ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MATRIX BLACKBERRY PT INDOSAT, TBK DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN
Oleh ASRI ALDINA H24104100
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Abstrak Asri Aldina. H24104100. Analisis Peramalan Penjualan Matrix BlackBerry PT Indosat, Tbk dalam rangka Perencanaan Strategi Pemasaran. Di bawah bimbingan M. Syamsun dan Farida Ratna Dewi
Pangsa pasar yang besar dan kemajuan teknologi komunikasi dilihat Indosat sebagai kesempatan yang prospektif dalam merebut segmen eksekutif dan pelaku mobile office di Indonesia dengan melakukan kerjasama dengan RIM dan meluncurkan Matrix BlackBerry pada penghujung tahun 2004. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui pencapaian penjualan Matrix BlackBerry PT. Indosat, Tbk di Indonesia melalui analisis peramalan sebagai landasan perencanaan pemasaran, (2) Mengetahui apakah program dan paket Matrix BlackBerry yang ditawarkan mampu menjadi faktor keunggulan kompetitif dalam memasarkan Matrix BlackBerry ke target sasaran, dan (3) Merencanakan alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan dari hasil peramalan penjualan. Informasi dan pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder serta jenis data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dari hasil analisa dan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara langsung dengan pihak manajemen sebagai narasumber. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang dikumpulkan dari literatur-literatur, studi pustaka atau laporan internal perusahaan (data penjualan Matrix BlackBerry dari tahun 2006 hingga tahun 2007). Analisis menggunakan peramalan dengan metode time series dan regresi dengan alat pengolah data Minitab 14. Pola penjualan Matrix BlackBerry di delapan wilayah penjualan (Jabotabek dan Banten, Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah & DIY, Jawa Timur & Bali Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulampapua) adalah pola trend yang terus meningkat setiap bulannya dan trend analysis sebagai metode terbaik. Nilai penjualan pada akhir bulan peramalan (bulan ke-12) secara nationwide adalah sebesar 12.394 subscribers. Regresi linier signifikan dibandingkan dengan kuadratik dengan P value sebesar 0,000, sehingga bisa diterjemahkan bahwa penjualan Matrix BlackBerry masih terus akan meningkat dimasa mendatang walaupun dengan tindakan pemasaran yang sama. Dengan keunggulan Indosat sebagai the widest operators alliance, nilai tambah dari Matrix untuk BlackBerry memiliki pemakaian maksimum dua kali lebih besar dari perusahaan pesaing namun dengan excess fee yang sama untuk per kilobyte. Keunggulan inilah yang dipahami oleh pengguna sebagai pilihan produk push mail. Untuk perencanaan strategi pemasaran hal yang dapat dilakukan adalah dalam STP perusahaan harus fokus pada primary market, Perluas target (Pemerintah & UKM), dan memperkuat posisi sebagai produk dan layanan push mail dengan GPRS terluas. Sedangkan untuk Marketing Mix (8P) yang dapat dilakukan adalah dengan menampilkan keunggulan brand dan diferensiasi dalam petunjuk visual, perbanyak pilihan fitur, penambahan Galeri, melakukan promosi dengan komunikasi 2 arah, memaksimalkan media online, mencetak excellent CS & AE, melakukan smart marketing act, dan menetapkan harga dengan cerdik.
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MATRIX BLACKBERRY PT INDOSAT, TBK DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh ASRI ALDINA H24104100
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MATRIX BLACKBERRY PT INDOSAT, TBK DALAM RANGKA PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh Asri Aldina H24104100 Menyetujui, 30 April 2008 Dr. Ir. M. Syamsun, Msc
Farida Ratna Dewi, SE, MM
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II Mengetahui, Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen
Tanggal ujian : 18 April 2008
Tanggal lulus: 9 Mei 2008
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada 21 Desember 1986. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Aswir Bagindo Rajo dan Minzarni Djamin. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Al-Athfal Ulujami Jakarta Selatan tahun 1992, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Ulujami 04 Pagi. Tahun 1998, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Depok dan pada tahun 2001 melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Depok pada program IPS. Pada tahun 2004, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen karena berhasil menjadi Juara 1 The 2ndEconomic Contest, lomba bidang ekonomi antar SMA se-Jawa dan Bali yang diadakan oleh FEM IPB dan Yayasan Bung Hatta. Pada tahun 2007, penulis meraih Juara 1 Perbanas Marketing Debate Competition (PMDC) antar mahasiswa Manajemen se-Jawa, Bali dan Sumatera. Selama
mengikuti
perkuliahan,
penulis
aktif
dalam
berbagai
kegiatan
kemahasiswaan sebagai sekretaris Departemen Marketing dalam Centre of Management (Com@) Departemen Manajemen FEM IPB Periode 2006-2007, staf Departemen Politik Kajian Strategi dan Advokasi (Polkastrad) BEM Fakultas Ekonomi dan Manajemen Periode 2005-2006, Ketua Pelaksana Seminar Politik Mahasiswa vesus Pakar (Makar) mengenai korupsi oleh BEM FEM pada tahun 2006, serta menjadi anggota International Association of Agriculture student related to Science (IAAS) periode 2006-2007.
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP ................................................................................
iii
KATA PENGANTAR.............................................................................
iv
DAFTAR ISI ..........................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
ix
I.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................
1 3 5 6
LANDASAN TEORI 2.1. BlackBerry Overview ............................................................. 2.1.1. GPRS (General Packet Radio Service) ......................... 2.1.2. Teknologi Push E-mail ................................................. 2.1.3. Sistem Operasi .............................................................. 2.1.4. Matrix BlackBerry ........................................................ 2.2. Peramalan (Forecasting) ......................................................... 2.3. Metode Peramalan .................................................................. 2.3.1. Metode Peramalan Kualitatif ......................................... 2.3.2. Metode Peramalan Kuantitatif ....................................... 2.4. Pemasaran dan Riset Pemasaran ............................................. 2.5. Strategi Pemasaran .................................................................. 2.6. Bauran Pemasaran ................................................................... 2.7. Penelitian Terdahulu ...............................................................
7 8 9 11 11 12 14 14 15 17 19 20 23
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran ................................................................ 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 3.3. Metodologi Penelitian ............................................................... 3.3.1. Metode Pengumpulan Data ........................................... 3.3.2. Pengolahan dan Analisis Data ......................................
25 27 27 27 27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan................................................... 4.1.1. Sejarah PT INDOSAT .................................................. 4.1.2. Perkembangan PT INDOSAT .......................................
38 38 39
II
4.1.3. Kedudukan, Tujuan, Tugas, Fungsi PT. INDOSAT ....... 4.1.4. Logo, Visi, Misi, Motto, Nilai-nilai Insan Gemilang, Lokasi dan Kebijakan Mutu PT. INDOSAT................... 4.1.5. Sarana dan Fasilitas PT. INDOSAT ............................... 4.1.6. Struktur Organisasi PT. INDOSAT ................................ 4.1.7. Jasa-Jasa dan Pelayanan PT. INDOSAT ........................ 4.2. Segmentation, Targeting dan Positioning................................. 4.3. Bauran Pemasaran..................................................................... 4.4. Analisis Peramalan Penjualan .................................................. 4.5. Perencanaan Strategi Pemasaran............................................... 4.6. Implikasi Manajerial .................................................................
43 45 49 51 52 57 60 72 83 88
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 1. Kesimpulan....................................................................................... 2. Saran .................................................................................................
90 90 92
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
93
LAMPIRAN ...........................................................................................
95
DAFTAR TABEL No ............................................................................................................. Halaman 1.
Number Of Telephone Subscriber, Indonesia 1989 – 2005..........
2
2.
BlackBerry Unlimited Package.....................................................
68
3.
BlackBerry Package Plan..............................................................
68
4.
Harga BlackBerry Handsets..........................................................
69
5.
Active BlackBerry Subscriber Year 2007-per regional ................
73
6.
Active BlackBerry Subscriber Nationwide...................................
73
7.
Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Jabotabek & Banten............
74
8.
Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Sumatera Bagian Utara.......
75
9.
Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Sumatera Bagian Selatan....
75
10.
Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Jawa Barat ..........................
76
11.
Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Jawa Tengah & DIY...........
76
12.
Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Jawa Timur & Bali Nusa Tenggara ..............................................
77
13.
Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Kalimantan .........................
77
14.
Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Sulampapua ........................
78
15.
Penjualan BlackBerry setelah Peramalan .....................................
78
DAFTAR GAMBAR No ............................................................................................................. Halaman 1.
Komponen-Komponen Utama Pemasaran MarkPlus on Strategy
20
2.
Kedelapan Komponen Manajemen Jasa Terpadu.........................
23
3.
Skema Kerangka Pemikiran..........................................................
26
4.
Kedudukan PT. Indosat.................................................................
43
5.
Logo PT Indosat............................................................................
45
6.
Hirarki Umum SLI .......................................................................
53
7.
Logo Matrix .................................................................................
61
8.
Logo BlackBerry ..........................................................................
61
9.
BlackBerry Device ........................................................................
62
10.
Konfigurasi BlackBerry Internet Solution ....................................
65
11.
Konfigurasi BlackBerry Enterprise Solution ................................
67
12.
Iklan BlackBerry ...........................................................................
70
13.
Iklan Matrix BlackBerry ...............................................................
70
14.
Siklus Hidup Produk Baru ............................................................
81
15.
Persentase Penjualan antar Region Tahun 2007 ...........................
82
DAFTAR LAMPIRAN No ............................................................................................................. Halaman 1.
Daftar Pertanyaan..........................................................................
95
2.
Struktur Organisasi PT Indosat, Tbk ............................................
96
3.
Flow Real Time BlackBerry .........................................................
97
4.
Data Penjualan Matrix BlackBerry Tahun 2007...........................
98
5.
Data Penjualan Matrix BlackBerry Desember 2005 – Desember 2007 ................................................
99
6.
Indosat GPRS Roaming Partner....................................................
100
7.
BlackBerry Ecosystem..................................................................
102
8.
Hasil Metode Naif untuk Peramalan Penjualan untuk seluruh region...................................
9.
103
Hasil Output Komputer Metode Trend, Metode Rata-rata, Metode Pemulusan Eksponensial dan Metode Dekomposisi
10.
untuk Peramalan Penjualan Matrix BlackBerry Nationwide........
104
Hasil Output Komputer Metode Regresi untuk Nationwide........
115
I. 1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Komunikasi merupakan sektor paling vital dalam era informasi dan
teknologi seperti sekarang ini. Dengan pentingnya peranan komunikasi dalam kehidupan, komunikasi akan menjadi hal yang harus dikembangkan dan diperhatikan untuk kelangsungan pembangunan baik secara nasional maupun secara global. Seperti di Indonesia, alat komunikasi seperti telepon dahulu merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, saat ini telepon sangat mudah didapatkan, bahkan dengan harga yang terjangkau baik dalam sarana telekomunikasi fixedline wireline ataupun fixedline wireless serta seluler. Semua lapisan masyarakat memiliki akses untuk dapat menggunakan sarana telekomunikasi untuk berbagai keperluan, baik untuk urusan bisnis, keluarga, ataupun keperluan lainnya. Demikian juga semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga di kota besar ataupun pelosok-pelosok di seluruh Indonesia dapat mengakses sarana telekomunikasi yang ada. Dengan kemudahan dan terjangkaunya harga baik telepon tetap maupun bergerak, jumlah pengguna telepon pun terus meningkat sepanjang hampir dua dekade terakhir seperti diuraikan dalam Tabel 1. Kedinamisan pola hidup saat ini mendorong masyarakat dunia untuk terus menciptakan teknologi komunikasi bergerak. Dewasa ini, layanan telekomunikasi bergerak sudah semakin merambah dunia. Seperti kita ketahui bahwa teknologi seluler baru mulai diperkenalkan pada tahun 1980-an, namun saat ini setidaknya terdapat 2,15 miliar orang di dunia sudah menggunakan layanan ini. Teknologi GSM (Global System for Mobile communication) mendominansi yang angkanya disumbang sangat signifikan oleh negara-negara di Eropa. Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal. Undang-undang RI No.36/1999 tentang Telekomunikasi memberikan
pondasi bagi kompetisi pasar telekomunikasi di Indonesia sehingga persaingan antar perusahaan penyelenggara komunikasi seluler pun semakin tajam. Tabel 1. “Number Of Telephone Subscriber, Indonesia 1989 – 2005” Automatic
Year Paid
Official
Manual Total
Paid
Official
Total
1989
772,220
26,506
798,726 91,594
2,825 94,419
1990
938,109
21,590
959,699 81,543
2,677 84,220
1991 1,209,123
29,308
1,238,431 36,788
1,374 38,162
1992 1,485,273
38,287
1,523,560 17,652
775 18,427
1993 1,791,560
42,079
1,833,639 14,386
653 15,039
1994 2,374,473
57,631
2,432,104
7,196
370
7,566
1995 3,180,196
31,703
3,211,899
2,401
104
2,505
1996 4,073,395
37,830
4,111,225
1,277
31
1,308
1997 4,814,715
40,453
4,855,168
1,027
9
1,036
1998 5,354,032
50,254
5,404,286
961
12
973
1999 5,810,752
54,699
5,865,451
199
0
199
2000 6,317,196
58,120
6,375,316
102
0
102
2001 7,218,938
56,343
7,218,938
104
0
104
2002 7,750,035
54,855
7,750,035
0
0
0
2003 8,682,763
54,855
8,682,763
0
0
0
2004 9,988,718
62,829 10,051,547
0
0
0
2005 8,686,131
64,098
0
0
0
8,750,229
Sumber : BPS Head Office of State Owned Telecommunication Company, 2005 Perusahan-perusahaan
modern
membutuhkan
suatu
layanan
telekomunikasi terintegrasi untuk memperlancar operasional bisnisnya. Layanan telekomunikasi yang terintegrasi untuk perusahaan mampu membantu kinerja dan produktivitas perusahaan dari berbagai latar belakang industri seperti perbankan, manufaktur, pertambangan, perminyakan, dan jenis perusahaan lainnya. Bagi para eksekutif, e-mail dan internet menjadi suatu bagian yang sangat penting dalam mobilisasi bisnis yang digeluti. Seluruh aktivitas dan kebijakan harus terkorespondensi secara komprehensif, bahkan kapan dan dimanapun diseluruh belahan
dunia.
Untuk
tantangan
dan
telekomunikasi seluler dapat dijadikan solusi.
kebutuhan
perusahaan
tersebut
Perusahaan
asal
Kanada
memperkenalkan
sebuah
inovasi
yang
mengintegrasikan solusi untuk seluruh kebutuhan telekomunikasi dan informasi yang diberi nama BlackBerry. BlackBerry pertama kali diperkenalkan oleh RIM (Reasearch In Motion) pada tahun 1997, RIM adalah sebuah perusahaan Kanada yang bergerak dibidang desain, manufaktur, dan pemasaran solusi dibidang wireless. BlackBerry merupakan solusi mobile office
yang lengkap dan
terintegrasi secara aman dengan menggunakan teknologi enkripsi triple DES (wireless, e-mail, global address lockup, wireless calender syncronization, mobile data service), (PT Indosat, Tbk, 2007). Indosat menggabungkan SIM card pasca bayar-nya yaitu Matrix dengan BlackBerry untuk menghadirkan suatu kesatuan paket produk yang diberi nama Matrix BlackBerry. Dengan penggabungan dua merek ini diharapkan akan menghadirkan suatu entitas merek yang kuat dibenak para pengguna sebagai produk pushmail terbaik di Indonesia. Indosat memiliki layanan GPRS terluas yang dapat digunakan di 51 negara dengan 122 roaming partner sehingga pengguna bisa mendapatkan keuntungan lebih melalui program dan paket penjualan yang ditawarkan. Untuk itu, Matrix BlackBerry merupakan produk yang sangat prospektif dimasa depan karena bukan hanya memiliki backbone teknologi push mail terdepan dari RIM, tetapi dengan ditambah SIM card matrix dari Indosat yang memiliki banyak keunggulan sebagai perusahaan telekomunikasi pertama yang menghadirkan BlackBerry ke Indonesia, menjadikan Matrix BlackBerry hal yang menarik untuk dilakukan peramalan penjualan agar dapat menrencanakan strategi terbaik dalam pemasaran produk Matrix BlackBerry ditengah serbuan produk dan teknologi serupa oleh provider lainnya. 1.2.
Perumusan Masalah Sebagai
perintis
layanan
push
mail
di
Indonesia,
Indosat
mengimplementasikan keunggulan dari jangkauan GPRS Matrix dan teknologi BlackBerry kedalam program dan strategi pemasaran. Matrix BlackBerry memiliki program khusus yang dibuat untuk target pasarnya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan para konsumen melalui fitur-fitur, program serta paket penjualan yang ada dalam produk dan layanan Matrix BlackBerry Indosat.
Merencanakan sebuah strategi pemasaran yang tepat akan sangat mempengaruhi program dan paket penjualan produk dan layanan Matrix BlackBerry. Dalam proses perencanaan ini akan lebih baik bila perusahaan memiliki sebuah target penjualan yang dilandaskan pada perhitungan peramalan penjualan produk secara kuantitatif dan kualitatif yang tepat. Dengan analisis peramalan perusahaan akan mampu dengan jelas menentukan target dan perencanaan pemasaran serta penjualannya baik untuk di seluruh Indonesia maupun untuk setiap wilayah penjualan Matrix BlackBerry. Menurut Arsyad (1994), peramalan merupakan salah satu aspek dari perencanaan serta menunjukkan bahwa ramalan menjadi input
bagi proses
perencanaan dan pengambilan keputusan. Dalam hal peramalan penjualan, Indosat memang sudah melakukannya secara berkala namun proses analisis ini masih dilakukan dengan metode yang sederhana sehingga sering kali tidak memperhitungkan perubahan-perubahan yang mungkin saja terjadi. Perubahan ini mungkin saja berasal dari keputusan manajerial dan pesaing sehingga akan mempengaruhi besarnya ramalan penjualan. Indosat harus mampu melakukan peramalan dengan berbagai metode peramalan untuk mendapatkan metode dan hasil terbaik. Hasil ramalan yang baik inilah yang akan mempengaruhi perencanaan strategi
pemasaran di masa
mendatang sehingga peningkatan pendapatan perusahaan bisa dicapai. Strategi yang ditempuh Indosat untuk memperkokoh posisi Matrix BlackBerrry di benak konsumen adalah dengan memberikan berbagai penghematan biaya serta penambahan fasilitas yang dapat digunakan oleh pelanggan baik itu pelanggan korporat maupun individual yang lebih kompetitif dibandingkan pesaing. Indosat juga memanfaatkan berbagai media plan seperti mengiklankan Matrix BlackBerry pada media Above The Line (ATL) yang segmented serta pada media Below The Line (BTL) dan media internal lainnya. Ditengah gempuran produk dan teknologi push mail sejenis dari perusahaan penyelenggara lainnya di Indonesia, saat ini terdapat lebih dari 6 ribu pengguna Matrix BlackBerry di Indonesia, sehingga dapat dikatakan Indosat belum mampu memaksimalkan distribusi dan penjualan Matrix BlackBerry ke kota-kota besar atau industri, padahal potensi pasar yang besar dan kemampuan beli dari
masyarakat yang menjadi segmen dan target produk ini sangat tinggi dan mudah untuk ditemui. Dalam dunia bisnis peramalan yang akurat akan mampu memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan dan keberlangsungan penjualan suatu produk melalui proses perencanaan pemasaran yang matang. Atas dasar gambaran yang diperoleh, pihak manajemen perusahaan akan semakin mampu dalam meningkatkan kinerjanya melalui perencanaan yang baik dalam kaitannya dengan perumusan strategi pemasaran secara kompetitif maupun penciptaan program yang tepat sehingga angka penjualan pun ikut terdongkrak. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ialah: 1.
Bagaimana pencapaian penjualan Matrix BlackBerry PT Indosat, Tbk di Indonesia melalui analisis peramalan sebagai landasan perencanaan pemasaran
2.
Bagaimana program dan paket yang ditawarkan mampu menjadi faktor keunggulan kompetitif dalam memasarkan Matrix BlackBerry ke target sasaran
3.
Bagaimana peramalan penjualan memiliki kontribusi dalam perencanaan strategi pemasaran yang mungkin diterapkan perusahaan.
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah: •
Mengetahui pencapaian penjualan Matrix BlackBerry PT Indosat, Tbk di Indonesia melalui analisis peramalan sebagai landasan perencanaan pemasaran
•
Mengetahui apakah program dan paket Matrix BlackBerry yang ditawarkan mampu menjadi faktor keunggulan kompetitif
dalam
memasarkan Matrix BlackBerry ke target sasaran •
Merencanakan alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan dari hasil peramalan penjualan.
1.4.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1.
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan alternatif strategi pemasaran yang sesuai dengan program dan paket produk perusahaan terutama dalam menghadapi persaingan yang mulai semakin ketat.
2.
Sebagai bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan dan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya khususnya untuk jasa penyelenggara push mail BlackBerry.
II. 2.1.
LANDASAN TEORI
BlackBerry Overview BlackBerry adalah perangkat handheld wireless yang pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1999 merupakan handheld yang mendukung teknologi push-mail, telepon bergerak, pesan singkat berbasis teks (SMS), internet fax, web browsing dan layanan informasi tanpa-kabel lainnya. Dikembangkan oleh sebuah perusahaan Kanada bernama Research In Motion (RIM), teknologi pengiriman informasinya melalui jaringan komunikasi data wireless (GPRS) dari perusahaanperusahaan (operator) telepon bergerak (GSM). BlackBerry merupakan pelopor dan pemain utama di bidangnya. Saat ini RIM menawarkan layanan e-mail BlackBerry yang ditujukan untuk perangkat-perangkat non-BlackBerry, seperti Palm Treo, dengan software khusus yang dikenal dengan software BlackBerry Connect. Perangkat BlackBerry pada awalnya memiliki layar monochrome (hitam-putih), tetapi saat ini semua perangkat ‘penerus’nya sudah menggunakan layar berwarna, (PT Indosat, Tbk, 2007). Saat pertama kali menyertakan aplikasi yang umumnya dimiliki oleh PDA (address book, kalender, to-do list, dll) selain kemampuan untuk menerima atau melakukan panggilan telepon pada model terbarunya, BlackBerry baru dikenal utamanya sebagai perangkat yang dapat mengirim dan menerima e-mail dimanapun selama dapat menjangkau jaringan wireless perusahaan/operator telepon selular tertentu. BlackBerry juga identik dengan perangkat yang mempunyai keyboard built-in, yang dioperasikan dengan menggunakan ibu jari. Sistem navigasi utamanya disempurnakan dengan trackwheel, sebuah ‘roda’ yang bisa digulung turun dan naik dan juga fungsi ‘klik’, yang terletak di sebelah kanan perangkat. Beberapa model (yang dibuat khusus untuk digunakan pada jaringan Nextel, TELUS, dan iDEN) juga menggabungkan sebuah radio dua arah. Bahkan beberapa model perangkat BlackBerry tidak tergantung pada layanan jaringan telepon selular, tetapi sudah kompatibel dengan jaringan Wi-Fi seperti perangkatperangkat handheld lain yang ada di pasaran. Handheld BlackBerry saat ini sudah menggunakan processor ARM 7 atau 9, walaupun model sebelumnya seperti handheld BlackBerry 950 dan 975
menggunakan processor Intel 80386. Model terakhir BlackBerry GSM (seri 8100 dan 8700) sudah menggunakan processor Intel PXA901 312 MHz, flash memory 64 MB dan SDRAM 16 MB. 2.1.1. GPRS (General Packet Radio Service) General Packet Radio Service (GPRS) merupakan langkah di antara jaringan selular GSM dan 3G. GPRS menawarkan transmisi data lebih cepat (9,6Kbit s/d 115Kbit) melalui jaringan GSM. Hal ini memungkinkan para pengguna untuk menelepon dan mengirim data pada saat yang sama. Contohnya, jika Anda memiliki ponsel GPRS, Anda akan dapat melakukan panggilan dan menerima pesan email secara serempak. Manfaat utama GPRS adalah, bahwa teknologi ini mencadangkan sumberdaya radio hanya apabila ada data untuk dikirim dan mengurangi ketergantungan pada elemen jaringan saklar-kalang tradisional. GPRS diimplementasikan dengan menambah packet data nodes yang baru dan mengupgarade node yang ada saat ini untuk menyediakan jalur routing untuk paket data antara mobile terminal dan suatu gate way node. Gate way node meyediakan interworking dengan jaringan paket data eksternal untuk access ke internet dan intranets. Dengan memperkenalkan paket switching dan internet protokol (IP) terhadap jaringan mobile, GPRS memberikan kecepatan data yang tinggi kepada pengguna mobile phone, terutama untuk access internet dan intranet. GPRS super charges mobile internet services, seperti pada WAP membuat access internet lebih cepat dan user friendly. Untuk pelanggan GPRS memungkinkan voice dan data ditangani secara bersamaaan, sehingga user dapat selalu menikmati koneksi ke Mobile Internet, delivery e-mail. GPRS membutuhkan fungsi yang baru dalam GSM network dan tipe hubungan yang baru ke jaringan paket data eksternal.
2.1.2. Teknologi Push E-mail Sebelum mengetahui teknologi push e-mail, masyarakat biasa mengenal e-mail atau electronic-mail. Hal yang dilakukan bila kita berkomunikasi menggunakan e-mail adalah mengetikkan pesan yang akan dikirim pada program komputer yang dikhususkan untuk keperluan ini (email client), seperti Outlook Express, Netscape Communicator, Eudora, Pegasus, dan lain-lain. Kemudian pesan yang telah selesai disusun kita kirimkan, setelah sebelumnya kita menghubungkan komputer dengan internet. Biasanya bersamaan dengan mengirim, kita juga sekaligus mengecek apakah ada pesan yang ditujukan ke alamat kita. Setelah itu kita bisa memutuskan hubungan dengan internet. Bila kita telah terampil mengoperasikan program e-mail yang digunakan, proses tadi dapat berlangsung sangat cepat. Karena pengiriman dan penerimaan e-mail ternyata berjalan sangat cepat dan efisien, akhirnya orang berpikir untuk mencari berbagai kemungkinan komunikasi yang bisa dikembangkan melalui medium ini, seperti apa yang disebut dengan distribution list, dan discussion list. Akhirnya dengan semakin canggihnya program email yang digunakan, semakin terbuka pula kemungkinan yang lebih luas untuk pengembangan teknologi e-mail seperti teknologi yang belakangan ini berkembang yaitu push e-mail. Push Technology atau push e-mail adalah sebuah teknologi yang dikembangkan untuk melakukan konvergensi antara multimedia aplication dan mobile access, dimana dimungkinkan untuk melakukan pengiriman aplikasi-aplikasi kritikal seperti e-mail atau CRM. Hal ini dimungkinkan dengan adanya sebuah relay server yang berfungsi untuk melakukan pengiriman informasi atau sebagai mediasi pengiriman aplikasi antara IP network dengan Mobile network. Aplikasi ini bisa dipergunakan untuk berbagai jenis Smartphone dan PDAphone berbasis teknologi Symbian (S60 dan S80, UIQ) serta Windows Mobile. Komponen dari techology Push Email terdiri dari : a.
Push Connector (berada di sisi corporate client). Perangkat ini didesain
untuk diletakkan di sisi network corporate. Dapat dijalankan oleh IT administrator corporate users yang memungkinkan baginya untuk melakukan fungsi-fungsi administrasi. Kebutuhan hardware sebuat PC 1 GHz, 512 RAM, 20 MB free disk space b.
Relay Server (berada di TELKOM). Relay server adalah sebuah sistem yang didesain untuk menghubungkan Push Connector dan Duality Client.
c.
Push Client. Software berada pada user Smartphone dan PDA phone, yang berfungsi untuk melangsungkan koneksi ke Relay Server melalui koneksi TCP/IP lewat GPRS atau PDN network sehingga mampu melakukan True Push dari Relay Server ketika sebuah e-mail baru tiba atau terjadi perubahan pada Calender. BlackBerry disebut sebagai pionir dalam istilah yang dikenal
sebagai push e-mail. E-mail push sama dengan e-mail biasa yang sudah dikenal masyarakat pada umumnya, namun cara penyampaiannya tidak memerlukan proses download melainkan bisa langsung tiba seperti Short Message Service (SMS) biasa. Sebagian besar orang yang memiliki alamat e-mail membaca e-mail secara berkala saat mereka dikantor atau ketika dirumah saat pulang kerja. Dengan cara manual seperti ini, seringkali beberapa e-mail penting tidak bisa ditanggapi dengan cepat. Push e-mail atau ”e-mail dorong” ini merupakan fitur utama pada BlackBerry, dimana e-mail tidak memerlukan pengaturan yang rumit. Pengguna bisa mendaftarkan 10 alamat e-mail dan untuk mengaturnya hanya perlu memasukkan alamat e-mail serta password. Dengan teknologi push e-mail puluhan ribu e-mail dapat ditampung dengan kapasaitas hanya hanya 64 Mb data storage internal. Hal ini dapat terjadi karena kehebatan sistem kompresi yang dapat dilakukan BlackBerry. Pada umumnya, e-mail biasa yang diakses manual ke PC berkisar 3-6 kb per e-mail namun pada BlackBerry e-mail dikompresi sampai seperatusnya.
2.1.3. Sistem Operasi RIM menyediakan sebuah Sistem Operasi tersendiri yang bersifat multi-tasking untuk perangkat BlackBerry, yang memungkinkan kinerja yang optimal dari perangkat khususnya untuk perangkat input, terutama untuk trackwheel / thumbwheel. Sistem Operasi yang digunakan mendukung MIDP 1.0 dan WAP 1.2. Versi-versi sebelumnya bahkan memungkinkan wireless synchronization dengan e-mail dan kalender Microsoft Exchange Server, begitu juga e-mail Lotus Domino. Sistem Operasi OS 4 yang ada saat ini menyediakan subset dari MIDP 2.0, dan memungkinkan wireless activation dan wireless synchronization dengan email, kalender, task, notes, dan contact Ms Exchange, dan mendukung Novell GroupWise juga Lotus Notes. Developer pihak ketiga juga dapat menulis dan membuat software (aplikasi) menggunakan API yang dimiliki BlackBerry, akan tetapi setiap aplikasi yang mungkin menggunakan komponen dengan kemampuan tertentu dan terbatas harus dikenali secara digital sehingga dapat digabungkan dengan developer account di RIM dan menjamin kepemilikan hak cipta dari sebuah aplikasi, tetapi tidak menjamin kualitas atau keamanan kode programnya. 2.1.4. Matrix BlackBerry Blackberry Wireless Solution adalah suatu solusi mobile office yang lengkap dan terintegrasi serta aman untuk wireless email, mobile phone, text messaging, orginizer dengan jaringan GPRS Indosat. Setelah bekerjasama dengan Reasearch In Motion (RIM), Indosat membuat sebuah paket layanan Matrix yang dapat diintegrasikan dengan layanan BlackBerry, sehingga menghasilkan paket layanan Matrix BlackBerry. Paket ini didiversivikasikan menjadi dua target konsumen, yaitu paket spesial Matrix BlackBerry retail dan Matrix BlackBerry korporat. Matrix BlackBerry retail adalah program saving cost and solution yang diberikan kepada pelanggan Matrix yang existing dan juga ditawarkan kepada calon pelanggan melalui Galeri Indosat, sedangkan Matrix BlackBerry korporat adalah saving cost and solution yang diberikan kepada pelanggan korporat
existing dan juga ditawarkan kepada calon pelanggan melalui Account Manager/Account Executive Indosat. 2.2.
Peramalan (Forecasting) Menurut Sugiarto dan Harijono (2000), peramalan merupakan studi
terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola sistematis. Dalam dunia bisnis, hasil peramalan mampu memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungkinkan manajemen membuat perencanaan, menciptakan peluang bisnis maupun mengatur pola investasi perusahaan. Ketepatan hasil peramalan bisnis akan meningkatkan peluang tercapainya investasi yang menguntungkan. Semakin tinggi akurasi yang dicapai peramalan, semakin meningkat pula peran peramalan dalam perusahaan karena hasil dari suatu peramalan dapat memberikan arah bagi perencanaan perusahaan, perencanaan produk dan pasar, perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan keuangan. Dari definisi peramalan tersebut dapat dilihat bahwa prasyarat utama peramalan baik kuantitatif maupun kualitatif adalah adanya pola atau hubungan atas kejadian yang diamati. Pola atau hubungan tersebut harus diidentifikasi dengan benar dan diproyeksikan untuk menghasilkan ramalan. Bila pola atau hubungan tersebut tidak ada atau tidak dijumpai maka peramalan akan sulit dilakukan. Dalam kaitannya dengan penyusunan rencana penjualan, informasi yang diperoleh dari peramalan penjualan akan memberikan gambaran berguna tentang prospek permintaan produk tersebut di pasar. Baik tidaknya prospek penjualan suatu produk akan diimbangi dengan perencanaan produksi produk tersebut yang secara langsung ataupun tidak akan mempengaruhi terhadap manajemen persediaan perusahaan. Perencanaan produksi yang matang semestinya dirancang untuk memastikan bahwa sumber daya produktif yang tersedia memang cukup untuk membuat bauran produk. Terkait erat di sini adalah proses pengiriman dan efisiensi produksi. Penjualan dan pemasaran juga memerlukan dana promosi, dana biaya pemasaran, dana pengiriman, dan dana pemrosesan administrasi penjualan. Penggunaan teknik peramalan diawali dengan pengeksplorasian kondisi (pola data) pada waktu-waktu yang lalu guna mengembangkan model yang sesuai
dengan pola data itu dengan menggunakan asumsi bahwa pola data pada waktu yang lalu itu akan berulang lagi pada waktu yang akan datang. Selanjutnya, model itu digunakan untuk meramalkan kondisi pada waktu yang akan datang. Bila uraian mengenai kegiatan diatas dicermati, ada dua dimensi waktu yang tercakup, yaitu dimensi waktu yang lalu dimana data tersedia dan dimensi waktu yang akan datang dimana data tak tersedia (Aritonang, 2002). Menurut Arsyad (1994), teknik-teknik peramalan yang baru terus dikembangkan karena perhatian manajemen terhadap proses peramalan terus berkembang. Titik perhatian utama adalah pada kesalahan-kesalahan yang sering terjadi secara inheren pada setiap teknik peramalan. Prediksi tentang hasil pada masa datang jarang sekali tepat, oleh karena itu seorang peramal biasanya hanya mampu untuk mengurangi atau memperkecil tingkat kesalahan yang ada. Para peramal menyadari bahwa para manajer dalam bidang fungsionalnya masingmasing menghadapi situasi, persoalan, dan keputusan yang berbeda-beda. Namun demikian, ada 3 unsur pokok yang sama dalam kaitannya dengan masalah peramalan, yaitu: •
Pertama adalah waktu, secara spesifik dalam semua situasi pengambilan keputusan selalu berhubungan dengan masa depan.
•
Kedua adalah situasi ketidakpastian, jika pengambil keputusan yakin terhadap hasil yang akan terjadi dimasa datang maka peramalan tidak ada gunanya.
•
Ketiga adalah bahwa keputusan-keputusan yang didasarkan pada ramalanramalan yang dibuat berdasarkan analisis statistik untuk mengidentifikasi pola data historis yang dapat diramalkan. Ramalan-ramalan yang berguna bagi manajemen harus dianggap sebagai
suatu proses yang sistematik. Dengan kata lain, suatu ramalan janganlah dianggap sebagai suatu hal yang permanen atau statis. Sifat dinamis dari pasar mengharuskan suatu ramalan untuk dikaji ulang, direvisi, dan didiskusikan. Oleh karena itu, tahap-tahap peramalan dapat dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut: 1.
Penentuan tujuan peramalan
2.
Pemilihan teori yang relevan
3.
Pengumpulan data
4.
Analisis data
5.
Pengestimasian model sementara
6.
Evaluasi model dan revisi model
7.
Penyajian ramalan sementara kepada manajemen
8.
Pembuatan revisi final
9.
Pendistribusian hasil peramalan
10.
Penentuan langkah-langkah pemantauan.
2.3.
Metode Peramalan Menurut Arsyad (1994), dalam memilih suatu metode peramalan, kita
dituntut untuk memperhatikan beberapa faktor. Derajat kerincian harus diperhatikan dimana kita memerlukan pertimbangan yang cermat dalam memilih metode peramalan agar hasilnya dapat digunakan untuk membantu proses pembuatan keputusan oleh manajer dari suatu organisasi. Oleh karena itu, persyaratan yang esensial adalah bukan terletak pada metode peramalan yang menggunakan proses matematis yang canggih atau suatu metode yang paling mutakhir. Tetapi metode yang dipilih harus menghasilkan suatu ramalan yang akurat, tepat waktu, dan dapat dimengerti oleh manajemen sehingga ramalan tersebut dapat membantu dalam menghasilkan ramalan yang lebih baik. Selain itu, penggunaan metode peramalan juga harus menghasilkan manfaat yang lebih banyak ketimbang biaya yang dikeluarkan untuk membuat peramalan tersebut. 2.3.1. Metode Peramalan Kualitatif Teknik peramalan kualitatif lebih mengandalkan judgment dan intuisi manusia ketimbang penggunaan data historis yang dimiliki. Teknikteknik kualitatif ini antara lain: metode Delphi, kurva pertumbuhan, pembuatan skenario, riset pasar, dan kelompok-kelompok fokus ( Arsyad, 1994). Menurut Aritonang (2002), metode kualitatif lebih didasarkan pada intuisi dan penilaian orang yang melakukan peramalan (forecaster) daripada pemanipulasian (pengolahan dan penganalisaan) data historis yang tersedia. Misalnya peramalan penjualan produk baru.
Kurangnya data historis yang tersedia seringkali terjadi karena kegiatan yang akan diramalkan tergolong baru dan belum pernah dilakukan. Kegiatan yang demikian umumnya terjadi karena adanya perkembangan dalam kemajuan teknologi, dan oleh karena itulah metode kualitatif seringkali disebut sebagai metode teknologi. Metode kualitatif terdiri dari metode penilaian subyektif (berasal dari peramal atau analis), metode eksplorasi, dan pendekatan normatif atas peramalan teknologi (Aritonang, 2002). Metode peramalan kualitatif atau teknologis tidak memerlukan data seperti metode kuantitatif, tetapi merupakan hasil dari pemikiran intuitif, perkiraan (judgment), dan pengetahuan yang telah didapat. 1.
Pendapat ahli Para ahli/ top managers berdiskusi dalam kelompok kecil, seringkali mengkombinasikan dengan model statistik. Hasilnya merupakan prediksi permintaan.
2.
Perkiraan Penjualan Setiap orang di bagian penjualan memperkirakan penjualan di wilayah masing-masing kemudian digabung.
3.
Metode Delphi Proses pengambilan keputusan iterasi yang melibatkan para ahli, yang berada di lokasi berbeda untuk membuat peramalan dan bersifat judgment.
4.
Survei Pasar Menanyakan input-input dari konsumen atau konsumen potensial yang memperhatikan rencana pembelian mereka di waktu mendatang.
5.
Naïve Approach Asumsi permintaan pada periode mendatang sama dengan permintaan periode-periode sebelumnya (yang berdekatan).
2.3.2. Metode Peramalan Kuantitatif Metode kuantitatif didasarkan pada pemanipulasian atas data yang tersedia secara memadai dan tanpa intuisi maupun penilaian subyektif dari
orang yang melakukan peramalan. Metode ini umumnya didasarkan pada analisis statistik. Makridakis, Wheelwright, dan Mcgee dalam Aritonang (2002) menjelaskan bahwa peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila tiga kondisi berikut terpenuhi, yaitu: •
Informasi mengenai keadaan diwaktu yang lalu tersedia
•
Informasi itu dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik (angka), dan
•
Ke waktu yang akan datang (disebut asumsi kontinuitas). Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua yaitu
teknik statistik dan teknik deterministik. Teknik statistik menitikberatkan pada pola dan pada faktor gangguan (disturbance) yang disebabkan oleh pengaruh acak (random) seperti teknik rata-rata bergerak (moving average) dan teknik pemulusan eksponensial (exponential smoothing), metode dekomposisi runtut waktu (time series), trend, dan metodologi BoxJenkins. Dalam metode kuantitatif, observasi data seringkali dibuat sepanjang waktu. Setiap variabel yang terdiri dari data yang dikumpulkan, dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu yang berurutan disebut data runtut waktu (time series). Suatu pemahaman yang cepat mengenai analisis runtut waktu ini adalah mencoba untuk menjelaskan atau memperhatikan perilaku serial data tersebut. Untuk menghindari pekerjaan yang sia-sia, apa yang diperlukan adalah suatu pendekatan yang sistematis untuk menganalisis series tersebut. Metode dekomposisi klasik adalah suatu metode yang didasarkan pada asumsi bahwa data tersebut dapat didekomposisikan seperti trend, siklus, dan ketidakberaturan,
berikut
penjelasannya: 1.
Komponen Siklus Komponen siklus adalah fluktuasi seperti gelombang di sekitar trend yang biasanya dipengaruhi oleh perubahan-perubahan keadaan ekonomi secara umum. Pola siklus cenderung untuk berulang setiap dua tahun, tiga tahun atau lebih. Fluktuasi siklus biasanya dipengaruhi oleh perubahan ekonomi (ekspansi atau
kontraksi), yang biasanya kita kenal sebagai siklus usaha (business cycle). 2.
Komponen musiman Komponen ini menunjukkan pola perubahan yang berulang setiap tahun. Untuk data serial bulanan, komponen musiman mengukur variabilitas serial tersebut untuk setiap Januari, setiap Februari, dan seterusnya. Untuk data runtut kuartalan, ada 4 elemen musiman untuk setiap kuartalan.
3.
Komponen Ketidakberaturan Komponen ketidakberaturan mengukur variabilitas runtut waktu setelah komponen-komponen lainnya dipindahkan (removed). Komponen ini memperhatikan variabilitas acak dalam suatu data runtut waktu yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat diramalkan dan tidak dapat dikendalikan. Hampir semua komponen ketidakberaturan ini terjadi karena variabilitas acak. Namun demikian, kadang kala peristiwa-peristiwa yang dapat diramalkan, seperti mogok kerja, perubahan cuaca, atau musim yang
tiba-tiba
serta
pemilihan
umum
yang
dapat
juga
menyebabkan suatu variabel menjadi tidak teratur. 2.4.
Pemasaran dan Riset Pemasaran Brench dalam Kartajaya (2005) mendefinisikan bahwa pemasaran sebagai
suatu proses dalam menentukan permintaan konsumen akan sebuah barang atau jasa, memotivasi penjualannya, dan mendistribusikannya kedalam konsumsi akhir, dengan keuntungan sebagai imbalannya. Definisi ini lebih jauh lagi memandang pemasaran sebagai sebuah fungsi komersial/bisnis yang dimotivasi oleh keuntungan, domain pemasaran telah ditransfer kepada dan disebarkan melalui seluruh sektor ekonomi baik dalam bidang yang menghasilkan profit maupun nirlaba. Pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000).
Menurut Rangkuti (2001), pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik ekonomi, dan manajerial. Berbagai faktor tersebut menyebabkan masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Sedangkan menurut Peter Drucker dalam Rangkuti (2002), pemasaran merupakan keseluruhan bisnis yang dilihat dari hasil akhirnya, yaitu dari sudut pelanggan. Menurut Kartajaya (2005), jika World Marketing Association (WMA) ingin memiliki definisi pemasaran yang meliputi seluruh dunia haruslah: 1.
Mencerminkan lingkungan bisnis terakhir (teknologi digital, ekonomi tanpa batas, dan pasar bebas).
2.
Mengindikasikan peranan strategis ’baru’ pemasaran dalam bisnis (strategi, taktik, dan value).
3.
Mempromosikan penggunaan pemasaran dalam cakupan yang lebih luas (eksternal, internal, investor dan sebagainya). Kerangka kerja Strategic Marketing Plus 2000 berprinsip bahwa
pemasaran pada dasarnya bukan merupakan suatu fungsi tetapi harus merupakan jiwa atau filosofi suatu perusahaan. Implikasi pemasaran bukan merupakan tugas dari divisi atau departemen pemasaran suatu perusahaan, karena setiap karyawan perusahaan adalah pemasar. Karakteristik yang akan terlihat dari suatu marketing company adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan yang berkesinambungan kepada tiga pihak yang paling berkepentingan bagi perusahaan, yaitu pelanggan karyawan dan pemilik perusahaan, yaitu pelanggan dan pemilik perusahaan. Menurut
Kotler
(2000),
riset
pemasaran
adalah
perancangan,
pengumpulan, analisis, dan pelaporan yang sistematis dari data. Dalam hal ini termasuk pula temuan-temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi hasil penelitian. Kesemuanya ini ditujukan untuk masukan pihak manajemen
dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar (Rangkuti, 2002). Adapun menurut Rangkuti (2002), tujuan riset pemasaran adalah: 1.
Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang ada.
2.
Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases).
2.5.
Strategi Pemasaran Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi didefinisikan
sebagai tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut (Chandler dalam Rangkuti, 2001). Agar tujuannya tercapai, perusahaan harus merancang dan menerapkan strategi pemasaran bagi produknya. Menurut Kartajaya (2002), ada sembilan elemen pemasaran yang berada di komponen-komponen Strategi, Taktik, Value. Komponen-komponen strategi terdiri dari segmentation, targeting, dan segmentation. Komponen-komponen Taktik terdiri dari differentiation, marketing mix dan selling. Komponenkomponen Value terdiri dari brand, service dan process. Gambar 1 menunjukkan komponen-komponen utama pemasaran yang dijabarkan dalam tiga siklus. Pertama adalah Siklus Dalam (inner cycle) yang menggambarkan situasi persaingan suatu perusahaan dalam lingkungan bisnisnya. Kedua, Siklus Tengah (middle cycle) yang menggambarkan Strategi, Taktik dan Value pemasaran. Dan ketiga, Siklus luar (outer cycle) yang menggambarkan tiga kata tanya paling penting yang harus dijawab dengan tepat pada waktu melaksanakan suatu program pemasaran.
Gambar 1. Komponen-Komponen Utama Pemasaran MarkPlus on Strategy 2.6.
Bauran Pemasaran Jasa Menurut Lupioyadi (2001) Marketing mix atau bauran pemasaran
merupakan alat bagi pemasar yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran Pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (1995), adalah himpunan perangkat variabel pemasaran yang terkendali dan diramu perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran hal. Sedangkan bauran pemasaran menurut Kotler (2000), hanyalah strategi yang berasal dari pihak pemasaran, sementara itu jika strategi bauran pemasaran ini menghasilkan tujuan yang sesuai dengan apa yang
dicita-citakan perusahaan, maka haruslah disesuaikan dengan prinsip empat C dari konsumen yaitu: •
Produk (product)
:
Sesuatu yang dibutuhkan atau diinginkan konsumen (costumer needs and wants) •
Harga (price)
:
Biaya yang dibebankan kepada konsumen (cost to costumer) •
Tempat (place)
:
Fasilitas (convenience) •
Promosi (promotion) : Komunikasi (communication) Strategi bauran pemasaran (marketing mix strategy) pada perusahaan
manufaktur secara tradisional dilaksanakan dengan menetapkan 4P meliputi Product, Price, Place dan Promotion sedangkan pada perusahaan jasa bauran pemasaran / service marketing strategy modern dilakukan melalui 8P yaitu Product, Place (cyberspace and Time), Price, Promotion, Process, Productivity and Quality, People, Physical evidence yang merupakan pengembangan dari 4P tradisional. (Lovelock & Wright, 2002). Menurut Lovelock & Wright (2005), ketika membahas strategi untuk memasarkan barang manufaktur, tenaga pemasar biasanya memperhatikan empat unsur strategis dasar yaitu produk, harga, tempat dan promosi. Tetapi sifat jasa, yang melibatkan berbagai aspek keterlibatan pelanggan dalam produksi dan pentingnya faktor waktu, membutuhkan unsur strategis lainnya juga. Adapun delapan variabel keputusan bagi manajer perusahaan jasa sebagai berikut: 1. Elemen produk (Product) Manajer harus memilih fitur-fitur produk inti (baik barang maupun jasa) dan beberapa elemen jasa pelengkap yang mengelilinginya, dengan merujuk manfaat yang diinginkan pelanggan dan seberapa tinggi daya saing produk tersebut. 2. Tempat dan waktu (Place and time) Pengiriman elemen produk ke pelanggan melibatkan keputusan tentang tempat dan waktu pengiriman dan mungkin melibatkan saluran distribusi
fisik atau elektronik (atau keduanya), bergantung pada sifat jasa yang diberikan. 3. Proses (Procces) Untuk menciptakan dan menyampaikan elemen produk kepada pelanggan diperlukan desain dan implementasi dari proses yang efektif. Sebuah proses menjelaskan metode dan urutan kerja dari sistem beroperasi. 4. Produktivitas dan kualitas (Productivity and quality) Produktivitas dan kualitas harus dilihat sebagai dua sisi mata uang yang sama. Meningkatkan produktivitas sangat penting untuk menjaga agar biaya tetap terkendali sedangkan kualitas jasa yang didefinisikan pelanggan, berperan penting bagi diferensiasi produk dan bagi pembentukan loyalitas pelanggan. 5. Orang (People) Jasa banyak tergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan. Sifat dari interaksi ini sangat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa. 6. Promosi dan edukasi (Promotion) Komponen ini memainkan tiga peranan penting menyediakan informasi dan saran yang dibutuhkan, membujuk pelanggan sasaran tentang kelebihan suatu produk dan mendorong pelanggan untuk mengambil tindakan pada suatu waktu. 7. Bukti fisik (Physical evidence) Perusahaan jasa perlu mengelola bukti fisik secara hati-hati karena dapat mempengaruhi kesan pelanggan. Dalam jasa yang hanya memiliki sedikit elemen berwujud iklan sering digunakan untuk menciptakan lambanglambang bermakna tertentu. 8. Harga dan biaya jasa lainnya (Price) Harga dan komponen biaya jasa lainnya memperlihatkan kepada manajemen
berbagai
biaya
yang
memperoleh manfaat suatu produk jasa.
ditimbulkan
pelanggan
dalam
Procces
Productivity
People
Physical evidance
8 Komponen Manajemen Jasa Terpadu
Product
Place
Promotion
Price
Gambar 2. Kedelapan Komponen Manajemen Jasa Terpadu 2.7.
Penelitian Terdahulu Selama ini perusahaan dalam meramalkan adalah berdasarkan pengalaman
dan pertimbangan. Metode yang digunakan perusahaan menunjukkan metode kualitatif yang bersifat subjektif. Hal tersebut menunjukkan bahwa dibutuhkan metode peramalan alternatif yang lebih baik. Metode peramalan yang tersedia cukup banyak sehingga perlu dilakukan pemilihan terhadap metode yang lebih akurat, mudah digunakan, dan objektif. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rafe’ie (2005) yang menggunakan metode peramalan Time Series yang dalam penggunaannya akan terbagi lagi menjadi beberapa metode peramalan yang kemudian akan dipilih metode yang sesuai berdasarkan ketersediaan data dan kesesuaian metode dengan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh Rafe’ie (2005) adalah untuk mengidentifikasi pola penjualan dari 5 produk teh PT sariwangi A. E. A. (Dilmah 96×100g, Dilmah 96×25g, Dilmah 120×50g, Basics 24×100 pb @ 2g, Basics 12×200 pb @ 2g, mendapatkan metode peramalan Time series yang terbaik berdasarkan pola data permintaan 5 produk teh PT Sariwangi A. E. A., serta mendeskripsikan peramalan penjualan 5 produk tersebut untuk masa 10 bulan kedepan. Berdasarkan uraian dalam hasil analisis yang dilakukan melalui metode peramalan Time Series, ditarik kesimpulan bahwa pola data penjualan dari 5 produk terpilih tidak stasioner yang artinya data penjualan kelima produk tersebut tidak stabil atau berfluktuasi. Didapati pula hasil peramalan dengan beberapa metode dan metode terbaik untuk kelima produk berdasarkan nilai MSE terkecil
adalah metode Dekomposisi Aditif untuk Dilmah 96×100g dan Basics 12×200 pb @ 2g, metode Dekomposisi Multiplikatif untuk Dilmah 96×25g, metode Trend Kuadratif untuk Dilmah 120×50g, dan metode Trend Linier untuk Basics 24×100 pb @ 2g. Muhammad Rafe’ie juga menyimpulkan bahwa perbandingan hasil peramalan dengan metode terbaik dengan aktual yang terjadi untuk periode 10 bulan menghasilkan kesalahan peramalan yang relatif kecil sehingga metode peramalan terbaik yang dilakukan dapat direkomendasikan untuk perusahaan. Adapun dari segi strategi pemasaran produk dan jasa menurut hasil penelitian dari Rahmawati (2004) yang menyatakan bahwa kegiatan untuk mempertahankan pelanggan yang ada sebaiknya dilakukan oleh PT Pro Intertech Indonesia dalam memasarkan produk jasa QSERVE selain kegiatan promosi. Kegiatan tersebut dijalankan dengan program CRM (Costumer Relation Management) serta layanan pelanggan lainnya karena elemen bauran ini merupakan yang paling berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
perusahaan
yaitu kepuasan konsumen. Lain halnya menurut hasil penelitian dari Prasetyo (1993) strategi pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Mandarin Oriental Jakarta pada dasarnya ialah strategi intensifikasi pasar yang berarti bahwa perusahaan berusaha mempertahankan serta memperluas posisinya pada primary market. Bentuk dari strategi ini antara lain dapat dilihat dari bauran pemasarannya.
III. 3.1.
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Strategi pemasaran Matrix BlackBerry perlu dikuatkan dan dikembangkan
oleh perusahaan, karena dewasa ini telah banyak layanan teknologi komunikasi data dan suara serupa yang mengutamakan konsep push mail sehingga persaingan pun semakin ketat. Secara teknis Matrix BlackBerry merupakan layanan push mail pilihan utama karena Indosat memiliki layanan GPRS terluas dibandingkan dengan penyelenggara lain sebagai pesaing. Strategi pemasaran dan penjualan merupakan hal yang harus menjadi fokus utama perusahaan sehingga program pemasaran perusahaan dapat dieksekusi dengan baik. Untuk itu, perusahaan harus memahami kebutuhan dan kekhususan konsumen karena perusahaan tidak dapat memiliki peningkatan penjualan tanpa strategi pemasaran yang tepat. Dengan strategi perusahaan yang solutif sebagai penyedia layanan komunikasi terintegrasi bagi pelanggan ritel dan korporat, program dan paket penjualan Matrix BlackBerry harus dibuat dengan tepat agar dapat menjadi faktor keungggulan yang kompetitif bila dibandingkan dengan produk dan teknologi serupa dari pesaing. Dari hasil peramalan penjualan yang dianalisis dengan menggunakan analisis runtut waktu, kita akan dapat merumuskan berbagai strategi alternatif dalam pemasaran Matrix BlacBerrry. Menurut Arsyad (1994), hanya sedikit perusahaan yang dapat bertahan hidup tanpa peramalan yang akurat tentang, misalnya, volume penjualan, tingkat pengeluaran, dan aliran modal dimasa datang. Kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
PT Indosat, Tbk
VISI & MISI
Strategi Perusahaan: Penyediaan layanan komunikasi terintegrasi bagi pelanggan ritel dan korporat
Strategi Pemasaran : Program dan Paket penjualan yang kompetitif
Data penjualan historis
• • • •
• •
STP • Segmentation • Targetting • Positioning
Plot Pola Data: Trend Siklus Musiman Fluktuasi tak Beraturan
Peramalan Penjualan : Analisis Times Series Regresi
Hasil Analisis Times Series
Perencanaan Strategi Pemasaran Matrix BlackBerry Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran
8P
3.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Indosat,Tbk. Perusahaan beralamat di Jl.
Merdeka Barat 21, Jakarta Pusat. Indosat dipilih untuk menjadi tempat penelitian karena perusahaan ini merupakan perusahaan penyelenggara telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dan menjadi mitra pertama RIM dalam memasarkan teknologi dan layanan BlackBerry di Indonesia, serta ketersediaan perusahaan untuk diadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2008. 3.3.
Metodologi Penelitian 3.3.1. Metode Pengumpulan Data Informasi dan pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder serta jenis data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dari hasil analisa dan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara langsung dengan pihak manajemen sebagai narasumber. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang dikumpulkan dari literatur-literatur, studi pustaka atau laporan internal perusahaan (data penjualan BlackBerry dari tahun 2006 hingga tahun 2007), baik itu berupa laporan bulanan dan tahunan manajemen perusahaan ataupun tulisan yang berkaitan dengan penjualan dan pemasaran Matrix BlackBerry. 3.3.2. Pengolahan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis sehingga mampu memberikan gambaran dan penjelasan terhadap permasalah dalam penelitian ini. Pengolahan dan penganalisisan data diharapkan dapat menguraikan langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan perusahaan dalam pemasaran dan penjualan Matrix BlackBerry. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian akan diuraikan secara kualitatif dan kuantitatif.Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui keunggulan kompetitif yang dimiliki dilihat dari program dan paket penjualan dibandingkan dengan produk dan layanan yang sama dari pesaing. Pengolahan kualitatif juga akan menggambarkan keadaan umum
perusahaan. Analisis kuantitatif digunakan untuk meramalkan penjualan Matrix BlackBerry selama satu tahun kedepan dengan menggunakan analisis runtut waktu (time series) sehingga hasil dari peramalan penjualan dari delapan wilayah penjualan di Indonsia yang akan dijadikan landasan perencanaan sekaligus mampu menjadi dasar penargetan penjualan satu tahun mendatang kemudian diformulasikan menjadi alternatif strategi pemasaran terbaik ditahun yang akan datang. Data penjualan tersebut kemudian ditabulasikan dengan bantuan program komputer Microsoft Excel dan Minitab14. Dalam proses pengolahan ini, pola data penjualan produk dapat diidentifikasi melalui plot data dan plot autokorelasinya. Data penjualan Matrix BlackBerry di seluruh wilayah kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel lalu diplot pada kurva dengan menggunakan program Minitab 14. setelah melakukan plot data pennjualan tersebut dapat diketahui pola datanya, apakah data tersebut memiliki unsur trend, siklus, atau musiman karena hal ini akan berguna untuk menduga sementara metode peramalan yang sebaiknya digunakan. Analisis peramalan dalam penelitian ini menggunakan metode peramalan time series dan regresi. Metode time series (runtut waktu) digunakan dengan pertimbangan bahwa data penjualan adalah data deret waktu yang artinya data penjualan tersebut disajikan berdasarkan waktu kejadian tanpa menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode time series yang digunakan antara lain metode Trend yaitu Trend Linier dan Trend Quadratic, Single Moving Average, Double Moving Average, Single Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing, Dekomposisi Multiplikatif, dan Dekomposisi Aditif. Pemilihan metode peramalan time series dilakukan pada masing-masing wilayah penjualan. Metode yang dipilih adalah metode yang sesuai dan tepat yaitu dalam menilai seberapa jauh model menghasilkan sebuah ramalan yang tidak berbeda jauh dengan realisasi. Selanjutnya untuk membandingkan model terpilih, data penjualan secara nationwide diolah dengan metode regresi untuk menguji model mana yang paling nyata atau signifikan.
Menurut Arsyad (1994), metode time series merupakan metode kuantitatif yang menggunakan waktu sebagai dasar peramalan. Secara umum, penjualan di masa yang akan datang dipengaruhi waktu.Untuk membuat suatu peramalan diperlukan data historis penjualan. Data inilah yang akan dianalisis dengan mengunakan parameter waktu sebagai dasar analisis. Proses analisis time series memperlakukan data asli (runtut waktu) sebagai produk dari komponen-komponen, yaitu data tahunan merupakan produk dari fluktuasi trend, siklus, dan fluktuasi tak tentu, yang dinyatakan dengan T×C×I, dimana T diukur dalam unit dan komponen lainnya, C dan I adalah nilai-nilai indeks. Y=TCI dimana: Y
=
nilai sebenarnya
T
=
trend
C
=
siklus
I
=
tak beraturan
Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa mean absolute deviation (MAD), mean square of error (MSE), mean absolute procentage of error (MAPE). MAD =
[ ∑ (Yt–Ŷt) ] / n
MSE =
[ ∑ (Yt–Ŷt)2 ] / n
MAPE =
[ ∑ ((Yt–Ŷt) / Yt) ] / n
dimana: Yt
=
nilai aktual
Ŷt
=
nilai ramalan
(Yt–Ŷt)
=
kesalahan ramalan (error)
n
=
banyaknya data
Prosedur peramalan penjualan dengan metode time series adalah sebagai berikut (Baroto, 2002):
1.
Tentukan pola data penjualan. Dilakukan dengan memplotkan data secara grafis dan menyimpulkan apakah data itu berpola trend, musiman, siklikal, atau eratik/random.
2.
Mencoba beberapa metode time series yang sesuai dengan pola penjualan tersebut untuk melakukan peramalan. metode yang dicoba semakin banyak semakin baik. pada setiap metode, sebaiknya dilakukan pula peramalan dengan parameter yang berbeda.
3.
Mengevaluasi tingkat kesalahan masing-masing metode yang telah dicoba. Tingkat kesalahan diukur dengan kriteria MAD, MSE, MAPE, atau lainnya. Sebaiknya nilai tingkat kesalahan (apakah MAD, MSE, atau MAPE) ini ditentukan dulu. tidak ada ketentuan mengenai berapa tingkat kesalahan maksimal dalam peramalan.
4.
Memilih metode terbaik diantara metode yang dicoba. metode terbaik adalah metode yang memberikan tingkat kesalahan terkecil dibanding metode lainnya dan tingkat kesalahan tersebut dibawah batas tingkat kesalahan yang telah ditetapkan.
5.
Melakukan peramalan permintaan dengan metode terbaik yang telah dipilih. Plot autokorelasi dilakukan untuk menunjukkan keeratan hubungan
antara nilai variabel yang sama pada periode waktu yang berbeda. 1.
Apabila nilai koefisien autokorelasi pada time lag dua atau tiga periode tidak berbeda dari nyata dari nol, maka data tersebut adalah data stasioner
2.
Apabila nilai koefisien autokorelasi pada beberapa time lag pertama secara berurutan berbeda dari nyata dari nol, maka data tersebut adalah data yang menunjukkan pola trend
3.
Apabila nilai koefisien autokorelasi pada beberapa time lag yang mempunyai jarak yang sistematis berbeda dari nyata dari nol, maka data tersebut adalah data dengan komponen musiman. Koefisien aoutokorelasi perlu diuji untuk menentukan apakah
secara statistik nilainya berbeda secara signifikan dari nol atau tidak.
Perhitungan yang dilakukan dengan rumus sebagai berikut dengan rentang –Zα/2× SErk sampai dengan Zα/2× SErk : SErk = 1/ √n dimana: SErk
=
standar error dari aotokorelasi pada lag k
ri
=
autokorelasi pada lag ke-I
k
=
time lag
n
=
jumlah data
Koefisien autokorelasi disimpulkan tidak berbeda secara signifikan dari nol apabila nilainya berada diantara rentang nilai tersebut dan sebaliknya, berbeda secara signifikan dari nol apabila berada diluar rentang tersebut, (Sugiarto dan Harijono, 2000). Berdasarkan rumus tersebut (α = 5 persen), diperoleh rentang untuk menentukan koefisien autokorelasi berbeda atau tidak dari nol adalah sebesar +/- 0,479. Formulasi peramalan berdasarkan pola data yang sesuai. 1.
Metode Naif Ŷt+1 = Yt Formulasi tersebut selanjutnya dimodifikasi dengan memasukkan komponen trend, modelnya menjadi: Ŷt+1 = Yt + (Yt - Yt-1) dimana: Ŷt+1
=
ramalan pada masing-masing produk pada satu
periode ke depan Yt
=
data aktual pada masing-masing produk pada
periode t Yt-1 2.
=
data aktual sebelumnya
Metode Trend -
Formulasi trend linier Yt = b0 + b1t b0 = intersept b1 = slope t = periode (variabel bebas)
-
Formulasi trend kuadratik Yt = b0 + b1t + b2t2
3.
Metode Rata-rata -
Metode rata-rata sederhana (simple average) Ŷt-1 = Y1 + Y2 + ... + Yt) / t Metode ini cocok untuk meramalkan data time series yang memiliki data stasioner
-
Metode rata-rata bergerak sederhana (simple moving average) Ŷt+1 = Yt + Yt-1 + Yt-2 + ... + Yt-k+1) / k Metode ini seperti halnya dengan simple average, cocok untuk meramalkan data time series yang memiliki data stasioner.
-
Metode rata-rata bergerak berganda (double moving average) Mt = Ŷt+1 = Yt + Yt-1 + Yt-2 + ... + Yt-k+1) / k M’t = Mt + Mt-1 + Mt-2 + ... + Mt-k+1) / k at
= Mt + (Mt - M’t) = 2Mt - M’t
bt
= (Mt - M’t) – 2 / k-1
Ŷt+1 = at + btp dimana:
4.
k
=
nilai periode moving average
Mt
=
moving average pertama
M’t
=
moving average kedua
p
=
peramalan periode kedua
Metode Pemulusan Eksponensial -
Metode pemulusan eksponensial tunggal Ŷt+1 = α Yt + (1- α) Ŷt nilai awal, Ŷ1 = S0 = a = (Y1 + Y2 + ... + Yn-1 + Yn ) / n dimana: a
=
intersep
S0
=
pemulusan tahap 1
=
Ŷ1 -
a
Metode pemulusan eksponensial tunggal: pendekatan adaptif Ŷt+1 = α Yt + (1- αt) Ŷt αt+1 = | Et / Mt | Et = β et + (1- β) Et-1 M = β | et | + (1- β) Mt-1 et
= Xt - F t
dimana: Ŷt+1 = ramalan permintaan per produk pada satu periode ke depan setelah peride t αt+1 = konstanta pemulusan
-
Et
= unsur gulat yang dihaluskan
M
= unsur gulat absolut yang dihaluskan
et
= error
Xt
= nilai aktual
Ft
= nilai ramalan
Metode pemulusan eksponensial ganda: metode linier satu parameter dari Brown (double exponential smoothing) Ŷt+1 = at + bt T dimana:
-
at
=
2St – St (2) (update intersep)
bt
=
[α / (1- α)] (St – St (2))
St
=
α Yt + (1- α) St-1 (pemulusan tahap 1)
St (2)
=
α St + (1- α) St-1
T
=
jumlah periode waktu ke depan
(2)
(pemulusan tahap 1)
Metode pemulusan eksponensial ganda: metode dua parameter dari Holt (exponential smoothing linier trend) St
= α Xt + (1- α) (St-1 + bt-1)
bt
= γ (St - St-1) + (1- γ) bt-1
Ft+m = St + btm dimana:
St
=
pemulusan data aktual
bt
=
pemulusan tren
Ft+m
=
St + bt+m = ramalan permintaan produk pada
periode t+m -
Metode pemulusan eksponensial triple (metode Browntriple exponential smoothing) St
= α Yt + (1- α) St-1 (pemulusan tahap 1)
St (2) = α St + (1- α) St-1 (2) (pemulusan tahap 2) St (3) = α S (2) t + (1- α) St-1 (3) (pemulusan tahap 3) at
= 3St - 3St (2) + St (3) (update intersep)
b1,t = [α / 2(1- α) 2)] [(6- 5α) St – 2 (5-4α) St (2) + (4-3α) St(3) )] b2,t = [α 2 / 2(1- α) 2)] [(St – 2St (2)) + St (3)] (update slope) Ramalan pada T periode setelah t adalah: Ŷt+T = at + bt + ½ b2.t (T2) nilai awal: a0 = a (intersep) b1,0 = b1 (slope) ½ b2.t (T2) = b2 (slope) model regresi dugaan Ŷt = a + b1 (t) + b2.t (t2) nilai awal untuk hasil pemulusan adalah: S0
= a - [(1- α) / α] (b1) + [(1- α) (2- α) / (2α2)] (2 b2)
S0 (2) = a - [2(1- α) / α] (b1) + [2(1- α) (3 -2α) / (2α2)] (2 b2) S0 (3) = a - [3(1- α) / α] (b1) + [3(1- α) (4 -3α) / (2α2)] (2 b2) -
Metode Winter (model multiplikatif) Yt
= a - (Yt / St-L) + (1- α) (at-1 + bt-1)
bt
= β (at - at-1) + (1- β) bt-1
Snt = γ (Yt / at) + (1- γ) St-L Ŷt+m = (at - mbt) Snt-L+m dimana: Yt
= data aktual produk pada periode t
at
= pemulusan terhadap deseasonalized data pada
periode t bt
= pemulusan terhadap dugaan trend pada periode t
Snt
= pemulusan terhadap dugaan musim pada periode
t Ŷt+m
= ramalan m periode kedepan setelah periode t pada
masing-masing produk A, β, γ = pembobotan pemulusan L 5.
= banyaknya periode dalam satu tahun
Metode Dekomposisi Metode ini dapat digunakan pada data historis yang mempunyai data sembarang. Metode ini mencoba memisahkan metode trend, siklus dan musiman. Cara matematik bentuk umum pendekatan dekomposisi adalah: Yt
=
f(Trt, Clt, Snt, Et)
dimana: F
=
fungsi peramalan
Trt
=
komponen trend pada waktu t
Clt
=
komponen siklus pada waktu t
Snt
=
komponen atau indeks musim pada waktu t
Et
=
komponen kesalahan atau random pada waktu t
Bentuk fungsi eksplisitnya tergantung asumsi tentang hubungan antar unsur itu yang dipakai, misalnya apakah model aditif (jika komponen tersebut tidak ada nilainya nol) atau multiplikatif (jika komponen tersebut tidak ada nilainya 1). a.
Dekomposisi multiplikatif
Yt
=
b.
Dekomposisi aditif
Yt
=
Trt. Clt. Snt. Et Trt + Clt + Snt + Et
Proses peramalan selanjutnya dilakukan dengan analisis regresi (anreg) yang digunakan untuk meramalkan nilai dari suatu
variabel berdasarkan nilai variabel lainnya. Secara umum model regresi dapat dituliskan sebagai berikut: Y = f(X1, X2, …….., Xn) + u dimana: Y
=
variabel tak bebas (dependen)
Xi
=
variabel bebas (independen) ke-i
i
=
1,2,…………., n
n
=
banyaknya variabel bebas
Menurut
Aritonang,
(2002)
dalam
peramalan
yang
menggunakan regresi variabel yang diramalkan itu disebut kriterium atau variabel dependen (VD atau dilambangkan dengan Y) atau variabel yang variasinya dimaksudkan untuk dijelaskan. Variabel yang digunakan untuk meramal disebut predictor atau variabel independent (VI atau dilambangkan dengan X) atau variabel yang dimaksudkan untuk menjelaskan variasi VD. Untuk mengidentifikasi VD dan VI seyogyanya digunakan teori yang ada mengenai variabel-variabel itu. Misalnya, bila VD-nya adalah volume penjualan suatu produk maka VI-nya bisa diidentifikasi dari teori-teori yang ada dalam manajemen pemasaran. Analisis Regresi lazim dikemukakan dalam bentuk persamaan matematik.
Persamaan linier atau garis lurus yaitu
semua unsur dalam persamaannya memiliki pangkat sebesar satu. Analisis regresi linier sederhana dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: -
Populasi (parameter): Y’ = α + βX + ε; ε = epsilon
-
Sampel (pemerkira, statistic, estimator): Y’ = α + βX + e; e = error = Y’ – Y Pada persamaan sampel yang lazim digunakan memiliki
unsur yang terdapat didalamnya yaitu a, b dan e merupakan estimator atas α, β, dan ε. Unsur α (intersept atau konstanta) menunjukkan besarnya nilai Y yang diprediksikan bila nilai X
sama dengan 0. Unsur b (koefisien regresi /slop/gradien/tangen) menunjukkan
besarnya
perubahan
(naik/turun)
nilai
yang
diprediksikan (Y’) bila nilai X berubah sebesar satu unit unsur e menunjukkan besarnya kekeliruan yang terjadi pada peramalan nilai Y yang dilakukan berdasarkan nilai X. Ini ditunjukkan oleh selisih nilai Y yang diprediksikan (Y’) dan nilai Y yang senyatanya atau yang diobservasi. Sebelum persamaan regresi yang telah diidentifikasi digunakan untuk tujuan peramalan, kita perlu melakukan uji signifikasi terhadap α, β maupun r. Tujuan uji signifikasi itu adalah untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh itu dapat diberlakukan pada populasinya; apakah hasil yang diperoleh itu bukan semata-mata karena kekeliruan yang mungkin terjadi dalam proses pengambilan sampel dari populasinya. Analisis
ini
bertujuan
untuk
menguji
signifikasi.
Pelaksanaan uji signifikasi itu menuntut penentuan taraf signifikasi (lazim dilambangkan dengan α, alpha), dan biasanya adalah sebesar 5% atau 1%. Bila taraf signifikasi itu dikurangi dari 1 maka hasilnya dinamakan taraf keyakinan selain itu, degree of freedom (df, derajat kebebasan) dalam uji signifikasi juga harus dihitung dengan rumus yang sesuai dengan pengujian yang dilakukan. Kesimpulan umum dalam uji signifikasi adalah sebagai berikut. -
bila statistik observasi lebih besar atau sama dengan statistik uji pada taraf signifikasi 1%, maka statistik observasi itu berbeda secara sangat signifikan dari nol.
-
bila statistik observasi lebih besar atau sama dengan statistik uji pada taraf signifikasi 5%, maka statistik observasi itu berbeda secara signifikan dari nol.
-
bila statistik observasi lebih kecil daripada statistik uji pada taraf signifikasi 5%, maka statistik observasi itu tidak berbeda secara signifikan dari nol.
IV. 4.1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum perusahaan 4.1.1. Sejarah PT INDOSAT PT INDOSAT adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang penyelenggaraan telekomunikasi Internasional
dan Nasional. Penyelenggaraan telekomunikasi internasional dan nasional tersebut menggunakan fasilitas sistem komunikasi satelit, sistem komunikasi kabel laut (SKKL) serta sistem transmisi radio atau gelombang mikro. Dengan munculnya Sistem Komunikasi Satelit (SISKOMSAT), telah membawa perubahan yang cukup besar, dalam dunia telekomunikasi, sehingga
dibentuk
suatu
organisasi
yang
bernama
International
Telecomunication Satellite (INTELSAT) yang beranggotakan: Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, dan tujuh negara Eropa lainnya dengan kesepakatan bersama yaitu untuk mempergunakan satelit sebagai sarana komunikasi. Satelit pertama bernama “Early Bird” atau INTELSAT 1, diluncurkan pada tanggal 6 April 1965 dan berada di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut ternyata membawa pengaruh yang cukup besar dalam dunia telekomunikasi di Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan Pemerintah RI untuk ikut memanfaatkan fasilitas INTELSAT. Penyelenggaraan
jasa di Indonesia dimulai dengan
didirikannya
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di jalan Cisanggurang 9 Bandung, Jawa Barat. Perkembangan selanjutnya terjadi setelah Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi dipisah menjadi dua, yaitu: Perusahaan Negara Pos dan Giro, dan Perusahaan Negara Telekomunikasi yang kemudian berkembang menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia (PT.TELKOM). Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik, seluruhnya dilaksanakan oleh PT. TELKOM, sedangkan untuk hubungan dengan luar negeri dilakukan dengan kerja sama dengan pihak swasta asing, yaitu
Cable dan Wireless (C & W). Setelah kerja sama tersebut berakhir, pemerintah RI yang diwakili oleh PT. Indonesian Satellite Coorporation melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta dari Amerika Serikat, yaitu International Telephone and Telegraph Corporation (ITT) pada tanggal 20 November 1967, dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyatanya, maka diadakan perjanjian Joint Venture antara RI dengan ITT dengan perjanjian kepemilikan RI, sedangkan ITT sebagai mitranya dan menyewa selama 20 tahun kedepan. Pada akhirnya, setelah penandatanganan naskah kerjasama antara RI dengan ITT berdasarkan akte Notaris Moh. Said Tadjoedin yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J.A.5/88/24 pada tanggal 29 November 1967, maka berdirilah perusahaan dibidang pelayanan jasa telekomunikasi Internasional umum di Indonesia yang bernama “PT INDOSAT”. 4.1.2. Perkembangan PT INDOSAT Sejarah berdirinya PT INDOSAT dapat dikelompokkan dalam tiga tahapan penting yaitu : •
Sebelum menjadi BUMN
•
Sesudah menjadi BUMN
•
Proses divestasi
1.
Sebelum menjadi BUMN Pelayanan telekomunikasi umum internasional pada mulanya
dikelola oleh PT. TELKOM. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi radio High Frequence (HF) dan Very High Frequence (VHF). Dengan adanya sistem komunikasi satelit, dunia telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat significan. Kemudian dibentuk organisasi International Telecomunication Satellite (Intelsat) yang beranggotakan negara-negara internasional antara lain Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada dan 7 negara Eropa Barat lainnya, mereka menggunakan satelit sebagai sarana komunikasi. Satelit pertama yang diberi nama Early Bird atau Intelsat 1 diluncurkan tanggal 6 April 1965
dan berada diatas lautan Atlantik. Satelit tersebut memiliki 2 transponder dengan bandwidth 25 Mhz dan kapasitasnya 240 kanal. Perkembangan sistem komunikasi satelit membawa pengaruh bagi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah Indonesia untuk ikut memanfaatkan satelit Intelsat. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara
Pos
dan
Telekomunikasi
yang
berkedudukan
di
jalan
Cisanggarung No. 9 Bandung Jawa Barat pada tahun lima puluhan. Perkembangan selanjutnya terjadi pemisahaan menjadi dua perusahaan negara yaitu Perusahaan Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomuniksi yang kemudian menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM). Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik sepenuhnya oleh PT. TELKOM, sedangkan untuk hubungan internasional dilakukan oleh kerja sama pihak swasta asing yaitu Cable & Wireless (C & W). Setelah kerja sama selesai, pemerintah Indonesia yang diwakili oleh PT. Indonesian Satellite Cooperation yang saat itu berkedudukan di Jalan Gondangdia
Lama
menyelenggarakan
26
Jakarta,
pelayanan
melakukan
telekomunikasi
kerja
sama
internasional
untuk dengan
perusahaan swasta Amerika yaitu International Telephone Telegraph (ITT) Cooperation pada tanggal 20 Nopember 1967 dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagai Wujud nyata diadakan perjanjian joint venture intenasional pemerintah Indonesia dengan ITT, dan dengan perjanjian kepemilikan oleh pemerintah Indonesia, sedangkan ITT sebagai mitranya adalah penyewa selama 20 tahun. Berdasarkan perjanjian kerja sama internasional pemerintah Indonesia dengan ITT, maka akte notaris Mohamad Said Tajoedin yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J. A5/ 88/ 24 tanggal 20 Nopember 1967, maka berdirilah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi internasional umum di Indonesia yang bernama PT INDOSAT.
Secara operasional PT INDOSAT dikenal dengan selesai dibangunnya Stasiun Bumi INTELSAT di Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat, yang diresmikan pemakaiannya oleh Presiden Soeharto tanggal 28 September 1969. Untuk pertama kali antena standar adalah antena standar A berdiameter 27,4 meter yang mengarah ke Samudra Pasifik bernama Pacific Ocean Region (POR). Meningkatnya arus telekomunikasi Internasional dari dan keluar negri mendorong dibangunnya antena kedua yang juga merupakan antena standar A berdiameter 32 meter yang mengarah ke Samudra Hindia bernama Indian Ocean Region (IOR), dan letaknya berdekatan dengan antena pertama. Penggunaannya diresmikan oleh Mentri Perhubungan Rusmin Nurjadin tanggal 10 Nopember 1979. Selanjutnya dibangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ASEAN Indonesia Singapura (I-S) tanggal 1 April 1980. Kemudian berdasarkan keputusan Presiden No.50/1980 diturunkan suatu tim Keppres untuk meninjau kembali status perjanjian internasional antara pemerintah dalam hal ini adalah PT INDOSAT dengan ITT Corp. Hasil peninjauan tim tersebut memutuskan pembelian seluruh saham oleh Pemerintah Indonesia. Penandatanganan naskah perjanjian pembelian saham tersebut dilakukan oleh American Cable & Radio sebagai wakil dari ITT Corp dan Mentri Keuangan sebagai wakil pemerintah Indonesia tanggal 30 Desember 1980. 2.
Setelah Menjadi BUMN PT INDOSAT resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
berbentuk Persero di lingkungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi tanggal 31 Desember 1980. Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan telekomunikasi umum maka melalui PP No. 52, 53 dan 54 tahun 1980, pengelolaan jasa telekomunikasi dipisah menjadi dua yaitu: a.
Telekomunikasi untuk umum nasional diselenggarakan oleh PT. TELKOM.
b.
Telekomunikasi untuk umum internasional diselenggarakan oleh PT INDOSAT.
PT INDOSAT menjadi badan usaha yang memberikan kontribusi terhadap penerimaan Negara yang mampu merintis usaha baru, mendorong kegiatan swasta serta berperan sebagai sumber talenta manajemen bagi pembangunan bangsa dan Negara. PT INDOSAT mulai menjalankan jasa telekomunikasi internasional umum tanggal 1 Januari 1982
bedasarkan
Surat
Keputusan
Mentri
Perhubungan
No.
235/PL/101/PHB-81 tanggal 20 Oktober 1981, Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekominikasi No. 143/Dirjen/1981 serta perjanjian kerja sama internasional PT INDOSAT dan PT. TELKOM tanggal 31 Desember 1981. Tahun 1982 mulailah dibangun Sentral Gerbang Internasional 2 (SGI-2B) yang berlokasi di Medan. Sedang untuk menambah fasilitas Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL), pada tanggal 2 Maret 1985 diresmikan pula SKKL Medan Penang. Kemudian pada tanggal 8 September 1988, PT INDOSAT turut serta dalam pembangunan SKKL Asia Tenggara - Timur Tengah – Eropa Barat (SEA-ME-WE). 3.
Proses divestasi Pada perkembangan berikutnya tanggal 19 Oktober 1994, PT
Indosat melakukan go public dengan melepas sejumlah sahamnya di bursa saham New York (New York Stock Exchage), London, Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES), saham yang dilepas kepada publik berjumlah 103.550.000 lembar saham. Tujuan penawaran saham PT Indosat
adalah
mendapatkan
biaya
dalam
rangka
pembiayaan
pengembangan fasilitas pelayanan jasa telekomunikasi internasional. PT Indosat tercatat sebagai BUMN pertama yang menjual sahamnya di bursa saham luar negeri. Dari tahun 2001, semua kepemilikan gabungan antara Indosat dan provider telekomunikasi domestik Telkom, telah dieliminasi dimana hak eksklusif kedua provider pelayanan telekomunikasi ini telah dihilangkan secara bertahap. Indosat mengejar pembangunan
dari bisnis telepon
seluler dimulai dari pertengahan tahun 90-an, dan pada tahun 2001didirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3), diikuti dengan memperoleh kontrol penuh akan PT Satelit Palapa Indonesia, yang
menyebabkan Indosat Group menjadi perusahaan operator seluler terbesar kedua di Indonesia. Pada akhirnya tahun 2002, pemerintah Indonesia mendivestasikan 41,94% sahamnya di Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan divestasi ini, Indosat sekali lagi menjadi perusahaan PMA, menawarkan pelayanan dan jaringan yang terintegrasi secara optimal di dalam solusi informasi dan komunikasi. Pada November 2003, mengikuti perjanjian merger untuk menggabungkan Satelindo, IM3, dan Bimagraha kedalam Indosat, Indosat terterfokus untuk menjadi Full Network Service Provider (FNSP) dengan mengkonsolidasi jasa seluler, fixed telecommunication, dan MIDI menjadi satu organisasi tunggal. 4.1.3. Kedudukan, Tujuan, Tugas, Fungsi PT INDOSAT 1.
Kedudukan PT INDOSAT PT INDOSAT merupakan BUMN berbentuk Persero di bawah
naungan Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi, Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi. PT INDOSAT setingkat BUMN lain yang sama-sama berada dalam lingkungan Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi. Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi
PT. POS INDONESIA
Dirjen POS dan Telekomunikasi
Dirjen Perhubungan Darat
PT TELKOM
PT INDOSAT
Dirjen Perhubungan Udara
Dirjen Perhubungan Laut
Gambar 4. Kedudukan PT INDOSAT 2.
Tujuan PT Indosat Berdasarkan Anggaran Dasar maka tujuan utama PT Indosat
adalah sebagai berikut :
a.
Membangun dan mengembangkan telekomunikasi internasional
untuk meningkatkan hubungan kerjasama internasional dalam menunjang pembangunan nasional. b.
Memberikan
sumbangan
bagi
perekomonian
negara
pada
umumnya dan peningkatan pendapatan negara pada khususnya serta berpartisipasi aktif dalam menunjang dan melaksanakan kebijakan dan program pemerintah di bidang pembangunan nasioanal. 3.
Tugas PT Indosat
Berdasarkan TAP MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN, maka tugas pokok PT Indosat diantaranya : a.
Menunjang pembangunan nasional.
b.
Memperlancar peredaran uang dan barang.
c.
Meningkatkan jenis dan jangkauan jasa.
d.
Memperluas jenis dan jangkauan jasa.
4.
Fungsi PT Indosat Fungsi PT Indosat adalah :
a.
Turut serta dalam melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan program
pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya dan membangun, mengembangkan dan mengusahakan
telekomunikasi
untuk
umum dalam rangka
meningkatkan hubungan internasional dari dan ke Indonesia khususnya. b.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, maka perusahaan menyelenggarakan telekomunikasi internasional untuk umum yang meliputi : 1.
Penyelenggaraan layanan telekomunikasi internasional
untuk umum dengan sarana seperti telegram, telepon, telex, birofax dan sarana lainnya. 2.
Penyediaan saluran komunikasi internasional untuk umum
dan disewakan. 3.
Perencanaan pembangunan, pengembangan serta perluasan
sarana-sarana telekomunikasi internasional.
Fungsi PT Indosat tersebut tercantum pada Anggaran Dasar Perusahaan dan telah disempurnakan dalam keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa tanggal 17 Nopember 1987. 4.1.4. Logo, Visi, Misi, Motto, Nilai-nilai Insan Gemilang, Lokasi dan Kebijakan Mutu PT INDOSAT Tepat pada bulan Februari 2005, PT INDOSAT merubah identitas perusahaan dengan mengganti Logo serta Visi dan Misinya. Perubahan ini merupakan refleksi visi PT.INDOSAT menjadi perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi terintegrasi bagi pelanggan ritel dan korporat. Harapan pergantian identitas ini agar lebih mensosialisasikan pelayanan jasa yang terdapat di PT INDOSAT ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan tentunya dapat membawa bangsa Indonesia menuju babak baru dalam dunia telekomunikasi yang jauh lebih baik. 1.
Logo PT INDOSAT Logo baru PT INDOSAT mempunyai arti yang sangat luas dan
mendalam dibaliknya. Dibawah ini merupakan gambar logo baru PT INDOSAT beserta arti dari logo tersebut.
Gambar 5. Logo PT INDOSAT •
Teks “indosat”: Teks “indosat” menggunakan huruf kecil yang melambangkan
sikap Indosat yang bersahabat dan low profile tetapi mudah bekerjasama dalam segala hal. Teks Indosat yang berwarna biru tua melambangkan kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid, kemampuan dan rasa percaya diri dalam bidang teknologi yang tinggi serta kestabilan perusahaan.
•
Tiga Elips: Tiga elips pembentuk “Techno Flower” merupakan elemen yang
mempunyai arti dan fungsi agar dapat saling membangun dan mengisi satu sama lainnya, yaitu: a.
Elips warna merah, melambangkan masyarakat Indonesia.
b.
Elips warna biru, melambangkan Teknologi.
c.
Elips warna kuning, melambangkan Komunikasi.
•
Simbol “Techno Flower”: Simbol “Techno Flower” tercipta dari gabungan tiga elips yang
mencerminkan usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini, yaitu di Indonesia, dalam bidang teknologi dan pelayanan bagi masyarakat, serta pentingnya kerjasama yang kokoh diantara ketiga elemen tersebut. •
Bintang Pemata: “Bintang Permata” terdapat ditengah-tengah yang terbentuk dari
rangkaian ketiga elips, mencerminkan layanan terbaik dan berkualitas yang senantiasa diberikan oleh PT INDOSAT kepada seluruh masyarakat Indonesia. 2.
Visi PT INDOSAT Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi dan bisnis
global, maka PT INDOSAT memantapkan visinya untuk menyongsong perubahan-perubahan yang semakin cepat. Visi PT INDOSAT dijabarkan dalam tiga untaian keinginan dari pemikiran strategis, yaitu : a.
Mempertahankan
tingkat
pertumbuhan
yang
berkelanjutan
(Sustainable Growth). b.
Mengokohkan diri sebagai operator telekomunikasi kelas dunia (World Class Operator).
c.
Menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi (Global Player).
3.
Misi PT INDOSAT Ada lima misi atau sasaran pokok perusahaan yang terbagi dalam
misi jangka pendek dan misi jangka panjang yang dicanangkan oleh PT INDOSAT sejak menjadi BUMN, yaitu :
•
Misi Jangka Pendek :
a.
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
b.
Memberikan hasil yang terbaik kepada masyarakat.
c.
Memperoleh citra perusahaan terbaik.
•
Misi Jangka Panjang :
a.
Membangun basis pelanggan untuk berkompetisi dengan sehat.
b.
Membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi yang terbaik.
4.
Motto PT INDOSAT Untuk menambah semangat kerja seluruh warga usahanya, Indosat
mempunyai motto yang dipegang teguh oleh seluruh warga usahanya. Motto PT Indosat adalah: KRETARTHA KARYA SAMUHA (Success Through Team Work) yang artinya: “Keberhasilan dapat dicapai melalui kerjasama antara seluruh pihak yang terkait, yaitu dari tingkat direksi, divisi, bagian serta para pemegang saham.” Dengan adanya perubahan motto, saat ini PT Indosat memiliki motto baru yang menggambarkan semangat PT Indosat untuk membuat masa depan yang lebih baik. Motto PT Indosat tersebut adalah: “THE FUTURE IS HERE” yang artinya : Masa Depan Ada Disini Motto ini menggambarkan semangat Indosat untuk membuat masa depan dunia teknologi yang lebih. Dalam kaitan kerjasama diantara pihak-pihak terkait senantiasa ditekankan dalam setiap kegiatan perusahaan. Selain motto, PT INDOSAT juga mempunyai tekad pelayanan, yaitu : “ WE CARE MORE “ yang artinya : Kami lebih peduli Hal ini merupakan tekad pelayanan PT INDOSAT dalam upaya menghadapi persaingan yang tajam. Dengan tekad ini, PT INDOSAT bertekad memenuhi segala kegiatan/kebutuhan pelanggan, senantiasa
mengupayakan peningkatan mutu jasa dan pelayanan serta memacu diri menjadi yang terbaik di bidang telekomunikasi. 5.
Nilai-nilai Insan Gemilang Ada lima nilai-nilai insan gemilang yang diterapkan PT.INDOSAT
dalam melakukan pekerjaan, yaitu: a. Integritas (Integrity) b. Kerjasama (Team Work) c. Keunggulan (Excellence) d. Kemitraan (Partnership) e. Fokus pada Pelanggan (Customer Focused) Arti dan symbol dari insan gemilang: 1.
Integritas (Integrity) Simbol: Mercusuar
•
Teguh pada pendirian
•
Jujur dan mengutamakan kebenaran
•
Dedikasi tanpa pamrih
•
Menjadi panutan dan memberikan bimbingan pada pihak lain
2.
Kerjasama (Team work) Simbol: Roda gigi
•
Partisipasi aktif
•
Berusaha dan bekerja sama
•
Menjadi tumpuan yang kompeten
•
Memiliki tujuan yang selaras dengan rekan kerja
3.
Keunggulan Simbol : Berlian
•
Kesempurnaan kwalitas yang diperoleh melalui proses yang tidak mudah
•
Quality mindset
•
Keindahan berasal dari standard yang tinggi
4.
Kemitraan Simbol : Biola
•
Satu kesatuan yang tak terpisahkan
•
Saling membutuhkan
•
Saling percaya
•
Saling memberi manfaat
•
Win-win solution
5.
Fokus pada Pelanggan Simbol: Tangan dan pelanggan
•
Kesediaan memberikan bantuan
•
Mengerti dan memenuhi kebutuhan pihak lain
•
Mengerti karakter individu
6.
Lokasi Kerja PT Indosat Pada tanggal 3 April 1990 Presiden Soeharto meresmikan kantor
pusat PT Indosat,Tbk yang berlokasi di jalan Medan Merdeka Barat No.21 Jakarta 101110 yang sekaligus dipakai sebagai SGI-I, suatu sentral yang memungkinkan melakukan komunikasi internasional diseluruh wilayah Indonesia, kemudian tahun 1992 dibangun SGI-2B yang terletak di Medan. 7.
Kebijakan Mutu Kebijakan mutu yang diterapkan oleh PT Indosat antara lain :
a.
Setiap karyawan secara terus-menerus meningkatkan prestasi dan mutu kerja di setiap bidang yang ditangani.
b.
Setiap karyawan secara terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan yang berkesinambungan.
c.
Untuk menunjang upaya yang dilakukan oleh setiap karyawan maka perusahaan harus mengembangkan lingkungan kerja yang mendukung
dan
secara
terus-menerus
meningkatkan
dan
menyempurnakan sistem kerja yang semakin produktif, efektif dan efisien. 4.1.5. Sarana dan Fasilitas PT INDOSAT PT Indosat memiliki berbagai sarana dan fasilitas untuk telekomunikasi Internasional di berbagai tempat di Indonesia untuk dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pemakai jasa. Sarana-sarana telekomunikasi internasional itu adalah sebagai berikut. 1.
Stasiun bumi Jatilihur:
a.
Stasiun Bumi Intelsat JAH-1A mengarah ke Pacific Ocean Region (POR),
b.
mulai beroperasi tahun 1969.
Stasiun Bumi Intelsat JAH-2A mengarah ke Indonesia Ocean Region (IOR), mulai beroperasi tahu 1978.
c.
Stasiun Bumi Intelsat JAH-3A mengarah ke Pacific Ocean Region (POR), mulai beroperasi tahun 1987.
d.
Stasiun Bumi Intelsat JAH-4A mengarah ke Indonesian Ocean Region (IOR), mulai beroperasi tahun 1985.
e.
Stasiun Bumi Intelsat JAH-5A mengarah ke Indonesian Ocean Region (IOR), mulai beroperasi tahun 1994.
f.
Stasiun
Bumi
Intelsat
JAH-6A
mengarah
ke
Inmarsat
(International Maritim Region). 2.
Ancol:
a.
SKKL ASEAN -1-S, mulai beroperasi tahun 1980.
b.
SKKL A-I-S (Australia – Indonesia – Singapura), mulai beroperasi tahun 1986 dan memiliki 2 segment,yaitu :
1)
A – I – S segment A ( Indonesia – Australia ).
2)
A – I – S segment A (Indonesia - Singapura).
c.
SKKL SEA – ME – WE (South East Asia – Middle East – West Europe) beroperasi mulai tahun 1992, memiliki 2 segment, yaitu :
1)
Segment 1 (Jakarta – Singapura).
2)
Segment 2 (Jakarta – Colombo – Jibouti).
d.
JASUARUS (Jakarta – Surabaya – Australia ).
e.
J – S (Jakarta – Surabaya )
f.
APCN ( ASIA Pacific Cable Network ).
g.
Sentral Telepon 5ESS AT&T (SGI-1B).
3.
Kantor Pusat PT Indosat
a.
Sentral Telepon EWSD (I-Phone).
b.
Sentral Telex Didgital Hasler.
c.
Sentral Telepon ZTE (Star One).
d.
Perangkat untuk Video Conference.
e.
Perangkat untuk IBS.
f.
Base Station Microwave.
g.
Server Internet
4.
Medan:
a.
Stasiun Bumi Intelsat MES-1A, mulai beroperasi tahun 1994.
b.
SKKL SEA-ME-WE 1 (Mecol dan Mesing), mulai beroperasi tahun 1984.
c.
SKKL Medan – Penang, mulai beroperasi tahun 1993.
d.
SGI-2B Medan.
e.
I-Phone (Sentral Telepon EWSD).
5.
Batam:
a.
Batam – Singapore Microwave Link, mulai beroperasi tahun 1992.
b.
Stasiun Bumi Intelsat BTM-1B, mulai beroperasi tahun 1994.
c.
SGI-3 Batam
d.
Hardpath melalui Jakarta dengan penghubung Singapore dan Johor, USA, Taiwan, Jepang, dan Australia.
6.
Surabaya
a.
Stasiun Bumi Intelsat SBY-01A (Satelit POR 176) 1994-2009.
b.
SGI-4 Surabaya
c.
Kabel Laut JS & S-M-W2 ( Perancis, Jerman, Taiwan ) 1997-2022.
d.
Kabel Laut JS & S-M-W3 (Malaysia, Jepang, Italy) 1999-2024.
e.
JASUARUS (Jakarta – Surabaya – Australia)
f.
Kabel Laut APCN & JS ( Australia, Hongkong, Jepang, Malaysia, Philipina, Taiwan, Singapore, Korsel, USA ).
4.1.6. Struktur Organisasi PT INDOSAT Untuk meningkatkan mutu hasil kerja, maka PT Indosat senantiasa mengembangkan diri baik dari segi teknis maupun non teknis. Pengembangan bidang manajemen yang merupakan pengembangan non teknis ditujukan untuk meningkatkan sistem manajemen yang telah ada yang dirasa perlu adanya penyempurnaan-penyempurnaan. Salah satu
bidang manajemen yang terus berkembang adalah struktur organisasi yang terus bertambah dan diperbaharui. Struktur organisasi PT Indosat yang baru dibuat berdasarkan TMT 7 Februari 2005. Di dalam struktur organisasi dapat kita lihat bahwa PT Indosat dipimpin seorang President Director dibantu oleh seorang Deputy President Director dan tujuh orang Director. Masing-masing divisi dipimpin oleh seorang Senior Vice President. Dalam menjalankan tugas, seorang Senior Vice President dibantu oleh beberapa orang Senior Staff. Sedangkan seorang Senior Staff dibantu oleh beberapa orang staff. 4.1.7. Jasa – Jasa dan Pelayanan PT Indosat 1.
International Telephony PT Indosat menawarkan berbagai layanan kepada konsumen,
khususnya pelanggan yang memakai akses ke luar negeri. Jasa-jasa yang ditawarkan antara lain : a.
Indosat SLI 001/008 Indosat SLI 001 atau indosat IDD 001 adalah fasilitas telepon
internasional
dimana pelanggan dapat langsung memutar nomor yang
dituju di luar negri tanpa memerlukan bantuan operator. Kode akses SLI, yaitu :
Indonesia
Singapura
SGI
SGI
SGD
SGD
Sentral Lokal
Sentral Lokal
1 2
3
1 2
3
4 5 7 8
6 9
4 5 7 8
6 9
8
#
8
#
*
*
Gambar 6. Hirarki Umum SLI b.
Indosat Operator 101/104 Indosat operator 101/104 adalah pelayanan telepon internasional
dimana proses penyambungan ke nomor tujuan dilakukan dengan bantuan operator Indosat. c.
Indosat Conference Call Indosat Conference Call merupakan jasa yang memberikan
kemudahan kepada pelanggan untuk melakukan konferensi jarak jauh dengan beberapa mitranya di dalam negri maupun di luar negri pada saat yang bersamaan atau secara on line. d.
Indosat Indonesia Direct Indosat Indonesia Direct adalah fasilitas pelayanan telepon
internasional dari luar negri ke Indonesia, dimana pengguna jasa telepon dapat tersambung langsung dengan operator Indosat yang selanjutnya akan menyambungkan ke nomor tujuan ke Indonesia.
f.
Indosat Free Phone Indosat Free Phone adalah fasilitas pelayanan telepon internasional
di mana biaya percakapan dibebankan kepada penerima yang terdaftar sebagai pelanggan Indosat Free Phone. g.
Indosat HCD Indosat HCD (Home Country Direct) adalah layanan indosat yang
memungkinkan pengguna jasa telepon internasional di Indonesia melakukan percakapan ke luar negeri melalui bantuan operator/negara tujuan dengan sistem pembayaran secara collect call, yaitu pembayaran yang dibebankan ke nomor di luar negri atau dibebankan ke calling card pemanggil. 2.
Global Corporate Services (Komunikasi Data) Selain layanan jasa telepon tadi, Indosat juga memiliki layanan
berupa komunikasi data. Layanan-layanan tersebut antara lain : a.
Indosat Worl Link Indosat Worl Link adalah jasa komunikasi sirkuit langganan digital
point to point berkecepatan tinggi (mulai 64 Kbps hingga 2 Mbps) yang dapat menghubungkan pelanggan di Indonesia dengan mitra bisnisnya di luar negri selama 24 jam terus menerus, serta handal dalam mengakses dan menyebarkan informasi keseluruh dunia, baik dalam bentuk suara, data, faxsimile dan video conference. b.
Indosat Direct Link Indosat Direct Link adalah jasa komunikasi sirkuit langganan yang
dapat menyalurkan informsi data, suara dan image/video melalui ruas bumi (terminal Indosat Direct Link dan perlengkapannya) dan ruang angkasa (satelit), yang menghubungkan pelanggan di Indonesia dengan mitra bisnisnya di luar negri secara langsung selama 24 jam terus menerus atau on line. c.
Indosat Bit Link Indosat Bit Link adalah jasa komunikasi sirkuit analog langsung
dengan kecepatan yang direkomendasikan sampai 4.800 bps. Indosat Bit Link juga menghubungkan pelanggan di Indonesia dengan mitra bisnis
atau kerja di luar negri selama 24 jam terus menerus dan mencakup komunikasi suara atau data telex. d.
Indosat Frame Net Indosat frame Net adalah suatu jasa interkoneksi LAN secara end-
to-end, transparan terhadap protokol yang dapat mengkomunikasikan da ta dengan keceptan tinggi (sampai 2 Mbps ) dan delay rendah, dengan penggunaan bandwidth yang fleksibel. Indosat Frame Net tehubung dengan berbagai jaringan frame relay global melalui kerjasama penyelenggaraan dengan berbagai penyelenggra frame relay internasional. Saat ini Indosat Frame Net terhubung dengan jaringan World Partners, ACASIA, Concert, C&W, Global One, NTT dan bilateral dengan Jepang (IDC, JT). Manfaat dan keuntungan dari Indosat Frame Net : 1)
Bandwidth fleksibel, dapat menggunakan kecepatan di atas kecepatan yang disepakati (commited information rate atau biasa disebut CIR) pada kondisi jaringan tertentu, tanpa biaya tambahan.
2)
Lebih ekonomis jika dibandingkan dengan sirkuit sewa, khususnya ke multi tujuan, karena dapat menggunakan satu port akses (saluran) fisik secara simultan untuk beberapa koneksi/tujuan.
3)
Konektivitas penuh (mesh), dengan cakupan global yang luas (lebih dai 30 negara) dan terus bertambah (Extensive Coverage).
4)
Pilihan kepatan luas (64 Kbps s.d 2Mbps).
3.
Multimedia / Internet Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang terhubung satu
sama lain (network of network). Melalui jaringan ini pertukaran informasi dapat berlangsung dengan cepat, mampu mengakses pusat-pusat informasi dan dapat berkomunikasi dengan pihak lain di mana pun. Layanan-layanan Multimedia yang ada pada Indosat antara lain: a.
INDOSATnet / INDOSAT MEGAMEDIA (IM2) INDOSATnet adalah salah satu jasa dari anak perusahaan PT
Indosat yaitu INDOSAT MEGAMEDIA (IM2) yang dapat memberikan solusi bagi individu maupun perusahaan dalam memilih layanan yang
diinginkan sesuai dengan kebutuhan. INDOSATnet akan menghubungkan anda dengan belantara informasi yang tidak terbatas melalui jaringan internet dengan kemampuan; WWW (World Wide Web), E-mail, Newsgroup, FTP, Telnet dan IRC. b.
INDOSAT ISDN INDOSAT ISDN (Integrated Service Digital Network) adalah
jaringan digital yang menampung seluruh kebutuhan telekomunikasi suara, data maupun gambar secara terpadu dalam satu kesatuan integral, namun tetap dapat melakukan komunikasi dengan jaringan PSTN yang ada. c.
INDOSAT Video Link INDOSAT Video Link adalah pelayanan konferensi atau tatap
muka jarak jauh secara interaktif melalui monitor di studio. Dengan IVC peserta dapat bertatap muka, berbicara secara interaktif, saling bertukar dokumen melalui fax, memperlihatkan rekaman video ataupun merekam peristiwa tersebut. Manfaat dan keuntungan dari INDOSAT Video Link: 1)
Menghemat waktu dan biaya perjalanan, karena tidak perlu hadir di negara tujuan.
2)
Mempercepat waktu pembahasan dan pengambilan keputusan, karena peserta dapat berinteraksi secara langsung.
3)
Kerahasiaan konferensi terjamin karena pengoperasian alat yang mudah dapat dilakukan sendiri tanpa perlu didampingi operator khusus.
4)
Dapat merekam siaran dalam format BETA atau VHS dan dapat ditayangkan kembali saat itu juga (instant reply) bila diperlukan.
5)
Efektif dan memudahkan, karena sistem dapat memproyeksikan 2 obyek gambar pada saat yang bersamaan serta memperlihatkan peserta maupun materi persentasi dari jarak dekat.
d.
INDOSAT TV Link INDOSAT TV Link merupakan layanan program penyaluran
siaran televisi, baik berupa siaran langsung maupun tidak langsung (rekaman), dapat berbentuk siaran pengiriman dari dalam ke luar negri
atau sebaliknya dan tersedia sarana satelit seperti Intelsat, Panamsat, Asiasat dan Palapa. 4.
Indosat Corporate Solution Layanan Indosat Corporate Solution merupakan jawaban dari
kebutuhan modern
layanan untuk
komunikasi
terintegrasi
memperlancar
operasional
perusahaan-perusahaan bisnisnya.
Layanan
telekomunikasi terintegrasi untuk corporate terdiri dari solusi voice, solusi mobile, solusi connectivity, serta solusi VAS (Value Added Service) dan hosting. a.
Solusi voice Merupakan layanan suara berbasis fixed dan mobile yang disesuaikan dengankebutuhan perusahaan. Adapun solusi yang ditawarkan adalah I-Phone, seluler, Fixed Wireless Service,atau gabungan dari ketiganya.
b.
Solusi mobile Menyediakan layanan solusi mobile bagi perusahaan, karyawan perusahaan maupun pelanggan perusahaan itu, seperti: Corporate User Group (CUG), GSM PBX Integration, Mobile Banking & Vehicle Tracking.
c.
Solusi connectivity Merupakan solusi penyedia backbone telekomunikasi terbaik dengan pilihan alternatif malalui serat optik, satelit maupun wireless dengan teknologi terkini.
d.
Solusi VAS & hosting Memberikan solusi value added
yang melengkapi kebutuhan
telekomunikasi perusahaan seperti SMS Bulk, Disaster Recovery Centre, aplikasi VAS serta I-Ring Corporate. 4.2.
Segmentation, Targeting, dan Positioning A.
Segmentation Menurut Kartajaya (2002), dalam lingkaran Strategi Pemasaran (S)
dilihat dari perspektif STV triangle, segmentation adalah cara membagi pasar berdasarkan variabel-variabel tertentu. Hal pertama yang harus
dilakukan oleh pemasar adalah mengeksplorasi pasar dengan melakukan segmentation yang merupakan “mapping strategy” perusahaan. Dalam segmentasi ini kita harus membagi-bagi pasar berdasarkan kesamaan psikografis dan perilaku pelanggan. Art Weinstein dalam Kartajaya (2002) menyebutkan sebelum perusahaan membagi –bagi pasar, lebih baik jika perusahaan memiliki sebuah definisi pasar (market definition) yang jelas. Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus mengidentifikasi pasar sasaran sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang besar (Kotler, 2000). PT Indosat, Tbk sebagai perusahaan telekomunikasi yang pertama kali memperkenalkan BlackBerry ke Indonesia merupakan perusahaan yang mampu memberikan total solusi yang lebih efisien bagi pasar sasarannya. Spesifikasi yang dimiliki oleh BlackBerry baik dari segi teknologi maupun handset secara jelas mampu mendeskripsikan segmen apa saja yang dimiliki produk dan layanan ini. Untuk itu, segmentasi yang dimiliki oleh BlackBerry adalah segmen retail yaitu individu profesional dan dinamis dan segmen corporate yang membutuhkan efektivitas dan efisiensi dalam pekerjaan. Hal ini dikarenakan BlackBerry mampu memberikan solusi layanan nilai tambah push mail sehingga pelanggan bisa menikmati seluruh keuntungan seperti membawa komputer kantor yang besar dalam sakunya sehingga pelanggan dalam segmen ini dapat meningkatkan produktivitas karena selalu menerima informasi penting secara efektif, melalui telepon, SMS dan e-mail. Pengguna juga mampu meningkatkan responsibilitas karena dapat memberikan tanggapan secara cepat terhadap pesan maupun kejadian atau informasi penting. B.
Targeting Menurut Kartajaya (2002), dalam lingkaran Strategi Pemasaran (S)
dilihat dari perspektif STV triangle, targeting adalah memilih satu atau lebih segmen pasar yang dijadikan target market. Targeting sebagai “fitting strategy” adalah langkah setelah perusahaan menuntaskan segmentasi. Perusahaan dapat menentukan satu, dua, beberapa atau semua
segmen sebagai target market. Hal ini bergantung pada empat kriteria utama targeting yaitu besarnya ukuran pasar (size), besarnya pertumbuhan pasar (growth), keunggulan kompetitif (competitive advantages) yang dimiliki perusahaan, dan terakhir, situasi persaingan (competititve situation).yang dihadapi perusahaan. Target pasar BlackBerry dari segmen retail yang menggunakan layanan yang disebut “BlackBerry Internet Solution” (BIS) adalah individu dengan gaya hidup yang mobile yang tetap menginginkan berhubungan dengan kolega, teman dan keluarga ketika sedang berpergian atau tidak ditempat. Layanan (BIS) juga ditargetkan untuk bisnis kecil serta individu yang menggunakan layanan e-mail account berbasis POP3 atau ISP. Pasar yang menjadi target BlackBerry adalah segmen korporat yang menggunakan layanan yang disebut “BlackBerry Enterprise Solution” (BES), adalah organisasi yang menginginkan keuntungan penuh dari penggunaan e-mail dan aplikasi perusahaan secara wireless, serta organisasi yang menghendaki adanya fitur keamanan dan kontrol tingkat tinggi juga organisasi yang
sistem aplikasi e-mail perusahaannya
dikerjakan oleh sumber daya departemen Information Technology (IT). C.
Positioning Menurut Kartajaya (2002), dalam lingkaran Strategi Pemasaran (S)
dilihat dari perspektif STV triangle, positioning adalah posisi yang diinginkan ada dibenak konsumen. Setelah targeting dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah memposisikan perusahaan dengan offering perusahaan di dalam benak pelanggan. Yoram Wind dalam Kartajaya (2002) mengatakan positioning sangat penting karena merupakan “reason for being”. Positioning merupakan alasan bagi ‘eksistensi’ sebuah produk atau merek. Positioning sebaiknya didukung oleh diferensiasi berupa content (“what to offer”), context (“how to offer”), serta harus didukung oleh infrastruktur (business enabler) yang tepat, yang dapat berupa teknologi, SDM yang kokoh, dan fasilitas yang memadai.
Berdasarkan pengertian tersebut, positioning Matrix BlackBerry sebagai kesatuan produk dan layanan dari Indosat dapat dilihat sebagai suatu piranti pengelola e-mail untuk solusi mobile office dengan teknologi push mail dengan cakupan layanan nasional dan internasional mengikuti coverage GPRS Matrix yang luas. Dengan keunggulan dan kelebihan yang dimiliki oleh Matrix sebagai simcard dan BlackBerry sendiri sebagai teknologi dan handset yang terintegrasi maka terbentuklah suatu kesatuan produk dan layanan push mail yang mampu mengelola e-mail penggunanya dengan sistem kompresi yang luar biasa. Keistimewaan inilah yang melekat dibenak konsumen karena selain teknologi push mail itu sendiri, BlackBerry sebagai pionir mampu menciptakan sistem kompresi yang luar biasa karena biasanya e-mail didownload manual ke PC berkisar 3-6 kb per e-mail namun pada sebuah BlackBerry, e-mail mamapu mengkompresi samapai seperseratusnya. 4.3.
Bauran Pemasaran A.
Product (Produk)
a.
Sim Card Matrix Produk simcard pasca bayar pertama di Indonesia dari Indosat yang memberikan keunggulan layanan tambahan melalui menu browser satelindo@access. Keunggulan yang dimiliki kartu Matrix 64KB adalah mempunyai spesifikasi yang lebih canggih dengan beragam fitur yang dapat memudahkan pelanggan untuk berbagai keperluan. Adapun spesifikasi yang dimiliki Matrix adalah: •
GSM 900/1800/1900 (Triple band)
•
Sim Card 64 kb (GSM phase 2+)
•
Menu browser (SIM tool Kit)
•
SMS memory 55 unit (tergantung ponsel)
•
Phone book memory 250 unit (extended to 500 unit)
Matrix juga memiliki berbagai fitur seperti: •
CLI (Calling Line Indentification)
•
CLIR (Calling Line Identification Registered)
•
Call Waiting / Call Hold
•
Call Forward / Call Divert
•
Voice Mail Service (VMS)
•
National Roaming Access
•
SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh)
•
SLI (Sambungan Langsung Internasional)
•
Conference Call
•
SMS
•
Indosat Flat Call
•
Fax & Data
•
GPRS WAP/ Internet
•
MMS
•
Value Added Service ( Value added SMS, Mobile office, Mobile Banking, Interactive Voice Response (IVR))
•
LBS
•
I-Ring
•
BlackBerry
Gambar 7. Logo Matrix b.
BlackBerry BlackBerry merupakan suatu solusi mobile office yang lengkap dan terintegrasi secara aman (wireless e-mail, global address lockup, wireless calender syncronization, mobile data service) yang pertama kali diproduksi oleh RIM pada tahun 1999 dan pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Indosat pada Desember 2004.
Gambar 8. Logo BlackBerry
Seperti yang sudah dikemukakan diatas bahwa layanan BlackBerry ditujukan untuk dua segmen pasar yaitu retail dan korporat dimana segmen retail menggunakan layanan BIS dan segmen korporat menggunakan layanan BES. BES dan BIS berperan seperti sebuah e-mail relay untuk account e-mail korporat dan individual sehingga user-user nya dapat selalu mengakses emailnya tanpa harus berada di belakang meja dan mengakses melalui komputernya. BES dan BIS mengidentifikasi setiap perangkat BlackBerry melalui ID yang unik di setiap perangkatnya yang lebih dikenal dengan BlackBerry PIN.
Gambar 9. BlackBerry Device Software yang ada di dalamnya memonitor local “inbox” usernya, dan ketika ada pesan (e-mail) baru datang serta merta diteruskan ke Network Operations Center (NOC) RIM. E-mail baru tersebut kemudian diteruskan kembali ke wireless provider tempat user tersebut terdaftar, yang pada akhirnya dikirimkan ke perangkat BlackBerry pelanggan. Prosedur inilah yang disebut dengan prosedur Push, dimana user yang memiliki mobilitas tinggi (mobile user) tidak perlu melakukan sinkronisasi e-mail secara manual (receive/retrieve). Seluruh e-mail baru, contact, dan entry kalender di-push ke perangkat BlackBerry secara otomatis. Media penyimpanan pada perangkatnya juga memungkinkan mobile user untuk mengakses semua datanya secara offline tanpa layanan dari
wireless provider. Pada saat user terhubung (connect) lagi ke jaringan, BES dan BIS akan mengirimkan data sinkronisasi terakhir. Hal ini yang membuat handheld selalu up-to-date. 1.
BlackBerry Internet Solution User perorangan (individual) dapat menggunakan layanan
e-mail yang disediakan oleh penyelenggara layanan e-mail baik yang berbayar ataupun gratis (selama akses pop3 dibuka) dan tidak perlu menyediakan dan menggunakan server BES pada jaringan komputer mereka, layanan seperti ini yang dikenal sebagai BlackBerry Internet Service (BIS). Pada prinsipnya, tujuan terpenting dari BlackBerry Internet Solution adalah untuk menjaga professional dengan kegiatan kerja yang menuntut mobilitas tinggi tetap dapat berhubungan dengan klien atau rekan dalam pekerjaan meski berada jauh dari kantornya. Terdapat lima komponen pada BlackBerry Internet Solution, yaitu: (1)
BlackBerry Wireless Device BlackBerry menggabungkan kemampuan telepon, e-mail,
SMS, browser, organizer, dan masih banyak lagi kedalam sebuah perangkat wireless dengan keistimewaan sebagai berikut : • Keyboard QWERTY atau berbasis QWERTY (SureType) • Trackwheel sebagai navigator • Layar backlit yang nyaman • Interface dengan menu dan aplikasi software terintegrasi • Lifetime baterai yang tahan lama. Selain perangkat yang diproduksi oleh RIM sendiri, perangkat lain yang memiliki teknologi BlackBerry didalamnya termasuk juga sebagai komponen BlackBerry Internet Solution, perangkat-perangkat non BlackBerry yang dikenal luas sebagai BlackBerry Connect, yaitu telepon seluler atau PDA pada umumnya yang fungsi ‘BlackBerry’-nya perlu diinstall melalui sebuah software pada perangkat yang bersangkutan (Nokia 9300,
9500, Sony Ericsson P910i, P990, O2 Xda II i dan s, Treo 650, dll) dan juga BlackBerry Built-in, yaitu perangkat yang didalamnya sudah dibenamkan teknologi BlackBerry (software) didalamnya (Siemens SK65). (2)
BlackBerry Internet Service BlackBerry Internet Service memungkinkan user untuk
mengirim dan menerima dari beberapa account e-mail, browsing web, serta mengirimkan (juga menerima) instant message pada teman, keluarga, dan rekan kerja. (3)
BlackBerry Desktop Software BlackBerry Desktop Software diinstal dan bekerja pada
Personal Computer. Software tersebut mengelola informasi yang ada di perangkat BlackBerry device dan account e-mail kita. BlackBerry
Desktop
Software
memungkinkan
kita
untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut : • Sinkronisasi contact, appointment, memo, dan task antara perangkat BlackBerry dan Personal Computer. • Instalasi aplikasi tertentu (Load application) • Back up data dari perangkat ke Personal Computer. (4)
BlackBerry Accessories Terdapat berbagai aksesoris yang tersedia di pasaran untuk
perangkat BlackBerry. Mulai dari cases dan holster yang trendi dan gaya, headset standar atau dengan bluetooth, travel charger, sampai pada car kits serta baterai ekstra untuk cadangan saat perjalanan jauh. (5)
Third party Software Dengan menggunakan BlackBerry Desktop Software user
dapat menambahakan atau meng-install beragam aplikasi seperti games ataupun program berupa tools untuk keperluan pribadi atau bisnis sehingga dapat terhibur tetapi tetap aktif dan produktif. Untuk hal ini BlackBerry beraliansi dengan berbagai vendor aplikasi dan software terkemuka seperti Yahoo! dan Google untuk
instant messaging, Terratial dan Magmic Inc untuk Games dan Entertainment, MxData dan Skava Inc untuk layanan content, juga GSX Groupware pada Network and System Management serta masih banyak lagi yang lainnya. Berikut ini adalah diagram-diagram yang menjelaskan bagaimana arsitektur dari BlackBerry Internet Solution.
Gambar 10. Konfigurasi BlackBerry Internet Solution 1)
Email yang ditujukan langsung ke BlackBerry address (
[email protected]) dikirimkan ke BlackBerry Internet Service melalui jaringan internet.
2)
Bila alamat yang dituju memasang filter untuk account nya, Blackberry Internet Service menjalankan filter yang dipasang terhadap e-mail yang masuk tersebut.
3)
Blackberry Internet Service memberikan notifikasi ke Blackberry Infrastructure bahwa ada e-mail baru yang masuk serta mencocokkan alamat e-mail dan PIN perangkat tujuan .
4)
E-mail baru dikirimkan ke perangkat tujuan melalui jaringan wireless.
5)
E-mail masuk dan diterima di perangkat BlackBerry yang dituju.
2.
BlackBerry Enterprise Solution Aplikasi BES pada dasarnya hampir sama dengan BIS,
dimana
para
pengguna
BES
akan
dapat
meningkatkan
produktivitas secara keseluruhan dan mendukung para karyawan untuk membuat keputusan pada waktu yang tepat berdasarkan akurasi
informasi
yang
tersedia.
Dengan
Messaging
&
Collaboration Tools, membuktikan bahwa teknologi BlackBerry memudahkan karyawan perusahaan untuk mobiledan tetap terkoneksi dengan kolega dan informasi seperti e-mail, Instant Messaging, Personal Information Management, Enterprise data, dan Personal Productivity tools. Handheld BlackBerry yang terintegrasi dengan sistem email sebuah perusahaan dimungkinkan dengan adanya software package yang dikenal dengan “BlackBerry Enterprise Server” (BES). Versi BES yang tersedia adalah untuk e-mail server Microsoft Exchange, Lotus Domino dan Novell Group Wise. Keunggulan yang dimiliki BES dan tidak dimiliki oleh BIS adalah ketersediaan konektifitas dengan port TCP/IP melalui proxy ke sebuah komponen yang disebut dengan “Mobile Data Services” (MDS). Komponen ini memungkinkan aplikasi yang dibangun menggunakan data stream pada perangkat BlackBerry berbasis Sun Microsystems Java ME platform. Secara umum keunggulan BlackBerry Enterprise Solution yaitu: •
Teknologi push mail yang memungkinkan pelanggan dapat mengakses tanpa perlu melakukan dial- up terlebih dahulu
•
Selalu terhubung dengan GPRS memungkinkan streming data secara realtime
•
Tingkat keamanan yang tinggi dengan menggunakan metode enkripsi triple DES Solusi yang lengkap dan terintegrasi dengan infrastruktur
yang telah ada di sisi korporasi sehingga
memudahkan
implementasi dan maintenance. Dengan keunggulan yang terdapat dari kesatuan Matrix dan BlackBerry, dapat dikemukakan tujuan dari BES antara lain adalah untukmemberikan solusi layanan nilai tambah
push
mail
BlackBerry
bagi
pelanggan
corporate
(perusahaan) di Indonesia. MDS Studio (IDE)
MDS Studio Application • Visa
2G and 3G Wireless Networks
Devices with BlackBerry MDS Runtime
Existing BlackBerry infrastructure
Web Services I/F described by WSDL Application Repository
Enterprise Applications SAP
Internet SOAP
Firewall
BES with BlackBerry MDS Services
Siebel Oracle
Gambar 11. Konfigurasi BlackBerry Enterprise Solution c.
BlackBerry Connect BlackBerry Connect merupakan program lisensi BlackBerry dari RIM untuk produsen handset untuk dapat memberikan fitur BlackBerry pada produk mereka. BlackBerry Connect memiliki tujuan untuk memberikan keleluasaan bagi pelanggan untuk dapat memanfaatkan akses BlackBerry dengan menggunakan handset tertentu selain BlackBerry device. Adapun handset yang bisa mengaplikasikan BlackBerry Connect adalah BlackBerry Connect NOKIA Communicator 9500 dan NOKIA 9300 & 9300i Smartphone,
BlackBerry Connect Sony Ericsson P910i, M600i,
BlackBerry Connect Palm Treo 650 serta handset merek lain yang telah menjadi business partner untuk Matrix BlackBerry. B.
Price Pelanggan korporat dan ritel yang menggunakan layanan Matrix BlackBerry dikenakan tarif sesuai dengan paket penjualan yang dipilih. Adapun paket BlackBerry yang dapat dipilih saat ini dinamakan “Unlimited Package” dapat dilihat pada tabel 2. Biaya
paket juga dibagi menjadi paket Retail, paket Corporate BES, dan paket Corporate tanpa BES seperti pada tabel 3. Tabel 2. BlackBerry Unlimited Package RETAIL
CORPORATE
CORPORATE Rp 140.000,-/ Month
Rp 210.000,-/ Month
Unlimited
Unlimited
Contact
NO
24 Month
Minimum User
NO
20
50 Mb
Rp 50.000,-
Rp 50.000,-
100 Mb
Rp 75.000,-
Rp 75.000,-
250 Mb
Rp 100.000,-
Rp 100.000,-
550 Mb
Rp 200.000,-
Rp 200.000,-
Matrix
Free Abodemen
Free Abodemen
Costumer Price Package APN BlackBerry.Net
GPRS Package (Indosatgprs.com)
Sumber: PT Indosat, Tbk Tabel 3. BlackBerry Package Plan Paket Retail
Paket
Paket Corporate
Corporate
tanpa BES
BES BlackBerry Access
√
√
√
BlackBerry Software
×
√
×
GPRS 100 Mb
√
√
√
Kelebihan paket GPRS Rp 5,-/kb
√
√
√
Rp 200.000
Rp 300.000
Rp 200.000
Biaya Paket
Sumber: PT Indosat, Tbk Tipe handsets yang ditawarkan oleh Indosat terakhir kali pada saat penelitian ini dilakukan hanya ada dua, yaitu ‘Huron (8800) dan Curve (8300)’. Berikut adalah harga untuk kedua tipe handsets BlackBerry yang ditawarkan.
Tabel 4. Harga BlackBerry Handsets Tipe BlackBerry
Harga (PPN 10%)
Metode Pembayaran
8800
Rp 6.600.000
Cash
8300
Rp 6.200.000
Cash
Sumber: PT Indosat, Tbk C.
Place and time Pelanggan retail bisa mendapatkan produk dan layanan Matrix BlackBerry diseluruh galeri-galeri Indosat yang ditunjuk. Pembelian retail bisa langsung dilaksanakan di Galeri Indosat. Pelanggan korporat bisa mendapatkan produk dan layanan ini melalui Account Manager/Account Executive (AM/AE) Indosat yang akan membantu perusahaan untuk memperoleh penawaran dan paket BlackBerry yang dibutuhkan. Kartu Matrix untuk BlackBerry diantar ke tempat pelanggan sedangkan BlackBerry device bisa didapatkan melalui Indosat atau pelanggan bisa membelinya di tempat lain. Matrix BlackBerry telah melayani hampir seluruh daerah di Indonesia, sehingga produk dan layanan ini juga mudah untuk didapatkan. Matrix BlackBerry telah menjangkau pelanggan yang terdapat di delapan wilayah penjualan di Indonesia yaitu, Jabotabek & Banten, Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi, Maluku & Papua (Sulampapua).
D.
Promotion Kegiatan
promosi
yang
dilakukan
Indosat
untuk
memasarkan Produk dan layanan matrix BlackBerry dilakukan melalui dua cara atau media plan yaitu: •
Above the Line: advertorial pada majalah-majalah seperti TEMPO, SWA, Kontan dan Kompas.
•
Below the Line: flyer, Voucher, Matrix Centro, SMS, broadcast, billing insertion, marketing message, catalog merchant.
Gambar 12. Iklan BlackBerry
Gambar 13. Iklan Matrix BlackBerry E.
Process Proses dalam menyampaikan produk ke pelanggan berbeda untuk setiap segmen. Untuk retail, pelanggan cukup datang ke Galeri Indosat di daerahnya untuk memesan dan membeli Matrix BlackBerry baru kemudian Costumer Service (CS) di Galeri Indosat akan mengarahkan, menawarkan, dan mengedukasi para pelanggan yang ingin menggunakan Matrix BlackBerry.
Lain halnya dengan segmen korporat, dimana pelanggan akan didatangi ole para AM/AE untuk membantu perusahaan dalam
mendistribusikan
kebutuhan
push-mail
yang
bisa
disesuaikan sehingga setiap fitur dan aplikasi BlackBerry mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Setelah proses perjanjian dan kerjasama antara Indosat dan perusahaan yang bersangkutan dibuat, AE/AM dibantu oleh IT dan backbone support dari Indosat akan bekerjasama dengan departemen IT perusahaan untuk mengatur jaringan dan backbone antara BlackBerry, Indosat, dan perusahaan tersebut. F.
People Para Costemer Service (CS) di Galeri Indosat melayani para pelanggan Matrix existing yang ingin menggunakan BlackBerry ataupun pelanggan baru yang akan menggunakan produk dan layanan Matrix BlackBerry. CS akan memberikan informasi terkait keinginan dan kebutuhan pelanggan retail mengenai Matrix BlackBerry sampai pada waktu pembelian dan penyerahan. Setiap CS di Galeri Indosat telah diberi pelatihan dan pendidikan bukan hanya mengenai Matrix BlackBerry dan bagaimana memberikan informasi kepada pelanggan mengenai produk dan layanan Matrix BlackBerry tetapi juga seluruh produk dan layanan yang dapat diberikan Indosat kepada pelanggan secara umum. Begitu juga dengan Para AM/AE yang juga mendapatkan pelatihan dan pendidikan mengenai seluruh produk dan layanan termasuk Matrix BlackBerry. Jika pelanggan korporat mengalami dan menemui kesulitan atau masalah dalam menggunakan Matrix BlackBerry maka pelanggan hanya perlu menghubungi AM/AE perusahaan atau dapat datang ke Galeri Indosat.
G.
Productivity and quality BlackBerry memiliki spesifikasi serta keamanan dalam manajemen e-mail dan data yang sangat tinggi sehingga kualitas dari produk dan layanan Matrix BlackBerry sangat terjamin.
Dengan backbone teknologi yang luar biasa baik dari RIM sebagai pemilik lisensi BlackBerry dan produsen BlackBerry device serta Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia yang menyelenggarakan dan memasarkan Matrix BlackBerry memiliki tingkat produktivitas yang tinggi karena keduanya dikat dalam perjanjian lisensi. RIM sebagai pemberi lisensi akan menjamin kualitas dari penggunaan teknologi dengan aman aman.
Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi yang
diberi lisensi akan memasarkan dan menjual BlackBerry sebagai nilai tambah bagi sim card Matrix sehingga Indosat terus meningkatkan produktivitasnya disegla gugus kendali dan divisi internal Indosat yang berada dalam konfigurasi kerja berkaitan dengan Matrix BlackBerry. H.
Physical evidance Pelambangan tujuan dan keunggulan Matrix BlackBerry sejauh ini direfleksikan kedalam iklan yang sesuai dengan keinginan Indosat dan RIM. Seperti media iklan cetak dengan berbagai versi dan tulisan, salah satunya adalah dengan penggunaan cerita-cerita eksekutif yang tetap harmonis tetapi tetap sukses di dunia kerja karena solusi yang ditawarkan BlackBerry.
4.4.
Analisis Peramalan Penjualan
A.
Hasil Peramalan Time Series Pada tahap ini, data penjualan per bulan Matrix BlackBerry subscriber
dari bulan Desember 2005 sampai bulan Desember 2007 secara nationwide dan data penjualan per bulan Matrix BlackBerry subscriber per wilayah penjualan (Jabotabek & Banten, Sumatera bagian utara , Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah & DIY, Jawa Timur& Bali Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulampapua (Sulawesi, Maluku & Papua)) dari bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2007 diolah dengan metode peramalan time series (runtut waktu) dan regresi. Adapun data penjualan Active BlackBerry Subscriber per wilayah tahun 2007 dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Active BlackBerry Subscriber Year 2007-per regional Active BlackBerry Subscriber Year 2007-per region Regional Jakarta (JBRO+NCS) North Sumatera South Sumatera West Java Central Java & DIY East Java & Bali
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
3.699
3719
3903
4251
4665
4944
5243
5463
5855
6068
6407
6791
53
53
57
56
60
66
83
90
96
100
114
122
68
65
69
71
75
77
77
78
76
80
78
82
57
54
58
74
88
98
104
116
138
152
171
176
66
71
69
74
75
78
83
92
89
90
104
113
179
183
201
231
244
257
272
291
323
336
371
375
Kalimantan
34
42
45
47
59
62
64
68
70
72
80
83
Sulampapua
65
65
63
62
62
65
68
72
83
87
102
106
Sumber: PT INDOSAT, Tbk Secara nationwide data penjualan Active BlackBerry Subscriber mulai dari bulan Desember 2005 sampai Desember 2007 dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Active BlackBerry Subscriber Nationwide Month 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Sumber: PT INDOSAT, Tbk
Nationwide (Dec '05 - Dec '07) 1802 2016 2148 2235 2362 2457 2649 2844 3076 3329 3462 3620 3726 4221 4252 4465 4866 5328 5647 5994 6270 6730 6980 7427 7848
Setelah memplotkan seluruh data penjualan secara grafis didapatkan bahwa pola penjualan Matrix BlackBerry dari bulan Desember 2005 sampai bulan Desember 2007 adalah pola trend yang terus meningkat setiap bulannya. Dari empat jenis model peramalan runtut waktu yang dicoba, trend analysis merupakan metode yang memiliki nilai MAPE paling rendah sehingga metode ini dipilih sebagai metode terbaik dibandingkan dengan metode peramalan runtut waktu lainnya, dalam meramalkan penjualan Matrix BlackBerry selama satu tahun kedepan (12 bulan). Penjualan Matrix BlackBerry dengan menggunakan data penjualan bulanan per wilayah selama tahun 2007 menghasilkan peramalan untuk setiap wilayah sebagai berikut: 1.
Wilayah Jabotabek & Banten: Pada wilayah ini, nilai MAPE 1,52 sehingga menghasilkan peramalan penjualan Matrix BlackBerry di Jakarta (JBRO+NCS) seperti pada tabel 7. Model yang didapatkan setelah plot trend analysis secara grafis untuk Jakarta (JBRO+NCS) adalah linear trend model.
Tabel 7. Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Jabotabek & Banten Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
2.
Jakarta 6995 7289 7583 7877 8171 8465 8759 9053 9347 9641 9935 10229
Wilayah Sumatera Bagian Utara (North Sumatera): Pada wilayah ini, nilai MAPE 4,1240 sehingga menghasilkan peramalan penjualan Matrix BlackBerry di North Sumatera region seperti pada tabel 8. Model yang didapatkan setelah plot trend analysis secara grafis untuk North Sumatera region adalah quadratic trend model.
Tabel 8. Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Sumatera Bagian Utara Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
3.
North Sumatera 137 150 164 179 194 211 229 247 266 287 308 330
Wilayah Sumatera Bagian Selatan (South Sumatera): Pada wilayah ini, nilai MAPE 2, 08477 sehingga menghasilkan peramalan penjualan Matrix BlackBerry di South Sumatera region seperti pada tabel 9. Model yang didapatkan setelah plot trend analysis secara grafis untuk South Sumatera region adalah quadratic trend model.
Tabel 9. Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Sumatera Bagian Selatan Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
4.
South Sumatera 81 81 81 81 81 80 79 78 77 76 74 73
Wilayah Jawa Barat (West Java): Pada wilayah ini, nilai MAPE 6, 4225 sehingga menghasilkan peramalan penjualan Matrix BlackBerry di West Java region seperti pada tabel 10. Model yang didapatkan setelah plot trend analysis secara grafis untuk West Java region adalah linear trend model.
Tabel 10. Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Jawa Barat Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
5.
West Java 186 198 210 222 234 246 258 270 282 294 306 318
Wilayah Jawa Tengah & DIY (Central Java & DIY): Pada region ini, nilai MAPE 2,65117 sehingga menghasilkan peramalan penjualan Matrix BlackBerry di Central Java & DIY region seperti pada tabel 11. Model yang didapatkan setelah plot trend analysis secara grafis untuk Central Java & DIY region adalah quadratic trend model.
Tabel 11. Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Jawa Tengah & DIY Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
6.
Central Java & DIY 118 125 134 143 152 162 173 184 196 208 221 234
Wilayah Jawa Timur & Bali Nusa Tenggara (East Java & Bali Nusra): Pada wilayah ini, nilai MAPE 2,1482 sehingga menghasilkan peramalan penjualan Matrix BlackBerry di East Java & Bali region seperti pada tabel 12. Model yang didapatkan setelah plot trend analysis secara grafis untuk East Java & Bali region adalah quadratic trend model.
Tabel 12. Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Jawa Timur & Bali Nusa Tenggara Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
7.
East Java & Bali Nusra 406 430 454 480 506 532 560 588 616 646 676 707
Wilayah Kalimantan: Pada wilayah ini, nilai MAPE 3,66342 sehingga menghasilkan peramalan penjualan Matrix BlackBerry di Kalimantan region seperti pada tabel 13. Model yang didapatkan setelah plot trend analysis secara grafis untuk Kalimantan region adalah linear trend model.
Tabel 13. Hasil Peramalan Penjualan WilayahKalimantan Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
8.
Kalimantan 89 93 97 101 106 110 114 118 123 127 131 135
Wilayah Sulampapua (Sulawesi, Maluku & Papua): Pada wilayah ini, nilai MAPE 1,98035 sehingga menghasilkan peramalan penjualan Matrix BlackBerry di Sulampapua region seperti pada tabel 14. Model yang didapatkan setelah plot trend analysis secara grafis untuk Sulampapua region adalah quadratic trend model.
Tabel 14. Hasil Peramalan Penjualan Wilayah Sulampapua Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Sulampapua 121 134 149 165 182 201 221 243 266 290 315 342
Seperti halnya dengan data penjualan bulanan per wilayah selama tahun 2007, pola penjualan Matrix BlackBerry secara nationwide dari bulan Desember 2005 sampai bulan Desember 2007 (25 bulan) juga merupakan pola trend. Dengan MAPE sebesar 3.6, metode terbaik yang digunakan adalah trend analysis. Model yang didapatkan setelah plot trend analysis secara grafis untuk nationwide adalah quadratic trend model. Tabel 15. Penjualan BlackBerry setelah Peramalan Active BlackBerry Subscriber Year per region after Forcasting Regional Jakarta (JBRO+NCS)
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
6995
7289
7583
7877
8171
8465
8759
9053
9347
9641
9935
10229
North Sumatera
137
150
164
179
194
211
229
247
266
287
308
330
South Sumatera
84
85
87
88
89
91
92
93
95
96
97
99
West Java Central Java & DIY East Java & Bali
186
198
210
222
234
246
258
270
282
294
306
318
118
125
134
143
152
162
173
184
196
208
221
234
406
430
454
480
506
532
560
588
616
646
676
707
Kalimantan
89
93
97
101
106
110
114
118
123
127
131
135
Sulampapua
121
134
149
165
182
201
221
243
266
290
315
342
Setelah peramalan penjualan dengan metode runtut waktu dilakukan, data penjualan nationwide kemudian diolah mengunakan analisis regresi yang bertujuan untuk menguji signifikasi dengan menguji variabel bulan (waktu) dengan angka penjualan secara nationwide. Dalam pengujian ini didapatkan bahwa R-Sq (adj) (koefisien determinasi terkoreksi) untuk analisis regresi linier sebesar 99,1% dan untuk analisis
regresi kuadratik sebesar 99, 4%. Walau R-Sq (adj) untuk kuadratik lebih besar namun dilihat dari P value yang lebih signifikan adalah analisis regresi linier sebesar 0,000 sedangkan kuadratik sebesar 0,039. Dimana: Jika P ≤ 0.01, maka sangat nyata pada taraf nyata (α) 5% Jika 0.01 ≤ P ≤ 0.05, maka nyata pada taraf nyata (α) 5% Jika P ≥ 0.05, maka nyata pada tidak nyata (α) 5% Hasil ini dapat diartikan bahwa regresi linier signifikan dibandingkan dengan kuadratik, sehingga bisa diterjemahkan bahwa penjualan Matrix BlackBerry masih terus akan meningkat dimasa mendatang sesuai dengan
plot secara grafis yaitu linier. Dengan
hambatan-hambatan yang dimiliki Indosat dalam memasarkan Matrix BlackBerry, Indosat masih terus dapat meningkatkan volume penjualannya karena dari analisis regresi ini masih akan terus meningkat tentunya dengan tindakan pemasaran yang sama seperti yang telah dilakukan saat ini. B.
Intepretasi Hasil Peramalan Penjualan Matrix BlackBerry berdasarkan Metode Peramalan Time Series Trend adalah perkembangan jangka panjang dalam suatu runtut waktu yang dapat digambarkan dengan sebuah garis lurus atau kurva. Kekuatan dasar yang menghasilkan atau mempengaruhi trend dari suatu seri adalah perubahan populasi, perubahan harga, perubahan teknologi, dan peningkatan produktivitas, (Arsyad, 1994). Dalam melakukan intepretasi dan pengidentifikasian hasil peramalan penjualan Matrix BlackBerry ini merupakan hasil yang didapat penulis dari hasil wawancara dengan pihak manajerial dan observasi langsung pada saat penelitian dilakukan. Sumber data yang didapatkan berdasarkan wawancara tersebut kemudian diolah dan menghasilkan pengertian sebagai berikut: •
Pola Penjualan Trend Dari keseluruhan data penjualan yang dianalisis dengan menggunakan metode peramalan runtut waktu didapatkan bahwa pola data penjualan ini merupakan trend yang terus meningkat.
Dalam perkembangannya BlackBerry merupakan produk dan layanan yang akan menjadi kebutuhan para individu yang dinamis dan
mobile
serta
perusahaan-perusahaan
modern
yang
menginginkan produktivitas dan keuntungan yang tinggi, untuk itu pola trend yang dihasilkan dari data penjualan Matrix BlackBerry dipengaruhi oleh beberapa variabel perubahan yaitu tingkat populasi, produktivitas masyarakat dan jumlah perusahaanperusahaan yang meningkat sehingga permintaan BlackBerry ikut naik, serta perubahan teknologi yang semakin berkembang mendorong masyarakat dan perusahaan-perusahaan modern untuk mengikuti perkembangan teknologi dan informasi dengan tujuan peningkatan keuntungan. Pola trend pada data penjualan BlackBerry memang menunjukkan peningkatan yang berkelanjutan karena data awal penjualan sebagai realisasi dari target penjualan Matrix BlackBerry setiap bulannya juga meningkat baik per regional maupun secara nationwide. Dengan tindakan pemasaran yang sama seperti yang perusahaan lakukan saat ini prnjualan Matrix BlackBerry masih akan terus meningkat, dan bila digambarkan dalam kurva siklus hidup suatu produk baru dapat dikatakan bahwa penjualan Matrix BlackBerry secara grafis masih dalam siklus pertumbuhan yang terus bergerak naik seperti pada gambar 14.
Penjualan
Perkenalan
Pertumbuhan
Dewasa Kejenuhan
Waktu
Gambar 14. Siklus Hidup Produk Baru •
Perbedaan Penjualan setiap Wilayah Dari data penjualan dan hasil peramalan dapat terlihat bahwa penjualan Matrix BlackBerry paling tinggi adalah di wilayah Jabotabek & Banten, dan penjualan yang paling rendah berada di wilayah Kalimantan. Hal ini memang dilatarbelakangi oleh
letak geografis dan ekonomis setiap wilayah serta
karakteristik masyarakatnya. Jakarta sebagai ibu kota negara (wilayah Jabotabek) adalah kawasan industri dimana populasi masyarakat dan perusahaanperusahaan paling padat bila dibandingkan dengan wilayah penjualan lainnya. Kalimantan secara psikografis mayoritas masyarakatnya mengelola kekayaan alam yang banyak terdapat di pulau ini seperti hutan, pertanian, pertambangan dan kekayaan laut sehingga segmen pasar Matrix BlackBerry tidak sebesar wilayah lainnya. Persentase penjualan antar region pada tahun 2007 dapat dilihat pada gambar 15. Dari gambar ini dapat dengan jelas terlihat bahwa wilayah Jabotabek & Banten merupakan wilayah penjualan yang paling potensial untuk peningkatan penjualan.
East Java & Bali 5% West Java 2%
Central Java & DIY 1%
Kalimantan 1% Sulampapua 1%
Jakarta (JBRO+NCS) North Sumatera South Sumatera West Java Central Java & DIY East Java & Bali Kalimantan Sulampapua
South Sumatera 1% North Sumatera 2%
Jakarta (JBRO+NCS) 87%
Gambar 15. Persentase Penjualan antar Wilayah Tahun 2007 Wilayah Jawa Timur & Bali Nusra adalah wilayah penjualan tertinggi kedua setelah Jakarta, tidak bisa dipungkiri bahwa Bali dan Jawa bagian Timur (Madura & Lombok) sebagai daerah ekonomi dan pariwisata sehingga banyak masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang memilih region ini sebagai destinasi usaha
dan
pariwisata.
BlackBerry
dipilih
oleh
masyarakat mobile yang memiliki bisnis kecil
mayoritas
yang selalu
menginginkan informasi dan e-mail dari client baik dari dalam maupun di luar negeri secara real time. Perusahaan yang berskala internasional seperti perusahaan MNC (Multinational Corporation) yang operasionalnya bergantung pada informasi dan deskripsi tugas via e-mail juga banyak menggunakan produk dan layanan Matrix BlackBerry. Hal yang menarik terjadi di wilayah Papua dalam Sulampapua
region, dimana banyak perusahaan yang berskala
internasional seperti yang begerak dibidang pertambangan beroperasi, namun angka penjualannya belum signifikan bila dibandingkan dengan wilayah yang lain seperti Sumatera bagian
utara, Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah & DIY, dan Kalimantan yang masing-masing menyumbang kurang dari 2 persen dalam persentase pelanggan Matrix BlackBerry per regional di Indonesia. Selain kondisi ekonomi dan psikografis dari setiap wilayah yang berbeda, kebijakan dan keputusan tiap-tiap kepala cabang dalam mempromosikan dan menjual program serta paket Matrix BlackBerry juga mempengaruhi penjualan produk dan layanan ini di setiap wilayah. 4.5.
Perencanaan Strategi Pemasaran Hasil peramalan penjualan Matrix BlackBerry yang telah dilakukan
dengan menggunakan metode analisis runtut waktu merupakan landasan dalam melakukan perencanaan pemasaran dan dapat dijadikan patokan dalam menetapkan target penjualan perusahaan. Dengan diketahuinya bahwa pola penjualan dalam analisis peramalan runtut waktu produk dan layanan Matrix BlackBerry adalah trend yang terus meningkat maka Indosat harus dapat menetapkan sejumlah strategi pemasaran yang lebih komprehensif sehingga target penjualan dapat dicapai. Jika kita melihat penjualan secara nationwide pada bulan Desember 2005 yaitu sebesar 1802 pengguna aktif Matrix BlackBerry, dan pada bulan Januari 2007 sebesar 4221 pengguna maka setelah peramalan didapatkan pada bulan Juni 2008 penjualan BlackBerry sebesar 10018. Hasil ini harus dapat diterjemahkan oleh pihak manajerial dalam membuat strategi baik itu segmentation, targeting, positioning maupun marketing mix berupa 8P. Untuk itu formulasi strategi pemasaran yang patut dilakukan oleh perusahaan dilihat dari STP (Segmentation, Targetting, and Positioning) dan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 8P antara lain:
A.
Segmentation, Targetting, and Positioning Dalam STP perusahaan harus fokus pada primary market, Perluas target
(Pemerintah & UKM), dan memperkuat posisi sebagai produk dan layanan push mail dengan GPRS terluas. Adapun uraian dari masing-masing komponen STP yang dapat dilakukan oleh Indosat dalam perencanaan strategi pemasaran adalah sebagai berikut: •
Segmentation Dalam hal ini Indosat harus tetap fokus terhadap segmen dalam primary market karena dengan tetap fokus Matrix BlackBerry akan tetap menjadi solusi mobile office dengan teknologi push mail pilihan nomor satu bagi para pengguna dan calon pengguna. Dengan tetap fokus pada segmen yang dituju, Indosat akan dapat memberi pelayanan terbaik melalui keseluruhan alokasi sumber daya perusahaan secara lebih terfokus dan terarah.
•
Targetting Ritel dan korporat merupakan target pasar yang dibidik oleh BlackBerry, dengan memperluas pangsa pasar yang telah ada Indosat dapat
merealisasikan
hasil
peramalan
dimana
penjualan
Matrix
BlackBerry masih terus meningkat dan bertumbuh pada bulan-bulan ke depan. Pada terget pasar ritel selain para individu profesional, BlackBerry dapat menjangkau lapisan usaha kecil yang belum mengetahui keuntungan dari produk dan layanan ini. Pada target pasar korporat, Indosat harus mampu memperluas pasar bukan hanya perusahaan-perusahaan swasta yang telah lama menjadi pengguna BlackBerry tetapi Indosat juga dapat bekerjasama dengan instansi pemerintahan disegala sektor. •
Positioning Matrix BlackBerry memiliki posisi pasar yang sangat kuat sebagai solusi mobile office dengan teknologi push mail dengan cakupan layanan nasional dan internasional mengikuti coverage GPRS Matrix yang luas, sehingga dalam hal ini Indosat seyogyanya harus melakukan positioning lebih baik dari pesaing karena hanya dengan positioning yang kuat Matrix BlackBerry dapat merebut pangsa pasar dari pengguna mobile office di
Indonesia. Strategi positioning yang baik nantinya akan mempengaruhi perumusan dan implementasi dari Marketing Mix. B.
Marketing Mix Perencanaan Marketing Mix (8P) yang dapat dilakukan dengan
menampilkan keunggulan brand dan diferensiasi dalam petunjuk visual, perbanyak pilihan fitur, penambahan Galeri, melakukan promosi dengan komunikasi 2 arah, memaksimalkan media online, mencetak excellent CS & AE, melakukan smart marketing act, dan menetapkan harga dengan cerdik Adapun uraian dari masing-masing komponen 8P yang dapat dilakukan oleh Indosat dalam perencanaan strategi pemasaran adalah sebagai berikut: •
Product Kesatuan Matrix dari Indosat dan BlackBerry dari RIM merupakan suatu produk dan layanan yang menghadirkan entitas merek yang terintegrasi dalam nilai yang dimiliki oleh Indosat sebagai pengusung BlackBerry yang pertama di mata konsumen. Untuk dapat terus mempertahankan pasar, Indosat harus dapat menyediakan pilihan fitur dan layanan baik yang mampu disediakan Indosat dalam SIM card Matrix maupun BlackBerry itu sendiri. Hal yang perlu diperhatikan adalah perusahaan dapat menyediakan pilihan fitur dan layanan yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
•
Price Sebagai pelopor BlackBerry di Indonesia, Indosat selayaknya harus mampu menjadi pemimpin dalam strategi harga (pricing). Saat ini baru dua perusahaan telekomunikasi yang bekerjasama dengan RIM dalam memasarkan BlackBerry di Indonesia, dengan begitu hanya ada satu pesaing yang dihadapi oleh Indosat sehingga strategi harga merupakan elemen penting dan sensitif bagi pasar. Dengan kata lain bukan hanya sekedar lebih murah dari pesaing, dalam menentukan harga Indosat harus cerdik dalam mengintegrasikan nilai kegunaan, kualitas dan citra produk, serta estimasi perusahaan terhadap arti semua hal tersebut bagi para pembeli potensial dan menyadari pilihan lain yang dimiliki pembeli dari pesaing.
•
Place and Time Agar hasil peramalan penjualan yang telah dilakukan dapat terealisasi, Indosat dapat memperbanyak galeri di setiap wilayah sehingga segmen ritel dan usaha kecil dapat dijangkau dengan lebih luas. Masingmasing kantor regional di setiap wilayah penjualan Matrix BlackBerry memegang peranan penting dalam menjual produk dan layanan ini, selain sebagai eksekutor strategi dan taktik pemasaran yang telah ditetapkan kantor pusat, kantor regional juga berperan sebagai ‘galeri’ bagi segmen korporat dalam memasarkan Matrix BlackBerry. Untuk mendukung semua itu tempat-tempat penjualan atau pelayanan yang ditetapkan perusahaan harus merupakan tempat yang nyaman dan tidak menyulitkan pembeli. Saluran distribusi baik fisik maupun secara elektronik yang melibatkan keputusan mengenai tempat atau waktu penyerahan dengan tepat dan baik akan mampu mendukung usaha perusahaan untuk meningkatkan angka penjualan diwaktu mendatang.
•
Promotion Strategi promosi harus menjadi tool
yang tetap diunggulkan
karena belum semua segmen dan target pasar mengetahui produk dan layanan ini secara umum. Dalam media promosi Indosat harus mampu mengedepankan keunggulan kompetitif yang dimiliki baik dari banyaknya roaming partner, kekuatan GPRS, dan sistem operasi yang terintegrasi secara lengkap, dimana variable-variabel kelebihan tersebut tidak dimiliki perusahaan
telekomunikasi
lainnya.
Melakukan
promosi
dengan
komunikasi 2 arah merupakan solusi dalam melakukan promosi yang baik Kreativitas
merupakan
satu
hal
yang
diperlukan
dalam
mempromosikan Matrix BlackBerry, kegiatan promosi untuk masuk kedalam benak dan hati konsumen yang sifatnya satu arah, kini sudah harus berubah menjadi promosi diikuti komunikasi dua arah yang interaktif. Media promosi tidak harus mahal atau kompleks, publikasi melalui media sederhana saja bisa sangat efektif bila perusahaan mampu
secara kreatif mengemasnya dan menempatkan publikasi tersebut pada media yang tepat. •
Process Untuk menyampaikan Matrix BlackBerry kepada pengguna dengan cepat, perusahaan dapat mendesain sebuah proses dengan menjelaskan metode dan urutan kerja dari sistem yang dijalankan sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dan keterlambatan dapat diminimalisir. Begitu juga dengan proses untuk kegiatan purna jual, Indosat harus memperhatikan bagaimana proses pelayanan after sell yang nyaman untuk pengguna bila mereka membutuhkan bantuan costumer service atau AE/AM berkenaan dengan Matrix BlackBerry yang telah dibeli. Kelambatan dan birokrasi yang rumit dalam proses sebelum dan sesudah pembelian akan membuat pengguna merasa tidak nyaman dan penyampaian yang tidak efektif. Untuk mendukung efektivitas proses tersebut, Indosat dapat memaksimalkan fungsi internet/media online yang terhubung langsung dengan BlackBerry dari setiap pengguna. Proses yang mudah dan nyaman di mata konsumen akan mengangkat brand image Matrix BlackBerry dan secara keseluruhan akan meningkatkan nilai perusahaan.
•
People Mempertahankan pelanggan adalah hal yang sama pentingnya dengan meraih pelanggan baru. Untuk itu, para costumer service dan AE/AM harus mampu melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Indosat harus dapat mencetak excellent CS & AE. Costumer service dan AE/AM merupakan pencitraan perusahaan di mata pelanggan, mereka lah yang berhubungan secara langsung dengan pelanggan sehingga Indosat harus benar-benar mengetahui bahwa perusahaan memiliki orang-orang yang tepat. Pembekalan pengetahuan atau training mengenai produk dan layanan ini harus ditingkatkan dan akan sangat mendukung bila costumer service dan AE/AM mendapatkan pembekalan softskills yang berkaitan dengan pemasaran dan penjualan.
•
Productivity and quality Mengutamakan produktivitas dan kualitas adalah hal yang esensial dalam pemasaran bidang jasa, efisiensi sangat dibutuhkan dalam setiap kinerja yang dilakukan baik itu kinerja pemasaran maupun kinerja sebelum produk Matrix BlackBerry sampai di tangan pengguna. Sebelum BlackBerry sampai ditangan pengguna, ada beberapa tahapan yang harus dilalui mulai dari pemesanan handsets ataupun kerjasama jaringan dan teknologi dengan RIM di Kanada sehingga dapat terciptanya efisiensi waktu dan biaya. Tidak hanya dengan RIM, kinerja internal dalam Indosat yaitu manajerial dan karyawan harus mengarah pada goal yang akan dicapai sehingga produktivitas dapat terus meningkat. Kualitas produk dan layanan akan menjadi suatu prioritas bilamana produktivitas yang tinggi telah dimiliki, sehingga dimata para pengguna Matrix BlackBerry akan terus menjadi pemimpin dalam pasar mobile office dan push mail di tanah air. Dengan melakukan smart marketing act, Indosat akan mampu meningkatkan produktivitas dan mempertahankan pencitraan produk yang baik di benak konsumen. Mempertahankan keunggulan dan brand image akan mendukung peningkatan kualitas serta jumlah penjualan secara berkelanjutan.
•
Physical evidance Matrix BlackBerry merupakan gabungan antara produk dan layanan, untuk itu bukti fisik jelas merupakan alat penting dalam penjualan dan pemasarannya. Selain dibuatnya iklan dan integritas merek berupa penggabungan kedua logo, pembuatan petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa akan turut memberikan kontribusi dalam memperkuat posisi yang perusahaan inginkan di benak konsumen.
4.6.
Implikasi Manajerial Setelah melakukan analisis peramalan atas penjualan Matrix BlackBerry di
seluruh wilayah penjualan di tanah air, perusahaan bisa menafsirkan variabel apa saja yang dapat ditingkatkan dan hambatan apa saja yang harus ditanggulangi agar tingkat menjualan terus bertambah. Implikasi dari hasil analisa dan intepretasi ini
akan mempengaruhi keputusan manajerial salah satunya dalam merencanakan strategi pemasaran yang mungkin dilakukan. Indosat harus dapat mengadakan kegiatan dan program edukasi pasar mengenai keunggulan teknologi push mail dan kelebihan BlackBerry sebagai langkah memperkenalkan Matrix BlackBerry kepada calon pelanggan di segmen yang dituju sekaligus sebagai wadah promosi untuk memperkenalkan produk dan layanan ini. Salah satu caranya dengan mengadakan workshop mengenai keunggulan teknologi push mail dengan mengundang pelanggan Matrix existing, profesional dan eksekutif muda atau karyawan dari perusahaan-perusahaan yang memberdayakan IT departement sebagai peserta untuk terlebih dahulu diberikan pendidikan dan informasi penting mengenai teknologi ini. Setelah pasar terdidik akan lebih mudah bagi Indosat dalam menjual dan memasarkan Matrix BlackBerry. Keuntungan lain setelah edukasi pasar yang dilanjutkan dengan perkenalan produk dan layanan ini, dengan workshop push mail Indosat dapat meningkatkan brand equity dan brand awarness di benak konsumennya. Positioning yang dimiliki oleh Matrix BlackBerry sudah kuat dan secara tegas menancap dibenak para pengguna, untuk itu diferensiasi Matrix BlackBerry hendaknya dapat digunakan sebagai pendukung nilai tambah (value added) dalam promosi produk dan layanan ini. Seperti yang telah saya kemukakan pada kesimpulan, bahwa Indosat harus menonjolkan keunggulang kompetitif secara baik dalam media promosi contohnya mencantumkan keunggulan-keunggulan tersebut dalam flyer, advertorial, dan media promosi lainnya dalam rangka mengedukasi pasar sekaligus memperkenalkan Matrix BlackBerry kepada calon pelanggan yang sama sekali belum mengetahui produk dan layanan ini sehingga promosi lebih persuasif. Indosat juga dapat mencoba untuk beriklan di media elektronik seperti televisi pada jam tertentu dimana para segmen sasaran banyak menonton.
KESIMPULAN DAN SARAN 1. •
Kesimpulan Sejak pertama kali diperkenalkan di Indonesia, penjualan Matrix BlackBerry milik PT Indosat, Tbk terus mengalami peningkatan. Dengan keunggulan teknologi push mail produk dan layanan ini segera merebut perhatian masyarakat disegmen retail dan korporat yang sudah lama menunggu kehadiran BlackBerry di Indonesia. Melalui analisis peramalan dengan menggunakan metode time series dan regresi dalam penelitian ini kita dapat melihat bagaimana kemungkinan pencapaian penjualan Matrix BlackBerry pada 12 bulan kedepan, sehingga perusahaan dapat merumuskan dan merencanakan strategi pemasaran yang tepat di masa mendatang. Dengan hasil peramalan yang didapatkan perusahaan dapat menentukan berapa target penjualan Matrix BlackBerry per bulan di tiap regional selama dua belas bulan mendatang. Dalam peramalan dengan menggunakan time series, pola penjualan Matrix BlackBerry dari data yang telah diplot secara grafis adalah jenis trend yang terus meningkat dimasa mendatang. Metode dengan MAPE paling kecil adalah metode terbaik yang dipilih dalam menentukan berapa besar penjualan di tiap bulan, yaitu trend analysis. Trend analysis yang dicobakan pada data penjualan historis menghasilkan nilai penjualan pada akhir bulan peramalan secara nationwide atau keseluruhan penjualan untuk kedelapan wilayah penjualan adalah sebesar 12.394 subscriber. Hal ini dapat diartikan bahwa dengan lebih dari 6 ribu pelanggan pada akhir tahun 2007, Indosat dapat menargetkan penjualan Matrix BlackBerry pada akhir tahun 2008 secara nationwide
dua
kali
lipatnya
sehingga
perusahaan
harus
dapat
mempertahankan keunggulan kompetitif dan strategi pemasaran yang telah dilakukan saat ini serta dapat merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih tepat nantinya.
•
Keunggulan secara kompetitif yang dimiliki Indosat bila dibandingkan dengan kompetitor yang juga bekerjasama dengan RIM dalam mengintegrasikan BlackBerry device dan teknologi terdiri atas banyak aspek. Keunggulan ini mampu membuat diferensiasi layanan dalam program dan paket penjualan
dari kartu Matrix sebagai nilai
tambah untuk kesatuan produk dan layanan Matrix BlackBerry. Sebagai provider telekomunikasi terbesar kedua di tanah air, tentunya Indosat memiliki lebih banyak pelanggan existing dibandingkan dengan kompetitor. Indosat bekerjasama dengan begitu banyak roaming partner dan untuk GPRS bekerjasama dengan 333 networks dari 244 operators di 144 negara di seluruh dunia (the widest operators alliance). GPRS yang dimiliki Indosat sebagai nilai tambah dari Matrix untuk BlackBerry memiliki pemakaian maksimum dua kali lebih besar dari perusahaan pesaing namun dengan excess fee yang sama untuk per kilobyte. Keunggulan inilah yang dipahami oleh pengguna BlackBerry di Indonesia sebagai pilihan sehingga sampai saat ini Matrix BlackBerry sebagai market leader masih memimpin persaingan produk dan layanan push mail di tanah air. •
Hasil peramalan menunjukkan bahwa dengan tindakan pemasaran yang sama seperti saat ini, penjualan Matrix BlackBerry masih menjadi trend yang akan terus meningkat dibulan-bulan mendatang. Namun hasil peramalan ini juga dapat seyogyanya dapat membantu perusahaan dalam menghadapi hambatan-hambatan yang terjadi di tiap region penjualan, karena
pada
kenyataannya
penjualan
Matrix
BlackBerry
masih
menghadapi hambatan terbukti dengan masih kecilnya penjualan produk dan layanan ini di luar wilayah Jabotabek & Banten yang menguasai persentase penjualan secara natiowide yaitu sebesar 87%. Untuk itu, perencanaan strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah dalam STP perusahaan harus fokus pada primary market, Perluas target (Pemerintah & UKM), dan memperkuat posisi sebagai produk dan layanan push mail dengan GPRS terluas. Sedangkan untuk Marketing Mix (8P) yang dapat dilakukan adalah dengan menampilkan keunggulan brand dan diferensiasi
dalam petunjuk visual, perbanyak pilihan fitur, penambahan Galeri, melakukan promosi dengan komunikasi 2 arah, memaksimalkan media online, mencetak excellent CS & AE, melakukan smart marketing act, dan menetapkan harga dengan cerdik. 2.
Saran Dalam penelitian ini penulis menyarankan beberapa hal kepada
perusahaan untuk dapat mempertahankan posisi sebagai market leader dan memperpanjang trend penjualan Matrix BlackBerry dimasa mendatang. Berikut hal-hal yang disarankan: •
Pelayanan purna jual juga harus mendapatkan perhatian dari perusahaan dengan mengoptimalkan program CRM (Costumer Relation Management) dan mengoptimalkan peran dari MPR (Management Public Relation).
•
Perusahaan sebaiknya secara berkala melakukan peramalan, dengan peramalan perusahaan akan lebih mudah menetapkan target baik itu penjualan maupun target lainnya yang akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Semakin sering peramalan dilakukan oleh perusahaan maka hasil yang akan didapat akan lebih baik, karena variabel lain yang menjadi faktor yang mengurangi pendapatan perusahaan akan dapat disiasati dengan tindakan pemasaran yang tepat bila perusahaan tahu berapa pencapaian yang mungkin diraih.
•
Dalam penelitian lanjutan mengenai peramalan penjualan untuk membantu pemasaran sebuah produk atau layanan nantinya, disarankan untuk dapat menambahkan alat analisis lain. Sehingga hasil peramalan bukan saja dapat menentukan sebuah perencanaan strategi tetapi juga dapat memformulasikan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Aritonang, L. R. 2002. Peramalan Bisnis. Ghalia Indonesia (anggota IKAPI), Jakarta. Arsyad, L. 1994. Peramalan Bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta Baroto, T. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Irawan, FX. B. 31 Oktober 2007. Menikmati Layanan Push E-mail dari Operator. Kompas. Hlm 43 (kolom 1-7). Kartajaya, H. 2005. MarkPlus on Strategy. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Prenhallindo. Jakarta. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Prenhallindo. Jakarta. Kotler, P dan G. A. Armstrong. 1995. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Prenhallindo. Jakarta. Lovelock, C. H. & L. K. Wright. 2002. Principles Service Marketing and Management, Second Edition. Pearson Education, New Jersey. Lovelock, C. H. & L. K. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. PT Indeks kelompok Gramedia, Jakarta. Lupioyadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek. Salemba Empat, Jakarta. Prasetyo, A. 1993. Analisis Strategi Pemasaran Hotel Mandarin Oriental Jakarta dalam Upaya menghadapi Persaingan yang Semakin Meningkat. Skripsi pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. PT Indosat, Tbk. 2007. Katalog Indosat Corporate Solution. Jakarta. Rafe’ie, M. 2005. Peramalan Penjualan Produk Teh PT Sariwangi A. E. A Cicadas Gunung Putri Kabupaten Bogor. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Rahmawati, R. 2004. Strategi Pemasaran Jasa QSERVE (Studi Kasus di PT Pro Intertech Indonesia). Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Rangkuti, F. 2002. Riset Pemasaran. PT Gramedia. Jakarta.
Ravi, M. 2007. Teknologi BlackBerry Internet Solution. Laporan Kuliah Kerja Praktek pada Fakultas Teknik, STIMIK PERBANAS. Sugiarto dan Harijono. 2000. Peramalan Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. ”Dunia dalam Genggaman dengan Push E-mail”, Kompas. 31 Oktober 2007. Hlm 44 (kolom 1-4). RIM. BlackBerry. http://www.blackberry.com. [Agustus 2007] Republika Online. 2007. Ada iGps di BlackBerry Indosat. http://epajak.org/operator-seluler/ada-igps-di-blackberry-indosat-183/).[9 Februari 2008]
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Daftar Pertanyaan Wawancara
1.
Bagaimana segmen, target dan posisi pasar BlackBerry di Indonesia?
2.
Bagaimana sistem kerjasama yang dijalin antara PT Indosat, Tbk dengan Research In Motion dalam menjual dan memasarkan Matrix BlackBerry di Indonesia?
3.
Bagaimana program dan paket penjualan di setiap regional untuk Matrix BlackBerry subscriber ?
4.
Apakah perusahaan telah melakukan peramalan penjualan produk dan layanan Matrix BlackBerry?
5.
Apakah terdapat perbedaan program dan paket penjualan di masingmasing region Matrix BlackBerry subscriber ?
6.
Bagaimanakah
peran
Account
Executive/Account
Officer
dalam
memasarkan dan Menjual Matrix BlackBerry ke segmen sasaran? 7.
Apa saja media promosi yang telah dibuat, baik media below the line dan above the line dalam memasarkan Matrix BlackBerry?
8.
Bagaimana konfigurasi sistem kerja BlackBerry?
9.
Bagaimana konfigurasi sistem kerja Postpaid Brand Management Division dalam membuat program penjualan Matrix BlackBerry ke divisi lain yang terkait?
10.
Bagaimana hambatan dalam pemasaran BlackBerry di Indonesia?
11.
Apa saja handset yang mampu meyokong teknologi BlackBerry?
12.
Bagaimana
strategi
pemasaran
dari
perspektif
8P
yang
diimplementasikan Indosat dalam memperkenalkan BlackBerry?
telah
Lampiran 3.
Flow Real Time BlackBerry
Process flow: Real time 1. E-mail ditujukan kepada pelanggan dikirim melalui jaringan internet. 2. Account e-mail penerima memberi notifikasi ke BlackBerry Internet Service bahwa ada email baru yang masuk. 3. BlackBerry Internet Service men-download e-mail dari server provider. 4. BlackBerry Internet Service mengirimkan e-mail ke perangkat pelanggan. Waktu pengiriman dalam hitungan detik.
Lampiran 4.
Data Penjualan Matrix BlackBerry Tahun 2007
Active BlackBerry Subscriber Year 2007-per region Regional
Jan
Feb
Mar
Apr
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
3.699
3719
3903
4251
4665
4944
5243
5463
5855
6068
6407
6791
North Sumatera
53
53
57
56
60
66
83
90
96
100
114
122
South Sumatera
68
65
69
71
75
77
77
78
76
80
78
82
West Java
57
54
58
74
88
98
104
116
138
152
171
176
Central Java & DIY
66
71
69
74
75
78
83
92
89
90
104
113
179
183
201
231
244
257
272
291
323
336
371
375
Kalimantan
34
42
45
47
59
62
64
68
70
72
80
83
Sulampapua
65
65
63
62
62
65
68
72
83
87
102
106
Jakarta (JBRO+NCS)
East Java & Bali
May
Lampiran 5.
Data Penjualan BlackBerry Desember 2005 – Desember 2007
Month 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nationwide (Dec '05 - Dec '07) 1802 2016 2148 2235 2362 2457 2649 2844 3076 3329 3462 3620 3726 4221 4252 4465 4866 5328 5647 5994 6270 6730 6980 7427 7848
Lampiran 6.
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Indosat GPRS Roaming Partner
COUNTRY AUSTRALIA AUSTRALIA AUSTRALIA AUSTRIA BELGIUM BULGARIA CAMBODIA CZECH FINLAND FRANCE FRANCE GERMANY GERMANY GERMANY HONG KONG HONG KONG HONG KONG HONG KONG HONG KONG HONG KONG HUNGARY INDIA INDIA INDIA INDIA JAPAN JORDAN KUWAIT MALAYSIA MALAYSIA
OPERATOR Vodafone Pacific Limited Optus Telstra T-Mobile (Max Mobile) Proximus Mobiltel Casacom T-Mobile Elisa Bouygues SFR E-Plus Vodafone D2 T-Mobile Hong Kong CSL Limited NWPCS Hutchison People Sunday 2G Smartone Westel (T-Mobile) Hutchison Essar Ltd (Mumbai) Fascel Ltd (Gujarat) Hutchison Essar Telecom (Delhi) Hutchison Telecom East Ltd (Kolkata) NTT DoCoMo Fastlink Wataniya Celcom (Malaysia) Sdn Bhd Maxis
NO 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
COUNTRY MALAYSIA MEXICO NETHERLAND PHILIPPINES PHILIPPINES POLAND POLAND RUSSIA RUSSIA SINGAPORE SINGAPORE SPAIN SRILANKA SWEDEN SWITZERLAND TAIWAN THAILAND THAILAND THAILAND TURKEY UK UK UK USA USA USA USA USA USA USA
OPERATOR Digi Telecom Telcel KPN Mobile Smart Communications Inc Globe PTK Centertel Era Vimpelcom (KB Impuls) MTS StarHub Mobile Pte Ltd Singtel Vodafone MTN TeliaSonera Swisscom Chunghwa AIS DTAC TA Orange Turkcell O2 Orange T-Mobile Cingular (AT&T Wireless) Cingular East 310-150 Cingular Genesis 310-410 T-Mobile - USA16 - 310 160 T-Mobile - USAW0 - 310 200 T-Mobile - USAW1 - 310 210 T-Mobile - USAW2 - 310 220
NO 61 62 63 64 65 66 67 68 69
COUNTRY USA USA USA USA USA USA USA USA YUGOSLAVIA
OPERATOR T-Mobile - USAW3 - 310 230 T-Mobile - USAW4 - 310 240 T-Mobile - USAW5 - 310 250 T-Mobile - USAW6 - 310 260 T-Mobile - USA27 - 310 270 T-Mobile - USA31 - 310 310 T-Mobile - USAD1 - 310 660 Cingular West (310-170) Mobtel
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
COUNTRY AUSTRIA BELGIUM BELGIUM BRUNEI CANADA CANADA CHINA DENMARK FRANCE HONGKONG INDIA INDIA INDIA INDIA INDIA IRELAND ITALY ITALY JAPAN NETHERLAND NORWAY PAKISTAN PORTUGAL SAUDI ARABIA SINGAPORE SOUTH AFRICA SWITZERLAND SWITZERLAND UKRAINE
OPERATOR Mobilkom BASE Mobistar DST Rogers Wireless Rogers Wireless (Fido) China Mobile TDC Orange Sunday 3G Airtel - Circle Madhya Pradesh Airtel - Circle New Delhi Airtel - Circle Kolkata Airtel - Circle Karnataka Idea - Delhi O2 TIM Vodafone Omnitel Vodafone KK T-Mobile Netcom Mobilink TMN Mobily M1 MTN Sunrise Orange UMC
STATUS On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going On Going
Lampiran 7.
BlackBerry Ecosystem
Single Solution for Multiple Data Platforms & Mobile Devices
Corporate Applications
rd
3 Party Device Manufacturers
Enterprise Email Platforms
Operating Systems Email Service Providers
POP3/IMAP
Lampiran 8. Hasil Metode Naif untuk Peramalan Penjualan untuk seluruh Region
Month
Jakarta
North Sumatera
South Sumatera
WestJava
Central Java&DIY
East-Java & Bali
Kalimantan
SulaMpapua
1
3699
53
68
57
66
179
34
65
2
3719
53
65
54
71
183
42
65
3
3903
57
69
58
69
201
45
63
4
4251
56
71
74
74
231
47
62
5
4665
60
75
88
75
244
59
62
6
4944
66
77
98
78
257
62
65
7
5243
83
77
104
83
272
64
68
8
5463
90
78
116
92
291
68
72
9
5855
96
76
138
89
323
70
83
10
6068
100
80
152
90
336
72
87
11
6407
114
78
171
104
371
80
102
12
6791
122
82
176
113
375
83
106
13
7175
130
86
181
122
379
86
110
14
7559
138
90
186
131
383
89
114
15
7943
146
94
191
140
387
92
118
16
8327
154
98
196
149
391
95
122
17
8711
162
102
201
158
395
98
126
18
9095
170
106
206
167
399
101
130
19
9479
178
110
211
176
403
104
134
20
9863
186
114
216
185
407
107
138
21
10247
194
118
221
194
411
110
142
22
10631
202
122
226
203
415
113
146
23
11015
210
126
231
212
419
116
150
24
11399
218
130
236
221
423
119
154
Lampiran 9. Hasil Output Komputer Metode Trend, Metode Rata-rata, Metode Pemulusan Eksponensial dan Metode Dekomposisi untuk Peramalan Penjualan Matrix BlackBerry Nationwide 1.
Metode Trend
Plot Time Series Trend Analysis for Nationwide Time Series Plot of Nationwide 8000 7000
Nationwide
6000 5000 4000 3000 2000 1000 2
4
6
8
10
12 14 Index
16
Trend Analysis for Nationwide (Linier Trend Model) Fitted Trend Equation Yt = 1149,88 + 240,022*t
Forecasts Period Forecast 26 7390,4 27 7630,5 28 7870,5 29 8110,5 30 8350,5 31 8590,5 32 8830,6 33 9070,6 34 9310,6 35 9550,6 36 9790,7 37 10030,7
18
20
22
24
Trend Analysis Plot for Nationwide Trend Analysis Plot for Nationwide Linear Trend Model Yt = 1149,88 + 240,022*t Variable Actual Fits Forecasts
10000 9000
Nationwide
8000
Accuracy Measures MA PE 9 MA D 333 MSD 157010
7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 4
8
12
16
20 Index
24
28
32
Trend Analysis for Nationwide (Quadratic Trend Model) Fitted Trend Equation Yt = 1996,35 + 51,9162*t + 7,23482*t**2
Forecasts Period Forecast 26 8236,9 27 8672,3 28 9122,1 29 9586,4 30 10065,2 31 10558,4 32 11066,1 33 11588,3 34 12125,0 35 12676,1 36 13241,7 37 13821,7
36
Trend Analysis Plot for Nationwide Trend Analysis Plot for Nationwide Quadratic Trend Model Yt = 1996,35 + 51,9162*t + 7,23482*t**2 14000
Variable Actual Fits Forecasts
12000
Accuracy Measures MAPE 3,6 MAD 116,1 MSD 44326,5
Nationwide
10000 8000 6000 4000 2000 0 4
2.
8
12
16
20 Index
24
28
32
36
Metode Rata-rata
Moving Average for Nationwide (Single Moving Average) Moving Average Length 1
Forecasts Period Forecast 26 7848 27 7848 28 7848 29 7848 30 7848 31 7848 32 7848 33 7848 34 7848 35 7848 36 7848 37 7848
Lower 7288.23 7288.23 7288.23 7288.23 7288.23 7288.23 7288.23 7288.23 7288.23 7288.23 7288.23 7288.23
Upper 8407.77 8407.77 8407.77 8407.77 8407.77 8407.77 8407.77 8407.77 8407.77 8407.77 8407.77 8407.77
Moving Average Plot for Nationwide Moving Average Plot for Nationwide 9000
Variable Actual Fits Forecasts 95.0% PI
8000
Nationwide
7000
Mov ing A v erage Length 1
6000
Accuracy Measures MAPE 5.9 MAD 251.9 MSD 81568.8
5000 4000 3000 2000 1000 4
8
12
16
20 Index
Moving Average for Nationwide Moving Average Length 2
Forecasts Period Forecast 26 7637.5 27 7637.5 28 7637.5 29 7637.5 30 7637.5 31 7637.5 32 7637.5 33 7637.5 34 7637.5 35 7637.5 36 7637.5 37 7637.5
Lower 6831.28 6831.28 6831.28 6831.28 6831.28 6831.28 6831.28 6831.28 6831.28 6831.28 6831.28 6831.28
Upper 8443.72 8443.72 8443.72 8443.72 8443.72 8443.72 8443.72 8443.72 8443.72 8443.72 8443.72 8443.72
24
28
32
36
Moving Average Plot for Nationwide Moving Average Plot for Nationwide 9000
Variable Actual Fits Forecasts 95.0% PI
8000
Nationwide
7000
Mov ing A v erage Length 2
6000
Accuracy Measures MA PE 9 MA D 376 MSD 169203
5000 4000 3000 2000 1000 4
3.
8
12
16
20 Index
24
28
Metode Pemulusan Eksponensial
Single Exponential Smoothing for Nationwide Smoothing Constant
Forecasts Period Forecast 26 7951.63 27 7951.63 28 7951.63 29 7951.63 30 7951.63 31 7951.63 32 7951.63 33 7951.63 34 7951.63 35 7951.63 36 7951.63 37 7951.63
Lower 7509.85 7509.85 7509.85 7509.85 7509.85 7509.85 7509.85 7509.85 7509.85 7509.85 7509.85 7509.85
Upper 8393.41 8393.41 8393.41 8393.41 8393.41 8393.41 8393.41 8393.41 8393.41 8393.41 8393.41 8393.41
32
36
Single Exponential Smoothing Plot for Nationwide Single Exponential Smoothing Plot for Nationwide 9000
Variable Actual Fits Forecasts 95.0% PI
8000
Nationwide
7000
Smoothing C onstant Alpha 1.53407
6000
A ccuracy Measures MA PE 4.3 MA D 180.3 MSD 48250.8
5000 4000 3000 2000 1000 4
8
12
16
20 Index
24
28
Double Exponential Smoothing for Nationwide Smoothing Constants
Forecasts Period Forecast 26 8207.2 27 8595.1 28 8983.0 29 9370.9 30 9758.8 31 10146.7 32 10534.6 33 10922.5 34 11310.4 35 11698.3 36 12086.2 37 12474.1
Lower 7987.0 8324.1 8656.4 8986.1 9314.2 9641.3 9967.6 10293.5 10619.0 10944.2 11269.2 11594.0
Upper 8427.3 8866.1 9309.6 9755.6 10203.4 10652.1 11101.5 11551.5 12001.8 12452.4 12903.2 13354.1
32
36
Double Exponential Smoothing Plot for Nationwide Double Exponential Smoothing Plot for Nationwide 14000
Variable Actual Fits Forecasts 95.0% PI
12000
Smoothing Constants Alpha (lev el) 0.656506 Gamma (trend) 0.439483
Nationwide
10000 8000
A ccuracy Measures MA PE 2.3 MA D 89.9 MSD 12863.6
6000 4000 2000 4
4.
8
12
16 20 Index
24
28
Metode Dekomposisi
Time Series Decomposition for Nationwide Multiplicative Model Fitted Trend Equation Yt = 1029.38 + 246.251*t
Seasonal Indices Period Index 1 0.99746 2 1.00254
32
36
Time Series Decomposition Plot for Nationwide Time Series Decomposition Plot for Nationwide Multiplicative Model 8000
Variable Actual Fits Trend
7000
Accuracy Measures MA PE 8 MA D 285 MSD 112745
Nationwide
6000 5000 4000 3000 2000 1000 2
4
6
8
10
12 14 Index
16
18
20
22
24
Decomposition - Component Analysis for Nationwide Component Analysis for Nationwide Multiplicative Model Original Data
Detrended Data
Detr. Data
8000
Data
6000 4000 2000
0
-500 5
10
15 Index
20
25
Seasonally Adjusted Data 8000 6000 4000 2000 1
5
10
15 Index
20
25
1
Seas. A dj. and Detr. Data
1
Seas. A dj. Data
500
5
10
15 Index
20
25
Seasonally Adj. and Detrended Data 500
0
-500 1
5
10
15 Index
20
25
Decomposition - Seasonal Analysis for Nationwide Seasonal Analysis for Nationwide Multiplicative Model Seasonal Indices
Detrended Data, by Seasonal Period 1.4
1.002
1.2
1.000
1.0
0.998 1
2
1
Percent Variation, by Seasonal Period
2
Residuals, by Seasonal Period
60 500 40 0 20
0
-500 1
2
Time Series Decomposition for Nationwide Additive Model
Fitted Trend Equation Yt = 1030.33 + 246.175*t
Seasonal Indices Period Index 1 -11.1875 2 11.1875 Forecasts Period Forecast 26 7442.1 27 7665.9 28 7934.4 29 8158.2 30 8426.8 31 8650.6 32 8919.1 33 9142.9 34 9411.5 35 9635.3 36 9903.8 37 10127.6
1
2
Time Series Decomposition Plot for Nationwide Time Series Decomposition Plot for Nationwide Additive Model Variable Actual Fits Trend Forecasts
10000
Nationwide
8000
Accuracy Measures MA PE 8 MA D 285 MSD 112776
6000
4000
2000
0 4
8
12
16
20 Index
24
28
32
36
Decomposition - Component Analysis for Nationwide Component Analysis for Nationwide Additive Model Original Data
Detrended Data
8000 Detr. Data
500 Data
6000 4000 2000
-500 5
10
15 Index
20
25
Seasonally Adjusted Data 8000 6000 4000 2000 1
5
10
15 Index
20
25
1
Seas. A dj. and Detr. Data
1
Seas. A dj. Data
0
5
10
15 Index
20
25
Seasonally Adj. and Detrended Data 500
0
-500 1
5
10
15 Index
20
25
Decomposition - Seasonal Analysis for Nationwide Seasonal Analysis for Nationwide Additive Model Seasonal Indices
Detrended Data, by Seasonal Period
10
500
0
0
-10
-500 1
2
1
Percent Variation, by Seasonal Period
2
Residuals, by Seasonal Period
60 500 40 0 20
0
-500 1
2
1
2
Lampiran 10. Hasil Output Komputer Metode Regresi untuk Nationwide Regression Analysis: X9 (NationWide) Linier The regression equation is X9 = 3595 + 344,7 BULAN
S = 120,926
R-Sq = 99,1%
R-Sq(adj) = 99,1%
Analysis of Variance Source Regression Error Total
DF 1 10 11
SS 16986092 146230 17132323
MS 16986092 14623
F 1161,60
P 0,000
Fitted Line Plot X9 = 3595 + 344,7 BULAN 8000
S R-Sq R-Sq(adj)
X9
7000
6000
5000
4000 0
2
4
6 BULAN
8
10
Regression Analysis: X9 Quadratic The regression equation is X9 = 3795 + 259,2 BULAN + 6,570 BULAN**2
S = 99,2307
R-Sq = 99,5%
R-Sq(adj) = 99,4%
Analysis of Variance Source Regression Error
DF 2 9
SS 17043702 88621
MS 8521851 9847
F 865,45
P 0,000
12
120,926 99,1% 99,1%
Total
11
17132323
Sequential Analysis of Variance Source Linear Quadratic
DF 1 1
SS 16986092 57610
F 1161,60 5,85
P 0,000 0,039
Fitted Line Plot X9 = 3795 + 259,2 BULAN + 6,570 BULAN**2 8000
S R-Sq R-Sq(adj)
X9
7000
6000
5000
4000 0
2
4
6 BULAN
8
10
12
99,2307 99,5% 99,4%