ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA ANGGOTA SATUAN KERJA (SATKER) RASKIN PERUM BULOG SUB DIVISI REGIONAL MALANG
Oleh: Nur Nizar Dosen Pembimbing: Lily Hendrasti Novadjaja, SE., MM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi yang terdiri dari kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap kinerja anggota Satuan Kerja (Satker) Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang. Jumlah anggota Satker Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang adalah 40 orang. Penelitian ini meneliti seluruh anggota Satker Raskin. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Uji instrumen penelitian yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji F, uji t, dan uji dominan. Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa kompensasi yang terdiri kompensasi finansial dan kompensasi non finansial berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja anggota Satker Raskin, dan secara parsial hanya variabel kompensasi finansial yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggota Satker Raskin, sementara variabel kompensasi non finansial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggota Satker Raskin. Kompensasi finansial berpengaruh dominan terhadap kinerja anggota Satuan Kerja (Satker) Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang. Kata Kunci: Kompensasi finansial, kompensasi non finansial, kinerja
ABSTRACT This research aims to determine the effect of compensation consists of financial compensation and non-financial compensation to the performance of Satuan Kerja (Satker) Raskin members in Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang. The number of Satker Raskin members in Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang is 40 people. This research examines the entire members of Satker Raskin. The research instrument used was a questionnaire. Test instrument used is the validity and reliability test. Classical assumption used is the normality test, multicollinearity, and heteroscedasticity test. Data analysis tools used in this study is multiple linear regression analysis. Hypothesis test used the F test, t test, and the dominant test. From the results of hypothesis testing known that compensation consists of financial compensation and non-financial compensation simultaneously significant effect on the performance of Satker Raskin members, and partially just financial compensation that significantly influence the performance of Satker Raskin members, while non-financial compensation has no significant effect on the performance of Satker Raskin members. Financial compensation dominant influence on the performance of Satker Raskin members in Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang. Key words: Financial compensation, non-financial compensation, performance
Manajemen
sumber
daya
Manajemen
daya
Dessler
(2003)
manusia menjadi salah satu faktor
manusia
penting
suatu
merupakan
perusahaan. Sebagaimana manusia itu
mengelola
penting dalam kehidupan di dunia,
perusahaan yang dilakukan melalui
maka sebenarnya manusia itu juga
pengadaan
adalah esensi terpenting dalam suatu
pengembangan,
perusahaan. Sumber daya manusia yang
keselamatan dan kesehatan karyawan,
berkualitas
membuat
serta hubungan karyawan. Semua hal
perusahaan mencapai tujuan-tujuannya,
tesebut merupakan fungsi manajemen
sementara itu sumber daya manusia
sumber daya manusia di dalam sebuah
yang
menjadi
perusahaan yang salah satu tujuannya
hambatan bagi perusahaan dalam segala
adalah untuk menciptakan karyawan
hal. Oleh karena itulah manajemen
yang
sumber daya manusia yang baik adalah
berkontribusi
sangat penting bagi perusahaan.
optimal bagi pencapian tujuan-tujuan
dari
buruk
keberhasilan
akan
hanya
dapat
akan
menurut
sumber
sebuah aspek
proses
untuk
manusia
dalam
staf,
dan
kompensasi,
berkualitas
perusahaan.
pelatihan
secara
yang
mampu
konkret
dan
Kinerja
karyawan
memiliki
memperbaiki, ataupun meningkatkan
pengaruh yang besar dalam usaha
kinerja karyawan yang dimilikinya.
mencapai tujuan perusahaan. Kinerja
Karyawan yang memiliki kinerja kurang
sebagaimana diungkapakan oleh Rivai
baik akan dapat menjadi lebih terdorong
dan Sagala (2010) merupakan perilaku
untuk
nyata yang ditampilkan oleh karyawan
maksimal apabila mereka menemukan
sebagai prestasi kerja atau hasil kerja
bahwa perusahaan benar-benar concern
sesuai
terhadap diri mereka.
dengan perannya
di
dalam
perusahaan. Kinerja karyawan menurut Mathis dan Jackson (2004) merupakan fungsi
dari
kemampuan
karyawan
tersebut dalam melakukan pekerjaan, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi
(perusahaan).
Sementara itu Rivai dan Sagala (2010) menyatakan
bahwa
kinerja
itu
merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan karyawan. Dari hal tersebut dapat
kita
karyawan
ketahui
bahwa
merupakan
hal
kinerja yang
bergantung pada beberapa faktor dan tidak berdiri sendiri. Mathis
dan
memberikan
kinerja
yang
Mereka akan menyadari bahwa perusahaan
tidak
hanya
menuntut
mereka untuk memberikan kinerja yang baik
bagi
perusahaan
perusahaan pun
ikut
saja
tetapi
serta
dalam
menciptakan hal tersebut bagi mereka. Sementara itu Rivai dan Sagala (2010) menyatakan bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong kinerja karyawan adalah melalui pemberian kompensasi. Kompensasi sebagaimana diungkapkan oleh Mondy (2008) merupakan total imbalan yang diberikan oleh perusahaan
(2004)
kepada karyawan sebagai pengganti jasa
kinerja
mereka. Kompensasi dapat berbentuk
karyawan salah satunya juga bergantung
finansial antara lain seperti gaji, bonus,
pada dukungan perusahaan. Dukungan
dan tunjangan maupun berbentuk non
perusahaan ini meliputi pelatihan dan
finansial
pengembangan, peralatan dan teknologi,
maupun pekerjaan itu sendiri.
mengungkapkan
standar
beberapa mencoba
bahwa
kinerja,
kompensasi
serta
yang hal
Jackson
baik.
tersebut
untuk
manajemen Melalui perusahaan
mempertahankan,
seperti
lingkungan
kerja
Perum Bulog sebagai salah satu perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan juga menyadari betul arti pentingnya kinerja
karyawan bagi perusahaan. Mereka
Nasional Percepatan Penanggulangan
menganggap
Kemiskinan
kinerja
bahwa
keberhasilan
perusahaan
merupakan
bergerak dalam bidang bisnis untuk mencari keuntungan yang optimal juga tetap
mengemban
tugas
dari
Pemerintah, antara lain: pengelolaan stok pangan, menjaga harga dasar pembelian
untuk
komoditi
pangan,
gabah,
stabilisasi
dan
program
penyaluran beras untuk orang miskin (Raskin).
dan
Sebagaimana kenyataan yang ditemui dilapangan bahwa pencapaian target enam tepat bukanlah soal yang mudah
untuk
dilakukan.
Beberapa
kendala dan persoalan banyak terjadi dalam aktualisasi pemenuhan indikator keberhasilan kinerja Raskin tersebut. Memang tidak semua dari permasalahan yang terjadi merupakan permasalahan yang disebabkan oleh Perum Bulog sendiri, tetapi tetap saja permasalahan-
Raskin
merupakan
program
permasalahan tersebut harus segera
Pemerintah yang digulirkan dengan
diselesaikan
tujuan untuk membantu meringankan
kesuksesan program Raskin ini.
beban pengeluaran keluarga miskin melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. Indikator keberhasilan kinerja program Raskin ditunjukkan dengan tercapainya target 6 (enam) Tepat, yaitu: Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Administrasi, dan Tepat Kualitas (Kemenko Bid Kesra: 2013).
Pihak
Desa/Kelurahan.
akumulasi dari keberhasilan kinerja tiap-tiap karyawan. Perum Bulog selain
(TNP2K)
Keberhasilan
dari
program
Raskin ini tidak sepenuhnya tergantung pada Perum Bulog sendiri melainkan juga tergantung pada pihak-pihak lain yang terkait dalam program ini seperti Badan Pusat Statistik melalui Tim
demi
Perum
tercapainya
Bulog
Sub
Divisi
Regional Malang dalam melaksanakan program Raskin ini membentuk satuan kerja khusus yang biasa disebut Satker Raskin.
Satker
sebuah
unit
pekerjanya
Raskin kerja
bertugas
merupakan
dimana khusus
para untuk
keberhasilan program Raskin, terutama dalam
masalah
penyaluran
serta
administrasi Raskin. Para pekerjanya merupakan pekerja tidak tetap atau pekerja kontrak yang dievaluasi setiap setahun sekali. Jumlah pekerja dalam Satker Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang adalah 40 orang.
Satker Raskin merupakan ujung
Contohnya
dalam
tombak dari Perum Bulog Sub Divisi
permasalahan
Regional
indikator
Malang
dalam
program
permasalahan-
yang
terkait
kinerja
dengan
Raskin
yang
Raskin, karena Satker Raskin inilah
disebabkan oleh pihak desa/kelurahan,
yang turun langsung ke desa/kelurahan
Satker Raskin seharusnya bisa secara
untuk
proaktif
menyalurkan
Raskin.
Satker
Raskin inilah yang berhubungan secara
Satker
sebenarnya
Raskin
inilah
mengetahui
permasalahan apa lapangan
yang betul
yang terjadi
sehubungan
di
dengan
pencapaian indikator kinerja Raskin. Keberhasilan
dari
program
ikut
membantu
menyelesaikannya.
langsung dengan pihak desa/kelurahan, dan
untuk
Menurut
Perum
Bulog
Sub
Divisi Regional Malang, Penyimpangan dari indikator Tepat
harga, Tepat
jumlah, Tepat administrasi yang terjadi di
lapangan
seharusnya
dapat
diminimalisir apabila Satker Raskin mampu
memberikan
pemahaman,
Raskin salah satunya juga bergantung
pemecahan masalah, maupun tekanan
pada keberhasilan dari kinerja Satker
kepada pihak desa/kelurahan. Kinerja
Raskin dalam menunaikan tugasnya.
Satker Raskin saat ini dirasa belum
Sebagaimana yang diharapkan oleh
terlalu
Perum Bulog Sub Divisi Regional
permasalahan-permasalahan
Malang agar Satker Raskin mampu
belum terselesaikan.
melakukan tugasnya dengan baik serta mampu
pula
ikut
menyelesaikan
permasalahan-permasalahan
yang
terdapat dalam program Raskin. Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang menganggap Raskin
saat
bahwa ini
kinerja
Satker
masih
belum
sepenuhnya maksimal. Hal ini dapat dilihat bahwa sesungguhnya banyak permasalahan yang bisa diselesaikan apabila
Satker
meningkatkan
Raskin
mau
kinerjanya
lagi.
maksimal
sehingga tersebut
Permasalahan mengenai kinerja Satker Raskin ini ternyata sejalan dengan
permasalahan
mengenai
kompensasi yang dihadapi oleh Satker Raskin. Status anggota Satker Raskin sebagai pekerja tidak tetap atau pekerja kontrak yang dievaluasi setiap setahun sekali tentulah pula mempengaruhi bagaimana kebijakan kompensasi yang ditetapkan oleh Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang terhadap mereka.
Mengacu
bentuk
Berikut adalah gaji anggota
kompensasi yang diungkapkan oleh
Satker Raskin dibandingkan dengan
Mondy
Upah Minimum Regional (UMR) kota
(2008)
pada
yakni
kompensasi
finansial dan kompensasi non finansial,
Malang tahun 2013 dan 2014:
maka bisa diketahui bahwa sebenarnya kompensasi yang diterima oleh anggota Satker Raskin masih sangat minimal terutama untuk kompensasi finansial.
TABEL 1 GAJI SATKER RASKIN DAN UMR KOTA MALANG Gaji Satker Raskin
UMR Tahun 2013
Kompensasi finansial menurut Mondy (2008)
merupakan
imbalan
2014
yang
diberikan perusahaan berupa keuangan
UMR Tahun
Rp 1.250.000
Rp 1.340.300
Rp 1.587.000
Sumber: Data sekunder diolah, 2014
secara langsung maupun tidak langsung. Kompensasi
finansial
ini
Gaji
biasanya
terdiri dari gaji, bonus dan tunjangan.
anggota
Satker Raskin
adalah sebesar Rp 1.250.000. Hal ini bahkan lebih kecil dari Upah Minimum
Komponen kompensasi finansial yang pasti diterima oleh Satker Raskin hanyalah berupa gaji saja. Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang jarang sekali
memberikan
tunjangan,
bahkan
bonus bisa
maupun dikatakan
hampir tidak pernah. Seorang anggota Satker Raskin mengatakan bahwa selain gaji maka tidak ada lagi pemberian kompensasi finansial dari Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang untuk mereka, kalaupun ada maka frekuensi pemberiannya sangat jarang sekali. Contohnya seperti bantuan untuk hari
Regional (UMR) kota Malang tahun 2013 yang sebesar Rp1.340.300. Gaji itupun menurut Anggota Satker Raskin masih merupakan gaji kotor karena belum dipotong Pajak Penghasilan. Beberapa
anggota
Satker
Raskin
menyatakan bahwa dengan gaji sebesar itu
belum
terlalu
mampu
untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka, sebab memang kebanyakan dari anggota Satker Raskin merupakan orang-orang yang
sudah
berkeluarga
yakni
mempunyai tanggungan istri dan anakanak.
raya yang diberikan setahun sekali atau pemberian bonus yang diberikan hanya jika
terjadi
Raskin saja.
percepatan
penyaluran
Perum Regional
Bulog Malang
Sub
Divisi
menyatakan
kebenaran tentang hal itu, bahwa gaji
yang diberikan kepada anggota Satker
mereka
Raskin memang dibawah UMR. Hal ini
kompensasi finansial yang lebih baik
dikarenakan pemberian gaji kepada
lagi.
anggota Satker Raskin tidak dilakukan setiap
bulan
sekali,
melainkan
dilakukan setiap selesai alokasi Raskin. Dalam setahun biasanya alokasi Raskin melebihi 12 kali, bisa sampai 13 atau 15 kali tergantung pada kebijakan alokasi Raskin yang ditetapkan oleh Pemerintah di tahun tersebut.
dalam
bentuk
Mondy bahwa
selain
(2008)
pemberian
menyatakan
kompensasi
finansial
maka bentuk kompensasi yang dapat diberikan
oleh
perusahaan
kepada
seorang pekerja adalah kompensasi non finansial. Kompensasi non finansial merupakan kepuasan yang diterima oleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau
Walaupun
saja
dari lingkungan psikologis dan/atau
banyak dari anggota Satker Raskin yang
fisik dari tempat orang tersebut bekerja.
tidak
puas
begitu
tetap
dengan
kebijakan
kompensasi finansial yang ditetapkan oleh Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang
terhadap
memang
mereka.
menyadari
pekerja
kontrak
Mereka
bahwa
tentulah
status berbeda
dengan pekerja tetap, tetapi mereka juga menyadari
bahwa
pekerjaan
yang
mereka lakukan mempunyai nilai yang teramat
penting
untuk
perusahaan.
Keberhasilan Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang dalam melaksanakan program Raskin ini sangat bergantung pada baik buruknya kinerja Satker Raskin dalam melaksanakan tugasnya. Oleh
sebab
itulah
mereka
mengharapkan Perum Bulog Sub Divisi Regional memberikan
Malang
bisa
sedikit
penghargaan
kepada
Beberapa anggota Satker Raskin mengatakan sudah cukup puas dengan kompensasi non finansial yang mereka dapatkan, seperti peran penting dari pekerjaan
yang
mereka
lakukan,
komunikasi antar anggota Satker Raskin yang berjalan dengan baik, dan kondisi lingkungan kerja yang bersih. Tetapi mereka mengatakan lebih lanjut bahwa tetap ada aspek-aspek dari kompensasi non
finansial
diperbaiki
lagi,
yang
masih
contohnya
harus seperti
umpan balik atas kinerja mereka, komunikasi antara pimpinan dengan anggota Satker Raskin, serta kebijakan perusahaan terhadap anggota Satker Raskin.
Permasalahan
mengenai
2. Apakah kompensasi yang terdiri
kompensasi dan kinerja pada dasarnya
dari kompensasi finansial dan non
tidaklah
finansial
berdiri
sendiri-sendiri,
mempunyai
melainkan kedua persoalan ini saling
yang
bersangkut paut. Hal ini dapat dilihat
terhadap kinerja anggota Satker
dari apa yang dikemukakan oleh Victor
Raskin Perum Bulog Sub Divisi
Vroom’s
Regional Malang ?
dalam
(Expectancy
Teori
Theory).
Harapannya Teori
ini
menyatakan bahwa tindakan seseorang cenderung
untuk
dilakukan
karena
harapan akan hasil yang akan ia dapatkan. Dalam hal ini seperti harapan akan bonus, kenaikan gaji, promosi, dan
signifikan
pengaruh
secara
parsial
3. Manakah dari variabel kompensasi finansial dan non finansial yang mempunyai
pengaruh
paling
dominan terhadap kinerja anggota Satker Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang ?
penghargaan. Semakin besar harapan yang dimiliki oleh seorang pekerja untuk mendapatkan itu semua maka akan semakin besar pula usaha dan kinerja
yang
ia
curahkan
untuk
mewujudkan harapan tersebut. Berdasarkan belakang
diatas
uraian maka
Kompensasi Mondy (2008) menyatakan bahwa kompensasi merupakan total imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada
latar
perumusan
karyawan mereka.
sebagai
pengganti
Kompensasi
yang
jasa dapat
masalah dalam penelitian ini adalah
diberikan kepada karyawan meliputi
sebagai berikut:
kompensasi finansial dan kompensasi
1. Apakah kompensasi yang terdiri dari kompensasi finansial dan non finansial
mempunyai
non finansial. Berikut penjelasannya: a. Kompensasi Finansial
pengaruh
yang signifikan secara simultan
Kompensasi finansial menurut
terhadap kinerja anggota Satker
mondy (2008) merupakan imbalan yang
Raskin Perum Bulog Sub Divisi
diberikan perusahaan berupa keuangan
Regional Malang ?
secara langsung maupun tidak langsung. Imbalan
berupa
keuangan
secara
langsung ini antara lain seperti gaji,
upah,
komisi,
maupun
bonus.
Sementara Imbalan berupa keuangan secara tidak langsung antara lain terdiri dari tunjangan wajib maupun tunjangan tidak wajib.
Satker Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang H2:
Terdapat pengaruh signifikan
dari Kompensasi (X) yang terdiri dari kompensasi
b. Kompensasi Non Finansial
finansial
(X1)
dan
kompensasi non finansial (X2) secara parsial terhadap Kinerja (Y) anggota
Kompensasi
non
finansial
menurut Mondy (2008) merupakan
Satker Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang.
kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan
itu
sendiri
atau
dari
lingkungan psikologis dan/atau fisik
H3:
Kompensasi
finansial
(X1)
berpengaruh dominan terhadap Kinerja (Y) anggota Satker Raskin Perum Bulog
dari tempat orang tersebut bekerja.
Sub Divisi Regional Malang. Kinerja Gambar 1 Rivai
dan
Sagala
(2010)
Model Hipotesis
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah perilaku nyata yang
ditampilkan
oleh
karyawan
Kompensasi (X)
H2
H3
Kompensasi Finansial (X1)
sebagai prestasi kerja atau hasil kerja sesuai
dengan perannya
di
dalam
Kinerja (Y)
H1
Kompensasi Non Finansial (X2)
H2
perusahaan. Pengukuran kinerja dari seorang pekerja tergantung pada jenis pekerjaan
yang ia
lakukan
METODE PENELITIAN
dalam
perusahaan tempat mana ia bekerja.
Jenis penelitian yang digunakan pada
penelitian
penelitian
Terdapat pengaruh signifikan
dari Kompensasi (X) yang terdiri dari kompensasi
finansial
merupakan
explanatory.
Penelitian
explanatory adalah penelitian yang
Hipotesis Penelitian H1:
ini
(X1)
dan
kompensasi non finansial (X2) secara simultan terhadap Kinerja (Y) anggota
menyoroti hubungan antara variabelvariabel
penelitian
hipotesis
yang
dan
telah
menguji
dirumuskan
sebelumnya (Singarimbun dan Effendi, 2008:5).
Pendekatan dalam
yang
dilakukan
ini
merupakan
penelitian
pendekatan kuantitatif menggunakan
Definisi Operasional Variabel 1. Kompensasi (X) a.
Kompensasi Finansial(X1)
metode survei dengan menyebarkan kuesioner.
Selanjutnya
data
atau
Indikator
dari
variabel
kompensasi finansial adalah:
informasi yang diperoleh dari kuesioner
Gaji pokok
akan diolah dengan metode statistik.
Tunjangan tidak tetap Tunjangan tetap
Jenis Data
b.
Data Primer Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan, diantaranya :
Kompensasi Non Finansial (X2) Indikator
dari
variabel
kompensasi finansial adalah: Pekerjaan itu sendiri Lingkungan kerja fisik dan/atau
a. Kuesioner
psikologis 2. Kinerja (Y)
b. Wawancara terstruktur
Indikator dari variabel kinerja
c. Observasi adalah: Data Sekunder
Kuantitas
Data sekunder dalam penelitian ini
Ketepatan waktu
adalah dokumen-dokumen perusahaan
Kualitas
dan buku-buku literatur. Uji Instrumen Penelitian Populasi dan Sampel
Uji Validitas
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Satker Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang yang berjumlah 40 orang. Arikunto (2002) menyebutkan bahwa jumlah minimal populasi untuk boleh dilakukannya
penelitian
kuantitatif
adalah 30 orang. Penelitian ini meneliti seluruh anggota populasi.
Pengujian
Validitas
dalam
penelitian ini menggunakan metode korelasi
Pearson
Product
Moment
dengan bantuan aplikasi komputer SPSS versi 21.0. Hasil pengujian dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < tingkat signifikansi. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua item pernyataan X1, X2, dan Y memiliki nilai r hitung > r tabel
(0,312) dan nilai signifikansi < tingkat
sekitar garis diagonal dan mengikuti
signifikansi
arah
(0,05),
sehingga
dapat
garis
diagonal,
sedangkan
dinyatakan bahwa keseluruhan item
histogram menunjukkan bentuk kurva
dalam instrumen penelitian ini adalah
memiliki kemiringan yang cenderung
valid.
imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi
Uji Reliabilitas
kanan,
Pengujian
Reliabilitas
dalam
penelitian ini menggunakan metode Alpha
Cronbach
dengan
bantuan
aplikasi komputer SPSS versi 21.0. Hasil pengujian dikatakan reliabel jika
dan
menyerupai
yang
hampir
sempurna. sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
Uji uji
lonceng
membentuk
Uji Multikolinieritas
nilai Alpha Cronbach > 0,6. Hasil
kurva
multikolinieritas
dalam
reliabilitas
penelitian ini menggunakan Variance
menunjukkan bahwa semua variabel
Inflation Factor (VIF). Apabila nilai
yakni kompensasi finansial, kompensasi
VIF > 10 maka menunjukkan adanya
non finansial, dan kinerja memiliki nilai
multikolinieritas.
koefisien
Alpha
Cronbach
>
sebaliknya, yaitu nilai VIF < 10 maka
sehingga
dapat
dinyatakan
bahwa
0,6
instrumen penelitian yang digunakan adalah reliabel.
Dan
apabila
tidak terjadi multikolinieritas. Hasl
uji
multikolinieritas
mennjukkan bahwa nilai VIF pada kedua variabel bebas lebih kecil dari 10
Uji Asumsi Klasik
(1,267 < 10), sehingga dapat dinyatakan
Uji Normalitas
bahwa tidak ada multikolinieritas yang
Uji normalitas dalam penelitian
terjadi antar variabel bebas dalam
ini dilakukan dengan analisis grafik
model regresi penelitian ini.
melalui grafik normal P–Plot dan
Uji Heteroskedastisitas
histogram
berdasar
bentuk
gambar
Uji penelitian
kurva. Hasil menggunakan
uji
normalitas
grafik normal
p-plot
menunjukkan bahwa data menyebar di
heteroskedastisitas dalam ini
dilakukan
dengan
menggunakan grafik Scatterplot antara variabel
dependen
(SRESID)
dan
variabel residualnya (ZPRED). Grafik
ini meunjukkan pola penyebaran titik-
1.
β1 = 0,833
titik. Jika titik-titik menyebar diatas dan
Koefisien regresi variabel
dibawah 0 pada sumbu Y, berarti tidak
kompensasi financial (X1) sebesar
terjadi heteroskedastisitas pada data
0,833 memiliki tanda positif yang
yang akan digunakan.
berarti hubungan antara kompensasi
Hasil
uji
menunjukkan
heteroskedastisitas
finansial dan kinerja adalah searah,
titik-titik
dengan kata lain semakin meningkat
menyebar secara acak serta tersebar
kompensasi finansial yang diberikan
baik di atas maupun di bawah angka 0
maka
pada sumbu Y. Dengan demikian dapat
kinerja
disimpulkan
begitu juga sebaliknya.
bahwa
bahwa
tidak
terjadi
semakin
meningkat
anggota
Satker
pula
Raskin,
Selain itu nilai koefisien itu
heteroskedastisitas pada model regresi.
menunjukkan bahwa setiap variabel kompensasi finansial meningkat 1
Analisis Regresi Linier Berganda yang
kali, maka kinerja akan meningkat
digunakan dalam penelitian ini adalah
sebesar 0,833 kali dengan asumsi
standardized beta, sebab pengukuran
variabel bebas yang lain tetap
variabel
(X2=0).
Persamaan
regresi
independen
menggunakan
Penjelasan
lain
adalah
skala sikap yang tidak memiliki satuan.
bahwa variabel X1 memberikan
Hasil analisis regresi linier berganda
kontribusi sebesar 0,833 terhadap
yang didapatkan dengan menggunakan
variabel Y.
aplikasi komputer SPSS versi 21.0 adalah sebagai berikut :
2.
β2 = 0,140 Koefisien kompensasi
regresi non
variabel
financial
(X2)
Y = β1X1 + β2X2
sebesar 0,140 memiliki tanda positif
Y = 0,833 X1 + 0,140 X2
yang
dimana:
berarti
kompensasi
hubungan non
finansial
antara dan
Y
: Kinerja
kinerja adalah searah, dengan kata
X1
: Kompensasi finansial
lain semakin meningkat kompensasi
X2
: Kompensasi non finansial
non finansial yang diberikan maka semakin meningkat pula kinerja
Dari persamaan tersebut maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
anggota Satker Raskin, begitu juga
sebaliknya.
Tabel 2
Selain itu nilai koefisien itu
Hasil Uji Hipotesis Pertama
menunjukkan bahwa setiap variabel kompensasi non finansial meningkat 1 kali, maka kinerja akan meningkat
ANOVAa Model
Sum of
variabel bebas yang lain tetap Penjelasan
lain
adalah
1
F
99.231
2
Residual
64.544
37
163.775
39
49.616 28.442 1.744
a. Dependent Variable: KINERJA
kontribusi sebesar 0,140 terhadap
b. Predictors: (Constant), KOMPENSASI NON FINANSIAL,
variabel Y.
KOMPENSASI FINANSIAL
Sumber: Data primer diolah, 2014
Tabel 2 diatas menunjukkan
Uji Hipotesis
bahwa nilai df1= 2 dan df2= 37,
Uji Hipotesis Pertama Uji
signifikansi
simultan
dilakukan dengan menggunakan uji F dengan
kriteria
pengujian
sebagai
sehingga diperoleh nilai F tabel sebesar 3,250.
Berdasarkan
hal
itu
dapat
diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel (28,442 > 3,250) dan nilai signifikansi <
berikut:
tingkat signifikansi (0,000 < 0,05), a. Jika F hitung < F tabel dan nilai
sehingga
dapat
dinyatakan
bahwa
signifikansi > tingkat signifikansi
hipotesis pertama dalam penelitian ini
maka tidak ada pengaruh yang
DITERIMA, yaitu terdapat pengaruh
signifikan dari variabel bebas secara
yang signifikan dari kompensasi (X)
simultan terhadap variabel terikat.
yang terdiri dari kompensasi finansial
b. Jika F hitung > F tabel dan nilai
(X1) dan kompensasi non finansial (X2)
signifikansi < tingkat signifikansi
secara simultan terhadap kinerja (Y)
maka
anggota Satker Raskin.
terdapat
pengaruh
yang
signifikan dari varibel bebas secara
Uji Hipotesis Kedua Uji
simultan terhadap variabel terikat.
signifikansi
parsial
dilakukan dengan menggunakan uji t dengan berikut:
kriteria
Sig.
Square
Regression
Total
bahwa variabel X2 memberikan
Mean
Squares
sebesar 0,140 kali dengan asumsi
(X1=0).
df
pengujian
sebagai
.000b
a. Jika t hitung < t tabel dan nilai
(1,204
<
2,026)
dan
nilai
signifikansi > tingkat signifikansi
signifikansi > tingkat signifikansi
maka tidak terdapat pengaruh yang
(0,236 > 0,05), sehingga dapat
signifikan
bebas
dinyatakan bahwa kompensasi non
secara parsial terhadap variabel
finansial (X2) secara parsial tidak
terikat.
berpengaruh signifikan terhadap
dari
variabel
b. Jika t hitung > t tabel dan nilai signifikansi < tingkat signifikansi maka
terdapat
signifikan
dari
kinerja (Y) anggota Satker Raskin. Kesimpulan dari hasil uji parsial
pengaruh
yang
tersebut adalah bahwa hipotesis kedua
variabel
bebas
dalam penelitian ini yang menyatakan
secara parsial terhadap variabel
terdapat
terikat.
kompensasi
pengaruh
kompensasi
Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis Kedua
(X)
signifikan yang
finansial
dari
terdiri
dari
(X1)
dan
kompensasi non finansial (X2) secara parsial terhadap kinerja (Y) anggota
Variabel Kompensasi Finansial Kompensasi Non Finansial
t hitung 7,167
t tabel 2,026
1,204 2,026
sig 0,000 0,236
Keterangan
Satker
Signifikan Tidak Signifikan
ternyata secara parsial hanya variabel
Sumber: Data primer diolah, 2014
Raskin
DITOLAK,
sebab
kompensasi finansial (X1) saja yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa:
kompensasi non finansial (X2) secara
1. Kompensasi finansial mempunyai nilai t hitung > t tabel (7,167 > 2,026) dan nilai signifikansi < tingkat signifikansi (0,000 < 0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa kompensasi finansial (X1) secara parsial
(Y) anggota Satker Raskin sedangkan
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja (Y) anggota Satker Raskin. 2. Kompensasi
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y) anggota Satker Raskin. Uji Hipotesis Ketiga Uji dominan dilakukan untuk mengetahui variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan koefisien regresi (β)
non
finansial
mempunyai nilai t hitung < t tabel
antara variabel bebas yang satu dengan yang lain. Variabel bebas yang paling
dominan pengaruhnya terhadap variabel
1. Kompensasi yang terdiri dari
terikat adalah variabel bebas yang
kompensasi finansial dan kompensasi
memiliki nilai koefisien regresi yang
non
paling besar.
berpengaruh
Berikut adalah hasil uji dominan
finansial
kinerja
secara
simultan
signifikan
terhadap
anggota
Satker
Raskin
Perum Bulog Sub Divisi Regional Tabel 4
Malang.
Hasil Uji Dominan Hasil penelitian ini menguatkan Variabel
koefisien regresi (β)
Keterangan
apa yang dinyatakan oleh Victor Vroom
0,833
Dominan
dalam Teori Harapannya. Teori ini
0,140
Tidak Dominan
menyatakan bahwa tindakan seseorang
Kompensasi Finansial (X1) Kompensasi Non Finansial (X2)
cenderung
Sumber: Data primer diolah, 2014
untuk
dilakukan
karena
harapan akan hasil yang akan ia Berdasarkan
Tabel
4
dapat
diketahui bahwa kompensasi finansial mempunyai nilai koefisien regresi (β) yang lebih besar dari nilai koefisien regresi (β) kompensasi non finansial (0,833
>
0,140),
sehingga
dapat
dinyatakan bahwa hipotesis ketiga yang diajukan
dalam
penelitian
ini
dapatkan. Dalam hal ini seperti harapan akan bonus, kenaikan gaji, promosi, dan penghargaan yang merupakan aspekaspek dari kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Ini artinya bahwa aspek-aspek dari kompensasi tersebut
mempengaruhi
bagaimana
seseorang berbuat dalam pekerjaannya.
DITERIMA, yaitu kompensasi finansial Anggota
(X1) berpengaruh dominan terhadap kinerja (Y) anggota Satker Raskin.
Satker
Raskin
menyatakan bahwa kompensasi yang terdiri dari kompensasi finansial dan kompensasi non finansial merupakan faktor penting yang menentukan kinerja
Pembahasan Berikut
adalah
pembahasan
terhadap hasil penelitian yang dilakukan pada seluruh anggota Satker Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang:
mereka, dalam artian bahwa tinggi rendahnya kompensasi yang mereka terima
dari
menentukan kinerja
pula
mereka
perusahaan tinggi untuk
akan
rendahnya perusahaan.
Semakin besar harapan yang dimiliki
oleh anggota Satker Raskin untuk
2.
mendapatkan kompensasi yang baik
parsial
berpengaruh
maka akan semakin besar pula usaha
terhadap
kinerja anggota
dan kinerja yang mereka curahkan
Raskin Perum Bulog Sub Divisi
untuk mewujudkan hal tersebut.
Regional
Malang,
kompensasi
non
Berdasarkan hasil penelitianini maka Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang
harus
mampu
menyusun
kebijakan kompensasi finansial dan kompensasi non finansial yang baik
Kompensasi
satker
kompensasi
raskin,
yang
sebab
terdiri
dari
secara
signifikan Satker
sedangkan
finansial
secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja anggota
Satker
Raskin Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang.
secara simultan atau serentak bagi anggota
finansial
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kompensasi non finansial secara sendiri
tidak
dapat
mempengaruhi
kompensasi finansial dan kompensasi
kinerja anggota Satker Raskin, sebab
non finansial berdasarkan penelitian ini
kompensasi non finansial bagi anggota
mempunyai pengaruh yang signifikan
Satker
terhadap kinerja anggota Satker Raskin.
prioritas utama. Bagi anggota Satker
Perbaikan kompensasi finansial dan kompensasi non finansial harus dilakukan secara bersamaan dan tidak satu per satu. perbaikan ini ialah perbaikan
dengan
tujuan
bahwa
kompensasi finansial dan kompensasi non finansial yang membaik akan pula mempengaruhi perbaikan dari kinerja anggota
Satker
Raskin.
Perbaikan
kompensasi finansial dan kompensasi non finansial antara lain bisa dilakukan dalam aspek gaji pokok, tunjangan tidak tetap, tunjangan tetap, pekerjaan, dan lingkungan
kerja
fisik
maupun
psikologis dari anggota Satker Raskin.
Raskin
bukanlah
menjadi
Raskin ada atau tidak ada kompensasi non finansial tidak terlalu berpengaruh bagi mereka, khususnya bagi kinerja mereka. Ini artinya kompensasi non finansial ada atau tidak ada, tidak begitu penting artinya bagi anggota Satker Raskin. Prioritas utama mereka adalah kompensasi finansial, yaitu imbalan dalam bentuk keuangan secara langsung maupun tidak langsung berupa gaji pokok, tunjangan tidak tetap, maupun tunjangan
tetap.
Hal
inilah
yang
menjadi sebab mengapa kompensasi finansial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja mereka dan
kompensasi non finansial secara parsial
pada anggota Satker Raskin Perum
tidak
Bulog Sub Divisi Regional Malang.
berpengaruh
signifikan
bagi
kinerja mereka.
Inilah penjelasan mengapa kompensasi
Mereka mengatakan bagaimana kompensasi non finansial yang terdiri dari kepuasan atas pekerjaan mereka dan kondisi lingkungan fisik/psikologis dapat mempengaruhi kinerja mereka,
finansial secara parsial berpengaruh signifikan bagi kinerja mereka, dan mengapa kompensasi non finansial secara
parsial
tidak
berpengaruh
signifikan bagi kinerja mereka.
sementara kompensasi finansial yang
Berdasarkan hal tersebut,
menjadi representatif dari kemampuan
maka Perum Bulog Sub Divisi Regional
mereka untuk memenuhi kebutuhan
Malang harus memberikan perhatian
dasar mereka belum terpenuhi secara
lebih pada aspek kompensasi finansial
maksimal. Hal ini sejalan dengan apa
anggota Satker Raskin. Sebab secara
yang
diungkapkan
oleh
Abraham
parsial kompensasi finansial merupakan
Teori
Hierarki
faktor yang berpengaruh positif dan
Kebutuhannya. Teori ini menyatakan
signifikan bagi kinerja mereka,artinya
bahwa kebutuhan dasar/pertama dari
semakin baik kompensasi finansial yang
seorang manusia dan teerutama sekali
diberikan untuk anggota Satker Raskin
dari seorang pekerja adalah kebutuhan
maka akan semakin baik pula kinerja
akan sandang, pangan, dan papan.
mereka, dan semakin buruk kompensasi
Ketika kebutuhan ini belum terpenuhi
finansial yang diberikan kepada mereka
secara baik, maka kebutuhan lain yang
maka akan semakin buruk pula kinerja
telah terpenuhi tidak akan banyak
mereka.
Maslow
dalam
artinya.
3. Kompensasi finansial berpengaruh
Bagi seorang pekerja, kebutuhan
dominan terhadap kinerja anggota
dasar/pertama ini dicerminkan oleh
Satker Raskin Perum Bulog Sub
berapa besarnya kompensasi finansial
Divisi Regional Malang.
yang diberikan oleh perusahaan kepada mereka, sebab melalui
kompensasi
finansial inilah mereka dapat memenuhi kebutuhan
sandang,
pangan,
dan
papannya. Hal inilah pula yang terjadi
Hasil penelitian ini semakin menegaskan kompensasi
betapa finansial
pentingnya bagi
anggota
Satker Raskin Perum Bulog Sub Divisi
Regional Malang, sebab telah terbukti
a) Pemberian
gaji
setiap
bulan
bahwa kompensasi finansial merupakan
sekali dan bukan setiap alokasi
variabel
sekali,
yang
paling
dominan
mempengaruhi
kinerja
sebab
dengan
begitu
jumlah atau besaran dari gaji
mereka.Berdasarkan hal tersebut, maka
yang
Perum Bulog Sub Divisi Regional
Satker Raskin akan meningkat
Malang harus memberikan perhatian
dan tidak berubah - ubah.
lebih pada aspek kompensasi finansial anggota Satker Raskin.
oleh
anggota
b) Pembedaan atas besaran gaji yang
Pemberian perhatian lebih pada
diterima
diterima
oleh
anggota
Satker Raskin berdasarkan lama
aspek kompensasi finansial ini dapat
mereka
dilakukan dengan melakukan perbaikan
perusahaan, sebab hal itu akan
dan peningkatan pada aspek gaji pokok,
menambah loyalitas dan kinerja
tunjangan tidak tetap, dan tunjangan
anggota
tetap bagi anggota Satker Raskin. Hasil
perusahaan.
penelitian sistem
ini
menunjukkan
kompensasi
finansial
bahwa yang
bekerja
Satker
untuk
Raskin
bagi
2. Perbaikan dan peningkatan pada aspek tunjangan tidak tetap.
diterapkan saat ini masih belum sesuai dengan harapan anggota Satker Raskin, dan hal ini pulalah yang ternyata
Hal ini dapat dilakukan dengan: a) Menerapkan sistem pemberian
menjadi salah satu sebab dari kurang
bonus
maksimalnya kinerja mereka.Berikut
Artinya siapa yang melakukan
adalah
pekerjaan dengan baik maka
perbaikan
kompensasi
dan
finansial
peningkatan yang
dapat
akan
berdasarkan
menerima
kinerja.
tambahan
dilakukan oleh Perum Bulog Sub Divisi
keuangan dari perusahaan, dan
Regional Malang:
siapa
1. Perbaikan dan peningkatan pada
pekerjaan dengan baik maka
aspek gaji pokok.
yang
tidak
melakukan
tidak ada tambahan keuangan dari perusahaan bagi mereka. Hal
Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan melakukan:
ini akan memacu anggota satker raskin
untuk
kinerja
yang
memeberikan maksimal
bagi
perusahaan, sebab seesuai hasil
dilakukan dengan memberikan rabat
penelitian ini yang menyatakan
atas produk perusahaan yaitu beras
bahwa
atau misalnya bisa juga dengan
tambahan
keuangan
merupakan faktor yang paling
memberikan
dominan mempengaruhi kinerja
jumlah tertentu bagi anggota Satker
anggota
Satker
Raskin.
Raskin
Penerapan
sistem
pemberian
masih banyak jenis tunjangan lain
bonus berdasarkan kinerja ini
yang bisa diberikan kepada anggota
harus diikuti dengan perbaikan
Satker
pada sistem penilaian kinerja
dilakukan sedikit banyak pasti akan
yang
mempengaruhi
ada
serta
indikator-
jatah
setiap
beras
bulannya.
Raskin,
dan
dalam
Tentu
jika
anggota
itu
Satker
indikator kinerja harus dibuat
Raskin untuk memberikan kinerja
lebih jelas lagi.
yang maksimal bagi perusahaan.
b) Frekuensi pemberian bonus bagi anggota
Satker
berkinerja
Raskin baik
yang
Kesimpulan dan Saran
harus
Kesimpulan
ditingkatkan sebab hal ini bagi anggota
Satker
Raskin
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada
merupakan salah satu bentuk
bab
penghargaan
dirumuskan
terhadap
kinerja
mereka. Dan sebagaimana yang dinyatakan oleh anggota Satker Raskin bahwa mereka tentu akan memberikan kinerja yang terbaik apabila
mereka
menemukan
bahwa perusahaan menghargai kerja keras mereka.
sebelumnya,
maka
beberapa
dapat
kesimpulan
berikut: 1. Kompensasi finansial yakni gaji pokok, tunjangan tidak tetap, serta tunjangan tetap yang diberikan oleh Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang
belum
sesuai
dengan
harapan anggota Satker Raskin.
3. Perbaikan dan peningkatan dari 2. Kompensasi finansial yakni gaji
aspek tunjangan tetap.
pokok, tunjangan tidak tetap, serta dari
Perbaikan dan peningkatan
tunjangan tetap yang belum sesuai
aspek
dengan
tunjangan
dapat
harapan
menyebabkan
kinerja
anggota
Satker
Raskin
bagi anggota Satker Raskin, sebab
Perum Bulog Sub Divisi Regional
terbukti
Malang kurang maksimal.
finansial
3. Perbaikan
dan
peningkatan
kompensasi finansial yakni gaji pokok, tunjangan tidak tetap, dan tunjangan tetap akan berimplikasi pada perbaikan dan peningkatan
kinerja
bahwa
kompensasi
berpengaruh mereka.
terhadap
Perbaikan
dan
peningkatan kompensasi finansial yang dapat dilakukan oleh Perum Bulog Sub Divisi Regional Malang adalah:
Raskin
a. Perbaikan dan peningkatan pada
Perum Bulog Sub Divisi Regional
aspek gaji pokok, misalnya dengan
Malang.
melakukan:
kinerja
anggota
Satker
4. Kompensasi non finansial yakni
pemberian
gaji
setiap
bulan
kepuasan terhadap pekerjaan yang
sekali dan bukan setiap alokasi
dilakukan
sekali.
serta
kepuasan
atas
lingkungan kerja fisik maupun
pembedaan atas besaran gaji
psikologis, bukanlah menjadi satu
yang
hal yang dianggap penting oleh
Satker Raskin berdasarkan lama
anggota
mereka bekerja untuk perusahaan
Satker
Raskin
Perum
diterima
oleh
anggota
Bulog Sub Divisi Regional Malang. Artinya ada ataupun tidak ada kompensasi non finansial, tidak akan banyak pengaruhnya terhadap kinerja anggota Satker Raskin.
tunjangan
tidak
tetap,
misalnya dengan:
bonus berdasarkan kinerja. Berdasarkan kesimpulan diatas
kepada
aspek
menerapkan sistem pemberian
Saran
maka
b. Perbaikan dan peningkatan pada
saran
yang dapat
Perum
Bulog
diberikan
Sub
Divisi
perbaikan
frekuensi
pemberian bonus bagi anggota Satker Raskin yang berkinerja baik.
Regional Malang adalah: 1. Memprioritaskan
meningkatkan
dan
peningkatan kompensasi finansial
c. Perbaikan dan peningkatan pada aspek tunjangan tetap, seperti:
atas
Penelitian
produk perusahaan yaitu beras,
Akuntansi
atau
BPFE, Yogyakarta.
memberikan
rabat
misalnya
dengan
memberikan jatah beras dalam
Kementerian
jumlah tertentu bagi anggota
Bisnis Dan
Untuk
Manajemen,
Koordinator
Bidang
Kesejahteraan Rakyat, 2013.,
Satker Raskin setiap bulannya.
Pedoman Umum Subsidi Beras Bagi
Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Berpendapatan Rendah (Pedum
Arikunto, Suharsini, 2002, Metode Riset
RASKIN).
Dan Penelitian Ekonomi, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Akbar,
2013.
Pengaruh
Kompensasi Finansial dan Non
Dessler, Gary. 2003., Human Resource 10th
Management,
Lizar,
ed,
Finansial
Terhadap
Karyawan
(studi
Kinerja
Pada
CV.
Penerjemah Paramita Rahayu,
Virda Elite Collection Malang),
2010, PT.Indeks, Jakarta.
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan
Duwi Priyanto, 2010, Paham Analisa Statistic Data Dengan SPSS. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Universitas
Brawijaya
Malang. Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua.
Mediakom. Hasibuan,
Bisnis
malayu
Bandung: Alfabeta.
S.P,
2002.
Sumber
Daya
Mondy, R. Wayne, 2008., Human
Manusia Edisi Revisi. Jakarta:
Resources Management, 10th ed,
Bumi Aksara
Penerjemah
Manajemen
Hasibuan,
Malayu
Manajemen Manusia.
S.P,
2008,
Sumber
Daya
Edisi
Keempat,
Bayu
Airlangga,
2008, Penerbit Erlangga. Noe, Raymond.A, John R. Hollenbeck, Barry
Gerhart,
Patrick
M.
Cetakan Pertama, Bumi Aksara,
Wright, 2008., Human Resource
Jakarta.
Management:
Indriantoro,
Nur
Supomo,
Dan 2009,
Bambang Metodologi
gaining
a
competitive advantage, 6th ed, Penerjemah
David
Wijaya,
2010, Penerbit Salaemba Empat,
PT.
Jakarta.
Jakarta.
Pereira, Quida Xavier, 2013, Sistem Penilaian
Kinerja
Kementerian
Pegawai Keuangan
Rajagrafindo
Persada,
Robert L. mathis, John H. Jackson, 2004.,
Human
Resources 10th
Management,
Republik Indonesia, Direktorat
Penerjemah
Jenderal Pajak, kantor Wilayah
2006, Penerbit Salemba Empat,
Jawa
Jakarta.
Timur
Pelayanan Malang,
III,
Kantor
Pajak
Madya
Laporan
KKN-P,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Pradana, Bayu Ilham, 2014, Modul Pelatihan Statistik IBM SPSS versi
21.0,
Laboratorium
Jurusan
Manajemen
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Riduwan,
Belajar
Mudah
Penelitiian
Untuk
Guru,
Karyawan,
Dan
Peneliti
Pemula, Alfabeta, Bandung. Skala Pengukuran
Variabel – Variabel Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung. Rivai, Veithzal, Ella Jauvani Sagala, 2010., Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk
Rosady,
Perusahaan:
Dari Teori ke Paraktik, Penerbit
Angelica,
2010,
Metode
Penelitian: Public Relations & Komunikasi, PT. Rajagrafindo Persada. Rosseleny,
Astrid
Ratna,
2012,
Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Kompensasi Non Finansial Terhadap
Kinerja
Karyawan
Pada PT. Taspen (PERSERO) Cabang
2005,
Riduwan, 2009,
Ruslan,
Diana
ed,
Malang,
Skripsi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Sekaran, Uma, 2006, Research Method For Business, Salemba Empat, Jakarta. Singarimbun, Effendi,
Masri
dan
2006,
Sofyan Metode
Penelitian Survey, PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta. Singgih santoso, 2001, SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara
Profesonal,
PT
Elex
Media
Komputindo, Jakarta.
Jakarta:
Sudiro, Acmad, Misbahuddin Azzuhri, dan Nur Prima Waluyowati, 2009,
Pelatihan
Teknik
Penulisan Karya Ilmiah Untuk Peningkatan Kualitas Skripsi Bagi
Mahasiswa
Jurusan
Manajemen, Modul Pelatihan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Administrasi
Dilengkapi
Dengan Metode R&D, Penerbit CV Alfabeta Bandung Taniredja,
Tukiran,
Mustafidah,
dan 2011,
Hidayati Penelitian
Kuantitatif: Sebuah Pengantar, Penerbit Alfabeta, Bandung. Tio, 2008, Statisika Bagi Pemula (http://setio.wordpress.com//15/ 2/2008, diakses 24 Maret 2014). Umar, Husein, 2007, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, PT. Raja Jakarta.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.
Grafindo Persada,
PT.
Persada, Jakarta.
Raja
Grafindo