DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-9
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMACU DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA BANK BTPN Tbk. Wedsasro Gogo Hotinly, Sudarno1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang. Semarang. 50239. Phone: +622476486851
ABSTRACT Performance measurement in banking companies experiencing major changes in recent decades. Initially, asses of performance of the financial aspects consist of four main aspects, which are finance, customers, internal business process, and spending and growth. These changes have an impact in techniques that be implied on companies whom be triggers and resistors in management accounting. There are 13 factors on accounting management changes such as staff, cost, transparency, profitability, expectation of boards, incentive, theory agencies, support from information technology, quality of data, organization changes, environment, behavior control, and the last is attitude. The goal of this field study is to test empirically the effect of the 13 factors to management accounting changes. The field study was conducted in Bank BTPN. Collecting data was using questioners whom be spread in Bank BTPN’s 4 branches, there are Jakarta, Bekasi, Bogor and Semarang. The populations for this field study are middle managers and top managers in 4 branches of Bank BTPN that we stated above. We used self rating techniques. The replied had been collected 82 sets from the total 100. We used regressive method for testing the hypothesis. The result of field study showed factors that could accelerate management accounts changes are support from information technology and expectation of board directors. Beside these two, attitude, behavior control and environment also support the changes in management account. While factors like staff, cost, profitability, quality of data, incentive, and theory agencies are not relevant to the changes of accounting management. JEL Classification: M41, G21 Keywords: management accounting, accounting change, bank, field study
PENDAHULUAN Secara umum bidang akuntansi bisa dikelompokkan dalam dua kategori besar, yakni: akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Pengelompokan tersebut menghasilkan dua produk akuntansi yaitu informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi akuntansi keuangan menurut bertujuan memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik dalam mengalokasikaan sumber daya yang langka dalam aktifitas bisnis dan ekonomi. Sedangkan informasi akuntansi manajemen menjalankan fungsi manajemen yang berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Lebih dari itu informasi akuntansi iuga diizinkan sebagai penilaian kinerja (performance appraisal) individu atau kelompok yang ada pada organisasi. Dalam perkembangan akuntansi, bidang yang paling awal berkembang adalah akuntansi keuangan. Seiring dengan perkembangan industri yang sangat pesat karena kebutuhan akan informasi, maka berkembanglah bidang-bidang lain, seperti akuntansi biaya, akuntansi manajemen, auditing, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, sistem informasi akuntansi, akuntansi keperilakuan dan perkembangan terakhir khususnya di Indonesia adanya konsep akuntansi syariah. Bidang akutansi dapat dipandang dari berbagai sudut pandang sehingga memperkaya bidang akuntansi. Akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pihak internal perusahan (internal user), sedangkan akuntansi keuangan menghasilkan informasi untuk pihak eksternal perusahaan (external user).
1
Wedsasro Gogo Hotinly, Sudarno
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 2
Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi karena proses dari akuntansi manajemen akan menghasilkan informasi. Pembuat informasi atau pengguna sistem informasi adalah manusia (para manajer, investor, pemerintah, dan user lainnya yang berkepentingan dengan informasi tersebut). Keberhasilan suatu sistem informasi tak lepas dari perilaku manusianya. Perkembangan akuntansi tak lepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan manusia dalam bidang akuntansi maka dengan mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan. Akuntansi keperilakuan akhirnya diakui keberadaannya dan banyak bukti empiris yang dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat bidang akuntansi keperilakuan. Teknik-teknik dalam akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen. Misalnya, menyusun anggaran (budget), melakukan analisis cost, volume, profit (CVP), analisis varian, dan pemilihan sistem pembebanan biaya yang tepat untuk penentuan harga jual. Pemilihan metode ini akan mempengaruhi keakuratan pembebanan biaya ke produk sehingga manajer dapat dengan tepat menentukan harga jual. Sehingga, dapat unggul dan bersaing dalam harga. Penilaian kinerja manajer saat ini sudah mulai mengalami pergeseran. Jika dahulu menilai kinerja seorang manajer cukup hanya dari perspektif keuangan, tetapi sekarang menilai kinerja dari 4 aspek yaitu keuangan, konsumen/pelanggan, proses internal bisnis dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penilaian berdasarkan ke 4 aspek tersebut untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif. Akuntansi manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di bidang akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang keperilakuan. Kegagalan dalam hal pencapaian kinerja sebenarnya akibat dari aspek keperilakuan. Perilaku (behavior) adalah tindakan-tindakan (actions) atau reaksi (reaction) dari suatu objek atau organisme (Jogiyanto, 2007). Pengukuran kinerja di perusahaan perbankan telah mengalami perubahan yang besar pada dua dekade terakhir yaitu sejak tahun 1990-an. Ada kesadaran yang lebih besar dari kebutuhan untuk lebih memadai risiko pengukuran kembali. Selain itu bank dihadapkan pada tantangan untuk menerapkan pengukuran kinerja yang “inovatif” Berdasarkan profit ekonomis daripada laba akuntansi. (dikutip oleh Kimball, 1998). Tujuan utamanya adalah untuk memasukkan biaya kesempatan dari modal dengan risiko yang memadai dalam perhitungan. Scwharze, et.al (2007) mengungkapkan adanya banyak gap antara teori dengan praktek dalam menerapkan metode keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa adaptasi dari metode akuntansi manajemen tidak selalu rasional, dan akuntansi manajemen diterima sebagai peraturan dan rutinitas organisasi yang rangsangannya tergantung pada proses perubahan (dikutip oleh Burns dan Scapens, 2000). Penelitian Scwharze, et.al, 2007 sebelumnya telah mengarahkan pada pengujian mengenai faktor-faktor yang mengendalikan bank dalam menggunakan ukuran kinerja yang canggih. Penelitian ini juga mendasarkan pada pertanyaan yang sama dengan penelitian Scwharze, et.al (2007) dalam menganalisis mengenai faktor-faktor yang mengendalikan dan menjadi penghalang terhadap perubahan akuntansi manajemen berdasarkan pada perspektif manajer. Secara khusus adalah untuk menganalisa pengaruh pengendali dan penghalang terhadap sikap dan keinginan manajer untuk menggunakan metode akuntansi yang canggih tersebut. Libby dan Waterhouse (1996) mendekteksi bahwa hanya sedikit yang diketahui mengenai kekuatan yang menciptakan atau bertindak dalam manghalangi perubahan sistem akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Innes dan Mitchel (1990) dalam tujuh penelitiannya mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan akuntansi manajemen. Burns dan Scapens (2000) menyimpulkan bahwa keseluruhan proses perubahan akuntansi manajemen diperkuat oleh satu kombinsi random yaitu faktor sistematis dan faktor internal. Penelitian Scwharze, et.al (2007) menguji sebanyak 13 faktor yang sebelumnya diduga menjadi faktor yang dapat meningkatkan atau menjadi halangan dalam penggunaan dan pengembangan akuntansi manajemen yaitu : staf, biaya, transparansi, profitabilitas, ekspektasi dewan, insentif, masalah keagenen, dukungan penerapan IT, kualitas data, perubahan organisasi, lingkungan, kontrol perilaku dan sikap. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Scwharze, et.al (2007). Pentingnya penelitian Scwharze, et.al (2007) untuk direplikasi dalam penelitian ini adalah : 1) Karena masih sedikitnya penelitian yang mengangkat tema mengenai perubahan akuntansi manajemen, 2) Ada hasil yang
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 3
belum mendapatkan gambaran yang seragam dari beberapa Pentingnya penerapan penggunaan ukuran kinerja dari dari sisi pada sektor lembaga keuangan. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini akan FAKTOR-FAKTOR PEMACU DAN PENGHAMBAT MANAJEMEN PADA PT BANK BTPN Tbk”.
penelitian sebelumnya, dan 3) akuntansi manajemen khususnya mengambil judul “ANALISIS PERUBAHAN AKUNTANSI
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal objek informasi, altenatif yang akan dipilih dan wewenang manajer. Informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan objek informasi,seperti produk,departemen,dan aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih,maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi diferensial, yang sangat diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan pemilihan altenatif. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban.Teori Reasoned Action menyatakan bahwa kecenderungan sikap mengacu pada perilaku khusus (individual prosecess) dan norma subyektif (social processes) yang berinteraksi untuk mempengaruhi keinginkan beperilaku. Subjective norms mengacu pada persepsi sosial dan tekanan organisasi untuk berkinerja kepada perilaku seseorang (dikutip oleh Ajzen dan Fishbein, 1980). Subjective norms diturunkan dari normative beliefs yang dipegang oleh seseorang untuk mempengaruhi keinginan berperilaku. Motivasi seseorang untuk mengikuti ekspektasi sosial dan organisasional dipengaruhi oleh reaksi yang diharapkan oleh individu atau kelompok lainnya seperti kelompok yang setara atau superior. Sikap individu terhadap perubahan akuntansi manajemen memegang peranan utama dalam analisis mengenai pengendali dan hambatan dari perubahan tersebut. Bahkan jika sikap tidak secara langsung mengharuskan memberikan hasil. Ada dampak yang sangat besar mengenai perilaku individu selama dalam proses pengambilan keputusan (dikutip oleh Ajzen, 1996). Dengan demikian pandangan yang lebih dekat ada pada anteseden (akibat) dari sikap yang diperlukan. Hanya jika akibat dari sikap dianalisis secara lebih mendetail dalam penelitian lebih jauh mengenai proses pengambilan keputusan dari perspektif perilaku untuk memahami keputusan akhir mengenai perubahan akuntansi manajemen. Pada saat menganalisis pemicu dan hambatan terhadap perubahan akuntansi manajemen khususnya pada perusahaan perbankan, maka perlu ditanyakan apakah bank dengan persyaratan yang berbeda dapat merespon secara berbeda terhadap faktorfaktor tersebut.Penelitian ini akan menganalisis peran dari rancangan sistem akuntansi manajemen yang ada. Lebih jauh penelitian ini akan menguji apakah pemicu dan hambatan yang dapat mempengaruhi perubahan akuntansi manajemen.
METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan dasar untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi secara sistematis dan objektif, dapat dipakai guna mencapai tujuan penelitian. Sugiyono (1999) berpendapat bahwa variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel-variabel yang digunakan adalah : 1. Variabel bebas yatu variabel yang mempengaruhi secara langsung terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini adalah 13 yang digunakan oleh Schwarze (2007) yaitu : 1. Staf 2. Biaya 3. Transparansi 4. Profitabilitas 5. Harapan Dewan 6. Insentif 7. Masalah Keagenen 8. Dukungan Teknologi Informasi 9. Kualitas Data 10. Perubahan organisasi
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 4
11. Lingkungan 12. Kontrol Perilaku 13. Sikap 2. Variabel terikat (endogen) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini perubahan akuntansi manajemen. 3. Variabel perantara (intervening) adalah variabel yang menjadi variabel terikat sekaligus menjadi variabel bebas. Variabel intervening dalam penelitin ini adalah sikap. Seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel yang digunakan dalam penelitian Scwharzer et.ala (2007). Variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner “ self rating “ dengan menggunakan skala yang mencakup poin 1 sampai poin 7. Populasi dan Sampel Populasi adalah sekumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah semua manajer pada Bank BPTN KC Jakarta, KCP Bekasi, KCP Bogor dan KC Semarang. Sampel penelitian ini diperoleh dengan melibatkan seluruh middle manager dan top manager. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diolah dari jawaban-jawaban kuesioner yang dibagikan kepada para responden. Responden yang dimaksud adalah para manajer Perusahaan-perusahaan di Semarang yang berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan metode angket melalui penyebaran kuesioner yang telah disusun secara terstruktur. Adapun prosedur pengumpulannya dilakukan dengan cara mengirimkan kuesioner-kuesioner kepada responden. Kuesioner tersebut berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang disampaikan kepada responden untuk dijawab dan ditanggapi. Sesuai dengan kondisi senyatanya dialami dan dirasakan oleh yang bersangkutan yaitu berkenaan dengan data identitas dari responden serta tanggapannya terhadap seluruh variable. Metode Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, dengan tujuan agar mudah dipahami dan diinterpretasikan (Supomo dan Indriantoro, 1999). Statistik deskriptif dipergunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden (umur, jabatan, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja) dan deskripsi mengenai variabel–variabel penelitian. Analisis Kualitatif Dalam penelitian ini peneliti memakai kuesioner sebagai alat untuk mengukur persepsi responden. Sebelum dilakukan analisis kuesioner tersebut harus diuji ke validitasnya dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Uji Reliabilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsif validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan. Uji Reliabilitas merupakan uji keandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh alat ukur tersebut dapat dipercaya. Keandalan berkaitan dengan seberapa jauh suatu alat ukur konsisten apabila pengukuran dilakukan secara berulang dengan sampel yang berbeda-beda. Uji Reliabilitas dilakukan dengan
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 5
menggunakan Cronbach alpha (Suatu konstruk/variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (alpha > 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2001). b. Uji Validitas Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama – sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan. Dalam penelitian keperawatan, walaupun sudah ada beberapa pertanyaan (kuisioner) yang sudah distandarisasi baik nasional maupun internasional ,peneliti harus tetap menyeleksi instrumen yang dipilih dengan mempertimbangkan keadaan sosial budaya dari area penelitian Uji Validitas dilakukan untuk mengukur sah/validnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini membandingkan nilai masing-masing item pertanyaan dengan nilai total. Apabila besarnya nilai total koefisien item pertanyaan masing-masing variabel melebihi nilai signifikansi maka pertanyaan tersebut tidak valid. Nilai validitas memakai loading factor > 0.6 (hair et.al 385, multivariad analisis frantice hall 94) maka item pertanyaan baru dikatakan valid. Analisis Kuantitatif Untuk menganalisis data digunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dari paket software statistik PLS dalam model dan pengujian hipotesis. Model persamaan struktural, Structural Equation Modeling (SEM) adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif “rumit”, secara simultan (Ferdinand, 2000, 5). Keunggulan aplikasi Structural Equation Modeling (SEM) dalam penulisan manajemen adalah karena kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau faktor (yang sangat lazim digunakan dalam manajemen) serta kemampuannya untuk mengukur pengaruh hubungan-hubungan secara teoritis ada.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini meliputi hasil penelitian untuk menguji faktor-faktor yang mempercepat dan menghambat perubahan akuntansi manajemen yang meneliti sebanyak 13 variabel independen yang diduga berpengaruh terhadap sikap yang selanjutnya berpengaruh terhadap intensi Gambaran Umum Responden Responden penelitian adalah middle managers dan top managements pada Bank BPTN di Kota Jakarta, Bekasi, Bogor dan Semarang. Sebanyak 82 responden berpartisipasi dalam penelitian. Tabel 4.1 menginformasikan tingkat pengembalian (response rate) dan tingkat pengembalian yang digunakan (usable response rate). Tabel 4.1 Rincian Pengembalian dan Penggunaan Kuisioner Keterangan Jumlah Penyampaian langsung : 100 kuesioner 100 Total kuesioner yang terkirim Kuesioner yang kembali Bulan Februari 52 Bulan Maret 37 Total kuesioner kembali Kuesioner yang tidak digunakan (tidak sesuai dengan kriteria) Tidak lengkap 7 Total kuesioner yang digunakan Tingkat pengembalian (response rate) (89/100 x 100%) Tingkat pengembalian yang digunakan (usable response rate) (82/100 x 100%) Sumber : Data primer diolah 2010
Total
100
89
82 89,0% 82,0%
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 6
Tingkat pengembalian kuesioner (respon rate) sebesar 89,0% dan usable respon rate sebesar 82% dimana kuesioner yang dapat digunakan adalah sebanyak 82 kuesioner dan 7 kuesioner tidak dapat digunakan karena pengisian tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Profil responden penelitian akan disajikan pada tabel 4.2, meliputi jenis kelamin, usia, jabatan, dan lama menjabat dalam masing-masing unit kerja responden.
Keterangan Jenis Kelamin Pria Wanita Usia < 30 tahun 30 – 40 tahun 41 – 50 tahun > 50 tahun Pendidikan D3 S1 S2 Jabatan Kepala Sub Branch Kepala Bagian Staff Lama bekerja 1 – 5 tahun 6 - 10 tahun 11 – 15 tahun 16 – 20 tahun > 20 tahun Lama menjabat 1 – 5 tahun 6 - 10 tahun > 10 tahun
Tabel 4.2 Profil Responden Jumlah
Persentase (%)
61 21
74.39% 25.61%
4 28 44 6
4.88% 34.15% 53.66% 7.32%
8 53 17
14.63% 64.63% 20.73%
2 14 68
2.44% 17.07% 80.49%
5 29 34 11 3
6.10% 35.37% 41.46% 13.41% 3.66%
21 54 7
25.61% 65.85% 8.54%
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini terdiri dari 61 orang pria dan 21 orang wanita, dengan persentase pria 74,39% dan wanita 25,61%. Untuk usia responden kurang dari 30 tahun sebanyak 4 orang atau 4,88%, usia 30 sampai dengan 40 tahun sebanyak 28 orang (24,16%), usia 41 – 50 tahun sebanyak 44 orang (53,66%), usia lebih dari 50 tahun sebanyak 6 orang (7,32%). Banyaknya responden pria disebabkan karena pria dinilai cenderung memiliki kemampuan fisik yang lebih besar dibanding wanita. Banyaknya responden yang berumur cukup tua karena penerimaan pegawai baru yang kurang cepat sehingga banyak pegawai adalah pegawai lama. Pendidikan responden terbanyak adalah pendidikan Sarjana (S1) yaitu sebanyak 53 orang atau 64,63% diikuti dengan pendidikan S2 sebanyak 17 orang atau 20,3% dan pendidikan D3 hanya sebanyak 8 orang atau 14,63%. Syarat pendidikan tinggi banyak diterapkan pada perusahaan perbankan. Responden yang memiliki jabatan kepala sub branch sebanyak 2 orang (1,44%), kepala bagian sebanyak 14 orang (17,07%), dan staff sebanyak 68 orang atau 80,49%. Untuk lama bekerja responden paling banyak adalah selama 11 -15 tahun yaitu sebanyak 34 orang atau 41,46% diikuti dengan lama kerja 6 – 10 tahun sebanyak 29 orang atau 35,37%. Sedangkan lama menjabat antara 6 sampai dengan 10 tahun adalah yang paling banyak yaitu sejumlah 44 orang (65,85%).
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 7
KESIMPULAN DAN KETERBATASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, selanjutnya dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor yang memperkuat atau mempercepat sikap terhadap perubahan akuntansi manajemen yang diterapkan oleh manajemen adalah faktor transparansi, dukungan IT dan ekspektasi dewan direksi. 2. Faktor yang menghambat sikap terhadap perubahan akuntansi manajemen yang diterapkan oleh manajemen adalah faktor perubahan organisasi. 3. Faktor staf, biaya, profitabilitas. Kualitas data, insentif, dan agensi cenderung memiliki efek yang kecil terhadap sikap terhadap perubahan akuntansi manajemen. 4. Faktor sikap, kontrol perilaku dan faktor lingkungan menjadi pendukung yang signifikan terhadap perubahan akuntansi manajemen.
Keterbatasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, selanjutnya dapat diperoleh keterbatasan penelitian sebagai berikut : 1. Jumlah sampel yang relatif kecil menjadikan pengujian eksploratori faktor yang menghambat dan mempercepat perubahan akuntansi manajemen menjadi kurang kuat. 2. Penelitian hanya dilakukan pada 1 perusahaan, sehingga variasi kondisi perusahaan kurang nampak. REFERENSI Agarwal, R., Prasad, J., 1999. Are Individual Differences Germane to the Acceptance of New Information Technologies? Decision Science 30 (2), 361-391 Ajzen, I., 1985. From intentions to actions: A theory of planned behavior. In: Kuhl, J., Beckmann, J. (Eds.), Action control: From cognition to behaviour, New York : Springer-Verlag, h. 1139 Ajzen, I., 1987. Attitudes, traits, and actions: A theory of planned behavior. In: Berkowitz, L. (Ed.), Advances in experimental social psychology, New York: Academic Press, h. 1-63 Ajzen, I., 1991. The theory of planned behaviour: Organization, Behavior and Human Decision Processes, h. 50, 179-211 Ajzen, I., 1996. The Directive Influence of Attitudes on Behavior. In: Gollwitzer, P.M., Bargh, J.A. (Eds.), The Psychology of Action: Linking Cognition and Motivation to Behavior, New York : Guilford Press, h. 385-405 Ajzen, I., Fishbein, M., 1980. Understanding Attitudes and Predicting Social Behavior, Englewood Cliffs, NY : Prentice Hall Al-Omiri, M., Drury, C., 2007. A survey of factors influencing the choice of product costing systems in UK organizations. Management Accounting Research In Press, Corrected Proof Atkinson, A.A., Balakrishnan, R., Booth, P., Cote, J.M., Groot, T., Malmi, T., Roberts, H., Uliana, E., Wu, A., 1997. “New Directions in Management Accounting Research.” Journal of Management Accounting Research 9, h. 79-108 Bagozzi, R.P., 1979. The Role of Measurement in Theory Construction and Hypothesis Testing: Toward a Holistic Model. In: Ferrell, O.C., Brown, S.W., Lamb, C.W. (Eds.), Conceptual and Theoretical Developments in Marketing, Chicago, h. 15-32 Bagozzi, R.P., Phillips, L., 1982, Representing and Testing Organizational Theories: A Holistic Construal. Administrative Science Quarterly 27 (September), h. 459-489 Bagozzi, R.P., Yi, Y., 1988. “On the Evaluation of Structural Equation Models.” Journal of the Academy of Marketing Science 16, h. 74-94 Barney, J., 1991. “Firm Resources and Sustained Competitive Advantage”. Journal of Management 17 (1), h. 99-120 Barney, J., Wright, M., Ketchen, D.J., 2001. “The resource-based view of the firm: Ten years after 1991.” Journal of Management 27 (6), 625-641 Barney, J.B., 2001. Is the Resource-based "View" a useful Perspective for Strategic Management Research? Yes. Academy of Management Review 26 (1), h. 41-56
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 8
Beasley, M.S., Clune, R., Hermanson, D.R., 2005. “Enterprise risk management: an empirical analysis of factors associated with the extent of implementation.” Journal of Accounting and Public Policy 24 (6), h. 521-531 Bharadwaj, A.S., 2000. A Resource-based Perspective on Information Technology Capability and Firm Performance: An empirical Investigation. MIS Quarterly 24, h. 169 – 196 Burns, J., Scapens, R.W., 2000. Conceptualizing management accounting change: an institutional framework. Management Accounting Research 11 (1), h. 3-25 Chin, W.W., 1998. The Partial Least Squares Approach to Structural Equation Modeling. In: Marcoluides, G.A. (Ed.), Modern methods for business research. London : Lawrence Erlbaum Associates, h. 295-336 Chin, W.W., 2000. “Frequently Asked Questions – Partial Least Squares & PLS-Graph.”, http://disc-nt.cba.uh.edu/chin/plsfaq.htm. Diakses 25 Oktober 2009 Churchill, G., 1979, “A Paradigm for Developing Better Measures of Marketing Constructs.” Journal of Marketing 16 (February), h. 64 – 73 Cobb, I., Helliar, C., Innes, J., 1995. Management accounting change in a bank. Management Accounting Research 6 (2), h. 155-175 (doi:10.1006/mare.1995.1009) Cohen, J., 2003. Applied multiple regression/correlation analysis for the behavioural sciences. London: Lawrence Erlbaum Associates Cohen, J., Pant, L., Sharp, D., 1994. Behavioral Determinants of Auditor Aggressiveness in Client Relations. Behavioral Research in Accounting 6, h. 121 Cordano, M., Frieze, I.H., 2000. “Pollution reduction preferences of U.S. environmental managers: applying Ajzen's theory of planned behavior.” Academy of Management Journal 43 (4), h. 627-641 Ewert, R., Wagenhofer, A., 2003. Interne Unternehmensrechnung. Berlin; Heidelberg : Springer Fields, T.D., Lys, T.Z., Vincent, L., 2001. “Empirical research on accounting choice.” Journal of Accounting and Economics 31 (1-3), h. 255–307 Graham, J.R., Harvey, C.R., 2001. “The theory and practice of corporate finance: evidence from the field.” Journal of Financial Economics 60 (2-3), h. 187-243 Hartwick, J., Barki, H., 1994. Explaining the Role of User Participation in Information System Use. Management Science 40 (4), h. 440-465 Helliar, C., Cobb, I., Innes, J., 2002. A longitudinal case study of profitability reporting in a bank. British Accounting Review 34, h. 27–53. Holmstrom, B., 1982. “Moral hazard in teams.” The Bell Journal of Economics 13 (2), h. 324340. Hopwood, A.G., 1987. The archeology of accounting systems. Accounting, Organizations and Society 12 (3), h. 207-234 Hulland, J., 1999. “Use of Partial Least Squares (PLS) in Strategic Management Research: A Review of Four Recent Studies.” Strategic Management Journal 20 (4), h. 195 – 204 Hussain, M.M., Hoque, Z., 2002. ”Understanding non-financial performance measurement practices in Japanese banks: A new institutional sociology perspective.” Accounting, Auditing and Accountability Journal 15 (2), h. 162–183 Innes, J., Mitchell, F., 1990. The process of change in management accounting : some fields study evidence. Management Accounting Research 1, h. 3-19 Ittner, C.D., Larcker, D.F., 2001. ”Assessing empirical research in managerial accounting : a value-based management perspective.” Journal of Accounting and Economics 32 (1-3), h. 349–410 (doi:10.1016/S0165-4101(01)00026-X) Ittner, C.D., Larcker, D.F., Randall, T., 2003. Performance implications of strategic performance measurement in financial services firms. Accounting, Organizations and Society 28 (7-8), h. 715-741 (doi:10.1016/S0361-3682(03)00033-3) Kaplan, D., Krishnan, R., Padman, R., Peters, J., 1998. Assessing Data Quality in Information. Communications of the ACM 41 (2), 72 – 78 Kimball, R.C., 1998, Economic profit and performance measurement in banking. New England Economic Review 1998 (July/August), h. 35 – 53 Laitinen, E.K., 2001. Management accounting change in small technology companies: towards a mathematical model of the technology firm. Management Accounting Research 12 (4), h. 507-541 Lawrence, P.R., Lorsch, J.W., 1969. Organization and Environment. Homewood, Illinois: Irwin
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 9
Libby, T., Waterhouse, J.H., 1996. “Predicting Change in Management Accounting Systems.” Journal of Management Accounting Research 8, h. 137-150 Luther, R.G., Longden, S., 2001. Management accounting in companies adapting to structural change and volatility in transition economies: a South African study. Management Accounting Research 12 (3), 299-320 (doi: 10.1006/mare.2001.0163) Maher, M.W., 1987. The use of relative performance evaluation in organizations. In: Bruns, W.J., Kaplan, R.S. (Eds.), Accounting & Management Field Study Perspective, Vol. 1. Harvard Business School Press, Boston, Massachusetts, h. 295-315 Mao, J.C.T., 1970. “Survey of capital budgeting: theory and practice.” The Journal of Finance 25 (2), h. 349-360 Nicolaou, A.I., Masoner, M.M., Welker, R.B., 1995. “Intent to enhance information systems as a function of system success.” Journal of Information Systems 9 (2), h. 93-108 Peter, J., 1981. “Reliability: A Review of Psychometric Basics and Recent Marketing Practices.” Journal of Marketing Research 16 (February), h. 6-17 Podsakoff, P.M., MacKenzie, S.B., Lee, J.-Y., Podsakoff, N.P., 2003. “Common Method Biases in Behavioral Research: A Critical Review of the Literature and Recommended Remedies.” Journal of Applied Psychology 88 (5), h. 879–903 Rogerson, W.P., 1997. “Intertemporal Cost Allocation and Managerial Investment Incentives: A Theory Explaining the Use of Economic Value Added as a Performance Measure.” The Journal of Political Economy 105 (4), h. 770-795 Schwarze, F., Wüllenweber, K., Hackethal, A. 2007. “Drivers of and barriers to management accounting change.” Journal of Management Accouting Research 2.0 (November 2007) Shields, M.D., 1995. “An empirical analysis of firms' implementation experiences with activity-based costing.” Journal of Management Accounting Research 7 (Fall), h. 148-166 Tallon, P.P., Kraemer, K.L., Gurbaxani, V., 2000. “Executives' perceptions of the business value of information technology: a process-oriented approach.” Journal of Management Information Systems 16 (4), h. 145-173 Tuomela, T.-S., 2005. The interplay of different levers of control: A case study of introducing a new performance measurement system. Management Accounting Research 16 (3), h. 293-320 Vaivio, J., 1999. Exploring a `non-financial` management accounting change. Management Accounting Research 10 (4), h. 409-437 Waweru, N.M., Hoque, Z., Uliana, E., 2004. “Management accounting change in South Africa: Case studies from retail services.” Accounting, Auditing and Accountability Journal 17 (5), h. 675-704 Williams, J.J., Seaman, A.E., 2001. Predicting change in management accounting systems: national culture and industry effects. Accounting, Organizations and Society 26 (4-5), h. 443-460 Williams, J.J., Seaman, A.E., 2002. Management accounting systems change and departmental performance: the influence of managerial information and task uncertainty. Management Accounting Research 13 (4), h. 419–445 Wold, H., 1985. Partial Least Squares. New York : Wiley. Yakhou, M., Dorweiler, V.P., 1995. Advanced Cost Management Systems: An Empirical Comparison of England, France, and the United States. Advances in International Accounting 8, h. 99– 127