ANALISIS PERTUMBUHAN KREDIT PENSIUN PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN), Tbk SAMARINDA Mirna, Mursidah Nurfadillah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT This Research target is to analyse the retired credit growth at Bank Tabungan Pensiunan National ( BTPN), Tbk Samarinda. by using data of times series that is from year period 2010 up to 2014. Method used by descriptive analysis method While analyzer used by analysis trend, Net Performing Loan ( NPL) And Provission for Loan Losses ( PPL) Result of calculation and analyse to indicate that the ratio of NPL and PPL experience of the degradation every year. While growth of pension credit channelled by PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN) Samarinda experience of the improvement every year that is flatten equal to 12,95 %. Keywords : credit growth, trend analyse, Net Performing Loan (NPL) dan Provission for Loan Losses (PPL) Bank BTPN merupakan salah
pendapatan Bank BTPN itu sendiri yang
satu bank konvensional yang melakukan
berasal dari bunga yang dibayarkan oleh
kegiatan usaha dalam bidang layanan
debitur bersama dengan pokok pinjaman,
jasa perbankan salah satunya dengan
yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh
bentuk kredit. Di bank BTPN terdapat
bank
bermacam-macam fasilitas kredit yang di
pembiayaan produk-produk bank yang
tawarkan salah satunya kredit pensiun.
lain.
BTPN
untuk
memenuhi
Penulis lebih memfokuskan pada kredit
Adapun nasabah Bank BTPN
pensiun. Kredit pensiun merupakan salah
seperti sekarang ini berjumlah 1600
satu produk dari bank BTPN yang
dengan
melayani
sebesar
pemberian
kredit
bagi
penyaluran
kredit
36.931.925.800.
rata-rata Dalam
pensiunan pegawai negeri maupun TNI
pemberian kredit pensiun diperlukan
yang terdaftar sebagai nasabah bank
analisis
BTPN dan atau memiliki dana pensiun
menyakinkan
yang dibayarkan melalui bank BTPN
Mengadakan analisis kredit mencakup
setiap bulannya.
latar belakang nasabah atau perusahaan,
Pemberian kredit pensiun kepada nasabahnya
dapat
meningkatkan
prospek
pemberian bank
usahanya,
kredit
untuk
terlebih
dahulu.
jaminan
yang
diberikan serta faktor-faktor lain dengan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
103
tujuan bahwa kredit yang diberikan
meningkatkan
benar-benar aman.
rakyat banyak. Dari
Rumusan Masalah “Apakah pensiun
pada
penyaluran PT.
Bank
Pensiunan
Nasioanl
Samarinda
mengalami
kredit
Tabungan
(BTPN),
Tbk.
pertumbuhan
dijelaskan
taraf
uraian bahwa
keuangan.
Jadi
dapat
- Menghimpun dana
- Memberikan jasa bank lainnya. Macam-macam Produk Perbankan Produk-produk yang dihasilkan oleh
Pengertian Bank Menurut Prof G.M. Veryn Stuart dalam Martono (2007:20) “ Bank adalah keuangan
disimpulakan
- Menyalurkan dana
TINJAUAN PUSTAKA
lembaga
merupakan
bahwa usaha perbankan meliputi tiga
Tujuan Penelitian
di Bank BTPN Samarinda.
dapat
perusahaan yang bergerak dalam bidang
kegiatan utama yaitu:
mangetahui pertumbuhan kredit pensiun
diatas bank
setiap tahunnya”.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk
hidup
yang
perbankan
diantaranya
adalah
sebagai berikut : a.
Menghimpun Dana (Funding)
bertujuan
Kegiatan menghimpun dana dapat
memberikan kredit, baik dengan alat
dilakukan dengan cara menawarkan
pembayaran sendiri, dengan uang yang
berbagai jenis simpanan, berupa :
diperolehnya dari orang lain, dengan
1) Simpanan
jalan mengedarkan alat-alat pembayaran
Deposito)
baru berupa uang giral.
Adalah simpanan yang dapat
Menurut Martono (2007) Dalam
Giro
dipergunakan
(Demand
sebagai
alat
bukunya Bank & Lembaga Keuangan
pembayaran dana penarikannya
Lainnya, menjelaskan bahwa :
dapat dilakukan setiap saat
Bank adalah badan usaha
menggunakan cek atau bilyet
yang menghimpun dana dari
giro.
masyarakat
dalam
simpanan
bentuk dan
2) Simpanan Tabungan (Saving Deposito)
menyalurkannya
kepada
Adalah
masyarakat
dalam
bentuk
penarikannya dapat dilakukan
atau
bentuk-
sesuai perjanjian antara bank
kredit
dana
bentuk lainnya dalam rangka Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
dengan
simpanan
nasabah
yang
dan 104
penarikannya
menggunakan
slip penarikan, buku tabungan dan kartu ATM. 3) Simpanan
Deposito
(Time
Adalah tata cara perhitungan piutang dalam bentuk surat
Adalah
simpanan
penarikannya
hanya
yang
dagang dan surat berharga yang
dapat
terdiri dari cek, bilyet wesel dan
dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu menurut
perjanjian
surat-surat lainnya. 4) Bank Garansi
antara
Adalah jaminan pembayaran
penyimpan dengan bank yang
uang yang diberikan kepada
bersangkutan dan hanya dapat
satu pihak baik perorangan,
ditarik dengan bilyet deposito
perusahaan atau badan-badan
atau sertifikat deposito.
dimana bank menyatakan akan
Menyalurkan Dana (Lending)
memenuhi
Penyaluran dana yang dilakukan
kewajiban kepada pihak lain.
oleh bank adalah dengan cara
c.
menggunakan cek. 3) Kliring (Clearing)
Deposito)
b.
dengan kota lainnya dengan
(membayar)
5) Safe Defosit Box
memberikan pinjaman yang lebih
Adalah
dikenal oleh masyarakat dengan
diberikan kepada nasabah untuk
nama kredit.
menyimpan
Produk
Jasa
Bank
Lainnya,
bank
yang
surat-surat
berharga, surat penting dan benda-benda berharga lainnya.
diantaranya: 1) Kiriman Uang (Transfer) Adalah
jasa
jasa
kiriman
6) Letter of Credit (L/C) uang
Adalah surat yang dikeluarkan
antara bank, baik antar bank
suatu bank atas permintaan
yang sama maupun bank yang
importer
berbeda dan pengiriman uang
kepada eksportir di luar negeri
dapat dilakukan untuk dalam
yang menjadi relasi importer
kota maupun luar kota.
tersebut.
2) Inkaso (Collection) Adalah
perhitungan
yang
ditunjukan
7) Bank Card utang
piutang antara bank disatu kota
Adalah
kartu
plastik
yang
dikeluarkan oleh bank yang diberikan kepada nasabahnya
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
105
untuk dapat digunakan sebagai alat
pembayaran
di
1) Character(Karakteristik)
tempat
Ini menyangkut dengan isi
tertentu, misalanya swalayan,
psikologis calon penerima
hotel dan restoran.
kredit
8) Traveller Cheque (Cek Wisata
itu
sendiri,
yaitu
karakteristik atau sifat yang
dan Perjalanan)
dimiliki debitur seperti latar
Adalah cek yang dilakukan oleh
belakang keluarganya, hobi,
bank sebagai alat pembayaran
cara hidup yang dijalani,
kepada nasabah yang ingin
kebiasaan- kebiasaannya.
melakukan wisata perjalanan.
2) Capacity(Kemampuan) Kemampuan
Pengertian Kredit Menurut
O
P
Simorangkir
seorang
pebisnis mengelola usahanya,
(2004:100) Kredit adalah Pemberian
terutama
prestasi (misalnya uang dan barang)
sulit sehingga akan terlihat
dengan balas prestasi (Kontraprestasi)
kemampuan membayar.
yang
akan
terjadi
pada
waktu
pada
masa-masa
3) Capital(Modal)
mendatang..
Ini
Tujuan kredit yang diberikan oleh
menyangkut
kemampuan
dengan
modal
yang
suatu Bank, Khususnya bank pemerintah
dimilki oleh seseorang pada
adalah sebagai berikut :
saat melaksanakan bisnisnya
a.
Turut
menyukseskan
program
pemerintah di bidang ekonomi dan
b.
4)
Colleteral(Jaminan)
pembangunan.
Jaminan adalah barang atau
Meningkatkan aktivitas perusahaan
sesuatu yang dapat dijadikan
agar dapat menjalankan fungsinya
jaminan pada saat seseorang
guna
akan melakukan peminjaman
menjamin
terpenuhinya
kebutuhan masyarakat. c.
tersebut.
Memperoleh kelangsungan
dana dalam bentuk kredit
laba hidup
agar perusahaan
terjamin dan dapat memperluas usahanya.
kesebuah
perbankan
atau
leasing. 5. Condition of economy (Kondisi Perekonomian)
Prinsip – prinsip Penilaian Kredit
Kondisi perekonomian yang
a.
pernah berlangsung disuatu
Prinsip 5 C
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
106
Negara
seperti
tingkat
secara
langsung
pertumbuhan ekonomi yang
penelitian.
tengah terjadi, angka inflasi,
2. Penelitian
jumlah penggangguran, daya
research)
beli,
Yaitu
penerapan
kebijakan
kepustakaan
mengumpulkan
(library
data
yang
diperlukan dengan cara mempelajari
akan datang, dan iklim dunia
data-data
usaha
regulasi
maupun teori-teori yang relevan dan
situasi
ada hubungannya dalam penelitian
yaitu serta
ekonomi internasional yang
Alat Analisis
bagian
1.
untuk
di
literatur,
dokumen
ini.
tengah berkembang adalah penting
dari
Trend Analysis adalah merupakan
analisis dan dijadikan bahan
laporan analisis keuangan yang bisa
pertimbangan.
dinyatakan
dalam
METODE PENELITIAN
tertentu,
Jenis Penelitian
perbandingan
menggunakan
metode
dilakukan
deskriftif kuantitatif
Penelitian
analisis analisis
dengan
trend dapat
menggunakan
Munawir (2004:36) adalah sebagai
pada
Pensiunan
dalam
presentasi
analisis horisontal atau dinamis . S
Jangkauan Penelitian
Tabungan
objek
moneter sekarang dan yang
pemerintah,
Penelitian
kepada
PT
Bank
Nasioanl,
Tbk
berikut :
(BTPN) Samarinda yang bertempat di Jl. A. Yani No. 45 Samarinda dengan melakukan
analisis
terhadap
pertumbuhan kreditnya.
2.
Tekhnik Pengumpulan Data
Perhitungan Net Performing Loan
1. Penelitian lapangan (field research) Yaitu tekhnik penelitian langsung pada objek dengan
melihat dan
mengumpulkan data serta informasi yang
diperlukan
Net Performing Loan (NPL)
dengan
menggunakan melakukan observasi
(NPL) atau Kredit yang tidak lancar atau kredit dimana debiturnya tidak memenuhi
persyaratan
yang
diperjanjikan menurut Manurung dan
Rahardja
(2004:196)adalah
sebagai berikut :
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
107
3.
Provission for Loan Losses (PPL) atau
rasio
penyisihan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
piutang
Berikut ini akan disajikan data
terhadap total pinjaman.
penyaluran kredit untuk tahun 2010 s/d
Perhitungan Provission for Loan
2014 yang dapat disajikan pada tabel 1
Losses (PLL) atau rasio penyisihan
yaitu sebagai berikut :
aktiva
produktif
terhadap
total
pinjaman menurut Ali (2004 : 499) adalah sebagai berikut : Tabel .1 Penyaluran Kredit Pensiun Tahun 2009 s/d 2014 Jumlah Penyaluran Kredit
Tahun
(Dalam Milyaran Rp)
2009
26.772.103.000,-
2010
29.505.411.000,-
2011
31.713.219.000,-
2012
34.626.782.000,-
2013
39.882.833.000,-
2014
48.931.384.000,-
Sumber : PT Bank BTPN SamarindaTahun 2015 Berdasarkan
data
penyaluran
1. Pertumbuhan Kredit Pensiun dalam
kredit yakni dari tahun 2009 s/d tahun
bentuk Rupiah
2014, maka selanjutnya akan disajikan
Besar Pertumbuhan penyaluran kredit
perhitungan pertumbuhan kredit untuk
pension
tahun 2010 s/d tahun 2014 yang dapat
Samarinda dari tahun 2010 s/d tahun
diuraikan sebagai berikut :
2014
pada
dapat
PT
Bank
ditentukan
BTPN
sebagai
berikut:
Pertumbuhan Kredit10 = Rp. 29.505.411.000,-
Rp. 26.772.103.000,-
= Rp. 2.733.308.000,Pertumbuhan Kredit11 = Rp. 31.713.219.000,Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
Rp. 29.505.411.000,108
= Rp. 2.207.808.000,Pertumbuhan Kredit12 = Rp. 34.626.782.000,-
Rp. 31.713.219.000,-
= Rp. 2.913.563.000,Pertumbuhan Kredit13 = Rp. 39.882.833.000,-
Rp. 34.626.782.000,-
= Rp. 5.256.051.000,Pertumbuhan Kredit14 = Rp. 48.931.384.000,-
Rp. 39.882.833.000,-
= Rp. 9.048.551.000,2. Pertumbuhan Kredit Pensiun dalam bentuk Persentase Besarnya peningkatan presentase penyaluran kredit pension pada PT Bank BTPN Samarinda dari tahun 2010 s/d tahun 2014 dapat ditentukan sebagai berikut :
Presentase10
= Rp. 29.505.411.000,-
Rp. 26.772.103.000,-
Rp. 26.772.103.000,-
X100%
= 10,20% Presentase11
= Rp. 31.713.219.000,-
Rp. 29.505.411.000,-
Rp. 29.505.411.000,-
X100%
= 7,49% Presentase12
= Rp. 34.626.782.000,-
Rp. 31.713.219.000,-
Rp. 31.713.219.000,-
X100%
= 9,19% Presentase13
= Rp. 39.882.833.000,-
Rp. 34.626.782.000,-
X100%
Rp. 34.626.782.000,= 15,18% Presentase14
= Rp. 48.931.384.000,-
Rp. 39.882.833.000,-
Rp. 39.882.833.000,-
X100%
= 22,69% Dari hasil perhitungan tersebut di atas, maka selanjutnya akan disajikan
tahun 2010 s/d tahun 2014 yang dapat ditentukan melalui tabel berikut ini :
Pertumbuhan penyaluran kredit untuk
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
109
Tabel 2 Pertumbuhan Kredit Pensiun Tahun 2010 s/d 2014 Peningkatan Jumlah Penyaluran Kredit
Tahun
(Dalam Milyaran Rp)
Rp
%
2010
29.505.411.000,-
2.733.308.000,-
10,20
2011
31.713.219.000,-
2.207.808.000,-
7,49
2012
34.626.782.000,-
2.913.563.000,-
9,19
2013
39.882.833.000,-
5.256.051.000,-
15,18
2014
48.931.384.000,-
9.048.551.000,-
22,69
Rata-rata
36.931.925.800,-
4.431.856.200,-
12,95
Sumber : Data Diolah 2015 Berdasarkan perhitungan pada
yaitu padat ahun 2014 sebesar Rp.
tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata
9.048.551.000,- atau 22,69%. Faktor
penyaluran
yang menyebabkan adanya peningkatan
kredit
selama
5
tahun
terakhir sebesar Rp. 36.931.925.800,-
kredit
Kemudian Pertumbuhan kredit selama 5
disebabkan karena adanya peningkatan
tahun terakhir (tahun 2010 s/d tahun
kredit untuk nasabah khususnya selama
2014) Nampak bahwa
5 tahun terakhir.
jumlah
penyaluran
tahun 2010 kredit
selama
Dalam
5
tahun
melakukan
terakhir
penilaian
Rp.2.733.308.000,- atau sebesar 10,20%
kualitas kredit khususnya pada PT Bank
dan tahun 2011 jumlah penyaluran kredit
BTPN Samarinda, maka salah satu
meningkat sebesar Rp. 2.207.808.000,-
analisis
atau sebesar 7,49%, kemudian pada
kolektibilitas dalam penyaluran kredit.
tahun 2012 penyaluran kredit meningkat
Sebelumnya
dilakukan
analisis
sebesar Rp. 2.913.563.000,- atau sebesar
penyaluran
kredit
dengan
9,19% sedangkan tahun 2013 jumlah
menggunakanan analisis kualitas kredit,
penyaluran
sebesar
maka terlebih dahulu akan disajikan
Rp.5.256.051.000,- atau sebesar 15,18%
kolektibilitas penyaluran kredit yang
dan semakin meningkat setiap tahunnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
meningkat
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
yang
digunakan
adalah
110
Tabel 3 Data Kolektibilitas Kredit Pensiun Tahun 2010 s/d 2014 Tahun
Klasifikasi
Total
Kredit
Lancar
Kurang Lancar
Macet
Bermasalah
1
2
3
1+2+3
2+3
2010
22,654,083,000
6,797,972,000
53,356,000
29,505,411,000
6,851,328,000
2011
25,828,061,000
5,836,109,000
49,049,000
31,713,219,000
5,885,158,000
2012
29,453,892,000
5,125,275,000
47,615,000
34,626,782,000
5,172,890,000
2013
34,976,142,000
4,867,694,000
38,997,000
39,882,833,000
4,906,691,000
2014
45,734,689,000
3,185,877,000
10,818,000
48,931,384,000
3,196,695,000
Sumber : PT Bank BTPN SamarindaTahun 2015 periode tahun 2010 s/d tahun 2014 Tabel 3 menunjukkan bahwa untuk
kolektibilitas
kredit
untuk
klasifikasi lancar dalam tahun 2010 s/d
mengalami
meningkat
sedangkan
untuk
setiap
tahunnya,
klasifikasi
yang
sangat
drastis dan cukup memuaskan setiap tahunnya.
tahun 2014 dimana jumlah penyaluran kredit
penurunan
Berdasarkan data kolektibilitas kredit yakni dari tahun 2010 s/d tahun
kurang
2014 tersebut, maka perhitungan Net
lancar mengalami penurunan cukup baik
Performing Loan ( NPL ) adalah sebagai
setiap tahunnya, kemudian kolektibilitas
berikut :
penyaluran kredit untuk kategori macet
Net Performing Loan10
= Rp. 6.851.328.000,Rp. 29.505.411.000,- X100% = 23,22%
Net Performing Loan11
= Rp. 5.885.158.000,Rp. 31.713.219.000,- X100% = 18,56%
Net Performing Loan12
= Rp. 5.172.890.000,Rp. 34.626.782.000,- X100% = 14,93%
Net Performing Loan13
= Rp. 4.906.691.000,X100%
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
111
Rp. 39.882.833.000,= 12,30% Net Performing Loan14
= Rp. 3.196.695.000,Rp. 48.931.384.000,-
X100%
= 6,53% Dari
hasil
perhitungan
Net
pada
tahun
2010
sebesar
23,22%
Performing Loan (NPL) atau kredit yang
menjadi 6,53% pada tahun 2014. Ini
tidak
menunjukkan
lancar
atau
kredit
dimana
debiturnya tidak memenuhi persyaratan
Net
Performing
Loan
(NPL) penurunan yang cukup baik.
yang diperjanjikan terhadap PT Bank
Selanjutnya
Perhitungan
rasio
BTPN Samarinda menunjukkan bahwa
penyisihan aktiva produktif terhadap
dalam setiap tahunnya yaitu tahun 2010
total
s/d tahun 2014 Net Performing Loan
Samarinda dari tahun 2010 sampai
(NPL)
dengan 2014 adalah sebagai berikut:
mengalami
penurunan
yang
pinjaman
pada
Bank
BTPN
sangat stabil setiap tahunnya, dimana
Provission for Loan Losses10 = Rp.
370.565.575,-
Rp. 29.505.411.000 ,- X100% = 1,25% Provission for Loan Losses11 = Rp.
353.272.575,-
Rp. 31.713.219.000,- X100% = 1,11% Provission for Loan Losses12 = Rp.
348.642.710,-
Rp. 34.626.782.000,- X100% = 1,00% Provission for Loan Losses13 = Rp.
359.908.530,-
Rp. 39.882.833.000,-
X100%
= 0,09% Provission for Loan Losses14 = Rp.
335.067.755,-
Rp. 48.931.384.000,- X100% = 0,06% Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
112
Provission
for
Loan
Losses
menurun sebesar 1,00%, kemudian tahun
(PLL) atau rasio penyisihan aktiva
2013 dan 2014 mengalami penurunan
produktif terhadap total pinjaman PT
yang signifikan yaitu sebesar 0,09% dan
Bank BTPN Samarinda pada tahun 2010
0,06%. Dimana semakin kecil rasio ini,
sebesar 1,25% ,tahun 2011 menurun
maka semakin baik kinerja kredit bank
sebesar 1,11% dan ditahun 2012 kembali
tersebut.
Tabel 4 Hasil perhitungan Analisis Pertumbuhan Kredit Pensiun Tahun 2010 s/d 2014 Indikator Trend Analisis % Kenaikan
Tahun
Net Performing Loan % Kenaikan
Provission for Loan Losses % Kenaikan
(Penurunan)
(Penurunan)
(Penurunan) 2010 2011 2012 2013 2014
10,20 7,49 9,19 15,18 22,69
(26,57%) 22,69% 65,18% 49,47%
23,22 18,56 14,93 12,30 6,53
(20,07%) (19,56%) (17,61%) (46,91%)
1,25 1,11 1,00 0,09 0,06
(11,2%) (9,90%) (91%) (33,33%)
Sumber : Data Diolah 2015 Berdasarkan
analisis
2010 s/d 2014 ditinjau dari Trend
mengenai Pertumbuhan kredit khususnya
Analisis, Net Performing Loan (NPL),
pada PT Bank BTPN Samarinda. Dalam
dan Provission for Loan Losses (PPL).
pembahasan
1. Trend Analisis
ini
hasil
dimaksud
untuk
menganalisis kualitas kredit dalam tahun Grafik 1 Pertumbuhan Kredit Tahun 2010 s/d 2014
50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Pertumbuhan Kredit
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber : Hasil Olahan Data Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
113
Grafik 1 menunjukkan hasil
tabel
analisis
pertumbuhan
pertumbuhan
kredit
pensiun 5 tahun terakhir (dari
5
)
terlihat kredit
bahwa semakin
meningkat.
Grafik 2 Pertumbuhan Kredit Tahun 2010 s/d 2014
25
20
15 Pertumbuhan Kredit
10
5
0 2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Hasil Olahan Data Grafik.2
menunjukkan
hasil
2013 s/d tahun 2014 terus meningkat
analisis pertumbuhan kredit pensiun 5
hingga 22,69%. Hal lain yang dapat
tahun terakhir terlihat bahwa rata-rata
diketahui adalah Trend Analisis dari
tingkat
12,95%
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
dimana pada tahun 2010 Pertumbuhan
mengalami kenaikan . Adapun besarnya
kredit sebesar 10,20% sedangkan pada
kenaikan Trend Analisis dari tahun 2010
tahun 2011 mengalami
sampai dengan tahun
persentase
sebesar
peningkatan
7,49% dan pada tahun 2012 meningkat
2014 adalah
sebagai berikut:
kembali sebesar 9,19% sedangkan tahun a. Penurunan Trend Analisis tahun 2011 terhadap tahun 2010 Penurunan = Trend Analisis2011 – Trend Analisis2010 = 7,49% - 10,20% = -2,71% atau mengalami Penurunan sebesar 26,57% dari tahun 2010
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
114
Hal ini berarti tingkat Pertumbuhan Kredit Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional mengalami penurunan sebesar 2,71% atau 26,57% dari tahun 2010. b. Kenaikan Trend Analisis tahun 2012 terhadap tahun 2011 Kenaikan = Trend Analisis2012 – Trend Analisis2011 = 9,19% - 7,49% = 1,7% atau mengalami kenaikan sebesar 22,69% dari tahun 2011 Hal ini berarti tingkat Pertumbuhan Kredit PT Bank Tabungan Nasional mengalami kenaikan sebesar 1,7% atau 22,69% dari tahun 2011. c. Kenaikan Trend Analisis tahun 2013 terhadap tahun 2012 Kenaikan = Trend Analisis2013 – Trend Analisis2012 = 15,18% - 9,19% = 5,99% atau mengalami kenaikan sebesar 65,18% dari tahun 2012 Hal ini berarti tingkat Pertumbuhan Kredit PT Bank Tabungan Nasional mengalami kenaikan sebesar 5,99% atau 65,18% dari tahun 2012. d. Kenaikan Trend Analisis tahun 2014 terhadap tahun 2013 Kenaikan = Trend Analisis2014 – Trend Analisis2013 = 22,69% - 15,18% = 7,51% atau mengalami kenaikan sebesar 49,47% dari tahun 2013 Hal ini berarti tingkat Pertumbuhan Kredit PT Bank Tabungan Nasional mengalami
kenaikan
sebesar
hasil
penelitian
7,51%
atau
49,47%
dari
tahun
2013
. Sebagaimana menunjukkan besarnya
bahwa jumlah
dilihat
dari
profitabilitas perusahaan selama 5 tahun terakhir (tahun 2010 s/d 2014).
peningkatan
Berdasarkan hasil penelitian yang
penyaluran, maka Pertumbuhan kredit
telah
pensiun mengalami peningkatan. Faktor
disimpulkan bahwa PT Bank Tabungan
yang menyebabkan adanya peningkatan
Pensiunan Nasional Samarinda memiliki
karena
jumlah
upaya untuk memperbaiki kualitas kredit
kepada
setiap tahunnya sehingga Pertumbuhan
adanya
penyaluran nasabah
peningkatan
kredit
dalam
pensiun
jumlah
besar,
dan
dikemukakan
sehingga
dapat
kredit cukup meningkat dari tahun ke
penurunan kolektibilitas kredit setiap
tahun.
tahunnya sehingga meningkatkan
2. Net Performing Loan (NPL)
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
115
Grafik 3 Pertumbuhan NPL tahun 2010 s/d 2014
25 20 15 Net Performing Loan
10 5 0 2010
2011
2012
2013
2014
Sumber : Hasil Olahan Data Grafik
3
menunjukkan
hasil
2013 adalah sebesar 12,30%. Hal ini
analisis Net Performing Loan (NPL)
menunjukkan bahwa tingkat kegagalan
pada tahun 2010 adalah sebesar 23,22%.
Kredit Pensiun pada PT Bank Tabungan
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
Pensiunan terjadi tahun 2012 sebesar
kegagalan Kredit Pensiuan pada PT
12,30%. Net Performing Loan (NPL)
Bank Tabungan Nasional yang terjadi
pada tahun 2014 adalah sebesar 6,53%.
pada tahun 2010 sebesar 23,22%. Net
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
Performing Loan (NPL) pada tahun
kegagalan Kredit Pensiun pada PT Bank
2011 adalah sebesar 18,56%. Hal ini
Tabungan Pensiunan terjadi tahun 2012
menunjukkan bahwa tingkat kegagalan
hanya sebesar 6,53%. Hal
Kredit Pensiun pada PT Bank Tabungan
dapat diketahui adalah Net Performing
Pensiunan yang terjadi pada tahun 2011
Loan (NPL) dari tahun 2010 sampai
sebesar 18,56%. Net Performing Loan
dengan
(NPL) pada tahun 2012 adalah sebesar
penurunan. Adapun besarnya penurunan
14,93%. Hal ini menunjukkan bahwa
Net Performing Loan (NPL) dari tahun
tingkat kegagalan Kredit Pensiun pada
2010 sampai dengan tahun 2014 adalah
PT Bank Tabungan Pensiunan yang
sebagai berikut:
tahun
2014
lain yang
mengalami
terjadi pada tahun 2012 sebesar 14,93%. Net Performing Loan (NPL) pada tahun Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
116
a. Penurunan Net Performing Loan
= 12,30% - 14,93%
(NPL) tahun 2011 terhadap tahun
= -2,63% atau mengalami
2010
penurunan sebesar 17,61% dari
Penurunan = NPL2011 – NPL2010
tahun 2012
= 18,56% - 23,22%
Hal ini berarti tingkat kegagalan
=
-4,66%
atau
mengalami
Kredit
PT
Bank
Tabungan
penurunan sebesar 20,07%
Nasional mengalami penurunan
dari tahun 2010
sebesar 2,63% atau 17,61% dari
Hal ini berarti tingkat kegagalan Kredit
Pensiunan
PT
tahun 2012.
Bank
d. Penurunan Net Performing Loan
Tabungan Pensiunan Nasional
(NPL) tahun 2014 terhadap tahun
mengalami penurunan sebesar
2013
4,66% atau 20,07% dari tahun
Penurunan = NPL2014 – NPL2013
2010.
= 6,53% - 12,30%
b. Penurunan Net Performing Loan
= -5,77% atau mengalami
(NPL) tahun 2012 terhadap tahun
penurunan sebesar 46,91%
2011
dari tahun 2013
Penurunan = NPL2012 – NPL2011
Hal ini berarti tingkat kegagalan
= 14,93% - 18,56%
Kredit
=
-3,63%
atau
PT
Bank
Tabungan
mengalami
Nasional mengalami penurunan
penurunan sebesar 19,56%
sebesar 5,77% atau 46,91% dari
dari tahun 2011
tahun 2013.
Hal ini berarti tingkat kegagalan Kredit
PT
Bank
Sebagaimana
hasil
penelitian
Tabungan
yang telah dikemukakan sehingga dapat
Nasional mengalami penurunan
disimpulkan bahwa PT Bank Tabungan
sebesar 3,63% atau 19,56% dari
Pensiunan Nasional Samarinda semakin
tahun 2011.
baik dalam mengelola resiko kredit
c. Penurunan Net Performing Loan
bermasalah
dimana
rata-rata
terus
(NPL) tahun 2013 terhadap tahun
mengalami penurunan selama 5 tahun
2012
terakhir (tahun 2010 s/d 2014).
Penurunan = NPL2013 – NPL2012
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
117
3. Provission for Loan Losses (PLL) Grafik 4 Penyisihan Piutang tahun 2010 s/d 2014
1.4 1.2 1 0.8 Provission for Loan Losses
0.6 0.4 0.2 0 2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: Hasil Olahan Data Grafik
4
menunjukkan
hasil
produktif yang terjadi sebesar 1,00% dari
analisis mengenai Provission for Loan
jumlah
Losses (PLL) pada tahun 2010 adalah
Provission for Loan Losses (PLL) pada
sebesar 1,25%. Hal ini menunjukkan
tahun 2013 adalah sebesar 0,09%. Hal
bahwa
ini
biaya
penghapusan
aktiva
kredit
yang
menunjukkan
bahwa
biaya
produktif
yang
produktif yang terjadi sebesar 1,25% dari
penghapusan
jumlah
disalurkan.
terjadi sebesar 0,09% dari jumlah kredit
Provission for Loan Losses (PLL) pada
yang disalurkan. Provission for Loan
tahun 2011 adalah sebesar 1,11%. Hal
Losse (PLL) pada tahun 2014 adalah
ini
kredit
yang
menunjukkan
penghapusan
aktiva
aktiva
disalurkan.
bahwa
biaya
sebesar 0,06%. Hal ini menunjukkan
produktif
yang
bahwa
biaya
penghapusan
aktiva
terjadi sebesar 1,11% dari jumlah kredit
produktif yang terjadi sebesar 0,06% dari
yang disalurkan .Provission for Loan
jumlah kredit yang disalurkan. Hal lain
Losses (PLL) pada tahun 2012 adalah
yang dapat diketahui adalah Provission
sebesar 1,00%. Hal ini menunjukkan
for Loan Losses (PLL) dari tahun 2010
bahwa
sampai dengan tahun 2014 mengalami
biaya
penghapusan
aktiva
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
118
penurunan. Adapun besarnya penurunan
c. Penurunan Provission for Loan
Provission for Loan Losses (PLL) dari
Losses
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
terhadap tahun 2012
adalah sebagai berikut:
Penurunan = NPL2013 – NPL2012
a. Penurunan Provission for Loan Losses
(PLL)
tahun
(PLL)
tahun
2013
= 0,09% - 1,00%
2011
= -0,91% atau mengalami
terhadap tahun 2010
penurunan sebesar 91% dari
Penurunan = PLL2011 – PLL2010
tahun 2012
= 1,11% - 1,25%
Hal ini berarti biaya penghapusan
= -0,14% atau mengalami
aktiva produktif yang terjadi pada
penurunan sebesar 11,2%
PT Bank Tabungan Nasional
dari tahun 2010
mengalami penurunan sebesar
Hal ini berarti biaya penghapusan
0,1% atau 91% dari kredit yang
aktiva produktif yang terjadi pada
disalurkan tahun 2012.
PT Bank Tabungan Pensiunan
d. Penurunan Provission for Loan
Nasional mengalami penurunan
Losses
sebesar 0,14% atau 11,2% dari
terhadap tahun 2013
kredit yang disalurkan tahun
Penurunan = NPL2014 – NPL2013
2010.
(PLL)
tahun
2014
= 0,06% - 0,09%
b. Penurunan Provission for Loan Losses
(PLL)
tahun
=
2012
-0,03%
atau
mengalami
penurunan sebesar 33,33%
terhadap tahun 2011
dari tahun 2013
Penurunan = NPL2012 – NPL2011
Hal ini berarti biaya penghapusan
= 1,00% - 1,11%
aktiva produktif pada PT Bank
= -0,11% atau mengalami
Tabungan Nasional mengalami
penurunan sebesar 9,90%
penurunan sebesar 0,3% atau
dari tahun 2011
33,33% dari jumlah kredit yang
Hal ini berarti biaya penghapusan
disalurkan tahun 2013.
aktiva produktif yang terjadi pada
Berdasarkan pembahasan diatas,
PT Bank Tabungan Nasional
maka secara umum dapat diketahui
mengalami penurunan sebesar
bahwa
0,11% atau 9,90% dari kredit
Nasional pada PT Bank Tabungan
yang disalurkan tahun 2011.
Pensiunan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
Pertumbuhan
Nasional
kredit
pensiun
(BTPN),
Tbk 119
Samarinda dari tahun 2010 sampai
semaki
dengan tahun 2014 yang diukur dari
perkembangan
Trend Analisis, Net Performing Loan
kemampuan manajemen bank dalam
(NPL),dan Provission for Loan Losses
meminimalisir
mengalami
kredit bank semakin baik.
keadaan
kenaikan
dan
kecil
yang
artinya
kredit
baik,
resiko
kegagalan
penurunan ,yaitu kenaikan (terjadi pada
3. Pengukuran dengan menggunakan
Trend Analisis) serta terjadi penurunan
Provission for Loan Losses (PLL)
(terjadi pada Net Performing Loan dan
pada PT Bank Tabungan Pensiunan
Provission for Loan Losses), sehingga
Nasional (BTPN), Tbk Samarinda
hipotesis penulis dalam hal ini diterima.
dari tahun 2010 sampai dengan 2014
Sehingga secara umum Pertumbuhan
mengalami
kredit
mempunyai
pensiunan
pada
PT
Bank
penurunan tingkat
semakin
tahun 2010 sampai dengan 2014 dalam
perkembangan kredit bank semakin
keadaan baik dan berkembang setiap
baik karena pengelolaan kredit bank
tahunnya, dapat diterima.
berarti semakin efektif, sehingga
KESIMPULAN DAN SARAN
kemacetan kredit semakin minimal. Saran
1. Pertumbuhan Kredit Pensiun PT
1. Untuk
yang
yang
Tabungan Pensiuanan Nasional dari
Kesimpulan
kecil
rasio
atau
menunjang
perkembangan
Bank Tabungan Pensiunan Nasional
pemberian
(BTPN), Tbk Samarinda kepada
diberikan oleh PT Bank Tabungan
Nasabahnya sudah terlihat baik. Hal
Pensiunan
ini terlihat dari periode tahun 2010
Samarinda kepada nasabahnya agar
sampai dengan 2014 kredit yang
terus mengalami peningkatan, maka
diberikan mengalami peningkatan
Bank BTPN diharapkan bisa lebih
setiap tahunnya.
memberikan
2. Pengukuran dengan menggunakan Net Performing Loan (NPL), pada PT
Bank
Tabungan
Pensiuanan
kredit
artinya
pensiun
Nasional
yang
(BTPN),Tbk
kemudahan
dalam
prosedur pemberian kredit kepada nasabahnya. 2. Pemberian
kredit
sangat
Nasional (BTPN), Tbk Samarinda
mempengaruhi pendapatan pada PT
dari tahun 2010 sampai dengan 2014
Bank Tabungan Pensiunan Nasional
menunjukkan
atau
(BTPN), Tbk Samarinda untuk itu
rasio yang
setiap tahunnya Bank BTPN dapat
penurunan
mempunyai tingkat
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
120
memberikan hasil yang positif yaitu
Prof. G. M Verryn Stuart. 2008. Bank
dengan memberikan kredit dalam
Politik. Kencana, Jakarta.
jumlah
yang
besar
sehingga
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional,
pendapatan yang diperoleh besar pula.
Tbk (BTPN) Samarinda. Slamat.
Dahlan.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga
Ali. 2004. Manajemen Perkreditan Bank
Kelima.
Umum. Alpabeta, Bandung.
Irham Fahmi. 2008. Analisis Kredit dan Edisi
Pertama.
Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Grafik , Jakarta. Susan
Jakarta.
Irawati. Keuangan.
2004.
Manajemen Perbankan. Pioner
Cetakan
Manajemen Pertama.
Thomas. Suyatno. 2004. Kelembagaan Perbankan. Cetakan Kesepuluh.
Martono. 2007. Bank dan Lembaga Lain.
2006.
Pustaka, Bandung.
Jaya, Bandung.
keuangan
Penerbit
Somary. 2007. Hukum Perbankan. Sinar
Perbankan. PT. Bumi Aksara,
Rahardja.
Lembaga
Edisis
S. Munawir. 2004. Analisis Laporan
Malayu Hasibuan. 2006. Dasar – dasar
dan
Keuangan.
Indonesia, Jakarta.
PT.
Alumni, Bandung.
Manurung
Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas
Internet BTPN ( https://portal.btpn.co.id)
Fraud.
2006.
Cetakan
Gramedia
Pustaka
Utama,
Jakarta.
Keempat. Ekonisia , Yogyakarta. O. P Simorangkir. 2004. Pengantar Lembaga
Keuangan.
Cetakan
Kedua. Ghalia Indonesia, Bogor.
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
121