ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EKONOMI AGRIBISNIS NANAS (Kasus : Kecamatan Sipahutar, Kababupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara)
Oleh : IRWAN PURMONO A14303081
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN IRWAN PURMONO. Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi Agribisnis Nanas (Studi Kasus Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara). (Di bawah bimbingan EKA INTAN KUMALA PUTRI). Pembangunan Pertanian merupakan kebijakan pemerintah di sektor pertanian yang bertujuan meningkatkan kuantitas produksi, meningkatkan ekspor, memperluas kesempatan kerja, dan mendukung pembangunan daerah. Pada Pembangunan Jangka Panjang II, orientasi pembangunan menitik beratkan pada swasembada “plus” yaitu swasembada pangan secara total. Dalam hal ini termasuk peningkatan pengembangan hortikultura. Disamping lebih memantapkan swasembada pangan, pengembangan hortikultura ini juga diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperbaiki gizi melalui penganekaragaman jenis bahan makanan. Pengembangan ini dilakukan melalui pendekatan Agribisnis dan Agroindustri yang memungkinkan untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk hortikultura. Nanas merupakan salah satu komoditi hortikultura yang telah lama dibudidayakan dan memiliki prospek serta potensi untuk terus dikembangkan. Tanaman nanas memberikan prospek yang cerah dalam membantu meningkatkan produksi hasil pertanian terutama dalam pemenuhan kebutuhan tanaman pangan. Upaya pengembangan tanaman nanas terus dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain usaha peningkatan kualitas produk (Intensifikasi) dan perluasan areal tanam (Ekstensifikasi) maupun penganekaragaman tanaman. Berdasarkan data produksi nanas pada tahun 2005 salah satu daerah yang memiliki jumlah produksi nanas terbesar di Indonesia adalah provinsi Sumatera utara yaitu sebanyak 144.000 ton dengan dengan sharenya terhadap produksi nanas nasional sebesar 15,57 persen. Di Provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan luas panen durian tetapi jumlah produksinya mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji kegiatan dan kelayakan agribisnis nanas (2) menganalis pengaruh perubahan harga output, harga input, dan tingkat produksi terhadap kelayakan agribisnis nanas tersebut. Penelitian lapang dilakukan di Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pertanian dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari hasil wawancara, dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan literatur. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan bantuan kalkulator dan diolah dengan program excel’97. Analisis Kuantitatif analisis dilakukan dengan analisis usahatani digunakan analisis biaya dan pendapatan, dan analisis pemasaran digunakan analisis saluran, fungsi-fungsi pemasaran dan analisis marjin pemasaran serta analisis kelayakan dilakukan dengan menggunakan alat ukur atau kriteria investasi yaitu Net Present Value, Net B/C Rasio, Internal Rate of Return dan Payback Period. Selain itu dilakukan juga analisis sensitivitas.
Hasil penelitian di Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara menunjukkan bahwa usahatani nanas selama 6 tahun yang dilakukan petani nanas adalah menguntungkan. Dengan biaya tunai sebesar Rp. 31.555.000,- dan biaya tidak tunai sebesar Rp. 26.165.000,- selama 6 tahun. Jadi total biaya yang dikeluarkan petani nanas selama 6 tahun adalah sebesar Rp. 57.720.000,-. Total produksi nanas selama 6 tahun sebesar 115.700 kg dengan tingkat harga Rp. 600,- per kg sehingga diperoleh total penerimaan sebesar Rp. 69.420.000,-. Maka diperoleh pendapatan petani nanas atas biaya total selama 6 tahun adalah sebesar Rp. 11.700.000,- dan pendapatan atas biaya tunai adalah sebesar Rp. 37.865.000,-. Dengan rasio penerimaan terhadap biaya total (R/C) adalah sebesar 1,20 yang berarti bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,20 dan rasio penerimaan terhadap biaya tunai (R/C) adalah sebesar 2,19 yang berarti bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 2,19. Dengan analisis pemasaran, terdapat empat jalur pemasaran yang dilakukan di kecamatan Sipahutar. Fungsi pemasaran yang dilakukan meliputi : fungsi pertukaran, fungsi fisik, fungsi fasilitas. Komponen biaya pemasaran meliputi biaya transportasi, sortasi dan biaya bongkar muat. Dari hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan bahwa total keuntungan terbesar berada pada Jalur III, yaitu sebesar Rp. 1.302,97 atau 64,62 persen sedangkan marjin yang terbesar berada pada Jalur I, II, dan III, yaitu sebesar Rp. 1.500,- atau sebesar 71,43 persen. Rasio keuntungan pemasaran (∏/C) yang terbesar berada pada Jalur III, yaitu sebesar 6,61. Namun lembaga pemasaran dengan biaya pemasaran yang besar belum menjamin akan memperoleh keuntungan yang lebih besar juga dibandingkan dengan lembaga pemasaran lainnya. Pada jalur III merupakan saluran pemasaran yang terpendek dan memperoleh keuntungan yang terbesar. Tingkat permintaan nanas pada jalur II dan III merupakan tingkat permintaan paling rendah, karena pasar nanas pada jalur II dan III hanya berlaku di dalam kota saja, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara sedangkan jalur I dan IV pasar nanas yang dituju lebih luas, yaitu sampai keluar dari wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, bahkan sampai ke Aceh dan Lampung. Dan saluran pemasaran yang terbaik diantara empat jalur tersebut adalah jalur IV, karena pada jalur ini petani lebih diuntungkan dengan penerimaan yang lebih besar dan pasar nanas menjadi lebih luas hal ini ditunjukkan farmer’ share yang lebih besar dibandingkan dengan ketiga jalur pemasaran lainnya yaitu sebesar 47,62 persen. Rp. 5.623.375,19. Dari hasil perhitungan kelayakan pada tingkat diskonto 15 persen secara finansial dan ekonomi usahatani nanas layak dilakukan, dengan diperoleh nilai NPV sebesar nilai NPV sebesar Rp. 5.623.375,19, hal ini berarti bahwa usahatani nanas yang dilakukan menurut nilai sekarang menguntungkan untuk dilaksanakan yaitu sebesar Rp. 5.623.375,19 dan nilai NPV sebesar Rp. 269.566.747,91, hal ini berarti bahwa usahatani nanas yang dilakukan menurut nilai sekarang menguntungkan untuk dilaksanakan yaitu sebesar Rp. 269.566.747,91. NBCR yang diperoleh adalah 1,35 yang berarti manfaat bersih yang diperoleh dari setiap penambahan satu rupiah pengeluaran bersih adalah sebesar 1,35, nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 24 persen secara finansial sedangkan analisis ekonomi diperoleh NBCR sebesar 14,81 yang berarti manfaat bersih yang diperoleh dari setiap penambahan satu rupiah pengeluaran bersih adalah sebesar 18,88 dan nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 41 persen.
Dan secara finansial dan ekonomi pada industri pengolahan nanas juga layak dilakukan dengan diperoleh nilai NPV sebesar nilai NPV sebesar Rp. 1.325.951.863,75, hal ini berarti bahwa usahatani nanas yang dilakukan menurut nilai sekarang menguntungkan untuk dilaksanakan yaitu sebesar Rp. 1.325.951.863,75, dan nilai NPV sebesar Rp. 25.713.473.667,27, hal ini berarti bahwa usahatani nanas yang dilakukan menurut nilai sekarang menguntungkan untuk dilaksanakan yaitu sebesar Rp. 25.713.473.667,27. NBCR yang diperoleh adalah 1,58 yang berarti manfaat bersih yang diperoleh dari setiap penambahan satu rupiah pengeluaran bersih adalah sebesar 1,58, nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 27 persen secara finansial sedangkan analisis ekonomi diperoleh NBCR sebesar 26,49 yang berarti manfaat bersih yang diperoleh dari setiap penambahan satu rupiah pengeluaran bersih adalah sebesar 26,49 dan nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 44 persen. Dari hasil analisis sensitivitas yang dilakukan terhadap 9 kemungkinan perubahan produksi pada tingkat diskonto 15 persen, memperlihatkan bahwa usahatani nanas secara finansial menjadi tidak layak dilakukan pada 3 kondisi dari perubahan jumlah produksi, harga output, dan input sedangkan pada tingkat diskonto 26 persen menjadi tidak layak pada 6 kondisi. Apabila tidak terjadi perubahan, payback period usahatani nanas pada tingkat diskonto 15 persen terjadi selama 83 bulan sedangkan jika terjadi perubahan, payback period usahatani nanas pada tingkat diskonto 15 persen dan 26 persen paling cepat terjadi selama 47 bulan dan 52 bulan sedangkan pada analisis secara ekonomi perubahan-perubahan tersebut tidak mempengaruhi kelayakan usahatani nanas. Apabila tidak terjadi perubahan, payback period usahatani nanas pada tingkat diskonto 15 persen dan 26 persen terjadi selama 29 bulan dan 30 bulan. Apabila terjadi perubahan, payback period usahatani nanas pada tingkat diskonto 15 persen dan 26 persen paling cepat terjadi selama 27 bulan dan 28 bulan. Dan dari hasil sensitivitas yang dilakukan terhadap 8 kemungkinan perubahan produksi pada tingkat diskonto 15 persen, memperlihatkan bahwa industri pengolahan nanas secara finansial menjadi tidak layak dilakukan pada 3 kondisi sedangkan pada tingkat diskonto 26 persen menjadi tidak layak dilakukan pada 4 kondisi dari perubahan jumlah produksi, harga output, dan input. Apabila tidak terjadi perubahan, payback period industri pengolahan nanas pada tingkat diskonto 15 persen dan 26 persen terjadi selama 64 bulan dan 99 bulan. Apabila terjadi perubahan, payback period industri pengolahan nanas pada tingkat diskonto 15 persen dan 26 persen paling cepat terjadi selama 24 bulan dan 26 bulan sedangkan pada analisis secara ekonomi perubahan-perubahan tersebut tidak mempengaruhi kelayakan industri pengolahan nanas. Apabila tidak terjadi perubahan, payback period industri pengolahan nanas pada tingkat diskonto 15 persen dan 26 persen terjadi selama 15 bulan dan 15 bulan. Apabila terjadi perubahan, payback period usahatani nanas pada tingkat diskonto 15 persen dan 26 persen paling cepat terjadi selama 12 bulan dan 12 bulan.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EKONOMI AGRIBISNIS NANAS (Kasus : Kecamatan Sipahutar, Kababupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara)
Oleh : IRWAN PURMONO A14303081
Skripsi Sebagai Bagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh : Nama
: Irwan Purmono
NRP
: A14303081
Program Studi
: Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya
Judul Skripsi
: Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi Agribisnis Nanas (Kasus : Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara)
dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Pembimbing
Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS NIP. 131 918 659
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus : 21 April 2008
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EKONOMI AGRIBISNIS NANAS (Kasus : Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADENIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHANBAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, April 2008
Irwan Purmono A14303081
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Klaten pada tanggal 23 Februari 1985. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Sadimo dan Lanjar Purwanti. Pendidikan formal penulis dimulai di pendidikan dasar pada tahun 1991 di SD Sugiyo Pranoto Klaten dan lulus pada tahun 1997. Pada tahun 1997-2000, penulis mengenyam pendidikan menengah pertama di SLTP Pangudi Luhur 1 Klaten. Pendidikan menengah atas dijalankan penulis di SMU N 1 Karanganom Klaten dari tahun 2000 hingga 2003. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa program studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yaitu UKM PMK IPB (Unit Kegiatan Mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Kristen Institut Pertanian Bogor) pada Komisi Pelayanan Anak dan penulis juga pernah menjadi asisten dosen Agama Kristen periode 2004/2005 dan 2005/2006 serta Orda KMK (Organisasi Daerah Keluarga Mahasiswa Klaten). Selain itu, penulis juga melaksanakan beberapa aktivitas di luar kampus yang bersifat non akademik.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, yang telah memberikan berkat kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “ Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi Agribisnis Nanas (Studi kasus : Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara) “. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmuilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi untuk penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan karya ilmiah ini. Penulis pun menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam dunia ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis sehingga penulis dapat semakin lebih baik dalam berkarya di masa mendatang. Akhirnya, penulis berharap mudahmudahan skripsi ini dapat bermanfaat begi para pembaca sekalian.
Bogor, April 2008
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan kemudahan kepada penulisan skripsi dengan judul “Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi Agribisnis Nanas (Studi kasus : Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara)”. Penyelesaian karya ilmiah ini juga tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberi semangat. Terimakasih untuk semua cinta kasih dan pengorbanan yang telah kalian berikan untukku. 2. Dr. Ir. Eka Intan kumala Putri, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Tanti Novianti, SP. MSi selaku dosen penguji utama dan Ir. Meti Ekayani, ME selaku dosen penguji wakil komisi pendidikan, terimakasih atas segala masukannya dalam perbaikan penulisan skripsi ini pada saat sidang. 4. Keluarga besar A. Gultom yang telah memberikan dukungan, doa, bantuan serta kasihnya pada saya selama penelitian di Tapanuli Utara. 5. Gembira Gultom yang terkasih, terimakasih atas segala doa, dukungan, bantuan dan kebersamaan dalam kuliah, penelitian hingga penyelesaian skripsi ini. 6. Pemerintah Daerah dan Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara 7. Para petani dan PT. Alamy Agricultur Industri, terimakasih atas kerjasamanya. 8. Teman-teman seperjuangan EPS’40, terimakasih untuk kebersamaan dan pengalaman menarik selama di kuliah. Juga kepada teman-teman AGB dan KPM. 9. Beverly Camp : Monsaputra, Panji Pratama, Arif. Terimakasih atas segala dukungan, semangat dan bantuan kalian selama penulisan skripsi. 10. Kepada semua pihak yang selama ini telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.