftar Gambar ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
4
E. Metode Penelitian .................................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank .. ...................................................................................................
6
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) .......................................................... 10 C. Kredit .................................................................................................... 12 commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 26 B. Pembahasan .......................................................................................... 47 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 59 B. Saran ..................................................................................................... 60 Daftar Pustaka Lampiran
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kredit yang Disalurkan PT. BPR Antar Rumeksa Arta ...................
2
Karanganyar Tabel 3.1 Komposisi Kepemilikan Modal Disetor Bank ................................. 28
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar ................................................................................. 34
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR AYU PUSPITANINGTYAS F3609015 Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip 5C dan 7P dalam penyaluran kredit pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar. Mekanisme analisis penyaluran kredit di PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar juga menjadi salah satu bahan penganalisaan. Kesimpulan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan ialah proses penilaian kredit yang sudah dijalankan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar masih perlu untuk lebih berhati-hati. Kesimpulan lain yang dapat ditarik ialah mengenai kesesuaian analisis 5C dan 7P yang belum diperhatikan dengan baik oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar. Saran yang dapat diajukan berdasarkan dari kesimpulan adalah diharapka saat proses penilaian kredit diharapkan untuk lebih memperhatikan lagi dan benarbenar menerapkan prinsip kehati-hatian. Pada penganalisaan aspek capital diharapkan bisa dibedakan dengan saat menganalisa aspek condition of economy. Penganalisaan capital sebaiknya lebih difokuskan pada modal yang calon debitur kucurkan khusus untuk usaha. Pada aspek condition of economy, pihak bank hanya menilai dari segi kondisi ekonomi calon debitur dan tidak menilik kondisi perekonomian regional, negara, ataupun internasional yang memungkinkan memberi pengaruh dalam perekonomian calon debitur dan bank itu sendiri. Kata kunci : Analisa penyaluran kredit, penerapan prinsip 5C dan 7P, dan analisa deskriptif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini, perkembangan lembaga keuangan tumbuh dengan begitu cepat. Dunia perbankan pun turut berkembang dan menuntut persaingan yang ketat antar sesama bank. Semua berusaha untuk mendapatkan banyak nasabah dan memperoleh keuntungan setinggi mungkin. UU No. 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau dalam bentuk lainnya dalam rangka memenuhi taraf hidup rakyat banyak. Maka, produk perbankan dapat dibagi menjadi dua yaitu: produk simpanan dan produk pinjaman/ kredit. Suhardjono
(2003)
mengungkapkan
bahwa
penyaluran
kredit
merupakan bisnis utama bank, sehingga bagian terbesar dari asset bank ialah kredit. Begitu pula dengan pendapatan terbesar bank yang mayoritas berasal dari bunga kredit. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pendapatan utama perbankan didapat melalui selisih bunga pinjaman dan bunga simpanan. Hal ini juga menjadi alasan mengapa kredit sangat penting bagi sebuah bank. Kualitas kredit yang baik akan sangat membantu bank dalam upaya meningkatkan keuntungan.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PT. BPR Antar Rumeksa Arta merupakan lembaga keuangan bank yang memiliki peranan dalam penyaluran kredit kepada masyarakat terutama yang berada di daerah yang belum terjangkau oleh bank umum. Produk kredit yang ditawarkan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta yaitu kredit umum. Sementara produk simpanan yang ditawarkan antara lain Tabungan umum, Tabungan wajib, Tabungan pensiun, Tabungan Tentram, Tabungan Siswa, Tabungan Bonus, Tabungan Mikro, Tabungan Artha Mas, dan Deposito. Analisis kredit dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip 5C dan 7P. Prinsip analisis kredit dengan 5C itu sendiri terdiri dari: Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition. Sedangkan prinsip analisis menggunakan 7P ialah Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability, dan Protection. Meskipun demikian, dalam pelaksanaan pemberian kredit masih ada penyaluran yang tidak melakukan penilaian dengan baik terhadap calon debitur sehingga kedepannya dapat menimbulkan masalah dalam pembayaran. Masalah tersebut dapat berupa angka kredit macet (non performing loan) yang tinggi. Tabel 1.1 Kredit yang Disalurkan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar Periode Desember 2011 – Maret 2012 Kredit yang diberikan Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Sumber : Bank Indonesia
Desember 2011 6,140,421 323,486 515,630 540,267 7,519,804
Maret 2012 7,186,850 241,080 375,397 639,612 8,442,939
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan data di atas yaitu penyaluran kredit yang tergolong lancar mengalami peningkatan dalam waktu tiga bulan. Meskipun demikian, angka kredit macet juga mengalami kenaikan. Berdasarkan pada uraian di atas, penulis tertarik untuk membuat Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR”.
B. Rumusan Masalah Pokok permasalahan yang akan dirumuskan dalam penulisan Tugas Akhir ini mengacu pada latar belakang antara lain : 1. Bagaimana mekanisme analisis penyaluran kredit yang dilakukan oleh PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR? 2. Bagaimana penerapan prinsip 5C dan 7P dalam penyaluran kredit di PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penilitian berdasarkan pada rumusan masalah antara lain : 1. Mengetahui mekanisme analisis penyaluran kredit yang dilakukan oleh PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR. 2. Mengetahui penerapan prinsip 5C dan 7P PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara langsung maupun tidak langsung yang antara lain : 1. Bagi Instansi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan sebagai koreksi atas kinerja PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR selama ini. 2. Bagi Penulis Penelitian ini dapat membantu penulis untuk menambah wawasan serta pengalaman di dalam dunia kerja selama menjalani Kuliah Magang Kerja tersebut. 3. Bagi Pihak Lain Pihak lain dapat memanfaatkan tulisan ini sebagai bahan referensi tentang PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR.
E. Metode Penelitian 1. Objek Penelitian Lokasi
: PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA
Alamat
: Jl. Solo-Tawangmangu Km12 Papahan, Karanganyar
Tanggal Penelitian : 12 Maret 2012 hingga 13 April 2012 2. Jenis Data Data Kualitatif yaitu data disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara : data diperoleh dengan jalan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh Ibu Diah Sosiani Dewi, Bapak Sapto Susilo, Bapak Arif Iskandar, Bapak Sujoko Prihartono, dan Bapak Rahman Siam Sudir, b. Observasi : pengamatan secara langsung di lapangan dalam proses penyaluran kredit dan mekanisme, c. Dokumentasi : pengumpulan data yang berkaitan dengan penilaian yang dilakukan pada penyaluran kredit, d. Teknik Kepustakaan : pengumpulan data dari berbagai referensi buku yang berhubungan dengan tema penelitian ini sehingga dapat penulis gunakan sebagai acuan dalam pembuatan tugas akhir. 4. Sumber Data a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar melalui penelitian. b. Data Sekunder ialah data yang diperoleh berdasarkan pada data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar. 5. Teknik Pembahasan Teknik pembahasan secara deskriptif yaitu pemaparan data dengan menggambarkan informasi yang diperoleh secara gamblang.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank 1. Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. (Malayu : 2008) Beberapa kutipan tentang definisi bank dalam Malayu (2008) : a. Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 : 1) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2) Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. 3) Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/ atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam
lalu lintas
pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat ialah bank yang commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melaksanakan
kegiatan
usaha
secara
konvensional
atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Prof. G. M. Verryn Stuart Bank adalah badan usaha yang wujudnya memuaskan keperluan orang lain dengan memberikan kredit berupa uang yang diterimanya dari orang lain, sekalipun dengan jalan mengeluarkan uang kertas atau logam. Maka dari itu dapat dikatakan juga bahwa bank telah melakukan operasi aktif dan pasif, yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. c. Dr. B. N. Ajuha Bank menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat menggunakannya secara menguntungkan kepada mereka yang dapat membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat. d. Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan Bank umum adalah lembaga keungan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter, serta dinamisator pertumbuhan perekonomian.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Penggolongan Bank Penggolongan Bank menurut Undang-undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967 dan Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan mempunyai beberapa perbedaan sebagai berikut : a) Menurut Undang-undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967 1) Berdasarkan jenis : 1) Bank Sentral 2) Bank Umum 3) Bank Pembangunan 4) Bank Tabungan 5) Bank Sekunder (Bank Perkreditan Rakyat) 2) Berdasarkan kepemilikan : a) Bank milik Pemerintah b) Bank milik Pemerintah Daerah c) Bank milik Swasta Nasional d) Bank milik Koperasi e) Bank Asing/ Campuran 3) Berdasarkan bentuk hukum : a) Bank berbentuk hukum Khusus (dibentuk berdasarkan Undang-undang) b) Bank berbentuk hukum Perusahaan Daerah c) Bank berbentuk hukum Perseroan Terbatas (PT) commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Bank berbentuk hukum Koperasi 4) Berdasarkan kegiatan usaha : a) Bank Devisa b) Bank Bukan Devisa b) Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. 1) Berdasarkan jenis : a) Bank Umum b) Bank Perkreditan Rakyat 2) Berdasarkan kepemilikan : a) Bank milik Pemerintah b) Bank milik Pemerintah Daerah c) Bank milik Swasta Nasional d) Bank milik Koperasi e) Bank Asing/ Campuran 3) Berdasarkan bentuk hukum : a) Bank berbentuk hukum Perusahaan Daerah b) Bank berbentuk hukum Perseroan (PERSERO) c) Bank berbentuk hukum Perseroan Terbatas (PT) d) Bank berbentuk hukum Koperasi 4) Berdasarkan kegiatan usaha : a) Bank Devisa b) Bank Bukan Devisa commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Berdasarkan sistem pembayaran jasa : a) Bank berdasarkan pembayaran bunga b) Bank berdasarkan pembayaran berupa pembagian hasil keuntungan (bank dengan prinsip syariah)
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1. Pengertian BPR Bank Perkreditan Rakyat (Malayu : 2008) ialah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat hanya menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan. Pada awal mulanya tugas pokok Bank Perkreditan Rakyat adalah untuk menunjang pertumbuhan dan modernisasi perekonomian desa serta mengurangi praktek-praktek ijon dan para pelepas uang. Tugas BPR tidak hanya ditujukan kepada masyarakat desa sejalan dengan semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat, tapi juga mencakup pemberian jasa perbankan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah perkotaan. BPR dapat melakukan usaha-usaha berikut ini demi memenuhi tugas pokok (Malayu : 2008) : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Memberikan kredit. c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah. d. Menempatkan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/ atau tabungan pada bank lain. Berikut ini adalah usaha-usaha yang tidak diperbolehkan/ dilarang bagi BPR menurut Malayu (2008) ialah : a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam Lalu Lintas Pembayaran (LLP). b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali melakukan transaksi/ jual beli uang kertas asing (money changer). c. Melakukan penyertaan modal. d. Melakukan usaha perasuransian. e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di atas. Bentuk hukum suatu Bank Umum dapat berupa perseroan terbatas, koperasi, atau perusahaan daerah, dan hanya dapat didirikan seizin Direksi Bank Indonesia.
2. Pendirian Bank Perkreditan Rakyat Malayu (2008) menuliskan bahwa pendirian bank perkreditan rakyat dapat dilakukan oleh : commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Warga Negara Indonesia, b. Badan Hukum Indonesia yang seluruh kepemilikannya oleh WNI, c. Pemerintah Daerah, atau d. Dua pihak atau lebih sebagaimana dimaksud dalam angka (1), (2), dan (3).
C. Kredit 1. Pengertian Kredit Kredit berasal dari kata Italia credere yang memiliki arti kepercayaan yaitu kepercayaan dari kreditor bahwa debiturnya akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak (Malayu : 2008). Prinsip penyaluran kredit adalah prinsip kepercayaan dan kehati-hatian. Indikator bagi kepercayaan ini adalah kepercayaan moral, komersial, financial, dan agunan. Menurut Malayu (2008), kepercayaan dibagi menjadi dua yaitu : a. Kepercayaan murni ialah jika kreditur memberikan kredit kepada debiturnya hanya atas kepercayaan saja tanpa ada jaminan lainnya. b. Kepercayaan reserve diartikan jika kreditur memberikan kredit kepada debitur berdasarkan kepercayaan yang kurang yakin sehingga selalu meminta agunan berupa materi. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan (UU RI NO. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Bab I, Pasal 1, Ayat (12)).
2. Fungsi dan Tujuan Kredit Malayu (2008) menguraikan fungsi kredit bagi masyarakat sebagai berikut : a. Motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian; b. Memperluas lapangan pekerjaan; c. Memperlancar arus barang dan arus uang; d. Meningkatkan hubungan internasional; e. Meningkatkan produktivitas dana yang ada; f. Meningkatkan daya guna barang; g. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat; h. Memperbesar modal kerja perusahaan; i. Meningkatkan income per capita masyarakat; j. Mengubah cara berpikir/ bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis. Tujuan penyaluran kredit antara lain adalah (Malayu : 2008) : a. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit; b. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada; c. Melaksanakan kegiatan operasional bank; d. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat; commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Memperlancar lalu lintas pembayaran; f. Menambah modal kerja perusahaan; g. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Unsur-unsur Kredit Suatu lembaga kredit baru akan memberikan kredit kalau ia betulbetul yakin bahwa penerima kredit akan benar-benar mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Unsur-unsur yang terdapat dalam kredit (Thomas : 1997) : a. Kepercayaan ialah keyakinan dari kreditur bahwa prestasi yang diberikannya akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. b. Waktu ialah suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. c. Defgree Of Risk yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. d. Prestasi atau objek kredit tidak diberikan begitu saja dalam bentuk uang, tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa, karena jaman yang sudah lebih modern, maka kebutuhan uang semakin tinggi sehingga yang paling banyak dijumpai adalah peminjaman uang. commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Jenis-Jenis Kredit Kredit dapat pula dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu (Kasmir : 2004) : a. Berdasarkan kegunaan : 1) Kredit investasi yaitu kredit akan digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/ pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. 2) Kredit modal kerja yaitu kredit yang dipergunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. b. Berdasarkan tujuan kredit : 1) Kredit produktif ialah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. 2) Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. 3) Kredit
perdagangan
yaitu
kredit
yang
digunakan
untuk
perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. c. Berdasarkan jangka waktu : 1) Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk modal kerja.
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kredit jangka menengah merupakan kredit dengan jangka waktu berkisar 1 tahun sampai dengan 3 tahun. Kredit ini biasanya digunakan sebagai investasi. 3) Kredit jangka panjang ialah kredit yang masa pengembaliannya paling panjang/ lama. Kredit ini memiliki jangka waktu pengembalian di atas 3 tahun atau 5 tahun. d. Bedasarkan jaminan : 1) Kredit dengan jaminan. Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan yang dapat berupa barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang, artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur. 2) Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang ataupun orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini. e. Berdasarkan sektor usaha : 1) Kredit pertanian merupakan kreditt yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat dan dapat dalam bentuk kredit jangka panjang ataupun jangka pendek. 2) Kredit peternakan. Kredit untuk usaha ini biasanya dalam bentuk kredit jangka pendek. 3) Kredit industri ialah kredit yang diberikan guna membiayai industri kecil, menengah, atau besar. commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Kredit pertambangan, untuk usaha ini biasanya diberikan kredit jangka panjang. 5) Kredit pendidikan merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai pembangunan sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. 6) Kredit professi diberikan kepada para profesional. 7) Kredit perumahan yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan. 8) Dan sektor-sektor lainnya.
5. Alasan Pengajuan Kredit Menurut Maryono (2011), alasan kenapa pinjaman dibutuhkan ada beberapa aspek yaitu : a. Untuk pembiayaan stok barang, menambah bahan baku, bahan setengah jadi maupun jadi, b. Adanya kondisi dimana supplier mempercepat tagihan pembayaran missal yang biasanya diberikan tempo pembayaran 2 bulan sekarang harus bayar cash, c. Adanya kondisi dimana jangka waktu pembayaran dari Customer diperlama misal biasanya 1 bulan, sekarang menjadi 2 bulan, d. Untuk cadangan modal kerja, e. Investasi, f. Relokasi tempat usaha, commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g. Modernisasi mesin, h. Ekspansi, i. Diversifikasi produk, dan j. Diversifikasi usaha. Usaha baru dapat berhubungan dengan usaha utama atau juga tidak.
6. Prosedur Penyaluran Kredit Permohonan fasilitas kredit mencakup (Thomas : 1997) : a. Permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit; b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan; c. Permohonan perpanjangan/ pembaruan masa laku kredit yang telah berakhir jangka waktunya; d. Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahan/ pengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya.
7. Permohonan Kredit Menurut Malayu (2008), prosedur yang harus dipenuhi dalam penyaluran kredit antara lain : a. Calon debitur menulis nama, alamat, agunan, dan jumlah kredit yang diinginkan pada formulir aplikasi permohonan kredit; b. Calon debitur mengajukan jenis kredit yang diinginkan;
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Analisis kredit dengan cara mengikuti asas 5C dan 7P, dan 3R dari permohononan kredit tersebut; d. Karyawan analisis kredit menetapkan besarnya plafond kredit atau Legal Lending Limit (L3) atau BMPK-nya; e. Jika BMPK disetujui nasabah, akad kredit (perjanjian kredit) ditandatangani oleh kedua belah pihak.
8. Penyidikan dan Analisis Kredit Maryanto (2011) dalam bukunya menyebutkan bahwa setiap pengajuan kredit kepada pihak bank atau lembaga keuangan lainnya harus melalui proses analisis kredit terlebih dahulu, baru kemudian ditentukan keputusan persetujuan kreditnya disetujui atau ditolak. Proses analisis kredit mempunyai tujuan utama yang paling hakiki, yaitu agar bank membuat satu keputusan kredit yang baik dan benar “make a good loan”, sehingga terhindar dari keputusan kredit yang keliru yang menyebabkan kredit bermasalah “bad loan”. Penggunaan analisis kredit diharapkan kredit menjadi berkualitas, di atas standard, dan jauh di atas marjinal. Yang dimaksud dengan penyidikan (investigasi) kredit adalah pekerjaan yang meliputi (Thomas : 1997) : a. Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur. b. Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan nasabah termasuk informasi antarbank dan pemeriksaan pada daftar-daftar hitam dan daftar-daftar kredit macet. commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Pemeriksaan/ penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai halhal yang dikemukakan nasabah dan informasi lainnya yang diperoleh. d. Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan. Menurut Thomas (1997) yang dimaksud dengan analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi: a. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat/ tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit. b. Menyusun laporan analisis yang diperlukan yang berisi penguraian dan kesimpulan pertimbangan
serta
penyajian
untuk
alternatif-alternatif
pengambilan
keputusan
sebagai pimpinan
bahan dari
permohonan kredit nasabah. Setiap permohonan kredit harus diadakan penyidikan dan analisis seperti termaksud dalam butir (a) dan (b). Pekerjaan penyidikan dilakukan oleh petugas yang berfungsi sebagai penyidik kredit, sedangkan pekerjaan analisis dilakukan oleh penyidik analisis. Pembagian kerja tersebut ada apabila organisasi bagian kredit memungkinkannya.
9. Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Dalam Perkreditan Prosedur pemberian kredit yang sehat adalah upaya bank dalam mengurangi resiko dalam pemberian kredit, yang dimulai dengan tahap commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
penyusunan
digilib.uns.ac.id
perencanaan
perkreditan,
dilanjutkan
dengan
proses
pemberian putusan kredit (prakarsa, analisis dan evaluasi, negosiasi, rekomendasi dan pemberian putusan kredit), penyusunan perjanjian kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit serta pengawasan dan pembinaan kredit. Saat penyusunan perencanaan perkreditan tersebut bank harus melakukan riset pasar dan dipadukan dengan pengalaman selama memberikan kredit, sehingga diperolah pedoman pasar sasaran yang akan dimasuki (target market), kriteria calon nasabah yang dapat diterima sebagai nasabah, kriteria nasabah yang dapat dilayani, serta penyusunan besarnya target ekspansi kredit. Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah proses pemberian putusan kredit, yang meliputi prakarsa kredit dan permohonan kredit, analisis dan evaluasi kredit, negosiasi kredit, rekomendasi pemberian putusan kredit, pemberian putusan kredit, perjanjian kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit, dan pengawasan kredit (monitoring) harus memperhatikan resiko yang mungkin timbul dan upaya-upaya perlindungan yang perlu dilakukan, aspek-aspek hukum yang memperkuat posisi bank serta mencari berbagai alternatif penyelamatan pengembalian kredit. Apabila sampai terjadi kredit bermasalah, maka bank harus melakukan upaya-upaya dalam mengatasi kredit bermasalah sampai tidak ada alternatif lainnya, serta melakukan penghapusan kredit dan pengelolaan kredit yang telah dihapus bukukan (ekstra komtabel). Saat penyelamatan kredit bermasalah tersebut dilakukan dengan cara 3R commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(rescheduling, reconditioning, dan restructuring). Namun bila tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara 3R, maka dilakukan dengan
cara:
penagihan secara damai dan penagihan melalui saluran hukum (Mudrajad, Suhardjono : 2002).
10. Faktor-Faktor Penentu Dalam Pemberian Kredit Pihak kreditur memerlukan analisis terhadap usaha debitur yang mengajukan permohonan kredit dalam pengambilan keputusan pencairan pinjaman tersebut. Salah satu cara menilai kegiatan usaha debitur adalah dengan menggunakan prinsip-prinsip kredit pada aspek-aspek usaha debitur. Adapun prinsip yang digunakan adalah berupa analisis 5C, 7P, dan adapula yang menggunakan prinsip 3R. Dengan menggunakan salah satu dari ketiga prinsip tersebut, maka kreditur dapat menilai sejauh mana debitur dapat dipercaya untuk mendapatkan hutang hingga mampu memberikan keuntungan pada bank. Penilaian dengan menggunakan analisis 5C menurut Maryanto (2011) adalah sebagai berikut: a. Character, berkaitan dengan sifat debitur yang harus memiliki itikad baik dan komitmen tinggi untuk mengembalikan seluruh kewajiban sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani bersama antara pihak debitur dan pihak kreditur. Karakter debitur pun tidak diragukan dan tidak bercacat cela. commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ada beberapa sifat calon debitur yang akan menentukan karakter seperti: 1) Usia, pendidikan, status, kesehatan 2) Pengendalian emosi 3) Pergaulan, lingkungan, relasi, sosialisasi 4) Hobi atau kegemaran baik/ buruk 5) Kebiasaan baik/ buruk 6) Tanggung jawab terhadap kewajiban kepada semua pihak yang berhubungan 7) Dll. b. Capacity, analisis kemampuan manajemen nasabah untuk mengelola suatu perusahaan sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba dan dapat membayar seluruh kewajiban di masa sekarang dan mendatang. c. Capital, seberapa besar debitur memiliki andil dalam besarnya persentase yang dibiayai oleh perusahaan atas pembiayaan terhadap satu pekerjaan atau proyek. d. Collateral, jaminan hanya berfungsi dan bersifat sebagai solusi terakhir (second wayout) apabila debitur bermasalah tidak dapar mengembalikan kewajiban pinjaman. e. Condition, analisis ini meliputi ekonomi baik nasional, regional maupun internasional, politik, perundang-undangan, dll. Pengaruhnya terhadap bisnis debitur yang sedang berjalan dilihat untuk masa sekarang dan mendatang. commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sementara itu, penilaian lain dengan menggunakan prinsip 7P terdiri dari (Andira : 2011) : a. Personality ialah menilai nasabah dari segi kepribadian atau perilaku sehari-hari bahkan masa lalunya. Personality juga dapat meliputi sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. b. Party yaitu mengelompokan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakter. Sehingga nasabah dapat dikelompokkan kegolongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. c. Perpose adalah mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit nasabah dapat bermacam-macam. d. Prospect ialah menilai usaha nasabah di masa mendatang akan menghasilkan keuntungan atau tidak. Hal ini mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai memiliki prospek, maka dapat memberikan keuntungan tidak hanya bagi nasabah, tapi juga bagi pihak bank. e. Payment adalah menilik ketersediaan sumber pembayaran kredit dari calon debitur serta apakah setelah pemberian kredit debitur punya sumber pendapatan yang cukup untuk pembayaran kredit. f. Profitability yaitu analisis kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability
diukur
dari
waktu
ke
waktu
untuk
dilihat
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perkembangannya terutama setelah mendapatkan suntikan dana yang berasal dari kredit. g. Protection adalah guna berjaga-jaga jika terjadi hal yang di luar dugaan hingga diperlukan perlindungan terhadap kredit dari kelompok perusahaan, jaminan atau holding company. Penilaian lain yang dapat bank gunakan sebagai acuan pencairan permohonan kredit adalah dengan menggunakan prinsip 3R (Andira : 2011), yaitu: a. Returns (hasil yang diperoleh), yaitu pendapatan/ hasil yang diperoleh debitur setelah diberi kredit oleh bank cukup untuk mengcover kredit beserta bunga, dan biaya–biaya lainnya. b. Repayment (pembayaran kembali), kewajiban pembayaran kembali pihak debitur kepada bank yang timbul akibat pemberian kredit harus disesuaikan
dengan
kemampuan
bayar
debitur.
Kemampuan
membayar tersebut harus sesuai dengan schedule pembayaran kembali dari kredit yang diberikan. c. Risk bearing ability (kemampuan menyerap risiko), bank harus mempertimbangkan kemampuan debitur menyerap risiko jika terdapat hal-hal di luar prediksi. Oleh karena itu diperlukan pertimbangan mengenai jaminan dan/ atau asuransi barang atau kredit cukup aman untuk menutupi risiko tersebut atau tidak.
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan (perbankan). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 22 Oktober 1993 di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, oleh keluarga H. Suwito. Perkembangan usaha yang begitu baik menginspirasi pendiri untuk membuatkan gedung baru di dukuh Kodokan Rt 01/01, Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar berkonsentrasi pada pelayanan masyarakat yang berdomisili di pedesaan dan sebagian besar merupakan golongan menengah ke bawah, serta sebagian besar dari mereka belum terjangkau oleh pelayanan perbankan. Penyediaan layanan jasa perbankan diharapkan bisa membawa pengaruh yang positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan dan daerah.
2. Informasi Umum Perusahaan a. Badan Hukum dan Modal PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 6 tanggal 14 Desember 1992 di commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hadapan Notaris Agus Haryanto, SH dan sempat mengalami beberepa kali
perubahan dengan akta terakhir bernomor 42 tertanggal 26
Februari 1997 di hadapan notaris yang sama. Pada tanggal 31 Agustus 2002 terjadi perubahan anggaran dasar yaitu perubahan modal dan susunan pengurus. Berdasarkan pada Akte Notaris Nomor 12 tersebut, modal dasar perusahaan berubah menjadi sebesar Rp. 1.000.000.000,(satu milyar rupiah). Modal yang sudah disetor berdasarkan pada jumlah modal dasar tersebut adalah sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). Sementara susunan awal pengurus sebagai berikut : 1) Komisaris Utama : H. Suwito Priyosudarmo 2) Direktur Utama
: Drs. Meddy Sulistiyanto
3) Direktur
: Ari Airlangga, SH
Pada tanggal 10 Oktober 2006, dengan berdasarkan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang telah disahkan oleh Notaris Erny Rahmawati, SH., maka susunan pengurus PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar berubah menjadi sebagai berikut : 1) Komisaris Utama: H. Suwito Priyosudarmo 2) Komisaris
: Drs. Meddy Sulistiyanto
3) Direksi
: Ari Airlangga, SH
Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan berdasarkan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang telah disahkan oleh Notaris Erny Rahmawati, SH., terjadi Perubahan Anggaran Dasar lagi mengenai commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Susunan Pengurus dan Perubahan Modal Dasar PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar dari Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) berubah menjadi Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah), sedangkan perubahan susunan pengurus adalah sebagai berikut : 1) Komisaris Utama: Drs. Meddy Sulistiyanto 2) Komisaris
: H. Soewito Priyosudarmo
3) Direksi
: Ari Airlangga, SH
Tabel 3.1 Komposisi Kepemilikan Modal Disetor Bank Nama Jumlah Nilai Prosentase Lembar H. Suwito 6.000 60.000.000 4.6 % Hj. Sutarmi
1.500
Dra. Anik Sulistiyowati, MM
Jumlah
15.000.000
1.1 %
11.500 1.225.000.000
94.3 %
130.000 1.300.000.000
100 %
Sumber: Data Perusahaan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham terbaru tertanggal 25 April 2008 terjadi perubahan susunan pengurus lagi menjadi : 1) Komisaris Utama
: Drs. Meddy Sulistiyanto
2) Komisaris
: H. Soewito Priyosudarmo
3) Direktur Operasional : Ari Airlangga, SH 4) Direktur Kredit
: Sutopo, Spd
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Peraturan Perusahaan Visi : Menjadikan Bank Perkreditan Rakyat yang terdepan. Misi : PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar bertekad untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan menjadi perusahaan terdepan. Produk dari PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar merupakan tumpuan sukses kita dalam memuaskan debitur dengan produk dan layanan berkualitas tinggi melalui orang-orang yang dinamis dan berdedikasi. Values : 1) Jujur 2) Tanggung Jawab 3) Disiplin 4) Kerjasama 5) Adil 6) Visioner 7) Peduli c. Gambaran Keadaan Daerah Kecamatan Tasikmadu memiliki luas wilayah 27,6 KM2 dengan ketinggian rata-rata 140m di atas permukaan laut. Pada tahun 1996 jumlah penduduk di Kecamatan Tasikmadu adalah 49.234 orang yang terdiri 24.228 laki-laki dan 25.005 perempuan. Jumlah usia commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
produktif (15-64) sebanyak 29.351 orang yang terdiri 14.554 laki-laki dan 14.797 perempuan. Kepala Keluarga di Kecamatan Tasikmadu berjumlah 11.050 dengan perincian: prasejahtera (3.513 KK), keluarga sejahtera tahap I (627 KK), keluarga sejahtera tahap II (4.560 KK), keluarga sejahtera tahap III (2.279 KK), dan keluarga sejahtera tahap III plus (71 KK). Mata pencaharian penduduk terdiri dari petani sendiri (2.547 orang), buruh tani (6.014
orang), pengusaha (917 orang), buruh
industri (7.962 orang), buruh bangunan (2.825 orang), pedagang (674 orang), pengangkut (459 orang), PNS/ABRI (1.865), pensiunan (454 Orang), dan lain-lain (12.181 orang) dengan total keseluruhan yaitu 35.698 orang. Sarana perekonomian terdiri dari pasar (3), toko/ kios/ warung (612), KUD (1), Koperasi Simpan Pinjam (4), BPR (2), dan BRI Unit (2). d. Produk dan Jasa PT. BPR. Antar Rumeksa Arta Karanganyar mempunyai 2 produk utama, yaitu mengumpulkan dana dari pihak ketiga dan menyalurkannya pada pihak lain yang membutuhkan. 1) Produk Simpanan a) Tabungan Jenis tabungan yang ditawarkan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar terdiri dari : commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(1) Tabungan umum (2) Tabungan wajib (3) Tabungan pensiun (4) Tabungan Tentram (5) Tabungan Siswa (6) Tabungan Bonus (7) Tabungan Mikro (8) Tabungan Artha Mas Pada produk Tabungan ini, masing-masing nasabah diberi kotak tabungan pada setiap minggu atau sesuai permintaan nasabah. b) Deposito Deposito yang ditawarkan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar seluruhnya dengan bunga bervariasi, yang jelas masih setara dengan bunga penjaminan LPS. Deposito yang ditawarkan ialah : (1) Deposito jangka 1 bulan (2) Deposito jangka 3 bulan (3) Deposito jangka 6 bulan (4) Deposito jangka 12 bulan 2) Kredit Jenis kredit yang PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar tawarkan yaitu kredit umum. Kredit ini ditujukan commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepada
masyarakat
umum,
sektor
yang
dibiayai
adalah
perdagangan, jasa dan konsumsi. e. Strategi 1) Aspek Organisasi : a) Sruktur organisasi disusun sesuai kebutuhan tugas dan fungsi operasionalnya. b) Penggabungan beberapa fungsi dan tetap memperhatikan aspek pengawasan
ditempuh
sebagai
upaya
dalam
rangka
meningkatkan efisiensi. c) Penempatan
karyawan
mengutamakan
kemampuan
serta
mempertimbangkan dedikasi. 2) Aspek Pemasaran : a) Program pemasaran: promosi Langsung, kenalan, brosur. b) Mengutamakan pemberian pelayanan yang cepat dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang perbankan. c) Menciptakan
produk
yang kompetitif,
berorientasi
pada
kebutuhan pasar. 3) Aspek Perkreditan : Wewenang memutus kredit. Setiap kredit yang dikeluarkan adalah hasil dari putusan Komite Kredit yang terdiri dari Direktur Kredit dan Marketing. Kredit diatas Rp. 20 juta harus disetujui oleh Komisaris Utama dan Pemegang Saham Pengendali.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Jaminan kredit : Kredit umum jaminannya 95 % adalah Sertifikat tanah, 5 % jaminannya BPKB kendaraan bermotor. Kredit yang menggunakan sertifikat pinjaman mulai Rp. 2.500.000,- dinotariskan (SKMHT/ APHT). Pembutukan PPAPWD sudah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. f. Struktur Organisasi Perusahaan menempatkan karyawan di tempat yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga masing-masing bisa berprestasi secara optimal. PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar menerapkan struktur organisasi garis, karena tugas dan tanggung jawab setiap bagian mempunyai pola vertikal yaitu melalui satu saluran. Setiap bagian berada dalam pengawasan bagian yang satu tingkat lebih tinggi jenjangnya. Meskipun demikian, seluruh bagian saling bekerjasama demi mewujudkan tujuan perusahaan. Setiap karyawan bank mempunyai kewajiban untuk mencari nasabah Tabungan, Deposito, dan Kredit. Pembedanya ada pada jumlah target antara petugas lapangan dengan yang ada di dalam perusahaan. Petugas lapangan mempunyai target yang lebih tinggi. Berikut adalah bagan struktur organisasi pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar :
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
MARKETTING
REMEDIAL
MARKETING KREDIT
KABAG OPERASIONAL
OPERASIONAL
MARKETING DANA
ADM//IT
ACCOUNTING
TELLER
UMUM/ OFFICE BOY
JAGA MALAM
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar Sumber: Data Perusahaan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar Pembagian tugas serta wewenang
setiap bagian dari
struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut : 1) Komisaris Tanggung jawab Komisaris adalah sebagai berikut : a) Menetapkan tujuan-tujuan serta rencana kerja dan anggaran yang realistis bagi setiap unit kerja perusahaan.
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Menjamin bahwa integritas dan perilaku seluruh personal perusahaan tetap berada pada prinsip etika serta moral perbankan. c) Menjamin terjalinnya komunikasi yang harmonis antar personal intern perusahaan. d) Bersama Direktur mengukur dan melakukan tindakan yang dipandang perlu dalam rangka melindungi dan menjaga kekayaan perusahaan. Tugas utama Komisaris ialah sebagai berikut : a) Melakukan pengawasan terhadap kinerja Direktur. b) Memimpin perusahaan, mengurus, dan menguasai kekayaan menurut kebijakan yang telah ditetapkan. c) Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk orang lain selaku kuasanya. d) Membuat rencana kerja sama dengan Direktur. e) Mengawasi pelaksanaan pemberian kredit pada batas jumlah tertentu. f) Bersama dengan Direktur memelihara hubungan baik dengan pihak instansi lainnya. 2) Direksi Direktur bertanggung jawab kepada Komisaris. Direksi membawahi semua bagian di lingkup perusahaan. Tugas utama Direksi adalah sebagai berikut : commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan Perusahaan. b) Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan memenuhi segala ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk Bank Perkreditan Rakyat. c) Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan. d) Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak dan kewajiban jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dalam satu tahun buku baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki ¾ dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sahdan disetujui oleh ¾ dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat.
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan utang atau melepaskan hak serta harta kekayaan Perseroan wajib diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan Perseroan. f) Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. g) Dalam hal Direktur Utama berhalangan, diwakili direksi lainnya. h) Direksi untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa khusus. i) Pembagian tugas dan wewenang direksi ditetapkan oleh RUPS. j) Dalam
hal
Perseroan
mempunyai
kepentingan
yang
bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota direksi lainnya, dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Komisaris. Wewenang Direksi adalah memberi keputusan akhir atas segala permasalahan yang ada di kantor kas pembantu.
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Koordinator Kantor Kas Pimpinan Kantor Kas bertanggung jawab kepada Direksi. Pimpinan Kantor Kas membawahi : a) Staff Marketting b) Teller c) Staff Administrasi Kredit Tugas Utama : a) Merencanakan segala urusan yang berkaitan dengan urusan perusahaan dan bertanggung jawab atas target yang ada. b) Menjaga pembinaan nasabah. Tugas tambahan Koordinator Kantor Kas ialah melakukan pengecekan mutasi harian. Wewenang Koordinator Kantor Kas ialah memberi keputusan akhir atas segala permasalahan yang ada di kantor kas pembantu. 4) Kepala Bagian Kredit Kepala bagian kredit bertanggung jawab kepada Direksi. Kepala Bagian Kredit membawahi : a) Staff Marketting b) Staff Penagihan c) Staff Remedial d) Staff Administrasi Kredit
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tugas Utama : a) Mengkoordinasi dan membina personil dalam lingkungan kredit. b) Menganalisa pengajuan berkas kredit. c) Memberikan pengesahan terhadap pengajuan kredit. d) Mengurus dan membuat laporan hasil meeting kredit. e) Melakukan pengawasan terhadap tim penagihan. Tugas tambahan : a) Melakukan pencarian nasabah dan survei sampai proses pengajuan kredit selesai. b) Koordinasi tim penyelesaian kredit. c) Melakukan tugas lain yang dibebankan oleh managemen. Wewenang Kepala bagian kredit : a) Menentukan layak tidaknya proses pemberian kredit. b) Penentuan Kredit batas tertentu, maksimal 5 juta. 5) Kepala Bagian Operasional Kepala Bagian Operasional bertanggung jawab kepada Direksi. Kepala Bagian Operasional membawahi : a) Customer Service b) Teller c) Staff Accounting d) Staf Dana
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tugas Utama : a) Mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan personil bagian
operasional
(Customer
Service,
Teller,
Staff
Accounting, dan Dana). b) Melaksanakan semua peraturan dan prosedur yang telah digariskan oleh managemen maupun ketentuan dari Bank Indonesia. c) Meneliti hasil kerja rutin bagian operasional sebelum diajukan pada Direktur. d) Mengkoordinir pembuatan neraca harian dan rugi laba bulanan dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran pembuatan tersebut. e) Mengkoordinir pembuatan neraca harian dan rugi laba bulanan serta bertanggung jawab penuh atas kebenaran pembuatan tersebut. f) Mengkoordinir pembuatan laporan ekstern sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh Bank Indonesia. g) Bertanggung jawab penuh atas pengecekan kartu buku besar atau buku lain yang menyangkut kegiatan operasional. h) Mengkoordinasi dengan Direktur Utama untuk pemutusan pelunasan kredit yang bermasalah. i) Menjadwalkan kewajiban pada pihak ketiga (Astek dll). j) Membuat rincian gaji karyawan. commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
k) Melakukan koordinasi kredit dan direksi untuk melakukan penghapusan kredit kategori tidak lancar. l) Mengkoordinasi penataan ruangan bagian operasional dan umum. Tugas tambahan : a) Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum. b) Melaksanakan
tugas
lain
yang
diberikan
managemen
sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas operasional. Wewenang Kepala Bagian Operasional : a) Memberikan rekomendasi pengeluaran biaya operasional harian sampai dengan 5 juta. b) Memeriksa segala berkas transaksi harian dengan nota. c) Menyimpan cek beserta meregistrasi penggunaannya. d) Memeriksa laporan keuangan setiap hari. e) Memeriksa laporan bulanan sebelum dilaporkan ke BI. f) Memeriksa buku besar tiap akhir bulan. 6) Staff Marketing Staff Marketing bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Kredit. Tugas utama : a) Mencari nasabah. b) Melaksanakan promosi tabungan dan kredit. c) Membuat laporan NPL akhir bulan.
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Mengisi jumlah laporan setiap hari lewat transaksi harian (nasabah setor). Tugas tambahan : a) Survei nasabah b) Mengisi form nasabah yang disurvei setiap hari 7) Staff Remidial Tugas Utama yaitu menyelesaikan kredit yang bermasalah. Tugas tambahan Staff Remidial ialah mencari nasabah. Wewenang Staff Remidial ialah menarik jaminan kepada nasabah yang bermasalah. 8) Staf Administrasi Kredit Staf Administrasi Kredit bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Kredit. Tugas utama : a) Memasukkan angsuran (dari kasir) ke komputer dan manual (dalam buku). b) Penerimaan, pengambilan, dan penyimpanan jaminan. c) Membuat surat pajak dan akte tambahan (jika ada yang ganti jaminan ada tambahan pasal baru). d) Membuat laporan NPL/ prestasi kredit pada akhir bulan. Tugas tambahan : a) Menarik dan setor uang ke Bank Mandiri atau BPR. Trihasta.
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Setor angsuran rutin tiap bulan ke BNI, BII, Danamon, dan BRI. Wewenang Staf Administrasi Kredit ialah mengeluarkan dokumen Perjanjian Kredit kepada yang membutuhkan. 9) Customer Service Customer Service bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasional. Tugas utama : a) Menerima segala informasi yang masuk baik intern maupun ekstern dan menyampaikan pesan dari customer kepada yang bersangkutan. b) Menerima calon nasabah maupun nasabah yang datang dan menanyakan kepentingannya. c) Menerima pendaftaran kredit ataupun simpanan (tabungan dan deposito) serta menjelaskan semua syarat yang dibutuhkan. d) Menulis pada buku pendaftaran, lalu masuk ke Kabag Kredit. Tugas tambahan : a) Mengecek kelengkapan dokumen kredit sebelum realisasi. b) Melaksanakan akad kredit. c) Membuat surat pajak dang anti jaminan (buat akte tambahan). d) Membuat hal yang berkaitan dengan pembuatan surat-surat intern maupun ekstern.
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wewenang Customer Service ialah menolak nasabah yang datang dan belum melengkapi syarat pengajuan kredit. 10) Teller Teller bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasional. Tugas utama: a) Menghitung dan menerima setoran uang dari nasabah yang berupa tabungan, deposito, maupun angsuran kredit. b) Membayarakan uang atas nama bank kepada nasabah yang menarik uanganya dari bank berupa tabungan/ deposito. c) Menulis rincian pengeluaran dan pemasukan dalam buku kas. d) Membuat laporan saldo uang kas bulanan tiap akhir bulan. e) Mutasi tabungan dan deposito. f) Perincian atau pemilahan uang kas tiap hari, berupa uang Rp. 1000 berapa keping, Rp. 100 berapa keping, dsb. Tugas tambahan: a) Melaksanakan tugas lain dari Kepala Bagian Operasional selama masih dalam ruang lingkup pekerjaan Teller. b) Membantu penyelesaian administrasi angsuran jika petugas tidak ada di tempat. Wewenang Teller ialah mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu tanpa persetujuan Kepala Bagian Operasional.
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11) Staff Accounting Staff Accounting bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasional. Tugas utama : a) Membuat neraca harian. b) Menyajikan
laporan
bulanan
kepada
pihak
yang
membutuhkan baik intern (pihak manajemen untuk membuat kebijakan) maupun ekstern (BI, Kreditur, Investor, Kantor Pajak, dll). c) Menghitung dan menyiapkan SSP bunga pajak tabungan, buku deposito, sewa gedung, dan sewa mobil. d) Mengirimkan laporan ke bank lain. e) Melaporkan SPT pajak ke kantor pajak dan membayar setoran pajak. 12) Staf Dana Staf Dana bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Opperasional. Tugas utama : a) Menghimpun dana berupa simpanan (tabungan, deposito) ke sekolah-sekolah. b) Menawarkan dan menarik tabungan ke pasar-pasar.
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tugas tambahan ialah mencari anak asuh. Wewenang Staf Dana yaitu mengeluarkan sejumlah uang pada siswa dan menarik tabungan ke nasabah di pasar-pasar. 13) Staf Kebersihan Staf Kebersihan bertanggung jawab kepada Direksi. Tugas utama : a) Membersihkan seluruh ruangan dan toilet di wilayah perusahaan. b) Membuka pintu perusahaan. Tugas tambahan : a) Membantu menyelesaikan urusan administrasi perusahaan. b) Membayar pajak tiap bulan. c) Menyelesaikan segala permasalahan selama masih dalam lingkup perusahaan. 14) Security Security bertanggung jawab kepada Direktur. Tugas utama Security ialah menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan perusahaan. Tugas tambahan Security membantu menyelsaikan urusan administrasi perusahaan, setor/ transfer uang ke Bank Indonesia, Bank BNI, Bank BCA, Bank Mandiri, BPR Trihasta (tiap sore), kantor pos, fotocopy, dll.
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wewenang Security ialah berhak menolak siapa saja yang akan memasuki wilayah perusahaan saat jam kerja dengan tujuan yang tidak jelas atau berbuat keonaran. 15) Petugas Jaga Malam Petugas Jaga Malam bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugas utama Petugas Jaga Malam ialah menjaga keamanan dan ketertiban di perusahaan di luar jam kerja kantor atau pada waktu malam hari sampai pagi hari. Wewenang Petugas Jaga Malam yaitu berhak menolak siapa saja yang akan memasuki wilayah perusahaan pada malam hari sampai pagi hari dengan tujuan membuat keonaran.
B. Pembahasan 1. Mekanisme Penilaian Kredit/ Analisis Kredit Produk pinjaman yang ditawarkan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar adalah kredit umum. Calon debitur akan melewati beberapa tahapan guna pihak bank bisa menilai kelayakannya untuk diberikan pinjaman. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon debitur saat mengajukan permohonan kredit antara lain : a. Jaminan berupa Sertifikat Tanah (jika jaminan berupa tanah atau barang tak bergerak) 1) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk suami-istri (4 lembar) 2) Fotocopy Kartu Keluarga (1 lembar) commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Fotocopy Jaminan Sertifikat (1 lembar) 4) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk pemilik jaminan (2 lembar) 5) Fotocopy Surat Nikah (1 lembar) 6) Rekening Listrik, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Air Mengalir (1 lembar) 7) Surat keterangan lainnya. b. Jaminan berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (jika jaminan berupa kendaraan bermotor) 1) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk suami-istri (4 lembar) 2) Fotocopy Kartu Keluarga (1 lembar) 3) Fotocopy Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (1 lembar) 4) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk pemilik jaminan (2 lembar) 5) Fotocopy Surat Nikah (1 lembar) 6) Fotocopy Surat Tanda Kendaraan Bermotor (1 lembar) 7) Kwitansi bermaterai (1 lembar) 8) Esek-esek nomor rangka dan nomor rangka mesin (1 lembar) 9) Surat keterangan lainnya. Setelah calon debitur mengajukan aplikasi permohonan kredit dan memenuhi semua persyaratan tersebut di atas, maka hal selanjutnya adalah calon debitur akan dikunjungi oleh account officer yang melakukan survei dan wawancara yang bertujuan memperoleh data tentang calon debitur itu sendiri. Survei tersebut berupa kunjungan langsung ke pihak yang terkait dan ada juga survei yang bersifat rahasia atau tanpa sepengetahuan pihak commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
calon debitur itu sendiri. Hasil survei dari account officer tersebut dituangkan dalam bentuk formulir permohonan kredit, analisa calon debitur/ debitur, dan juga checking informasi nasabah. Adapun
beberapa
aspek
yang
tercantum
dalam
formulir
permohonan kredit, analisa calon debitur/ debitur, dan checking informasi nasabah yang mana aspek-aspek tersebut menekankan pada beberapa hal yang dapat memberikan gambaran akan kelancaran prospek pengembalian utang nantinya pada pihak bank. Aspek-aspek tersebut seperti yang tercantum pada formulir permohonan kredit, analisa calon debitur/ debitur, dan checking informasi nasabah yang pengisiannya didasarkan pada hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya. Formulir permohonan kredit tentang data pribadi calon debitur memuat unsur : a) Data Calon Debitur : data pemohon yang diisi berdasarkan pada data yang telah calon debitur kumpulkan. b) Data Pekerjaan : data ini dipergunakan untuk menilik pekerjaan ataupun usaha yang tengah dijalani oleh pemohon serta lokasi kerja/ usahanya tersebut. c) Data Agunan Sertifikat : data ini diisi jika agunan yang diajukan berupa tanah atau benda tak bergerak. Data yang berada di dalamnya digunakan untuk mengetahui status kepemilikan agunan dan informasi-informasi penting lainnya yang berhubungan dengan agunan yang diajukan tersebut. commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Data Agunan BPKB : data ini diisi jika jaminan yang diajukan berupa kendaraan bermotor. Informasi yang diberikan merupakan data-data penting yang bersangkutan dengan kendaraan bermotor yang dijaminkan. Form checking informasi nasabah ialah formulir yang juga diisi oleh account officer menurut dari hasil survei. Formulir ini digunakan untuk memeriksa aspek-aspek yang lebih menyangkut kepada kehidupan pribadi calon debitur. Pemeriksaan terhadap aspek-aspek yang terdiri dari karakter, pekerjaan, kondisi keuangan, kondisi keluarga, hubungan dengan masyarakat, jaminan, asset lain, serta mengenai hubungan pengusaha dengan suplier dan juga pelanggan diisi lebih dari sekali. Hal tersebut dikarenakan informasi-informasi yang diperoleh berasal dari sumbersumber yang berbeda. Hal ini dilakukan guna membandingkan antara informasi satu dengan yang lain hingga dapat diketahui persamaan atau perbedaan informasi yang diberikan sehingga dapat diperolah informasi yang sebenarnya. Form berikutnya ialah formulir analisa calon debitur/ debitur seperti yang tertera dalam lampiran. Formulir ini diisi oleh account officer berdasarkan hasil survei kepada nasabah. Isian dalam formulir ini menyangkut penilaian kredit yang lebih spesifik. Aspek-aspek yang dibahas dalam form ini terdiri dari :
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Character : data yang diisikan dalam bagian ini terdiri dari jenis dan lama usaha dijalankan serta informasi karakter termasuk keterangan mengenai nasabah yang merupakan nasabah lama atau baru hingga pada pengajuan kredit tersebut yang ke berapa. b) Kemampuan Pendapatan untuk Memenuhi Kewajiban Angsuran : informasi yang bisa diperoleh dari bagian ini ialah perhitungan data keuangan nasabah secara sederhana guna melihat seberapa besar pendapatan nasabah yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam besarnya pencairan kredit, termasuk pada pinjaman di bank lain ada atau tidak. c) Prospek Usaha : berisi tentang gambaran singkat usaha yang dijalankan oleh calon debitur. d) Permodalan : data yang disajikan pada bagian ini membahas mengenai kepemilikan tempat usaha dan modal. e) Jaminan : informasi yang dapat ditemukan dalam bagian ini ialah mengenai agunan yang diajukan beserta keterangan tentang hak milik, lokasi (jika agunan berupa tanah dan bangunan), kondisi kendaraan (jika agunan berupa kendaraan bermotor), kelengkapan kendaraam, serta penilaian jaminan. Jaminan inilah yang nantinya berguna sebagai pengamanan apabila kredit yang diberikan terjadi gagal bayar.
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f) Rekomendasi : merupakan pengajuan bagian marketting terhadap besar kredit yang dapat diberikan kepada calon debitur setelah disesuaikan dengan hasil survei dan analisa. Setelah data-data calon debitur sudah dilengkapi dan memenuhi persyaratan, maka hal berikutnya diadakan rapat komite kredit untuk mendapatkan
persetujuan
mengenai
permohonan
kredit
tersebut.
Keabsahan jaminan diteliti dengan baik karena berkaitan erat dengan jumlah kredit yang nantinya dapat dicairkan untuk debitur. Rapat komite kredit juga sekaligus menentukan tanggal realisasi. Proses penilaian kredit terhadap calon debitur memang sudah dilakukan sesuai ketentuan sejauh ini. Namun, kasus yang terjadi seperti penggunaan kredit yang tidak sesuai atas nama peminjam merupakan salah satu contoh dari kekurang hati-hatian dalam proses analisa. Penipuan yang debitur lakukan tersebut menandakan bahwa masih kurangnya kehatihatian dalam penganalisaan calon debitur.
2. Penerapan Prinsip 5C dan 7P Penerapan analisis kredit PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar yang sesuai dengan prinsip 5C : a. Character PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar melihat sifat dari calon debitur tersebut dengan cara melakukan survei terhadap nasabah baru dengan mewawancarai lingkungan sekitar nasabah tanpa commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sepengetahuannya. Selain itu, pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar juga menilai karakter dari calon debitur saat mengajukan pertanyaan seputar usaha yang akan dibiayai. Berdasarkan wawancara tersebut dapat dilihat dari sikap dan cara menjawab calon debitur yang akhirnya akan diketahui karakter mereka. Bagi nasabah lama, maka penilaian
karakter
dilakukan
dengan
menilik
riwayat
kredit
sebelumnya. Berdasarkan riwayat tersebutlah, maka pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar dapat mengetahui mana nasabah yang memiliki sifat dan itikad baik dalam pengembalian hutang nantinya. Penilaian aspek karakter PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar sudah menerapkan penilaian character dengan baik. b. Capacity Penilaian aspek capacity berhubungan dengan kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman. Pengukuran untuk hal ini dapat dilakukan kreditur dengan meneliti keahlian calon debitur dalam mengelola bidang usaha dan kemampuan manajerial. Pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar sendiri juga melihat kemampuan calon debitur dalam menjalankan usaha dan sebaik apa prospek usaha tersebut sehingga pihak bank dapat mengetahui sejauh mana kemampuan debitur dalam mengembalikan hutang kelak dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan usaha tersebut. Oleh karena itu, pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar sudah menerapkan aspek capacity dengan baik commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Capital Aspek ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar modal yang dimiliki oleh debitur untuk usaha yang akan atau telah dijalankan. Cara yang dipergunakan oleh pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar dalam menilik aspek ini adalah dengan menilik keadaan rumah calon debitur itu sendiri dan asset-asset yang ia miliki. Sementara modal yang calon debiturkan sediakan secara khusus untuk usahanya itu belum begitu diperhatikan. Penilaian untuk aspek ini dilakukan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar sama seperti halnya saat memperhatikan aspek condition of economy. .PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar belum benar-benar menerapkan prinsip ini dengan baik. d. Collateral Pada aspek ini pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar akan melakukan pengecekan secara langsung terhadap jaminan yang diajukan oleh debitur. Bila jaminan berupa kendaraan bermotor, maka pihak bank akan memeriksa kelengkapan surat, kelengkapan bagian kendaraan, kepemilikan, melakukan penilaian dari kendaraan, dan informasi penting lainnya tentang keadaan kendaraan tersebut. Sedangkan untuk jaminan berupa tanah, bahan bangunan, atau barang tak bergerak lainnya, maka pihak bank akan memeriksa letak tanah/ bangunan, kepemilikan, kelengkapan surat, penilaian, dan
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
data yang lainnya. Aspek ini sudah diperhatikan dengan cukup baik oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta. e. Condition of Economy Penilaian terhadap keadaan ekonomi dilihat berdasarkan pada keadaan dan isi rumah serta asset-asset yang dimiliki. Penilaian yang dilakukan dalam hal ini tak berbeda jauh dengan saat menilai aspek capital dari calon debitur sehingga tak ada perbedaan antara menilai aspek capital dan condition of economy itu sendiri. Sementara keadaan ekonomi secara regional, nasional, ataupun internasional yang suatu saat dapat mempengaruhi keadaan perekonomian dari calon debitur seperti halnya perubahan perundangan ataupun inflasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu di masa yang akan datang belum diperhatikan dengan begitu baik. Kesesuaian analisa kredit yang dilakukan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar dengan prinsip 7P ialah sebagai berikut : a. Personality Pihak
bank
melakukan
survei
tersembunyi
di
sekitar
lingkungan calon debitur dengan mengajukan pertanyaan kepada tetangga mengenai kehidupan sosial nasabah. Pihak bank juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu dalam proses penilaian personality dari calon debitur itu sendiri. Penerapan point ini sudah terlaksana dengan baik.
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Party Penggolongan debitur PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar adalah dengan jalan memberi kemudahan dalam proses pemberian kredit berikutnya pada nasabah yang lancar pada pembayaran kredit sebelumnya. Debitur yang telah mengajukan permohonan kredit lebih dari sekali dilihat riwayat kreditnya, maka dari situlah pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta dapat melihat keloyalitasan serta karakter calon debitur yang bersangkutan dengan itikad baik dalam pengembalian utang. c. Purpose Penilaian yang pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta lakukan untuk mengetahui tujuan nasabah dalam penggunaan kredit dengan mewawancarai calon debitur itu dan mendatangi lokasi usaha dengan menilik hal-hal apa saja yang akan dibiayai. Penerapan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar untuk aspek ini sudah baik. d. Prospect PT. BPR Antar Rumeksa Arta mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan usaha atau pekerjaan calon nasabah. Hal ini dilakukan guna mengetahui seberapa menguntungkan dan seberapa lama usaha atau pekerjaan tersebut dapat dijalankan. Aspek ini sudah dijalankan dengan baik oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar.
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Payment Pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar melakukan survei terhadap kepemilikan harta dari calon debitur dan penghasilan tambahan selain dari usaha yang dijalankan guna melihat seberapa besar kemampuan mereka dalam pengembalian kredit kelak. Pihak bank melakukan penghitungan terhadap pendapatan perbulan dari calon debitur dan kemudian akan dihitung dengan pembayaran cicilan utang yang akan diberikan yang dengan begitu dapat membuat calon debitur mampu melakukan pembayaran dengan lancar atau tidak. Aspek ini juga sudah terlaksana dengan baik oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta. f. Profitability Pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar melakukan pengawasan kegiatan usaha yang dijalankan oleh debitur. Pengawasan terhadap pengelolaan manajemen usaha pun diperhatikan guna mengetahui perkembangan usaha kelak, karena dengan perkembangan usaha itu bisa diketahui sejauh mana kelancaran debitur dalam membayar hutang kelak. g. Protection Agunan yang diajukan oleh calon debitur sangat diperhatikan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar. Jaminan inilah yang dapat dijadikan perlindungan jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan oleh bank seperti kredit macet. Perlindungan terhadap commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jaminan pun disahkan oleh notaris sehingga pihak bank punya wewenang terhadap barang jaminan tersebut. PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar sudah menerapkan aspek ini dengan baik. Meskipun demikian, untuk beberapa hal dalam proses analisa ada beberapa aspek yang terkadang tak dapat diterapkan dengan sepenuhnya. Pada beberapa kasus, aspek-aspek dalam kedua prinsip tersebut dapat terlaksana dengan baik, tapi dalam kasus lain secara keseluruhan dalam aspek tersebut tak selalu terlaksana dengan baik menyesuaikan dengan keadaan.
commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan : 1. Proses penilaian kredit yang dilakukan oleh pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar menggunakan hasil pengumpulan data yang diberikan oleh calon debitur dan hasil survei dari account officer yang dituangkan dalam bentuk formulir permohonan kredit, analisa calon debitur/ debitur, dan juga checking informasi nasabah turut menjadi salah satu bahan dasar dalam proses tersebut. Proses penilaian kredit terhadap calon debitur memang sudah dilakukan sesuai ketentuan sejauh ini. Namun, penipuan yang debitur bisa lakukan menandakan bahwa masih kurangnya kehati-hatian dalam proses analisa calon debitur. 2. Penilaian kredit PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar yang berdasarkan pada 5C baru diterapkan dalam character, capacity, dan collateral. Sementara bagi penerapan capital dan condition of economy masih belum seluruhnya terlaksana dengan baik. Sedangkan penerapan prinsip 7P dalam analisa kredit sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan.
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Saran 1. Saat proses penilaian kredit untuk lebih diperhatikan lagi dan benar-benar menerapkan prinsip kehati-hatian. Data yang sudah diberikan oleh nasabah untuk dicek ulang kebenarannya. Hal tersebut diterapkan guna menghindari peningkatan NPL. 2. Pada penganalisaan aspek capital diharapkan bisa dibedakan dengan saat menganalisa aspek condition of economy. Penganalisaan capital sebaiknya lebih difokuskan pada modal yang calon debitur kucurkan untuk usaha. Pada aspek condition of economy, pihak bank hanya menilai dari segi kondisi ekonomi calon debitur dan tidak menilik kondisi perekonomian regional, negara, ataupun internasional yang memungkinkan memberi pengaruh dalam perekonomian calon debitur dan bank itu sendiri. Sebaiknya PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar juga menganalisa keadaan perekonomian regional, negara, atau juga internasional yang sedang dalam masa kondisi baik atau tidak dan akan berlangsung seberapa lama untuk bisa diperkirakan sehingga jika sewaktu-waktu ada hal yang tidak diinginkan, bank tidak akan kerepotan.
commit to user
60