ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)1) Wardati Mumtazah Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Dina Fitrisia Septiarini Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: The purpose of this research is to know whether the internal factors of Islamic Banks (profit sharing and bonus and promotion cost), and external factor of Islamic Banks (inflation) have significant effect, both simultaneously and partially, to the amount of third-party’s funds Islamic Bank in 1st quarterly of 2010 – 1st quarterly of 2015 period. The method used in this research is quantitative method and also using the secondary data which obtained from financial reports and other reports started from in 1st quarterly of 2010 – 1st quarterly of 2015. The population is Islamic Banks in Indonesia. The choosing of sample was done with using sampling purposive method and there are 6 Islamic Banks that comply with the specified sample criteria. Analysis technique used is multiple linier regression analysis of panel data. Keywords: Amount of Third-party’s Funds, Profit Sharing and Bonus, Promotion Cost, Inflation. I. PENDAHULUAN Latar Belakang
Perbankan syariah di Indonesia mulai berkembang pesat sejak tahun 1999
yaitu setelah berlakunya Undang-Undang
Yā ʼayyuhāl-lażīna ʼāmanū lā taʼkulurribā ʼaḍ‛āfam-muḍā‘afataw-wattaqulLāha la‘allakum tufliḥūn
nomor 10 tahun 1998 yang merupakan penyempurnaan
dari
Undang-Undang
nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan syariah (Wiroso, 2011:1).
Artinya: “130. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah SWT agar kamu beruntung” (Q.S 3:130. Departemen Agama RI, 2012:66).
Meningkatnya
kebutuhan masyarakat terhadap produk dari
bank
kesadaran
syariah
serta
masyarakat
munculnya
bahwa
bunga
Walaupun
bank secara fiqh dikategorikan sebagai riba
yang
berarti
syariah
haram, mendorong
di
perkembangan
Indonesia
terlambat
bila
lahirnya perbankan syariah di Indonesia.
dibandingkan
Larangan memakan riba telah disebutkan
muslim lainnya, namun perbankan syariah
dalam Al-qur’an, yaitu surat Al-Imran ayat
di
130:
perkembangan yang sangat pesat. Saat ini
dengan
bank
Indonesia jumlah
bank
mampu syariah
negara-negara
menunjukkan di
Indonesia
mencapai 195 unit (Bank Indonesia).
1)Jurnal
ini merupakan bagian dari Skripsi yang ditulis oleh Wardati Mumtazah: 041211432002, yang diuji pada tanggal 9 Mei 2016.
800
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Sesuai dengan fungsi utamanya,
Bagi hasil dapat diartikan sebagai
yaitu sebagai lembaga intermediasi, dana
pembagian hasil usaha antara beberapa
merupakan
pihak
seringkali
masalah
dihadapi
oleh
utama
yang
bank
syariah
berdasarkan
disepakati
porsi
bersama.
yang
Menurut
telah Natalia
sehingga dana menjadi hal penting yang
(2014) adanya unsur bagi hasil membuat
harus diperhatikan. Tanpa memiliki dana
kinerja bank syariah menjadi transparan
yang
kepada nasabah, sehingga nasabah bisa
memadai,
bank
tidak
dapat
menjalankan kegiatan usahanya dengan
memonitor
baik. Menurut Arifin (2005:46), berdasarkan
jumlah bagi hasil yang diperoleh. Adanya
data empiris selama ini, di Indonesia rata-
transparansi kinerja bank syariah akan
rata jumlah modal dan cadangan yang
menjadi
dimiliki oleh bank belum pernah melebihi
nasabah untuk menempatkan dananya
4% dari total aktiva. Ini berarti sebagian
pada bank syariah atau pada bank
besar modal kerja bank berasal dari
konvensional. Selain memberikan bagi
masyarakat, lembaga keuangan lain dan
hasil
pinjaman likuiditas dari bank sentral. Dana
diperkenankan memberikan bonus untuk
yang dihimpun bank dari masyarakat
produk yang berakad wadiah.
penting
DPK
karena
disalurkan
oleh
nasabah
menjadi
tersebut
bank
kepada
pembiayaan
syariah
tersendiri
nasabah,
bank
atas
bagi
juga
Promosi dapat diartikan sebagai
semakin
dana
bank
pertimbangan
kepada
disebut dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pertumbuhan
kinerja
kegiatan menyampaikan suatu produk
akan
atau jasa kepada masyarakat. Menurut
calon
penelitian Bank Indonesia dalam Pujiyono
untuk
(2004) pada tahun 2000, berdasarkan
mengembangkan ekonomi masyarakat
persepsi,
sehingga dapat mengembangkan sektor
masyarakat terhadap produk dan jasa
riil. Besarnya DPK mencerminkan tingkat
syariah di Indonesia menunjukkan bahwa
kepercayaan masyarakat terhadap bank
mekanisme
syariah. Semakin tinggi jumlah DPK, maka
memberikan peluang ke depan yang
semakin tinggi pula tingkat kepercayaan
cukup potensial. Hasil kesimpulan di enam
masyarakat terhadap bank syariah, begitu
provinsi
juga sebaliknya.
muslim 97%, menunjukkan bahwa rata-
Naik
turunnya
jumlah
DPK
preferensi,
dan
pemasaran
dengan
permintaan
bank
rata-rata
syariah
persentase
rata 42% masyarakat memiliki persepsi
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik
bahwa
faktor internal yang berasal dari bank
ajaran
syariah sendiri, maupun faktor eksternal
memahami
yang berasal dari kondisi makro. Faktor-
perbankan syariah rata-rata hanya 11%.
faktor tersebut diantaranya jumlah bagi
Kesimpulan
hasil dan bonus, biaya promosi, dan inflasi.
adalah
801
bunga
bertentangan
agama,
meskipun
produk atas
masih
dan
yang manfaat
penelitian
banyaknya
dengan
tersebut
masyarakat
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Indonesia yang menginginkan sistem bank yang
sesuai
dengan
syariah
1. Apakah bagi hasil dan bonus, biaya
Islam,
promosi, dan inflasi secara simultan
sehingga promosi yang dilakukan oleh
berpengaruh
bank syariah memiliki peran besar dalam
jumlah DPK pada BUS di Indonesia
mempengaruhi
selama periode triwulan I 2010-triwulan I
masyarakat
untuk
menempatkan dananya di bank syariah.
signifikan
terhadap
2015?
Dana yang digunakan untuk melakukan
2. Apakah bagi hasil dan bonus secara
promosi tersebut dikenal sebagai biaya
parsial
promosi. Tujuan utamanya yaitu untuk
terhadap jumlah DPK pada BUS di
menarik
Indonesia selama periode triwulan I
minat
masyarakat
agar
menempatkan dananya di bank syariah sehingga
dana
pihak
ketiga
yang
3. Apakah biaya promosi secara parsial berpengaruh
terhadap
jumlah DPK pada BUS di Indonesia
secara terus menerus selama periode
selama periode triwulan I 2010-triwulan I
tertentu. Menurut Setiawan (2014), Otoritas
2015?
Keuangan
kenaikan
signifikan
harga
Jasa
adalah
signifikan
2010-triwulan I 2015?
dihimpun akan meningkat. Inflasi
berpengaruh
(OJK)
menyatakan
4. Apakah
inflasi
secara
bahwa pertumbuhan perbankan syariah
berpengaruh
sedikit melambat pada tahun 2013 yang
jumlah DPK pada BUS di Indonesia
ditunjukkan dengan pertumbuhan aset
selama periode triwulan I 2010-triwulan I
yang hanya mencapai 24,2%. Hal ini
2015?
terjadi
karena
Syariah
yang
persaingan
banyaknya
Perbankan
menghadapi
perebutan
terhadap
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
ketatnya
1. Untuk mengetahui pengaruh bagi hasil
pihak
dan bonus, biaya promosi, dan inflasi
ketiga. Kondisi makro ekonomi, yaitu inflasi
secara simultan terhadap jumlah DPK
menjadi
pada BUS di Indonesia selama periode
salah
satu
menyebabkan
dana
signifikan
parsial
faktor
yang
rendahnya
triwulan I 2010-triwulan I 2015.
perkembangan perbankan syariah. Inflasi
2. Untuk mengetahui pengaruh bagi hasil
yang tinggi menyebabkan bunga yang
dan bonus secara parsial terhadap
diterima dari bank konvensional menjadi
jumlah DPK pada BUS di Indonesia
lebih tinggi sehingga masyarakat lebih
selama periode triwulan I 2010-triwulan I
tertarik
2015.
menjadi
nasabah
bank
konvensional.
3. Untuk
Berdasarkan uraian latar belakang di
atas,
maka
peneliti
mengetahui
pengaruh
biaya
promosi secara parsial terhadap jumlah
merumuskan
DPK pada BUS di Indonesia selama
masalah penelitian sebagian berikut:
periode triwulan I 2010-triwulan I 2015.
802
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
4. Untuk
mengetahui
pengaruh
inflasi
Pembayaran imbalan dari bank
secara parsial terhadap jumlah DPK
syariah kepada pemilik dana sebagai
pada BUS di Indonesia selama periode
pemodal
triwulan I 2010-triwulan I 2015.
bergantung
(shahibul pada
diperoleh II. LANDASAN PUSTAKA
atas
maal) hasil
sangat
usaha
yang
pengelolaan
atau
penyaluran dana yang dilakukan oleh
Menurut Undang-undang Nomor
bank syariah, sehingga dari bulan ke
10 Tahun 1998,
bulan berikutnya penghasilannya tidak
“simpanan atau dana pihak ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank atas dasar perjanjian tabungan dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya.”
selalu sama (Wiroso, 2011:4). Mekanisme bagi hasil menjadikan distribusi lebih merata dan adil karena adanya aspek yang berkaitan dengan bagi resiko, artinya masing-masing pihak
Dalam menghimpun dana dari pihak
akan sama-sama menanggung resiko.
ketiga,
menawarkan
Selain memberikan bagi hasil bank tidak
berbagai macam produk, diantaranya
dilarang untuk memberikan jasa atas
adalah:
pemakaian uang nasabah berupa insentif
a. Giro adalah Simpanan berdasarkan
atau
bank
syariah
adalah
berdasarkan investasi
catatan
menginformasikan
produk
yang
jenis
berdasarkan
akad
berusaha menarik calon nasabah yang
ditawarkan
adalah
investasi
Promosi
dana
adalah
dilakukan
oleh
usaha-usaha bank
untuk
masyarakat
return berupa bagi hasil (untuk produk
elektronik
yang berakad mudharabah) dan bonus
Peraturan
(untuk produk yang berakad wadiah) Bagi
02/PMK.03/2010 menyatakan
pembagian
hasil
dengan nisbah yang telah disepakati. bagi
hasil
lebih
luas
baik
maupun Menteri
melalui media
Keuangan
media cetak. Nomor
“biaya promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh wajib pajak dalam rangka memperkenalkan dan/ atau menganjurkan pemakaian suatu produk baik langsung maupun tidak langsung untuk mempertahankan dan/ atau meningkatkan penjualan.”
usaha
antara pihak-pihak yang terikat, sesuai
sistem
yang
memperkenalkan bank tersebut kepada
bank syariah, nasabah akan memperoleh
Adanya
dan
baru, bank melakukan kegiatan promosi.
Dalam menempatkan dananya di
adalah
segala
atau
berdasarkan akad mudharabah.
hasil
tanpa
wadiah
akad
dana
Untuk
simpanan
mudharabah. c. Deposito
dengan
perjanjian terlebih dulu di awal akad.
akad wadiah. b. Tabungan
bonus,
menjamin
terjadinya keadilan sehingga tidak ada pihak yang tereksploitasi atau merasa dirugikan.
803
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Biaya
promosi
sangat
penting
berpengaruh
signifikan
dalam meningkatkan volume penjualan,
jumlah DPK.
karena melalui biaya promosi perusahaan
Hipotesis secara parsial:
menempatkan variabel-variabel promosi
H 0:
Bagi hasil dan bonus, biaya promosi,
agar produk perusahaan dapat dikenal
dan
oleh
berpengaruh
masyarakat
dan
menimbulkan
permintaaan (Firdaus, 2011). Inflasi
adalah
inflasi
secara
harga
H a:
tidak
signifikan
Bagi hasil dan bonus, biaya promosi,
umum secara terus menerus dari suatu
dan
perekonomian
berpengaruh
jangka
waktu
inflasi
secara signifikan
tertentu. Ketika terjadi inflasi, maka harga
jumlah DPK.
nominal barang dan jasa mengalami
III. METODE PENELITIAN
peningkatan
Pendekatan Penelitian
sehingga
daya
beli
masyarakat akan mengalami penurunan.
Pendekatan
Apabila
penelitian
nasabah
parsial
terhadap jumlah DPK.
kenaikan
dalam
terhadap
mempunyai
tujuan
yang ini
parsial terhadap
digunakan
adalah
dalam
pendekatan
untuk mempertahankan tingkat likuiditas
kuantitatif. Alat analisis kuantitatif yang
atas
digunakan dalam penelitian ini adalah
pendapatannya
kesejahteraannya, yang
serta
maka
awalnya
target
pendapatan
dialokasikan
regresi berganda data panel. Variabel Dependen
sebagai
simpanan akan digunakan sebagian atau seluruhnya Adanya
untuk hal
keperluan
tersebut
1. Dana Pihak Ketiga
konsumsi.
tentu
Variabel jumlah DPK dalam penelitian
akan
ini
adalah
total
dana
simpanan
berdampak pada sulitnya bank dalam
wadiah, kewajiban kepada bank lain,
menghimpun dana masyarakat.
serta
Berdasarkan rumusan
masalah,
total
dana
latar
belakang,
mudharabah
tujuan
penelitian,
diberikan oleh investor.
simpanan
muthlaqah
yang
landasan teori yang telah dikemukakan
Rumus:
maka
JDPK = DSW + KKBL + DMM................. (3.1)
hipotesis
dalam
penelitian
ini
adalah:
Dimana:
Hipotesis secara simultan:
JDPK = Jumlah Dana Pihak Ketiga
H 0:
Bagi hasil dan bonus, biaya promosi,
DSW = Dana Simpanan Wadiah
dan
KKBL = Kewajiban Kepada Bank Lain
inflasi
berpengaruh
H a:
secara
simultan
tidak
signifikan
DMM = Dana Mudharabah Muthlaqah
terhadap jumlah DPK.
Dalam
Bagi hasil dan bonus, biaya promosi,
digunakan
dan
pertumbuhan
inflasi
secara
simultan
penelitian
persentase.
804
ini,
data
merupakan dalam
yang data satuan
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Rumus:
keuangan
Pertumbuhan JDPK Triwulann
penelitian ini, data yang digunakan
=
(ୈ ୰୵ ୪୬ ୬)ି(ୈ ୰୵ ୪୬ ୬ିଵ) (ୈ ୰୵ ୪୬ ୬ିଵ)
triwulan
BUS.
Dalam
merupakan data pertumbuhan dalam
x 100% ..... (3.2)
satuan persentase.
Variabel Independen
Rumus:
1. Bagi Hasil dan Bonus
Pertumbuhan BP Triwulann
Dalam penelitian ini variabel bagi hasil
( ୰୵ ୪୬ ୬)ି( ୰୵ ୪୬ ୬ିଵ)
dan bonus adalah besarnya total bagi
=
hasil simpanan mudharabah serta total
Dimana:
bonus
BP
simpanan
wadiah
yang
diberikan oleh BUS kepada nasabah.
( ୰୵ ୪୬ ୬ିଵ)
x 100% .........(3.5)
= Beban Promosi
3. Inflasi Variabel inflasi dalam penelitian ini
Rumus:
dihitung dengan menggunakan data
BHB = BHTMBB + BHDMBB + BHTMB +
IHK bulanan yang dipublikasikan oleh
BHDMB + BBTW ........................ (3.3)
BPS. Rumus yang digunakan untuk
Dimana:
menghitung inflasi triwulan adalah
BHB
=
Bagi Hasil dan Bonus
Rumus:
BHTMBB
=
Bagi
INFL triwulann
Hasil
Tabungan
Mudharabah Bukan Bank BHDMBB
=
Bagi
Hasil
=
Deposito
=
Bagi
Hasil
Tabungan
Mudharabah Bank BHDMB
=
Bagi
Hasil
=
Beban
Bonus
penelitian
digunakan
ini,
data
merupakan
pertumbuhan
dalam
= IHK Bulan Akhir Triwulan
penelitian
digunakan
yang
ini,
data
merupakan
pertumbuhan
data
dalam
yang data satuan
persentase.
satuan
Rumus: Pertumbuhan INFL Triwulann =
Pertumbuhan BHB Triwulann (ୌ ୰୵ ୪୬ ୬ିଵ)
IHK BATn
Dalam
Rumus: (ୌ ୰୵ ୪୬ ୬)ି(ୌ ୰୵ ୪୬ ୬ିଵ)
= Inflasi
sebelumnya
Titipan
persentase.
=
INFL
IHK BATn-1 = IHK Bulan Akhir Triwulan
Wadiah Dalam
x 100% ..........(3.6)
yang bersangkutan
Deposito
Mudharabah Bank BBTW
(୍ୌ ୬ିଵ)
Dimana:
Mudharabah Bukan Bank BHTMB
(୍ୌ ୬) ି (୍ୌ ୬ିଵ)
(୍୬୪ୟୱ୧୰୵ ୪୬ ୬)ି(୍୬୪ୟୱ୧୰୵ ୪୬ ୬ିଵ) (୍୬୪ୟୱ୧୰୵ ୪୬ ୬ିଵ)
x 100% . (3.7)
Jenis dan Sumber Data
x 100% ....... (3.4)
Data
2. Biaya Promosi
yang
digunakan
dalam
penelitian ini merupakan data sekunder.
Variabel biaya promosi diperoleh
Data
dari akun beban promosi pada laporan
tersebut
diperoleh
dari
laporan
keuangan triwulan BUS periode triwulan I
805
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
2010-triwulan I 2015 serta data IHK dari
dengan mengkombinasikan data time
website
series dan cross section.
BPS.
Dalam
penelitian
ini,
gabungan data dari variabel DPK, bagi hasil
dan
bonus, biaya
promosi
2. Fixed Effect
dari
Model
ini
didasarkan
beberapa BUS serta inflasi selama 21
perbedaan
triwulan menciptakan data panel.
penelitian namun intersepnya sama antar
Populasi dan Sampel
waktu.
Populasi
dalam
Selain
itu
antara
model
subjek
ini
juga
ini
mengasumsikan bahwa koefisien regresi
adalah semua BUS yang ada di Indonesia.
(slope) adalah tetap untuk antar subjek
Untuk pemilihan sampel, metode yang
penelitian dan antar waktu
digunakan
3. Random Effect
adalah
penelitian
intersep
adanya
metode
sampling
purposive dengan kriteria termasuk BUS
Model ini mengestimasi data panel
yang beroperasi di Indonesia dan mulai
dimana
beroperasi
serta
saling berhubungan antar waktu dan
termasuk BUS yang mempublikasikan atau
antar inidividu dan diasumsikan setiap
menyerahkan
subjek
sebelum
tahun
2010
laporan
keuangan
triwulannya pada Bank Indonesia mulai
kriteria
gangguan
penelitan
memiliki
mungkin
perbedaan
intersep.
periode triwulan I 2010-triwulan I 2015. Berdasarkan
variabel
Untuk
pemilihan
menentukan
teknik
yang
paling tepat dalam mengestimasi regresi
sampel tersebut terdapat enam bank
data
yang digunakan sebagai sampel, yaitu
pengujian
Bank
BRI
adalah uji statistik F (Uji Chow) yang
Bank
digunakan untuk memilih antara metode
Panin
CEM atau FEM. Pengambilan keputusan uji
Syariah, dan Bank Syariah Bukopin. Jumlah
chow didasarkan dari nilai probabilitas,
data yang digunakan sebagai sampel
dimana
jika
p-value
dalam penelitian ini adalah 126 data.
penggunaan
metode
Teknik Analisis
daripada
Regresi Data Panel
adalah uji Hausman yang digunakan
Muamalat
Syariah,
Bank
Syariah
Mega
Indonesia, Syariah
Bank
Mandiri,
Indonesia,
Bank
Menurut Greene (1991:481) dalam
panel,
terdapat
yang
beberapa
dilakukan.
metode
< FEM
Pertama
0,05
maka
lebih
CEM. Yang
baik
kedua
untuk memilih antara metode FEM atau
mengestimasi data panel terdapat tiga
REM.
pendekatan yang biasa dilakukan, yaitu
didasarkan dari nilai probabilitas, dimana
model OLS pooled, model fixed effect
jika p-value < 0,05 maka metode FEM lebih
(FEM), model random effect (REM).
baik dari REM.
1. OLS Pooled atau Common Effect
Pengambilan
keputusan
juga
Metode panel memiliki beberapa
Teknik yang paling sederhana untuk
keunggulan
mengestimasi data panel adalah hanya
yang
mana
keunngulan
tersebut dapat meminimalkan bias yang
806
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
mungkin ditimbulkan oleh agregasi data
dependen yang dapat dijelaskan oleh
individu. Keunggulan-keunggulan tersebut
variabel independen dalam garis regresi.
memiliki
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
implikasi
pada
tidak
harus
dilakukan pengujian asumsi klasik dalam model
data
panel
(Verbeek
Berdasarkan
tabel
1
dapat
(2000);
diketahui bahwa dengan melakukan uji
Gujarati (2003); Wibisono (2005); Aulia
chow, metode FEM lebih baik daripada
(2004:27) dalam Ajija (2011:52)).
metode CEM karena nilai
Uji Hipotesis
section chi-square yang kurang dari 0,05.
Uji F
Selanjutnya dilakukan Uji Hausman untuk
prob. Cross-
Uji F bertujuan untuk mengetahui
mengetahui apakah model FEM lebih baik
pengaruh semua variabel independen
dari model REM. Dari tabel 2 diketahui
dalam
terhadap
bahwa nilai prob. Cross-section random
variabel dependen. Pengujian dilakukan
juga kurang dari 0,05 sehingga metode
dengan menggunakan significance level
FEM lebih baik daripada metode REM.
satu
model
regresi
0,05 (α=5%). Apabila signifikansi < 0,05, Tabel 1.
maka H0 ditolak atau secara simultan
Hasil Perhitungan Uji Chow
semua variabel independen berpengaruh secara
signifikan
terhadap
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross3.669499 (5,117) 0.0040 section F Crosssection 18.354616 5 0.0025 Chi-square Sumber: Data Diolah, lihat lampiran 9.
variabel
dependen. Uji t Uji t dilakukan untuk membuktikan apakah
variabel
individu
independen
mempengaruhi
secara variabel
Tabel 2.
dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
significance
level
Hasil Perhitungan Uji Hausman
0,05
signfikan terhadap variabel dependen.
Test Statistic d.f. Prob. Summary Crosssection 18.027871 3 0.0004 random Sumber: Data Diolah, lihat lampiran 9.
Sebaliknya, bila signifikansi > 0,05 maka H0
Berdasarkan tabel 3, hasil estimasi model
diterima
FEM yang terbentuk adalah:
(α=5%). Apabila signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak atau secara parsial variabel independen
atau
berpengaruh
secara
parsial
secara
variabel
independen berpengaruh tidak signifikan
Y
= α + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4D1i +
terhadap variabel dependen.
β5D2i + β6D3i+ β7D4i+ β8D5i + β9D6i +
Koefisien Determinasi
εit .....................................................(4.1)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk
JDPK = 4,335782 + 0,184787 BHB + 0,005491
mengukur persentase total variasi variabel
BP – 0,001823 INFL – 3,417610 BMI + 0,594333 BRIS – 4,245566 BSMA –
807
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
7,189728 BSME + 19,23606 BPS –
a. BMI
4,976584 BSB.................................(4.2)
JDPK = 0,918172 + 0,184787 BHB +
Interpretasi dari persamaan 4.2 sebagai
0,005491 BP – 0,001823 INFL .(4.3)
berikut:
b. BRIS
Nilai masing
konstanta
individu
0,918172
untuk
adalah,
(4,335782
-
masing-
BMI
JDPK = 4,930115 + 0,184787 BHB +
sebesar
3,417610),
0,005491 BP – 0,001823 INFL .(4.4)
BRIS
c. BSMA
sebesar 4,930115 (4,335782 + 0,594333), BSMA
sebesar
0,090216
(4,335782
JDPK = 0,090216 + 0,184787 BHB +
-
0,005491 BP – 0,001823 INFL .(4.5)
4,245566), BSME sebesar -2,85395 (4,335782
d. BSME
- 7,189728), BPS sebesar 23,57184 (4,335782 +19,23606),
dan
BSB
sebesar
JDPK = -2,85395 + 0,184787 BHB +
-0,6408
0,005491 BP – 0,001823 INFL .(4.6)
(4,335782 - 4,976584). Sedangkan slope untuk
masing-masing
individu
e. BPS
adalah
JDPK = 23,57184 + 0,184787 BHB +
sama dimana slope bagi hasil dan bonus sebesar
0,184787,
slope
untuk
0,005491 BP – 0,001823 INFL .(4.7)
biaya
f. BSB
promosi sebesar 0,005491, dan slope untuk
JDPK = -0,6408 + 0,184787 BHB +
inflasi sebesar -0,001823.
0,005491 BP – 0,001823 INFL .(4.8)
Sehingga, model yang terbentuk dari regresi linier berganda data panel untuk masing-masing individu adalah: Tabel 3. Output EViews 8 Estimasi Data Panel dengan metode FEM Variable C BHB? BP? INFL? Fixed Effects (Cross) _BMI—C _BRIS—C _BSMA—C _BSME—C _BPS—C _BSB—C
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
4.335782 0.184787 0.005491 -0.001823
2.297649 0.008355 0.020437 0.002838
1.887051 22.11633 0.268686 -0.642144
0.0616 0.0000 0.7886 0.5220
-3.417610 0.594333 -4.245566 -7.189728 19.23606 -4.976584 Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared
0.839906 0.828960
Mean dependent var S.D. dependent var
808
15.22744 54.04019
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
22.34941 58441.03 -565.5742 76.72778 0.000000
Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
9.120226 9.322817 9.202532 2.033054
Sumber: Data Diolah, lihat lampiran 9 Uji F
sehingga Ha diterima atau BHB secara Berdasarkan
diketahui
bahwa
tabel
4
dapat
signifikansi
parsial
yang
berpengaruh
signifikan
terhadap JDPK.
dihasilkan sebesar 0,000. Nilai signifikansi
b. Pengaruh BP terhadap JDPK
tersebut lebih kecil dari 0,05. Sehingga Ha
Nilai signifikansi dari BP adalah 0,7886.
diterima. Cara lain yang dapat digunakan
Nilai tersebut lebih besar dari 0,05
untuk
sehingga Ha diterima atau BP secara
mengetahui
pengaruh
secara
simultan variabel independen terhadap
parsial
variabel
terhadap JDPK.
dependen
adalah
dengan
membandingkan antara F hitung dengan
berpengaruh
tidak
signifikan
c. Pengaruh INFL terhadap JDPK
F kritis. F kritis dalam penelitian ini adalah
Nilai signifikansi dari INFL adalah 0,5220.
2,68 dan F hitungnya 76,72778. F hitung
Nilai tersebut lebih besar dari 0,05
lebih besar dari F kritis sehingga Ha
sehingga Ha diterima atau INFL secara
diterima, maka variabel BHB, BP, dan INFL
parsial
secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap JDPK.
terhadap JDPK pada BUS triwulan I 2010-
signifikan
Output Eviews 8 Hasil Uji t
Dapat disimpulkan bahwa variabel BHB,
Variable t-Statistic Prob. BHB 22.11633 0.0000 BP 0.268686 0.7886 INFL -0.642144 0.5220 Sumber: Data Diolah, lihat lampiran 9.
BP, dan INFL secara simultan berpengaruh terhadap
JDPK
pada
BUS
triwulan I 2010-triwulan I 2015. Tabel 4.
Koefisien Determinasi
Output EViews 8 Hasil Uji F
Berdasarkan tabel 6 diperoleh nilai
F-statistic 76.72778 Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Data Diolah, lihat lampiran 9.
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,839906 atau
83,9906%.
Angka
tersebut
menunjukkan bahwa variabel jumlah DPK
Uji t Berdasarkan
pengujian
pada
tabel
BUS triwulan I 2010-triwulan I 2015 dapat
5
dijelaskan oleh variabel bagi hasil dan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
bonus, biaya promosi, dan inflasi sebesar
a. Pengaruh BHB terhadap JDPK
83,9906%.
Nilai signifikansi dari BHB adalah 0,000. Nilai
tidak
Tabel 5.
triwulan I 2015
signifikan
berpengaruh
tersebut
lebih
kecil
dari
Sedangkan
sisanya
yaitu
16,0094% dipengaruhi oleh variabel lain
0,05
yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
809
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Tabel 6.
syariah merupakan salah satu usaha yang
Output Eviews 8 Hasil Koefisien Determinasi
dilakukan
oleh
bank
menghimpun
R-Squared Adjusted R-Squared 0.839906 0.828960 Sumber: Data Diolah, lihat lampiran 9.
dana
syariah
dalam
pihak
ketiga.
Sedangkan inflasi merupakan dampak dari
perbuatan
yang
dilakukan
Pembahasan
manusia
Pengaruh Bagi Hasil dan Bonus, Biaya
mempengaruhi kemampuan bank syariah
Promosi, dan Inflasi Terhadap Jumlah DPK
dalam menghimpun dana pihak ketiga.
Hasil
pengujian
menunjukkan
bahwa
hasil
simultan berpengaruh signifikan terhadap
jumlah DPK. umum,
dalam
menempatkan dananya di bank syariah
39. Wa ʾal-laysa lilʾ-insāni ʾillā mā saʿā, 40. Wa ʾanna saʿyahū sawfa yurā, 41. ṡumma yujzāhul-jazāʾal-ʾawfā, 42. Wa ʾanna ʾilā rabbikal-muntahā
nasabah tentu memilih bank yang dapat memberikan
keuntungan
kemudahan.
Setiap
dan
nasabah
akan
Artinya: “39. Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, 40. Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihat (kepadanya), 41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, 42. dan sesungguhnya kepada Tuhan-mulah kesudahannya (segala sesuatu)” (Q.S 53:39-42. Departemen Agama RI, 2012:527).
memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk memutuskan menabung Wulandari
(Maski, (2014)
2010).
dalam
Menurut
menghimpun
dana tersebut, terdapat faktor-faktor yang dianggap
mempengaruhi
DPK,
akhirnya
dalam surat An-Najm ayat 39-42:
dan
bonus, biaya promosi, dan inflasi secara
Secara
pada
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT
hipotesis
bagi
yang
telah
yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari internal bank itu sendiri, sedangkan
Pengaruh Bagi Hasil dan Bonus Terhadap
faktor eksternal merupakan faktor yang
Jumlah DPK
berasal dari eksternal bank. Faktor internal
Hasil
pengujian
hipotesis
tersebut diantaranya adalah bagi hasil
menunjukkan bahwa bagi hasil dan bonus
dan bonus yang diterima nasabah serta
secara
biaya promosi yang dikeluarkan bank
terhadap jumlah DPK yang dihimpun oleh
syariah. Sedangkan untuk faktor eksternal
BUS.
serta
signifikan
dari kontrak investasi (Karim, 2013:203),
Pemberian bagi hasil dan bonus nasabah
berpengaruh
Bagi hasil merupakan bentuk return
salah satunya yaitu inflasi. kepada
parsial
begitu
pengeluaran
juga
dengan
bonus.
Bonus
merupakan insentif yang diberikan bank
biaya promosi yang dilakukan oleh bank
810
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Yā ʼayyuhāl-lażīna’āmanū lā takhūnūl-Lāha war-rasūla watakhūnū ’amānātikum wa ’antum taʿlamūn
syariah namun tidak disyaratkan di akad (Karim, 2013:352). Bank syariah diharapkan mampu memberikan return kepada DPK
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah SWT dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (Q.S 8:27. Departemen Agama RI, 2012:180).
minimal sama dengan, atau bahkan lebih besar, daripada suku bunga yang berlaku di bank konvensional (Karim, 2013:279). Bagi investor tujuan utama investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan, sehingga dalam menempatkan dana di bank
syariah
nasabah
Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Jumlah
cenderung
DPK
memperhatikan keuntungan yang akan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
diperolehnya. Sesuai dengan penelitian
bahwa
yang dilakukan oleh Haron dan Norafifah
Menurut
bank syariah. Sehingga dapat disimpulkan
Norafifah
(2000)
yang dikeluarkan bank untuk melakukan promosi disebut sebagai biaya promosi.
motivasi
Semakin
nasabah dalam menempatkan dananya
ketiga
Return yang diberikan oleh BUS
diberikan karena
oleh BUS
nasabah telah
amanat kepada
dipercaya
dapat
yang
(Arif,
2010).
Sehingga
dapat
hubungan positif terhadap jumlah DPK.
yang
Biaya promosi yang dikeluarkan
BUS
oleh BUS berpengaruh tidak signifikan
untuk
terhadap
mengolah dana nasabah dengan baik sehingga
promosi
disimpulkan bahwa biaya promosi memiliki
kepada nasabah, khususnya bagi hasil, dari
biaya
akan semakin meningkatkan dana pihak
untuk mendapatkan keuntungan.
hasil
tinggi
dialokasikan oleh bank syariah, maka
di bank syariah masih didorong oleh motif
merupakan
adanya
agar menabung di bank syariah. Biaya
signifikan terhadap jumlah DPK. Menurut dan
(2010)
untuk meningkatkan minat masyarakat
yang
diberikan oleh BUS memiliki pengaruh Haron
Maski
tentang bank syariah sangat diperlukan
hubungan positif terhadap jumlah DPK. bonus
parsial
informasi atau pengetahuan yang lebih
bahwa bagi hasil dan bonus memiliki
dan
secara
jumlah DPK yang dihimpun oleh BUS.
berhubungan positif terhadap jumlah DPK
hasil
promosi
berpengaruh tidak signifikan terhadap
(2000), return yang diberikan pada DPK
Bagi
biaya
jumlah
DPK.
Hal
ini
dapat
disebabkan karena biaya promosi yang
menghasilkan
digunakan
keuntungan. Hal ini sesuai dengan firman
dalam
penelitian
ini
merupakan biaya promosi total sehingga
Allah SWT dalam surat Al-Anfaal ayat 27:
tidak menunjukkan biaya promosi yang
hanya dikeluarkan untuk menghimpun
DPK. Menurut Fajri (2013) pengaruh yang tidak signifikan ini disebabkan karena
811
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Pengaruh Inflasi Terhadap Jumlah DPK
promosi yang dilakukan oleh BUS tidak memiliki
intensitas
yang
tinggi
atau
Hasil
pengujian
hipotesis
promosi yang tidak tepat sasaran. Hal ini
menunjukkan bahwa inflasi secara parsial
dapat diketahui dari penelitian AC Nielsen
memiliki
pada 2002 bahwa anggaran promosi iklan
berpengaruh tidak signifikan terhadap
di
jumlah DPK.
televisi
didominasi
hubungan
negatif
dan
oleh
bank
Wiyanti
(2012),
Ketika terjadi inflasi, maka harga
diungkapkan pula oleh U. Saefudin Noer,
nominal barang dan jasa mengalami
Head of Syariah Banking PT. Bank CIMB
peningkatan
Niaga Tbk, bahwa anggaran promosi
masyarakat akan mengalami penurunan.
lembaga keuangan syariah relatif kecil jika
Apabila nasabah memiliki tujuan untuk
dibandingkan dengan promosi bank-bank
mempertahankan
konvensional yang besar.
maka
konvensional.
Menurut
Menurut
Kartajaya
dan
sehingga
tingkat
pendapatan
dialokasikan
sebagai sebagian
presentasi bisnis dengan orang lain harus
untuk keperluan konsumsi.
atau
Inflasi
seluruhnya
di
saja
akan
Indonesia
yang mudah dimengerti sehingga orang
ternyata
tersebut mudah memahami pesan bisnis
fenomena jangka pendek, tetapi juga
yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan
merupakan fenomena jangka panjang
firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat
(Atmadja, 1999). Hal ini berarti inflasi yang
4:
terjadi pada suatu periode tidak langsung
bukan
awalnya
simpanan
digunakan
Masalah
beli
konsumsinya,
yang
Muhammad (2006:135), dalam melakukan dilakukan dengan menggunakan bahasa
daya
merupakan
mempengaruhi jumlah DPK BUS pada periode
itu
juga,
namun
bisa
jadi
mempengaruhi jumlah DPK BUS pada
periode-periode selanjutnya. Selain itu antara inflasi dengan
Wa mā ’arsalnā mir-rasūlin ’illā bilisāni qaumihī liyubayyina lahum fayuḍillulLāhu may-yasyā’u wa yahdī mayyasyā’u wa huwal-‘azīzul-hakīm
jumlah DPK BUS terdapat kemungkinan
Artinya: “Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah SWT menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Maha perkasa, Maha bijaksana” (Q.S 14:4. Departemen Agama RI, 2012:255).
akan mengeluakan kebijakan moneter
hubungan positif. Hal ini dapat terjadi karena ketika terjadi inflasi, pemerintah dengan
meningkatkan
suku
bunga
simpanan bank konvensional yang akan diikuti dengan peningkatan pemberian return (bagi hasil dan bonus) oleh bank syariah untuk nasabah agar DPK yang dihimpun BUS juga semakin meningkat.
812
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Terkait
dengan
inflasi,
menurut
JDPK = -0,6408 + 0,184787 BHB +
Huda (2008:176) studi tentang inflasi di
0,005491 BP – 0,001823 INFL
Indonesia telah banyak dilakukan, salah satunya
yaitu
oleh
Sadono
2. Variabel bagi hasil dan bonus, biaya
Sukirno.
promosi, dan inflasi secara simultan
Menurut Sadono Sukirno penyebab inflasi
berpengaruh
di
jumlah DPK BUS pada periode triwulan I
Indonesia
kenaikan
adalah
harga-harga
karena
adanya
barang
yang
berlebihan
tanpa
5%.
oleh
3. Variabel bagi hasil dan bonus secara
pertambahan produksi dan penawaran
parsial memiliki hubungan positif dan
barang, serta terjadinya kekacauan politik
pengaruh
dan
promosi
ekonomi
diikuti
terhadap
2010-triwulan I 2015 pada signifikansi α
diimpor, penambahan penawaran uang yang
signifikan
sebagai
akibat
secara
signifikan,
secara
parsial
biaya memiliki
pemerintahan yang kurang bertanggung
hubungan positif dan pengaruh tidak
jawab.
signifikan, dan inflasi secara parsial
V. Simpulan
memiliki
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
hubungan
pengaruh
tidak
negatif
signifikan
dan
terhadap
pembahasan yang telah dilakukan maka
jumlah DPK BUS pada periode triwulan I
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
2010-triwulan I 2015 pada signifikansi α
1. Persamaan
5%.
regresi
berganda
yang
terbentuk untuk masing-masing individu
4. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
adalah
83,9906%,
Bank Muamalat Indonesia
dana pihak ketiga bank umum syariah
JDPK = 0,918172 + 0,184787 BHB +
triwulan I
0,005491 BP – 0,001823 INFL
sehingga
variabel
jumlah
2010-triwulan I 2015 dapat
dijelaskan oleh variabel bagi hasil dan
BRI Syariah
bonus,
JDPK = 4,930115 + 0,184787 BHB +
sebesar 83,9906%. Sedangkan sisanya
0,005491 BP – 0,001823 INFL
biaya
promosi,
dan
inflasi
yaitu 16,0094% dijelaskan oleh variabel
Bank Syariah Mandiri
lain
yang
JDPK = 0,090216 + 0,184787 BHB +
penelitian ini.
tidak
termasuk
dalam
0,005491 BP – 0,001823 INFL Bank Syariah Mega
Daftar Pustaka
JDPK = -2,85395 + 0,184787 BHB +
Ajija, Shochrul R., Dyah W. Sari, Rahmat H.
0,005491 BP – 0,001823 INFL
Setianto, Martha R. Primanti. 2011. Cara
Bank Panin Syariah
Cerdas
JDPK = 23,57184 + 0,184787 BHB +
Salemba Empat.
0,005491 BP – 0,001823 INFL
Menguasai
Eviews.
Jakarta:
Arif, M. Nur Rianto Al. 2010. Efektifitas Biaya
Bank Syariah Bukopin
Promosi dan Biaya Diklat Terhadap
813
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga di
Palembang).
Bank Syariah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Informasi Akuntansi, Vol. 1(2). (Mei).
Vol. 15(3). (Desember). Arifin,
Zainul.
Manajemen
Dasar-Dasar
Syariah.
Analysis.
Jakarta:
New
York:
Macmillan
Haron, Sudin dan Norafifah Ahmad. 2000. di
The Effects of Conventional Interest
Indonesia: Sumber-Sumber Penyebab
Rates and Rate of Profit on Funds
dan Pengendaliannya. Jurnal Akuntansi
Deposited With Islamic Banking System
dan Keuangan, Vol. 1 (1). (Mei), pp: 54-
in Malaysia. International Journal of
67.
Islamic Financial Services, Vol 1( 4).
Bank
Adwin
dan
Publishing Company.
Pustaka Alvabet. Atmadja,
Ekonomi
Greene, William H. 1991. Econometric
2005. Bank
Jurnal
Indonesia.
Syariah–Periode
S.
1999.
Inflasi
Statistik
Perbankan
Huda, Nurul, Handi Rizsa Idris, Mustafa
(Online),
Edwin Nasution, Ranti Wiliasih. 2008.
2005-2015,
(http://www.bi.go.id/id/statistik/perban
Ekonomi
Makro
kan/syariah/Default.aspx,
Teoritis.
Edisi
diakses
2
September 2015).
Islam
Pendekatan
Pertama.
Jakarta:
Kencana Prenada Medis Group.
------------------------.
Undang-Undang
Jaringan
Dokumentasi
dan
Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992
Hukum
Tentang
Perbankan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Diubah
dengan
Sebagaimana Undang-Undang
Kementerian
Informasi
Keuangan
02/PMK.03/2010,
RI.
(Online),
Nomor 10 Tahun 1998, (Online), (http:
(http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-
2010/02~PMK.03~2010Per.HTM,
bi/Contents/Default.aspx,
pada 11 Desember 2015. Pukul 09.56).
diakses
10
September 2015).
Karim, Adiwarman.
Departemen Agama RI. 2012. Al-Qur’an
Analisis
Transliterasi Per Kata dan Terjemah Per
Kelima.
Kata. Bekasi: Cipta Bagus Segara.
Persada.
Fajri, Detha Alfrian dkk. 2013. Pengaruh Bauran
Pemasaran
Jasa
Keputusan Menabung Nasabah
Bank
dan
Jakarta:
2013. Bank Islam Keuangan. PT
Edisi
Rajagrafindo
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad
Terhadap
Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing.
(Survei Pada
Muamalat
Fiqih
diakses
Bandung: PT Mizan Pustaka.
Cabang
Maski, Ghozali. 2010. Analisis Keputusan
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.
Nasabah
Menabung:
Pendekatan
6(2). (Desember).
Komponen dan Model Logistik Studi
Firdaus, Yusnizal. 2011. Peranan Biaya
pada Bank Syariah di Malang. Journal
Promosi dalam Meningkatkan Volume
of Indonesian Applied Economics, Vol.
Penjualan (Studi Kasus pada Salah Satu
4 (1), pp: 43-57.
Perusahaan
Pembiayaan
di
814
Mumtazah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 10 Oktober 2016: 800-815; ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE TRIWULAN I 2010-TRIWULAN I 2015)
Natalia, Evi, Moch. Dzulkirom A.R., Sri Mangesti
Rahayu.
2014.
(http://www.merdeka.com/uang/invest
Pengaruh
asi-bank-syariah-kurang-promosi.html,
Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah
diakses 31 Maret 2016).
dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah (Studi pada PT. Bank Syariah Jurnal
Mandiri
Periode
Administrasi
Bisnis,
2009-2012). Vol.
9(1).
(April). Pujiyono, Arif. 2004. Posisi dan Prospek Bank
Syariah
dalam
Perbankan.
Dunia
Jurnal
Usaha
Dinamika
Pembangunan, Vol. 1(1). (Juli), pp: 4558. Setiawan, Sakina Rakhma Diah. 2014. OJK: Bank
Syariah
Hadapi
Ketatnya
Perebutan Dana Nasabah, (Online), (http://bisniskeuangan.kompas.com/re ad/2014/04/15/1246420/OJK.Bank.Syari ah.Hadapi.Ketatnya.Perebutan.Dana.N asabah?utm_source=bisniskeuangan& utm_medium=bpkompas&utm_campaign=related&, diakses 17 September 2015). Wulandari, Septa. 2014. Analisis Faktor Internal
dan
Mempengaruhi
Eksternal Total
yang
Dana
Pihak
Ketiga (DPK) Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Pada Bank Umum Syariah
Periode
Dipublikasikan. Ekonomi
2011-2013). Malang
dan
Bisnis
Skripsi Fakultas
Universitas
Brawijaya. Wiroso. 2011. Akuntansi Transaksi Syariah. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia. Wiyanti, Sri. 2012. Investasi Bank Syariah Kurang
Promosi,
(Online),
815