ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI
Oleh: NI WAYAN NARITA SUGAMA A14104079
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN NI WAYAN NARITA SUGAMA. Analisis Kelayakan Usaha Pembenihan Kerapu Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. (Di bawah bimbingan ANITA RISTIANINGRUM) Permintaan ikan dunia dari tahun ke tahun cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas hidup yang diikuti perubahan pola konsumsi masyarakat. Makanan sehat dicirikan dari rendahnya kandungan kolesterol dan tingginya kandungan protein. Salah satu alternatif terbaik untuk mengantisipasi peningkatan permintaan ikan adalah dengan mengembangkan budidaya ikan. Ikan kerapu (Family Serranidae) merupakan jenis ikan laut yang paling populer dan bernilai tinggi diantara jenis ikan karang di daerah Asia Pasifik karena memiliki rasa yang lezat, tekstur daging yang lembut, dan memiliki kandungan gizi berupa omega-3 yang cukup tinggi. Harga ekspor ikan kerapu per kilogram berkisar Rp 80.000,- sampai Rp 450.000,-. Salah satu kendala dari budidaya ikan kerapu adalah pasokan benih yang biasanya berasal dari tangkapan alam sehingga dari segi jumlah, kualitas dan waktu yang tidak tepat dengan kebutuhan menjadi faktor penghambat dari perkembangan budidaya. Padahal permintaan ikan kerapu untuk pasar Hong Kong saja mencapai 30 ton setiap bulannya, tetapi Indonesia baru dapat memenuhi permintaan tersebut sebanyak 40% Daerah Bali tepatnya di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng merupakan cikal bakal adanya sebuah Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT). Pembenihan yang berhasil dikembangkan secara masal baru dimulai pada tahun 1999 oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidya Laut (BBRPBL). Jenis ikan kerapu yang menjadi prioritas utama untuk diusahakan dalam Hatchery Skala Rumah Tangga adalah kerapu bebek (Cromileptes altivelis), kerapu macan (Epinephelus fuscogutatus) dan kerapu sunu (Plectropomus leopardus). Rendahnya tingkat keberhasilan pembenihan atau survival rate (SR) merupakan masalah yang dihadapi dalam usaha pembenihan ikan kerapu dalam Hatchery Skala Rumah Tangga di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Selama ini usaha pembenihan ikan kerapu dalam HSRT satu siklusnya hanya dibenihkan satu jenis ikan kerapu saja. Padahal, menurut riset yang dilakukan oleh BBRPBL tehnik pembenihan antara kerapu yang satu dengan yang lain sama sehingga pembenihan dapat dilakukan bersama-sama untuk ketiga jenis ikan kerapu. Penggabungan pembenihan ketiga jenis ikan kerapu akan memenuhi permintaan pasar. Pembenihan yang dilakukan secara masing-masing akan menurunkan harga benih itu sendiri karena karakteristik pemilik HSRT di daerah tersebut adalah selalu membenihkan jenis kerapu yang sama pada saat musim pembenihan sehingga pada musim panen penawaran benih ikan kerapu jenis tertentu akan meningkat. Berdasarkan gambaran kondisi usaha di atas, maka perlu dilakukan analisis kelayakan usaha untuk mengetahui apakah usaha pembenihan kerapu pada Hatchery Skala Rumah Tangga layak atau tidak jika dilakukan pembenihan secara masing-masing atau gabungan dilihat dari aspek non finansial dan aspek financial kemudian dilihat usaha mana yang paling menguntungkan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengkaji Keragaan usaha pembenihan ikan kerapu dalam Hatchery Skala rumah Tangga serta menganalisis kelayakan
usaha pembenihan ikan kerapu dalam Hatchery Skala Rumah Tangga dilihat dari aspek pasar, teknis, manajemen dan sosial; (2) Menganalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan kerapu macan, kerapu bebek dan kerapu sunu dalam Hatchery Skala Rumah Tangga, baik dilakukan pembenihan masing-masing atau penggabungan ketiganya; (3) Menganalisis sensitivitas kelayakan usaha pembenihan ikan kerapu jika terjadi perubahan variabel tingkat keberhasilan pembenihan atau survival rate (SR), harga jual benih, dan harga beli telur ikan kerapu. Data yang digunakan dalam penelitan ini berupa data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan dan wawancara dengan pemilik usaha pembenihan ikan kerapu dalam hatchery skala rumah tangga menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Pengambilan contoh pemilik usaha dilakukan dengan teknik penarikan contoh acak sederhana (simple random sampling) dengan jumlah responden sebanyak 30 orang pemilik dari 224 pemilik HSRT yang tersebar di wilayah Kecamatan Gerokgak. Data sekunder diperoleh dari Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol, Pusat Riset Kelautan dan Perikanan Jakarta. Dinas Perikanan Propinsi Bali dan Pusat Pelayanan Informasi Departemen Kelautan dan Perikanan Jakarta. Data yang didapat kemudian diolah dan dianalisis bersifat kualitatif yang mengkaji aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek sosial dan kuantitatif yang mengkaji aspek finansial usaha pembenihan ikan kerapu dengan menggunakan kriteria kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C dan PBP. Selain itu, dilakukan analisis sensitivitas terhadap perubahan harga benih, SR dan harga telur ikan kerapu terhadap kelayakan pembenihan ikan kerapu. Tahapan pembenihan ikan kerapu dimulai dari penanganan induk. Biasanya ikan kerapu memijah saat bulan mati pada pukul 22.00-24.00. Telur yang telah dipanen dipindahkan ke dalam tangki yang sudah lengkap dengan peralatan aerasi dan sirkulasi air, kemudian kotoran yang tersisa pada telur dibersihkan. Tahapan selanjutnya adalah penanganan larva. Telur yang sudah siap untuk dibiakkan ditebar dalam bak larva dengan kepadatan 10 butir per liter, jadi untuk ukuran bak larva 10 ton ditebar 100.000 butir telur. Pada hari ke-3 larva mulai diberikan pakan. Pergantian air dan penyiponan dasar bak perlu dilakukan. Benih yang siap dipanen dari bak larva sebelum dijual sebaiknya dipindahkan ke dalam bak grading. Biasanya pada tahap ini benih rentan terhadap serangan (Viral Nervous Necrosis) VNN. Hasil analisis aspek pasar menunjukkan bahwa usaha pembenihan ikan kerapu layak untuk dilaksanakan karena permintaan akan benih ikan kerapu macan, bebek, ataupun sunu masih sangat tinggi di pasaran mengingat kandungan gizi yang tinggi dari ikan kerapu dan sistem pemasaran usaha ini sudah cukup baik. Hasil analisis aspek teknis menunjukkan usaha pembenihan kerapu layak untuk dilaksanakan karena lokasi dan tehnik-tehnik pembenihan yang dipergunakan sangat sesuai untuk menunjang kebutuhan usaha pembenihan ditambah lagi dengan adanya Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol sebagai lembaga pemerintahan yang berperan dalam mengembangkan tehnik budidaya guna meningkatkan hasil pembenihan. Hasil analisis aspek manajemen juga menunjukkan usaha ini layak untuk dilakukan. Struktur organisasi usaha yang sangat sederhana karena pemilik turut ikut terjun langsung kelapangan dan
hanya dibantu oleh satu sampai dua orang pekerja dengan sistem pembagian kerja yang jelas. Hasil analisis aspek sosial menunjukkan usaha pembenihan kerapu layak untuk dilaksanakan karena akan memperluas lapangan kerja baru bagi masyarakat di Kecamatan Gerokgak. Berdasarkan hasil analisis finansial diperoleh nilai NPV usaha pembenihan ikan kerapu macan, kerapu bebek, kerapu sunu, dan gabungan ketiganya berturutturut sebesar Rp 330.405.688,-; Rp 448.428.815,-; Rp 206.600.377,-; Rp 505.215.763,- yang menunjukkan keuntungan yang diperoleh selama 10 tahun. Nilai IRR secara berturut sebesar 72 persen, 96 persen, 46 persen, dan 98 persen. Nilai Net B/C berturut-turut sebesar 3,179; 4,867; 2,431 dan 4,971 yang artinya setiap Rp 1,- yang dikeluarkan menghasilkan manfaat bersih sebesar nilai tersebut. Kemudian Payback Period berturut- turut selama 3 tahun, 2 tahun 2,9 bulan, 3 tahun 3,36 bulan dan 2 tahun 0,1 bulan. Berdasarkan nilai-nilai tersebut maka usaha pembenihan ikan kerapu secara masing-masing dan gabungan layak untuk dilaksanakan. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa usaha pembenihan secara gabungan merupakan usaha yang paling layak,diikuti usaha pembenihan kerapu bebek, pembenihan kerapu macan, dan pembenihan kerapu sunu. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, diperoleh bahwa usaha pembenihan ikan kerapu macan paling sensitif dan tidak layak dijalankan jika terjadi penurunan harga benih, dikuti dengan pembenihan gabungan, pembenihan kerapu bebek, dan pembenihan kerapu sunu tetapi usaha masih layak untuk dijalankan. Jika terjadi penurunan SR, usaha pembenihan kerapu sunu dan kerapu macan merupakan usaha yang paling sensitif dan tidak layak untuk dijalankan diikuti pembenihan kerapu gabungan dan kerapu bebek tetapi masih layak untuk dijalankan. Jika terjadi kenaikan harga telur, usaha pembenihan kerapu sunu merupakan usaha yang paling sensitif diikuti pembenihan kerapu macan, pembenihan kerapu bebek, pembenihan gabungan tetapi usaha masih tetap layak untuk dijalankan. Dari hasil di atas maka usaha pembenihan ikan kerapu macan dapat dikatakan usaha yang paling sensitif, diikuti dengan usaha pembenihan gabungan, usaha pembenihan kerapu sunu, dan pembenihan ikan kerapu bebek.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG, BALI
Oleh : NI WAYAN NARITA SUGAMA A14104079
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul
: Analisis Kelayakan Usaha Pembenihan Kerapu Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali Nama : Ni Wayan Narita Sugama NRP : A14104079
Menyetujui, Dosen Pembimbing Skripsi
Ir. Anita Ristianingrum, M.Si NIP. 132 046 437
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ”ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN KERAPU KECAMATAN GEROKGAK,
KABUPATEN
BULELENG,
BALI”
ADALAH
KARYA
SENDIRI DAN BELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK
LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN
RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Agustus 2008
Ni Wayan Narita Sugama A14104079
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 27 Maret 1986 sebagai anak pertama dari pasangan Prof. Dr. Ir. Ketut Sugama, MS.c dan Dra. Isti Koesharyani. Penulis menyelesaikan sekolah dasar selama 6 tahun di SD LAB STKIP Singaraja, Bali. Pada tahun 1998 penulis melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 1 Singaraja, Bali. Tiga tahun setelah itu, penulis diterima sebagai siswa di SMU Negeri 28 Jakarta dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB. Selama kuliah, penulis aktif dalam keorganisasian mahasiswa, yaitu menjadi anggota himpunan mahasiswa peminat ilmu-ilmu sosial ekonomi pertanian sebagai staf PSDM pada kepengurusan 2006/2007 dan sebagai staf Hublu pada kepengurusan 2007/2008. kemudian penulis juga menjadi anggota Perkumpulan Mahasiswa Hindu (KMHD) IPB. Keanggotaan di organisasi ekstra kampus yang pernah diikuti penulis diantaranya adalah OMDA BALI.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga setiap langkah selalu dihaturkan untuk senantiasa beribadah kepada-Nya. Skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Pembenihan Kerapu Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali” bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha pembenihan ikan kerapu dalam Hatchery Skala Rumah Tangga dilihat dari aspek finansial dan non finansial. Skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi semua pihak yang membutuhkannya. Penulis telah mencoba menyusun skripsi ini dengan sebaik mungkin. Namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Bogor, Agustus 2008
Ni Wayan Narita Sugama A14104079
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan Analisis Kelayakan Usaha Pembenihan Kerapu Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali ini tidak terlepas dari bantuan seluruh pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ir. Anita Ristianingrum, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis selama penelitian dan penyelesaian skripsi ini. 2. Ir. Joko Purwono, MS selaku dosen penguji utama atas masukan yang diberikan. 3. Tintin Sarianti, SP selaku dosen penguji komdik atas arahan yang diberikan. 4. Papa, Mama, dan adikku Ryoko tercinta atas doa, dukungan, kasih sayang dan dorongan sebesar-besarnya kepada penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Seluruh staf dan pengajar Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, atas bimbingan dan bantuannya selama 4 tahun ini. 6. Tante Mami, Tante Yanti, Om Ujud, terima kasih telah bersedia menjadi sumber informasi selama penelitian. 7. Seluruf Staf dan Peneliti di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol, Singaraja, Bali. 8. Keluarga Besar Wayan Sudana, atas dukungannya kepada penulis