ISSN : 2088-2106
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI NILAI CURRENT RATIO PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, TBK PERIODE 2010-2015 Argamaya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakri Kampus Kuningan Kawasan Rasuna Epicentrum Jl.H.R. Rasuna Said Kav. C-22
Regina Yunita Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakri Kampus Kuningan Kawasan Rasuna Epicentrum Jl.H.R. Rasuna Said Kav. C-22
Abstrak Tingkat likuiditas perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang baik karena perusahaan mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan sehingga nilai current ratio cenderung di bawah rata-rata rasio likuiditas yang ideal yaitu 200%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perputaran modal kerja, perputaran kas, dan perputaran persediaan terhadap nilai current ratio pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk periode 2010 - 2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan perusahaan selama 6 tahun (12 semester) terhitung dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, maka total observasi dalam penelitian ini yaitu 48 observasi dengan mengolah data menggunakan program Eviews 6. Kelemahan penelitian ini hanya menggunakan satu laporan keuangan perusahaan sehingga jumlah observasi penelitian ini relatif sedikit. Berdasarkan pengujian hipotesis, perputaran modal kerja dan perputaran perputaran persediaan berpengaruh terhadap nilai current ratio. Sedangkan perputaran kas tidak berpengaruh terhadap nilai current ratio. Kata kunci: perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran persediaan, nilai current ratio.
Abstract The liquidity of the company shows the company’s performance is not good since the company optimize the balance of debt and equity in order to maintain the company’s sustainable in the future so that the current ratio value is about below of 200% is ideal. This research aimed to analyze the impact on working capital turnover, cash turnover, and inventories turnover impact on current ratio at PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk at 2010 - 2015. Using financial report of the company during 6 years (12 semesters) commencing from the year 2010 until 2015 included
1
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
in this research with total 48 observations processed with Eviews 6 program. The weakness of this study is only using one financial report so that the number of observations is relatively small. Based on hypothesis testing, working capital turnover and inventory turnover has significant impact on current ratio. Meanwhile, cash turnover has no significant impact on the current ratio value instead. Keywords: working capital turnover, cash turnover, inventories turnover, current ratio value.
sedangkan
PENDAHULUAN Seiring
dengan
perputaran
modal
kerja
perkembangan
adalah perbandingan antara jumlah
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
penjualan perusahaan dengan modal
semakin maju menimbulkan persaingan
kerja
yang ketat bagi suatu perusahaan untuk
(Raharjo, 2007).
mengembangkan
bisnisnya
menciptakan
inovasi
(aktiva
lancar
didalamnya),
dengan
Adanya modal kerja yang cukup
bagi
memastikan bahwa perusahaan tidak
perusahaannya agar dapat bersaing di
akan
dunia bisnis untuk mencapai laba
hambatan
optimal
dan
nilai
aktivitasnya karena perusahaan mampu
(value)
nya.
Dalam
menjalankan
untuk membiayai kegiatan operasional
operasional,
perusahaan
perusahaan seperti membeli bahan baku
membutuhkan modal kerja (working
untuk kegiatan produksi dan mampu
capital) yaitu uang (kas) dan aset (tidak
membayar kewajiban perusahaan pada
termasuk aset tetap) yang digunakan
jatuh tempo sedangkan modal kerja
perusahaan
kegiatan
yang berlebihan menunjukkan bahwa
operasionalnya sehari-hari (day-to-day
adanya dana yang menganggur yang
operation) yang berkaitan dengan harta
nantinya dapat menimbulkan hambatan
lancar (current assets) dan kewajiban
dan kerugian karena perusahaan kurang
lancar (current liabilities). Modal kerja
efektif dalam penggunaan dana apabila
merupakan salah satu faktor produksi
modal yang dimiliki kurang produktif
yang terpenting dalam suatu kegiatan
(Iskandar,
operasional perusahaan, karena dengan
mengatasinya dengan memperoduksi
modal kerja segala kebutuhan untuk
barang
kegiatan
proses
2
memaksimalkan
produksi
untuk
dapat
terpenuh
mengalami
kesulitan
dalam
2007).
yang
Salah
dan
menjalankan
satu
disesuaikan
cara
dengan
kapasitas perusahaan dan permintaan
signal yang baik dimana kemungkinan
terhadap barang tersebut.
perusahaan membayar kewajibannya
Kas
mempunyai
tingkat
tepat waktu sangat besar karena dari sisi
likuiditas paling tinggi dalam modal
kreditur, dana jangka pendek kreditur
kerja
yang
maka
semakin
tingkat
dipinjam
perusahaan
dapat
likuiditasnya maka semakin tinggi pula
dijamin oleh aktiva lancar yang jumlah
dalam mengurangi risiko. Sebaliknya,
relatif lebih banyak.
jika
kas
lebih
kecil,
perusahaan
tidak
dapat
memenuhi
menempatkan diri pada posisi yang
kewajiban finansial baik jangka pendek
menguntungkan (profitable) sehingga
maupun jangka panjang karena akan
diharapkan perusahaan tidak mengalami
mempersulit
terancam
harus
dapat
perusahaan
dalam
kesulitan keuangan. Ketidakmampuan
usaha
dan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban
mengembangkan memperoleh laba.
lancarnya terutama utang jangka pendek
Likuiditas dapat diukur dengan menggunakan
Perusahaan
rumus
current
ratio
(sudah
jatuh
mengakibatkan
tempo) terjadinya
dapat penjualan
(CR). Current ratio dipilih berdasarkan
investasi dan aset dengan terpaksa, dan
pertimbangan
apabila
melibatkan
bahwa
ratio
inventory
ini
perusahaan
tidak
dapat
perusahaan
mengatasi masalah tersebut maka dapat
sehingga rasio ini dapat digunakan
mengakibatkan kebangkrutan. Setiap
untuk
perusahaan
mengetahui
sejauh
mana
pasti
akan
mengalami
kesanggupan suatu perusahaan untuk
tantangan pada masalah likuiditas maka
memenuhi tuntutan kreditor jangka
manajemen perusahaan dituntut agar
pendek
aset
mampu melakukan perencanaan dan
lancar yang diperkirakan menjadi uang
pengendalian aset lancar dan hutang
tunai. Selain itu, current ratio dapat
lancarnya
digunakan
meminimalisasi risiko ketidakmampuan
dengan
untuk
menggunakan
menduga
dimanakah
kemampuan
membayar
kewajibannya.
sampai
perusahaan
perusahaan
dengan
dalam
baik
untuk
melakukan
Semakin
kewajibannya membayar hutang-hutang
besar current ratio semakin baiklah
jangka pendek, dan selain itu manajer
posisi kreditor, karena akan memberi
juga harus menghindari investasi dalam
3
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
aset lancar yang berlebihan karena
sehingga tingkat perputaran persediaan
dapat menyebabkan tingkat likuditas
mengalami kenaikan poin menjadi 3,22
menjadi tinggi.
kali.
Salah satu perusahaan industri
Pada
saat
perputaran
kas
mengalami penurunan dan perputaran
makanan yang mulai berkembang di
persediaan
mengalami
kenaikan,
Indonesia yaitu Tiga Pilar Sejahtera
current ratio mengalami peningkatan
Food, Tbk (TPSF) yang merupakan
nilai dan membaik dibandingkan tahun
perusahaan publik yang terdaftar di
lalu menjadi 189%.
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003
Tahun 2012, perputaran kas
yang bergerak di bisnis makanan.
mengalami kenaikan menjadi 7,45 kali
Tahun 2008, TPSF mulai memasuki
dari adanya aktivitas operasi yang naik
bisnis perkebunan kelapa sawit (TPS
disebabkan oleh meningkatnya kinerja
Agro) dan memulai bisnis berasnya
operasional.
melalui akuisisi PT Dunia Pangan, yang
peningkatan
mana usaha di bidang Beras ini juga
meningkatkan
merupakan
persediaan.
kontribusi
TPSF bagi
TPSF kembali penjualan nilai
Peningkatan
meraih sehingga
perputaran ini,
selain
ketahanan pangan nasional tahun 2010.
karena dikonsolidasikannya kontribusi
Tahun 2011, TPSF menjadi salah satu
penjualan dari produk Snack TARO
perusahaan yang termasuk dalam
yang selesai diakuisisi pada akhir tahun
Tahun 2011, perputaran kas
2011 dan peningkatan penjualan yang
mengalami penurunan poin menjadi
berhasil memperluas pangsa pasar dan
5,39 kali. Hal tersebut terjadi karena
jalur distribusi. Pada saat perputaran kas
perusahaan
dan perputaran persediaan mengalami
investasi,
melakukan penerimaan
aktivitas
uang
muka
kenaikan,
current
ratio
mengalami
pemesanan saham dari pihak ketiga oleh
penurunan nilai dari 189% menjadi
entitas anak, dan lainnya dari pinjaman
127% Perusahaan mengelola risiko
bank serta afiliasi yang menyebabkan
likuditas dengan pengawasan proyeksi
terjadinya
dan pengawasan tanggal jatuh tempo
peningkatan
aktivitas
pendanaan sebesar Rp 619 miliar.
dari
Penjualan
perusahaan berusaha agar perusahaan
kembali
mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya
4
likuiditas
keuangan
karena
tetap dapat membayar semua liabilitas
tahun ini current ratio mengalami
pada saat jatuh tempo.
perkembangan
dan
kemajuan
Tahun 2013, perputaran kas
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya
mengalami kenaikan menjadi 19,37
yaitu dengan nilai 266%. Keadaan
kali.
perusahaan dalam memenuhi kewajiban
Hal
ini
disebabkan
karena
penerimaan kas dari pelanggan naik dari
jangka pendek semakin baik.
tahun sebelumnya. Perusahaan berharap
Tahun 2015, perputaran kas
agar kegiatan operasi tahun ini dapat
mengalami penurunan poin menjadi
menghasilkan arus kas yang cukup
6,66 kali. Hal ini disebabkan karena kas
untuk
mengalami penurunan karena adanya
pembayaran
jatuh
tempo.
Persediaan pada tahun 2013 meningkat
aktivitas
sebesar Rp1.023.728 juta. Hal ini
Sebaliknya,
disebabkan
mengalami peningkatan dari 3,32 kali
meningkatnya
jumlah
persediaan bahan baku beras.
investasi
perusahaan.
perputaran
persediaan
menjadi 3,37 kali karena peningkatan
Tahun 2014, perputaran kas mengalami penurunan menjadi 6,7 kali.
komponen terbesar dalam persediaan yaitu persediaan bahan baku.
Penerimaan kas dari pelanggan terjadi
Pada umumnya, menganalisis
peningkatan di tahun 2014 dari hasil
laporan
aktivitas operasi di tahun sebelumnya.
melihat tingkat likuiditas perusahaan
Namun, aktivitas investasi meningkat
yang
yaitu
juta
current ratio. Dalam mengukur nilai
dibandingkan tahun 2013 dan ativitas
current ratio, membutuhkan laporan
pendanaan yang berasal dari adanya
keuangan perusahaan dengan jumlah
penerimaan
observasi
sebesar
Rp573.564
utang
bank
sebesar
keuangan
dapat
dilakukan
diukur
yang
untuk
menggunakan
cukup
Rp1.093.882 juta pada tahun 2014.
penganalisisan.
Jumlah
mengalami
menggambarkan kondisi keuangan dan
peningkatan sebesar Rp216.630 juta
hasil usaha suatu perusahaan pada saat
dibandingkan tahun 2013, sehingga
tertentu atau jangka waktu tertentu
menyebabkan
dari
(Harahap, 2009). Jika membandingkan
perputaran persediaan terutama pada
laporan keuangan pada suatu periode
persediaan bahan baku. Sebaliknya,
dengan periode sebelumnya, maka akan
Persediaan
penurunan
poin
Laporan
untuk keuangan
5
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan nilai current ratio.
tahun
2014
uraian
latar
belakang di atas, penelitian kali ini akan
Apabila dilihat dari nilai current ratio,
Berdasarkan
mengalami
diberi
judul
“Analisis
Pengaruh
Perputaran Modal Kerja, Perputaran
peningkatan sebesar 266% melebihi
Kas,
rasio likuiditas yang ideal yaitu 200%.
terhadap Nilai Current Ratio pada PT
Namun, perputaran kas mengalami
Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Periode
penurunan
2010-2015”.
karena
investasi
adanya
sehingga
aktivitas
kemampuan
dan
Perputaran
Penelitian
Persediaan
ini
merupakan
perusahaan dalam membayar utang juga
replikasi dari penelitian Julita (2015)
menurun. Tahun 2015, current ratio
yang
mengalami penurunan menjadi 162%
Perputaran Modal Kerja dan Perputaran
karena
Kas
adanya
aktivitas
investasi.
meneliti
tentang
terhadap
“Pengaruh
Likuiditas
pada
Perusahaan
menetapkan
risiko
Perusahaan
kolektibilitas
dari
usaha
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
sehingga perusahaan dapat mengalami
Perbedaan dengan penelitian ini adalah
kesulitan memenuhi kewajibannya yang
peneliti
jatuh tempo. Perusahaan mengupayakan
persediaan sebagai variabel independen.
agar
Perusahaan
kegiatan
piutang
operasi
dapat
Pertambangan
menambahkan
yang
yang
perputaran
digunakan
dalam
menghasilkan kas masuk yang cukup
penelitian pun berbeda yaitu perusahaan
dengan
persediaan
yang bergerak
persediaan
periode
meningkatkan
sehingga
perputaran
mengalami kenaikan menjadi 3,37 kali. Fakta di atas sejalan dengan pendapat Sianturi dan Mulyani (2008) serta Palupi (2014) yang menyatakan bahwa
perputaran
persediaan
berpengaruh terhadap likuiditas (current ratio). Sedangkan menurut Syahputra (2013), perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap current ratio.
6
di
bisnis
2010-2015.
digunakan
bukan
makanan
Software SPSS
yang
melainkan
Eviews versi 6. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Perputaran Modal Kerja Menurut Munawir (2004) pengertian
perputaran
modal
kerja
adalah rasio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata.
Perputaran modal kerja dimulai pada saat
kas
diinvestasikan
dalam
komponen-komponen
modal
sampai
kembali
saat
dimana
kerja lagi
menjadi kas. Menurut Iskandar (2007) modal kerja merupakan aset-aset jangka pendek
yang
kepentingan
digunakan
sehari-hari
untuk
pada
suatu
perusahaan, dimana dana yang yang dikeluarkan dapat kembali lagi ke perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produknya. Perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan
yang
dapat
diperoleh
perusahaan (jumlah rupiah) untuk setiap
Perputaran Kas Perbandingan antara penjualan dengan
modal
kerja
diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan cepat kembali. Periode perputaran modal kerja dimulai saat kas yang tersedia diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai pada saat dimana kas kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek periode tersebut
berarti
perputarannya.
semakin
cepat
rata-rata
kas
menggambarkan tingkat perputaran kas (cash
turnover).
merupakan
Perputaran
kemampuan
menghasilkan
kas
pendapatan
kas dalam
sehingga
dapat dilihat berapa kali uang kas berputar
dalam
satu
periode
tertentu.Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik. Karena ini berarti
semakin
penggunaan turnorver
tinggi
kasnya. yang
efisiensi
Tetapi
cash
berlebih-lebihan
tingginya dapat berarti bahwa jumlah kas yang tersedia terlalu kecil untuk volume penjualan tersebut. Menurut
rupiah modal kerja (Munawir, 2007). Perputaran
jumlah
Riyanto
(2008),
perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata.
Tingkat
perputaran
kas
merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan karena
tingkat
perputaran
kas
menggambarkan kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja. Dalam mengukur tingkat
perputaran
kas,
sumber
masuknya kas yang telah tertanam dalam modal kerja adalah berasal dari aktivitas
operasional
perusahaan.
7
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
Semakin tinggi tingkat perputaran kas
atau utang yang segera jatuh tempo
berarti semakin cepat kembalinya kas
pada saat ditagih secara keseluruhan.
masuk
pada
demikian
perusahaan.
Dengan
Rasio lancar meunjukkan tingkat
akan
dapat
keamanan (margin of safety) kreditor
kembali
untuk
jangka
kas
dipergunakan membiayai
kegiatan
operasional
pendek,
atau
kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-
sehingga tidak mengganggu kondisi
hutang
tersebut.
Perusahaan
yang
keuangan perusahaan.
memiliki rasio lancar yang tinggi belum tentu menjamin mampu membayar
Perputaran Persediaan Perputaran
persediaan
hutang perusahaan yang sudah jatuh
menunjukkan berapa kali dana yang
tempo karena proporsi jumlah aset
tertanam dalam persediaan berputar
lancar dalam posisi dimana jumlah
dalam suatu periode. Semakin tinggi
persediaan yang tinggi dibandingkan
tingkat perputaran persediaan tersebut,
tingkat penjualan yang akan datang atau
maka
adanya tingkat piutang yang tinggi.
jumlah
dibutuhkan diinvestasikan
modal
kerja
yang
(terutama
yang
harus
dalam
persediaan)
Hipotesis H1: Perputaran
semakin rendah. Semakin tinggi tingkat
berpengaruh
perputaran
current ratio.
persediaan
akan
memperkecil risiko terhadap kerugian
H2:
yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera
Perputaran
modal
kerja
terhadap
nilai
kas
berpengaruh
terhadap nilai current ratio. H3:
Perputaran
konsumen. Selain itu, akan menghemat
berpengaruh
ongkos penyimpanan dan pemeliharaan
current ratio.
persediaan terhadap
nilai
terhadap persediaan tersebut. METODE PENELITIAN Nilai Current Ratio (Rasio Lancar) Rasio lancar atau current ratio merupakan kemampuan
rasio
untuk
perusahaan
mengukur dalam
membayar kewajiban jangka pendek
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian adalah laporan keuangan (neraca dan laba rugi) PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. dengan menggunakan data time
8
series. Adapun sampel penelitian ini
Current Ratio adalah rasio yang
merupakan laporan keuangan PT Tiga
digunakan untuk mengukur kemampuan
Pilar Sejahtera Food, Tbk dengan data
perusahaan dalam membayar kewajiban
laporan keuangan perusahaan selama 6
jangka pendek atau utang yang segera
tahun (12 semester) terhitung dari tahun
jatuh tempo pada saat ditagih secara
2010 sampai dengan tahun 2015, maka
keseluruhan.
total observasi dalam penelitian ini yaitu 48 observasi. Definisi Operasional Variabel Perputaran modal
kerja
menunjukkan hubungan antara modal kerja
dengan
menunjukkan
penjualan
banyaknya
dan
penjualan
turnover
adalah
kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan
sehingga
deskriptif
bertujuan untuk mengetahui gambaran umum
dari
semua
variabel
yang
digunakan dalam penelitian, dengan melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran rata-rata
yang diperoleh perusahaan. Cash
Metode Analisis Data Statistika Deskriptif Analisis statistika
dapat
dilihat
berapa kali uang kas berputar dalam
(mean),
standar
deviasi
(standard
deviation), dan maksimum-minimum (Ghozali, 2005).
satu periode tertentu. Semakin tinggi
Uji Asumsi Klasik Pengujian normalitas digunakan
perputaran kas ini akan semakin baik
untuk
karena semakin efisiensi penggunaan
pengujian berdistribusi normal atau
kasnya, tetapi cash turnorver yang
tidak. Uji normalitas residual dapat
terlalu tinggi berarti jumlah kas yang
dilakukan
tersedia terlalu kecil untuk volume
histogram dan nilai uji Jarque-Bera
penjualan tersebut.
dengan menggunakan taraf signifikansi
Menurut Wachowicz
Van (2011),
Horne
&
perputaran
persediaan adalah rasio antara harga pokok penjualan terhadap persediaan rata-rata menunjukkan seberapa cepat
lebih
mengetahui
dengan
besar
Pengambilan
dari
apakah
variabel
metode
5%
keputusan
atau
grafik
0,05.
mengenai
normalitas adalah sebagai berikut: a.
Jika α < 0,05 maka distribusi tidak normal.
persediaan tersebut dapat dijual.
9
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
b.
Jika α ≥ 0,05 maka distribusi data normal. Uji
untuk multikolinearitas
digunakan
Uji autokorelasi dimaksudkan
untuk
menguji
ini apakah
mengetahui
apakah
terjadi
korelasi antara anggota serangkaian data observasi
yang
diuraikan
menurut
regresi ditemukan adanya korelasi
waktu (time series) atau cross sectional.
yang tinggi antara variabel bebasnya.
Menguji ada atau tidaknya autokorelasi
Cara yang digunakan untuk mendeteksi
ini
apakah model regresi terbebas dari
menggunakan Watson Statistik, yaitu
masalah multikolinieritas apabila hasil
dengan
melihat
koefisien
korelasi
uji menunjukkan angka di bawah taraf
Durbin
Watson.
Adapun
pedoman
signifikansi yaitu 0,8. Apabila terjadi
pengambilan keputusan untuk nilai dW
korelasi yang tinggi akan mempersulit
menurut Ghozali (2005) adalah sebagai
dalam
menentukan variabel
berikut:
mana
yang
terhadap
memiliki
variabel
bebas
pengaruh
terikat
dalam
interpretasi hasil regresi akibat dari tingginya
korelasi
antar
variabel-
variabel bebas tersebut. Uji
dapat
dilakukan
dengan
a. Apabila dW
(4-dL) berarti terdapat autokorelasi; b. Apabila dW terletak antara dU dan (4-dU)
berarti
tidak
terdapat
autokorelasi;
heteroskedastisitas
untuk
c. Apabila nilai dW terletak di antara
menguji apakah dalam model regresi
dL dan dU (dL
terjadi ketidaknyamanan variance dari
antara (4-dU) dan (4-dL) maka uji
residual
satu
Durbin-Watson tidak menghasilkan
kepengamatan yang lain. Data dapat
kesimpulan yang pasti (no decision).
dikatakan
Pada
pengamatan
terbebas
dari
heteroskedastisitas
nilai
apabila
disimpulkan
memperoleh nilai probabilitas Chi-
autokorelasi.
square
lebih
besar
dari
taraf
ini
tidak
apakah
dapat terdapat
signifikansi yang ditetapkan dalam
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis
penelitian yaitu sebesar 0,05.
dilakukan dengan analisis regresi linier berganda.
Analisis
regresi
akan
linier
berganda bertujuan untuk mengetahui
10
hubungan
yang
dapat
bersifat
untuk
mengukur
seberapa
jauh
fungsional ataupun statistikal antara
kemampuan variabel independen dalam
variabel
disebut
menerangkan variasi variabel dependen.
variabel dependen dengan satu atau
Kisaran nilai dari R2 adalah 0 sampai
lebih variabel lainnya, yang disebut
dengan 1 (0≤R2≤1). JIka hasil dari R2
variabel independen (Gujarati, 2003).
semakin mendekati angka 1, maka akan
kuantitatif,
yang
Pengujian tersebut didasarkan
semakin baik hasil untuk model regresi
pada persamaan regresi linier berganda
tersebut. Nilai R2 yang kecil berarti
sebagai berikut:
kemampuan
Y = α0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3+ ε
terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel
Y
= Nilai Current Ratio
α0
= Konstanta regresi
β1, β2, β3
= Koefisien regresi variabel independen,
yang
menyatakan
perubahan
perubahan nilai X X1
= Perputaran Modal Kerja
X2
= Perputaran Kas
X3
= Perputaran Persediaan
ε
=
error
Pengujian hipotesis dilakukan menguji
pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependen, dan dilakukan dengan uji berikut: Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien
Determinasi
independen
memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,2005). Uji
2.
(R2)
adalah suatu angka yang digunakan
Signifikansi
Parameter
Individual (Uji t)
nilai Y apabila terjadi
1.
dalam
menjelaskan variabel dependen amat
Dimana :
untuk
variabel-variabel
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat
signifikansi
sebesar
5%
sehingga kriterianya sebagai berikut: a. Apabila probability value hasil penelitian variabel x<probability value
peneliti
terdapat
(5%),
pengaruh
artinya yang
signifikan variabel independen x secara parsial terhadap variabel dependen.
11
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
b. Apabila probability value hasil penelitian variabel x>probability
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
value peneliti (5%), artinya tidak
Hasil Analisis Deskriptif Data Rata-rata dari nilai variabel
terdapat
perputaran
pengaruh
yang
modal nilai
kerja
(PMK)
minimum
sebesar
signifikan variabel independen x
memiliki
secara parsial terhadap variabel
0.167317,
dependen.
yaitu 0.923244, nilai tengah sebesar
Uji Signifikansi Simultan (Uji
0,393567, nilai rata-rata
0.476753
F)
dengan
0,246678
Statistik uji F digunakan untuk
sehingga sama seperti variabel lainnya,
nilai
standar
maksimum
deviasi
menguji apakah perputaran modal kerja,
perputaran
perputaran
perputaran
penyebaran yang tidak begitu besar
persediaan secara simultan berpengaruh
karena standar deviasi lebih kecil dari
terhadap nilai current ratio. Menguji
nilai rata-ratanya.
kas,
dan
variabel independen secara simultan
modal
kerja
memiliki
Variabel perputaran kas (PK)
terhadap variabel dependen maka dapat
memiliki
nilai
digunakan uji F dengan rumus:
0.439333 dan nilai maksimum sebesar 1.287130.
Nilai
minimum
rata-rata
sebesar
variabel
perputaran kas yaitu 0.929024, nilai tengah sebesar 1,020971 dengan standar Model Penelitian Kerangka
penelitian
digambarkan melalui diagram sebagai berikut:
deviasi
sebesar
0.284069
yang
menunjukkan penyebaran pada data variabel perputaran kas tidak begitu besar karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Variabel perputaran persediaan (PP) memiliki nilai rata-rata sebesar 0.330683, nilai tengah sebesar 0.321183 dengan standar deviasi yaitu 0.201734. Nilai
Gambar 3.1 Model Penelitian
12
minimum
yang
dimiliki
perputaran persediaan yaitu -0.040959
sedangkan
nilai
maksimumnya
yaitu
perputaran
kas,
perputaran
yaitu 0.569374. Hal ini menunjukkan
persediaan, dan perputaran modal kerja
bahwa
di bawah nilai 0,8 yang berarti tidak
data
variabel
perputaran
persediaan penyebarannya juga tidak
terjadi
begitu besar karena standar deviasi
model tersebut reliable sebagai dasar
lebih kecil dari nilai rata-rata perputaran
analisis.
persediaan. Current ratio memiliki nilai minimum yaitu
0.060698 dan nilai
multikolinieritas,
sehingga
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Hasil uji diperoleh hasil observasi
dikali
dengan
R-squared
maksimum 0,424882. Nilai rata-rata
sebesar 1,693493 dan dengan nilai
current ratio sebesar 0.214825, nilai
probabilitas Chi-square sebesar 0,6384.
tengah sebesar 0.226277 dengan standar
Data dapat dikatakan terbebas dari
deviasi
masalah
yaitu
0.104579.
Hal
ini
heteroskedastisitas
apabila
menunjukkan bahwa data variabel nilai
melebihi tingkat signifikansi yaitu 0,05.
current
Hal
ratio
penyebarannya
tidak
tersebut
dapat
dilihat
begitu besar karena standar deviasi
probabilitas
lebih kecil dari nilai rata-ratanya.
memperoleh nilai 0,6384 > 0,05.
Hasil Pengujian Normalitas Pengujian normalitas
Chi-square
dari yang
ini
Hasil Pengujian Autokorelasi Berdasarkan hasil uji diperoleh
dilakukan dengan menggunakan uji
Data dikatakan tidak memiliki masalah
Jarque-Bera. Hasil uji Jarque-Bera
autokorelasi
menunjukkan bahwa nilai Jarque-Beras
dW>(4-dL) berarti terdapat autokorelasi
4.023205
dan apabila dW terletak antara dU dan
dengan
p-value
sebesar
apabila
dW
atau
0.133774. Nilai dari p-value lebih dari α
(4-dU)
=
autokorelasi. Angka dL dan dU didapat
5%,
dapat
disimpulkan
bahwa
residual berdistribusi normal. Hasil Pengujian Multikolinieritas Hasil uji menunjukkan bahwa
berarti
tidak
terdapat
dari nilai n (jumlah observasi) sebanyak 48, dan nilai k (jumlah variabel independen) sebanyak 3, kemudian
tidak terdapat multikolinieritas. Hal
dilihat nilai dL dan dU yang diperoleh
tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien
dari tabel DW (Lampiran 4). Nilai dW
korelasi semua variabel independen
yaitu 1.930234, dL 1,4064, dan dU 13
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
1,6708.
Hasil
didapat
Sedangkan 20,1428% dipengaruhi oleh
yaitu
variabel lain yang tidak diteliti oleh
1.930234 > 1,4064 dan nilai dW yaitu
penulis. Nilai interval koefisien yang
1.930234
diantara 1,6708(dU) dan
didapat dari hasil pengujian apabila
2,3292 (4-dU). Hal ini menunjukkan
hasilnya antara 61% - 80% maka dapat
model regresi di atas tidak terdapat
dikatakan tingkat hubungannya kuat.
menunjukkan
yang
bahwa
dW>dL
masalah autokoreksi. Hasil Pengujian Hipotesis Uji hipotesis yang dilakukan dalam
peelitian
analisis
regresi
ini
menggunakan
linier
Analisis Statistik t Hasil analisis menunjukkan
bahwa
regresi variabel
perputaran modal kerja di atas, nilai
berganda.
thitung berpengaruh sebesar -5,567267
Berdasarkan olah data menggunakan
yang lebih besar dari nilai t tabel yaitu
Eviews 6 yang menunjukkan hubungan
2,01537 serta perolehan probabilitas
antara Kebijakan Utang (DER), Risiko
signifikansi sebesar 0,0005 yang lebih
Investasi(BETA),
kecil dibandingkan dengan signifikansi
Ukuran
Perusahaan(SIZE), terhadap Investment
yang
Opportunity
Berdasarkan
Set(IOS).
Persamaan
ditetapkan hasil
regresi linier berganda yang dapat
tersebut,
dapat
disusun adalah sebagai berikut:
variabel
perputaran
Y = 0.215268 – 0.389703X1 +
Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Persamaan regresi diatas memiliki nilai adjusted R
0,05.
pengolahan
data
disimpulkan modal
bahwa kerja
berpengaruh terhadap variabel nilai
0.090705X2 + 0.305677X3+ ε
2
sebesar
sebesar
0.798572. Hal ini menunjukkan bahwa
current ratio sehigga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang menyatakan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap nilai current ratio. Variabel variabel perputaran kas
variabel independen yaitu perputaran
memperoleh
modal
dan
1,470460 lebih kecil dari ttabel sebesar
menjelaskan
2,01537 serta nilai probabilitas sebesar
bahwa variabel dependennya yaitu nilai
0,1796 yang lebih besar dari tingkat
current
signifikansi yaitu 0,05. Berdasarkan
kerja,
perputaran
14
perputaran
persediaan
ratio
sebesar
kas,
79,8572%.
nilai
thitung
sebesar
hasil pengolahan data di atas, variabel
modal
perputaran kas tidak signifikan sehingga
perputaran persediaan secara bersamaan
penelitian ini menerima H0 dan menolak
memiliki
H1 yang menyatakan bahwa perputaran
current ratio.
kas tidak berpengaruh terhadap nilai current ratio. variabel perputaran persediaan
kerja,
perputaran
pengaruh
kas,
terhadap
dan
nilai
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil dari penelitian terhadap variabel perputaran modal kerja yaitu
memiliki nilai thitung sebesar 4,112103
nilai
yang lebih besar dari nilai ttabel sebesar
5,567267 lebih besar dari nilai ttabel
2,01537 serta nilai probabilitas 0.0034
yaitu
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
probabilitas signifikansi sebesar 0,0005
0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan
yang lebih kecil dibandingkan dengan
bahwa penelitian ini menolak H0 dan
signifikansi yang ditetapkan sebesar
menerima H1 dimana terdapat pengaruh
0,05. Hasil pengolahan data tersebut, H0
antara variabel perputaran persediaan
ditolak dan H1 diterima karena variabel
terhadap nilai current ratio.
perputaran modal kerja berpengaruh
Analisis Uji F Berdasarkan
thitung
berpengaruh
2,01537
sebesar
serta
-
perolehan
terhadap nilai current ratio. Pernyataan hasil
ini di dukung oleh Mohamad (2013),
dengan
bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai
probabilitas sebesar 0,001065, karena
ttabel yaitu 3,819 > 2,776, adapun nilai
nilai probabilitas 0,001065 lebih kecil
probabilitas (0,032) < 0,05. Dengan
dari tingkat signifikansi yang ditentukan
demikian Ho ditolak dan H1 diterima.
dalam penelitian ini yaitu 0,05, maka
Hal
hal ini menunjukkan bahwa variabel
perputaran modal kerja terhadap nilai
independen meliputi perputaran modal
current ratio pada PT. HM. Sampoerna,
kerja, perputaran kas, dan perputaran
Tbk.
nilai
F
sebesar
penelitian 15,53670
ini
berarti
terdapat
pengaruh
persediaan, secara simultan memiliki
Berbeda dengan Julita (2015),
pengaruh terhadap nilai current ratio.
probabilitas perputaran modal kerja
Penelitian ini menunjukkan bahwa H0
sebesar 0,103 lebih besar dari 0,05
ditolak
artinya perputaran modal kerja tidak
dan
H1
diterima
yang
menyatakan bahwa antara perputaran
berpengaruh
terhadap
nilai
current
15
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
ratio. Begitu juga penelitian yang
perputaran
dilakukan Iskandar (2007), dengan thitung
menolak H1 yang menyatakan bahwa
sebesar -0,427 dan ttabel sebesar 2,002
perputaran
sehingga didapatkan nilai thitung < ttabel,
terhadap nilai current ratio. Penelitian
yang juga menyimpulkan bahwa tidak
yang
terdapat pengaruh antara perputaran
penelitian
modal kerja dengan tingkat likuiditas
Sriwimerta (2010), yaitu dengan nilai
perusahaan pada perusahaan Semen Go
probabilitas 0,24 yang lebih besar dari
Public di BEJ.
taraf signifikansi yaitu 0,05 sehingga
Menurut menyatakan
Djarwanto bahwa
(2004)
perusahaan
kas
kas
menerima
tidak
dilakukan yang
H0
dan
berpengaruh
sejalan
dengan
dilakukan
oleh
dapat disimpulkan bahwa perputaran kas
tidak
berpengaruh
terhadap
dikatakan mempunyai posisi likuiditas
likuiditas pada perusahaan otomotif
yang kuat apabila mampu memelihara
yang terdaftar di BEI selama tahun
modal
2006 – 2008.
kerja
yang
cukup
untuk
membelanjai operasi perusahaan yang
Hasil penelitian ini berbeda
normal. Menurut teori tersebut, dapat
dengan penelitian yang dilakukan oleh
diketahui bahwa perputaran modal kerja
Julita (2015) dimana perputaran kas
berpengaruh
likuiditas
berpengaruh terhadap nilai current ratio
perusahaan. Semakin cepat perputaran
dengan probabilitas sebesar 0,002 yaitu
modal kerja, semakin baik tingkat
nilai probabilitasnya lebih kecil dari
likuiditas perusahaan karena tersedia
tingkat
aktiva lancar untuk membayar hutang
Penelitian yang dilakukan Julita (2015)
lancar tepat pada waktunya.
didukung
terhadap
Berdasarkan
penelitian
ini,
signifikansi
oleh
sebesar
penelitian
0,05.
yang
dilakukan oleh Syahputra (2013) yang
variabel perputaran kas memiliki nilai
menyatakan
thitung sebesar 1,470460 lebih kecil dari
berpengaruh terhadap nilai current ratio
ttabel
dengan probabilitas 0,000 < 0,05.
sebesar
2,01537
serta
nilai
probabilitas sebesar 0,1796 yang lebih
bahwa
Perputaran
perputaran
kas
kas
tidak
besar dari tingkat signifikansi yaitu
berpengaruh terhadap nilai current ratio
0,05. Berdasarkan hasil perhitungan
disebabkan karena perusahaan pada
tersebut disimpulkan bahwa penelitian
tahun 2010, 2013, dan 2014 menerima
16
hasil penjualan dari periode-periode
bahwa H0 ditolak H1 diterima, maka
sebelumnya sehingga banyak kas yang
terdapat
menganggur
menyebabkan
perputaran persediaan terhadap variabel
perputaran kas meningkat melebihi nilai
nilai current ratio. Penelitian ini sesuai
standar
dengan penelitian yang dilakukan oleh
dan
industri
perputaran
kas.
pengaruh
variabel
Kegiatan operasi perusahaan juga tidak
Palupi
terlalu besar dan perusahaan mulai
perputaran
meningkatkan kegiatan operasi pada
terhadap nilai current ratio dengan
tahun 2012. Mengatasi hal tersebut,
probabilitas 0,000 < 0,005, maka Ho
perusahaan melakukan investasi pada
ditolak dan H1 diterima. Hasil penelitian
tahun 2011, 2014, dan 2015 sehingga
ini didukung oleh penelitian yang
perputaran kas menjadi lebih lambat
dilakukan oleh Sianturi dan Mulyani
bahkan
(2008), dengan nilai thitung sebesar
di
bawah
10
kali
yang
(2014)
antara
yang
menyatakan
persediaan
berpengaruh
merupakan standar industri perputaran
2,143 dan
kas.
sehingga thitung > ttabel, maka dapat Munawir (2004), perusahaan-
dikatakan
ttabel
sebesar
perputaran
1,984723
persediaan
perusahaan yang menggunakan teknik
berpengaruh terhadap likuiditas pada
manajemen kas akan menginvestasikan
perusahaan
kelebihan kas yang bersifat sementara
terdaftar di BEI.
barang
konsumsi
yang
pada aktiva yang sangat likuid atau
Berbeda dengan hasil penelitian
aktiva yang dapat dijual setiap saat
yang dilakukan oleh Syahputra (2015)
(pada harga pasar yang berlaku).
pada perusahaan aneka industri yang
Berdasarkan penelitian terhadap
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil
perputaran persediaan, hasil yang di
pengujian hipotesis diketahui bahwa
dapat
perputaran persediaan tidak mempunyai
yaitu
memiliki
perputaran
pengaruh
persediaan
terhadap
nilai
pengaruh terhadap nilai current ratio.
current ratio dengan thitung 4,112103
Hal ini dapat dilihat pada tingkat
yang lebih besar dari nilai ttabel sebesar
signifikansi sebesar 0,071 (lebih besar
2,01537 serta nilai probabilitas 0,0034
dari 0,05) artinya Ho diterima dan H1
yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
ditolak, bahwa perputaran persediaan
0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan
17
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai current ratio. Berdasarkan
Tabel
1.1,
Perputaran persediaan setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat perbedaan antara tahun 2010 dengan nilai 1,49 dengan tahun 2015 sebesar 3,37. Selain itu, perusahaan memperkecil risiko terhadap kerugian
dengan
mempertahankan
harga jual yang berpengaruh terhadap
yang
dimiliki
perusahaan bertujuan untuk menjaga kelancaran usaha. Bagi perusahaan dagang
persediaan
memungkinkan memenuhi
barang
dagang
perusahaan
untuk
permintaan
Simpulan Dalam penelitian ini, penulis meneliti pengaruh perputaran modal kerja, perputaran kas, dan perputaran persediaan terhadap nilai current ratio pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk periode 2010 – 2015. Berdasarkan hasil dari uji hipotesis yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan
hasil
penelitian
sebagai berikut:
kenaikan jumlah unit penjualan. Persediaan
SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
pembeli.
Sedangkan bagi perusahaan industri,
1. Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap nilai current ratio. 2. Perputaran kas tidak berpengaruh terhadap nilai current ratio. 3. Perputaran Persediaan berpengaruh terhadap nilai current ratio.
persediaan bahan baku dan barang
Keterbatasan Penelitian ini tidak terlepas dari
dalam
untuk
keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
produksi,
antara lain jumlah observasi yang relatif
proses
memperlancar
bertujuan kegiatan
jadi
sedikit karena hanya meneliti satu
ditujukan untuk memenuhi kebutuan
laporan keuangan perusahaan selama 6
pasar (Siska dan Syahfitri, 2014), maka
tahun (12 semester) yang menjadi objek
perusahaan
penelitian.
sedangkan
persediaan
sangat
barang
penting
meningkatkan perputaran persediaan perusahaan agar usaha yang dimiliki
Saran Berdasarkan
simpulan
pada
perusahaan akan berjalan makin baik
penelitian ini, maka terdapat beberapa
dan menguntungkan bagi perusahaan.
saran bagi peneliti selanjutnya sebagai berikut:
18
1. Bagi penelitian selanjutnya dapat
Taylor,
menggunakan variabel lain selain variabel perputaran modal kerja, perputaran
kas,
dan
peputaran
persediaan sebagai variabel yang mempengaruhi nilai current ratio, misalnya perputaran piutang. 2. Peneliti
selanjutnya
disarankan
A. W. (2007). Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Edisi revisi, Yogyakarta Penerbit CV.
Djarwanto. (2004). Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Yogyakarta: BPFE. Esra, Martha Ayerza dan Apriweni, Prima. (2002). Manajemen Modal Kerja. Jurnal Ekonomi Perusahaan. STIE iBii.
dapat menambah jumlah periode pengamatan
dan
menggunakan
perusahaan lain yang terdapat di Bursa Efek Indonesia agar hasil penelitian dapat menggambarkan dengan jelas faktor-faktor yang mempengaruhi nilai current ratio perusahaan.
Gill,
James O. (2002). Dasar-Dasar Analisis Keuangan. PPM: Jakarta
Ghozali,
I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS (3rd ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Hanafi M., Muhammad dan Halim, Abdul. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Edisi kedua, Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.
DAFTAR PUSTAKA Astuti,
Atmaja,
Ratna K. (2012). Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012. http://www.stierajawali.ac.id/artikel _jurnal/pengaruh-perputaranmodal-kerja-terhadap-likuiditaspada-perusahaan-manufaktur-yangterdaftar-di-bei-tahun-2012/ L. S. (2001). Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Andi.
Apriyanti, Friska. (2015). “Pengaruh Tingkat Perputaran Komponen Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Skripsi: Universitas Widyatama.
Hanafi, Mamduh M. (2010). Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE. Harahap, Sofyan Safri. (2001). Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Harahap, Sofyan Safri. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Howorth, C. & Westhead, P. (2003). The Focus of Working Capital Management in UK Small Firms. Management Accounting Research, 14 (2): 94-111. Isjanto. (2006). Riset SDM Cara praktis mendeteksi dimensi kerja
19
Media Riset Akuntansi Vol.7 No.1 Februari 2017
karyawan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Iskandar, Luciana. (2007). “Hubungan Perputaran Modal Kerja terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan ( Survey pada Perusahaan Semen yang Go Public di BEJ)”. Skripsi: Universitas Widyatama. Julita. (2015). Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Kas terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.http://jurnal.umsu.ac.id/i ndex.php/kumpulandosen/article/vi ew/294/pdf_14. Kasmir.
(2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir.
(2012). Analisis Keuangan. Jakarta Rajagrafindo Persada.
Laporan : PT.
Kerlinger. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Martani, Dwi. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta. Mohamad, Murtin A. (2013). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas (Current Ratio) Pt. Hm Sampoerna, Tbk Periode 20072011. Skripsi: Universitas Negeri Gorontalo. Munawir, S. (2004). Analisis Laporan Keuangan Edisi 4, Liberty, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta: Salemba Empat.
20
Munawir. (2005). Auditing Modern. edisi pertama. catatan keempat. Yogyakarta ; BPFE. Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan, (Edisi IV). Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Munawir. (2010). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Palupi, Yoppy. (2014). Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. http://repository.usu.ac.id/handle/1 23456789/23894. Prasetyo, dan Lina M.Jannah. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Rahardjo, Budi. (2007). Keuangan Akuntansi untuk Manajer Non Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Raheman, A. & Nashr, M. (2007). Working Capital Management and Profitability – Case of Pakistani Firms. International Review of Business Research Papers, 3 (2): 275 - 296. Ramdan, Asep M, (2008). Manajemen Strategi dalam Menghadapi Persaingan. http://asep-mramdan.blogspot.co.id/2008/10/ma najemen-strategi.html. Rangkuti, Freddy. (2007). Manajemen Persediaan, Rajawali Pers, Jakarta. Ricci, Cecilia & Vito, Nino. (2000). European Financial Management. United Kingdom: Blackwell Publishers Ltd 2000.
Riduwan. 2010. Skala Variabel-Variabel Bandung: Alfabeta.
Pengukuran Penelitia.
Riyanto, Bambang, (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Ekonomi Pertanian Pascasarjana IPB. Soemarso. (2004). Pengantar. Empat.
Sekolah
Akuntansi Sebagai Jakarta: Salemba
B. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Negara. Yogyakarta: BPFE.
Sriwimerta. (2010). “Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang terhadap Likuiditas pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi: Universitas Sumatra Utara.
Sawir, A. (2004). Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Subramanyam, K. R., Wild, John. (2009). Financial Statement Analysis. United States: McGraw-Hill.
Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan (Edisi 5). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Riyanto,
Seftianne. (2011). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 13, 39-56. Sianturi, Asti Lamriama, Sri Mulyani, (2008). “Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEI”, Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Siska & Syahfitri. (2014). Analisis Sistem Pengendalian Persediaan Barang Dagang Pada PT Sungai Budi di Palembang. http://eprints.mdp.ac.id/1161/1/JUR NAL%20SISKA%202010210002.p df.
Suharyadi, dkk. (2007). Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta : Salemba Empat. Syahputra, Indyan. (2013). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Tingkat Pertumbuhan Penjualan terhadap Current Ratio pada Perusahaan Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. http://jurnal.umrah.ac.id/wpcontent/uploads /gravity_forms/1ec61c9cb232a03a9 6d0947c6478e525e/2015/09/JURN AL.doc. Syamsudin, Lukman. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Edisi I. Jakarta: Bumi Aksara. Van Horne, James, Jhon M. & Wachowicz, JR. (2011). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Edisi 10). Jakarta: Salemba Empat.
Sitepu, Rasidin dan Bonar M. (2007). Aplikasi Model Ekonometrika. Bogor: Program Studi Ilmu
21