eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (1): 63-76 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2013
ANALISIS PENINGKATAN EKSPOR PONSEL ZTE DI PASAR AMERIKA SERIKAT PADA TAHUN 2005 – 2010 DEDY PURWANTO1 NIM. 0702045193
Abstract: This study aim to determine to explain about the increased of ZTE cell phone export in United State Market 2005-2010.This type of research used is explanative type, namely to explain couses of increasing of ZTE cell phone export in United State Market 2005-2010.Sources to be presented in this reasearch is secondary sources, sources obtained through literature review, either trough books, news paper, internet access, ect are considered relevant to the themes raised in this study.The result showed that the increasing export of ZTE cell phone at United Stated Marketis couses of institution strategy theres an cooperation beetwen China and United stated goverment that give easer ZTE cell phone product trade proses in United State market, second because of interest strategy where China does subsidy policy to fasted their ZTE cell phone product delivery to United State Market, while United State goverment erease trade barriers for China export products including cell phone product, third ZTE focus on the middle to upper market share and cell phone have advantage wich its had lower prices from another cell phone prices from conter cell phone producen. Kata Kunci : Hubungan Bilateral Cina – AS, Ekspor Ponsel ZTE di Pasar AS, Keunggulan Biaya. Pendahuluan ZTE adalah merupakan perusahaan BUMN Cina dan Perusahaan ini pemasok global bagi perangkat telekomunikasi dan solusi jaringan telekomunikasi di seluruh dunia untuk produk-produk terminal kabel dan terminal nirkabel. Keberadaan produk ponsel ZTE di pasar AS dipengaruhi oleh hubungan perdagangan Cina - AS yang melaju pesat setelah kedua negara kembali membangun hubungan diplomatik pada tahun 1979, dengan menandatangani perjanjian perdagangan bilateral pada Juli 1979. Sejak perjanjian perdagangan 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman (
[email protected], 2013 ).
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 1, 2013: 63-76
antara kedua negara disepakati, perjanjian tersebut membuat Cina berada diperingkat ke 23 sebagai negara terbesar tujuan ekspor AS dan diperingkat ke 45 sebagai negara sumber impor untuk AS. Dari data perdagangan yang terdapat pada dokumen Treasury Amerika Serikat, volume perdagangan antara AS dengan Cina terus meningkat, serta terus menerus mengalami gap defisit perdagangan yang semakin jauh dipihak AS. Peningkatan ekspor produk Cina ke AS tersebut sebagai bukti bahwa barangbarang Cina mulai bisa diterima oleh masyarakat Amerika Serikat terutama produk ZTE, baik kelas menengah keatas juga menengah kebawah. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini mengalami peningkatan karena menyediakan produk dan jasa yang inovatif dan telah bekerjasama dengan lebih dari 155 operator telekomunikasi di 100 negara untuk membangun hubungan yang kooperatif. Peningkatan pendapatan dari produk ZTE ini disebabkan karena masyarakat AS sudah mulai mengenal dan membeli produk ini dikarenakan produk ZTE selain memberikan penawaran harga yang mampu bersaing dengan produk sejenisnya juga didukung oleh teknologi yang lebih baik dari pesaingnya. Peningkatan ekspor Cina ke AS dan tingginya pendapatan dari produk ZTE menunjukkan sebuah peningkatan ekonomi Cina dari industri elektoniknya di pasar global. Sektor industri ini mampu berkembang pesat dan bertahan dari krisis global yang terjadi 2008-2009 lalu. Dari adanya peningkatan ekspor dan impor industri elektronik di Cina, ternyata di 2005-2010 terjadi peningkatan ekspor yang signifikan di industri telekomunikasi yaitu dari produk ponsel ZTE, hal inilah yang menjadi alasan penulis mengambil judul tersebut. Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: “Mengapa terjadi peningkatan ekspor ponsel ZTE di pasar Amerika Serikat pada periode 2005 – 2010?”. Adapun tujuan dari penelitian ini, guna menjelaskan mengapa terjadi peningkatan ekspor ponsel ZTE di pasar Amerika Serikat pada periode 2005 – 2010. Landasan Teori dan Konseptual 1. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) Teori keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo.Teori ini mencoba melihat keuntungan atau kerugian dalam perbandingan relatif (“Teori keunggulan komparatif” terdapat di http://analisisekonomi.blogspot.com/2008/06/teori-kenunggulan-komparatif.html) Teori ini berlandaskan pada asumsi bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang
64
Peningkatan Ekspor Ponsel ZTE di AS (Dedy Purwanto)
dipergunakan untuk memproduksinya. Ricardo juga berpendapat sebaiknya semua negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi-komoditi dimana mereka memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor komoditi-komoditi lainnya yang tidak mereka miliki.Teori ini menekankan bahwa perdagangan internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu negara tidak perlu memiliki keunggulan absolute atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana harga untuk suatu komoditi dinegara yang satu dengan yang lainnya berbeda. Faktor – faktor dari keunggulan komparatif adalah SDA, SDM, Teknologi, Skala Ekonomi, dan Diferensiasi. Sesuai dengan faktor-faktor dari comparative advantage, Cina memiliki keunggulan komparatif yaitu sumber daya alam yang cukup melimpah, sumber daya manusia memadai yang terdiri dari puluhan ribu manusia terdidik dan buruhburuh murah yang siap dipekerjakan. Departemen Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial menunjukkan bahwa China akan memiliki sekitar 6,3 juta tenaga terdidik lulusan perguruan tinggi pada tahun 2010 (Lulusan perguruan tinggi: Terlalu Banyak di Cina, Tidak Cukup di Amerika?” terdapat di http://www.econmatters.com/2011/07/college-graduates-too-many-in-chinanot.html). Cina memiliki faktor produktivitas yang besar yaitu tenaga kerja. Faktor inilah yang menguntungkan Cina dalam menentukan harga jual, dimana harga jual barang elektronik Cina menjadi lebih murah. 2. Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Perdagangan internasional turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan ekspor, yaitu : hambatan tarif, dan kuota. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan ekspor ponsel ZTE dalam perdagangan internasional adalah teori permintaan dan penawaran. Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Perdagangan luar negeri timbul karena pada hakikatnya tidak ada satupun negara
65
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 1, 2013: 63-76
didunia ini yang dapat menghasilkan semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduknya (Deliarnov, 1995). Salah satu bentuk perdagangan luar negeri tersebut adalah ekspor, dimana ekspor memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi, terutama bagi negara-negara berkembang. Industri ekspor merupakan sektor yang menjadi landasan bagi perkembangan produktivitas, kemudian produktivitas ini berangsur-angsur menjalar keseluruh sektor ekonomi. Ekspor adalah berbagai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dijual ke luar negeri. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor antara lain : harga komoditas tersebut, harga komoditas lain, harga faktor produksi, tingkat teknologi, permintaan luar negeri, nilai tukar mata uang domestik dengan mata uang asing. Ekspor ponsel ZTE ke pasar Amerika Serikat merupakan salah satu bentuk perdagangan internasional yang telah terjadi, dimana Cina melakukan penjualan ke luar negeri dengan tujuan untuk menjadikan penjualan itu sebagai sumber penerimaan negaranya. Ponsel ZTE merupakan hasil dari alih teknologi yang diperdagangkan di negara lain. Ponsel ZTE sudah termasuk dalam komoditas andalan dalam kegiatan ekspor Cina karena selain komoditas tersebut memiliki daya saing pasar, ponsel ZTE juga memiliki beberapa kelebihan yang dapat disejajarkan dengan ponsel negara Eropa dan Amerika Serikat sendiri. Dalam kegiatan perdagangan internasional ponsel ZTE ternyata memberikan kontribusi yang cukup besar, dimana ponsel ini mengalami peningkatan yang cukup baik. Harga ponsel dari produk lain seperti Nokia, Sony Ericson, Apple dan produk lainnya merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap besarnya volume ekspor ponsel ZTE ke negara tujuan seperti Amerika Serikat. 3. Teori Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage) Menurut M. Porter (1980), dalam era persaingan global saat ini, suatu bangsa atau negara yang memiliki competitive advantage of nation dapat bersaing di pasar internasional bila memiliki empat faktor penentu yaitu : factor condition, demand conditions, related & supporting industry, firm strategy structure & rivalry (Dr. Hamdy Hady, 2001 : 59). Keunggulan bersaing/kompetitif merupakan inti dari strategi apapun, dan mencapai keunggulan bersaing mengharuskan perusahaan untuk menentukkan pilihan jika suatu perusahaan ingin memiliki keunggulan bersaing tertentu, ia harus memilih jenis keunggulan bersaing yang akan dicapainnya serta cakupan pasar tempat perusahaan akan mencapainya. Jenis keunggulan bersaing yang ditawarkan Michael E.Porter meliputi : keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Menurut Porter (1994) penentu dasar pertama dari kemampuan suatu perusahaan adalah daya tarik industri. Strategi bersaing harus berkembang dari pengertian yang canggih akan aturan persaingan yang menentukan daya tarik suatu industri. Menurutnya ada lima kekuatan bersaing
66
Peningkatan Ekspor Ponsel ZTE di AS (Dedy Purwanto)
yang menentukan kemampuan industri : masuknya pesaing baru, ancaman dari produk pengganti (substitusi), kekuatan pertawaran pembeli , kekuatan pertawaran pemasok,persaingan diantara pesaing-pesaing yang ada. Menurut Case dan Fair, pada pasar persaingan sempurna persaingan dapat dilakukan melalui : harga, produk, dan promosi. Berdasarkan konsep-konsep pokok dari keunggulan kompetitif diatas, Cina menggunakan faktor keunggulan biaya dan fokus sebagai faktor penting penentu keunggulan daya saing atau competitive advantage suatu bangsa/perusahaan dari produk atau jasa yang dihasilkan (Michael E. Porter, 2004 : 3). Keunggulan kompetitif dan komparatif yang dimiliki Cina ini memiliki banyak persamaan karena sama-sama menguntungkan bagi negara Cina secara komparatif dan juga bagi perusahaan ZTE secara kompetitif, secara teori kedua keunggulan ini memiliki persamaan dalam melakukan spesialisasi komoditi atau fokus pada suatu produk tertentu untuk memberikan nilai lebih bagi konsumennya. Selain persamaan kedua teori ini juga memiliki perbedaan, yaitu pelaku keunggulan komparatif merupakan perpaduan keunggulan beberapa organisasi, instansi, perusahaan, ataupun suatu negara untuk mencapai tujuan bersama, yakni untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dibuatnya bersamasama dengan bersifat perbandingan. Sedangkan pelaku keunggulan kompetitif terdiri dari perusahaan swasta maupun perusahaan negeri dengan tujuan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut untuk bisa mendapatkan tujuan perusahaan tersebut, dengan cara berkompetisi dengan perusahaan lainnya(“Perbedaan Keunggulan Komparatif dengan Keunggulan Kompetitif”, terdapat di http://hidayaters.wordpress.com/2008/04/15/perbedaankeunggulan-kompetitif-dengan-keunggulan-komparatif/). 4. Konsep lembaga dan kepentingan Untuk memahami ekonomi politik internasional kita perlu memahami dimana kepentingan (preferensi kebijakan ekonomi) dari kelompok-kelompok dalam masyarakat berasal dan menjelaskan bagaimana menggabungkan lembaga politik, mendamaikan dan akhirnya mentransformasikan kepentingan bersaing kebijakan ekonomi luar negeri kedalam sistem ekonomi internasional tertentu (Thomas Oatley, 2004 : 20). a. Interest (Kepentingan) Kepentingan adalah tujuan atau sasaran kebijakan bahwa aktor sentral berada dalam sistem politik dan ekonomi individu, perusahaan, serikat buruh, kelompokkelompok kepentingan lainnya, dan pemerintah yang ingin menggunakan kebijakan ekonomi untuk mencapai kepentingan. Menurut thomas Oatley sebuah
67
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 1, 2013: 63-76
kepentingan juga bisa didasarkan pada ide-ide dari mental model dan teori ekonomi. b. Institution (Lembaga) Thomas Oatley berpendapat bahwa tujuan dari lembaga politik adalah menetapkan peraturan yang mengatur proses politik. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok dari negara-negara kedalam sistem internasional untuk mencapai dan menegakkan keputusan kolektif. Institusi politik juga memberikan aturan bahwa bahwa kelompok-kelompok gunakan untuk membuat keputusan. Kebijakan pemerintahan Cina untuk mengekspor ponselnya ke AS adalah merupakan sebuah institution atau lembaga politik dan keinginannya untuk menjadi negara produsen ponsel terbesar dunia dengan tingkat pendapatan yang tinggi merupakan sebuah kepentingan Cina dalam menjalankan hubungan dagangnya dengan Amerika Serikat. Metodologi Penelitian Dalam penulisan proposal ini penulis menggunakan metode penelitian eksplanatif, dimana penulis dapat menerangkan perbedaan serta pengaruh antara peningkatan ekspor ponsel ZTE di Amerika Serikat dengan kebijakan Pemerintahan Amerika Serikat.Penulis mengumpulkan data-data penelitian ini dengan cara melakukan metode data sekunder yaitu baik itu berupa referensi, buku, internet dan literature.Penulis kemudian menggunakan teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan (library research), baik itu melalui buku, majalah dan surat kabar, jurnal-jurnal ilmiah, media elektronik (internet) yang diharapkan dapat dijadikan pijakan bagi upaya menuju pencapaian penulisan.Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah teknik analisis prediksi time series yaitu suatu metode yang digunakan untuk memprediksi nilai masa depan menggunakan nilai masa lalu dari suatu variable dan/atau kesalahan masa lalu (“Metode Prediksi Time Series”, terdapat dihttp://digilib.ittelkom.ac.id/index:metode-prediksi-time)
Hasil Penelitian Pasar Amerika Serikat memiliki sebuah potensi yang besar untuk sebuah produk ponsel jika dilihat dari total penggunanya yang banyak serta kemampuan daya beli masyarakat AS yang tinggi terhadap produk ponsel yang menyebabkan banyak produsen dari negara lain untuk ikut berkompetisi di pasar ponsel ini. Hal inilah yang menyebabkan pemerintahan Cina untuk menggunakan strategi lembaga, strategi kepentingan, dan fokus pada pasar menengah atas dalam meningkatkan penjualan ponsel ZTE di pasar AS. Lembaga yang dimaksud disini adalah pemerintahan negara Cina dan strategi dari pemerintahan Cina ini adalah kebijakan untuk melakukan hubungan dagang dengan Amerika Serikat, ini sebagai upaya Cina untuk meningkatkan kekuatan ekonominya dibandingkan
68
Peningkatan Ekspor Ponsel ZTE di AS (Dedy Purwanto)
ekonomi AS meskipun kedua negara sama kuat dalam menjalankan sistem perekonomiannya di pasar global. Peningkatan ekspor ponsel ZTE di pasar AS dapat dilihat dari meningkatnya hubungan dagang antara Cina dengan AS dari tahun 2005 – 2010 dan mencapai puncaknya pada tahun 2010 sebesar 50% dari tahun sebelumnya dengan nilai perdagangan $300 Miliar. Ini bisa dilihat dari tabel grafik perdagangan Cina dengan AS pada tahun 2005 – 2010 berikut ini: $ Miliar 400 200 0 2005
2006
2007
2008
2009
2010
-200 -400 Ekspor
Keseimbangan Perdagangan
Impor
(Sumber : U.S International Trade Commision DataWebk) Meningkatnya
nilai perdagangan ekspor Cina di Amerika Serikat ini dilandasi oleh perjanjian kerjasama kedua negara dalam nota kesepahaman dibidang telekomunikasi untuk mencegah dan melindungi hak cipta komoditas kedua negara dan mengurangi hambatan tarif pada hubungan perdagangan yang konsisten dengan prinsip-prinsip perjanjian internasional yang relevan.Sesuai pasal 5, kedua pemerintah akan memberikan prosedur yang efektif untuk mencegah dan menghentikan secara internal pelanggaran di perbatasan mereka, seperti pelanggaran hak kekayaan intelektual. Dalam menerapkan prosedur ini kedua pemerintah akan memberikan perlindungan terhadap penyalahgunaan dan harus menciptakan hambatan perdagangan yang sah. Cina menggunakan kebijakan penekanan terhadap nilai mata uangnya untuk melakukan penekanan terhadap nilai mata uangnya agar dapat menekan budget produksi, sehingga biaya produksi mereka menjadi sangat rendah dan berimplikasi terhadap barang-barang produksi mereka yang murah. Kebijakan ini dilakukan pemerintahan Cina agar ekspor produk ponsel perusahaan mereka ZTE terus mengalami peningkatan dan tetap bertahan di pasar Amerika Serikat. Sedangkan kebijakan pemerintah AS untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan di negara mitra dagang AS menjadi alasan kuat terjadinya
69
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 1, 2013: 63-76
peningkatan ekspor ponsel ZTE di pasar AS seperti menurunkan tarif impor dan pemberian kuota terhadap barang Cina yang masuk ke AS temasuk ponsel ZTE yang mengindikasikan bahwa kesempatan produsen ZTE untuk terus memasarkan produk ponselnya sangat terbuka lebar meskipun demikian pemerintah AS masih melindungi sektor-sektor penting yang dianggap sentral dan bahkan memberikan tingkat tarif yang tinggi jika terjadi tekanan yang kuat terhadap sektor-sektor sensitif tersebut. Oleh sebab itu kemajuan perekonomian Cina berkembang dengan pesat dan mengakibatkan pasaran produk-produk AS di Cina tidak dapat sebaik pasaran produk Cina di AS. Hal ini disebabkan oleh harga produk-produk yang dijual oleh AS memiliki harga yang tidak kompetitif atau lebih mahal dari pada produk-produk dalam negeri Cina sendiri, sehingga produk-produk buatan AS kalah bersaing dengan produk-produk buatan Cina baik didalam pasar domestik AS sendiri maupun di pasaran Cina. Selain itu intervensi pemerintah Cina terhadap nilai mata uangnya mengakibatkan mahalnya biaya produk ekspor AS ke Cina membuat barang-barang AS kurang kompetitif di negara tersebut. Keberhasilan perusahaan ZTE dalam mempertahankan pangsa pasarnya di AS tidak lepas dari peran serta negaranya yang ikut memberikan dukungan berupa fasilitas dan kebijakan luar negerinya. Dukungan ini berupa subsidi biaya peralatan produk yang akan dipasarkan perusahaan ZTE di Amerika Serikat. Pemerintah Cina sengaja memberikan subsidi biaya pengiriman produk ke AS dengan tujuan untuk meningkatkan penyediaan jaringan telekomunikasi dan menjual produk di AS di bawah biaya produksi dalam upaya untuk mengalahkan pesaing dengan membebankan harga yang lebih rendah untuk ponsel ZTE yang dipasarkan ke penyedia layanan (operator selular). Subsidi ini dilakukan Cina dengan membeli ratusan miliar dolar obligasi pemerintah AS dan aset dolar lainnya berbasis setiap tahun agar harga jual produk Cina ke pasar AS dapat ditekan dengan adanya subsidi tersebut. Terjadinya peningkatan perdagangan ekspor Cina ke AS ini menandakan bahwa pemerintah negara Cina telah berhasil dalam memberikan pengaruhnya dan memegang peranan penting dalam setiap kebijakan ekonomi melalui kerangka hubungan kerjasama bilateral dengan Amerika Serikat. Strategi Kepentingan yang dimaksud adalah kebijakan perusahaan ZTE untuk mengekspor ponselnya di pasar Amerika Serikat dengan keunggulan biaya harga produksi rendah merupakan sebuah kepentingan nasional pemerintahan negara Cina dalam mencapai keinginannya agar produk buatannya yang diekspor mampu bersaing dan diterima oleh pangsa pasar Amerika Serikat sehingga mampu meningkatkan pendapatan negaranya. Keunggulan ponsel ZTE terletak pada harga produksi yang lebih rendah dari para kompetitornya memiliki tujuan bahwa
70
Peningkatan Ekspor Ponsel ZTE di AS (Dedy Purwanto)
produsen ZTE berusaha untuk menjadi produsen berbiaya produksi rendah dalam industrinya namun juga memilki tenaga kerja dan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas. Negara Cina berpendapat bahwa harga jual produk suatu barang tidak hanya bisa dilihat dari jumlah tenaga kerjanya saja tetapi pada pendapatan tenaga kerja. Jika gaji atau pendapatan tenaga kerja ini lebih rendah dari tenaga kerja lainnya maka kemungkinan harga produksi tersebut juga bisa lebih rendah.Perusahaan ZTE untuk memproduksi ponselnya mempekerjakan tenaga kerja SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas, ini bisa dilihat dari cara ZTE dalam mencetak tenaga kerja yang profesional dan berpengalaman dengan dibangunnya Universitas ZTE di Shenzen, China. Hal ini bertujuan agar mahasiswa yang diperkuliahkan di universitas ini lulusannya nanti mampu bekerja di semua cabang perusahaan ZTE yang tersebar di seluruh negara Cina. Perusahaan ini memiliki SDM berkualitas dengan total 400 karyawan dan 80% diantaranya adalah warga negara AS(“China ZTE untuk berinvestasi lebih lanjut $ 30 M di AS”, terdapat dihttp://www.asianewsnet.net/home/news.php?id=40174&sec=2). Ponsel ZTE yang dijual di AS adalah merupakan produk jadi dan cabang ZTE di AS hanya sebagai distributor. Ponsel ZTE yang dipasarkan di AS seluruhnya dibuat di Cina dengan gaji berkisar US$ 238 - US$ 230 per bulan untuk para karyawannya. Kebijakan perusahaan ZTE untuk mengirimkan ponselnya dalam bentuk jadi ke pasar AS adalah sebagai upaya bentuk keseriusan produsen ZTE dalam meningkatkan jumlah penggunanya di pasar AS meskipun banyak pesaing pasar ini seperti Alcatel-Lucent, Nokia, Huawei, Samsung, Motorola dan Apple yang juga merupakan salah satu perusahaan penyedia jaringan dan ponsel di Amerika Serikat. Kepentingan Cina lainnya adalah menjaga agar penjualan ponsel ZTE di pasar AS tetap aman dari ancaman produk lain yang sejenis. Banyaknya produsen ponsel yang ikut bersaing di pasar ponsel AS serta gambaran produk Cina yang masih dianggap remeh karena dinilai barang murahan dan gampang rusak menyebabkan produsen ZTE harus menyebarluaskan promosi produk mereka baik lewat media elektronik, seperti televisi dan internet maupun media cetak seperti majalah, koran, dan pamflet bahwa produk mereka yaitu ponsel ZTE sangat berbeda dengan produk Cina yang lain selain karena produsen ini merupakan perusahaan BUMN Cina dimana segala pencitraan baik maupun buruk dari produk ZTE juga berdampak terhadap kredibilitas pemerintahan Cina, produsen ini juga berusaha mempertahankan nilai produk ZTE dari segi harga, desain, dan image sehingga produk ponsel ZTE menjadi produk yang berkualitas dan mampu menarik minatnya disegmen menengah keatas.
71
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 1, 2013: 63-76
Ponsel ZTE fokus pada pangsa pasar menengah ke atas dikarenakan murahnya harga jual ponsel dan volume ekspor ponsel yang terus meningkat pertahunnya menjadikan permintaan dan penawaran ponsel ZTE di pasar AS juga ikut meningkat karena selera konsumen AS untuk memiliki ponsel yang mudah dan cepat didapatkan meskipun harganya terjangkau tetapi tetap berkualitas menjadikan penjualan ponsel nirkabel ZTE menjadi tinggi, selain disebabkan penggunanya yang berasal dari golongan dewasa-pekerja yang rata-rata berusia antara 20-39 tahun juga dari golongan remaja-pelajar yang berusia 15-19 tahun, tetapi kemampuan daya beli pada golongan remaja-pelajar ini untuk memiliki ponsel sangat rendah jika dilihat dari rasio SES (Status Ekonomi Sosial) dimana pengguna golongan remaja-pelajar ini berada pada SES E yang pendapatannya dibawah US$ 70, pendapatan disini dalam pengertian mayoritas mereka masih diberikan uang oleh orang tua mereka dan sebagian melakukan pekerjaan sampingan di perusahaan kecil dengan gaji rendah. Sedangkan pengguna pada golongan dewasa-pekerja dalam rasio SES berada pada tingkatan A, B, dan C1 dimana pendapatan mereka berkisar antara US$ 300 – US$ 150 perminggu yang berarti mereka memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan daya beli yang tinggi juga terhadap produk gadget terutama ponsel pintar. Pada golongan dewasa-remaja ini mayoritas penggunanya merupakan pegawai swasta perusahaan besar, pegawai negeri instansi pemerintah, dan juga pengusaha. Berdasarkan rasio jumlah pendapatan dan golongan umur pengguna ponsel di AS, maka ponsel ZTE yang dipasarkan di AS berada pada segmen menengah keatas. Ini merupakan sebuah potensi bagi perusahaan ZTE untuk terus meningkatkan pangsa ekspornya di AS. Kemampuan daya beli konsumen untuk membeli ponsel ZTE yang tinggi mempengaruhi permintaan produk dan meningkatnya ekspor ponsel ZTE adalah merupakan bentuk penawaran agar ketersediaan produk ponsel ZTE tetap tersedia dan bisa dimiliki oleh penggunanya di pasar AS.Tipe ponsel ZTE yang berhasil dipasarkan di pasar AS pada segmen menengah keatas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Jenis perbandingan
Nama Ponsel
Harga
Keunggulan
Kelemahan
ZTE Tania
US$ 300
Kecepatan prosesor single core 1,4 Ghz.
Tidak ada java dan radio.
72
Peningkatan Ekspor Ponsel ZTE di AS (Dedy Purwanto)
Alcatel Lucent One Touch 995
US$ 300
Keunggulan layar 4,3 inci dengan resolusi 480 x 800 piksel.
Kapasitas baterai lebih kecil dibandingkan generasi sebelumnya.
Nokia N8
US$ 300
Bodi ponsel dari casing metal tahan goresan.
Kualitas prosesor yang rendah hanya 680 Mhz.
Samsung Galaxy S
US$ 400
Fitur kamera auto fokus dan pendeteksi senyum.
Masih menggunakan sistem Android v2,1
Apple Iphone 4
US$ 320
Kemampuan menangkap gambar, baik foto atau video yang lebih baik.
Daya tahan baterai yang lemah, hanya memiliki memori internal
Motorola Droid
US$ 349
Bodi sangat tipis, hanya 7,1 mm dan jaringan 4 G.
Bodi tidak rata pada bagian belakang.
Huawei U8860
US$ 334
Layar yang lebih besar dari generasi sebelumnya
Kualitas kamera yang kurang baik.
Sumber : www.teknogadget.com dan www.baike.baidu.com (diolah akhir 2010),
pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa setiap ponsel andalan masing-masing produsen dalam memasarkan ponselnya dipasar AS kelas menengah keatas diketahui memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, meskipun secara umum spesifikasi ponsel yang dipasarkan hampir sama karena kesemuanya bertipe ponsel pintar, tetapi dari berbagai produsen ponsel yang berada di pasar AS masyarakat tentunya akan pintar memilih ponsel mana yang akan dimilikinya sesuai kebutuhan mereka dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Jika dilihat dari segi harga, ponsel ZTE Tania lebih terjangkau daripada pesaingnya yakni US$ 300, harga ini juga sama dengan ponsel Alcatel Lucent one touch 995 dan Nokia N8 tetapi ponsel tania ini memiliki kelebihan yang terdapat pada sistem operasi windows mobile yang tidak dimiliki oleh pesaingnya sehingga penggunanya dapat lebih cepat mengakses akun jejaring sosial, data internet, serta mengirim email karena didukung oleh prosesor single core 1,4 Ghz yang mampu memberikan kemudahan konsumennya dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan para keluarga, teman, dan rekan kerja. Jika dilihat dari segi keunggulan, ponsel tania adalah satu diantara pesaingnya yang menggunakan jaringan CDMA dipasar AS selain Motorola Droid, meskipun ponsel ini juga memiliki kekurangan yaitu tidak adanya aplikasi java dan radio dalam fitur ponsel, tetapi hal ini dilakukan oleh perusahaan ZTE untuk meningkatkan akses jaringan yang lebih cepat dan ini merupakan kebutuhan utama konsumen di AS dalam memilih ponsel apa yang mereka ingin gunakan.
73
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 1, 2013: 63-76
Berdasarkan golongan usia dan tingkatan pendapatan masyarakat AS dalam memilih ponsel maka sebagian besar masyarakat AS akan lebih memilih untuk menggunakan ponsel menengah atas selain dikarenakan harga yang terjangkau dan teknologi yang digunakan lebih baik dibandingkan ponsel fitur karena hanya mengandalkan akses multimedia seperti audio, foto dan video. Jadi usia dan jumlah pendapatan suatu golongan mampu mempengaruhi daya beli suatu ponsel. Dalam hal ini ponsel ZTE Tania yang ditawarkan perusahaan ZTE adalah merupakan sebuah solusi bagi penggunanya di pasar AS melalui berbagai keunggulan yaitu harga, teknologi dan jaringan. Ponsel ZTE Tania yang ditawarkan di pasar menengah keatas adalah menandakan bahwa perusahaan ZTE sangat fokus untuk meraih pelangganya pada segmen tersebut jika dilihat dari faktor-faktor penunjang yaitu golongan usia dan tingkatan pendapatan masyarakat di AS. Perkembangan teknologi yang terus berkembang setiap harinya menyebabkan kebutuhan juga ikut terus meningkat dan ini membuat perusahaan ZTE semakin yakin bahwa ponsel ZTE tania mampu memenuhi kebutuhan mereka dalam berkomunikasi nirkabel. Kesimpulan Dengan strategi institution , pemerintahan Cina berupaya meningkatkan politik ekonomi, stabilitas politik, subsidi pemerintah, jumlah pekerja banyak dan murah serta suku cadang baik di dalam negerinya. Kebijakan pemerintah AS untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan seperti menurunkan tarif impor dan pemberian kuota terhadap ekspor barang Cina temasuk ponsel ZTEmenjadi alasan kuat terjadinya peningkatan ekspor ponsel ZTE di pasar AS. Surplus perdagangan Cina dengan AS didukung peningkatan penjualan ponsel dan jumlah pengguna ponsel ZTE di AS menjadi bukti bahwa terjadi peningkatan ekspor ponsel ZTE di pasar AS. Dengan strategi interest, Cina mempunyai keunggulan harga lebih murah dengan sistem yang sama ditunjang gaji buruh rendah dan kapasitas produksi yang terus meningkat setiap tahunnya.Harga yang lebih rendah tersebut terletak pada gaji karyawan sehingga harga jual produk yang ditawarkan ZTE lebih rendah dari para pesaingnya. Negara Cina berpendapat bahwa harga jual produk suatu barang tidak hanya bisa dilihat dari jumlah tenaga kerjanya saja tetapi pada pendapatan tenaga kerja. Jika gaji atau pendapatan tenaga kerja ini lebih rendah dari tenaga kerja lainnya maka kemungkinan harga produksi tersebut juga bisa lebih rendah dan ini membuat Cina memimpin harga.Hal ini dilakukan pemerintah Cina agar kepentingan nasionalnya tercapai dalam peningkatan penjualan ponsel ZTE di AS.
74
Peningkatan Ekspor Ponsel ZTE di AS (Dedy Purwanto)
Dengan ZTE fokus pada pangsa pasar menengah keatas, ZTE mampu meningkatkan penjualan dan pemasarannya di pasar AS karena telah fokus pada pangsa pasar yang akan dituju. Secara perbandingan harga dan kelebihan, ponsel ZTE tania lebih baik dengan keunggulan harga dan teknologi yang digunakan jika dibandingkan kompetitornya yaitu Alcatel-Lucent, Nokia, Samsung, Apple, Huawei, dan Motorola. Saran-saran Kedepannya pemerintahan Cina harus terus meningkatkan hubungan kerjasama bilateralnya dengan pemerintahan AS sehingga nantinya perusahaan ZTE mampu mengeskpor ponselnya ke pasar AS dalam volume yang besar ditunjang dengan terobosan inovasi dalam setiap produk yang dipasarkan serta meluncurkan produk-produk ponsel baru berteknologi tinggi agar brand merek ZTE semakin dikenal luas di pasar Amerika Serikat. Perusahaan ZTE juga harus memperbanyak anak cabang distibutor perusahaannya di AS agar akses pengiriman dan pemasaran ponselnya dapat cepat dan mudah diterima oleh konsumennya di pasar AS. Referensi Buku Hady, Hamdy. 2001. Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. Jakarta : GHALIA Indonesia. Porter,
E. Michael. 2004. Keunggulan Bersaing : mempertahankan kinerja unggul, Jakarta : Erlangga
Menciptakan
dan
Oatley, Thomas, 2004, International Political Economy Interest and Institutions in the Global Economy, Pearson Educations, Inc. New York. Media Internet “Lulusan perguruan tinggi: Terlalu Banyak di Cina, Tidak Cukup di Amerika?” terdapat di http://www.econmatters.com/2011/07/college-graduates-toomany-in-china-not.html. “Teori
keunggulan komparatif” terdapat http://analisisekonomi.blogspot.com/2008/06/teori-kenunggulankomparatif.html.
di
75
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 1, 2013: 63-76
“Metode Prediksi Time Series”, terdapat di http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article &id=1033:metode-prediksi-time-series&catid=13:rpl&Itemid=14 “China ZTE untuk berinvestasi lebih lanjut $ 30 M di AS”, terdapat di http://www.asianewsnet.net/home/news.php?id=40174&sec=2 “Perbedaan Keunggulan Komparatif dengan Keunggulan Kompetitif”, terdapat di http://hidayaters.wordpress.com/2008/04/15/perbedaan-keunggulankompetitif-dengan-keunggulan-komparatif/
76