ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KONSEPSI PEMASARAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN PADA PRODUK MERK TOKO (Studi Kasus Carrefour Lebak Bulus)
Ill··~
111
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA '
SufiArgom
Nil.VI: 103081029209
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGEIU SYARif HIDAYATULLAH JAKARTA
I
~-~--~~----~-~- _j
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KONSEPSI PEMASARAN TERHAUAP SIKAP KONSUMEN PADA PRODUK MERK TOKO (Studi Kasus Pada Carrefour Lebak Bulus) Skripsi Diajukan !rnpada F<:kultas Ekonomi d
Oleh:
SUFIARQOM
103081029209 Di bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. DR. Abdul Hamid, MS NIP. 131474 891
Cut Erika Ananda Fatimah,SE.,MBA
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA
2008
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KONSEPSI PEMASARAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN P ADA PRODUK MERK TOKO (Studi Kasus Ca·rrefour Lcbak Bulus)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk memenuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
SufiArgom NIM: 103081029209
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Prof.Dr. Abdul Hamid, MS NIP: 131474891
Pembimbing II
Cut Erika Ananda Fatimah,SE.,MBA
Penguji Ahli
Leis Suzanawatv, M.Si. NIP : 150 368 745
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILI\-IU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1428 H/2008 M
DAFTAR RIWAYAT IDDUP
Nama
: Sufi Arqom
Tempatdan Tanggal Lahir
: Jakarta, 18 Februari 1985
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
; Islam
Alamat
: Jl.Mar.ggar Blok Y No. l
Rt.O 12/08 Jakarta Utara 14270
Telepon
: (021) 4304256
Riw!iyat Pendidikan : Tk. Al-Khairiyah
: Lulus Tahun 1990
MI Al-Khairiyah
: Lulus Tahun 1996
PonPes Gontor Ja-Tim
: Luius Tahun 200 I
UIN SyarifHidayatullah
: Lulus Tahun 2008
ABSTRACT
"Analysis Influence of Perception of Price and Marketing Conception To Consumer Attitude in Retail Product " (Carrefour Lebak Bulus). Undergraduate program (S-1) Concentration on Marketing of Economics and Social Science Faculty of Syarif Hidayatullah Islamic University ofstate Jakarta 2008. Nature of this research is research of asosiatif. this is a research to explain the position of variables surveyed and the influences or relationship together with the impact of variables mentioned. The focus of the research is on Three variables : per<:eption ofprice (XI) and marketing conception ( X2) as independent variables, and consumer attitude in retail product ( l'.) as dependent variable. To obtain data for all third variables mentioned, taken by sample counted 100 responder. From result of research known that influence between perception ofprice to consumer attitude in retail product ofCarrefour is equal to ( 74.5 %) meaning that perception ofprice giving influence significantly to consumer attitude in retail product. Wltile for the variable qfmarlmting conception equal to ( 81.8 %) meaning that marketing conception also irifluence significantly to consumer attitude in retail product of Carrefour. Wltile to both variables perception of price and marketing conception to consumer attitude in retail product with Us value 0.000< 0.05 meaning that perception of price and marketing conception irifluence to consumer attitude in retail product ofCarrefour. With value ofR Sf{".mre ( 66. 9 %) which mean that perception of price and marketing conception can influence ccmsumer attitude in retail product. Result of con-elation hypothesis test ( t test) showing theoretical t ( 0.222) for the variable ofperception ofprice is smaller than t table of( 2.00) meaning to accept Ho and refuse Ha, while for the conception of marketing of theoretical t ( 5. 782) is bigger than t table of( 2. 00) meaning to refuse Ho and accept Ha. Keywords : Perception ofprice, Marketing Conception
ABSTRAK
"Analisis Pengaruh Persepsi Harga dan Konsepsi Pemasaran Terha:dap Sikap Konsum.:in Pada Produk Merk Toko" (Carrefour Lebak Bulus). Strata satu (S-I) jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universita~ Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2008. Sifat penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu untuk me:njelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta pengaruh atau hubungan variabel tersebut. Tiga variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah persepsi harga (XI) dan konsepsi pemasaran (X2) sdalah variabel bebas dan sikap konsumen pada produk merk toko (Y) adalah variabel terikat. Untuk memperoleh data bagi ketiga variabeJ tersebut, diambil sample sebanyak I 00 responden. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa 1>engaruh persepsi harga terhadap sikap konsumen pada produk merk toko Carrefour adalal1 sebesar adalah (74.5 %) yang berarti bahwa persepsi harga memberikan pengaruh terhadap sikap konsumen pada produk merk toko. SeJangkan untuk variabel konse1isi pemasaran sebesar (81.8 %) yang berarti bahwa konsepsi pemasaran juga mempengaruhi t•erhad.'tp sikap konsumen pada produk merk toko Carrefour. Sedangkan untuk kedua variabel persepsi harga dan konsepsi pemasaran pada sikap konsumen pada produk merk toko dengan nilai signifikansinya adalah Q.000< 0.05 yang berarti ballwa persepsi harga dan konsepsi pemasaran mempengaruhi sikap konsumen pada produk merk toko Carrefour. Dengan nilai R square (66.9 %) yang berarti bahwa persepsi harga dan konsepsi pemasaran dapat mempengaruhi sikap konsumen pada produk merk toko. Hasil uji hipotesis korelasi (uji t) menunjukkan t teoritis (0.222) untuk variabel persepsi harga lebih lkecil dari t tabel (2.00) yang berarti menerima Ho dan menolak Ha, sedangkan untuk konsepsi pemasaran t teoritis (5.782) lebih besar dari ttabel (2.00) yang berarti menolak llfo dan menerima Ha. Kata kunci : Persepsi Harga, Konsepsi Pemasaran.
KATA PENGANTAR B ismillahirraiunanirrahiim
Alhamdulillahi Rabbi! 'Alamiin , segala puji bagi Allah pemilik segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit. Atas berkat rahmat dan ridha-Nya Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta pengikut-pengikutnya. Pada kesempatan yl!ng berbahagia ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalarn penulisan skripsi ini, baik seclll'll moril maupun materil, khususnya kepada: I. Keluargaku tercinta Abah, Ibu, kakak-kakak semua serta keponakan-keponakan
dan lrakak-kakak iparku tercinta, terima kasih atas segala cinta, kasih saying serta dukungan doa yang tak kunjung henti. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua agar kita selalu bersyukur. 2. Bapak Prof.DR.Abdul Hamid, MS. Selaku pembimbing '[ dan Dekan fakultas Ekonomi yang telah berkenan meluanglran waktu di se:la-sela kesibukannya, terima kasih atas ara..ltan dan saran yang telah diberikan selmna bimbingan hingga akhimya skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah SE., MBA. Selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga dan berbagi pikiran untuk memberikan bimbingan
dan masukan yang berharga mulai dari persiapan hingga akhir skripsi ini. 4. Bapak Prof.Dr.Ahmad Rodoni,MM. Selaku ketua jurusar1 Manajemen Program Strata-I UIN Jakarta.
5. Seluruh dosen dan karyawan UIN yang telah memba11tu penulis selama masa akademik. 6. Thanks to the Unforgetable A-ganks Oyag, Bhu, Aris, Ipoy, botak, Roger, echo, kriwil, bom2, ge11dut, piid, cpop, gandul, omen, toing, dan semua yang belum disebutin. We will success toged1er!. 7. Thanks to Oo, Yudi, dan Endi di Tanjung Priok atas bantuan morilnya. 8. Thanks to Fitri yang selalu sabar dalam memberi semmigatnya. 9. Dmi terima kasih untuk semua konsumen Carrefour yang sudah menyempatkan
DAFTAR ISI
Ll:mbar Persetujuan Dosen.................................................................................................i Lembar Pengesahan Komprehensif....................................................................................ii Lembar Persetujuan Sidang................................................................................................iii Daftar Riwayat Hidup .......................................................................................................•iv Abstract.. ............................................................................................................................v Abstrak................................................................................................................................vi Kata Pengantar...................................................................................................,................vn Daftar Isi.. .........................................................................................................................viii Daftar Tabet .......................................................................................................................x Daftar Gambar....................................................................................................................xi Daftar Lampiran................................................................................................................. xii BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... l B. Perumusan Masalah .............................................................................. 13 C. Tujuan dan Manfaat.....................................................................,......... 13
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Pemasaran. ......................................................................... 15
B.MerkToko l. Definisi Merk Toko............................................................................ 16 2. Pembagian Jenis Merk Toko..............................................................18 C. Sikap Pada Produk Merk Toko..............................................................25
D. Tinjauan Persepsi.. ................................................................................27 E. Harga. ....................................................................................................31
F. Persepsi Harga. ......................................................................................32
G. Konsepsi Pemasaran l. Loyalitas Merk. .................................................................................. .35
2. Persepsi Pembeli Bijak......................................................................42
4. Pembelian Impulsif.. ..................................................................... .., ..46 H. Penelitian Terdahulu.......................................•......................................48 I. Kerangka Pemikiran................................................................................54
J. Hipotesis.....................................................•..................................•........55 BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................56 B. Metode Penentuan Sample....................................................................56 C. Metode Pengumpulan Data....................................................................57 D. Metode Analisis.....................................................................................59 E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................69 BAB IV.
PENEMUANDANPEMBAHASAN A. Gambaran umum Objek Penelitian.................................•.....................71
B. Validitas dan Reliabilitas ......................................................................75 C. Hasil dan Pembahasan 1. Persepsi Harga...........................................................................78 2. Konsepsi Pemasaran..................•.........•......•...•...............•.•...........81 3. Sikap Konsumen pada produk Merk Toko .......................................85 4. Hasii Analisis a. Uj i Normalitas dan Asumsi Klasik...............................................88
b. Uji Regresi. ...............................................................................91 c. Uji F hitung ..............................................................................94 d. Persamrum Regresi dan Uji t hitung ............................................95 BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 100 B. Implikasi. ....................................................................................... 10 I C. Saran ............................................................................................... 102 Daftar Pustalc.a ....................... _.......................................................................................................... 103
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1.
Pembagian Retail Modern dsn Tradisional... ..........................25
3.1
Skala Iikert..............................................................................62
3.2
Operasional Vari::ibel Penelitian ............................................. 71
4.1
Hasil Trf Out instrument Persepsi Harga , Konsepsi Pemasaran dan Produk Merk Toko.........................77
4.2.
Reliabilitas .............................................................................. 78
4.3
Persepsi F arga ........................................................................79
4.4
Persepsi Kualitas Harga. ..........................................................80
4.5
Kesadaran Niiai ......................................................................81
4.6
Loyalitas Merek......................................................................82
4.7
Penolakan Resiko ...................................................................83
4.8
Pembelian Impulsif..................................................................84
4.9
Persepsi Pembeli Bijak............................................................85
4.10
Pertanyaan (Awareness/ Pengetahuan produk).......................86
4.11
Pencarian lnformasi (lnterest) ................................................86
4.12
Penilaian Terhadap Produk (Desire)....................................... 87
4.13
Multikolinearitas Coefficients(a)•..........................................90
4.14
Descriptive Statistics..............................................................91
5.15
Model Summary(b) .................................................92
4.16
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi.. ......................93
4.17
ANOVA(b) ............................. ; ............................94
4.18
Persamaan Regresi Coefficients(a) ...............................95
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterang:m
Rllliaman
2.1
Kerangka Pemikiran .............................••.................... .56
4.1
Histogram Produk Merk Toko ...................... ; ................. 89
4.2
Scatterplot Produk Merk Toko .........................................91
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
l
Kuesioner Penelitian ................................................... l 06
2
Data Primer Penelitian .................................................. 114
3
SPSS 13.0 for windows ................................................. .116
BABI
PENDAHULUAN
A. L.itar Belakang Masalah Bisnis pasar modern sudah culrup lama memlJSuki industri retail Indonesia dan dengan cepat rnemperluas wilayahnya sarnpai ke pelosok daerali. Keberadaan rnereka banyak rnenimbulkan pendapat pro-kontra. Bagi sebagian konsumen pa<;ar modem, keberadaan hypermarket, supermarket dan mini market, memang memberikan altematif belanja yang menarik. Selain menawarkan kenyam!!l1llll dan kua\itas produk, harga yang mereka pasang juga cukup bersaing bahkan lebih murah dibanding pasar tradisional. Sebaliknya, keadaan sernacarn ini jelas membuat risau para retailer kecil. Banyak dari retailer kecil mendapat imbas clari kehadiran pasar modem seperti hypermarket dengan turunnya pendapatan mereka secara signifikan. Tahun 2008 tidak hanya dirarnaikan dengan pernilihan gubemur atau wa\ikota tetapi para retailer pun sibuk bersaing untuk mernpertabankan atau jika marnpu memperebutkan pangsa pasar. Beberapa retailer mulai berbenah diri karena rnasuknya pesaing baru di teritori rnereka. AC Nielsen rnenyebutkan bahwa usaha eceran modem ini di Indonesia tahun 2003 turnbuh 30 persen dibandingkan dengan tahun 2001, terutluna yang berpusat di kota-kota besar. (Sudarrnad~ 2004:68). Adanya gerai-gerai modem ini memberikan manfaat tidak hanya bagi para pelaku
produsen yang memiliki pilihan salman distribusi d•~ngan cakupan yang seraakin besar (market coverage), tingkat ~njualan yang tinggi, menaik:kan citra produk, tetapi juga bagi konsumen dengan tersedianya pilihan belanja
(assortment
item)
yang
lebih
lengkap
dan
adanya
kesempatan
membandingkan barga dari satu produk denga.'1 lainnya secara lebih leluasa. (Farida Jasfar, 2005:3). Sambutan masyarakat yang sangat luar biasa terhadap berbagai hypermarket dan supermarket (pasar swalayan) antara lain disebabkan karena memanfaatkan gerai-gerai modem tersebut sebagai ajang rekreasi. Hal ini tidak lepas dari lokasinya yang berada di pusat keramaian dan arealnya yang luas, sehingga selain untuk tujuan berbelanja hypermarket dan supermarket dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi bersama kebimga. (Farida Jasfar, 2005:3). Binis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Keberadaan mereka banyak menimbulkan pendapat pro kontra bagi sebagian konsumen pasar modem, keberadaan Hypermark<~t, Supermarket dan Minimarket, memang memberikan alternative belanja. yang menarik selain menawarkan kenyamanan dan kualitas produk, ha:rga yang mereka pasang juga cukup bersaing bahkan lebih murah dibanding pasar tradisioual. Sebaliknya, keadaan semacam ini jelas membuat risau para retailer kecil. Banyak dari retailer kecil mendapat imbas dari kehacliram pasar modem seperti
Seperti produk-produk merk nasional yang ada, produk-produk merk toko juga beragam jenisnya mulai dari produk-produk makanan, fashion hingga disket telah dipasarkan oleh toko-toko terkemukll. !Dengan beragamnya produk-produk merk toko konsumen semakin hras pilihannya dalam berbelanja kebutulmn mereka. Meskipun banyak ragam produk merk toko namun yang banyak ditawarkan adalah produk bahan pangan (grocery
product) daripada ragam kategori merk toko yang Jafo. Merk toko dalam praktek tidak dipandang sebagai ancaman bagi produk merk nasional, tetapi ' diharapkan sebagai alternative produk untuk pelanggan yang mempunyai kesadaran nilai. (Harvey 1998) dalam (M.F.Shellyana.J, 2002:68). Dalam keadaan ekonomi yang lesu seperti sekarang ini permintaan akan produk-produk merk toko semakin meningkat karerut adanya efek mirror images yaitu bila pendapatan seseorang meningkat maka pembelian akan produk-produk merk toko menurun, begitu juga sebaliknya bila pendapatan seseorang menurun pembelian akan produk-produk merk toko meninglcat, seperti bayangan pada sebuah cermin. Dengan demikian terdapat tuntutan untuk mengambil produk merk toko pada induslri supermarket pada umumnya. (Keller, 1998). Perkembangan pasar modem (rite/) di Indonesia yang pesat akhir-akhir ini membawa perubahan pada kebiasaan belanja masyarakat. Masyarakat yang tadinya berbelanja pada pasar tradisional, perlahan-llahan beralih ke pasar modem dengan berbagai alasannya. Demikian pula dengan krisis ekonomi
membelanjakan uangnya. Kehadiran pasar modem asing (hypermm·ket) yang
mi
merupakan variabel
independen, dibedakan dalam peran yang negatif dan peran yang positif. Sala!'! satu strategi dalam meraih kemenangan dalam persaingan yaitu dengan melakukan penyerangan frontal dalam persaingan retail, berarti harga dibalas harga, lokasi dibalas lokasi, promosi dibalas pro1Uosi, iklan dibalas iklan. Strategi ini hanya dapat diterapkan bagi retailer yang memiliki kekuatan financial yang sepadan serta memiliki target pasar den1ografis dan geografis yang
sama. Strategi Giant dalam merebut pasar dengan membuka outlet
berdekatan dengan outlet Carrefour merupakan salall sa1tu bentuk penyerangan frontal. Serangan frontal dapat sia-sia jika ternyata format dan konsep yang ditawarkan tidak sesuai dengan market di lokasi tersebut.
Berbagai
produk
yang
diiklruikan
sebagai
"obral"
cenderung
meninlbulkan peningkatan persepsi konsumen yang meningkat terhadap penghematan d:m nilai. Beberapa studi telall menyelidiki dampak pada persepsi harga konsumen yang ditimbulkan oleh tiga tipe harga acuan yang diiklankan kepada konsumen : rendah dan wajar, tinggi dan wajar, dan tinggi dan tidak wajar. Harga -harga rendah dan wajar beracla dalam rentang harga pasar yang dapat diterinla, tinggi dan wajar berada dekat batas-batas luar rentang harga tetapi tidak melewati bidang yang dapat dipercaya, tinggi dan
diterima konsumen. Selama harga acuan yang diiklanlkan berada di dalam batas-batas renmng harga konsumen yang dapat diterima, maka dianggap wajar dan dapat diterima konsurnen begitu pula sebaliknya. (Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, 2004: 160). Hypem1arket, seperti itulah brand yang dikedepanl!am oleh merek ini yaitu sebuah layarum one stop market dimana semua kebutu!Jan dijual disarul, dari kebutulian sehari-hari sampai kendaraan bermotor dij11al. Carrefour adalah Hypermarket yang lebih unggul dlari segi urnur karena sudah lebih dulu bemiain di segmen ini daripada merlk: toko lain seperti Giant, yaitu anak perusahaan dari HERO supermarket yang baru bermain di segmen ini dari dua tshun yang lalu. Namun yang menarik adlliah bahwa Carrefour tidak seperti Giant dalam usahanya memenangkan brand dengan positioning "produk dalam negeri" dan produk ''termurah". Dalam sebuah proses bisnis dapat difohami ballwa pasti dibutuhkan pelanggan atau "customer" untuk membeli produk-produk atau jasa. Membeli dan menjual adalah menukar satu jenis nilai dengan nilai lainnya secara seimbang. Nilai yang diberikan penjual setidaknya sama atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan uang yang didaj)at dari pembeli, karena persepsi pembeli menjadi negative jika mereka berfikir bahwa nilai yang ditawarkan tidak seimbang atau nilai itu lebih kecil daripada uang yang dibayarkan.
hanya nilai actual, nilai yang kasat mata saja. Tetapi lebih ke arah nilai yang dirasakan calon pembeli. Meskipun persepsi ini adalah suatu opini subyektif, tetapi itu adalah opini calon pembeli yang penting dan harus diperhatikan.
Den dalam faktanya bahwa persepsi pembdi terhl!,dap nilai menentukan semua peng&mbilan keputusan dan perilakunya terhadap pembelian produk ataujasa. Carrefour Indonesia memulai usalumya pada oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usalumya diseluruh dunia. Carrefour termasuk Hypermarket yang lebih unggul dari yang lainnya
seperti Giant. Ia juga adalah gabungan dari dua «:tail terkemuka sebingga dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segal!a sumber daya yang dimiliki kedua grup ini menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan memuaskan pelanggan. Fokus terhadap konsumen ini diartikan menjadi 3 pilar utama yang diyakini dapat membuat CmTefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalab. : -
Harga yang bersaing
-
Pilihan yang lengkap
-
Pelayanan yang memuaskan
Disamping hal-hal diatas, kemunculan produk merk toko tidak diabaikan begitu saja oleh oleh para produsen merk nasional, hasil survey pada tahun 1976 di Amerika serikat sebanyak 76 persen konsumen mengatakan bahwa mereka loyal terhadap merk toko dibandingkan 23 persen yang tidak loyal. (Burton, 1998) dalam (M.F.Shellyana.J, 2002:67). Seiricg loyalitas terhadap merk nasional menum11 konsumen mungkin
akan beralih ke merk nasional lain atau ke merk toko, ha! tersebut menawarkan peninfkatau kesempatan meraih pangsa pasar dari produsen merk nasiona! Dan sikap terhadap merk toko berhubungan erat terhadap loyalitas merk pada beberapa kategori produk. Konsumen sekarang juga
makin kritis dalam menilai suatu barang atau jasa, mereka makin sadar akan harga yang layak sesuai nilai dan kualitas yang mereka hsrapkan. Maka · produsen harus jell dalam menentukan harga. Persepsi kualitas harga adalah konsep yang ada pada konsumen yang rneyakini harga yang tinggi dikonotasikan dengan kualitas yang tinggi dan harga yang rendah dikonotasikan berkualitas rendah. Hal ini perlu diperhatikan produsen karena banyak produk yang rufa maka konsumen akan sUlit menilai selain dari harga, untuk itu merek berperan penting termasuk juga nama pengecer (merk toko). Selain itu persep:ii nilai penting dalam merealisasikan biaya tidak hanya terbatas pada harga yang bersifat uang tapi juga mencerminkan peluang biaya,waktu,energi, dan keterlibatan emosional dalam mengambil keputusan. Keller (1998) dalam (M.F.Shellyana.J,2002:68).
Bagaimana konsumen memanclang harga tertentu, 1inggi, rendah, wajar, mempu.'lyai pengaruh yang kuat terha
Philip Kotler, tokoh pemasaran modern, mengatakan, rata-rata perusahaan
alam kehilangan setengah pelanggannya dalam waktu kurang dari 5 tahun. Di lain pihak, perusahaan-perusahaan dengan tingkat
kesi~tiaan
terhadap merk
yang tinggi akan kehilangan kurang dari 20% pelanggannya dalam 5 tahun. Dengan demikian, merupakan tugas perusahaan clan pei:juangan para pemasar untnk menciptakan pelanggan-pelanggan yang setia. Menurut Sudarmadi dalam situsnya bahwa dulu orarig menganggap tujuan utama pemasar ialah mencapai kepuasan makaimal pelanggan, namun tujuan seperti itu sudah bergeser karena yang lebih penting justru loyalitas. Menurut Farid Subhan (konsultan senior di Mark Plus & co. ), alasannya, dengan memiliki basis pelanggan yang loyal sama artinya dengan memperoleh kepastian meraih pendapatan di masa depan. Kamna, pelanggan loyal diharapkan tetap melakukan transakai di waktu mendatang. (Sudarmadi 2005) Keterangan diatas semakin mempedruat pendapat bahwa menjaga loyalitas konsumen terhadap suatu merk merupakan suatu hal yang strategis bagi produsen clan pemasar. Salah satu unsur kousepsi pemasaran adalah loyaliitas terhadap merk atau kesetiaan terhadap merk. Ukuran sikap berkaitan dengan perasaan konsumen secara keseluruhan yaitu, (penilaian) terhadap prodllk clan merk, clan maksud membeli mereka. Ukuran perilaku didasarkan pada berbagai tanggapan yang dapat diamati terhadap stimuli promosi perilaku pembelian, daripada sikap
berhenti. Produk-produk yang ditawarkan begitu beragam dengan merk yang juga sangat bervariasi. Begitu banyak hal yang ditawru•kan pada konsumen. Hal ini tentu membuat para konsumen menjadi lebih leluasa dalam menentukan pilihannya. Sementa.-a dampaknya pada produsen, hal ini menjadi tantangan yang membuat mereka harus beke~ja lebih kcras untuk mempertahankan loyalitas konsumell!lya. Para ahli pemasaran sepakat bahwa mempertahankan konsumen yang loyal Jebih efisien daripada mencrui pelanggan baru. Karena itulah, upaya menjaga loyalitas konsumen merupakan ' hal penting yang harus selalu dilakukan oleh produse11. Dalam prakteknya manajemen retail modern kadang bertentangan dengan prinsip manajemen dari para principal (pemasok). Dengan tingkat persaingan
seperti sekarang ini, retailer modem lebih menuntut principal untuk memindahkan alokasi biaya pentasaran dan distribusi mereka kepada pos yang berdampak langsung terhadap tingkat harga di rak-rak toko. Sebaliknya para principal sangat keberatan jika mereka harus mengunwgi biaya pemasamn untuk dialokasikan kepada promosi langsung (harga ditingkat toko). Promosi langsung di tingkat toko atau pemberian diskon kepada toko
dinilai kunmg berdampak terhadap peningkatan dan pembentukan brand image maupun awareness merek mereka di pasar. Tekilllan dari retailer untuk meningkatkan merchandise revenue mengakibatkan para principal ~ikir ekstra keras bagaimana mempertahankan tingkat margin yang selama ini diperoleh.
B. Perumusan Masalah l. Bagaimima pengaruh persepsi harga dan konsepsi pemasaran terhadap sikap konsumen pada produk merk toko Carrefour di wilayah Ciputat secara parsial. 2. Bagaimana pengaruh persepsi harga dan konsepsi pemasaran terhadap sikap konsumen pada produk merk toko Carrefo111r di wilayah Ciputat secara simultan.
C. Tujmm clan Mfigfaat Penelitian
l. Tujuan Penelitian Berdasar pokok permasalahan diatas bahwa tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk: mengetahui secara parsial bagaimana pengaruh persepsi barga dan konsepsi pemasaran terhadap sikap konsumc:n pada produk merk toko Carrefour di wilayah Ciputat. b. Untuk: mengetahui secara simultan bagaimana p1mgaruh persepsi harga dan konsepsi pemasaran terhadap sikap konsumen pada produk merk toko Carrefour di wilayah Ciputat.
2. Manfaat dari Penelitian adalah a. Bagi Penulis
Penelitian in\ digunakan sebagai syarat Ul!ltuk mendapatkan gel&r sarjana ekonomi clan ilmu sosial, jurusan rnanajernen pernasaran serta dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan di bidang pemasaran b. 3agi Hypermarket Carrefour Penelitian ini yaitu untuk meoanggapi perubahan yang urnum terjadi, terutarna untuk memperkirakan penerimaan konsurnen terhadap merk toko untuk waktu lebih dari satu dasawarsa, serta minat akan kesempatan merk toko oleh rantai pengecer besar. c. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian yang relevan dan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan penarnbahan ilmu kepustakaan dibidang pemasaran serta sebagai bahan acuan peneiitian lain untuk rnelak.uk:an penelitian yang sejenis.
BAB II TIN.JAUAN PUSTAKA
A. Definisi ilmn ekonomi dan Manajemen Pem11saran Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat
pilihan-pilihan,
dengan
atau
tanpa
menggunakan
uang,
dengan
menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai
cara untuk
rnenghasilkan
berbagai jenis barang
dan jasa dan
rnendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dlllll di masa datang kepada berbagai individu dan golongan masyarakat. (Sadono Sukimo, 1996:9). Manajemen
adalah
suatu
fi.mgsi
dasar
dalam
proses
perencanaan,
pengorganisasian, pengisian lowongan, kepemirnpinan dan pengendalian dalam suatu organisasi. (Harold Koontz dkk., 1994:75). Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatllin bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang danjasa yang rnemuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Murti Surnarni, dkk., 1998:261 ). Manajernen pernasaran adalah proses perencanaan d!llII pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa yang dipakai untuk
untulc menghasilkan pertukaran yang memenuhi sas11111n-sasl!fan perorangan dan organisasi. (Philip Kotler, 1991:14).
B. Merk Toko (Retail) Sebagai Strategi Pemasarnn Dalam
Peng~eeran
l. Definis! merk toko (retail dan retailing) Merk toko adalah produk-produk yang dipasarkan oleh pengecer dan para anggota lain dari rantai distribusi. (Keller, 1998). Merk toko juga didefinisikan sebagai private branding atau store brand (merk toko) yang
terjadi bila pengecer mengembaugkan merknya sendiri Jan kontrak dengan produsen untuk membuat barang dengan merk pengecer pada produk tersebut sebagai pengganti merk produselh. Seperti produk-produk merk nasional yang ada, produk-produk merk toko juga beragamjenisnya mulai dari produk-produk makanan, pembalut wanita, minuman dalam kemasan, fashion hingga disket telah dipasmkan oleh toko-toko terkemuka. Dengan beragamnya produk-produk tnerk toko konsumen semakin luas pilihannya dalam berbelanja kebutuhan mereka. Meskipun banyak ragam produk merk toko namun yang banyak d!tawarkan adalah produk bahan pangan (grocery product) daripada 1ragam kategori merek toko yang lain. (Dunne, Dkk., 1999 dalam M.F.Shellyana :70). Retail adalah suatu penjualan dari sejumlah k1:cil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari Bahasa Perancis diambil dari kata retailer
Sedangkan menurut Gilbert. Retail adalah semua usaha bisnis yang secara
langsung
mengarnhkan
kemampuan
p;~masarannya
untuk
memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti de.ri distribusi. (Gilbert, 2003: 6).
Di.:n dalam kamus Bahasa Inggris-Indonesia . Retail bisa diartikan sebagai "eceran". Definisi ini penting untuk dipahami agar pembahasan selanjutnya tentang retailing dapat lebih dimengei:ti. (Shadily dan Echols, 1995: 483).
"Retailing is the final part of the marketing process in which the various fa11ctions of seiler, usually a store or servi'ce establishment and the
buyer,
an individual consumer,
are primarily oriented to
accomplishing the exchange of economic goods and services for purposes of personal, family or household use" (Davidson dan Dody, 1966: 6). Yang artinya: Retailing adalah bagian akhir dari proses pemasaran dimana
terdapat heragam fungsi dari penjual, biasanya sebagai sebuah toko atau tempat pelayanan dan pembeli, yaitu konsumen individu, terutama berorientasi untuk terjadi pertukaran barang-barang ekonomi dan jasa dengan tujuan untuk digunakan sebagai
keperluw~
pribadi atau rumah
tangga, tidak untuk dijual kembali untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut Dune dan Lusch, retailling terdiri dad aktifitasaktifitas atau kegiatan-kegiatan akhir dan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menempatkan barang-barang yang telah diproduksi dari
Bush, Gresham dalam bukunya yang berjudul "Retailing" mendefinisikan retai!ing sebagai semU!I aktifitas yang mengi!rutsedakan pemasaran barang dan jasa secara langsoog kepada pelanggan (Lucas, Bush, Gresham, 1994:2). Retailing dapat juga diartikan sebagai semua aktivitas yang ditampilJc.au oleh pedagang dalam menawarkan barang dan jasa untuk dijual ke konsumeu akhir. (Marquadt, Makeus dau. Roe, 1983: 8). 2. Pembagianjenis merek toko (retail) Peugecer dapat digolongkan menurut: (a) luasnya lini produk (LP),
(b) bentuk pemilikan, (c) penggunaan fasilitas, dan (d) ukurau toko (Swastha, 1979) dalam (Tulus Tambuuan.Dkk, 3 : 2004) a. Luasnya Lini Produk Lini Produk adalah sekelompok barang yang memiliki tujuan penggunaan yang sama, misaluya alat-alat rumah tangga, alat-alat olah raga, makanan dau minuman, dll dari sc:ibuah toko serba ada. Berdasarkan luasnya LP, pengecer dapat dibagi ke dalam beberapa kategori sebagai berikut. (Kotler, 2001). 1) Toko khusus Yaitu toko yang menjual satu macam barang atau LP yang lebih sempit dengan ragam yang lebih banyak dalam lini tersebut Contoh pengecer khusus adalah toko alat-alat olah raga, toko pakaian, toko
terlalu besar, milik pribadi, clan badan hulrnmnya berbentuk usaha perorangan, firma atau CV. Toko l:..husus dapat dik:lasifikasikan lagi menurut tingkat keklmsusan LP-nya. Toko pakaian merupakan toko lini tunggal; toko pakaian pria merupakan toko sangat khusus. Di Indonesia saat ini toko khusus yang berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini adalah AGlS (PT Artha Graha Investama Sentral) sebagai salah satu retail yang mengkhususkan m~njual
barang-barang elektronik. Lainnya yang masuk kelompok
ini a.dalah Cosmo yang hauya menjual produk-produk Jepang clan toko roti Holland Bakery yang hanyajual roli. 2) Toko serba a.da Yaitu toko yang menjual berbagai macam LP. Biasanya toko seperli ini mempunyai volume usaha yang besar,
kondisi
keuangannya lebih kuat, clan badan hukumnya berbentuk perseroan
terbatas atau paling tidak berbentuk CV. Mfaalnya Ramayana dan
Sarinah. 3) Pasar Swalayan Yaitu toko yang merupakan operasi relatif besar, berbiaya rendah, margin rendah, volume tinggi, swalayan, yang dirancang untuk melayani semua kebutuhan konswnen seperli makanan, cucian, clan produk-produk perawatan rumah tangga.
4) Toko Convenience Yaitu toko yang relatif kecil dan terleutk di daerah pemukiman atau di jalur high traffic, memiliki jam buka yang p!lll.jang (24 jam) sel!m1a tujuh hari dalam seminggu, dan menjual LP convenience yang terbatas seperti minuman, makanan ringan, permen, rokok, dll., dengan tingkat perputarannya yang tinggi. Jam buka yang panjang dan kareua konsumen hanya membeli di toko ini hanya sebagai "pelengkap" menyebabkan toko ini menjadi suatu operasi dengan harga tinggi. Termasuk dalam kelompok ini !ldalah 7: 11. 5) Toko Super, Toko Kombinasi dan Pasar Hyper Toko Super rata-rata memiliki ruang jual 35.000 klilki persegi dan bertajuan memenuhi semua kebutuhi;n konsumen untuk pembelian makanan maupun bukan makat1an secara rutin. Merelra biasanya menawarkan pelayanan seperti cucian, membersihkan,
perbaikan sepatu, penguangim eek, dan pemli>ayaran tagihan, serta makan siang murah. Toko kombinasi merupalcan diversifikasi 11S!ilia pasar swalayan ke bidang obat-obatan, de:ngan luas ruang jual sekitar 55.000 kaki persegi. Masuk dalam kelompok ini mulai dari yang konvensional seperti Naga SM dan Bilka hingga yang lebih modem dan besar seperti Hero dan Top's. Pasar hyper lebih besar lagi, berkisar antara 80.000 sampai 220.000 kaki persegi. Pasar ini tidak hanya menjual barang-barang yang mtin dibeli tetapi juga
6) Toko Diskon
Yaitu toko yang menjual secara reguler barang-barang standar dengan harga lebih murah karena mengarnbiil marjin y:ang lebih rendah dan menjl.illl dengan volume yang lebih tinggi. Umumnya menjual merek nasional, bulam barang bermutu rendah. Pengeceran diskon telah bergerak dari barang dagangar1 umum ke khnsus, seperti toko diskon alat-alat olah raga, toko elektronik, dan toko
buku. 7) Pengecer Potongan Harga
Kalan toko diskon biasanya membeli pada harga grosir dan mengambil margin yang kecil untuk menekan harga, pengecer potongan harga membeli pada harga yang l•ebih rendah daripada harga grosir dan menetapkan barga pada konsumen lebih rendah daripada harga eceran. Mereka cenderung menjual persediaan barang dagangan yang berubah-rubah clan tidak stabil sering
merupakan sisa, tidak laku, dan cacat yang diperoleh dengan barga lebili rendah dari produsen atau pengecer lainnya Pengecer potongan harga telah berkembang pesat dal.am bidang pakaian,
asesoris, dan perlengkapan kaki. Contoh dari pengecer potongan harga ini adalah factory outlet, seperti Herritage dan Millenia.
8) Ruang Jual Katalog
dengan marjin tinggi, perputarannya cepat, be1merek, dengfill. harga diskon. Produk-produk yang dijml meliputi perhiasan, alat-alat pertukangan, kamera, koper, perkakas kecil, mainan, dan alat-alat olah raga.
9) MOM & POP Store Yaitu toko berukuran relatif kecil yang dikelola secara tradisional, umumnya hanya menjual bahan pokok/kebutuhan sehari-hari yang terietak di daerah perumahan/pemukiman. Jenis toko ini dikenal sebagai toko kelontong.
10) Mini Market Yaitu
toko
berukuran
relatif
kecil
yang
merupakan
pengemhangan dari Mom & Pop Store, dimana pengelolaannya lebih modem, dengan jenis barang dagangan lebih banyak. Misalnya Indomaret. b. Bentuk Pernilikan Menurut bentuk pernilikannya, pengecer dapat digolongkan ke dalam dua kategori sebagai berikut. (fulus TambUJ11an.Dkk, 4: 2004) : 1) Independent store
Yaitu toko yang tidak dimiliki ofoh sekelompok orang, melainkaµ milik pribadi seseorang yang juga merupakan pimpinan
dari toko tersebut. Dalfill.l kategori ini, pengusalla lebih bebas dalam
Tabel 2.1. Pembagian Retail Modern dan Tradisional Klasifikasi
Retail Modern
Retail Tradision;;f]
Lini Produk © Toko Klmsus © Toko Serba Ada
© Mom&Pop Store © Mini Market
© Toko Swalayan © Toko Convenience © Toko Super, Kombinasi, dan Pasar Hyper © Toko Diskon © Pengerer Potongan Harga © Ruang Penjual Katalog KepemI1ikan © Corporate Chain Store Penggunaan Fasilitas
© Alat-alat pembayaran modem · (komputer, credit card, autodebet) © AC, Eslralator /Lift
© Independent Store
© Alat Pembayaran tradisional (manual I calculator, casll)
© Truigga, tanpa AC
Promosi ©Ada
© TidakAda
Keuangan © Tercatat dan Dapat dipublikasikan
© Belum tentu tem1t11t dan tidak dipublikasikan
Tenaga Kerja © Banyak
Fleksibilitas Operasi
© Tidak Fleksibel
Sumber : (Tulus Tambunan.Dkk, 4: 2004)
© Sedikit, biasanya keluarga
© Fleksibel
C. Sikap Pada Produk Merk Toko Komponen proses pada produk merk toko berhubungan dengan earn konsumen
mengambil
kcputusan.
Untuk
memahaminya
dibutuhkan
pertimbangan psikologis yang mewakili pengaruh dalam diri (motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian clan sikap ) yang mempengarnhi proses pengambilan keputusan konsumen. Apa yang mt:reka butuhkan atau rnginkan serta kesadaran mereka terhadap berbagai kegiatan mereka dalam
pen~pulan
pilihru~
informasi
produk (awareness),
(int.~rest)
dan penilaian
mereka mengenai berbagai alternative (desire). Yang ter
mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negati:f atau positif mengenai suatu obyek/konsep; atau suatu keadaan ac:ih talc acuh yang menunjukkan titik tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan. ( Noorhudha Muchsin, Dkk., 2003). Model sikap terhadap obyek secara khusus cocok untuk pengukuran sikap terhadllp suatu produk atau merek 1ertentu (Fishbein tfalam Scbiffinan dan Kanuk, 1994). Menurut model ini, sikap konsumen didefinisikan sebagai
suatu fungsi dari penampilan dan evaluasi terhadap sejumlah keyaldnan dari produk tertentu atau atribut-atribut yang dimiliki olelil suatu produk atau merek tertentu (Schiffinan dan Kanuk, 1994). Seianjutnya dalam model ini Fishbein (1975) mengatalcan bahwa sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah fungsi dari keyaldnan dia bahwa obyek tersebut berkaitan dengan atribut-atribut tertentu dan tanggapan evall!!ltif yang dikaitkan dengan keyakinan tersebut. ( Noorhudha Muchsin, Dkk., 2003). Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cam yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora (2002:14) bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu 1) Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek. Yang
dimaksud
obyek adalah atribut produk, semakin positif kept.-rcayaan terhadap suatu
sikap secara keseluruhan. 2) Affective component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkau atau disukai. 3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang m!lllll komponen h-ll menunjuklam kecenderungan melakulmn suatu tindakan. (Dewi Urip Wahyuni, 2008:32).
D. Tinjauan Persepsi Persepsi adalah seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu
perbuatan. Bagaimana seseorang yang termotivasi berouat sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. (Philip Kotler, 1991: 248) Solomon (l 999) mendefinisikan persepsi sebagai proses dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilah dan dipilib, lk:emudian diatur dan akhirnya diinterpretasikan. Dapat diartikan secara sederhana persepsi kousumen adalah bagaimana kousumen menginterpretasi suatu produk. Menurut (Prasetijo dan Ihafauw 2003:68) dalam (Ristiyanti.P& Agus.S, 2007:107). Sedangkan pengertian persepsi adalah suatu proses dari seomng individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan, dan ment
Denga11 demikian penilaian teihadap harga suatu produk dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu tidaklah hruus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar - belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Pada dasarnya setiap orang bertindak sesuai dengan persepsi mereka terhadap suatu ha!. Setiap individu melakukan aksi dan reaksi berdasarkan persepsinya bukan pada objek nyata Persepsi konsumen sangat penting bagi pemasar daripada pengetahuan mereka mengenai objek nyata. Setlap orang adalah konsumen.
Berbagai
tllill:ant
persepsi turut
mempengaruhi konsumen dalam tindaJcannya. Buktiinya dapat dilihat pada kebiasaan berbelanja, bagaimana memanfaatkan waktu foang dan sebagainya. Karena setiap konsumen dalam mengambil kep111tusan dan melakukan tindakan berdasarkan ·apa yang mereka persepsi dari kenyataan maka sangat penting bagi pemasar memahami seluruh gagasan m{:ngenai persepsi dan konsep yang berhubungan dengan persepsi sehingga. dapat menentukan apa yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk (Schifinan,
1987:171). Produk berbeda dengan merk. Prociuk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik. Sementara itu merk mempakan sesuatu yang dibeli konsumen. Bila produk bisa dengan mudab ditiru pesaing, merk selalu memiliki keunikan. Produk biasanya cepat usang. Sebaliknya, merek yang sukses akan terns
bertahan sepanjang masa.
Selain merk, persepsi memegang peran penting pula dalam pemasaran. Pasar dimiliki mereka yang pandai bermain dengllll persepsi. Pemasaran merupakan ajang pertempuran persepsi, bukan pertempuran produk. Dalam pemasaran, persepsi dianggap lebih penting daripada kenyataan. Perilaku manusia biasanya lebih dilcuasai kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap benar daripada apa yang sesunggullllya benar. Akibatnya, seseorang dapat dikelabui olch gagasan dan harapannya. Hasilnya, persepsi seseorang dengan orang lain bisa berbeda-beda. Apa . yang diketahui seseorang menceiminkan apa yang diJ.'leiajarinya di masa lalu, keadaan pikirannya saat ini. Hal tersebut, sedikit ban.yak dapat menerangk:au mengapa produk yang berharga sama, berknalitas sania, bisa dipersepsikan berbeda. Pemasar dalam menentukan bagaimana produk baru dibuat dan dipersepsi baik oleh konsumen sebaiknya mempertimbangkan 11engaruh-pengaruh yang dapat mendistorsi persepsi sebagai berikut: (Prasetijo& Ihalauw 2003 :84-86). a. Physical Appearance. Orang cenderung suka pada knalitas yang mereka asosiasikan dengan orang-orang terte:ntu yang mirip dengan
mereka. b. Stereotype. Gambaran yang selalu ada dalam benak seseorang
(stereotype) merupakan harapan orang tersebut alran terjadinya situasisituasi khusus atau munculnya orang-orang tertentu atau kejadiankejadian tertentu dalam suatu situasi. Hal ini penting dalam
menentukan persepsi konsumen rerhadap suatu stimulus. c. Sumber-s!Jllber yang dihormati biasanya memberi bobot persepsi lebih. d. Irrelevant cues. Orang membeli sesuatu dengan ambut produk yang sebetulnya bukan prcduk inti. e. First Impressions atau kesa."l pertama. Sesuam yang saugat berkesan, sulit untuk diubah dan bahkan cenderung selamanya. Perkenalan produk adalah tahap sangat pe!lting yang llkan masuk dalarn persepsi konsumen, oleh karena itu harus didahului de!lg.an perancangan yang hati-hati. Bila kesan pertama ini positif, maka pemasar sudah memperoleh keuntungan besar dalam positioning dan repositioning produk tersebut. f. Jumping to Conclusior.s. Seringkali orang menyimpulkan, terutama dalam hal performansi produk, sebelum melilmt bukti-bukti yang relevan. g. Halo Effect. Halo Effect adalah kesan umum (jelek maupun baik) yang diberikan pada suatu interpretasi stimuli . Jika isyarat-isyarat lain tersedia hagi konsumen (misalnya, merk atau citra
toko), maka kadang-kadang lebih berpengaruh daiipada harga dalam menentukan kualitas yang dirasakan. Suatu studi yang mempelajari pengaruh isyarat-isyarat ekstrinsik hafga, merk dan informasi toko pada persepsi
pengaruh positif terhadap kualitas yang dirasakan tetapi pengaruhnya negatif terhadap nilai yang dirasakan da.! kesediaan responden untuk membe!i. (Schiffimm clan L.L. Kanuk, 2004: 166).
E. Harga Harga ada!ah jumlah uang ditambah beberapa produk kalau mllllgkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan
~jumlah
kombirutllt dari barang beserta
pelayanannya (M.Sumarni dan J.Soeprihanto, 1998:281). Menyatakan bahwa harga merupakan pengorbamm ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk. memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor penting bngi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melalmkan transaksi atau tidak. (M:onroe,1990 dart Kotler, 1996) dalam (Isman Pepadri, 2002: 15). Dalam pertukaran atau pengukuran nilai suatu produk dalam pasar biasanya menggunakan uang. Jumlah uang tersebut biasanya menunjukan harga SIJlltu produk ataujilrn seseorang ingin membeli sem.tatu barang danjasa, maka orang tersebut akan mengeluarkan sejumlah uang sebagai pengganti. Pengertian harga menurut Djaslim Saladin, mengemukakan bahwa "harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa atau dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu prodluk dibenak konsumen". (Djaslim Saladin, 2003:95)
uang yang dibutuhkan untuk meudapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya". (Wiliam J Stanton, 1993: 13) Dan menurut Basu Swastha, bahwa pengertian harga adalah " jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. (Basu Swastha, 1998:97) Harga merupakan variabel yang mempengaruhi 1iersepsi nilai konsumen terhadap keputusan pembelian. membedakan antara objective price yaitu barga aktual dari suatu produk dan perceJved price yaitu harga yang berada di pikiran konsumen. (Zeithaml, 1988) dalam (Jacoby dan Olson 1977). Harga aktual adalah harga yang <ertera pada produk. sedangkan perceived price adalah barga yang mahal atau murah dalam pikiiran konsmnen.. Bukti lain yang diungkapkan
Zeithaml (1988) bahwa konsumen menggunakan
barga untuk menilai kualitas produk saat tidak terdapat petunjuk lain, (M.F.Shellyana.J.&H.Hidayat 2002:76).
Dari beberapa pengertian harga di atas, malra harga dapat diartikan sebagai nilai pertukaran yang ditetapkan oleh p~jual dan pembeli untuk memperoleh suatu produk.
F. Persepsi Harga Persepsi konsumen tentang barga didefinisikan sebagai perhatian bagaimana informasi barga difahami oleh konsumen dan menjadi berarti bagi
kesadaran niiai. (Peter dan Olson,1993) dalam M.F.Shc:llyana.J.&H.Hidayat (2002:70). Dalam kenyataannya konsumen dalam menilai harga terhadap suatu produk, sangat tergantung bukan hanya dari nilai nomiilal secara absolut tetapi melalui persepsi mereka terbadap harga. (Nagle dan Holden, 1995) dalam (Isman Pepadri, 2002: 16). Kesadaran harga merupakan sesUlltu yang rela diberikan atau dikorbankan untuk mendapat suatu produk. Jadi seseorang dengan kemauannya sendi!i memberikan sesuatu baik material atau nonmaterial 1untuk memiliki atau menggunakan produk atau jasa dengan asumsi bahwa orang tersebut mau karena persepsi mereka akan sesuatu yang mereka be:rikan bernilai sesuai dengan
yang
mereka
dapatkan.
(Zheitaml,
1988)
dalam
(M.F.Shellyana.J.&H.Hidayat, 2002:70). Persepsi harga terhadap penilaian kualitas suatu produk, sangat tergantung dari informasi yang melekat pada prodU:k tersebut dan juga tergantung dari seberapa besar informasi tersebut difahami oleh setiap individu. Informasi tersebut dapat berupa ektrinsik dan intrinsik. Dan jika konsumen sudah akrab dengan suatu merek atau mempunyai pengalaman dengan suatu produk atau jasa, maka harga sebagai sebuah faktor dalam pernilihan produk akan berkurang ke1ientingannya (Sc:hiffinan dan Kanuk, 2004: 163,167). Pengertian dari perceived value yaitu persepsi harga terhadap nilai adalah
evaluasi menyeluruh dari kegunaan suatu produk yang didasari oleh persepsi konsumen terhadap sejumlah manfaat yang akan diterima dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan atau secara umum dipikiran konsumen value dikenal dengan istilah "Value for money". "Best value". (Morris dan Morris, 1990) dalam (Ismrui Pepadri, 2002: 17). Sudah sejak dulu harga digunakan oleh konsumen sebagai indikator kualitas suatu produk ataa jasa. Dalam benak konsumen telah tertanam bahwa harga yang lebih tinggi atau premium pl'ice menanjukkau kualitas produk atau jasa tersebut lebih baik daripada kelas produk yang s.amia dengan harga yang lebih rendah. Persepsi kualitas harga merupukan keyakinan bahwa harga yang rendah diasosiasikan dengan kualitas yang rendah dan menjadikan produk dengan harga yang lebih rendah di kelasnya latrang disukaL (Burton dkk,1988) dalam (M.F.Shellyana.J.&H.Hidayat, 2002; 69). Konsumen memperoleh pengetahuan tentang barga melalui informasi yang didapat pada saat melakukan pembelian, melalui komunikasi dan juga membandingkan harga suatu barang dari beberapa tempat. Penilaian merupakan kegiatan atau proses yang dilallrukan oleh kollSumen sebelum membeli suatu produk atau jasa. Kesadaran. nilai adalah pandangan konsumen dalam membandingkan manfaat yang dirasalam yang didapat dari produk dan pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkannya. Manfaat tersebut juga digunukan untuk mengukur kualitas, se&angkan pengorbanannya tidak hanya berupa harga (uang) tetapi juga biaya nonkeuangan, termasuk
produk dan menggunakan produk penting bagi konsumen. (Zeithaml, 1988). Konsumen memperoleh pengeiahuan tentang harga melalui infonllBsi yang
didapat pada saat melakukan pembelian, melalui komunikasi dan juga membandingkan harga suatu barang drui beberapa tempat. Namun terkadang informasi yang diperoleh setelah melakukan pembelian. Nilai suatu barang ditentukan juga o!eh harga, bu.lam hanya yang tertera pada produk namun juga pengorbanan yang diberikan untuk memperoleh kc nyamanan, keamanan, dan kemudahan selama melakukan pembelian atau berbelanja Nilai berkaitan dengan perasaan atau persepsi pelanggan, dengan demikian faktor penting yang diperlukan untuk menge1tahui dan memahami nilai adalah benar-benar menyadari kebutnhan peianggan individual dan segmen-segmen pasar yang menjadi target pasar pengecer. (Keegan, 1995).
G. Konsepsi Pemasanm/ Gagasan Pemasanm 1. Loyalitas merk a. Merk Dalam dunia industri, istilah merk menjadi salah satu kata yang popular dalam kehidupan sehari-hari. Merk sc:karang tidak hanya dikaitkan oleh produk tetapi juga dengan berbagai strategi yang dilakukan oleh perusahaan (Knapp, 2000) dalam (Fajrianthi, 277: 2005)
Menurut American Marketing Association merk adalah nama, istilah,
tanda,
simbol
rancangan,
atau
lmmbinasi
yang
dapat
mengidentifikasikan barang atau josa dari seora:ng atau sekelompok penjual agar dapat membedakan produk tersebut dari produk pesaing. Merk memberi sejumlah keuntungan pdda produsen maupun konsumen. (Kotler, 2000). Simamora menyebutkan dengan adanya
merk,
masyarakat
mendapat jaminan tentang mutu suatu produk yaitu dengan memperoleh informasi yang berkaitan dengan merek tersebut. Dikenalnya merk oleh masyarakat membuat pihak perusahaan meningkatkan inovasi produk untuk menghadapi persaingan. Sedangkan bagi produsen merk tentunya bermanfaat untuk melakukan segmentasi pasar, menarik konsumen untuk
membeli
produk
dari
meek
tersebut
serta memberikan
perlindungan terhadap produk yang dihasilkan. Merk mempunyai makna yang berbeda-beda bagi para produsen. (Fajrianthi, 277: 2005) Menurut Hermawan Kertajaya, perusaham memiliki cara yang berbeda-beda dalam memanda.11g merk. Hal i1tu tergantung pada tipe pemasaran yang digunakan oleh perusahaan tersebut Berikut ini adalah tipe-tipe pemasaran yang biasa digunakan oleh berbagai perusahaan. (Fajrianthi, 278 : 2005) : 1) No marketing Tipe
pemasaran
ini dilakukan pada saat perusahaan
memonopoli pasar clan tidak memiliki
pc~saing.
Konsumen pasti
mencari produk karena tidak ada pilihan. :Oalam ha! ini, merk hanya dianggap sekedar nama. 2) Mass marketing Tipe pemasa.ran ini dilakukan ketila1 pemsahaan sudah memiliki pesaing walaupun pesaingnya !email,
umtuk itu
perusahaan masih menguasai sebagiari besar pasar dengan melakukan pemasaran missal (mass marketing), dan pada saac ini merk tidak lebih dari sekedar mengenalkan produk (brand
awareness). 3) Segmented marketing Dilakukan pada saat persaingan mulai ketat, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan segmentasi pasar. Dalam tipe pemasaran ini, perusahaan harus menancapkan citra yang baik
tentang merknya, karena itu merk di~lukan sebagai jangkar asosiasi (brand association). 4) Niche marketing Ketika persaingan bertambah ketat lagi, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan segmen, melainkan ceruk pasar (niche
marketing) yang ukurannya lebih kecil tetapi memiliki
~aku
khas. Oleh karena itu, perusahaan perlu mendptakan kesan bahwa
(perceived quality). 5) Individualized marketing Ketika sudah mencapai puncak persaingan, b:igi perusahaan merk berkaitan dengan loyalitas (brand loyalty). Dalam puncak persaingan tent.mya jumlah pesaing sangat banyak dengan berbagai strategi yang digunakan d~ konsumen tidak mau banya sekedar dipandang sebagai pembeli saja, karena itu perusahaan harus menjalin kemitraan dengan konsumen melalui indivi
marketing. (Fajrianthi, 278 : 2005).
b. Loyalitas merk Loyalitas merk merupakan piliban konsisiten dan pembelian satu merk dalam suatu produk spesifik atau kategori jasa. Hal ini berarti merupakan kondisi dimana konswnen mempunyai sikap positif terbadap suatu merk, mempunyai komitmen dan llennaksud meneruskan pembeliannya dimasa datang. (Schiffinan dan Krumk, 2000). Sedangkan menumt Mowen dan Minor
dalam menggunakan
definisi loyalitas merk dalam arti kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terbadap sebuah merk, mempuny:ai komitmen pada merk tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Definisi ini didasarkan pada pendekatan kepetilakuan dan pendekatan sikap. Pendekatan keperilakua.t1 mengungk.apkan bahwa loyalitas
Seclangkan Aaker (1996) menyebutkan bahwa loyalitas merk adalah kelekatan konsumen pada nili>J yang tinggi dari suatu merk, dengan kelekatan yang dibangun ini maka konsumen akan menolak segala strategi yang dilakukan oieh competitor merk. Konsumen akan rnemberikan Ioyalitas dan kepercayaannya pada rnerk selama merk tersebut sesuai dengan harapan yang dimiliki oleh konsumen, bertindak dalam
cara-cara
tertentu
clan
menawarka11
nilai-nilai
tertentu.
(www.pyrarnidupdate.com). Loyalitas pada merk ini timbul karena
kon~urnen
mempersepsikan
merk tersebut menghasilkan produk yang memiliki sejumlab manfaat clan kualitas dengan harga yang sesuai. Loyalitas merk juga menjadi indikasi adanya kekuatan merk, karena tanpa loyalitas merk tidak akan tercipta .kekuatan merk. Hal ini dapat dilihat pada merk-merk yang menjadi pemimpin di pasaran, dapat dipastikan bahwa merk tersebut memiliki pelanggan yang loyal pada merk tersebut (Giddens, 2002) dalam (Fajrianthi, 279 : 2005). Definisi dari J11COby clan Kryner, menyatakan loyalitas merk adali:h respon perilaku yang bersifat bias, terungkap secara terus menerus oleh unit pengambilan keputusan dengan memperhalikan satu atau beberapa merk alternative dari sejumlah merk sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis. (JllCOby clan Kryner dalam Emmy Indrayani, 174: 2004).
•
Konsumen yang lebih loyal mungkin meras'!kan tingkat risiko yang lebih tinggi dalam pembeliannya
•
Konsumen yang loyal terhadap merk juga lebih mungkin loyal terhadap toko.
•
Kelompok konsumen yang minoritns cenderung untuk lebih loyal terhadap merk.
2. Persepsi Pembeli Bijak Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsllkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk aka! mengenai dunia Stimuli rnana yang terpilih tergantung pada dua faktor utama selain sifat stimulus itu sendiri: (1) Pengalaman konsumen sebelumnya karena ha! tersebut mempengaruhi harapan-harapan mereka (apa yang mereka siapkan atau"tetapkan" untuk dilihat) dan (2) Motif mereka pada waktu itu (kebutuhan, keinginan, minat mereka dan sebagainya) (Schiffman dan Kanuk, 2004: 146).
3. Penolakan resiko Resiko adalah konsekuensi negatif yang timbul saat melakukan suatu tindakan seperti membeli suatu produk. Tipe konsumen yang menolak resiko biasanya membeli merk dengan harga terendah, merk yang sama atau membeli merk yang paling popular. (Peter dan Olson, 1993) dalam
Konsekuensi negative yang didapat karena melakukan suatu tindakan dapat be;:upa kerugi1U1 tn:lterial atau non material yaitu: a. Functional Risk Yaitu resiko suatu prodnk yang diperoleh tidak berfungsi sesuai dengan yang diharapkan semula. b. Physical Risk Yaitu resiko yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain akibat penggunaan produk. c. Financial Risk Yaitu resiko yang didapat karena suatu produk tidak bernilai sesuai dengan harga sesungguhnya. d. Social Risk Yaitu resiko akibat penggunaan prodnkyang burnk menimbulkan kerugian sosial. e. Psychological risk Yaitu resiko yang timbul akibat pilihan prod.uk yang burnk maka melukai ego konsumen.
f. Time Risk Yaitu resiko untnk waktu yang dikeluarkan saat mencari prodnk terbuang percuma karena prodnk tersebut tidak S•~suai dengan harapan
Istilah risiko sudah biasa dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari, yang kita umumnya secara intuitif sudah memahami apa yang
dimaksudkan. Tetapi pengertian secaca ilmiah dari risiko sarnpai saat ini masih tetap beragam, yaitu antara lain : a. Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hli!sil yang dapat terjadi selama periode tertentu. b. Resiko
adalah
ketidaktentuan
(uncertainy)
yang
muugkin
melahirkan peristiwa :~erugian (loss). c. Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. d. Resiko merupakan penyebaran I penyimpfillgan hasil aktua1 dari hasil yang diharapkan. e. Resiko adalah probalitas sesuatu hasil I outcome yang berbeda dengan yang diharapkan. Dengan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan te1:jadinya sesuatu yang merugikan yang tidak dapat diduga I tidak diinginkan. Jadi merupakan ketidak pastian atau kemungkinan terjadinya sesUllltu, yang bila terjadi akan mengakibatkan kerugian. Dengan demikiar1 risilm mempunyai karakterisitik : • Merupakan ketidakpastian atas terjadinya sua1u peristiwa. • Merupakan ketidak pastian yang bila terjadi akan menimbulkan
kemgian. a. Risiko dapat dibedakan dengan berbagai macrun cara, antara lain : 1) Menumt sifatn.ya risiko dapat dibedakan kedalam :
(a) Resiko Murni (risiko ye.ng tidak diseng~ja)
Adalah risiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disegaja. Contoh : risiko terjadinya kebakaran, bencana alrun, pencurian, dsb. (b) Resiko Spdrulatif (risiko disengaja)
Adalah resiko yang sengaja ditimbullkan oieh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya. Contoh : n:sil!m produksi, resiko moneter (kurs valuta asing). (c) Resiko Fundrunental
Adalah risko yang penyebab11ya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tiidak hanya satu atau beberapa orang saja, tetapi banyak orang. Contoh : risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, resiko perang, po!usi
udara.dsb. (d) Resiko K.husus
Adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang
kapal kandas, pesawat jatuh, di!. {e) Resiko Dinemis Adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat di bidiang ekonomi, ilmu dan teknologi, seperti risiko keusangan, risik:o penerbangan luar angkasa Kebalikannya disebut, Resiko :Statis, seperti risiko
bari tua, risiko kematian dan sebagainya. b. Menurut surnber I penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan kedalam 1) Resiko Intern Yaitu risiko yang berasal dari dalam, seperti kebakaran yang
berasa1 dari rumah si tertanggung sendiri. 2) Resiko ekstem Yaitu risiko yang berasal dari luar , seperti risiko kebakaran
dari rembetan rumah yang bersebelahan, benc:ana alam. 4. Pembelian Impulsif Pembelian impulsive merupakan perilaku pembelian konsumen yang tidak direncanakan. Alasan pembelian tersebut karcna waktu dan usaha dalam pencarian alternative di luar toko bermasalab. sehingga konsumen membeli berdasar ingatannya atau biasa disebut inersia.Alasan lainnya adalah konsumen ingin mencari variasi atau sesuatu yang barn sehingga mereka melaksanakan nembelian vanI! tidak direncanakan. (Assael. 1998)
dalam (M.F .Shellyana.J, dkk., 2002: 69). Beberapa pakar teori mengemukakan bahwa kesetiaan terhadap merk me!llptw.yai korelasi dengan ting!rat keterlibatan konsumen. Keterlibatan yang tinggi menimbulka11 pencarian infonnasi yang elcstensif dan akhimya kesetiaan
terhadap
merk,
sedangkan
keterlibatan
yang
renciah
menimbulkan kesadaran terhadap merk dan kemudian mungkin ke kebiasaan membeli merk tersebut. Perilaku pembelian yang tidak clirencanakan (unplanned buying) atau pembelian impulsif (impulsive buying) mempakan sesuatu yang menarik bagi produsen maupun pengecer, karena mempakan pangsa pasar terbesar dalam pasar modem. Konsumen sebagai pengambil keputusan pembelian atau yang berpengaruh dalam proses pengambilan lk:eputusan tesebut, perlu dipahami melalui suatu penelitian yang teratur. Patda umumnya pembelian yang dilakukan pelanggan dalam pasar modem seperti supermarket atau hipermarket, tidak semuanya direncanakan. Dip<:rldrakan 65 persen keputusan pembelian di seluruh supermarket dilakukan di dalam toko dengan lebih dari 50 persen merupakan pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya. (Bayley,1998) dalan1 (Hatane Samuel, 32: 2007). Pembelian impulsif dapat dikategorikan dalam empat kategori, yaitu pembelian
impulsive mumi,
pembelian impulsif karena ingatan,
pembelian impulsif secara sugesti, dan pembelian impulsif yang
H. Penelitian Terdahulu M.F.
Shellyana
"HUBUNGAN
Junaedi
ANTARA
&
Hendrik
PERSEPSI
Hidayat
HARGA
meneliti
tentang
KONSUMEN
DAN
KONSEPSI PEMASARAN TERHADAP PRODUK MERK TOKO : STUDI PERILAKU
KONSUMEN
DENGAN
PENDEKATAN
MODEL
STRUKTURAL ". Dalam penelitiannya mereka melihat dalam keadaan ekonomi yang lesu seperti sekarang ini permintaan akan produk-produk merk toko semakin meningkat brena adanya efek mirror images yaitu bila pendapatan seseorang meningkat maka p.,cmbelian ak:an produk-produk merk toko menurun, begitu juga sebaliknya bila pendapatan seseorang menurun, pembelian ak:an produk-produk merk toko
meningkal~
seperti bayangan pada
sebuah cermin (Keller,1998). Dalam penelitiannya, untuk mengetahui hubungan antara kesadaran harga, kesadaran nilai, persepsi kualitas harga, loyalitas merk, penolak:an resiko, impulsive dan persepsi diri pembelanja bijak dengan sikap terhadap produk-produk merk toko digunakan model persamaan AMOS (Analysis
Of Moment
Structures). Hasilnya baihwa hubungan antar
variabel-variabel yang saling mempengaruhi, berdasarkan hasil yang diperoleh gagasan pemasaran yang terdiri dari loyalitas merk, persepsi pembeli bijak, penolakan resiko dan impulsive berpengaruh signifikan terhadap persepsi harga konsumen yang terdiri dari persepsi kualitas harga, kesadaran nilai dan kesadaran harga. . PENGARUH PERSEPSI PELANGGAN ATAS KUALITAS DAN
PADA PT.X. Penelitian ini bertujuan untulc (1) Mengetahui persepsi pelanggan atas kualitas produk clan harga produk PT X, (2) mengetahui pengaruh persepsi pelanggan atas kualitas produk (Xl) terhadap keputt;san pembelian (Y) produk PT X, (3) mengetahui pengaruh persepsi pelanggan atas harga produk (X2) terhadap keputusan pembelian produlc (Y) pada PT X, (4) mengetahui pengaruh Xl dan X2 secara bersama-sama terhadap Y pada PT X. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu melalui penyebaran kuisioner yang diedarkan dan kemudian diisi oleh 75 responden yang dijadikan sebagai sampel. Sampel ditentukan beJ:da:sarkan random dan alcsidental. Atribut kualitas produk yang digunakan mengacu ke atribut produk:
performance
(daya
guna),
reliability
(lmhandalan),
features
(keistimewaan}, dan durahility (ketahanan). Skala yang digunakan adalah skala likert dengan 5 alternatif jawaban. Teknik analisis data menggunakan: Uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji korelasi, l.lii regresi,uji t dan uji F. Dari tahulasi data basil kuesioner, diperoleh kesimpulan persepsi pelanggan atas Kualitas dan Harga adalah baik; dan keputusau pembelian pun tinggi. Dari perhitungan korelasi partial (terpisah) maupun korelasi berganda diperoleh kesimpulan bahwa antara variabel bebas (Pe1rsepsi Pelanggan alas Kualitas dan Persepsi Pelanggan atas Harga produk) dan variabel terikat (Keputusan Pembelian) terdapat hubungan yang kuat. Hal itu juga didukung dengan basil uji hipotesis menggunakan uji t, yang merniliki kesimpulan ditolalmya HO, dimana hal itu membuktikan bahwa benar-benar terdapat huhun11an vanl! kuat ( sil!nifikan) antara variabel behas demian variabel terikat.
Dari perhitungan regresi bergan
dan Harga produk terhadap Keputusan Pembelian. Dengan formulasi persamaan regresi Y
=
-2.937 + 0.585 XI + 0.588 X2. Hal itu didukung
dengan nilai basil uji hipotesis dengan menggunakan Ujii F, di mana terdapat kesimpulan ditolaknya HO, dengan demikian bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat benar-benar terdapat pengaruh yang signifikan. PERSEPSI DESAIN KATALOG, PROMOSI, KATEGORI PRODUK DAN PENETAPAN HARGA TERHADAP KEINGINAN KONSUMEN BERBELANJA (STUDI KASUS PADA KONSUMEN CARREFOUR LEBAK BULUS-JAKARTA) oleh Antoni Gelorawan. Direct Marketing Association (DMA) menyatakan bahwa terdapat lebih dari 10.000 jenis katalog dikirimkan kepada kommmen. Konsumen dapat menerima sekitar 70 katalog dalam satu minggunya di musim liburan. Dalam penelitiannya pada awal tahun 2000, Chiger (2001) mec.dapati adanya peningkatan konsumen yang berbelanja melalui katalog_ Reynolds (1974) mengungkapkan bahwa konsumen yang berbelanja melalui katalog biasanya memilild tingkat penghasilan yang Iebih tinggi dan merupakan keluarga yang memiliki anak kecil. Kehadiran Carrefour di Indonesia pada penghujung tahun 1999, merupakan fenomena tersendiri disebabkan keberaniannya menanamkan investasi yang sangat besar dalam mela!rukan penetrasi di pasar retail, padahaI baru saja Indonesia mengalami krisis ekonomi yang sangat berat, Dengan 11
Market Leader di biclangnya. Dalam mensukseskar1 tujuannya, Carrefour mener~.pk:an
strategi promosi tertentu yang salah satunya adalah penyampain
catalog (direct mail) kepada calon pembeli, Dengan frekuensi 1-2 minggu sekali clan desain yang selalu dibuat menarik (rnisalkan dengan cover artis terkena!), Carrefour berusaha menarik konsumen berbelanja dengan ketalog
ini. Tesis ini merupakan studi terhadap usalta promosi Carrefour meialui katalog dikaitkan dengan keinginan konsumen untuk berbelanja. Empat unsur dalam katalog yaitu desain, kategori/pilihan produk, cam promosi clan harga diduga dapat mempengaruhi keinginan berbelanja konsumen. Hasii penelitian menunjukkan bahwa bauran keempat unsur tersebut secara statistik mempengaruhi keingiaan berbelanja konsumen secan1 signifikan . Dengan dernikian, Carrefour dapat menerusk:an strategi promosi yang dilakukannya sekarang ini dengan meningkatkan ftmgsi katalog dalam mempengaruhi keinginan berbelanja konsumen PENGUJIAN MODEL PERSEPSI HARGA - PERILAKU BELANJA SERTA MODEL ALTERNATIFNYA: (Suatu Penelitian Pada Hypermarket Asing Di Jakarta) oleh Lilik Trianah. Penelitiau ini bertnjuan untuk: mengetahui berbagai ha! tentang persepsi harga konswnen dan pengaruhnya terhadap perilaku belanja pada hypermarket asing sc::rta menguji modelnya. Beberapa pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan konsep atau konstruk persepsi harga clan perilaku belanja pada hypermarket asing (Carrefour) berusaha untuk: dicari jawabannya. Kuesioner disebarlkan kepada individu f
f
..
•
,,.,
"v.,.,
.
'
Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan PRELIS-2 dan LISREL-!S. Pada model persepsi harga - perilaku b~lanja, pernepsi harga merupalam model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan tliukur melalui 7 variabel teramati atau indikator. Demikian pula dengan perilaku belanja yang menunjukkan model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 5 variabel teramati. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obral, untuk persepsi harga tetap menggunakan model konfirmatori 2 tingkat dengan 2 variabel laten tingkat satu, yang diukur melalui 7 variabel teramati. Sedangkan pencarian harga merupakan model konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 3 variabel reramati. Demikian pula dengan respon terhadap obral mempakan model konfinnatori I tingkat, yang diukur melalui 2 variabel teramati. Dalam hubunga11 kausal untuk model persepsi harga - perilaku belanja dapat disimpulkan bahwa persepsi harga tidak berpengaruh terhadap perilaku belanja. Sedangkan Jpada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obrnl dapat disimpulkan bahwa persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pencarian harga dan respon terhadap obral. Implikasi penelitian ini bagi manajemen ritel adalah perlunya meningkatkan faktor-faktor selain harga (misalnya pelayanan) dalam pasar persaingan monopolistic.
I. Kenmgka Pemikiran Perkembangan pasar modem (rite/) di Indonesia yang pesat akhir-akhir ini membawa perubahan pada kebiasaan belanja masyar&lcrt. Masyarakat yang tadinya berbelanja pada pasar tradisional, perlahan-1.ahan beralih ke pasar modem dcngan berbagai alasannya. Demikian pula dengan krisis ekonorni yang telah melanda negara ini, membuat masyarakat semakin pandai d;tlam membelanjakan uangnya. Kehadiran pasar modem asing (hypermarket) yang dalarn satu sisi menawarkan sebagian produk dengan harga yang rendah clan pada sisi yang lain tetap menjaga kualitas, menimbu.lkan berbagai persepsi harga. Persepsi harga
ini yang di dalam penelitian ini merupakan variabel
independent. Salah satu strateginya adalah memberikan konsumen jaizji akan memberikan haiga yang lebih murah dari tempat berbelanja yang lain clan apabila menemukan yang lebih murah malca uang dapat dikembalikan, sebagai cara untuk mempertahankan konsumen lama clan menarik konsumen barn. Dengan itu konsumen clituntut secara cermat dalam membeli, karena persepsi pembeli tentang
harga bermacam-macarn yang pada akhimya bisa
mempengaruhi sikap dan loyalitas konsumen pada produlk merk toko. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bemtjuan untuk meneliti pengaruh persepsi harga clan konsepsi pemasaran terhadap produk merk toko, peneliti melakukan survey lapangan terhadap konsumen Carrefour yang ada di wilayah
Ciputat
dengan
membagikan
kuesioner
kepada
responden.
J. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara tentang pengaruil antara variabel independen terhadap variabel dependen, yang akan dilakukan pengujian dalam penelitian. Hipotesis yang telab dibuat dau akan C:iuji dalam penelitian ini adalah: 1. Ho I: Persepsi harga yang terdiri dari pers1epsi lrualitas harga, kesadara..'l nilai clan kesadaran harga tidak
berpengaruh signifikan
terhadap sikap konsumen pada produk merk toko. Hal: Persepsi harga yang terdfri dari p<:rsepsi kualitas harga, kesadaran nilai clan kesadaran harga berpengarulli signifikan terhadap sikap konsumen pada produk merk toko. 2. Ho2 : Konsepsi pemasaran yang terdiri dari loyalitas merk, persepsi diri pembelanja bijak, penolakan resiko clan pembelian impulsive tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen pada produk merk toko. Ha2: Konsepsi pemasaran yang terdiri dari loyalitas merk, persepsi diri pembelanja bijak, penolakan resiko clan pembelian impulsive berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen pada produk merk toko.
BAB ill
METODOLOGI Jll'ENELITIAN
A. R!.!ang Linglrnp Pen'3iitian Objek dari pene!itian ini ooalah Hypem1arket Carrefour Lebak Bulus. Ruwg lingkup dari penelitian ini akan membahas rnengenai persepsi harga cian konsepsi pemasaran serta pengaruhnya pada sikap konsumen terhadap produk merk toko Carrefour. TujU811 penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh persepsi harga dan konsepsi pemasaran pada sikap konsumen terhadap produk merk toko, untuk menganalisis bagaimana sikap konsumen terhadap produk merk toko Carrefour, dan untuk menganalisis tingkat pengaruh persepsi harga dan kon:sepsi pemasaran pada sikap konsumen terhadap produk merk toko Carrefour .
B. Metode Penentuan Sample
1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdili atas: objek atau subjek ywg mempunyai kualitas dan karak:teristik tertentu yang ditet11pkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditalik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah para konsumen di wilayah Ciputat.
2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh ;x>pulasi tersebut. Metode peng:llilbilan sample yang digunakan adalah Judgement Sampling (Purposive) yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan dan kriteria tertentu. (Sugiyono 200 I :78). 3. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampe!. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah scbanyak l 00 orang responden yang merupakan konsumen atau pembeli produk Carerefour di wilayah Ciputat,
clan dianggap sudah cukup mewakiii populasi yang ada. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui cara Convinience Sampling, dimana kita abn menjadilmn sampel terhadap orang yang mudah ditemui atau dihubungi, mudah untuk mengukur dan kooperatif (Freddy Rangkuti, 2003:32).
C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sedangkan sumber data internal didapat dari Carrefour dan situsnya dan eksternal didapat dari konsumen dengan menggunakan knesioner. I. Data Primer Adapun cara untuk mendapatkan data prime1r, yaitu dengan cara meninjau langsung Carrefour yang menjadi objek penelitian, dan teknik
a. Observasi (Observation) Obsetvasi atau pengamatau adalah suatu teknis mencari atau mengumpu!kan data dengan mengamati dan melibat secara nyata keadaan dan kond:si Carrefour dengan segala aspek kegiatan yang berhubungan dengan penelitian. b.Vlawancara Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang
dilakuka.Tl dengan cara tanya jawab kepada para pembeli untuk mendapatkan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam ha! ini penulis melakukan survey langsung dengan para pembeli. c. Angket (Kuesioner) Yaitu teknik peugumpulan data deugan cara memperoleh data melalui responden dengan menyebar bebera.pa pertanyaan tertulis kepada pasien. 2. Data Sekunder Data
sekunder
adalah
data
y~g
diJ.>eroleh
dengan
cara
mengumpulkan dokurnen atau laporan yang bersumber dari Hypermarket Carrefour yang berkaitan.
a Studi Kepustakrum (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data
yang relevan dengan penyusunan skripsi ini. b. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dengan earn mengutip langsung data yang diperoleh dari Carrefour, yang terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi dan bidang usaha.
D. Metode Amdisis dnn Uji Hipotesis
l. Metode Analisis Setelah data yang diperlukan terkumpul lalu dinyatakan valid dan reliable, maka langkah selanjutnya ada!ah melakukan analisis data sehingga dapat mempermudah dalarn penarikan kesimpulan. Ada.pun analisis data yang digunakan dalarn penelitian ini adalah Analisis Kuantitatif, yaitu suatu metode yang menggarnbarkan hubungan antara variabel-variabel penelitian dengan metode statistik Untuk mengetahui bagaimana analisis Kesadaran Harga, Kesadaran Nilai, Kualitas Harga, Loyalitas Konswnen, Persepsi Pembeli Bijak, Penolakan Resiko dan Pembelian Impulsive pada sikap konswnen terhadap produk merk toko dilakukan dengan ska.la likert, mengembangkan prosedur penskalaan dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka rendah) menggambarkan suatu jawaban negatif, sedangkan ujung
kanan (dengan angka besar) mengga.'llbarkan positif.
Skala Likert menurut Sugiyono adalah skala yang digunakan untuk menguk'.lf sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang t<:nt!lng fenomena sosial dengan bobot dan kategori sebagai berikut Sugiyono (2001 :86)
Tabel3.l Skala Likert Sangat Tidak
Tidak Setuju
Ragu
Setuj u
Sangat Setuju
(TS)
(R)
(S)
(SS)
2
3
4
5
Setuju (STS)
1
·---~-----·-
Sumber: (Sugiyono, 2001) 2. Uji Hipotesis a. Uji F hitung (simultan)
Digunakan untuk mengetahui pengujian variable bebas secara simultan menurut Sugiyono (2005: 190), langkah-langkah uji F statistik adalah sebagai berikut: Hipotesis noi dan hipotesis alternative yang digunalbm yaitu : l) Ho : bl = 0, artinya tidak ada pengaruh antam persepsi harga dan konsepsi pemasaran terhadap produk merk toko. 2) Ho : b 1 f. 0, artinya ada pengaruh antara persepsi harga dan konsepsi pemasaran pada sikap konsumen terbadap prod111k merk toko. Tinnlrnt t!ionifilrnn vnno tlim1nnlrnn vRih1
f'f
= 0 O"\
Mengetahui nilai F : •
f
R' I k
hitung=
(l-R2) I (n-k-l)
Dimana: R2 = Koefisien regresi yang ditemukan k = Jumlah variable bebas n = Jumlah sampel F = F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tabel Uji F dilaknkan untuk melihat kemak:naan daii basil model regresi bila F hitung lebih besar dari F tabel tingkat signifikan lebih kecil dari 5% (a5%=0,05), maka ha! ini menunjukkan bahwa Ho ditolak clan HI diterima. Berarti bahwa variable independen secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen. Kriteria pengujian : F hitung > F tabel : Ho ditolak, HI diterirna F hitung < F ta1>e1 : Ho diterima, HI ditolak b. Uji t Hitung Untuk melaknkan uji hipotesis dalam menjawab perumusan masalah,
yaitu merumuskan hipotesis no! (Ho) clan harus disertai pula dengan hipotesis altemf'tive (Ha), seperti dibawah ini :
l) Ho : ~
=
0. Jika ~ig t > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, bernrti
secara parsial tidak terdapat pengarul1 antam variabel X denga.TJ. variabel Y.
2) Ha : ~
=
u. Jika sig t < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, berarti
secara parsial terdapai: pengaruh antal'l! variabel X dengan variahel Y.
Ur.tuk membuktikan dan mengctahui apalaili ada pengaruh antal'l! v&.-iabel bebas (persepsi harga) clan (konsepsi pemasall'l!!l) dengan veriabe!
terikat (merk toko) maka digimakan 111111.us uji t sebag:ai berikut : Dimana: a
= Konstanta
b
= Koefisien korelasi
11
= Jumlah sampel
Sb
= Kesalahan baku koefisien Korelasi
Se
= Kesalahan baku estimasi
t
hitung
= b - Se
Sb
e
n
Se=
~I,Y2-aI,Y-bI,XY (n-2)
3. Uji Koefisier:. Determinasi R2 Uji koefisien determinasi (R2)
di~jukan
untuk melihat sebernpa besar
kemampuan variable independen menjelaskan variable dependen, maka perlu diketabui melalui adjusted R, jika adjusted R Square adalah sebesar I bernrti fluktuasi variable dependen seluruhnya dlapat dijelaskan oleh variable independen dan tidak ada faktor fain yang menyebabkan fluktuasi variable dependen. Nilai adjusted R Square berkisar hampir 1, bernrti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai adjusted R Squ1are semakin mendekati angka no! berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel depeuden (Djalal Nachrowi, 2006:20). Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai I. Pada umumnya
sampl•~
dengan data waktu
(time series) memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup tiuggi (di atas 0,5), sedangkan sample dengan data item tertentu yang disebut
Actjusted R Square agak rendah (di bawah 0,5) namun tidak menutup kemt:ngkinan sebal.ikmya. (Bhuono Agung dal:un SPSS 13, 2005 :50) 4. Uji Adju;ted R Perubahan statistik R kuadrat dihasilkan dari penambahall atau pengurangan variabel independen. Jika R kuadrat
lx~rubah
meo,jadi lebih
besar, ha! itu berarti variabel independen merupakan prediktor yang baik bagi variabel dependen. (SPSS 12, 2004: 215). 5. Uji Vallditas dan Reliabilitas Untuk mendapatkan basil penelitian yang baik, maka sebeium dilakukan uji statistic di atas, terlebih dahulu data yang dipemleh harus dilalrnkan uji validitas dan uji reliabilitas agar basil penelitian akan menjadi valid dan reliable. (Sugiyono, 2005:267) a. Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umunmya: mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Hasil penelitian yrutg valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada basil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Mentllai kevalidan masing-
Correlation masing-masing butir pertanyaan. Dalam hasil analisis item ini Sugiyono menyatakan bahwa "Validitas suatu butir pertaayaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada table deugan judul Item Total-Statistics". Meni!ai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item Total Correlation masing-masing bt.'tir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item -Total Correlation > dari 0,3. Uji Validitas sebaiknya dilakukan secara terpisah pada lembar kerja yang berada antara satu konstruk variabel dengan konstruk variabel yang lain sehingga dapat diketahui butir-butir pertanyaan variabel rnana yang paling banyak tidak valid. (Sugiyono, 2005:267) b. Reliabilitas Uji Realibilitas (keandalan) merupakan ukurrut suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam rnenjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimeasi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Selanjutnya basil penelitian yang reliable, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda Menghitung Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach's Alpha. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatak:an baik jika merniliki nilai Cronbach's Alpha> dari 0,60. (Agung Bhuono Nugroho, 2005:72)
Model regresi yang baik adaiah model
regresi yang memiliki
persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan lain, Atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan
;node!
tersebut
homokedastisitas.
(Djalal
Nachrowi
2006:109) Heteroskesdastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada hei:eroskesdastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak, tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau !ebih variabel. Untuk mengetahui 11.da atau tidaknya heteroskesdastisitas yaitu jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang,
melebar,
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskesdastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik menyebar di atas clan. di bawah titik origin pada sumbu Y, maka tidak ada heteroskesdastisitas (Djalal Nachrowi, 2006:109).
E, Operasional Variabel Penelitian Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian Variabel
No.
Persepsi Harga 1. Konsumen (Xl)
Indikato!' Persepsi kualitas harga
2.
Kesadaran nilai
3.
Kesadaran harga
1.
Loyalitas merk
2.
Pei,,;epsi diri pembelanja bijak
Konsepsi Pemasa.ran (X2) 3.
Ordinal
Peinbelian Impulsif
l.
Kesadaran kebutuhan produk
akan /pengetahuan
Perhatian/ informasi
pencarian
3.
Ordinal
Penolakan resiko
4. Pada Sikap Produk Merk Toko( Retail) 2. (Y)
Skala
Ordinal
Keinginan/ penilaian terhadap produk
Sumber : MF.Shellyana.J. dan Philip Kotler
Operasional varialJel penelitian ini menjelaskan pengertian da..-i variabel yang akan diteliti dan terkait dengan sikap konsumen terhadap produk merk toko:
a. Persepsi harga konsumen sebagai variabel bebas (Xl) Persepsi harga terdiri dari kesadaran harga, kualitas harga, dan kesadaran nilai.
Konsepsi pemasaran I gagasan pemasaran yang terdil'i dari loyalitas merk, persepsi did pembeli bijak, penolakar.. resiko clan pembelian impulsive. c. Sikap pada produk merk toko (Y) Sikap terhadap merk toko terdil'i dari apa yang mereka butuhkan atau inginkan serta kesadaran mereka terhachtp berbagai pilihan produk
(awareness), kegiatan mereka dalam pengumpulan informasi (interest)
clan penilaian me•eka mengenai berbagai alternative: (des::e).
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran 1Jmnm Objek Penelida11 I. Sejarah Singkat Perusahaan
Carrefour Indonesia memulai sejarahr.ya di Indonesia pada bulan Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat yang sama, Contiuent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka uni1t pertamanya di Pasar Festival. Pada penghujung I 999, Carrefour dan Promodes
(InJ1~k
pcirusahaan
Continent) sepakat untuk melalrukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu gr.up usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour. Penggabungan ini memungkinkan untuk meninglrutkan kinerja paserba paserba Carrefour, mend11pat manfaat dari keahlian karyawan - ka;yawan Carrefour di Indonesia dan di dunia, dan mengantisipasi tl!rjadinya evolusi rite! dalam skala nasional dan global. Fokus terhad11p konsumen ini di terjemahkan dalam 3 pilar utama kami, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah : Harga yang bersaing, Pilihan yang lengkap dan pelayanan yang memuaskan.
Saat ini CaiTefour Indonesia memiliki 60 (enain puluh gerai) yang tersebar di Jaka_rta, Bandung, Surl!baya, Denpasar, Yogyakartll, Semarang, Medan Palembang dan Makassar yang
Kovsep paserha merupakan konsep perclagangan eceran yang diciptakan oleh Carrefour yang dirancang w1tuk memuaskan para konsumen. Di Indonesia, terutama di Jahrta, Carrefour, dengan cepat, menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh ke!uarga. Ditambah dengan adanya fasilitas - fasilitas pelengkap seperti snack comer, food court, parkir gratis di paserba - paserba tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dan garansi !rualitas, maka paserba Carrefour benar - benar merupakan tempat belimja keluarga. 2. Karakteristik Responden Menurut kuesioner yang telah katni bagillam kepada konswnen Carrefour
Lebak Bulus maka didapat karakteristik responden sebagai
berikut: a. Gender:
- Pria
: 51 orang
-Wanita
: 49 orang
b. Pekerjaan : -Karyawan
: 24orang
- Wiraswasta : 19 orang
- Thu Rumah tangga
: 13 orang
- Mahasiswa Ii
: 17 orang
- Lain-lain
: 14 orang
Dari data diaias respo11den yang; berasal dari kalangan i.<aryawau dan wiraswasta mendominasi konsumen Carrefour Lebak. Bulus, dimana ratarata pendapatan karyawan saat ini diatas 500 ribu rupiah perbulan begitu juga wir!!swasta yang berarti mempm1yai usaha sendiri
yang sedikit
kemllilgkinan berpendapatan dibawah 500 ribu rupiah. Disamping data diatas banyak pasar-pasar modern maupun tradisional yang menawarkan produk merk mereka uengan lIBrga yang juga murah, tetapi hanya sedikit yang mempunyai konsep St:perti Carrefour dengan
fasilitas-fasilitas pelengkapnya yang dirancang untuk memuaskan konsumen bahkan Carrefour dijadikan sebagai wisata belanja yang juga salah satu darijargon mereka. Artinya bahwa berbelanja di Carrefour terutama Lebak Bulus tidak hanya semata-mata berbelanja murah saja tetapi dfaana ada unsur enjoy
and fun yang dijadikan sebagai kebutuhan primer dalam memenuhi desire mereka dalam berbelanja yaitufun shopping dan dengan pendapatan para konsumen yang telah dijelaskan diatas kiranya bukalli masalah besar dalam menjadikan berbelanja di Carrefour sebagai bagian dari lifestyle dan gaya hidup belanja mereka yang Wlik.
3. Komitrnen Carrefour Carrefour pun mempunyai komitrnen dalam perusahaannya dengan slcgan "ada yang lebih murah kami ganti lOx lipat". Hal ini dibulcikan adanya beterapa persyaratan (prosedur harga jaminan lebih murah) :
l. Penggantian hanya berlaku pada hari yang sama pada saat pembelian.
2. Penggantian selisih 10 kali hanya bisa dilakukan di Carrefour tempat anda belanja. Program ber!aku sampai 31 Desember 2008. 3. Satu pelanggan (dan satu keluarga) hanya dapii1t mengklaim I kali dalam S11tu minggu. 4. Perbandingan selisih hanya bisa dilakukan uintuk gerai modem (Griya/Yogya, Giant Superindo, Hero dan Hype1rmart) yang berjarak maksimum 2 km dari Carrefour tempat anda mengldaim dan tidak berlaku untuk pembelian di pasar tradisional maupun toko kecil. 5. Hanya berlaku untuk produk kebutuhan seharii-hari (grocery) dan produk segar, kecuali Departemen Bakery clan Salad Bar. 6. Selisih ha:ga akan diganti sebesar l 0 kali lipat. Pelanggan hams menunjukkan struk belanja Carrefour dan struk belanja gerai modem lain pada hari yang sama. 7. Khusus
untuk harga promosi
competitor,
diberlakukan penggantian selisih l kali lipat .
klaim hanya akan
B. Va!iditas dan Realibilitas Unruk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada para korummen Carrefour Lebuk Bulus eebanyuk l 00 responden dianggap dapat mcwakili dari berbagai golongan. Penulis me!ukukan tzy out atau pra survey terhadap 15 responden sebelum kuesioner diberikan kepada l 00 responden, dengan 40 butir pertanyaan untuk menguji validitas serta realibilitas dari seluruh p.manyaan tersebut. Kuesioner dibagi menjadi tiga veriabel uta!na, yaitu variabel persepsi harga, variabel konsepsi pemasaran dan sikap konsume:n pada produk merk toko, dimana masing-masing variabel utama tersebut dibagi lagi menjadi beberapa indikator, yaitu kesadaran harga, kualitas harga, kesadaran uilai, loyalitas merk, persepsi pembeli bijak, pembelian impulsif dan penolakan resiko, serta awareness, interest dan desire. Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinis.ikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendulrung suatu kelompok variabel tertentu. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Pada tabel 4.1 dibawah akan menjelaskan hasil dari tzy out, yang menghasilkan valid atau tidaknya butir-butir pertanyaan.
Tabel 4.1 HilSil Try Out instrument Persepsi Harga, Konsepsi Pemasaran dan Pruduk MerkToko ltom-Tolzlll Stm&tle"
-
V2 V3 V4
vs V6
V7 VB V9 V10 V11 'J12 V13 V14 V15 V16 V17 V18 V19 V20 V21 V22
V23 V24 V25 V26 V27 V28 V29
V30 V31 V32 V33 V34
V35
V36 V37 V38 V39 V40 V41 V42
Scale Mean if Item Deleted 14'..87 141.53 142.73 142.87 142.60 141.67 141.40 142.00 142.67 141.87 14~.67
142.40 142.40 142.00 141.80 141.73 141.33 141.53 142.33 142.53 142.73 141.93 141.93 141.87 142.80 142.40 142.47 142.27 141.47 142.27 142.07 142.93 143.40 142.20 141.87 141.60 143.07 141.67 142.47 142.47 142.93
Scale Variance if Item Deleted 432.267 422.552 411.781 424.552 418.543 406.238 414.114 415.571 4-05.233 411.838 432.236 423.666 415.829 417.429 420.171 413.924 417.810 431.695 403.524 398.838 414.924 406.495 406.210 410.267 422.314 440.829 417.981 425.210 428.124 400.087 421.924 405.638 429.400 423.457 415.124 425.971 420.007 434.095 397.695 412.695 398.638
Corrected Item-Total Correlation .122 .301 .618 .217 .425 .734 .678 .618 .566 .6113 .127 .218 .414 .638 .619 .762 .736 .341 .717 .817 .653 .829 .709
.621 .363 -.117 .429 .267 .497 .747 .296 .781 .148 .304 .542 .428 .427 .109 .827 .522 .793
Squared Muttlple Correla~
Cronbach's Alpha ;f l!em
~ .935 .934 .931 .9::5 .933 .930 .931 .932 .932 .931 .935 .936 .933 .932 .932
.!131 .931 .934 .930 .929 .931 .930 .930 .931 .933 .938 .933 .934 .933 .930 .934 .930 .936 .934 .932 .933 .933 .935 .929 .932 .929
Dari hasil try out tersebut cliperoleh data yang menyatakan bahwa dari 42 item pertanyaan yang diberikan kepada 15 respondt:n, dilihat dari Item-Total Correlation
Corrected
terdapat 10 butir pertanyaan yang tidak valid karena kurang
dari 0,3 sehingga terjadi perbaikan butir pertanyaan yang mana dari 10 pertanyaan 2 diantaranya tidak dipakai kembali :Ian butir yang lain diganti dengan pertanyaaan barn. Tabel 4.2. Reliabilitas Reliability Slatistics
Cronbach's AJr.h•
Cronbach's Alpha Based on Standardized
.934
items
Nofltems 4:i .938'
--
Dilihat dari output tersebut menllltjukkan table Reliability Statistic yang terlihat sebagai Cronbach's Alpha 0,934 > 0,60. Dapa1t disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan adalah reliable.
C. Hasil dan Pembahasan Pengaruh Persepsi Harga dan Konsepsi Pemasaran terhadap sikap konsumen pada Produk Merk Toko Carrefour Lebak Btdus dipengaruhi ofoh beberapa faktor, yang dapat dilihat dari hasil output kuesioner yang diberikan kepada responden, sebagai berikut :
t. Pel!'llepsi Harga Adapun dalam variabel Persepsi Harga pada kuesioner penulis mema•ukbm beberapa indikator antara lain : Kesadaran harga, Persepsi Kualitas Harga dan Kesadaran nilai, adapun basil outputnya adalah :
Tabel4.3 Kesadaran Harga (Kesadaran Hamal Membeli produk: merk Carrefour sesuai dengan mmg yang anda miliki Kenaikan harga produk: merk Carrefour sudah biasa Tetap berbelanja produk: merk Carrefour walaupun rumah anda cukup jauh dari Carrefour. Tetap membeli produk: merk Carrefour walaunnn harga BBM naik
Frekmmsi & orusentase SS s ·-.R TS STS 8 40 33 14 5 8,10 40,0 33,0 14,0 5,0 20 64 12 0 4 20,0 64,0 12,0 4,0 0,0 14 26 30 30 0 14,0 26,0 30,0 30,0 0,0 7 7,0
39 39,0
14 32 14,0 32,0
8 8,0
Dari table kesadaran harga terliliat bahwa terdapat pemyataan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pertanyaan nomor 2 yaitu kenaikan harga produk: merk Carrefour sudah biasa menurut konsumen, ha! tersebut dapat dilihat dari frekuensi serta prosentase yang ada yaitu sebesar 64 responden, dengan keadaan itu berarti. bila ada kenaikan harga pada produk: merk Carrefour kebanyakan dari mereka menganggap hal itu masih terjangkau untuk: m.erc::ka dan tidak terlalu terpengaruh kepada sikap maupun pembelian mereka, sebaliknya konsumen lebih terpengaruh kepada ha! yang diluar produk: seperti V.•nailrnn hRraR RRM
hAI
tP..,,,,hnt tfan"t dilihRt deri lehih henvaknva
konsumen yang tidak setuju daripade pertanyaan lain sebesar 32 responden.
Taiiel 4.4 Persepsi Kualitas Harga iFrekuensi & prosenmsll
{feriiel!si K1.111:1iw lbg:ga}
SS
Is
R
4 ~[ Andli suka produk merk Carrefour k:irerut 26 barganya lebih murah daripada produk merk 4,0 34,0 26,0 Giant atau Alfa Ivienurut anda produk merk Cllf!'efour sesuai 29 34 25 29,0 34,o 2s,o dengan k.ualitas yang anda peroleh Harga produk merk Carrefour lebih mw'ah 1..1 46 9 dari Hypermarket lain seperti Giant atau Alfa 27,0 4610 9,0 Produk merk Carrefour saugat mencerminkan 9 47 29 gaya hidup belanja anda 9,0 47,0 29,0
I
I
i
TS
STS
32 32,0
4 4,0
13
2 2,0 0 0,0 3 3,0
10,0 18 18,0 12 12,0
Persepsi Kualitas Harga merupakan keyakirum bahwa barga yang rendah diasosiasibn dengan kualitas yang rendah dan menjadikan produk dengan barga yang lebih rendah di kelasnya kurang disukai, dari tabel 4.4 dapat dikatakan bahwa baa.yak dari mereka yang seru~u dengan pemyataan bahwa barga produk merk Carrefour lebih murah dari harga procluk merek toko pesaing, hal ini ditunjukkan dengan lebih besarnya yang setuju daripada pertanyaan lain sebesar 46 responden. Hal ini bukan berarti mereka berbelanja karena itu, sebab banyakjuga yarig tidak setuju dengan pertanyaan pertama, yaitu mereka suka produk. merk Carrefour karena Iebih murah daripada produk merk pesaing, ini ditunjukkan dengan lebih banyaknya konsumen yang tidak setuju daripada pertanyaan lain yaitu
merk Carrefour harganya tidak terlalu jauh bedanya daripada harga merk toko pesffing. Alasannya bahwa kebanyakan dari mereka berbelanja produk Carrefour karena lebih mencerminkan gaya hidup (life style) 47 %.
Tabel 4.5 Kesadaran Nilai Firektt1ellilsi1 & prosentasl'
(Kesadarall! Nilail
SS
s
R
TS
I STS
Kemasan produk merk Carrefour lebih baik daripada Hypermarket lain
12 12,0
54 54,0
14 14,0
10 10,0
10 10,0
Produk merk toko Carrefour yang anda pakai sangat bermanfaat di kehidupan sehari-hari anda
14 14,0
53 53,0
18
12
3 3,0
Anda sangat menginginkan produk merk Carrefour yang anda bell.
12 12,0
58
Anda selalu mendapatkan produk merk Carrefour yang anda inginkan
18,0. 12,0
8
58,0
19 19,0
8,0
3 3,0
24 24,0
39 39,0
14 14,0
20 20,0
3 3,0
Anda sangat puas dengan produk merk Carrefour
12 12,0
46 46,0
27 27,0
7 7,0
Kepuasan anda akan produk merk Carrefour sesuai dengan uang yang dikeluarkan
12 12,0
61 61,0
23 23,0
4 4,0
8
I
8,0 0 0,0
Kesadaran nilai i:dalah pandangan konsumen dalam membandingkan
manfaat yang dirasakan yang didapat dari produk dan pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkannya. Pada tabel 4.5 diatas menunjukkan rata-rata konsumen kebanyakan setuju dengan pertanyaan kesadaran nilai yang diajukan, namun yang lebih banyak setuju yaitu pada pertanyaan nomor lima yaitu kepuasan akan produk merk Carrefour sesuai dengan
dari konsumen memandang manfaat dan kepuasan y!llllg mereka dapatkan ternyata sudah sesuai denga.'1 uang maupun usaha yang dikeluarkan dengan produk yang mereka dapatkan.
2. Konsepsi Pemasanm Adapun pada variabel Konsepsi Pemasaran pemtlis dalam kuesioner penulis memasukkan beberapa indikator antara lafa : Loyalitas Merk, Penolakan Resiko, Persepsi Pembeli Bijak dan Pembelian Impulsif. Adapun hasil outputnya adalah : Tabel4.6 Loyalitas Merk Freknensi & prosentase
(Loyalitas Merk) Image produk merk Carrefour yang selama ini anda nemah beli adalah oositif Produk merk Carrefour yang anda beli adalah pilihan anda. Anda konsisten membeli produk merk Carrefour yang biasa anda beli Selalu belanja produk merk Carrefour dalam sebulan sekali
SS
s
16 16,0 18 18,0 24 24,0 12 12,0
59 59,0
69 69,0 38 38,0 62 62,0
Berkomitmen akan meneruskan pembelian IO 47 anda dimasa mendatang 10,0 47,0
R TS STS 19 6 0 19,0 6,0 0,0 9 4 0 9,0 4,0 0,0 15 20 3 15,0 20,0 3,0 15 8 3 15,0 8,0 3,0 17 19 17,0 19,0
7 7,0
Loyalitas konsumen adalah kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap suatu merk, mempunyai komitmen dan bermaksud
ba.1iwa 69 responden menjawab setuju pertanyaan kedua yaitu produk yang dibeli merupakan pilihan sendiri. Hal ini berarti kebnnyakan konsumen adalah pembeli dewasa yang mempunyui komitmen akan kebutuhan sendiri tanpa dipengaruhi orang la.in, begitu juga pada pertanyaan pertama dan kedua masing-masing mendapatkan nilai 59,0 dan 62,0, yang berarti rata-rata konsumen berpendapat image produk merk
Carrefour adalah positif dan berbelanja untuk persediaan selama sebulan sekali. Tabel 4.7 Penolakan Resiko Frek11e111si&prosentuse (l"enoialmn Resiko}
SS
s•
R
TS
STS 7 7,0
Anda merasa nyaman apabila membeli merk Carrefour yang biasa anda beli
9,0
32 20 32 32 ,0 32,0 20,0
Anda membeli produk merk Carrefour karena ingin berhemat
3 3,0
44 19 27 L9,0 44,0 27,0
7 7,0
Anda memilih produk merk Carrefour 12 59 9 17 karena sebelumnya sudah pernah membeli 12,0 59,0 9,0 17,0 produkitu 45 20 Produk merk Carrefour lebih anda kenal 22 12 22,0 4 •. 20,0 12,0 dari merek toko pesaing ",0
3 3,0
9
l 1,0
Penolakan resiko b..,"rafti konsekuensi negative yang tirnbul saat melakukan suatu tindakan seperti membeli suatu produk. Tipe konsumen yang menolak resiko biasanya membeli merek de111gan harga terendah,
didapatkan fakta bahwa kebanyakan responden menjawab setuju pertanyaan ketiga sebesar 59 responden, yaitu
Illi~milih
produk merk
Carrefour karena sebelurnnya sudab pemab membeli produk itu. Hal ini menjelaskan bahwa kebanyakan responden sudah pemah membeli produk merk Carrefour sebelumnya cian menolak resiko w1tulk mernbeli merk toko yang lain. Dan dari pert3nyaan kedua responden lebih banyak menjawab ragu-ragu dan tidak setuju duripada pertanyaan lainnya sebesar masingmasing 44% dan 27%. Hal ini terjadi karena memang pembeli Carrefour merupakan kalangan menengah keatas yang mwta telah menyiapkan
budget yang cukup bahkan lebih sebelum berbelanja. Tabel4.8 Pembeiian lmpulsif Frek11e11si&prosentase {fembelian Imeulsifl
SS 16
-·
s
Pernah belanja produk merk Carrefour 66 16,0 66,0 dengan teman atau keluarga Anda membeli produk merk Carrefour tanpa tujuan membeli terlebih dahulu Anda belanja produk merk Carrefour sambil jalan-jalan dan cuci mata
3
R
TS
STS
5
12 12,0 .
l 1,0
5,0
4.
3,0
28 25 44 28,0 25,0 44,0
4,0
7 7,0
39 25 27 39,0 25,() 27,0
2 2,0
Anda langsung membeli produk merk 17 38 29 Carrefour yang anda temukan tanpa terlalu 17,0 38,0 29,0 nertimbanakan merek toko lain Anda mengingat produk merk Carrefour 28 68 I yang mau dibeli 28,0 68,0 l,O
14 14,0
2 2,0
3
0
3,0
0,0
Pembelian impulsif adalah perilaku pembelian konsumen yang tidak
"
responden lebih banyak setuju pada pertanyaan kdima sebesar 68% yaitu mengingat produk merk Carrefour yang mau di!beli. Hal iui berarti menunjukkan kebanyakan responden tidak melakukan pembelian impulsif, karena sudah merencanakan
pembelian
8ebelumnya dengan
cara
mengingat saja atau dengan mempll!lyai daftar belanjaan sendiri, fakta ini diperkuat pertanyaan kedua yang mana paling banyak tidak setuju sebesar 44 %, yaitu membeli tanpa tujuan terlebih dahulu. Artinya kebruiyakan responden sudah mempunyai rencana terlebih dahulu sebelum belinrja.
Tabel4.9 Persepsi Pembeli Bijak
Frekuensi&prosentasil
c e r s e n s i Pembeli Bijak}
SS
3
s
-
R
TS
STS
9,0
4,0
Anda membeli produk merk Carrefour secukupnya saja
3,0
38 30 20 311,0 30,5 20,0
Anda berhemat saat belanja produk merk Carrefour
7 7,0
23 31 35 35,0 23,0 31,0
9
4
Membeli produk merk Carrefour sesuai 20 55 21 20,0 55,0 21,0 kebutuhan anda
4 4,0
0 0,0
Membeli produk yang masih ada masa 28 61 11 bedakunva
0 0,0
0 0,0
Persepsi pembeli bijak diartikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk llllcal mengenai dunia. Pada tabel 4.9 didapatkan informasi tentang bagaimana kebijakar1 si pembeli terhadap
pertanyaan keempat sebesar 61 %, yaitu membeli produk merk Carrefour yang masih ada masa berlaf:tmya (unexpired) dan kebanyakan tidak setuju pada pertanyaan keclua sebesar 31 %, yaitu berhellllllt saat berbelanja Hal ini telah dijelaskan bahwa kebanyakan konsumen Carrefour adalah kalangan menengah keatas yang me;npunyai cukup budget dala'Il berbelanja Sedangkan untuk konsumen yang mengatakan setuju pada produk yang tidak kadaluarsa Hal ini menunjukkan bahwa para konsumen kebanyakan memang mencari produk yang belum kadaluarsa dan tidak ada yang mencari sebaliknya, fakta ini diperkuat deugan tidak ada yang tidak setuju pada pertanyaan keempat atau 00/o.
3. Sikap Kcnsumen pada Produk Merlk Toko Yaitu sikap konsumen terhadap Merk toko, yaitu produk-produk yang dipasarkan oleh pengecer dan para anggota Jain dari rantai distribusi Tabel4.10
Awarene£s Frek11e11si&prosentase
(Awareness/ Pengetahuan nroduk}
SS
s
R
TS
Belanja produk merk Carrefour karena 14 61 22 3 14,0 61,0 22,0 3,0 nersediaan dirumah anda sudah habis Belanja produk merk Carrefour karena 17 48 18 11 mencari produk baru yang menarik buat 17,0 48,0 18,0 11.0 anda Atau anda ingin membeli produk merk 5 36 27 28 Carrefour yang sarna dengan punya teman 5,0 36,0 27,0 28,0 anda
STS 0 0,0 6 6,0 4 4,0
a. Uji Normalitas dan Asumsi Klasik Linear Berganda Untuk menguji model regresi berganda
iru
baik, model tersebut
harus memem::hi asumsi normalitas data dan asumsi-asumsi ldasik. I) Uji Nonnalita:J Salah satu cara mengecek kenormalitasan adalah dengan plot probabilitas normal atau kurva normalitas. Bila menggunakan kurva normal maka data yang terdistribusi mi~ndekati normal akan memi!iki nilai skewness yang mendelmti angka 0. SehinggR memiliki kemiringan yang cenderung seimbang. Normalitas data bila dilihat dengan cara ini dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva. Data dikatakan normal jilm bentuk kurva memiliki kew.iringan yang cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun sisi karum, dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir sempuma. Berikut
ini
adalah
gambar
kurva
yang
menjelaskan
kenormalan data dependent varillbel silmp kcinsumen pada produk merktoko.
Gambar4.1 Histogram Dependent Variabel: Sibp Konsumen Pada Produk Merk Toko
14 12
"' 10
"c ! "e IL
• 4
2 0
-2
U&!n=6.
_,
N=100
0
Dari basil gambar 4.1 di atas, memperlihatkan bahwa kurva berbentuk seperti lonceng ke tengah chin kemiringan yang cenderung
seimbang,
jadi
data
memiliki
kecenderungan
terdistribusi ser..ara normal 2) Multikolinearitas Multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independent yang memiliki kerniripan dengan variabel independent
lain dalam
satu model.
Kemiripan
variabel
independent dalam suatu model menyebabkan terjadinya korelasi
Tabel 4.13 Coefflclantlfl(a)
Unstandardized Coefficients I
larga
t
Sia.
Collineari!IJ Statistics
8 Std. Error
:onstanl) 1 ersepsi
Standardized Coefficients
-.511 .021
Tolerance
Bela ,
2.0691 .095
:onsepsi .420 .0731 1 emasaran a Dependent Vanabfe: Produk Merk Toko
VIF
-.247
.806
.030
.222
.825
.183
5.466
.790
5.782
.000
.183
5.466
Deteksi Multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat da...-i beberapa hal antara lain : Pada nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak lrurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas VIF = l!folerance, dan VIF= 10 maka Tolerance= 1/10 =O,l. Semakin tlnggi VIF maka semakin rendah Tolerance. Hasil uji melalui (VIF) dari data diatas menunjukkan masingmasing variabel-variabel independent memiliki VIF tidak lebih dari l 0 dan nilai Tolerance tidak lrurang dari 0, 1. Maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian.
3) Heteroskesdastisitas
Gambar 4.2
Scmtterpl<>I
Dep<>nd<>nt lfari'11ble: Pro 3
0 0
0
0 0
00
0
0 00
00
"
0
0 0 0
0
0
0
0
o.,,
'
"
0 0
00
0
0
0
:>
00
-1
"'
00
0
-2
-2
0
00
0
0
-3
0
0
o0o
0
0
" I 1
0
I 2
Regreslllon Standar
Dari basil gambar 4.2 terlihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur. Hal tersebut dapat di!ihat dari plot yang
berpencar serta tidak membentuk pola tmte:ntu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear herganda bebas dari Heteroskesdastisitas.
b. Uji Regresi Tabel4.14
N Persepsl Harga Konsepsl Pemasaran Produk Merek Toko
Minimum 100
31
Maximum 64
100
40
83
100
13
37
-Mean •19.44
Std. Deviation 7.616
03.88 :!7.38
5.2R7
9.939
Tabel 4.14 menunjukkan deskripsi dari g,emua variabel yang diregresikan,
berisika.'1
mengcnai
statistik
deskri_ptif
yang
menampilkan rata-rata (mean), standar deviasi dan d2ita valid masingmasing variabel. Variabel Y (produk Merk Toko) mempunyai rata-rata 27,38 dan standar de\iasi 5,287 variabel Xl (Persepsi Harga) mempunyai ratarata 49,44 dan standar deviasi 7,616 sedang X2 (Konsepsi Pemasaran) memilild rata-rata 63,88 dm standar deviasi 9,939
Taool4.15 Model Summ11ry(b) l
Adjusted R Sid. Error of the R Snuare Model R Snuare Estima.J! 1 .818(aj .669 .662 3.075 a Predictors: {Constant), Konsepsi Pemasaran, Persepsi Harga b Dependent Variable: Produk Merek Toko
--
I
I
Durbl n-Wa!son 1.309
Berdasarkan table 4.15 diatas, nilai ko11elasi antara variabel produk merek toko dengan seluruh variabel independent secara umum (R) sebesar 0,818. Menunjukkan babwa variabel Persepsi Harga dan
Konsepsi
Penmsaran terhadap Pl'oduk Merk Toko Carrefour
mempunyai hubungan dengan kategori kuat Dari hasil perhitungan diatas dapat dilcetahui babwa terdapat hubungan yang positif antara variabel Persepsi Harga dan Konsepsi Pemasaran terhadap Produk Merk toko, yaitu sebesar 0,818 dan untuk
d2ipat memberikan interpretasi terhadap kuatnya. hubungan itu, maka d2ipat digunakan pedoman pada table di bawa.h ini :
I
Tabel 4.16 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisit:n korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00-0.20
Sangat Rendah
0.21 - 0.40
Rendah
0.41-0.70
Sedang
0.71-0.90
Kuat
0.91-0.99
SangatKuat
1
Korelasi sempuma Sumber : Bhuono Agung (2005:36) Nilai R Square sebesar 0,669 (adalah pengkuadratan dari koefisien kore!asi, atau 0.818 x 0.818
=
0.669 ). Namun karena
menggunakan regresi iinier berganda, maka sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuailrnn Atau tertulis Adjm;ted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independent yang digunakan dalam penelitian. Yaitu memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,662. Artinya 66,2 % variabel dependen produk merk toko dijelaskan oleh variabel independent persepsi harga dan konsepsi pemasaran dan sisanya 33,8 % (100 % - 66,2 %) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dlari M.F. Shellyana dan Hendrik Hidayat dengan metode SEM menunjukkan korelasi antar variable bebas untuk setiap konstruk yang diukur dalam
Toko) ierdapat hubungan. Kesimpuian yang sama dapat diperoleh diiri perbandingan nilai Sig. dengan taraf signifikansi (a) : Sig.
<
0,000
0,05
Karena Sig. < a maka disimpulkan bahwa dapat menolak Ho, yang artinya terdapat hubungan ant:lra Persepsi Harga dan Konsepsi Pemasaran terhadap Produk Merk Toko. Hasil uji F hitung ini sesuai dengan penelitian terdahulu diiri M.F.Shellyana dan Hendrik Hidayat tentang persepsi harga dan konsepsi
pemasaran yang menggunakan mt1tode SEM bahwa
diperoleh persepsi harga dan konsepsi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen pada produk hermerk toko. d. Persamaan Regresi dan Uji t hitung
Tabel4.18
Coefficients(a)
::Onstant) 1 ersepsi larga :onsepsi
•emasaran
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.069 -.511
.021
Standardized Coefficients
t
Sia.
Tolerance
Beta
.095
.030
-.247
. 806
.222
.825
~oool . Tabel 4.18 menggambarkan persamaan regres1 :
.420
.073
Y=-0.511 +0.021 xl +0.420x2
Collinearilv Statistics
.790
5.782
VIF
.183
5.466
.183
5.466
pengaruh persepsi harga clan konsepsi pemasaran, make sikap konsumen pada prodclc merk toko atlalah -0.51.1. Kodisien regresi sebesar 0.021 penambahan (karena positit)
menyatakan hahwa setiap
I% faktor persep:>i hm:ga akan
meningkatkan sikap konsumen pada produk merk toko sebesar 0.021. Begitu juga setiap penambahan I% fa.lctor konsepsi pemssaran akan meningkatkan sikap konsumen pada produk merk toko sebesar 0.420. Tabel 4.18 juga menggambarkan uji t Uji t dipakai untuk melihat signifikansii pengaruh variabel independent (persepsi harga clan konsepsi pemasaran) secara individu, terhadap variabel dependen (produk merk toko). Uji ini dilakukan untuk memperbandingkan t
bitung
dan t table •
1) Menguji signifikansi koefisien variabel pe:rsepsi harga
Dari table coefficients diperoleh nilai 11hitung = 0.222, karena menggunakan taraf signif-tkansi 5% maim untuk
tt.ble
akan
diperoleh nilai t 98 : 0.05 = 2.00 (dipel'Oleh dari table nilai statistik t dengan derajat bebas df = 98 pada taraf signifikansi 0.05, sebab memakai uji 2 arah (two tailed) ) Dengan membandingkan nilai tl1irung clan t.tabd didapatkan : Thitung
ftabel
Karena nilai
thitung
< ttabeJ maka disimpulkan bahwa dapat
menerima Ho : artinya i:oefisien regresi pada persepsi harga tidak signifikan. Husil yang sama juga diperoleh dari p;:rbaru:lingan nilai Sig. dengan taraf signifikansi :
a
Sig. 0.825
>
0.05
Karena Sig. > a maka disimpulkan bahwa Ho diterima : artinya koefisien regresi pada persepsi harga tidak signiifik:an. Artinya Pe:-sepsi Herga secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen pada Produk Merk Toko. Sesuai dengan teori pada. bab sebelmnnya (Bab II : 30). Jika isyarat-isyarat lain tersedia bagi konsumen (misalnya, merk atau citra toko), maka kadang-kadang lebih berpengaruh daripada harga dalam menentukan kualitas yang dirasakan. Suatu studi yang mempelajrui pengaruh isyarat-isyamt ekstrinsik hsrga, merk dan informasi toko pada persepsi konsumen mengenai kualitas produk menemukan bahwa harga mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas yang dirasakan tetapi pengaruhnya negatif terhadap nilai yang dirasakan dan kesediaan responden untuk membeli. (Schiffinan dan L.L. Kanulr., 2004: 166).
Lilik Trianah yang berjudul Pengujian Model Persepsi Harga Perilaku Belanja Serta Model Alternatifuya: (Suatu Penelitfan Pada Hypermarket Asing Di Jakarta} Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai ha! tentang persepsi harga konsumen dan pengaruhnya terhadap perilaku belanja pada hypermarket asing serta menguji modelnya. Menurut penelitian tersebut dalam hubungan kausal untuk model persepsi harga - perilaku belanja dapat
disimpulkan
balrwa
persepsi
harga tidak
berpengaruh terhadap perihil,"U belanja. Dengan keterangan diatas memperkuat basil dari penelitian penulis balrwa persepsi harga tidak signifikan berpengaruh terhadap sikap konsumen pada produk merk toko.
2) Menguji signifikansi koefisien variabel kons<:psi pemasaran Dari table coefficients diperoleh nilai thitwig = 5.782, karena menggunakan taraf signiftkansi 5% maka untuk tu.hie akan diperoleh nilai t 98 : 0.05 = 2.00 (dipemleh dari table nilai statistik t dengan derajat bebas elf = 98 pada taraf signifikansi 0.05 : sebab memakai uji 2 aralI (two tailed) ). Dengan membandingkan nilai 1httung dan twk didapatkan : Thitwig 5.782
tt.bel
>
2.00
menolak Ho : artinya koefisien regresi pada konsepsi pemasaran adulah signifikan.
Hasil ya'lg sama juga diperoleh dari perbandingan nilai Sig. dengan taraf signifikensi : Sig.
0.000
<
0.05
Karena Sig. < a maim disimpulknn bahwa Ho ditolak : artinya koefisien regresi pa
seluruh
variable
independent
yaitu
konsepsi
pemasaran beserta indikatomya signifilran mempengaruhi silrnp
BABV
KESIMPULAN DAN ™PLIKASI
A. Kesimpulan Berdasarkan kepada analisis bab IV, maka permlis mengambil beberapa kesimpulan mengenai persepsi harga da'l konsepsi pemasaran terhadap sikap konsumen pada produk merk toko di Hypermarket Carrefour Lelbak Bui us, yaitu : 1. Nilai tJt;.,,.8 pada persepsi harga adalah 0.222 dengan signifikansi 0.825, dengan
nilai tahel 2.00, dirnana thitung < t.ahe1 maka Ho diterima, dengan kesimpulan bahwa koefisien regresi pada persepsi harga tidak signifikan dan tidak berpengaruh pada sikap konsumen pada produk merk toko. Adapun nilai pemasaran adalah 5.782 dengan signifikansi 0.000 denga11 >
ttabe1
lhitung
ttabel
pada konsepsi
2.00 dimana thitung
maka Ho ditolak, dengan kesimpulan lbahwa koefisien regresi pada
konsepsi pemasaran adalah signifikan dan memiliki pengaruh terhadap sikap konsurnen pada produk merk toko. 2. Dan Jika nilai nilai
Ftnbel
Fhitung
yang diperoleh adalah 97 .840 dengan signifikansi 0.000 dan
sebesar 3.15, jika
Fhitung
>
Ftnbel
dan taraf signifikansi 0.000 < 0.05,
maka Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan antara persepsi harga dan konsepsi pemasaran terhadap sikap konsumen pada produk merk toko.
H. Implikasi 1. Pengujian koefisien regresi melalui uji t rnengidentifikasilam bahwa
pe;:sepsi harga tidak berpengaruh terhadap
s~kap
konsumen pada produk
merk toko. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap harga produk merk toko Carrefour adalah tidak
berp~:ngaruh
terhadap sikap
mereka pada produk karena perbedaan harga &ngan pesaing yang tidak ter!alu s1gnifikan, rnelair.kan rnereka berbelanja lebih cenderung kepada gaya hidup . Sesuai dengan teori pada Bab sebelumnya yaitu jik.a isyaratisyarat Iain tersedia bagi konsumen ( misalrtya, merk atau citra toko), maka kadang-kadang lebih berpengaruh daripada harga dalarn rnenentukan kualitas yang dirasakan, dan jika konsumen sudah akrab dengan suatu merk atau rnempunyai pengalaman dengan sua1u produk, maka harga sebagai sebuah faktor dalarn pemilihan produk akan berkurang kepentingannya. Suatu studi yang mempelajari ]lengaruh isyarat-isyarat ekstrinsik harga, merk dan informasi toko pada persepsi konsumen mengenai kualitas produk menemukan bahwa harga mempunyai pengaruh positif terhadap kualit:is yang dirasakan tetapi ]pengaruhnya negatif terhadap nilai yang dirasakan dan kesediaan respo111de111 untuk membeli. 2. Pengujian koefisien regresi melalui uji t mengidentikasikan bahwa konsepsi pemasaran yang terdiri dari loyalitas rneirk, persepsi pembeli bijak, penolakan resiko dan pembelian impulsif berpengaruh terhadap sikap konsumen pada produk merk toko. Hal ini menunjukkan sikap
produk merk Carrefour clan sikap serta kepribaaialll clan aturM-aturan sendiri yMg dimiliki dan diinginkalll koP-sumen saat berbelalllja. 3. Memberi masukan kepada pengusaha bagaimru:ia 11!'.enmik konsumen lebih baik lagi clan memballltu manajer produksi clan pengecer produk bermerk toko untuk mengetahui perubahan sikap secara umum yang terjadi pada konsumen.
4. Untuk produsen dapat melihat basil penelitialll persepsi harga clan konsepsi pemasaralll yalllg penting bagi konsumc. n clan mendukung penjuallllll produk bermerk toko.
C. Saran Konsepsi pemasanm yang terdiri atas Loyalitas Merk, Persepsi Pembeli Bijak, Penolakan Resiko clan Pembelian Impulsif menjadi suatu pertimbangalll oleh konsumen menentukan sikap mereka pada produk merek toko Carrefour dalll faktor tersebut patut menjadi bahan rujukan yang perlu dipei·batikaill pengusaha Dengalll koefisien determinasi sebesar 66.9 % menunjukkan Carrefour Lebak Bulus harus terns beiinovasi dalam menentukan strategi menarik perhatian konsumen serta mempertallllllkrumya. Daill hairga yang sudah ditetapkalll harus tetap dijaga bila suatu saat terjadi perubahan, maka diperhatikalll pula persepsi harga konsumen agar tetap terjaga pula kepercayaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Bhuono Nugroh.o, "Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Pe11elitian De11gan SPSS", CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2005. Aaker, David. A. Building Strong Brands, New York: The Free Press. 1996. Assael, H., Consumer Behaviour and Marketing Action, Fifth Edition, Cincinnati, Ohio, 1995.
Dhannmesta, D.S., loyalitas Pelar.ggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai
Panduan Bagi Peneliti, dalam Jurnal Ekonomi clan Bisni$ Indonesia.Vol. 14 No.3, pp73-88. Farrah, Zatui clan Fajrianthi, Strategi Perluasan Merek dm1 Loyalitas Ko11sumen, dalam INSAN Vol. 7 No. 3, FP. Universitas Airlangga, 2005.
Ha..-nid, Abdul, Panduan Penulisan Skripsi, FEIS UIN, Jakarta, 2007. lndrayani, Emmy, Loyalitas Jferek Sebagai Dasar Strategi P,enentuan harga
(sebuah kajian), dalam Jurnal Ekonomi & Bisnis No.. 3, Jilid 9, PE, Universitas Gunadanna, 2004
Jasfar, Farida, Pentingnya Kualitas Pelayanan Dalam Membangun Kepercayaan Pe/anggan Dan Kepuasan Membeli, dalam Jurnal Manajemen clan Pemasaran Jasa, Vol.1. No. l, Maret, 2005. Keller, Kevin Lane, Strategic Brand Management Building, Jifeasuring Managing Brand Equity, Prentice Hall, New Jersey, 1993.
and
Keel!an. Warren.J.. "Marketinrr l~ Ahnut Value Creation" tfa!Am TkAhnw"n
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian), Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 1991 Kotler, Philip & Gary Armstrong, Principles ofMarketing, Prentice Hall, New Jersey, 2001.
Koontz, Harold, O'Donnell, Cyrill dan Weihrich, Heinz, Manajemen Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 1994.
Murti
Sumami dan John.S, Pengantar Bisnis Perusahaan), Liberty, Yogyakarta, 1998.
(Dasar-Dasar
Elwnomi
M.F.Shee!lyana.J&Hendrik.H., Hubunga11 Antara Persepsi Barga Konsumen Dan
Konsepsi Pemasaran Terhadap Produk Merek Toko, dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan (JEP), X (l ), 2002
Nachrowi, Djalal Nachrowi, Pendekatan Populer dan Praktis Elwnometrika untuk Analisis Elwnomi dan Keuangan oleh Djalal Nachrowi- Hardius Usman, LP FE Universitas Indonesia, Jakarta, 2006. Pepadri, Isman, Pricing is '/'he Moment Oktober, 2002.
Of Truth, UsahlllW!llll No. I 0
Th. XXXI,
Rangknti, Freddy, Riset Pemasaran, Gramedia, Jakarta, 1997. Ristiyanti.P & Agus Sutiyono, Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Diferensiasi Produk Rokak Djarum Black Cappucino di Salatiga, Jumal Ekonomi dan Bisnis Vol.XIII, No.I, FE UK, Satya Wacana, Salatiga, 2007. Schlffinan, Leon dan Kanuk,L.L., Perilaku P.T.lndeks, Jakarta, 2004.
Konsumer~
Prentice Hall, Inc.,
SPSS, Inc, SPSS Base 13.0, Application Guide, SPSS, Inc, Chicago, (2003).
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, CV, Bandung, 2005.
Sukimo, Sadono, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, P.T.RJija Grafindo Persada, Jal=ta, 1996. Semuel, Haiane, Pangaruh Stimulus Media lk!an, Uang Saku, Usia, Dan Gender
Terhadap Kecenderungan Perilaku Pembelian Impulsif (Studi Kasus Produk Pariwisata) dalam Jurnal Manajemen Pemasaran, vol. 2, no. 1, april 2007: 31-42, FEUK Petra, 2007. Sudarmadi, Lika-liku Menembus Gerai Pasar ~Modern, Swascmbada, 05/XX/4, Maret : 68-70, 2004.
Swastha, Basu dan T.Hani Handoko, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku
Kor.sumen, Edisi VIII, Liberty, Yogyakarta, 1999.
Tambunan, Tulus,Dkk., Kajian Persaingan Dalam Industri Retail, KPPU, 2004.
Trianah, Lilik, Pengujian Model Persepsi Harga-Perilaku Belanja Serta
Alternatifnya : Penelitian Pada Hypermarket Asing d;i Jakarta, VI Jakarta, 2007. Muchsin, Noorhudha, Dkk., Analisis Sikap Konsumen Dalam Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek Sanex Dan Kanzen Di Kota Malang, Jurnal Sikap Konsumen Online, 2003. Wahyuni, Dewi Urip, Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek "Honda" di Kawasan Surabaya Baral, STIE FATAHILLAH, Srby, dalam Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.IO, No. 1, 2008: 30-37.
KUESIONER RESPON!lEN,
Nama
: Sufi Arqon::
NIM
: l 03081029209
Fakultas/Jurusan
: Ekonomi clan Ilnm SosiaJ&,fanajemen
Universitas
: UIN Syarif Hidayatulla.11 Jakarta
Penelitian ini dibuat untuk tugas akhir pada program strata 1 (S 1) dengan judul: " Analisill Pengamh Pe:rsepsi Harp da11 Koruiepsi Pe1111asaran Terliadap Produk Merk Toko" (Studi kasus pelanggan Carrefour yang berdomisili di wilayah ciputat). Tujuan dari angket ini untuk mengetahui pengamh persepsi harga clan konsepsi pemasaran terhadap produk merk toko Carrefour. Atas perlmtian clan bantuannya saya ucapkan terima kasih.
KARAl..7TERISTIK RESPONDEN Nama Usia
JerJs kelamin : Pekerjaan Tempat belanja yang sedang dikunjungi :
PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini sejumlah pertanyaau. Anda diminta menjawab dengau jujur dan jawabau tidak dinilai sebagai sesuatu yang benar atau salah. Berilah tanda sihmg (X) pada salah satu jawabau yang auda auggl\)J paling cocok dengau keadaau auda sekarang. SS
: Sangat Setuju
s
: Setuju
R
:Ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Saugat Tidak Seruju
lO
SS
s
~·-
r---
R
TS
STS
Produk merk toko Carrefour yang anda pakai sangat bennanfaat di kehldupan sehari-hari anda
r
11
Anda
sangat
menginginkan
1;ro
Carrefour yang anda beli.
i2
Anda selalu mendapatkan produk merk Carrefour yang anda inginkan
L
Anda sangat puas dengan produk m
14
Kepuasan anda akan produk merk Carrefour sesuai dengan uang yang dikeluarkan
.
KONSEPSI PEMASARAN (X2) SSSRTSSTS No
15
Pertanyaan (Loyalitas Merek) Image produk merk Carrefour yang selama ini artda pemah beli adalah positif
16
Produk merk Carrefour yang anda beli adalah pililtan
!lllda.
17
Anda konsisten membeli produk merk Carref1our yang biasa anda beli
18
Selalu belanja produk merk Carrefour dalam sebulan sekali
19
Berkomitmen akan meneruskan pembelian ar1da dimasa mendatang
SS No
Pertan1aan (Penolakan R.esiko}
20
Anda merasa
nyama.1
apabila
membeli
s
R
TS STS
R
TS STS
merk
Carrefour yang biasa anda beli
21
Anda membeli produk merk Carrefour karena ingin berhemat
22
Anda memilih produk merk Carrefour karena sebelu:nnya sud!!h pernah membeli produk itu
23
Produk merk Carrefour lebih anJa kenal dari merek toko pesaing
I SS
No
Pemn1a~n !f:embehn lm11nlllifl
24
Pernah belanja produk merk Carrefour dengan teman atau keluarga
25
Anda membeli produk merk Carrefour tanpa tujuan membeli terlebih dahulu
26
Anda belanja produk merk Carrefour sambil jalanjalan dan cuci mata
27
Anda langsung membeli produk merk Carrefour yang anda temukan tanpa terlalu pertimbangkan merk toko 1 •
•run
28
Anda mengingat produk merk Carrefour yang mau dibeli
s
anda cari dari iklan di televise 38
Anda mengetahui produk merk Carrefour
yani~
anda cari dari teman atau saudara anda '
-·
No
Pemnyaim
!Desire/
J>enili!ian
SS
s
R
teirJlii,ullll!
I niroduk} 39
Anda meilliliki daftar produk rnerk Carrefour apa saja yang ingin anda beli
4o
Anda sudah mengetahui kriteria yang akan digunakan untuk menilai setiap merk Carrefour _J_
I
TS STS
Persepsi responden Harga 1 5'1
2
52
3 4
44 31
5
53 55
6 7 8
9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22
23 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34
35 36 37 38 39 40 41 42 43
64 41
59 37
Konsepsi Pemasaran
67 60 57 65 70 66 78 51 75 44
47
59
49 49 62
64 66
46
58 43 44 34
62 53 50 39 61 53 52 54
49 48 47 54
52 44
51 53 55 64
41 59 37
44
47 49 49 62
45
46
46
58
79 67 79 63 60 42 713 60 72 49 77
65 63 63
Prociuk Marek Toko
26 28 23 26 34
23 32 18
31 16 23 30 24 32 28 31 26 23 13 33 23 26 18 32 23 31
30
56
22
69 59 67 60 57 65 70 66 76 51 75
30 26 26
44
59 64 66
79 67 79
28
23 26 34
23 32 18 31 16 23 30 24 32 28 31
49 51) 51 52 ' 53 54
55 56 57 58 59 60 61 62 63
34
62 53 50 39 61 53 52
42 78 60 72 49
13 33 21 26
77
32 23 31 30 22 30 26 28 30 26 30 31 31 36 22 33 19 29 31 31 37 31 37 31 29 19 33 28 32 22
54
65 63 63
49 48 47 52
69 59 68
56
44
66
45 48
65
56
66
50 59 37 57
57 63 74 63 78 49 78
34
46
44
59 67 57 78 61 74
64
67 68 69 70 71 72
73 74 75 76 77
78 79 80 81 82 83 84
85 86
87 86 89 90 91 92 93
47 49 58 51 59 42 43 31 60 45 54
36 58
49 48 47 44
53 42 52 44
94
45 48
95
56
96
50
56
53 40 83 64 61 48
78 63 68 68 58 64 60
68 66 57 63 74 63
18
36
31 31 30 26 30 30 28 30 26 30 31 31
99 100
78 46
57
34
33 19
Regression
Model
1
var.ables Enlered Konsopsi 1 Pemasara n, Perseasi Harga
Variables Removed
Method
Enter
a. Al! requested variables entered. b. Dependent Var.able: Prociuk Mere¥. Toko
Model Summary'> RSouare .818" .669
R
Model 1
Adjusted RSouare .662
Std. Error of the Estimate 3.075
IDurbinWatson 1.309
a. Predictors: (Constant), Konsepsi Pemasaran, Persepsi Harga b. Dependent Variable: Produk Merek Toko
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Snuares 1850.338 917.222 2767.560
df 2 97 99
Mean S
F 97.840
Si!I. .000"
a. Predictors: (Constant), Konsepsi Pemasaran, Persepsi Harga b. Dependent Variable: Produk Merek Toko Coefflclenl!ll(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
I
sill.
Collinear1tu S1a1istics
B :::Onstant)
•ersepsl larga ;onsepsi
-.511
Sid. Error 2.069
.021
.095
420
073
Tolerance
Beta
VIF
-.247
.806
.030
.222
.825
.183
5.466
700
!i7R?
nnn
111~
'"'""
Colllnearity Dlagnostlcil
.
Va.riance Pronnrlions Persepsi Konsepsi
Condition Model
Dimension
1
1
Eiaanvalue
2
s
IConsbn~)
Index
2.983 .015 .002
.00 1.00 .00
1.000
14.1911 3<3.598
Haraa
Pemasarar.
.00 .05 .95
.00 .05 .95
a. Dependent Variable: Prociuk Merak Toko
Reslduale Slatlmtlcs!'
r'lt:ulctea Vaiue
Std. PredH:w.I Value standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Dista11ce Centered Leverage Value
Minimum
Maxim~m
16.95 -2.411
35.64 1.910
27.38 .000
.309
.824
16.BC
35.79 7.009 2.301; 2.329 7.234 2.384 6.112
-5.368 -1.752 -1.776 -5.534 -1.796 .011 .000 .000
a. Dependent Variable: Produk Merek Toko
.007 .062
II/lean
Std. Deviation 4.323
N
1.
100 100
.517
.130
100
27.39 .000 .000 -.001 -.000 .000 1.980 .010 .020
4.320 3.044 .990 1.004 3.134 1.011 1.426
100 100 100 100 100 100 100 100 100
.013 .014
4-
-
-
2·
,__
:er
ii J
8·
-
6·
r-..... - ' ,, -
I-
-
4-
2-
I
ov
I)
-2
--
...
-'
'
-r.. Meen=6.~16
-..J.
Std. Dev.= 0.99 I
-1
0
2
ReglllSllion standardized Residual
3
N=100
Normal P-P Plot of Regression Stam:l~rdizlld R®Sid11al
0.8 J:I
2 E o.s
fl.
:s
(.)
!J
0.4
01
0.0
01
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.6
1.0
u.noont Variable: Produk Merck Toko 31 ii
c
~
tl
0
i 2
0 0
~
()
a:
00 0 0
1l ©
.
.!l 1 ~
0
G
© tl
00
00
•o o o
0
• ·1
0
i-
0
1
0
0
00
0
oco
0 0
0
00
I
I
I
I
-3
-2
-1
0
1)0
00
0
0
&-2~
0(1
0 0
0
0 0 0
0
0
~
0
0
0
0
Regressior. Standardized Predictlld Value
2