ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO), TBK. PERIODE 2006-2012
Salma Bano¹, Imran R. Hambali², Meriyana F. Dungga³ Jurusan manajemen, program studi sarjana manajemen ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu seberapa besar pengaruh Earning per share (EPS) terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi (persero) Tbk. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari Earning Per Share terhadap Harga Saham di PT. Telekomunikasi (Persero) Tbk dengan hasil uji diperoleh persamaan regresi linear ŷ = 759,760+6,380X dan variabel earning per share memiliki koefesien korelasi sebesar 0,541 dan mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan R Square sebesar 0.293 (29,3%) yang artinya bahwa sebesar 29,3% Harga Saham pada PT. Telekomunikasi (Persero) Tbk dipengaruhi oleh Earning Per Share dari perusahaan. serta sisanya 70,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Kata kunci : Earning Per Share, harga saham
¹Salma Bano, Mahasiswa Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. ²Imran R. Hambali, S.pd., SE., M.Sa Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri gorontalo. ³Meriyana F. Dungga, SE., MM. Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
PENDAHULUAN Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya bahkan setiap detik.Perubahan harga saham dapat memberi petunjuk tentang kegairahan dan kelesuan aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham. Oleh karena itu pemegang saham harus mampu memperhatikan factorfaktor yang mempengaruhi harga saham Seperti Earning per share, Tingkat Bunga, Jumlah Kas deviden yang diberikan atau Deviden Per Share (DPS), Jumlah laba yang didapat perusahaan, dan tingkat resiko dan pengembalian. Sementara harga saham terbentuk di pasar modal ditentukan oleh faktor-faktor laba per saham, rasio laba terhadap harga saham, tingkat bunga bebas resiko yang diukur dari tingkat bunga deposito pemerintah, penggunaan hutang dan faktor eksternal lainnya (Sartono, dalam madichah:2005). Earning per share atau laba per lembar saham menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan atau jumlah uang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Tingkat Bunga Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga akan terjadi apabila tingkat bunga mengalami penurunan. Jumlah Kas deviden Yang diberikan (DPS), peningkatan pembagian deviden atau
deviden Per Share merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik. Jumlah
Laba
Yang
didapat
Perusahaan.Pada
umumnya,
investor
melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Tingkat Resiko dan Pengembalian. Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima. Harga suatu saham dapat ditentukan menurut hukum permintaan dan penawanaran (kekuatan tawar-menawar).Perkembangan harga saham selain dipengaruhi factor makro ekonomi, juga dipengaruhi oleh factor mikro ekonomi (samsul, 2006:200). Faktor mikro ekonomi merupakan faktor yang berasal dari perusahaan itu sendiri, antara lain ditunjukan oleh rasio keuangan perusahaan diantaranya laba perlembar saham (Earning per share). Earning per share (EPS) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dari pada pemilik saham, yang sangat berhubungan dengan per lembar saham. Jadi dengan mengetahui besarnya EPS, investor bisa menilai potensi pendapatan yang akan diterimanya. Semakin tinggi EPS maka kemampuan perusahaan untuk memberikan pendapatan kepada pemegang saham akan semakin tinggi, sehingga investor lain akan tertarik untuk melakukan investasi pada saham perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham Selain itu menurut Alwi (2003 : 73) Earning per sharebiasanya menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham manajemen. Semakin tinggi earning per share suatu perusahaan berarti semakin besar earning yang akan diterima pemegang saham dari investasinya tersebut, sehingga bagi perusahaan peningkatan earning per sharedapat memberikan dampak positif terhadap harga sahamnya di pasar. Begitu pula sebaliknya jika semakin rendah earning per share suatu perusahaan maka semakin rendah earning yang akan diterima pemegang saham, sehingga berdampak negatif terhadap harga saham dipasar. Earning
per
share
saham.Dalam
hal
ini
dapat
perusahaan
memberikan yang
di
penilaian maksud
terhadap yaitu
harga
perusahaan
Telekomunikasi (persero) Tbk, guna menentukan Laba yang digunakan oleh perusahaan tersebut sebagai dasar dalam penilaian harga saham. Semakin tinggi perubahan EPS akan menarik minat investor berinvestasi di perusahaan tersebut. Akibatnya permintaan akan saham meningkat dan harga saham meningkat pula. Harga saham yang tinggi akan mendorong investor untuk menjual saham tersebut. Dalam menjalankan bisnisnya tentu setiap perusahaan akan timbul permasalahan yang akan menghambat lajunya bisnis perusahaan. Begitu pula dengan Perusahaan Telekomunikasi (persero) Tbk, manajemen perusahaan dituntut untuk memperoleh hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Tabel 1 Perkembangan earning per share Dan Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi (persero) Tbk, di BEI. periode 2006-2012.
TAHUN
EPS (Rp)
2006
547,00
2020
2007
638,00
2030
2008
527,00
1380
2009
792,47
1890
2010
572,27
1590
2011
543,90
1410
2012
637,40
1790
Harga Saham (Rp)
Sumber : laporan keuangan PT. Telekomunikasi (persero) Tbk. Diolah
Dari
fenomena
diatas
dapat
dikatakan
bahwa
perusahaan
PT.
Telekomunikasi mampu mengikuti perkembangan diera persaingan yang sangat
ketat.Hal ini dapat dilihat dari perkembangan EPS yang diikuti oleh naiknya harga saham.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Earning Per Share memilki nilai terendah sebesar Rp. 117,17 sedangkan nilai tertinggi sebesar Rp 202,62. Kemudian
rata-rata dari tahun 2006 sampai tahun 2012 sebesar Rp. 152,07
dengan standar deviasi sebesar Rp 23,27. Untuk variabel Harga Saham memiliki nilai terendah sebesar Rp 1.335,00 sedangkan nilai tertinggi sebesar Rp 2.129,37. Dengan rata-rata Harga Saham dari tahun 2006 sampai tahun 2012 sebesar Rp. 1.729,99 dengan standar deviasi Rp. 274,55. Adapun
hasil
Kolmogorov-smirnov.
Pengujian
Normalitas
dengan
menggunakan
uji
Hasil Uji Normalita
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebsar 0,107.Sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian normalitas, data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Karena nilai signifikansi dari pengujian lebih dari nilai alpha 0,05. Adapun hasil analisis regresi sebagai berikut : Hasil Analisis Regresi
Dari hasil analisis diatas maka model regresi antara Earning Per Share terhadap Harga Saham adalah sebagai berikut : 𝒀 = 𝟕𝟓𝟗, 𝟕𝟔𝟎 + 𝟔, 𝟑𝟖𝟎𝑿)
Adapun interpretasi dari model analisis regresi linear sederhana di atas adalah sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 759,760 merupakan nilai konstan/tetap yang berarti bahwa rata-rata Harga SahamPT. Telekomunikasi (Persero) Tbk yang diamati selama periode penelitian tahun 2006-2012 jika pengaruh dari variabel Earning Per Share diabaikan adalah sebesar Rp 759,760. 2. Nilai koefisien regresi variabel Earning Per Share sebesar 6,380 berarti bahwa setiap peningkatan Earning Per Share sebesar Rp 1, maka akan meningkatkan (karena tanda +) Harga SahamPT. Telekomunikasi (Persero) Tbk sebesar Rp 6,380. Dari model diatas diketahui koefisien regresi untuk variabel Earning Per Share bernilai negatif sebesar 6,380. Koefisien regresi yang positif ini menunjukkan bahwa Earning Per Share mempunyai pengaruh yang
positif
terhadap Harga Saham.
Adapun hasil pengujian model regresi sebagai berikut :
Hasil Pengujian
Dari hasil diatas didapat nilai F-hitung sebesar 10,755. Adapun nilai Ftabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1) sebesar k =1 dan derajat bebas penyebut (df2) sebesar N-k-1 = 28-1-1 = 26 adalah sebesar 4,23. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F-hitung yang diperoleh jauh lebih besar F-tabel sehingga Ho ditolak.
Hasil Pengujian
Dari hasil analisis di atas dapat nilai t-hitung untuk variabel Earning Per Share adalah sebesar 3,279. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas n-k-1 atau 28-1-1= 26 sebesar 2,055. Jika dibandingkan dengan nilai t-hitung yang diperoleh maka nilai t-hitung yang diperoleh masih jauh lebih besar dari nilai t-tabel. Selanjutnya nilai signifikansinya lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (0,003<0,05) sehingga Ho ditolak.
Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan diatas diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,293. Nilai ini berarti bahwa sebesar 29,3% Harga Saham pada PT. Telekomunikasi (Persero) Tbk dipengaruhi oleh Earning Per Share dari perusahaan. Adapun pengaruh dari variabel lain terhadap Harga Saham sebesar 70,7%.
SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan
melihat
perkembangan
Earning
Per
Share
(EPS)
PT.
Telekomunikasi (persero), Tbk mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa manajemen perusahaan tidak dapat menjaga kestabilan dalam memperoleh laba perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari Earning Per Shareterhadap harga saham pada PT Telekomunikasi (Persero) Tbk. 2. Nilai koefisien regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada PT. Telekomunikasi (persero), Tbk. Artinya dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan dan menggambarkan naik turunnya (fluktuasi) posisi keuangan. Variabel bebas (Earning Per Share) belum mampu/belum cukup kuat dalam menjelaskan variabel terikat (harga saham), hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien determinasi dari pengujian. Dapat pula disimpulkan bahwa terdapat faktor lain yang mempengaruhi harga saham. Faktor lain tersebut berupa faktor internal dan eksternal dimana faktor internal adalah rasio keuangan lainnya serta faktor eksternal berupa politik, sosial dan ekonomi 3. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa Semakin tinggi earning per share(EPS) maka akan semakin tinggi harga saham dari perusahaan begitu pula sebaliknya jika earning per share(EPS) menurun akan menurunkan harga saham perusahaan. SARAN 1. PT.
Telekomunikasi
(persero),
Tbk
sediyanya
menjaga
dan
terus
meningkatkan rasio keuangannya terutama rasio profitabilitas, agar dapat menarik investor untuk menginvestasikan dananya ke dalam perusahaan PT. Telekomunikasi, (persero) Tbk.
2. Meskipun hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh sebesar 29,3% Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. Perusahaan juga diharapkan memperhatikan faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi Harga Saham perusahaan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi laba tersebut berupa rasio keuangan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Z. Iskandar. 2003. “ Pasar Modal Teori dan Aplikasi”. Jakarta. Edisi Pertama: Penerbit Yayasan Pancur Siwah Sartono,
Agus. 2001. Manajemen Aplikasi.BPFE.Yogyakarta.
Keuangan
Teori
dan
Samsul. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Erlangga : Jakarta Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA Sunariyah. 2004. Pengantar Manajemen Pasar Modal cetakan keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Tandeilin.2010. Portofolio dan Investasi edisi ke Tujuh. Penerbit Kanisius. Yogyakarta