ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN DI KOPMA UNESA
Adrianti Tri Wardani dan Kirwani Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
ABSTRACT
The development and growth of a cooperative is highly dependent on the quality and participation of its members. Participation of the members are very influential on the success of a cooperative, because member participation is a key element in achieving the success of a cooperative. The main objective of this study was to determine which of the dominant factors affecting the participation of members in decision making in KOPMA Unesa purchase. The data used in this study is the quantitative data which includes three factor groups, namely the understanding of members, the quality of the services and benefits of the cooperative. The data was obtained from the documentation and dissemination of the questionnaire. To prove the hypothesis of the study used a model-assisted calculation of factor analysis computer program SPSS for windows. From the analysis it can be concluded that the dominant factor or the main factor affecting the participation of members in the purchase is a factor in KOPMA Unesa Interests (x4) with a percentage of the total variance of 28.021%.
Keywords: Participation Member and Purchasing in KOPMA
ABSTRAK Perkembangan dan pertumbuhan suatu koperasi sangat tergantung pada kualitas dan partisipasi para anggotanya. Partisipasi anggota sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu koperasi, karena partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam mencapai keberhasilan suatu koperasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor manakah yang dominan mempengaruhi partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan pembelian di KOPMA Unesa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang meliputi 3 faktor golongan yaitu pemahaman anggota, mutu layanan, dan manfaat yang diperoleh dari koperasi. Data-data tersebut diperoleh dari hasil dokumentasi dan penyebaran angket. Untuk membuktikan hipotesis penelitian digunakan model perhitungan analisis faktor yang dibantu program komputer SPSS for Windows. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa faktor yang dominan atau faktor utama yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam melakukan pembelian di KOPMA Unesa adalah faktor Minat (X4) dengan prosentase total varian sebesar 28,021%. Ini dikarenakan faktor-faktor yang lain kurang mempengaruhi anggota dalam berpartisipasi di KOPMA Unesa sehingga tidak dapat memenuhi nilai yang diharapkan untuk mempengaruhi partisipasi anggota dalam pembelian di KOPMA Unesa
Kata kunci : Partisipasi Anggota, dan Pembelian di Kopma
1
diperoleh anggota sama besar atau lebih dari
PENDAHULUAN Koperasi adalah swadaya dimiliki,
didirikan,
bersama-sama bertujuan
dan
oleh
kontribusi yang diberikannya.
dikelola
secara
anggotanya,
serta
merupakan salah satu dari banyaknya koperasi
meningkatkan
mahasiswa di Surabaya. Koperasi ini didirikan
membantu
kesejahteraan
yang
anggotanya
Koperasi
(Hendar,
untuk
Mahasiswa
melayani
para
anggotanya
yang
Unesa
dalam
2010:166). Sejak awal berdirinya, anggota
merupakan
sudah diharuskan ikut serta dalam kontribusi
pembelian barang di lingkungan kampus. Unit
pembiayaan koperasi, baik dalam bentuk
toko KOPMAterletak di Gedung J-2 Kampus
simpanan pokok maupun dana-dana yang
Unesa
diinvestasikan dalam kegiatan koperasi. Pada
barang yang dijual di KOPMA berupa Alat
pelaksanaan kegiatan koperasi, anggota juga
Tulis Kantor (ATK), perlengkapan kuliah,
perlu
jilbab, aksesoris, makanan ringan, dan lain
berkontribusi
keputusan
dan
dalam
pengambilan
pengawasan
jalannya
mahasiswa
Unesa
Ketintang,Surabaya 60231. Barang-
sebagainya.
perusahaan koperasi, bahkan anggota harus
Minimarket KOPMA inilah yang
berpartisipasi dalam pemanfaatan fasilitas-
menjadi penyumbang pendapatan terbesar
fasilitas pelayanan koperasi.
bagi
Perkembangan
serba
usaha
KOPMA
pertumbuhan
dibandingkan pendapatan usaha lainnya yang
suatu koperasi sangat tergantung pada kualitas
dijalankan oleh koperasi tersebut. Dengan
dan partisipasi para anggotanya. Partisipasi
total pendapatan minimarket pada tahun 2012
anggota
sebesar
sangat
keberhasilan
dan
koperasi
berpengaruh suatu
terhadap
koperasi,
karena
Rp 457.347.250,00 naik 2,79%
dibandingkan tahun 2011 yang sebesar Rp
partisipasi anggota merupakan unsur utama
449.949.200,00.
dalam mencapai keberhasilan suatu koperasi.
pendapatan minimarket tersebut tidak sesuai
Menurut Husni (2003) partisipasi anggota
dengan RABPK
adalah semua tindakan yang dilakukan oleh
sebelumnya yaitu sebesar Rp 541.905.305,00.
anggota dalam melaksanakan kewajiban dan
Hal ini mengakibatkan SHU pada tahun 2012
memanfaatkan hak-haknya sebagai anggota
mengalami penurunan dibandingkan tahun
organisasi.
sebelumnya
Setiap
anggota
koperasi
akan
Kendatipun
demikian,
yang telah dianggarkan
yaitu
dari
0,089%
menjadi
0,086%.
mengambil keputusan untuk berpartisipasi,
Berdasarkan laporan RAT tahun buku
terlibat, ikut serta untuk mempertahankan atau
2012 menyebutkan bahwa jumlah anggota
memelihara secara aktif hubungannya dengan
KOPMA
organisasi
kenaikan dibandingkan tahun 2011 yaitu
koperasi,
jika
insentif
yang
pada
tahun
2012
mengalami
dengan jumlah anggota pada tahun 2012
2
sebesar 1.692 anggota. Namun kenaikan ini
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
tidak berbanding lurus dengan pendapatan
International
mini market. Hal ini terbukti pada rekap total
menyatakan
penjualan kepada anggota pada tahun 2012
perkumpulan otonomi dari orang yang bersatu
hanya sebesar Rp 31.408.500,00 dari total
secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-
penjualan
kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi,
keseluruhan
sebesar
Rp
457.347.250,00. Hal ini menunjukkan bahwa
sosial
partisipasi
perusahaan
anggota
dalam
melakukan
pembelian barang di KOPMA hanya sebesar
Co-operatif bahwa
dan
adalah
bersama
dimiliki
melalui
bersama
dan
dikendalikan secara demokratis.
6,89% sisanya 93,11% merupakan partisipasi
Berdasarkan definisi diatas dapat
non anggota.
dijelaskan koperasi sebagai badan usaha yang
Padahal berbagai macam promosi
mempunyai tujuan yang sama dengan badan
telah dilakukan oleh pihak KOPMA untuk
usaha
menarik minat anggota dalam melakukan
berdasarkan prinsip koperasi.
pembelian
(ICA)
koperasi
budaya yang
Aliance
barang
di
KOMPA,
lain
melandaskan
kegiatannya
seperti
pemberian diskon, melakukan promosi via
Landasan dan Asas Koperasi
online, mengikuti bazar kampus, dan lain
Dalam Undang Undang No. 25 tahun
sebagainya. Namun hal ini tidak berimplikasi
1992 tentang perkoperasian dijelaskan bahwa
pada
landasan idiil koperasi Indonesia adalah
peningkatan
partisipasi
anggota
KOPMA.
Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai
Berdasarkan latar belakang di atas
landasan idiil atas pertimbangan bahwa
maka tujuan penelitian ini adalah untuk
pancasila merupakan pandangan hidup dan
menganalisis
yang
ideologi bangsa. Yang dimaksud dengan
mempengaruhi partisipasi anggota dalam
landasan struktual koperasi adalah tempat
pembelian di KOPMA Unesa.
berpijak
faktor-faktor
koperasi
bermasyarakat
dalam
(Anoraga
dan
hidup
Widiyanti,
KAJIAN PUSTAKA
1998:9).
Pengertian Koperasi
koperasi adalah Undang-Undang Dasar 1945
Undang Undang Republik Indonesia
yang
Sedangkan
susunan
merupakan
landasan
aturan
pokok
struktual
negara
No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
Republik Indonesia. Sedangkan landasan
pasal 1 ayat 1 koperasi didefinisikan sebagai
mental Koperasi Indonesia adalah rasa setia
badan usaha yang beranggotakan orang
kawan dan kesadaran berpribadi. Dalam
seorang atau badan hukum koperasi dengan
koperasi harus tergabung dua landasan mental
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
yang saling dorong mendorong, yaitu setia
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
3
kawan dan kesadaran berpribadi (Anoraga dan
koperasi
Widiyanti, 1998:9-10).
kesediaan dan kepatuhan anggota dalam
Asas
koperasi
Indonesia
adalah
yang
dijadikan
ukuran
adalah
memenuhi kewajiban dan menjalankan hak
kegotong royongan dan kekeluargaanyang
keanggotaan.
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Demikian dapat disimpulkan bahwa
Kedua asas ini yang menjadi ciri watak sosial
pengertian
koperasi sebagai pelaku ekonomi. Asas
semua unsur terhadap semua kegiatan yang
kekeluargaan
adanya
dilakukan koperasidengan mendorong dan
kesadaran dari hati nurani manusia bahwa apa
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran,
yang ada kdalam koperasi oleh semua untuk
dan
semua. Sedangkan asas gotong royong dalam
jawabkannya sesuai dengan tujuan koperasi.
mencerminkan
partisipasi
biaya
adalah
serta
keterlibatan
mempertanggung
koperasi berartiadanya kesadaran semangat dan tanggung jawab untuk bekerja sama tanpa
Pentingnya Partisipasi
memikirkan diri sendiri melainkan untuk
Partisipasi anggota merupakan kunci
kepentingan bersama.
keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Secara
berarti
(2002:73)
mempunyai visi dan misi yang sama bagi
partisipasi berarti mengikut sertakan pihak
mengembangkan organisasi maupun usaha
lain. Dengan kata lain semua komponen atau
koperasi. Pendirian koperasi ditujukan untuk
unsur yang ada akan diikut sertakan baik
memenuhi
kebutuhan
secara langsung maupun tidak langsung.
perusahaan
koperasi
Anoraga dan Nanik (2003 : 111) partisiapasi
memenuhi kebutuhan anggotanya, demikian
anggota merupakan kesediaan anggota itu
pula
untuk memikul kewajiban dan menjalankan
layanan perusahaan koperasi, perhatian dan
hak keanggotaanya secara bertanggung jawab.
bertanggung
Jika sebagian besar anggota koperasi sudah
koperasi dalam bentuk kontribusi berbagai
melaksanakan kewajiban dan melaksanakan
bentuk simpanan maupun ikut menanggung
hak
maka
resiko usaha koperasi, serta secara proaktif
yang
ikut serta dalam berbagai bentuk maupun
secara
partisipasi
dan
partisipasi
meningkatkan peran serta orang-orang yang
Pengertian Partisipasi Hendar
harfiah,
Kusnadi
bertanggung anggota
jawab,
koperasi
sebaliknya
bersangkutan sudah dikatakan baik. Jika
proses
ternyata hanya sedikit yang demikian, maka
koperasi.
partisipasi dikatakan
anggota buruk
atau
koperasi
tersebut
rendah.
Suprapti
anggota,
artinya
sejatinya
mampu
anggota
jawab
pengambilan
memanfaatkan
terhadap
perusahaan
keputusan
usaha
Partisipasi merupakan faktor yang paling
(2009:14) partisipasi anggota sebagai anggota
penting
keberhasilan
4
atau
dalam
mendukung
perkembangan
suatu
organisasi. Melalui partipasi segala aspek
adalah koperasi yang anggota-anggotanya
yang
pelaksanaan
para mahasiswa dan atau mahasiswa beserta
kegiatan pencapaian tujuan di realisasikan.
eivitas akademika lainnya. Menurut AD/ART
Semua program yang harus dilaksanakan oleh
KOPMA Unesa adalah kegiatan badanusaha
manajemen perlu memperoleh dukungan dari
yang menampung kreatifitas dan aspirasi
semua unsur atau komponen yang ada dalam
anggota melalui Forum Kreatifitas Anggota.
berhubungan
dengan
organisasi. Tanpa dukungan semua unsur atau komponen,
pelaksanaan
Berdasarkan kedua penjelasan diatas
program-program
dapat disimpulkan bahwa koperasi mahasiswa
menejemen tidak akan berhasil dengan baik.
adalah koperasi yang beranggotakan para
Partisipasi memegang peranan yang
mahasiswa
perguruan
yang
menentukan dalam perkembangan koperasi.
menaunginya,
Tanpa partisipasi dari anggota, koperasi tidak
mengaplikasikan nilai-nilai koperasi untuk
akan bekerja secara efektif dan efisien. Suatu
tercapainya
koperasi
kesejahteraan anggota pada khususnya dan
bisa
berhasil
dalam
kompetisi
(bersaing dalam perusahaan non koperasi)
yang
tinggi menerapkan
tujuan
atau
koperasi
yaitu
masyarakat pada umumnya.
tetapi tidak ada artinya bila anggota tidak memanfaatkan
keunggulan
yang
dimiliki
Faktor-Faktor
tersebut. Anggota harus berpartisipasi dalam
bertanggung
berpartisipasi menjadi
agar
organisasi
jawab
koperasi yang
dan
Mempengaruhi
Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa
mencapai tujuan tersebut. Tiap-tiap anggota koperasi
Yang
Ropke
ikut
(1997)
mutu
partisipasi
anggota tergantung dari tiga variabel, anggota
benar-benar
atau
maju
manajemen
dan
berkembang (Hendar dan Kusnadi, 2007:78).
penerima
manfaat
organisasi
dari
berkaitan
koperasi, dengan
pemahaman anggota tentang koperasi, dan program yang dilakukan koperasi berkaitan dengan layanan usaha koperasi.
Pengertian KOPMA Dalam Anoraga dan Widiyanti (1998:
Ketiga faktor tersebut perlu mendapat
203) KOPMA menurut rumusan Musyawarah
perhatian dari para penggelola koperasi. Para
Nasional Koperasi Mahasiswa Indonesia yang
pengelola koperasi harus berupaya untuk
diselenggarakan
meningkatkan
Koperasi
di
(IKOPIN)
Institut
Manajemen
Jatinangor
adalah
pemahman
angota
tentang
perkoperasian dan manfaat-manfaatnya.
lembaga ekonomi berwatak sosial yang merupakan wadah transformasi nilai koperasi
METODE PENELITIAN
dalam usaha mensejahterakan anggota dan kehidupan
bangsa.
Menurut
Jenis penelitian ini merupakan jenis
pendapat
penelitian kuantitatif. Sebelum melakukan
Djabaruddin (2003) Koperasi Mahasiswa
penelitian diperlukan rancangan penelitian
5
untuk digunakan
sebagai
pedoman
dari
perhitungan Analisis Faktor yang dibantu
kegiatan yang akan dilaksanakan. Rancangan penelitian
dibuat
sesuai
tujuan
Setelah dilakukan perhitungan dengan
penelitian yaitu untuk menganalisis faktor-
program SPSS dari 17 faktor yang ada
faktor (Kebutuhan, Persepsi, Sikap, Minat,
dikelompokkan menjadi 6 faktor inti yang
Teman
Kebiasaan,
didalamnya terdapat faktor-faktor pengikut
Karyawan,
yang lain. Dengan menggunakan rotasi matrik
Keramahtamahan Karyawan, Tata ruang toko,
dapat mengidentifikasikan faktor-faktor baru
Lokasi, Fasilitas parkir, Manfaat, Harga,
yang lebih mudah untuk diinterpresikan
Kelengkapan
yang
dengan memilih nilai faktor loading yang
mempengaruhi partisipasi anggota dalam
lebih besar atau sama dengan 0,1 (≥0,1). Dari
pembelian di KOPMA.
situ terlihat faktor mana yang palin dominan
sejawat,
Kebersihan,
dengan
program komputer SPSS for Windows.
Kualitas,
Pelayanan
produk,
SHU)
Instrumen yang digunakan untuk
mempengaruhi partisipasi anggota dalam
mengumpulkan data yaitu angket dengan teknik
pengumpulan
data
pembelian di KOPMA Unesa.
menggunakan
Berdasarkan interpretasi dari faktor di
wawancara dan angket. Dengan metode
atas, maka dapat dijelaskan bahwa hipotesis
Analisis Faktor dengan SPSS 16.0, 2007.
yang peneliti kemukakan sebelumnya, yang diduga
harga
dan
kelengkapan
produk
HASIL DAN PEMBAHASAN
menjadi faktor utama yang menjadi bahan
Hasil
pertimbangn Tujuan
menemukan
dalan
melakukan
ini
adalah
pembelian di KOPMA Unesa tidak dapat
faktor-faktor
yang
menjadi
diterima, karena setelah dilakukan analisis
partisipasi
anggota
dalam
faktor, yang menjadi faktor utama dalam
pertimbangan
penelitian
anggota
melakukan pembelian di KOPMA Unesa dan
mempengaruhi
menemukan faktor utama atau faktor dominan
melakukan pembelian di KOPMA Unesa
yang memberi pengaruh kuat pada konsumen
adalah faktor pemahaman anggota khususnya
dalam berpartisipasi dalam pembelian di
pada variabel minat (X4) dengan prosentase
KOPMA Unesa. Terdapat 17 variabel atau
total varian sebesar 28,021%. Sedangkan
faktor yang diturunkan dari kajian teori
faktor-faktor yang lain kurang memenuhi
perilaku konsumen khususnya Grand Theory
nilainya sehingga tidak dapat mempengaruhi
Henry Assael maupun dari pendapat peneliti,
partisipasi
kemudian diimplementasikan dalam bentuk
KOPMA Unesa.
pertanyaan yang telah diukur dengan skala Likert.
Untuk
menjawab
dua
rumusan
masalah tersebut, maka peneliti menggunakan
6
partisipasi
anggota
anggita
dalam
dalampembelian
di
pembelian di KOPMA Unesa adalah faktor
PEMBAHASAN Faktor minat sangat mempengaruhi
Minat (X4) dengan prosentase total varian
partisipasi anggota koperasi dalam pembelian
sebesar 28,021%. Hal ini dikarenakan anggota
di KOPMA, hal ini dikarenakan KOPMA
lebih berminat belanja di KOPMA untuk
mudah dijangkau karena lokasinya berada di
memenuhi kebutuhan akan barang-barang
dalam Kampus dan harga yang terjangkau
untuk studinya. Karena di KOPMA harganya
sehingga minat anggota untuk berbelanja di
lebih murah, mudah dijangkau oleh anggota.
KOPMA sangat besar. Selain itu anggota lebih minat belanja di KOPMA karena
SARAN
anggota bisa mendaptkan pembagian SHU
Setelah dilakukan penelitian tentang
sesuai dengan partisipasi anggota pada saat
analisis faktor yang mempengaruhi partisipasi
akhir tahun nanti. Mengenai kelengkapan
anggota dalam melakukan pembelian di
produk, bahwa barang-barang yang dijual di
KOPMA Unesa peneliti berharap penelitian
KOPMA kurang lengkap, maka dari itu
ini dapat bermanfaat sekaligus dapat menjadi
variabel ini tidak bisa memenuhi kebutuhan
bahan pertimbangan bagi KOPMA Unesa
anggota dalam berpartisipasi.
khususnya
pada
unit
toko,
hendaknya
Minat anggota yang besar hendaknya
memperhatikan aspek minat anggota, karena
didukung dengan adanya kelengkapan produk
ternyata setelah dilakukan penelitian, peneliti
yang dijual pada unit toko KOPMA Unesa.
telah menemukan faktor dominan yang dapat
Sehingga anggota lebih sering berbelanja di
mempengaruhi partisipasi anggota dalam
KOPMA daripada di tempat lain. Semakin
melakukan pembelian di KOPMA Unesa dan
lengkap barang yang dijual akan semakin
faktor itu adalah faktor kesatu yaitu variabel
banyak anggota yang berpartisipasi sehingga
minat. Namun variabel minat ini tidak
minat anggota yang besar akan membantu
didukung dengan lengkapnya barang-barang
perkembangan KOPMA itu sendiri.
yang
tersedia
di
KOPMA.
Hendaknya
KOPMA menyediakan barang-barang yang lengkap
KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis faktor
untuk
memberikan
kebutuhan
mahasiswa,
promosi-promosi
agar
dan pembahasan menyangkut analisis faktor
mahasiswa mengetahui apa saja yang dijual di
yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam
unit usaha KOPMA Unesa. Tidak lupa
melakukan pembelian di KOPMA Unesa
didukung juga dengan melakukan promosi-
maka dapat disimpulkan “Dari hasil analisis
promosi untuk lebih menrik minat anggota
faktor yang dilakukan, faktor yang dominan
untuk berbelanjadi KOPMA Unesa.
atau
faktor
partisipasi
utama anggota
yang
mempengaruhi
dalam
melakukan
7
Sitio, Arifin dan Tambah, Haloman. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga
DAFTAR PUSTAKA Aini, Anisa, dan Achmad Hendra. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota Koperasi Serba Usaha (KSU) Unit Simpan Pinjam (USP) Karyawan Pemerintah Daerah Kota Semarang. Jurna DinamikaPembangunan, (Online), Vol. 3, No. 2, (http://eprints.undip.ac.id/16996/ )
Sumarsono, sonny. 2004. Manajemen Koperasi dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Uu No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia. Anoraga, Panji dan Widiyanti, Ninik. 2007. Dinamika Koperasi. Jakarta: BinaAksara
Waloejo dan Ismoyati. 1993. Koperasi Indonesia. Surabaya: University Press IKIP SurabayaL
Hendar dan Kusnadi. 2002. Ekonomi Koperasi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Warsito, Hermawan. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia: Pustaka Utama
Hendar dan Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hendrojogi. 2004. Koperasi Asas-asas Teori dan Praktik. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Kartasapoetra. 2005. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Meleong, Lexy. 2009. Metedologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Ropke, Jochen. 2003. Ekonomi Koperasi (Teori dan Manajemen). Terjemahan Sri Djatnika S. Arifin. Jakarta: Salemba Empat.
8