Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kam i panjat kan kehadirat Allah SWT, at as rahmat dan karunia-Nya sehingga Dokum en Analisa Dat a Indikat or M akro Sekt or Pert anian provinsi Bant en Tahun 2013 – 2014 dapat t erselesaikan. Dokum en ini m erupakan out put pelaksanaan Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Provinsi Bant en dengan pesert a Aris M uchendar, S.Pt dan dimaksudkan sebagai bahan masukan kebijakan pembangunan pert anian di provinsi Bant en. Ucapan t erim a kasih kami sampaikan kepada Tim dan sem ua pihak yang t elah bekerjasama dan membant u sam pai t erlaksananya kegiat an ini, t erut ama kepada Badan Pusat St at ist ik (BPS) provinsi Banten yang t elah m em bantu dalam menyediakan dat a-dat a t erkait . Disadari bahw a publikasi ini m asih belum sem purna untuk dapat
sepenuhnya mem enuhi berbagai
kebut uhan
para
st akeholders pert anian, oleh sebab itu pengem bangan dan penyem purnaannya akan selalu ditingkat kan. Kam i m engharapkan adanya saran dan krit ik m embangun dari para st akeholders pert anian. Sem oga dokumen ini dapat berm anfaat bagi pem baca t erut am a bagi para pengam bil kebijakan di sekt or pert anian.
Serang, Novem ber 2014 Kepala Dinas Pert anian dan Pet ernakan Provinsi Bant en
Ir. Hj. ENENG NURCAHYATI Pem bina Ut ama M adya Nip. 19620825 198704 2 001
i Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 DAFTAR ISI
Halam an KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GRAFIK
iv
BAB. I. PENDAHULUAN
1
1.1. lat ar Belakang
2
1.2. M aksud dan Tujuan
3
BAB. II. KONSEP, DEFINISI, DAN M ANFAAT DATA INDIKATOR M AKRO SEKTOR PERTANIAN
4
2.1. Pendapat an Dom est ik Regional Bruto (PDRB)
4
2.2. Nilai Tukar Pet ani (NTP)
7
2.3. Tenaga kerja Sekt or Pert anian
9
2.4. Ekspor Sekt or Pert anian
14
BAB. III. ULASAN SINGKAT PERKEM BANGAN INDIKATOR M AKRO SEKTOR PERTANIAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 – 2014
16
3.1. Perkembangan Perekonom ian Sekt or Pert anian Provinsi Bant en
16
3.2. Perkembangan Nilai tukar Pet ani (NTP)
23
3.3. Perkembangan Tenaga Kerja Sekt or Pert anian
31
3.4. Perkembangan Ekspor Sekt or Pert anian
33
BAB. IV. ARAH KEBIJAKAN PEM BANGUNAN PERTANIAN
38
BAB. V. KESIM PULAN DAN SARAN
43
5.1. Kesimpulan
43
5.2. Saran
44
ii Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 DAFTAR TABEL
Halaman 1
Perkem bangan PDRB ADHB Provinsi Bant en t ahun 2012 – 2013
16
2
Perbandingan Kont ribusi Sub Sekt or Pert anian t ahun 2012-2013
18
3
Perkem bangan PDRB Bant en dan laju pert um buhan sekt or Pert anian t ahun 2012-2013
19
4
Laju Pert umbuhan PDRB Bant en dan Sekt or Pert anian TW IV 2013 dan TW I 2014
20
5
Laju Pert umbuhan PDRB Bant en dan Sekt or Pert anian TW I 2014 dan TW II 2014
21
6
Laju Pert umbuhan PDRB bant en dan Sekt or Pert anian TW II 2014 dan TW III 2014
22
7
Perkem bangan PDRB Bant en dan Sekt or Pert anian TW I – III 2014
23
8
Sepuluh daerah dengan NTP t ert inggi t ahun 2012
24
9
Perkem bangan NTP sub sekt or pert anian Provinsi Bant en t ahun 2013
26
10
Perkem bangan NTP sub sekt or pert anian Provinsi Bant en t ahun 2014
29
11
Perkem bangan Tenaga Kerja Provinsi Bant en t ahun 2012-2014
32
12
Ekspor sekt or pert anian dan ekspor provinsi Banten t ahun 2013
33
13
Dat a ekspor pert anian dan ekspor provinsi Bant en t ahun 2013
35
14
Dat a ekspor pert anian dan ekspor provinsi Bant en t ahun 2014
36
iii Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014
DAFTAR GRAFIK
Halaman 1
Kont ribusi PDRB (%) menurut lapangan usaha t ahun 2013
17
2
Perkem bangan NTP Bant en t ahun 2008 – 2012
24
3
Perbandingan NTP Nasional dan Bant en t ahun 2013
25
4
Perkem bangan Tenaga Kerja Sekt or Pert anian t ahun 2012 – 2014
31
5
Perkem bangan kontribusi sekt or pert anian t erhadap t ot al ekspor Bant en t ahun 2007 - 2012
34
iv Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sekt or pert anian t erus dit untut untuk berperan dalam perekonom ian nasional melalui pembent ukan Produk Dom est ik Brut o (PDB), pencipt aan devisa, penyediaan
pangan
dan
bahan
baku
indust ri,
pengent asan
kemiskinan,
penyediaan lapangan kerja dan peningkat an pendapat an masyarakat . Selain melalui kontribusi langsung t ersebut , sektor pert anian juga m empunyai kont ribusi t idak langsung berupa efek pengganda (mult iplier effect ) melalui kait an ke depan dan
ke
belakang yang dam paknya
relat if
besar
t erhadap
sekt or-sekt or
perekonom ian lain sehingga layak dijadikan sebagai sekt or andalan baik dalam pembangunan
ekonomi
nasional
m aupun
pembangunan
regional
Bant en
khususnya. Pelaksanaan pem bangunan pert anian pada dasarnya ditujukan unt uk meningkat kan kesejaht eraan masyarakat t erut am a pet ani. Oleh karena it u, dalam set iap t ahap kegiat an pembangunan pert anian kesejaht eraan pet ani selalu menjadi
tujuan
pembangunan
pembangunan. pert anian
yang
M elalui
berbagai
dilaksanakan,
kebijakan
pemerint ah
dan
t elah
program berupaya
peningkat an produksi pert anian, menjaga st abilit as pasokan bahan pangan,dan meningkat kan pendapat an/ kesejaht eraan pet ani Sebagai konsekuensi dari perubahan lingkungan st rat egis global sepert i liberalisasi pasar int ernasional, perubahan sist em dan manajemen produksi, perw ujudan
ket ahanan
pangan
dan
development
goals), kem ajuan pesat
pengent asan dalam
kemiskinan
(millenium
penemuan dan pem anfaat an
t eknologi, sert a dinamika lingkungan domest ik sepert i perm int aan pangan dan bahan baku indust ri, kelangkaan dan degradasi kualit as sumberdaya alam , sert a manajemen pem bangunan (ot onomi daerah), maka pem bangunan pert anian dihadapkan pula kepada berbagai perm asalahan.
1 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 Walaupun pem bangunan pert anian t elah berdampak posit if bagi m asyarakat pedesaan,namun belum mam pu m emecahkan m asalah kemiskinan di pedesaan. M eskipun jumlah penduduk m iskin di pedesaan menunjukkan penurunan, jumlah penduduk m iskin di pedesaan masih besar. Produksi pert anian t elah tum buh secara signifikan, namun kesejaht eraan pet ani belum dapat m eningkat kan secara signifikan. Hal ini disebabkan ant ara lain karena umumnya harga yang dit erima pet ani dan yang dibayar konsumen relat if m asih rendah. Hal ini berkait an dengan rendahnya daya t awar pet ani. Kondisi ini m enunjukkan sist em agribisnis yang t erbangun belum dapat sepenuhnya m ensejaht erakan pet ani. Banyak fakt or yang mem pengaruhi rendahnya daya t aw ar pet ani t ersebut
sepert i keset araan
kelembagaan dalam pasar, infrast rukt ur, serta kualit as produk dan lain. Dalam pandangan yang bersifat positif, kondisi dem ikian m enunjukkan bahw a m asih ada peluang m eningkat kan kesejaht eraan pet anidan m asyarakat pedesaan secara keseluruhan m elalui perbaikan dan m elonggarkan kendala-kendala yang ada. Dat a dan sist em inform asi pert anian saat ini merupakan fakt or yang pent ing dalam pem bangunan pert anian. Dat a dan sist em informasi pert anian yang baik merupakan input yang m endasar dalam m enyusun kebijakan pem bangunan yang t epat bagi pert anian di provinsi Bant en. Salah sat u perm asalahan yang m asih harus kit a selesaikan bersam a adalah masih belum lengkap dan akuratnya dat a yang dit ampilkan berkait an dengan sekt or pert anian. Dat a-dat a indicator m akro sect or pert anian sebagai salah sat u jenis dat a pert anian diharapkan m am pu mem berikan gam baran t ingkat kesejaht eraan pet ani dan perkem bangan pem bangunan sect or pert anian. Kondisi saat ini, publikasipublikasi berkait an dat a indicat or m akro sect or pert anian belum disajikan secara kom prehensif dalam arti t idak hanya m enam pilkan hasil angka-angka nam um mam pu m enggambarkan konsep, definisi, manfaat sert a analisa perkem bangan dat a t ersebut . Untuk it u upaya peningkat an pengelolaan dat a indicator makro sect or pert anian ini t entu harus t et ap diperbaiki, Berkait an dengan hal ini m aka diperlukannya suatu bent uk publikasi/ dokum en yang m am pu menyajikan dat adat a indicator makro sect or pert anian secara lebih lengkap sert a m enggambarkan
2 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 pembangunan pert anian provinsi Bant en. Penyusunan dokumen ini merupakan salah satu langkah yang diharapkan m ampu m em berikan pemahaman dan w aw asan yang lebih luas bagi para st akeholders at aupun pengguna.
1.2. M AKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Dokumen Analisis Dat a Indikator M akro Sekt or Pert anian Provinsi Bant en 2013 – 2014 ini dimaksudkan sebagai bahan masukan dalam pengam bilan kebijakan sekt or pert anian provinsi Bant en, khususnya kebijakan yang berkait an peningkat an st rukt ur PDRB sekt or pert anian, nilai tukar pet ani, dan ket enagakerjaan di sekt or pert anian. Tujuan penyusunan
Dokum en Analisis Dat a Indikat or M akro
Sekt or
Pert anian Provinsi Bant en 2013 – 2014 ini adalah : 1. M engident ifikasi dan m enganalisa st rukt ur ekonomi / PDRB sekt or pert anian provinsi Bant en tahun 2013 - 2014-12-01 2. M engident ikasi dan m enganalisa Nilai tukar pet ani (NTP) provinsi Bant en t ahun 2013 – 2014 3. M engident ikasi kondisi ket enagakerjaan sekt or pert anian Provinsi Bant en saat ini 4. M engident ikasi perkem bangan ekspor sekt or pert anian provinsi bant en saat ini
3 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 BAB II KONSEP, DEFINISI DAN M ANFAAT DATA INDIKATOR M AKRO SEKTOR PERTANIAN
2.1. PENDAPATAN DOM ESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
Untuk m engukur sejauh mana keberhasilan kinerja perekonomian regional, maka dibuat indikator m akro yang biasa digunakan sebagai penilaian kinerja perekonom ian. Indikat or t ersebut diant aranya adalah Produk Domest ik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonom ian yang dit imbulkan oleh seluruh kegiat an ekonomi di suatu wilayah t ert ent u (provinsi dan kabupat en / kot a), dan dalam sat u kurun w aktu t ert ent u (sat u t ahun kelender). PDRB at as dasar harga berlaku m enggam barkan nilai t ambah barang dan jasa yang dihitung m enggunakan harga yang berlaku pada set iap t ahun, sedangkan PDRB at as dasar harga konst an menunjukkan nilai t ambah barang dan jasa t ersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu t ahun t ert ent u sebagai dasar. Pengumpulan dat a dalam rangka penghitungan PDRB dilakukan dengan dua cara, yaitu Survey Khusus Pendapat an Regional (SKPR) dan Invent arisasi Dat a Sekunder. Pengam bilan sam pel dalam pelaksanaan SKPR menggunakan m et ode purposive (t erarah) yang jum lah sam pelnya disesuaikan dengan pot ensi w ilayah sert a dana yang t ersedia, sedangkan invent arisasi dat a sekunder dilaksanakan dengan cara menyalin laporan Dinas/ Inst ansi sert a lembaga yang t erkait dengan perhitungan.
M etode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB atas dasar harga berlaku dapat dihitung m elalui dua met ode yait u met ode langsung dan m et ode t idak langsung. Yang dim aksud m et ode langsung adalah m et ode peng-hit ungan dengan m enggunakan dat a yang bersum ber dari daerah dan dapat mem perlihat kan karat erist ik sosial ekonomi set iap daerah. Sedangkan M et ode Tidak Langsung (m et ode alokasi) adalah m et ode penghit ungan dengan cara alokasi dengan m em akai berbagai macam indicator produksi at au
4 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 indikat or lainnya yang cocok sebagai alokat or. Alokat or yang dapat digunakan dapat didasarkan atas (i) Nilai produksi brut o at au net o; (ii) Jumlah produksi fisik ; (iii) t enaga kerja; (iv) Penduduk ; dan (v) alokator lainnya yang dianggap cocok unt uk daerah. M et ode Langsung, dapat dilakukan dengan m enggunakan 3 macam pendekat an, yaitu : 1. Pendekatan produksi
Pendekat an dari segi produksi adalah m enghitung nilai t ambah dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiat an ekonomi dengan dua cara mengurangkan biaya ant ara dari m asing-masing nilai produksi bruto t iap-tiap sekt or at au subsekt or. Pendekatan ini biasa disebut pendekat an nilai t am bah. 2. Pendekatan Pendapatan
Dalam pendekat an pendapat an, nilai t ambah dari set iap kegiat an ekonom i dihitung dengan jalan m enjumlahkan semua balas jasa fact or produksi yait u upah dan gaji, surplus usaha, penyusut an dan pajak t ak langsung net o. 3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekat an dari segi pengeluaran bert itik t olak pada penggunaan akhir dari barang dan jasa didalam suat u wilayah, sepert i : 1. Pengeluaran konsumsi rumah t angga dan lembaga sw ast a yang t idak mencari unt ung 2. Konsumsi Pemerint ah 3. Pem bent ukan M odal Tet ap Bruto 4. Perubahan Stok 5. Ekspor net o
M etode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Perkembangan Produk Dom est ik Regional Bruto At as Dasar Harga Berlaku dari t ahun ke t ahun m enggam barkan perkem bangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dalam perubahan volum e produksi at au perkem bangan produkt ifit as secara nyat a. Penghitungan at as dasar harga konst an ini berguna ant ara lain dalam perencanaan ekonomi, proyeksi dan untuk m enilai pert umbuhan ekonom i
5 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 secara keseluruhan maupun sekt oral. Produk dom est ik m enurut lapangan usaha at as dasar harga konst an apabila dikait kan dengan dat a mengenai t enaga kerja dan barang modal yang dipakai dalam proses produksi dapat m em berikan gam baran t ent ang tingkat produkt ifit as dan kapasit as produksi dari m asing-masing lapangan usaha t ersebut . Secara konsep nilai atas dasar harga konst an dapat juga mencerminkan kuant um produksi pada t ahun dasar. Dari segi m et ode st at ist ik, suat u nilai at as dasar harga konst an dapat diperoleh dengan cara : a. Revaluasi at as kuantum pada t ahun berjalan dengan harga t ahun dasar. Cara ini adalah mengalikan kuantum pada tahun yang berjalan dengan harga t ahun dasar. Hasilnya adalah nilai dasar harga konst an. b. Ekstrapolasi at as nilai t ahun dasar dengan suatu indeks kuant um. Cara ini adalah m engalikan nilai t ahun dasar dengan suatu indeks kuant um dibagi 100. c. Deflasi at as suatu nilai pada t ahun dasar dengan suat u indeks harga. Cara ini adalah m em bagi nilai t ahun berjalan dengan suat u indeks harga dibagi 100.
M anfaa t Da ta PDRB
M anfaat yang dapat diperoleh dari dat a PDRB antara lain adalah : 1. PDRB harga berlaku nominal m enunjukkan kem ampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu w ilayah regional. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kem am puan sumber daya ekonom i yang besar, begit u juga sebaliknya. 2.
Pendapat an
regional
harga berlaku
m enunjukkan
pendapat an
yang
mem ungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suat u wilayah. 3. PDRB harga konst an (riil) dapat digunakan unt uk m enunjukkan laju pert um buhan ekonom i secara keseluruhan at au set iap sekt or dari t ahun ke t ahun. 4. Dist ribusi PDRB harga berlaku m enurut sekt or m enunjukkan st rukt ur perekonom ian at au peranan set iap sekt or ekonom i dalam suatu wilayah. Sekt or-sekt or ekonom i yang mempunyai peran besar m enunjukkan basis perekonom ian suatu wilayah.
6 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 5. PDRB dan Pendapat an Regional Perkapit a at as dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB dan Pendapat an Regional per kepala at au per sat u orang penduduk. 6. PDRB dan Pendapat an Regional Perkapit a at as dasar harga konst an berguna unt uk menget ahui pert umbuhan nyat a ekonom i per kapit a penduduk suatu w ilayah
2.2. NILAI TUKAR PETANI (NTP)
Unsur penting yang dijadikan sebagai indikator kesejaht eraan pet ani adalah besarnya pendapat an dan perimbangannya dengan pengeluaran. Dalam kait an t ersebut salah sat u alat ukur yang sering digunakan adalah nilai tukar pet ani (NTP). Nilai Tukar Petani (NTP) m erupakan hubungan ant ara hasil pert anian yang dijual pet ani dengan barang dan jasa lain yang dibeli oleh pet ani. Secara konsepsional nilai t ukar petani adalah mengukur kem am puan tukar barang-barang (produk) pert anian yang dihasilkan pet ani dengan barang at au jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah t angga pet ani dan keperluan dalam m emproduksi barang-barang pert anian. Di sini pet ani dalam kapasit as sebagai produsen dan konsumen. Dalam kapasit as pet ani sebagai produsen, dapat dihitung nilai t ukar pet ani (NTP) t erhadap biaya produksi dan penam bahan barang modal, sedangkan jika pet ani dalam kapasitas khusus sebagai konsum en dihit ung NTP t erhadap konsum si rum ah t angga pet ani, dan besaran indeks yang disebut NTP adalah hasil bagi ant ara indeks harga yang dit erim a (dari hasil produksi) dengan indeks harga yang dibayar pet ani untuk keperluan rumah t angga pet ani dan at au keperluan dalam mem produksi barang-barang pert anian. NTP berflukt uasi dari w akt u kewakt u t ergant ung dari perkem bangan harga barang yang dijual pet ani (It ) dan barang dan jasa yang dikonsum si pet ani (Ib). Apabila harga produk pert anian yang dihasilkan pet ani naik dengan persent ase lebih besar dari persent ase kenaikan barang dan jasa yang dibayar pet ani, dengan asumsi volume produksi t idak berkurang, maka NTP naik dan dengan sendirinya pendapat an pet ani naik relatif lebih besar dari kenaikan pengeluaran at au t erjadi surplus. Dengan dem ikian
7 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 secara konsept ual, hubungan ant ara NTP dan pert am bahan pendapat an pet ani sangat erat . Karena pendapat an pet ani sangat erat kait annya dengan t ingkat kesejaht eraan, maka NTP m erupakan indikator yang relevan untuk m enunjukan perkem bangan t inggkat kesejaht eraan pet ani. Secara umum t erdapat tiga macam pengert ian NTP : a) NTP > 100, berart i pet ani m engalami surplus. Harga produksinya naik lebih besar dari kenaikan harga konsum sinya. Pendapat an pet ani naik lebih besar dari pengeluarannya; dengan dem ikian t ingkat kesejaht eraan pet ani lebih baik dibanding t ingkat kesejaht eraan pet ani sebelum nya. b) NTP
=
100,
berart i
Kenaikan/ penurunan
harga
pet ani
m engalami
produksinya
impas/ break
sam a
dengan
even .
persent ase
kenaikan/ penurunan harga barang konsumsinya. Tingkat kesejaht eraan pet ani tidak mengalam i perubahan c) NTP < 100, berart i pet ani m engalam i defisit . Kenaikan harga barang produksinya relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Tingkat kesejaht eraan pet ani pada suat u periode m engalam i penurunan
dibanding
t ingkat
kesejaht araan
pet ani
pada
periode
seb elum nya.
Secara konsepsi NTP m engukur daya t ukar dari komodit as pert anian yang dihasilkan pet ani t erhadap produk yang dibeli pet ani untuk keperluan konsum si dan keperluan dalam m em produksi usaha t ani. Nilai tukar pet ani (NTP Padi ) didefinisikan sebagai rasioant ara harga yang diterim a pet ani (HT) dengan harga yang dibayar pet ani (HB) at au NTP = HT/ HB. Pengukuran NTP dinyat akan dalam bentuk indeks sebagai berikut : INTP
IT/ IB
dim ana: INTP = Indeks Nilai Tukar Pet ani, IT = Indeks harga yang dit erim a pet ani, IB = Indeks harga yang dibayar pet ani.
8 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 Indeks t ersebut merupakan nilai t ert imbang t erhadap kuantit as pada t ahun dasar t ert ent u. Pergerakan nilai t ukar akan ditent ukan oleh penentuan t ahun dasar karena perbedaan t ahun dasar akan m enghasilkan keragaan perkem bangan indeks yang berbeda.
M anfaa t Da ta Nilai Tuka r Petani
a) Dari indeks harga yang dit erima pet ani (It ) dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan pet ani. Indeks ini juga digunakan sebagai dat a penunjang dalam penghit ungan pendapat an sekt or pert anian. b)
Dari kelom pok konsumsi rumah tangga dalam indeks harga yang dibayar pet ani (Ib), dapat digunakan unt uk m elihat fluktuasi harga barang-barang yang dikonsum si oleh pet ani yang m erupakan bagian t erbesar dari masyarakat di pedesaan.
c) Nilai tukar pet ani m empunyai kegunaan unt uk m engukur kem ampuan t ukar produk yang dijual pet ani dengan produk yang dibut uhkan pet ani dalam m em produksi. Hal ini t erlihat bila dibandingkan kemampuan nilai t ukarnya pada t ahun dasar. Dengan demikian, NTP dapat dipakai sebagai salah sat u indikat or dalam m enilai tingkat kesejaht eraan pet ani
2.3. TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN
Konsep
dan
definisi
yang
digunakan
dalam
pengumpulan
dat a
ket enagakerjaan oleh Badan Pusat St atist ik adalah The Labor Force Concept yang disarankan oleh Int ernational Labor rganizat ion (ILO). Konsep ini m em bagi penduduk m enjadi dua kelompok, yaitu penduduk Kelompok Um ur kerja dan penduduk bukan Kelom pok Umur kerja. Selanjutnya, penduduk Kelompok Umur kerja dibedakan pula m enjadi dua kelom pok berdasarkan kegiat an utama yang sedang dilakukannya. Kelompok t ersebut adalah Angkat an Kerja dan Bukan Angkat an Kerja. Definisi yang berkait an dengan penerapan konsep t ersebut di Indonesia dijelaskan dalam uraian berikut :
9 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 1. Penduduk Kelompok Umur kerja adalah penduduk berum ur 15 t ahun dan lebih. 2. Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk Kelompok Um ur kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja at au punya pekerjaan nam un sem ent ara t idak bekerja dan pengangguran. 3. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk Kelompok Umur kerja (15 tahun dan lebih) yang m asih sekolah, m engurus rum ah t angga at au m elaksanakan kegiat an lainnya selain kegiat an pribadi. 4. Bekerja adalah kegiat an ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud m em peroleh at au m em bant u memperoleh pendapat an at au keuntungan, paling sedikit 1 jam (t idak t erput us) dalam sem inggu yang lalu. Kegiat an t ersebut t ermasuk pula kegiat an pekerja t ak dibayar yang mem bantu dalam suatu usaha/ kegiat an ekonom i. 5. Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah keadaan dari seseorang yang m em punyai pekerjaan t et api selam a seminggu yang lalu sem ent ara t idak bekerja karena berbagai sebab, sepert i : sakit , cuti, menunggu panenan, mogok kerja dan sebagainya. Cont oh. a. Pekerja t et ap, pegaw ai pem erint ah/ sw ast a yang sedang t idak bekerja karena cut i, sakit , mogok kerja, m angkir, m esin/ peralat an perusahaan mengalam i kerusakan dan sebagainya. b. Pet ani yang m engusahakan t anah pertanian dan sedang t idak bekerja karena alasan sakit at au m enunggu pekerjaan berikut nya (menunggu panen at au musim hujan untuk m enggarap saw ah). c. Pekerja profesional (mem punyai keahlian t ert ent u/ khusus) yang sedang t idak bekerja karena sakit , m enunggu pekerjaan berikut nya/ pesanan dan sebagainya. Sepert i dalang, t ukang cukur, t ukang pijat, dukun, penyanyi kom ersial dan sebagainya. 6. Penganggur terbuka, t erdiri dari : a. M ereka yang t ak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan. b. M ereka yang t ak punya pekerjaan dan m empersiapkan usaha.
10 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 c. M ereka yang t ak punya pekerjaan dan tidak m encari pekerjaan, karena merasa t idak m ungkin m endapat kan pekerjaan. d. M ereka yang sudah punya pekerjaan, t et api belum mulai bekerja. M encari pekerjaan adalah kegiat an seseorang yang pada saat survei orang
t ersebut sedang mencari pekerjaan, sepert i m ereka : a. Yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat kan pekerjaan
b. Yang sudah pernah
bekerja, karena sesuat u hal berhent i at au diberhent ikan dan sedang berusaha unt uk m endapat kan pekerjaan. c. Yang bekerja at au m em punyai pekerjaan, t et api karena sesuat u hal m asih berusaha unt uk mendapat kan pekerjaan lain. Usaha mencari pekerjaan ini tidak t erbat as pada sem inggu sebelum pencacahan, jadi mereka yang sedang berusaha mendapat kan pekerjaan dan yang perm ohonannya t elah dikirim lebih dari satu minggu yang lalu t et ap dianggap sebagai mencari pekerjaan asalkan sem inggu yang lalu masih mengharapkan pekerjaan yang dicari. M ereka yang sedang bekerja dan berusaha untuk m endapat kan pekerjaan yang lain t idak dapat disebut sebagai penganggur t erbuka. M empersiapkan suatu usaha
adalah
suat u
kegiat an
yang
dilakukan
seseorang
dalam
rangka
mem persiapkan suatu usaha/ pekerjaan yang “ baru” , yang bert ujuan untuk mem peroleh penghasilan/ keunt ungan at as resiko sendiri, baik dengan at au t anpa mem perkerjakan buruh/ pekerja dibayar m aupun tidak dibayar. M empersiapkan yang dim aksud adalah apabila “ t indakannya nyat a” sepert i : mengum pulkan modal at au perlengkapan/ alat , mencari lokasi/ t em pat, m engurus surat ijin usaha dan sebagainya, t elah/ sedang dilakukan. M em persiapkan usaha t idak t ermasuk yang baru merencanakan, berniat dan baru mengikuti kursus/ pelat ihan dalam rangka m embuka usaha. M empersiapkan suat u usaha yang nant inya cenderung pada pekerjaan sebagai berusaha sendiri (own account worker) at au sebagai berusaha dibant u buruh tidak t et ap/ buruh t ak dibayar at au sebagai berusaha dibantu buruh t et ap/ buruh dibayar. Penjelasan : Kegiat an m em persiapkan suat u usaha/ pekerjaan t idak t erbat as dalam jangka w akt u sem inggu yang lalu saja, t et api bisa dilakukan beberapa w akt u yang lalu asalkan sem inggu yang lalu m asih berusaha untuk m em persiapkan suatu kegiat an usaha.
11 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 7. TPT
(Tingkat
Pengangguran
Terbuka)
adalah
persent ase
jum lah
pengangguran t erhadap jumlah angkat an kerja 8.
Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja dibaw ah jam kerja
normal (kurang dari 35 jam sem inggu). Pekerja t idak penuh t erdiri dari : a. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di baw ah jam kerja norm al (kurang dari 35 jam sem inggu) dan m asih m encari pekerjaan at au masih bersedia m enerima pekerjaan (dahulu disebut set engah pengangguran t erpaksa). b. Pekerja Paruh W aktu adalah m ereka yang bekerja di bawah jam kerja norm al (kurang dari 35 jam sem inggu) t etapi tidak m encari pekerjaan at au tidak bersedia m enerima pekerjaan lain (dahulu disebut set engah pengangguran sukarela) 9. Sekolah adalah kegiat an seseorang unt uk bersekolah di sekolah form al, mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan t inggi selama sem inggu yang lalu sebelum pencacahan. Tidak t erm asuk yang sedang libur sekolah. 10. M engurus Rumah Tangga adalah kegiat an seseorang yang m engurus rum ah t angga t anpa mendapat kan upah, m isalnya : ibu-ibu rum ah t angga dan anaknya yang membant u mengurus rumah t angga. Sebaliknya pembant u rumah t angga yang mendapat kan upah w alaupun pekerjaannya mengurus rum ah t angga dianggap bekerja. 11. Kegiatan Lainnya adalah kegiat an seseorang selain disebut di at as, yakni mereka yang sudah pensiun, orang-orang yang cacat jasmani (but a, bisu dan sebagainya) yang t idak melakukan sesuat u pekerjaan seminggu yang lalu. 12. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan adalah t ingkat pendidikan yang dicapai seseorang set elah m engikut i pelajaran pada kelas t ert inggi suat u t ingkat an sekolah dengan mendapat kan t anda t am at (ijasah) 13. Jumlah Jam Kerja Seluruh Pekerjaan adalah lam anya w akt u dalam jam yang digunakan untuk bekerja dari seluruh pekerjaan, t idak t erm asuk jam
12 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 kerja ist irahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan selam a sem inggu yang lalu. Bagi pedagang keliling, jumlah jam kerja dihitung mulai berangkat dari rumah sampai tiba kem bali di rum ah dikurangi w akt u yang t idak m erupakan jam kerja, sep ert i mampir ke rum ah famili/ kaw an dan sebagainya. 14. Lapangan
adalah
Usaha
bidang
kegiat an
dari
kegiat an/ usaha/ perusahaan/ kantor t empat seseorang bekerja. Lapangan pekerjaan pada publikasi ini didasarkan pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. a. Berusaha Sendiri, adalah bekerja at au berusaha dengan menanggung resiko secara ekonom is, yait u dengan t idak kembalinya ongkos produksi yang t elah dikeluarkan dalam rangka usahanya t ersebut , sert a t idak menggunakan pekerja dibayar m aupun pekerja t ak dibayar, t erm asuk yang sifat pekerjaannya m em erlukan t eknologi at au keahlian khusus. b. Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/ Buruh Tak Dibayar, adalah bekerja at au berusaha at as resiko sendiri dan m enggunakan buruh/ pekerja t ak dibayar dan at au buruh/ pekerja tidak t et ap. 15. Upah/ Gaji Bersih adalah imbalan yang dit erim a selam a sebulan oleh buruh/ karyaw an
baik
berupa
uang
at au
barang
yang
dibayarkan
perusahaan/ kantor/ m ajikan. Imbalan dalam bentuk barang dinilai dengan harga set empat . Upah/ gaji bersih yang dimaksud t ersebut adalah set elah dikurangi dengan potongan-potongan iuran w ajib, pajak penghasilan dan sebagainya. 16. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam m elakukan pekerjaan di suat u unit usaha/ kegiat an. M ulai t ahun 2001 status pekerjaa dibedakan m enjadi 7 (tujuh) kat egori yait u : a. Berusaha Dibantu Buruh Tetap/ Buruh Dibayar, adalah berusaha at as resiko
sendiri
dan
memperkerjakan
paling sedikit
sat u
orang
buruh/ pekerja t et ap yang dibayar.
13 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 b. Buruh/ Karyaw an/ Pegaw ai, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain at au inst ansi/ kant or/ perusahaan secara t et ap dengan m enerima upah/ gaji baik berupa uang m aupun barang. Buruh yang t idak mempunyai m ajikan t et ap, tidak digolongkan sebagai buruh/ karyaw an, t et api sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap m em iliki m ajikan t et ap jika m em iliki 1 (sat u) m ajikan (orang/ rumah t angga) yang sama dalam sebulan t erakhir. Khusus pada sekt or bangunan bat asannya t iga bulan. Apabila majikannya inst ansi/ lem baga, boleh lebih dari satu. c. Pekerja Bebas di Pertanian, apabila seseorang yang bekerja pada orang lain/ m ajikan/ inst it usi yang t idak t et ap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan t erakhir) di usaha pert anian baik berupa usaha rum ah t angga maupun bukan usaha rumah t angga at as dasar balas jasa dengan menerim a upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sist em pembayaran harian m aupun
2.4. EKSPOR SEKTOR PERTANIAN
Dat a ekspor komodit as pert anian adalah dat a ekspor impor yang berasal dari kode HS 10 digit yang dipublikasikan oleh Badan Pusat St at ist ik (BPS) dan sudah berst at us angka t et ap. Kode HS mengacu pada klasifikasi sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012. Cakupan kode HS merupakan
kesepakat an
hasil
koordinasi
dengan
kom odit as pert anian
inst ansi
t erkait
lingkup
Kem ent erian Pert anian. Penyajian dat a perkem bangan ekspor impor komodit as pert anian ini dit itik berat kan pada kelom pok komodit as baik segar m aupun olahan yang m encerm inkan peranan m asing-masing sub sekt or t erhadap sekt or pert anian secara keseluruhan. Ekspor barang dan jasa merupakan suatu komponen dari permint aan akhir, t et api impor m erupakan sumber penyediaan barang dan jasa, oleh karena im por bukan merupakan produksi domest ik jadi harus dikurangkan dari tot al penggunaan dalam PDRB. Ekspor dan im por barang dan jasa m eliput i angkut an dan kom unikasi, jasa asuransi sert a barang dan jasa lain sepert i jasa perdagangan yang dit erim a pedagang suatu daerah karena m engadakan t ransaksi
14 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 penjualan di luar daerah dan pem bayaran biaya kant or pusat perusahaan induk oleh cabang dan anak perusahaan di luar daerah. Pem belian langsung di pasar suat u daerah oleh bukan penduduk t ermasuk ekspor barang dan jasa, sert a pembelian di luar daerah oleh penduduk daerah t ersebut dikat agorikan sebagai im por.
Pengeluaran
untuk
biaya
perjalanan
yang dibayar
oleh
m ajikan
diperlakukan sebagai ekspor dan im por barang dagangan dan bukan sebagai pembelian langsung. Ekspor barang ant ar negara dinilai dengan harga f.o.b. (free on board), sedangkan impor barang dinilai dengan harga c.i.f. (cost , insurance and freight ). Ekspor jasa dinilai pada saat jasa t ersebut diberikan ke bukan penduduk,
sedangkan im por jasa dinilai pada saat jasa dit erim a oleh penduduk. Penduduk yang dim aksud di sini adalah lembaga pemerint ah, perorangan, perusahaan sw ast a, perusahaan negara sert a lem baga sw ast a non profit yang berada di daerah t ersebut .
15 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 BAB III. ULASAN SINGKAT PERKEM BANGAN INDIKATOR M AKRO SEKTOR PERTANIAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 DAN 2014
3.1.
PERKEM BANGAN PEREKONOM IAN SEKTOR PERTANIAN PROVINSI BANTEN
Sekt or Pert anian m erupakan sekt or yang mem punyai peran penting dan st rat egis dalam perekonomian nasional dan khususnya Provinsi Bant en. Salah satu indikat or yang digunakan untuk m elihat kinerja perekonomian dapat dilihat dari nilai Produk Dom est ik Brut o (PDB). Secara umum PDB sekt or pert anian dari t ahun 2007 sam pai t ahun 2012 m engalami peningkat an. Pada t ahun 2013 PDB sekt or pert anian t umbuh sebesar 7,35 Persen. Perkembangan perekonomian provinsi Bant en di t ahun 2013 m engalam i peningkat an dibandingkan capaian di t ahun 2012 yang dicerminkan dari meningkat nya PDRB di t ahun 2013. Secara nominal PDRB t ahun 2013 provinsi Bant en at as dasar harga berlaku (ADHB) m encapai angka sekit ar Rp. 244,548 Trilyun, angka ini m enunjukan peningkat an sebesar 12,8 % at au set ara dengan Rp 31,35 t rilyun. Perkem bangan PDRB At as Dasar Harga Berlaku Provinsi Bant en di t ahun 2012 dan 2013 tersaji pada t abel berikut ini :
LAPANGAN USAHA
2012 * )
16.727.548,52
1. PERTANIAN
2013 * * )
19.519.135,19
228.057,01
250.872,34
97.799.411,93
111.463.173,84
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
8.142.215,08
9.215.245,33
5. BANGUNAN
7.913.615,09
9.115.327,48
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
40.957.992,02
47.485.568,03
7. PENGANGKUTAN & KOM UNIKASI
20.150.702,18
22.981.030,40
2. PERTAM BANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN
8. KEUANGAN, PERSEW AAN, & JS. PRSH. 9. JASA-JASA PRODUK DOM ESTIK REGIONAL BRUTO
8.301.122,74
9.571.657,32
12.977.122,85
14.946.128,11
213.197.787,41
244.548.138,03
Sumber : BPS Provinsi Bant en, diolah dist anak
Kont ribusi t ert inggi PDRB provinsi Bant en di t ahun 2013 ini dihasilkan oleh
16 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 sekt or Indust ri Pengolahan Rp. 111.463 t rilyun, sekt or Perdagangan, hot el dan rest oran Rp. 47,485 t rilyun, sekt or pengangkut an dan komunikasi Rp. 22.98 t rilyun, sekt or pert anian Rp.19,5 t rilyun, sekt or jasa-jasa lain Rp. 14,9 t rilun, sekt or keuangan, persew aan dan jasa perusahaan Rp.9,5 t rilyun, sekt or list rik, gas dan air bersih Rp. 9,2 t rilyun, sekt or bangunan Rp. 9,1 t rilyun, sert a sekt or Pert am bangan dan penggalian sebesar Rp. 250, 87 M ilyar.
Sumber : BPS Provinsi Bant en, diolah dist anak
PDRB ADHB sekt or pert anian provinsi Bant en secara luas m enunjukan adanya pertam bahan nilai bruto dari angka Rp. 16,727 t rilyun di tahun 2012 menjadi Rp.19,519 t rilyun di t ahun 2013. Sub sekt or t anaman bahan m akanan (Tanam an Pangan & Hort ikultura) m emberikan sumbangan t erhadap PDRB sekt or
17 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 pert anian sebesar Rp. 12,401 t riliun, t anam an perkebunan sebesar Rp. 1,25 t riliun, sub sekt or pet ernakan dan hasil-hasilnya sebesar Rp. 4,08 t riliun, sub sekt or kehut anan Rp. 88 M ilyar dan sub sekt or perikanan Rp. 1,69 t rilyun. Pada t ahun 2013, sub sekt or t anam an bahan m akanan (t abam a) m emegang peranan t erbesar dalam pembentukan PDRB sekt or pert anian dengan kont ribusi hingga m encapai 63,53 %, diikut i sub sektor pet ernakan sebesar 20,91 %, sub sekt or perikanan sebesar 8,66 %, sub sekt or t anam an perkebunan sebesar 6,44 % dan sub sekt or kehut anan sebesar 0,45 %. Bila dibandingkan dengan kont ribusi sub sekt or pert anian di t ahun 2012, maka t erlihat hanya kontibusi subsekt or pet ernakan m eningkat dari 20,86 % menjadi 20,91 %, sebaliknya subsekt or lainnya mengalam i penurunan kont ribusi. Perbandingan kont ribusi subsekt or pert anian t ahun 2012-2013 t ersaji pada t abel berikut ini :
LAPANGAN USAHA
2012
2013
(1)
(2)
(3)
100,00
100,00
62,89
63,53
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan M akanan b. Tanaman Perkebunan
6,82
6,44
20,86
20,91
d. Kehutanan
0,50
0,45
e. Perikanan
8,93
8,66
c. Pet ernakan dan Hasil-hasilnya
Sumber : BPS Provinsi Bant en, diolah dist anak
Kinerja perekonom ian sekt or pert anian t ahun 2013 secara riil ditunjukan oleh nilai PDRB at as dasar harga konst an (t ahun dasar=2000) yang mencapai angka sekit ar Rp. 7,737 t rilyun. Nilai ini mengalami kenaikan dibandingkan PDRB t ahun 2012 yang diangka Rp.7,208 t rilyun at au t erjadi penam bahan sekit ar Rp 529,706 M ilyar, dari angka ini pula diket ahui bahw a laju pert um buhan ekonomi sekt or pert anian t ahun 2013 mencapai 7, 35 % at au lebih tinggi dari laju pert umbuhan ekonomi provinsi Bant en yang diangka 5,86 %. Perkem bangan PDRB bant en dan laju pert um buhan sekt or pert anian t ersaji pada t abel berikut ini :
18 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014
Laju Pertumbuhan (%)
PDRB ADHK
LAPANGAN USAHA
(1) 1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan M akanan b. Tanaman Perkebunan c. Pet ernakan dan Hasil-hasilnya
2012 * )
2013
(2)
(3)
(4)
7.208.025,04
7.737.731,77
7,35
4.034.473,63
4.357.675,03
8,01
594.081,22
630.417,05
6,12
1.745.800,63
1.877.343,51
7,53
d. Kehutanan
41.788,32
43.473,82
4,03
e. Perikanan
791.881,24
828.822,37
4,66
99.992.411,97
105.856.068,16
5,86
PRODUK DOM ESTIK REGIONAL BRUTO
Sumber : BPS Provinsi Bant en, diolah dist anak
Dari t abel diat as m enunjukan bahw a seluruh sub sekt or pert anian mengalam i pert um buhan di t ahun 2013 ini. Dengan laju pert umbuhan t ert inggi dicapai oleh sub sekt or t anam an pangan sebesar 8,01 %, diikut i sub sekt or pet ernakan sebesar 7,53 %, sub sekt or perkebunan sebesar 6,12 %, sub sekt or perikanan sebesar 4,66 dan sub sekt or kehut anan sebesar 4,03 %.
Perkembangan PDRB Provinsi Ba nten da n PDRB Sektor Pertanian ta hun 2014 ( TW I – TW III)
PDRB Bant en t riwulan I t ahun 2014, secara quart er t o quart er (q t o q) t umbuh
posit if
0.87
persen,
set elah
t riwulan
sebelum nya
m engalam i
pert um buhan minus 0,06 persen. Sekt or pert anian, pet ernakan, kehut anan dan perikanan merupakan sekt or dengan pert um buhan t ert inggi yang m encapai 5,23 persen. Pert um buhan ekonomi Bant en secara year on year (y on y) pada triwulan I t ahun 2014 mencapai 5,20 persen, lebih rendah dari pert um buhan pada t riw ulan yang sama t ahun sebelumnya yang m encapai 6 persen. Nilai nominal PDRB Bant en t riw ulan I t ahun 2014 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 65,62 t riliun,
19 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 sedangkan at as dasar harga konst an m encapai Rp. 27,11 t riliun. Jika dibandingkan dengan t riw ulan sebelumnya, nilai nominal t ersebut m engalami peningkat an baik at as dasar harga berlaku m aupun konst an. Pert umbuhan pada t riwulan I t ahun 2014 ditopang oleh sekt or pert anian, pet ernakan, kehut anan dan perikanan yang t umbuh 5,23 persen, sehingga berkont ribusi 0,14 persen t erhadap pert um buhan ekonomi pada t riwulan t ersebut. Laju pert umbuhan PDRB Bant en dan sekt or pert anian t riwulan IV 2013 dan t riwulan I 2014 t ersaji pada t abel berikut ini :
Tw I 2014 terhadap TW IV 2013
Tw I 2014 terhadap TW I 2013
Sumber Pertumbuhan (y on y)
Pertanian
5,23
1,88
0,14
PDRB Banten
0,87
5,2
5.20
Sektor Ekonomi
Sumber : BPS Provinsi Bant en, diolah dist anak
Perekonomian Bant en pada t riwulan II t ahun 2014 lebih baik d ibandingkan dengan t riwulan sebelumnya. Hal ini dit andai dengan t ingkat pert umbuhan PDRB Bant en pada t riwulan II t ahun 2014 yang m eningkat secara (q t o q) mencapai 2,17 persen, jauh lebih baik daripada t riwulan sebelum nya yang hanya t umbuh 0,89 persen. Apabila secara y on y, pert umbuhan ekonomi Bant en mencapai 5,28 persen at au m engalami perlam bat an dibandingkan dengan pert umbuhan t riwulan yang sam a t ahun sebelum nya yang besarnya 5,86 persen. Sekt or pert anian di t riw ulan II 2014 m engalami pert umbuhan sebesar 1,57 persen dibandingkan t riw ulan sebelum nya dan secara y on y pert umbuhan sekt or pert anian diangka 0,66 %. Laju pert umbuhan PDRB Bant en dan sekt or pertanian t riwulan I 2014 dan t riw ulan II 2014 t ersaji pada tabel berikut ini :
20 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014
Sektor Ekonomi
Tw II 2014 terhadap TW I 2014
Tw II 2014 terhadap TW II 2013
Sumber Pertumbuhan (y on y)
Pertanian
1,57
9,3
0,66
PDRB Banten
2,15
5,28
5,28
Sumber : BPS Provinsi Bant en, diolah dist anak
Pada
t riwulan
perlambat an
III-2014,
dibandingkan
kondisi
dengan
perekonomian t riwulan
Bant en
sebelumnya.
m engalami Tanda-t anda
perlambat an nampak dari laju pert umbuhan ekonomi yang lebih rendah dari t riw ulan II-2014, baik secara quart er t o quart er (q t o q) maupun year on year (y on y). Secara q t o q ekonomi Bant en pada t riwulan ini tum buh 2 persen, lebih rendah 0,14 poin dibandingkan t riwulan sebelumnya. Sedangkan secara year on year pert um buhannya m encapai 5,01 persen, di bawah t riw ulan yang sam a t ahun seb elumnya sebesar 5,76 persen. Sektor pert anian di t riw ulan III 2014 ini mengalam i pert umbuhan ekonomi sebesar 2,29 % dibandingkan t riw ulan II 2014 dan t umbuh sebesar 4,97 % bila di bandingkan dengan t riw ulan III 2013. Secara y on y, sekt or pert anian berkont ribusi t erhadap perekonomian Bant en di t riwulan III 2014 sebesar 0,37 %. Laju pert umbuhan PDRB Bant en dan sekt or pert anian t riw ulan II 2014 dan t riwulan III 2014 t ersaji pada t abel berikut ini :
Sektor Ekonomi
Pertanian PDRB Banten
Tw III 2014 terhadap TW II 2014
Tw III 2014 terhadap TW III 2013
Sumber Pertumbuhan (y on y)
2,29
4,97
0,37
2
5.01
5,01
Sumber : BPS Provinsi Bant en, diolah dist anak
21 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 Pada t riwulan II tahun 2014, PDRB Bant en at as dasar harga berlaku mencapai Rp. 67,72 t riliun at au m eningkat Rp. 2,07 t riliun dibandingkan dengan t riw ulan sebelum nya, sedangkan PDRB Bant en at as dasar harga konst an pada t riw ulan yang sam a m encapai Rp. 27,70 t riliun, bert ambah Rp. 587,15 miliar dibandingkan dengan t riwulan I-2014. Sampai dengan t riwulan II t ahun 2014, PDRB Bant en at as dasar harga berlaku m encapai Rp. 133,38 t riliun at au 54,54 persen dari nilai PDRB t ahun 2013, dan berdasarkan harga konst an, nilai PDRB Bant en hingga t riw ulan II t ahun 2014 sebesar Rp. 54,82 t riliun at au 51,79 persen dari nilai PDRB t ahun 2013 at as dasar harga yang sama. Pada sekt or pert anian nilai PDRB at as dasar harga berlaku di t riwulan II 2014 mencapai Rp 5,412 t rilyun at au t erjadi penam bahan sekit ar Rp 33,5 m ilyar dari nilai PDRB di t riwulan I 2014, sedangkan nilai PDRB at as dasar harga konst an sekt or pert anian di t riw ulan II 2014 berada di kisaran Rp 2,04 t rilyun m eningkat sekit ar Rp. 32 miyar dibandingkan t riw ulan I 2014. Nilai nominal PDRB Bant en t riwulan III – 2014 at as dasar harga berlaku mencapai Rp. 69,85 triliun at au bert ambah Rp. 2,2 t riliun dari t riw ulan seb elumnya, sedangkan at as dasar harga konst an m encapai Rp. 28,24 t riliun, bert am bah Rp. 554 m iliar dari t riwulan sebelum nya. Dengan demikian, sam pai dengan t riwulan III – 2014, PDRB Bant en At as dasar harga berlaku dan konst an masing-m asing sudah mencapai Rp. 203,16 t riliun dan Rp. 83,03 t riliun. Perkem bangan nilai PDRB t riwulan III 2014 sekt or pertanian at as dasar harga berlaku m encapai Rp. 5,6 t rilyun at au bert am bah sekit ar Rp 199,73 m ilyar dari t riw ulan II 2014 sedangkan PDRB at as dasar harga konst an mencapai Rp. 2,09 t rilyun, bert ambah sekit ar Rp 50, 95 M ilyar. Secara keseluruhan hingga t riw ulan III 2014 nilai nominal PDRB sekt or pert anian at as dasar harga berlaku m encapai Rp 16,45 t rilyun dan PDRB harga konst an mencapai Rp 6,14 t rilyun. Perkem bangan PDRB Bant en dan Sekt or Pert anian TW I-TW III 2014 t ersaji pada t abel berikut ini :
22 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 PDRB ADHB
Sektor Ekonomi
PDRB ADHK
TW I
TW II
TW III
TW I
TW II
TW III
Pertanian
5,378.58
5,412.13
5,611.86
2,008.82
2,040.29
2,091.24
PDRB Banten
65,655.31
67,722.23
69,846.27
27,117.46
27,704.61
28,240.28
Sumber : BPS Provinsi Bant en, diolah dist anak
3.2. PERKEM BANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)
Nilai Tukar Pet ani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan
indeks harga
yang dit erim a pet ani t erhadap indeks harga yang dibayar pet ani (dalam persentase), merupakan salah satu indikat or untuk melihat tingkat kesejaht eraan pet ani. NTP juga m enunjukkan daya tukar(t erm of t rade) dari produk pert anian yang dihasilkan pet ani dengan barang dan jasa yang dikonsum si m aupun unt uk
biaya produksi. Sem akin tinggi NTP berart i sem akin kuat pula tingkat
kem am puan/ daya beli pet ani. Perkembangan NTP provinsi Bant en dalam kurun w akt u
2008-2012
m encapai
angka
yang cukup
positif,
secara
rat a-rat a
pert um buhan NTP provinsi Bant en pada tahun 2008-2012 mencapai 2,78 %. Angka pert um buhan
NTP provinsi
Bant en
ini
lebih
t inggi
dibandingkan
angka
pert um buhan NTP nasional yang mencapai 1,27 %. Perkem bangan NTP Bant en dari t ahun 2008-2012 t ersaji pada grafik 2 berikut ini :
23 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014
Angka NTP 2012 provinsi Bant en berada dalam urut an ke-5 t ingkat nasional. Berada dibaw ah provinsi Lampung, Yogyakart a, Sum at ra Selat an dan Jaw a Barat . Berikut disajikan 10 daerah dengan NTP t ert inggi tahun 2012
Rangking
Provinsi
NTP 2012
1
LAM PUNG
125.41
2
YOGYAKARTA
116.45
3
SUM SEL
110.13
4
JABAR
108.93
5
BANTEN
108.44
6
BALI
108.27
7
SULSEL
108.05
8
KALSEL
107.85
9
SULTRA
106.45
10
JATENG
105.34
Sumber : BPS RI, diolah Dist anak
24 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 Perkembangan NTP Provinsi Banten periode Januari – Desember 2013
Berdasarkan dat a Berit a Resm i St atist ik (BRS) Badan Pusat St at istik Republik Indonesia dan Badan Pusat St atist ik Provinsi Bant en dapat diket ahui bahw a pencapaian Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bant en t ahun 2013 secara rat a-rat a mencapai angka 109,62. Angka ini m enunjukan pencapaian yang lebih besar sekit ar 6,4 % dari rat a-rat a NTP nasional yang diangka 102,97. Angka ini pula menunjukan bahw a t ingkat kesejaht eraan pet ani di w ilayah provinsi Bant en lebih t inggi dari t ingkat kesejaht eraan pet ani secara nasional. Disampaikan bahw a mulai Desem ber 2013 dilakukan perubahan t ahun dasar dalam penghit ungan NTP dari t ahun dasar 2007=100 menjadi t ahun dasar 2012=100. Perbedaan antara NTP t ahun dasar 2007=100 dengan NTP t ahun dasar 2012=100 adalah m eningkat nya cakupan jumlah komodit as baik pada paket kom odit as It m aupun Ib. Perbandingan ant ara capaian NTP Nasional dan Provinsi Bant en t ahun 2013 t ersaji pada grafik berikut ini :
Sumber : BPS RI dan BPS Provinsi Bant en, diolah Dist anak
25 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 Dari grafik t ersebut dapat t erlihat bahw a NTP t erendah Provinsi Bant en t erjadi pada Desem ber 2013, NTP secara um um t urun 0,43 persen dibandingkan NTP Novem ber 2013, yaitu dari 105,30 menjadi 104,84. Penurunan NTP pada Desem ber 2013 disebabkan indeks harga hasil produksi pert anian (It ) m engalam i penurunan sebesar 0.17% sem ent ara indeks harga barang dan jasa yang dikonsum si oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pert anian mengalam i kenaikan sebesar 0,27%. Penurunan NTP Desem ber 2013 disebabkan oleh turunnya NTP Subsekt or Hort ikultura turun sebesar 0,75%, Tanam an Perkebunan Rakyat turun sebesar 2,15% dan subsekt or pet ernakan yang mengalam i penurunan sebesar 0,46 persen. Sebaliknya, NTP Subsekt or Tanam an Pangan, NTP Subsekt or Perikanan mengalam i kenaikan masing-m asing 0,47% dan 0,43%. Sem ent ara, NTP t ert inggi Provinsi Bant en t ahun 2013, t erjadi pada bulan Okt ober dengan nilai sebesar 111,41 at au m engalami kenaikan sebesar 1,54 % dibandingkan capaian NTP bulan Sept ember t ahun 2013. Kenaikan NTP ini menunjukan bahwa laju kenaikan Indeks Harga yang Dit erim a Pet ani (It ) lebih cepat daripada laju kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Pet ani (Ib).
2013
Bulan
NTP
NTP-P
NTP-T
NTP-H
Jan
110,51
114,33
101,5
110,44
Feb
110,03
113,56
101,25
110,36
M ar
109,38
112,26
101,41
110,38
Apr
109,65
112,4
101,42
110,84
M ei
109,73
112,65
101,42
110,64
Jun
109,7
112,44
101,85
110,37
Jul
109,33
111,93
103,73
109,86
Agts
109,29
111,49
104,05
109,73
Sep
109,71
112,13
103,83
109,87
Okt
111,41
114,27
105,58
110,8
Nov
111,88
115,97
104,16
109,94
Des
104,84
106,23
103,67
98,74
Average
109,62
112,47
102,82
109,33
Sumber : BPS Bant en, diolah Dist anak
26 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014
Secara um um dapat t erlihat, bahw a NTP-Pangan di tahun 2013 secara rat arat a merupakan NTP sekt oral t ert inggi dibandingkan NTP Pet ernakan dan NTP Hort ikult ura dengan angka sebesar 112,47. Angka t ert inggi NTP-Pangan t erjadi di bulan November (115.97) m engalami kenaikan indeks sebesar 1,48% dari 114,27 di bulan Okt ober, hal ini karena laju kenaikan indeks harga yang dit erim a pet ani yang sebesar 1,68%, lebih cepat dibandingkan laju kenaikan indeks harga yang di bayar pet ani yang sebesar 0,19%. Kenaikan It pada subsekt or t anam an pangan t erjadi karena adanya kenaikan indeks pada subkelompok padi sebesar 1,72% dan kelompok palaw ija1,39%. Kenaikan indeks subkelompok padi dipengaruhi naiknya harga gabah kering giling sebesar 1,72%, sedang kenaikan indeks pada subkelom pok palaw ija disebabkan naiknya harga kacang t anah 2,21%, ket ela pohon 1,65%, dan ket ela rambat 1,01%. Di sisi lain indeks harga dibayar pet ani (Ib)mengalam i kenaikan sebesar 0,19% karena pengaruh naiknya indeks harga konsumsi rumaht angga (IKRT) sebesar 0,17% dan naiknya indeks BPPBM sebesar 0,28%. Pencapaian NTP Ternak di t ahun 2013 diangka 102,82, NTP-Ternak t ert inggi dicapai pada bulan Okt ober (105,58), angka ini m engalami kenaikan m engalam i kenaikan sebesar 1,69% dibanding bulan Sept ember. Kenaikan ini disebabkan karena laju kenaikan indeks harga yang dit erim a pet ani (1,82%) lebih cepat daripada laju kenaikan pada indeks harga yang dibayar pet ani (0,13%). Kenaikan yang t erjadi pada It karena naiknya indeks pada tiga kelom pok yaitu t ernak besar 2,50%, t ernak kecil 2,84%, unggas 0,86%, sem ent ara hasil t ernak m engalam i penurunan 0,41%. Pada kelompok t ernak besar yang m engalam i kenaikan harga adalah sapi pot ong 2,39% dan kerbau 2,54%, sem ent ara kenaikan indeks pada kelompokt ernak kecil dipengaruhi naiknya harga kambing 2,84%. Pada kelompok unggas yang m engalam i kenaikan harga adalah ayam 1,02% dan it ik 0,12% sert a pada kelom pok hasil t ernak penurunannya disebabkanturunnya harga t elur 0,41%. Sedangkan yang m empengaruhi kenaikan indeks pada Ib adalah kenaikan pada IKRT 0,15% dan kenaikan indeks pada indeks BPPBM sebesar 0,08%.
27 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 Di t ahun 2013 NTP hort ikultura (NTP-H) m encapai angka 109,33. Dimana angka t ert inggi dicapai pada bulan April (110,84) dan t erendah di bulan Desem ber (98,74). Nilai tukar pet ani subsekt or Hort ikult ura (NTP-H) pada bulan April 2013 mengalam i kenaikan sebesar 0,42% dari 110,38 di bulan M aret m enjadi 110,84. Hal ini t erjadi karena indeks harga yang diterim a pet ani mengalam i kenaikan seb esar 0,22%, sement ara indeks harga yang dibayar pet ani m engalam i penurunan 0,19%. Kenaikan It pada subsekt or hortikult ura disebabkan karena naiknya indeks pada subkelompok sayur-sayuran 0,15% dan buah-buahan sebesar 0,27%. Kenaikan subkelompok sayur-sayuran disebabkan naiknya harga saw i 14,89%, cabe m erah 1,90%, ket imun 1,47%, pet ai 1,24%, dan kangkung 0,07%. Kenaikan indeks pada subkelompok buah-buahan disebabkan oleh naiknya oleh naiknya harga duku 10 %, pisang 0,36%, dan sirsak 0,25%. Di sisi lain penurunan indeks pada Ib dipengaruhi oleh penurunan pada IKRT sebesar 0,27% dan kenaikan Indeks BPPBM sebesar 0,18%. Komoditi yang m enyebabkan kenaikan t erbesar pada indeks BPPBM ini adalah naiknya harga golok 1,95%, TSP 1,36%, arit / sabit 0,60%, urea 0,49%, insekt isida 0,21%, dan fungisida 0,10%.
Perkembangan NTP Provinsi Banten periode Januari – Oktober 2014
Perkembangan NTP Provinsi Bant en di t ahun 2014 hingga bulan Okt ober secara umum masih diat as 100 (104, 79)meskipun angka ini mengalam i penurunan dibandingkan capaian di tahun 2013 (109,62). Adanya perubahan t ahun dasar dalam penghitungan NTP dari t ahun dasar 2007=100 m enjadi t ahun dasar 2012=100 berpengaruh t erhadap capaian NTP di Provinsi Bant en. Perbedaan ant ara NTP t ahun dasar 2007=100 dengan NTP t ahun dasar 2012=100 adalah meningkat nya cakupan jumlah komodit as baik pada paket komodit as It m aupun Ib. Secara jelas capaian NTP Provinsi Bant en di t ahun 2014 t ersaji pada t abel berikut ini :
28 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 Bulan
2014 NTP
NTP-P
NTP-T
NTP-H
Jan
105
106,38
103,5
99,77
Feb
105,27
106,9
102,75
99,39
M ar
105,59
108,04
102,1
98,31
Apr
105,62
106,67
102,58
99,12
M ei
104,23
103,66
103,09
98,91
Jun
104,35
103
103,75
99,58
Jul
104,54
103,62
104,72
99,06
Agts
103,68
102,8
104,25
99,13
Sep
103,74
103,53
105,21
98,79
Okt
104,8
105,57
104,73
100
104,79
105,13
103,34
99,16
Nov Des Average
Sumber : BPS Bant en, diolah Dist anak Diaw al t ahun 2014 pada bulan Januari NTP Bant en diangka 105, m engalami kenaikan sebesar 0.13 % dibandingkan NTP bulan Desem ber 2013 sebesar 104,84. Kenaikan NTP pada bulan Januari disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pert anian (It ) sebesar 0,78 % lebih besar dari kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsum si oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pert anian sebesar 0,63 %. Angka NTP Bant en di bulan Januari 2014 ini m elebihi angka NTP Nasional (101,95), dari 33 provinsi di Indaonesia angka NTP bant en di januari ini merupakan yang t ert inggi (105) diikut i provinsi Sulaw esi Selat an (104,98), Jaw a t imur (104,84) dan yang terendah t erjadi di provinsi Kalim ant an Barat (96,62). Di t ahun 2014 ini NTP t ert inggi provinsi Bant en t erjadi pada bulan April (205,62), angka ini dibandingkan NTP bulan m aret 2014 m engalami kenaikan seb esar 0,03 %. Kenaikan NTP di bulan April karena adanya penurunan Indeks (It ) yang t urun sebesar 0,16 %, at au lebih lam bat dari penurunan indeks (Ib) yang t urun sebesar 0,19 %. Secara nasional, di bulan April 2014 ini NTP bant en m elebihi angka NTP nasional (101,80) dan berada di peringkat pert am a dari 33 provinsi. Perkembangan NTP sekt or Tanam an Pangan (NTP-P) provinsi Bant en di t ahun 2014 ini m encapai angka 105,13. Angka ini m engalam i penurunan dibandingkan NTP-P provinsi Bant en t ahun 2013 yang diangka 112,47. Angka NTP-
29 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 P sekt or t anaman pangan t ert inggi provinsi Bant en t erjadi pada bulan Februari seb esar 106,9. Pada bulan Februari 2014 NTP-P mengalam i kenaikan indeks seb esar 0.48% dari 106,38 menjadi 106,90, hal ini karena laju kenaikan indeks harga yang dit erim a pet ani yang sebesar 1,06%, lebih cepat dibandingkan laju kenaikan indeks harga yang di bayar pet ani yang seb esar 0,58%. Kenaikan It pada subsekt or tanam an pangan t erjadi karena adanya kenaikan indeks pada subkelom pok padi sebesar 1,08% dan kelompok palaw ija sebesar 0,78%. Kenaikan indeks subkelompok padi dipengaruhi naiknya harga gabah sebesar 1,09%, sedang kenaikan indeks pada subkelompok palaw ija disebabkan naiknyaharga kacang t anah sebesar 2,00% dan ubi kayu 0,96%. Di sisi lain indeks harga dibayar pet ani (Ib)mengalam i kenaikan sebesar 0,58% karena pengaruh naiknya indeks harga konsumsi rumaht angga (IKRT) sebesar 0,70%, m eskipun indeks BPPBM m engalami penurunan 0,01%. Untuk BPPBM penurunan indeks ini dipengaruhi oleh t urunnya indeks pada subkelompok bibit 0,56% dan kelompok pupuk dan obat -obat anyang t urun 0,01%. Komoditi yang m engalami penurunan harga adalah linggis, t erpal, arit / sabit, bibit padi, karung, TSP, dan insekt isida. Di t ahun 2014 NTP Hortikultura (NTP-H) m encapai angka 99,16 at au t erjadi penurunan dibandingkan capaian NTP-H t ahun 2013 diangka 109,33. Angka t ert inggi NTP-H di t ahun 2014 ini t erjadi pada bulan Okt ober (100) dan yang t erendah t erjadi dibulan M aret (98,31). NTP-H pada bulan Okt ober ini m engalam i kenaikan sebesar 1,22 % dari bulan Sept ember 2014. Kenaikan ini t erjadi karena laju kenaikan (It ) sebesar 1,49 % lebih cepat dari laju kenaikan (Ib) sebesar 0,27 %. Perkembangan NTP sektor pet ernakan (NTP-T) provinsi Bant en t ahun 2014 mencapai angka 103,34. Angka ini m enunjukan adanya kenaikan dibandingkan angka NTP-T di t ahun 2013 yang diangka 102, 82. Angka t ert inggi NTP-T provinsi Bant en t ahun 2014 ini t erjadi pada bulan Sept ember dengan angka 105,21. Angka NTP-T ini m engalami kenaikan sebesar 0,93 % dibandingkan NTP-T pada bulan Agust us. Kenaikan ini disebabkan laju kenaikan indeks yang dit erim a pet ani (It ) 1,13 % lebih cepat dari laju yang kenaikan indeks yang dibayar pet ani yang naik seb esar 0,20 %. Kenaikan pada It disebabkan naiknya indeks pada kelaompok
30 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 t ernak besar 1,55 %, dan kelompok hasil unggas sebesar 1,32 %.
3.3. PERKEM BANGAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN
Secara um um perkem bangan t enaga kerja sekt or pert anian dari t ahun ke t ahun m engalami perubahan. Jum lah t enaga kerja yang lebih besar dapat diartikan t elah t erjadi penambahan jumlah t enaga produkt if dan pert um buhan penduduk yang lebih besar berart i makin besar ukuran pasar t enaga kerjanya. Nam un demikian, pert um buhan penduduk berdampak posit if maupun negat if bagi pembangunan ekonomi t ergant ung pada kemam puan sist em perekonomian yang bersangkut an unt uk m enyerap dan secara produktif m em anfaat kan t ambahan t enaga kerja t ersebut . Tenaga kerja sekt or pert anian di provinsi Bant en
pada
periode Februari 2013 mencapai 711.334 orang, kemudian m engalami kenaikan sekit ar 15.546 orang pada periode Agust us 2013 m enjadi 726.880 orang. Pada periode februari 2014, t enaga kerja sekt or pert anian mengalam i penurunan sekit ar
2
14.801
orang (2,07
%).
dibandingkan
periode
agust us 2013.
Perkem bangan t enaga kerja sekt or pert anian dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Sumber : BPS Bant en, diolah Dist anak
31 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 Kont ribusi t enaga kerja sekt or pert anian t erhadap jumlah t enaga kerja provinsi Bant en pada periode Februari 2012 – Februari 2014 mencapai 14,44 %. Pada periode februari 2012 kont ribusi t enaga kerja sekt or pert anian mencapai 15,17 % t erhadap jum lah t enaga kerja provinsi Bant en, kemudian pada periode agust us 2012 m engalami penurunan sebesar 12,91 %. M em asuki februari 2013, kondisi t enaga kerja sekt or pert anian m am pu berkont ribusi sebesar 14,19 % t erhadap jumlah t enaga kerja provinsi Bant en, kem udian m eningkat kembali sekit ar 15,51 % di periode agustus t ahun 2013. Kont ribusi t enaga kerja sekt or pert anian pada periode februari 2014 mampu mem berikan kont ribusi sebesar 14,42 % at au t erjadi penurunan kont ribusi sebesar 1,09 % dibandingkan periode agust us 2013. Secara um um perkem bangan jumlah tenaga kerja sekt or pert anian di provinsi Bant en pada t ahun 2013 – 2014 mengalam i penurunan, kondisi ini dapat diduga karena adanya peralihan penggunaan t eknologi/ m ekanisasi sehingga mengurangi jumlah t enaga kerja. Peran t enaga kerja m uda yang kurang berm inat t erhadap sekt or pert anian dan rendahnya upah di sekt or pert anian menjadi fakt or pendorong adanya indikasi penurunan jumlah tenaga kerja di sekt or pert anian. Berikut disampaikan t abel perkembangan t enaga kerja provinsi Bant en 2012 -2014 Sektor
Pertanian Industri Konstruksi
2012 Februari
2013
Agustus
Februari
2014
Agust us
Februari
746.349
605.484
711.334
726.880
712.079
1.028.025
1.213.112
1.032.663
1.187.936
1.088.392
242.978
238.141
318.546
244.250
243.698
1.226.129
1.146.428
1.274.623
1.110.284
1.266.512
Transportasi, pergudangan dan Komunikasi
350.277
298.217
357.260
310.092
325.286
Keuangan
233.356
221.861
273.865
248.908
297.410
1.013.871
889.871
958.009
794.299
938.706
Lainnya
79.441
75.309
85.468
64.977
66.010
Jumlah
4.920.426
4.688.423
5.011.768
4.687.626
4.938.093
Perdagangan
Jasa Kemasyarakatan
Sum ber : BPS Bant en, diolah Dist anak
32 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014
3.4. PERKEM BANGAN EKSPOR KOM ODITAS PERTANIAN
Angka pencapaian ekspor komodit as pert anian provinsi Bant en selama kurun w akt u t ahun 2007-2012 m enunjukan trend yang m eningkat . Diaw ali pencapaian di tahun 2007 dengan angka ekspor sebesar 5,11 Jut a US$, dan meningkat sebesar 125 % m enjadi 11,5 Jut a US$ di t ahun 2008. Peranan sekt or pert anian t erhadap pem bangunan provinsi Bant en sem akin t erlihat dari angka pencapaian ekspor sekt or pert anian di tahun 2009 yang m encapai 11,76 Jut a US$, at au m eningkat sebesar 0,26 Jut a US$ dari angka t ahun 2008. Sedangkan angka ekspor pert anian provinsi Bant en di t ahun 2010 m encapai 13,81 Jut a US$ dan kem bali m eningkat dit ahun 2011 diangka 40,16 Jut a US$. Dat a akhir dit ahun 2012 menunjukan bahw a pencapaian ekspor sekt or pert anian provinsi Bant en mencapai sekit ar 83,54 Juta US$ at au t erjadi peningkat an sebesar 108 % set ara dengan 43,38 Jut a US$ dibandingkan capaian angka ekspor komoditas pert anian di t ahun 2012. Berikut disajikan t abel , dat a ekspor sekt or pert anian dan tot al ekspor provinsi Bant en 2007-2012 Tahun/ Year
Pertanian (Jut a US$)
Tot al Ekspor Banten (Jut a US$)
Kont ribusi Pertanian (%)
2007
5.11
6,202.00
0.08
2008
11.5
6,971.91
0.16
2009
11.76
5,806.38
0.20
2010
13.81
8,365.21
0.17
2011
40.16
10,144.12
0.40
2012
83.54
9,702.53
0.86
Sumber : BPS Bant en, diolah Dist anak Dari angka pada t abel diat as dapat diket ahui bahw a kont ribusi ekspor sekt or pert anian t erhadap t ot al ekspor provinsi Bant en m engalami t rend yang positif dan progresif pada periode tahun 2007-2012. Diaw ali pada t ahun 2007 sekt or pert anian memberikan kont ribusi t erhadap keseluruhan ekspor provinsi Bant en sekit ar 0,08 %. Angka kont ribusi ekspor sekt or pert anian ini t erus bert ambah seiring sem akin pent ingnya sekt or pert anian dalam pem bangunan daerah provinsi Bant en, dit andai dengan pencapaian kont ribusi ekspor pert anian diangka 0,16 %
33 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 dit ahun 2008, kemudian meningkat dit ahun 2009 sebesar 0,20 %. M eskipun t erjadi penurunan kont ribusi sekt or pert anian terhadap ekspor Bant en dit ahun 2010 dengan angka 0,17 % kondisi ini dapat diperbaiki dengan kembali meningkat nya kont ribusi ekspor sekt or pert anian di t ahun 2011 dengan angka 0,4 % dan kont ribusi t ert inggi t ersaji di t ahun 2012 dengan pencapaian kont ribusi seb esar 0,86 %. Berikut disajikan grafik 17, perkem bangan kont ribusi ekspor sekt or pert anian t erhadap t ot al ekspor Bant en t ahun 2007-2012 :
Sumber : BPS Bant en, diolah Dist anak
Perkembangan Ekspor Komoditas Pertanian Provinsi Banten Periode Januari – Desember 2013
Perkembangan ekspor sekt or pert anian di bulan januari m encapai angka 6,34 US$ dari t ot al ekspor provinsi Bant en sebesar 817,35 US$. M em asuki bulan februari, angka ekspor pert anian mengalam i kenaikan sebesar 1,48 US$ menjadi 7,82 US$ at au set ara dengan 23,34 %. Kinerja ekspor pert anian sem akin t erlihat dengan capaian di bulan m aret diangka 14,12 US$ at au m eningkat sekit ar 80,56 % dari bulan februari. Pada periode april – juni 2013, ekspor pert anian m engalam i
34 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 penurunan, t erlihat pada bulan april ekspor pert anian di angka 13,86 US$ at au menurun sekit ar 1,86 % dari bulan m aret , di bulan m ei ekspor pert anian di angka 10,1 US$ atau t erjadi penurunan sebesar 3,76 US$, dan di bulan juni kembali menurun m enjadi 9,74 %. Kondisi ini mengalam i perubahan pada bulan juli dengan angka ekspor pert anian sebesar 14,9 US$ at au t erjadi penambahan seb esar 5,16 US$ dibandingkan angka bulan juni. Sedangkan capaian ekspor pert anian di bulan agustus sebesar 7,92 US$ dan meningkat kembali sekit ar 101,26 % di bulan sept ember m enjadi 15,94 US$ sert a kem bali m engalami penurunan 1,11 US$ di bulan okt ober m enjadi 14,83 US$. Pergerakan ekspor pert anian di bulan november m engalam i penurunan 11,94 % dibanding bulan okt ober dengan angka 13,06 US$. Kondisi akhir di t ahun 2013, nilai ekspor pert anian m encapai angka t ert inggi yait u 17,95 US$. Dat a ekspor sekt or pert anian dan ekspor provinsi Bant en t ahun 2013 t ersaji pada t abel berikut ini :
Nilai FOB ( juta US$) Pertanian
Bant en
Kontribusi pertanian thdp Bant en (%)
6,34
817,35
0,78
Bulan
Januari Februari
7,82
762,13
1,03
M aret
14,12
761,94
1,85
April
13,86
831,53
1,67
M ei
10,1
934,3
1,08
Juni
9,74
828,46
1,18
Juli
14,9
931,71
1,60
Agustus
7,92
667,12
1,19
Sept ember
15,94
794,02
2,01
Oktober
14,83
827,57
1,79
Nopember
13,06
846,89
1,54
Desember
17,95
910,53
1,97
Sumber : BPS Bant en, diolah Dist anak
Dari t abel diat as t erlihat bahwa pada bulan januari 2013, sektor pert anian mam pu berkont ribusi sekit ar 0,78 % t erhadap jum lah ekspor provinsi Bant en,
35 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 kem udian mengalam i peningkat an kont ribusi di bulan februari sekit ar 1,03 % dan bulan m aret 1,85 %. Sejalan dengan penurunan jumlah nilai ekspor pert anian di bulan april – juni, t erlihat pula adanya penurunan nilai kont ribusi sekt or pert anian di periode yang sama, yait u bulan april sebesar 1,67 %, m ei sebesar 1,08 % dan juni sebesar 1,18 %. Kont ribusi t ert inggi nilai ekspor pert anian di tahun 2013 ini t erjadi pada bulan sept em ber denagan nilai 2,01 % diikut i bulan desember sebesar 1,97 %. erkemba ngan Ekspor Komoditas Pertanian Provinsi Ba nten Periode Janua ri – Agustus 2014
Perjalanan nilai ekspor sekt or pert anian di awal t ahun 2014 pada bulan januari sebesar 23,36 US$ dan m engalami penurunan nilai sebesar 2,21 US$ pada bulan februari menjadi 21,15 US$. Penurunan nilai ekspor ini t et ap t erjadi di bulan maret dengan angka 18,8 US$, dan beranjak naik 1,65 % m enjadi 19,11 US$ dibulan april. Pada bulan m ei, nilai ekspor pert anian berada di posisi 16,66 US$ dan m engalami peningkat an di bulan juni sekit ar 2,64 % at au set ara 17,1 US$ dan mencapai nilai di bulan juli sebesar 15,29 US$. Selam a perjalanan di tahun 2014 iini, nilai ekspor pert anian di bulan agust us merupakan nilai t ert inggi dengan angka 23,84 US$ at au m enunjukan peningkat an 8,55 US$ dibandingkan nilai ekspor pert anian di bulan juli. Dat a ekspor pert anian dan ekspor provinsi Bant en t ahun 2014 t ersaji pada t abel berikut ini : Nilai FOB ( juta US$) Bulan Pertanian
Bant en
Kontribusi pertanian thdp Bant en (%)
Januari
23,36
796,94
2,93
Februari
21,15
794,51
2,66
M aret
18,8
802,24
2,34
April
19,11
870,12
2,20
M ei
16,66
880,96
1,89
Juni
17,1
904,55
1,89
Juli
15,29
828,11
1,85
Agustus
23,84
915,64
2,60
36 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 Sumber : BPS Bant en, diolah Dist anak Kont ribusi ekspor sekt or pert anian t erhadap nilai ekspor provinsi Bant en pada bulan januari m encapai 2,93 %, secara berurut an kont ribusi ekspor pert anian mengalam i penurunan di bulan februari (2,66 %), maret (2,34 %), april (2,20 %), mei (1,89 %), juni (1,89 %), dan juli (1,85 %). Kont ribusi ekspor pert anian kembali mengalam i peningkat an di bulan agust us dengan nilai 2,60 %, kont ribusi ini sejalan dengan t ingginya jumlah nilai ekspor pert anian di bulan bersangkut an.
37 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 BAB. IV ARAH KEBIJAKAN PEM BANGUNAN PERTANIAN
Peningkat an
kesejaht eraan
pet ani
diharapkan
m enjadi
priorit as
pembangunan pert anian mendat ang, sejalan dengan arahan yang t ert uang dalam rencana jangka panjang pembangunan nasional. Indikat or pencapaian sasaran peningkat an kesejaht eraan pet ani t ercerm in dari peningkat an pendapatan pet ani, penurunan tingkat pengangguran di pedesaan, dan perbaikan kualit as hidup pet ani. Langkah perbaikan kesejaht eraan pet ani dit uangkan dalam sejum lah kebijakan dan program bidang pert anian dan diluar sekt or pert anian t erkait . Kebijakan pert anian pada dasarnya adalah serangkaian t indakan yang t elah, sedang dan
akan dilaksanakan
oleh
pem erint ah
untuk m encapai
tujuan
pembangunan pert anian, yaitu memajukan pert anian, m engusahakan agar pert anian
lebih
produkt if
dan
efisien
sert a dapat
m eningkat kan
t ingkat
penghidupan / kesejaht eraan pet ani. Peningkat an kesejaht eraan ident ik dengan peningkat an
pendapat an
untuk
memperbaiki/ m eningkat kan
kebutuhan
konsumsinya. Dengan demikian peningkat an kesejaht eraan dapat dit em puh melalui
upaya unt uk
meningkat kan
pendapat an
dan
at au
m eningkat kan
kebutuhan konsumsi rum ah t angga. Banyak fakt or
yang mempengaruhi pendapat an dan
pola konsum si
rum aht angga pet ani. Dari sisi pendapat an, tingkat pendapat an pet ani dapat dibagi dalam
t iga
kelom pok,yaitu:(a)
Pendapat an
dari
usahat ani
(on-farm ),
(b)
pendapat an dari kegiat an bidang pert anian diluar Usahat ani (off-farm ) sepert i sebagai buruh t ani, buruh dibidang usaha pascapanen pertanian, dan (d) pendapat an dari usaha diluar kegiat an pert anian sepert i pegaw ai negeri, buruh nonfarm, kegiat an dagang, jasa dan lain-lain. Besarnya t ingkat pendapat an dari usaha pert anian (on-farm ) dipengaruhi olehbesarnya asset produksipert anian (t erut am a pemilikan lahan usaha), jenis komodit as yang diusahakan, produkt ivit as, dan harga produksi. Besarnya pendapat an dari off-farm dipengaruhi oleh kesem pat an/ peluang berusaha dan t ingkat upah. Tingkat pendapat an non farm
38 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 juga dipengaruhi oleh aset dan kemam puan unt uk dapat akses t erhadap layanan, iklim usaha, produkt ivitas usaha dan harga produk yang dihasilkan. Besarnya t ingkat
pendapat an ini akan m em pengaruhi st rukt ur dan pola konsum si
rum aht angga. Beberapa penelit ian m enunjukkan pada t ingkat pendapat an yang rendah, proporsi pengeluaran unt uk pem enuhan m akanan relat if lebih besar dan proporsi t ersebut semakin menurun dengan meningkat nya pendapat an rum ah t angga. Pola konsum si t ersebut juga pada akhirnya dipengaruhi oleh harga-harga produk yang akan dibeli. Dengan demikian,banyak kebijakan berkait an dengan pembentukan pendapat an dan konsum si rum ah t angga, sepert i kebijakan peningkat an
produksi
dan
produkt ivit as pert anian;
sist em
dist ribusi
dan
pemasaran produksi hasil pert anian, pembentukan harga produksi, kebijakan subsidi dan insentif, penyediaan infrast rukt ur,dan berbagai kebijakan diluar pert anian t erkait dengan konsumsi rumaht angga. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka m emperbaiki daya beli pet ani adalah dengan penerapan subsidi yang dapat m engurangi t ingkat pengeluaran rum aht angga, melalui pemberian bantuan langsung, subsidi harga jual dan keringanan lainnya. Kebijakan Peningkatan Produksi Pertanian
Pendapat an pet ani secara langsung dit entukan oleh besarnya produksi yang dihasilkan pet ani, sedangkan besarnya produksi t ersebut dipengaruhi oleh penguasaan lahan yang dikuasai dan produkt ivit as usahat ani. Dalam kait an dengan lahan pert anian, dat a m enunjukkan ket ersediaan lahan pert anian per kapit a mengalam i penurunan akibat peningkat an jumlah penduduk dan kecenderungan konversi lahan,t erut ama untuk lahan saw ah. Ket ersediaan lahan yang sesuai unt uk pert anian yang sangat t erbat as perlu dilindungi. Kebijakan unt uk m encegah t erjadinya konversi lahan pert anian ke non pert anian t elah banyak dibuat . Telah banyak dit etapkan undang-undang dan perat uran Pemerintah lain yang mengat ur t ent ang pendayagunaan lahan dan pengendalian konversi lahan. Kebijakan lainnya adalah dengan dit erbit kannya UU No.41/ 2009 t ent ang Perlindungan Lahan Pert anian
Pangan
Berkelanjut an.
Secara
umum,undang-undang
t ersebut
bert ujuan unt uk melindungi kaw asan dan lahan pert anian pangan dalam rangka
39 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 menjam in t ersedianya lahan pert anian dan m ewujudkan kem andirian, ket ahanan dan kedaulat an pangan. Untuk provinsi Bant en, turunan dari undang-undang perlindungan lahan ini t elah dit erbit kan Perat uran Daerah (Perda) Nom or 5 t ahun 2014 t ent ang Perlindungan Lahan Pert anian Pangan Berkelanjut an. Dalam
rangka meningkat kan
produkt ivit as, penyelenggaraan
program
peningkat an kesejaht eraan rakyat akan dilaksanakan seiring dengan upaya peningkat an
penguasaan
ilmu
penget ahuan
dan
t eknologi.
Peningkat an
penguasaan ilmu penget ahuan dan t eknologi akan m endukung t ercipt anya penyelenggaraan program pem bangunan ekonomi yang makin berkualit as, yaitu pembangunan ekonom i yang berlandaskan pada peningkat an produkt ivit as dan daya saing, sert a m akin memacu t ercipt anya kreat ivit as dan inovasi. Peningkat an produkt ivit as dilakukan m elalui kegiat an penelit ian dan pengem bangan pert anian yang mampu mencipt akan benih unggul, cara-cara produksi yang dapat menghasilkan produk berkualit as. Adanya dinam ika perubahan iklim yang mengarah pada anomali iklim menunt ut proses mit igasi dan adapt asi perubahan iklim . Kebijakan Pemberia n Dukungan Subsidi dan Insentif
Untuk m endorong peningkat an produksi dan produkt ivit as pert anian t erut am a pangan, pem erint ah m em beri subsidi dan insent if dalam bentuk: (a) subsidi sarana produksi (benih, pupuk, pest isida); (b) dukungan dan jam inan harga jual produk dengan menet apkan harga dasar; (c) kredit bersubsidi; dan (d) air irigasi bersubsidi. Subsidi harga sarana produksi diberikan untuk pupuk, benih, pest isida,dan kredit . Pupuk m erupakan input ut ama yang m emperoleh subsidi paling besar. Subsidi pupuk mulai diberlakukan dengan argumen dasar adalah: (a) merangsang penggunaan pupuk sebagai bagian penerapan t eknologi pert anian dan peningkatan produksi, (b) menst abilkan harga di t ingkat pet ani, dan (c) meningkat kan efisiensi t ransfer sumberdaya dari pemerint ah ke pet ani dalam rangka pembangunan pedesaan. Selain pupuk, subsidi diberikan pada penyediaan prasarana produksi sepert i irigasi, penyuluhan, penelit ian dan pengem bangan. Selama ini pem berian subsidi t erhadap pupuk t elah m eningkat kan penggunaan
40 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 pupuk di tingkat pet ani dan berperan besar dalam peningkat an produksi pert anian. Subsidi-subsidi di muka m enjadi beban bagi pem erint ah karena besarannya t erus m eningkat dari tahun ke t ahun. Kebijakan lain yang dinilai st rat egis adalah kebijakan harga (price support). Sasaran kebijakan ini adalah: (a) melindungi produsen dari kem erosot an harga pasar, yang umum nya t erjadi pada musim panen, (b) melindungi konsum en dari kenaikan harga yang m elebihi daya beli, yang umum nya t erjadi pada musim paceklik, (c) m engendalikan inflasi melalui st abilit asi
harga. Falsafah
dasar
kebijaksanaan
harga t ersebut
mencakup
kom ponen: (1) m enjaga agar harga dasar cukup t inggi unt uk merangsang produksi, (2) perlindungan harga bat as t ert inggi yang menjamin harga yang layak bagi konsumen, (3) perbedaan ant ara harga dasar dan harga bat as t ert inggi cukup layak mem beri keunt ungan yang w ajar bagi penyim panan beras, dan (4) hubungan harga yang w ajar ant ar daerah maupun t erhadap harga int ernasional. Kebijakan Perdagangan
Perdagangan Kebijakan perdagangan dilakukan unt uk menjaga st abilit as pasokan dan harga kom odit as di dalam negeri, mem pert ahankan daya saing produksi dalam negeri, meningkat kan kesejaht eraan pet ani produsen, melindungi konsumen dari harga t inggi, dan m enjaga keseimbangan neraca perdagang luar negeri kom odit as. Tujuan akhir dari kebijakan perdagangan diarahkan pada perbaikan t at aniaga produk pert anian, sehingga marjin t at aniaga dari pet ani sam pai dengan konsum en akhir m enjadi minim al dan pet ani m enerima harga yang maksimal. Kebijakan Perluasan Penciptaan Kesempatan Kerja dan Ketera mpilan pekerja Pertanian
Langkah-langkah dalam yang dit em puh dalam m elaksanakan kebijakan ini adalah : 1. Peningkat an kualit as SDM pert anian, dilakukan dengan
pendidikan dan
pelat ihan aparat ur pert anian melalui dklat t eknis kewirausahaan, dan pem asaran produk pert anian. 2. Penguat an kelembagaan dan pengem bangan pasar pert anian, dilakukan
41 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 dengan; a) penguat an kelembagaan dan modal pet ani (PUAP, LM 3, SM D), b) kegiat an pengeloaan produk pert anian dan pengem bangan pasar (pasar t ani, pasar t ernak, sub t erminal agribisnis) 3. Pem bangunan Infrast ukt ur pert anian, dilakukan dengan; a) perluasan areal pert anian (cet ak saw ah, opt imasi lahan), b) Perbaikan infrastrukt ur (pem bangunan/ rehab jalan pert anian dan jaringan irigasi, pengem bangan sum ber air (embung)
42 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014
BAB V KESIM PULAN DAN SARAN
5.1. KESIM PULAN
Berdasarkan pembahasan di muka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kinerja perekonom ian sekt or pert anian t ahun 2013 secara riil ditunjukan oleh nilai PDRB at as dasar harga konst an (t ahun dasar=2000) yang mencapai angka sekit ar Rp. 7,737 t rilyun. Nilai ini m engalami kenaikan dibandingkan PDRB t ahun 2012 yang diangka Rp.7,208 t rilyun at au t erjadi penambahan sekit ar Rp 529,706 M ilyar, dari angka ini pula diket ahui bahw a laju pert um buhan ekonomi sekt or pert anian t ahun 2013 m encapai 7, 35 % at au lebih tinggi dari laju pert um buhan ekonomi provinsi Bant en yang diangka 5,86 %. 2. Sekt or pert anian di t riwulan III 2014 m engalami pert um buhan ekonom i seb esar 2,29 % dibandingkan t riwulan II 2014 dan tumbuh sebesar 4,97 % bila di bandingkan dengan t riwulan III 2013. Secara y on y, sekt or pert anian berkont ribusi t erhadap perekonom ian Bant en di t riw ulan III 2014 sebesar 0,37 %. 3. Nilai Tukar Pet ani (NTP) Provinsi Bant en t ahun 2013 secara rat a-rat a mencapai angka 109,62. Angka ini m enunjukan pencapaian yang lebih besar sekit ar 6,4 % dari rat a-rat a NTP nasional yang diangka 102,97 4. Perkembangan NTP Provinsi Bant en di t ahun 2014 hingga bulan Okt ober secara um um m asih diat as 100 (104, 79) m eskipun angka ini m engalami penurunan dibandingkan capaian di t ahun 2013 (109,62) 5. Tenaga kerja sektor pert anian di provinsi Bant en pada periode Februari 2013 mencapai 711.334 orang, kemudian mengalami kenaikan sekit ar 15.546 orang pada periode Agust us 2013 m enjadi 726.880 orang. Pada periode februari 2014, t enaga kerja sekt or pert anian mengalam i penurunan sekit ar 2
43 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014
Analisis Data Indikator Makr o Sektor Pertanian Pr ovinsi Banten Tahun 2013 - 2014 14.801 orang (2,07 %) dibandingkan periode agust us 2013. 6. Kont ribusi ekspor sekt or pert anian t erhadap nilai ekspor provinsi Bant en pada bulan januari m encapai 2,93 %, secara berurut an kont ribusi ekspor pert anian m engalami penurunan di bulan februari (2,66 %), m aret (2,34 %), april (2,20 %), m ei (1,89 %), juni (1,89 %), dan juli (1,85 %). Kont ribusi ekspor pert anian kembali m engalam i peningkat an di bulan agustus dengan nilai 2,60 %, kont ribusi ini sejalan dengan t ingginya jumlah nilai ekspor pert anian di bulan bersangkut an
5.2. SARAN
1. Diperlukannya kebijakan berkait an dengan upaya peningkat an pendapat an rum ah t angga petani dan/ at au upaya pengendalian biaya/ pengeluaran rum aht angga pet ani. 2. Adanya keberlanjutan kebijakan pem erint ah unt uk peningkat an pendapat an pet ani m elalui subidi, penyediaan infrast rukt ur; sert a kebijakan untuk pengendalian pengeluaran konsum si rumaht angga (sep ert i pem berian raskin, subsidi pendidikan, subsidi kesehat an, dan lainnya) 3. M emangkas rant ai t at aniaga hasil produksi pert anian dan pemerint ah harus menjam in harga produksi sekt or pert anian agar pet ani t erangsang untuk t et ap mau berusahat an 4. M engusahakan dan m enjam in ket ersediaan faktor produksi dengan harga t erjangkau pada saat musim t anam. Sert a adanya subsidi fakt or produksi unt uk m em bantu pet ani dalam m elakukan usaha t ani
44 Pr oyek Per ubahan Diklat Kepemimpinan Tk. IV Pr ovinsi Banten Tahun 2014