Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian
Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015 Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5) Jumlah Halaman : 90 halaman Penanggung Jawab : Dr. Suwandi, MSi Penyunting : Ir. Dewa N Cakrabawa, MM Ir. Sabarella, MSi Naskah : Metha Herwulan Ningrum Ir. Wieta B Komalasari, Msi Sri Wahyuningsih, S.Si Pengolah Data: Tim BPS Metha Herwulan Ningrum Yani Supriati, SE Heri Dwi Martono Heruwati Design dan Layout : Rinawati, SE Heri Dwi Martono Diterbitkan oleh : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian, 2015
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugrah dan rahmatNya telah disusun Buku Analisis PDB Sektor Pertanian tahun 2015 yang merupakan salah satu output dari sub kegiatan Laporan Pengelolaan dan Analisis Data PDB Sektor Pertanian dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian.
Buku ini berisi data PDB sektor pertanian, PDB sektor industri
pengolahan berbasis pertanian dan PDB sektor perdagangan berbasis pertanian serta analisis kinerja masing-masing sektor. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Badan Pusat Statistik, Eselon I terkait lingkup Kementerian Pertanian dan seluruh anggota tim, yang telah bekerja sama dengan sangat baik dalam penyusunan Buku ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan hasil analisis PDB sektor pertanian pada kegiatan selanjutnya. Semoga Buku Analisis PDB sektor pertanian ini dapat memberikan manfaat bagi para pengambil kebijakan di sektor pertanian dan pengguna data lainnya. Jakarta, Desember 2015 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,
Dr. Ir. Suwandi, MSi NIP. 19670323.199203.1.003
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
i
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015 DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................ ii BAB I.
PENDAHULUAN .................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................... 1 1.2. Tujuan ........................................................................... 2 1.3. Cakupan Data ................................................................. 3
BAB II.
SUMBER DATA DAN METODOLOGI ................................... 5 2.1. Sumber Data .................................................................. 5 2.2. Metodologi ..................................................................... 9
BAB III. ANALISIS PDB SEKTOR PERTANIAN .............................. 18 3.1. PDB Sektor Pertanian .................................................... 19 3.2. PDB Sektor Pertanian dari Hulu hingga Hilir .................... 22 3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm/hulu) ............................. 28 3.4. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian ........ 41 3.5. PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian .................. 50 BAB IV. KESIMPULAN.................................................................... 57 LAMPIRAN
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
ii
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1
PDB atas dasar harga berlaku dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ..................... 20
Tabel 3.2
PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan dan laju pertumbuhan, tahun 2010 - 2014 ............................. 22
Tabel 3.3
PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 – 2014 .......................................................... 23
Tabel 3.4
Peranan PDB atas dasar harga berlaku, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian terhadap penciptaan PDB Indonesia (%), tahun 2010 - 2014 ........... 24
Tabel 3.5
PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 - 2014 .......................................................... 26
Tabel 3.6
Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%), tahun 2010 - 2014 ........................................................... 27
Tabel 3.7
PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2014 .......................... 42
Tabel 3.8
Kontribusi PDB industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 2014 .............................................................................. 43
Tabel 3.9
PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 .................. 47
Tabel 3.10
Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan berbasis pertanian, tahun 2010 - 2014 .............................. 48
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
iii
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Tabel 3.11
PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2014 ................................... 51
Tabel 3.12
PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 .................. 54
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
iv
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1
Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ............ 25
Gambar 3.2
Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir, tahun 2010 - 2014 ..................................... 28
Gambar 3.3
Kontribusi sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ................................ 29
Gambar 3.4
Kontribusi PDB sub sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ....................................... 30
Gambar 3.5
Kontribusi PDB kelompok komoditas tanaman Pangan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014 ................................................................. 32
Gambar 3.6
Kontribusi PDB kelompok komoditas Hortikultura terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010 2014 ............................................................................ 33
Gambar 3.7
Kontribusi PDB masing-masing komoditas perkebunan terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010 - 2014 ...................................................... 34
Gambar 3.8
Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010 2014 ........................................................................... 35
Gambar 3.9
Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan, tahun 2010 - 2014 ........................ 36
Gambar 3.10 Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman pangan /komoditas atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ................................................................. 38 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
v
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Gambar 3.11 Laju pertumbuhan PDB kelompok hortikultura atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ............... 38 Gambar 3.12 Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 2014 ............................................................................ 40 Gambar 3.13 Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas perternakan atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ........................................................ 41 Gambar 3.14 Kontribusi sektor industri pengolahan dan sektor industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ................................ 45 Gambar 3.15 Kontribusi kelompok sektor industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ........................................................ 46 Gambar 3.16 Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ........................................................ 50 Gambar 3.17 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) berbasis pertanian, atas dasar harga berlaku terhadap PDB pertanian perdagangan besar dan eceran, tahun 2010 - 2014 ............................ 52 Gambar 3.18 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE), masing-masing kelompok terhadap PDB sektor PBE berbasis pertanian, tahun 2014 ............ 53 Gambar 3.19 Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE), atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ........................................................ 55
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
vi
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015 BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara yang diukur dengan pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam konsep nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor‐sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB).
Sehingga PDB
merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unitunit produksi yang beroperasi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (BPS, 2001). Data PDB Indonesia telah dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam periode triwulanan dan tahunan menurut lapangan usaha (termasuk sektor pertanian), yang disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDB atas dasar harga berlaku, sering disebut dengan PDB nominal yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu periode waktu menurut harga yang berlaku pada waktu tersebut. Sementara PDB atas dasar harga konstan, sering disebut dengan PDB riil merupakan PDB atas dasar harga konstan dimana faktor harganya telah dihilangkan.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
1
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung dari PDB atas harga konstan. Di sektor pertanian, PDB terbagi atas sub sektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, perikanan, dan kehutanan, dimana perhitungan PDB menggunakan pendekatan produksi. Dari nilai PDB dapat diketahui perkembangan kinerja yang dicapai oleh setiap sub sektor pendukung pertanian secara menyeluruh mulai dari aktivitas pertanian dari sisi on farm sampai dengan aktivitas pasca panen (off farm). Untuk melengkapi informasi tentang kinerja masing-masing sub sektor pertanian, diperlukan juga informasi perkembangan kinerja dari beberapa komoditas atau kelompok komoditas yang merupakan unggulan sektor pertanian. Untuk itu Pusdatin bekerja sama dengan BPS berupaya untuk menyajikan data PDB sektor pertanian
yang
dirinci
menurut
sub
sektor
dan
komoditas/kelompok komoditas, dilengkapi dengan PDB industri berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh informasi yang selengkapnya tentang posisi sektor pertanian terhadap sektorsektor
lainnya
serta
kontribusinya
dalam
mendukung
perekonomian Indonesia. 1.2.
Tujuan Penyusunan Buku Analisis Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian bertujuan untuk menganalisis kinerja pembangunan sektor pertanian dari hulu sampai hilir berdasarkan data PDB.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
2
Analisis PDB Sektor Pertanian
1.3.
2015
Cakupan Data Cakupan dalam penyusunan PDB sektor pertanian, industri pengolahan berbasis pertanian dan perdagangan berbasis pertanian mulai februari 2014 dengan tahun dasar 2010 ini berdasarkan Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 5 digit tahun 2009 dengan rincian sektor sebagai berikut : Sektor
Sub sektor
Pertanian
1. 2. 3. 4.
Industri Pengolahan
1. 2. 3. 4.
Tanaman Pangan Tanaman Hortikultura Tanaman perkebunan Peternakan
Industri makanan, minuman Industri Pengolahan tembakau Industri tekstil dan pakaian jadi Industri kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 5. Industri karet, barang dari karet dan plastik
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
3
Analisis PDB Sektor Pertanian
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran
2015
Sub sektor 1. Perdagangan besar dan eceran tanaman pangan 2. Perdagangan besar dan eceran tanaman Hortikultura 3. Perdagangan besar dan eceran tanaman Perkebunan 4. Perdagangan besar dan eceran peternakan dan hasil-hasilnya 5. Perdagangan besar dan eceran industri pengolahan berbasis komoditi pertanian
Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut Kode Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 yang digunakan pada PDB Sektor pertanian serta diskripsi kelompok komoditi di atas secara rinci dapat di lihat pada Lampiran 1.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
4
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
BAB II SUMBER DATA DAN METODOLOGI
2.1.
Sumber Data Data yang digunakan untuk penyusunan PDB sektor pertanian yang lebih rinci serta PDB industri pengolahan berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian menurut kelompok dibagi menjadi:
1. Sub Sektor Tanaman Pangan
Sub sektor tanaman pangan mencakup data padi dan palawija, dengan rincian palawija meliputi komoditas jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Data produksi padi dan palawija bersumber dari BPS. Data tahun 2010 sd 2013 yang digunakan adalah data angka tetap padi dan palawija, sedangkan tahun 2014 menggunakan angka Sementara karena PDB yang dirilis oleh BPS menggunakan angka tersebut
Data harga berupa harga produsen dibayar petani
dan Indeks
untuk biaya produksi
yang
kelompok
tanaman pangan dari Subdirektorat Statistik Harga Perdesaan
(BPS).
Data
indikator
Indeks Harga Produsen diperoleh dari Statistik
Harga
Produsen
(BPS).
harga
berupa
Subdirektorat Sedangkan data
struktur biaya kegiatan tanaman pangan diperoleh dari hasil
Sensus Pertanian 2013 dan Survei
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Struktur
5
Analisis PDB Sektor Pertanian
Ongkos
2015
Usaha
Tani
(SOUT)
tahun 2014 yang
dilakukan oleh Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan (BPS). Data harga padi menggunakan harga produsen dari Sub Direktorat Statistik Harga Produsen BPS. Data harga
palawija
menggunakan
indikator
harga
berdasarkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data struktur ongkos untuk padi dan palawija menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura, BPS
2. Sub Sektor Hortikultura
Data produksi sayur-sayuran dan buah-buahan diperoleh dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura BPS. tahun
2010
sedangkan
sd data
2013
menggunakan
tahun
2014
Data
angka
tetap,
menggunakan
angka
sementara. Cakupan kelompok hortikultura sayuran meliputi
bawang
daun,
bawang
merah,
kubis,
petsai/sawi, wortel, kacang panjang, cabai, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, lobak, petai, melinjo, kacang merah dan kentang. Sedangkan cakupan kelompok hortikultura buah-buahan meliputi komoditas alpukat, belimbing, duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, jeruk, mangga, manggis,
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
6
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
nangka, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, sukun, melon dan semangka.
Data Harga sayuran dan buah-buahan menggunakan indikator harga berdasarkan Indeks Harga Perdagangan Besar
(IHPB)
dari
Sub
Direktorat
Statistik
Harga
Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai tahun 2014.
Data
struktur
ongkos
sayuran
dan
buah-buahan
menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura, BPS.
3. Sub Sektor Tanaman Perkebunan
Data produksi tanaman perkebunan diperoleh dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Komoditas
yang
tersedia
produksinya
meliputi:
tembakau, karet, kelapa sawit, tebu, kelapa, kakao, kopi dan teh, cengkeh serta perkebunan lainnya. Data yang digunakan untuk tahun 2010 sd 2013 merupakan angka tetap, sedangkan tahun 2014 menggunakan angka sementara.
Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai tahun 2014.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
7
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2013
dari
Sub Direktorat Statistik Perkebunan, BPS.
4. Sub Sektor Peternakan
Data peternakan diperoleh dari Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian. Jenis data yang tersedia
meliputi:
populasi
ternak,
produksi
telur,
produksi susu dan pemotongan daging. Data yang digunakan tahun 2010 sd 2013 merupakan angka tetap, sedangkan
data
tahun
2014
menggunakan
angka
sementara.
Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data sudah tersedia sampai tahun 2014.
Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus Peternakan Nasional (SPN) tahun 2006,
Sensus Pertanian 2013
dari Sub
Direktorat Statistik Peternakan BPS.
5. Sektor Industri Berbasis Pertanian
Data industri besar dan sedang diperoleh dari hasil survei industri besar dan sedang dari Sub Direktorat Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS. Data yang digunakan mencakup produksi yang dihasilkan, bahan baku dan
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
8
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
penolong serta biaya-biaya lain yang dirinci menurut komoditas. Data ini tersedia untuk tahun 2010 dan 2014, serta Indeks Produksi Besar dan Sedang, BPS tahun 2014.
Data industri kecil dan kerajinan rumah tangga (IKKRT) diperoleh dari hasil pengolahan Sensus Ekonomi 2006 dan indikator tenaga kerja, BPS.
Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai tahun 2014.
Data struktur ongkos menggunakan struktur ongkos hasil survei industri besar dan sedang dari Sub Direktorat Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
6. Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Output
sektoral
barang-barang
yang
diperdagangkan
diperoleh dari output masing-masing sektor PDB yaitu barang-barang pertanian dan industri berbasis pertanian 2.2.
Metodologi Metode penghitungan yang digunakan untuk menyusun PDB setiap sektor berbeda-beda, sehingga metodologi yang akan disajikan dibagi menjadi beberapa sektor maupun subsektor. Metodologi ini digunakan untuk memperoleh PDB
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
9
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
atas dasar harga berlaku maupun PDB atas dasar harga konstan tahun 2010.
1. PDB Sektor Pertanian PDB
yang
disusun
dalam
analisis
ini
meliputi
Subsektor Tanaman Bahan Makanan, Subsektor Tanaman Perkebunan, dan Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya yang dirinci menurut klasifikasi yang sudah dijelaskan sebelumnya. PDB atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu nilai tambah diperoleh dari pengurangan total nilai produksi (output) dengan biaya antaranya untuk masing-masing kelompok komoditas. Atau dengan rumus dapat dijelaskan : Outputb,t NTBb,t
= Produksit x Hargat = Outputb,t – Biaya antara b,t
dimana: Outputb,t NTBb,T Produksit Hargat
= Output/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t = Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun t = Kuantum produksi tahun t = Harga produksi tahun t
PDB atas dasar harga konstan dihitung menggunakan metode revaluasi, yaitu output diperoleh dari perkalian antara produksi dengan harga tahun dasar. Sedangkan nilai
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
10
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
tambah dihasilkan dari output atas dasar harga konstan dikalikan dengan rasio nilai tambah tahun dasar. Atau dengan rumus dapat dijelaskan : Outputk,t NTBk,t
= =
Produksit x Harga0 Outputk,t x Rasio NTB0
dimana: Outputk,t NTBk,t Harga0 Rasio NTB0
=
Output/nilai produksi bruto atas dasar harga konstan tahun t = Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun t = Harga produksi tahun dasar = Rasio nilai tambah bruto terhadap output tahun dasar.
Khusus Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya, penghitungan produksinya adalah selisih populasi ditambah dengan pemotongan, dengan rumus sebagai berikut: Produksit = (Populasit – Populasit-1) + Pemotongant + (Eksport – Import )
2. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
Output Industri Besar dan Sedang, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil pengolahan transfer in transfer out (TITO) survei industri besar dan sedang.
Data Industri besar dan sedang dihasilkan dari survei tahunan industri yang dilakukan secara sensus. Survei ini dilakukan
dengan
pendekatan
establishment,
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
dan
11
Analisis PDB Sektor Pertanian
tabulasi
2015
akhirnya
disajikan
secara
rinci
menurut
kelompok komoditi berdasarkan KBLI 5 digit. Penentuan suatu establishment masuk ke dalam KBLI 5 digit tertentu didasarkan kepada produk utamanya (main
characteristic product).
Produk utama adalah produk yang nilai outputnya paling besar dibandingkan dengan nilai produk-produk lainnya yang
dihasilkan
oleh
suatu
establishment.
Pada
kenyataannya terlihat bahwa dalam satu establishment ternyata dapat menghasilkan beberapa jenis produk disamping produk utama. Dengan kata lain digunakannya pendekatan
establishment
tersebut
mengakibatkan
bahwa seluruh jenis komoditi yang dihasilkan oleh suatu
establishment akan masuk ke dalam KBLI 5 digit tertentu mengikuti produk utamannya. Oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan bahwa produk lainnya di luar produk utama tersebut mempunyai ciri produk yang tidak sesuai
lagi
dengan
ciri
produk
utamanya.
Ada
kemungkinan bahwa produk lainnya tersebut memiliki Kode KBLI 5 digit yang berbeda dengan produk utamanya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diperoleh suatu gambaran bahwa penyajian hasil survei tahunan industri besar dan sedang yang dirinci menurut KBLI 5 digit belum secara murni memperlihatkan identitas dari KBLI 5 digit tertentu, karena di dalamnya masih terdapat produk-
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
12
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
produk di luar produk utama. Agar data hasil survei tahunan Industri besar dan sedang (IBS) ini dapat digunakan untuk kebutuhan penyusunan PDB Industri Pertanian perlu dilakukan proses pengolahan lebih lanjut. Proses pengolahan data tersebut, dilakukan
melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Melakukan identifikasi establishment IBS yang sebagian atau seluruh barang-barang yang dihasilkan adalah barang-barang berbahan baku tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan serta peternakan . b. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari barang-barang
yang
dihasilkan
untuk
seluruh
establishment yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5 digit meskipun hasil penyandian berbeda dari KBLI yang akan disusun PDB-nya. c. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari bahan baku dan penolong untuk seluruh establishment yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5 digit. d. Menjumlahkan nilai dari barang-barang yang dihasilkan dengan kode KBLI yang sama pada setiap establishment. e. Melakukan destinasi terhadap bahan baku dan penolong setiap komoditi sesuai dengan industri pemakai (hasil point 4).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
13
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
f. Melakukan proses Transfer In Transfer Out (TITO) terhadap bahan baku maupun biaya lainnya sesuai dengan output yang sesuai. Output ini terdiri dari barang-barang yang dihasilkan, listrik yang dijual, jasa industri, selisih nilai stok barang setengah jadi, dan penerimaan lainnya. g. Setelah proses TITO selesai, maka dilakukan agregasi barang-barang yang dihasilkan serta bahan baku dan biaya
produksi
lainnya
(termasuk
komponen
nilai
tambah) sesuai dengan KBLI 5 digit Industri yang telah ditentukan. h. Memeriksa kelayakan rasio nilai tambah menurut KBLI yang telah disepakati. i. Membuat neraca produksi IBS menurut KBLI 5 digit. Setelah neraca produksi Industri Besar dan Sedang diperoleh, artinya nilai tambah untuk industri Besar dan Sedang atas dasar harga berlaku diperoleh pula. Kemudian untuk menghitung nilai tambah industri Besar dan Sedang atas dasar harga konstan 2000 diperlukan suatu deflator yaitu indeks harga perdagangan besar (IHPB). Dari Output industri besar dan sedang atas dasar harga berlaku di-
deflate dengan indeks harga perdagangan besar maka diperoleh output industri besar dan sedang atas dasar harga konstan. Kemudian output atas dasar harga konstan tersebut dikalikan rasio nilai tambah terhadap output tahun Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
14
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
dasar diperoleh NTB industri besar dan sedang atas dasar harga konstan. Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga, dasar penghitungannya adalah output hasil pengolahan Sensus Ekonomi (SE) 2006. Output hasil SE 2006 di-deflate dengan IHPB tahun yang sama diperoleh output atas dasar harga konstan.
Kemudian
untuk
tahun
2012
sampai
2014
digerakkan menggunakan indeks produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK). Setelah output atas dasar harga konstan masing-masing tahun diperoleh maka di-inflate dengan IHPB dihasilkan output atas dasar harga berlaku masing-masing tahun. NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari output atas dasar berlaku kali rasio NTB tahun berjalan. Demikian juga NTB atas dasar harga konstan dihitung dari output atas dasar harga konstan kali rasio NTB tahun dasar. Nilai Tambah Bruto Sektor Industri atas dasar harga berlaku dan konstan dihasilhan dari penjumlahan nilai tambah industri besar dan sedang dan nilai tambah industri kecil dan kerajinan rumah tangga untuk masing-masing harga berlaku dan harga konstan.
3. PDB Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian
Penghitungan PDB sektor ini didasarkan pada metode
commodity flow (arus barang), artinya output subsektor perdagangan didasarkan pada output sektoral atas dasar
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
15
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Output sektoral dalam laporan ini adalah output tanaman pangan, output tanaman hortikultura, output tanaman perkebunan, output peternakan dan hasil-hasilnya, serta output industri pengolahan berbasis komoditi pertanian.
Output sektor perdagangan adalah margin perdagangan yang dihasilkan dari selisih penjualan dan pembelian barang-barang yang didagangkan. Output subsektor perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan dihitung dengan mengalikan output sektoral dengan rasio margin perdagangan dan rasio barang
yang
didagangkan
untuk
masing-masing
kelompok komoditi. Rasio margin perdagangan dan rasio barang yang didagangkan diturunkan dari tabel InputOutput tahun 2005. Output sektor perdagangan = Margin Perdagangan Besar + Margin Perdagangan Eceran Margin Perdagangan Besar (PB) = RMS Produsen x RMS PB x RMH PB x Output Produsen Dimana : RMS Produsen
= Rasio Marketed Surplus di tingkat produsen RMS PB = Rasio Marketed Surplus di tingkat perdagangan besar RMH PB = Rasio Marjin Harga di tingkat Perdaganan Besar Output Produsen = Output dari produsen sektoral
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
16
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Margin Perdagangan Eceran (PE) = RMS Produsen x RMS PB x RMS PB ke PE x RMS PE x RMH PE x Output Produsen Dimana : RMS Produsen
= Rasio Marketed Surplus di tingkat produsen RMS PB = Rasio Marketed Surplus di tingkat perdagangan besar RMS PB ke PE = Rasio Marketed Surplus di tingkat Perdaganan Besar yang dijual ke Pedagang Eceran RMS PE = Rasio Marketed Surplus di tingkat Perdaganan Eceran RMH PE = Rasio Marjin Harga di tingkat Perdaganan Eceran Output Produsen = Output dari produsen sektoral
Nilai tambah bruto (NTB) atau PDB subsektor perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan dihitung dari perkalian antara output perdagangan dengan rasio nilai tambah terhadap output masing-masing kelompok komoditi.
Output dan NTB perdagangan yang dihitung di sini hanya mencakup perdagangan besar dan eceran dalam negeri, tidak termasuk penjualan barangbarang impor, pajak penjualan, dan bea masuk barang impor.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
17
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
BAB III Analisis PDB Sektor Pertanian PDB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara pada jangka waktu tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi (BPS, 2001).
Pada tahun 2015
penghitungan PDB sudah menggunakan tahun dasar 2010 dengan kelompok lapangan usaha menjadi 17 (tujuh belas) kelompok, salah satunya adalah sektor pertanian. Sesuai dengan 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, diantaranya meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor yang dapat dilihat salah satunya melalui perkembangan PDB pertanian. Pusdatin telah bekerjasama dengan BPS dalam menyusun data PDB sektor pertanian yang lebih rinci berdasarkan komoditas/ kelompok komoditas termasuk didalamnya PDB industri berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian, sehingga diharapkan persentase penciptaan nilai tambah bruto pertanian terhadap PDB Indonesia lebih mendekati realitas. Dalam penyajian data PDB menurut lapangan usaha yang secara rutin dirilis oleh BPS, salah satunya adalah PDB pertanian secara luas yang mencakup tanaman pangan. Tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. Namum mengingat Kementerian Pertanian tidak termasuk kehutanan dan perikanan sehingga dalam penyusunan PDB sektor Pertanian yang lebih rinci ini hanya mencakup PDB menurut sub sektor Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
18
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Tanaman Pangan, sub sektor Tanaman Hortikultura, sub sektor Tanaman Perkebunan dan sub sektor Peternakan penyajiannya
lebih
diperinci
per
kelompok
yang dalam
komoditas
atau
komoditas pertanian penyusunnya. Selain itu juga PDB dihitung dengan 2 pendekatan yaitu harga
berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.
Harga konstan merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar (tahun 2010).
3.1.
PDB Sektor Pertanian Perkembangan PDB Indonesia selama tahun 2010 sampai tahun
2014 terlihat terjadi peningkatan, yang diikuti pula peningkatan PDB sektor pertanian. PDB sektor pertanian luas (termasuk kehutanan dan perikanan) atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar 956,1 triliun rupiah meningkat menjadi 1.410,7 triliun rupiah pada tahun 2014 (angka sangat sementara).
Kondisi demikian juga terjadi di sektor
pertanian sempit, yaitu tahun 2010 sebesar 754,4 triliun rupiah menjadi 1.088,9 triliun rupiah di tahun 2014.
Sementara di sektor
industri pengolahan yaitu tahun 2010 sebesar 1.512,8 triliun rupiah menjadi 2.215,8 triliun rupiah di tahun 2014, begitu juga di sektor perdagangan tahun 2010 sebesar 923,9 triliun rupiah menjadi 1.410,9 triliun rupiah pada tahun 2014. Kontribusi terbesar pada tahun 2014 terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 21,02%, sementara posisi kedua diduduki oleh sektor pertanian secara luas dan sektor
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
19
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
perdagangan masing-masing sebesar 13,38%.
Hal ini dapat dilihat
lebih rinci pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. PDB sektor pertanian atas harga berlaku dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 Uraian
PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rupiah) 2010 2011 2012 2013*) 2014**)
Kontribusi thd PDB Indonesia (%) 2010 2011 2012 2013*) 2014**)
a. Tanaman Pangan
253,3
271,0
305,7
332,1
344,0
3,69
3,46
3,55
3,49
3,26
b. Tanaman Hortikultura
110,4
125,3
125,1
137,4
159,5
1,61
1,60
1,45
1,44
1,51
c. Tanaman Perkebunan
268,2
303,4
323,4
358,2
397,9
3,91
3,87
3,75
3,76
3,77
d. Peternakan
108,4
117,3
130,6
148,0
167,1
1,58
1,50
1,52
1,55
1,58
e. Jasa Pertanian dan Perburuhan
14,1
15,6
17,4
19,1
20,5
0,21
0,20
0,20
0,20
0,19
Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)
754,4
832,5
902,1
994,8
1.088,9
10,99
10,63
10,47
10,44
10,33
Sektor Pertanian (Secara Luas)
956,1
1.058,2
1.152,3
1.275,0
1.410,7
13,93
13,51
13,37
13,39
13,38
1.512,8
1.704,3
1.848,2
1.998,7
2.215,8
22,04
21,76
21,45
20,98
21,02
923,9
1.066,1
1.138,5
1.263,8
1.410,9
13,46
13,61
13,21
13,27
13,38
Sektor Lainnya
3.471,3
4.003,1
4.476,8
4.987,2
5.505,4
50,57
51,11
51,96
52,36
52,22
PDB Indonesia
6.864,1
7.831,7 8.615,7
Sektor Industri Pengolahan Sektor Perdagangan
9.524,7 10.542,7
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat berdasarkan PDB atas harga konstan 2010, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 sebesar 6,17%, sementara pada tahun 2012 sampai tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi meningkat namun melambat masingmasing sebesar 6,03%, 5,58% dan 5,02%. Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor pertanian secara luas tahun 2011 meningkat sebesar 3,95%, kembali meningkat pada tahun 2012 sebesar 4,59%, dan di tahun 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
20
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
sampai tahun 2014 sedikit melambat masing-masing sebesar 4,20% dan 4,18%. Sementara pertanian sempit mencakup sektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan serta sektor jasa pertanian dan perburuhan memiliki pertumbuhan yang fluktuatif, yaitu tahun 2011 meningkat
sebesar 3,47%, kemudian
tahun 2012 meningkat sebesar 4,58%, tahun 2013 meningkat sebesar 3,85% dan tahun 2014 meningkat lebih lambat menjadi sebesar 3,71%. Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2011 mencapai
6,26%, kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2014
tumbuh melambat masing-masing menjadi 5,62%, 4,49% dan 4,63%. Demikian juga di sektor perdagangan tahun 2011 mencapai 9,66%, kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2014 tumbuh melambat masing-masing menjadi 5,40%, 4,71% dan 4,84%. Jika dilihat dari PDB atas dasar harga konstan tahun 2010, PDB sektor pertanian sempit (tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman
perkebunan,
peternakan
dan
Jasa
pertanian
dan
perburuhan) tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebesar 754,4 triliun rupiah tahun 2010, pada tahun
2011 sebesar
780,6 triliun rupiah, tahun 2012 sebesar 816,3 triliun, tahun 2013 sebesar 847,8 triliun rupiah dan tahun 2014 meningkat hingga mampu menyumbangkan PDB Indonesia sebesar 879,2 triliun rupiah, Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
21
Analisis PDB Sektor Pertanian
Tabel 3.2.
2015
PDB sektor pertanian atas harga konstan dan laju pertumbuhan, tahun 2010 - 2014
Uraian
2010
PDB Atas harga konstan (triliun rupiah) 2011 2012 2013*) 2014**)
2011
Laju Pertumbuhan (%) 2012 2013*) 2014**)
a. Tanaman Pangan
253,3
250,8
263,1
268,3
268,9
-1,00
4,90
1,97
0,24
b. Tanaman Hortikultura
110,4
120,1
117,4
118,2
123,2
8,77
-2,21
0,67
4,19
c. Tanaman Perkebunan
268,2
281,5
301,0
319,5
338,2
4,94
6,95
6,15
5,83
d. Peternakan
108,4
113,6
119,2
125,3
132,1
4,80
4,97
5,08
5,44
14,1
14,6
15,5
16,5
16,9
3,83
6,07
5,91
2,58
Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)
754,4
780,6
816,3
847,8
879,2
3,47
4,58
3,85
3,71
Sektor Pertanian (Secara Luas)
956,1
993,9
1.039,4
1.083,1
1.128,4
3,95
4,59
4,20
4,18
1.512,8
1.607,5
1.697,8
1.774,1
1.856,3
6,26
5,62
4,49
4,63
923,92
1.013,2
1.067,9
1.118,2
1.172,4
9,66
5,40
4,71
4,84
3.471,3
3.673,1
3.921,9
4.182,7
4.411,0
5,81
6,77
6,65
5,46
6.864,13 7.287,6
7.727,1
8.158,2
8.568,1
6,17
6,03
5,58
5,02
e. Jasa Pertanian dan Perburuhan
Sektor Industri Pengolahan Sektor Perdagangan Sektor Lainnya PDB Indonesia Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara
3.2. PDB Sektor Pertanian Dari Hulu Hingga Hilir 3.2.1. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Berlaku Penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian terlihat ada perubahan, dengan penggunaan tahun dasar 2010, PDB sektor pertanian sempit atas dasar harga berlaku mencakup tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan peternakan dan hasil-hasilnya, serta jasa pertanian dan perburuhan hanya mencakup produk primer tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masing-masing 754,4 triliun rupiah, 832,5 triliun rupiah, 902,1 triliun rupiah, 994,8 triliun rupiah dan 1.088,9 triliun rupiah.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Setelah
22
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
dilakukan penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian per komoditas, pada tahun 2014 PDB sektor pertanian bertambah 660,3 triliun rupiah dari sektor industri pengolahan berbasis pertanian dan 394,2 triliun rupiah dari sektor perdagangan berbasis pertanian. Sehingga PDB sektor pertanian menurut cakupan Kementan menjadi 1.477,2 triliun rupiah pada tahun 2010 sementara tahun 2011 sampai tahun 2014 masing-masing menjadi 1.635,2 triliun rupiah, 1781,5 triliun rupiah, 1.942,6 triliun rupiah dan 2.143,5 triliun rupiah. Hasil penghitungan secara rinci dapat di lihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3. PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 -2014 NO. I
Uraian Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)
PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rp.) 2011 2012 2013*) 2014 **)
754.4
832.5
902.1
994.8
1,088.9
a. Tanaman Pangan
253.3
271.0
305.7
332.1
344.0
b. Tanaman Hortikultura
110.4
125.3
125.1
137.4
159.5
c. Tanaman Perkebunan
268.2
303.4
323.4
358.2
397.9
d. Peternakan
108.4
117.3
130.6
148.0
167.1
14.1
15.6
17.4
19.1
20.5
431.6
486.7
540.8
576.4
660.3
291.2
316.0
338.6
371.4
394.2
PDB Menurut Cakupan Kementan
1,477.2
1,635.2
1,781.5
1,942.6
2,143.5
PDB Indonesia
6,864.1
7,831.7
e. Jasa Pertanian dan Perburuhan II
2010
Sektor Industri Pengolahan (Kementan)
III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)
8,615.7
9,524.7
10,542.7
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku yang dihasilkan diatas, pada tahun 2011 PDB sektor pertanian menurut cakupan Kementerian Pertanian mampu menyumbang PDB Indonesia sebesar 20,88% yang terdiri dari sektor pertanian (on farm) sebesar 10,63%, dari sektor industri pengolahan sebesar 6,21% serta dari sektor Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
23
Analisis PDB Sektor Pertanian
perdagangan
sebesar
2015 4,04%.
Sementara
pada
tahun
2012
sumbangan yang tercipta untuk PDB Indonesia masing-masing sektor di lingkup Kementerian Pertanian adalah sektor pertanian sebesar 10,47%,
sektor industri pengolahan sebesar 6,28% dan sektor
perdagangan besar dan eceran sebesar 3,93%, sehingga total PDB menurut cakupan Kementerian Pertanian mencapai 20,68%. Pada tahun 2013 sumbangan yang dihasilkan oleh Kementerian Pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia sebesar 20,40% (Tabel 3.4). Jika di perhatikan selama kurun waktu lima tahun, peranan komoditi-komoditi menurut binaan Kementerian Pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia
menunjukan
persentase
yang bergerak
cukup
baik,
meskipun berfluktuatif. Tabel 3.4. Peranan PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian terhadap penciptaan PDB Indonesia (%), tahun 2010 - 2014 No. I
Uraian Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)
Kontribusi PDB Pertanian thd PDB Indonesia (%) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) 10.99
10.63
10.47
10.44
10.33
a. Tanaman Pangan
3.69
3.46
3.55
3.49
3.26
b. Tanaman Hortikultura
1.61
1.60
1.45
1.44
1.51
c. Tanaman Perkebunan
3.91
3.87
3.75
3.76
3.77
d. Peternakan
1.58
1.50
1.52
1.55
1.58
e. Jasa Pertanian dan Perburuhan
0.21
0.20
0.20
0.20
0.19
II
Sektor Industri Pengolahan (Kementan)
6.29
6.21
6.28
6.05
6.26
III
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)
4.24
4.04
3.93
3.90
3.74
21.52
20.88
20.68
20.40
20.33
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
PDB Menurut Cakupan Kementan PDB Indonesia Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
24
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Gambar 3.1. berikut ini menunjukkan bahwa PDB Pertanian on farm memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDB Indonesia, diikuti PDB sektor Industri pengolahan berbasis pertanian di peringkat ke dua, sementara peringkat ke tiga diduduki oleh PDB sektor perdagangan berbasis pertanian.
(%) 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00
2010
2011
2012
2013 *)
2014 **)
Perdagangan Berbasis Pertanian
4.24
4.04
3.93
3.90
3.74
Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
6.29
6.21
6.28
6.05
6.26
Pertanian On Farm
10.99
10.63
10.47
10.44
10.33
Gambar 3.1. Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014
3.2.2. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Konstan PDB sektor pertanian sempit meliputi
tanaman pangan,
tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan jasa pertanian dan perburuhan atas dasar harga konstan 2010 pada tahun 2010 sebesar 754,4 triliun rupiah, meningkat di tahun 2011 menjadi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
25
Analisis PDB Sektor Pertanian
780,4 triliun
2015
rupiah, begitu juga di tahun 2012 meningkat menjadi
816,3 triliun rupiah, dan pada tahun 2013 hinga tahun 2014 mengalami peningkatan masing-masing menjadi 847,8 triliun rupiah dan 879,2 triliun rupiah. Setelah dihitung untuk PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian sesuai dengan cakupan Kementerian Pertanian, PDB atas dasar harga konstan 2010 yang tercipta bertambah menjadi 1.375,1 triliun rupiah pada tahun 2010, meningkat pada tahun 2011 menjadi 1.487 triliun rupiah, naik kembali pada tahun 2012 menjadi 1.578,6 triliun rupiah, dan pada tahun 2013 menjadi 1.635,7 triliun rupiah dan tahun 2014 meningkat menjadi 1.724,1 triliun rupiah.
Secara rinci
dapat di lihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. PDB atas dasar harga konstan 2010 menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010-2014 No.
Uraian
I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)
2010
PDB Atas Harga Konstan (Triliun Rp.) 2011 2012 2013*)
2014**)
754.4
780.6
816.3
847.8
879.2
a. Tanaman Pangan
253.3
250.8
263.1
268.3
268.9
b. Tanaman Hortikultura
110.4
120.1
117.4
118.2
123.2
c. Tanaman Perkebunan
268.2
281.5
301.0
319.5
338.2
d. Peternakan
108.4
113.6
119.2
125.3
132.1
14.1
14.6
15.5
16.5
16.9
II Sektor Industri Pengolahan (Kementan)
419.4
458.0
503.3
520.8
569.0
III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)
201.3
248.5
259.0
267.1
275.9
1,375.1
1,487.0
1,578.6
1,635.7
1,724.1
6,864.1
7,287.6
7,727.1
8,158.2
8,568.1
e. Jasa Pertanian dan Perburuhan
PDB Menurut Cakupan Kementan PDB Indonesia Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
26
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor pertanian secara sempit pada tahun 2011 mencapai 3,47%, meningkat pada tahun 2012 sebesar 4,58%, sementara pada tahun 2013 sampai tahun 2014 meningkat melambat masing-masing sebesar 3,85% dan 3,71%. Laju pertumbuhan sub sektor tanaman pangan tahun 2014 sebesar 0,24%, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 4,19%, sub sektor tanaman perkebunan mencapai 5,83%, sub sektor peternakan mencapai 5,44% dan jasa pertanian dan perburuhan sebesar 2,58% (Tabel 3.6). Tabel 3.6. Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan 2010 menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%), tahun 2011 - 2014 No. I
II
Uraian
2011
Laju Pertumbuhan (%) 2012 2013*)
2014**)
Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan)
3.47
4.58
3.85
3.71
a. Tanaman Pangan
-1.00
4.90
1.97
0.24
b. Tanaman Hortikultura
8.77
-2.21
0.67
4.19
c. Tanaman Perkebunan
4.94
6.95
6.15
5.83
d. Peternakan
4.80
4.97
5.08
5.44
e. Jasa Pertanian dan Perburuhan
3.83
6.07
5.91
2.58
Sektor Industri Pengolahan (Kementan)
9.20
9.89
3.48
9.25
23.45
4.24
3.13
3.28
PDB Menurut Cakupan Kementan
8.14
6.16
3.62
5.41
PDB Indonesia
6.17
6.03
5.58
5.02
III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan)
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
27
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir pada tahun 2014 menunjukan peningkatan PDB pertanian on farm mencapai 3,71%, sementara PDB industri pengolahan berbasis pertanian mencapai 9,25% dan PDB sektor perdagangan berbasis pertanian mencapai 3,28%. Perkembangan laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir dapat dilihat pada Gambar 3.2. (% )
40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00
5.00 0.00 Perdagangan Berbasis Pertanian
2011 23.45
2012 4.24
2013 *) 3.13
2014 **) 3.28
Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
9.20
9.89
3.48
9.25
Pertanian
3.47
4.58
3.85
3.71
Gambar 3.2. Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir tahun 2010 - 2014
3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm) 3.3.1. Kontribusi PDB Sektor Pertanian on Farm Kontribusi PDB sektor pertanian (on farm) secara luas terhadap sumbangan PDB Indonesia selama tahun 2010 - 2014 menunjukkan sedikit terjadi penurunan, yaitu tahun 2010 berkontribusi sebesar
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
28
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
13,93% kemudian turun menjadi 13,51% tahun 2011, turun menjadi 13,37% pada tahun 2012, naik menjadi 13,39% pada tahun 2013 dan turun menjadi
13,38%, sehingga kontribusi PDB sektor lainnya
meningkat (Gambar 3.3).
(%)
90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
Pertanian Sempit
2010 10.99
2011 10.63
2012 10.47
2013 *) 10.44
2014 **) 10.33
Pertanian Luas
13.93
13.51
13.37
13.39
13.38
Sektor Lainnya
86.07
86.49
86.63
86.61
86.62
Gambar
3.3.
Kontribusi sektor tahun 2010 - 2014
pertanian
(on
farm)
terhadap
PDB
Indonesia,
Demikian pula bila dilihat kontribusi PDB sektor pertanian sempit terhadap PDB Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masing-masing berkontribusi sebesar 10,99% pada tahun 2010, pada tahun 2011 menjadi 10,63%, 10,47%, dan
pada tahun 2012 menjadi
pada tahun 2013 hingga tahun 2014 masing-masing
sebesar 10,44% dan 10,33%.
Secara rinci dapat di lihat pada
Lampiran 2 & 3.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
29
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
(%)
14.00
12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00
0.00 Tan. Pangan
Tan. Hortikultura
Tan. Perkebunan
Peternakan
Pertanian Sempit
Pertanian Luas
1.58
Jasa Pertanian dan Perburuhan 0.21
2010
3.69
1.61
3.91
2011
3.46
1.60
3.87
10.99
13.93
1.50
0.20
10.63
13.51
2012
3.55
1.45
2013 *)
3.75
1.52
0.20
10.47
13.37
3.49
2014 **)
3.26
1.44
3.76
1.55
0.20
10.44
13.39
1.51
3.77
1.58
0.19
10.33
13.38
Gambar 3.4. Kontribusi PDB sub sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia tahun 2010 - 2014
Bila dilihat pada Gambar 3.4. menunjukkan sub sektor pertanian
yang
memiliki
kontribusi
tertinggi
adalah
tanaman
perkebunan mencapai 3,91% tahun 2010 melambat menjadi 3,87% pada tahun 2011, pada tahun 2012 melambat mencapai 3,75%, sementara pada tahun 2013 dan tahun 2014 sedikit meningkat masing-masing menjadi 3,76% dan 3,77% terhadap PDB Indonesia. Selanjutnya
disusul sub sektor tanaman pangan memberikan
kontribusi sebesar 3,69% pada tahun 2010, begitu juga di tahun 2011 hingga tahun 2014 masing-masing memberikan kontribusi sebesar 3,46%, 3,55%, 3,49% dan 3,26%, sub sektor hortikultura menduduki
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
30
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
peringkat ke tiga memberikan kontribusi masing-masing sebesar 1,61% (tahun 2010), 1,60 (tahun 2011), 1,45% (tahun 2012), 1,44% (tahun 2013) dan 1,51% (tahun 2014), peringkat ke empat diduduki oleh sektor peternakan dengan kontribusi sebesar 1,58% Tahun 2010 dan tahun 2014, kelima diduduki oleh sektor jasa pertanian dan perburuhan memberikan kontribusi sebesar 0,19 % pada tahun 2014 sampai dengan 0,21% tahun 2010. Jika diperhatikan selama lima tahun tersebut, peranan komoditas pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia menunjukkan persentase yang bergerak melambat (Gambar 3.4). Komoditas padi terhadap pertanian sempit pada tahun 2014 berkontribuai
sebesar
22,86%,
komoditas
jagung
memberikan
kontribusi sebesar 4,80%, komoditas kedelai memberikan kontribusi sebesar 0,56% dan palawija lainnya memberikan kontribusi sebesar 3,36%. Produksi padi memberikan andil terbesar di sub sektor tanaman pangan, sehingga bila terjadi perubahan produksi atau harga akan berpengaruh besar terhadap sub sektor tanaman pangan dan pada akhirnya terhadap PDB Sektor Pertanian.
Secara lebih rinci
masing-masing nilai dan kontribusi sub sektor tanaman pangan dapat dilihat pada Lampiran 5.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
31
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
(%) 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 PDB Palawija Lainnya
2010 4.33
2011 3.39
2012 2.70
2013 *) 3.70
2014 **) 3.36
PDB Kedelai
0.62
0.57
0.54
0.47
0.56
PDB jagung
5.35
4.94
5.33
4.86
4.80
PDB Padi
23.28
23.65
25.31
24.36
22.86
Gambar 3.5. Kontribusi PDB kelompok komoditas tanaman pangan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014
Peranan masing-masing komoditas/kelompok komoditas PDB sub sektor Hortikultura terhadap PDB Indonesia tahun 2014, kelompok komoditas sayur mampu berkontribusi sebesar 6,87%,
mencakup
komoditas bawang merah, cabai dan sayur lainnya yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar 0,62%, 1,38% dan 4,87%, disusul PDB kelompok komoditas buah-buahan sebesar 7,78%. Sementara kontribusi PDB sub sektor Hortikultura terhadap PDB pertanian sempit untuk komoditas sayuran dan buah-buahan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,87% dan 7,78% (Gambar 3.6). Secara lebih rinci masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor hortikultura dapat dilihat dalam Lampiran 5.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
32
Analisis PDB Sektor Pertanian
(%)
2015
8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 -
PDB Horti Sayuran
2010 7.98
2011 7.19
2012 6.04
2013 *) 6.81
2014 **) 6.87
Bawang merah
1.06
0.49
0.48
0.53
0.62
Cabai
2.03
1.27
1.37
1.34
1.38
sayur lainnya
4.89
5.44
4.18
4.95
4.87
PDB Horti Buah
6.65
7.86
7.83
7.00
7.78
Gambar 3.6. Kontribusi PDB kelompok hortikultura terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 -2014
Selanjutnya perananan masing-masing komoditas pada sub sektor perkebunan tahun 2014 yang mampu menyumbangkan PDB Indonesia terbesar adalah komoditas kelapa sawit, menyumbangkan sebesar 16,69% terhadap PDB Pertanian Sempit, disusul karet dan penghasil getah lainnya sebesar 4,76%, kelapa sebesar 1,44%, tebu dan tanaman pemanis lainnya sebesar 1,08% dan komoditas perkebunan lainnya sebesar 10,30% (Gambar 3.7). Secara lebih rinci masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor perkebunan dapat dilihat dalam Lampiran 5.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
33
Analisis PDB Sektor Pertanian (%)
2015
20.00 18.00 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 -
Tembakau
2010 0.59
2011 0.90
2012 1.04
2013 *) 0.61
2014 **) 0.58
Karet & Penghasil Getah Lainnya
5.36
4.57
3.94
4.54
4.76
Kelapa Sawit
18.17
17.04
17.58
17.22
16.69
Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
1.30
1.25
1.30
1.13
1.08
Kelapa
1.66
1.65
1.59
1.45
1.44
Kakao
0.23
0.19
0.17
0.16
0.17 0.83
Teh dan kopi
1.04
1.02
0.95
0.86
Cengkeh
0.61
0.45
0.64
0.68
0.70
Lainnya
6.58
9.38
8.63
9.36
10.30
Gambar 3.7 Kontribusi PDB masing-masing komoditas perkebunan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014
Perananan masing-masing kelompok komoditas pada sub sektor peternakan tahun 2014 yang mampu menyumbangkan PDB Pertanian sempit terbesar adalah kelompok komoditas ternak besar dan ternak kecil sebesar 6,55%, ternak unggas menyumbangkan sebesar 6,35% terhadap PDB pertanian sempit, disusul kelompok susu segar sebesar 2,44%, (Gambar 3.8). Secara lebih rinci masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor peternakan terhadap pertanian sempit dapat dilihat dalam Lampiran 5.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
34
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
(%) 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 Susu Segar
2010 1.27
2011 1.77
2012 1.49
2013 *) 2.99
2014 **) 2.44
Ternak Unggas
5.40
5.58
5.91
6.03
6.35
Ternak Besar & Kecil
7.69
6.73
7.08
5.86
6.55
Gambar 3.8. Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014
3.3.2. Laju Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian on Farm Pada PDB sektor pertanian on farm, bila dilihat selama 2010 sampai 2014, laju pertumbuhan PDB sub sektor pertanian secara sempit atas dasar harga konstan 2010, menunjukkan pertumbuhan yang positif, dimana laju pertumbuhan yang cukup tajam terjadi pada tahun 2012 untuk tanaman perkebunan sebesar 6,95% dibandingkan tahun sebelumnya, pada tahun 2013 sedikit melambat menjadi 6,15%,
sementara
pertumbuhan
pada
tanaman
tahun
pangan
2014 pada
menjadi tahun
5,83%.
2011
Laju
mengalami
penurunan sebesar 1,00%, sementara pada tahun 2012 sampai tahun
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
35
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
2014 berfluktuatif dari 4,90% pada tahun 2012 menjadi 1,97% pada tahun 2013, kembali melambat menjadi 0,24% pada tahun 2014. Laju pertumbuhan sub sektor hortikultura pada tahun 2011 mencapai 8,77%, pada tahun 2012 turun sebesar 2,21%, kembali meningkat sebesar 0,67% pada tahun 2013, meningkat lagi pada tahun 2014 sebesar 4,19%. Begitu juga dengan laju pertumbuhan sub sektor peternakan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2011 mencapai 4,80%, naik menjadi 4,97% pada tahun 2012, meningkat menjadi 5,08% pada tahun 2013 dan naik kembali menjadi 5,44% pada tahun 2014. Sementara laju pertumbuhan pada sektor jasa pertanian dan perburuhan berfluktuatif, pada tahun 2011 sebesar 3,83% menjadi 2,58% pada tahun 2014 (Gambar 3.9).
10.00 8.77 8.00
6.95 6.15
6.00
4.94
4.90
6.07
5.83
4.19
4.80
5.08 4.97 5.44
5.91 4.59 4.58 4.20 3.95 3.85 4.18 3.71
3.83
4.00
6.53 6.26 5.79 5.15
3.47 2.58
1.97 2.00 -1.00
0.24
0.67
Tanaman Pangan
Hortikultura
Perkebunan
Peternakan
Jasa Pertanian & Perburuhan
Pertanian sempit
Pertanian Luas
PDB Indonesia
-2.00
-2.21 -4.00 2011
2012
2013
2014
Gambar 3.9 Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2011 – 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
36
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Selanjutnya bila diamati lebih jauh laju pertumbuhan masingmasing PDB komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor tanaman Pangan menunjukkan fluktuatif, dimana laju pertumbuhan padi pada tahun 2011 menurun sebesar 1,07%, kembali meningkat pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 masing-masing sebesar 5,02% dan 3,22%, kembali turun pada tahun 2014 sebesar 0,61%. Sementara jagung meningkat cukup tajam mencapai 9,88% pada tahun 2012, sementara pada tahun 2011 dan tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 3,73% dan 4,51%, kembali naik pada tahun 2014 sebesar 2,68%. Laju pertumbuhan komoditas kedelai terbesar terjadi pada tahun 2014 mencapai 22,44%, sementara pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,15%, 0,96%, 7,49%, begitu juga dengan kelompok palawija lainnya berfluktuatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (Gambar 3.10). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing kelompok komoditas pada PDB sub sektor tanaman bahan makanan dapat dilihat dalam Lampiran 8.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
37
Analisis PDB Sektor Pertanian
(%)
2015
25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 -5.00 -10.00
PDB Padi
2011 -1.07
2012 5.02
2013 *) 3.22
2014 **) -0.61
PDB jagung
-3.73
9.88
-4.51
2.68
PDB Kedelai
-6.15
-0.96
-7.49
22.44
PDB Palawija Lainnya
3.47
-0.66
4.66
-0.56
Gambar 3.10. Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman Pangan/komoditas atas harga konstan 2010, tahun 2011 - 2014
Selanjutnya bila diamati lebih jauh laju pertumbuhan masingmasing PDB komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor hortikultura
menunjukkan
fluktuatif,
dimana
laju
pertumbuhan
kelompok hortikultura sayuran pada tahun 2011 menurun sebesar 45,39%, kembali meningkat pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebesar 6,62%, 3,86% dan 6,34% Komoditas bawang merah meningkat cukup tajam mencapai 22,08% pada tahun 2014, cabai merah tahun 2014 meningkat sebesar 8,61%, kelompok sayur lainnya pada tahun 2014 menurun sebesar 0,41% dan kelompok buah-buahan meningkat pada tahun 2014 sebesar 3,52% (Gambar 3.11). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing kelompok/komoditas pada PDB sub sektor tanaman hortiklutura dapat dilihat dalam Lampiran 8. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
38
Analisis PDB Sektor Pertanian
(%)
2015
60.00 40.00 20.00 -
-20.00 -40.00 -60.00 PDB Horti Sayuran
2011 -45.39
2012 6.62
2013 *) 3.86
2014 **) 6.34
Bawang merah
-54.15
7.96
4.83
22.08
Cabai
-39.90
11.70
4.21
8.61
Sayur lainnya
-45.97
2.52
3.28
-0.41
PDB Horti Buah
48.26
-4.58
-0.29
3.52
Gambar 3.11. Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman Hortikultura atas harga konstan 2010, tahun 2011 - 2014
Sementara itu laju pertumbuhan masing-masing komoditas pada sub sektor perkebunan tahun 2011 sampai 2013 berfluktuatif, sedangkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan, dengan peningkatan terbesar terjadi pada tanaman kelapa sawit sebesar 5,62%, sementara peningkatan terbesar pada tahun 2013 terjadi pada tanaman karet dan penghasil getah lainnya mencapai 7,48% dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan terbesar pada komoditas cengkeh mencapai 38,26%, sementara pada tahun 2011 terbesar terjadi pada komoditas tembakau mencapai 58,11%. Sedangkan penurunan terbesar pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 terjadi pada komoditas cengkeh mencapai 26,57% di tahun 2011 (Gambar 3.12).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
39
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing komoditas penyusun PDB sub sektor perkebunan dapat dilihat dalam Lampiran 8.
(%)
60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 (10.00) (20.00) (30.00) (40.00)
Tembakau
2011 58.11
2012 21.58
2013 *) (36.95)
2014 **) 1.10
Karet & Penghasil Getah Lainnya
9.34
0.74
7.48
(2.61)
Kelapa Sawit
5.18
12.64
6.79
5.62
Tebu dan Tan. Pemanis Lainnya
(0.97)
14.28
(1.57)
3.19
Kelapa
0.24
0.49
(4.34)
(0.66)
Tan. Kakao
(15.00)
3.97
(2.65)
(1.60)
Teh dan kopi
(6.43)
6.05
(1.85)
0.92
Cengkeh
(26.57)
38.26
9.82
0.80
3.73
(7.26)
16.21
17.48
Perkebunan Lainnya
Gambar 3.12. Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan atas harga konstan 2010, Tahun 2011 - 2014
Laju pertumbuhan masing-masing PDB kelompok komoditas pada sub sektor peternakan menunjukan peningkatan. Sementara laju pertumbuhan terbesar terjadi pada susu segar tahun 2013 sebesar 96,86%. Sementara laju pertumbuhan sub sektor peternakan pada tahun 2014 ternak besar dan kecil memiliki laju pertumbuhan sebesar 13,32% dan laju pertumbuhan ternak unggas mencapai 8,63%%, sementara penurunan terjadi pada kelompok susu segar sebesar 14,17% pada tahun 2014 (Gambar 3.13).
Secara lebih rinci laju
pertumbuhan masing-masing kelompok komoditas pada PDB sub sektor peternakan dapat dilihat dalam Lampiran 8. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
40
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
(%) 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00
(20.00) 2011 (3.47)
2012 7.60
2013 *) (17.44)
2014 **) 13.32
Ternak Unggas
6.82
5.67
6.48
8.63
Susu Segar
42.42
(6.72)
96.86
(14.17)
Ternak Besar & kecil
Gambar 3.13. Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas peternakan atas harga konstan, tahun 2011 – 2014
3.4 3.4.1.
PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Atas Harga Berlaku PDB sektor Industri pengolahan cakupan Kementerian Pertanian
disebut sebagai PDB industri pengolahan berbasis pertanian. Industri tersebut terbagi lagi menjadi sub industri pengolahan dengan rincian seperti berikut ini : 1.
Industri makanan dan minuman
2.
Industri pengolahan tembakau
3.
Industri tekstil dan pakaian jadi
4.
Industri kimia farmasi dan obat tradisional
5.
Industri karet, barang dari karet dan plastik
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
41
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Selama periode tahun 2010 - 2014 baik PDB industri pengolahan maupun PDB industri pengolahan berbasis pertanian mengalami kenaikan. Nominal PDB industri pengolahan atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 sebesar 1.512,76 triliun rupiah meningkat menjadi 2.215,75
triliun rupiah pada tahun 2014. Hal ini juga terjadi pada
industri pengolahan berbasis pertanian meningkat dari 431,63 triliun rupiah pada tahun 2010 menjadi 660,34 triliun rupiah pada tahun 2014 (Tabel 3.7). Tabel 3.7. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2014 Uraian Ind. Makanan dan Minuman Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Pengolahan Tembakau Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi Industri Karung Goni dan Kapuk Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB INDONESIA
PDB atas Harga Berlaku (Miliar Rp.) 2010 2011 2012 2013*) 360,443 410,387 457,773 489,742 346,639 396,003 439,385 470,705
2014**) 560,620 539,262
67,249
71,735
79,340
82,203
95,509
64,674
69,221
76,153
79,007
91,870
96,307 108,192 116,558 129,627 138,758 112 125 116 134 152 114,332 124,717 143,460 156,690 179,340 12,754 13,516 16,381 17,883 20,097 66,763 72,006 76,425 76,157 79,926 7,448 7,803 8,726 8,692 8,956 1,512,761 1,704,251 1,848,151 1,998,694 2,215,754 431,627 486,668 540,760 576,422 660,337 6,864,133 7,831,726 8,615,705 9,524,737 10,542,694
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa sektor industri pengolahan berbasis pertanian pada kelompok industri makanan dan minuman
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
42
Analisis PDB Sektor Pertanian
menduduki peringkat terbesar.
2015 Peringkat kedua adalah industri
pengolahan tembakau, sementara industri kimia farmasi dan obat tradisional berada pada peringkat ketiga. Peringkat berikutnya adalah industri karet, barang dari karet dan plastik dan terakhir industri karung goni dan kapuk. Kelompok industri makanan dan minuman berbasis pertanian meningkat dari 346,64 trilyun rupiah pada tahun 2010 menjadi 539,26 trilyun rupiah pada tahun 2014.
Kelompok
industri pengolahan tembakau berbasis pertanian meningkat dari 64,67 trilyun rupiah pada tahun 2010 menjadi 91,87 trilyun rupiah pada tahun 2014. Tabel 3.8. Kontribusi PDB industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 -2014 Uraian
2010 5.25 5.05 96.17 0.98 0.94 96.17 1.40 0.002 0.12 1.67 0.19 11.16 0.97 0.11 11.16 22.04 6.29 100.00
Ind. Makanan dan Minuman Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian thd totalnya 1) Ind. Pengolahan Tembakau Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Industri Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian thd totalnya1) Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi Industri Karung Goni dan Kapuk Ind. Karung Goni dan Kapuk thd totalnya1) Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian thd totalnya1) Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian thd totalnya1) PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara 1) Terhadap total masing-masing kelompok
Kontribusi (%) 2011 2012 2013*) 2014**) 5.24 5.31 5.14 5.32 5.06 5.10 4.94 5.12 96.49 95.98 96.11 96.19 0.92 0.92 0.86 0.91 0.88 0.88 0.83 0.87 96.49 95.98 96.11 96.19 1.38 1.35 1.36 1.32 0.002 0.001 0.001 0.001 0.12 0.10 0.10 0.11 1.59 1.67 1.65 1.70 0.17 0.19 0.19 0.19 10.84 11.42 11.41 11.21 0.92 0.89 0.80 0.76 0.10 0.10 0.09 0.08 10.84 11.42 11.41 11.21 21.76 21.45 20.98 21.02 6.21 6.28 6.05 6.26 100.00 100.00 100.00 100.00
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
43
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Dari sisi persentase kontribusi menurut kelompok industrinya, dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Kontribusi tertinggi adalah kelompok
industri makanan dan minuman dengan kontribusi berfluktuasi cenderung meningkat terhadap PDB Indonesia. Pada peringkat ke-2 adalah industri kimia farmasi dan obat tradisional, sementara industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki menempati peringkat ke-3. Jika dilihat industri pengolahan yang berbasis pertanian, kontribusi tertinggi adalah industri makanan dan minuman, diikuti peringkat kedua yaitu industri pengolahan tembakau. Perkembangan kontribusi sektor industri pengolahan berbasis pertanian terhadap sumbangan PDB Indonesia selama tahun 2010 – 2014 sedikit berfluktuasi.
Kontribusi
sektor industri pengolahan
berbasis pertanian pada tahun 2010 sebesar 6,29% menurun menjadi 6,21% pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi 6,28% pada tahun 2012. Pada tahun 2014 kontribusi industri pengolahan berbasis pertanian adalah sebesar 6,26% dari total PDB Indonesia. Demikian pula industri pengolahan secara umum menunjukkan kontribusi yang berfluktuatif setiap tahunnya (Gambar 3.14).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
44
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
(%) 25.00
22.04
21.76
21.45
21.02
20.98
20.00
15.00
10.00 6.29
6.28
6.21
6.26
6.05
5.00
2010
2011
PDB Industri Pengolahan
Gambar 3.14
2012
2013*)
2014**)
PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian
Kontribusi sektor industri pengolahan dan industri pengolahan berbasis petanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 – 2014
Jika dilihat dari total PDB dalam kelompoknya, kelompok industri pengolahan berbasis pertanian untuk makanan dan minuman serta pengolahan tembakau memiliki proporsi terbesar terhadap total industri kelompoknya yaitu diatas 95%. Sementara pada kelompok industri pengolahan berbasis pertanian untuk karet, barang dari karet dan plastik menunjukkan kontribusi yang cukup kecil hanya berkisar 0,08% sd. 0,11% saja (Tabel 3.8). Kontribusi PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian masih relatif landai. masih
memiliki
Pengembangan
Sektor industri pengolahan berbasis pertanian
potensi sektor
yang
industri
besar ini
untuk
diharapkan
dikembangkan. meningkatkan
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
45
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
kontribusinya terhadap PDB dan pada akhirnya dapat berperan semakin kuat dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi PDB sektor industri berbasis pertanian untuk industri makanan, minuman dan tembakau terhadap total PDB Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, kecuali sedikit menurun pada tahun 2013. Tahun 2010 kontribusinya sekitar 5,05% meningkat menjadi 5,10% di tahun 2012, menurun menjadi 4,94% di tahun 2013 dan kembali meningkat menjadi 5,12% di tahun 2014. Industri kimia farmasi dan obat tradisional yang berbasis pertanian berkontribusi 0,19% terhadap total PDB Indonesia dan relatif stabil.
Sementara
industri karung goni dan kapuk berkontribusi paling rendah terhadap total PDB Indonesia, yaitu hanya sekitar 0,002% saja (Gambar 3.15).
(%)
5.05
5.10
5.06
5.12
4.94
5.00 4.00 3.00 2.00 0.94 1.00
0.88
0.88
0.83
0.87
0.19 0.0016 0.11
0.17 0.0016 0.10
0.19 0.0013 0.10
0.19 0.0014 0.09
0.19 0.0014 0.08
2010
2011
2012
2013
2014
0.00
Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Industri Karung Goni dan Kapuk
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
Gambar 3.15 Kontribusi kelompok industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 – 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
46
Analisis PDB Sektor Pertanian
3.4.2.
2015
PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Atas Harga Konstan Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010 - 2014 mengalami
kenaikan,
hal
ini
ditunjukkan
adanya
kenaikan
PDB
Industri
pengolahan yang diikuti pula oleh industri pengolahan berbasis pertanian berdasarkan harga konstan. Nilai PDB industri pengolahan atas dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar 1.512,76 trilyun rupiah meningkat menjadi 1.856,31 triliun rupiah pada tahun 2014. Hal ini juga terjadi pula pada industri pengolahan berbasis pertanian berdasarkan atas dasar harga konstan meningkat dari 419,40 triliun rupiah pada tahun 2010 menjadi 568,99 triliun rupiah pada tahun 2014 (Tabel 3.9). Tabel 3.9. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 Uraian Ind. Makanan dan Minuman Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Pengolahan Tembakau Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi Industri Karung Goni dan Kapuk Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara
2010 360,443 339,472
PDB atas Harga Konstan (Miliar Rp.) 2011 2012 2013*) 400,004 441,342 459,283 377,842 415,013 432,088
67,249 63,337
67,097 63,379
96,307 45 114,332 10,445 66,763 6,099 1,512,761 419,398 6,864,133
102,561 48 124,231 10,799 68,153 5,924 1,607,452 457,993 7,287,635
73,011 68,656
2014**) 503,091 473,855
72,814 68,503
79,259 74,653
108,754 115,913 53 56 140,102 147,249 12,843 13,539 73,307 71,946 6,720 6,615 1,697,787 1,774,097 503,286 520,800 7,727,083 8,158,194
117,682 56 152,973 13,840 72,777 6,585 1,856,311 568,988 8,568,116
**) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
47
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Berdasarkan harga konstan 2010, laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian tahun 2011 meningkat sebesar 9,2%, kemudian melambat secara signifikan pada tahun 2013 menjadi 3,48%. Pada tahun 2014 kembali meningkat 9,25% (Tabel 3.10). Tabel 3.10. Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan berbasis pertanian, tahun 2011 -2014
Uraian Ind. Makanan dan Minuman Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Pengolahan Tembakau Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi Industri Karung Goni dan Kapuk Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara
Laju Pertumbuhan (%) 2011 2012 2013*) 2014**) 10.98 10.33 4.07 9.54 11.30 9.84 4.11 9.67 -0.23 0.07
8.82 8.33
-0.27 -0.22
8.85 8.98
6.49 7.66 8.66 3.39 2.08 -2.87 6.26 9.20 6.17
6.04 10.28 12.78 18.93 7.56 13.43 5.62 9.89 6.03
6.58 5.55 5.10 5.41 -1.86 -1.56 4.49 3.48 5.58
1.53 -0.27 3.89 2.23 1.16 -0.46 4.63 9.25 5.02
**) Angka sangat sementara
Secara umum, rata-rata laju pertumbuhan kelompok industri pengolahan berbasis pertanian mengalami kenaikan pada periode 2010 – 2014, walaupun terjadi pelambatan pada tahun-tahun tertentu
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
48
Analisis PDB Sektor Pertanian
jika dilihat setiap tahunnya.
2015 Tahun 2013 terlihat merupakan tahun
dimana laju pertumbuhan setiap kelompok industri pengolahan berbasis pertanian mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan tahun lainnya. Sebaliknya tahun 2012 merupakan tahun dengan laju pertumbuhan yang cenderung paling baik untuk semua kelompok industri. Kelompok industri makanan dan minuman berbasis pertanian tahun 2010 - 2014 laju pertumbuhannya meningkat yaitu 11,3% pada tahun 2010, kembali melambat menjadi 9,84% pada tahun 2011 dan menjadi 4,11% di tahun 2013. Pada tahun 2014 laju pertumbuhannya meningkat menjadi 9,67%.
Pada kelompok industri pengolahan
tembakau tercatat pada tahun 2013 terjadi peningkatan menjadi 0,07%, sementara tahun 2014 laju pertumbuhan kembali meningkat 8,98%. (Gambar 3.15). Industri karung goni mengalami pelambatan laju cukup dominan, dimana tahun 2012 pertumbuhannya sebesar 10,28%, pada tahun 2014 justru menurun 0,27%. Sementara industri kimia farmasi dan obat tradisional berbasis pertanian merupakan kelompok industri yang selalu mengalami laju pertumbuhan yang meningkat walaupun peningkatannya mengalami sedikit pelambatan dari tahun ke tahunnya pada periode 2010 – 2014.
Sebaliknya industri karet, barang dari
karet dan plastik yang berbasis pertanian merupakan kelompok industri yang lebih sering mengalami laju penurunan dalam periode waktu yang sama. Secara rata-rata selama 4 tahun terakhir kelompok industri ini mengalami laju pertumbuhan paling rendah dibandingkan kelompok industri lainnya (Gambar 3.16).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
49
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
(%) 18.93
20.00
13.43
15.00 11.30
10.28
9.84 10.00
9.67 8.98
8.33
7.66
5.55 5.41 4.11
3.39
5.00
2.23
0.07
0.00 2011
2012
-0.22 2013*)
-1.56
-0.27 2014**)
-0.46
-2.87 -5.00 Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian
Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian
Industri Karung Goni dan Kapuk
Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian
Gambar 3.16. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2011 – 2014
3.5
PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian
3.5.1 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga berlaku Pada periode tahun 2010 - 2014 PDB sektor perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian secara nominal (berdasarkan harga berlaku) sebesar 291,18 triliun rupiah pada tahun 2010 dan terus meningkat menjadi 394.22 triliun rupiah pada tahun 2014. Sektor tersebut mencakup perdagangan besar dan eceran komoditas pertanian (berbasis pertanian), yaitu komoditas tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya,
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
50
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
serta perdagangan komoditas hasil industri pengolahan berbasis komoditi pertanian yang masing-masing mengalami peningkatan PDB selama tahun 2010-2014 (Tabel 3.11). Tabel 3.11. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, 2010-2014 PDB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rp.)
Uraian
2010
Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian
2011
2012
2013 *)
2014 **)
291.2
316.0
338.6
371.4
394.2
PBE Tanaman Pangan
25.1
26.3
28.3
30.6
33.1
PBE Hortikultura
55.1
61.4
65.2
71.1
75.6
7.6
9.2
9.7
10.5
11.1
34.1
37.3
40.4
45.0
46.9
169.3
181.7
195.0
214.1
227.5
741.8
857.1
909.8
1,001.3
1,121.4
6,864.1
7,831.7
8,615.7
9,524.7
10,542.7
PBE Tanaman Perkebunan PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian PDB Perdagangan Besar dan Eceran PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : * ) Angka Sementara ** ) Angka Sangat Sementara
Perkembangan
perdagangan
besar
dan
eceran
berbasis
pertanian menunjukkan bahwa sub sektor perdagangan industri pengolahan berbasis komoditi pertanian memberikan nilai PDB terbesar, diikuti kemudian perdagangan sub sektor hortikultura, sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya, sub sector tanaman pangan serta sub sektor tanaman perkebunan. Pada tahun 2010, PDB Perdagangan besar dan eceran sub sektor perdagangan industri
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
51
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
pengolahan berbasis komoditi pertanian memberikan nilai sebesar 169,3 triliun rupiah dan terus meningkat menjadi 227,5 triliun rupiah pada tahun 2014.
(%) 25.00
20.00 15.00
10.00 5.00 0.00 PBE Tanaman Pangan
PBE Hortikultura
PBE Tanaman Perkebunan
PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya
2010
3.39
7.43
1.02
4.60
PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 22.82
2011
3.07
7.16
1.08
4.35
21.20
2012
3.11
7.16
1.07
4.44
21.43
2013
3.06
7.10
1.05
4.50
21.38
2014
2.95
6.75
0.99
4.18
20.29
Gambar 3.17. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) berbasis pertanian terhadap PDB Perdagangan besar dan eceran, tahun 2010- 2014
Jika dilihat kontribusi terhadap PDB perdagangan besar dan eceran, sub sektor
perdagangan
industri
pengolahan
berbasis
pertanian tersebut pada periode 2010 sd 2014 memberikan kontribusi masing-masing 39,25%, 36,87%, 37,21%, 37,09% dan 35,16%. Sub sektor perdagangan hortikultura memberikan kontribusi pada tahun 2010 sebesar 7,43% dan terus mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi sebesar 6,75%.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
52
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Sementara sub sektor perdagangan peternakan dan hasilhasilnya, tanaman pangan dan tanaman perkebunan memberikan kontribusi terhadap PDB perdagangan besar dan eceran pada tahun 2010 sd 2014 hanya di bawah 4%. Bahkan pada sub sector perkebunan tahun 2014, kontribusinya sangat kecil yaitu sebesar 0,99% (Gambar 3.18).
2.95 6.75
20.29 4.18
0.99 PBE Tanaman Pangan PBE Hortikultura PBE Tanaman Perkebunan
PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian
Gambar 3.18. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) masing-masing kelompok terhadap PDB sektor Perdagangan Besar Eceran, tahun 2014
Pada tahun 2014 kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) terbesar pada kontribusi sektor perdagangan industri pengolahan mencapai 20,29%, peringkat kedua diduduki oleh sektor hortikultura sebesar 6,75%, selanjutnya peringkat ketiga diduduki oleh sektor perdagangan peternakan dan hasil-hasilnya mencapai 4,18%,
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
53
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
peringkat yang keempat adalah sektor perdagangan tanaman pangan sebesar 2,95% dan kontribusi terkecil di sektor perdagangan tanaman perkebunan sebesar 0,99%, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 3.20 dan Lampiran 14. 3.5.2 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga Konstan Kinerja riil untuk sektor perdagangan besar dan eceran diketahui dari nilai PDB atas dasar konstan 2010.
Secara umum
kinerja sektor perdagangan besar dan eceran komoditas pertanian cukup baik, yang diindikasikan dengan peningkatan nilai PDB perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian dari 201,3 triliun rupiah pada tahun 2010 meningkat menjadi 283,0 triliun rupiah pada tahun 2014 (Tabel 3.12). Tabel 3.12. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga Konstan 2010, Tahun 2010 - 2014 Uraian Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian
PDB Atas Dasar Harga Konstan (Triliun Rp.) 2010
2011
2012
2013 *)
2014 **)
201.3
248.5
259.0
267.1
283.0
PBE Tanaman Pangan
15.0
16.5
17.6
18.0
19.4
PBE Hortikultura
31.9
40.7
42.7
42.9
45.5
7.0
8.7
9.0
9.3
9.8
21.4
26.0
27.6
27.8
29.6
125.9
156.6
162.0
169.2
178.6
741.8
822.3
864.5
899.9
943.2
6,864.1
7,287.6
7,727.1
8,158.2
8,568.1
PBE Tanaman Perkebunan PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian PDB Perdagangan Besar dan Eceran PDB INDONESIA Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : * ) Angka Sementara ** ) Angka Sangat Sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
54
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Perkembangan kinerja riil sektor perdagangan besar dan kecil berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010 dari sisi nilai PDB secara jelas dapat dilihat pada Gambar 3.19.
(%) 30.00 25.00 20.00 15.00
10.00 5.00 0.00 PBE Tanaman Pangan
2011 10.11
2012 6.97
2013 1.93
2014 7.86
PBE Hortikultura
27.45
4.96
0.44
6.08
PBE Tanaman Perkebunan
24.10
3.68
2.61
6.21
PBE Peternakan
21.27
6.10
0.74
6.51
PBE Ind. Pengolahan
24.35
3.48
4.40
5.59
Gambar 3.19. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) atas dasar harga konstan 2010, Tahun 2011 – 2014
Dukungan untuk perbaikan kinerja sektor perdagangan besar dan eceran berasal dari 5 sub sektor, yaitu perdagangan besar dan eceran
komoditas
tanaman
pangan,
hortikultura,
tanaman
perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, serta hasil industri pengolahan berbasis pertanian.
Dari kelima sub sektor tersebut,
pertumbuhan positif tertinggi pada tahun 2014 dicapai oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran sektor Tanaman Pangan sebesar 7,86% terhadap tahun sebelumnya. Begitu juga pada tahun 2014 laju
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
55
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
pertumbuhan pada kelompok perdagangan besar dan eceran sektor tanaman hortikultura mencapai 6,08%, perdagangan besar dan eceran sektor tanaman perkebunan mencapai 6,21%, %, perdagangan besar dan eceran sektor peternakan mencapai 6,51%, perdagangan besar dan eceran sektor Industri pengolahan mencapai 5,59%, secara rinci dapat di lihat pada Gambar 3.21 serta Lampiran 16.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
56
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015 BAB IV KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada BAB III diatas dapat disimpulkan bahwa : 1)
Mulai tahun 2015 BPS telah mempublikasi PDB dengan tahun dasar 2010, dimana cakupan lapangan usaha (sektor ekonomi) yang disajikan terjadi perubahan dari 9 lapangan usaha pada tahun dasar 2000 menjadi 17 lapangan usaha, dengan penyajian data dimulai tahun 2010 sampai dengan sekarang.
2)
Kegiatan penyusunan data PDB tahun 2015 telah dilaksanakan dengan baik dan dihasilkan data PDB sektor pertanian yang lebih rinci tahun 2010 – 2014 serta memperoleh respon positif dari Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian karena dinilai mampu memberikan informasi terkait penilaian kinerja masing-masing sektor pertanian. Selama lima tahun tersebut, peranan komoditas pertanian
dalam
penciptaan
PDB
Indonesia
menunjukkan
persentase yang bergerak makin meningkat. 3)
Penyempurnaan Pengelolaan PDB sektor pertanian (termasuk industri pengolahan dan perdagangan berbasis pertanian) dari hulu sampai hilir memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 21,52 persen pada tahun 2011 turun menjadi 20,33 persen pada tahun 2014. Kontribusi tertinggi tahun 2014 adalah kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on farm) sebesar 10,33 persen terhadap PDB Indonesia, disusul sektor industri pengolahan berbasis pertanian sebesar 6,26 persen dan sektor
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
57
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian sebesar 3,74 persen. 4)
Sementara itu rincian kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on
farm) pada tahun 2014 yang terbesar adalah tanaman pangan mencapai 3,26 persen, sub sektor hortikultura 1,51 persen, disusul sektor perkebunan 3,77 persen, sektor peternakan sebesar 1,58 persen dan sektor jasa pertanian dan perburuhan memberikan kontribusi 0,19 persen terhadap PDB Indonesia. 5)
Laju pertumbuhan yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok komoditas dalam lingkup Pertanian menghasilkan pertumbuhan positif selama tahun 2011 sampai tahun 2014, begitu juga dengan industri makanan, minuman dan tembakau, industri tekstil, barang dar kulit dan alas kaki, industri pupuk, kimia dan barang dari karet serta kelompok perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian pada periode yang sama memberikan pertumbuhan posiitiif.
6)
PDB industri pengolahan berbasis pertanian pada tahun 2014 memberikan kontribusi 6,26 persen terhadap PDB Indonesia, sementara
PDB
industri
pengolahan
berbasis
pertanian
memberikan kontribusi 21,02 persen terhadap PDB industri Pengolahan. 7)
PDB perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian pada tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar 3,74 persen terhadap PDB Indonesia, sementara PDB perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian memberikan kontribusi sebesar 35,16 persen terhadap PDB Perdagangan besar dan eceran Indonesia.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
58
Analisis PDB Sektor Pertanian
Lampiran 1.
Kategori/ kode
2015
Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut Kode Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 yang digunakan pada PDB sektor Pertanian DESKRIPSI
01120 01111 01112 01113 01114 01115 01119 01135
PERTANIAN TANAMAN PANGAN Pertanian Padi Pertanian Tanaman Jagung Pertanian Tanaman Gandum Pertanian Tanaman Kedelai Pertanian Tanaman Kacang Tanah Pertanian Tanaman Kacang Hijau Pertanian Tanaman Serelia lannya, Kacang-kacangan dan biji-bijain penghasil minyak lainnya Pertanian Tanaman Umbi-umbian palawija
01116 01131 01133 01134 01136 01139 01253 01283 01132 01210 01220 01230 01240 01251 01259 01193 01194 01301 01302 01299 01285 01286
PERTANIAN TANAMAN HORTIKULTURA Pertanian Tanaman Kacang-kacangan hortikultura Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Daun Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Buah Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Umbi Pertanian Tanaman Jamur Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Lainnya Perkebunan Tanaman Sayuran Tahunan Perkebunan Cabai Pertanian Tanaman Hortikultura Buah Perkebunan buah anggur Perkebunan buah-buahan tropis Perkebunan buah jeruk Perkebunan buah apel dan buah batu (pome and stone fruits) Perkebunan Buah Beri Perkebunan Tanaman Buah Semak Lainnya Pertanian Tanaman Bunga Pembibitan Tanaman Bunga Pertanian Tanaman Hias Bukan Tanaman Bunga Pengembangbiakkan Tanaman Hias Perkebunan Cemara dan Tanaman Tahunan Lainnya Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Rimpang Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Non Rimpang
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
59
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 1 Kategori/ kode
DESKRIPSI
01117 01118 01137 01140 01150 01160 01191 01192 01252 01260 01261 01262 01270 01281 01282 01284 01289 01291
PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN Pertanian Tanaman Biji-bijian Penghasil Minyak Makan Pertanian Tanaman Biji-bijian Penghasil Bukan Minyak Makan Pertanian Tanaman Bit Gula dan Tanaman Pemanis Bukan Tebu Perkebunan Tebu Perkebunan Tembakau Pertanian Tanaman Berserat Pertanian Tanaman Rumput-rumputan da Tanaman Pakan Ternak Pembibitan Bit (Bukan Bit Gula) dan Bibit Tanaman Pakan Ternak Perkeunan Tanaman Buah Biji Kacang-kacangan Perkebunan Tanaman Buah-buahan Penghasil Minyak (OLEAGINOUS) Perkebunan Buah Kelapa Perkebunan Buah Kelapa Sawit Perkebunan Tanaman Untuk Bahan Minuman Perkebunan Lada Perkebunan Cengkeh Perkebunan Tanaman Aromatik/Penyegar Perkebunan Tanaman Rempah-rempah, aromatik/penyegar , narkotik dan obat lainnya Perkebunan Karet dan Tanaman Penghasil Getah Lainnya
01411 01413 01420 01441 01442 01450 01461 01462 01463 01464 01465 01466 01467 01469
PETERNAKAN Pembibitan dan Budidaya Sapi Potong Pembibitan dan Budidaya Kerbau Potong Peternakan Kuda dan Sejenisnya Pembibitan dan Budidaya Domba Pembibitan dan Budidaya Kambing Potong Peternakan Babi Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Pedaging Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Petelur Pembibitan dan Budidaya Ayam Buras Pembibitan dan Budidaya Itik Pembibitan dan Budidaya Itik Manila Pembibitan dan Budidaya Burung Puyuh Pembibitan dan Budidaya Burung Merpati Pembibitan dan Budidaya Ternak Unggas Lainnya
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
60
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 1
Kategori/ kode 01491 01492 01493 01494 01499 01412 01414 01443
DESKRIPSI
01611 01612 01613 01614 01619 01621 01622 01623 01629 01630 01640
Pembibitan dan Budidaya Burung Unta Pengusahaan Kokon/Kepompomg Ulat Sutera Pembibitan dan Budidaya Lebah Pembibitan dan Budidaya Rusa Pembibitan dan Budidaya Aneka Ternak Lainnya Pembibitan dan Budidaya Sapi Perah Pembibitan dan Budidaya Kerbau Perah Pembibitan dan Budidaya Kambing Perah Jasa Pertanian dan Perburuhan Jasa Pengolahan Lahan Jasa Pemupukan, Penamanan Bibit/Benih dan Pengendalian Jasad Pengganggu Jasa Pemanenan Jasa penyemprotan dan Penyerbukan melalui udara Jasa Penunjang Pertanian lainnya Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak Jasa Pemacekan Ternak Jasa Penetasan Telur Jasa Penunjang Peternakan Lainnya Jasa Pasca Panen Pemilihan Bibit Tanaman untuk Pengembangbiakkan
C 10 101 10110 10120 10130
INDUSTRI PENGOLAHAN INDUSTRI MAKANAN Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
61
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE
DESKRIPSI
C 10 101 10110 10120 10130
INDUSTRI PENGOLAHAN INDUSTRI MAKANAN Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas
103 1031
Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran denganm cara diasinkan, dilumatkan , dikeringkan dan dibekukan
10311 10312 10313 10314
Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pelumatan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran Industri Pembekuan Buah-buahan dan Sayuran
10320 10330 10391 10392 10399
Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran dalam Kaleng Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran Idustri Tempe Kedelai Industri Tahu kedelai Industri Pengolahan dan pengawetan lainnya Buah-buahan dan Sayuran
104 10411 10412 10413 10421 10422 10423 10424 10431 10432 10490
Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Industri Margarin Industri Minyak Goreng Bukan Minyak Kelapa dan Kelapa Sawit Industri Kopra Industri Minyak Makan Kelapa Industri Minyak Goreng Kelapa Industri Tepung dan Pelet Kelapa Industri Minyak Makan Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya
105 10510 10520 10531 10590
Industri Pengolahan Susu, Produk dari Susu dan Es Krim Industri Pengolahan Susu dan Krim Industri Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental Industri Pengolahan Es Krim Industri Pengolahan Produk dari Susu Lainnya
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
62
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE
DESKRIPSI
106
Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung dan Pati
1061
Industri Penggilingan, Pengupasan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian (Bukan beras dan jagung)
10611 10612 10613 10614 10615 10616 10617
Industri Penggilingan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Sortasi Kopi Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Pengeringan Kakao Industri Pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian Bukan Kopi dan Kakao Industri Pengupasan dan Pembersihan Kacang-Kacangan Industri Pengupasan dan Pembersihan Umbi-umbian (termasuk Rizoma) Industri Tepung Terigu
10618
Industri Berbagai macam Tepung dari padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian dan sejenisnya
10621 10622 10623 10629
Industri Pati Ubi Kayu Industri berbagai macam Pati Palma Industri Glukosa dan Sejenisnya Industri Pati Lainnya
10631 10632 10633 10634
Industri Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras Industri Penggilingan dan Pembersihan Jagung Industri Tepung Beras dan Tepung Jagung Industri Pati Beras dan Jagung
107 10710 10721 10722 10723 10729 10731 10732 10733
Industri Makanan Lainnya Industri Produk Roti dan Kue Industri Gula Pasir Industri Gula Merah Industri Sirop Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop Industri kakao Industri Makanan dari Coklat dan Kembang Gula Industri Manisan Buah-buahan dan sayuran Kering
10740 10750 10761 10762 10771 10772 10773 10792 10793 10794 10799
Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya Industri Makanan dan Masakan Olahan Industri Pengolahan Kopi dan The Industri Pengolahan Herbal (Herb Infusion) Industi Kecap Industri Bumbu Masak dan Penyedap Makanan Industri Produk masak dari Kelapa Industri Kue Basah Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe, dan Tahu Industri Kerupuk, Kripik, Peyek, dan sejenisnya Industri Produk Makanan lainnya
108 10801 10802
Industri Makanan Hewan Industri Ransum makanan Hewan Industri Konsentrat Makanan Hewan
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
63
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE
DESKRIPSI
110 11010 11020 11030 11040
Industri Minuman Industri Minuman Keras Industri Anggur (wine) Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt Industri Minuman ringan
120 12011 12012 12019 12091 12099
INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU Industri Rokok Kretek Industri Rokok Putih Industri Rokok dan Cerutu Lainnya Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau Industri Bumbu Rokok serta Kelengkapan Rokok Lainnya
13 13111 13995 13997
INDUSTRI TEKSTIL Industri Persiapan Serat tekstil Industri Karung Goni Industri Kapuk
15111 15112
Industri Pengawetan Kulit Industri Penyamakan Kulit
20 201 20115 20119 20121 202 20294
INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA Industri Bahan Kimia Industri Bahan Kimia Dasar Organik, yang Bersumber dari Hasil Pertanian Industri Bahan Kimia Dasar Organik Lainnya Industri Pupuk alam/non sintesis hara makro primer Industri Barang Kimia Lainnya Industri Minyak Atsiri
21021 21022
Industri Simplisia (Bahan Obat Tradisional0 Industri produk Obat Tradisional
22 221 22121 22122 22123
INDUSTRI KARET. BARANG DARI KARET, DAN PLASTIK Industri Karet dan Barang dari Karet Industri Pengasapan Karet Industri Remilling Karet Industri Karet Remah (Crumb Rubber)
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
64
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE
DESKRIPSI
G 46 462 46201 46202 46203 46204 46205 46209 463 4631 46311 46312 46313 46314 46315 46319
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN. REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR Perdagangan Besar Bukan Mobil dan Sepeda Motor Perdaganagn Besar Hasil Pertanian dan Hewan Hidup - Perdagangan Besar Padi dan Palawija - Perdagangan Besar Buah yang Mengandung Minyak - Perdagangan Besar Bunga dan Tumbuhan - Perdagangan Besar tembakau Rajangan - Perdagangan Besar Binatang Hidup - Perdagangan Besar hasil pertanian dan Hewan Hidup Lainnya Perdagangan Besar Makanan, Minuman dan Tembakau Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman Hasil pertanian - Perdagangan Besar Beras - Perdagangan Besar Buah-buahan - Perdagangan Besar Sayuran - Perdagangan Besar Kopi, The dan Kakao - Perdagangan Besar Minyak dan Lemak Nabati - Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman hasil Pertanian Lainnya
4632 46321 46322 46323 46325 46326 46327
Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Makanan hasil Peternakan dan Perikanan - Perdagangan Besar Daging Sapi dan Daging Sapi Olahan - Perdagangan Besar Daging Ayam dan Daging Ayam Olahan - Perdagangan Besar Daging dan Daging Olahan Lainnya - Perdagangan Besar Telur dan Hasil Olahan Telur - Perdagangan Besar Susu dan Produk Susu - Perdagangan Besar Minyak dan lemak Hewani
4633 46331 46332 46335 46339
Perdagangan Besar Makanan dan Minuman lainnya dan Tembakau - Perdagangan Besar Gula, Coklat dan Kembang Gula - Perdagangan Besar Produk Roti - Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau - Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya
47 4721 47211 47212 47213 47214 47219
PERDAGANGAN ECERAN BUKAN MOBIL DAN MOTOR Perdagangan Eceran Khusus Komoditi Makanan dari Hasil Pertanain di Toko - Perdagangan Eceran Padi dan Palawija - Perdagangan Eceran Buah-buahan - Perdagangan Eceran Sayuran - Perdagangan Eceran Hasil Peternakan - Perdagangan Eceran Hasil Pertanian Lainnya
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
65
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 1 KATEGORI/ KODE
DESKRIPSI
4722 47221 47222 47223 47224 47225 47229
Perdagangan Eceran Khusus Makanan Hasil Industri di Toko - Perdagangan Eceran Beras - Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya - Perdagangan Eceran Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah - Perdagangan Eceran Tahu, Tempe , Tauco dan Oncom - Perdagangan Eceran Daging dan Biota Air Olahan - Perdagangan Eceran Makanan Lainnya
47240 47724 47727 47752 47753 47761 47762 47763 47764 47791 47796
- Perdagangan Eceran Khusus Rokok dan Tembakau - Perdagangan Eceran obat Tradisional - Perdagangan Eceran Aromatik/Penyegar (minayk Atsiri) - Perdagangan Eceran Hewan Ternak - Perdagangan Eceran Pakan ternak/Unggas/Ikan Dan hewan Piaraan - Perdagangan Eceran Bunga Potong/Florist - Perdagangan Eceran Tanaman Hias, Bibit buah-buahan dan Tanaman Obat - Perdagangan Eceran Pupuk dan Pemberantas Hama - Perdagangan Eceran Perlengkapan dan Media Tanaman Hias - Perdagangan Eceran Mesin Pertanian dan Perlengkapannya - Perdagangan Eceran Alat-alat Pertanian
4781 47811 47812 47813 47814 47819
Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Padi dan Palawija - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Buah-buahan - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Sayur-sayuran - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Peternakan - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian Lainnya
4782
Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Makanan, Minuman dan Produk Tembakau Hasil Industri Pengolahan
47821 47822 47823 47824 47825 47827 47828 47829
- Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Beras - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah dan Sejenisnya - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Tahu, Tempe , Tauco dan Oncom - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Daging Olahan dan Biota Air Olahan - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Rokok dan Tembakau - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Pakan Ternak, Pakan Unggas dan Pakan Ikan - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Makanan Yang Tidak Dapat Diklasifikasi di Tempat Lain
47843 47845 47846 47991 47992
- Perdagangan Eceran - Perdagangan Eceran - Perdagangan Eceran - Perdagangan Eceran - Perdagangan Eceran
Kaki Lima dan :Los Pasar Obat Tradisonal Kaki Lima dan :Los Pasar Pupuk dan Pemberantas Hama Kaki Lima dan :Los Pasar Aromatik/Penyegar (Minyak Atsiri) Keliling Komoditi Makan dari Hasil Pertanian Keliling Komoditi Makanan, Minuman atau Tembakau Hasil Industri Pengolahan
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
66
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 2. PDB sektor pertanian atas dasar harga berlaku, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 – 2014 PDB Atas Harga Berlaku (Miliar Rp) Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
PDB Tanaman Pangan
253,327
270,977
305,671
332,112
343,952
Padi
175,650
196,908
228,372
242,322
248,920
Jagung
40,329
41,112
48,068
48,393
52,321
Kedelai
4,654
4,755
4,878
4,639
6,123
Palawija Lainnya
32,693
28,203
24,352
36,758
36,589
110,395
125,286
125,108
137,369
159,521
60,213
59,846
54,449
67,735
74,818
8,016
4,040
4,325
5,236
6,734
- Cabai
15,287
10,551
12,377
13,282
15,062
- Sayur lainnya
36,910
45,255
37,747
49,216
53,023
PDB HORTIKULTURA Hortikultura Sayuran - Bawang merah
Hortikultura Buah
50,182
65,440
70,658
69,634
84,702
PDB Perkebunan
268,207
303,403
323,362
358,172
397,896
4,421
7,483
9,419
6,107
6,308
Perkebunan Tembakau Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perkebunan Kelapa
40,475
38,039
35,556
45,131
51,820
137,065
141,841
158,557
171,346
181,700
9,833
10,365
11,749
11,248
11,719
12,559
13,741
14,304
14,408
15,674
Perkebunan Tanaman Kakao
1,765
1,559
1,540
1,562
1,881
Perkebunan Tanaman Teh dan kopi
7,862
8,508
8,614
8,513
9,033
Perkebunan Cengkeh
4,570
3,752
5,754
6,793
7,581
Perkebunan Lainnya
49,656
78,114
77,868
93,064
112,179
PDB PETERNAKAN
108,400
117,257
130,614
147,982
167,075
Ternak Besar & Kecil
58,023
56,048
63,898
58,258
71,364
Ternak Unggas
40,773
46,435
53,313
60,019
69,177
9,604
14,773
13,403
29,706
26,534
740,329
816,923
884,754
975,635
1,068,444
14,105
15,591
17,372
19,143
20,501
Susu Segar PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan PDB Jasa Pertanian dan perburuhan PDB Pertanian Sempit
754,434
832,514
902,126
994,778
1,088,945
PDB Pertanian Luas
956,120
1,058,245
1,152,262
1,275,048
1,410,657
Sektor Lainnya
5,908,013
6,773,481
7,463,442
8,249,688
9,132,036
PDB Indonesia
6,864,133
7,831,726
8,615,705
9,524,737
10,542,694
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
67
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 3. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 – 2014 Kontribusi Thd PDB Indonesia (%) Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
PDB Tanaman Pangan
3.69
3.46
3.55
3.49
3.26
Padi
2.56
2.51
2.65
2.54
2.36
Jagung
0.59
0.52
0.56
0.51
0.50
Kedelai
0.07
0.06
0.06
0.05
0.06
Palawija Lainnya
0.48
0.36
0.28
0.39
0.35
PDB HORTIKULTURA
1.61
1.60
1.45
1.44
1.51
Hortikultura Sayuran
0.88
0.76
0.63
0.71
0.71
- Bawang merah
0.12
0.05
0.05
0.05
0.06
- Cabai
0.22
0.13
0.14
0.14
0.14
- Sayur lainnya
0.54
0.58
0.44
0.52
0.50
Hortikultura Buah
0.73
0.84
0.82
0.73
0.80
PDB Perkebunan
3.91
3.87
3.75
3.76
3.77
Perkebunan Tembakau
0.06
0.10
0.11
0.06
0.06
Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya
0.59
0.49
0.41
0.47
0.49
Perkebunan Kelapa Sawit
2.00
1.81
1.84
1.80
1.72
Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
0.14
0.13
0.14
0.12
0.11
Perkebunan Kelapa
0.18
0.18
0.17
0.15
0.15
Perkebunan Tanaman Kakao
0.03
0.02
0.02
0.02
0.02
Perkebunan Tanaman Teh dan kopi
0.11
0.11
0.10
0.09
0.09
Perkebunan Cengkeh
0.07
0.05
0.07
0.07
0.07
Perkebunan Lainnya
0.72
1.00
0.90
0.98
1.06
PDB PETERNAKAN
1.58
1.50
1.52
1.55
1.58
Ternak Besar & Kecil
0.85
0.72
0.74
0.61
0.68
Ternak Unggas
0.59
0.59
0.62
0.63
0.66
Susu Segar
0.14
0.19
0.16
0.31
0.25
10.79
10.43
10.27
10.24
10.13
0.21
0.20
0.20
0.20
0.19
PDB Pertanian Sempit
10.99
10.63
10.47
10.44
10.33
PDB Pertanian Luas
13.93
13.51
13.37
13.39
13.38
Sektor Lainnya
86.07
86.49
86.63
86.61
86.62
PDB Indonesia
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan PDB Jasa Pertanian dan perburuhan
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
68
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 4. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Pertanian Luas, tahun 2010 – 2014 Kontribusi Thd PDB Pertanian Luas (%) Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
PDB Tanaman Pangan
26.50
25.61
26.53
26.05
24.38
Padi
18.37
18.61
19.82
19.00
17.65
Jagung
4.22
3.88
4.17
3.80
3.71
Kedelai
0.49
0.45
0.42
0.36
0.43
Palawija Lainnya
3.42
2.67
2.11
2.88
2.59
11.55
11.84
10.86
10.77
11.31
Hortikultura Sayuran
6.30
5.66
4.73
5.31
5.30
- Bawang merah
0.84
0.38
0.38
0.41
0.48
- Cabai
1.60
1.00
1.07
1.04
1.07
- Sayur lainnya
3.86
4.28
3.28
3.86
3.76
Hortikultura Buah
5.25
6.18
6.13
5.46
6.00
PDB Perkebunan
PDB HORTIKULTURA
28.05
28.67
28.06
28.09
28.21
Perkebunan Tembakau
0.46
0.71
0.82
0.48
0.45
Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya
4.23
3.59
3.09
3.54
3.67
14.34
13.40
13.76
13.44
12.88
Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
1.03
0.98
1.02
0.88
0.83
Perkebunan Kelapa
1.31
1.30
1.24
1.13
1.11
Perkebunan Tanaman Kakao
0.18
0.15
0.13
0.12
0.13
Perkebunan Tanaman Teh dan kopi
0.82
0.80
0.75
0.67
0.64
Perkebunan Cengkeh
0.48
0.35
0.50
0.53
0.54
Perkebunan Lainnya
5.19
7.38
6.76
7.30
7.95
PDB PETERNAKAN
11.34
11.08
11.34
11.61
11.84
Ternak Besar & Kecil
6.07
5.30
5.55
4.57
5.06
Ternak Unggas
4.26
4.39
4.63
4.71
4.90
Susu Segar
1.00
1.40
1.16
2.33
1.88
77.43
77.20
76.78
76.52
75.74
1.48
1.47
1.51
1.50
1.45
78.91
78.67
78.29
78.02
77.19
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
Perkebunan Kelapa Sawit
PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan PDB Jasa Pertanian dan perburuhan PDB Pertanian Sempit PDB Pertanian Luas
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
69
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 5. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 – 2014 Kontribusi Thd PDB Pertanian Sempit (%) Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
PDB Tanaman Pangan
33.58
32.55
33.88
33.39
31.59
Padi
23.28
23.65
25.31
24.36
22.86
Jagung
5.35
4.94
5.33
4.86
4.80
Kedelai
0.62
0.57
0.54
0.47
0.56
Palawija Lainnya
4.33
3.39
2.70
3.70
3.36
14.63
15.05
13.87
13.81
14.65
Hortikultura Sayuran
7.98
7.19
6.04
6.81
6.87
- Bawang merah
1.06
0.49
0.48
0.53
0.62
- Cabai
2.03
1.27
1.37
1.34
1.38
- Sayur lainnya
4.89
5.44
4.18
4.95
4.87
Hortikultura Buah
6.65
7.86
7.83
7.00
7.78
PDB Perkebunan
35.55
36.44
35.84
36.01
36.54
Perkebunan Tembakau
0.59
0.90
1.04
0.61
0.58
Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya
5.36
4.57
3.94
4.54
4.76
18.17
17.04
17.58
17.22
16.69
Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
1.30
1.25
1.30
1.13
1.08
Perkebunan Kelapa
1.66
1.65
1.59
1.45
1.44
Perkebunan Tanaman Kakao
0.23
0.19
0.17
0.16
0.17
Perkebunan Tanaman Teh dan kopi
1.04
1.02
0.95
0.86
0.83
Perkebunan Cengkeh
0.61
0.45
0.64
0.68
0.70
Perkebunan Lainnya
6.58
9.38
8.63
9.36
10.30
PDB PETERNAKAN
14.37
14.08
14.48
14.88
15.34
Ternak Besar & Kecil
7.69
6.73
7.08
5.86
6.55
Ternak Unggas
5.40
5.58
5.91
6.03
6.35
Susu Segar
1.27
1.77
1.49
2.99
2.44
98.13
98.13
98.07
98.08
98.12
1.87
1.87
1.93
1.92
1.88
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
PDB HORTIKULTURA
Perkebunan Kelapa Sawit
PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan PDB Jasa Pertanian dan perburuhan PDB Pertanian Sempit
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
70
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 6. Kontribusi PDB Kelompok Komoditas terhadap PDB Pertanian Per Sub Sektor, tahun 2010 – 2014 Kontribusi Thd PDB Pertanian Sempit sub sektor (%) Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
PDB Tanaman Pangan
34.22
33.17
37.42
34.04
32.19
Padi
23.73
24.10
27.96
24.84
23.30
Jagung
5.45
5.03
5.88
4.96
4.90
Kedelai
0.63
0.58
0.60
0.48
0.57
Palawija Lainnya
4.42
3.45
2.98
3.77
3.42
14.91
15.34
15.31
14.08
14.93
Hortikultura Sayuran
8.13
7.33
6.67
6.94
7.00
- Bawang merah
1.08
0.49
0.53
0.54
0.63
- Cabai
2.06
1.29
1.52
1.36
1.41
- Sayur lainnya
4.99
5.54
4.62
5.04
4.96
Hortikultura Buah
6.78
8.01
8.65
7.14
7.93
PDB Perkebunan
36.23
37.14
39.58
36.71
37.24
Perkebunan Tembakau
0.60
0.92
1.15
0.63
0.59
Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya
5.47
4.66
4.35
4.63
4.85
18.51
17.36
19.41
17.56
17.01
Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
1.33
1.27
1.44
1.15
1.10
Perkebunan Kelapa
1.70
1.68
1.75
1.48
1.47
Perkebunan Tanaman Kakao
0.24
0.19
0.19
0.16
0.18
Perkebunan Tanaman Teh dan kopi
1.06
1.04
1.05
0.87
0.85
Perkebunan Cengkeh
0.62
0.46
0.70
0.70
0.71
Perkebunan Lainnya
6.71
9.56
9.53
9.54
10.50
PDB PETERNAKAN
14.64
14.35
15.99
15.17
15.64
Ternak Besar & Kecil
7.84
6.86
7.82
5.97
6.68
Ternak Unggas
5.51
5.68
6.53
6.15
6.47
Susu Segar
1.30
1.81
1.64
3.04
2.48
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
PDB HORTIKULTURA
Perkebunan Kelapa Sawit
PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
71
Analisis PDB Sektor Pertanian
Lampiran 7.
PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 - 2014
No. 1
Uraian
PDB Atas Harga Berlaku (Miliar Rp) 2011 2012 2013
2014
PDB Tanaman Pangan
250,787
263,076
268,268
268,918
Padi
175,650
173,768
182,486
188,362
187,217
Jagung
40,329
38,823
42,660
40,734
41,827
Kedelai
4,654
4,368
4,327
4,003
4,901
PDB HORTIKULTURA Hortikultura Sayuran - Bawang merah
3
2010 253,327
Palawija Lainnya 2
2015
32,693
33,829
33,604
35,170
34,974
110,395
120,079
117,425
118,208
123,159
46,549
25,422
27,106
28,152
29,937
8,016
3,675
3,968
4,159
5,078
- Cabai
15,287
9,187
10,262
10,694
11,615
- Sayur lainnya
23,246
12,560
12,876
13,299
13,244
Hortikultura Buah
63,846
94,657
90,319
90,056
93,222
PDB Perkebunan
268,207
281,465
301,020
319,533
338,155
Perkebunan Tembakau Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perkebunan Kelapa
4,421
6,990
8,499
5,358
5,418
40,475
44,254
44,581
47,916
46,667
137,065
144,172
162,392
173,419
183,172
9,833
9,738
11,128
10,954
11,303
12,559
12,590
12,651
12,103
12,022
Perkebunan Tanaman Kakao
1,765
1,500
1,560
1,519
1,494
Perkebunan Tanaman Teh dan kopi
7,862
7,356
7,801
7,657
7,728
Perkebunan Cengkeh
4,570
3,356
4,640
5,096
5,137
Perkebunan Lainnya
49,656
51,509
47,767
55,512
65,214
PDB PETERNAKAN
108,400
113,603
119,250
125,302
132,122
Ternak Besar & Kecil
58,023
56,011
60,266
49,753
56,380
Ternak Unggas
39,766
42,480
44,887
47,797
51,922
Susu Segar
10,611
15,113
14,097
27,752
23,819
5
740,329 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan
765,935
800,770
831,311
862,353
6
PDB Jasa Pertanian dan perburuhan
14,105
14,646
15,534
16,453
16,878
7
PDB Pertanian Sempit
754,434
780,581
816,304
847,764
879,231
8
PDB Pertanian Luas
956,120
993,857
1,039,441
1,083,142
1,128,448
9
Sektor Lainnya
5,908,013
6,293,778
6,687,643
7,075,052
7,439,668
PDB Indonesia
6,864,133.1
7,287,635.3
7,727,083.4
8,158,193.7
8,568,115.6
4
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
72
Analisis PDB Sektor Pertanian
Lampiran
8.
Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2011 - 2014
No. 1
2015
Uraian
2011 -
1.00
4.90
1.97
0.24
Padi
-
1.07
5.02
3.22 -
0.61
Jagung
-
3.73
9.88 -
4.51
2.68
Kedelai
-
6.15 -
0.96 -
7.49
22.44
3.47 -
0.66
4.66 -
0.56
8.77 -
PDB HORTIKULTURA
2.21
0.67
4.19
Hortikultura Sayuran
-
45.39
6.62
3.86
6.34
- Bawang merah
-
54.15
7.96
4.83
22.08
- Cabai
-
39.90
11.70
4.21
8.61
- Sayur lainnya
-
45.97
2.52
3.28 -
0.41
48.26 -
4.58 -
0.29
3.52
Hortikultura Buah 3
PDB Perkebunan
4.94
6.95
6.15
5.83
58.11
21.58 -
36.95
1.10
Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya
9.34
0.74
Perkebunan Kelapa Sawit
5.18
Perkebunan Tembakau
Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya
-
Perkebunan Kelapa
7.48 -
2.61
12.64
6.79
5.62
0.97
14.28 -
1.57
3.19
0.24
0.49 -
4.34 -
0.66
15.00
3.97 -
2.65 -
1.60
6.05 -
Perkebunan Tanaman Kakao
-
Perkebunan Tanaman Teh dan kopi
-
6.43
Perkebunan Cengkeh
-
26.57
Perkebunan Lainnya 4
2014
PDB Tanaman Pangan
Palawija Lainnya 2
Laju Pertumbuhan (%) 2012 2013
PDB PETERNAKAN Ternak Besar & Kecil Ternak Unggas Susu Segar
-
1.85
0.92
38.26
9.82
0.80
3.73 -
7.26
16.21
17.48
4.80
4.97
3.47
7.60 -
6.82 42.42 -
5.08
5.44
17.44
13.32
5.67
6.48
8.63
6.72
96.86 -
14.17
5
PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 3.46
4.55
3.81
3.73
6
PDB Jasa Pertanian dan perburuhan
3.83
6.07
5.91
2.58
7
PDB Pertanian Sempit
3.47
4.58
3.85
3.71
8
PDB Pertanian Luas
3.95
4.59
4.20
4.18
9
Sektor Lainnya
6.53
6.26
5.79
5.15
PDB Indonesia
6.17
6.03
5.58
5.02
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
73
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 9. PDB sektor industri pengolahan atas harga berlaku berbasis Pertanian, tahun 2010 – 2014 (Miliar Rp)
Uraian Ind. Makanan dan Minuman Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Pengolahan Tembakau Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi Industri Karung Goni dan Kapuk Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB INDONESIA
PDB atas Harga Berlaku (Miliar Rp.) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) 360,443 410,387 457,773 489,742 560,620 346,639 396,003 439,385 470,705 539,262 67,249
71,735
79,340
82,203
95,509
64,674
69,221
76,153
79,007
91,870
96,307 112 114,332 12,754 66,763 7,448 1,512,761 431,627 6,864,133
108,192 125 124,717 13,516 72,006 7,803 1,704,251 486,668 7,831,726
116,558 116 143,460 16,381 76,425 8,726 1,848,151 540,760 8,615,705
129,627 138,758 134 152 156,690 179,340 17,883 20,097 76,157 79,926 8,692 8,956 1,998,694 2,215,754 576,422 660,337 9,524,737 10,542,694
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
74
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 10. Kontribusi PDB sektor industri Pertanian, tahun 2010 - 2014 (%)
Uraian Ind. Makanan dan Minuman Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian thd totalnya1) Ind. Pengolahan Tembakau Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Industri Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian thd totalnya1) Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi Industri Karung Goni dan Kapuk Ind. Karung Goni dan Kapuk thd totalnya1) Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian thd totalnya1) Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian thd totalnya1) PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB INDONESIA
2010 5.25 5.05 96.17 0.98 0.94 96.17 1.40 0.002 0.12 1.67 0.19 11.16 0.97 0.11 11.16 22.04 6.29 100.00
pengolahan
berbasis
Kontribusi (%) 2011 2012 2013*) 5.24 5.31 5.14 5.06 5.10 4.94 96.49 95.98 96.11 0.92 0.92 0.86 0.88 0.88 0.83 96.49 95.98 96.11 1.38 1.35 1.36 0.002 0.001 0.001 0.12 0.10 0.10 1.59 1.67 1.65 0.17 0.19 0.19 10.84 11.42 11.41 0.92 0.89 0.80 0.10 0.10 0.09 10.84 11.42 11.41 21.76 21.45 20.98 6.21 6.28 6.05 100.00 100.00 100.00
2014**) 5.32 5.12 96.19 0.91 0.87 96.19 1.32 0.001 0.11 1.70 0.19 11.21 0.76 0.08 11.21 21.02 6.26 100.00
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara 1) Kontribusi terhadap total masing-masing kelompok
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
75
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 11. PDB sektor industri pengolahan atas harga konstan (2010), berbasis Pertanian, tahun 2010-2014 (Miliar Rp)
Uraian Ind. Makanan dan Minuman Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Pengolahan Tembakau Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi Industri Karung Goni dan Kapuk Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB INDONESIA
PDB atas Harga Konstan (Miliar Rp.) 2010 2011 2012 2013*) 2014**) 360,443 400,004 441,342 459,283 503,091 339,472 377,842 415,013 432,088 473,855 67,249 63,337
96,307 45 114,332 10,445 66,763 6,099 1,512,761 419,398 6,864,133
67,097 63,379
73,011 68,656
72,814 68,503
79,259 74,653
102,561 108,754 48 53 124,231 140,102 10,799 12,843 68,153 73,307 5,924 6,720 1,607,452 1,697,787 457,993 503,286 7,287,635 7,727,083
115,913 56 147,249 13,539 71,946 6,615 1,774,097 520,800 8,158,194
117,682 56 152,973 13,840 72,777 6,585 1,856,311 568,988 8,568,116
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
76
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 12. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis Pertanian, tahun 2011 - 2014 (%)
Uraian Ind. Makanan dan Minuman Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Pengolahan Tembakau Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi Industri Karung Goni dan Kapuk Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian PDB INDONESIA
Laju Pertumbuhan (%) 2011 2012 2013*) 2014**) 10.98 10.33 4.07 9.54 11.30 9.84 4.11 9.67 -0.23 0.07
8.82 8.33
-0.27 -0.22
8.85 8.98
6.49 7.66 8.66 3.39 2.08 -2.87 6.26 9.20 6.17
6.04 10.28 12.78 18.93 7.56 13.43 5.62 9.89 6.03
6.58 5.55 5.10 5.41 -1.86 -1.56 4.49 3.48 5.58
1.53 -0.27 3.89 2.23 1.16 -0.46 4.63 9.25 5.02
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
77
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 13. PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 – 2014 (Miliar Rp)
No
Uraian
1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar
2010 25,136 7,265 17,871 55,108 19,634 35,474 7,563 188 1,149 1,615 283 1,645 1,477 321 885 34,104 9,481 24,136 486
PDB Atas Dasar Harga Berlaku 2011 2012 2013 **) 2014 **) 26,347 28,314 30,640 33,098 7,712 8,262 8,884 9,627 18,635 20,052 21,756 23,471 61,410 65,162 71,137 75,649 19,279 20,251 22,154 24,432 42,131 44,911 48,983 51,217 9,226 9,714 10,500 11,051 287 292 310 320 1,331 1,358 1,447 1,585 1,481 1,634 1,796 1,971 431 429 447 472 2,360 2,424 2,638 2,691 2,108 2,246 2,370 2,433 306 328 363 398 924 1,006 1,129 1,183 37,290 40,399 45,024 46,880 10,324 11,070 12,279 12,911 26,520 28,841 32,178 33,373 446 489 567 597
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
78
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 13 No
Uraian
2010 5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 169,267 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 36,771 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 2,208 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani 26,401 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 7,140 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 37,982 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 8,386 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 5,601 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 4,973 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 2,138 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 4,588 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 12,517 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 875 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 16,214 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 7 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 4 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 1,415 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 7 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 298 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 182 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 1,560 PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 291,178 PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741,783
PDB Atas Dasar Harga Berlaku 2011 2012 2013 **) 181,743 194,993 214,078 34,105 37,567 42,346 2,313 2,506 2,769 27,622 29,983 33,216 7,885 8,501 9,338 44,632 47,856 51,550 9,781 10,018 10,774 5,583 6,057 6,707 5,674 6,035 6,520 2,518 2,691 2,926 4,657 5,071 5,638 14,397 15,031 16,502 945 957 1,060 17,312 18,183 19,791 11 11 11 5 5 6 1,538 1,654 1,843 9 10 10 393 404 428 250 257 272 2,112 2,197 2,369 316,016 338,583 371,378 857,148 909,818 1,001,290.5
2014 **) 227,542 45,244 2,933 35,091 9,829 54,394 11,665 7,179 6,940 3,069 5,977 17,483 1,151 21,431 12 6 1,929 11 455 287 2,456 394,221 1,121,378.9
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
79
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 14. Kontribusi PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian, tahun 2010 - 2014 (%)
No
Uraian
1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar
2010 3.39 0.98 2.41 7.43 2.65 4.78 1.02 0.03 0.15 0.22 0.04 0.22 0.20 0.04 0.12 4.60 1.28 3.25 0.07
Kontribusi )PDb Atas Dasar Harga Berlaku 2011 2012 *) 2013 **) 2014 **) 3.07 3.11 3.06 2.95 0.90 0.91 0.89 0.86 2.17 2.20 2.17 2.09 7.16 7.16 7.10 6.75 2.25 2.23 2.21 2.18 4.92 4.94 4.89 4.57 1.08 1.07 1.05 0.99 0.03 0.03 0.03 0.03 0.16 0.15 0.14 0.14 0.17 0.18 0.18 0.18 0.05 0.05 0.04 0.04 0.28 0.27 0.26 0.24 0.25 0.25 0.24 0.22 0.04 0.04 0.04 0.04 0.11 0.11 0.11 0.11 4.35 4.44 4.50 4.18 1.20 1.22 1.23 1.15 3.09 3.17 3.21 2.98 0.05 0.05 0.06 0.05
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
80
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 14 No
Uraian
2010 5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 22.82 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 4.96 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 0.30 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani3.56 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 0.96 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 5.12 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 1.13 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 0.76 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 0.67 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 0.29 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 0.62 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 1.69 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 0.12 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 2.19 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 0.00 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 0.00 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 0.19 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet PDB Perdagangan Berbasis Pertanian PDB Perdagangan Besar dan Eceran
0.00 0.04 0.02 0.21 39.25 100.00
Kontribusi )PDb Atas Dasar Harga Berlaku 2011 2012 *) 2013 **) 21.20 21.43 21.38 3.98 4.13 4.23 0.27 0.28 0.28 3.22 3.30 3.32 0.92 0.93 0.93 5.21 5.26 5.15 1.14 1.10 1.08 0.65 0.67 0.67 0.66 0.66 0.65 0.29 0.30 0.29 0.54 0.56 0.56 1.68 1.65 1.65 0.11 0.11 0.11 2.02 2.00 1.98 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.18 0.18 0.18 0.00 0.05 0.03 0.25 36.87 100.00
0.00 0.04 0.03 0.24 37.21 100.00
0.00 0.04 0.03 0.24 37.09 100.00
2014 **) 20.29 4.03 0.26 3.13 0.88 4.85 1.04 0.64 0.62 0.27 0.53 1.56 0.10 1.91 0.00 0.00 0.17 0.00 0.04 0.03 0.22 35.16 100.00
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
81
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 15. PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian atas dasar harga konstan (2010), tahun 2010 – 2014 (Miliar Rp)
No
Uraian
1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar
2010 14,971 4,693.1 10,277.4 31,935 10,883.2 21,052.0 7,012.5 243.7 1,063.7 665.9 435.1 1,803.6 1,652.6 284.9 863.1 21,428.1 5,829.1 15,312.2 286.8
PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2011 2012 2013 **) 2014 **) 16,484 17,633 17,973 19,387 5,411 5,757 5,835 6,262 11,073 11,876 12,138 13,125 40,703 42,722 42,911 45,518 12,265 12,890 13,152 14,215 28,437 29,832 29,758 31,302 8,703 9,023 9,259 9,834 360 376 382 391 1,332 1,367 1,383 1,489 728 758 784 854 597 623 632 659 2,318 2,391 2,446 2,588 2,081 2,142 2,197 2,334 287 309 318 350 1,002 1,060 1,119 1,172 25,987 27,572 27,775 29,584 6,805 7,209 7,294 7,825 18,888 20,049 20,153 21,405 293 314 328 354
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
82
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 15 No
Uraian
2010 5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 125,930.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 19,509.5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan1,740.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani 19,181.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 5,664.3 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 30,990.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 8,860.4 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 4,202.4 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 4,554.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 1,421.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 3,198.9 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 10,526.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 695.2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 12,412.4 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 6.9 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 1.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 878.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 7.9 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 284.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 226.2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 1,568.3 PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 201,276.4 PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741,783.3
PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2011 2012 2013 **) 2014 **) 156,590 162,039 169,170 178,632 24,502 25,438 26,502 27,913 2,032 2,127 2,240 2,374 22,723 23,661 24,799 26,350 7,029 7,281 7,547 8,012 41,053 42,298 43,477 45,832 10,903 11,074 11,671 12,384 5,055 5,319 5,645 5,888 5,566 5,869 6,281 6,478 1,827 1,893 1,946 2,061 4,069 4,208 4,364 4,607 13,057 13,340 13,961 14,819 851 844 896 958 14,419 14,948 15,809 16,807 12 11 11 12 2 2 2 2 1,068 1,109 1,155 1,227 10 10 11 11 394 403 414 433 283 291 300 320 1,737 1,911 2,136 2,142 248,466 258,989 267,088 282,954 822,321.9 864,480.6 899,915.9 943,180.3
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
83
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lampiran 16. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian, tahun 2011 - 2014 (%)
No
Uraian
1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar
PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2011 2012 *) 2013 **) 2014 **) 10.1 7.0 1.9 7.9 15.3 6.4 1.4 7.3 7.7 7.3 2.2 8.1 27.5 5.0 0.4 6.1 12.7 5.1 2.0 8.1 35.1 4.9 -0.2 5.2 24.1 3.7 2.6 6.2 47.7 4.4 1.7 2.3 25.3 2.6 1.1 7.7 9.3 4.1 3.4 8.9 37.3 4.3 1.4 4.3 28.5 3.2 2.3 5.8 25.9 2.9 2.6 6.3 0.9 7.6 2.9 10.0 16.1 5.9 5.5 4.7 21.3 6.1 0.7 6.5 16.7 5.9 1.2 7.3 23.4 6.1 0.5 6.2 2.2 7.1 4.5 7.9
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
84
Analisis PDB Sektor Pertanian
2015
Lanjutan Lampiran 16.
No
Uraian
2011
5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 24.3 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 25.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 16.8 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani18.5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 24.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 32.5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 23.1 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 20.3 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 22.2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 28.5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 27.2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 24.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 22.4 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 16.2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 66.4 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 53.9 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 21.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 27.2 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 38.6 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 25.0 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 10.8 PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 23.4 PDB Perdagangan Besar dan Eceran 10.9
PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 2012 *) 2013 **) 2014 **) 3.5 4.4 5.6 3.8 4.2 5.3 4.7 5.3 6.0 4.1 4.8 6.3 3.6 3.7 6.2 3.0 2.8 5.4 1.6 5.4 6.1 5.2 6.1 4.3 5.4 7.0 3.1 3.6 2.8 5.9 3.4 3.7 5.6 2.2 4.7 6.1 -0.8 6.2 6.9 3.7 5.8 6.3 -5.1 -0.4 6.8 7.3 -5.8 6.6 3.9 4.2 6.2 3.1 4.6 5.1 2.4 2.5 4.8 3.0 3.2 6.7 10.0 11.8 0.3 4.2 3.1 5.9 5.1 4.1 4.8
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
85