eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2):363-374 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN METODE RGEC PADA BANK BUMN PERIODE 2012-2013 Jayanti Mandasari1 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja keuangan Bank BUMN (BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri) periode 2012-2013 dengan pendekatan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital).Alat analisis yang dipergunakan adalah Metode RGEC (Risk Profiel, GCG, Earning, Capital). Sedangkan Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini seluruh Bank BUMN yang terdaftar dalam direktori Bank Indonesia, yang memiliki laporan tahunan periode tahun 2012 sampai 2013. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan.Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan Bank BUMN selama periode 2012-2013 dari segi profil risiko yaitu dengan menganalisis risiko kredit yang diwakili dengan rasio NPL dikatakan baik dan dari analisis risiko likuiditas yang diwakili dengan rasio LDR dapat dikatakan Cukup Likuid. Sedangkan dari segi Good Corporate Governance (GCG) kinerja bank Sangat Baik. Serta secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi Rentabilitas (Earning) yaitu dengan menganalisis rasio ROA atau perolehan laba berdasarkan aset dan Rasio NIM atau kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya Bank dikatakan Baik. Dan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi permodalan dengan menganalisis perbandingan rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) yang diwakili dengan menghitung rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank dikatakan Baik. Kata kunci: Risk Profiel, Good Corporate Governance, Earning, Capital Pendahuluan Bank atau Perbankan merupakan pilar dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena perbankan memiliki peran yang sangat penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang menghubungkan dana-dana yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi yang membutuhkan bantuan dana (deficit). Kinerja bank yang berjalan dengan baik akan dapat menyokong pertumbuhan bisnis 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 363-374
karena peran bank disini adalah sebagai penyedia dana investasi dan modal kerja bagi unit-unit bisnis dalam melaksanakan fungsi produksi. Operasi Bank BUMN tidak berbeda dengan bank umum lainnya, yaitu tetap menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Dalam penyaluran dan penghimpunan dana, bank BUMN harus bersaing dengan bank swasta, sehingga untuk dapat bertahan dalam persaingan dengan bank swasta, bank BUMN harus mampu menjaga likuiditas banknya dengan tetap memelihara kinerja keuangan bank. Kinerja keuangan bank dapat dinilai dengan menggunakan beberapa indikator penilaian. Penilaian kinerja keuangan bank yang selama ini menggunakan metode CAMEL. Namun, seiring perkembangan usaha dan kompleksitas usaha bank membuat penggunaan metode CAMEL kurang efektif dalam menilai kinerja bank karena metode CAMEL tidak memberikan suatu kesimpulan yang mengarahkan ke satu penilaian, antar faktor memberikan penilaian yang sifatnya berbeda (Bayu aji permana, 2012). Untuk itu pada tanggal 25 Oktober 2011 Bank Indonesia mengeluarkan peraturan baru tentang penilaian kesehatan dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-Based Bank Rating) yang meliputi empat faktor pengukuran, yaitu profil risiko (risk profile), good corporate governance (GCG), rentabilitas (earnings), dan permodalan (capital) yang selanjutnya disingkat dengan RGEC. RGEC merupakan metode penilaian kinerja keuangan bank yang merujuk pada peraturan Bank Indonesia no. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian kinerja keuangan bank umum. Metode RGEC merupakan tata cara penilaian bank yang menggantikan tata cara penilaian bank sebelumnya yaitu CAMEL. Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya keketatan likuiditas perbankan dan tumbuhnya total kredit perbankan yang macet atau tidak lancar. Tumbuhnya total kredit perbankan yang macet atau tidak lancar dapat dilihat dari salah satu bank BUMN yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI). Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Independen untuk Transparansi Anggaran (Khadafi : 2013), menjelaskan bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki kredit macet paling tinggi diantara bank BUMN lainnya, hingga mencapai Rp 25,1 Triliun. Pada tahun 2012 BRI memiliki kredit bermasalah sebesar Rp 25,1 Triliun, dan pada tahun 2011 kredit bermasalah sebesar Rp 23,7 Triliun, dengan kenaikan kredit bermasalah sebesar Rp 1,3 Triliun. Kredit macet ini terjadi karena pada saat pengucuran kredit terjadi, Account Officer tidak melakukan pengecekan pengajuan kredit dengan benar sesuai tugas dan fungsi yang diemban dan dikonfirmasi atas data dokumen yang dilampirkan dalam pengajuan kredit, sehingga kredit lolos untuk disetujui. Setelah kredit dikucurkan, dalam pembayarannya kredit tersebut macet karena pihak nasabah tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya untuk membayar fasilitas kredit yang telah diterima baik berupa kredit pokok maupun bunga. 364
Analisis Kinerja Keuangan Pendekatan Metode RGEC, Jayanti Mandasari
Berdasarkan penjelasan di atas, Maka penulis melakukan penelitian dengan judul,“ Analisis Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Metode RGEC pada Bank BUMN periode 2012-2013”. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah : “Bagaimana kinerja keuangan Bank BUMN (BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri) dengan pendekatan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) selama periode tahun 2012-2013?” Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan Bank BUMN (BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri) selama tahun 2012-2013 dengan pendekatan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital). Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi sektor perbankan khususnya Bank BUMN (BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN) untuk melihat kesehatan masing-masing Bank BUMN, sehingga menjadi pembanding bagi masing-masing bank tersebut. 2. Secara akademis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur di manajemen keuangan dan juga dapat memperkaya pengembangan ilmu dalam bidang kinerja keuangan bank. Kerangka Dasar Teori Kinerja Keuangan Perbankan Indra Bastian (2001: 329) mendefinisikan kinerja sebagai suatu gambaran mengenaipencapaian pelaksanaan suatukegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi. Secara umum, dapat juga dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalm periode tertentu. Kinerja merupakan faktor penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi organisasi. Metode (Pendekatan RGEC) Penilaian kinerja keuangan bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko (Risk Based Bank Rating) merupakan penilaian yang komprehensif dan terstruktur terhadap hasil integrasi antara profil risiko dan kinerja yang meliputi penerapan tata kelola yang baik, rentabilitas, dan permodalan. Risk Profiel (Profil Risiko) Profil Risiko merupakan penilaian terhadap Risiko inheren dan kualitas penerapan Manajemen Risiko dalam aktivitas operasional Bank. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas 8 (delapan) jenis Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, 365
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 363-374
Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi(Ali, 2006). Good Corporate Governance(GCG) Good Corporate governance adalah konsep untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui supervise atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan (Nasution dan Setiawan (2007). Earning (Rentabilitas) Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat ukur untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan (Lukman Dendawijaya, 2003:119-120). Salah satu tujuan utama suatu bank pada umumnya adalah untuk memperoleh keuntungan. Untuk mengukur kinerja suatu bank salah satu caranya adalah dengan mengukur kemampuan suatu bank untuk memperoleh keuntungan (profit). Capital(Permodalan) CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan BI. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio perbandingan rasio modal terhdap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)(Kasmir, 2004). Dalam melakukan perhitungan Permodalan, Bank wajib mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank. Kerangka Konsep Bank BUMN (BRI, BNI, BTN, Mandiri)
Tingkat Kinerja keuangan bank Metode RGEC Risk Profiel Good Corporate Governance Earning Capital
Analisis
Pembahasan
Hasil Penelitian
366
Analisis Kinerja Keuangan Pendekatan Metode RGEC, Jayanti Mandasari
Definisi Konsepsional NPL (Non performing loan) NPL(Non performing loan) atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Maka semakin besar skala operasi suatu bank maka aspek pengawasan akan semakin menurun. LDR (Loan to Deposit Ratio) LDR (Loan to Deposit Ratio) yaitu rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan Bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. GCG (Good Corporate governance) GCG (Good Corporate governance) adalah konsep untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui supervise atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. ROA (Return On Assets) ROA(Return On Assets)adalah perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap rata-rata total aset (total aktiva). NIM (Net Interest Margin) NIM(Net Interest Margin) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. CAR (Capital Adequacy Ratio) CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio perbandingan rasio modal terhdap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada Bank BUMN (BRI, BNI, BTN, dan Mandiri), yaitu dengan cara menganalisis data-data laporan keuangan. Definisi Operasional Risk Profile (Profil Risiko) Non Perfoming Loan (NPL) Non Perfoming Loan (NPL) atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator penilaian kinerja kualitas aset bank. NPL dalam penelitian ini adalah NPL terhitung selama tahun 2012 sampai 2013. LDR (Loan to Deposit Ratio) LDR (Loan to Deposit Ratio), merupakan rasio untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank 367
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 363-374
terhadap dana pihak ketiga. LDR dalam penelitian ini adalah LDR terhitung selama tahun 2012 sampai 2013. GCG(Good Corporate Governance) GCGadalah konsep untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui supervise atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Earning (Rentabilitas) ROA (Return on Aseets) Return on Aseets, merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba. ROA dalam penelitian ini adalah ROA terhitung selama tahun 2012 sampai 2013. NIM (Net Interest Margin) Net Interest Margin, merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih atas pengolahan besar aktiva produktif. NIM dalam penelitian ini adalah NIM terhitung selama tahun 2012 sampai 2013. Capital (Permodalan) CAR (Capital Adequacy Ratio) CAR (Capital Adequacy Ratio), merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana. CAR dalam penelitian ini adalah CAR terhitung selama tahun 2012 sampai 2013. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank BUMN yang terdaftar dalam direktori Bank Indonesia, yang memiliki annual report atau Laporan tahunan selama tahun 2012 sampai 2013 yang dipublikasikan oleh bank-bank pemerintah. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkandata tersebut dalam pelaksanaan penelitian ini adalah. a. Teknik Dokumentasi b. Teknik Kepustakaan (Library Research) Alat Analisis Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Analisis Profie Risiko ( Risk Profile) - NPL (Non Perfoming Loan) NPL
Kredit Bermasalah 100% Total Kredit
- LDR (Loan to Deposit Ratio) LDR
368
Total Kredit 100% Dana Pihak Ketiga
Analisis Kinerja Keuangan Pendekatan Metode RGEC, Jayanti Mandasari
b. Good Corporate Governance (GCG) c. Earning (Rentabilitas) - Return on Aseets (ROA) Laba Sebelum Pajak 100% Total Aset
ROA
- Net Interest Margin (NIM) NIM
%&'()*)+)' ,-'.) ,&/012 100% Rata 3 rata Aktiva Produktiv
d. Capital (Permodalan) 67()8 ,)'9 100% :7+)8 ;9+1<) :&/+1=>)'. 6&'-/-+ ?10197
CAR
Hasil Analisis dan Pembahasan Penilaian Faktor Risk Profile (Profil Risiko) a. NPL (Non Performing Loan) Hasil Perhitungan NPL (Non Perfoming Loan) Bank BUMN Tahun 2012-2013
4 3
3.5
3.4
2.8 BNI
2.2
1.93
1.9 2
1.4
BRI 1.2 BTN
1
Mandiri 0 2011
2012
Sumber : Data diolah Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi NPL Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dikatakan sehat, karena dibawah angka 5%. NPL yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BRI sebesar 1,4%, diikuti Mandiri (1,90%), BNI (2,8%), dan BTN (3,5%). Sedangkan pada tahun 2013, NPL terbaik adalah Bank BRI sebesar 1,2%, diikuti Mandiri (1,93%), BNI (2,2%), dan BTN (3,4%).
369
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 363-374
b. LDR (Loan to Deposit Ratio)
Hasil Perhitungan LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank BUMN Tahun 2012-2013
150 100
100.92 86.84 77.9180.42
104.42 91.78 85.8788.91
BNI BRI
50 BTN 0
Mandiri 2012
2013
Sumber : Data diolah Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi LDR Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dikatakan Cukup Likuid. LDR yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BNI sebesar 77,91%, diikuti BRI (80,42%), Mandiri (86,84%), dan BTN (100,92%). Sedangkan pada tahun 2013, LDR terbaik adalah Bank BNI sebesar 85,87%, diikuti BRI (88,91%), Mandiri (91,78%), dan BTN (104,42%). Penilaian Faktor GCG (Good Corporate Governance) Hasil Perhitungan GCG (Good Corporate Governance) Bank BUMN Tahun 2012-2013
4 3 3 2 2
1.3
1.31 1.35
1.5
2 1.29
BNI BRI
1
BTN
0
Mandiri 2012
2013
Sumber : Data diolah Pada Grafik di atas secara keseluruhan GCG Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dalam kategori “Sangat Baik”. GCG terbaik pada tahun 2012 adalah BNI sebesar 1,3%, diikuti BRI (1,31%), BTN (1,35%) dan Mandiri (1,5%). Sedangkan pada tahun 2013, GCG terbaik adalah BRI sebesar 1,29%, diikuti BNI (2%), Mandiri (2%), dan BTN (3%). 370
Analisis Kinerja Keuangan Pendekatan Metode RGEC, Jayanti Mandasari
Penilaian Faktor Earning (Rentabilitas) a. ROA (Return On Assets)
Hasil Perhitungan ROA (Return On Assets) Bank BUMN Tahun 2012-2013
6 4
4.74
4.67 3.45
2.81
3.51
3.13
1.85
1.76
BNI BRI
2 BTN 0 2012
2013
Mandiri
Sumber : Data diolah Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi perolehan laba berdasarkan aset (ROA) Bank BUMN selama tahun 20122013 dikatakan baik, karena semuanya telah diatas 1,25%. ROA yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BRI sebesar 4,67%, diikuti Mandiri (3,45%), BNI (2,81%), dan BTN (1,85%). Sedangkan pada tahun 2013, ROA terbaik adalah Bank BRI sebesar 4,74%, diikuti Mandiri (3,51%), BNI (3,13%), dan BTN (1,76%). b. NIM (Net Interest Margin) Hasil Perhitungan NIM (Net Interest Margin) Bank BUMN Tahun 2012-2013
8 6
7.04
6.62 4.63
4.23 4.33
4.93
4.31 4.47
BNI
4
BRI
2
BTN
0
Mandiri 2012
2013
Sumber : Data diolah Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya (NIM) Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dikatakan baik, karena nilainya diatas 2%. NIM yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BRI sebesar 6,62%, 371
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 363-374
diikuti BNI (4,63%), Mandiri (4,33%), dan BTN (4,23%). Sedangkan pada tahun 2013, NIM terbaik adalah Bank BRI sebesar 7,04%, diikuti BNI (4,93%), Mandiri (4,47%), dan BTN (4,31%). Penilaian Faktor Capital (Permodalan)
Hasil Perhitungan CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank BUMN Tahun 2012-2013
17.69
18 17
16.99
16.67 16.95 15.48
16
BNI
15.62 15.1
14.93
15
BRI
14
BTN
13
Mandiri 2012
2013
Sumber : Data diolah Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi permodalan (CAR) Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dikatakan baik, karena nilai diatas 8%. CAR yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BTN sebesar 17,69%, diikuti BRI (16,95%), BNI (16,67%), dan Mandiri (15,48%). Sedangkan pada tahun 2013, CAR terbaik adalah Bank BRI sebesar 16,99%, diikuti BTN (15,62%), BNI (15,10%), dan Mandiri (14,93%). Penutup Secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi profil risiko yaitu dengan menganalisis risiko kredit yang diwakili dengan rasio NPL selama periode 2012-2013 dikatakan Baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan NPL setiap bank dibawah 5%. Sedangkan dari analisis risiko likuiditas yang diwakili dengan rasio LDR selama periode 2012-2013 dapat dikatakan Cukup Likuid. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan rasio LDR setiap Bank 85%< Rasio ≤ 100% atau Rasio ≤ 50%. Secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) yaitu dengan menganalisis nilai komposit GCG yang ada di dalam laporan tahunan masing-masing Bank BUMN selama periode 2012-2013 kinerja Sangat Baik karena <3,5%. Secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi Rentabilitas (Earning) yaitu dengan menganalisis rasio ROA atau perolehan laba berdasarkan aset selama periode 2012-2013 dikatakan Baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan 372
Analisis Kinerja Keuangan Pendekatan Metode RGEC, Jayanti Mandasari
ROA setiap bank memiliki nilai >1,25%. Sedangkan Rasio NIM atau kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya selama periode 2012-2013 dikatakan Baik. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan nilai rasio NIM setiap Bank >2%. Secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi permodalan yaitu dengan menganalisis perbandingan rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) yang diwakili dengan menghitung rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) selama periode 2012-2013 dikatakan Baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan CAR setiap bank memiliki nilai >9%. Kepada BTN yang memiliki kinerja NPL terburuk diantara Bank BUMN, walaupun nilainya masih dibawah ketentuan 5%, disarankan untuk lebih memperhatikan data pengelolaan kreditnya. Kepada BTN yang memiliki kinerja likuiditas terburuk diantara Bank BUMN, disarankan agar dapat meningkatkan perhitungan dana pihak ketiga yang lebih besar disbanding peningkatan kredit yang diberikan. Kepada BTN yang memiliki tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance terburuk diantara Bank BUMN, walaupun nilainya masih dibawah ketentuan 3,5%, disarankan untuk lebih memperhatikan susunan aturan tata kelola perusahaan yang lebih baik. Hal ini dimaksudkan agar tahun-tahun berikutnya dapat mengurangi risiko yang akan dihadapi dan bank menjadi lebih baik dan lebih dipercaya oleh para stakeholders yang dimiliki oleh bank. Daftar Pustaka Arthesa Ade dan Handiman Edia. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia. Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 05 Januari 2011. Perihal Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013. Perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004. Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tahun 2004. Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi Bank, www.bi.go.id. (diakses tanggal 5 Februari 2015) Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/27/PBI/2011 tanggal 28 Desember 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.11/1/PBI/2009 Tentang Bank Umum. Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat.
373
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 363-374
Hakim. 2013. Analisis Pengaruh Rasio NPL, LDR, GCG, NIM, CAR, dan BOPO Terhadap Tingkat Kesehatan Bank. Semarang : Skripsi Diponegoro. Universitas Diponegoro. Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Jusuf, Al. Haryono. 2003. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Keenam. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT. Rajagrafindo. Lasta, Arifin, dkk. 2014. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk Profiel, Good Corporate Governance, Earnings, Capital). Malang : Skripsi Malang. Universitas Brawijaya Malang. Minarrohmah Khisti, Yaningwati Fransisca, dkk. 2014. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Pendekatan RGEC (Studi pada PT. Bank Central Asia, Tbk Periode 2010-2012) Munawir, S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta. Nurhasanah Rahmalia. 2012. Pengaruh Return On Asset (Roa), Return On Equity (Roe) , Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham. universitas widyatama. Bandung Permana, Bayu Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode CAMELS dan Metode RGEC. Surabaya : Skripsi Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Purnamasari, Ni Kadek Ita. 2014. Penilaian Tingkat Kesehatan PT. BPD Bali Berdasarkan Risk Profiel, GCG, Eraning, Capital. Bali : Skripsi Bali. Universitas Udayana Bali. Taufik. 2012. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Hasa Mitra dengan Metode CAMEL (Periode 2006-2010). Makassar : Skripsi Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar. Taswan, 2010. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Penerbit UPP STIM YKPN Yogyakarta Tjondro, David. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance (Gcg) TerhadapProfitabilitas Dan Kinerja Saham Perusahaan PerbankanYang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Surabaya: Skripsi Surabaya. STIE Perbanas. Triandaru, S. dan Totok, B. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta. Wahyuni. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank pada PT Bank Mega Tbk. Samarinda : Skripsi Samarinda. Universitas Mulawarman. Warliani. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank pada PT Bank syariah Mandiri. Samarinda : Skripsi Samarinda. Universitas Mulawarman. _______.http://www.bi.go.id (diakses tanggal 28 Februari 2015) _______.http://www.idx.com (diakses tanggal 28 Februari 2015) _______.http://www.bumn.go.id (diakses tanggal 28 Februari 2015) 374