Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus 2011
ANALISIS KINERJA DOSEN PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Oleh : PUJI ISYANTO ASEP SYARIPUDIN ABSTRAK Untuk mengukur perkembangan profesionalisasi dosen salah satunya adalah dengan mengukur kualitas kinerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sehingga untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk dapat memperoleh informasi yang baik dalam upaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Masalah utama penelitian ini adalah bagaimana kinerja dosen dan fator-faktor apa saja yang dapat dijadikan ukuran dalam mengukur indeks kinerja dosen Pascasarjana Program Studi Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kinerja dosen dan menetapkan parameter-parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dosen. Penelitian ini menggunakan mahasiswa sebagai responden. Mahasiswa bertugas untuk menilai kinerja dosen sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan yang dibuat dalam daftar kuisioner. Dari jawaban yang muncul diharapkan akan dapat menjelaskan kinerja dosen yang bersangkutan yang selanjutnya dihitung indeknya untuk mendeskripsikan lebih jauh dari karakteristik kinerja dosen. Dari deskripsi ini diiharapkan akan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dosen Pascasarjana Program Studi Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang (Action Research). Untuk mendeskripsikan kondisi aktual Program Studi Magister Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang sesuai dengan tema penelitian yang diambil, maka penulis akan melakukan penelitian dengan menggunakan analisis rentang skala dan analisis faktor (factor analysis). Indeks kinerja dosen Program Studi Magister Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang adalah bervariasi antara 82,23 (baik) sampai 95,29 (sangat baik) pada skala skor minimal 22 dan maksimal 110. Sedangkan distribusi kinerjanya adalah 80,95% baik dan 19,05% sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dosen Program Studi Magister Manajemen sudah baik dan merata. Ada 22 indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dosen Program Studi Magister Manajemen yang terbagi atas 2 kategori. Latar Belakang Pembangunan di bidang pendidikan dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, seperti tersebut dalam UU No.2/1989 tentang sistem pendidikan nasional dalam rangka menciptakan kualitas SDM yang memiliki ciri khas nasional Indonesia. Dengan kata lain, pembangunan pendidikan nasional adalah wahana untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan SDM yang berkualitas. Agar pembangungan pendidikan menjadi wahana yang efektif dan efisien dalam pengembangan SDM (Ace Suryadi, 1999 : 24).
33
Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus 2011 Memasuki era pembangunan masyarakat modern, pendidikan harus mampu mengembangkan kualitas SDM paling sedikit dalam dua dimensi terpadu, yaitu menjadi manusia Indonesia dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat modern. Pendidikan harus mampu mengembangkan SDM Indonesia yang bermutu, yaitu mampu menunjang ketahanan bangsa dalam era global. SDM yang bermutu paling tidak memiliki tiga kompetensi mendasar, yaitu (1) kemampuan menguasai keahlian dalam cabang iptek, (2) kemampuan bekerja secara profesional dan (3) kemampuan menghasilkan karya yang bermutu (Ace Suryadi, 1999 : 295). Untuk mengukur perkembangan profesionalisasi dosen salah satunya adalah dengan mengukur kualitas kinerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sehingga untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk dapat memperoleh informasi yang baik dalam upaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Pengertian Kinerja Hadari Nawawi (2000:267) menjelaskan bahwa untuk menilai kinerja seseorang dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu (1) karakteristik pekerjaan (2) tingkah laku dalam bekerja dan (3) data hasil kerjanya, sedangkan bagian-bagian yang data dinilai dari hasil kerja seseorang menurut Andrew F Sikula (1981) yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 73) terdiri dari (1) hasil kerja (2) kemampuan sikap (3) kepemimpinan kerja dan (4) motivasi kerja. Kinerja (performance) sendiri diartikan oleh Ahmad S Ruki (2001 : 14) sebagai prestasi kerja, pertunjukan dan pelaksanaan tugas. Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67) mengemukakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Untuk mengetahui kinerja dosen maka perlu diadakan evaluasi terhadap setiap dosen, hasil dari evaluasi kinerja dimaksudkan untukmemperbaiki atau meningkatkan kinerja dosen di masa depan. Yang dimaksud dosen dalam PP No. 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi : “dosen adalah tenaga pendidik dan kependidikan pada perguruan tinggi yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar“ (Anonymous, 1999 : 1). Sedangkan mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu (Anonymous, 1999 : 2). Evaluasi kinerja dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari para pelaku organisasi (Agus Sunyoto, 1999 : 1). Tujuan Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja perlu dilakukan oleh setiap organisasi dalam upaya : a. Meningkatkan saling pengertian antara para karyawan tentang persyaratan kinerja b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu. c. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karier, atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang. d. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya, dan meningkatkan kepedulian terhadap karier, atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang.
34
Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus 2011 e.
f.
Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depa n, sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensi. Memeriksakan rencana pelaksanaan dan pengembangan, yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, kursus rencana diktat, kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah. (Agus Sunyoto, 1999:1).
Prinsip Dasar Evaluasi Kinerja Jadi fokus kita adalah kepada kegiatan bagaimana kita selalu memperbaiki dan meningkatkan kinerja, dalam melaksanakan kegiatan seharihari, bahkan jika apa yang sudah kita laksanakan itu memang telah memperlihatkan mutu dan baku yang tinggi. Untuk mencapai itu kita hendaknya dapat mengubah cara kita bekerja sama, dan bagimana melihat atau meninjau kinerja itu sendiri. Jadi manajemen dan juga mereka yang bertanggungjawab langsung dalam pelaksanaan evaluasi kinerja harus pula dievaluasi secara lumintu. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari evaluasi kinerja adalah: 1. Fokusnya adalah membina kekuatan untuk menyelesaikan setiap persoalan yang timbul dalam pelak sanaan evaluasi kinerja. Jadi bukan semata-mata menyelesaikan persoalan itu sendiri, namun pimpinan dan karyawan mampu menyelesaikan persoalannya dengan baik, setiap saat, setiap ada persoalan baru, Jadi yang penting adalah kemampuannya. 2. Selalu didasarkan atas suatu pertemuan pendapat, misalnya dari hasil diskusi antara karyawan dengan penyelia langsung, suatu diskusi yang konstruktif untuk mencari jalan yang terbaik dalam meningkatkan mutu dan baku yang tinggi. Suatu proses manajemen yang alami, janga n merasa dan menimbulkan kesan terpaksa, namun dimaksudkan secara sadar ke dalam "corporate planning", dilakukan lumintu, terarah dan terprogram, bukan kegiatan yang cuma setahun sekali, atau kegiatan yang dilakukan jika manajer ingat saja. Rencana Populasi Sasaran Dalam penelitian ini ada 15 orang dosen di Pascasarjana Program Studi Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang yang akan dilakukan penilaian kinerja. Populasi sasaran adalah seluruh mahasiswa Pascasarjana Program Studi Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang sejumlah 72 orang mahasiswa. Rencana Responden Sebagai responden dalam penelitian ini adalah sampel mahasiswa aktif Pascasarjana Program Studi Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang. Untuk mendapatkan data dari responden maka akan diberikan kuisioner yang telah dipersiapkan. Teknik Sampling Pengambilan sampel akan dilakukan dengan teknik stratified random sampling. Strata diukur berdasarkan angkatan kelas. Ukuran sampel terpilih dihitung berdasarkan formulasi yang diberikan oleh Rea, Luis and Parker (1997).
35
Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus 2011 Sampel diambil pada tingkat kepercayaan 95% (significance level) dan sampling error 5%. Adapun sampel mahasiswa aktif program studi magister Manajemen adalah 68 orang. Teknik Pengumpulan Data Seluruh data akan diambil dari responden sesuai dengan jumlah sampel yang sudah ditentukan melalui kuisioner. Mahasiswa diperkenankan menilai kinerja seluruh dosen pada mata kuliah yang pernah diikutinya, sehingga jumlah dosen yang dinilai adalah sama dengan jumlah mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa, sehingga data yang dikumpulkan adalah sebanyak jumlah mata kuliah dikalikan dengan jumlah responden. Metode Analisis Data Untuk mendeskipsikan kondisi aktual Program Studi Magister Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang sesuai dengan tema penelitian yang diambil, maka penulis akan melakukan penelitian dengan menggunakan analisis rentang skala dan analisis faktor (factor analysis) dengan menggunakan bantuan program analisis SPSS versi 18.0. Analisis Faktor Analisis faktor (factor analysis) termasuk di dalamnya component analysis dan common (factors) yang merupakan pendekatan statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis antar hubungan dalam sejumlah besar variabel dan menjelaskan variabel tersebut pada dimensi underlying yang common (factors). Disebut juga data reduction karena dari seluruh variabel yang terdapat dalam data bisa disaring, digabung atau dikurangi menjadi hanya beberapa variabel yang dapat mewakili sejumlah variabel lainnya. Tujuan metode analisis faktor adalah untuk mencari cara mengkondense informasi yang terdapat dalam sejumlah besar variabel asli menjadi sejumlah kecil variat atau faktor dengan meminimalkan kehilangan informasi sekecil-kecilnya. Hasil dan Pembahasan Kinerja dosen Program Studi Magister Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang diukur dengan 18 indikator, yaitu : 1. Pengetahuan dosen tentang bahan kuliah 2. Penyampaian materi secara berurutan dan teratur sesuai silabus 3. Memberi kuliah dengan teratur dan tepat waktu sesuai jadual 4. Kemampuan memotivasi mahasiswa untuk berprestasi 5. Kemampuan berhubungan dengan mahasiswa 6. Menjawab pertanyaan mahasiswa dan menerangkan kembali dengan baik jika tidak mengerti 7. Penampilan rapi dan berwibawa 8. Sikapnya ramah, sopan dan berwibawa 9. Aksen suaranya baik dan terdengar jelas 10. Memperbaiki kesalahan dalam perkuliahan dan penilaian 11. Jumlah kehadiran dosen dalam semester ini 12. Kuliah ini merangsang mahasiswa berfikir kreatif 13. Beban tugas sebanding dengan SKS-nya 14. Bahan ujian relevan dengan mata kuliah
36
Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus 2011 15. Sistim penilaian adil dan terbuka 16. Penyampaian bahan dengan memberi catatan (tertulis dan atau lisan) 17. Mendorong mahasiswa berfikir / berdiskusi 18. Banyak memberikan tugas/paper Dalam penelitian ini terdapat 21 orang dosen yang diteliti. Untuk mendapatkan analisis kinerja dosen digunakan dengan skor skala likert pada interval 1 sampai 5. Selanjutnya digunakan analisis rentang skala. Kinerja Dosen Program Studi Magister Manajemen Analisis rentang skala dilakukan terhadap 21 orang dosen yang dinilai oleh mahasiswa dengan total data mencapai 625 buah kuisioner yang diisi secara lengkap. Atas dasar standar skor maka dapat diuraikan skor kinerja Dosen Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang. Dari 21 orang dosen Program Studi Magister Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang semua dapat dinilai mahasiswa. Dari data tersebut rata-rata indeks kinerja dosen adalah sebesar 89,33 pada kriteria baik. Berdasarkan keterangan diatas memberikan penjelasan tentang penyebaran data indeks kinerja dosen. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dosen yang memiliki indeks kinerja baik sebanyak 80,95% dan dosen yang memiliki indeks kinerja sangat baik sebanyak 19,05%. Terlihat bahwa tidak ada dosen yang dinilai oleh mahasiswa dengan kualifikasi cukup baik, tidak baik bahkan sangat tidak baik. Hal ini mengindikasikan bahwa peran pembinaan proses belajar mengajar sudah menjadi perhatian dan sudah berjalan secara terpadu dan terencana. Analisis Faktor Kinerja Dosen Analisis ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang secara statistika saling berkolerasi membentuk ikatan yang kuat terhadap korelasi total dengan cara mereduksi faktorfaktor yang tidak berpengaruh. Terdapat empat langkah dalam melakukam analisis faktor yaitu : 1. Memilih variabel/faktor/indikator yang layak sebagai faktor yang diperkirakan memiliki pengaruh yang kuat dengan alat analisis MSA (Measure of Sampling Adequacy) atau barletts Test, angka yang baik mendekati 1 dan significant. Buang variabel yang memiliki anti image MSA “a” lebih kecil dari 0,5 berurutan dimulai dari angka yang paling rendah. 2. Melakukan ekstraksi terhadap variabel/faktor/indikator terpilih, melalui analisis Principal Componen dan Maximum Like hood, aktifkan scree plot. Pada analisis Communalities, semakin kecil nilai extraction menunjukan semakin lemah hubungan dengan faktor yang terbentuk. Nilai eigenvalues menunjukan kepentingan relatif dari seluruh faktor yang dianalisis, nilai yang terbentuk harus diatas 1. Scree plot mempolakan dukungan variabel terhadap faktor yang terbentuk. 3. Melakukan rotasi untuk memperjelas pengaruh variabel/faktor/indikator 4. Menamakan faktor yang teruji.
37
Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus 2011 KMO and Barlett’s Test
Nilai KMO sebesar 0,962 pada tingkat signifikansi 0.000, begitu pula anti image menampilkan data MSA (“a”) korelasi diatas 0,5 dengan demikian seluruh data memberikan kualifikasi yang baik untuk diolah secara factorial. Communalities analysis memberikan pengertian besarnya varians yang dapat dijelaskan oleh setiap indicator yang diukur. Misal untuk ind_1 dengan nilai communalities sebesar 0,605 berarti ind_1 dapat menjelaskan sebesar 60,50% dari factor yang terbentuk, ind_2 dengan nilai sebesar 0,670 berarti ind_2 dapat menjelaskan sebesar 67,00% dari factor yang terbentuk dan seterusnya. Nilai eigenvalues memberikan tingkat kepentingan dari seluruh kuisioner terhadap kinerja dosen Program Studi Magister Manajemen. Nilai eigenvalues yang memenuhi syarat adalah bernilai minimal 1, sehingga setelah diringkas (extract) dari seluruh pertanyaan terbagi atas 2 faktor komponen yang dapat menjelaskan varians dosen Program Studi Magister Manajemen. Total Variance Explained
38
Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus 2011 Faktor pertama dapat menjelaskan 55,428% dari varians yang terbentuk, factor kedua dapat menjelaskan sebesar 6,718%, sehingga jumlah seluruh kuisioner yang dapat menjelaskan kinerja dosen sebanyak 62,146% saja dari seluruh kuisioner yang dibuat. Component matrix memberikan penjelasan tentang faktor loading, yakni distribusi korelasional dari seluruh kuisioner dengan ketiga faktor yang terbentuk. Kuisioner yang relevan adalah yang memiliki korelasi minimal cukup kuat terhadap faktor-faktor yang terbentuk. Dari table component matrix ini Nampak bahwa faktor kedua memiliki nilai faktor loading yang tidak dapat menjelaskan karakteristiknya karena nilai yang terlalu rendah, oleh karena itu perlu dilakukan analisis factor dengan rotasi (digunakan metode varimax). Hasilnya ditampilkan pada table rotated component matrix. Rotated component matrix di atas lebih dapat menjelaskan karakteristik factor loading dari seluruh factor yang terbentuk, sehingga setiap kuisioner dapat dengan jelas dukungan korelasinya terhadap factor-faktor pembentuknya (rotasi converged dalam 3 iterasi). Terlihat bahwa sekarang factor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil dan factor loading yang besar semakin diperbesar, sehingga dukungan setiap kuisioner terhadap ketiga factor yang terbentuk semakin jelas. Dengan demikian sekarang lebih jelas bahwa dari 22 indikator terdapat 17 indikator yang memiliki dukungan minimal cukup kuat terhadap indeks kinerja dosen. Dari ke 17 indikator tersebut terbadi atas 2 kategori yaitu : 1. Kategori kesatu : 1. Pengetahuan dosen tentang bahan kuliah 2. Penyampaian materi secara berurutan dan teratur sesuai silabus 3. Memberi kuliah dengan teratur dan tepat waktu sesuai jadual 4. Kemampuan memotivasi mahasiswa untuk berprestasi 5. Kemampuan berhubungan dengan mahasiswa 6. Menjawab pertanyaan mahasiswa dan menerangkan kembali dengan baik jika tidak mengerti 7. Penampilan rapi dan berwibawa 8. Sikapnya ramah, sopan dan berwibawa 9. Aksen suaranya baik dan terdengar jelas 10. Memperbaiki kesalahan dalam perkuliahan dan penilaian 11. Jumlah kehadiran dosen dalam semester ini 12. Kuliah ini merangsang mahasiswa berfikir kreatif 13. Beban tugas sebanding dengan SKS-nya 14. Bahan ujian relevan dengan mata kuliah 15. Sistim penilaian adil dan terbuka 16. Penyampaian bahan dengan memberi catatan (tertulis dan atau lisan) 17. Mendorong mahasiswa berfikir / berdiskusi 18. Banyak memberikan tugas/paper 2. Kategori kedua 19. Persiapan mahasiswa mengikuti mata kuliah 20. Kehadiran mahasiswa dalam mata kuliah 21. Pemahaman mahasiswa setelah mengikuti kuliah 22. Estimasi nilai dalam mata kuliah
39
Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus 2011 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Indeks kinerja dosen Program Studi Magister Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang adalah bervariasi antara 82,23 (baik) sampai 95,29 (sangat baik) pada skala skor minimal 22 dan maksimal 110. Sedangkan distribusi kinerjanya adalah 80,95% baik dan 19,05% sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dosen Program Studi Magister Manajemen sudah baik dan merata. 2. Ada 22 indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dosen Program Studi Magister Manajemen yang terbagi atas 2 kategori, yaitu : 1. Kategori kesatu : 1. Pengetahuan dosen tentang bahan kuliah 2. Penyampaian materi secara berurutan dan teratur sesuai silabus 3. Memberi kuliah dengan teratur dan tepat waktu sesuai jadual 4. Kemampuan memotivasi mahasiswa untuk berprestasi 5. Kemampuan berhubungan dengan mahasiswa 6. Menjawab pertanyaan mahasiswa dan menerangkan kembali dengan baik jika tidak mengerti 7. Penampilan rapi dan berwibawa 8. Sikapnya ramah, sopan dan berwibawa 9. Aksen suaranya baik dan terdengar jelas 10. Memperbaiki kesalahan dalam perkuliahan dan penilaian 11. Jumlah kehadiran dosen dalam semester ini 12. Kuliah ini merangsang mahasiswa berfikir kreatif 13. Beban tugas sebanding dengan SKS-nya 14. Bahan ujian relevan dengan mata kuliah 15. Sistim penilaian adil dan terbuka 16. Penyampaian bahan dengan memberi catatan (tertulis dan atau lisan) 17. Mendorong mahasiswa berfikir / berdiskusi 18. Banyak memberikan tugas/paper 2. Kategori kedua 19. Persiapan mahasiswa mengikuti mata kuliah 20. Kehadiran mahasiswa dalam mata kuliah 21. Pemahaman mahasiswa setelah mengikuti kuliah 22. Estimasi nilai dalam mata kuliah 6.1
Saran Dari hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut : 1. Pembinaan akademik meliputi proses belajar mengajar, kualitas dosen dan monitoring, dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan sehingga kinerja dosen dapat lebih baik lagi. 2. Dapat dikembangkan metode lain untuk penilaian kinerja dosen selain menggunakan kuisioner yang dinilai oleh mahasiswa.
40
Solusi, Vol. 9 No. 19, Juni - Agustus 2011 Daftar Pustaka Agus Sunyoto. 1999. Evaluasi Kinerja : Modul Perkuliahan dan Bahan Diskusi Program S2 Manajemen. Jakarta. AI-Rasyid, Harun. 1997. Analisis Jalur Sebagai Sarana Statistika dalam Analisis Kausal. Lokakarya. Lp3E FE Unpad Bandung. Annonymous1. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 22, 28, 30 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Pra Sekolah, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Tinggi Beserta Penjelasannya. Jakarta : Balai Pustaka. ----------------2 _ . 1999. Peraturan Pemerintah Repubiik Indonesia Nomor 60Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1999 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Sebagai Badan Hukum. Jakarta : Direktotat Jendral Pendidikan Tinggi. -----------------------1999. Buku Pedoman Unsika. Karawang : Universitas Singaperbangsa Karawang. Anwar Prabu Mangkunegara.A.A. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hadari Nawawi.H. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia : untuk bisnis MI kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 2000
yang
41