ANALISIS FAKTOR PENENTU KINERJA SISTEM JUST IN TIME DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (STUDI KASUS DI PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO)
Oleh : AGUNG NUGROHO F34104071
2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
ANALISIS FAKTOR PENENTU KINERJA SISTEM JUST IN TIME DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (STUDI KASUS DI PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh : AGUNG NUGROHO F34104071
2008
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
ANALISIS FAKTOR PENENTU KINERJA SISTEM JUST IN TIME DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (STUDI KASUS DI PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh : AGUNG NUGROHO F34104071
Tanggal Lulus :
Bogor,
Agustus 2008
Agustus 2008
Disetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Machfud, MS NIP. 130682670
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Agung Nugroho yang dilahirkan di Bogor tanggal 23 Agustus 1986 dan merupakan anak pertama dari Bapak dan Ibu bernama Rohadi dan Popon Sulastri. Penulis memiliki dua orang adik bernama Dwi Rahayu Widiastuti dan Tiara Maulia Rizkiany. Latar belakang pendidikan penulis dimulai dari TK Melati pada tahun 1991-1992, SDN Cipayung 1 Bogor pada tahun 1992-1998, SMPN 1 Ciawi Bogor pada tahun 1998-2001, SMUN 3 Bogor pada tahun 20012004, dan terakhir Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004-2008. Penulis berhasil diterima untuk menjadi mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama menjalankan kuliah, mahasiswa aktif mengikuti keorganisasian sebagai kepala bidang kesejahteraan mahasiswa DPM Fateta IPB, Staf Public Relation Himalogin IPB, dan terakhir menjadi kepala badan khusus Himalogin IPB. Penulis telah menjalankan praktek lapang di PT. Sugizindo dengan judul “Mempelajari Aspek Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan di PT. Sugizindo” pada tahun 2007 dan melakukan penelitian di PT. Nippon Indosari Corpindo dengan judul “Analisis Faktor Penentu Kinerja Sistem Just In Time dengan Metode Analytic Network Process (Studi Kasus di PT. Nippon Indosari Corpindo)” pada tahun 2008.
Agung Nugroho. F34104071. Analisis Faktor Penentu Kinerja Sistem Just In Time dengan Metode Analytic Network Process (Studi Kasus di PT. Nippon Indosari Corpindo). Dibawah bimbingan : Dr. Ir. Machfud, MS
RINGKASAN PT. Nippon Indosari Corpindo sebagai industri bakery dengan merek dagang Sari Roti dan Boti, telah menerapkan sistem perencanaan dan pengendalian manufakturing yaitu sistem Just In Time dengan menyediakan produk yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan sistem Just In Time di PT. Nippon Indosari Corpindo yang dihubungkan dengan konsep dan teori sistem Just In Time, mengetahui kinerja perusahaan dengan penerapan sistem Just In Time, serta menganalisis faktor yang paling mempengaruhi dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kinerja sistem Just In Time dalam peningkatan kinerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan (observasi) secara langsung terhadap cara kerja produksi dan penerapan Just In Time di perusahaan. Wawancara dilakukan dengan alat bantu kuesioner tertutup berupa perbandingan berpasangan (pairwise comparison). Hasil pendapat responden dianalisis dengan metode Analytic Network Process (ANP). Pelaksanaan sistem Just In Time di PT. Nippon Indosari Corpindo memperhatikan faktor dan elemen Just In Time dengan penyesuaian. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa elemen yang tidak diterapkan yaitu elemen adanya dukungan untuk peningkatan Just In Time kepada pemasok dalam faktor supplier; elemen peningkatan fleksibilitas perubahan/pergerakan peralatan dalam faktor layout; elemen penggunaan tools untuk mencegah kesalahan (poka-yoke) dan penggunaan Statistical Process Control dalam faktor quality management; elemen adanya keterlibatan pekerja dalam pemeliharaan seluruh peralatan dan mesin dalam faktor preventive maintenance; serta elemen adanya pemberian kewewenangan kepada pekerja dan sedikit klasifikasi pekerjaan dengan pengayaan pekerjaan (job enrichment) dalam faktor employee empowerment. Elemen-elemen yang tidak relevan tersebut tidak diikutsertakan dalam penyusunan kerangka Analytical Network Process (ANP) yang diperlukan untuk menganalisis bobot dan prioritas faktor dan elemen yang mempengaruhi kinerja sistem Just In Time di PT. Nippon Indosari Corpindo. Pengukuran kinerja perusahaan dengan adanya penerapan sistem Just In Time dilakukan berdasarkan aspek kualitas, tingkat persediaan, dan produktivitas. Kinerja kualitas yang belum optimal tercermin dari terjadinya peningkatan loss produksi rata-rata (pada bulan Januari dan Februari 2008) untuk roti tawar spesial sebesar 3,34% (σ = 1,16%) menjadi 4,42% (σ = 3,60%), roti sobek coklat sebesar 5,63% (σ = 2,55%) menjadi 6,83% (σ = 4,58%) dan roti tawar kupas sebesar 4,51% (σ = 9,04%) menjadi 7,25% (σ = 12,51%). Peningkatan loss produksi secara umum menunjukkan upaya untuk meminimumkan loss produksi hingga mencapai nilai serendah mungkin atau berorientasi zero defect (0%) belum terlaksana dengan baik. Tingkat persediaan rata-rata bahan baku yang termasuk ke
dalam kelas A seperti tepung terigu CKE adalah 70.560 kg (σ = 13685 kg), Palmia Shortening dan Maestro Baker Fat sebesar 5404 kg (σ = 1827 kg), gula pasir sebesar 9864 kg (σ = 3678 kg), dan filler coklat sebesar 6913 kg (σ = 2187 kg). Tingkat persediaan yang berfluktuasi dari setiap bahan baku menunjukkan pencapaian kinerja tingkat persediaan untuk selalu berada dalam keadaan minimum (berada dalam tingkat buffer stock yang ditetapkan) belum sepenuhnya tercapai. Pengukuran produktivitas tenaga kerja plant roti tawar menunjukkan nilai yang masih dibawah potensi maksimum (118,359 pcs/orang.jam), namun mengalami peningkatan setiap bulannya. Produktivitas tenaga kerja rata-rata plant roti tawar sebesar 98,608 pcs/orang.jam (σ = 10,121) di bulan Januari 2008, sebesar 102,676 pcs/orang.jam (σ = 12,530) di bulan Februari 2008, dan sebesar 103,462 pcs/orang.jam (σ = 12,941) di bulan Maret 2008. Hal tersebut menunjukkan peningkatan produktivitas tenaga kerja terus dilakukan untuk mencapai produktivitas setinggi mungkin dalam menghasilkan output yang optimum. Analisis ANP untuk faktor penentu kinerja sistem Just In Time menunujukkan hasil bahwa faktor schedulling memberikan pengaruh terhadap kinerja sistem Just In Time dengan menempati peringkat pertama (bobot 0.27590), kemudian diikuti oleh faktor employee empowerment (bobot 0.21713), faktor layout (bobot 0.17055), faktor supplier (bobot 0.14259), faktor inventory (bobot 0.09411), faktor preventive maintenance (bobot 0.05439), dan faktor quality management menempati peringkat terakhir (bobot 0.04534). Faktor-faktor tersebut terdiri atas elemen-elemen yang saling berhubungan dengan peningkatan kinerja sistem Just In Time. Dalam faktor schedullimg, jadwal campur merata menempati peringkat pertama (bobot 0.50517), jadwal terkomunikasikan kepada pemasok pada peringkat kedua (bobot 0.28219) dan pembekuan jadwal yang dekat dengan jatuh tempo menempati peringkat ketiga (bobot 0.21264). Faktor employee empowerment berpengaruh terhadap pelaksanaan sistem Just in Time dengan dilakukannya pelatihan silang (cross training) pada peringkat pertama (bobot 0.53462) dan pelatihan (training) pada peringkat kedua (bobot 0.46538). Faktor layout memiliki elemen work cell untuk produk sejenis yang berpengaruh pada peringkat pertama (bobot 0.49744), jarak antar sel yang pendek yang menjadi peringkat kedua (bobot 0.35212) dan elemen tempat kecil persediaan WIP pada peringkat ketiga (0.15044). Faktor supplier terdiri atas elemen peningkatan frekuensi pengiriman dengan jumlah yang kecil untuk setiap pengiriman (peringkat pertama, bobot 0.37427), adanya kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan pemasok (peringkat kedua, bobot 0.35552), dan lokasi pemasok berada dekat dengan pabrik (peringkat ketiga, bobot 0.27021). Elemen-elemen dari faktor inventory yaitu tingkat persediaan minimum (peringkat pertama, bobot 0.32625), waktu set up yang singkat (peringkat kedua, bobot 0.29665), ukuran lot yang kecil (peringkat ketiga, bobot 0.19797), pengurangan variabilitas (peringkat keempat, bobot 0.11887), dan terakhir yaitu sistem tarik (pull sistem) (peringkat kelima, bobot 0.03424). Elemen utama yang menjadi titik perhatian pada faktor prevetive maintenance adalah elemen pemeliharaan rutin harian (peringkat pertama, bobot 0.58622) dan elemen lainnya yaitu jadwal pemeliharaan yang tersusun (peringkat kedua, bobot 0.41378). Elemen dalam faktor quality management yaitu pengendalian mutu
dalam setiap tahapan proses (peringkat pertama, bobot 0.75001) dan penggunaan lampu tanda (andon) dalam lini produksi (peringkat kedua, bobot 0.24999). Faktor schedulling dengan elemen jadwal campur merata perlu dikendalikan dengan lebih ketat agar kinerja sistem Just In Time dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. Jadwal campur merata yang lebih baik dapat meningkatkan kemampuan untuk berproduksi menggunakan tingkat persediaan yang minimum sesuai dengan jumlah produk yang diminta konsumen secara tepat waktu dengan kualitas terbaik. Selain itu, faktor yang juga perlu lebih diperhatikan adalah faktor employee empowerment khususnya elemen pelatihan silang (cross training). Pelatihan silang menciptakan motivasi dan menghilangkan tingkat kejenuhan dalam bekerja sehingga produktivitas tenaga kerja dapat meningkat. Dengan implementasi elemen-elemen yang paling berpengaruh tersebut secara lebih konsisten dan berkelanjutan, diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing (competitive advantages).
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul Analisis Faktor Penentu Kinerja Sistem Just In Time dengan Metode Analytic Network Process (Studi Kasus di PT. Nippon Indosari Corpindo). Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Machfud, MS sebagai dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sampai tersusunnya skripsi ini. 2. Dr. Ir. Aji Hermawan, MM dan Dr. Ir. Dwi Setyaningsih, MSi sebagai dosen penguji ujian skripsi yang telah memberikan banyak masukan untuk skripsi ini. 3. Bapak Yusuf Hadi sebagai General Manager PT. Nippon Indosari Corpindo yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di perusahaan. 4. Bapak Leo Ginting dan Ibu Wahyuni sebagai Manager SCM dan Supervisor PPIC yang memberikan bimbingan dan arahan selama penulis melakukan penelitian di perusahaan. 5. Ibu Myriana sebagai Manager HRD & GA, Ibu Ika sebagai Supervisor HRD, Bapak Marlan sebagai Manager Produksi, Bapak Sandy sebagai Supervisor Produksi, Bapak Mardjono sebagai Supervisor Teknik, Ibu Restu sebagai Manager PDQA, Bapak Irwan sebagai Manager QA, Bapak Doni sebagai Supervisor FG Warehouse, atas wawancara, bantuan dalam pengisian kuesioner, serta bimbingan selama penulis melakukan penelitian. 6.
Ibu Ria, Bapak Sandiwan, Bapak Jarwo, Bapak Jamal, dan seluruh karyawan PT. Nippon Indosari Corpindo yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
i
7. Rekan-rekan di mailist IPOMS yang sedikit banyak memberikan pencerahan mengenai topik penelitian ini. 8. Bapak, Mama, serta Uwi dan Tiara yang ku sayangi dan mendukung penulis selama penulis menyelesaikan skripsi ini hingga selesai. 9. “My Hunihun” Ade Yusriyanti
yang telah memberikan semangat,
mengarahkan, dan menemani dengan tulus hati hingga penulis memperoleh lentera yang menerangi seluruh horison di depan mata. 10. Nanang Taryana dan Dyna Puspita sebagai rekan satu bimbingan yang juga memberikan motivasi dalam pelaksanaan penelitian ini. Wahyu (TIN 42) yang memberikan saran mengenai penelitian yang dilakukan. Terima kasih banyak. 11. Rendy Drumz, Reynaldi, Om He’rnawan, Doni, Bobby, Hidea, Aang Zen, Wahyu, Farid Machfudz, Say, Alto, Anne, Mie, Otiz, Bimo, Eko, Ayu, Radit, Bayu, dan seluruh teman-teman di TIN 41 yang selama 4 tahun ini kita berada dalam kebersamaan yang tak kan pernah terlupakan. 12. Jamal (TPG 41), Indri (TPG 41), dengan keceriaan dan sapaan hangat dalam menjalani keseharian dalam gemises raya. Seluruh butir semangat telah membuahkan buah yang manis rasanya, namun masih diperlukan adanya penambahan garam dari kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun bagi semua pihak yang memerlukannya.
Bogor, Juli 2008
Penulis
ii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii DAFTAR TABEL............................................................................................ v DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Ruang Lingkup..................................................................................... 3 C. Tujuan ............................................................................................ ....
3
D. Manfaat ............................................................................................... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Just In Time .............................................................................. 4 1. Faktor Supplier......................................................................... 5 2. Faktor Inventory....................................................................... 6 3. Faktor Schedulling ................................................................... 8 4. Faktor Layout ........................................................................... 9 5. Faktor Quality Management .................................................... 10 6. Faktor Preventive Maintenance................................................ 13 7. Faktor Employee Empowerment.............................................. 14 B. Kinerja Sistem Just In Time................................................................. 15 C. Proses Jejaring Analitik / Analytic Network Process (ANP)................ 16 D. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 18 III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran............................................................................. 20 B. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 21 C. Penentuan Data dan Sumber Data........................................................ 21 D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 22 E. Analisis Data ........................................................................................ 23
iii