ISSN : 2088 – 1762 Vol. 4 No. 1 / Maret 2014
JURNAL SISFOTEK GLOBAL
Kajian Penggunaan Mikrotik Router Operating Sistem sebagai Router pada Jaringan Komputer pada PT. Bilna Jakarta Jesa Ariawan1, Octavia Denny Musa Irawan2 1 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 2Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email :
[email protected],
[email protected] dibahas dalam laporan ini adalah Kajian Penggunaan mikrotik Router OS sebagai router pada jaringan Komputer. Kerja Praktek adalah kesempatan bekerja di dunia nyata untuk memperoleh pengalaman kerja, Sehingga dapat megenal dunia kerja, dan dapat menerapkan dan membandingkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan dunia kerja. Dengan adanya program kerja praktek ini diharapkan dapat dicapai suatu pengembangan dan penerapan kemampuan dan tanggap terhadap kenyataan yang ada dilapangan atau masyarakat. Sasaran kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah pada perusahaan yang ditempati dan bila memungkinkan dapat meningkatkan sistem yang diterapkan di perusahaan tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadisubjek dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kondisi awal PT. Bilna masih menggunakan system yang manual. 2. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan Mikrotik Router OS pada jaringan komputer? Untuk Membatasi kajian masalah dalam penelitian ini maka pembahasan masalah mengacu pada beberapa batasan sebagai berikut: 1. Operating sistem yang digunakan adalah MIKROTIK OS. 2. Jaringan yang digunakan dalam implementasi adalah PT. Bilna (bilna.com) dibatasi dalam ruang lingkup Local Area Network (LAN). 3. Device yang digunakan dalam implementasi ini yaitu Produk dari MIKROTIK. 4. Pengenalan installasi Mikrotik OS, Setting IP, Perancangan Network, Setting Network, Pengenalan Local area network dengan menggunakan Mikrotik OS.
Abstrak— Ditengah-tegah kemajuan teknologi komunikasi informasi, teknologi LAN tampaknya memiliki perkembangan yang sangat pesat dan menjadikan kehidupan teknologi benarbenar sebuah dunia sendiri yang terkait dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari.Beberapa orang masih belum memahami apa yang harus dilakukan saat suatu komputer terhubung dengan suatu jaringan. Berawal dari adanya system yang berjalan belum menggunakan router pada jaringannya sehingga banyak dari karyawan masih berebut bandwidth dalam jaringan dan prakteknya sehari-hari, Pada buku ini penulis mencoba untuk menuliskan bagaimana cara setting sistem operasi mikrotik. Karena ada sebagian pengguna mikrotik belum memahami bagaimana cara mensetting mikrotik, dengan menggunakan buku ini diharapkan para pengguna sistem operasi mikrotik dapat dengan mudah mempelajari cara setting sistem operasi mikrotik. maka disini penulis menyarankan agar PT. Bilna dapat menggunakan router mikrotik operating system agar dapat mengatur traffic dari jaringan bilna dan penggunaan bandwidth pada jaringan.sehingga diperoleh jaringan komputer yang lebih baik dari segi infrastruktur dan dari segi pembagian bandwidth internet secara keseluruhan. Kata kunci— setting mikrotik, mikrotik router os, bandwidth management, limitasi file.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi yang didukung teknologi jaringan komputer memungkinkan informasi tersalur dari satu belahan dunia ke belahan dunia yang lain dalam waktu yang singkat. Teknologi jaringan komputer yang sebelumnya hanya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan dan perusahaan-perusahaan besar, sekarang sudah tersebar ke sebagian besar masyarakat dunia termasuk di Indonesia berupa jaringan internet. Untuk menghadapi era globalisasi dan pasar bebas, teknologi jaringan Komputer dan komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Karena dengan sarana teknologi jaringan Komputer segala kegiatan berupa bidang politik, ekonomi, social, budaya, serta pendidikan mudah dikendalikan dan lebih efisien. Bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam corak sosial dan budaya untuk mempersatukan seluruh rakyat yang ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila yang menjadi cita-cita bangsa, sangat memerlukan teknologi jaringan komputer sebagai sarana komunikasi yang memadai untuk mencapai tujuan tersebut. Permasalahan yang akan
B. Tujuan 1. Pengaturan Penggunaan Bandwidth internet dalam jaringan Local area network PT.Bilna. 2. Mengenalkan dan memberikan langkah-langkah dalam penggunaan mikrotik Router OS sehingga diperoleh suatu pengetahuan dasar tentang Mikrotik Router OS. C. Manfaat 1. Meningkatkan Kualitas koneksi internet yang di broadcast ke jaringan LAN. 2. Memudahkan network administrator dalam pengawasan penggunaan bandwidth Internet 3. Memudahkan network administrator dalam pembagian bandwidth internet ke user yang ada di jaringan LAN. 62
ISSN : 2088 – 1762 Vol. 4 No. 1 / Maret 2014
JURNAL SISFOTEK GLOBAL 4. Memudahkan network administrator dalam bloking situs tertentu dalam jaringan LAN. Untuk menyelesaikan Permasalahan yang dihadapi maka penulis Langsung mengimplementasikan Mikrotik sebagai router pada jaringan Komputer pada PT. Bilna. Dari praktek tersebut penulis mendapatkan gambaran tentang desain atau topologi jaringan dari sistem jaringan tersebut. Teknik atau metode yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : 1. Perancangan, Yaitu membangun sebuah system jaringan komputer sesuai yang diharapkan. 2. Penanganan langsung terhadap permasalahan yang terjadi dan mencari solusi bagaimana cara menanganinya, sehingga sistem jaringan dapat berjalan dengan baik. 3. Studi literature atau kepustakaan, yaitu membaca bukubuku yang berhubungan dengan pemecahan masalah. 4. Pengujian, yaitu menguji system yang telah dibangun apakah telah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. 5. Penulisan dan penyusunan laporan dari hasil dari implementasi dapat dipertanggung jawabkan kepada PT. Bilna.
4. Fleksibilitas penambahan terminal maupun fasilitas lain dapat dilayani dilakukan dengan mudah. Menurut Sukmaaji, Anjik, Rianto, Pada bukunya Jaringan Komputer pada, tahun 2008, Pada teknologi LAN meliputi teknik transmisi, media transmisi, topologi serta protokolnya, karakteristik teknik akan menentukan kualitas dari system jaringan tersebut. International standart Organization (ISO) mengusulkan sebuah model arsitektur jaringan komunikasi data. Model tersebut disebut model referensi ISO. OSI (open system interconnection). 1. Lapis Fisik ( Phisical Layer) Lapis ini bertanggung jawab mentransmisikan bit-bit data melalui kanal komunikasi. Disini ditentukan berapa volt digunakan untuk mempresentasikan bit ‘1’ dan berapa volt untuk bit ‘0’, serta lebar satu bit, apakah transmisi dapat dilakukan secara simultan dalam dua arah, bagaimana memulai dan mengakhiri komunikasi dan berapa pin konektor yang digunakan dan fungsi dari masing-masing pin, jadi secara umum yang harus didifinisikan oleh lapisan ini adalah menyangkut antar muka mekanik, listrik dan prosedur dan medium transmisi yang berada dibawah lapisan fisik. 2. Lapis Hubungan Data ( Data Link Layer) Fungsi Utama lapisan ini adalah mengakses fasilitas transmisi dan mentransfrmasikannya ke sebuah saluran yang bebas dari kesalhan transmisi bagi lapisan jaringan. Tugas ini dilakukan dengan membuat pengirim memecah data menjadi blok-blok data atau paket data ( farme, data paket) dimana blok data bisa mengandung beberapa ratus byte. Blok-blok data ini dikirim secara berurutan dan penerima mengirim balik blok pengakuan ( ackowedment frame) yang menyatakan kepada pengirim bahwa sebuah blok data sudah diterima dengan baik ada kesalahan atau jangan kirim dulu blok berikutnya. 3. Lapis Jaringan ( Network Layer) Lapis Jaringan berhubungan dengan pengontrolan dan pengoprasian jaringan. Isi Utama dari perancangan adalah menentukan bagaimana paket data diteruskan ( routing menentukan rute terpendek) dari sumber ke tujuan. Routing bisa didasarkan pada table statis yang sudah dibuat secara permanen untuk sebuah jaringan. Routing bisa juga dilakukan pada awal terjadinya komunikasi antar dua mesin. Routing yang paling modern routing dinamis dimana route untuk setiap paket data bisa berbeda tergantung beban jaringan saat itu. Bila paket data terlalu banyak pada jaringan pada satu waktu. Satu paket bisa mengambil jalan paket lainnya. Ini bisa membentuk satu sumbatan ( bottle necks). Pengaturan kemampatan( Congestion control) seperti itu termasuk juga fungsi dari lapis jaringan. 4. Lapis pengangkut ( Transport Layer) Fungsi dasar dari lapisan ini adalah menerima data dari lapis sesi, memecahnya menjadi satu unit kecil kalau diperlukan meneruskannya ke lapis jaringan dan menjamin semua unit data semua di tujukan dengan benar, tidak ada kesalahan. Semuanya ini harus dilakukan dengan efisian dan dalam satu cara, mengisolasi lapis sesi dari perubahan yang tidak terelakan pada teknologi perangkat keras. Lapis transport
II. LANDASAN TEORI Komunikasi yang terjadi dalam organisasi sering berlangsung dalam suatu bangunan atau kompleks. Pemakaian komputer berkembang dengan pesat karena keperluan pengolahan informasi serta kemudahan dalam pemakian komputer. Kecendrungan ke arah otomatisasi kantor (Office automation) dan distribution processing inilah yang menuntut adanya jaringan yang dirancang khusus untuk komunikasi cepat bagi organisasi tersebut jaringan semacam ini dikenal sebagai local area network (LAN). Menurut Tanenbaum, Andrew S, pada bukunya yang Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia, tahun 2010, pada dasarnya LAN merupakan suatu komunikasi data yang membentuk jaringan pada daerah yang terbatas. LAN dibentuk dari hubungan interkoneksi antar komputer serta periferalnya sehingga dapat menggunakan informasi dan perangkat lainnya secara bersamaan ( sharing). LAN ini memberikan suatu cara untuk komputer mikro seperti komputer personal dan tetapi kemudian berkembang menjadi bentuk yang dikenal sekarang ini. Berbeda dengan penggunaan komputer komunikasi umum, LAN memungkinkan adanya transmisi dengan kecepatan tinggi, karena kemudahan dalam pemilihan teknologi. Suatu organisai dalam bidang niaga (Business) memakai LAN karena berbagai alasasan : 1. Penggunaan database yang sama supaya informasi yang didapatkan maupun yang diberikan sama, maka diperlukan database yang dipakai bersama berbagai proses instributed processing merupakan hal yang umum. Karena adanya kemampuan mengolah data pada tiap node atau terminal. 2. Kemudahan mendapatkan informasi LAN memberikan nilai tambah pada informasi karena mempercepat distribusi dan mempermudah aksesibilitasnya tanpa mengurai keamanan informasi tersebut. 3. Pemakian bersama sumber daya periferalnya yang mahal dapat dipakai bersama-sama.
63
ISSN : 2088 – 1762 Vol. 4 No. 1 / Maret 2014
JURNAL SISFOTEK GLOBAL adalah lapis paling ujung ( source-to-destinanition or end-toend layer). Ini artinya semua program pada mesin sumber melakukan percakapan dengan program yang serupa pada mesin tujuan dengan menggunakan kepala berita (message header) dan berita pengontrol ( control message). Pada lapis yang paling rendah, protocol adalah diantara mesin-mesin tersebut dan dengan tetangga terdekatnya, bukan dengan mesin yujuan yang mungkin dipisahkan oleh IMP. 5. Lapis sesi ( Sesion layer) Lapis ini memperbolehkan para pemakai pada mesin-mesin yang berbeda membuat sesi diantara mereka. Sebuah sesi memperbolehkan transport data biasa. Seperti yang dilakukan oleh lapis transport, tetapi juga memberikan beberapa pelayanan yang lebih yang dapat berguna dalam beberapa penggunaan. Sebuah sesi mungkin digunakan untuk memperbolehkan seoarang pemakai masuk (log in) ke sebuah sistem secara remote atau mentransfer berkas (file) diantara dua mesin. Satu pelayanan dari lapis ini adalah mengatur dialog. Sesi dapat mengizinkan lalu lintas komunikasi pada dua arah pada saat yang sama atau hanya satu arah. Pelayanan lain adalah mengatur tanda (token management). Dengan ini, dua pihak tidak akan melakukan operasi yang sama pada satu waktu. 6. Lapis presentasi ( presentation layer) Lapis presentasi berhubungan dengan tata bahasa (syantax) dan arti (semantics) dari informasi yang ditransmisikan. Contoh tipikal dari pelayanan lapis ini adalah merubah data menjadi sesuatu kode standar yang disepakati. Banyak program dari pemakai tidak saling mengirim aliran bit biner tetapi mengirim nama orang, tanggal, banyak uang dan daftar. Item-item ini dinyatakan sebagai rangkaian karakter bilangan bulat, pecahan dan struktur data yang terdiri dari beberapa item sederhana bisa saja dua computer yang melakukan komunikasi menggunakan pengkodean yang berbeda. Supaya bisa saling mengerti kode masing-masing computer harus diterjemahkan dulu ke satu kode yang dimengerti keduanya. 7. Lapis Aplikasi ( Application Layer ) Lapis ini berisi berbagi variasi dari protocol yang umumnya dibutuhkan. Misalnya berbagai macam terminal yang dihubungkan ke satu jaringan bisa berbeda dalam layout tampilan layer, penyisipan dan penghapusan data, penggerakan kursor dan lain-lain. Agar terminal-terminal ini dapat berkomunikasi satu sama lainnya, perlu mendefinisikan sebuah terminal abstrak ( network virtual terminal). Programprogram dan editor ditulis untuk menangani terminal ini. Untuk menangani setiap terminal nyata yang dihubungkan ke jaringan sebuah perangkat lunak dibutuhkan untuk memetakan fungsi terminal abstrak ke fungsi terminal nyata. Jika sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka sistem operasi adalah penghubung anatara lapisan hardware dan lapisan software. Lebih jauh daripada itu, sistem operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memory, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara
bersamaan, maka sistem operasi mengatur jadwal yang tepat, sehingga sebisa mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling menggangu. Dalam banyak kasus, sistem operasi menyediakan suatu pustaka dari fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil fungsi-fungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru, tidak perlu membuat fungsi-fungsi tersebut dari awal. Sistem operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian : 1. Mekanisme Boot, Yaitu meletakan kernel kedalam memory. 2. Kernel, yaitu inti dari sebuah system operasi. 3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna. 4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dari standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain. 5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka. Sebagian sistem operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu waktu, tetapi sebagian besar sistem operasi baru mengizinkan beberapa aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem operasi seperti itu disebut sebagai multi-tasking Operating Sistem. Beberapa sistem operasi berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung kepada input pengguna, sedangkan system operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan asumsi bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut sebagai desktop OS, Sedangkan tipe kedua adalah Real-Time OS sebagai contoh, yang dimaksud sistem operasi itu antara lain Windows, Linux, Free BSD, Solaris, Palm, andoroid dan lain sebagainya. Mikrotik Router OS, merupakan system operasi Linux base yang diperuntukan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui windows application (winbox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standart computer PC (Personal Computer). Pc yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standart, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disatankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai. A. Sejarah Mikrotik RouterOS Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebalahan dengan rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh john truly dan Arnis Riekstins. John truly adalah seorang berkewarganegaraan amerika yang bermigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan arnis, seorang sarjana fisika dan mekanik sekitar tahun 1995. John dan arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi Mikrotik adalah merouting seluruh dunia). Mulai dengan sisytem linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di moldova, Negara tetanga Latvia, baru kemudian melayani lima pelangganya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat wireless ISP (-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat 64
ISSN : 2088 – 1762 Vol. 4 No. 1 / Maret 2014
JURNAL SISFOTEK GLOBAL dijalankan diseluruh dunia, Latvia hanya merupakan tempat eksperimen john dan arnis, karena saat ini mereka sudah membantu Negara-negara lain termasuk srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5 hingga 15 orang staff research and Development (R&D) mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di Negara-negara berkembang. Menurut arnis selain staff di lingkungan Mikrotik, mereka juga merekrut tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan mikrotik secara marathon.
statistic graph yang dapat diakses melalui HTTP. 14.NTP : Network Time Protokol untuk server dan client sinkronisasi menggunakan system GPS. 15.Poin to poin tunneling protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access consentrator : protocol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1,MSCHAPv2; otentikasi dan laporan radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate. 16 proxy; Cache untuk FTP dan HTTP Proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP: mendukung protocol SOCKS; mendukung parent proxy ; static DNS. 16.Routing : Routing static dan dinamik ; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4. 17.SDSL : mendukung single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan. 18.Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). 19.SNMP : Simple Network Monitoring mode akses readonly. 20.Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media rtypes; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay Line protocol ; ANSI-617d ( ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame relay jenis LMI.
B. Jenis-Jenis Mikrotik 1. Mikrotik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di download di www.mikrotik.com. Dan dapat diinstal pada computer rumahan (PC). 2. BUILT-IN Hardware mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik RouterOS. C. Fitur-Fitur Mikrotik 1. Address list : pengelompokan Ip address berdasarkan nama 2. Asynchronous : mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, radius, dial on demand, modem pool hingga 128 port. 3. Bonding : mendukung dalam pengkombinasian beberapa antar muka Ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat 4. Bridge : mendukung fungsi bridge spanning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling 5. Data rate management : Qos berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED,SFQ,FIFO queue, CIR, MIR, Limit antar peer to peer. 6. DHCP : mendukung DHCP, static dan dynamic DHCP leases. 7. Firewall dan NAT ; mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. mampu memfilter berdasarkan MAC address, Ip address, range port, protocol IP, pemilihan opsi protocol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS. 8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rute, SSL, HTTPS. 9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec : MODP diffieHellmann groups 1,2,5 dan algoritma SHA1 hashing : algoritma enkripsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192,AES-256; perfect forwarding secrecy (PFS) MODP groups 1, 2, 5. 10.ISDN : Mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPV1 DAN mschapV2, Radius. Mendukung 128k bundle, cisco HDLC, x751, x75ui, X75bui line protocol. 11.M3P : Mikrotik protocol paket packer untuk wireless link dan Ethernet. 12.MNDP : Mikrotik Discovery neighbor protocol, juga mendukung Cisco Discovery protocol (CDP). 13.Monitoring / accounting : Laporan Traffic IP, Log,
Literature Review
Gambar 1. Literature Review
III. ANALISA SISTEM A. Masalah yang dihadapi Sistem yang berjalan pada PT. Bilna adalah belum adanya 65
ISSN : 2088 – 1762 Vol. 4 No. 1 / Maret 2014
JURNAL SISFOTEK GLOBAL suatu alat atau hardware yang mengatur network jaringan dan juga belum adanya Router yang mengatur lalu lintas bandwidth internet, sehingga terjadinya rebutan bandwidth pada masing-masing user yang berada pada jaringan komputer local area network PT. Bilna
Ferry Tenka CEO
B. Alternatif Pemecahan Berangkat dari permasalahan yang dihadapi dan melihat system network infrastruktur yang masih manual, sehingga penulis memberikan 2 alternatif kepada PT.Bilna sebagai berikut : 1. Menggunakan cisco sebagai router dan membangun jaringan LAN (local area network). 2. Mengimplementasikan Mikrotik Router OS sebagai penggatur network dan bandwidth management Topology network yang berjalan
Eka Himawan Co - Founder
Head Of Buyer
HRD Manager
Marketing Manager
Head Of Creative
CS Manager
AE Staff
Recruitment Staff
Marcomm Staff
Grafic Design Staff
CS Staff
AE Staff
Recruitment Staff
Event & Promotion Grafic Design Staff staff
AE Staff
General Affair
Social Media marketing
AE Staff
Admin HRD
Admin Marketing
Operation Manager
Finance Manager
Online marketing Manager
IT Infrastructure Manager
IT Project Manager
Kepala Gudang
Finance Spv
Online marketing
IT support
Senior Programer
CS Staff
Shipping Manager
Finance staff
SEO
IT network administrator
Senior Programer
Grafic Design Staff
CS Staff
QC SPV
Accounting SPV
Dfigital Marketing
System Administrator
Senior Programer
Digital Imaging
CS Staff
QC staff
Accounting Staff
Market analis
Admin IT
Junior Programer
Admin online marketing
Admin buyer
Digital Imaging
Pakaging
Admin payment
Admin Buyer
Digital Imaging
Pakaging
Admin finance
Senior web design
Junior web design
Business analis
Gambar 3. Struktur Organisasi
Mikrotik RouterOS sudah banyak mendukung berbagai macam driver hardware. Beberapa hal yang diperhatikan dalam instalasi antara lain : 1. CPU dan Motherboard : Intel, Cyrix 6X86, AMD K5 atau sekelasnya, tidak mendukung multiprosesor/hypertreading, mendukung arsitektur keluarga 1386 dengan PCI Local Bus. 2. RAM : Minimal 32 MB (untuk proxy dianjurkan 1GB). 3. Hardisk : IDE 400 MB Minimal 64 MB tidak mendukung USB, SCSI, RAID, sedangkan type SATA (Menunggu update versi terbaru) hanya pada legacy acces Mode mendukung Flash dan MicroDrive dengan interface ATA. 4. NIC (Network Interface Card) : NIC 10/100 atau 100/1000.
Gambar 2. Network yang berjalan
C. Sejarah Singkat PT. BILNA (BILNA.COM) E-commerce di Indonesia semakin lama semakin berkembang. Website e-commerce bayi dan ibu hamil asal Indonesia, memperlihatkan perkembangan yang signifikan pada bisnisnya. Setelah satu tahun, Tim bilna bertumbuh dari awalnya hanya enam orang menjadi lebih dari 100 orang pegawai. Dalam segi bisnis, bilna juga memiliki 200.000 pengunjung perbulan, melayani 50.000 pembeli per bulan dan melakukan lebih dari 1.000 pengiriman barang tiap harinya. Bilna sekarang menawarkan lebih dari 10.000 produk dari berbagai brand penyedia produk bayi dan ibu hamil. Perusahaan yang didirikan oleh ferry tenka sebagai CEO Bilna.com dan co-founder Eka Himawan berdiri dan resmi diluncurkan pada 21 February 2013 di Jakarta, selain menjual produk bayi dan ibu hamil, bilna juga berencana untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjual produk rumah tangga. Bilna nantinya akan mengembangkan bisnisnya menjadi e-commerce yang memiliki bermacam – macam category seperti perlengkapan rumah tangga, produk kecantikan dan produk kesehatan.
Login mikrotik :
Struktur Organisasi
Gambar 4. Tampilan Login Mikrotik
66
ISSN : 2088 – 1762 Vol. 4 No. 1 / Maret 2014
JURNAL SISFOTEK GLOBAL a. Perkiraan Biaya Untuk dapat mengimplementasikan jaringan dengan menggunakan router OS, maka penulis akan memberikan saran dengan biaya yang lebih ringan yaitu dengan membeli sebuah Router board merk mikrotik RB450G seharga Rp.1.100.000 sampai Rp.1.500.000. harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harus membeli cicso yang bisa seharga diatas sepuluh juta rupiah. b. Hardware yang disarankan Setelah memberikan 2 alternatif pemecahan masalah maka penulis memberikan saran agar dapat menggunakan mikrotik sebagai router pada jaringan komputer dan membangun local area network pada PT.Bilna dibandingkan harus membeli cisco yang sagat mahal harganya. IV. RANCANGAN NETWORK
Gambar 6. Hasil Akhir dari bandwidth Management
V. PENUTUP Dari hasil pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan di PT. Bilna dapat disimpulkan bahwa Mikrotik RouterOS adalah sebuah mesin linux yang dirancang secara khusus untuk keperluan networking. Implementasi Mikrotik ke jaringan PT. Bilna, dengan fiturnya yang begitu lengkap serta kemudahan dalam penggunaanya dan juga harganya relative lebih murah. Jika kita memahami konsep jaringan dengan baik maka akan begitu mudah menerapkan di mikrotik dengan tool GUI-nya (winbox), sehingga kita tidak perlu menghafal command untuk melakukan setting atau pengaturannya. Untuk Negara berkembang solusi Mikrotik sangat membantu ISP atau perusahaan – perusahaan kecil yang ingin bergabung dengan internet. Walaupun sudah banyak tersedia perangkat router mini semacam NAT, Mikrotik merupakan solusi terbaik dalam beberapa kondisi penggunaan computer dan perangkat lunak. MIKROTIK bisa disebut juga adalah salah satu distro linux yang berguna untuk jaringan Komputer karena mikrotik sangat tangguh dalam masalah jaringan . A. Kelebihan Mikrotik yaitu : 1. Tangguh dalam masalah jaringan. 2. Tools-tool-nya lebih banyak. 3. System keamanan tingkat tinggi. 4. Tidak terlalu membutuhkan hardware yang besar.
ISP Router Mikrotik RB 450G
Jaringan Implementasi Octavia denny musa irawan
Firewall
Windows Server 2012
switch
Gambar 5. Hasil Akhir Implementasi Jaringan
Pada Design network sudah terdapat router mikrotik sebagai router yang diimplememtasikan pada jaringan PT. Bilna dan juga sebagai bandwidth management yang Bertugas mengatur lalulintas data internet di jaringan PT. Bilna. Hasil Akhir dari bandwidth Management
VI. SARAN Beberapa hal berikut penulis harapkan dapat menjadi masukan bagi PT.Bilna untuk kemajuannya di masa yang akan datang sebagai berikut : 1. Mengingat banyaknya manfaat yang didapat dengan pengimplementasian sistem operasi mikrotik dalam manajemen jaringan, maka penulis menyarankan agar PT.Bilna lebih menitik beratkan penggunaan system operasi mikrotik. Agar IT Network administrator lebih mudah dalam penyettingan dan pengontrolan jaringan. 2. Meningkatkan spesifikasi Komputer dengan kualitas yang lebih baik yang bisa mendukung dalam usaha bisnis online ( e-commerce) PT.Bilna. 67
ISSN : 2088 – 1762 Vol. 4 No. 1 / Maret 2014
JURNAL SISFOTEK GLOBAL DAFTAR PUSTAKA [1] [2]
[3] [4] [5] [6] [7]
[8]
M. Basuki, Network Address Translation (NAT), 2003, www.ilmukomputer.com (24 februari 2009). M. L. Herlambang, dan C. L. Azis, Panduan lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS, Yogyakarta: ANDI Publisher, 2008. R. Kassamudin, Membuat File Transfer SAMBA dengan Linux Ubuntu server 7.10, 2008, www.oke.or.id, (26 Februari 2009). T. Lammle, CCNA Cisco certified Network associate STUDY GUIDE Sixth Edition, Indiana: Wiley Publishing. Inc, Indianapolis, 2007. D. T. Saputro, Kustanto, Membangun server internet Dengan MikrotikOS, Yogyakarta: Gava media, 2007. A. R. Sukmaaji, Jaringan Komputer, Yogyakarta: Andi, 2008. T. Sugiharta, Network address ranslation (NAT) : Cara lain menghemat IP address,Bandung: Laboratorium Sistem informasi & Keputusan (LSIK) Teknik Industri ITB, 2007. A. S. Tanenbaum, Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1, Jakarta: Prehallindo, 2010.
68