Pengembangan PC Router Mikrotik untuk Manajemen Jaringan Internet pada Laboratorium Komputer Fakultas Teknik UHAMKA
Naskah Publikasi
Disusun Oleh : ARIF BUDI SANTOSO 0703015017
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
i
ii
Pengembangan PC Router Mikrotik untuk Manajemen Jaringan Internet pada Laboratorium Komputer Fakultas Teknik UHAMKA
1
Arif Budi Santoso, 2 Sugema, S.T., M.Kom., 3 M. Mujiruddin, ST., MT.
ABSTRAK
Mikrotik Router OS adalah salah satu distrolinux sebuah sistem operasi yang dikhususkan untuk router. Fasilitas yang disediakan dalam Mikrotik Router OS sangat lengkap untuk membangun sebuah router yang handal, stabil, dan murah. Saat ini Mikrotik telah banyak digunakan sebagai router di berbagai perusahaan dan instansi pendidikan karena kemudahannya dalam melakukan manajemen jaringan. Fungsi manajemen jaringan yang dapat dilakukan antara lain limitasi bandwidth, firewall, NAT, penentuan jalur routing, proxy, wifi dan masih banyak lagi. Untuk mengoperasikanya, mikrotik dapat diremote dari client dengan menggunakan aplikasi winbox. Instalasi mikrotik cukup mudah, dapat dilakukan dengan mode text ataupun menggunakan winbox.
Kata Kunci : Mikrotik Router OS, Manajemen Jaringan
iii
Development PC Router Mikrotik for the Management of Network Internet at Laboratory Computer Faculty Of Technique UHAMKA
1
Arif Budi Santoso, 2 Sugema, S.T., M.Kom., 3 M. Mujiruddin, ST., MT.
ABSTRACT
Mikrotik Router OS is one of distrolinux an operating system that is devoted to the router. The facilities provided in Mikrotik Router OS is equipped to build a router that is reliable, stable, and inexpensive. Currently Mikrotik has been widelyused as a router in a variety of companies and educational institutions because of the ease of doing network management. Network management functions thet can be done, among others, the limitation of bandwidth, firewall, NAT, routing path determination, proxy, wifi, and much more. For its operation, Mikrotik can be remote from the client by using winbox applications. Mikrotik installations is quite easy, can be done in text mode or using winbox.
Keyword : Mikrotik Router OS, Network Management
iv
1.
Pendahuluan Laboratorium Teknik Informatika sebagai salah satu fasilitas penunjang
praktikum yang sangat penting di Fakultas Teknik UHAMKA saat ini hanya terhubung pada jaringan local. Akan tetapi seiring dengan kebutuhan terhadap arus informasi dari luar yang semakin besar maka sudah waktunya Laboratorium Teknik Informatika terhubung ke jaringan yang lebih besar yaitu internet. Pada akhir tahun 2010 Laboratorium Teknik Informatika mendapatkan dua buah koneksi jaringan internet yaitu dari Fakultas Teknik UHAMKA dan dari PUSKOM UHAMKA. Akan tetapi koneksi ini hanya dapat digunakan oleh beberapa komputer saja karena keterbatasan jumlah IP Address yang disediakan oleh ISP. Selain itu jika komputer terhubung ke jaringan internet maka komputer tersebut akan terputus hubungannya dengan jaringan local karena adanya perbedaan aturan dalam jaringan.
2.
Landasan Teori
2.1.
NAT (Network Address Translation) NAT (Network Address Translation) adalah suatu metode untuk
menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP address.
2.2.
Load Balancing Load balancing adalah metode untuk mengoptimalkan sumber daya yang
tersedia pada beberapa jalur koneksi dan membagi beban proses dengan jumlah
1
kumulatif yang akan di eksekusi secara paralel guna mencapai kecepatan eksekusi setinggi mungkin.
2.3.
Routing Routing adalah suatu proses membuat jalur alamat jaringan satu dengan
alamat jaringan yang lain dengan menggunakan router. Manfaat router adalah sebagai perangkat yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda, dengan cara mengarahkan rute dari masing-masing jaringan.
2.4.
Firewall Firewall adalah pos pemeriksa yang mengevaluasi trafik-trafik yang keluar
dan masuk di antara jaringan internal kita dengan dunia luar, mengizinkan trafiktrafik tertentu dan memblok trafik yang lainnya. Firewall dapat berupa software yang diinstal pada sebuah sistem atau berupa device hardware.
3.
Analisa dan Perancangan Sistem
3.1.
Sistem yang Berjalan
Gambar 1 Topologi Jaringan Lab.TI UHAMKA
2
Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa jaringan di Laboratorium Teknik Informatika UHAMKA terhubung secara peer to peer dalam sebuah jaringan local. Topologi jaringan yang digunakan Laboratorium Teknik Informatika UHAMKA saat ini termasuk ke dalam jenis topologi star hybrid. Jumlah komputer yang terhubung dalam jaringan local Laboratorium Teknik Informatika UHAMKA berjumlah 48 komputer dihubungkan dengan menggunakan 3 buah switch jenis Ethernet.
3.2.
Pengembangan Sistem Dalam pengembangannya ini akan dibuat sebuah pc router mikrotik untuk
manajemen jaringan yang terhubung ke internet. Fungsi dari pc router mikrotik ini adalah untuk mensharing dan mengatur lalu lintas internet di Laboratorium Teknik Informatika UHAMKA.
Gambar 2 Topologi Load Balancing
3
Untuk akses internet akan digunakan dua buah koneksi, yaitu dari PUSKOM UHAMKA dan Fakultas Teknik UHAMKA. Dua koneksi internet ini akan dibagi menjadi beberapa host atau group dan beban koneksi sendiri akan lebih dibebankan ke Modem FT UHAMKA yaitu sebanyak 35 komputer karena bandwith yang tersedia lebih besar yaitu sebesar 2 Mbps sedangkan Modem PUSKOM UHAMKA akan melayani sebanyak 15 komputer.
3.3.
Konfigurasi Client Agar computer client dapat mengakses internet melalui mesin mikrotik,
maka perlu dilakukan penyetingan alamat ip address pada setiap komputer client di Laboratorium Teknik Informatika UHAMKA. IP address ini berfungsi seperti alamat rumah pada umumnya, sehingga paket request yang telah dipesan ke server akan sampai sesuai dengan alamat pemohon seperti pada gambar 3.
Gambar 3 Cara kerja internet
Pada tahapan penyetingan ini kita akan sesuaikan alamat ip address komputer client dengan ip address yang telah disediakan oleh router mikrotik seperti pada gambar 4.
4
Gambar 4 Setting IP Client
4.
Pengujian dan Implementasi Sistem
4.1.
Pengujian Koneksi Mikrotik Pengujian dilakukan dengan memasukkan alamat 192.168.0.200 ke dalam
browser. Jika koneksi berhasil akan tampil jendela koneksi mikrotik via web browser seperti pada gambar 5.
Gambar 5 Akses Mikrotik dengan Browser
5
4.2.
Pengujian Load Balancing IP load balancing pada Laboratorium Teknik Informatika dibagi ke dalam
dua group, yaitu alamat 192.168.0.0-192.168.0.31 dan 192.168.0.48-192.168.0.63 menggunakan koneksi pada modem FT. Sedangkan alamat 192.168.0.32192.168.0.47 menggunakan koneksi pada modem puskom. Teknik ini dibuktikan dengan melakukan pengecekan menggunakan website pendeteksi IP address, yaitu ipchicken.com dan whatismyipaddress.com. Ketika web ini di akses oleh komputer 1 dengan alamat 192.168.0.1 akan muncul tampilan seperti gambar 6.
Gambar 6 Akses Client1
6
Terlihat bahwa komputer 1 tersebut terhubung ke ISP PT. Telekomunikasi Indonesia dengan alamat public modem 118.96.90.78. Jenis koneksi internet yang digunakan adalah broadband. Pengujian selanjutnya yaitu ketika web ini di akses oleh komputer 36 dengan alamat 192.168.0.36 dimana alamat IP address ini mengarah ke modem puskom. Hasil pengujian akan muncul tampilan seperti gambar 7.
.
Gambar 7 Akses Client36 Terlihat bahwa komputer 36 tersebut terhubung ke ISP PT. LINKNET dengan alamat public modem 202.137.10.2. Jenis koneksi internet yang digunakan adalah broadband.
7
Dari dua pengujian ini terbukti bahwa metode load balancing untuk membagi beban koneksi internet ke dalam beberapa jalur koneksi telah berhasil. Ini dibuktikan pada dua buah pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa komputer 1 koneksinya mengarah ke modem FT sedangkan komputer 36 koneksinya mengarah ke modem puskom.
4.3.
Pengujian WebServer Stress Tool WebServer Stress Tool adalah aplikasi yang digunakan untuk pengujian
tingkat stress koneksi sebuah jaringan. Untuk pengujian koneksi jaringan Laboratorium Teknik Informatika UHAMKA dibagi dalam dua tahap. Pengujian tahap pertama, dilakukan dengan mengetest koneksi yang mengarah pada modem FT. Test dilakukan dengan mensimulasikan sebanyak 50 komputer untuk mengakses situs google.com dengan besar data rate masing-masing komputer sebesar 32Kbps. Seperti terlihat pada gambar 8 sebanyak 50 komputer sedang mencoba mengakses ke situs google.com secara bersamaan.
Gambar 8 Pengujian 1 WebServer Stress
8
Jika pengujian selesai akan tampil report hasil uji coba seperti pada gambar 9. Terlihat bahwa telah terjadi 50 akses ke situs google.com dan semua akses berhasil atau tidak terjadi error. Hal ini membuktikan bahwa pemberian bandwith sebesar 32Kbps kepada masing-masing user sudah cukup dan koneksi dari modem berjalan stabil.
Gambar 9 Hasil Pengujian 1
Selanjutnya dilakukan pengujian tahap kedua, dilakukan dengan mengetest koneksi yang mengarah pada modem PUSKOM. Test dilakukan dengan mensimulasikan sebanyak 15 komputer untuk mengakses situs google.com sebanyak dua kali dengan besar data rate masing-masing komputer sebesar 32Kbps. Seperti terlihat pada gambar 10 sebanyak 15 komputer sedang mencoba mengakses ke situs google.com secara bersamaan.
9
Gambar 10 Pengujian 2 WebServer Stress
Jika pengujian selesai akan tampil report hasil uji coba seperti pada gambar 11. Terlihat bahwa telah terjadi 28 akses ke situs google.com dan terdapat 1 akses yang gagal atau error. Hal ini membuktikan bahwa pemberian bandwith sebesar 32Kbps kepada masing-masing user sudah cukup dan koneksi dari modem berjalan cukup stabil.
Gambar 11 Hasil Pengujian 2
10
4.4.
Implementasi Jaringan Setelah pada tahap pengujian sistem selesai, tahap selanjutnya dilakukan
implementasi dari perancangan sistem yang telah dibuat dan diuji sebelumnya. Seperti terlihat pada gambar 12, sebanyak 49 komputer terhubung ke dalam 3 buah switch.
Switch ini berfungsi untuk menghubungkan komunikasi antar
komputer dalam jaringan lokal Laboratorium Teknik Informatika UHAMKA. Setelah
semua
komputer
dihubungkan
ke
switch,
selanjutnya
koneksi
dihubungkan ke PC Router untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet.
Gambar 12 Denah Jaringan
11
5.
Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis selama ini, dapat
disimpulkan bahwa : 1. Penggunaan metode NAT (Network Address Translation) sangat efektif untuk mengatasi keterbatasan IP Address yang disediakan oleh ISP untuk terkoneksi ke internet. 2. Load balancing bukanlah menggabungkan dua atau lebih koneksi menjadi satu, tetapi membagi beban sehingga tidak terfokus pada satu jalur koneksi saja. 3. Load balancing sangat efektif digunakan untuk meningkatkan kapasitas bandwith yang ada pada Laboratorium Teknik Informatika UHAMKA. 4. Penerapan sistem filtering cukup efektif untuk membatasi ruang gerak mahasiswa agar tidak mengakses konten-konten yang kurang bermanfaat dalam perkuliahan. 5. Penggunan simple queue untuk melimit bandwith setiap client terbilang efektif. Karena bandwith yang ada pada client menjadi merata. 6. Penggunaan PC Router Mikrotik sebagai router dapat dijadikan sebagai alternatif
pengganti penggunaan router cisco yang saat ini harganya
mahal.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Herlambang, Moch Linto, Catur L, Azis. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan MikroTik RouterOS. Andi. Yogyakarta. 2. Kustanto, Saputro, Daniel T. 2008. Membangun Server Internet dengan MikroTik OS. Gava Media. Yogyakarta. 3. Rafiudin, Rahmat. 2006. Membangun Firewall dan Traffic Filtering Berbasis Cisco. Andi. Yogyakarta. 4. Sukmaaji, Anjik, Rianto . 2008. Jaringan Komputer. Andi. Yogyakarta. 5. Tarigan, Andrian. 2009. Bikin Gateway Murah Pakai Mikrotik. Info Komputer. Jakarta. 6. Wilkinson, Barry, Allen, Michael. 2010. Parallel Programming 2nd Edition. Andi. Yogyakarta. 7. www.indonesiacyber.net/artikel/Tutorial-Mikrotik-step-by-step.doc 8. wiki.mikrotik.com/wiki/Category:Manual 9. opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Main_Page
13