KONSFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER
Terima kasih telah mengunjungi blok saya….. Disini saya akan menjelaskan konsfigurasi mikrotik sebagai router, kita akan mengkoneksikan system operasi linux debian dengan system operasi windows 7, dengan jaringan yang berbeda, atau kelas ip yang berbeda. Disini saya menginstall linux pada mesin virtual yaitu virtualbox, sedangankan windows 7 sistem operasi laptop saya sendiri. 1. Pastikan didalam virtualbox anda sudah terinstall linux, disini saya menggunakan linux debian, dan yang kedua pastikan Virtualbox-Host Only Network sudah dalam keadaan Enable.
2. Buka virtualbox, install Mikrotik. Langkah-langkah mengistall Mikrotik. 3. Jalankan linux Debian, sebelum Menjalankan linux anda setting terlebih dahulu Network linux, Setting Network Host Linux di VirtualBox. 4. Setelah Linux dijalankan, konsfigurasi ip di Linux, disini saya melakukan konsfigurasi dengan tampilan berbasis text, untuk menampilkan tampilan seperti ini, cukup dengan menekan Ctrl+Alt+F2 pada jendela linux.
By Arwin Putra
1
Login dengan nama root, dan masukkan password linux anda. 5. Konsfifurasi ip dengan perintah nano
/etc/network/interfaces
kemudian tekan Enter.
Hapus script: # The primary network interface Allow-hotplug eth0 Iface eth0 inet dhcp Ganti dengan: auto eth0 Iface eth0 inet static dan tambahkan scrip dibawah: address
(sesuai ketentuan)
netmask
(sesuai ketentuan)
network
(sesuai ketentuan)
broadcast (sesuai ketentuan) gateway
By Arwin Putra
(sesuai ketentuan)
2
Sehingga tampilan nya seperti dibawah ini:
Tekan “Ctrl+x”, untuk menyimpan konsfigursi, dan kemudian tekan “y”. 6. Restar konsfigurasi denga perintah /etc/init.d/networking restart 7. Kemudian lihat konsfigurasi dengan perintah ifconfig,
8. Setting ip untuk host windows 7, di sini ip windows mengikuti ip yang seperti ether2 yaitu kelas c, dengan cara klik star pilih control panelnetwork and sharing centerchange adapter settingklik kanan pada Vitualbox-Host Only Networkpilih properties.
Setelah selesai konsfigurasi klik Ok. By Arwin Putra
3
9. Buka cmd, klik starketik cmd. Coba ping ke ip 172.22.22.1 dan ip 172.22.22.2. 10. Kembali ke linux, buka lagi linux debian, akan kita tes koneksi dari linux, Coba ping ke ip 192.168.1.3 dan ip 192.168.1.254, jika koneksi berhasil. 11. Buka web browser, seperti Mozila,Explorer,Chrome. Setelah di buka ketikkan ip 172.22.22.2
Tekan enter maka akan keluar tampilan berikut:
Download winbox dengan cara klik icon winbox. Setelah di download buka winbox.
By Arwin Putra
4
Masukkan ip tersebut, dan login dengan nama admin, password isikan sesuai yang telah kita buat di mikrotik tadi. Kemudia klik connect.
Setelah tampilan berikut keluar, 12. setting routing ke internet gateway.
By Arwin Putra
5
13. Mengaktifkan NAT pada Gateway Mikrotik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet. a. Buka Jendela Firewall, lalu Klik Tab NAT.
b. Masukkan IP Address Client dalam aturan NAT agar Client dapat mengakses Internet.
c.
By Arwin Putra
Ulangi langkah di atas untuk Client-02 dan Client-03. Tampilan tabel NAT seharusnya akan tampak seperti gambar berikut.
6
Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet.
14. Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing Client tidak ada satupun Client yang akan memonopoli penggunaan bandwidth. Kita akan menggunakan metode
“Queue Tree” untuk
membatasi
penggunaan
bandwidth pada Client. Karena dengan metode Queue Tree kita akan lebih leluasa dalam menerapkan aturan-aturan dalam pembatasan bandwidth, tidak demikian jika kita menggunakan metode “Simple Queue”. a. Langkah pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel MANGLE, untuk memberikan tanda “mark” pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway Mikrotik ke masing-masing Client.
By Arwin Putra
7
Gambar sebelumnya merupakan langkah untuk membuat „Mark Connection‟ atau penanda koneksi, langkah selajutnya masih merupakan lanjutan dari langkah sebelumnya, namun kali ini kita akan membuat „Mark Packet‟ atau penanda paket, silahkan ikuti langkah-langkah seperti pada gambar. Langkah pertama diawali dengan meng-klik tanda „+‟ pada Tab Mangle, seperti ditunjukkan pada langkah ke-4 pada gambar sebelumnya.
Ulangi langkah pembuatan „Mark Connection‟ dan „Mark Packet‟ untuk Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanya pada bagian : Src. Address, New Connection Mark dan New Packet Mark yang nantinya disesuaikan dengan Client-02 dan Client-03. Hasil akhirnya seperti pada gambar di bawah :
b. Konfigurasi „Queue Tree‟, untuk besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client By Arwin Putra
8
Pengaturan bandwidth download untuk Client-01
Pengaturan bandwidth upload untuk Client-01
Lakukan langkah yang sama untuk mengatur bandwidth download dan upload untuk Client-02 dan Client-03. Bagian yang berbeda hanya pada : Name, Packet Mark, Limit at dan Max Limit.
Tampilan Akhir pengaturan bandwidth untuk masing-masing Client akan terlihat seperti pada gambar berikut :
By Arwin Putra
9
Gambar di atas juga nantinya akan dimanfaatkan untuk memantau penggunaan bandwidth Download dan Upload pada masing-masing Client.
.:: S E L E S A I ::.
By Arwin Putra
10
Arwin Putra Lahir Di Takengon 25 Mei 1994, lulusan SMK Negeri 1 Takengon. Sekarang merupakan
mahasiswa
Politeknik
Negeri
Lhokseumawe.
Info Lebih Lanjut : Web Blog : http://arwingayo46.wordpress.com/ Email
:
[email protected]
By Arwin Putra
11