ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT KOTA BOGOR TERHADAP CALON WALIKOTA 2009 - 2014
HERMAWAN G14103006
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
ABSTRAK HERMAWAN. Analisis Preferensi Masyarakat Kota Bogor Terhadap Calon Walikota 2009 – 2014 Dibawah bimbingan Ir. Aam Alamudi, M.Si dan Herry Nugraha, S.Si, MM. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, atau seringkali disebut Pilkada, adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah: Gubernur dan Wakil Gubernur untuk provinsi, Bupati dan Wakil Bupati untuk kabupaten, Walikota dan Wakil Walikota untuk kota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi masyarakat kota Bogor terhadap calon walikota 2009 – 2014 dengan menggunakan analisis korespondensi sederhana. Peubah karakteristik masyarakat kota Bogor yang akan menggunakan hak pilihnya pada pilkada kota Bogor 25 Oktober mendatang yang berasosiasi dengan alasan memilih calon walikota Bogor dan masalah utama yang harus diperhatikankan oleh calon walikota Bogor adalah jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan. Dalam memilih calon walikota Bogor, ada sebesar 30,2% responden memilih belum tahu. Hal ini dikarenakan responden belum mengetahui calon walikotanya sehingga belum menentukan pilihan. Selain itu, dalam menentukan pilihanya masyarakat kota Bogor juga melihat apakah calon walikota tersebut diusung oleh partai pilihannya atau tidak. Hal ini menunjukan tingkat loyalitas masyarakat kota Bogor masih cukup tinggi terhadap partai politik. Masalah utama yang harus diperhatikan oleh calon walikota Bogor adalah masalah ekonomi dengan persentase terbesar sebesar 72%. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan ekonomi masyarakat kota Bogor sangat tinggi dikarenakan kondisi ekonomi saat ini yang semakin sulit.
ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT KOTA BOGOR TERHADAP CALON WALIKOTA 2009 - 2014
HERMAWAN
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul : Analisis Preferensi Masyarakat Kota Bogor Terhadap Calon Walikota 2009 - 2014 Nama : Hermawan NRP : G14103006
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Aam Alamudi, M.Si NIP. 131 950 980
Herry Nugraha, S.Si,MM
Mengetahui, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Dr. drh. Hasim, DEA NIP. 131 578 806
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Serang, Banten pada tanggal 10 Oktober 1984 sebagai anak terakhir dari empat bersaudara pasangan dari Seniman (Alm) dan Maisyaroh. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri II Sumuranja, Serang tahun 1997 kemudian lulus dari MTs. N 1 Bojonegara, Serang dan SMU Negeri 1 Cipocok Jaya, Serang pada tahun 2000 dan 2003. Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Statistika Institut Pertanian Bogor pada tahun 2003 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dibeberapa organisasi yang ada di IPB, diantaranya di BEM TPB IPB, DPM KM IPB, KAMMI IPB, KAMMUS, dan sekarang di KAMMI Daerah Bogor sebagai Ketua Umum. Penulis melakukan praktik lapang pada tanggal 5 Februari sampai 5 April tahun 2007 di Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BPPTP) Bogor.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir jaman. Sebagai upaya untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat kota Bogor dalam menatap perubahan di kota Bogor, maka penulis mengambil topik penelitian tentang pemilihan umum Walikota Bogor yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober mendatang. Penelitian yang berjudul Analisis Preferensi Masyarakat Kota Bogor Tehadap Calon Walikota 2009 - 2014 ini dibimbing oleh Bapak Ir. Aam Alamudi, M. Si yang merupakan salah satu dosen yang ada di departemen statistika IPB dan Bapak Herry Nugraha, S.Si, MM yang merupakan lulusan statistika IPB tahun 2001 dan bekerja sebagai Brand Manager PT. Heizns ABC Indonesia, serta aktif di partai politik sebagai ketua Riset dan Pengembangan DPD PKS Kota Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Ir. Aam Alamudi, M.Si dan Bapak Herry Nugraha, S.Si,MM yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan selama penyusunan skripsi ini. 2. Seluruh dosen dan staff TU dan perpustakaan Departemen Statistika IPB. 3. Kak Haidir yang telah memberikan arahan dan masukannya. 4. Ibu dan kakak-kakakku atas doa, dukungan, dan kasih sayangnya selama ini. 5. Sahabat seperjuangan di KAMMI Daerah Bogor atas dukungan moril dan do’anya. 6. Keluarga besar Statistika angkatan 40 dan 41. 7. Semua pihak yang telah membantu dan tidak tertulis namanya disini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Penulis sangat menghargai kritik dan saran untuk perbaikan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Bogor, Agustus 2008 Hermawan
iii
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................
v
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1 Tujuan .............................................................................................................................. 1 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ Pemilihan Kepala Daerah ................................................................................................ Perilaku Pemilih................................................................................................................ Uji Kebebasan Khi Kuadrat .............................................................................................. Analisis Korespondensi Sederhana ...................................................................................
1 1 1 1 2
BAHAN DAN METODE ........................................................................................................... 3 Bahan ................................................................................................................................ 3 Metode .............................................................................................................................. 3 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................................. Karakteristik Responden.................................................................................................... Hubungan Antara Peubah Karakteristik Responden dengan Alasan Memilih Calon Walikota Bogor .................................................................................................................. Hubungan Antara Peubah Karakteristik Responden dengan Masalah Utama yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor .......................................................................
3 3 4 5
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................. 7 Kesimpulan........................................................................................................................ 7 Saran .................................................................................................................................. 7 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 7 LAMPIRAN ................................................................................................................................ 8
iv
DAFTAR TABEL Halaman 1. Jumlah responden tiap kecamatan ............................................................................................ 3 2. Karakteristik Responden ............................................................................................................ 4 3. Uji Khi Kuadrat Peubah Karakteristik Responden dengan Alasan Memilih Calon Walikota Bogor .......................................................................................................................... 4 4. Uji Khi Kuadrat Peubah Karakteristik Responden dengan Masalah Utama Yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor .......................................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Alasan memilih calon walikota Bogor ........................................................................................4 2. Plot korespondensi pekerjaan dengan alasan memilih calon walikota Bogor ............................5 3. Plot korespondensi pendidikan dengan alasan memilih calon walikota Bogor.......................... 5 4. Masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor ................................................ 6 5. Plot korespondensi pekerjaan dengan masalah utama yang harus diperhatikan calon Walikota Bogor .......................................................................................................................... 6 6. Plot korespondensi pendidikan dengan masalah utama yang harus diperhatikan calon Walikota Bogor ....................................................................................................................... 7
v
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Kuisioner preferensi masyarakat kota Bogor terhadap calon Walikota 2009 - 2014 ................ 9 2. Showcard tingkat kepentingan pemilihan Walikota Bogor dan tingkat kepentingan hal – hal yang harus dimiliki calon Walikota Bogor ................................................................................10 3. Peubah karakteristik masyarakat kota Bogor yang akan memberikan hak pilihnya pada Pilkada 2008................................................................................................................................11 4. Preferensi masyarakat kota Bogor terhadap calon Walikota Bogor yang akan di pilih dalam Pilkada 2008 ...................................................................................................................... ....... 11 5. Tabel Kontingensi Jenis Kelamin dengan Alasan Memilih Calon Walikota Bogor .................12 6. Tabel Kontingensi Jenis Kelamin dengan Masalah Utama Yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor ...............................................................................................................12
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu negara yang demokratis, yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat perlu suatu mekanisme pergantian kepemimpinan yang dilakukan secara periodik (berkala). Oleh karena itu diperlukan suatu sarana dimana rakyat dapat turut serta menentukan nasib dan masa depannya sendiri dengan cara memilih wakil – wakil mereka yang akan duduk di pemerintahan (legislatif maupun eksekutif), yang akan memperjuangkan keinginan, aspirasi dan kepentingan mereka. Pemilihan umum adalah merupakan sarana di mana rakyat dapat menentukan pilihan politiknya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sebagai perwujudan kedaulatan rakyat. Pemilihan umum kepala daerah di kota Bogor akan dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2008 mendatang. Mengingat semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan walikota Bogor, maka sangat menarik untuk melakukan suatu analisa ilmiah untuk mengetahui preferensi masyarakat kota Bogor terhadap calon walikota Bogor yang diinginkan. Analisis yang digunakan adalah analisis korespondensi sederhana. Analisis ini digunakan karena lebih mudah untuk melihat secara visual preferensi masyarakat kota Bogor terhadap calon walikota Bogor. Tujuan untuk Penelitian ini bertujuan mengetahui preferensi masyarakat kota Bogor terhadap calon walikota 2009 – 2014 menggunakan analisis korespondensi sederhana.
TINJAUAN PUSTAKA Pemilihan Kepala Daerah Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung yang selanjutnya disebut Pilkada adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk memilih Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah (Peraturan Pemerintah RI Nomor 6 Tahun 2005, pasal 1, ayat 1). Pilkada perlu diadakan sebagai mekanisme pergantian kepemimpinan di lembaga eksekutif daerah di tingkat provinsi (gubernur dan wakil gubernur), maupun di tingkat kabupaten/kota (bupati dan wakil bupati/walikota dan wakil walikota), yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam pelaksanaannya. Pilkada diselenggarakan secara langsung untuk lebih menjamin terlaksananya demokrasi, yaitu tersalurkannya secara lansung kehendak masyarakat dalam menentukan pemimpin di daerahnya Selain itu, Pilkada merupakan kesempatan (momentum) bagi masyarakat untuk menentukan sendiri figur pemimpin didaerahnya, yang dianggap memiliki perhatian terhadap kepentingan – kepentingan rakyat banyak serta memiliki kemampuan untuk memimpin dan membimbing masyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Perilaku Pemilih Dalam melihat perilaku pemilih dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan diantaranya adalah pendekatan sosiologis. Pendekatan sosiologis menjelaskan, karakteristik dan pengelompokan sosial merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih dan pemberian suara pada hakikatnya adalah pengalaman kelompok (Nimmo 1993, diacu dalam Nursal 2004). Model ini dikenal sebagai model perilaku Mazhab Columbia (Asfar 1993, diacu dalam Nursal 2004). Cikal bakalnya berasal dari Eropa, model ini kemudian dikembangkan oleh sosiolog Amerika Serikat yang mempunyai latar belakang Eropa, khususnya di Universitas Columbia. Menurut Mazhab Columbia, pendekatan sosiologis pada dasarnya menjelaskan bahwa karakteristik sosial dan pengelompokan sosial ; usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, latar belakang keluarga, kagiatan – kegiatan dalam kelompok formal dan informal, dan lainnya memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap pembentukan perilaku pemilih. Uji Kebebasan Khi Kuadrat Uji Khi-Kuadrat dapat digunakan untuk menguji kebebasan antara dua peubah, apakah kedua peubah tersebut saling bebas atau tidak. Data biasanya disajikan dalam bentuk tabel
2
kontingensi r x c, isi sel dalam tabel kontingensi itu disebut frekuensi sel teramati (Daniel, 1989) Hipotesis-hipotesis yang diuji dalam uji Khi-Kuadrat adalah sebagai berikut : H0 : kedua kriteria klasifikasi saling bebas H1 : kedua kriteria klasifikasi tidak saling bebas dimana statistik ujinya adalah : r
2 i 1
Oij Eij 2 E j 1 ij c
Keterangan : Oij : Frekuensi amatan pada baris ke-i dan kolom ke-j Eij : Frekuensi harapan pada baris ke-i dan kolom ke-j. r : Banyaknya baris pada tabel kontingensi. c : Banyaknya kolom pada tabel kontingensi. Rumus umum untuk memperoleh nilai dari frekuensi harapan adalah sebagai berikut : ni.n.j Eij n Keterangan : Eij : Frekuensi harapan pada baris ke-i dan kolom ke-j. ni. : total baris ke-i n.j : total kolom ke-j n : total amatan Kita menolak hipotesis nol apabila pada taraf nyata α, nilai statistik uji χ2 hasil perhitungan lebih besar daripada nilai χ21-α pada tabel dengan derajat bebas (r-1)(c-1). Analisis Korespondensi Sederhana Greenancre (1984) menyatakan bahwa penyajian data secara grafis mempunyai beberapa kelebihan di antaranya dapat meringkas data, mudah diinterpretasikan, karena dapat menyederhanakan aspek data dengan menyajikan data secara visual. Analisis korespondensi adalah salah satu teknik penyajian simultan terbaik, secara visual kedalam ruang berdimensi dua, dari dua gugus data yang terbentuk lurus dan lajur matriks sebagai titik – titik yang mewakili kategori – kategori data pengamatan berdimensi dua (Greenacre, 1984). Analisis korespondensi sederhana diterapkan pada data kategorik untuk dua
peubah. Basis datanya merupakan frekuensi tabulasi silang (tabel kontingensi dua arah) dari kedua peubah (Johnson, 2002) Misal N merupakan matriks data (tabel kontingensi dua arah) tidak negatif : N(ixj)=[nij], nij>=0 Dan P didefinisikan sebagai korespondensi : P = (1/n..)N, n..=1TN1
matriks
Matriks jumlah baris dan kolom: r = P1; dimana ri > 0, (i=1,2,...,I) c = PT1; dimana cj >0, (j=1,2,...,J) Matriks diagonal baris dan kolom : Dr =diag (r) dan Dc=diag (c) Kemudian didefinisikan R sebagai matriks profil baris dan C sebagai matriks profil kolom: R=Dr-1P C=Dc-1PT Koordinat profil baris dan profil kolom dapat diperoleh melalui penguraian nilai singular umum atau Generalized Singular Value dari matriks Decomposition (GSVD) korespondensi yang telah dipusatkan. GSDV suatu matriks adalah penguraian matriks sebagai perkalian tiga matriks. Apabila koodinat dicari melalui penguraian nilai singular umum matriks korespondensi yang telah dipusatkan (P-rcT) maka : ( P-rcT) = LDΦMT dengan konstrain LTDr-1L = MTDc-1M = 1 dimana DΦ = matriks diagonal akar kuadrat nilai-nilai singular. Φ1 > Φ2 > ... > Φk > 0 Tahapan penguraian nilai singular umum (GSVD) adalah sebagai berikut : Definisikan matriks B=Dr-1/2(P-rcT)Dc-1/2, kemudian dilakukan penguraian nilai singular biasa (SVD) terhadap matriks B, sehingga B=UDμVT, dimana : U = matriks vektor ciri dari BBT V = matriks vektor ciri dari BTB Dμ = matriks diagonal akar kuadrat akar ciri matriks BTB; μ1>...>μk>0 UTU = VTV = I Kemudian diperoleh L=Dr-1/2U, M = Dc-1/2V, dimana DΦ = Dμ.. Koordinat profil baris dan koordinat profil kolomnya adalah : F = LDμ dan G = CFDμ-1 (Greenacre, 1984) Pada analisa korespondensi, plot baris yang berdekatan menunjukkan kategori baris yang
3
memiliki profil yang serupa. Plot kolom yang berdekatan menunjukkan kategori kolom yang memiliki profil yang serupa (Johnson & Wichern, 2002).
BAHAN DAN METODE Bahan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang di peroleh dari hasil survey terhadap masyarakat kota Bogor selama tiga minggu pada bulan Februari 2008 dengan menggunakan alat kuisioner. Survey dilakukan terhadap 6 kecamatan di kota Bogor dengan total jumlah responden sebanyak 600 responden dengan jumlah yang bervariasi pada masing – masing kecamatan. Jumlah responden pada tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah responden tiap kecamatan No 1 2 3 4 5 6
Kecamatan Bogor Barat Bogor Selatan Bogor Tengah Bogor Timur Bogor Utara Tanah Sareal Total
Frekuensi 138 111 78 61 100 112 600
Persentase 23% 18.50% 13% 10.10% 16.70% 18.70% 100%
Adapun peubah – peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah : 1. Peubah karakteristik masyarakat kota Bogor yang akan memberikan hak pilihnya pada pilkada kota Bogor 2008 (Lampiran 3) 2. Preferensi masyarakat kota Bogor terhadap calon walikota Bogor yang meliputi alasan utama memilih calon walikota Bogor dan masalah utama yang harus diperhatikan oleh calon walikota Bogor (Lampiran 4) Metode Metode yang dilakukan untuk melakukan penarikan contoh dalam penelitian ini adalah metode Multi Stage Random Sampling (Metode Penarikan Contoh Acak Beberapa Tahap). Tahap pertama dilakukan dengan membagi populasi ke dalam beberapa sub populasi yang lebih homogen (Stratified Random Sampling), dalam hal ini populasi di bagi menjadi 6 kecamatan (sub populasi) . Tahap kedua mengambil gerombol secara
acak dari masing – masing 6 kecamatan tersebut (Cluster Random Sampling), dalam hal ini diambil beberapa kelurahan secara acak dari tiap kecamatan. Tahap ketiga menentukan banyaknya contoh yang diambil pada group yang berbeda (Quota Sampling), dalam hal ini dibagi menjadi 3 group berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendidikan. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara langsung dengan responden. Adapun metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Uji Kebebasan Khi – Khuadrat Uji Khi-Kuadrat dilakukan untuk melihat hubungan antara peubah karakteristik masyarakat kota Bogor dengan alasan memilih calon walikota Bogor dan masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor pada Pilkada kota Bogor 2008. 2. Analisis Korespondensi. Analisis korespondensi digunakan untuk melihat kedekatan antara kategori-kategori pada peubah karakteristik masyarakat kota Bogor dengan kategori-kategori pada peubah alasan memilih calon walikota Bogor dan masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor.
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel 2 memperlihatkan bahwa jumlah responden laki – laki sebanyak 56% dan responden perempuan sebanyak 44%. Untuk kategori usia, dibagi menjadi tiga. Responden yang usianya 15 – 30 tahun sebanyak 39,6%, usia 31 – 45 tahun sebanyak 37,7% dan yang usianya > 45 tahun sebanyak 22,7%. Jika dilihat dari pekerjaannya, terdapat sebanyak 26,8% responden bekerja sebagai ibu rumah tangga, 19,8% responden bekerja sebagai karyawan swasta, 26% responden bekerja sebagai wiraswasta, 5,4% responden merupakan pelajar dan mahasiswa, 12,3% responden tidak bekerja, dan lainnya sebanyak 9,7% responden. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 4% responden tidak sekolah, 25,2% responden mengikuti pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar (SD), 22,8% responden mengikuti pendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), 38,5% responden mengikuti pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 9,5% responden mengikuti pendidikan sampai tingkat Perguruan Tinggi.
4
Tabel 2. Karakteristik Responden Peubah Frekuensi Jenis Kelamin Laki - Laki 336 Perempuan 264 Usia (tahun) 15 – 30 238 31 – 45 226 > 45 136 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 161 Karyawan Swasta 119 Wiraswasta 156 Pelajar dan Mahasiswa 32 Tidak Bekerja 74 Lainnya 58 Pendidkan Tidak Sekolah 24 SD 151 SMP 137 SMA 231 PT 57
Alasan Memilih Calon Walikota Bogor
belum tahu
Persen
program yang ditawarkan 30.2
56 44
tidak terlibat korupsi
1.3 1.3
ganteng, cakep, kasep
2.9 (orang baru) menjanjikan perubahan
6
39,6 37,7 22,7
3.8
dari kalangan generasi muda 21.2 didukung partai pilihan saya
13.5 1.3
berpengalaman 18.5
26,8 19,8 26 5,4 12,3 9,7 4 25,2 22,8 38,5 9,5
Hubungan Antara Peubah Karakteristik Responden dengan Alasan Memilih Calon Walikota Bogor Alasan memilih calon walikota Bogor dapat dijelaskan dalam Gambar 1. Pada Gambar tersebut dapat dilihat bahwa ada sebesar 30,2% responden memilih belum tahu. Hal ini dikarenakan responden belum mengetahui calon walikotanya sehingga belum menentukan pilihan. Selain itu, alasan responden memilih calon walikota Bogor dikarenakan didukung partai pilihannya sebesar 21,2 %, sudah dikenal baik sebesar 18,5%, berpengalaman sebesar 13,5 %, (orang baru) menjanjikan perubahan sebesar 6 %, dari kalangan generasi muda sebesar 3,8 %, ganteng, cakep, kasep sebesar 2,9 %, orang sunda asli sebesar 1,3 %, tidak terlibat korupsi sebesar 1,3 %, dan program yang ditawarkan sebesar 1,3%. Alasan responden memilih calon walikota Bogor dikarenakan diusung oleh partai pilihannya, menempati persentase terbesar kedua. Hal ini menunjukan bahwa disamping dilihat dari sosok figur calon walikotanya, faktor yang sangat penting dalam menentukan pilihan masyarakat adalah partai pengusungnya.
orang sunda asli 0
5
10
15
20
25
30
35
sudah dikenal baik
Persentase
Gambar 1. Alasan Memilih Calon Walikota Bogor Untuk melihat hubungan karakteristik responden dengan alasan responden memilih calon walikota Bogor dapat menggunakan Analisa Khi-Kuadrat (Chi-Square Analysis). Uji Khi-Kuadrat untuk peubah karakteristik responden dengan alasan memilih calon walikota Bogor dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Uji Khi Kuadrat Peubah Karakteristik Responden dengan Peubah Alasan Memilih Calon Walikota Bogor. Peubah Alasan memilih calon Responden walikota 2 Nilai-P Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan
31,873 22,179 64,102 72,752
0,000 0,224 0,032 0,000
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai-p untuk peubah karakteristik responden (jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan) lebih kecil dari taraf α = 5% yang berarti tolak H0 atau dengan kata lain peubah alasan memilih calon walikota berasosiasi dengan jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan responden. Sedangkan dengan usia tidak berasosiasi karena nilai-p nya lebih besar dari taraf α = 5% yang berarti terima H0. Alasan memilih calon walikota Bogor berasosiasi dengan jenis kelamin dengan nilai-p 0,000. Pada lampiran 5 terlihat bahwa persentase terbesar responden laki – laki maupun perempuan menjawab belum tahu dengan persentase masing – masing sebesar 30,40% dan 29,90%. Setelah itu, alasan responden laki - laki memilih calon walikota Bogor dikarenakan didukung partai pilihannya sebesar 21,40%,
5
SymmetricPlot 0.75
SundaAsli
Peubah pendidikan memiliki hubungan dengan alasan memilih calon walikota Bogor dengan nilai-p 0,000. Gambar 3 menunjukkan plot korespondensi antara peubah pendidikan dengan alasan memilih calon walikota Bogor. Total keragaman yang dapat diterangkan kedua sumbu utama adalah sebesar 82,02%. Plot yang berdekatan antara pendidikan PT dan SMA menunjukkan bahwa responden pada kedua kelompok tingkat pendidikan tersebut memiliki profil yang sama tentang alasan memilih calon walikota Bogor. Pendidikan SMP, SD, dan Tidak sekolah berada pada plot yang berdekatan. Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan tersebut memiliki profil yang sama tentang alasan memilih calon walikota Bogor. SymmetricPlot 1.25
Program
1.00
Dimensi 2 (20,61%)
sudah dikenal baik (populer) sebesar 17,30%, berpengalaman sebesar 13,40%, (orang baru) menjanjikan perubahan sebesar 8,00%, dari kalangan generasi muda sebesar 4,50%, program yang ditawarkan sebesar 2,10%, orang sunda asli 1,50%, tidak terlibat korupsi sebesar 1,50%. Alasan responden perempuan memilih calon walikota Bogor dikarenakan didukung partai pilihannya sebesar 20,80%, sudah dikenal baik (populer) sebesar 20,10%, berpengalaman sebesar 13,60%, ganteng, cakep, kasep sebesar 6,40%, (orang baru) menjanjikan perubahan sebesar 3,40%, dari kalangan generasi muda sebesar 3,00%, orang sunda asli sebesar 1,10%, tidak terlibat korupsi sebesar 1,10%, dan program yang ditawarkan sebesar 0,40%. Pada Gambar 2 menunjukkan hubungan antara peubah pekerjaan dengan alasan memilih calon walikota Bogor. Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh kedua sumbu utama adalah sebesar 57,18%. Bidang pekerjaan wiraswasta, karyawan swasta, tidak bekerja, dan ibu rumah tangga berada pada plot yang berdekatan. Hal ini menunjukkan bidang pekerjaan tersebut memiliki profil yang serupa mengenai alasan memilih calon walikota Bogor. Sedangkan Pelajar dan Mahasiswa berada pada plot yang berjauhan dengan bidang pekerjaan lainnya dan tidak bekerja. Hal ini menunjukkan bidang pekerjaan tersebut memiliki profil yang berbeda mengenai alasan memilih calon walikota Bogor.
0.75 0.50
TidakTerlibatKorupsi
0.25 PT
SMP
Ganteng,Cakep,Kasep
DidukungPartaiPilihanSaya BelumTahu 0.00 GenerasiMuda KenalBaik MenjanjikanPerubahan SMA TidakSekolah Berpengalaman SD -0.25 SundaAsli
-0.50 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25
Dimensi1(61,42%)
Gambar 3. Plot Korespondensi Pendidikan dengan Alasan Memilih Calon Walikota Bogor
Dimensi 2 (26,02%)
0.50 MenjanjikanPerubahan
Lainnya
0.25
Berpengalaman TidakBekerja Program GenerasiMuda TidakTerlibatKorupsi 0.00 KenalBaik Wiraswasta KaryawanSwasta BelumTahu DidukungPartaiPilihanSaya
-0.25
IbuRumahTangga PelajardanMahasiswa
-0.50 Ganteng,Cakep,Kasep
-0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75
Dimensi1(31,16%)
Gambar 2.Plot Korespondensi Pekerjaan dengan Alasan Memilih Calon Walikota Bogor
Hubungan Antara Peubah Karakteristik Responden dengan Masalah Utama Yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor Masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor dapat dijelaskan dalam Gambar 4. Pada Gambar tersebut dapat dilihat bahwa persentase terbesar masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor adalah masalah ekonomi dengan persentase sebesar 72%. Setelah itu, masalah pembangunan dengan persentase sebesar 10%, pendidikan sebesar 7%, politik sebesar 5%, sosial sebesar 4%, dan lainnya sebesar 2%.
6
lainnya, 9, 2% pembangunan , 63, 10% pendidikan, 40, 7% sosial, 24, 4% politik, 28, 5%
ekonomi, 436, 72%
Gambar 4. Masalah Utama Yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai-p untuk peubah karakteristik responden (jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan) lebih kecil dari taraf α = 5% yang berarti tolak H0 atau dengan kata lain peubah masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor berasosiasi dengan jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan responden. Sedangkan dengan usia tidak berasosiasi karena nilai-p nya lebih besar dari taraf α = 5% yang berarti terima H0.
Sedangkan responden perempuan memilih masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor adalah masalah pembangunan sebesar 7,60%, pendidikan 6,80%, sosial sebesar 5,70%, politik sebesar 2,30%, dan lainnya sebesar 1,10%. Pada Gambar 5 menunjukkan hubungan antara peubah pekerjaan dengan masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor. Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh kedua sumbu utama adalah sebesar 85,91%. Bidang pekerjaan wiraswasta dan karyawan swasta berada pada plot yang berdekatan. Hal ini menunjukkan bidang pekerjaan tersebut memiliki profil yang serupa mengenai masalah utama yang harus diperhatikan oleh calon walikota Bogor. Bidang pekerjaan ibu rumah tangga dan tidak bekerja juga berada pada plot yang berdekatan sehingga bidang pekerjaan tersebut memiliki profil yang serupa mengenai masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor. Sedangkan Pelajar dan Mahasiswa berada pada plot yang berjauhan dari dari semua bidang pekerjaan yang lain sehingga memiliki profil yang berbeda tentang masalah utama yang harus diperhatikan oleh calon walikota Bogor. SymmetricPlot
Peubah Responden Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan
Masalah Utama 2 Nilai-P 14.355 9.719 60.966 45.272
0,014 0,466 0,000 0,001
Masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor berasosiasi dengan jenis kelamin dengan nilai-p 0,014. Pada lampiran 6 menunjukkan bahwa persentase terbesar masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor ádalah masalah ekonomi, yaitu dengan persentase laki – laki sebesar 69,60% dan perempuan sebesar 76,50%. Selain itu, terlihat pula bahwa responden laki – laki memilih masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor adalah masalah pembangunan sebesar 12,80%, politik sebesar 6,50 %, pendidikan 6,50%, sosial sebesar 2,70%, dan lainnya sebesar 1,80%.
0.50
Pendidikan Pelajar danMahasiswa Sosial
0.25 Dimensi 2 (25,45%)
Tabel 4. Uji Khi Kuadrat Peubah Karakteristik Responden dengan Masalah Utama Yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor
Lainnya
0.00 Politik Pembangunan
-0.25
TidakBekerja
Wiraswasta
IbuRumahTangga Ekonomi Lainnya
KaryawanSwasta
-0.50 -0.75 -1.00 -1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 Dimensi1(60,46%)
Gambar 5. Plot Korespondensi Pekerjaan dengan Masalah Utama Yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor Peubah pendidikan memiliki hubungan dengan masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor dengan nilai-p 0,001. Gambar 6 menunjukkan plot korespondensi antara peubah pendidikan dengan masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor. Total keragaman yang dapat diterangkan kedua sumbu utama adalah sebesar 89,22%.
7
Pendidikan PT dengan SMA berada pada plot yang berdekatan. Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan tersebut memiliki profil yang serupa mengenai masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor. Pendidikan SMP dan SD juga berada pada plot yang berdekatan, sehingga tingkat pendidikan tersebut memiliki profil yang serupa mengenai masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor. Sedangkan antara PT dan Tidak Sekolah berada pada plot yang berjauhan sehingga memiliki profil yang berbeda tentang masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor. SymmetricPlot
Saran
0.4 Tidak Sekolah
Politik
Dimensi 2 (15,37%)
0.2 SMA Ekonomi
Pendidikan
0.0
Pembangunan
SMP
SD
PT
-0.2 Sosial
-0.4
Lainnya
-0.6 -0.6
belum mengetahui calon walikotanya sehingga belum menentukan pilihan. Selain itu, dalam menentukan pilihanya masyarakat kota Bogor juga melihat apakah calon walikota tersebut diusung oleh partai pilihannya atau tidak. Hal ini menunjukan tingkat loyalitas masyarakat kota Bogor masih cukup tinggi terhadap partai politik. Masalah utama yang harus diperhatikan oleh calon walikota Bogor adalah masalah ekonomi dengan persentase terbesar sebesar 72%. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan ekonomi masyarakat kota Bogor sangat tinggi dikarenakan kondisi ekonomi saat ini yang semakin sulit.
-0.4 -0.2 0.0 0.2 Dimensi1(73,85%)
0.4
Gambar 6. Plot Korespondensi Pendidikan dengan Masalah Utama Yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis korespondensi sederhana dan tabel kontingensi dapat menjelaskan secara visual hubungan antara peubah karakteristik masyarakat kota Bogor dengan alasan memilih calon walikota Bogor dan masalah utama yang harus diperhatikan calon walikota Bogor. Peubah karakteristik masyarakat kota Bogor yang akan menggunakan hak pilihnya pada pilkada kota Bogor 25 Oktober mendatang yang berasosiasi dengan alasan memilih calon walikota Bogor dan masalah utama yang harus diperhatikankan oleh calon walikota Bogor adalah jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan. Dalam memilih calon walikota Bogor, ada sebesar 30,2% responden memilih belum tahu. Hal ini dikarenakan responden
Dalam melakukan wawancara ke responden pada survey dilapangan ada beberapa responden yang tidak menjawab pertanyaan dengan lengkap sehingga tidak bisa memberikan informasi yang lengkap. Oleh karena itu, jika kedepan akan melakukan wawancara ke responden pada survey suatu penelitian harus diusahakan agar pertanyaan dalam kuisioner di jawab dengan lengkap oleh responden, agar dapat memberikan informasi secara utuh. DAFTAR PUSTAKA Daniel, WW. 1989. Statistika Non Parametrik Terapan. Alex Tri Kantjono, penerjemah. Jakarta : PT. Gramedia. Terjemahan dari : Applications of non parametric statistica. [Depdagri] Departemen Dalam Negeri. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah. Greenacre, MJ. 1984. Theory and Applications Correspondence Analysis. London : Academic Press. Johnson, Richard A. & Dean W. Wichern. 2002. Applied Multivariate Statistical Analysis. Fourth Edition. USA : PrenticeHall International. Nursal, A. 2004. Political Marketing. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
8
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner
9
“GREAT” PROJECT DATA PEWAWANCARA
No.Que: ........ Kota
Nama : Tanggal : Waktu : Dicheck oleh Ko. Survey
DIISI OLEH PEWAWANCARA
RESPONDEN (HARUS LENGKAP) Nama: Gender: LK / PR Usia : tahun Job: Pendidikan: NO/SD/SMP/SMA/PT
Kecamatan Kelurahan
Alamat:
RW: RT:
PETUNJUK PROSES WAWANCARA 1. Responden adalah harus orang yang belum dikenal sebelumnya 2. Responden dipilih secara acak berdasarkan Juknis Survey (baca dalam lembaran terpisah) 3. Awali wawancara dengan salam dan penuh senyuman, ramah, tidak mencurigakan dan tidak menyita waktu lama CONTOH “Ass Wr Wb. Pak bisa minta waktu sebentar saja, saya sedang penelitian. Mau tanya beberapa hal, bisa ya?” 4. Kode pada pertanyaan. S=Single artinya hanya boleh diisi SATU jawaban tunggal. M=Multiple, boleh diisi dengan jawaban LEBIH dari 1 (satu) 5. SEMUA pertanyaan HARUS dijawab dengan LENGKAP sesuai petunjuk pada pertanyaan 6. IDENTITAS responden ditanyakan di bagian AKHIR wawancara 7. Akhiri wawancara dengan terima kasih dan salam
FILTER SAMPAIKAN PENGANTAR: Bpk/Ibu, pada 25 Oktober 2008 akan dilaksanakan Pemilihan Walikota Bogor. Kami sedang melakukan penelitian untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap walikota mendatang. F1. Apakah Bpk/Ibu akan memilih di PilWalkot tersebut? (S) YA, akan nyoblos
1
BELUM TAHU
2
TIDAK, saya golput
3
STOP wawancara
F2. Menurut Bpk/Ibu sejauh mana tingkat kepentingan Pemilihan Walikota Bogor pada Oktober 2008 nanti? (S) SHOWCARD #1: Lingkari jawaban. 1
2
3
PARPOL
4
5
P2. Menurut Bpk/Ibu, sejauh mana tingkat kepentingan halhal berikut HARUS DIMILIKI oleh Calon Walikota Bogor ? SHOWCARD #2: SKALA 1-3 ATRIBUT CALON TDK BIASA SGT 1. Berpengalaman
1
2
3
2. Terkenal/populer
1
2
3
3. Visi, Misi, Program
1
2
3
4. 5. 6. 7. 8.
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
Berwibawa Agamis, Religius Orang sunda asli Bebas kasus korupsi Jujur dan amanah
P3. Apa alasan bapak/ibu memilih Calon Walikota Bogor? (S) [Jawaban spontan tanpa dibantu] ALASAN
L3. Di PEMILU 2004 partai apa yang Bpk/Ibu pilih? (S) L3A. Apa alasan bapak/ibu memilih partai tersebut? (O) ................................................................................ L4. Jika hari ini dilaksanakan PEMILU, partai apa yang akan Bpk/Ibu pilih? (S) [paksa untuk jawab] L4A. Apa alasan bapak/ibu memilih partai tersebut? (O) ................................................................................ Untuk Jawaban L3-L4 L3 L4 PPP PAN
1 2
1 2
PDIP
3
3
P Demokrat PKS
4 5
4 5
Golkar PKB
6 7
6 7
Partai Lainnya: …………………
8
8
(S)
Sudah dikenal baik (populer)
1
Orang sunda asli
2
Berpengalaman
3
Didukung partai pilihan saya
4
Dari kalangan generasi muda Sosok (Orang baru) mejanjikan perubahan
5 6
Ganteng, cakep, kasep
7
Tidak terlibat korupsi
8
Program yang ditawarkan
9
Lainnya: ………………………………………
10
P4. Menurut bpk/ibu, masalah utama apa yang yang harus diperhatikan calon Walikota Bogor [sebutkan……]? [Jawaban spontan tanpa dibantu] Isu Kota Bogor
(S)
Golput/Belum memilih (L3)
9
9
1. EKONOMI: Pengangguran, Kemiskinan
1
Belum punya pilihan (L4)
10
10
2. POLITIK: Pemerintah Bebas KKN, Reformasi Birokrasi
2
3. SOSIAL: Kesehatan, Penyakit Masy, AIDS
3
4. PENDIDIKAN: Biaya sekolah, Kesejahteraan guru
4
5. PEMBANGUNAN: Sarana dan infrastruktur fasilitas publik, jalan,puskesmas,dll
5
6. LAINNYA: ...............................................
6
P1.Apakah Bpk/Ibu YAKIN jika Walikota DIGANTI akan membawa Kota Bogor menjadi lebih baik? (S) Yakin, saya optimis Tidak Yakin, saya pesimis
1 2
Tidak tahu
3
9
10 Lampiran 2. SHOWCARD
TUNJUKKAN KARTU INI KE RESPONDEN
SHOWCARD #1 TINGKAT KEPENTINGAN
1 Sangat Tidak Penting
2
3
4
5
Tidak Penting
Biasa Saja
Penting
Sangat Penting
SHOWCARD #2 TINGKAT KEPENTINGAN
1
2
3
Tidak Penting
Biasa Saja
Sangat Penting
11
Lampiran 3. Peubah Karakteristik Masyarakat Kota Bogor yang akan Memberikan Hak Pilihnya pada Pilkada 2008 No
Peubah
1
Jenis Kelamin
2
Usia
3
Pendidikan Terakhir
4
Pekerjaan
Kategori Laki-Laki Perempuan 15-30 Tahun 31-45 Tahun > 45 Tahun Tidak Sekolah SD SMP SMA PT Ibu Rumah Tangga Karyawan Swasta Wiraswasta Pelajar dan Mahasiswa Tidak Bekerja Lainnya
Lampiran 4. Preferensi Masyarakat Kota Bogor terhadap Calon Walikota Bogor yang akan Dipilih dalam Pilkada 2008 NO
Peubah
1
Alasan Memilih
2
Masalan Utama
Kategori Sudah dikenal baik (Populer) Orang sunda asli Berpengalaman Didukung partai pilihan saya Dari kalangan generasi muda (Orang baru) menjanjikan perubahan Ganteng, cakep, kasep Tidak terlibat korupsi Program yang ditawarkan Belum tahu Ekonomi Politik Sosial Pendidikan Pembangunan Lainnya
12
Lampiran 5. Tabel Kontingensi Jenis Kelamin dengan Alasan Memilih Calon Walikota Bogor Jenis Kelamin
Alasan Memilih Calon Walikota Bogor
Laki - Laki
2
3
4
5
6
7
8
9
10
58
5
45
72
15
27
0
5
7
102
17.30% 52.30% 53
Perempuan
20.10% 47.70% 111
Total
Total
1
18.50% 100.00%
1.50% 62.50% 3 1.10% 37.50% 8
13.40% 55.60% 36 13.60% 44.40% 81
21.40% 56.70% 55 20.80% 43.30% 127
4.50% 65.20% 8 3.00% 34.80% 23
8.00% 75.00% 9 3.40% 25.00% 36
0.00% 0.00% 17 6.40% 100.00% 17
1.50% 62.50% 3 1.10% 37.50% 8
2.10% 87.50% 1 0.40% 12.50% 8
30.40%
336 100.00%
56.40%
56.00%
79 29.90%
264 100.00%
43.60%
44.00%
181
600
1.30%
13.50%
21.20%
3.80%
6.00%
2.80%
1.30%
1.30%
30.20%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Keterangan : 1. Sudah dikenal baik (Populer) 2. Orang sunda Asli 3. Berpengalaman 4. Didukung partai pilihan saya 5. Dari kalangan generasi muda 6. (Orang baru) menjanjikan perubahan 7. Ganteng, cakep, kasep 8. Tidak terlibat korupsi 9. Program yang ditawarkan 10. Bekum tahu
Lampiran 6. Tabel Kontingensi Jenis Kelamin dengan Masalah Utama Yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor Jenis Kelamin
Laki - Laki
Perempuan
Total
Masalah Utama Yang Harus Diperhatikan Calon Walikota Bogor Ekonomi Politik Sosial Pendidikan Pembangunan Lainnya 234 22 9 22 43 6 69.60% 6.50% 2.70% 6.50% 12.80% 1.80% 53.70% 78.60% 37.50% 55.00% 68.30% 66.70% 202 6 15 18 20 3 76.50% 2.30% 5.70% 6.80% 7.60% 1.10% 46.30% 21.40% 62.50% 45.00% 31.70% 33.30% 436 28 24 40 63 9 72.70% 4.70% 4.00% 6.70% 10.50% 1.50% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Total 336 100.00% 56.00% 264 100.00% 44.00% 600 100.00% 100.00%