ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DENGAN ROUTER MIKROTIK PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN METODE QOS Bambang Alfi Salam Donesio Putra Martobing Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang
Abstrak Perkembangan penggunaan router berbasis open source berkembang dengan pesat, pemanfaatan penggunaan router open source sebagai router yang dapat dikonfigurasi berdasarkan pada tinggkat kebutuhan, tanpa mengurangi efektifitas dan kegunaannya, merupakan salah satu alternative tersendiri, selain dapat mengurangi biaya operasional dalam pembelian software, selain itu dapat mengguanakan personal computer (PC) lama untuk menjadi sebuah router yang mampu besaing dengan router komersil lainnya, router open source yang menggunakan sistem operasi linux dengan router mikrotik (router berbasis komersial), merupakan dua buah merk router yang popular saat ini, dan memiliki jumlah pengguna yang banyak, disebabkan karena kehandalan mereka. Kata kunci : Router linux, router mikrotik, wireless, QOS.
PENDAHULUAN Router adalah salah satu komponen jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan menuju jaringan yang berbeda, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai istilah routing. Router berfungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan yang berbeda untuk meneruskan data dari satu jaringan kejaringan lainnya. Tujuan dari routing adalah agar paket data kita dikirim sampai pada target, begitu juga paket data yang ditujukan kepada kita sampai dengan baik,target bisa berada dalam satu jaringan atau berbeda. Perkembangan penggunaan router berbasis Open Source berkembang dengan pesat, pemanfaatan penggunaan router Open Source sebagai router yang dapat dikonfigurasi berdasarkan pada tingkat kebutuhan, tanpa mengurangi efektifitas dan kegunaannya, merupakan salah satu alternatif tersendiri, selain dapat mengurangibiaya operasional dalam pembelian software,selain itu dapat menggunakan PC (Personal Computer) lama untuk menjadisebuah router yang mampu bersaing dengan router komersial lainnya. Router Open Source yang menggunakan sistem operasi Linux dengan router Mikrotik (router berbasis komersial), merupakan dua buah merkrouteryang populer saat ini, dan memiliki jumlah pengguna yang banyak, disebabkan karena kehandalan mereka.Router mana yang memiliki kinerjanya yang baik dalam pengaturan bandwith (berbasis Quality of Services atau QoS).
LANDASAN TEORI Access Point Menurut Wahana (2010:18), pada jaringan komputer, Access Point (AP) adalah sebuah piranti yang memungkinkan piranti wireless berkomunikasi untuk berhubungan ke jaringan wireless menggunakan WiFi. WAP ini biasanya terhubung ke router dan bisa merelay data antara piranti wireless seperti komputer dan printer, ke piranti wired di jaringan. Beberapa akses poin juga bisa memiliki fungsi seperti bridge,router, atau bahkan sebagai client.
1
Linux Menurut Wilfridus dkk (2009:1), nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, Linus Torvalds, dari Universitas Helsinki, Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi. Mikrotik Menurut Azis dkk (2008:19), Mikrotik RouterOSTM adalah sistem operasi yang dirancang khusus untuk network router. Dengan sistem operasi, dapat membuat router dari komputer rumahan. NAT (Network Address Translation) Menurut Wilfridus (2009:333), NAT merupakan aplikasi perangkat lunak atau perangkat keras (biasanya router) yang dirancang untuk dapat melakukan konversi alamat IP dari bentuk alamat privat ke alamat publik. Ini memungkinkan banyak pengguna berbagi sebuah alamat IP publik. NAT dapat pula diartikan sebagai metode untuk mengoneksikan banyak komputer ke internet atau jaringan IP lainnya dengan menggunakan satu alamat IP. Router Menurut Wahana (2010:16), router adalah piranti elektronik yang fungsinya melakukan forward data antara jaringan komputer. Router adalah piranti di mana perangkat lunak dan perangkat keras diatur untuk melakukan routing dan forward informasi. Router akan menghubungkan dua atau lebih subnet. Routing bekerja di level 3 dan berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router sedikit berbeda dengan switch, switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sistem Operasi Menurut Wahana (2010:20), sistem operasi dalam bahasa inggris disebut Operating System (OS). Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang bertugas mengontrol dan mengatur manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem. Diantara fungsi sistem operasi adalah menjalankan aplikasi seperti pengolah kata dan web browser. Wireless LAN Menurut Dede (2005:30), wireless/ cableless LAN adalah kombinasi LAN dan gelombang radio dan salah satu bentuk jaringan topologi star. Stasiun-stasiun dihubungkan ke konsentrator oleh sambungan radio dan tidak diperlukan pengkabelan yang mahal. Setiap stasiun dilengkapi dengan interface card LAN di dalam suatu area. Frekuensi radio yang digunakan berkisar antara 2,445 sampai 2,475 GHz atau 18 GHz dan kecepatan bit sekitar 2 Mbit/ detik.
HASIL DAN PEMBAHASAN Desain Topologi yang Diusulkan Pada gambar 1 dan gambar 2 merupakan desain topologi yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan dan permasalahan yang akan dianalisis, kemudian akan dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data, dalam mengambil kesimpulan terhadap kualitas QoS yang dihasilkan masing-masing topologi.
2
Gambar 1. Desain Topologi Menggunakan Router Mikrotik
Gambar 2. Desain Topologi Menggunakan RouterLinux Konfigurasi IP Address IP Address Router Mikrotik Konfigurasi IP addresspada ethernet-1 router Mikrotik dengan menggunakan aplikasi WinBox, seperti pada gambar 3
Gambar 3. Konfigurasi IP Address Pada ethernet-1 Router Mikrotik Konfigurasi IP address pada ethernet-2 router Mikrotik dengan menggunakan aplikasi WinBox, seperti pada gambar 4.
3
Gambar 4. Konfigurasi IP Address Pada ethernet-2 Router Mikrotik IP Address Access Point Konfigurasi pada ip address pada access point dengan menggunakan web browser, seperti pada gambar 5.
Gambar 5. Konfigurasi IP Address Access Point Konfigurasi Routing Pada Router Mikrotik Konfigurasi routing dengan menggunakan konsep NAT pada router Mikrotik dengan menggunakan aplikasi WinBox, seperti pada gambar 6.a dan 6.b
4
Gambar 6.a Konfigurasi NAT Pada Router Mikrotik
Gambar 6.b Konfigurasi NAT Pada Router Mikrotik Konfigurasi Perangkat Access Point Access Point Mode Perangkat access point yang digunakan memiliki multimode, seperti: access point mode, repeater mode, dan client mode. Dalam penelitian ini menggunakan access point mode, seperti pada gambar 7:
Gambar 7. Mode Pada Perangkat Access Point Konfigurasi Perangkat Access Point Pada gambar 8, menjelaskan konfigurasi access point yang meliputi: SSID, region, channel, mode, dan channel width.
5
Gambar 8. Konfigurasi Wireless Pada Perangkat Access Point Konfigurasi IP DHCP Pada Perangkat Access Point Konfigurasi IP DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) pada perangkat access point berfungsi untuk memberikan IP address ke klien yang terkoneksi dengan jaringan, seperti pada gambar 9.
Gambar 9. Konfigurasi IP DHCP Pada Perangkat Access Point Konfigurasi Topologi 2 Instalasi Router Linux Menggunakan Sistem Operasi Debian 6 Proses instalasi router Linux dengan menggunakan distro Debian 6 adalah sebagai berikut: Pemilihan menu instalasi pada Linux Debian 6, saat pertama kali dijalankan pada gambar 10.
Gambar 10. Menu Instalasi Linux Debian 6
6
Pemilihan bahasa yang digunakan untuk proses instalasi. Bahasa yang dipilih akan digunakan juga sebagai bahasa standar untuk sistem yang dipasang, pada gambar 11.
Gambar 11. Pemilihan Bahasa Lokasi yang dipilih akan digunakan untuk mengatur waktu daerah dan juga untuk sistem, pada gambar 12.
Gambar 12. Pemilihan Lokasi Tinggal Pemilihan jenis keyboard yang digunakan pada komputer router, pada gambar 13.
7
Gambar 13. Pemilihan Jenis Keyboard Konfigurasi jaringan dilakukan setelah proses instalasi sistem operasi selesai pada router Linux, pada gambar 14.
Gambar 14. Konfigurasi Jaringan Pemberian nama hostname pada komputer router, yang digunakan untuk mengidentifikasi sistem pada jaringan, pada gambar 15.
Gambar 15. Pemberian Nama Hostname Pemberianpassword untuk root (administrator account) sebagai pemberi hak akses untuk konfigurasi router Linux, pada gambar 16.
8
Gambar 16. Pemberian PasswordUntuk root Mengulangi pemberian passworduntuk root, pada gambar 18.
Gambar 17. Mengulangi Pemberian Password Untuk root Membuat akun pengguna, dengan memasukan nama lengkap pengguna, pada gambar 18.
Gambar 18. Masukan Nama Lengkap Pengguna Membuat usename untuk akun pengguna, yang akan digunakan untuk masuk ke dalam komputer router, pada gambar 19.
Gambar 19. Masukan Username Untuk Pengguna Membuat password untuk akun pengguna, yang digunakan untuk masuk ke dalam komputer router, pada gambar 20.
9
Gambar 20. Masukan Password Untuk Pengguna Mengulangi masukan passworduntuk pengguna, pada gambar 21.
Gambar 21. Mengulangi Masukan Password Untuk Pengguna Menentukan kota berdasarkan waktu daerah yang sama, pada gambar 22.
Gambar 22. Menetukan Waktu Daerah Menentukan metode partisiharddisk, metode yang digunakan dengan mengalokasi seluruh kapasitas untuk partisi yang akan digunakan komputer router, pada gambar 23.
Gambar 23. Menetukan Metode Partisi Menetukan servis yang akan diaktifkan pada komputer router. Pada gambar 24 tidak memilih servis yang akan diaktifkan, karena servis ini bisa ditambahkan setelah proses instalasi sistem operasi pada komputer router.
10
Gambar 24. Menetukan Servis Memasang GRUB boot loader, berfungsi untuk proses booting sistem operasi pada komputer router, pada gambar 25.
Gambar 25. Memasang GRUB Boot Loader Konfigurasi IP Address IP AddressKomputer Router Pengaturan IPaddress pada router /etc/network/interfaces,pada gambar 26.
Linux
dengan
melakukan
konfigurasi
Gambar 26. Konfigurasi IP Address Pada Router Linux Konfigurasi Routing Pada Komputer Router Pengaturan routing pada sistem operasi Linux, dengan melakukan pengeditan pada berkas /etc/sysctl.conf dan /etc/rc.local. Pada gambar 27 dan 28 menjelaskan konfigurasi pada kedua berkas tersebut.
11
Gambar 27. Konfigurasi Pada Berkas /etc/sysctl.conf Pada berkas /etc/sysctl.conf, konfigurasi dilakukan dengan membuang komentar yang berada di depan perintah net.ipv4.ip_forward = 1.
Gambar 28. Konfigurasi Pada Berkas /etc/rc.local
PENUTUP Berikut kesimpulan yang didapat dari hasil pengukuran yang dilakukan: Pada topologi satu, dimana router Mikrotik sebagai sentralisasi yang bertugas melakukan routing data, menghasilkan besaran bandwith yang lebih stabil dibandingkan topologi dua, dimana terdapat router Linux. Terlihat dari besaran bandwith rata-rata yang didapat dari hasil pengukuran, dan betukkurva grafik yang dihasilkan, Kehilangan paket data lebih besar terjadi pada topologi dua, belum diketahui secara pasti penyebabnya, router sebagai sentralisasi yang bertugas sebagai penerus paket data atau media komunikasi yang digunakan yaitu media wireless. Kasus ini sangat cocok untuk diteliti lebih lanjut, sebagai penelitian lanjutan dari penelitian ini, Toplogi dua mengalami delay rata-rata lebih besar dibandingkan topologi satu, hal ini dipengaruhi terhadap kinerja router sebagai pengatur lalu lintas data antara dua jaringan, Secara keseluruhan topologi satu lebih baik dibandingkan dengan topologi dua, dimana ditinjau dari parameter QoS (throughput, delay, dan packet loss).
DAFTAR PUSTAKA Azis Catur L & Moch Linto Herlambang, Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOSTM, Andi, Yogyakarta, 2008. Dede Sopandi, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung, 2005. Ralhan, Puneet, Prototyping, 2000. Wahana Komputer, Cara Mudah Membangun Jaringan Komputer & Internet, Mediakita, Jakarta, 2010.
12
Wilfridus Bambang Triadi Handaya & Bernard Renaldy Suteja & Ahmad Ashari, Linux System Administrator, Informatika, Bandung, 2009.
13