Jurnal EKBIS /Vol. X/ No.1/edisi Maret 2014
| 501
ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA YANG EFISIEN DALAM RANGKA MENJAGA KONTINUITAS USAHA *( Titin Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Salah satu permasalahan pokok yang melatar belakangi penelitian ini adalah bahwa upaya untuk memperoleh laba perusahaan dengan dukungan adanya analisis perputaran modal kerja maka kebutuhan modal kerja dalam menjalankan aktifitas produksinya bisa terpenuhi dengan baik. penulis merumuskan masalah adalah bagaimana menentukan dan menjaga kebutuhan modal kerja yang efisien agar kontinuitas usaha berjalan baik dan lancar dan seberapa besar kebutuhan modal kerja yang efisien dalam rangka menjaga kontinuitas usaha ? Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan study kasus, berdasarkan hasil penelitian diketahui tujuan atas rumusan masalah bahwa utuk menentukan dan menjaga kebutuhan modal kerja dapat melalui perencanaan alokasi pengunaan kas perusahaan, menyediakan uang kas yang cukup besar, membuat rencana pemasukan, membuat perencanaan, dan mencari pinjaman jangka panjang dan melakukan penagihan piutang secara intensif, sedangkan dengan tersediaanya modal kerja yang cukup maka sangatlah penting bagi perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya karena kebutuhan modal kerja menjadi hal yang sangat penting sebagai salah satu faktor yang menjamin perkembangan dan pertumbuhan serta kelangsungan hidup perusahaan yang dapat dijadikan uang kas dan digunakan untuk membelanjai keperluan sehari – hari dalam operasional perusahaan. dan kebutuhan modal kerja pada tahu 2011 sebesar 369.080.459, pada tahun 2012 sebesar 390.116.279, pada tahun 2013 sebesar 436.046.511 Kata kunci : Modal kerja dan kontinuitas usaha
PENDAHULUAN Setiap perusahaan apapun pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatanya, yaitu untuk memperoleh laba yang semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut, maka bagi seorang rang pemimpin perusahaan dituntut untuk bekerja keras demi kelangsungan hidup suatu perusahaan, baik untuk masa yang sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Perusahaan didirikan tentu mempunyai tujuan yang telah ditentukan sebab tujuan merupakan titik tolak bagi segala pemikiran dalamperusahaan dan tujuan juga memberikan arah bagi kegiatan dan cara untuk mengukur efektifitas kegiatan perusahaan. Sering dikatakan bahwa tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen dengan nilai- nilai tertentu. Sebetulnya, pertimbangan terakhir mengenai barang atau jasa apa yang harus dibuat oleh perusahaan adalah terletak pada konsumen akan memberikan pertimbangan mengenai seberapa jauh kebutuhannya telah dapat dipenuhi dengan pembelian barang dan jasa tersebut .bahwa konsumen bisa bertindak
rasional,menganalisis kebutuhan yang menentukan persyaratan dalam pemuasan kebutuhan, menilai kemampuan barang dan jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhan serta kemampuan untuk menilai kepuasan tersebut dibandingkan dengan harga atau biaya barang dan jasa itu. Oleh karena itu aktifitas bisnis baik yang bergerak dalam bidang industri, perdagangan, atapun yang bergerak dalam bidang jasa selalu mempunyai tujuan masing – masing baik yang bersifat kuantitatif. Tujuan yang bersifat kuantitatif misalnya mencapai laba dengan waktut tertentu, merealisasi penjualan yang telah ditetapkan. sedangkan tujuan yang bersifat kualitatif misalnya meningkatkan mutu pelayanan kepada konsumen dan membangun image positif pada masyarakat. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi terbuka, maka peluang usaha untuk menciptakan jenis susaha baru, menambah kapasitas usaha, dan kebutuhan yang semakin luas serta pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, untuk meningkatkan permintaan pasar rmaka menyediakan kebutuhan modal kerja menjadi
Jurnal EKBIS /Vol. X/ No.1/edisi Maret 2014
hal yang sangat penting karena modal kerja adalah sebagai salah satu faktor yang menjamin perkembangan dan pertumbuhan serta kelangsungan hidup perusahaan yang dapat dijadikan uang kas dan digunakan untuk membelanjai keperluansehari – hari dalam oprasional perusahaan. Setiap aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan tidak lepas dari masalah modal kerja. Modal kerja merupakan salah satu faktor penting yang digunakan oleh pihak manajemen didalam menunjang proses produksi. Modal kerja yang dikeluarkan di harapkan akan diterima kembali perusahaan melalui penjualan hasil produksi dalam waktu yang relatif pendek dan selanjutnya dapat digunakan lagi untuk pembiayaan oprasi pada waktu berikutnya sehinga modal kerja tersebut akan terus – menerus berputar setiap priodenya selama perusahaan itu masih berjalan.untuk ituperlu dianalisa apakah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan telah digunakan secara efesien semakin tepat penentuan sumber dana, semakin efisien pengelolaan dana dan berarti semakin baik bagi perusahaan,karena pengunaan modal kerja yang tepat merupakan penunjang keberhasilan suatu perusahaan. Suatu analisa terhadap sumber dan pengunaan modal kerja juga sangat penting bagi penganalisaan intern maupun extern, disampig masalah modal kerja ini erat hubunganya dengan oprasi perusahaan seharihari, juga menunjukan tingkat keamanan atau margin of safety bagi pemik modal. Modal kerja timbul dari berbagai macam transaksi atau kejadian, adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroprasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghdapi bahaya – bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya dana yang tidak produktif,dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia – siakan.sebaliknya adanya ketidak cukupan modal kerja merupakan sebab utama kegagalan perusahaan. Agar dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukup maka sisi lain dituntut untuk adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber – sumber dana yang digunakan dalam prodes produksinya Setiap perusahaan harus mempunyai aktiva agar dapat beroprasi, dan untuk
| 502
memperoleh aktiva tersebut perusahaan harus menyediakan sejumlah modal. Banyak perusahaan mengalami kesulitan karena pimpinan perusahaan kurang mengetahui pengertian modal dan fungsinya dalam suatu perusahaan, dimana modal sering digunakan untuk membeli aktiva tetap, sehinga akan menimbulkan kesulitan bagi perusahaan. Untuk menghindari dari hal – hal yang demikian, maka perlu diketahui pengertian dari modal menurut Dra.Murti Sumarni dan john soeprihanto, MIM. (2010 : 317) Modal adalah semua barang kongrit yang terdapat pada neraca sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari barang – barang tersebut yang tercatat disebelah kredit. Oleh sebab itu modal dapat diartikan sebagai kekayaan atau infestasi yang dioprasikan untuk menghasilkan laba dan sebagai sumber dana untuk mengadakan investasi. Peranan dan fungsi modal sangatlah penting karena untuk menjamin kelancaran jalanya perusahaan karena tidak mungkin bagi suatu perusahaan untuk melakukan usaha tanpa adanya suatu modal. Dra.Murti sumarni dan john soeprihanto MIM. (2010 : 317) memberikan pengertian dari modal kerja sebagai berikut : Nilai dari harta/milik yang dapat dengan segera di jadikan uang kas dan digunakan oleh perusahaan untuk membelanjai atau membiayahi keperluan operasi sehari – hari. tanpa adanya modal kerja maka perusahaan tidak bisa berjalan dengan baik dan lancar karena modal kerja merupakan penunjang untuk menjalankan proses produksi. Selama perusahaan itu masih dalam keadaan berjalan sebagai “going concren” modal kerja berputar terus menerus dalam kegiatan perusahaan karena dipakai untuk membiayai operasi perusahaan sehari – hari. Lingkaran ini berbentuk bulat dan tidak awalnya maupun akhirnya selama perusahaan itu merupakan “going concren” akan tetapi dalamnya mengadakan analisis tentang sifat lingkaran itu dapat dimulai dengan kas: uang kas ditanam dalam persediaan dan berbagai alat dan jasa di samping dibiayai dari pemasok dengan kredit, yang kemudian memerlukan pembayaran dengan kas barang perusahaan dijual pada para pembeli baik tunai maupun kredit. Jadi proses kas, persediaan, piutang, uang merupakan lingkaran modal kerja dan akan berputar terus menerus selama perusahaan itu berjalan. Pimpinan perusahaan harus menjaga supaya besarnya modal kerja itu tepat, tidak berlebihan maupun kekurangan, oleh karena itu baik terlalu
Jurnal EKBIS /Vol. X/ No.1/edisi Maret 2014
banyak modal kerja maupun terlalu sedikit modal kerja dapat membawa perusahaan kedalam berbagai kesulitan yang apabila tidak diatasi akan menyebabkan kegagalan perusahaan. Hans kartihadi dalam bukunya Sutrisno Agoes ( 2006 )Efektifitas adalah produk akhir suatu kegiatan oprasi telah mencapai tujuanya baik di tinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja maupun batas waktu yang di targetkan. Selanjutnya Hans kartihadi dalam bukunya Sutrisno Agoes (2006) mengenai Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisir kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan sesuatu. Efisiensi dalam menejemen modal kerja sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup atau keberhasilan jangka panjang dan upaya untuk mencapai tujuan perusahaan serta keseluruhan jangka panjang maka untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan yang dalam hal ini memperbesar kekayaan bagi pemilik. Apabila manajer tidak dapat mengelola modal kerja perusahaan secara efisien, maka tidak akan ada gunanya untuk mempertimbangkan keberhasilan jangka pendek adalah persyaratan untuk tercapainya tujuan jangka panjang. Untuk menjamin kelangsungan hidup atau keberhasilan jangka panjang dan untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan secara keseluruhan, dalam hal ini memperbesar kekayaan secara efisien, maka tidak akan ada gunanya untuk dalam mempertimbangkan keberhasilan jangka panjang karena keberhasilan jangka pendek adalah persyaratan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Diketahui bahwa efisiensi dan efektifitas modal kerja merupakan suatu tindakan pengendalian terhadap penggelolaan modal kerja yang menyangkut pengendalian kas, piutang dan persediaan. Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber dana. Seperti diketahui bahwa sumber dana untuk memenuhi modal kerja bisa dipilih dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana berjangka pendek. Masing – masing alternatif mempunyai konsekuensi dan keuntungan, Modal kerja pada dasarnya adalah dana yang masa perputarannya berjangka pendek, tapi karena ada dana (modal kerja) yang selalu harus ada dalam perusahaan (modal kerja permanen) artinya
| 503
dana tersebut harus ada dalam jangka panjang, maka perlu kebijaksanaan untuk mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh biaya dana yang paling murah. Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus diambil oleh perusahaan ini tergantung dari seberapa besar manajer berani mengambil resiko. Kebijaksanaan modal kerja yang bisa diambil oleh perusahaan menurut Drs. Sutrisno, M.M.(2009 : 42 ) yaitu kebijakan konservatif merupakan rencana pemenuhan dana modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek, dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. kebijakan moderat atau hedging pada kebijakan atau strategi pendanaan ini perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut, artinya aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan aktiva yang bersifat variabel akan didanai dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan agresif bila pada kebijakan konservatif perusahaan lebih mementingkan faktor keamanan sehingga margin of safetnya sangat besar, tetapi tentunya akan mengakibatkan tingkat profitabilitas menjadi rendah. Sebaliknya dengan kebjjakan agresif maka sebagian kebutuhan dana jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menangung resiko yang cukup besar. Kontinuitas usaha menurut munawir (2007 : 331) adalah hal yang terus berlanjut dengan kesinambungan berdasarkan priode – priode tertentu yang menyebabkan saling ketergantungan tentunya minimal antara dua belah pihak yang pasti mengguntungkan didalamnya terdapat sebuah kebutuhan untuk saling memenuhi. Tidak ada suatu yang konstan, kehidupan politik, kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi selalu berubah.Demikian juga dengan kehidupan perusahaan selalu ada perubahan. Dalam kondisi yang selalu berubah tersebut, setiap perusahaan tentu ingin tetap “ survive” ( hidup terus ) dan sukses. Kondisi perusahaan yang surviv digambarkan keadaan dalam kontinuitas usahanya.dalam hal itu Kontinuitas usaha perusahaan ditentukan oleh
Jurnal EKBIS /Vol. X/ No.1/edisi Maret 2014
pengelolaan modal kerja secara efektif dan efisien. Menurut S. Munawir ( 2007 : 331 ) ada beberapa Rasio yang dapat dipakai untuk menilai apakah peruahaan bisa survive atau dengan kata lain kontinuitas tetap terjaga, yaitu dengan mengukur rasio likuiditas, profitabilitas, Aktifitas. Rasio likuiditas yaitu digunakan sebagai petunjuk kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, Rasio Aktifitas digunakan untuk menggetahui kecepatan beberapa perkiraan menjadi penjualan atau kas, Rasio Profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Oleh sebab itu cukup beralasan jika peneliti ingin melakukan penelitian Bagaimana menentukan dan menjaga kebutuhan modal kerja yang efisien agar kontinuitas usaha berjalan baik dan lancar? Seberapa besar kebutuhan modal kerja yang efisien dalam rangka menjaga kontinuitas usaha? Sebagai dukungan terhadap penelitian mengenai analisis kebutuhan modal kerja yang efisien dalam menjaga kontinuitas usaha adalah peneliti syahrul alim (2008)” tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara mengelola modal kerja yang efektif dan efisien agar kontinuitas perusahaan dapat terjaga, untuk mengetahui aliran modal kerja, dari mana sumber modal kerja dan pengunaan modal kerja dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal kerja terhadap kontinuitas perusahaan.berdasarkan topik pembahasan dalam peneliti ini, maka ditetapkan sumberdata untuk analisis dan implementasi data dari data primer data sekunder. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah interviuw, opservasi dan dokumentasi.Metode yang dipakai adalah analisis sumber dan pengunaan modal dan analisis rasio. Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti maka perusahaan melaksanakan penagihan secara efektif, membuat perencanaan produksi,menyusun bubget pengumpulan piutang untuk mengetahui jatuh tempo piutang dan karakter dari pelanggan. Peneliti oleh Aminun (2012 tujuan penulis ini untuk mengetahui cara mengelola modal kerja yang efektif dan efisien agar kontinuitas perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar pada perusahaan karya mandiri steel, babatan – sugio – lamongan. Dari data di atas maka penulis kemukakan kesimpulan yang dilakukan bahwa analisis likuiditas perusahaan masih dibawah standart
| 504
namun dari tahun ketahun semakin membaik .Sedangkan untuk analisis aktifitas perusahaan masih tidak menentu (fluktuatif) sedangkan profitabilitas perusahaan dari tahun ke tahun semakin membaik.
METODE PENELITIAN Untuk mencari subtansi yang sesungguhnya dari penelitian ini harus dipahami terlebih dahulu tentang maksud dari penelitian tersebut ditinjau dari rancangan penelitian maka peneliti menggunakan metode diskriptif kuantitatif dengan pendekatan study kasus, lokasi yang digunakan oleh peneliti adalah UD. Bumi Sejahtera tunggul paciran lamongan. Peneliti mengunakan data modal kerja mulai tahun 2011- 2013 untuk dianalisis dengan mengunakan analisis rasio tersebut dikarenakan perusahaan mengalami kesulitan dalam pengelolaan modal kerjanya. maka sehingga peneliti menggunakan menganalisis modal kerjanya dengan menggunakan analisis rasio. Bagian ini menjelaskan mengapa peneliti memilih UD. Bumi Sejahtera sebagai lokasi penelitian hal itu dikarenakan bengkel las merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang memiliki peluang usaha yang cukup besar memproduksi barang secara terus menerus dengan dukungan para pekerja yang aktif dalam menjalankan proses produksinya maka semua pesanan dapat terselesaikan sesuai dengan jatuh tempo tanggal pemesan. Sehingga banyak konsumen yang memesan barang di perusahaan ini karena mereka puas dengan pelayananya konsumen dapat memilih motif bentuk yang mereka inginkan. Sehingga perusahaan bisa meningkatkan atau menghasilkan laba dengan seoptimal mungkin. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menetapkan populasi penelitian ini adalah seluruh data modal kerja UD. Bumi Sejahtera. Seperti yang dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 173).Populasi adalah semua individu atau obyek yang diperoleh. Namun dalam penelitian ini diambil sampelnya saja yaitu data modal kerja mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah analisis rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas. sedangkan data yang digunakan oleh peneliti itu sendiri diperoleh dari hasil interviw, observasi, dukumentasi peneliti juga menentukan
Jurnal EKBIS /Vol. X/ No.1/edisi Maret 2014
operasional variabel yaitu modal kerja dan kontinuitas usaha.
PEMBAHASAN Dari hasil penelitian mengenai analisis kebutuhan modal kerja yang efisien dalam rangka menjaga kontinuitas usaha maka disimpulkan bahwa kebutuhan modal kerja yang terdapat perputaran modal kerja dengan perhitungan berdasarkan komponen – komponen aktiva lancar sebagai berikut : Periode keterikatan dana untuk kas adalah 106 hari (2011), 108 hari (2012), 110 hari (2013). Sedangkan periode keterikatan dana untuk piutang adalah 33 hari (2011), 37 hari (2012), 45 hari (2013). Dana untuk periode keterikatan dana pada persediaan adalah 270 hari (2011), 270 hari (2012), 262 hari (2013). Jadi dengan demikian periode keterikatan dana dalam perputaran modal kerja adalah 0,87 (2011), 0,86(2012), 0,86 (2013). Dan untuk kebutuhan modal kerja adalah 369.080.459 (2011), 390.116.279 (2012), 436.046.511 (2013). Ramalan penjualan pada Tahun 2014 mencapi penjualan sebesar 397.766.666 periode keterikatan dana Tahun 2014 untuk kas adalah 104 hari, untuk piutang 42 hari, untuk persediaan 246 hari, dengan demikian periode keterikatan dana dalam modal kerja Tahun 2014 adalah 0,91 dalam setahun Hasil analisis rasioAnalisis Likuditas : Rasio lancar 224 % (2011), 282% (2012),370% (2013)Rasio cepat 83% (2011), 99% (2012), 138%(2013). Kas Rasio 63% (2011), 73% (2012), 98% (2013). Analisis Aktifitas : Perputaran Persediaan 0,82 kali (2011), 0,75 kali (2012), 0,75 kali (2013), Rata – Rata umur persediaan 444 hari (2011), 480 hari (2012), 480 hari (2013), Perputaran aktiva tetap 1,19 kali (2011), 1,35 kali (2012), 1,63 kali (2013), Rata – Rata periode tagih 0,09 kali (2011), 0,10 kali (2012), 0,12 kali (2013). Perutaran total aktiva 0,50 kali (2011), 0,52 kali (2012), 0,56 kali (2013). Analisis Profitabilitas : Marjin laba kotor 39% (2011), 43,4% (2012), 45,3% (2013). Marjin laba bersih 18,3% (2011), 22,5% (2012), 24,9% (2013). Marjin laba operasi 206,6% (2011), 25,6% (2012), 28,4% (2013). Hasil total aset 9,3% (2011), 11,9% (2012), 14,1% (2013). Dari data diatas dapat diketahui bahwa dengan laporan keuangan yang dilakukan dengan analisis kebutuhan modal kerja dengan melalui perputaran modal kerja yang dihitung melalui komponen – komponen aktiva lancar maka perputaran modal kerja bisa diketahui hasilnya tiap tahunya bisa memenuhi kebutuhan modal kerjanya, dan dengan
| 505
analisis rasio – rasio tersebut dengan adanya perhitungan rasio maka dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan yang cukup likuid dan sovabel dalam pengelolaan keuangan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dan dengan perputaran modal kerja maka kebutuhan modal kerja bisa terpenuhi dalam menjalankan aktifitas proses produksinya.
SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari perusahaan UD. Bumi Sejahtera dapat disimpulkan bahwa dengan tersediaanya modal kerja yang efektif maka kontinuitas usaha bisa berjalan lancar dengan cara menentukan dan menjaga kontinuitas usaha berjalan baik dan lancar melalui perencanaan alokasi penggunaan kas perusahaan, menyediakan uang kas yang cukup besar, membuat rencana pemasukan, membuat perencanaan, dan mencari pinjaman jangka panjang dan melakukan penagihan piutang secara intensif. Sedangkan dengan tersedianya modal kerja yang cukup sangatlah penting bagi perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya karena kebutuhan modal kerja menjadi hal yang sangat penting sebagai salah satu faktor yang pertama untuk menjamin perkembangan dan pertumbuhan serta kelansungan hidup perusahaan yang dapat dijadikan uang kas dan digunakan untuk membelanjai keperluan sehari – hari dalam operasional perusahaan. dan kebutuhan modal kerja pada tahun 2011 sebesar 369.080.559, tahun 2012 sebesar 390.116.279.Tahun 2013 sebesar 436.046.511.
SARAN Adapun saran yang diberikan oleh penulis yang diharapkan dapat berguna bagi UD. Bumi Sejahtera tunggul paciran adalah Merencanakan alokasi penggunaan kas, menyediakan uang kas yang cukup besar membuat rencana pemasukan dan pengeluaran perusahaan dan mencari pinjaman jangka panjang serta melakukan penagihan piutang secara intensif, sedangkan untuk membuat perencanaan produksi atau perencanaan penjualan yang lebih baik sehingga tidak terlalu berlebihan menyediakan modal kerja yang cukup agar kebutuhan modal kerja bisa terpenuhi.
DAFTAR RUJUKAN Murti Sumarni, John Soeprihanto ,2010 Pengantar Bisnis, Edisi Kelima, Liberty, Yogyakarta. Sutrisno,2009. Manajemen Keuangan, EKONISIA, Yogyakarta. S. Munawir, 2007. Analisis laporan keuangan, Edisi empat, liberty, Yogyakarta.
Jurnal EKBIS /Vol. X/ No.1/edisi Maret 2014
Syahrul alim. 2008. Analisis Kebutuhan Modal kerja Yang Efisien Dalam Rangka Menjaga Kontinuitas Usaha. Skripsi :Unisla Aminun. 2012. Analisis Kebutuhan Modal kerja Yang Efisien Dalam Rangka Menjaga Kontinuitas Usaha. Skripsi :Unisla Suharsimi Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
| 506