PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK Franky Sunarto Ricky Adhiputra Wibowo Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, 021 5345830
[email protected],
[email protected],
[email protected]. ABSTRAK Koneksi internet menjadi kebutuhan sehari-hari bagi banyak orang. Akan tetapi, koneksi internet yang mahal dan kualitasnya yang tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan oleh penyedia layanan menimbulkan ketidakpuasan masyarakat yang berlangganan internet. Jaringan RT/RW wireless net dibangun secara swadaya dengan tujuan untuk menyediakan koneksi internet yang murah dan berkualitas untuk masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode analisis antara lain observasi, kuesioner, dan studi kepustakaan. Penentuan lokasi pembangunan jaringan dilakukan saat observasi. Kuesioner dibagikan kepada masyarakat guna menemukan masalah yang ada. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan internet yang dapat diandalkan. Metode perancangan meliputi penentuan hardware / software dan perancangan topologi jaringan yang akan dibangun. Jaringan RT/RW wireless net ini telah disimulasikan dan berjalan dengan baik. Jaringan RT/RW wireless net ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses internet dari rumah masing-masing. (RA, WB, FS) Kata kunci : jaringan, RT/RW wireless net, koneksi internet murah dan berkualitas
PENDAHULUAN Saat ini, kebutuhan koneksi internet sangat tinggi, tetapi harga yang ditawarkan ISP belum terjangkau oleh masyarakat. Selain itu, kualitas koneksi internet yang tersedia tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan, sehingga masyarakat lebih memilih untuk menyewa komputer di warnet yang pembayarannya biasanya dihitung perjam. RT/RW net adalah salah satu solusi yang ditawarkan untuk mendapatkan koneksi internet dengan harga terjangkau dan berkualitas. RT/RW net merupakan jaringan komputer yang berada dalam satu area yang kecil. Sesuai dengan namanya, jaringan komputer ini menghubungkan komputer komputer yang berada dalam satu Rukun Tetangga (RT) atau satu Rukun Warga (RW) agar dapat memiliki koneksi internet. RT/RW net biasanya merupakan swadaya masyarakat setempat yang ingin memiliki akses internet dengan biaya yang murah tetapi tetap berkualitas. Konsep RT/RW net sebenarnya hampir mirip dengan warnet. Penyedia RT/RW net membeli bandwidth dari ISP, kemudian menjualnya lagi kepada masyarakat sekitar. Yang membedakan adalah pelanggan bisa menikmati koneksi internet dari rumah mereka masing-masing yang tentunya lebih nyaman dan praktis daripada ke warnet. Analogi RT/RW net sebagai berikut, jika berlangganan paket di salah satu ISP dengan kecepatan 6Mbps, harga yang ditawarkan adalah Rp635.000 untuk satu bulan pemakaian. Apabila pengunaan paket tersebut untuk dibagi kepada 10 pengguna, maka setiap pengguna akan dibebankan Rp63.500 setiap bulannya (diluar kebutuhan pemakaian listrik). Biaya tersebut cukup murah karena pengguna dapat menggunakan koneksi internet sepuasnya,jika dibandingkan dengan penyewaan di warnet yang biayanya sekitar Rp3.000 - Rp5.000 perjamnya. Secara garis besar, perangkat yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan RT/RW net ini cukup sederhana, diantaranya adalah : Penyedia koneksi internet (ISP), modem, pemancar signal, antena, dan client(pengguna).
METODE PENELITIAN Metode penelitian terbagi menjadi dua yaitu 1. Metode Analisis a. Observasi Pada tahapan ini, dilakukan analisis mengenai lokasi pembangunan dan jaringan internet yang dipakai warga setempat. Analisis lokasi pembangunan diperlukan untuk mendapatkan denah lokasi guna menentukan penempatan antena. b. Kuesioner Menyebarkan sejumlah pertanyaan kepada warga sesuai dengan ruang lingkup yang ditentukan. Penyebaran kuesioner ini guna menganalisis jaringan internet yang dipakai warga, meliputi harga berlangganan, kecepatan koneksi, pelayanan (customer care), dan keandalan jaringan. Selain itu, penyebaran kuesioner ini juga bertujuan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan yang dimiliki warga. c. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan guna mencari teori-teori yang akan dipakai sebagai pedoman dalam pembangunan jaringan RT/RW wireless net ini. Teori-teori ini berasal dari buku, jurnal, dan website. 2. Metode Perancangan • Menentukan hardware dan software yang diperlukan. Merupakan langkah awal dalam membuat perancangan jaringan internet. Pada tahap ini dilakukan perbandingan hardware dan software yang berfungsi untuk menciptakan sebuah jaringan yang handal. • Merancang topologi jaringan. Setelah hardware dan software ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan ini berfungsi untuk menggambarkan hubungan hardware yang satu dengan hardware lainnya dalam sebuah jaringan.
HASIL DAN BAHASAN Spesifikasi Sistem Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi simulasi rt/rw wireless net pada Perumahan Sunter Agung Podomoro : • 1 buah Mikrotik Router RB750GL • 1 buah switch TP-link TL-SF1005D • 2 buah Access point bulletM2 • 2 buah Antena sektoral airMax 1200 2.4GHz • Radio NanoStation NSM2 2.4 GHz • POE (Power Over Ethernet) TP-Link • PC Monitoring • Modem Cisco • Tower triangle (2 stage)
Topologi jaringan Topologi ini digunakan dalam rancangan bentuk jaringan yang akan diimplementasikan. Dari segi server, kabel dari ISP dihubungkan ke modem, dari modem kemudian dihubungkan ke router mikrotik (untuk management bandwidth, firewall,dan fitur lainnya). Dari router mikrotik, akan dihubungkan ke switch. Dari switch akan dihubungkan ke PC Monitoring dan access point (bulletM2) yang selanjutnya akan dipancarkan melalui antena sektoral. Sedangkan dari segi client, akan dipasang radio untuk masingmasing client (sebagai penerima dan pengirim gelombang radio) yang dihubungkan ke end device seperti PC atau laptop. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penggambaran topologinya.
Denah Lokasi Berikut ini adalah denah lokasi pembuatan jaringan RT/RW Wireless net :
Hasil Bandwith Management
Gambar 1 Hasil Pembatasan Bandwidth pada client 1 dan 2 Client 1 pada koneksi lokal mempunyai batas download 1Mbps dan batas upload 1Mbps pada, sedangkan pada koneksi internasional mempunyai batas download 512kbps dan batas upload 256kbps. Client 2 pada koneksi lokal mempunyai batas download 2Mbps dan batas upload 2Mbps pada, sedangkan pada koneksi internasional mempunyai batas download 2Mbps dan batas upload 2Mbps. Setiap client tidak dapat melewati batas yang sudah ditentukan saat melakukan upload atau download. Grafik traffic internasional penggunaan client 1 :
Gambar 2 Traffic Client Yang Menggunakan Bandwidth Internasional Pada diagram batang berwarna merah menunjukkan kecepatan download menggunakan bandwidth internasional, sedangkan diagram batang berwarna biru menunjukkan kecepatan upload menggunakan bandwidth internasional. Kecepatan download dan upload tidak melewati batas yang sudah ditentukan.
Grafik traffic lokal penggunaan client 1 :
Gambar 3 Traffic Client Yang Menggunakan Bandwidth Lokal Pada diagram batang berwarna merah menunjukkan kecepatan download menggunakan bandwidth lokal, sedangkan diagram batang berwarna biru menunjukkan kecepatan upload menggunakan bandwidth lokal. Kecepatan download dan upload tidak melewati batas yang sudah ditentukan.
Monitoring Client
Gambar 4 Monitoring Client yang Sedang Memakai Koneksi Pengguna dengan IP Address 192.168.1.2 dan 192.168.1.3 sedang terhubung ke internet dan dapat dilihat juga alamat IP tujuan yang sedang diakses oleh pengguna.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan • • • •
Koneksi internet yang diberikan berkecepatan up to 4 Mbps sesuai dengan 4.4.3 Harga Paket Berlangganan Internet pada halaman 105. Koneksi internet sudah stabil dapat dilihat pada gambar 4.48 dan 4.49, terlihat bahwa koneksi tidak terputus sepanjang melakukan koneksi. Tersedia paket berlangganan yang dapat disesuaikan dengan budget dan kebutuhan pengguna sehari-hari dapat dilihat pada 4.4.3 Harga Paket Berlangganan Internet pada halaman 105. Pengguna tidak lagi terhambat oleh kuota saat mengakses internet, karena telah dibuat penawaran paket berlangganan dengan unlimited kuota dapat dilihat pada 4.4.3 Harga Paket Berlangganan Internet pada halaman 105.
Saran •
•
Penambahan bandwidth dibutuhkan apabila terjadi penambahan client dalam jumlah yang banyak Monitoring harus sering dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya interferensi frekuensi pada antena sektoral
REFERENSI Anonymous. (2012). Website Resmi Mikrotik Indonesia. Tentang Kami, diakses 12 Oktober 2012 dari http://www.mikrotik.co.id/index_lihat.php?id=1 Furht, (2003). Wireless Local Access to the Mobile Internet, diakses 17 Oktober 2012 dari http://flylib.com/books/en/2.494.1.83/1/ Hacker Friendly LLC (2007). Wireless Networking in the Developing World, 2nd Edition. Woodinville : United States Lim, Nicola. (2006). What is Wireless Network, diakses 12 Oktober 2012 dari http://www.homenetwork-help.com/wireless-network.html Ridwan, (2012). Kelemahan jaringan wireless atau nirkabel, diakses 13 Oktober 2012 dari http://semangatku.com/703/teknologi/kelemahan-jaringan-wireless-atau-nirkabel/ Ridwan, (2012). Kelemahan jaringan wireless atau nirkabel, diakses 13 Oktober 2012 dari http://semangatku.com/715/teknologi/kelebihan-jaringan-wireless-atau-nirkabel/ Stallings, William. (2007). Data And Computer Communications, 7th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall Suhartono, Joni. (2011). Merencanakan Keamanan Jaringan Komputer. Ilmu Komputer : ComTech. 2(1): 467-475 Towidjojo, R. (2012). Konsep & Implementasi Dengan Router Mikrotik 100% Connected. Jakarta: Jasakom. Tanenbaum, Andrew S.(2003). Computer Networks, 4th Edition. New Jersey: Prentice Hall Universitas Bina Nusantara. (2011). Hands Of Lab Bina Nusantara Computer Network Universitas Bina Nusantara. (2012). Modul Praktikum Bina Nusantara Jaringan Komputer H0515.
RIWAYAT PENULIS Franky Surnato lahir di Jakarta pada tanggal 3 Septermber 1991. Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013. Ricky Adhiputra lahir di Jakarta pada tanggal 19 Septermber 1991. Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013. Wibowo lahir di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1991. Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013.