4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak 4.4.2.1 Konfigurasi Awal Router Mikrotik Perangkat lunak menggunakan mikrotik yang telah terinstall di dalam router RB751U-2HnD. Sebelum melakukan konfigurasi pada router mikrotik dilakukan update software dan download WinBox. Update software dapat diperoleh di http://mikrotik.co.id/download.php lalu download: •
routeros-mipsbe-5.22.ntk bisa juga yang lebih baru.
Gambar 4.8 Halaman Website mikrotik.co.id
52
53 Setelah semua file selesai di download jalankan WinBox
Gambar 4.9 Tampilan Login WinBox
Login WinBox dengan mengisi: 1.
pilih tombol “…”
2.
pilih mac address router yang akan di konfigurasi
3.
isi login dengan admin
4.
password biarkan kosong
5.
pilih login
54
Gambar 4.10 Tampilan WinBox
Untuk menghapus konfigurasi awal dari router tekan tombol “Remove Configuration”. Setelah itu update mikrotik dengan versi yang baru. Pilih menu Files. Setelah menu File List terbuka Drag and Drop file routeros-mipsbe5.22.ntk yang tadi telah di download ke halaman File List. Setelah semuanya selesai restart router mikrotik, tunggu sampai semua proses update selesai.
55
4.4.2.2 Pengaturan IP •
Setting Interface Pertama dilakukan pemberian nama setiap interface yang akan digunakan,
klik menu Interface. Bagian interface ini berisi semua interface yang tersedia, untuk router mikrotik RB751U-2HnD tersedia 7 buah interface yang terdapat bridge dan wlan yang sudah otomatis terbentuk.
Gambar 4.11 Tampilan Interface List
56 Untuk mempermudah dalam proses konfigurasi selanjutnya ganti nama masing-masing interface. Untuk mengganti nama interface klik dua kali interface yang akan diganti namanya.
Gambar 4.12 Tampilan Interface Property
57 Pemberian nama masing-masing interface sebagai berikut:
Tabel 4.5 Tabel Penamaan Masing-masing Interface No
Nama Interface
Nama Interface
Default
Setelah Diubah
1
ether1
ether1-astinet
2
ether2
ether2-lab1
3
ether3
ether3-lab2
4
ether4
ether4-kantor guru
5
ether5
ether5-tata usaha
6
wlan1
wlan1-sma kemurnian II
58 Setelah penamaan interface selesai akan menjadi seperti gambar berikut:
Gambar 4.13 Tampilan Nama Interface Setelah Diubah
Pada gambar 4.13 adalah tampilan interface pada router mikrotik setelah nama interface diubah berdasarkan tabel 4.5.
59 •
Setting IP Address Untuk melakukan pengaturan IP, buka menu Address list. Pilih menu IP > address.
Gambar 4.14 Tampilan Address List
Pada gambar 4.14 adalah tampilan address list sebelum melakukan pengaturan IP pada setiap interface, hanya terdapat IP Astinet sebagai gateway dan IP default router.
60 Untuk melakukan penambahan IP address pilih tombol Add [+]
Gambar 4.15 Tampilan Penambahan Address List
Gambar 4.15 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk penambahan address list untuk setiap interface pada jaringan LAN, untuk memasukkan address list dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Pada bagian address masukkan IP address
•
Pada bagian interface pilih interfacenya
•
Pilih OK
61 Tambahkan IP address sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tabel Pengaturan IP Address Masing-masing Interface No
Jaringan
Address
Interface
1
Lab 1
192.168.1.1/24
ether2-lab1
2
Lab 2
192.168.2.1/24
ether3-lab2
3
Kantor Guru
192.168.3.1/24
ether4-kantor guru
4
Tata Usaha
192.168.4.1/24
ether4-ruang tata usaha
5
WLAN
192.168.88.1/24
wlan1-sma kemurnian II
Setelah pengaturan IP address pada interface selesai akan menjadi seperti gambar berikut:
Gambar 4.16 Hasil Konfigurasi IP Address Interface
Gambar 4.16 adalah tampilan address list setelah dilakukan pengaturan IP pada setiap interface, yang diberikan berdasarkan tabel 4.6.
62 •
Setting NAT NAT (Network Address Translation) berfungsi untuk meneruskan paket
dari IP asal ke IP tujuan atau sebaliknya. Untuk konfigurasi pilih menu IP > Firewall > NAT pilih tombol Add [+]. Berdasarkan gambar 4.17 pada tab General masukkan source IP address lab1 dan pilih out interface ether1astinet. Pada tab action pilih masquerade lalu tekan OK. Dengan cara yang sama lakukan juga konfigurasi NAT untuk lab2, kantor guru, dan ruang tata usaha.
Gambar 4.17 Tampilan Konfigurasi NAT
63
4.4.2.3 Konfigurasi Hotspot Konfigurasi Hotspot dilakukan untuk membuat IP address untuk hotspot, DHCP Server, Address pool, DNS Name. Untuk melakukan konfigurasi dapat dilihat pada gambar 4.18 dengan cara : •
Pilih menu IP > Hotspot
•
Pilih tab Server Profiles
•
Pilih tombol Add [+]
Gambar 4.18 Tampilan Menu Hotspot
64
Gambar 4.19 Tampilan Hotspot Setup
Gambar 4.19 merupakan tampilan untuk memilih interface yang akan dijadikan hotspot, unutk memilih interface untuk jaringan hotspot dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Pilih Interface yang digunakan. Disini digunakan interface wlan1 yang sudah terintegrasi dari router mikrotik RB751U-2HnD.
•
Pilih next
65
Gambar 4.20 Tampilan Setup Hotspot Address
Gambar 4.20 merupakan tampilan untuk memasukkan IP address yang akan dijadikan sebagai gateway pada jaringan hotspot, untuk memasukkan IP address sebagai gateway dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Masukkan IP Address untuk network. IP Address ini akan menjadi gateway untuk computer client yang terhubung melalui hotspot.
•
Pilih next
66
Gambar 4.21 Tampilan Setup Hotspot Set Address Pool
Gambar 4.21 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan range IP address untuk jaringan hotspot, untuk memasukkan range IP address dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Masukkan Address Pool (range IP untuk DHCP server Hotspot).
•
Address Pool adalah rentang IP yang dapat dipakai oleh DHCP server.
•
Pilih next
67
Gambar 4.22 Tampilan Setup Hotspot Select Certificate
Gambar 4.22 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk mengubah pilihan SSL certificate pada hotspot setup, untuk memasukkan IP address dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Isi Certificate dengan none
•
Pilih next
68
Gambar 4.23 Tampilan Hotspot Setup Set SMTP Server
Gambar 4.23 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan IP address untuk SMTP server, untuk memasukkan IP address dapat dilakukan dengan cara berikut : •
IP Address SMTP dibiarkan saja
•
Pilih next
69
Gambar 4.24 Tampilan Hotspot Setup Set DNS Server
Gambar 4.24 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan DNS server pada jaringan hotspot, untuk memasukkan DNS server dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Masukkan DNS Server. DNS server disamakan dengan DNS yang diberikan oleh ISP Astinet yaitu 202.73.99.2 dan 61.247.0.4
•
Lalu tekan next
70
Gambar 4.25 Tampilan Hotspot Setup Set DNS Name
Gambar 4.25 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan nama DNS pada jaringan hotspot, untuk memasukkan nama DNS dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Masukkan DNS Name sebagai alamat dari hotspot login. DNS Name merupakan alamat dari halaman hotspot login. Jika mengakses sebuah situs sebelum login hotspot maka akan di arahkan ke alamat DNS Name yang berisi halaman hotspot login
•
Lalu tekan next
71
Gambar 4.26 Tampilan Hotspot Setup Set Username & Password
Gambar 4.26 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan user name dan password pada jaringan hotspot, untuk konfigurasinya dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Masukkan user name : admin
•
Masukka password: adminkmur2
•
Lalu tekan next
72 Setelah konfigurasi Hotspot akan menjadi seperti gambar berikut:
Gambar 4.27 Tampilan Hotspot Submenu Server Profile
Pada gambar 4.27 adalah tampilan profile server list yang dimana berisikan list profile hotspot yang telah dibuat tetapi belum dikonfigurasi.
73
Gambar 4.28 Tampilan Profile Server Hotspot
Gambar 4.28 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk memasukkan user name dan password pada jaringan hotspot, untuk konfigurasinya dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Ganti Name menjadi SMA Kemur2 dan isi Rate Limit: 1024k/1024k lalu tekan tombol OK.
74 Setelah konfigurasi Hotspot akan menjadi seperti gambar berikut:
Gambar 4.29 Tampilan Profile Server List Hotspot
Pada gambar 4.29 adalah tampilan profile server list yang dimana berisikan list-list profile hotspot yang telah dibuat dan sudah dikonfgurasi. Pada gambar terdapat 2 buah profile yaitu SMA Kemurnian II dan default. Profile SMA Kemurnian II adalah konfigurasi yang sudah di konfigurasi sebelumnya dari hsprof1.
75
4.4.2.4 Pengaturan Bandwidth Hotspot Pada jaringan Hotspot SMA Kemurnian II ditetapkan kecepatan akses internet memiliki bandwidth 1,5 Mbps dengan rasio 1:1 untuk upstream dan downstream. Pengaturan bandwidth pada jaringan Hotspot 1 Mbps dibagi menjadi 2 profile yaitu untuk user dan guest. Untuk konfigurasi selengkapanya sebagai berikut: •
Masuk ke bagian menu IP > Hotspot, pilih ke bagian tab user profiles
Gambar 4.30 Tampilan Hotspot User Profiles List
Pada gambar 4.30 adalah tampilan hotspot user profiles list yang dimana berisikan list-list profiles user yang telah dibuat. Pada gambar terdapat profile default adalah setting konfigurasi default dari router mikrotik.
76 •
Pada gambar 4.30 klik dua kali pada profile default untuk mengkonfigurasi user profiles.
Gambar 4.31 Tampilan User Profiles
Pada gambar 4.31 adalah tampilan konfigurasi user profiles yang dimana berisikan pengaturan-pengaturan. Pada pengaturan user profiles yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel 4.7.
77 •
Isi konfigurasi untuk user dan guest sebagai berikut:
Tabel 4.7 Tabel Konfigurasi User Profile No Profile Name
Address
Rate
Rate
Session
Pool
Limit
Limit
Time Out
Receive
Transmit
1
User
hs-pool6
64kbps
64kbps
-
2
Guest
hs-pool6
64kbps
64kbps
00:15:00
Setelah konfigurasi penambahan profile akan menjadi seperti gambar berikut:
Gambar 4.32 Tampilan Hotspot User Profiles List setelah konfigurasi
Pada gambar 4.32 adalah tampilan konfigurasi user profiles setelah dilakukan pengaturan berdasarkan subbab 4.4.2.4.
78
Gambar 4.33 Tampilan Hotspot Submenu User
Pada gambar 4.33 adalah tampilan hotspot submenu user yang dimana berisikan list user yang dapat mengakses hotspot.
•
Masuk ke bagian menu IP > Hotspot, pilih ke bagian tab users
•
Tekan tombol add [+] untuk menambahkan user yang dapat mengakses hotspot.
•
Masukkan Name dengan nama user yang akan diberikan akses ke hotspot untuk setiap kelas yang terdapat di SMA Kemurnian II
•
Masukkan Password sebagai password login hotspot
79
Gambar 4.34 Tampilan Hotspot Property User
Pada gambar 4.34 adalah tampilan konfigurasi new hotspot user yang dimana berisikan pengaturan-pengaturan. Pada pengaturan hotspot user yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel 4.8.
80 Tabel 4.8 Tabel Penambahan Akses User No
Username
Password
Address
Profile
1
admin
adminkmur2
192.168.88.10
user
2
XA
XA123
192.168.88.11
user
3
XB
XB123
192.168.88.12
user
4
XC
XC123
192.168.88.13
user
5
XD
XD123
192.168.88.14
user
6
XIA
XIA123
192.168.88.15
user
7
XIB
XIB123
192.168.88.16
user
8
XIC
XIC123
192.168.88.17
user
9
XIIA
XIIA123
192.168.88.18
user
10
XIIB
XIIB123
192.168.88.19
user
11
XIIC
XIIC123
192.168.88.20
user
12
Guest1
-
dynamic
guest
13
Guest2
-
dynamic
guest
14
Guest3
-
dynamic
guest
15
Guest4
-
dynamic
guest
16
Guest5
-
dynamic
guest
81 Setelah konfigurasi penambahan akses user akan menjadi seperti gambar berikut:
Gambar 4.35 Tampilan Hotspot Users List
Pada gambar 4.35 adalah tampilan hotspot submenu user yang dimana berisikan list user yang telah dibuat. Terdapat 16 user list untuk hotspot SMA Kemurnian II yang dapat dilihat pada gambar.
82
4.4.2.5 Konfigurasi Router Mikrotik dan Router TP-Link Dengan Teknik WDS Konfigurasi Router Wireless TP-Link dilakukan untuk menghubungkan router mikrotik dengan router TP-Link dengan cara WDS. Untuk konfigurasi selengkapanya sebagai berikut:
Gambar 4.36 Tampilan Konfigurasi Wireless Pada Router Wireless TPLink
83 Pada gambar 4.36 untuk melakukan konfigurasi wireless pada router wireless TP-Link lakukan cara berikut: •
Buka Web Browser lalu ketik pada kolom: 192.168.5.1
•
Masukkan username: admin dan password admin
•
Tekan tombol login
•
Masuk ke menu wireless settings
•
Isi nama jaringan yang akan dihubungkan dengan metode WDS
•
Pilih centang enable WDS Bridging, enable wireless router radio, dan enable ssid broadcast
•
Masukkan device MAC Address yang akan dijadikan root
•
Tekan tombol Save
84
Gambar 4.37 Tampilan Konfigurasi DHCP Settings Pada Router Wireless TP-Link
Pada gambar 4.37 untuk melakukan konfigurasi DHCP settings pada router wireless TP-Link lakukan cara berikut : •
Masuk menu DHCP lalu pilih sub menu DHCP Settings
•
Pilih Disable DHCP lalu tekan Save
85
Gambar 4.38 Tampilan Penambahan Bridge Interface
Pada gambar 4.38 untuk melakukan penambahan bridge interface pada router mikrotik lakukan cara berikut : •
Pada tab General bagian nama isi nama dengan wds-bridge
•
Pilih type dengan mode Bridge
•
MTU diisi mengikuti default yaitu 1500
•
ARP diisi mengikuti default yaitu enabled
•
Tekan tombol OK
86
Gambar 4.39 Tampilan Penambahan Bridge Ports
Pada gambar 4.39 untuk melakukan penambahan bridge port pada router mikrotik lakukan cara berikut : •
Pada tab General isi nama interface dengan wireless SMA Kemurnian II
•
Pilih Bridge dengan mode bridge-local
•
Pegaturan yang lainnya mengikuti default setting dari router mikrotik
87
Gambar 4.40 Tampilan Penambahan Interface Router Wireless TP-Link Sebagai WDS
Pada gambar 4.40 untuk melakukan penambahan interface router wireless TP-Link sebagai WDS. Konfigurasi dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Pada tab General bagian nama isi nama dengan wds-SMA Kemurnian II
•
Pilih type dengan mode WDS
•
MTU diisi mengikuti default yaitu 1500
•
ARP diisi mengikuti default yaitu enabled
•
Tekan tombol OK
88
Gambar 4.41 Tampilan Pengisian MAC Address Router TP-Link Sebagai WDS
Pada gambar 4.41 untuk melakukan pengisian nama perangkat interface dan MAC address perangkat yang akan dijadikan sebagai WDS. Pada interface yang telah dibuat wds-SMA Kemurnian II, masuk ke bagian tab WDS lalu masukkan nama perangkat interface dan MAC address perangkat yang akan dijadikan sebagai WDS
89
Gambar 4.42 Pengaturan Interface Wireless SMA Kemurnian II Pada Tab Wireless
• Pada Interface Wireless SMA Kemurnian II masuk ke bagian wireless, masukkan settingan berikut : o Mode: ap bridge o Band: 2GHz-B/G/Nn o Chanel Width: 20/40Mhz o Frequency: 2412 MHz o Wireless Protocol: 802.11 o Bridge Mode: Enabled
90
Gambar 4.43 Pengaturan Interface Wireless SMA Kemurnian II Pada Tab WDS
• Pada Interface Wireless SMA Kemurnian II masuk ke bagian tab WDS, masukkan settingan berikut : o WDS Mode: dynamic o WDS Default Bridge: wds-bridge
91
4.4.2.6 Pengaturan Bandwidth LAN Pada jaringan LAN SMA Kemurnian II ditetapkan kecepatan akses internet memiliki bandwidth 1 Mbps dengan rasio 1:1 untuk upstream dan downstream. Pengaturan bandwidth pada jaringan LAN 1 Mbps dibagi menjadi 4 bagian yaitu untuk lab1, lab2, ruang guru, dan tata usaha. Untuk konfigurasi selengkapanya sebagai berikut: •
Untuk memberikan limit pada jaringan LAN dapat melalui menu “Queue” sehingga akan tampil halaman Queue List.
Gambar 4.44 Tampilan Queue List
Pada gambar 4.44 merupakan tampilan queue list. Pada queue list ini berisikan pengaturan-pengaturan limit untuk pembagian bandwidth. •
Pilih sub menu Simple Queues
•
Pilih [+] untuk menambahkan queue
92
Gambar 4.45 Tampilan Simple Queue General
Gambar 4.45 adalah tampilan konfigurasi pada simple queue pada tab general, untuk melakukan konfigurasi dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Pada bagian Name isi dengan nama queue
•
Pada bagian Target Address isi dengan alamat IP yang akan di limit
•
Pada bagian Max Limit beri limit upload dan download
•
Setelah itu pindah ke bagian advance
93
Gambar 4.46 Tampilan Simple Queue Advanced
Gambar 4.46 adalah tampilan konfigurasi pada simple queue pada tab advanced, untuk melakukan konfigurasi dapat dilakukan dengan cara berikut : •
Pada bagian Interface pilih ether2-lab1
•
Pilih OK
94 Lakukan hal yang sama untuk lab2, ruang guru, dan ruang tata usaha dengan pembagian bandwidth sebagai berikut:
Tabel 4.9 Tabel Pengaturan Bandwidth Pada Jaringan LAN No
Name Queue
Name
IP Address
Target
Target
Interface
Interface
Upload
Download
1
Limit lab1
ether2-lab1
192.168.1.1
512kbps
512kbps
2
Limit Lab2
ether3-lab2
192.168.2.1
512kbps
512kbps
3
Limit Kantor Guru
ether4-kantor guru
192.168.3.1
256kbps
256kbps
4
Limit Tata Usaha
ether4-tata usaha
192.168.4.1
256kbps
256kbps
95 Setelah konfigurasi pengaturan bandwidth jaringan LAN akan menjadi seperti gambar berikut:
Gambar 4.47 Tampilan Simple Queues List
Gambar 4.47 adalah tampilan pada simple queue list setelah dikonfigurasi. Dapat dilihat pada gambar list queue sudah dilakuka berdasarka table 4.9.
96
4.4.2.7 Bloking Situs Bloking situs ini dibuat untuk menjaga agar koneksi yang ada tidak terganggu akibat membuka website yang tidak berkepentingan dalam kegiatan sekolah. Selain itu dengan adanya bloking situs ini diharapkan beberapa situs atau halaman website yang mengandung virus atau spyware dapat terblok.
Gambar 4.48 Bloking Situs
Untuk melakukan bloking situs dapat dilakukan dengan mengklik IP > Firewall > tab Layer 7 Protocol > klik Add [+]. Pada tab New Layer 7 Protocol, masukan nama untuk rule tersebut, dengan mengunakan nama facebook, hal ini dimaksudkan untuk memblok situs facebook, kemudian pada kolom regexp masukan halaman website yang ingin diblok, misalkan facebook.com. Pada
97 konfigurasi ini tidak menggunakan “www” karena apabila menggunakan “www” tersebut halaman website tersebut masih dapat dikunjungi.
Gambar 4.49 Filter Rules Bloking Situs – General
Setelah selesai membuat rule tersebut, rule tersebut belum dapat digunakan, oleh karena itu perlu diaktifkan untuk menggunakanya. Cara mengaktifkannya, pilih tab Filter Rules, kemudian klik Add [+], pada tab New Firewall Rule pilih chain: Forward, kemudian pada interface: Home
98
Gambar 4.50 Filter Rules Bloking Situs – Advanced
Pada tab advanced, pada Layer 7 Protocol: facebook (nama rule yang dibuat pada layer 7 Protocol).
99
Gambar 4.51 Filter Rules Bloking Situs – Action
Pada tab action, pilih action: drop kemudian OK. Untuk mengaktifkan rule lain pada layer 7 protocol dapat dilakukan dengan hal yang sama dengan mengganti nama rule pada layer 7 protocol di tab Advanced.
100
4.4.2.8 Mengubah Password Administrator Secara default, router mikrotik memiliki konfigurasi username dan password untuk administrator yaitu username “admin” dengan password kosong. Agar konfigurasi mikrotik tidak dapat diubah oleh sembarang orang, maka password administrator harus diganti dengan memilih menu System > tab Password, masukkan password lama dan juga password baru kemudian OK.
Gambar 4.52 Penggantian Password
4.4.2.9 Setting Mikrotik Tools •
Graphing Sebagai administrator bila ingin mengetahui apakah trafik yang berjalan di
jaringan sudah sesuai dengan semestinya dapat dilakukan dengan monitoring traffic. Pada mikrotik, monitoring traffic ini disebut sebagai graphing yang dapat digunakan untuk memonitor bandwidth usage pada mikrotik.
101
Gambar 4.53 Tampilan Konfigurasi Tools Graphing
Gambar 4,53 menunjukan tampilan konfigurasi untuk penggunaan tool graphing.
Untuk
menjalankannya,
dapat
dilakukan
dengan
melakukan
konfigurasi klik Tools > Graphing > Queue Rules lalu pilih tombol Add [+] > interface: all, Allow Address: 192.168.88.0/24 Setelah itu, masukkan address berikut pada browser: “192.168.88.1/graphs/”
102 •
Packet Sniffer Packet Sniffer merupakan salah satu fitur dari mikrotik yang berfungsi
untuk menangkap semua data pada jaringan.
Gambar 4.54 Tampilan konfigurasi Packet Sniffer Pada Jaringan Wireless
Gambar 4.54 merupakan tampilan konfigurasi untuk penggunaan tools packet sniffer. Cara menggunakannya klik Tool > Packet Sniffer > Settings > tab General, Interface: all. File Name: sniffing; pada tab Streaming, Streaming: Enabled, Server: 192.168.88.1 Untuk memulai sniffing, maka klik Start, kemudian klik Stop untuk mengakhiri.
103
4.4.2.10 Setting Time and Date Untuk melakukan pengaturan waktu dan tanggal, pilih di bagian menu system > clock. Setelah masuk akan muncul window seperti berikut:
Gambar 4.55 Tampilan Konfigurasi Time
Untuk melakukan konfigurasi jam dan tanggal secara otomatis mengikuti lokasi tempat, dapat isi pada bagian Time Zone Name sesuai lokasi dengan syarat sistem terhubung dengan koneksi internet. Setelah selesai tekan tombol OK untuk melakukan penyimpanan konfigurasi.
104
4.4.2.11 Backup Konfigurasi Setelah selesai membuat konfigurasi untuk router, langkah selanjutnya adalah melakukan pembuatan file backup untuk konfigurasi yang telah dibuat. Hal ini dilakukan apabila pada waktu tertentu admin melakukan perubahan namun terjadi kegagalan sistem, maka admin dapat me-load kembali konfigurasi yang telah dibuat tanpa harus melakukan konfigurasi ulang dari awal.
Gambar 4.56 Tampilan File List Backup Konfigurasi Router Mikrotik
Untuk membuat backup dapat dilakukan dengan masuk ke menu Files dan tekan tombol Backup untuk menyimpan konfigurasi yang telah dibuat dan untuk me-load kembali dapat menggunakan tombol restore. File yang sudah di backup tersimpan di file list yang tersimpan dalam memory internal router mikrotik. Pada gambar berikut dapat dilihat file yang telah tersimpan setelah dilakukan backup.
105
4.4.2.12 Konfigurasi IP Statik Jaringan LAN Untuk melakukan konfigurasi IP statik pada jaringan LAN pada setiap ruang, dapat dilakukan dengan masuk ke menu Set Local Area Connection kemudian pilih menu Properties akan muncul menu baru yang kemudian klik pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) kemudian tandai bulatan pada pilihan “Use the following IP address”. Masukkan IP address, Subnet mask, dan default gateway lalu tekan OK. Pada pilihan DNS isi DNS dari internet provider.
Gambar 4.57 Tampilan Window Konfigurasi IP Statik
106 Pengalamatan IP pada setiap ruang dilakukan secara statik melalui cara yang sama sebelumnya, alamat IP yang diberikan sebagai berikut:
Tabel 4.10 Tabel Pengaturan IP Statik Jaringan LAN No
Ruang
Jumlah
Subnet mask
PC
Default
Range IP
Gateway
address
1
Lab1
23 PC
255.255.255.0
192.168.1.1
192.168.1.100-125
2
Lab2
17 PC
255.255.255.0
192.168.2.1
192.168.2.100-125
3
Kantor Guru
3 PC
255.255.255.0
192.168.3.1
192.168.3.100-105
4
Tata Usaha
2 PC
255.255.255.0
192.168.4.1
192.168.4.100-105