ANALISIS PREFERENSI CALON KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA PROGRAM SARJANA PENYELENGGARAAN KHUSUS (STUDI KASUS PROGRAM DIPLOMA DI KOTAMADYA BOGOR)
Oleh EKA FERRY SURA BARUS H24066056
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
ABSTRAK Eka Ferry Sura Barus. H2406656. Analisis Preferensi Calon Konsumen Terhadap Atribut Jasa Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus (Studi Kasus Program Diploma di Kotamadya Bogor), di bawah bimbingan Mimin Aminah dan Deddy Cahyadi Sutarman Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor (PSMPK DMIPB) merupakan salah satu program sarjana di Fakultas Ekonomi dan Manajemen Istitut Pertanian Bogor (IPB). Sebagian besar mahasiswa PSMPK berasal dari Program Diploma III yang belum bekerja dan sedang mencari pekerjaan. PSMPK memiliki pesaing baik dari dalam IPB sendiri maupun dari luar IPB, oleh karena itu PSMPK perlu mengetahui proses pengambilan keputusan atribut jasa yang diinginkan oleh calon konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Proses pengambilan keputusan calon konsumen terhadap jasa PSMPK DMIPB (2) Preferensi calon kosumen terhadap pelaksanaan yang diinginkan dari atribut jasa PSMPK DMIPB , (3) Kebijakan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pelayanan dan pengembangan PSMPK DMIPB. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di tiga besar Perguruan Tinggi yang memiliki Mahasiswa Diploma di Kota Bogor dengan ukuran sempel penelitian berjumlah 100 orang yang terdiri dari yaitu IPB (69%), Kesatuan (16%), Pakuan (15%). Responden peminat jasa ekstensi sebagian besar perempuan (61%), bersetatus sebagai anak dan belum menikah (100%), tingkat pengeluaran antara Rp.500.000-Rp.1.500.000 (45%). Penelitian lapangan dilaksanakan pada bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008. Terdapat lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pemilihan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pemilihan dan kepuasan konsumen. Uji validitas kuesioner dilakukan dengan uji pearson product moment dan uji reliabilitas menggunakan teknik alpha cronbach. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Faktor. Berdasarkan analisis faktor pemilihan jasa pendidikan PSMPK DMIPB yaitu, Tangible (berwujud) sebesar 0.549; Reliability (keandalan) sebesar 0.717; Responsiveness (kesigapan) sebesar 0.672; Assurance (keyakinan) sebesar 0.809; Empathy (perhatian) sebesar 0.481. Berdasarakan analisis faktor yang berpengaruh adalah faktor Assurance (keyakinan) sebesar 0.809. Berdasarkan hasil pengolahan data, terhadap atribut yang paling berpengaruh yaitu Tangible (berwujud) adalah Lokasi kampus yang strategis (0,661); pada faktor Reliability (keandalan) adalah staf pengajar pada PSMPK DMIPB yang memiliki pengalaman yang handal sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (0,836); pada faktor Responsiveness (kesigapan) adalah staf administrasi terkait dengan cepat dan tanggap dalam mengatasi keluhan atau permasalahan yang dialami mahasiswa (0,876); pada faktor Assurance (keyakinan), adalah atribut citra atau image PSMPK DMIPB (0,849); pada faktor Empathy (perhatian) adalah pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM (0,784).
ANALISIS PREFERENSI CALON KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA PROGRAM SARJANA PENYELENGGARAAN KHUSUS (STUDI KASUS PROGRAM DIPLOMA DI KOTAMADYA BOGOR)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh EKA FERRY SURA BARUS H24066056
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
ANALISIS PREFERENSI CALON KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA PROGRAM SARJANA PENYELENGGARAAN KHUSUS (STUDI KASUS PROGRAM DIPLOMA DI KOTAMADYA BOGOR) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh EKA FERRY SURA BARUS H24066056 Menyetujui, November 2008
Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing I
Deddy Cahyadi Sutarman, STP,MM Dosen Pembimbing II
Mengetahui,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen Tanggal Ujian : 10 Desember 2008
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 11 Februari 1984. penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Alm Dj Ukur Barus S.H dan Kartina Tarigan. Penulis memulai pendidikan di TK Ikal Medan pada tahun 1988, dan lulus pada tahun 1990. Kemudian melanjutkan ke pendidikan dasar di SD ST.Thomas 2 Medan dan lulus pada tahun 1997. Pada tahun 1997, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Pertama ST.Thomas 4 Medan, kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Medan tahun 2000. Pada tahun 2003 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur test dan lulus pada tahun 2006 dengan Kajian Pengembangan Bisnis berjudul “Pendirian Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sayuran pada Kelompok Tani Karang Sari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat” Pada bulan September 2006 penulis diterima menjadi mahasiswa Program Sarjana Manajemen Penyelenggaran Khusus Departemen Manajemen (Ekstensi Manajemen) Angkatan 1. Untuk menyelesaikan tugas akhir, penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi yang berjudul “Analisis Preferensi Calon Konsumen Terhadap Atribut Jasa Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (Studi Kasus Program Diploma di Kotamadya Bogor).
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah Bapa Di Surga. Karena atas berkat dan karuniaNYA penulis telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Preferensi Calon Konsumen Terhadap Atribut Jasa Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (Studi Kasus Program Diploma di Kotamadya Bogor). Skripsi ini ditujukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi di Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus dan sedalam-dalamnya kepada: 1. Orangtua (Alm Bapak) dan Mamak ini semua kupersembahkan untuk kalian berdua, terima kasih atas dukungan dan materi yang kalian berikan. 2. Ir. Mimin Aminah, MM dan Deddy Cahyadi Sutarman, STP, MM selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dengan memberikan saransaran, perbaikan, hingga dukungan moral, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 3. Hardiana Widyastuti, S Hut, MM selaku dosen penguji sidang yang telah bersedia menguji dan memberikan saran-saran dalam perbaikan skripsi. 4. Prof.Dr.Ir.W.H.Limbong, MS yang telah bersedia memeriksa skripsi dan memberikan saran-saran dalam perbaikan skripsi. 5. Teh Lily, Teh Zakiah, Ibu Nesti, Teh Fitri, Teh Desi, Mas Budiman, Mas Nurman, Mas Uding, Mas Bidin, Mas Nurdin dan Pak Edi atas masukan bantuan kerjasamanya selama penelitian berlangsung serta selama proses persiapan seminar dan sidang. 6. Pak Acep, Mas Hadi, Mas Yadi, Teh Nurha, selaku tim Tata Usaha Departemen Manajemen atas Bantuannya. 7. Kak Cici, Kak Maya, Dik Dida dan Dik Eli terima kasih dukungan kalian dan perhatian kalian selama aku kuliah di Bogor dan mendorong aku agar cepat menyelesaikan kuliah.
8. Angkatan I seperjuangan (Puspa, Ganes, Think’s, Lingga, Lani, Yas, Pasda, PX), teman-teman sekostan Timble M11 (Thatit, windy, Risno, tya, tutai), temanteman angkatan (2,3,4), Teh Ana dan Dian kecil yang cerdas, Bule, Enda yang mendukung dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak memberikan bantuan sejak awal sampai terselesaikannya penulisan skripsi ini. Bogor, Desember 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii KATA PENGANTAR.................................................................................... iv DAFTAR ISI................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi I.
PENDAHULUAN.................................................................................. 1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1.2. Perumusan Masalah ....................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 1.5. Ruang Lingkup Penelitian...............................................................
1 1 4 4 5 5
II.
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 2.1. Pengertian Pemasaran dan Pasar.................................................... 2.2. Definisi Jasa .................................................................................... 2.2.1. Klasifikasi Jasa..................................................................... 2.2.2. Karakteristik Jasa ................................................................. 2.2.3. Kualitas Jasa.......................................................................... 2.3. Bauran Pemasaran.......................................................................... 2.4. Definisi Perilaku Konsumen .......................................................... 2.5. Preferensi Konsumen ..................................................................... 2.6. Model Keputusan Konsumen......................................................... 2.7. Proses Pengambilan Keputusan ..................................................... 2.7.1. Pengenalan Kebutuhan......................................................... 2.7.2. Pencarian Informasi ............................................................. 2.7.2.1. Pencarian Internal.................................................... 2.7.2.2. Pencarian Eksternal................................................. 2.7.3. Evaluasi Alternatif ............................................................... 2.7.4. Proses Penentuan Keputusan ............................................... 2.7.5. Hasil (Niat Pembelian)......................................................... 2.8. Proses Keputusan ........................................................................... 2.9. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian 2.9.1. Pengaruh Lingkungan .......................................................... 2.9.2. Perbedaan Individu............................................................... 2.9.3. Proses Psikologis.................................................................. 2.10. Tinjauan Studi Terdahulu...............................................................
6 6 7 7 8 9 9 11 11 12 14 15 16 17 17 18 19 20 21 22 22 23 24 25
III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual.................................................... 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 3.4. Metode Penarikan Sampel.............................................................. 3.5. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Demografi ............ 3.5.2. Pengumpulan Data ............................................................. 3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 3.6.1. Karakteristik Calon Konsumen .......................................... 3.6.2. Analisis Faktor ...................................................................
27 27 28 29 29 31 31 32 33 33 33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 4.1. Gambaran Umum PSMPK DMIPB ............................................... 4.1.1. Pertimbangan dalam Pendirian PSMPK DMIPB............... 4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan PSMPK DMIPB............................. 4.1.3. Stuktur Organisasi PSMPK DMIPB .................................. 4.1.4. Jumlah Mahasiswa PSMPK DMIPB ................................. 4.1.5. Sarana Prasarana PSMPK DMIPB..................................... 4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .............................. 4.3. Karakteristik Umum Konsumen .................................................... 4.4. Proses Keputusan Pembelian ......................................................... 4.4.1. Pengenalan Kebutuhan....................................................... 4.4.2. Pencarian Informasi ........................................................... 4.4.3. Evaluasi Alternatif ............................................................. 4.4.4. Proses Penentuan Keputusan ............................................. 4.4.5. Hasil (Niat Pemilihan) ....................................................... 4.5. Faktor yang terkait dengan Keputusan Pemilihan Jasa Pendidikan 4.6. Identifikasi dan Analisis Faktor-Faktor yang Terkait dengan Pemilihan Jasa Pendidikan di PSMPK DMIPB ............................. 4.6.1. Faktor Tangible (Berwujud) .............................................. 4.6.2. Faktor Reliability (Keandalan)........................................... 4.6.3. Faktor Responsiveness (Kesigapan)................................... 4.6.4. Faktor Assurance (keyakinan)............................................ 4.6.5. Faktor Empathy (Perhatian) ............................................... 4.7 Implikasi Manajerial. ..................................................................... 4.7.1. Bauran Produk.................................................................... 4.7.2. Bauran Harga ..................................................................... 4.7.3. Bauran Tempat ................................................................... 4.7.4. Bauran Promosi.................................................................. 4.7.5. Bauran Orang .....................................................................
35 35 36 36 37 37 38 39 40 43 43 45 48 49 54 54 55 57 58 59 60 62 63 65 66 66 67 67
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 68 A. Kesimpulan .................................................................................... 68 B. Saran............................................................................................... 69 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72 LAMPIRAN.................................................................................................... 73
DAFTAR TABEL
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Halaman Jumlah Mahasiswa Diploma III tahun 2006 di Kotamadya Bogor......... Tingkat kesesuaian harga KMO dengan penggunaan analisis faktor .... Motivasi atau Alasan Pembelian Jasa Pendidikan PSMPK DMIPB ...... Manfaat Pembelian Jasa Pendidikan....................................................... Tingkat Ketertarikan Calon Konsumen .................................................. Faktor yang Mempengaruhi Pencarian Informasi................................... Jenis Informasi yang di cari Mengenai PSMPK DMIPB........................ Lama Pencarian Informasi ...................................................................... Media Informasi yang paling melekat..................................................... Cara Memperoleh Keputusan Perkuliahan.............................................. Pertimbangan Memilih PSMPK DMIPB ................................................ Cara Memperoleh Keputusan Melanjutkan Kuliah di PSMPK DMIPB. Lama Penyediaan Waktu Memutuskan Memilih PSMPK DMIPB ........ Pengaruh Diri Sendiri terhadap Keputusan Kuliah di PSMPK DMIPB . Pengaruh Keluarga terhadap Keputusan Kuliah di PSMPK DMIPB ..... Pengaruh Teman atau Relasi terhadap Keputusan Kuliah di PSMPK DMIPB ...................................................................... Pengaruh Media terhadap Keputusan Kuliah di PSMPK DMIPB.......... Pengaruh Besarnya Biaya Pendidikan di PSMPK DMIPB .................... Biaya yang disediakan Sesuai dengan Kualitas di PSMPK DMIPB ...... Pengaruh Pilihan Waktu Perkuliahan di PSMPK DMIPB...................... Pilihan Waktu Perkuliahan yang diinginkan di PSMPK DMIPB........... Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor yang terkait dengan Keputusan Pembelian............................................................................. Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Tangible (berwujud) ......... Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Reliability (keandalan)...... Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Responsiveness (kesigapan) .................................................................... Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Assurance (keyakinan)...... Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Empathy (perhatian)..........
2 34 44 45 45 46 46 47 47 48 49 50 50 51 51 52 52 53 53 53 53 54 57 58 59 60 62
DAFTAR GAMBAR
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Halaman Model Perilaku Keputusan Konsumen.................................................... Lima Tahap Proses Keputusan Pembeli.................................................... Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidakpuasan..... Proses Pencarian Internal ......................................................................... Komponen Dasar Evaluasi Alternatif ....................................................... Langkah–langkah Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian Alur Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................ Tiga Besar Universitas Kota Bogor .......................................................... Minat Calon Konsumen Melanjutkan ke PSMPK DMIPB ..................... Karakteristik Calon Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin .................... Karakteristik Calon Konsumen Berdasarkan Usia.................................... Karakteristik Calon Konsumen Berdasarkan Jumlah Keluarga................ Karakteristik Calon Konsumen Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ......
13 14 16 17 18 20 28 40 41 41 42 42 43
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
1. Kuesioner Penelitian .................................................................................. 73 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner.................................................... 80 3. Hasil Uji Analisis Faktor............................................................................ 83
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan dan menghasilkan pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi, dan menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam menghadapi kemajuan teknologi dan persaingan global (http:www.semasajaya.sch.id). Laporan United Nation Development Programme (UNDP) 2003 menunjukkan Human Development Index hanya sebesar 0.682 yang menempatkan Indonesia pada peringkat 112 dari 175 negara. Kenyataan ini menunjukkan bahwa masih diperlukan berbagai usaha dan kerja keras untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia khususnya tenaga kerja yang mampu bersaing secara regional maupun internasional (Satriya, 2002). Semakin besarnya kebutuhan pendidikan di dalam masyarakat, maka semakin banyak perguruan tinggi yang manawarkan berbagai jenis program pendidikan yang juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menunjang sarana pendidikan tersebut. Perguruan tinggi merupakan salah satu jenjang pendidikan terakhir yang bertujuan untuk meluluskan mahasiswa pada level ahli madya sarjana dan pasca sarjana. Sektor Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mengalami banyak kemajuan. Sejarah pendidikan tinggi dimulai dari dua universitas di Indonesia, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta yang berdiri pada tahun 1949 dan Universitas Indonesia di Jakarta yang berdiri pada tahun 1950. Hingga saat ini hampir setiap ibukota provinsi telah memiliki perguruan tinggi baik swasta maupun negeri dengan berbagai jurusan dan jenjang pendidikan, mulai dari Program
Diploma, yang terdiri dari Diploma I, Diploma II, dan Diploma III hingga level Sarjana dan Pasca Sarjana, baik itu Master maupun Doktor (Satriya, 2002). Salah satu sarana pendidikan yang banyak diminati masyarakat saat ini adalah program pendidikan Diploma III, dimana pada program ini Perguruan Tinggi berupaya menciptakan peserta didiknya menjadi sumber daya manusia profesional dengan mengedepankan skill ataupun keahlian yang dimiliki yang diperlukan oleh industri, instansi pemerintah, dan masyarakat luas sebagai ahli madya yang handal. Bogor sebagai salah satu kota pendidikan di Indonesia, menyediakan berbagai program kuliah termasuk Diploma III. Pada tahun 2006, jumlah mahasiswa Diploma III di Bogor mencapai 6181 mahasiswa Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Diploma III tahun 2006 di Kotamadya Bogor Nama Perguruan Tinggi Akademik Manajemen Kesatuan Bogor Akademik Sekretaris dan Manajemen Tunas Harapan
Jumlah (Orang)
Persen (%)
Manajemen Keuangan dan Perbankan
462
10.73
Manajemen Pemasaran
201
Program Studi
Manajemen Administrasi
10
Kesekretarisan
77
Sekretaris
32
Teknik Elektro
99
Teknik Mesin
64
Manajemen Industri
79
Teknik Komputer
77
Politeknik Kent
Komputerisasi Akuntansi
37
Perhotelan
30
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Menara Siswa
Administrasi Bisnis
142
Manaejmen Perusahaan
27
Akuntansi
35
Akuntansi
125
Akuntansi
36
Manajemen Pemasaran
14
Sekolah Tinggi Matematika
Kimia Analisis
26
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Cakrawala
Teknik Telekomunikasi
10
Teknik Komputer
7
Akademik Sekretaris Triguna Akademik Teknologi Bogor Akademik Telekomunikasi Bogor
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Binaniaga Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Triguna
Universitas Pakuan STMIK Binaniaga Diploma Tiga IPB Jumlah total
Akuntansi
418
Manajemen Perpajakan
217
Manajemen Informatika
60
Komputerisasi Akuntansi
5
Semua Fakultas
1.41 0.52 2.64 1.28 2.33
2.30 1.00 2.02 0.81 0.42 0.28 10.27 1.05
3891
62.95
6181
100
Sumber : htpp/www.dikti.org
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa program Diploma IPB adalah program diploma yang menciptakan lulusan diploma terbesar di Kota Bogor. Berdasarkan data pendidikan Direktorat Diploma IPB pada tahun ajaran 2007-2008
jumlah mahasiswa program diploma IPB yang lulus berjumlah 2500 mahasiswa. Setelah menyelesaikan program pendidikan diploma, para lulusan progam diploma ini memiliki kecenderungan untuk langsung bekerja, mendirikan usaha, ataupun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, oleh karena itu pada saat ini banyak Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang membuka Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus (Ekstensi). Penyelenggaraan Program Ekstensi terutama ditujukan kepada lulusan diploma yang telah bekerja, para eksekutif/profesional muda (continuing education for working population) dengan latar belakang pendidikan SMU, Sarjana Muda/Akademi/D.III dari Perguruan Tinggi Negeri/ Perguruan Tinggi Swasta dengan status disamakan, yang bertujuan menjadi wahana pengembangan sumberdaya manusia unggulan dan berdaya saing tinggi melalui pendidikan berkelanjutan (long life education), membangun sumberdaya manusia bermutu, serta membangun etika yang ilmiah, profesional dan berbudaya. (http://pefeua.tripod.com/sejarah.htm). Indonesia memiliki beberapa Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki Program Ekstensi dalam jasa pendidikannya, beberapa diantaranya yaitu: Universias Gajah Mada dengan Program Swadaya, Universitas Andalas dan Universitas Indonesia dengan Program Ekstensi, Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus. Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus yang ada di IPB adalah Program Sarjana Manajemen, Program Sarjana Agribisnis, Program Sarjana Ilmu Komputer, Program Sarjana Kimia dan Program Sarjana Ilmu Gizi. Penelitian ini akan membahas Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor (PSMPK DMIPB). Ketatnya persaingan dalam industri jasa menuntut PSMPK DMIPB untuk mengetahui preferensi calon konsumen agar dapat mengembangkan produk dan jasa yang sesuai dengan keinginan calon konsumen, memiliki daya tarik tersendiri, memberikan kepuasan kepada konsumen, memberikan loyalitas yang baik serta memiliki keunggulan dibanding pesaingnya. 1.2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan dunia pendidikan, maka IPB secara khusus membuka Program Sarjana Manajemen Penyelenggaran Khusus Departemen Manajemen
(PSMPK DMIPB). Apabila dilihat dari karakteristiknya, PSMPK DMIPB merupakan usaha yang bergerak pada bidang jasa dimana konsumen tidak dapat membeli secara nyata produk-produk yang ditawarkan, melainkan konsumen akan menerimanya dalam bentuk jasa (Kotler, 2000). Calon konsumen PSMPK DMIPB ketika akan memutuskan pemilihan jasa Program Khusus selain memiliki proses/tahapan keputusan juga memiliki preferensi atribut tertentu yang diharapkan. Proses/tahap pengambilan keputusan dan pengetahuan sebagai preferensi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mendisain bauran pemasarannya lebih efektif (Engel, 1994) oleh karena itu permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah proses pengambilan keputusan calon konsumen terhadap jasa pendidikan PSMPK DMIPB? 2. Bagaimana preferensi calon konsumen terhadap atribut jasa PSMPK DMIPB? 3. Bagaimana kebijakan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pelayanan dan pengembangan PSMPK DMIPB? 1.3. Tujuan Penelitian Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1.
Menganalisis proses pengambilan keputusan calon konsumen PSMPK DMIPB.
2.
Menganalisis preferensi calon konsumen terhadap atribut jasa pendidikan PSMPK DMIPB.
3.
Memberikan rekomendasi alternatif kebijakan dalam meningkatkan pelayanan dan pengembangan PSMPK DMIPB.
1.4.
Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menjadi masukan bagi
berbagai pihak yang membutuhkannya, yang secara khusus berkepentingan dalam pengembangan PSMPK DMIPB. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau acuan penelitian selanjutnya.
1.5.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2008.
Dalam penelitian ini, responden yang diambil adalah secara sengaja (purposive) di tiga besar Perguruan Tinggi yang memiliki Mahasiswa Diploma di Kota Bogor dengan ukuran sampel penelitian berjumlah 100 orang yang terdiri dari yaitu IPB (69%), Kesatuan (16%), Pakuan (15%). Penelitian dilakukan sampai dihasilkan rekomendasi alternatif strategi bauran pemasaran jasa, implementasi sepenuhnya diserahkan kepada pihak PSMPK DMIPB
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pemasaran dan Pasar Menurut Kotler (2005) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang didalamnya proses satu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mentukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran dapat dikatakan sebagai salah satu dari usaha atau kegiatan–kegiatan pokok yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan atau mendistribusikan produk yang dihasilkan. Perusahaan berharap bawa konsumen akan merasakan kepuasan dengan serangkaian kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Pengertian permintaan pasar atau “market demand” suatu produk/jasa menurut Kotler (2005) adalah jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu di dalam suatu daerah tertentu, dalam waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dan dalam suatu program pemasaran tertentu. Perusahaan berharap bahwa konsumen akan merasakan kepuasan, atau memiliki pandangan yang baik terhadap perusahaan dengan serangkaian tugas atau kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Seiring berjalannya waktu, sejak orang-orang mengenal kegiatan pemasaran hingga saat ini, telah banyak definisi pemasaran yang dikemukakan. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan siap membeli. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu (Drucker, dalam Kotler, 2000). Dari definisi tersebut dapat diterangkan bahwa arti pemasaran adalah jauh lebih luas dari pada penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengindentifikasikan kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran produk tersebut. Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.
2.2. Definisi Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri memiliki banyak arti, dari mulai pelayanan personal sampai jasa sebagai suatu produk. Berikut ini adalah pendapat pakar pemasaran jasa tentang definisi jasa. jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan pemilihan apapun. Produksi jasa dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Jasa merupakan tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu (Kotler, 2005). 2.2.1. Klasifikasi Jasa Perusahaan atau instansi menawarkan berbagai jenis jasa kepada pasar, namun jasa dapat menjadi bagian kecil ataupun bagian utama dari tawaran yang diberikan perusahaan. Menurut Kotler (2000) tawaran tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Produk berwujud murni Penawaran yang diberikan hanya terdiri dari produk fisik, misalnya sabun mandi, pasta gigi atau shampoo tanpa adanya jasa atau pelayanan lainnya yang menyertai produk tersebut. 2. Produk berwujud yang disertai layanan Penawaran yang terdiri dari suatu produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa layanan untuk meningkatkan daya tarik konsumennya dimana penjualannya tergantung kepada kualitas produk tersebut dan tersedianya pelayanan pelanggan, seperti tersedianya ruang pamer, perbaikan dan pemeliharaan, operator dan lainnya. 3. Campuran Bukan hanya jasa saja yang ditawarkan melainkan barang juga dengan proporsi yang sama. Misalnya seperti pada restoran, kita dapat menikmati makanan dan layanan.
4. Jasa yang utama yang disertai barang dan jasa tambahan Tawaran terdiri jasa utama yang disertai jasa tambahan dan barang pendukung lainnya. Seperti, menggunakan jasa transportasi penerbangan. Dalam hal ini berarti kita telah membeli jasa transportasi dan selama perjalanan, kita ditawarkan makanan, minuman dan majalah penerbangan. Untuk menikmati produk yang ditawarkan selama perjalanan, maka kita harus menaiki pesawat terlebih dahulu. 5. Jasa murni Produk yang ditawarkan hanya berupa jasa saja, seperti pendidikan, memijat, psikoterapi dan sebagainya. 2.2.2. Karakteristik Jasa Kotler (2000) menyatakan bahwa ada empat karakteristik pokok jasa yang membedakan dengan barang, yaitu : 1.
Tidak berwujud (intangibility) Merupakan jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, ataupun di cium sebelum dibeli. Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum membeli jasa tersebut terlebih dahulu. Oleh karena itu, untuk mencari bukti dari kualitas jasa yang diinginkan tersebut
2.
Tidak terpisahkan (inseparability) Umumnya jasa dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan dimana penyedia jasa juga merupakan bagian dari jasa tersebut, baik penyedia jasa maupun pelanggan akan mempengaruhi outcome dari jasa tersebut.
3.
Bervariasi (variability) Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandarized output yang berarti bahwa terdiri dari banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Pada industri jasa yang bersifat people based cenderung kurang terstandarisasi dan seragam dibandingkan hasil dari jasa bersifat equipment based. Oleh karena itu, pembeli jasa sering kali meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih penyedia jasa.
4.
Mudah lenyap (perishability) Jika permintaan terhadap jasa bersifat konstan, maka jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, sehingga bila tidak digunakan maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Pada umumnya permintaan jasa bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman. Guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan jasa bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman. Guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan terhadap jasa pada kondisi yang bersifat tidak menentu maka perusahaan harus mengevaluasi kapasitasnya dengan cara subtitusi dari persedian jasanya.
2.2.3. Kualitas Jasa Menurut Gronroos (1990) kualitas jasa merupakan penyampaian jasa dari pihak pemberi jasa yang melebihi tingkat kepentingan pelanggan yang dapat dilihat dari kualitas teknik (outcome) dan kualitas pelayanan (process). Kualitas teknik merupakan hasil kerja penyampaian jasa itu sendiri sedangkan kualitas pelayanan adalah kualitas yang dapat dinilai dari cara penyampaian jasa tersebut. Berdasarakan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas jasa merupakan penyampaian jasa dari pihak pemberi jasa untuk menghasilkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keingginan pelanggan dimana pelanggan akan menilai dari hasil kerja dan cara menyampaikan jasa tersebut. Menurut Zeithaml et al dalam Sumarwan (2002), ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expected service). Para pelanggan menjadi tidak tertarik dengan penyedia jasa (kuaitas jasa dipersepsikan buruk) bila jasa dirasakan lebih kecil dibanding dengan jasa yang diharapkan pelanggan. Pelanggan akan loyal dan menggunakan penyedia jasa tersebut kembali (kualitas jasa dipersiapkan ideal) bila jasa yang dirasakan lebih besar dari pada jasa yang diharapkan pelanggan. 2.3. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran seperangkat alat pemasaran yag digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler,2000). Sebagai suatu bauran, elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga
bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran keseluruhan. McCarthy dalam Kotler (2000),mengklasifikasikan alat-alat bauran pemasaran menjadi empat kelompok atau yang lebih dikenal dengan 4P, yaitu: 1. Produk (Product) adalah segala sesuatu yang dapat dipasarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keingginan atau kebutuhan. Variabel-variabel pemasaran produk diantaranya adalah keragaman produk, kualitas, desain, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan. 2. Harga (Price) adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk suatu barang yang sama terhadap semua pembeli. Selain itu, harga merupakan suatu element bauran pemasaran paling fleksibel dapat diubah dengan cepat. 3. Tempat (Place), dengan variabel-variabel pemasaran tempat diantarannya adalah saluran
pemasaran,
cakupan
pasar,
pengelompokan,
lokasi,
persediaan,
transportasi. 4. Promosi (Promotion), dengan variabel-variabel pemasaran promosi diantarannya adalah promosi penjualan, periklanan, tenaga penjual, hubungan masyarakat, pemasaran langsung. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan, untuk mengkomunikasikan manfaat produknya dan untuk menyakinkan pelanggan agar membeli produk yang ditawarkan. Pendekatan 4P sering berhasil untuk produk barang tetapi di dalam bisnis jasa, beberapa elemen tambahan perlu diperhatikan. Booms dan Binter dalam Kotler (2000) menyarankan 3P tambahan untuk pemasaran jasa, yaitu : 1. Orang (People), adalah semua partisipan yang memainkan penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa berlangsung dalam waktu riil jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Orang dalam hubungannya dengan pemasaran jasa adalah yang bertugas sebagai service provider dan sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. 2. Bukti fisik (Physical evidence), adalah suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan, dimana perusahaan, pelanggannya berinteraksi, setiap komponen tangibel memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
3. Proses (Process) mencerminkan bagimana semua elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada pelanggan. Dengan demikian, pemasaran harus dilibatkan ketika disain proses jasa dibuat, karena pemasaran juga sering terlibat didalam atau bertanggung jawab tehadap pengawasan kualitas jasa. 2.4. Definisi Perilaku Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Engel,et al (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut. Pada hakikatnya perilaku konsumen untuk memahami ”why do cunsumer do what they do” dari beberapa definisi diatas yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses piskologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan kegiatan evaluasi. Studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia seperti uang, waktu, usaha, dan energi (Sciffman dan Kanuk,1994). 2.5. Preferensi Konsumen Kotler (2000) mendefinisikan pereferensi konsumen sebagai suatu pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang dan jasa) yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Teori preferensi digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi konsumen. Terdapat banyak aksioma yang digunakan untuk menerangkan tingkah laku individu dalam masalah penetapan pilihan. Hubungan preferensi ini biasanya diasumsikan memiliki tiga sifat dasar kelengkapan, transivitas dan kontinuitas.
Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai relatif yang penting tiap atribut yang terdapat pada jasa pendidikan. Atribut yang dapat mempengaruhi preferensi konsumen pada penelitian ini meliputi atribut yang dianalisa dengan menggunakan dimensi kualitas jasa antara lain, Tangible (berwujud), Reliability (keandalan), Responsiveness (kesigapan), Assurance (keyakinan) dan Empathy (perhatian), dengan penjabaran sebagai berikut (Kotler, 2005): 1. Tangible (berwujud), seperti Fasilitas dan Sarana yang terwujud nyata yang ingin dirasakan calon konsumen. 2. Reliability (keandalan), kondisi yang akan ditawarkan dan harapan calon konsumen. Seperti kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat dan kemampuan untuk dipercaya, terutama memberikan jasa secara tepat waktu 3. Responsiveness (kesigapan), harapan calon konsumen mengenai kesigapan staf pengajar, staf administrasi, dan prosedur administrasi seperti kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan calon konsumen. 4. Assurance (keyakinan), yang diharapkan calon konsumen terhadap kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan
dalam
menanamkan
kepercayaan
pelanggan
terhadap
jasa
pendidikan. 5. Empathy (perhatian), perhatian yang diinginkan calon konsumen seperti perhatian secara individual yang diberikan jasa pendidikan kepada calon konsumen seperti kemudahan untuk menghubungi internal jasa pendidikan. 2.6.
Model Keputusan Konsumen Mempelajari dan mendalami perilaku konsumen memang bukan suatu hal
yang mudah, masalah perilaku konsumen sangat kompleks. Ketidakmudahan tersebut terutama karena banyaknya variabel yang mempengaruhinya. Sebagai usaha mempermudahnya, maka sangatlah penting dikembangkan model perilaku konsumen.
Model merupakan suatu penyederhanaan gambaran dari kenyataan. Model perilaku konsumen merupakan penyederhanaan dari konsepsi mengenai bagaimana perilaku
konsumen
terjadi
dan
dibentuk
oleh
variabel-variabel
yang
mempengaruhinya.
1. 2. 3. 4. 5.
PERBEDAAN INDIVIDU 1. Kebutuhan dan Motivasi 2. Kepribadian 3. Pengolahan Informasi dan persepsi 4. Proses belajar 5. Pengetahuan 6.Sikap
FAKTOR LINGKUNGAN Budaya Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga dan Rumah Tangga Kelompok Acuan Situasi Konsumen
PROSES KEPUTUSAN Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif
PROSES PSIKOLOGIS 1. Pengolahan 2. Informasi 3. Pembelajaran 4. Perubahan 5. Sikap/Perilaku
Pembelian dan Kepuasan
IMPLIKASI Strategi Pemasaran Kebijakan Publik Pendidikan Konsumen
Gambar 1. Model Perilaku Keputusan Konsumen (Engel,et al, 1994) Model tersebut menyatakan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh Faktor lingkungan, perbedaan individu, proses psikologis dan implikasi. Dimana pengaruh individu yaitu meliputi kebutuhan dan motivasi, kepribadian, pengolahan informasi dan persepsi, proses belajar, pengetahuan,dan sikap dan faktor lingkungan meliputi budaya, karakteristik sosial ekonomi, keluarga dan rumah tangga, kelompok acuan, situasi konsumen. Keseluruhan yang ada pada bagan akan mempengaruhi proses kebutuhan yang meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil dari proses pengambilan keputusan akan mengimplikasi kepada strategi pemasaran, kebijakan publik, pendidikan konsumen.
2.7. Proses Pengambilan Keputusan Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk, dan merek pada periode tertentu. Berbagai macam keputusan mengenai aktivitas kehidupan setiap hari atau setiap periode tanpa mereka sadari bahwa mereka telah mengambil keputusan. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Suatu keputusan tanpa pilihan disebut sebagai sebuah hobson’s choice’. Keputusan konsumen dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli, tidak muncul begitu saja melainkan melalui suatu tahapan tertentu. Berdasarkan model proses keputusan pembelian oleh konsumen terdiri dari 5 tahapan dapat dilihat pada Gambar 2. Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Hasil
Gambar 2. Lima Tahap Proses Keputusan Pembeli (Engel el al, 1994.) Sciffman dan Kanuk (1994) menyebutkan sebagai konsumen mungkin melakukan lima langkah, dan sebagian mungkin hanya melakukan langkah pembelian saja dan sebagian mungkin hanya melakukan langkah pembelian. Terdapat tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu : 1. Pemecahan Masalah yang Diperluas (extensive problem solving) Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi sebuah kategori produk atau merek tertentu pada kategori tersebut, atau tidak membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah yang mudah di evaluasi. Konsumen membutuhkan informasi yang banyak untuk menetapkan kriteria dalam menilai merek tertentu. Konsumen juga membutuhkan informasi yang cukup mengenai masing-masing merek yang akan dipertimbangkan.
2. Pemecahan Masalah yang Terbatas (limited problem solving) Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai kategori merek pada kategori tersebut. Namun konsumen belum memiliki preferensi tentang merek tertentu. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk bisa membedakan antara berbagai merek tersebut. 3. Pemecahan Masalah Rutin (routinized response behavior) Konsumen talah memiliki pengalaman terhadap produk yang akan dibelinya. Konsumen juga telah memilikli standar untuk mengevaluasi merek serta sering kali hanya mereview apa yang telah diketahuinya. Konsumen hanya membutuhkan informasi yang sedikit. 2.7.1. Pengenalan Kebutuhan Perilaku proses keputusan selalu mulai dengan pengenalan kebutuhan yang didefinisikan oleh Engel, et al (1994). sebagai pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan harus diaktifkan (activated) terlebih dahulu sebelum konsumen bisa dikenali. Pengenalan kebutuhan pada dasarnya bergantung pada berapa banyak ketidaksesuaian yang ada di antara keadaan aktual, yaitu situasi konsumen sekarang, dengan keadaan yang diinginkan, yaitu situasi yang konsumen inginkan. Ketika ketidaksesuaian ini melebihi tingkat atau ambang tertentu, kebutuhan pun dikenali. Seandainya ketidaksesuaian itu ada di bawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi (Engel et al, 1994). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan (need activation). Hal ini diilustrasikan pada Gambar 3.
Keadaan yang diinginkan
Di bawah ambang
Keadaan aktual
Tingkat kesesuaian
Tidak ada pengenalan kebutuhan
Di atas ambang
Pengenalan kebutuhan
Gambar 3. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidakpuasan ( Engel et al. 1994) Timbulnya kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal maupun rangsangan eksternal (Kotler, 1997). Rangsangan internal adalah kebutuhan dasar seseorang seperti butuhnya peningkatan pendidikan guna tuntutan pekerjaan, keinginan atau harapan keluarga, dan lain–lain, yang akan timbul suatu saat pada suatu tingkat titik tertentu dan menjadi dorongan motivasi untuk segera memuaskan keinginan tersebut. Sedangkan rangsangan eksternal adalah kebutuhan yang ditimbulkan oleh dorongan eksternal. Dengan adanya dua jenis rangsangan ini. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang mengicu suatu kebutuhan tertentu. 2.7.2 Pencarian Informasi Setelah konsumen merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu produk, maka konsumen akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi. Pencarian informasi dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa terpenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan didalam ingatannya (pencarian Internal) dan mencari Informasi dari luar (pencarian eksternal). Konsumen akan mencari informasi guna memenuhi kebutuhannya (Sumarwan, 2002). Lingkungan dan media–media pendukung dapat mempengaruhi pencarian konsumen. Seperti kualitas pendidikan dan nama perguruan tinggi yang baik, yang berpengaruh selama pengambilan keputusan pembelian dan pemanfaatan media– media sehingga menjadi pengetahuan yang sudah ada di benak konsumen.
2.7.2.1. Pencarian Internal Pencarian internal lebih dahulu terjadi setelah pengenalan kebutuhan, dengan cara melihat kembali pengetahuan yang relevan dengan keputusan yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang. Jika informasi yang didapat dari pencarian internal telah memadai untuk memuaskan kebutuhan, maka pencarian eksternal tidak perlu dilakukan. Namun apabila pencarian internal tidak mencukupi, maka perlu diadakan pencarian eksternal seperti yang diilustrasikan pada Gambar 4. Pengenalan Kebutuhan Pencarian Internal
Pencarian Internal Berhasil ?
Lanjutkan dengan Keputusan
Determinan dari Pencarian Internal o Pengetahuan yang sudah ada o Kemampuan untuk memperoleh kembali informasi
Jalankan Pencarian Eksternal
Gambar 4. Proses Pencarian Internal (Engel et al. 1994) 2.7.2.2. Pencarian Eksternal Konsumen mungkin cukup sampai pencarian internal jika apa yang dicari telah terpenuhi. Jika tidak, konsumen akan berlanjut ke tahap pencarian eksternal konsumen mungkin juga akan mengkobinasikan antara pencarian internal dan eksternal agar informasi yang diperolehnya mengenai produk dan merek menjadi sempurna dan meyakinkan. Pencarian eksternal adalah proses pencarian informasi mengenai berbagai produk dan merek, pembelian atau konsumsi pada lingkungan konsumen. Konsumen akan bertanya kepada teman, saudara atau tenaga penjual. Konsumen akan membaca kemasan, surat kabar, majalah konsumen, melihat dan mendengarkan berbagai iklan produk. Informasi yang dicari melalui pencarian eksternal biasanya meliputi alternatif merek yang tersedia, kriteria evaluasi untuk membandingkan merek, tingkat kepentingan dari kriteria evaluasi (Sumarwan, 2002).
2.7.3. Evaluasi Alternatif Setelah pencarian informasi langkah selanjutnya, konsumen melakukan alternatif pilihan. Menurut Engel et al (1994), evaluasi alternatif didefinisikan sebagai proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada tahap evaluasi ini konsumen harus,
(1)
menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai alternativealternatif, (2) memutuskan alternatif pilihan, (3) menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan, dan (4) menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir. Bagan alur keempat komponen evaluasi ini dapat dilihat pada gambar 5. Menentukan Alternatif Pilihan
Menetukan Kriteria Alternatif
Menerapkan Kaidah Keputusan Menilai Kinerja Alternatif Gambar 5. Komponen dasar evaluasi alternatif (Engel et al.1994) Untuk memilih alternatif, konsumen menggunakan dimensi atau atribut yang disebut kriteria alternatif. Kriteria evaluasi yang digunakan konsumen antara lain staf pengajar, akses lokasi, kuliah sambil bekerja, biaya pendidikan, waktu perkuliahan, waktu perkuliahan, akreditas. Kriteria-kriteria ini biasanya bervariasi sesuai dengan kepentingan relatif calon konsumen. Dengan kriteria-kriteria tersebut, konsumen menentukan beberapa alternatif. Penentuan kriteria evaluasi tertentu yang akan digunakan oleh konsumen selama pengambilan keputusan tergantung dari beberapa faktor, yaitu
(1)
pengaruh situasi (2) kesamaan alternatif–alternatif pilihan (3) Motivasi (4) keterlibatan (5) Pengetahuan (Engel et al ,1994). Setelah kriteria evaluasi, konsumen memutuskan alternatif mana yang akan dipilih. Pertimbangan yang dibuat konsumen tergantung kepada kemampuan untuk mengingat informasi yang bertahan dalam ingatan. Jika alternatif dikenali pada saat
pendaftaran masuk, maka alternatif itu akan dipertimbangkan. Sebaliknya jika konsumen tidak mempunyai pengetahuan tentang alternatif pilihan maka konsumen harus berpaling pada lingkungan guna mendapatkan bantuan dalam membentuk perangkat pertimbangan. Pengetahuan yang dimiliki dapat dikendalikan untuk menilai seberapa baik alternatif-alternatif yang dipertimbangakan. Jika tidak, maka pencarian eksternal diperlukan untuk membentuk penilaian. 2.7.4. Proses Penentuan Keputusan Suatu kegiatan pengambilan keputusan yang nyata hanyalah merupakan salah satu dari keseluruhan proses, mental dan kegiatan–kegiatan fisik lainnya yang terjadi dalam Proses Penentuan Keputusan dalam suatu periode waktu tertentu serta pemenuhan kebutuhan. Tindakan Penentuan Keputusan merupakan tahap akhir. Pada tahap ini konsumen harus mengambil keputusan tentang kapan membeli, dimana membeli dan bagaimana membayar. Engel et al (1994) mengungkapkan bahwa pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu niat pembelian dan pengaruh lingkungan, dan perbedaan individu. Niat Penentuan Keputusan pada konsumen memiliki dua kategori: (1) kebutuhan dan (2) lulusan perguruan tinggi. Niat pembelian yang mencakup kebutuhan, umumnya disebut sebagai penentuan keputusan yang terencana sepenuhnya. Konsumen bersedia menyediakan waktu, biaya dan energi dalam menyelesaikan studinya guna memenuhi kebutuhannya. Pembelian pada kelas lulusan perguruan tinggi saja dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, konsumen memilih berdasarkan dimana tempat pendidikan yang cepat lulus dan mementingkan gelar.
Evalusi Alternatif
Niat Pembelian
Pendirian Orang Lain Situasi Tak Diantisipasi
Gambar 6. Langkah–langkah antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian (Kotler, 1997)
Keputusan Pembelian
Dua faktor berada diantara niat penentuan keputusan. Faktor pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Seberapa jauh faktor ini mempengaruhi alternatif yang disukai seseorang tergantung pada intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan memotivasi konsumen untuk menuruti keingginan orang lain. Semakin kuat sifat negatif dan semkin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka konsumen akan semakin menyesuaikan maksud pembeliannya. Faktor kedua yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian adalah faktor situasi yang sudah diantisipasi akan dapat mengubah rencana pembelian suatu produk yang akan dilakukan konsumen (Kotler, 1997). 2.7.5. Hasil (Niat Pembelian) Tahap akhir dari proses keputusan adalah tindakan pembelian atau niat pembelian. Pada tahap ini konsumen harus mengambil keputusan tentang kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana membayar. Engel, el al(1994) mengungkapkan bahwa pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu niat pembelian dan pengaruh lingkungan, dan perbedaan individu. Kotler (1997) menyebutkan ada dua faktor yang berbeda di antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Seberapa jauh faktor ini mempengaruhi alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keingginan orang lain. Faktor kedua yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembalian adalah faktor situai yang sudah di antisipasi. Perilaku proses keputusan pembelian tidak berhenti begitu pembelian dilaksanakan. Setelah pembelian terjadi, konsumen akan mengevaluasi pembelian yang dilakukannya. Evaluasi lebih jauh terjadi dalam bentuk perbandingan kinerja produk atau jasa berdasarkan harapan, hasilnya adalah kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan berfungsi mengukuhkan loyalitas pembelian. Sementara ketidakpuasan dapat menyebabkan keluhan, komunikasi lsan yang negatif dan upaya untuk menuntut ganti rugi melalui sarana hukum.
2.8. Proses Keputusan Setelah penentuan keputusan terjadi, konsumen akan mengevaluasi proses keputusan pembelian yang dilakukannya. Hasil evaluasi pembelian dapat berupa keputusan. Jika konsumen merasa puas, maka keyakinan dan sikap yang terbentuk akan berpengaruh positif terhadap pembelian. Kepuasan berfungsi mengukuhkan loyaliatas
pembeli,
sementara
ketidakpuasan
dapat
menyebabkan
keluhan
komunikasi lisan yang negatif dan upaya untuk menuntut ganti rugi melalui sarana hukum. Ini berarti bahwa upaya untuk mempertahankan pelanggan menjadi hal yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Jenis pembelian produk atau jasa yang dilakukan konsumen bisa digolongkan ke dalam tiga macam (Engel et al, 1994), yaitu sebagai berikut. 1.
Pembelian yang Terencana Sepenuhnya Jika konsumen telah menetukan pilihan produk dan merek jauh sebelum pembelian dilakukan, maka ini termasuk pembelian yang direncanakan sepenuhnya. Pembelian terencana sepenuhnya biasanya adalah hasil dari proses keputusan yang diperluas atau keterlibatan yang tinggi
2.
Pembelian yang Separuh Terencana Konsumen sering kali sudah mengetahui ingin membeli suatu produk, namun mungkin tidak tahu merek yang akan dibelinya hingga memperoleh informasi yang lengkap dari seseorang. Ketika sudah tahu produk yang ingin dibeli sebelumnya dan memutuskan merek dari produk tersebut.
3.
Pembelian yang Tidak Tertencana Konsumen sering kali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli sering sekali muncul di toko atau di mal. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Pada pembelian yang tidak terencana ini keinginan timbul pada saat apa yang dilihat pada saat itu. Menurut Mowen and Minor dalam Sumarwan (2003) pada bisnis jasa,
konsumen tidak membuang jasa karena sifat jasa tidak berwujud, dua tahap terakhir, meliputi bagaimana konsumen membuang produk yang mereka beli dan apakah mereka membentuk kesekian merek serta niat untuk membeli dimasa yang akan datang.
2.9.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Proses Keputusan Proses keputusan konsumen untuk membeli suatu produk tidak terbentuk
begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Akibatnya keputusan konsumen yang dimiliki oleh satu konsumen dapat berbeda dengan konsumen lain. Seperti yang dijelaskan dalam teori perilaku konsumen oleh Engel et al (1994), proses keputusan pembelian tersebut ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis.
2.9.1. Pengaruh Lingkungan Konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks dan pengaruh yang diterima dari lingkungan akan mempengaruhi proses keputusan yang dilakukan konsumen. Lima faktor lingkungan yang mempengaruhi proses keputusan konsumen adalah (1) budaya, (2) kelas lokasi, (3) pengaruh pribadi, (4) keluarga, (5) situasi. Budaya dalam perilaku konsumen mengacu pada seperangkat nilai gagasan, sikap dan simbol lain yang bermakna membuat
yang melayani manusia berkomunikasi,
tafsiran dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel et al,
1994). Walaupun seorang konsumen bebas dalam menentukan pilihan namun karena ia hidup di lingkungan dengan kebudayaan yang mempunyai batasan – batasan tertentu, maka kebebasan tersebut juga dipengaruhi oleh nilai – nilai sosial budaya dan norma – norma masyarakat tersebut. Pengaruh budaya terhadap perilaku konsumen adalah (1) mempengaruhi struktur konsumsi, (2) mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan, dan (3) merupakan variabel utama didalam penciptaan dan komunikasi makna didalam produk (Engel et al, 1994). Kelas sosial mengacu pada pengelompokan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarakan posisi ekonomi mereka di dalam pasar (Engel et al 1994). Kelas sosial yang berbeda cendrung memunculkan perilaku mengkonsumsi yang berbeda. Disamping itu, kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh pendapatan, tetapi juga ditentukan oleh pekerjaan, prestasi, pribadi, interaksi, pemilikan, orientasi, nilai, kesadaran kelas dan sebagainya. Kelas sosial menunjukkan preferensi produk tertentu seperti pakaian, pendidikan, perabotan, rumah, kegiatan waktu luang, dan kendaraan. Hal ini dapat mebantu produsen memfokuskan usaha mereka pada satu kelas sosial atau lebih.
Pengaruh pribadi memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen khususnya jika ada keterlibatan yang tinggi dan resiko yang dirasakan dari suatu produk atau produk pilihan yang dapat berasal dari kelompok acuan. Kelompok acuan didefinisikan sabagai orang atau kelompok yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu, contohnya keluarga, serikat pekerja, organisasi formal. Keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh terhadap sikap. Perilaku individu, dan perilaku pembelian. Setiap anggota keluarga memegang peranan penting mencakup menjaga pintu, pengambilan keputusan, pembelian dan pemakai. Situasi dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen. Pengaruh situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik (lokasi, tata ruang, suara, warna), lingkungan sosial, waktu atau moment. 2.9.2. Perbedaan Individu Perbedaan individu merupakan faktor internal yang menggerakkan dan mempengaruhi perilaku. Terdapat lima hal yang menyebabkan konsumen mengkin berbeda, yaitu (1) semberdaya konsumen, (2) motivasi dan keterlibatan, (3) pengetahuan, (4) sikap, dan (5) kepribadian, gaya dan demografi (Engel et al, 1994). Sumberdaya konsumen yang akan tersedia dimasa yang akan datang berperan penting dalam kepuasan pembelian. Setiap konsumen membawa tiga sumberdaya kedalam situasi pengambilan keputusan, yaitu (1) sumberdaya ekonomi (pendapatan dan kekayaan), (2) sumberdaya kognitif (kapasitas untuk pengolahan informasi) dan (3) sumberdaya temporal (waktu). Pengetahuan adalah faktor penentu dalam perilaku konsumen. Apa yang konsumen beli, dimana mereka membeli dan kapan membeli akan bergantung pada pengetahuan yang relevan dengan keputusan. Pengetahuan didefinisikan sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan. Keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi yang disadari dalam tindakan pembelian dan konsumsi. Bila keterlibatan tinggi, ada motivasi yang kuat untuk memperoleh dan menolah informasi secara lebih lengkap.
Sikap merupakan keseluruhan evaluasi yang dilakukan konsumen (Engel et al, 1994). Sifat menempatkan konsumen dalam dalam kerangka pemikiran yang menyukai suatu obyek, bergerak mendekati atau menjauhi obyek tersebut, dan mengarahkan konsumen berperilaku konsisten terhadap obyek yang serupa (Schiffman, L.G dan Kanuk, L.L. 1994) Kepribadian, demografi, dan gaya hidup merupakan sikap yang penting untuk mengerti mengapa orang memperlihatkan perbedaan dalam mengkonsumsi produk dan preferensi merek. Kepribadian dalam perilaku konsumen didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulasi lingkungan. Gaya hidup merupakan pola yang digerakkan orang untuk menghabiskan sumber daya yang dimilikinya. Demografi mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah usia, pendapatan, dan pendidikan. 2.9.3. Proses Psikologis Proses psikologi merupakan proses sentral yang membentuk semua aspek motivasi dan perilaku konsumen. Kotler (1997) menyebutkan bahwa pembelian yang dilakukan dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan, serta pendirian. Prsoses psikologi meliputi tiga proses, yaitu; (1) Pemerosesan informasi mengacu pada proses yang denganya suatu stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan, dan belakangan diambil kembali.; (2) Pembelajaran merupakan proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan atau perilaku; (3) Perubahan sikap atau perilaku Mempengaruhi sikap dan atau perilaku konsumen adalah salah satu dari tugas paling mendasar tetapi menantang yang dihadapai oleh perusahaan. Mengetahui bagaimana cara mempengaruhi sikap atau perilaku konsumen merupakan salah satu dari ketrampilan paling berharga yang mengkin dimiliki oleh seorang pemasar. 2.10. Tinjauan Studi Terdahulu Sutarman (2007) dalam penelitiannya yang berjudul ” Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Mobil di PT. Astra Credit Companies Cabang Kelapa Gading, Jakarta”. Penerapan analisis yang digunakan adalah Validitas, Reliabilitas, Deskriptif, Analisis Faktor, Analisis Kluster dan Analisis Tabulasi Silang.
Praswanto (2006) meneliti tentang Preferensi Calon Konsumen Peminat Jasa Ekstensi Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Dengan mengunakan analisis Konjoin skala yang digunakan Kualitatif (nominal atau ordinal) dan Skala Kuantitatif (inteval atau ratio). Yosiana (2005) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Jasa Politeknik KENT” dengan menggunakan Importance Performance Analysis, dihasilkan nilai penting setiap atribut dan dapat diketahui bahwa atribut yang paling penting oleh konsumen adalah tenaga pengajar atau kualitas dosen – dosen. Suryana
(2003)
dalam
penelitiannya
berjudul
”Faktor–faktor
yang
Mempengaruhi Perilaku Dalam Proses Keputusan Pembelian Beras Domestik dan Impor”. Pengolahan data mengunakan Analisis Faktor yang bertujuan melihat korelasi antara variabel dalam komponen utama yang mempertimbangkan oleh konsumen. Pengolahan data dengan Analisis Faktor menghasilkan tiga komponen utama yang dipertimbangkan konsumen pada setiap kelas sosial. Variabel utama paling dominan mempengaruhi responden kelas bawah adalah keragaman jenis beras di toko, peroleh informasi dari penjual dapat membeli dengan cara berhutang lokasi penjualan, dan day tahan beras. Sedangkan variabel dominan pada kelas menengah adalah rasa beras, kepulenan beras, daya tahan beras, dan kenyaman lokasi pembelian. Variabel yang memepengaruhi konsumen kelas atas adalah beragam jenis barang yang dijual, pengetahuan tentang beras, kemasan beras, iklan beras, dan keutuhan butir beras. Arsyad (2008) dalam penelitiannya berjudul ” Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Jasa Lembaga Pendidikan XYZ ”. Pengambilan data perimer menggunakan kuesioner yang dikembangkan berdasarkan lima dimensi kualitas jasa. Sedangkan data sekunder di peroleh dari buku, studi literatur, data dari lembaga pendidikan dan media internet. Teknik pengambilan sempelnya yang digunakan adalah teknik total sampling atau sensus, dengan total responden sebesar 93 orang. Uji Validitas kuesioner dilakukan dengan uji pearson product moment dan uji reabilitas menggunakan teknik alpha cronbach.Alat analisis yang digunakan adalah Chi-square, Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI).
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Kerangka Pemikiran Koseptual Setiap perusahaan atau instansi mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Salah
satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan keuntungan dengan cara meningkatkan keuntungan dengan cara meningkatkan volume penjualan dan citra perusahaan. Agar tujuannya tercapai maka perusahaan harus mempunya strategi dalam memasarkan produknya. Untuk memilih suatu strategi yang tepat, perusahaan harus memahami konsumennya. Fokus dari penelitian ini adalah konsumen pendidikan, karena pemasar jasa pendidikan bertujuan untuk memenuhi dan melayani kebutuhan dan keingginan konsumen, sehingga pemasar perlu memahami perilaku konsumen. Dalam setiap kegiatan konsumsi, konsumen cendrung melalui proses pengambilan keputusan terlebih dahulu serta bertujuan memaksimumkan kepuasannya. Tingkat kepuasan konsumen tidak dapat ditentukan oleh satu faktor melainkan berbagai faktor. Seperti telah dikemukakan diatas bahwa perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi tiga faktor, yaitu pengaruh strategi pemasaran, lingkungan dan perbedaan individu. Dengan menganalisis pengaruh tersebut serta perbedaan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian jasa pendidikan maka akan membantu pemasar untuk mengembangkan jasa pandidikan. Mahasiswa Diploma (tingkat akhir) sebagai calon konsumen
PSMPK
memiliki
penilaian tersendiri terhadap berbagai atribut jasa Ekstensi sesuai kebutuhan mereka. Penelitian tentang atribut/faktor yang mempengaruhi calon konsumen ini menggunakan alat uji validitas, reliabilitas, analisis faktor, dan statistik deskriktif menggunakan tabulasi silang, sehingga diketahui urutan atribut yang paling penting sampai yang paling tidak penting. Selain itu dilakukan juga analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik calon konsumen. Misalnya mengestimasi berapa jumlah kelompok berpenghasilan tertentu yang menjadi calon konsumen mahasiswa Ekstensi, dan juga latar belakang pendidikan caln konsumen sebelum menjadi mahasiswa Ekstensi. Bagan alur pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 7.
Jasa Pendidikan Calon Mahasiswa PSMPK DMIPB
Proses Pengambilan Keputusan
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan jasa pendidikanKeputusan Pembelian
Tangible (berwujud)
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Reliability (keandalan)
Keputusan Pembelian
Responsiveness (kesigapan)
Assurance (keyakinan)
Empathy (perhatian)
Evaluasi Pembelian
Analisis Faktor
Analisis Deskriptif
Faktor yang berpengaruh
Implikasi Manajerial
Pengembangan PSMPK DMIPB
Gambar 7. Alur Kerangka Pemikiran Penelitian 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitan tentang preferensi calon konsumen terhadap atribut jasa PSMPK DMIPB dilakukan di Bogor yang terkait dengan calon konsumen PSMPK DMIPB. Calon konsumen yang di tuju adalah mahasiswa Diploma yang tingkat akhir. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di tiga besar jumlah Mahasiswa Diploma pada Universitas di Kota Bogor (Calon Konsumen), yaitu IPB, Universitas Kesatuan, Universitas Pakuan. Ketiga Universitas terdapat calon konsumen yang akan melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi.
Penelitian lapangan dilaksanakan pada bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008. 3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam peneitian ini adalah data primer dan data skunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan pada waktu sebelumnya oleh pihak lain atau pihak yang bersangkutan. Sedangkan data yang didapatkan langsung dari sumbernya untuk pertama kalinya oleh pihak peneliti dinamakan data primer. Data sekunder berasal dari kumpulan informasi dan laporan perusahaan tahuntahun sebelumnya, laporan-laporan yang ada di perpustakaan, kantor-kantor pemerintah, universitas, organisasi profesional dan perdagangan atau sejenisnya. Data sekunder dinilai masih kurang lengkap sehingga belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam tujuan secara memuaskan, maka diperlukan data primer. Data primer diperoleh oleh analis langsung dari obyek penelitian dengan melakukan survei atas pihak-pihak yang terlibat atau berhubungan dengan produk/jasa yang akan diteliti Sumber data sekunder diperoleh dari sumber eksternal dan sumber internal. Sumber eksternal meliputi buku, majalah, jurnal, maupun referensi terkait. Sumber data internal merupakan informasi – informasi yang berasal dari pengelola PSMPK DMIPB. 3.4.
Metode Penarikan Sampel Populasi adalah kumpulan seluruh unsur yang ditentukan sebelum tahap
seleksi sempel dimulai (Simamora, 2004). Maka populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang telah menyelesaikan atau akan menyelesaikan pendidikan Diploma di Wilayah Kotamadya Bogor. Unit penarikan sampel adalah unsur yang tersedia untuk diseleksi dalam proses penarikan sampel (Simamora, 2004). Dalam penelitian ini, unit penarikan sampel adalah calon konsumen Ekstensi yang ingin melanjutkan kuliah dari berbagai program pendidikan yang telah menyelesaikan diploma, hal ini dilakukan mengingat: (1) setelah menyelesaikan Diploma diharapkan mengetahui proses pemilihan langkah hidup pendidikan kedepan khususnya terhadap Ekstensi, sehingga bisa menjawab pertanyaan - pertanyaan dalam kuesioner yang menyangkut hal-hal pengambilan keputusan tersebut, (2) ingin mengetahui harapan-harapan
calon konsumen terhadap Ekstensi yang sudah dapat menilai tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yang diinginkan calon konsumen dari atribut jasa pendidikan Ekstensi. Hasil pengamatan yang diharapkan dari unit penarikan sampel (calon konsumen Ekstensi), akan di generalisasikan kepada populasi (mahasiswa yang telah menyelesaikan Diploma) dengan asumsi bahwa baik mahasiswa yang sudah lama menyelesaikan atau akan menyelesaikan pendidikan Diplomanya berada pada kondisi yang sama dan berbagi sejumlah karakteristik bersama dan berarti bahwa mereka adalah satu kumpulan unsur (Simamora, 2004) Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin (Simamora, 2004) : n=
n 1 + Ne 2
(
Dengan
)
n = jumlah Contoh yang diambil N = ukuran jumlah populasi e = Taraf nyata
Dengan jumlah mahasiswa diploma di kotamadya bogor (calon konsumen ekstensi) sebesar 6181 orang pada tahun 2006, maka berdasarkan rumus Slovin diatas diperoleh jumlah sempel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: n=
6181 6181 = = 98.41 2 62.81 1 + 6181 X 0,1
(
)
Maka jumlah sampel yang digunakan paling sedikit dalam penelitian ini adalah 99 responden. 3.5.
Metode Pegumpulan Data
3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Menurut Simamora (2004) validitas adalah suatu ukuran yang menunjuk tingkat kesahihan apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Artinya, mampu memperoleh data yang tepat dari peubah yang diteliti. Simamora (2004) juga mendefinisikan bahwa reliabilitas merupakan tingkat keandalan kuesioner. Setelah kuesioner akhir terbentuk, langkah awal yang dilakukan adalah menguji validitas kuesioner. Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana suatu alat pengukur (instrumen) mengukur apa yang ingin diukur (Simamora, 2004). Uji validitas digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total. Teknik yang dipakai untuk menguji validitas kuesioner adalah teknik korelasi product moment pearson dengan rumusan sebagai berikut :
rxy =
n ∑ XY − ∑ X ∑ Y n ∑ X − (∑ X ) 2
2
n ∑ Y − (∑ Y ) 2
..............................(1)
2
Keterangan : rxy = Korelasi antar X dan Y n = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total Uji validitas dilakukan pada 30 responden dimana nilai yang dihitung dinyatakan sahih, apabila nilai rxy lebih besar dari rtabel sebesar 0,306. Pengujian validitas diolah dengan menggunakan software SPPS versi 15. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang – ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya tidak terdapat perubahan psikologis responden. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi suatu alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Uji realibilitas dapat dilakuakan secara bersama – sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji realibilitas sebaiknya dilakukan pada masing – masing variabel pada lembar kerja berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60 (Nugroho,2005)
Reliabilitas alat ukur dalam bentuk skala dapat dicari dengan menggunakan teknik alpha cronbach berikut : 2 ⎛ k ⎞⎛⎜ ∑ σ r11 = ⎜ ⎟ 1− 2 σ1 ⎝ k − 1 ⎠⎜⎝
Keterangan : r11
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
..................................................................(2)
= Reliabilitas instrumen
K
= Banyaknya butir pertanyaan
∑σ σ 12
2
= Jumlah ragam butir = Jumlah ragam total
Untuk mencari nilai ragam digunakan rumus berikut :
(∑ X ) −
2
σ = 2
∑X
2
n
n
..................................................................(3)
Keterangan : n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih Uji reliabilitas dilakukan pada 30 responden dimana nilai korelasi yang dihitung dinyatakan sahih apabila nilai r lebih dari 0.6 dan semakin sahih jika semakin mendekati 1,00. Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan software SPPS versi 15. 3.5.2. Pengumpulan Data Setelah dilakukannya Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner kepada 30 reponden awal. selanjutnya penelitian ini melakukan pengumpulan data, dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi, yaitu mengumpulkan data primer dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap lokasi dan melihat aktivitas yang dilakukan oleh pihak Ekstensi dan calon mahasiswa 2. Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara secara lisan kepada calon konsumen Ekstensi khususnya Diploma tingkat akhir di tiga besar Diploma pada Universitas di Kota Bogor maupun pengelola PSMPK DMIPB, untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan. 3. Penyebaran kuesioner, yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada responden dalam bentuk kuesioner. Pertanyaan yang diberikan dapat berupa pertanyaan terbuka maupun tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang
disampaikan dengan memberikan kebebasan jawaban dari responden. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang telah disediakan alternatif jawabannya. 4. Studi Literatur, digunakan untuk memperoleh data – data sekunder yang berhubungan dengan calon konsumen dan tentang preferensi konsumen serta data-data lain yang dibutuhkan dalam penelitian. 3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data Dalam skripsi ini pengolahan data dan analisis data dapat dikelompokkan menjadi
variabel demografi, dan analisis faktor yang akan diolah setelah
penyebaran kuesioner. 3.6.1. Karakteristik Calon Konsumen Untuk mengetahui gambaran umum responden dan perilaku pembelian konsumen digunakan variabel demografi. Variabel demografi menggambarkan pengelompokan responden kedalam kategori-kategori berdasarkan jenis kelamin, usia, jumlah anggota keluarga, pekerjaan orang tua (ayah dan ibu), sumber dana, dan lain – lain. Jenis data yang dikumpullkan bersifat kualitatif. 3.6.2. Analisis Faktor Maholtra dalam Sutarman (2007) mendefinisikan analisis faktor sebagai serangkaian prosedur yang digunakan untuk mereduksi dan menyimpulkan suatu data. Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan antara sejumlah peubah yang saling bebas satu dengan yang lain, sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah awal. Analisis faktor pada prinsipnya, digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas sejumlah variable menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor. Penganalisisan faktor menggunakan KMO and bartlett’stest of sphericity dan Anti Image. (Santoso,2002). Pengujian terhadap kesesuaian analisis faktor dilakukan dengan metode Kaiser-Meyer-Olkin (KMO). Tingkat kesesuaian harga KMO menurut Kaiser dalam Sutarman (2007) dijelaskan pada Tabel 2. Pengukuran sesuai pengambilan contoh digunakan dengan metode Measure of sampling Adequancy (MSA). Syarat minimum nilai MSA sebesar 0,5.
Tabel 2. Tingkat kesesuaian (Sutarman, 2007) Harga KMO
harga KMO dengan penggunaan analisis faktor
Tingkat kesesuaian penggunaan analisis faktor
0,9
Sangat memuaskan
0,8
Memuaskan
0,7
Harga menengah
0,6
Cukup
0,5
Kurang Memuaskan
< 0,5
Tidak dapat diterima
Aplikasi analisis faktor di bidang pemasaran dalam penelitian ini, yaitu (1) agar mengetahui keingginan berwujud (tangible) calon konsumen, (2) melakukan penelitian keandalan (reliability) yang akan ditawarkan, analisis faktor digunakan untuk menentukan keandalan yang diinginkan calon konsumen, (3) analisis faktor digunakan agar mengetahui kesigapan (responsiveness) yang paling berpengaruh dalam pendidikan calon konsumen, (4) dalam keyakinan (Assurance), analisis faktor digunakan agar mengetahui faktor keyakian yang diharapkan calon konsumen, (5) dalam pelayanan, analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi perhatian (Empathy) seperti apa yang diinginkan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PSMPK DMIPB Pembangunan yang bergerak secara sinergis dan berkesinambungan menuntut banyak tenaga profesional yang handal khususnya di bidang manajemen. Bidang manajemen adalah disiplin ilmu yang mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kompetesi penguasaan ilmu dan ketrampilan dalam konteks perorangan dan organisasi di bidang produksi dan operasi, pemasaran, SDM dan keuangan. Oleh karena itu, bidang ilmu manajemen diperlukan di berbagai bidang bisnis seperti Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Industri serta jasa lainnya (Perbankan, Perhotelan, Pariwisata, dll). Hasil penelusuran lulusan Departemen Manajemen (FEM) IPB tahun 2005, menunjukkan bahwa 87% lulusan telah bekerja di berbagai perusahaan nasional dan multinasional seperti Carrefour, Toyota Manufacturing Internasional,
Asia
Development Bank (ADB), Gramedia, Bank Danamon, PT. Kelola Mina Laut, dll. Masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan dibawah tiga bulan setelah kelulusan (39%), dan 3 – 6 bulan setelah kelulusan (48%). Sedangkan sisanya berkiprah dalam berbagai bidang wirausaha dan melanjutkan pendidikan S2. Kondisi saat ini Departemen Manajemen (FEM) IPB sudah memiliki Akreditas B. Dalam rangka memberi kesempatan kepada lulusan
akademi, diploma atau
lulusan SMA yang telah bekerja untuk mendapatkan gelar S1 di bidang manajemen, maka Departemen Manajemen FEM IPB membuka Program Sarjana
Manajemen
Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB), berdasarkan Surat Keputusan Rektor IPB nomor : 161/K13.8/PP/2006 terkait dengan Pembukaan Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Institut Pertanian Bogor. Sesuai dengan Surat Keputusan Rektor IPB nomor : 161/K13.8/PP/2006 pada butir ketiga memutuskan Program pendidikan sebagaimana dimaksud pada diktum pertama keputusan ini dapat dimulai melaksanakan penerimaan mahasiswa baru pada Tahun Akademik 2006/2007.
4.1.1. Pertimbangan dalam Pendirian PSMPK DMIPB Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Institut Pertanian Bogor tahun 2006, maksud dan tujuan pendirian Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor (PSMPK DMIPB) adalah : 1. Bahwa sesuai dengan mandat dan mayor yang ditawarkan sebagaimana diteteapkan dalam keputusan Rektor IPB Nomor 001/K13/PP/2005, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB selama ini telah menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana (S1) reguler dengan mayor ilmu manajemen. 2. Bahwa sejalan dengan makin bertambahnya jumlah lulusan Program Diploma baik yang berasal dari Program Diploma maupun Perguruan Tinggi Negeri lainnya dan adanya keinginan dari para lulusan khususnya bagi yang telah bekerja untuk meningkatan kualitas diri (self-imporvement) dan mengembangkan karier, maka pangsa pasar dari Program Pendidikan Sarjana Manajemen sangat potensial. 3. Bahwa sehubungan dengan potensialnya pangsa pasar Program Pendidikan Sarjana Manajemen, maka selanjutnya dipandang perlu untuk membuka Program Pendidikan Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, dan pembukaannya perlu ditetapkan dengan suatu Keputusan Rektor. 4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan PSMPK DMIPB A. Visi Menjadi wahana pengembangan sumberdaya manusia unggulan dan berdayasaing tinggi melalui pendidikan berkelanjutan (long life education) dalam bidang manajemen. B. Misi 1. Membangun sumberdaya manusia bermutu dan berdedikasi dalam ilmu manajemen dengan kompetensi tinggi di bidang pemasaran, SDM dan keuangan. 2. Membangun etika bisnis yang ilmiah, profesional dan berbudaya.
C. Tujuan 1. Menghasilkan lulusan sarjana di bidang manajemen yang mempunyai kompetensi tinggi di bidang pemasaran, produksi operasi, sumber daya manusia dan keuangan. 2. Menghasilkan
lulusan
sarjana
di
bidang
manajemen
yang
mampu
mengembangkan profesionalismenya dalam meniti karir di lingkungan kerjanya. 3. Menghasilkan lulusan sarjana manajemen yang mampu mandiri melalui pengembangan jiwa dan semangat kewirausahaan 4. Menghasilkan model sistem belajar mengajar berkelanjutan di bidang manajemen melalui diskusi interaktif antar pengajar dan mahasiswa praktisi. 4.1.3. Struktur Organisasi PSMPK DMIPB 1. Ketua Program
: Ir. Mimin Aminah,MM
2. Sekretaris 1
: Hardiana Widiastuti S,Hut,MM
3. Sekretaris 2
: Nesti Handayani, SP
4. Sarana Prasarana 5. Penelitian & Pengembangan 6. Softskill 7. Staf Akademik
: Acep E Komarudin, SE : Deddy C Sutarman, STP, MM : Lili Zulaeha, SP : Uding Sastrawan, SE ; Zakiah, AMd ; Budiman, SPt
8. Staf Keuangan
: Desi Susanti, AMd
9. Staf Umum
: Moch Nurman Hidayat, AMd
10. Resepsionis
: Fitri Amd
11. Pramu Kantor
: Edi, Nurdin
4.1.4. Jumlah Mahasiswa PSMPK DMIPB Saat ini mahasiswa PSMPK DMIPB memiliki lima angkatan yang berjumlah empat ratus enam belas orang (416), terdiri dari angkatan I (satu) berjumlah lima puluh tujuh mahasiswa (57), angkatan II (dua) berjumlah empat puluh dua mahasiswa (42), angkatan III (tiga) berjumlah seratus empat puluh tiga mahasiswa (143), angkatan IV (empat) berjumlah lima puluh enam mahasiswa (56), angkatan V (lima) berjumlah seratus delapan belas mahasiswa (118).
4.1.5. Sarana Prasrana PSMPK DMIPB Sarana prasrana yang ada saat ini di PSMPK DMIPB adalah : 1. Ruang kuliah ber AC yang dilengkapi fasilitas pengajaran seperti LCD projector, OHP, Laptop, wireless dan whiteboard 2. Ruang khusus diskusi, seminar dan ujian sidang. 3. Laboratorium komputer dengan sistem LAN dan Internet (WiFi) 4. Perpustakaan dengan online system literatur dan jurnal elektronik. 5. Softskill Mahasiswa PSMPK DMIPB saat ini menyediakan program sofskill guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang aplikatif seperti : Klub Bahasa Inggris memfokuskan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa, terutama persiapan untuk memasuki dunia kerja. Sehingga kegiatan inti yang akan dilakukan adalah TOEFL preparation and prediction test, serta english for job. Klub Bisnis bertujuan membekali mahasiswa dengan teori dan ilmu praktis tentang bagaimana menjalankan sebuah bisnis dan melakukan kegiatan fasilitasi. Selanjutnya mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dengan melakukan pendampingan/fasilitasi kepada UKM yang ada disekitar Bogor. Klub Statistik bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan membahas berbagai konsep statistika dalam kegiatan penelitian serta melakukan berbagai latihan analisis data
dengan menggunakan berbagai software seperti SPSS,
Microsoft Excell, serta software-software lainnya yang dapat mendukung untuk pengambilan keputusan, khususnya menganalisis berbagai data dalam bidang pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi serta beberapa bidang lainnya untuk menghadapi berbagai tantangan, peluang, dan kesempatan dalam bisnis. Sehingga diharapkan mampu menambah wawasan, pengetahuan serta keahlian mahasiswa dalam melaksanakan penelitian.
4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kuesioner yang telah disampaikan kepada responden dalam penelitian ini di uji dengan menggunakan uji validitas dan realiabilitas. Validitas kuesioner dilihat dari nilai korelasi (r) antara skor total dengan skor masing – masing pertanyaan. Pengujian kuesioner dilakukan terhadap 30 orang responden (N=30) mahasiswa diploma tingkat akhir di tiga terbesar universitas kota Bogor yang dipilih berdasarkan dari jumlah mahasiswa yang ada di kota Bogor . Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Product Moment Pearson pada tingkat kepercayaan 90% (α = 0,1). Nilai r–tabel product moment menunjukkan nilai r pada taraf signifikan (α = 0,1) untuk N = 30 orang adalah 0,306 (Simamora, 2004). Hasil pengujian tingkat validitas menunjukkan bahwa r-hitung atribut dalam pertanyaan tersebut memiliki nilai kolerasi atau r-hasil antara 0,478 sampai dengan 0,901 dan tidak ada yang lebih kecil dari r-tabel (0,306), dengan demikian, atribut dapat dinyatakan valid dikarenakan r-hitung lebih besar dari 0,306. Uji validitas dilanjutkan dengan uji reliabilitas setelah alat ukur berupaya pertanyaan dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid. Reliabilitas adalah statu kestrabilan dan konsistensi responden menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyan (Santosa, 2002). Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah teknik Cronbach’s α (ALPHA), yaitu teknik mencari reliabilitas melalui software SPSS 15. Berdasarkan hasil pengujian dengan teknik tersebut menunjukkan bahwa nilai alpha sebesar 0,987 untuk 30 orang responden. Nilai alpha tersebut lebih besar dari 0,60, hal ini mengandung pengertian bahwa pertanyaan di dalam kuesioner tersebut dapat dikatakan reliabel. Hasil pegujian validitas dan reliabilitas disampaikan pada Lampiran 4. Suatu alat ukur atau instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang baik, apabila alat ukur atau instrumen tersebut selalu memberikan hasil yang sama, meskipun digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama maupun berbeda (Santosa, 2002). Uji reliabilitas kuesioner dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi atau kestabilan hasil pengukuran yang dilakukan. Instrumen yang reliabel dapat menghasilkan data yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya, karena instrumen tersebut cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data yang tidak bersifat mengarahkan responden untuk menjawab pertanyaan tertentu.
4.3. Karakteristik Umum Konsumen Karakteristik umum konsumen pada penelitian ini dibedakan berdasarkan persebaran tiga besar jumlah mahasiswa Diploma pada Universitas di kota Bogor (Calon Konsumen), dengan minat untuk melanjutkan kuliah di PSMPK DMIPB. Seperti yang telah diketahui karakteristik calon konsumen adalah berdasarkan jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, serta pengeluaran dan pendapatan keluarga. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner yang disampaikan kepada responden mahasiswa Diploma tingkat akhir di tiga besar Diploma pada Universitas di kota Bogor yang dipilih berdasarkan dari jumlah mahasiswa. Ketiga Universitas yang terpilih yaitu IPB, Kesatuan dan Pakuan. Pembagian responden terbanyak yaitu IPB sebanyak 69 responden, kedua STIE Kesatuan sebanyak 16 responden dan ketiga adalah Universitas Pakuan sebanyak 15 responden dapat kita lihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Tiga Besar Universitas Kota Bogor Gambar 8. Tiga Besar Universitas Kota Bogor Responden yang ingin menjadi calon mahasiswa PSMPK DMIPB sebesar 81% oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peminat PSMPK DMIPB sangat besar dan yang tidak berminat untuk melajutkan sebesar 19% karena memilih ekstensi lain dan sebagian memilih bekerja Gambar 9.
Minat Calon Konsumen melanjutkan ke PSMPK DMIPB 19%
81% Berminat
Tidak Berminat
Gambar 9. Minat Calon Konsumen melanjutkan ke PSMPK DMIPB Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner yang disampaikan kepada calon konsumen diperoleh sebagian besar 61 persen wanita dan 39 persen adalah laki laki, seperti disampaikan pada Gambar 10.
Karakteristik Calon Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
39%
61%
Pri a
Wani ta
Gambar 10. Karakteristik Calon Konsumen PSMPK DMIPB Berdasarakan JenisKelamin Usia calon konsumen PSMPK DMIPB yang di olah dari kuesioner sebagian besar responden telah berumur 21-22 (sebesar 84%), sebanyak 16% berumur 19-20 mengenai konsumen berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 11 berikut ini.
Karakteristik Calon Konsumen Berdasarkan Usia 39%
61%
Pri a
Wani ta
Gambar 11. Kerakteristik Calon Konsumen PSMPK DMIPB Berdasarkan Usia Berdasarkan jumlah keluarga, sebagian besar responden yang mempunyai jumlah keluarga kurang dari lima orang dalam satu keluarga (74%), 26% calon konsumen yang memiliki jumlah keluarga lebih dari lima orang. Jumlah besarnya keluarga dapat dilihat pada Gambar 12 berikut.
Karakteristik Calon Konsumen Berdasarkan Jumlah Keluarga 26%
74% < 5
> 5
Gambar 12. Karakteristik Calon Konsumen PSMPK DMIPB Berdasarkan Jumlah Keluarga Berdasarkan pengolahan data dari kuesioner yang di sebarkan status dalam keluarga calon konsumen PSMPK DMIPB adalah 100% responden, berstatus sebagai anak dan belum ada yang berkeluarga.
Pengeluaran calon konsumen PSMPK DMIPB per bulan, berdasarakan hasil pengolahan kuesioner sebagian besar respoden memiliki pengeluaran lima ratus ribu rupiah sampai satu juta lima ratus ribu rupiah (45%). Sedangkan persentase yang terkecil pengeluarannya adalah responden yang memiliki pengeluaran lebih dari tiga juta lima ratus ribu rupiah. Data selengkapnya mengenai karakteristik pengeluaran per bulan dapat dilihat pada Gambar.13 sebagai berikut:
Gambar 13. Karakteristik Calon Konsumen Berdasarkan Pengeluaran Perbulan 4.4. Proses Keputusan Pembelian Keputusan konsumen dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli, tidak muncul begitu saja melainkan melalui suatu tahapan tertentu. Berdasarkan model proses keputusan pembelian oleh konsumen terdiri dari 5 tahapan. Kelima tahapan tersebut adalah: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian dan kepuasan konsumen (Engel, et al, 1994). 4.4.1. Pengenalan Kebutuhan Perilaku proses keputusan selalu mulai dengan pengenalan kebutuhan yang didefinisikan (Engel, et al, 1994). Proses keputusan penentuan tujuan arah melanjutkan perkuliahan di mulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan akan produk tersebut. Kebutuhan akan jasa pendidikan dimotivasi oleh dua fungsi dan manfaat, yaitu manfaat utilitarian dan manfaat hedonis. Manfaat utlitarian adalah manfaat fungsional atau fisiologis dari kebutuhan pendidikan, sedangkan manfaat hedonis adalah manfaat melanjutkan pendidikan berdasarakan respon emosional, kesenangan (status sosial) dan pertimbangan estetis. Seberapa jauh peranan jasa pendidikan bagi calon konsumen tersebut, yaitu tingkat kepentingan pribadi yang ingin dirasakan terhadap tujuan ke depan.
Adanya motivasi berdasarkan kebutuhan akan memberi keuntungan
bagi
pihak yang menyelenggarakan pendidikan Ekstensi. Salah satu pihak yang mendapatkan keuntungan adalah PSMPK DMIPB, oleh sebab itu pihak PSMPK DMIPB perlu mendeteksi apa yang diinginkan oleh calon kosumen seperti metode pembelajaran dan sarana yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner yang disampaikan kepada 100 orang responden di tiga besar jumlah Mahasiswa Diploma pada Universitas di Kota Bogor (IPB, Kesatuan, Pakuan), dapat diketahui bahwa 56% responden untuk melanjutkan kuliah di PSMPK DMIPB, setelah tamat dari Diploma dikarenakan bidang pekerjaan menjanjikan.
Berkaitan
dengan
kondisi
saat
ini
makin
berkembangnya
perekonomian di Indonesia menuntut bidang manajemen sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan maupun bisnis, maka dari hal ini calon konsumen tertarik untuk melanjutkan di PSMPK DMIPB. Sedangkan presentasi terkecil 2% karena ingin menambah keterampilan. Data selengkapnya mengenai motivasi calon konsuen jasa pendidikan PSMPK DMIPB dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Motivasi atau Alasan Pemilihan Jasa Pendidikan PSMPK DMIPB Motivasi atau Alasan Keputusan Pembelian Jasa Pendidikan Tuntutan orang tua Lebih Bergengsi Menambah Ketrampilan Bidang Pekerjaan Menjanjikan Didang Ilmu yang Aplikatif Lainnya Total
Jumlah Responden (orang) 6 29 2 56 4 3 100
Persentase (%) 6 29 2 56 4 3 100
Timbulnya kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan dari internal, rangsangan internal adalah kebutuhan dasar seseorang seperti butuhnya peningkatan pendidikan guna tuntutan pekerjaan,
keinginan atau harapan keluarga (Kotler, 1997).
Berdasarakan manfaat pemilihan keputusan melanjutkan di PSMPK DMIPB sebanyak 34% responden memilih bidang pekerjaan lebih luas, hal ini merupakan rangsangan internal yang timbul pada suatu tingkat titik tertentu dan menjadi dorongan motivasi, untuk segera memuaskan keinginan tersebut yang di cari dalam memilih jasa pendidikan di PSMPK DMIPB. 25% responden manfaat yang dicari adalah bidang ilmu yang aplikatif. Oleh karena hal tersebut, mereka menyatakan Ya,
tertarik untuk melanjutkan ke PSMPK DMIPB (86%). Data selengkapnya mengenai manfaat pembelian jasa pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4. Manfaat Pemilihan Jasa Pendidikan Jumlah Responden (orang) 25
Persentase (%)
Menambah Pengetahuan
22
22
Status Sosial (Sarjana)
12
12
Bidang Pekerjaan lebih Luas
34
34
Menambah Ketrampilan
4
4
Lainnya
3
3
100
100
Jumlah Responden (orang) 86 14 100
Persentase (%)
Manfaat Pembelian Bidang Ilmu Aplikatif
Total
25
Tabel 5. Tingkat Ketertarikan Calon Konsumen Manfaat Pembelian Ya Tidak Total
86 14 100
4.4.2. Pencarian Informasi Pencarian informasi merupakan tahap kedua dari proses keputusan pembelian, sebagai aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan (pencarian internal) dan pengumpulan informasi dari lingkungan (Sumarwan, 2002). Sebanyak 35% mahasiswa yang mempengaruhi pencarian informasi mengenai PSMPK DMIPB adalah diri sendiri. Dikarenakan guna pengembangan hidup hanya diri sendiri yang bisa menentukan apa yang dibutuhkan. Berdasarakan kondisi ini diharapkan PSMPK DMIPB mampu meyakinkan calon konsumen pada saat mencari informasi dengan penyampain informasi mengenai PSMPK DMIPB yang baik terkait dengan keramahan resepsionis dan sesuai standar SOP dengan jelas. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Faktor Yang Mempengaruhi Pencarian Informasi Yang Mempengaruhi Pencarian Informasi Keluarga Teman Saudara Diri sendiri Lainnya Total
Jumlah Responden (orang) 23 33 3 35 6 100
Persentase (%) 23 33 3 35 6 100
Keterkaitan mengenai PSMPK DMIPB mengenai pencarian jenis informasi. Pencarian informasi yang dicari calon konsumen mengenai PSMPK DMIPB, lebih cenderung mencari tentang akreditasi institusi (18%) PSMPK DMIPB, mengingat hal ini sangat penting sekali bagi calon konsumen karena PSMPK DMIPB baru saja berdiri. PSMPK DMIPB dapat melakukan penyampaian akreditasi terlebih dahulu kepada konsumen serta arah tujuan lulusan terkait dengan empat bidang yang ditawarkan, serta meningkatkan akreditasi PSMPK DMIPB menjadi A. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jenis Informasi yang di cari Mengenai PSMPK DMIPB Jenis Informasi yang di cari Staf Pengajar Pelayanan Waktu Perkuliahan Akreditasi Institusi Lokasi Fasilitas Harga Lainnya Total
Jumlah Responden (orang) 15 10 14 18 11 17 13 3 100
Persentase (%) 15 10 14 18 11 17 13 3 100
Calon konsumen PSMPK DMIPB mempersiapkan diri dalam pencarian informasi guna mencari informasi yang dibutuhkan dalam proses keputusan kuliah di PSMPK DMIPB adalah selama satu tahun (32%) dan hanya beberapa calon konsumen membutuhkan waktu enam bulan untuk mencari informasi (5%). Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Lama Pencarian Informasi Lama Pencarian Informasi tentang PSMPK DMIPB 1 tahun 8 bulan 6 bulan 3 bulan 1 bulan Lainnya Total
Jumlah Responden (orang) 32 7 5 29 12 15 100
Persentase (%) 32 7 5 29 12 15 100
Media pendukung dapat mempengaruhi pencarian konsumen, seperti kualitas pendidikan dan akreditasi perguruan tinggi yang baik. Hal tersebut berpengaruh selama pengambilan keputusan pemilihan dan pemanfaatan
media–media jasa
pendidikan sehingga menjadi pengetahuan yang sudah ada di benak konsumen. Tabel 9 menyajikan media informasi yang paling melekat mengenai PSMPK DMIPB adalah media leaflet. Media tersebut merupakan media yang potensial dalam mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen untuk membeli jasa pendidikan pada PSMPK DMIPB, hal tersebut ditunjukkan dengan persentasi terbesar 32% dan selanjutnya persentase kedua yang diketahui calon konsumen yaitu dengan melihat langsung spanduk yang ada di Kampus Baranangsiang dan Kampus Gunung Gede (29%). Tabel 9. Media Informasi yang paling melekat Media Informasi yang paling melekat tentang PSMPK DMIPB Leaflet Baliho Iklan di media Pendidikan Sepanduk Internet Lainnya Total
Jumlah Responden (orang) 32 7 5 29 12 15 100
Persentase (%) 32 7 5 29 12 15 100
Berdasarkan Tabel 9 media leaflet dan spanduk merupakan media yang efektif guna pemasaran PSMPK DMIPB. Dilakukannya peningkatan penyebaran leaflet secara merata dan pemasangan spanduk di tempat – tempat yang strategis akan menjadi kegiatan promosi yang sangat efektif, serta meningkatan promosi melalui persentasi langsung ke instansi terkait dan memanfaatkan media promosi lainnya
seperti internet, baliho, dan Koran. Agar konsumen mudah memperoleh keberadaan PSMPK DMIPB 4.4.3. Evaluasi Alternatif Tahap selanjutnya dalam pengambilan keputusan adalah evaluasi alternatif. Pada tahap ini konsumen menetapkan kriteria–kriteria yang relevan dengan keinginannya untuk membuat suatu keputusan yang dirasakan paling bermanfaat dalam memecahkan masalahnya. Dalam evaluasi alternatif dibutuhkan pertimbangan yang sangat matang, karena untuk menentukan arah pendidikan bukan hal yang mudah oleh sebab itu sebagian besar calon konsumen, untuk mendapatkan keputusan melanjutkan perkuliahan di PSMPK DMIPB sudah direncanakan sebelumnnya, hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan kuesioner (83%), dan 17 responden menunjukkan tidak direncanakan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Cara Memperoleh Keputusan Perkuliahan Cara Memperoleh Keputusan Direncanakan Tidak Direncanakan Total
Jumlah Responden (orang) 83 17 100
Persentase (%) 83 17 100
Menurut Engel et al (1994), evaluasi alternatif didefinisikan sebagai proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Penilaian calon konsumen PSMPK DMIPB terhadap pertimbangan untuk memilih PSMPK DMIPB yang di sampaikan pada Tabel 11 di bawah ini. Terdapat dua evaluasi alternatif dalam pertimbangan untuk memilih PSMPK DMIPB yaitu staf pengajar (16%) dan dapat kuliah sambil bekerja (16%) berdasarkan pengolahan kuesioner. Harapan calon konsumen bahwa disamping dapat kuliah sambil bekerja. Diharapkan staf pengajar dapat mendukung sistem pengajaran yang sesuai dengan kondisi mahasiswa yang bekerja, seperti staf pengajar yang dapat menciptakan suasana belajar yang dapat diterima mahasiswa dan sistem penugasan mata kuliah dapat disesuaikan dengan kondisi mahasiswa yang bekerja. Data selengkapnya mengenai pertimbangan untuk memilih dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Pertimbangan Memilih PSMPK DMIPB Pertimbangan Memilih Staf Pengajar Bidang Ilmu Manajemen Akses Lokasi Kuliah Sambil Bekerja Pelayanan Harga Waktu Perkuliahan Akreditas Lainnya Total
Jumlah Responden (orang) 16 10 11 16 9 13 9 13 3 100
Persentase (%) 16 10 11 16 9 13 9 13 3 100
4.4.4. Proses Penentuan Keputusan Tahapan selanjutnya setelah evaluasi alternatif adalah penentuan keputusan merupakan proses tarakhir dengan memilih alternatif yang dapat dinilai memenuhi kebutuhan atau manfaat yang diharapkan sebelum menggunakan produk atau jasa. Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang berhendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Niat penentuan keputusan pada konsumen memiliki dua kategori yaitu, (1) kebutuhan dan (2) lulusan perguruan tinggi. Niat pembelian yang mencakup kebutuhan, umumnya disebut sebagai penentuan keputusan yang terencana sepenuhnya. Konsumen bersedia menyediakan waktu, biaya dan energi dalam menyelesaikan studinya guna memenuhi kebutuhannya. Pembelian pada kelas lulusan perguruan tinggi saja dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, konsumen memilih berdasarkan dimana tempat pendidikan yang cepat lulus dan mementingkan gelar. Berdasarkan faktor memperoleh keputusan melanjutkan kuliah di PSMPK DMIPB (Tabel 12). Sebagian besar calon konsumen memutuskan untuk melanjutkan di PSMPK DMIPB (98%), dan 2 respoden menjawab mendadak dalam memperoleh keputusan. Melihat kondisi ini PSMPK DMIPB agar dapat melakukan standar penerimaan mahasiswa agar memperoleh mahasiswa yang baik, seperti standar IPK.
Tabel 12. Cara Memperoleh Keputusan Melanjutkan Kuliah di PSMPK DMIPB Cara memutuskan untuk melanjutkan Sudah Direncanakan Mendadak Total
Jumlah Responden (orang) 98 2 100
Persentase (%) 98 2 100
Guna memperoleh keputusan untuk memilih PSMPK DMIPB adalah satu bulan (34%), terkait hal ini PSMPK DMIPB dapat melakukan promosi secara langsung di instansi terkait, dengan menawarkan program–program khusus yang dapat menarik perhatian calon konsumen dan bertujuan memilih PSMPK DMIPB dan hanya 3% calon konsumen yang memperoleh keputusan untuk dapat menentukan PSMPK DMIPB selama delapan bulan. Data hasil olahan kuesioner lainnya dapat dilihat pada Tabel 13 berikut. Tabel 13. Lama Penyediaan Waktu Memutuskan Memilih PSMPK DMIPB Lama Waktu Memilih 1 tahun 8 bulan 6 bulan 3 bulan 1 bulan Lainnya Total
Jumlah Responden (orang) 12 3 12 29 34 10 100
Persentase (%) 12 3 12 29 34 10 100
Dalam memperoleh keputusan memilih pendidikan cenderung sebagian besar responden harus dipengaruhi dahulu agar termotivasi. Hal tersebut berguna untuk memperoleh keputusan yang tepat dalam menentukan arah pendidikan. Pada penelitian ini pengaruh yang ditanyakan pada calon konsumen yaitu pengaruh terhadap diri sendiri, keluarga, teman atau relasi, media, besarnya biaya pendidikan, dan pilihan waktu perkuliahan. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner bagi calon konsumen, maka pengaruh terhadap diri sendiri guna memutuskan untuk memilih PSMPK DMIPB sangat besar (45%). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap calon konsumen
guna
menjalani pendidikan sangat besar pengaruh diri sendiri untuk pengembangan diri mereka, dan tidak pengaruh dari orang lain atau keluarga. Besarnya pengaruh diri sendiri ini PSPMPK DMIPB dapat menarik perhatian calon kosumen dengan
melakukan promosi dan menawarkan program-program yang aplikatif dan menarik guna pengembangan diri. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 14 berikut. Tabel 14. Pengaruh Diri Sendiri terhadap Keputusan Kuliah di PSMPK DMIPB Pengaruh Diri Sendiri Sangat Besar Besar Biasa Kecil Sangat Kecil Total
Jumlah Responden (orang) 45 37 15 3 0 100
Persentase (%) 45 37 15 3 0 100
Pengaruh keluarga terhadap keputusan kuliah di PSMPK DMIPB di sajikan pada Tabel 15. Pernyataan calon konsumen PSMPK DMIPB pengaruh keluarga adalah besar (44%). Berdasarakan wawancara dengan responden, sebagian besar mereka beranggapan bahwa keluarga sebagai pendorong untuk melanjutkan pendidikan. Tabel 15. Pengaruh Keluarga terhadap Keputusan Kuliah di PSMPK DMIPB Pengaruh Keluarga Sangat Besar Besar Biasa Kecil Sangat Kecil Total
Jumlah Responden (orang) 29 44 22 4 1 100
Persentase (%) 29 44 22 4 1 100
Selanjutnya pengaruh teman/relasi menurut calon konsumen yang di sajikan pada Tabel 16 dibawah ini, pengaruh teman dalam memutuskan kuliah di PSMPK DMIPB adalah biasa (50%) dan 2% pengaruh teman sangat kecil. Tabel 16. Pengaruh Teman atau Relasi terhadap Keputusan Kuliah di PSMPK DMIPB Pengaruh Teman atau Relasi Sangat Besar Besar Biasa Kecil Sangat Kecil Total
Jumlah Responden (orang) 12 29 50 7 2 100
Persentase (%) 12 29 50 7 2 100
Tabel 17 memperlihatkan pengaruh media terhadap keputusan kuliah di PSMPK DMIPB, sebanyak 45% responden menjawab biasa. Berdasarkn hal ini PSMPK DMIPB dapat meningkatkan strategi promosi, agar dapat yang mempengaruhi calon konsumen lebih berminat untuk melanjutkan perkuliah di PSMPK DMIPB dan menganggap pengaruh media dari pihak manajemen sangat besar, terhadap memilih PSMPK DMIPB. Tabel 17. Pengaruh Media terhadap Keputusan Kuliah di PSMPK DMIPB Pengaruh Media Sangat Besar Besar Biasa Kecil Sangat Kecil Total
Jumlah Responden (orang) 11 37 45 6 1 100
Persentase (%) 11 37 45 6 1 100
Berdasarkan hasil wawancara beberapa calon konsumen hal paling dipertimbangkan dalam keputusan pembelian jasa pendidikan adalah mengenai biaya dan dikarenakan biaya yang tidak sesuai dapat mengurungkan niat calon konsumen untuk melanjutkan kuliah. Tabel 18 berikut ini mengenai besarnya biaya pendidikan terhadap keputusan kuliah sebanyak 40% responden memilih pengaruh biaya pendidikan adalah besar dan biaya pendidikan yang diinginkan calon konsumen adalah diluar dari biaya pendidikan standar yang ada yaitu diluar Rp 4.500.000 dan Rp 5.000.000 (lainnya). Keterangan mengenai biaya dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 18. Pengaruh Besarnya Biaya Pendidikan terhadap Keputusan Kuliah di PSMPK DMIPB Pengaruh Besarnya Biaya Pendidikan Sangat Besar Besar Biasa Kecil Sangat Kecil Total
Jumlah Responden (orang) 38 40 20 2 0 100
Persentase (%) 38 40 20 2 0 100
Tabel 19. Biaya yang disediakan Sesuai dengan Kualitas di PSMPK DMIPB Cara memutuskan untuk melanjutkan Rp. 4.500.000,Rp. 5.000.000,Lainnya ( Rp. 5.000.000,-) Total
Jumlah Responden (orang) 37 19 44 100
Persentase (%) 37 19 44 100
Sebanyak 54% (Tabel 20) responden menjawab bahwa pengaruh pilihan waktu perkuliahan adalah besar, terhadap keputusan untuk memilih PSMPK DMIPB. Sebagian besar konsumen (65%) memilih kelas malam dan sisanya memilih kelas sore (23%) keterangan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 20. Pengaruh Pilihan Waktu Perkuliahan di PSMPK DMIPB Pengaruh Pilihan Waktu Perkuliahan Sangat Besar Besar Biasa Kecil Sangat Kecil Total
Jumlah Responden (orang) 27 54 17 2 0 100
Persentase (%) 27 54 17 2 0 100
Tabel 21. Pilihan Waktu Perkuliahan yang diinginkan di PSMPK DMIPB Jumlah Responden (orang) 23
Persentase (%)
19.00 – 22.30 WIB (kelas malam)
65
65
Lainnya
12
12
Total
100
100
Pilihan Waktu Perkuliahan 14.00 – 18.00 WIB (kelas sore)
23
4.4.5. HASIL (Niat Pemilihan) Tahap akhir dari proses keputusan adalah tindakan pemilihan program pendidikan atau niat pemilihan. Pada tahap ini konsumen harus mengambil keputusan tentang kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana membayar. Engel, el al (1994) mengungkapkan bahwa pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu niat pembelian dan pengaruh lingkungan, dan perbedaan individu. Hasil keputusan calon mahasiswa yang berniat untuk membeli jasa pendidikan di PSMPK DMIPB, berdasarkan penyebaran kuesioner ke seratus responden di tiga
besar jumlah mahasiswa Diploma pada Universitas di kota Bogor sebesar 81% oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peminat PSMPK DMIPB sangat besar dan yang tidak berminat untuk melajutkan sebesar 19% karena memilih ekstensi lain dan sebagian memilih bekerja dan melanjutkan pendidikan di luar PSMPK DMIPB. 4.5. Faktor yang terkait dengan Keputusan Pemilihan Jasa Pendidikan Setelah diketahui atribut–atribut yang berpengaruh terhadap harapan yang diinginkan dari pendidikan jasa PSMPK DMIPB. Selanjutnya dilakukan faktor mana yang paling berpengaruh terhadap harapan yang diinginkan bila melanjutkan kuliah di PSMPK DMIPB. Berdasarkan perhitungan analisis faktor dari lima faktor yang digunakan untuk mengukur sejauh mana keinginan calon konsumen terkait dengan pembelian jasa pendidikan yaitu, faktor Assurance (keyakinan) adalah faktor yang dipentingkan calon konsumen mengenai PSMPK DMIPB yaitu sebesar 0.809, dan faktorr Empathy (perhatian) sebesar 0.481. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor yang terkait dengan Keputusan Pembelian Tangible (berwujud) Reliability (keandalan) Responsiveness (kesigapan) Assurance (keyakinan) Empathy (perhatian)
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .549 .717 .672 .809 .481
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Dari tabel diatas dapat dilihat calon konsumen lebih mementingkan faktor Assurance (keyakinan) dari beberapa faktor jasa pendidikan PSMPK DMIPB. Membentuk keyakinan dibenak calon konsumen mengenai pandangan terhadap jasa pendidikan PSMPK DMIPB merupakan hal yang sangat penting. Hal tersebut mengingat calon konsumen ingin mencari keyakinan dengan kejelasan pada jasa pendidikan PSMPK DMIPB seperti, akreditas institusi, citra atau image institusi, dan sistem pelayanan yang diberikan. Dan hal yang tidak terlalu penting dari kelima faktor adalah faktor Empathy (perhatian), karena pada saat mencari informasi mengenai jasa pendidikan di PSMPK DMIPB bukan perhatian yang dicari oleh calon konsumen. Melainkan kebutuhan akhir dari konsumen cocok atau tidak.
4.6. Identifikasi dan Analisis Faktor-Faktor yang Terkait dengan Pemilihan Jasa Pendidikan di PSMPK DMIPB Analisis faktor (factor analysis) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang terkait dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa pendidikan di PSMPK DMIPB. Metode ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara jumlah atribut-atribut yang saling bebas satu dengan lainnya, sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan atribut yang lebih sedikit dari awal, tetapi tetap mencerminkan atribut aslinya, sehingga pada akhirnya ada pengelompokan antara atribut yang berkolerasi kuat yang dapat memudahkan produsen dalam merumuskan kebijakan strategi pemasaran yang efektif untuk perluasan pasar bagi para pembeli jasa pendidikan. Penelitian ini, atribut awal yang sudah dianalisis berjumlah empat puluh delapan (48) atribut dari lima (5) faktor atribut jasa pendidikan yang sudah ada, yaitu dari faktor pertama Tangible (berwujud): (X1) fasilitas fisik perkuliahan yang memadai, (X2) sarana pendukung yang memadai (mushola, toilet, kantin, tempat parkir, dan genset), (X3) saat penerimaan, tersedianya media informasi yang lengkap dan informatif (brosur atau leaflet dan spanduk atau baliho), (X4) saat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), tersedianya media informasi yang lengkap dan informatif (brosur atau leaflet, papan pengumuman, majalah dinding), (X5) modul/bahan belajar yang lengkap dan mudah dipahami, (X6) penampilan staf pengajar yang rapi, bersih, dan menarik, (X7) penampilan staf administrasi (karyawan) yang rapi, bersih, dan menarik, (X8) lokasi kampus yang strategis, (X9) kebersihan dan kerapihan lingkungan, dan (X10) penataan gedung dan peralatan. Faktor kedua Reliability (keandalan): (X1) kesesuaian pelayanan dengan janji yang ditawarkan, (X2) memberikan informasi nilai, IP dan IPK, secara akurat (teliti dan tepat waktu), (X3) memberikan informasi absen dan jadwal perkuliahan secara akurat (teliti dan tepat waktu), (X4) kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa, (X5) kedisiplinan staf pengajar dalam kehadiran, (X6) kedisiplinan staf pengajar dalam ketepatan waktu mengajar, (X7) pemberian kesempatan bertanya/diskusi yang sama bagi setiap mahasiswa, (X8) penetapan biaya pendidikan yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan dibandingkan program studi sejenis lainnya, (X9) kurikulum yang sesuai dengan visi misi, (X10) metode pembelajaran yang up to date, (X11) pemberian tugas atau latihan soal kelompok yang mendukung materi
perkuliahan, (X12) pemberian tugas/latihan soal kelompok yang mendukung materi perkuliahan, (X13) ketersediaan program tambahan (pelatihan softskill), (X14) kemampuan staf pengajar dalam penguasaan materi perkuliahan, (X15) kemampuan staf pengajar dalam menyampaikan materi perkuliahan, (X16) kemampuan staf pengajar dalam menjawab pertanyaan, (X17) kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas, (X18) kemampuan staf administrasi (karyawan) dalam memberikan pelayanan, dan (X19) kemampuan
staf
administrasi
(karyawan)
dalam
membantu
permasalahan
mahasiswa. Faktor ketiga Responsiveness (kesigapan): (X1) kesigapan staf pengajar, (X2) kesigapan staf administrasi (karyawan), dan (X3) prosedur administrasi yang baik dan tidak berbelit. Faktor keempat Assurance (keyakinan) dengan beberapa atribut sebagai berikut: (X1) keyakinan staf pengajar, (X2) keyakinan staf administrasi (karyawan), (X3) terciptanya suasana kekeluargaan antara mahasiswa dengan staf pengajar dan staf administrasi (karyawan), (X4) perasaan aman yang dirasakan mahasiswa selama berada di PSMPK DMIPB, (X5) keterbukaan dalam pengelolaan keuangan, administrasi, dan penyampaian informasi yang dibutuhkan mahasiswa, dan (X6) citra atau image PSMPK DMIPB yang baik di masyarakat. Faktor kelima Empathy (perhatian) adalah: (X1) keberadaan dan manfaat kotak saran, (X2) keberadaan dan manfaat lembar evaluasi KBM, (X3) tersedianya saluran telepon atau email untuk melayani dan menerima keluhan, (X4) terjalinnya hubungan yang akrab dan dekat antara mahasiswa dengan staf pengajar PSMPK DMIPB, (X5) terjalinnya hubungan yang akrab dan dekat antara mahasiswa dengan staf administrasi (karyawan), (X6) staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar KBM, (X7) staf administrasi (karyawan) memberikan pelayanan di luar jam kerja, (X8) pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM, (X9) Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi, dan (X10) PSMPK DMIPB selalu berupaya untuk mengenal dan memenuhi kebutuhan mahasiswa.
4.6.1. Faktor Tangible (Berwujud) Tabel 23 menunjukkan bahwa atribut yang dipentingkan calon konsumen berdasarkan analisis faktor memperoleh peringkat terbesar adalah lokasi kampus yang strategis (0.661), selanjutnya kebersihan dan kerapihan lingkungan (0.634) dan data dengan peringkat terendah yaitu saat penerimaan tersedianya media informasi (0.406). Data hasil perhitungan analisis faktor dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 23. Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Tangible (berwujud) Atribut Fasilitas fisik perkuliahan Sarana Pendukung Saat Penerimaan,Tersedianya Media Informasi Saat KBM,Tersedianya Media Informasi Modul/Bahan Belajar yang Lengkap dan Mudah Penampilan Staf Pengajar Penampilan Staf Administrasi Lokasi Kampus yang Strategis Kebersihan dan Kerapihan Lingkungan Penataan Gedung dan Peralatan Extraction Method: Principal Component Analysis.
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .488 .539 .406 .505 .489 .509 .493 .661 .634 .560
Berdasarkan hasil pengolahan data atribut yang paling berpengaruh dari calon konsumen dari faktor Tangible (berwujud) adalah Lokasi Kampus yang Strategis (0.661). Posisi PSMPK DMIPB terletak di tengah Kota Bogor, berdekatan dengan terminal bus, dan sarana transportasi (angkutan umum) yang mudah di akses dari berbagai daerah di Kota Bogor. Tol JABODETABEK tidak sulit di akses, hal tersebut dikarenakan kondisi lokasi kampus tidak jauh dari pintu Tol JAGORAWI. Kondisi ini membuat mahasiswa dapat mengakses lokasi kampus dengan mudah dan terhindar dari titik kemacetan, selain itu lokasi kampus PSMPK DMIPB memiliki fasilitas parkir yang luas untuk mobil maupun motor disertai pengamanan dari pihak IPB yang memadai. Kondisi ini lokasi kampus PSMPK DMIPB sudah dinilai sangat strategis oleh calon konsumen (dengan nilai ekstraksi terbesar yaitu 0,661). 4.6.2. Faktor Reliability (Keandalan) Atribut-atribut yang menyusun faktor kedua ini yang dipentingkan calon konsumen berdasarkan penyebaran kuesioner adalah kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar (0.836), kemampuan staf pengajar dalam penguasaan materi perkuliahan (0.740), kemampuan staf pengajar dalam menyampaikan materi perkuliahan (0.726). Hasil pangolahan data selengkapnya mengenai faktor kedua ini disampaikan pada Tabel 24.
Tabel 24. Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Reliability (keandalan) Atribut Kesesuaian pelayanan Memberikan informasi nilai,IP dan IPK Memberikan informasi absen dan jadwal perkuliahan Kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa Kedisiplinan staf pengajar dalam kehadiran Kedisiplinan staf pengajar dalam ketepatan waktu mengajar Pemberian kesempatan bertanya/diskusi Penetapan biaya pendidikan yang sesuai Kurikulum yang sesuai dengan visi misi Metode pembelajaran yang uptodate Pemberian tugas/latihan soal individu Pemberian tugas/latihan soal kelompok Ketersediaan program tambahan (pelatihan softskill) Kemampuan staf pengajar dalam penguasaan materi perkuliahan Kemampuan staf pengajar dalam menyampaikan materi perkuliahan Kemampuan staf pengajar dalam menjawab pertanyaan Kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar Kemampuan staf administrasi dalam memberikan pelayanan Kemampuan staf administrasi dalam membantu permasalahan mahasiswa
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .670 .647 .464 .685 .598 .481 .341 .552 .540 .662 .319 .331 .378 .740 .726 .661 .836 .486 .552
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui bahwa calon konsumen menginginkan staf pengajar PSMPK DMIPB memiliki pengalaman yang handal sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (0.836). Menurut calon konsumen hal ini sangat penting, untuk memotivasi calon mahasiswa dalam KBM.
Staf pengajar yang memiliki pengalaman handal akan mampu
menyampaikan materi dengan jelas dan sistematis dengan tahapan materi yang sesuai dengan GBPP yang telah ditentukan, pembawaan diri yang tepat, dengan tata bahasa yang baik dan mudah dipahami serta memiliki kemampuan dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan harapan peserta didik (mahasiswa). Dalam faktor ini, atribut yang kurang dipentingkan calon konsumen adalah pemberian tugas/latihan soal kelompok yang mendukung materi perkuliahan, hal tersebut cukup mendasar mengingat calon konsumen PSMPK DMIPB sebagian besar berkehendak akan bekerja baik di instansi pemerintah maupun swasta sambil melanjutkan perkuliahan. Mempertimbangkan kondisi tersebut, pihak PSMPK DMIPB diharapkan dapat menyediakan pengajar-pengajar yang handal dengan sistematika pengajaran yang baik dengan pemberian frekuensi penugasan yang berimbang. 4.6.3. Faktor Responsiveness (Kesigapan) Responsiveness (kesigapan) sangat dibutuhkan dalam jasa pendidikan guna menunjang dalam pelayanan mahasiswa. Pelayanan yang baik akan menjadi daya tarik yang positif dari calon mahasiswa. Responsiveness (kesigapan) ini merupakan salah satu faktor yang berisi tanggapan dari calon mahasiswa. Berdasarkan hasil
perhitungan analisis faktor, diperoleh atribut yang dipentingkan calon mahasiswa adalah kesigapan staf administrasi (karyawan) memiliki nilai ekstraksi terbesar yaitu 0.876, perolehan nilai kedua yaitu kesigapan staf pengajar dalam melayani yaitu sebesar 0.822 dan peringkat terakhir adalah prosedur administrasi yang baik dan tidak berbelit. Hasil pengolahan data selengkapnya disampaikan pada Tabel 25. Tabel 25. Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Responsiveness (kesigapan) Atribut Staf pengajar Staf administrasi (karyawan) Prosedur administrasi yang baik dan tidak berbelit
Initial 1.000 1.000 1.000
Extraction .822 .876 .738
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui bahwa pada faktor kesigapan, atribut yang paling mempengaruhi calon konsumen PSMPK DMIPB adalah staf administrasi terkait dengan cepat dan tanggap dalam mengatasi keluhan atau permasalahan yang dialami mahasiswa (0.876), memberikan umpan balik yang positif terhadap keluhan mahasiswa, cepat dan tanggap saat terjadi kejadian mendadak (mati lampu, LCD mati, alat tulis habis, air mati, dan sebagainya). Hal ini mengandung pengertian bahwa terdapat sekelompok calon konsumen yang mementingkan kesigapan staf administrasi guna menunjang kelancaran perkuliahan dan proses penyelesaian segala permasalahan yang dihadapi mahasiswa, diharapakan pihak PSMPK DMIPB agar melatih staf administrasi terkait dengan hal tersebut, dengan sigapnya staf administrasi dapat mempertahankan kualitas PSMPK DMIPB dengan meyakinkan calon konsumen dalam menjawab dan melaksanakan yang dibutuhkan calon konsumen. Nilai atribut terendah dari faktor responsiveness (kesigapan) ini adalah prosedur administrasi yang baik dan tidak berbelit, yang mengandung pengertian bahwa calon konsumen mementingkan kesigapan staf saja. Dengan kesigapan staf yang ada, sudah membuat calon konsumen berpikir bahwa prosedur yang ada sudah baik dan tidak berbelit.
4.6.4. Faktor Assurance (keyakinan) Produsen jasa pendidikan penting dalam memberikan keyakinan bagi calon konsumen, dalam rangka meningkatkan motivasi/niat calon konsumen dalam memilih kuliah di PSMPK DMIPB. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai tertinggi adalah citra atau image PSMPK DMIPB sebesar 0.849, Hasil pengolahan data selengkapnya disampaikan pada Tabel 26. Tabel 26. Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Assurance (keyakinan) Staf pengajar Staf administrasi (karyawan) Terciptanya suasana kekeluargaan antara mahasiswa Perasaan aman yang dirasakan mahasiswa Citra atau iamge PSMPK DMIPB
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extractio n .728 .770 .755 .745 .849
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Faktor Assurance (keyakinan) ini sangat penting sekali pada saat calon konsumen dalam mencari informasi mengenai PSMPK DMIPB. Berdasarkan analisis faktor, membentuk keyakinan calon konsumen dari Citra atau image PSMPK DMIPB yang baik di masyarakat merupakan langkah yang sangat penting. Citra atau image
yang baik (0.849) akan meyakinkan calon konsumen untuk
memilih PSMPK DMIPB, sehingga tingkat ketertarikan akan sangat besar. Status akreditasi merupakan bagian yang mempengaruhi calon konsumen dalam pemilihan program pendidikan PSMPK DMIPB. Kondisi saat ini Departemen Manajemen FEM IPB terakreditasi dengan nilai B (baik) pada Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI). Berdasarkan hal tersebut sebaiknya PSMPK DMIPB untuk lebih mementingkan langkah-langkah strategis guna meningkatkan status akreditasi menjadi lebih baik, sehingga mampu mendorong calon konsumen untuk memilih melanjutkan di PSMPK DMIPB. Staf pengajar merupakan bagian yang penting dalam membentuk keyakinan calon konsumen dalam proses keputusan pemilihan jasa pendidikan. Saat ini staf pengajar berjumlah dua puluh tujuh orang yang terdiri dari tiga orang Profesor, lima orang doktor dan delapan belas orang magister, satu orang strata satu. mempertimbangkan hal tersebut pelatihan bagi staf pengajar perlu dilakukan untuk memperlancar KBM, para staf pengajar diberikan pelatihan sesuai dengan kompetensi (bidang keilmuan) masing–masing staf pengajar, agar mampu menciptakan suasana belajar yang baik. Pihak PSMPK DMIPB diharapkan mampu
mendorong para staf pengajar untuk melanjutkan pendidikan pada strata yang lebih tinggi sehingga mampu menambah wawasan dan kemampuan atau kompetensi bidang keilmuan yang lebih tinggi. Hal tersebut berguna untuk pengembangan PSMPK DMIPB dan dapat lebih meyakinkan calon konsumen yang akan melanjutkan di PSMPK DMIPB. Fasilitas dan pelayanan pun sangat berpengaruh dalam membentuk keyakinan calon konsumen seperti, lokasi kampus yang strategis, tersedianya perpustakaan, ruang diskusi mahasiswa, kantin, serta ruang kuliah yang nyaman dan memadai. PSMPK DMIPB saat ini telah memenuhi beberapa fasilitas seperti, lokasi kampus yang strategis, tersedianya perpustakaan dan ruang diskusi mahasiswa. PSMPK DMIPB perlu mengadakan perbaikan guna menunjang fasilitas agar dapat lebih baik seperti, pengadaan kantin, menambah beberapa ruang kuliah yang nyaman serta melakukan perbaikan pada ruang kuliah yang kurang nyaman dan meningkatkan fasilitas ruang diskusi mahasiswa dengan penambahan papan tulis dan meningkatkan kapasitas ruang diskusi. Sedangkan dari segi pelayanan yang diberikan terkait dengan administrasi adalah guna menciptakan pelayanan yang cepat, tanggap dan baik. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada civitas akademik PSMPK DMIPB maka staf administrasi perlu dibekali dengan pelatihan SOP (Standart Operating Prosedur) guna meningkatkan citra atau image PSMPK DMIPB. 4.6.5. Faktor Empathy (Perhatian) Faktor terakhir dari harapan yang diinginkan calon konsumen dari PSMPK DMIPB dalam melanjutkan perkuliahan adalah faktor empathy (perhatian). Pada faktor ini merupakan perhatian yang diberikan oleh pihak PSMPK DMIPB secara individu atau kelompok. Berdasarkan hasil perhitungan analisis faktor yang diperoleh adalah keberadaan dan manfaat kotak saran (0.620), keberadaan dan manfaat lembar evaluasi KBM (0.573), tersedianya saluran telepon/email untuk melayani dan menerima keluhan (0.644), terjalinnya hubungan yang akrab dan dekat antara mahasiswa dengan staf pengajar PSMPK DMIPB (0.745), terjalinnya hubungan yang akrab dan dekat antara mahasiswa dengan staf administrasi (karyawan) PSMPK DMIPB (0.717), staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar
KBM (0.710), staf administrasi (karyawan) memberikan pelayanan di luar jam kerja (0.585), pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM (0.784), pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi (0.678), PSMPK DMIPB selalu berupaya untuk mengenal dan memenuhi kebutuhan mahasiswa. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Nilai Ekstraksi Atribut-Atribut pada Faktor Empathy (perhatian) Atribut Manfaat kotak saran Manfaat lembar evaluasi KBM Saluran telepon/e-mail untuk melayani Hubungan antara mahasiswa dengan staf pengajar Hubungan antara mahasiswa dengan staf administrasi Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar KBM Staf administrasi memberikan pelayanan di luar jam kerja Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi PSMPK DMIPB berupaya mengenal dan memenuhi kebutuhan mahasiswa
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .620 .573 .644 .745 .717 .710 .585 .784 .678
1.000
.745
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Perhatian yang diinginkan calon konsumen terhadap jasa pendidikan PSMPK DMIPB adalah pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM (0.784). Harapan ini bagi calon konsumen sangat penting, guna menunjang semangat belajar dan kepedulian lebih terhadap perkuliahannya dan membentuk diri menjadi lebih baik dan menjadi modal yang akan dibawa ke dunia pekerjaan. Melihat kondisi ini PSMPK DMIPB agar lebih memperhatikan perhatian kepada mahasiswa terkait dengan pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM agar membentuk citra dan image yang baik. Setelah mahasiswa merasa diperhatikan dan merasa nyaman, secara otomatis mahasiswa yang sudah lulus atau sedang menjalankan perkuliahan akan merekomendasikan PSMPK DMIPB pada teman atau saudara. Perhatian yang perlu diberikan terkait dengan atribut yang ada seperti pada Tabel 27. Perlunya dikembangkannya manfaat kotak saran, lembar evaluasi KBM, saluran telepon atau e-mail. Meningkatnya hubungan antara mahasiswa dengan staf pengajar dan staf administrasi. Hal ini dapat dikembangkannya dengan diadakannya acara diluar KBM seperti, dibukanya forum belajar, makrab,
family day,
memperbanyak kegiatan kunjungan ke perusahaan–perusahaan agar calon mahasiswa merasakan perhatian yang di dapatkan tidak hanya pada saat KBM saja. Perhatian yang tidak terlalu penting bagi sejumlah kelompok kecil calon konsumen adalah manfaat lembar evaluasi. Hal ini dapat diartikan calon konsumen
tidak terlalu mementingkan perhatian secara penelitian. Berdasarkan hasil wawancara sebagian calon mahasiswa beranggapan bahwa lembar evaluasi hanya sebagai formalitas saja, calon mahasiswa menganggap hal ini tidak penting karena, beranggapan hal itu tidak akan berubah bila mereka mengisinya. Calon mahasiswa lebih mementingkan, seperti perhatian staf pengajar maupun staf administrasi secara langsung dan memiliki tanggapan yang baik dari calon konsumen. 4.7. Implikasi Manajerial Berdasarkan preferensi calon konsumen mengenai pengenalan kebutuhan, motivasi atau alasan dan manfaat memilih PSMPK DMIPB adalah bidang pekerjaan menjanjikan (56%) dan bidang pekerjaan lebih luas. Berdasarkan hal tersebut penyampaian informasi kepada calon konsumen mengenai PSMPK DMIPB dan sekaligus kondisi lulusan yang sudah bekerja diperusahaan-perusahaan ternama dan yang berwiraswasta serta mengadakan program yang aplikatif terkait dengan bidang manajemen (sumber daya manusia, keuangan, pemasaran, produksi dan operasi). Selain hal ini penyampaian posisi PSMPK DMIPB dibawah bendera IPB yang setara dengan mahasiswa reguler merupakan strategi yang efektif dalam memperoleh konsumen. Akreditas PSMPK DMIPB sangat penting untuk diinformasikan. Perubahan akreditasi PSMPK DMIPB dari B menjadi A merupakan tujuan yang sangat baik sekali mengingat jenis informasi yang dicari. Oleh karena itu PSMPK DMIPB dapat membantu Departmen FEM-IPB untuk meningkatkan akreditasi institusi menjadi terakreditas A dengan strategi yang efektif. Selanjtunya terkait pencarian informasi leaflet merupakan media yang paling berperan (32%) oleh karena itu perlu dilakukannya penyebaran leaflet secara berkala di perguruan tinggi dan meng up date leaflet dengan tampilan yang menarik, serta mencantumkan informasi-informasi yang up to date merupakan langkah strategis dalam penyampain informasi. Selain penyebaran leafllet PSMPK DMIPB tetap mengembangkan atribut-atribut jasa lainnya dengan baik seperti up to date nya bidang ilmu manajemen, akses lokasi kampus yang bertujuan lebih baik dan menarik,meningkatkan segi pelayanan staf administrasi terhadap calon konsumen, manawarkan harga seusai dengan kualitas yang relevan, serta mempertimbangkan
waktu perkuliahan calon konsumen terkait dengan harapan calon konsumen bekerja sambil kuliah. Bagi calon konsumen evaluasi alternatif dibutuhkan pertimbangan yang sangat matang, mengingat untuk menentukan arah pendidikan bukan hal yang mudah dilakukan. Preferensi calon konsumen untuk memilih PSMPK DMIPB sudah direncanakan sebelumnya (83%). Sebanyak 34 persen calon konsumen merencanakan kuliah selama satu bulan oleh karena itu PSMPK DMIPB, dapat melakukan peningkatan promosi yang efektif melalui media leaflet dengan penyebaran pada moment yang tepat serta meningkatkan jadwal road show internal PSMPK DMIPB secara merata di dalam IPB maupun diluar IPB, serta melakukan peningkatkan pemasangan spandukspanduk yang didisain dengan baik, di lokasi yang strategis selama tiga bulan sebelum mereka lulus dari Diploma III. Pengaruh diri sendiri dalam memutuskan untuk memilih PSMPK DMIPB. sangat besar (45%). Oleh karena itu program dapat mengembangkan kegiatan yang langsung berhubungan dengan individual calon konsumen seperti seminar road show dan acara-acara yang didisain khusus untuk memberi pemahaman produk jasa PSMPK DMIPB yang lebih baik. Melalui acara-acara ini, diharapkan peluang pengambilan keputusan individu memilih PSMPK DMIPB dapat meningkat. 4.7.1. Bauran Produk Berdasarakan hasil ekstraksi atribut pada faktor yang terkait dengan keputusan pembelian jasa PSMPK DMIPB terlihat bahwa Faktor Assurance (keyakinan) menempati nilai ekstraksi terbesar (0,809), oleh karena itu PSMPK DMIPB perlu mencari keyakinan dengan kejelasan pada jasa pendidikan PSMPK DMIPB seperti, akreditas institusi, program sertifikasi dosen, peningkatan citra atau image yang baik dibenak pada calon konsumen. Selanjutnya PSMPK DMIPB dapat memfasilitasi beberapa harapan calon konsumen dalam hal waktu perkuliahan. Terdapat jumlah yang cukup signifikan dari para calon konsumen yang menginginkan kuliah sambil bekerja. Hal tersebut dapat difasilitasi dengan mengalokasikan waktu perkuliahan diluar jam kerja misalnya, bagi calon konsumen yang telah bekerja dijadwalkan jam perkuliahan malam hari yaitu pukul 19.00 sampai dengan 23.00. Dan bagi calon konsumen yang
belum bekerja diberikan alternatif waktu perkuliahan lebih awal pada sore hari, yaitu pukul 15.30. Tentu hal tersebut diperlukan perhatian yang lebih bagi para staf administrasi untuk mengelompokkan calon mahasiswa antara yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada semester yang sedang berjalan. Program peningkatan kualitas sarana dan prasarana perkuliahan perlu dilakukan untuk membentuk image positif dibenak calon konsumen.
Tingkat
persaingan yang sangat tinggi antar program sarjana penyelenggaraan khusus baik ditingkat IPB maupun dengan perguruan tinggi yang lain, menuntut PSMPK DM IPB untuk menjaga kualitas incoming student dengan menerapkan standar kualitas yang baik, hal tersebut akan menimbulkan citra positif dan memberikan gambaran yang cukup jelas di benak konsumen bahwa PSMPK DM IPB merupakan alternatif pilihan program penyelenggaraan khusus di IPB dengan input proses dan output yang berkualitas serta menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan bernilai tambah di dunia kerja. 4.7.2. Bauran Harga Penetapan biaya pendidikan yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan calon konsumen beranggapan pengaruh biaya adalah besar (40%) dengan biaya yang diinginkan adalah diatas >Rp. 5.000.000 (44%). Hal ini menunjukkan bahwa calon konsumen menginginkan biaya yang dikeluarkan sebanding dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh PSMPK DM IPB. Dengan peningkatan kualitas fasilitas fisik, peningkatan dan optimalilisasi fasilitas sistem informasi akademik (simak) secara online, penyediaan staf pengajar yang handal, serta program peningkatan perhatian dalam mempermudah penyelesaian permasalahan mahasiswa. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa merasa terpuaskan kebutuhannya, bahwa pengorbanan biaya yang telah mereka keluarkan untuk pendidikan sebanding dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh PSMPK DM IPB. Penerapan harga tersebut disarankan tetap mempertimbangkan standar biaya yang ditetapkan oleh para kompetitor di bidang penyediaan program sarjana penyelenggaraan khusus baik di lingkungan IPB maupun perguruan tinggi lainnya.
4.7.3. Bauran Tempat Kondisi tempat yang digunakan untuk penyediaan jasa merupakan bagian penting yang akan mempengaruhi pencapaian pasar yang tepat dalam waktu cepat. Berdasarkan nilai ekstraksi atribut pada faktor Tangible (berwujud), lokasi kampus yang srategis (0.661) merupakan atribut yang sangat diperhatikan dan dipentingkan oleh calon konsumen dalam pemilihan alternatif program penyelenggaraan khusus. Kondisi lokasi kampus PSMPK DMIPB yang berada di pusat kota merupakan kondisi yang cukup strategis dan mudah dijangkau baik dengan kendaraan umum maupun pribadi. Lokasi tersebut mempunyai beberapa nilai lebih dibandingkan program penyelenggaraan khusus lainnya, antara lain : mudah diakses dari berbagai wilayah diseputar Bogor, mengingat lokasi yang dekat dengan jalan tol, bebas dari kemacetan, suasana kampus yang asri dan hijau memberikan nuansa ketenangan dalam belajar, akses yang mudah ke berbagai sarana perbelanjaan, instansi baik pemerintah maupun swasta dalam mendukung berbagai penyelesaian tugas mata kuliah nantinya, serta berbagai kelebihan lainnya. Nilai lokasi yang cukup strategis tersebut perlu diimbangi dengan kondisi sarana kampus yang memadai. PSMPK DMIPB perlu melakukan beberapa perbaikan dan peningkatan kualitas sarana prasarana perkuliahan seperti peningkatan jumlah ruangan kelas, ruang laboratorium serta perpustakaan yang nyaman dengan fasilitas penunjang yang lengkap, melakukan perbaikan tata ruang kampus, serta memperbaiki kualitas fasilitas umum kampus seperti taman, toilet, musholla, ruang seminar, ruang diskusi mahasiswa, ruang lembaga mahasiswa serta barbagai fasilitas umum lainnya. 4.7.4. Bauran Promosi Media leaflet merupakan media informasi yang efektif dan paling diperhatikan oleh calon konsumen dalam upaya memperoleh informasi (32%). PSMPK DMIPB disarankan untuk meningkatkan promosi melalui berbagai sarana yang berperan sebagai sumber informasi bagi calon konsumen. Kegiatan promosi melalui media spanduk, PSMPK DMIPB dirasa perlu menambah jumlah spanduk dengan memasang di berbagai tempat strategis yang menjadi pusat atau sarana kegiatan calon konsumen, seperti pada lembaga pendidikan tempat calon konsumen belajar, berbagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan program diploma, dan media
promosi outdoor lainya. Sedangkan promosi melalui media leaflet dapat dilakukan melalui penyebaran ke berbagai lembaga pendidikan dan meningkatkan frekuensi penyebaran secara berkala dan terjadwal dengan baik seperti pada periode sebelum penerimaan mahasisiwa baru atau setelah wisuda diploma diperguruan tinggi swasta maupun negeri. Sebaiknya PSMPK DMIPB mengoptimalkan pemanfaatan website agar mudah diakses dan diingat calon konsumen serta mudah diperoleh melalui pencarian di internet. Selain itu, PSMPK DMIPB meningkatkan promosi di komunitas pelanggan yang aktif sebagai sponsor di kegiatan mahasiswa maupun kegiatan Universitas. 4.7.5. Bauran Orang Hasil ekstraksi berbagai atribut pada faktor Reliability dan faktor Empathy yang terkait staf pengajar PSMPK DMIPB, menunjukkan bahwa calon konsumen menginginkan sebuah program sarjana penyelenggaraan khusus yang memiliki staf pengajar dengan kemampuan dalam menciptakan suasana belajar yang baik, dapat menyampaikan materi dengan jelas dan sistematis dengan tahapan materi yang sesuai dengan GBPP (Garis Besar Pedoman Penulisan) yang telah ditentukan, dengan pembawaan diri yang tepat, serta tata bahasa yang baik dan mudah dipahami, memberikan perhatian khusus kepada mahasisiwa serta memiliki kemampuan dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan harapan
peserta didik (mahasiswa).
Berdasarkan hasil ekstraksi berbagai atribut pada faktor Responsiveness (0,876) menyangkut keberadaan dan fungsi staf administrasi, sebaiknya PSMPK DMIPB memberikan pelatihan pelayanan terkait dengan SOP sehingga staf administrasi tersebut mampu menjalankan kewajibannya dengan baik, dan mampu melaksanakan perannya sebagai ujung tombak pelayanan kepada para konsumen. PSMPK DMIPB disarankan untuk melakukan sosialisasi SOP dan mengevaluasi secara berkala pelaksanaannya baik terhadap staf pengajar maupun staf administrasi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (TUPOKSI). Divisi Pemasaran PSMPK DMIPB diharapkan mampu meyakinkan calon konsumen pada saat mencari informasi atau penyampaian informasi mengenai PSMPK DMIPB dengan baik dan sesuai standar SOP. Selain itu pihak PSMPK DMIPB diharapkan mampu mendorong para staf pengajar untuk melanjutkan pendidikan pada strata yang lebih tinggi, sehingga mampu menambah wawasan dan kemampuan atau
kompetensi bidang keilmuan yang lebih tinggi dan menciptakan mahasiswa yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis preferensi calon konsumen terhadap atribut PSMPK DMIPB maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik calon konsumen adalah sebagian besar berjenis kelamin wanita dengan rentang usia 21-22 tahun. Responden terbesar adalah IPB dengan status belum bekerja dan memiliki pengeluaran Rp500.000-Rp1.500.000. 2. Dalam proses pengenalan kebutuhan terdapat beberapa motivasi yang mendasari konsumen dalam memilih jasa pendidikan PSMPK DMIPB . Motivasi tertinggi adalah bidang pekerjaan yang menjanjikan (56%); Manfaat pembelian karena bidang pekerjaan lebih Luas (34%); Pengambilan keputusan terdiri dari diri sendiri (45%); pengaruh keluarga besar (44%); pengaruh teman/relasi biasa (50%); pengaruh media (45%); pengaruh biaya adalah besar (40%); terhadap penjadwalan perkuliahan yang diinginkan calon konsumen, dengan memilih kelas malam (65%). 3. Berdasarkan hasil perhitungan analisis faktor terhadap kelima atribut jasa pendidikan PSMPK DMIPB diperoleh bobot faktor Tangible (berwujud) sebesar 0,549; Reliability (keandalan) sebesar (0,717); Responsiveness (kesigapan) sebesar 0,672; Assurance (keyakinan) sebesar 0,809; Empathy (perhatian) sebesar 0,481. 4. Berdasarkan hasil pengolahan data, terhadap atribut yang paling berpengaruh yaitu Tangible (berwujud) adalah Lokasi kampus yang strategis (0,661); pada faktor Reliability (keandalan) adalah staf pengajar pada PSMPK DMIPB yang memiliki pengalaman yang handal sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (0,836); pada faktor Responsiveness (kesigapan) adalah staf administrasi terkait dengan cepat dan tanggap dalam mengatasi keluhan atau permasalahan yang dialami mahasiswa (0,876); pada faktor Assurance (keyakinan), adalah atribut citra atau image PSMPK DMIPB (0,849); pada faktor Empathy (perhatian) adalah pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM (0,784).
B.
Saran Terdapat beberapa saran berdasarakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan,
antara lain Berdasarkan preferensi calon konsumen memilih PSMPK DMIPB adalah bidang pekerjaan menjanjikan (56%) dan bidang pekerjaan lebih luas, maka perlu penyampaian informasi kepada calon konsumen mengenai PSMPK DMIPB dan sekaligus kondisi lulusan yang sudah bekerja diperusahaan-perusahaan ternama dan yang berwiraswasta serta mengadakan program yang aplikatif terkait dengan bidang manajemen (sumber daya manusia, keuangan, pemasaran, produksi dan operasi). Selain itu perlu diupayakan staf pengajar dengan kemampuan dalam menciptakan suasana belajar yang baik, dapat menyampaikan materi dengan jelas dan sistematis dengan tahapan materi yang sesuai dengan GBPP (Garis Besar Pedoman Penulisan) yang telah ditentukan, dengan pembawaan diri yang tepat, serta tata bahasa yang baik dan mudah dipahami, memberikan perhatian khusus kepada mahasisiwa serta memiliki kemampuan dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan harapan peserta didik (mahasiswa). Demikian pula dengan staf administrasi, sebaiknya PSMPK DMIPB memberikan pelatihan pelayanan terkait dengan SOP sehingga staf administrasi tersebut mampu menjalankan kewajibannya dengan baik, dan mampu melaksanakan perannya sebagai ujung tombak pelayanan kepada para konsumen. Lokasi kampus yang srategis merupakan atribut yang sangat diperhatikan dan dipentingkan
oleh
calon
konsumen
dalam
pemilihan
alternatif
program
penyelenggaraan khusus dan nilai lokasi yang cukup strategis tersebut perlu diimbangi dengan kondisi sarana kampus yang memadai seperti peningkatan jumlah ruangan kelas, ruang laboratorium serta perpustakaan yang nyaman dengan fasilitas penunjang yang lengkap, melakukan perbaikan tata ruang kampus, serta memperbaiki kualitas fasilitas umum kampus seperti taman, toilet, musholla, ruang seminar, ruang diskusi mahasiswa, ruang lembaga mahasiswa serta barbagai fasilitas umum lainnya. Penetapan biaya pendidikan yang sesuai pelayanan, dengan biaya yang diinginkan adalah diatas >Rp. 5.000.000.
Media leaflet merupakan media informasi yang efektif dan paling diperhatikan oleh calon konsumen dalam upaya memperoleh informasi (32%) dan melalui media spanduk, PSMPK DMIPB dirasa perlu menambah jumlah spanduk dengan memasang di berbagai tempat strategis yang menjadi pusat atau sarana kegiatan calon konsumen, seperti pada lembaga pendidikan tempat calon konsumen belajar, berbagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan program diploma, dan media promosi outdoor, serta menggembangkan kegiatan yang langsung berhubungan dengan individual calon konsumen seperti seminar road show dan acara-acara yang didisain khusus untuk memberi pemahaman produk jasa PSMPK DMIPB.
KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth : Saudara/i Responden Kuesioner ini dugunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Preferensi Calon Konsumen terhadap Atribut Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor (PSMPK DMIPB)” oleh Eka Ferry Sura Barus NRP. H24066056, mahasiswa Program sarjana Manajemen Penyelennggaraan Khusus, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Saya mohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap. Kerahasiaan anda sebagai responden terjamin. Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan teima kasih. Petunjuk : - Untuk pertanyaan isian, isikan jawaban Anda di tempat (titik – titik) yang telah disediakan. - Untuk Pertanyaan pilihan ganda, berilah tanda silang (X) pada abjad di depan jawaban yang menurut anda tepat. SCREENING 1. Apakah
Anda
berminat
melanjutkan
pendidikan
ke
jenjang
Sarjana
(S1)
penyelengaraan khusus (Ektensi)? a. Ya
b. Tidak
Jika Ya, mohon dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya, jika Tidak, terima kasih Anda tidak perlu melanjutkan pengisisn kuesioner 2. Jenis jenjang Sarjana (S1) penyelengaraan khusus (Ektensi) yang anda minati adalah (Boleh lebih dari satu) No
Nama Ekstensi
Universitas Penyelenggara
1 2 3 4 3. Apaakah
anda
berminat
melanjutkan
ke
Program
Sarjana
Manajemen
Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB)? a. Ya
b. Tidak
Keterangan : Jika jawaban anda ”ya” maka silakan menjawab butir pertanyaan selanjutnya dst, namum jika anda menjawab ”tidak” maka silakan mengisi pertanyaan selanjutnya dengan menggangap bahwa ekstenis yang dimaksud adalah ekstensi pilihan anda. Dan tolong diisi dengan nama ekstensi yanga anda minati. ..........................................................................................................
I.
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden
: …………………….
Tanggal
: …………………….
Program
: …………………….
Alamat
: …………………….
Telepon/HP : ……………………. Jenis Kelamin
: a. Laki – laki b. Perempuan
Usia
: a. 13 – 20 tahun c. 40 – 60 tahun
Status Pernikahan
: a. Sudah menikah
b. 21 – 39 tahun d. > 60 tahun b. Belum menikah
Jumlah anggota keluarga : …………………….orang Status dalam keluarga
: a. Suami/ayah b. Istri/ibu c. anak
Pekerjaan
d. lainnya…………………….
: a. mahasiswa/pelajar
b. ibu RT/tidak bekerja
c. wiraswasta e. peg. Negeri
d. swasta f. Pensiunan
Rata – rata pendapatan per bulan (Anda atau Orang Tua) coret salah satu: a.
b. Rp. 500.000 - < Rp 1.500.000
c. Rp. 1.500.000 - < Rp 2.500.000
d. Rp. 2.500.000 - < Rp 3.500.000
e. > Rp. 3.500.000 II.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN CALON KONSUMEN PSMPK DMIPB Pengenalan Kebutuhan
1. Apakah alasan utama Anda, dalam memilih Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus (Ekstensi) dibandingkan dengan program lainnya (misalnya program pendidikan D4) ? a. Tuntutan orang tua
b. Bidang pekerjaan yang lebih menjanjikan
c. Lebih bergengsi
d. Bidang ilmu yang aplikatif di dunia kerja
e. Menambah ketrampilan
f. Lainnya......................................
2. Manfaat apa yang akan Anda peroleh jika Anda melanjutkan pendidikan ke Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a. Bidang ilmu aplikatif
b. Menambah pengetahuan
d. Bidang pekerjaan lebih luas
c. Status sosial
e. Menambah ketrampilan
f. Lainnya.............................. 3. Apakan anda tertarik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a. Ya, alasan.................................................................................................................. b. Tidak,alasan...............................................................................................................
Pencarian Informasi 4. Siapa yang mempengaruhi Anda dalam pencarian informasi mengenai Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) : a. Keluarga
b. Teman
c. Saudara
d. Diri sendiri
e. Lainnya..............
5. Jenis informasi apakah yang anda cari (anda pertimbangkan) perihal Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? (jawaban boleh lebih dari satu) a.
Staf pengajar
e. Lokasi
b.
Pelayanan
f. Fasilitas
c.
Waktu perkuliahan
g. Harga
d.
Akreditasi institusi
h. Lainnya.......................................................
6. Berapa lama waktu pecarian Informasi mengenai Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB)yang anda butuhkan ? a.
1 tahun
c. 6 bulan
e. 1 bulan
b.
8 bulan
d. 3 bulan
f. Lainnya...............................
7. Media Informasi apa yang paling melekat di benak anda dalam pencarian informasi Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a. Leaflet
b. Baliho
c. Iklan di media pendidikan
e. Spanduk
d. Website
e. Koran
d. Selebaran
f. Lainnya.............................
8. Dimana kah Anda paling ingat, waktu mendapatkan informasi media tersebut? (boleh lebih dari satu) a. ............................
b...........................
c..............................
Evaluasi Alternatif 9. Bagaiamana cara anda memperoleh keputusan melanjutkan kuliah setelah menyelesaikan program diploma ? a. Sudah direncanakan b. Mendadak (timbul keinginan setelah memperoleh informasi) 10. Pertimbangan Anda dalam memilih Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? (jawaban boleh lebih dari satu) a.
Staf pengajar yang berkualitas
f. Harga Terjangkau
b.
Bidang ilmu manajemen
g. Waktu perkuliahan malam
c.
Akses lokasi mudah dijangkau
h. Akreditasi Ekstensi Manajemen Bisa
d.
kuliah sambil bekerja di siang hari
i. Lainnya................................................
e.
Pelayanan yang prima Proses Penentuan Keputusan
11. Bagaimana cara Anda memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a.
Mencari Informasi terlebih dahulu tentang Ekstensi Manajemen
b.
Langsung Memutuskan memilih kuliah di Ekstensi Manajemen
12. Berapa lama penyediaan waktu yang Anda butuhkan dalam memperoleh keputusan memilih Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a.
1 tahun
c. 6 bulan
e. 1 bulan
b.
8 bulan
d. 3 bulan
f. Lainnya...............................
13. Bagaimana pengaruh diri sendiri terhadap keputusan Anda dalam keputusan memilih Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a.
Sangat besar
b. Besar
c. Biasa
d.Kecil
e. Sangat Kecil
14. Bagaimana pengaruh keluarga terhadap keputusan Anda dalam keputusan memilih Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a.
Sangat besar
b. Besar
c. Biasa
d.Kecil
e. Sangat Kecil
15. Bagaimana pengaruh teman/relasi terhadap keputusan Anda dalam keputusan memilih Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a.
Sangat besar
b. Besar
c. Biasa
d.Kecil
e. Sangat Kecil
16. Bagaimana pengaruh media terhadap keputusan Anda dalam keputusan memilih Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a.
Sangat besar
b. Besar
c. Biasa
d.Kecil
e. Sangat Kecil
17. Bagaimana pengaruh besarnya biaya pendidikan terhadap keputusan Anda dalam keputusan memilih Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a.
Sangat besar
b. Besar
c. Biasa
d.Kecil
e. Sangat Kecil
18. Maksimum biaya kuliah yang Anda sediakan sesuai dengan kualitas yang anda inginkan? a. Rp. 4.500.000/semester
b. Rp5.000.000/semester
c. .............................
19. Bagaimana pengaruh pilihan waktu perkuliahan terhadap keputusan Anda dalam keputusan memilih Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) ? a.
Sangat besar
b. Besar
c. Biasa
d.Kecil
e. Sangat Kecil
20. Pilihan waktu penyelengaraan perkuliahan yang anda inginkan ? a. 14.00 – 18.00 WIB (kelas sore) b. 19.00 – 22.30 WIB (kelas malam)
c. .......
III. PENGUKURAN TINGKAT KEPENTINGAN
Pada kolom tingkat kepentingan, terhadap setiap pertanyaan, Anda dimohon memberi tanda silang pada kotak pilihan yang telah disediakan, sesuai dengan pandangan Anda sebagai calon mahasiswa Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK DMIPB) terhadap kepentingan atribut mutu jasa tersebut.
No.
Atribut-atribut produk dan pelayanan jasa pendidikan
A. Kepentingan
TANGIBLE (BERWUJUD) 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7
Fasilitas fisik perkuliahan yang memadai : a. Ruangan (ruang kuliah, praktikum, diskusi, dan TU) b. Peralatan (laptop/komputer,LCD,OHP,papan tulis wireless,lampu emergency) c. Perpustakaan Sarana pendukung yang memadai (mushola,toilet,kantin, tempat parkir, dan genset ) Saat penerimaan,tersedianya media informasi yang lengkap dan informatif (brosur/leaflet dan spanduk/baliho) Saat KBM,tersedianya media informasi yang lengkap dan informatif (brosur/leaflet,papan pengumuman,majalah dinding) Modul/bahan belajar yang lengkap dan mudah dipahami Penampilan staf pengajar yang rapi, bersih, dan menarik Penampilan staf administrasi (karyawan) yang rapi, bersih, dan menarik Lokasi kampus yang strategis Kebersihan dan kerapihan lingkungan Penataan gedung dan peralatan RELIABILITY (KEANDALAN) Kesesuaian pelayanan dengan janji yang ditawarkan Memberikan informasi nilai,IP dan IPK, secara akurat (teliti dan tepat waktu) Memberikan informasi absen dan jadwal perkuliahan secara akurat (teliti dan tepat waktu) Kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa Kedisiplinan staf pengajar dalam kehadiran Kedisiplinan staf pengajar dalam ketepatan waktu mengajar Pemberian kesempatan bertanya/diskusi yang sama bagi setiap mahasiswa
STP
TP
N
P
SP
STP STP
TP TP
N N
P P
SP SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP STP STP
TP TP TP
N N N
P P P
SP SP SP
STP STP STP STP
TP TP TP TP
N N N N
P P P P
SP SP SP SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP STP STP STP
TP TP TP TP
N N N N
P P P P
SP SP SP SP
STP
TP
N
P
SP
8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19
1
2
3 1
Penetapan biaya pendidikan yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan dibandingkan program studi sejenis lainnya Kurikulum yang sesuai dengan visi misi Metode pembelajaran yang uptodate Pemberian tugas/latihan soal individu yang mendukung materi perkuliahan Pemberian tugas/latihan soal kelompok yang mendukung materi perkuliahan Ketersediaan program tambahan (pelatihan softskill) : a. Bahasa inggris b. Konsultan bisnis c. Komputer statistik d. Komputer e-commerce Kemampuan staf pengajar dalam penguasaan materi perkuliahan Kemampuan staf pengajar dalam menyampaikan materi perkuliahan Kemampuan staf pengajar dalam menjawab pertanyaan Kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas Kemampuan staf administrasi (karyawan) dalam memberikan pelayanan Kemampuan staf administrasi (karyawan) dalam membantu permasalahan mahasiswa RESPONSIVENESS (KESIGAPAN) Staf pengajar : a. Cepat dan tanggap dalam mengatasi keluhan atau permasalahan yang dialami mahasiswa b. Memberikan umpan balik yang positif terhadap keluhan mahasiswa c. Mudah dihubungi/ditemui untuk berkonsultasi Staf administrasi (karyawan) : a. Cepat dan tanggap dalam mengatasi keluhan atau permasalahan yang dialami mahasiswa b. Memberikan umpan balik yang positif terhadap keluhan mahasiswa c. Cepat dan tanggap saat terjadi kejadian mendadak (mati lampu, LCD mati, alat tulis habis, air mati, dan sebagainya) Prosedur administrasi yang baik dan tidak berbelit ASSURANCE (KEYAKINAN) Staf pengajar : a. Pengetahuan dan kecakapan dalam memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti kepada mahasiswa
STP STP STP
TP TP TP
N N N
P P P
SP SP SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP STP STP STP STP STP STP
TP TP TP TP TP TP TP
N N N N N N N
P P P P P P P
SP SP SP SP SP SP SP
STP STP
TP TP
N N
P P
SP SP
STP
TP
N
P
SP
STP STP STP
TP TP TP
N N N
P P P
SP SP SP
STP STP
TP TP
N N
P P
SP SP
STP STP
TP TP
N N
P P
SP SP
STP
TP
N
P
SP
2
3 4 5 6
b. Keramahan dan kesopanan dalam melayani mahasiswa lama maupun baru c. Keramahan dan perhatian dalam menerima keluhan mahasiswa Staf administrasi (karyawan) : a. Pengetahuan dan kecakapan dalam memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti kepada mahasiswa b. Keramahan dan kesopanan dalam melayani mahasiswa lama maupun baru c. Keramahan dan perhatian dalam menerima keluhan mahasiswa Terciptanya suasana kekeluargaan antara mahasiswa dengan staf pengajar dan staf administrasi (karyawan) PSMPK DMIPB Perasaan aman yang dirasakan mahasiswa selama berada di PSMPK DMIPB Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan, administrasi, dan penyampaian informasi yang dibutuhkan mahasiswa Citra atau image PSMPK DMIPB yang baik di masyarakat
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
STP
TP
N
P
SP
EMPATHY (PERHATIAN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keberadaan dan manfaat kotak saran Keberadaan dan manfaat lembar evaluasi KBM Tersedianya saluran telepon/e-mail untuk melayani dan menerima keluhan Terjalinnya hubungan yang akrab dan dekat antara mahasiswa dengan staf pengajar PSMPK DMIPB Terjalinnya hubungan yang akrab dan dekat antara mahasiswa dengan staf administrasi (karyawan) PSMPK DMIPB Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar KBM Staf administrasi (karyawan) memberikan pelayanan di luar jam kerja Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi PSMPK DMIPB selalu berupaya untuk mengenal dan memenuhi kebutuhan mahasiswa
TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN ANDA MENGISI KUESIONER INI
Hasil Uji Validitas
Atribut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
r-hitung 0.669108 0.798371 0.816501 0.818557 0.664236 0.874626 0.736102 0.637377 0.538509 0.825533 0.704776 0.858822 0.821374 0.762473 0.855402 0.883537 0.888004 0.738927 0.768496 0.850041 0.671547 0.742296 0.631224 0.723032 0.597029 0.825929 0.64018 0.656082 0.832098 0.835591 0.766358 0.885475 0.682391 0.810539 0.698743 0.764736 0.641227 0.825641 0.836387 0.651089 0.742591 0.841639 0.811813 0.795322
r- tabel 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Atribut 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
r-hitung 0.728877 0.839948 0.781543 0.901256 0.779699 0.676352 0.835656 0.744262 0.704711 0.621397 0.80717 0.619237 0.642069 0.477522 0.593608 0.732603 0.796875
r- tabel 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
30
% 100.0
0
.0
30
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .987
N of Items 61
Factor Analysis TANGIBLE (BERWUJUD) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.874
Approx. Chi-Square
729.100
df
45
Sig.
.000
Communalities Initial Extraction Fasilitas fisik perkuliahan 1.000 .707 Sarana Pendukung 1.000 .666 Saat Penerimaan,Tersedianya 1.000 .436 Media Informasi Saat KBM,Tersedianya Media 1.000 .637 Informasi Modul/Bahan Belajar yang 1.000 .623 Lengkap dan Mudah Penampilan Staf Pengajar 1.000 .501 Penampilan Staf Administrasi 1.000 .467 Lokasi Kampus yang Strategis 1.000 .720 Kebersihan dan Kerapihan 1.000 .629 Lingkungan Penataan Gedung dan 1.000 .678 Peralatan Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component 1
Extraction Sums of Squared Loadings
Total 6.064
% of Variance 60.640
Cumulative % 60.640
2
1.148
11.485
72.124
3
.679
6.786
78.910
4
.583
5.829
84.739
5
.420
4.204
88.943
6
.359
3.590
92.533
7
.247
2.469
95.001
8
.223
2.225
97.227
9
.166
1.659
98.886
10
.111
1.114
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total 6.064
% of Variance 60.640
Cumulative % 60.640
Component Matrix(a)
Fasilitas fisik perkuliahan Sarana Pendukung Saat Penerimaan,Tersedianya Media Informasi Saat KBM,Tersedianya Media Informasi Modul/Bahan Belajar yang Lengkap dan Mudah Penampilan Staf Pengajar Penampilan Staf Administrasi Lokasi Kampus yang Strategis Kebersihan dan Kerapihan Lingkungan Penataan Gedung dan Peralatan Extraction Method: Principal Component Analysis. a 1 components extracted.
Component 1 .841 .816 .661 .798 .790 .708 .683 .849 .793 .824
Factor Analysis RELIABILITY (KEANDALAN) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
.879 1840.285
df
171
Sig.
.000
Communalities
Kesesuaian pelayanan Memberikan informasi nilai,IP dan IPK Memberikan informasi absen dan jadwal perkuliahan Kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa Kedisiplinan staf pengajar dalam kehadiran Kedisiplinan staf pengajar dalam ketepatan waktu mengajar Pemberian kesempatan bertanya/diskusi Penetapan biaya pendidikan yang sesuai Kurikulum yang sesuai dengan visi misi Metode pembelajaran yang uptodate Pemberian tugas/latihan soal individu Pemberian tugas/latihan soal kelompok Ketersediaan program tambahan (pelatihan softskill) Kemampuan staf pengajar dalam penguasaan materi perkuliahan Kemampuan staf pengajar dalam menyampaikan materi perkuliahan Kemampuan staf pengajar dalam menjawab pertanyaan Kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar Kemampuan staf administrasi dalam memberikan pelayanan Kemampuan staf administrasi dalam membantu permasalahan mahasiswa Extraction Method: Principal Component Analysis.
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .670 .647 .464 .685 .598 .481 .341 .552 .540 .662 .319 .331 .378 .740 .726 .661 .836 .486 .552
Total Variance Explained Component
1
Initial Eigenvalues % of Total Cumulative % Variance 10.670 56.157 56.157
2
1.788
9.409
65.566
3
1.430
7.528
73.094
4
.950
5.002
78.097
5
.667
3.510
81.607
6
.659
3.469
85.076
7
.496
2.610
87.686
8
.409
2.151
89.836
9
.379
1.997
91.833
10
.296
1.557
93.391
11
.288
1.515
94.906
12
.207
1.089
95.995
13
.183
.963
96.958
14
.143
.754
97.712
15
.126
.662
98.374
16
.109
.573
98.948
17
.079
.414
99.362
18
.067
.352
99.714
19
.054
.286
100.000
Extraction Sums of Squared Loadings % of Total Cumulative % Variance 10.670 56.157 56.157
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix(a) Component 1 Kesesuaian pelayanan Memberikan informasi nilai,IP dan IPK Memberikan informasi absen dan jadwal perkuliahan Kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa Kedisiplinan staf pengajar dalam kehadiran Kedisiplinan staf pengajar dalam ketepatan waktu mengajar Pemberian kesempatan bertanya/diskusi Penetapan biaya pendidikan yang sesuai Kurikulum yang sesuai dengan visi misi Metode pembelajaran yang uptodate Pemberian tugas/latihan soal individu Pemberian tugas/latihan soal kelompok Ketersediaan program tambahan (pelatihan softskill) Kemampuan staf pengajar dalam penguasaan materi perkuliahan Kemampuan staf pengajar dalam menyampaikan materi perkuliahan Kemampuan staf pengajar dalam menjawab pertanyaan Kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar Kemampuan staf administrasi dalam memberikan pelayanan Kemampuan staf administrasi dalam membantu permasalahan mahasiswa Extraction Method: Principal Component Analysis. a 1 components extracted.
.818 .804 .681 .828 .773 .694 .584 .743 .735 .814 .565 .576 .615 .860 .852 .813 .914 .697 .743
Factor Analysis RESPONSIVENESS (KESIGAPAN) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.641
Approx. Chi-Square
589.010
df
3
Sig.
.000
Communalities Initial 1.000 1.000 1.000
Staf pengajar Staf administrasi (karyawan) Prosedur administrasi yang baik dan tidak berbelit Extraction Method: Principal Component Analysis.
Extraction .874 .977 .961
Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component 1
Extraction Sums of Squared Loadings
Total 2.811
% of Variance 93.707
Cumulative % 93.707
2
.184
6.143
99.850
3
.004
.150
100.000
Total 2.811
% of Variance 93.707
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix(a)
Staf pengajar Staf administrasi (karyawan) Prosedur administrasi yang baik dan tidak berbelit Extraction Method: Principal Component Analysis. a 1 components extracted.
Component 1 .935 .988 .980
Cumulative % 93.707
Factor Analysis ASSURANCE (KEYAKINAN)
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.895
Approx. Chi-Square
362.836
df
10
Sig.
.000
Communalities
Staf pengajar Staf administrasi (karyawan) Terciptanya suasana kekeluargaan antara mahasiswa Perasaan aman yang dirasakan mahasiswa Citra atau iamge PSMPK DMIPB Extraction Method: Principal Component Analysis.
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .728 .770 .755 .745 .849
Total Variance Explained Component
Initial Eigenvalues
Total % of Variance Cumulative % 1 3.847 76.945 76.945 2 .392 7.845 84.790 3 .298 5.958 90.748 4 .273 5.451 96.199 5 .190 3.801 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Extraction Sums of Squared Loadings Total 3.847
Component Matrix(a) Componen t 1 Staf pengajar Staf administrasi (karyawan) Terciptanya suasana kekeluargaan antara mahasiswa Perasaan aman yang dirasakan mahasiswa Citra atau iamge PSMPK DMIPB Extraction Method: Principal Component Analysis. a 1 components extracted.
.853 .877 .869 .863 .921
% of Variance 76.945
Cumulative % 76.945
Factor Analysis EMPATHY (PERHATIAN) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.883
Approx. Chi-Square
933.347
df
45
Sig.
.000
Communalities
Manfaat kotak saran Manfaat lembar evaluasi KBM Saluran telepon/e-mail untuk melayani Hubungan antara mahasiswa dengan staf pengajar Hubungan antara mahasiswa dengan staf administrasi Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar KBM Staf administrasi memberikan pelayanan di luar jam kerja Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi PSMPK DMIPB berupaya mengenal dan memenuhi kebutuhan mahasiswa Extraction Method: Principal Component Analysis.
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .620 .573 .644 .745 .717 .710 .585 .784 .678 .745
Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component 1
Extraction Sums of Squared Loadings
Total 6.802
% of Variance 68.016
Cumulative % 68.016
2
.988
9.883
77.899
3
.612
6.123
84.022
4
.450
4.502
88.524
5
.321
3.213
91.737
6
.261
2.607
94.345
7
.193
1.930
96.275
8
.153
1.530
97.804
9
.131
1.310
99.115
10
.089
.885
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total 6.802
% of Variance 68.016
Cumulative % 68.016
Component Matrix(a)
Manfaat kotak saran Manfaat lembar evaluasi KBM Saluran telepon/e-mail untuk melayani Hubungan antara mahasiswa dengan staf pengajar Hubungan antara mahasiswa dengan staf administrasi Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar KBM Staf administrasi memberikan pelayanan di luar jam kerja Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi PSMPK DMIPB berupaya mengenal dan memenuhi kebutuhan mahasiswa Extraction Method: Principal Component Analysis. a 1 components extracted.
Component 1 .787 .757 .803 .863 .847 .843 .765 .885 .824 .863