JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DAN MIKROTIK DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER QUALITY OF SERVICE D Tri Octafian STMIK PalComTech Abstract Development of using Mikrotik routers based on open source develops fast, the benefit of using open source router as a router that is configured based on level of need, without reducing effectiveness and using is one of solutions, beside being able to reduce operational cost in buying softwares, that can also use old personal computer (PC) to be a router that able to compete with other commercial routers. Open source routers that uses Linux operating system with Mikrotik router (based commercial) are two popular router brands at this moment, and have big number of users, it is because their performances.This research produces throughput, delay, jitter,and packet loss value for comparing which router the best is in doing routing base on QoS method. Keywords: Router, Linux, Mikrotik, Wireless, QoS
PENDAHULUAN Router adalah salah satu komponen jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan menuju jaringan yang lainnya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai istilah routing. Router berfungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan yang berbeda untuk meneruskan data. Tujuan dari routing adalah agar paket data yang kita kirim sampai pada tujuan, begitu juga paket data yang ditujukan kepada kita sampai dengan baik, target bisa berada dalam satu jaringan atau berbeda. Perkembangan penggunaan router berbasis Open Source berkembang dengan pesat, pemanfaatan penggunaan router Open Source sebagai router yang dapat dikonfigurasi berdasarkan pada tingkat kebutuhan, tanpa mengurangi efektifitas dan kegunaannya, merupakan salah satu alternatif tersendiri, selain dapat mengurangi biaya operasional dalam pembelian perangkat lunak, selain itu dapat menggunakan komputer lama untuk menjadi sebuah router yang mampu bersaing dengan router komersial lainnya. Router Open Source yang menggunakan sistem operasi Linuxdan Mikrotik(router berbasis komersial), merupakan dua buah merk router yang populer saat ini, dan memiliki jumlah pengguna yang banyak, disebabkan karena kehandalan mereka. Router mana yang memiliki kinerjanya yang baik dalam parameter QoS. LANDASAN TEORI Linux Menurut Wilfridus dkk (2009:1), nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, Linus Torvalds, dari Universitas Helsinki, Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi.Linux dulunya adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang memperoleh inspirasi dari Minix, Minix adalah sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan agustus 1991, kemudian
338
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
pada 5 oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu 0.02 yang hanya dapat menjalankan BASH (GNU Bourne Again Shell) dan GCC (GNU C Compiler). Untuk skala pengguna yang lebih khusus di server, dapat diklasifikasikan secara sederhana pengimplementasiannya, antara lain sebagai berikut: 1. Sebagai web server, baik untuk eksternal (terhubung dalam jaringan internet), maupun internal (intranet). 2. Sebagai email server. 3. Berbagai macam aplikasi server seperti FTP dan IRC. 4. Serbagai server DNS, yang digunakan untuk me-resolve nama domain dari LAN internal maupun dalam komunikasi jaringan internet. 5. Digunakan dalam sistem clustering, dimana sumber daya lebih dari satu CPU akan digabungkan, sehingga tujuan akhirnya adalah membentuk suatu sistem komputer yang lebih kuat dan cepat. Mikrotik Menurut Azis dkk (2008:19), Mikrotik RouterOSTM adalah sistem operasi yang dirancang khusus untuk network router. Dengan sistem operasi, dapat membuat router dari komputer rumahan. Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang Amerika yang bermigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis, seorang sarjana fisika dan mekanik sekitar tahun 1995. Tahun 1996, John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Molcova, tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat wireless ISP (WISP), tetapi membuat program router yang andal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staf R&D Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. NAT (Network Address Translation) Menurut Wilfridus (2009:333), NAT merupakan aplikasi perangkat lunak atau perangkat keras (biasanya router) yang dirancang untuk dapat melakukan konversi alamat IP dari bentuk alamat privat ke alamat publik. Ini memungkinkan banyak pengguna berbagi sebuah alamat IP publik. NAT dapat pula diartikan sebagai metode untuk mengoneksikan banyak komputer ke internet atau jaringan IP lainnya dengan menggunakan satu alamat IP. Implementasi NAT juga didasari pula pada beberapa faktor berikut: 1. Keterbatasan jumlah alamat IP (IPv4) yang bisa digunakan saat ini. 2. Kebutuhan keamanan. NAT mampu mencegah akses dari luar tanpa membutuhkan suatu konfigurasi yang khusus dan rumit. 3. Mudah dan fleksibel dalam perawatan. QoS (Quality of Service) Menurut Sofana (2008:589), QoS merupakan singkatan dari Quality of Service yang didefinisikan sebagai kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik
339
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
lagi bagi layanan trafik yang melewatinya. QoS sangat membantu menjaga dan meningkatkan kapasitas jaringan, apakah itu jaringan-jaringan kompleks, jaringan perusahaan kecil, Internet Service Provider (ISP), atau jaringan-jaringan enterprice Parameter QoS a. Throughput Throughtput yaitu kecepatan transfer data efektif, yang diukur dalam bps (bit per second). Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan, selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut b. Packet Loss Merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan. c. Delay Latency Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama d. Jitter Hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter. Router Menurut Wahana (2010:16), router adalah piranti elektronik yang fungsinya melakukan forward data antara jaringan komputer. Router adalah piranti di mana perangkat lunak dan perangkat keras diatur untuk melakukan routing dan forward informasi. Router akan menghubungkan dua atau lebih subnet. Routing bekerja di level 3 dan berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router sedikit berbeda dengan switch, switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Routing Menurut Sofana(2008:142), routing merupakan proses memindahkan data dari satu jaringan ke jaringan lain dengan cara melakukan forward paket data melaui gateway. Routing menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Routing merupakan tugas terpenting yang dilakukan oleh protocol IP. Jumlah host yang terhubung dengan jaringan TCP/IP sangat banyak. Jenis jaringannya pun berbeda-beda dan tersebar di seluruh dunia. Ditambah lagi, perkembangan jaringan internet sangat cepat. Sehingga dibutuhkan mekanisme routing yang dapat mengintegrasikan berjuta-juta komputer dengan tingkat fleksibelitas yang tinggi. Perubahan atau penambahan topologi jaringan seharusnya tidak memerlukan modifikasi system routing yang ada. Sistem Operasi Menurut Wahana (2010:20), sistem operasi dalam bahasa inggris disebut Operating System (OS). Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang bertugas mengontrol dan mengatur
340
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem. Diantara fungsi sistem operasi adalah menjalankan aplikasi seperti pengolah kata dan web browser.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Analisis: tahap awal ini dilakukan analisis kebutuhan, analisis permasalahan yang muncul dan analisis keinginan pengguna. Dimana data di dapat dari proses wawancara, pengamatan dan literatur pustaka. 2. Desain: data yang didapatdari hasil proses analisis dan tahap desain ini akan menghasilkan rancangan desain dalam bentuk gambar. Desain bisa berupa desain struktur topologi, desain akses data, desain tata layout perkabelan dan sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang penelitian yang akan dibuat. 3. Implementasi: menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain sebelumnya. 4. Melakukan pengukuran untuk menghasilkan besaran parameter throughput, delay, jitter, dan packet loss. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Analisis Kebutuhan Sistem Dalam penelitian ini penulis menemukan sebuah kebutuhan dalam membangun jaringan komputer untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan komunikasi data, yaitu: kebutuhan perangkat router untuk mentranslasikan hubungan antar jaringan. Analisis Permasalahan Banyaknya pengguna yang menggunakan komunikasi data, mempengaruhi traffik jaringan.
mengakibatkan saling
Analisis Kebutuhan Pengguna Perlunya media jaringan yang bisa digunakan oleh setiap pengguna untuk berkomunikasi data dalam kategori fleksibelitas dan skala yang luas, maka media jaringan berbasis wireless merupakan solusi yang tepat. Desain Desain Topologi yang Diusulkan Pada gambar 1 dan gambar 2 merupakan desain topologi yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan dan permasalahan yang akan dianalisis, kemudian akan dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data, dalam mengambil kesimpulan terhadap kualitas QoS yang dihasilkan masing-masing topologi.
341
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Gambar 1. Desain Topologi Menggunakan Router Mikrotik
Gambar 2. Desain Topologi Menggunakan Router Linux Desain Alur Transmisi Data Dalam Jaringan Berdasarkan desain topologi pada gambar 1 dan 2, dapat disimpulkan secara umum desain aliran data dalam jaringan yang akan dibangun, seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Desain Aliran Data Secara Umum Simulasi Prototype Simulasi yang digunakan berbasis prototype, dengan spesifikasi perangkat keras dan lunak sebagai berikut: a. Perangkat Keras 1. Access Point TP-LINK, 150 Mbps, 2.4 GHz 2. Komputer dengan spesifikasi sebagai berikut: CPU : Pentium (R) Dual Core E5200 @2.50 GHz RAM : DDR2 667 Dual Channel Mode, 2 GB
342
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
b. Perangkat Lunak 1. Sistem operasi Mikrotik versi 5.24 2. Sistem operasi Linux Debian 6 (Squeeze) 3. Implementasi 1. Konfigurasi IP Address pada Router Mikrotik pada topologi 2 2. Konfiguasi IP Address Pada Access Point untuk setiap topologi 3. Konfigurasi IP Address Pada Router Linux pada topologi 1 4. Konfigurasi Routing pada Router Mikrotik pada topologi 2 5. Konfigurasi Perangkat Access Point untuk setiap topologi meliputi mode access point, dhcp server, SSID dan channel komunikasi. 6. Konfigurasi Routing Pada Router Linuk pada topologi 1. Pengukuran Dalam kegiatan pengukuran, ada beberap tool yang digunakan untuk mengukur besaran berdasarkan parameter QoS, yaitu: Ping Digunakan untuk mengetahui besaran delay dan packet loss dari suatu sistem komunikasi. Bentuk: ping –l <size> -n
<destination> Dalam pengukuran, besar paket yang dikirim bervariasi dengan jumlah perulangan pengiriman sebanyak 10 kali. Tracert Digunakan untuk mengetahui besaran delay antar perangkat jaringan. Bentuk: tracert <destination> Dalam pengukuran dengan menggunakan perintah tracert, antara jaringan A dan B, yang dilakukan sebanyak 10 kali, maka menghasilkan lompatan dua kali, yaitu lompatan ke router dan lompatan ke tujuan. Iperf Digunakan untuk mengetahui besaran throughput, jitter dan packet loss, Terdapat dua jenis pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi iperf, yaitu: a. Bentuk: “iperf –c <destination>”, pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali. b. Bentuk: “iperf –s –u –i 1”, perintah yang dijalankan pada jaringan A, dan bentuk: “iperf –c <destination> -u –b ”, perintah yang dijalankan pada jaringan B. Pengukuran ini dilakukan dengan menjalankan masing-masing perintah pada jaringan A dan jaringan B dilakukan sebanyak 5 kali, dengan besaran bandwith yang bervariasi. Axence NetTool Digunakan untuk mengukur dan menganalisa masalah yang terjadi pada sebuah jaringan. Berikut hasil pengukuran pada topologi satu dan dua:
343
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
a. Topologi satu 1. Pengukuran QoS dengan perintah ping: Pada tabel 1 adalah hasil pengukuran dengan menggunakan perintah ping. Tabel 1. Hasil Pengukuran Dengan Perintah Ping No Ukuran Max Min Roundtrip Packet Paket Delay Delay Average Loss (Byte) (ms) (ms) Delay (%) (ms) 1 500 40 9 19 0 2 1000 57 18 26 0 3 1500 44 19 25 0 4 2000 48 13 25 0 5 2500 72 19 28 0 6 3000 172 15 45 0 7 3500 62 15 29 0 8 4000 74 15 31 0 9 4500 70 22 32 0 10 5000 29 12 24 0 2. Pengukuran QoS Dengan Perintah Tracert Pada tabel 2 adalah hasil pengukuran dengan menggunakan perintah tracert. Tabel 2. Hasil Pengukuran Dengan Perintah Tracert HOP 1 HOP 2 No Paket- Paket- Paket- Paket- Paket1 (ms) 2 (ms) 3 (ms) 1 (ms) 3 (ms) 1 33 12 11 17 13 2 8 13 25 18 13 3 13 9 16 20 15 4 8 14 14 16 19 5 9 45 18 26 4 6 10 14 14 26 8 7 11 28 9 19 11 8 5 14 13 21 15 9 6 15 13 46 43 10 11 16 6 17 12 Rata 11,4 18 13,9 22,6 15,3 3. Pengukuran QoS Dengan Perintah Iperf Pada Tabel 3 adalah hasil pengukuran
344
dengan
Paket4 (ms) 14 21 12 9 22 10 14 11 5 8 12,6
menggunakan
perintah
iperf.
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Tabel 3. Hasil Pengukuran Dengan Perintah Iperf No Transfer Data Available Bandwith (Mbytes) (Mbits/ s) 1 12.9 10.7 2 14.1 11.7 3 16.2 13.4 4 16.5 13.7 5 15.8 13.1 6 16.1 13.4 7 16.8 13.9 8 15.9 13.2 9 16.9 14.0 10 16.1 13.4 Pada tabel 4 adalah hasil pengukuran dengan menggunakan perintah iperf dengan besaran bandwith yang bervariasi. Tabel 4. Hasil Pengukuran Dengan Perintah Iperf Menggunakan Besaran Bandwith yang Bervariasi No
Bandwith (bps)
1 2 3 4 5
32k 64k 128k 512k 1m
Transfer Data (Bytes) 41.6K 80.4K 158K 627K 1.19M
Available Bandwith (bps) 32K 16K 49.1K 512K 388K
Jitter (ms)
Jumlah Paket
6.243 5.630 5.631 7.880 8.653
29 56 110 437 852
Paket Loss (%) 0 0 0 0 0
4. Pengukuran QoS Dengan Menggunakan Aplikasi Axence NetTool Pada gambar 4 merupakan hasil pengukuran waktu respons dan packet lost dengan menggunakan aplikasi Axence NetTool, dijelaskan juga hasil pengukuran pada grafik pada gambar 5
Gambar 4. Hasil Pengukuran Waktu Respons dan Packet Lost
345
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Gambar 5. Grafik Waktu Respons Pada gambar 6 merupakan hasil pengukuran waktu respons dan packet lost antara hop, terdapat lompatan dua kali antara jaringan satu dengan jaringan dua.
Gambar 6. Hasil Pengukuran Waktu Respons dan Packet Lost Antara Hop Pada gambar 7 merupakan hasil pengukuran bandwith yang tersedia antara jaringan satu dengan jaringan dua.
Gambar 7. Hasil Pengukuran Bandwith b. Topologi dua 1. Pengukuran QoS dengan Perintah Ping Pada tabel 5 adalah hasil pengukuran
346
dengan
menggunakan
perintah
ping.
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Tabel 5. Hasil Pengukuran Dengan Perintah Ping No Ukuran Max Min Roundtrip Packet Paket Delay Delay Average Loss (Byte) (ms) (ms) Delay (%) (ms) 1 500 91 6 19 0 2 1000 18 8 13 0 3 1500 88 13 39 0 4 2000 45 10 18 0 5 2500 19 12 15 0 6 3000 47 20 29 10 7 3500 60 13 20 0 8 4000 100 14 31 0 9 4500 315 10 50 0 10 5000 190 15 58 0 2. Pengukuran QoS dengan Perintah Tracert Pada tabel 6 adalah hasil pengukuran dengan menggunakan perintah tracert. Tabel 6. Hasil Pengukuran Dengan Perintah Tracet No Hop 1 Hop 2 Paket- Paket- Paket- Paket- Paket1 (ms) 2 (ms) 3 (ms) 1 (ms) 3 (ms) 1 2 13 4 15 10 2 4 6 7 10 29 3 16 8 10 13 10 4 51 86 29 12 11 5 12 21 12 592 93 6 14 7 9 19 26 7 19 17 10 12 7 8 17 11 19 10 11 9 2 7 9 11 44 10 32 30 11 11 9 Rata-rata 16.9 20.6 12.0 70.5 25.0 3. Pengukuran QoS dengan Peritah Iperf Pada tabel 7 adalah hasil pengukuran dengan menggunakan perintah iperf.
347
Paket4 (ms) 54 16 6 28 19 17 8 8 20 7 18.3
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Tabel 7. Hasil Pengukuran dengan Perintah Iperf No Transfer Data Available Bandwith (Mbytes) (Mbits/ s) 1 7.50 5.64 2 9.75 8.01 3 3.75 2.99 4 7.88 6.46 5 13.6 11.2 6 5.25 2.63 7 6.25 5.12 8 1.12 0.88 9 6.75 5.52 10 6.12 5.06 Pada tabel 8 adalah hasil pengukuran dengan menggunakan perintah iperf dengan besaran bandwith yang bervariasi. Tabel 8. Hasil Pengukuran Iperf yang Dijalankan Pada Dua Sisi Jaringan No Bandwith Transfer Available Jitter Jumlah Paket Data Bandwith (ms) Paket Loss (bps) (Bytes) (bps) (%) 1
32k
41.6K
32K
2.529
29
0
2
64k
80.4K
64K
8.126
56
0
3
128k
158K
128K
1.1.47
110
0
4
512k
627K
512K
3.981
436
0
5
1m
1.19M
1M
3.302
852
0
4. Pengukuran QoS dengan Aplikasi Axence NetTool Pada gambar 8 merupakan hasil pengukuran waktu respons dan packet lost dengan menggunakan aplikasi Axence Nettool, dijelaskan juga hasil pengukuran menggunakan grafik pada gambar 9.
348
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Gambar 8. Hasil Pengukuran Waktu Respons dan Packet Lost
Gambar 9. Garfik Waktu Respons Pada gambar 10 merupakan hasil pengukuran waktu respons dan packet lost antara hop, terdapat lompatan dua kali antara jaringan satu dengan jaringan dua.
Gambar 10. Hasil Pengukuran Waktu Respons dan Packet Lost Antar Hop Pada gambar 11 merupkan hasil pengukuran bandwith yang tersedia antara jaringan satu dengan jaringan dua.
Gambar 11. Hasil Pengukuran Bandwith
349
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Pengolahan Data Throughput Hasil pengukuran dengan menggunakan perintah ipref, didapat rata-rata besaran throughput dengan rumus: Rata-rata throughput = ∑Throughput/ Topologi 1 Rata-rata throughput = (10.7+11.7+13.4+13.7+13.1+13.4+13.9+13.2+14.0+13.4)/10 = 13.05Mbits/ s. Topologi 2 Rata-rata throughput = (5.64+8.01+2.99+6.46+11.20+2.63+5.12+0.88+5.52+5.06)/10 = 5.35Mbits/ s. Delay Hasil pengukuran dengan menggunakan perintah ping, didapat rata-rata besaran delay dengan rumus: Rata-rata delay = ∑Delay/ ∑Percobaan Topologi 1 Pada pengukuran pertama: Rata-rata delay = (19+26+25+25+28+45+29+31+32+24 )/10 = 28.4ms. Pada pengukuran kedua: Rata-rata delay = (11.4+18.0+13.9+22.6+15.3+12.6)/6 = 15.64ms Topologi 2 Pada pengukuran pertama: Rata-rata delay= (19+13+39+18+15+29+20+31+50+58 )/10 = 29.2ms Pada pengukuran kedua: Rata-rata delay = (16.9+20.6+12.0+70.5+25.0+18.3)/6 = 27.22ms Jitter Hasil pengukuran dengan menggunakan perintah ipref, didapat rata-rata besaran jitter dengan rumus: rata-rata jitter = ∑jitter/ ∑Percobaan Topologi 1: Rata-rata jitter = (6.243+5.630+5.631+7.880+8.653)/5 = 6.807ms
350
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Topologi 2: Rata-rata jitter = (2.529+8.126+1.147+3.981+3.302)/5 = 4.485ms Packet Lost Hasil pengukuran dengan menggunakan perintah ping, didapat rata-rata besaran packet lost dengan rumus: rata-rata packet lost =∑Packet Lost/ ∑Percobaan Topologi 1 Rata-rata packet lost =(0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)/10 = 0% Topologi 2 Rata-rata packet lost = (0+0+0+0+0+10+0+0+0+0)/10 = 1% Hasil pengukuran dengan menggunakan perintah ipref, didapat rata-rata besaran package loss sebagai berikut: Topologi 1 Rata-rata packet lost =(0+0+0+0+0)/5=0% Topologi 2 Rata-rata packet lost = (0+0+0+0+0)/5=0% Kesimpulan Dari Pengolahan Data Pada tabel 9 adalah perbandingan dari hasil pengolahan data untuk besaran troughput Tabel 9. Perbandingan Hasil Pengolahan Data Throughput Throughput Topologi 1 Throughput Topologi 2 13.05 Mbits/s
5.35 Mbits/s
Pada tabel 10 merupakan perbandingan dari hasil pengolahan data untuk besaran delay. Tabel 10. Perbandingan Hasil Pengolahan Data Delay Delay Topologi 1 Delay Topologi 2 22.02 ms
28.21 ms
Pada tabel 11 merupakan perbandingan dari hasil pengolahan data untuk besaran jitter.
351
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Tabel 11. Perbandingan Hasil Pengolahan Data Jitter Jitter Topologi 1 Jitter Topologi 2 6.807 ms
4.485 ms
Pada tabel 12 merupakan perbandingan dari hasil pengolahan data untuk besaran packet lost. Tabel 12. Perbandingan Hasil Pengolahan DataPacket Lost Packet Loss Topologi 1 Packet Loss Topologi 2 0%
1%
Pada tabel 13 merupakan kesimpulanyang didapat dari perbandingan yang telah dilakukan. Tabel 13. Kesimpulan Pengukuran Menggunakan Parameter QoS Throughput Delay Jitter Packet Lost Topologi-1 >
Topologi-1 <
Topologi-2
Topologi-2
Topologi-1 >Topologi-2
Topologi-1
PENUTUP Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yang dilakukan: Topologi satu dengan router Mikrotik menghasilkan troughput yang lebih baik dibandingkan dengan topologi dua dengan router Linux, Topologi satu dengan router Mikrotik menghasilkan delay yang lebih baik dibandingkan dengan topologi dua dengan router Linux, topologi satu dengan router Mikrotik menghasilkan jitter yang lebih buruk dibandingkan dengan topologi dua dengan router Linux, Topologi satu dengan router Mikrotik menghasilkan packet lost yang lebih baik dibandingkan dengan topologi dua dengan router Linux, dan topologi satu dengan router Mikrotik menghasilkan kinerja yang lebih baik secara keseluruhan dibandingkan dengan topologi dua dengan router Linux berdasarkan parameter QoS.
DAFTAR PUSTAKA Azis Catur L & Moch Linto Herlambang. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOSTM. Andi :Yogyakarta. Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer (Wire & Wireless) Untuk Pengguna Windows dan Linux. Informatika: Bandung.
352
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Analisis Perbandingan Router Linux dan Mikrotik dengan menggunakan Parameter Quality of Service
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Wahana Komputer. 2010. Cara Mudah Membangun Jaringan Komputer & Internet. Mediakita: Jakarta. Wilfridus Bambang Triadi Handaya & Bernard Renaldy Suteja & Ahmad Ashari. 2009. Linux System Administrator. Informatika: Bandung.
353
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Perhitungan KPR Bank berbasis Android
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
APLIKASI PERHITUNGAN KPR BANK BERBASIS ANDROID Andri Saputra Adi Santoso Andhika Karta Negara Ari Anggriawan STMIK PalComTech Abstract The prevalence of mortgage financing (mortgages) are caused due to the demand of society in the fulfillment house in installments. for people who need a home by way of mortgage banking role then was dominant. the basic principle is what will serve as a foothold or foundation to develop islamic banking products. mortgage calculations, problems that arise are usually not many people know the mortgage calculation process, the calculations were also still done manually in need of someone who can count them, knowing the formula calculation, require quite a long time, and have to know the interest rate on the gain from the bank, the problem of a single application for android-based mortgage calculations about the science, which is expected to help the community in doing the calculation process mortgages easy, and fast. Keywords : Mortgage financing, Android, Java
PENDAHULUAN Hadirnya pembiayaan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) disebabkan karena adanya permintaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan rumah secara cicilan. Produk ini dikelola oleh bank konvensional. Akan tetapi, seiring berjalan waktu masyarakat menginginkan sebuah produk pembiayaan rumah yang sesuai dengan prinsip syariah, maka hadirlah produk pembiayaan rumah dengan prinsip syariah, yang dikenal dengan KPRS (Kongsi Pemilikan Rumah Syariah). Untuk masyarakat yang membutuhkan rumah dengan cara cicilan maka peran perbankan sangat dominan, prinsip dasar inilah yang akan dijadikan sebagai pijakan atau landasan untuk mengembangkan produk-produk bank syariah, bank-bank yang mengucurkan dana Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang telah dijalankan oleh bank konvensional. yang ahli dalam bidang perhitungan KPR ini tidak setiap orang bisa menguasainya. Oleh karena itu, muncul sebuah pemikiran untuk mempermudah orang dalam menggunakan/menerapkan ilmu perhitungan KPR ini dalam sebuah bentuk aplikasi modern berbasis android. dengan adanya sebuah aplikasi berbasis android tentang ilmu perhitungan KPR diharapkan proses perhitungan KPR ini dapat diselesaikan dengan tepat dan cepat. LANDASAN TEORI KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Menurut Ayu (2009), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah.
353
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Perhitungan KPR Bank berbasis Android
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Adapun jenis-jenis KPR yakni sebagai berikut: 1. KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang diperuntukkan kepada masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. 2. KPR Non Subsidi, yaitu suatu KPR yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan. Perhitungan Angsuran KPR secara umum dikenal tiga metode perhitungan bunga yaitu; Long End Interest, Annuitet dan Flat. Pada umunya dalam fasilitas KPR, pemohon akan dikenakan beberapa biaya, diantaranya biaya apprasial, biaya notaris, provisi bank, biaya asuransi kebakaran, dan biaya premi asuransi jiwa selama masa kredit. Sehubungan dengan perhitungan bunga terdapat 2 jenis perhitungan bunga yaitu flat dan efektif. a. Sistem Flat Bunga dihitung dari pokok awal pinjaman. Biasanya yang menggunakan cara pehitungan ini adalah kredit kendaraan bermotor, kartu kredit, KTA. Rumus perhitungannnya : Perhitungan Bunga=Jumlah Pinjaman*Suku Bunga%*jangka waktu Cicilan perbulan=(Pokok+Suku Bunga)/Lama Pinjaman(jumlah bulan). b. Sistem Efektif Bunga dihitung dari sisa pinjaman, biasanya yang menggunakan cara pehitungan ini adalah kredit rumah, kredit modal usaha, dan kredit investasi. Rumus perhitungannya: Cicilan Pokok Perbulan=Jumlah Pinjaman/jangka waktu(dalam bulan) Bunga Bulan Ke-1=(Jumlah Pinjaman*Suku Bunga)/12 Cicilan Total Bulan Ke-1=Cicilan Pokok Perbulan+Bunga Bulan Ke-1 Bunga Bulan Ke-2=(Sisa Pinjaman Bulan Ke-2*Suku Bunga)/12 Cicilan Total Bulan Ke-2=Cicilan Pokok Perbulan+Bunga Bulan Ke-2 Bunga Bulan Ke-3=(Sisa Pinjaman Bulan Ke-3*Suku Bunga)/12 Cicilan Total Bulan Ke-3=Cicilan Pokok Perbulan+Bunga Bulan Ke-3 Android Menurut Irawan (2009:2), Android adalah sistem operasi bergerak (mobile operating system) yang mengadopsi sistem operasi Linux, namun telah dimodifikasi. Android diambil alih oleh google tahun 2005 dari Android, Inc sebagai bagian starategi untuk mengisi pasar sistem operasi bergerak. Google mengambil alih seluruh hasil kerja Android, termasuk tim yang mengembangkan Android.
354
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Perhitungan KPR Bank berbasis Android
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
METODE PENELITIAN Teknik Pengembangan Sistem Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengembangan SDLC untuk diterapkan dalam kerangka kerja penelitian tahap demi tahapnya, dan penelitian ini hanya sampai tahapan desain perancangan. Menurut Fatta (2007:25), Bebereapa ahli membagi proses-proses pengembangan sistem kedalam sejumlah urutan yang berbeda-beda. Tetapi semuanya akan mengacu pada prosesproses standar berikut: 1. Analisis 2. Desain 3. Implementasi 4. Pemeliharaan Pada perkembangannya, proses - proses standar tadi dituangkan dalam satu metode yang dikenal dengan nama Systems Development Life Cycle yang merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain.
HASIL DAN PEMBAHASAN Permodelan Use Case Diagram Pada aplikasi ini akan dibahas satu entitas yang berberan sebagai actor yaitu user. User dalam hal ini akan memiliki hak akses ke semua menu dalam penggunaan aplikasi tersebut. user memiliki akses untuk melihat menu didalamnya berupa tentang aplikasi, tutorial penggunaan aplikasi, hitung KPR, dan perhitungan bunga, didalam proses hitung KPR terdapat menu pilih bank, hitung DP, dan perbandingan kredit bank(perbedaan), yang dapat dilihat Pada Gambar 1.
Gambar 1. Use Case Diagram Permodelan Activity Diagram Diagram activity perhitungan KPR ini menggambarkan user dapat melakukan perhitungan KPR, mulai dari melakukan penginputan data pinjaman pada aplikasi, selanjutnya diproses
355
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Perhitungan KPR Bank berbasis Android
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
ke dalam sistem, kemudian user akan mendapatkan hasil dari proses perhitungannya. Diagram aktivitas dapat dilihat Pada Gambar 2.
Gambar 2. Activity Diagram Proses Perhitungan KPR a. Sistem Flat Bunga dihitung dari pokok awal pinjaman. Biasanya yang menggunakan cara pehitungan ini adalah kredit kendaraan bermotor, kartu kredit, KTA Contoh Cara pehitungannnya : Pinjaman Rp. 169.200.000, suku bunga 9,9%, jangka waktu 10 Tahun. Bunganya è 169.200.000 * 9,9% * 10 tahun è Rp. 167.508.000. Cicilan per bulan è (Pokok + Total Bunga) /Lama Pinjaman è (169.200.000 + 167.508.000) / 120 bulan =Rp.2.805.900. b. Sistem Efektif Bunga dihitung dari sisa pinjaman. Biasanya yang menggunakan cara pehitungan ini adalah kredit rumah, kredit modal usaha, kredit investasi
356
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Perhitungan KPR Bank berbasis Android
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Contoh Cara Perhitungannya : Pinjaman Rp. 169.200.000, Suku Bunga 9%, Jangka waktu 10 Tahun. Cicilan Pokok per Bulan è 169.200.000 / 120 bulan = Rp. 1.410.000. Bunga Bulan ke 1 = (Rp. 169.200.000 * 9%) /12 = Rp. 1.269.000 Cicilan Total Bulan ke 1 = Pokok ( Rp. 1.410.000) + Bunga Bulan ke 1 (Rp. 1.269.000). Bunga Bulan ke 2 = (Rp. 167.790.000 * 9%) /12 = Rp. 1.258.425 Cicilan Total Bulan ke 2 = Pokok (Rp. 1.410.000) + Bunga Bulan ke 2 (Rp. 1.258.425). Bunga Bulan ke 3 = (Rp. 166.380.000 * 9%) /12 = Rp. 1.247.850 Cicilan Total Bulan ke 3 = Pokok (Rp. 1.410.000) + Bunga Bulan ke 3 (Rp. 1.247.850). Makin lama bunganya akan semakin kecil, perbedaan flat dan efektif adalah seperti diatas, flat dihitung dari awal pinjaman, sedangkan efektif berdasarkan sisa hutang kita, dengan adanya perbedaan ini maka teman-teman harus menanyakan cara pehitungan bunganya seperti apa (flat atau efektif) sehingga tidak terjebak dengan promosi bunga murah. Cara pehitungan kasarnya, jika kita ingin membandingkan flat dan efektif adalah efektif seharusnya 2 kali flat tapi tidak selalu begitu juga karena akan tergantung lama jangka waktu pinjaman. Contohnya : A menawarkan Bunga 5% tapi perhitungan flat, sedangkan B menawarkan 8% tapi perhitungan efektif è Secara angka maka kadang qt memilih bunga yang lebih kecil (5%) tetapi setelah dihitung detail maka bunga yang dibayarkan akan lebih besar nominalnya. KPR menggunakan perhitungan bunga efektif hanya untuk cicilan per bulan menggunakan Anuitas. Sistem Anuitas Setiap bulan kita membayar jumlah yang sama tetapi komposisi Bunga dan Pokoknya yang berubah. Kita tetap gunakan contoh dari Teguh : Pinjaman Rp. 169.200.000, Suku Bunga 9%, Jangka waktu 10 Tahun. Dengan menggunakan sistem anuitas maka cicilan per bulan sebesar Rp.2.143.354 akan dibayarkan sama terus dari cicilan pertama sampai lunas Komposisi Bunga dan Pokok yang berubah. Komposisinya :Bulan 1 = Pokok Rp. 874.354 + Bunga Rp. 1.269.000 = Total Rp. 2.143.354. Bulan 2 = Pokok Rp. 880.912 + Bunga Rp. 1.262.442 = Total Rp. 2.143.354. Bulan 3 = Pokok Rp. 887.519 + Bunga Rp. 1.255.836 = Total Rp. 2.143.354. Bulan 4 = Pokok Rp. 894.175 + Bunga Rp. 1.249.179 = Total Rp. 2.143.354. Komposisi Pokok makin lama akan makin besar sedangkan komposisi bunga makin lama makin kecil. Dari contoh diatas maka total bunga yang akan dibayar selama 10 Tahun adalah Rp. 88.002.491 = sebesar 52% dari plafon pinjaman. Perhitungan kalo secara flat maka bunga yang dibayar akan 90% vs perhitungan secara efektif sebesar 52%. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian bagi teman-teman yang akan mengajukan kredit di Bank: 1. Perhitungan bunga Flat atau Efektif. 2. Setelah suku bunga fixed maka suku bunga floating nya. berapa persen. Contoh : A menawarkan KPR dengan suku bunga fixed 7% selama 2 tahun, B menawarkan KPR dengan suku bunga fixed 8% selama 1 tahun harus ditanyakan setelah masa fixed 1 atau 2 tahun nanti suku bunga floatingnya berapa? Kenapa? Karena bisa jadi A setelah 2 tahun maka suku bunga floating 13% sedangkan B suku bunga floating 11% Jika kita ambil KPR 10 Tahun, A hanya lebih murah 1% untuk 1 tahun dibandingkan B tetapi lebih mahal 2% untuk 8 tahun kemudian dibandingkan.
357
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Perhitungan KPR Bank berbasis Android
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
3. Harus ditanyakan apakah jika kita ingin lunas lebih cepat apakah dikenakan pinalti atau tidak. Interface Form Pilih Bank Form pilih Bank merupakan menu dimana tempat menghitung jumlah pinjaman bank atau jumlah sisa hutang kredit rumah, dan untuk menentukan jumlah angsuran dari pinjaman berdasarkan bank yang dipilih, pada form tersebut terdapat pemilihan bank yang akan dipilih oleh user itu sendiri, disana terdapat pilihan nama-nama bank yang sudah ditentukan, tipe bunga dan suku bunga akan muncul secara otomatis berdasarkan nama bank yang dipilih, selanjutnya user akan mengisi jumlah pinjamannya, beserta jangka waktu pinjamannya, kemudian diproses. Tampilan formnya dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Form Pilih Bank
Form Hasil Pilih Bank Setelah diproses muncul tampilan hasil jumlah angsuran perbulan berdasarkan pemilihan bank, tipe bunga, bunga, pinjaman, dan waktu yang sudah diisi sebelumnya pada gambar 4. Hasil proses dapat dilihat pada gambar 4.
358
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Perhitungan KPR Bank berbasis Android
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Gambar 4. Form Hasil Perhitungan Pilih Bank
Hitung DP(Down Payment) Form Hitung DP(Down Payment) merupakan proses perhitungan uang muka dalam pembayaran. Pada form tersebut user akan melakukan proses input total harga rumah, dan jumlah DP dalam hitungan persen(%), kemudian akan muncul secara otomatis total DP dan jumlah pinjaman berdasarkan total harga rumah dan jumlah DP(%) yang telah diinputkan sebelumnya. Selanjutnya user akan memilih bank yang diinginkan untuk melihat hasil proses simulasi perhitungannya, dilanjutkan tipe bunga, suku bunga akan muncul secara otomatis berdasarkan bank yang telah dipilih, dan yang terakhir user akan menentukan jangka waktu peminjamannya, selanjutnya diproses. Tampilan formnya dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Form Hitung DP(Down Payment)
192
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Perhitungan KPR Bank berbasis Android
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Form Hasil Hitung DP(Down Payment) Setelah diproses muncul tampilan hasil, total DP, jumlah pinjaman, dan jumlah angsuran perbulan berdasarkan proses input sebelumnya pada gambar 6. Hasil proses dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Form Hasil Hitung DP(Down Payment) Tampilan form perbandingan Form Perbedaan, merupakan proses perhitungan untuk melihat perbandingan jumlah peminjaman antara bank satu dan bank lainnya. Pada form tersebut user akan melakukan proses pemilihan 2 bank yang akan dibandingkan dengan tipe bunga, dan suku bunga yang akan muncul secara otomatis berdasarkan ketentuan bank yang dipilih, selanjutnya user diminta untuk mengisi jangka waktu peminjaman, kemudian diproses. Tampilan formnya dapat dilihat pada gambar 7.
192
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Perhitungan KPR Bank berbasis Android
VOL. 4 NO.2 MEI 2014
Gambar 7. Form Perbedaan Form Hasil Perbedaan Setelah diproses akan muncul secara otomatis hasil jumlah angsuran dari masing-masing bank yang telah dibandingkan sebelumnya pada gambar 8. Hasil proses dapat dilihat pada gambar 8.
192
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Perancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Pada STMIK PalComTech Palembang
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 8. Form Hasil Perbedaan PENUTUP Dari uraian penjelasan dan pembahasan keseluruhan, dapat disimpulkan dengan adanya aplikasi berbasis android tentang ilmu perhitungan KPR diharapkan proses perhitungan KPR ini dapat diselesaikan dengan tepat dan cepat dan mempermudah masyarakat dalam melakukan proses perhitungan KPR. DAFTAR PUSTAKA Ayu. 2009. Analisis Perbandingan Sistem Perhitungan Ansuran Produk KPR. http:/pdfonlinereader.com/WebPdf2/editor.html. diakses pada tanggal 30 Desember 2013. Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. Irawan. 2009. Membuat Aplikasi Android untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom.
193
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Pengolahan Data Distributor Garam PT. Sukses Citra Pangan
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
APLIKASI PENGOLAHAN DATA DISTRIBUTOR GARAM PT SUKSES CITRA PANGAN Fatmariani Johannas Hymbertus
POLTEK PalComTech Abstract Problems often occur salt Distributor data processing activities have not saved into the database was, only stored using Microsoft Word and Microsoft Excel. Data processing run is still often experience delays, difficulty providing information and preparing reports, the data processing application made salt distributors. Development of data processing applications salt distributors adopt software engineering waterfall model. Data Processing Applications salt distributors can support the company's activities are inputting data, presenting a monthly report. The application will generate information that is clear, rapidly making the report. so the administration section can perform transform and succeed Sustainable Activity Implementation the Management Company's decision. Keywords: data processing applications, Distributor salt, waterfall
PENDAHULUAN Pengolahan data hasil produksi merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan perusahaan. Oleh karena itu pengolahan data yang efektif dan efesien sangat diperlukan untuk mempermudah proses pemantauan hasil produksi perusahaan. Dalam menjalankan aktivitas kerja sudah menggunakan sistem komputerisasi, namun dalam proses pengolahan data distributor garam masih dilakukan dengan mencatat dibuku dan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Untuk penacatatan data jumlah stok maupun dalam memgelola data masuk dan mengelola data keluar, data barang (garam). Sehingga seringkali data yang diolah dan dihasilkan sering tidak update, pembuatan laporan sering salah dan terlambat, lamanya pencarian dan penyesuaian data, sering terjadi kesalahan dalam pencatatan jumlah sisa stok perbulan sehingga adanya selisih yang tidak diketahui jumlahnya. Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan penyajian laporan, informasi, pengimputan data dan penyimpanan data yang lebih mudah dan terorganisir LANDASAN TEORI
194
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Pengolahan Data Distributor Garam PT. Sukses Citra Pangan
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan mengadopsi rekayasa perangkat lunak model waterfall. Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai oleh para pengembang software. Ada lima tahap dalam model waterfall, yaitu: Requirement Analysis, System Design, Implementation, Integration dan Testing, Operations dan Maintenance. Setelah melakukan analisis sistem yang berlaku, tahap selanjutnya adalah perancangan sistem yaitu sebagai berikut: 1. Membuat sistem yang akan diajukan/jalankan yaitu merancang sistem yang akan dijalankan untuk mengatasi atau memperbaiki sistem dapat berjalan lebih baik. 2. Membuat desain input dan desain output. Yaitu merancang desain input ataupun output yang akan dibuat dalam program. Desain output tersebut harus sesuai dengan format yang telah ditetapkan. 3. Membuat rancangan aliran data (DFD). Yaitu merancang proses data yang dimasukkan. Adapun Data Flow Diagram adalah sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN Diagram Konteks Diagram konteks terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu aplikasi pembiayaan dan menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem dari sistem aplikasi dapat dilihat kesatuan luarnya terdiri dari : pemasok, Logistik, Agen dan Kepala gudang. Masing –masing kesatuan luar akan didapat data dan akan mendapatkan informasi yang sudah di olah dengan mudah.
Gambar 1. Diagram Konteks Diagram Konteks pada gambar 5 dapat dilihatdengan jelas Pengolahan secara keseluruhan serta bagian –bagian yang terlibat atas aktivitas sistem. Digram Level 0 Diagram level 0 ini dapat dilihat proses data dan bagaimana data tersebut di hasilkan, Digram ini dapat dengan mudah dilihat input dan laporan secara keseluruhan. Hasil yang akan di dapat dalam penggunaan diagaram ini berupa diagram keseluruhan data input dan informasi yang di berikan.
195
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 2. Diagram Level 0 Berdasarkan gambar diagram level 0 dapat dengan dilihat kemudahan proses data, input data dan hasil saling berhubungan satu sama lain. Data akan mudah di buatkan laporan. Level 1 Pembuatan Laporan Berdasarkan diagram lavel 0 seperti pada Gambar 2 lagi kedalam diagram level 1 yang lebih terinci.
196
pembuatan laporan dapat dipecah
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 3. Label 1 Pembuatan Laporan Diagram level 1 berfungsi untuik melihat proses pembuatan laporan, kelebihannya dapat dengan mudah penyajian laporannya. Temuan yang didapat penyajian laporan yang lebih mudah. Proses perangkat lunak monitoring dan evaluasi terhadap laporan yang di dapat. Tujuan yaitu menampilkan data apa saja yang akan di buat laporan. Desain Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship diagram adalah model data logika yang mengambarkan media penyimpanan data yang diturunkan dari gambar 3. Diagram Level 0 Data flow Diagram. Adapun entity diagaram seperti gambar 4.
197
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 4. Entitas Relationship Diagram (ERD) Diagram ERD perangkat lunak memonitoring dan evaluasi data yang terdiri dari relationship masing masing data dan bagaimana cardinallitas dari data tersebut. Yang di dihasilkan dari Entity Relationship diagram adalah hubungan data yang terorgnanisir. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah sebuah Aplikasi pengolahan data distributor gaman dengan beberapa tampilan sebagai berikut: Form Input Form Barang Form Barang merupakan tampilan untuk input data barang. Implementasi dari form barang dapat dilihat pada gambar 5.
198
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 5. Form Barang Form barang akan memudahkan input, edit, cari data karena sudah ada tombol yang dapat digunakan. Tampilan ini akan memberikan kemudahan dalam input, mendapatkan informasi data barang Form data Pemesanan Form data Pemesanan dihasilkan berdasarkan. Implementasi dari form bukti penerimaan agen dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Form data pemesanan agen Form barang akan memudahkan input data pemesanan, edit, cari data karena sudah ada tombol yang dapat digunakan. Memudahkan pembuatan laporan karena data sudah tersimpan. Form Bukti Pengiriman pemasok Barang dihasilkan berdasarkan. Implementasi dari form bukti Pengiriman pemasok dapat dilihat pada gambar 7
199
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 7. Form bukti pengiriman pemasok Form ini digunakan untuk menginput data penerimaan agen sehingga pembuatan laporan bukti pengiriman data pemasok ke agen dengan mudah di buat. Tujuan mempermudah pembuatan laporan dan penyimpanan data Form Bukti Penerimaan Agen Form bukti penerimaan agen dihasilkan berdasarkan. Implementasi dari form bukti penerimaan agen dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Form Penerimaan Agen Form input bukti pengiriman pemasok berfungsi untuk mengimput data penerimaan barang oleh agen, mencari data dengan mudah. Tombol-tombol sudah tersedia sehingga memudahkan proses pembuatan laporan penerimaan agen akan lebih mudah. Form input Data Barang keluar Barang dihasilkan berdasarkan. Implementasi dari form Data Barang Keluar dapat dilihat pada gambar 9
200
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 9. Form data Barang Keluar Form input barang keluar berfungsi untuk mengimput data barang keluar, mencari data barang keluar, Tombol-tombol sudah tersedia sehingga memudahkan proses pembuatan laporan. Hasil Output Form Output Laporan Data Barang Laporan data barang, berfungsi untuk menampilkan laporan data barang, adapun tampilan laporan data barang seperti pada Gambar 10
Gambar 10. Tampilan Form Output Laporan Data Barang Laporan ini mempermudah melihat seluruh data barang dan laporan dengan mudah di gunakan tanpa harus desain ulang tabelnya. Form Output Laporan Pemesanan Agen Laporan data pemesanan agen, berfungsi untuk menampilkan laporan data pemesanan agen, adapun tampilan laporan data pemesanan agen seperti pada Gambar 11 : Laporan ini mempermudah melihat seluruh data Pemesanan dan laporan dengan mudah di digunakan tanpaharus membuat ulang karena laporan dibuat berdasarkan tanggal yang di inginkan. Dari tampilan data output dapat lebih rinci dalam pelaporan ke manajemen.
201
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 11. Tampilan Form Output Laporan Data Pemesanan Agen Form Output Laporan barang masuk Laporan data masuk, berfungsi untuk menampilkan laporan data barang, adapun tampilan laporan data pemesanan agen seperti pada Gambar 12 :
Gambar 12. Tampilan Form Output Laporan Data barang Masuk Laporan laproran data masuk menampilkan seluruh data barang masuk perbulan pada laporan bulanan dan dengan mudah digunakan tanpa harus membuat ulang karena laporan dibuat berdasarkan tanggal yang di inginka. Dari tampilan data output dapat lebih rinci dalam pelaporan ke manajemen. Form Output Laporan Bukti Penerimaan Agen Laporan Penerimaan Agen, berfungsi untuk menampilkan laporan data barang, adapun tampilan laporan data pemesanan agen seperti pada Gambar 13 :
202
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 13. Tampilan laporan penerimaan Agen Laporan laproran bukti penerimaan menampilkan seluruh bukti penerimaan perbulan pada laporan bulanan dan dengan mudah digunakan tanpa harus membuat ulang karena laporan dibuat berdasarkan tanggal yang di inginka. Dari tampilan data output dapat lebih rinci dalam pelaporan ke manajemen. Form Output Laporan Barang Keluar Laporan Barang keluar, berfungsi untuk menampilkan laporan data barang keluar setiap bulannya seperti pada Gambar 14 :
Gambar 14. Tampilan Laporan Barang keluar Laporan data barang keluar menampilkan seluruh barang keluar perbulan pada laporan bulanan dan dengan mudah digunakan tanpa harus membuat ulang karena laporan dibuat berdasarkan tanggal yang di inginka. Dari tampilan data output dapat lebih rinci dalam pelaporan ke manajemen.
203
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
PENUTUP Dari analisa hasil yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Perangkat lunak yang telah dibuat dapat membantu pengolahan data Pembiayaan Pembelian Sepeda Motor sehingga dapat menghasilkan Aplikasi pembiayaan ini dapat melakukan penyajian informasi sesuai dengan kebutuhan yang bisa menunjang aktifitas perusahaan dan kegiatan pembuatan laporan yang dilakukan setiap bulannya informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat dibandingkan dengan penggunaan sistem yang lama, serta menghasilkan laporan yang berguna bagi proses kerja di PT. Sukses Citra Pangan. Aplikasi Pengolahan data Distributor Garam Di dengan berbagai akses pengguna dan validiasi serta user friendly dalam penggunaannya. Jadi dengan adanya aplikasi ini, membantu pihak manajemen dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari dan dalam pembuatan laporan setiap bulannya. DAFTAR PUSTAKA Umar, Husein. 2007.Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. RajaGrafindo Persada : Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidika. Alfabeta : Bandung. Sutanta, Edhy. 2011. Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual. Andi : Yogyakarta. Kristanto, Andri. 2007. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media: Yogyakarta. Al fatta, Hanif. 2007.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi :Yogyakarta. Hermawan Arief. 2008. Seri Panduan Pemrograman – Pemrograman Borland Delphi 7 Lengkap Dengan Contoh Aplikasi. Andi : Yogyakarta. Sinarmata Janner. 2006. Pengamanan Sistem Komputer. Andi : Yogyakarta. Kusdiawan, Wawan. 2010. Cara Mudah dan Cepat Membuat Program Aplikasi Database dengan Delphi. Gava Media : Yogyakarta.
204
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
APLIKASI WEB "LOTUSS SOLUTION POCKET" UNTUK BERBAGI INFORMASI DAN SOLUSI BERBASIS "CONTENT MANAGEMENT SYSTEM" Zaid Amin STMIK PalComTech
Abstract The application of web search engine with the search category random (random) is the right solution to get the information we need, the use of Google and Yahoo as the search engine currently is very rapid and massive. Other uses of the use of web search engines are also produced a relative fast, it is also influenced by the availability of information on the search index.Sometimes when the required information is limited to information solutions then needed sorting or ordering by viewing one by one index that has been generated by the search engine. See background would need more specific information, the Authors build a web application that provides centralized information and solutions with these solutions collects information on Web sites that contain only about contentcontent information and solutions based on categories that have been defined. Applications that have been based on a Content Management System (CMS) provides ease in performing installation and configuration-based GUI (Graphical User Interface) with features that are integrated in the Control Panel menu has by default is provided by the application-based CMS that is Joomla 3.0. The authors of the method used in this research is System Development Life Cycle (SDLC) which only came to the trial stages (testing) applications with the results of the application of his website that users can directly contribute (post information solutions, discussion forums) on the website. Keyword: Content Management System (CMS), Information, Solution, System Development LifeCycle (SDLC).
PENDAHULUAN Kebutuhan akan informasi dan data yang terpusat dan reliablesemakin tinggi, kecenderungan akan akses informasi yang valid dan reliable (terpercaya) sulit didapatkan ketika belum teruji dan terbukti faktualitas atau kebenarannya. Jika data dan informasi yang didapatkan tidak valid maka dipastikan penerapan atau implementasi daripada informasi tersebut akan menimbulkan kerugian bahkan bias nya opini dan pendapat yang berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat. Penerapan web search engine dengan kategori pencarian acak (random) adalah suatu solusi yang tepat untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan, penggunaan meisn pencari raksasa seperti Google dan Yahoo sebagai mesin pencari saat ini sangatlah pesat dan massive. Kegunaan lain dari penggunaan web search engine adalah selain menghasilkan waktu yang relative cepat, hal tersebut juga dipengaruhi oleh ketersediaan informasi pada indeks pencarian tersebut. Terkadang ketika informasi yang dibutuhkan hanyalah sebatas informasi solusi maka diperlukan sorting atau pengurutan dengan melihat satu persatu indeks yang telah dihasilkan oleh mesin pencari tersebut. Melihat latar belakang akan kebutuhan informasi yang lebih spesifik, maka Penulis membangun suatu aplikasi web yang menyediakan informasi dan solusi yang terpusat dengan mengumpulkan informasi solusi tersebut pada website yang hanya berisi mengenai content-content informasi dan solusi berdasarkan kategori yang telah ditentukan.
205
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Aplikasi yang telah berbasis Content Management System (CMS) yang menyediakan kemudahan dalam melakukan instalasi dan konfigurasi berbasis GUI (Graphical User Interface) dengan fitur- fitur yang terintegrasi pada menu Control Panel/C-Panel yang telah secara default disediakan oleh aplikasi berbasis CMS yaitu Joomla dengan versi 3.0. Penulis kemudian tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul, Aplikasi Web "Lotuss Solution Pocket" untuk Berbagi Informasi dan Solusi Berbasis "Content Management System".
LANDASAN TEORI Content Management System Menurut Savana (n.d:5) Content Management System (CMS) CMS atau (Content Management System) adalah suatu metode dalam mengelola content/isi. Content bisa berupa teks, suara, gambar, video, animasi dan aplikasi lainnya nyang disimpan dalam sebuah database sehingga mudah dalam pengelolaannya, Sesuai dengan nama CMS itu sendiri, website yang menerapkan sistem ini berorientasi terhadapkonten. Sudah bukan merupakan kendala yang berarti bagi manajemen atau humas suatu perusahaan/institusi/organisasi untukmemperbarui website-nya. Dengan hak akses dan otoritas masing-masing, setiap bagian dari perusahaan/intitusi/organisasi dapat memberikan kontribusinya ke dalam website tanpa prosedur yang sulit. Dapat dibayangkan suatu perusahaan A yang memiliki website konvensional yang belum mengadopsi CMS jika ingin memperbarui datanya. Pihak humas/umum harus menghubungiwebmaster website-nya untuk mengirimkan data yang akan diperbarui, baru kemudian data tersebut diolah dan dikonversi menjadi format html oleh webmaster. Prosedur yang panjang ini sangat jelas akhirnya akan membebani biaya perusaahaan dalam operasionalnya sehari-hari dan juga dari segi waktu. Bagaimana jika webmaster sedang tidak di tempat sedangkan data diharapkan update saat itu juga? Ilustrasi yang lebih panjang lagi dapat digambarkan jika webmaster website adalah vendor di luar perusahaan A yang hanya bisa dihubungi oleh Bagian IT perusahaan A tersebut. Apa yang terjadi dapat disimpulkan sendiri. Demikian juga dapat dibayangkan bagaimana jika proses ini berlangsung berulang-ulang dalam tiap bulannya, dalam seminggu, dalam sehari, bahkan dalam tiap jam? Pada umumnya sebuah CMS memiliki dua bagian kategori yaitu bagian Frontend dan Backend.Kecanggihan dan fitur masing-masing CMS bergantung pada CMS yang digunakan.Penggunaan sistem hierarki pengguna yang diterapkan CMS dalam hak aksesnya pun sangat bervariasi sesuai CMS masingmasing. Mulai dari level akses user anggota yang hanya dapat mengirimkan data tertentu berupa komentar, kemudian editor yang dapat mengirimkan suatu artikel/berita (untuk CMS yang menyediakan fasilitas ini), hingga level administrator yang dapat melakukan semua fitur yang ada. Berikut ini adalah manfaat penggunaan CMS, antara lain : Manajemen data ini merupakan fungsi utama CMS, semua data/informasi baik yang telah ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasikan dan disimpan secara baik. Sewaktu waktu data/informasi dapat digunakan kembali sesuai kebutuhan.Selain itu, CMS juga mendukung berbagai macam format data, seperti XML, HTML, PDF, dan lain-lain.Serta melakukan indexing, fungsi pencarian, dan control terhadap revisi yang dilakukan terhadap data/informasi. Dengan menggunakan CMS proses update dapat dilakukan dengan cepat sehingga
206
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
menjamin kemutahiran informasi yang ditampilkan. Mengatur siklus hidup server Banyak CMS memberikan fasilitas kepada para penggunanya untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa/waktu penampilan dan lokasi penampilan di server. Tidak jarang sebelum ditampilkan, bagian atau isi yang dimaksud terlebih dahulu di-review oleh editor sehingga dijamin kevaliditsannya. Mendukung web templating dan standarisasi Setiap halaman server yang dihasilkan berasal dari template yang terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi tampilan secara keseluruhan , para penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara penuh dalam melaksanakan tugasnya menyediakan isi server. Jika isi telah tersedia, proses publikasi dapat berjalan dengan mudah karena sudah ada template sebelumnya.Beberapa bagian server biasanya telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidakdapat diubah begitu saja. Hal ini dilakukan untuk memberikan standarisasi kepada seluruh bagian server.Personalisasi server Setelah sebuah isi ditempatkan kedalam CMS, isi tersebut dapat ditampilkan sesuai keinginan dan kebutuhan penggunanya. Terlebih lagi dengan kelebihan CMS yangdapat memisahkan antara desain dan isi, menyebabkan proses personalisasi dapat berjalan dengan mudah. Sindikasi memberikan kemungkinan pada semua server membagi isinya pada serverserver lain. Format data yang didukung juga variatif, mulai dari rss, rdf, xml hingga backend scripting .Sama halnya dengan personalisasi, sindikasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena isi dan desain telah dibuat terpisah.Akuntabilitas Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang jelas kepada para penggunanya, data/informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Setiap penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing dengan hak akses yang berbeda-beda pula. Dengan demikian setiap perubahan yang terjadi di server dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya dengan segera. Joomla Menurut Savana (n.d:6), Joomla adalah sebuah Content Management System yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk keperluan pembuatan website, mulai dari yang sangat sederhana sampai dengan website yang sangat kompleks. Begitu banyak aplikasi yang dapat ditangani oleh joomla, sehingga Joomla mempunyai prinsip fleksibel, simple, elegant, customizeable dan powerful. Joomla merupakan pengembangan dari open source project Mambo, yang dahulu sering disebut sebagai Mambo Open Source atau MOS. Mambo sebenrnya dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang bernama Miro. Miro memberikannya kepada komunitas open source (komunitas pengembang) sebuah varian WCMS yang gratis untuk dikembangkan. Setelah menyerahkannya pada komunitas, MOS berkembang dengan baik.Pada bulan Agustus 2005 terjadi perselisihan prinsip antara pihak komunitas pengembang MOS dengan MIRO. Akibat perbedaan prinsip ini, beberapa orang tim MOS keluar dari project tersebut dan akhirnya membentuk project open source baru yang diberi nama Joomla. Kata Joomla sendiri diambil dari kata Jumla, bahasa Suaheli dari penduduk Kenya dan Tanzania di benua Afrika yang berarti all this together .Pada tanggal 17 September 2005, dirilis Joomla versi 1.0.0.Versi ini merupakan versi alias dari Mambo versi 4.5.3.Joomla secara terus menerus dikembangkan melalui berbagai aktifitas oleh komunitas yang sangat aktif dan tertarik dengan system ini. File dibawah ini merupakan file-file penting yang terletak di root direktori server Joomla, yaitu :
207
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
1. Index.php, merupakan file utama untuk menampilkan halaman web Joomla. Beberapa pengaturan joomla terdapat pada file ini. Jika kita mengakses file ini, berarti kita membuka halaman depan website Joomla. 2. Configuration.php, merupakan file yang terbentuk saat kita melakukan proses instalasi Joomla. Pada file ini terdapat pengaturan untuk koneksi ke database, dan pengaturan penting lainnya. Jika file ini rusak, website Joomla tidak akan berfungsi. 3. Copyright.php, file ini berisi tentang hak cipta website CMS Joomla, walaupun sebenarnya lebih tepat disebut copyleft. 4. License.php, file ini berisi informasi tentang lisensi website CMS Joomla. 5. Mainbody.php, ini merupakan file pendukung yang sangat penting dalam mengatur tampilan berita di website Joomla. 6. Pathway.php, sebuah file yang berfungsi untuk menggambarkan urutan proses aplikasi yang ada di Joomla. METODE PENELITIAN Merupakan metode yang digunakan oleh para analisis sistem ataupun pembuat program dengan tahapan-tahapan pekerjaan untuk membangun sistem informasi.Pengertian definisi System Development Life Cycle (SDLC) menurut Azhar Susanto (2004:341) menyatakan bahwa : “System Development Life Cycle (SDLC) adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang popular pada saat sistem informasi pertama kali dikembangkan.”Metode SDLC adalah tahaptahap pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem danprogrammer untuk membangun sebuah sistem informasi. Metode SDLC iniseringkali dinamakan sebagai proses pemecahan masalah, yang langkah-langkahnyaadalah : 1. Analisis Tahap mempelajari sistem informasi yang sedang berjalan sangatberguna untuk mngetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh masalah, sehingga akan menghasilkan pelaporan yang mengungkapkanadanya permasalahan. 2. Perancangan Memahami bagaimana menterjemahkan keinginan pemakai system informasi tersebut kedalam bahasa komputer, untuk memulai merancangsuatu sistem informasi baru yang meliputi : input, file-file database danoutput, bahasa yang digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian. 3. Penerapan Hasil penyusunan sistem informasi adalah sebuah software computer yang siap digunakan untuk kebutuhan user untuk dioperasikan. 4. Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan analis adalah dengan melakukan perbaikandan pemeliharaan pada kesalahan atau kegagalan yang timbul dalam penggunaan sistem informasi. HASIL DAN PEMBAHASAN
208
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Adapun hasil daripada pembuatan aplikasi web informasi dan solusi sebagai berikut Pada Gambar 7 mendeskripsikan mengenai menu-menu yang ada pada Aplikasi Web "Lotuss Solution Pocket" untuk Berbagi Informasi dan Solusi Berbasis "Content Management System".
Gambar 1. Tampilan Menu Aplikasi Website Gambar 2 medeskripsikan mengenai kategori-kategori yang tersedia pada fitur dan layanan, dimana kategori ini memberikan layanan penyusunan dan pengumpulan artikel berdasarkan kategori solusi yang dibutuhkan oleh para pembaca. Fitur menu-menu yang ada juga dibuat dalam pilihan yang langsung melibatkan userdengan pilihan menu yaitu, “kategori solusi” yang berisi mengenai kategori-kategori topik solusi, yaitu solusi kesehatan, otomotif, komputer dan teknologi, pendidikan, keuangan, rumah tangga, komunikasi dan psikologi, transportasi dan bencana alam. Semua kategori tersebut merepresentasikan informasi solusi yang diberikan dari pengguna untuk pengguna (from user to user). Pada menu “Generasi Solusi”, berisi mengenai layanan forum yang disediakan untuk sesam userberbagi informasi dan berdiskusi mengenai reliable, valid atau tidaknya topic yang di bagikan ke portal. Dengan diskusi dan konfirmasi dari beberapa useryang menggunakan informasi tersebut. Pada menu “Bagi Solusi”, user melakukan posting sesuai dengan informasi solusi yang mereka miliki untuk dibagi ke dalam portal. Pada fitur (menu) ini user diberikan akses untuk melakukan posting artikel dengan terlebih dahulu mendaftar (sign up) sehingga level akses user tersebut bisa diaktifkan oleh Administrator.
209
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 2. Kategori Artikel Solusi. Pada Gambar 3 mendeskripsikan mengenai fitur diskusi yang bisa dimanfaatkan untuk para pengguna dalam melakukan interaksi dan bersosialisasi kepada sesama pemberi layanan solusi.
Gambar 3. Tampilan Forum Diskusi Generasi Solusi. Forum diskusi dapat digunakan untuk useragar dapat menambah informasi solusi yang dibutuhkan, dan ini sesuai dengan semangat atau visi daripada portal solusi yaitu, “menabur kebaikan, menuai kebaikan”. Dengan filosofi seperti ini maka, diharapkan ketika user memberikan kebaikan sebuah solusi maka diharapkan akan dapat memiliki kebaikan yang lebih banyak di masa yang akan datang.
210
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 4. Fitur level akses artikel Gambar 5 menunjukkan hasil posting yang dilakukan oleh member (anggota aktif) yang terlebih dahulu telah diaktifkan keanggotaannya oleh seorang Administrator, terlihat level akses user dapat melakukan edit dan menghapus (trash) artikel-artikel solusi tersebut.
Gambar 5. Fitur Posting Artikel Pada gambar 6 adalah fitur layanan posting untuk membership user yang telah diberikan akses untuk melakukan posting artikel solusi, posting artikel solusi tersebut dapat diakses melalui menu “Bagi Solusi”, dengan adanya fitur ini maka setiap user yang terdaftar akan dapat membagi informasi solusi nya kepada user-user lainnya, sehingga akan ada keterlibatan secara langsung oleh user tersebut pada pada portal solusi ini.
211
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 6. Rating artikel menurut reliabilitas dan keabsahan (valid) nya Pada gambar 6 memperlihatkan adanya rating atau pengaturan tingkatan ukuran menurut reliabilitas (keabsahan) artikel yang telah di posting, pada menu rating ini user dapat secara langsung memberikan vote atau pilihan nya untuk artikel yang dinilai baik, tepercaya dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai informasi solusi yang diberikan. PENUTUP Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka peneliti dapat memberikan simpulan sebagai berikut : dengan adanya aplikasi website informasi dan solusi yang terpusat dan terintegrasi maka user (pengguna) dapat secara langsung mencari informasi pada portal yang ada melalui kategorikategori yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan adanya sharinginformasi positif yang disebarkan, maka dapat mendukung pembentukan generasi-generasi yang konstruktif dalam memberikan informasi, baik itu dalam bentuk solusi rumah tangga sederhana sampai pada diskusi solusi yang lebih luas dan bermanfaat bagi social dan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Susanto,Azahar. 2004. Sistem InformasiManajemen. Linggar Jaya: Bandung. Savana, n.d.Pembuatan Web Store Berbasis Content Management System (CMS). Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma, Depok.
212
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
PEMODELAN BASIS DATA PENDAFTARAN BEROBAT ONLINE PADA KLINIK RATU SIANUM PALEMBANG Febria Sri Handayani Danie Siswoyo Akbar Sarwani
STMIK PalComTech Abstract Performance improvements in the health sector, demands the application of advances in technology that are effective and efficient. Healthcare Administration web-based can help the management clinic of Ratu Sianum Palembang. By using this application, the management can improve services to the peoples, specialy in the Palembang. The activity of the patient's admission to medical treatment often cause a buildup of queues. Therefore, it takes a real time applications for the registration process. This application allows the patient can registration anywhere and anytime, as long as have the connected internet. This research presents the draft database using object oriented techniques. Where the draft database is intended as a guide for the design of the prototype module website clinic of Ratu Sianum Palembang. Keywords: website, database, object oriented.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi diklaim mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan sehari-hari. Perkembangan teknologi informasi telah merasuk disegala sektor kehidupan masyarakat. Dari sektor kesehatan, klinik Ratu Sianum Palembang pun juga telah menerapkan teknologi informasi, walaupun tidak maksimal. Pengolahan dan pengarsipan data di klinik ini masih dilakukan dengan cara yang sederhana. Persiapan alat bantu pelayanan kesehatan dilakukan hanya dengan memanfaatkan aplikasi komersil sederhana seperti MS Office. Diantara alat bantu pelayanan kesehatan itu adalah kartu berobat pasien, informasi jadwal praktek dokter, dan lain sebagainya. Selain itu, penumpukan antrian pendaftaran pasien yang ingin berobat juga sering kali menimbulkan rasa ketidak nyamanan. Berkaitan dengan hal tersebut, pihak manajemen klinik ingin melakukan penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang lebih maksimal. Hal ini dilakukan guna mengurangi kurangnya kendali pengolahan data, dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebuah aplikasi yang real time dirasa cukup membantu mengurangi antrian pendaftaran berobat para pasien di ruang daftar klinik. Para pasien yang ingin berobat, bisa mendaftarkan dirinya tanpa harus datang dan antri untuk didata oleh petugas. Hanya berbekal koneksi internet dan display aplikasi, pasien dapat mendaftarkan dirinya untuk berobat di klinik Ratu Sianum. Setelah mendaftar online, pasien pun bisa langsung datang untuk menunggu antrian berobat pada dokter yang dituju. Selain itu, petugas pendaftaran pun bisa langsung mendapatkan rekap data pasien yang ingin berobat perharinya.
213
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Object oriented analysis and design (OOAD) digunakan untuk mendesain aplikasi pendaftaran berobat online pada klinik Ratu Sianum Palembang. Pemodelan database untuk aplikasi ini menggunakan diagram UML. Menurut Robby (2009), teknik database UML lebih menitik beratkan objek, dibandingkan data atau proses. Untuk itulah perancangan basis data pendaftaran berobat online pada klinik ratu sianum ini menggunakan analisis berbasis obyek.
LANDASAN TEORI Database Menurut Connolly dalam Robby (2009), database merupakan koleksi dari data-data yang terkait secara logis dan deskripsi dari data-data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Perancangan Basis Data Menurut Abdillah (2003:20), ada 3 tujuan perancangan basis data, diantaranya : 1. Untuk memenuhi informasi yang berisi kebutuhan user secara khusus dan aplikasinya. 2. Memudahkan pengertian struktur informasi. 3. Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space). Perancangan basis data dilakukan guna membangun sebuah sistem informasi. Menurut Abdillah (2006:11), sistem informasi merupakan kumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah input (data) menjadi output (informasi), sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Use Case Menurut Fatta (2007:91), use case adalah metode berbasis teks untuk menggambarkan dan mendokumentasikan proses yang kompleks. Use case menambahkan detail untuk kebutuhan yang telah dituliskan pada definisi sistem kebutuhan. METODE PENELITIAN Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini, merujuk pada langkah-langkah berikut; 1. Observasi, wawancara, studi pustaka serta beberapa teknik lainnya guna mendapatkan datadata yang diperlukan. 2. Analisa sistem yang berjalan, mengindentifikasi permasalahan, dan menyimpulkan hasil analisa. 3. Merancang aliran proses dengan diagram UML, diantaranya : a. Mendesain skenario dan menggambar use case diagram, b. Mendesain skenario aktor, c. Mendesain activity diagram. 4. Merancang pemodelan database menggunakan Class Diagram.
214
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
5. Membuat kesimpulan hasil penelitian dan memberikan saran terhadap penelitian selanjutnya berkaitan dengan penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAAN Desain Skenario Aktor Perancangan website pendaftaran berobat online ini mengacu pada hasil analisa kebutuhan user yang dirincikan pada tabel 1. Tabel 1. Defenisi Aktor Website Pendaftaran Berobat Online No.
Aktor
1
Admin
2
Calon Pasien / Pasien
3
Owner
Deskripsi Melakukan manipulasi (create, insert, update, dan delete) terhadap semua content aplikasi. Mencari pemecahan masalah melalui aplikasi pendaftaran berobat online. Mendapatkan hasil pengolahan data secara real time.
Para pengguna website ini terdiri dari pasien, admin (pegawai), dan owner (pemilik klinik/pihak manajemen). Calon pasien dalam web ini bisa melakukan pendaftaran berobat, jika telah melakukan registrasi sebagai pasien. Jika tidak melakukan registrasi, calon pasien yang dimaksud hanya bisa mendapatkan informasi umum klinik Ratu Sianum. Pengolahan data pendaftaran dilakukan oleh admin, dan hasil pengolahannya dapat dilaporkan secara real-time kepada owner. Desain Use Case Diagram Use Case Diagram untuk website pendaftaran berobat online pada klinik Ratu Sianum Palembang dapat dilihat pada table 1, definisi use case dapat dilihat pada tabel 2, dan skenario untuk masing-masing use case dapat dilihat pada tabel 3 sampai dengan 6 Tabel 2. Defenisi Use Case Website Pendaftaran Berobat Online No.
Aktor
1
Use Case
Deskripsi
Pengolahan data pasien.
Use Case ini merupakan proses generalisasi yang terdiri dari proses menambah data, mengubah data, dan menghapus data pasien.
Pengolahan data dokter.
Use Case ini merupakan proses generalisasi yang terdiri dari proses menambah data, mengubah data, dan menghapus data dokter.
Admin 2
215
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
3
Pengolahan data jadwal praktik.
Use Case ini merupakan proses generalisasi yang terdiri dari proses menambah data, mengubah data, dan menghapus data jadwal praktik.
4
Pengolahan data pendaftaran berobat.
Use Case ini merupakan proses generalisasi yang terdiri dari proses menambah data, mengubah data, dan menghapus data pendaftaran berobat.
Login
Use Case ini merupakan proses verifikasi user name dan password, baik untuk pasien maupun admin.
5
6
7
No.
8
Admin, Pasien, & Owner Calon Pasien
Registrasi
Calon Pasien & Melihat Jadwal Pasien Praktik Dokter Aktor
Pasien
9
Use Case
Mendaftar Berobat
Deskripsi Use Case ini merupakan proses pendaftaran bagi pasien yang hendak berobat. Untuk pendaftaran ini, sebaiknya pasien melihat jadwal praktik dokter yang dituju, sebelum melakukan pendaftaran berobat.
Melihat rekap registrasi pasien
Use Case ini merupakan proses pelaporan rekapitulasi data registrasi pasien pada klinik Ratu Sianum Palembang.
Melihat rekap pendaftaran berobat pasien
Use Case ini merupakan proses pelaporan rekapitulasi pendaftaran berobat pasien di klinik Ratu Sianum Palembang.
Owner 10
Use Case ini merupakan proses registrasi calon pasien untuk mendaftar sebagai pasien klinik Ratu Sianum Palembang. Use Case ini merupakan proses pasien melihat jadwal praktik dokter.
Tabel 3. Skenario Use Case Login Aksi Aktor
Reaksi Sistem
Skenario Normal
216
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
1. Memasukkan user name dan password 2. Memverifikasi dan memvalidasi data user name dan password. 3. Masuk kedalam menu Admin, Pasien, atau Owner. Tabel 4. Skenario Use Case Pengolahan Data Aksi Aktor
Reaksi Sistem
Skenario Normal 1. Memasukkan data pada field atau kolom data yang sesuai. 2. Memvalidasi data yang dimasukkan. 3. Menyimpan data ke dalam database. 4. Menampilkan kotak dialog yang berisi informasi bahwa data telah disimpan. Tabel 5. Skenario Use Case Registrasi Reaksi Sistem Aksi Aktor Skenario Normal 1. Memasukkan data pribadi calon pasien pada field atau kolom data yang sesuai. 2. Memvalidasi data yang dimasukkan. 3. Menyimpan data ke dalam tabel pasien. 4. Menampilkan kotak dialog yang berisi informasi pengingat tentang user name dan password yang dimasukkan sebagai salah satu data registrasi calon pasien. 5. Klik tombol OK, sebagai tanda mengetahui dan mengingat user name dan password. 6. Menampilkan kotak dialog yang berisi informasi bahwa data telah disimpan. Tabel 6. Skenario Use Case Mendaftar Berobat Aksi Aktor
Reaksi Sistem
Skenario Normal
217
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
1. Melihat jadwal praktik dokter. 2. Memasukkan data pasien dan data jadwal yang dituju pada field atau kolom data yang sesuai. 3. Memvalidasi data yang dimasukkan. 4. Menyimpan data ke dalam tabel daftar_berobat. 5. Menampilkan kotak dialog yang berisi informasi tentang jam berobat dan nomor urut pendaftaran, serta mengingatkan pasien untuk tidak terlambat datang berobat atau memeriksakan kesehatannya. 6. Klik tombol OK, sebagai tanda mengetahui dan mengingat jam berobat dan nomor urut daftar. 7. Menampilkan kotak dialog yang berisi informasi bahwa data telah disimpan.
218
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Pengolahan Data Dokter
Pengolahan Data Jadwal Praktik Dokter
Admin
<>
Pengolahan Data Pasien
<>
Pengolahan Data Pendaftaran Berobat Pasien
<>
<> <<extend>> Registrasi Login Calon Pasien
Melihat Jadwal Praktik Dokter
<>
Pasien Mendaftar Berobat
<>
<>
Melihat Rekap Registrasi Pasien
Owner
Melihat Rekap Pendaftaran Berobat Pasien
Gambar 1. Use Case Diagram Website Pendaftaran Berobat Online Pada Klinik Ratu Sianum Palembang Desain Activity Diagram Activity diagram merupakan salah satu cara untuk memodelkan berbagai event yang terjadi di dalam use case. Desain activity diagram website pendaftaran berobat online pada klinik Ratu Sianum Palembang dapat dilihat pada gambar 1 sampai dengan 3.
219
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
Gambar 2. Activity Diagram Login Admin
Gambar 3. Activity Diagram Registrasi Pasien
220
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
Gambar 3. Activity Diagram Registrasi Pasien
221
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 4. Activity Diagram Pendaftaran Berobat Desain Class Diagram Class diagram digunakan untuk menampilkan class yang digunakan dalam website pendaftaran berobat online pada klinik Ratu Sianum Palembang. Dalam Class Diagram, ditunjukkan relasi antar class dalam sistem. Class diagram untuk website pendaftaran berobat online pada klinik Ratu Sianum Palembang ditunjukkan pada gambar 5.
222
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
User user name password get_atrribute() set_attribute() create_user()
Pasien id_pasien nama_pasien jkel alamat tempat_lahir tgl_lahir email tgl_daftar
Dokter
owner id_owner nama_owner jkel get_attribute() set_attribute() insert_owner()
get_attribute() set_attribute() insert_pasien() update_pasien() delete_pasien() select_pasien()
id_dokter nama_dokter jkel alamat spesialis get_attribute() set_attribute() insert_dokter() update_dokter() delete_dokter() select_dokter()
Jadwal Praktik Dokter id_jadwal hari jam_mulai ruang jam_akhir id_dokter
Daftar_Berobat NoUrut_daftar tgl_berobat id_jadwal id_pasien
get_attribute() set_attribute() get_id_dokter() insert_jadwal_praktik_dokter() update_jadwal_praktik_dokter() delete_jadwal_praktik_dokter() select_jadwal_praktik_dokter() Search()
get_attribute() set_attribute() get_id_jadwal() get_id_pasien() insert_daftar_berobat() update_daftar_berobat() delete_daftar_berobat() select_daftar_berobat() Search()
Gambar 5. Class Diagram Website Pendaftaran Berobat Online Pada Klinik Ratu Sianum Palembang
223
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
PENUTUP Perancangan website pendaftaran berobat online pada klinik Ratu Sianum Palembang ini menghasilkan rancangan sistem dan rancangan database yang diperlukan untuk pengolahan data pendaftaran berobat online bagi pasien. Dimana dari hasil rancangan ini dapat dikembangkan kembali untuk menghasilkan prototipe website pendaftaran berobat online di klinik Ratu Sianum Palembang. Dengan adanya website ini, pengolahan dan pelaporan data dapat dilakukan secara real-time. Peningkatan kinerja pelayanan dan kepercayaan pasien diharapkan dapat tercapai. DAFTAR PUSTAKA Abdillah, Leon, Andretti. 2003. Sistem Basis Data Lanjut 1: Membangun Sistem Basis Data, Universitas Bina Darma: Palembang. Abdillah, Leon, Andretti. 2006. Pengaruh Kompensasi dan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Dosen (KIDO) Tetap, Tesis Tidak Dipublikasikan, Program Pascasarjana Magister Manajemen, Universitas Bina Darma, Palembang. Al Fatta, Hanif. 2007.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.Yogyakarta:Andi. Revina, Widya, Rullyansyah. 2014. Perangkat Lunak Paket Wedding Berbasis Web Necis Art Wedding Bandung, http://e-journal.lpkia.ac.id/files/students/essays/journals/7.pdf, diakses pada tanggal 8 Januari 2015.
224
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Aplikasi Pengolahan Data Distributor Garam PT. Sukses Citra Pangan
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
EVALUASI KINERJA JARINGAN REPOSITORY SERVER DALAM MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS OPENSOURCE (STUDI KASUS : STMIK PALCOMTECH PALEMBANG) Guntoro Barovih STMIK PalComTech Abstract Opensource operating system is one that is widely used at the time and continue to be developed.To follow the development of opensource on network world then applied on one of the subjects in the STMIK Palcomtech. To support the learning process of opensource then needed support storage media that used to house the supporting files and operating system package management or commonly referred as the repository server. Smooth access repository is needed to support the learning process both in lectures and in practical work, the independent. Of the method used NDLC focuses on the stages of monitoring and management. To answer whether or not the performance of a network repository then performed testing Quality of service with parameters delay, packet loss, bandwidth, troughput, measurement scale based on tiphon. The results obtained from the network performance test 5 times on the local higher average value of measurement where delay 119 ms, packet loss 81%, bandwidth 8.5 ms and troughput 184,25 ms compared to network performance testing on the public where the value of the average delay 54.8 ms, packet loss 39%, badnwidth 19,78 Mbits/s, troughput 101,7 ms. tiphon measurement scale In local network is category does not look good in the network performance while only one routing. Keywords: Repository Server, Quality Of Service, Local, Public
PENDAHULUAN Opensource merupakan salah satu contoh keberhasilan dan menjadi perhatian dunia pada saat ini, yaitu fenomena GNU/Linux dimana sistem operasi dapat dikatakan berkembang jika mengikuti pola Open Source dimana suatu sistem dikembangkan secara bersama oleh para programer dunia maupun pengguna biasa dan di dukung oleh free software foundation (FSF) yang didirikan oleh richard stallman di tahun 1970-an. Banyak sistem yang dibangun menggunakan Opensource, dan sekarang dapat dikatakan sebagai tulang punggung internet, sistem yang dibangun menggunakan opensource antara lain web server, samba server, virtualisasi server, email system dan lain-lain. Karena perkembangan opensource ini lah yang menjadi alasan kenapa sistem jaringan berbasis opensource diterapkan dalam mata kuliah praktek jaringan komputer. Tetapi hal baru muncul disaat distribusi linux tersebut membutuhkan resource tambahan untuk menjalankan berbagai fungsi sistem jaringan dan pemrograman, dan data yang diambil secara realtime dari mirror-mirror yang terdaftar di dalam distribusi linux yang digunakan serta permasalahan tersebut di dukung juga dengan kapasitas bandwidth yang kurang memadai jika digunakan serentak pada saat proses belajar karena data yang di ambil melewati jalur publik dengan lompatan-lompatan routing yang banyak. Tentu hal ini akan menimbulkan banyak permsalahan pada saat mahasiswa menjalankan proses belajar dan eksperimen pada matakuliah Praktek Jaringan Komputer pada
225
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
STMIK PalComTech. Maka diperlukan suatu media penyimpan file-file pendukung sistem operasi atau biasa disebut sebagai repository server. Permasalan baru muncul ketika pada saat dilakukan pengaksesan dari jaringan local ternyata dari sekian banyak pengguna yang mengakses mengalami kegagalan pengambilan data, sedangkan repository server yang digunakan masih dalam satu network yang sama dengan client yang akses di jaringan local. Untuk itu, Maka perlu dilakukan suatu bentuk pengujian kinerja jaringan dari jalur repository itu sendiri, guna untuk mendapatkan penilaian baik atau tidaknya kualitas jaringan yang digunakan baik pengaksesan dari jalur internal maupun eksternal. Kualitas jaringan merupakan nilai panduan penting untuk menilai baik atau tidaknya jaringan yang digunakan ataupun di bangun. Dimana menurut Menurut Braun & Staub (2008:1) menyatakan bahwa Quality of Service (QoS) merupakan ukuran dari kemampuan jaringan dan sistem komputer untuk memberikan berbagai tingkat layanan untuk berbagai aplikasi pilihan dan terkait aliran paket data jaringan. Dan Ferguson & Huston (1998) memiliki pendapat yang berbeda diamana mereka menyampaikan bahwa Quality of Service (QoS) merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu service. Sehingga hasil pengujian tersebut bisa menjadi nilai panduan untuk melakukan remanagement network baik dalam perubahan, pengembangan jaringan local kedepannya sehingga repository server yag telah dibangun dapat digunakan secara maksimal oleh mahasiswa yang ingin belajar. LANDASAN TEORI Jaringan Komputer Menurut Sukmaaji (2008:1) Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, aplikasi dan perangkat keras secara bersamasama. Sedangkan menurut Wagito (2007:9) Jaringan atau disebut juga Jaringan Komputer adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media tertentu. Linux Linux adalah sebuah kernel yang dikembangkan oleh Linus B. Torvalds karena terinspirasi oleh kernel MINIX buatan Tanenbaum, dimana pengembanganarsitektur komputer dasar yang menitik beratkan pada fasilitas pembagian sumber daya untuk aplikasi-aplikasi yang berjalan diatasnya (Azikin, 2011:3). Repository Repository adalah tempat penyimpanan atau gudang (Echols, 2000). Dalam sebuah repository dapat berupa: 1. Tempat dimana data disimpan 2. Tempat dimana secara khusus data dalam format digital disimpan 3. Tempat dimana eprint diletakkan 4. Tempat dimana beberapa database atau file diletakkan untuk didistribusikan secara jaringan komputer. 5. Tempat dimana sesuatu disimpan yang kemungkinan untuk digunakan lagi
226
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Quality of Service Menurut Braun & Staub (2008:1) menyatakan bahwa Quality of Service (QoS) merupakan ukuran dari kemampuan jaringan dan sistem komputer untuk memberikan berbagai tingkat layanan untuk berbagai aplikasi pilihan dan terkait aliran paket data jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan dalam menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu yang melewati teknologi berbeda-beda. Komponen-komponen dari QoS diantaranya : 1. Delay Delay atau latency mendefinisikan berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh suatu pesan entrie untuk tiba di tujuan dari waktu bit pertama hingga bit terakhir yang dikirm dari sumber, menurut Forouzan (2007:90). Tabel 1. Pengukuran Delay KATEGORI BESAR LATENCY/DELAY DELAY Sangat Bagus < 150 ms Bagus 150 s/d 300 ms Sedang 300 s/d 450 ms > 450 ms Tidak bagus Sumber : (TIPHON) 2. Packet Loss Packet loss menurut Broun and Staub (2008:3) menunjukkan jumlah paket yang tidak mencapai tujuan dalam kaitannya dengan semua paket yang dikirim. Paket yang hilang memiliki dua penyebab, diantanya kualitas link yang buruk (sering terjadi pada link nirkabel) dan packet drops dikarenakan kemacetan jalur paket data (kondisi jaringan sibuk). Tabel 2. Pengukuran Packet Loss KATEGORI PACKET DEGRADASI LOSS Sangat Bagus 0 Bagus 3% Sedang 15 % Tidak Bagus 25 Sumber : (TIPHON) 3. Jitter Menurut Riadi & Wicaksono (2011:94) menyatakan bahwa jitter merupakan variasi delay antar paket yang terjadi pada jaringan berbasis IP.
227
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Tabel 3 Pengukuran Jitter Kategori Peak Degradasi Jitter Sangat Bagus 0 ms Bagus 75 ms Sedang 125 ms Tidak Bagus 225 ms Sumber : (TIPHON) 4. Bandwidth Menurut Braun & Staub (2008:3) menyebutkan bahwa Bandwidth menjelaskan kapasitas link atau path end-to-end dalam satuan bit per detik dan Bandwidth dapat di hitung menggunakan rumus. 5. Troughput Kemampuan troughput dalam menopang hardware (perangkat keras) disebut dengan bandwidth. Kecepatan data rata-rata yang diterima oleh suatu node dalam selang waktu pengamatan tertentu. Dimana kita sedang melakukan koneksi satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu Kbps. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah experimental research, dimana metode yang digunakan adalah metode Network development life cyrcle, dimana dari 6 tahapan yang ada pada NDLC, yaitu analisis, design, simulation prototype, implementasi, monitoring dan manajemen.
Gambar 1. Network Development Life cyrcle
228
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Hanya berfokus pada tahap monitoring dan manajemen, dikarenakan 4 tahapan sebelumnya telah dilewati dimana server telah berjalan di jaringan STMIK PalComTech. Sehingga penelitian ini berfokus pada 2 tahapan selanjutnya. Pada tahapan monitoring dilakukan pengujian paket data ICMP dan HTTP terhadap parameter QoS, dimana parameter yang digunakan yaitu delay, troughput, packet loss dan bandwidth. Dari hasil pengujian tersebut kemudian dicatat ke dalam bentuk tabel pengujian dan dilakukan perbandingan antara hasil pengujian pada jalur local dan jalur public. Dari hasil akhir nilai perbandingan tersebut kemudian dijadikan panduan untuk melakukan manajemen ulang jaringan dan memberikan opsi perubahan jalur koneksi jaringan local ke repositori melalui jaringan local openlab. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada saat dilakukan pengujian dan pengukuran data grafik bandwidth local dan public menunjukkan grafik yang berbeda dimana, bandwidth sama-sama di setting 2,5Mbps tetapi pada saat pengujian jalur local nilainya menurun drastis. Pengujian jalur local diperlihatkan pada gambar 2 dan pengujian jalur public diperlihatkan pada Gambar 3.
Gambar 2. Trafik pada pengujian jaringan local
229
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 3. Trafik pada pengujian jaringan public Dari trafik tersebut dihasilkan bahwa trafik jaringan local tidak lebih dari 1 Mbit/s dan tidak stabil, berbeda dengan trafik pada jaringan public yang stabil yang mendekati 2,5 Mbits/s. Hasil proses pengujian kinerja yang telah dilakukan pada repository server pada 2 percobaan dimana pengujian dilakukan pada 2 letak topologi network yang berbeda yaitu network local dan network public. Kemudian data-data hasil pengujian pada 2 kondisi network yang berbeda dicatat ke dalam suatu tabel untuk didapatkan nilai perbandingannya, seperti tampak pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Pengujian QoS Repository Server No Client Network Delay Troughput Packet Bandwidth TIPHON (avg) Loss Mbit/sec Delay Packet ms % Loss 1 1 Local 128 228,1 81 2,03 Sangat Tidak bagus bagus 1 1 Local 128 228,1 81 2,03 Sangat Tidak bagus bagus 2 2 Local 125 228,1 81 1,97 Sangat Tidak bagus bagus 3 3 Local 111 204,6 81 2,00 Sangat Tidak bagus bagus 4 4 Local 111 204,6 81 19,1 Sangat Tidak bagus bagus 5 5 Local 120 56,0 81 17,4 Sangat Tidak bagus bagus 6 1 Public 4 101,7 39 19,8 Sangat Tidak bagus bagus 7 2 Public 10 101,7 39 19.6 Sangat Tidak bagus bagus
230
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
8
3
Public
86
101,7
39
19.7
9
4
Public
87
101,7
39
19.9
10
5
Public
87
101,7
39
19.7
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Sangat bagus Sangat bagus Sangat bagus
Tidak bagus Tidak bagus Tidak bagus
Dari data yang didapatkan seperti tampak pada tabel 4 tersebut didapatkan dari 5 kali pengujian nilai terendah bandwidth adalah 1,97 Mbit/s pada jalur local berbeda seperti hasil pengujian pada jalur public dimana nilai tertinggi bandwidth dari 5 kali pengujian adalah 19,9 Mbit/s. Pada jalur local nilai tertinggi delay adalah 128ms pada jalur local dan nilai delay tertinggi 87ms pada jalur public dari 5 kali pengujian. Nilai troughput tertinggi 228,1 dari pengujian jalur local dan nilai tertinggi 101,7 dari pengujian di jalur public pada 5 kali pengujian. Nilai packet loss jalur local sebanyak 81% lebih tinggi dari hasil pengujian di jalur public sebesar 39% pada 5 kali pengujian. Kemudian dilakukan perbandingan dimana data tersebut diambil rata-rata dari tiap parameter, jumlah total parameter per kategori network di bagi dengan jumlah client, seperti tampak pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rate Hasil Pengukuran QoS Repository Server Kategori Delay Packet Loss Bandwidth Troughput network (ms) (%) (Mbits/s) (ms) Local Network 119 81 8,5 184,28 Public Network 54,8 39 19,74 101,7 Dari Tabel 5 didapatkan rata-rata tertinggi untuk pengukuran delay, packet loss, bandwidth dan troughput pada pengujian jalur local adalah 119, 81, 8,5 dan 184,28 rata-rata nilai ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nilai pengujian di jalur public dimana di dapatkan 54,8 untuk delay, 39 packet loss, 19,74 bandwidth dan 101,7 troughput. Data nilai rata-rata pengujian QoS jaringan yang digunakan oleh repository jika disajikan dalam bentuk grafik tampak pada Gambar 4.
231
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 4. Grafik perbandingan QoS jaringan local dan public Berdasarkan data routing yang didapatkan pada pengujian jalur public didapatkan 14 lompatan routing berbeda jauh dengan hasil lompatan routing pada jalur local yang hanya 1 kali lompatan tetapi hasil pengujian QoS mendapatkan bahwa kualitas jaringan local yang rendah jika dibandingkan dengan kualitas pada jaringan public. Akan tetapi jaringan local seharusnya jauh lebih baik dari pada jalur koneksi jaringan public dari sisi kestabilan koneksi maupun dari sisi respont time sehingga pada saat para pengguna ingin menggunakan resource repository dalam proses belajar tidak terganggu. Dari topologi jangin lokal tidak ada permasalahan dimana 2 kali lompatan routing sudah sangat baik, akan tetapi dari sisi kualitas jaringan saja yang menjadi nilai utama yang perlu di pertimbangkan. Hal yang bisa di terima jika bandwidth jaringan lokal perlu dilakukan remanagement dan pengaturan atau menyediakan jalur akses sendiri bagi para pengguna yang ingin menggunakan repository. Dengan cara membelokan akses repository dari jalur jaringan local yang biasa digunakan sehari-hari ke jalur network local openlab dan menyediakan bandwidth managemet yang baik untuk koneksi dari router palcomtech ke network openlap, tampak pada Gambar 5.
232
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 5. Pembelokan topologi ke network openlab PENUTUP Dari hasil pengujian yang dilakukan didapatkan simpulan yang bisa di tarik dalam penelitian ini diantaranya: dari 5 kali pengujian didapatkan bahwa nilai pengujian kualitas jaringan pada jaringan local berdasarkan parameter yang digunakan memiliki nilai rata-rata tertinggi, dimana delay 119 ms, packet loss 81 %, bandwidth 8,5 ms dan troughput 184,25 ms. Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata pengujian pada jalur public dimana delay didapatkan sebesar 54,8 ms, packet loss 39%, bandwidth 19,78 Mbits/s, troughput 101,7 ms, dari hasil pengujian bandwitdh nilai yang didapatkan lebih stabil pada jaringan public jika dibandingkan dengan jaringan local, berdasarkan pencarian routing hop didapatkan bahwa routing hop jalur local adalah 1 kali lompatan, tetapi kualitas jaringan jalur local tidak lebih baik jika dibandingkan dengan jumlah lompatan routing pada jalur public dimana sebanyak 14 kali lompatan tetapi dari sisi kualitas jaringan jauh lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Azikin, Askari.2011. Debian GNU / Linux. Informatika : Jakarta. Braun T. Staub, Diaz T. Michel, Gabeiras Jose Enriquez. 2008. End-to-End Quality of Service Over Heterogeneus Network. Berlin Heidelberg: Spinger. Echols, John M and Hassan Shadily. 2000. Kamus Inggris-indonesia. Gramedia Pustaka : Jakarta. Forouzan A. Behrouz & Fegan Sophia Chung.2007. Data Communication And Networking, Fourth Edition. McGraw-Hill : New York.
233
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pemetaan Dosen berdasarkan Analisis Beban Kerja
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Riadi I. & Wicaksono W. Prio. 2011. Implementasi Quality of Service Menggunakan Metode Hierarchical Token Bucket, JUSI Vol. 1, No. 2, September 2011, h. 93-103, ISSN 20878737. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Sukmaaji, Anjuk, S. Kom. 2008. Jaringan Komputer Konsep Dasar Pengenalan Jaringan dan Keamanan Jaringan. Andi : Yogyakarta. Wagito. (2007). Jaringan Komputer Teori dan Implementasi Berbasis Linux. Gava Media : Yogyakarta.
234