ANALISIS KELAYAKAN DAN SENSITIFITAS KEUANGAN INVESTASI BISNIS TERHADAP RENCANA INOVASI PRODUK PADA PT. KARYA SETIA LESTARI Ray Eddy – 1200979726 Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
Hartiwi Prabowo SE., MM Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
ABSTRAK
PT. Karya Setia Lestari adalah sebuah usaha dalam bidang pemasok sayur mayur dan buah-buahan yang akan merencanakan inovasi produk. Oleh karena itu dilakukan penelitian terhadap investasi usaha yang baru saja dirintis mulai September 2010 dari beberapa aspek kelayakan bisnis (hukum, pasar dan pemasaran, produksi/operasi, manajemen/pengelolaan, dan keuangan) untuk memutuskan layak atau tidak layak perusahaan melakukan investasi untuk inovasi produk. Metode analisis menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Deskripsi kuantitatif untuk aspek keuangan dan kualitatif untuk aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi/operasi, dan aspek manajemen/pengelolaan. Metode penilaian investasi menggunakan 4 metode yaitu: Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index. Untuk menilai kelayakan digunakan analisis sensitifitas dengan 3 skenario yaitu: skenario moderat, skenario pesimis, dan skenario optimis. Hasil analisis dari aspek pemasaran menunjukkan adanya peningkatan permintaan tiap bulan, dari aspek produksi, para petani masih mampu mensuplai perusahaan, aspek pengelolaan, perusahaan memiliki kemampuan untuk menambah karyawan. Hasil analisis keuangan berdasarkan 3 skenario tersebut menunjukkan bahwa investasi usaha saat ini layak dikembangkan sehingga rencana inovasi produk dapat dilakukan. Kata Kunci: Kelayakan, Sensitifitas Keuangan, Investasi Bisnis, Rencana Inovasi Produk, Karya Setia Lestari
ABSTRACT PT. Karya Setia Lestari is a company which is engaged in vegetables and fruits supplier that planning product innovation. Therefore do research to business investment that recently built begin September 2010 from some
business feasibility aspect (law, market and marketing, production/operation, and finance) to decide company feasible or not feasible do investment for product innovation. Analysis method uses quantitative and qualitative descriptives. Quantitative descriptive for finance aspect and qualitative for law aspect, market and marketing aspect, production/operation aspect, and management aspect. Investment appraisal method uses 4 method is: Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, and Profitability Index. For assess the feasibility used sensitivity analysis with 3 scenario is: moderate scenario, pessimist scenario, optimist scenario. Analysis result of marketing aspect show an increase in demand every month, aspect of production, farmers still capable to supply company, management aspect, the company has the ability to add employees. Financial analysis result based on 3 scenarios suggests that business investment currently feasible so product innovation plan can do. Keyword : Feasibility, Financial Sensitivity, Business Investment, Product Innovation Plan, Karya Setia Lestari
PENDAHULUAN Salah satu peluang bisnis yang dipandang sebelah mata oleh banyak orang dan dapat memberikan banyak keuntungan adalah industri minuman dengan bahan baku sayur-mayur dan buah-buahan. Usaha produksi minuman berbahan baku sayur-mayur dan buah-buahan ini dapat membantu meningkatkan pentingnya kesehatan bagi orang lain. Sayur-mayur dan buah-buahan yang cocok dijadikan produk minuman seperti lobak, paprika, wortel, tomat yang berguna untuk kesehatan manusia. PT. Karya Setia Lestari adalah sebuah perusahaan supplier dan bergerak dalam bidang sayur-mayur dan buah-buahan. Perusahaan tersebut didirikan pada tanggal 28 September 2010, sehingga perusahaan perlu melakukan aktivitas pemasaran untuk memperkenalkan kegiatan bisnisnya ke supermarket, restoran atau hotelhotel di Jakarta. Perusahaan juga perlu mengenal lebih dalam ke beberapa pemasok, sehingga akan dipilih beberapa pemasok yang memiliki kualitas produk sayur-mayur dan buah-buahan yang berkualitas tinggi. PT. Karya Setia Lestari yang bergerak pada industri sayur-mayur dan buah-buahan adalah perusahaan yang mengelola sayur-mayur dan buah-buahan menjadi produk minuman sayur-mayur dan buah-buahan untuk dijual kepada supermarket. Hasil produksi minuman sayur-mayur dan buah-buahan akan dikirim dengan menggunakan jenis angkutan kendaraan Truk. Dalam jurnal Safaa Khoudary (2008) dengan judul Feasibility Study On Growing Jatropha Utilizing Treated Wastewater In Luxor. Dalam jurnal ini menjelaskan analisis keuangan dan tujuan dari analisis keuangan. Dalam jurnal Henny M Yunanto (2009) dengan judul “Analisis Kelayakan Usaha”. Dalam jurnal ini menjelaskan aspek ekonomi dan keuangan dan faktor-faktor yang dipelajari dalam menganalisis kelayakan usaha. Pengertian kewirausahaan menurut Suryana (2006). Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Karakteristik kewirausahaan menurut Kasmir (2006). Berikut ini adalah ciri-ciri atau karakteristik wirausahawan yang dikatakan berhasil menurut Kasmir: 1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui apa yang akan dilakukan oleh pengusaha tersebut. 2. Inisiatif dan selalu proaktif Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan. 3. Berorientasi pada prestasi Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktivitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya. 4. Berani mengambil risiko Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan di mana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu. 5. Kerja keras
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu. Dimana ada peluang di situ ia datang. Kadang-Kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. 6. Bertanggung jawab Seorang wirausahawan harus bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak. 7. Komitmen Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan direalisasikan. 8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik Seorang wirausahawan harus mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas. Pengertian investasi menurut Kasmir dan Jakfar (2008). Investasi dapat pula diartikan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Pengertian bisnis menurut Umar (2007). Kegiatan bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri di mana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Pengertian studi kelayakan bisnis menurut Suryana (2006). studi kelayakan usaha / bisnis (business feasibility study) atau disebut juga analisis proyek bisnis ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain: (1) Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya. (2) Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas pabrik, untuk memperluas skala usaha, untuk mengganti peralatan / mesin, untuk menambah mesin baru, untuk memperluas cakupan usaha, dan sebagainya. (3) Untuk memilih jenis usaha atau investasi / proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau asemblasi, proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya. Pengertian pemasaran menurut Kotler yang dikutip oleh Kasmir dan Jakfar dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2008). Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
METODE PENELITIAN Pada analisis laporan ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Dalam hal ini, unit analisis yang diteliti individu yaitu data perusahaan. Time horizon yang peneliti gunakan adalah cross-sectional. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi/pengamatan, penelitian kepustakaan, dan kuesioner. Analisa data diawali dengan menguji data penjualan perusahaan pada tahun 2011, lalu dilakukan uji kelayakan bisnis baik dari aspek non keuangan maupun keuangan terhadap data yang ada. Setelah data diuji, dapat dilihat nilai dari masing-masing skenario dari 4 metode.
HASIL DAN BAHASAN
Dalam penelitian ini mengkaji data penjualan perusahaan sebagai data untuk meramalkan permintaan produk. Berikut data penjualan dan hasil peramalan penjualan di bawah ini: Tabel 1.1 Data Penjualan Keseluruhan Tahun
Periode (Bulan)
TOTAL (Rp.)
X
2011
1
822.240.521
1
2
669.352.375
2
3
741.863.686
3
4
767.808.230
4
5
790.179.239
5
6
782.837.476
6
7
843.953.164
7
8
759.049.867
8
9
703.792.976
9
10
614.236.695
10
11
629.140.729
11
12
697.745.376
12
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Tabel 1.2 Proyeksi Penjualan Produk (Skenario Moderat) Tahun
Persentase kenaikan penjualan
Total Penjualan
Jumlah Produk
2012
-
Rp 1.342.702.921
191.815
2013
10%
Rp 1.476.973.213
191.815
2014
10%
Rp 1.624.670.534
191.815
2015
10%
Rp 1.787.137.587
191.815
2016
10%
Rp 1.965.851.346
191.809
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Keterangan: Kenaikan penjualan diasumsikan mengalami kenaikan 10% dengan proyeksi penjualan dari data penjualan tahun 2011. Tabel 1.3 Proyeksi Biaya Operasional Tahun
Total Biaya Operasional
2012
Rp 17.500.000
2013
Rp 44.191.000
2014
Rp 47.284.370
2015
Rp 50.594.276
2016
Rp 54.135.876
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Tabel 1.5 Proyeksi Biaya Penyusutan Jenis Mesin
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Nilai Buku
1.480.000
1.480.000
1.480.000
1.480.000
1.480.000
7.400.000
Bangunan
16.000.000
16.000.000
16.000.000
16.000.000
16.000.000
80.000.000
Total Penyusutan
17.480.000
17.480.000
17.480.000
17.480.000
17.480.000
87.400.000
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Tabel 1.6 Proyeksi Operational cash flow (Skenario Moderat) Tahun
EAT
Penyusutan
OCF
2012
927.642.045
17.480.000
945.122.045
2013
1.002.947.549
17.480.000
1.020.427.549
2014
1.104.170.315
17.480.000
1.121.650.315
2015
1.215.580.318
17.480.000
1.233.060.318
2016
1.338.200.829
17.480.000
1.355.680.829
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012
Tabel 1.7 Proyeksi Terminal cash flow (Skenario Moderat) Tahun
ICF 0
OCF
TCF
CF
-1.038.400.000
-1.038.400.000
1
945.122.045
945.122.045
2
1.020.427.549
1.020.427.549
3
1.121.650.315
1.121.650.315
4
1.233.060.318
1.233.060.318
5
1.355.680.829
87.400.000
1.443.080.829
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Tabel 1.8 Proyeksi Penjualan Produk (Skenario Pesimis) Tahun
Persentase kenaikan penjualan
Total Penjualan
Jumlah Produk
2012
-
Rp 671.351.460
95.907
2013
8%
Rp 725.059.577
95.907
2014
8%
Rp 783.064.343
95.905
2015
8%
Rp 845.709.490
95.907
2016
8%
Rp 913.366.249
95.912
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Tabel 1.9 Proyeksi Operational cash flow (Skenario Pesimis) Tahun
EAT
2012
457.696.022
2013
476.608.004
Penyusutan
17.480.000
17.480.000
OCF
475.176.022
494.088.004
2014
515.045.981
17.480.000
532.525.981
2015
556.580.650
17.480.000
574.060.650
2016
601.461.261
17.480.000
618.941.261
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Tabel 1.10 Proyeksi Terminal cash flow (Skenario Pesimis) Tahun
ICF 0
OCF
TCF
CF
-1.038.400.000
-1.038.400.000
1
475.176.022
475.176.022
2
494.088.004
494.088.004
3
532.525.981
532.525.981
4
574.060.650
574.060.650
5
618.941.261
87.400.000
706.341.261
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Tabel 1.11 Proyeksi Penjualan Produk (Skenario Optimis) Tahun
Persentase kenaikan penjualan
Total Penjualan
Jumlah Produk
2012
-
Rp 2.014.054.383
287.722
2013
12%
Rp 2.255.740.909
287.722
2014
12%
Rp 2.526.429.818
287.716
2015
12%
Rp 2.829.601.396
287.707
2016
12%
Rp 3.169.153.564
287.713
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Tabel 1.12 Proyeksi Operational cash flow (Skenario Optimis) Tahun 2012
EAT 1.397.588.068
Penyusutan
OCF 1.415.068.068
17.480.000
2013
1.548.084.936
17.480.000
1.565.564.936
2014
1.735.401.814
17.480.000
1.752.881.814
2015
1.945.304.984
17.480.000
1.962.784.984
2016
2.180.512.382
17.480.000
2.197.992.382
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012
Tahun
Tabel 1.13 Proyeksi Terminal cash flow (Skenario Optimis) OCF TCF CF
ICF 0
-1.038.400.000
-1.038.400.000
1
1.415.068.068
1.415.068.068
2
1.565.564.936
1.565.564.936
3
1.752.881.814
1.752.881.814
4
1.962.784.984
1.962.784.984
5
2.197.992.382
87.400.000
2.285.392.382
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012 Tabel 1.14 Hasil Analisis Sensitifitas Skenario No
Metode
Moderat
Pesimis
1
PP
1 Tahun 1 Bulan 1 hari
2 Tahun 1 Bulan 6 hari
8 Bulan 9 hari
2
NPV
Rp 2.281.524.177,-
Rp 569.576.709,-
Rp 4.107.427.678,-
3
IRR
95,22%
41,50%
144,94%
4
PI
3,20
1,55
4,96
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2012
SIMPULAN DAN SARAN
Optimis
Simpulan: 1. Aspek non keuangan yang terdiri dari aspek hukum, pasar dan pemasaran, produksi/operasi, dan manajemen/pengelolaan dapat disimpulkan bahwa rencana pengembangan usaha layak untuk dilaksanakan. 2. Aspek keuangan berdasarkan hasil analisis sensitifitas, jika rencana pengembangan menggunakan skenario moderat maka rencana pengembangan usaha layak untuk dilaksanakan. Jika menggunakan skenario pesimis, rencana pengembangan usaha sudah cukup layak untuk dilaksanakan. Jika menggunakan skenario optimis, rencana pengembangan usaha semakin layak untuk dilaksanakan. 3. Rekomendasi dari analisis ini adalah perusahaan dapat melakukan inovasi produk misalnya dengan membuat jus buah-buahan atau sayuran, namun untuk buah atau sayuran apa yang menarik konsumen untuk membeli, dapat dilakukan survey pasar terlebih dahulu melalui kuesioner. Saran: 1. Perusahaan dapat segera melakukan inovasi produk karena di lihat dari hasil analisis aspek keuangan dan aspek non keuangan yang layak dilakukan, untuk menciptakan permintaan pasar dan mencegah pesaing melakukannya terlebih dahulu. 2. Perusahaan perlu mempertimbangkan mencari pemasok lebih banyak lagi untuk mengantisipasi peningkatan permintaan dan menjaga kualitas barang.
REFERENSI BPS (2012). Maret 2012 terjadi Inflasi 0.07 Persen. http://www.bps.go.id/brs_file/inflasi_02apr12.pdf, 11 April 2012. Brigham, Eugene F., Joel F. Houston. (2007). Essentials of Financial Management. (10th ed.). Singapore: Thomson Learning. Halim, Abdul. (2003). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Heizer, Jay dan Barry Render (2004). Manajemen Operasi. Edisi-7. Jakarta: Salemba Empat. Hisrich, Robert D, Peters, Michael P, dan Shepherd, Dean A (2008). Kewirausahaan. New York: McGraw Hill, Jakarta: Salemba Empat. Kamaluddin. (2004). Studi Kelayakan Bisnis. Malang: Dioma. Kasmir dan Jakfar. (2008). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi-2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kasmir. (2006) Kewirausahaan. Edisi-1. Jakarta: Rajawali Pers. Khoudary, Saffa. (2008). Feasibility Study On Growing Jatropha Utilizing Treated Wastewater In Luxor. http://www.iwrmeg.org/reports/Report/Report%2057%20Feasabilty%20Study%20on%20%20Growing%20JA TROPHA.pdf, 11 April 2012. M. Fuad, Christin H., Nurlela, Sugiarto dan Paulus, Y.E.F. (2005). Pengantar Bisnis. Edisi-4. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Murdifin, Haming dan Salim Basalamah. (2003). Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis. Edisi-1. Jakarta: PPM. Sekaran, Uma & Bougie, Roger. (2010). Research Methods for Business: A Skill Building Approach. (5th ed.). West Sussex: John Wiley & Sons Ltd. Suryana. (2006). Kewirausahaan. Edisi-3. Jakarta: Salemba Empat. Tunggal, Amin Widjaja. (2004). Manajemen Kewirausahaan. Jakarta: Harvarindio. Umar, Husein. (2007). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wahyudi, Dudi. (2008). Tarif Baru Pajak Penghasilan. http://dudiwahyudi.com/pajak/pajak-penghasilan/tarif-baru-pajak-penghasilan.html, 12 April 2012. Wahyudi, Dudi. (2010). Pajak Atas Penjualan Tanah dan Bangunan. http://dudiwahyudi.com/pajak/pajak-penghasilan/pajak-atas-penjualan-tanah-dan-bangunan.html, 12 April 2012. Wikipedia (2012). Payback Period. http://en.wikipedia.org/wiki/Payback_period, 19 Juli 2012. Wikipedia (2012). Positioning. http://en.wikipedia.org/wiki/Positioning_%28marketing%29, 24 Juli 2012.
Wikipedia (2012). Marketing mix. http://en.wikipedia.org/wiki/Marketing_mix, 24 Juli 2012. Yunanto, Henny M. (2009). Analisis Kelayakan Usaha. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/selling_pdf/bab2-sell.pdf, 11 April 2012. Yusuf, Nasrullah. (2006), Wirausaha dan Usaha Kecil. Jakarta: Modul PTKPNF Depdiknas. Zimmerer, Thomas W. dan Norman M. Scarborough. (2004). Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil. Edisi-2. Jakarta: PT Index.
RIWAYAT PENULIS Ray Eddy lahir di kota Sukabumi pada tanggal 5 Juli 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Manajemen pada tahun 2012.